Kata Pengantar psikologi anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.

Citation preview

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas laporan wawancara ibu dan anak usia dini (5 tahun).

Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Dalam proses pendalaman materi pembuatan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada dosen matakuliah PSIKOLOGI PENGEMBANGAN dan kepada Aby yang telah membantu hingga makalah ini telah selesai.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Demikian laporan ini kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua. Kami berharap laporan wawancara ibu dan anak usia dini (5 tahun). bisa membantu teman-teman untuk belajar lebih tentang Psikologi pengembangan.

Sidoarjo 03 juli 2015

Penyusun

PendahuluanMenjadi ibu adalah kebahagiaan besar. Perasaan yang membuncah ketika sang buah hati lahir, kegembiraan menyaksikan anak tumbuh berkembang dengan sehat sampai kebahagiaan karena mendapat tempat khusus di hati anaknya adalah nikmat Allah yang takterkatakan. Semua itu akan dimilikinya ketika seorang ibu tetap pada fitrahnya, mensyukuri kesempatan yang Allah berikan untuk menjadi seorang ibu.

Berhasil mendidik anak-anak dengan baik adalah impian semua guru dan orang tua. Setiap guru dan orang tua pasti ingin agar anaknya bisa sukses dan bahagia. Namun pada kenyataannya, hal tersebut tidaklah mudah dan sesederhana yang kita bayangkan. Mayoritas orangtua pernah mengalami kesulitan dalam mendidik anak-anak mereka. Sebagai orang tua, menjadi sangat penting untuk menaruh perhatian tinggi dan peduli pada setiap perkembangan anak. Hal-hal sederhana yang dilakukan oleh para orang tua, pada hakikatnya akan selalu terekam pada memori anak dan biasanya akan menjadi acuan bagi anak dalam berperilaku.

Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral.

Ucapan yang keluar dari mulut dan sikap serta perilaku yang berbahaya bagi anak kita akan menjadi bahan pelajaran pertama dan utama bagi seorang anak dan menentukan perilaku mereka ke depan. Harus disadari betul bahwa anak tidak hanya perlu diajarkan sesuatu melalui komunikasi verbal, namun juga yang lebih penting adalah dengan komunikasi visual yang langsung maupun tak langsung, yang dilakukan secara sadar maupun tak sadar, akan menjadi bagian dari proses belajar anak dan terekam dalam otaknya. Pada prinsipnya bagaimana pola ideal yang terjadi pada setiap anak sudah diteliti oleh para ahli psikologi selama bertahun-tahun.PEMBAHASAN

Dalam pandangan Piaget, dua proses yanng mendasari perkembangan dunia individu ialah pengorganisasian dan penyesuaian, setiap individu menyesuaikan diri dengan dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi.

Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru. Piaget berpikir bahwa asimilasi dan akomodasi berlangsung sejak kehidupan bayi yang masih sangat kecil. Bayi yang baru lahir secara refleks mengisap segala sesuatu yang menyentuh bibirnya (asimilasi), tetapi setelah beberapa bulan pengalaman, mereka membangun pemahaman mereka tentang dunia secara berbeda. Beberapa objek, seperti jari dan susu ibu, dapat diisap, dan objek lain seperti selimut sebaiknya tidak diisap (akomodasi).

Piaget memiliki keyakinan bahwa manusia melampaui empat tahapan dalam memahami dunia, yaitu tahap sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Berikut akan dipaparkan secara lebih mendalam mengenai ke-empat tahapan tersebut.Tahap sensorimotor

Tahap ini berlangsung dari kelahiran hingga usia 2 tahun. Pada tahap ini, bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensor (seperti melihat dan mendengar) dengan tindakan-tindakan motorik fisik. Pada permulaan tahap ini, bayi yang baru lahir memiliki sedikit lebih banyak pola-pola refleks. Pada akhir tahap, anak berusia 2 tahun memiliki pola-pola sensorimotor yang kompleks dan mulai beroperasi dengan simbol-simbol primitif.

Tahap pra operasional

Berlangsung kira-kira dari usia 2 hingga 7 tahun, anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Pemikiran simbolis melampaui hubungan sederhana antara informasi sensor dan tindakan fisik. Akan tetapi walaupun anak dapat secara simbolis melukiskan dunia, menurut Piaget, mereka belum mampu untuk melaksanakan apa yang Piaget sebut operasi- tindakan mental yang diinternalisasikan yang memungkinkan anak-anak melakukan secara mental apa yang sebelumnya dilakukan secara fisik.

