136

KATA PENGANTAR - pt-jakarta.go.idpt-jakarta.go.id/situs2/images/LKjIP 2017.pdf · i KATA PENGANTAR Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

Embed Size (px)

Citation preview

i

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena

berkat rahmat dan hidayatnya maka Penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017 dapat

diselesaikan dengan baik dan lancar.

Penyusunan Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun

2017 mengacu pada Rencana Strategis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun

2015-2019 yang telah dilakukan reviu menindaklanjuti Surat Ketua

Mahkamah Agung RI Nomor 192/KMA/SK/XI/2016 tanggal 9 Nopember

2016 tentang Penetapan Reviu Indikator Kinerja Utama Mahkamah Agung

Republik Indonesia dan perlu disinkronisasi dengan Reviu Renstra

Mahkamah Agung 2015-2019 serta surat Sekretaris Mahkamah Agung RI

Nomor 933/SEK/OT.01.3/10/2017 tentang Reviu Indikator Kinerja Utama

(IKU) Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama.

Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017 ini

merupakan laporan yang menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan

Tinggi DKI Jakarta berdasarkan capaian kinerja yang telah dilakukan atas

perbandingan antara realisasi kinerja dengan target yang telah ditetapkan

dalam rencana strategis.

Dalam Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017 ini

diuraikan mengenai pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), pengukuran

kinerja, analisis akuntabilitas kinerja, dan analisis akuntabilitas keuangan

selama tahun 2017.

Penyusunan Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun

2017 diharapkan mampu menjadi alat ukur dan laporan kinerja kepada para

pemangku kepentingan (stakeholders) terkait kinerja Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta pada tahun 2017. Dalam penyusunan Laporan Kinerja Pengadilan

Tinggi DKI Jakarta ini belum sempurna, sehingga diharapkan masukan yang

positif dan konstruktif guna kesempurnaan penyusunan laporan ini.

Jakarta, 26 Februari 2018

Ketua,

Dr. H. MUH. DAMING SUNUSI, S.H., M.Hum.

NIP. 19520601 197802 1 001

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI …..…………………………………………………………………………. ii

DAFTAR TABEL......................................................................................... iv

DAFTAR GRAFIK....................................................................................... vi

DAFTAR BAGAN........................................................................................ vi

DAFTAR FOTO………………………………………………………………………… vi

RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 5

A. Tugas dan Fungsi....................................................................... 7

B. Sistematika Penyajian............................................................... 18

BAB II PERENCANAAN KINERJA.............................................................. 19

A. Visi dan Misi................................................................................ 19

B. Tujuan dan Sasaran Strategis...................................................... 20

C. Indikator Kinerja Utama.............................................................. 22

D. Program Utama dan Kegiatan Pokok............................................ 25

E. Kebijakan.................................................................................... 26

F. Rencana Kinerja Tahun 2017........................................................... 28

G. Penetapan Kinerja Tahun 2017......................................................... 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 32

A. Capaian Kinerja Organisasi....................................................... 32

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja .................................................. 35

Sasaran 1: Terwujudnya Proses Peradilan Yang pasti Transparan Dan Akuntabel

36

Sasaran 2: Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara..........

60

Sasaran 3: Peningkatan Kualitas Pengawasan............................. 65

Sasaran 4: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia............. 68

C. Realisasi Anggaran................................................................. 82

Program 1: Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung.

82

iii

Program 2: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.

84

Program 3: Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum 86

BAB IV PENUTUP ............................................................................... 89

A. Kesimpulan............................................................................ 89

LAMPIRAN :

- Struktur Organisasi

- Matriks Reviu Indikator Kinerja Utama

- Matriks Reviu Rencana Strategis 2015-2019

- Rencana Kinerja Tahun 2017

- Perjanjian Kinerja Tahunan 2017

- Matriks Monitoring Capaian Kinerja Per Triwulan

- Penghargaan

- Pernyataan Telah Direviu

- Formulir Checklist Reviu

- Reviu Matrik Rencana Strategis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun

2015-2019

- Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tentang Tim

Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun 2017.

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hubungan Tujuan Sasaran dan Indikator Kinerja Utama ...…...... 23

Tabel 2. Rencana Kinerja Tahun 2017...............………………………………... 28

Tabel 3. Penetapan Kinerja Tahun 2017..........………………………………..... 29

Tabel 4. Hasil Pengukuran Kinerja.................………………………………...... 33

Tabel 5. Sasaran 1: Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti,

Transparan dan Akuntabel…………............................................... 36

Tabel 6. Sasaran 1 Indikator1.................................................................... 37

Tabel 7. Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan Tahun 2015-

2017............................................................................................. 39

Tabel 8. Indikator Kinerja Persentase perkara yang selesai tepat waktu.... 40

Tabel 9. Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan I Tahun 2017 42

Tabel 10. Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan II Tahun 2017 42

Tabel 11. Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan III Tahun 2017 43

Tabel 12. Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan IV Tahun 2017 44

Tabel 13. Perbandingan Perkara Perdata Tahun 2017................................ 44

Tabel 14. Perbandingan Perkara Pidana Tahun 2017................................. 45

Tabel 15. Perbandingan Perkara Tipikor Tahun 2017................................. 46

Tabel 16. Indikator Kinerja Persentase Penurunan Sisa Perkara............... 48

Tabel 17. Sisa Perkara Pidana, Perdata dan Tipikor Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta......................................................................................... 51

Tabel 18. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya

Hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali…………………………………….. 52

Tabel 19. Perbandingan persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum kasasi.................................................................. 54

Tabel 20. Indikator Kinerja index responden Pengadilan Tingkat Pertama

yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi. 56

Tabel 21. Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.................................................... 56

Tabel 22. Permasalahan Terhadap Penyelesaian Perkara Perdata dan

Pidana Yang Putus Lebih dari 3 Bulan........................................ 57

Tabel 23. Penanganan Pengaduan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.............. 58

Tabel 24. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara.......... 60

Tabel 25. Indikator Kinerja Putusan Perkara Yang Menarik Perhatian

Masyarakat Yang Dapat Diakses secara Online Dalam Waktu 1 (Satu) Hari Setelah Diputus (Perkara Tipikor)………………………

63

Tabel 26. Sasaran Kinerja Peningkatan Kualitas Pengawasan.................... 65

Tabel 27. Indikator kinerja Pengaduan Masyarakat Yang

Ditindaklanjuti........................................................................... 65

Tabel 28. Pengaduan Pengadilan Tinggi Jakarta Tahun 2017………………. 66

Tabel 29. Data Pengaduan Tahun 2017-2015………………………………….. 67

v

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Capaian Persentase Sisa Perkara Yang diselesaikan.. 39

Grafik 2. Capaian Persentase Penyelesaian Perkara Pidana,

Perdata, dan Tipikor ……………………....................... 41

Grafik 3. Capaian Persentase penurunan sisa perkara tahun 2017..........................................................................

52

Grafik 4. Indikator Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya

Hukum Kasasi……................................................... 55

Grafik 5. Penanganan Pengaduan………………………………….. 59

Tabel 30. Sasaran 7: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia............ 68

Tabel 31. Analisis tingkat efektifitas anggaran........................................... 72

Tabel 32. Analisis Tingkat Efesiensi Penggunaan Anggaran Th. 2015-2017 73

Tabel 33. Analisis Tingkat Efektifitas Sumber Daya Manusia..................... 73

Tabel 34. Analisis Tingkat Efesiensi Penggunaan Anggaran Th. 2015-2017 74

Tabel 35. Analisis Tingkat Efektifitas Majelis Hakim Terhadap Perkara

Pidana Tahun 2017.................................................................... 74

Tabel 36. Analisis Tingkat Efektifitas Majelis Hakim Terhadap Perkara

Perdata Tahun 2017................................................................... 74

Tabel 37. Analisis tingkat efektifitas Majelis Hakim Terhadap Perkara

Tipikor Tahun 2017.................................................................... 75

Tabel 38. Efisiensi sarana dan prasarana……………………………………….. 76

Tabel 39. Realisasi Anggaran Per Program tahun 2017............................. 82

Tabel 40. Rincian Penyerapan Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2017...... 83

Tabel 41. Rincian Penyerapan Belanja Non Operasional Perkantoran

Tahun Anggaran 2017................................................................ 83

Tabel 42. Rincian penyerapan belanja penyelenggaraan operasional dan

pemeliharaan perkantoran tahun anggaran 2017....................... 84

Tabel 43. Rincian penyerapan belanja peningkatan sarana dan

prasarana TA 2017..................................................................... 85

Tabel 44. Rekapitulasi Realisasi Anggaran DIPA........................................ 85

Tabel 45. Perbandingan Realisasi Anggaran DIPA 005.01.2.097467 Tahun

2015- 2017................................................................................. 86

Tabel 46. Penyerapan Anggaran Program Peningkatan Manajemen............ 86

Tabel 47. Perbandingan Realisasi Anggaran DIPA 005.03.2.099062

Tahun 2015-2017....................................................................... 87

Tabel 53. Rekapitulasi Realisasi Anggaran DIPA 005.01.2.097467............. 88

vi

Grafik 6. Laporan Penanganan Pengaduan................................................................

66

Grafik 7. Data Pengaduan Yang Masuk Ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta...............................................................

68

DAFTAR BAGAN Halaman

Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta...................…................................

8

DAFTAR FOTO Halaman

Foto 1. Kantor Pengadilan Tinggi DKI Jakarta...................…..................................

6

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 1

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah menetapkan 4 (empat) sasaran

strategis yang akan dicapai dalam tahun 2017 berdasarkan reviu ke II

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Keempat

sasaran strategis tersebut diukur dengan mengaplikasikan 9 (sembilan)

indikator kinerja dan 9 (sembilan) target kinerja.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 4 (empat) sasaran

strategis yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2017 terdapat 2

(dua) sasaran strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik, yaitu :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan

akuntabel.

Dengan indikator kinerja :

Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

Persentase penurunan sisa perkara

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Kasasi dan Peninjauan Kembali.

Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas

terhadap layanan Pengadilan Tinggi

2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

Presentase Hakim yang lulus eksminasi Hakim Tinggi dalam

rangka promosi jabatan.

Sedangkan 2 (dua) sasaran strategis lainnya belum sepenuhnya

dilaksanakan dengan baik /belum mencapai target yang telah ditetapkan,

yaitu:

1. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

Dengan indikator kinerja :

Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Negeri

Pengaju tepat waktu.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 2

Persentase putusan perkara yang menarik perhatian

masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1

(satu) hari setelah diputus.

2. Peningkatan kualitas Pengawasan

Presentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjut.

Secara keseluruhan tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi

DKI Jakarta tahun 2017 sebesar 88,36%. Capaian LKjIP tahun ini

mengalami penurunan dari tahun 2016 sebesar 13,32%. Penurunan

ini disebabkan karena adanya penyesuaian Reviu Indikator Kinerja

Utama (IKU) Pengadilan Tingkat Banding. Dalam reviu IKU tersebut

terdapat indikator sasaran baru yang ditetapkan oleh Mahkamah

Agung RI, yakni:

1. Persentase penurunan sisa perkara;

2. Persentase Perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum

Peninjauan Kembali (PK).

3. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas

terhadap layanan Pengadilan Tinggi;

4. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan

Pengaju tepat waktu;

5. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian

masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1

(satu) hari setelah diputus.

Rincian pencapain masing-masing indikator tiap sasaran strategis

dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 3

SASARAN STRATEGIS 1

TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL

CAPAIAN

2017

CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

REALISASI 2017

2016 2015

a Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

Perkara Perdata

Perkara Pidana

Perkara Tipikor

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

b Persentase perkara yang diselesaikan

tepat waktu

Perkara Perdata

Perkara Pidana

Perkara Tipikor

93%

94%

95%

90,10%

100,26%

102,86%

96,88%

106,65%

102,86%

104,55%

91,59%

100,00%

100,37

104,47

95,13

c Persentase

penurunan sisa

perkara

Perkara Perdata

Perkara Pidana

Perkara Tipikor

15%

47%

50%

14,02%

46,66%

50%

94,66%

99,27%

100%

NA

NA

NA

NA

NA

NA

d Persentase perkara

yang tidak

mengajukan upaya hukum :

Kasasi

o Perkara Perdata o Perkara Pidana

o Perkara Tipikor

Peninjauan

Kembali (PK)

o Perkara Perdata

o Perkara Pidana o Perkara Tipikor

39% 36%

35%

66% 82%

90%

38,27% 35,53%

34,88%

65,80% 81,74%

89,28%

98,12% 98,69%

99,65%

99,69% 99,68%

99,20%

80,36% 22,50%

169,56%

NA NA

NA

102,96% 94,56%

92,16%

NA NA

NA

e Index responden Pengadilan Tingkat

Pertama yang puas

terhadap layanan Pengadilan Tinggi

75 (IKM)

76,41 101,88% NA NA

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS 1

99,82%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 4

SASARAN STRATEGIS 2

PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA

CAPAIAN

2017

CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017

REALISASI

2017

2016 2015

a Persentase salinan putusan yang

dikirim ke

Pengadilan Pengaju Tepat Waktu.