Beberapa tahapan tumbuh kembang anak usia 0 sampai dengan 5 tahun :

Bayi usia 0 sampai dengan 1 bulan biasanya bayi lebih banyak tidur , di saat yang bersamaan indera pendengaran mulai berkembang, indera perasa, penyentuh dan indera penglihatan. Di saat usia 2 bulan Mereka akan mulai melihat warna dan mengembangkan berbagai suara. Dan mereka juga sudah mulai bermain menggunakan otot, dan mata lebih banyak berkedipnya. Tumbuh kembang Bayi terjadi di tahapan yang berbeda beda pada setiap anak. Beberapa anak akan tampak lebih maju dan mulai merangkak lebih awal dari bayi lain, tapi rata-rata seorang bayi duduk dimulai pada usia sekitar 6 bulan dan merangkak dimulai sekitar usia sembilan bulan.

Anak Usia 1 sampai dengan 2 tahun. Pada usia 1 tahun anak akan mulai belajar berjalan perlahan, belajar mengenali tentang apa saja di sekitarnya. Kontrol motoriknya sudah mulai berkembang dan anak sudah mulai bisa belajar memegang krayon dan belajar seni lainnya. Mereka akan marah ketika mereka di ambil dari orang tua mereka, sudah mulai juga bisa makan sendiri dan mereka tidak mau mendengarkan perintah terlalu banyak.

Anak usia 18 bulan, mereka pada umumnya sudah mulai mantap berjalan menggunakan kedua kaki mereka, dan dalam beberapa kasus merekapun ada yang sudah dapat menendang bola, perkembangan kosa katanya juga sudah meningkat.

Anak usia 3 tahun, mereka sudah mulai dapat menaiki sepeda beroda tiga, kosa katanyapun akan selalu meningkat dan struktur kalimatnya juga sudah mulai terbentuk, inilah sebabnya mengapa buku sangat penting pada tahapan usia 3 tahun, mereka pun sudah mulai dapat melihat logika, dan akalnya pun sudah mulai berjalan ketika mereka mulai melakukan hal2 seperti membangun logo, dan meletakkan sesuatu bersama sama, dan kita pun akan melihat bahwa mereka akan berpikir panjang dan keras tentang tugas tugas tertentu.

Anak usia 4 tahun, di tahapan usia ini, mereka seringnya merasa ketakutan, misalnya mereka mungkin menjadi takut gelap, dan mereka pun akan mulai belajar untuk berbagi dan bermain dengan anak anak lainnya.

Anak usia 5 tahun, perkembangan motoriknya akan mulai meningkat, seperti cara mereka melompat, dan menjalankan mainan akan berbeda di setiap tahapan tumbuh kembangnya. Mereka sudah mempunyai rasa tanggung jawab, rasa penyesalan dan rasa bangga pada diri sendiri.Sumber : RATNA http://artikeltentangkesehatan.com/tahapan-tumbuh-kembang-bayi-dan-anak-usia-0-sampai-dengan-5-tahun.html diakses 03/07/2015 pukul 21.13

Gambar 1 . perkembangan pada anak usia 0-5 tahun

Untuk memilih mainan yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak, bisa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:1. Mainan untuk Tahap Sensorik Motorik (0-2 Tahun)