Perkara Perdata

Perkara Pidana

Perkara Tipikor

100%

100% 100%

63,82%

90,44% 97,64%

63,82%

90,44% 97,64%

NA

NA NA

NA

NA NA

b Persentase putusan

perkara yang

menarik perhatian masyarakat yang

dapat diakses

secara online dalam waktu 1 (satu) hari

setelah diputus

Perkara Tipikor

100%

0%

0%

82,73%

55,18%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA

SASARAN STRATEGIS 2 62,97%

SASARAN STRATEGIS 3

PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN

CAPAIAN

2017

CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

REALISASI 2017

2016 2015

Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

100% 66,66% 66,66% 91,52%

100%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA

SASARAN STRATEGIS 3 66,66%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 5

SASARAN STRATEGIS 4

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

CAPAIAN

2017

CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017

REALISASI

2017

2016 2015

Persentase Hakim

yang lulus

eksaminasi Hakim Tinggi dalam rangka

promosi jabatan

100% 100% 100% 100% NA

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA

SASARAN STRATEGIS 4 100%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 6

BAB I

PENDAHULUAN

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sebagai penyelenggara kekuasaan

kehakiman di daerah DKI Jakarta dan voorpost (kawal depan) Mahkamah

Agung RI melaksanakan visi untuk turut serta mewujudkan Badan

Peradilan Indonesia Yang Agung. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

diharapkan mampu memberikan kontribusi guna mewujudkan visi

Mahkamah Agung RI ke depan, terutama dalam pelaksanaan Tugas

Pokok dan Fungsinya dalam memeriksa dan mengadili perkara, serta

dalam pelaksanaan pengawasan sebagai kawal depan (voorpost)

Mahkamah Agung RI.

Kantor Pengadilan Tinggi DKI Jakarta diresmikan pada tanggal 23

Pebruari 1983 oleh Menteri Kehakiman RI. Dengan dibentuknya

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta ini, maka kebutuhan mesyarakat pencari

keadilan di Propinsi DKI Jakarta telah terwujud.

Wilayah hukum Pengadilan Tinggi DKI Jakarta meliputi 5 (lima)

pengadilan negeri yang terdiri dari :

1. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

2. Pengadilan Negeri Jakarta Barat

3. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

4. Pengadilan Negeri Jakarta Timur

5. Pengadilan Negeri Jakarta Utara

Sebagai instansi pemerintah menurut Peraturan Presiden RI Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP), berkewajiban untuk mempertangungjawabkan pelaksanaan

tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya,

anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencari keadilan.

Untuk itulah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menyusun Laporan Kinerja

Instansi pemerintah (LKjIP) Tahun 2017.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 7

(Kantor Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Jalan Letnan Jenderal Suprapto,

Cempaka Putih, Jakarta Pusat)

A. TUGAS DAN FUNGSI

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 8

Pengadilan Tinggi sebagai salah satu pelaksana kekuasaan

kehakiman di lingkungan peradilan umum mempunyai tugas dan

kewenangan sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang RI

Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, yang telah diubah

dengan Undang-undang RI Nomor 8 Tahun 2004, dan yang kedua

dengan Undang-undang RI Nomor 49 Tahun 2009, di mana dalam

pasal 51 dinyatakan bahwa :

(1) Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara

pidana dan perkara perdata di Tingkat Banding.

(2) Pengadilan Tinggi juga bertugas dan berwenang mengadili di

Tingkat Pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar

Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.

Di samping tugas dan kewenangan sebagaimana tersebut di atas,

Pengadilan Tinggi juga dapat memberikan keterangan, pertimbangan,

dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerahnya

apabila diminta (pasal 52 ayat 1 UU RI No. 2 Tahun 1986). Selain tugas

dan kewenangan di atas, Pengadilan Tinggi juga diserahi tugas dan

kewenangan lain oleh atau berdasarkan undang-undang (Pasal 52 ayat

2 UU RI No. 2 Tahun 1986), telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 2004 dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 49

Tahun 2009 tentang Peradilan Umum.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan

Fungsinya sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan Tinggi dilengkapi

dengan struktur organisasi yang terbagi dalam bagian kepaniteraan

yang merupakan unsur pendukung teknis yustisial dan bagian

kesekretariatan yang merupakan unsur pendukung administratif dapat

dilihat berdasarkan bagan struktur organisasi sebagai berikut:

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 9

Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan

Keseretariatan Peradilan bulan September 2015 :

Berikut Tugas Pokok dan Fungsi Pejabat Struktural dan Fungsional

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta adalah sebagai berikut :

1. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Ketua Pengadilan Tinggi

Ketua Pengadilan Tingkat Banding mempunyai tugas lain

disamping tugas pokok selaku pimpinan juga melakukan

kegiatan-kegiatan lain seperti pengambilan sumpah anggota

dan pimpinan DPRD, mengikuti rapat-rapat MUSPIDA dan lain-

lain.

Pimpinan Pengadilan Tingkat Banding terdiri dari seorang

Ketua dan seorang Wakil Ketua.

Berdasarkan Undang-undang RI No. 2 Tahun 1986 tentang

Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 49

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 10

Tahun 2009 tugas pokok Ketua Pengadilan Tinggi adalah

sebagai berikut:

Ketua Pengadilan Tinggi mengatur pembagian tugas para

hakim.

Ketua Pengadilan Tinggi membagikan semua berkas perkara

dan atau surat-surat lain yang berhubungan dengan

perkara yang diajukan ke pengadilan kepada Majelis Hakim

untuk diselesaikan.

Ketua Pengadilan Tinggi menetapkan perkara yang harus

diadili berdasarkan nomor urut, tetapi apabila terdapat

perkara tertentu yang karena menyangkut kepentingan

umum harus segera diadili, maka perkara itu harus

didahulukan.

Melakukan Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja

Pengadilan Tingkat Banding.

Melakukan Koordinasi Pelaksanaan tugas Mahkamah Agung

RI yang dilaksanakan oleh Pengadilan Tingkat Banding

dengan PEMDA dan instansi terkait.

Mengkoordinasikan pendistribusian perkara perdata dan

pidana kepada para hakim untuk mendapatkan

penyelesaiannya.

Mengadili perkara perdata dan pidana ditingkat banding.

Menetapkan Majelis Hakim untuk menyidangkan perkara.

Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di

tingkat pertama.

Mengkoordinasikan pembagian tugas Wakil Ketua dan

Majelis Hakim.

Menetapkan perkara-perkara yang harus diadili berdasarkan

urutan berkas perkara.

Mengkoordinasikan tindak lanjut petunjuk yang tertuang

dalam LHP.

Mengkoordinasikan kehumasan dilingkungan Pengadilan

Tingkat Banding.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 11

Mengkoordinasikan pembinaan ketatausahaan dilingkungan

Pengadilan Tingkat Banding.

Mengkoordinasikan pembinaan pegawai dilingkungan

Pengadilan Tingkat Banding.

Melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan pejabat

bawahan Wakil Ketua, Panitera/Sekrertaris, Hakim Tinggi,

Ketua Pengadilan Tingkat Pertama.

Ketua Pengadilan Tinggi mengadakan pengawasan atas

pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,

Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti.

Ketua Pengadilan Tinggi dapat memberikan petunjuk,

tegoran, peringatan dan tindakan yang dipandang perlu

sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI

No. KMA/096/SK/X/2006 Tentang Tanggung Jawab Ketua

Pengadilan Tingkat Banding Untuk Melaksanakan Tugas

Pengawasan.

Ketua Pengadilan Tinggi selaku atasan Pejabat

Penanggungjawab Informasi dan Dokumentasi (PPID).

b. Wakil Ketua

Wakil Ketua Pengadilan Tingkat Banding adalah selaku unsur

pimpinan Pengadilan Tinggi.

Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2

Tahun 1988 Tentang Pedoman Pembagian Tugas Antara Ketua

Pengadilan Tinggi/Negeri Dan Wakil Ketua Pengadilan

Tinggi/Negeri, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi menerima

pendelegasian tugas pengawasan (selaku koordinator).

c. Hakim Tinggi

Hakim Anggota Pengadilan Tinggi DKI Jakarta adalah Hakim

Tinggi. Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melaksanakan

tugas Kekuasaan Kehakiman. Pada tiap-tiap Pengadilan Tingkat

Banding dapat dipekerjakan pada Mahkamah Agung RI.

d. Panitera

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 12

Panitera merupakan aparatur tata usaha negara yang dalam

menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan.

Panitera mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan

di bindang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan

surat-surat yang berkaitan dengan perkara.

Dari segi administrasi perkara, Panitera dalam melaksanakan

tugasnya dibantu oleh Panitera Muda Perdata, Panitera Muda

Pidana, Panitera Muda Khusus, Panitera Muda Hukum dan

Panitera Pengganti.

Adapun tugas pokok dan fungsi Panitera Pengadilan adalah

sebagai berikut:

Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan

pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan di bidang

teknis.

Melaksanakan pengelolaan administrasi perkara perdata.

Melaksanakan pengelolaan administrasi perkara pidana.

Melaksanakan pengelolaan administrasi perkara khusus.

Melaksanakan pengelolaan administrasi perkara, penyajian

data perkara, dan trasnparansi perkara.

Pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis

dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan

peraturan dan perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan

administrasi kepaniteraan.

Melaksanakan pembinaan teknis kepaniteraan dan

kejurusitaan.

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua

Pengadilan Tinggi

e. Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan

administrasi perkara di bidang perdata. Adapun tugas pokok

dan fungsi Panitera Muda Perdata adalah sebagai berikut :

Melaksanakan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan

berkas perkara banding.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 13

Melaksanakan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan

berkas perkara gugatan dan permohonan.

Melaksanakan registrasi perkara banding.

Melaksanakan registrasi perkara gugatan dan permohonan.

Melaksakan distribusi perkara banding yang telah deregister

untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan

Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua

Pengadilan Tinggi.

Melaksanakan penerimaan kembali berkas perkara yang

sudah diputus dan diminutasi.

Melaksanakan pengiriman salinan putusan Pengadilan

Tinggi besarta berkas perkara bendel A kepada pengadilan

pengaju.

Melaksanakan penyimpanan berkas perkara yang belum

mempunyai kekuatan hukum tetap.

Melaksanakan penyerahan berkas perkara yang sudah

mempunyai kekuatan hukum tetap ke Panitera Muda

Hukum.

Melaksanakan urusan tata usaha kepaniteraan.

Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

f. Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan

administrasi perkara di bidang pidana. Adapun tugas pokok

dan fungsi Panitera Muda Pidana adalah sebagai berikut :

Melaksanakan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan

berkas perkara banding.

Melaksanakan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan

berkas perkara pidana.

Melaksanakan registrasi perkara banding.

Melaksanakan registrasi perkara pidana.

Melaksakan distribusi perkara banding yang telah deregister

untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan

Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua

Pengadilan Tinggi.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 14

Melaksanakan penghitungan, penyiapan dan pengiriman

penetapan penahanan, perpanjangan penahanan dan

penangguhan penahanan.

Melaksanakan penerimaan kembali berkas perkara yang

sudah diputus dan diminutasi.

Melaksanakan pengiriman salinan putusan Pengadilan

Tinggi besarta berkas perkara bendel A kepada pengadilan

pengaju.

Melaksanakan penyimpanan berkas perkara yang belum

mempunyai kekuatan hukum tetap.

Melaksanakan penyerahan berkas perkara yang sudah

mempunyai kekuatan hukum tetap ke Panitera Muda

Hukum.

Melaksanakan urusan tata usaha kepaniteraan.

Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

g. Panitera Muda Khusus mempunyai tugas melaksanakan

administrasi perkara di bidang perkara khusus antara lain

perkara Tindak Pidana Korupsi dan perkara khusus lainnya

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun tugas pokok dan fungsi Panitera Muda Pidana adalah

sebagai berikut :

Melaksanakan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan

berkas perkara khusus.

Melaksanakan registrasi perkara khusus.

Melaksakan distribusi perkara khusus yang telah deregister

untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan

Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua

Pengadilan Tinggi.

Melaksanakan penghitungan, penyiapan dan pengiriman

penetapan penahanan, perpanjangan penahanan dan

penangguhan penahanan bagi perkara bidang pidana

khusus.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 15

Melaksanakan penerimaan kembali berkas perkara yang

sudah diputus dan diminutasi.

Melaksanakan pengiriman salinan putusan Pengadilan

Tinggi besarta berkas perkara bendel A kepada pengadilan

pengaju.

Melaksanakan penyimpanan berkas perkara yang belum

mempunyai kekuatan hukum tetap.

Melaksanakan penyerahan berkas perkara yang sudah

mempunyai kekuatan hukum tetap ke Panitera Muda

Hukum.

Melaksanakan urusan tata usaha kepaniteraan.

Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

h. Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan

pengumpulan, pengolahan dan penyajian data perkara,

hubungan masyarakat, penataan arsip perkara, serta

pelaporan. Adapun tugas pokok dan fungsi Panitera Muda

Hukum adalah sebagai berikut :

Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data

perkara.

Pelaksanaan penyajian statistik perkara.

Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan

perkara.

Pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan

arsip perkara.

Pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-

bahan yang berkaitan dengan trasnparansi perkara.

Pelaksanaan penghimpunan pengaduan dan pelayanan

masyarakat.