Pada tahap ini, anak sudah bisa menikmati gerakan demi gerakan serta belajar menguasai dan mengkoordinasikan keterampilan motoric halus dan motoric kasar. Dalam bermain, anak mulai memraktikkan dan mengendalikan gerakannya serta menggali pengalaman dengan penglihatan, suara, dan sentuhan (tahap bermain penguasaan).Sejak usia 2-3 bulan, ketika anak sudah mulai bisa diajak berkomunikasi atau bereaksi terhadap keadaan sekitarnya (gerakan tangan atau permainan mimic sang ibu), anak suda bisa diberi mainan. Pada tahap ini, mainan yang diilih sebaiknya yang tahan banting, tidak mudah tertelan, mengandung unsur warna tai tidak beracun, bisa digigit-gigit, bisa dibanting, diputar-utar, atau dipukul-pukul. Jenis-jenis mainan yang cocok untuk usia 2-3 bulan hingga 1 tahun adalah sebagai berikut:A. Mainan yang bisa mengembangkan sensorik, merangsang gerakan, konsentrasi mata, belajar menggapai dan mengenalkan warna, misalnya mainan yang berbau dan berwarna atau mainan yang digantung di boks dengan berbagai warna.B. Mainan yang bisa membantu perkembangan motoric halus dan motoric kasar. Mainan yang bisa menggerakkan seluruh anggota badan, misalnya bola, boneka lembut, mobil-mobilan kecil, dan sebagainya.Setelah ini, perkembangan anak tidak berhenti samapai di sini, sehingga erlu dierkaya lagi sesuai dengan perkembangan kemamuan motoriknya, misalnya, di atas usia 1 tahun (jika sudah bisa berjalan) dengan seeda roda tiga, menyusun manik, menyusun puzzle sederhana, dan sebagainya.

2. Mainan Tahap Pra Operasional (2-5 Tahun)

Pada tahap pra operasional, anak suda menggunakan symbol, bermain mempelajaari bahasa, dan belajar membuat sesuatu. Berikut ini ermainan tahap pra operasional:A. Anak berusia 2-3 tahun, lebih suka bermain dalam kelompok kecil dan memelajari kehidupan dengan permainan berpura-pura. Anak juga mulai dapat mengucapkan kalimat sederhana tentang sesuatu yang dilihatnya dalam gambar dan bertanya jawab. Oleh karena itu, diperlukan orang tua yang mau bercerita kepada anak tentang apa saja yang dilihat, didengar, bahkan yang dirusaknya.B. Pada tahap ini, anak mulai mempraktikkan beberaa keterampilan barunya, seerti menamai, mencocokkan, menebak, atau membandingkan.C. Anak juga menyukai aktifitas fisik dan bergerak kesana kemari untuk mengembangkan motoric kasar dan halus, seperti belajaara masuk, keluar, naik, dan turun.D. Anak usia 5 tahun mulai memerlukan materi kreatif, sehingga dierlukan alat-alat bermain yang bersifat edukatif, misalnya:

a. Untuk mengenalkan anak pada alam, bisa dengan kaca embesar, air, asir, temat makan burung, berbagai daun dan bunga, dan mainan yang berasal dari alam.b. Untuk mengenalkan anak pada penjumlahan, bisa dengan papan dengan kartu nomor, wadah dengan berbagai bentuk dan ukuran, benda-benda kecil untuk dihitung, atau kertas/gambar bertuliskan angka.c. Untuk mengenalkan anak pada panca indera, bisa dengan mainan yang berbau, bisa dicium, makanan yang memiliki aneka rasa (manis, asam, asin), atau kotak berlubang untuk meraba benda di dalamnya.3. Mainan untuk Tahap Operasional (5-7 Tahun)

Pada tahap operasional, diperlukan ermainan yang menumbuhkan atau mengembangkan kreatifitas dan sosialisasi anak. Oleh karena itu, bisa diberikan mainan yang bersifat manipulative, seperti berikut ini:A. Mainan seni: lilin (was), kertas yang disertai lem (kolase=menemel), cat air, cat tangan, dan sebagainya.B. Seni music: instrument music, mainan piano/organ, dan sebagainya.C. Menganal berbagia bentuk dan ukuran: kubus, kerucut, tabung, binatang, orang-orangan, rumah beserta perabotnya.

D. Mengenal bentuk kendaraan: kereta-keretaan, mobil-mobilan. Mainan ini tidak harus yang harganya mahal, mobil-mobilan dari kulit jeruk atau karton juga bisa digunakan.E. Mainan yang melatih proses bersosialisasi, seperti dakon (congklak), lompatan, kelereng, bentik.Agar aktifitas anak tumbuh dan berkembang, harus diciptakan pola bermain dalam satu kesatuan dengan keluarga, yaitu mengajak anak-anak lain bermain bersama dan yang melibatkan proses kreatif (seperti membuat kue, berkebun, dan sebagainya).

Miftahul mufidah http://www.kompasiana.com/miftahulmip/mainan-atau-permainan-apa-yang-cocok-untuk-anak-usia-dini_54f73bfda33311d9138b45a7 diakses pada 03/07/2015 pukul 21.00