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

i. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pemberian

dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan,

sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana. Dalam

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 16

pelaksanaan tugasnya Sekreteris Pengadilan Tinggi dibantu

oleh dua orang Kepala Bagian yaitu kepala bagian perencanaan

dan kepegawaian dan kepala bagian umum dan keuangan

Adapun tugas pokok dan fungsi Sekretaris Pengadilan adalah

sebagai berikut :

Melaksanakan urusan perencanaan, program dan anggaran.

Melaksanakan urusan kepegawaian

Melaksanakan urusan keuangan.

Melaksanakan penataan organisasi dan tata laksana.

Melaksanakan pengelolaan teknologi informasi dan statistik.

Melaksanakan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan,

rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan

masyarakat, dan perpustakaan.

Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan dokumentasi

serta pelaporan di lingkungan Keseretariatan Pengadilan

Tinggi.

j. Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian mempunyai

tugas melaksanakan urusan perencanaan, program, anggaran,

kepegawaian, organisasi, dan tata laksana serta pengelolaan

teknologi informasi.

Adapun tugas pokok dan fungsi Sekretaris Pengadilan adalah

sebagai berikut :

Menyiapkan bahan pelaksanaan perencanaan dan

penyusunan program dan anggaran.

Menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan formasi,

pendataan dan pengembangan pegawai, pengusulan

kenaikan pangkat, pemindahan dan mutasi, pengusulan

pemberhentian dan pension serta pengelolaan Sasaran

Kinerja Pegawai, administrasi jabatan fungsional, dan

pengurusan ASKES dan disiplin pegawai, serta penyusunan

laporan kepegawaian.

Penyiapan bahan pelaksanaan penelaahan, penataan dan

evaluasi dan tata laksana.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 17

Penyiapan bahan pelaksanaan pengelolaan teknologi

informatika dan statistic.

Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi,

dokumentasi dan pelaporan.

k. Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Anggaran

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

perencanaan program dan anggaran, pelaksanaan program dan

anggaran, pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta

penyusunan laporan.

l. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan

kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, pengelolaan teknologi

informasi dan statistic pemantauan, evaluasi, dokumentasi,

serta penyusunan laporan.

m. Kepala Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas

melaksanakan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan,

rumah tangga, keamanan, keprotokolan, perpustakaan,

hubungan masyarakat, pengelolaan keuangan, pemantauan,

evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan.

Adapun tugas pokok dan fungsi Kepala Sub Bagian Umum dan

Keuangan Pengadilan Tinggi adalah sebagai berikut :

Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan

pengadaan.

Melaksanakan urusan perawatan dan pemeliharaan gedung,

sarana dan prasarana serta perlengkapan dan

perpustakaan.

Melaksanakan urusan keamanan, keprotokolan dan

hubungan masyarakat.

Melaksanakan pengelolaan anggaran, perbendaharaan,

akuntansi dan verifikasi, pengelolaan barang milik Negara

serta pelaporan keuangan.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 18

Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, serta

penyusunan laporan.

n. Kepala Sub Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan urusan surat menyurat, kearsipan

dan penggandaan, perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana

dan prasarana, perlengkapan, perpustakaan, keamanan,

keprotokolan dan hubungan masyarakat.

o. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Pelaporan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan urusan pelaporan keuangan,

perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi, pengelolaan barang

milik Negara, dan pelaporan keuangan, serta melaksanakan

pemantauan, serta penyusunan laporan.

p. Jabatan fungsional Panitera Pengganti mempunyai tugas

memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan

persidangan, baik pada pengadilan tingkat pertama maupun

pengadilan tingkat banding. Adapun tugas pokok dan fungsi

Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi adalah sebagai berikut :

Melaksanakan persiapan penyelenggaraan persidangan.

Melaksanakan pencataan proses persidangan.

Melaksanakan penyusunan berita acara persidangan.

Melaksanakan penyatuan berkas perkara secara

kronologis/berurutan.

Melaksanakan penyimpanan berkas perkara sampai dengan

perkara diputus dan diminutasi.

Melaksanakan penyampaian berkas perkara yang telah

diminutasi kepada Panitera Muda sesuai dengan jenis

perkara, untuk diteruskan kepada Panitera Muda Hukum.

q. Jabatan fungsional di lingkungan keseretariatan peradilan

melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-

masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam

melaksanakan tugasnya kelompok Jabatan Fungsional

bertanggung jawab kepada Sekretaris, kelompok jabatan

fungsional terdiri atas jabatan fungsional sesuai dengan bidang

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 19

tugas keahliannya, masing-masing kelompok jabatan

fungsional dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang

ditunjuk oleh Kepala Pengadilan.

B. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta selama tahun 2016 sebagai acuan

untuk perbaikan kinerja di masa mendatang.

Laporan kinerja ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

KATA PENGANTAR

Daftar ISI

Daftar Tabel

Daftar Grafik

Daftar Bagan

RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Realisasi Anggaran

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN

- Pernyataan Kinerja

- Pernyataan Kinerja Telah Direviu

- Formulir Checklist Reviu

- Surat Keputusan Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun 2016.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 20

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Tahun 2017 merupakan tahun ketiga dari rencana strategis

(renstra) Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2015-2019.

A. VISI DAN MISI

Visi merupakan gambaran yang menantang tentang keadaan masa

depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya Tugas Pokok

dan Fungsi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Visi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengacu pada Visi Mahkamah

Agung RI, yaitu :

“TERWUJUDNYA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA YANG

AGUNG”

Penjelasan:

1. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menunjukkan lembaga peradilan di

lingkungan peradilan umum sebagai Pengadilan Tingkat Banding

yang berkedudukan di Ibu Kota Negara dan membawahi Pengadilan

Negeri di wilayah Propinsi DKI Jakarta.

2. Kata “Agung” menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan,

kebesaran, kemulian, keluhuran serta martabat dan wibawa.

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi

yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan

terwujud dengan baik.

Misi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta adalah sebagai berikut :

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

2. Memberikan Pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada Pencari

Keadilan

3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan di Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 21

4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi di Pengadilan Tinggi

DKI Jakarta.

B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

TUJUAN :

Dalam Rencana Strategis telah dilakukan reviu terhadap

tujuan, indikator tujuan, sasaran stretegis, indikator sasaran dan

target yang telah ditetapkan. Rencana Strategis ini dilakukan

berdasarkan rekomendasi hasil evaluasi Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Penetapan

tujuan disesuaikan dengan pernyataan visi dan misi Pengadilan

Tinggi DKI Jakarta.

Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh Pengadilan Tinggi

DKI Jakarta, seperti yang termuat dalam renstra adalah sebagai

berikut :

1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan

melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

Dengan indikator :

Persentase sisa perkara yang diselesaikan.

Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu.

Persentase penurunan sisa perkara.

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Kasasi dan Peninjauan Kembali.

2. Keterjangkauan pelayanan badan peradilan,

Dengan indikator :

Indeks responden pengadilan tingkat pertama yang puas

terhadap layanan pengadilan tinggi.

Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan

Pengaju Tepat Waktu.

3. Terwujudnya penyederhanaan proses penanganan perkara

melalui pemanfaatan teknologi informasi.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 22

Dengan indikator:

Persentase putusan perkara yang menarik perhatian

masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu

1 (satu) hari setelah diputus.

4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan

Dengan indikator:

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjut

Persentase Hakim yang lulus eksaminasi Hakim Tinggi

dalam rangka promosi jabatan

SASARAN STRATEGIS :

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu

sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

tertentu. Hasil Reviu yang telah dilakukan dalam Rencana Strategis,

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mempertajam sasaran yang hendak

dicapai pada tahun 2015-2019.

Mahkamah Agug RI telah menetapkan 8 (delapan) sasaran

strategis yang hendak dicapai dalam Reviu Rencana Strategis Tahun

2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan

akuntabel

2. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat terpinggirkan.

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

5. Meningkatnya pelaksanaan pembinaan bagi aparat tenaga teknis

dilingkungan Peradilan.

6. Meningkatnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan

secara optimal.

7. Meningkatnya pelaksanaan penelitian, pendidikan dan pelatihan

Sumber Daya Aparatur di lingkungan Mahkamah Agung.

8. Meningkatnya tranparansi pengelolaan SDM, Keuangan dan

Aset.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 23

Berdasarkan 8 (delapan) sasaran strategis Mahkamah agung

RI tersebut, bisnis inti (core business) Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

mengacu pada sasaran strategis (1). terwujudnya proses peradilan

yang pasti, transparan, dan akuntabel (2).peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara. Sedangkan untuk sasaran

strategis (3). meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat

terpinggirkan dan (4). meningkatnya kepatuhan terhadap putusan

pengadilan, termasuk ke dalam bisnis inti Pengadilan Negeri yang

berhubungan secara langsung dengan para pencari

keadilan/masyarakat. Untuk sasaran 5 (lima) sampai dengan 8

(delapan) merupakan sasaran stategis, Badan Urusan Administrasi,

Badan Diklat Kumdil, dan Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sebagai kawal depan (voorpost)

Mahkamah Agung RI di wilayah DKI Jakarta yang membawahi 5

(lima) Pengadilan Negeri di wilayah hukumnya memiliki fungsi

pengawasan dan fungsi administratif dalam menjalankan tugas

sehingga dalam rencana strategis menambahkan 2 (dua) sasaran

strategis yang dianggap perlu yakni Meningkatnya pelaksanaan

pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal dan

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

C. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU) diperlukan sebagai tolok ukur

atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan.

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah menetapkan IKU yang telah di

reviu untuk mempertajam sasaran strategis. Hubungan antara

tujuan, sasaran dan Indikator Kinerja Utama digambarkan sebagai

berikut:

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 24

Tabel 1. Hubungan Tujuan Sasaran dan Indikator Kinerja Utama

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG

JAWAB

SUMBER

DATA

1. Terwujudnya

Proses Peradilan yang Pasti,

Transparan dan

Akuntabel

a. Persentase sisa

perkara yang diselesaikan

Catatan:

Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya

Panitera

Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan

b. Persentase perkara

yang diselesaikan

tepat waktu

Catatan:

Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan

dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun + perkara yang masuk)

Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan

adalah jumlah perkara yang diputus tahun berjalan

Jumlah perkara yang ada adalah jumlah perkara

yang diterima tahun berjalan ditambah sisa

perkara tahun sebelumnya

Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang

diselesaikan tahun berjalan

Panitera

Laporan

Bulanan dan

Laporan Tahunan

c. Persentase penurunan

sisa perkara

Tn = Sisa perkara tahun berjalan

Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya Catatan:

Sisa perkara adalah perkara yang belum diputus pada

tahun berjalan

Panitera Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan

Jumlah sisa perkara yang diselesaikan

Jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan x 100

Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan

Jumlah perkara yang ada x 100

Tn.1-Tn

Tn.1 x 100

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 25

d. Persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya

hukum :

Kasasi

Peninjauan

Kembali (PK)

Catatan:

Upaya hukum = Banding, Kasasi dan Peninjauan

Kembali (PK).

Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan

pengadilan.

Panitera Laporan Bulanan dan

Laporan

Tahunan

e. Index responden

Pengadilan Tingkat Pertama yang puas

terhadap layanan

Pengadilan Tinggi

Catatan:

PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004

tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit

Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan

Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat

Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Panitera

Laporan

Semesteran dan

Laporan

Tahunan

2. Peningkatan

Efektivitas Pengelolaan

Penyelesaian

Perkara

a. Persentase salinan

putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju

Tepat Waktu.

Catatan:

SEMA Nomor 01 Tahun 2011 tentang Perubahan

SEMA 02 Tahun 2010 tentang Penyampaian

Salinan dan Petikan Putusan.

Panitera

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan

Jumlah salinan putusan yang dikirim

ke Pengadilan Pengaju

Jumlah Putusan x 100

Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Jumlah putusan perkara x 100

Index Kepuasan Pencari Keadilan

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 26

b. Persentase putusan perkara yang menarik

perhatian masyarakat

yang dapat diakses secara online dalam

waktu 1 (satu) hari

setelah diputus

Catatan:

One day Publish adalah jumlah putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang di upload ke website dalam 1 (satu) hari setelah diputus

Maklumat Ketua Mahkamah Agung RI tanggal 22

Mei 2013 tentang One Day Publish

Panitera

Laporan Bulanan dan

Laporan

Tahunan

Jumlah isi putusan perkara Tipikor yang di upload

dalam website

Jumlah perkara menarik perhatian masyarakat

yang diputus

x 100

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 27

D. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK

Program merupakan kumpulan kegiatan untuk mencapai

sasaran dengan menggunakan target selama kurun waktu tertentu.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta, perlu menetapkan berbagai program dan kegiatan yang

mendukung pelaksanaan tugas untuk mewujudkan visi dan misi

yang telah ditetapkan. Adapun program-program dan kegiatan pokok

tersebut adalah:

1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

merupakan program untuik mencapai sasaran strategis :

a. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan

Akuntabel.

Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran terwujudnya proses

peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel adalah:

Penyelesaian sisa perkara tahun sebelumnya

Penyelesaian perkara yang diselesaikan tepat waktu

Penurunan sisa perkara

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Kasasi dan Peninjauan Kembali. Terselenggaranya

penyelesai an perkara yang sederhana, transparan dan

akuntabel.

Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas

terhadap layanan Pengadilan Tinggi

b. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan

efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara adalah:

Pengiriman salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan

Pengaju Tepat Waktu.

Pengunggahan (upload) putusan perkara yang menarik

perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online

dalam waktu 1 (satu) hari setelah diputus.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 28

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Mahkamah Agung RI.

Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya Mahkamah Agung RI dibuat untuk mencapai

sasaran strategis:

a. Peningkatan kualitas Pengawasan.

Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan

kualitas pengawasan adalah dengan tindak lanjut

penanganan pengaduan masyarakat yang berkualitas.

b. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia adalah dengan pelaksanaan

eksaminasi dalam rangka promosi jabatan Hakim Tinggi.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Mahkamah Agung

Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis,

kegiatan pokok untuk mencapai sasaran terwujudnya proses

peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel adalah dengan

pengunggahan (upload) putusan perkara yang menarik

perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam

waktu 1 (satu) hari setelah diputus.

E. KEBIJAKAN

Beberapa kebijakan yang dibuat untuk melaksanakan program dan

kegiatan di atas adalah :

1. Kebijakan Peningkatan penyelesaian perkara,

2. Kebijakan Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian

perkara,

3. Kebijakan Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap

peradilan,

4. Kebijakan Peningkatan kualitas SDM.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 29

Hubungan antara sasaran, Indikator Kinerja Utama, kebijakan, program dan kegiatan

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

STRATEGI

PROGRAM

INDIKATOR

KINERJA

KEGIATAN

KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7

1. Terwujudnya

kepercayaan masyarakat

terhadap sistem

peradilan melalui prose

peradilan yang pasti,

transparan dan

akuntabel.

1. Terwujudnya proses

peradilan yang

pasti, transparan dan akuntabel

a Persentase sisa perkara

yang diselesaikan

1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

Program

Dukungan

Manajemen dan

Pelaksana

Tugas Teknis

Lainnya

Mahkamah

Agung

(DIPA 01)

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Penyelenggara

an Layanan

Dukungan

Manajemen

Peradilan

Penyelenggara

an Layanan

Perantoran

Pembinaan

administrasi dan

pengelolaan keuangan

Badan Urusan

Administrasi

Pengadaan Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah Agung RI

b Persentase perkara yang

diselesaikan tepat waktu

1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 30

Mahkamah

Agung RI

(DIPA 01)

Program

Peningkatan

Manajemen

Peradilan

Umum

(DIPA 03)

Penyelenggara

an Layanan

Internal

c Persentase penurunan

sisa perkara

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor

d. Persentase perkara yang

tidak mengajukan upaya

hukum :

Kasasi

1. Perkara Perdata

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 31

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

Peninjauan Kembali

(PK)

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor

2. Keterjangkauan

pelayanan badan

peradilan

e Index responden

Pengadilan Tingkat

Pertama yang puas

terhadap layanan

Pengadilan Tinggi

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Mahkamah

Agung

(DIPA 01)

Program

Peningkatan

Manajemen

Peradilan

Umum

(DIPA 03)

Penyelenggara

an Layanan

Internal

Perkara

Peradilan

Umum yang

Diselesaikan di

Tingkat

Pertama dan

Banding yang

Tepat Waktu.

Pengadaan Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah Agung RI;

Peningkatan

Manajemen Peradilan

Umum

2. Peningkatan

Efektivitas

Pengelolaan

Penyelesaian Perkara

a. Persentase salinan

putusan yang dikirim ke

Pengadilan Pengaju Tepat

Waktu.

1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 32

3. Terwujudnya

penyederhanaan proses

penanganan perkara

melalui pemanfaatan

teknologi informasi

b. Persentase putusan

perkara yang menarik

perhatian masyarakat

yang dapat diakses secara

online dalam waktu 1

(satu) hari setelah

diputus

Perkara Tipikor

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

(DIPA 01)

Penyelenggara

an Layanan

Internal

Pengadaan Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah Agung

4. Meningkat kannya

kepastian hukum

2. Peningkatan

kualitas

pengawasan

Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

Program

dukungan

manajemen dan

pelaksanaan

tugas teknis

lainnya

Mahkamah

Agung

Terselenggara

nya

Koordinasi/

Konsultasi/

Pembinaan/

Pengawasan

dan Sosialisasi

Pembinaan

Administrasi dan

Pengelolaan Keuangan

3. Peningkatan kualitas Sumber

Daya Manusia

Persentase Hakim yang

lulus eksaminasi Hakim

Tinggi dalam rangka

promosi jabatan

Jumlah Hakim

yang lulus

eksaminasi

Hakim Tinggi

Pelaksanaan

eksaminasi dalam

rangka promosi

jabatan Hakim Tinggi

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 33

F. RENCANA KINERJA TAHUN 2017

Tabel. 2. Rencana Kinerja Tahun 2017

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN

INDIKATOR

KEGIATAN TARGET ANGGARAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Terwujudnya proses

peradilan yang pasti,

transparan dan

akuntabel

a Persentase sisa perkara

yang diselesaikan

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100%

100%

100%

Program

Dukungan

Manajemen

dan Pelaksaan

Tugas Teknis

Lainnya

Mahkamah

Agung (DIPA 01)

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Mahkamah

Agung (DIPA 01)

Program

Peningkatan

Manajemen

Peradilan Umum

(DIPA 03)

Pembinaan

Administrasi

dan

Pengelolaan

Keuangan

Badan Urusan

Administrasi;

Pengadaan

Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah

Agung RI;

Peningkatan

Manajemen

Peradilan

umum;

Penyelenggar

aan Layanan

Dukungan

Manajemen

Peradilan

12

Laya

nan

Rp. 28.289.000

b Persentase perkara yang

diselesaikan tepat waktu

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

93%

94%

95%

Penyelenggar

aan Layanan

Perkarantoran;

Penyelenggar

aan Layanan

Internal

Perkara

Peradilan

Umum yang

diselesaikan di

tingkat

pertama dan

Banding yang

tepat waktu.

12

Bulan

Laya

nan

4

Laya

nan

347

Perkara

Rp. 32.692.589.000

Rp. 2.980.291.000

Rp. 207.411.000

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 34

c Persentase penurunan sisa

perkara

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

15%

147%

50%

d Persentase perkara yang

tidak mengajukan upaya

hukum :

Kasasi

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

Peninjauan Kembali (PK)

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

39%

36%

35%

66%

82%

90%

e Index responden

Pengadilan Tingkat

Pertama yang puas

terhadap layanan

Pengadilan Tinggi

75

(IKM)

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Mahkamah

Agung (DIPA 01)

Program

Peningkatan

Manajemen

Peradilan Umum

(DIPA 03)

Pengadaan

Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah

Agung RI;

Peningkatan

Manajemen

Peradilan

Umum

Penyelenggar

aan Layanan

Internal

Perkara

Peradilan

Umum yang

Diselesaikan di

Tingkat

Pertama dan

4 Laya

nan

347

Perkara

Rp. 100.000.000

Rp. 6.445.000 2. Peningkatan

Efektivitas

Pengelolaan

Penyelesaian Perkara

a. Persentase salinan putusan

yang dikirim ke Pengadilan

Pengaju Tepat Waktu.

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100%

100%

100%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 35

Banding yang

Tepat Waktu.

b. Persentase putusan

perkara yang menarik

perhatian masyarakat

yang dapat diakses

secara online dalam

waktu 1 (satu) hari setelah

diputus

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100%

100%

100%

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Pengadaan

Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah

Agung

Terselenggara

nya Layanan

Internal

4 Laya

nan

Rp. 70.000.000

3. Peningkatan kualitas

pengawasan

Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

100%

Program

dukungan

manajemen

dan

pelaksanaan

tugas teknis

lainnya

Mahkamah

Agung

Pembinaan

Administrasi

dan

Pengelolaan

Keuangan

Terselenggara

nya

Koordinasi/Kon

sultasi/Pembin

aan/

Pengawasan

dan Sosialisasi

Rp. 122.881.000

4. Peningkatan kualitas

Sumber Daya

Manusia

Persentase Hakim yang

lulus eksaminasi Hakim

Tinggi dalam rangka

promosi jabatan

100%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 36

G. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017

Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017

merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada tahun

2017. Penetapan kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja

Tahun 2017 yang disusun pada awal tahun 2016.

Namun dengan adanya review renstra 2015-2019 dari IKU

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada awal tahun 2017, maka

Penetepan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2016

menyelaraskan sasaran-sasaran hasil review yang akan dicapai

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun 2017.

Tabel. 3 Penetapan Kinerja Tahun 2017

NO. SASARAN INDIKATOR TARGET

1 2 3 4

1. Terwujudnya Proses

Peradilan yang Pasti, Transparan dan

Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor

100%

100% 100%

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

93% 94%

95%

c. Persentase penurunan sisa perkara

1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

15% 47%

50%

d. Persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum :

Kasasi

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

Peninjauan Kembali (PK)

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor

39%

36% 35%

66% 82%

90%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 37

e. Index responden Pengadilan

Tingkat Pertama yang puas

terhadap layanan Pengadilan

Tinggi

75

(IKM)

2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian

Perkara

a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju

Tepat Waktu.

1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100% 100%

100%

b. Persentase putusan perkara yang

menarik perhatian masyarakat

yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 (satu) hari setelah diputus

Perkara Tipikor

100

3. Peningkatan kualitas

pengawasan

Persentase pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti

100%

4. Peningkatan kualitas

Sumber Daya Manusia

Persentase Hakim yang lulus

eksaminasi Hakim Tinggi dalam

rangka promosi jabatan

100%

Jumlah anggaran DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan

DIPA (03) Badan Peradilan Umum tahun anggaran 2017 sebesar Rp.

36.207.906.000,- (tiga puluh enam milyar dua ratus tujuh juta

sembilan ratus enam ribu rupiah), dengan rincian program yang akan

dilaksanakan tercantum dalam tabel sebagai berikut:

No Jenis Program Pagu

Rp.

1 Program Dukungan Manejemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Mahkamah Agung RI

35.824.050.000

2 Program Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

170.000.000

3 Program Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum 213.856.000

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 38

Jenis program berdasarkan pagu anggaran yang telah direncanakan,

untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya Mahkamah Agung sebesar Rp. 35.824.050.000,- (tiga puluh

lima milyar delapan ratus dua puluh empat juta lima puluh ribu

rupiah), program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Mahkamah Agung sebesar Rp. 170.000.000,- (seratus tujuh puluh

juta rupiah) dan program peningkatan manajemen peradilan umum

sebesar Rp. 213.856.000,-(dua ratus tiga belas juta delapan ratus

lima puluh enam ribu rupiah).

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 39

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI.

Pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017

merupakan pencapaian atas target kinerja tahun ketiga dari rencana

strategis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta 2015-2019.

Pernyataan kinerja sasaran strategis telah dilakukan analisis

capaian kinerja Tahun 2017 dengan cara :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2017.

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja

tahun 2017 dengan tahun 2016 dan tahun 2015.

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017

dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen

perencanaan strategis organisasi.

4. Melakukan analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang

telah dilakukan.

5. Melakukan analisis atas efisiensi penggunaan Sumber Daya.

6. Melakukan analisis program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan

kinerja.

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target

kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum

tercapai dalam tahun 2017 ini.

Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut

diuraikan dalam tabel di bawah ini:

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 40

Tabel. 4 Hasil Pengukuran Kinerja

SASARAN STRATEGIS 1

TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL

CAPAIAN

2017

CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017

REALISASI

2017

2016 2015

a Persentase sisa

perkara yang diselesaikan

Perkara Perdata

Perkara Pidana

Perkara Tipikor

100% 100%

100%

100% 100%

100%

100% 100%

100%

100% 100%

100%

100% 100%

100%

b Persentase perkara

yang diselesaikan tepat waktu

Perkara Perdata

Perkara Pidana

Perkara Tipikor

93% 94%

95%

90,10% 100,26%

102,86%

96,88% 106,65%

102,86%

104,55% 91,59%

100,00%

100,37 104,47

95,13

c Persentase penurunan sisa

perkara

Perkara Perdata

Perkara Pidana

Perkara Tipikor

15% 47%

50%

14,02% 46,66%

50%

94,66% 99,27%

100%

NA NA

NA

NA NA

NA

d Persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya

hukum :

Kasasi

o Perkara Perdata

o Perkara Pidana o Perkara Tipikor

Peninjauan

Kembali (PK) o Perkara Perdata

o Perkara Pidana

o Perkara Tipikor

39% 36%

35%

66%

82% 90%

38,27% 35,53%

34,88%

65,80%

81,74% 89,28%

98,12% 98,69%

99,65%

99,69%

99,68% 99,20%

80,36% 22,50%

169,56%

NA

NA NA

102,96% 94,56%

92,16%

NA

NA NA

e Index responden

Pengadilan Tingkat Pertama yang puas

terhadap layanan

Pengadilan Tinggi

75

(IKM)

76,41 101,88% NA NA

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 41

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA

SASARAN STRATEGIS 1 99,82%

SASARAN STRATEGIS 2

PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA

CAPAIAN 2017

CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017

REALISASI

2017

2016 2015

a Persentase salinan

putusan yang dikirim ke

Pengadilan Pengaju

Tepat Waktu.

Perkara Perdata

Perkara Pidana

Perkara Tipikor

100%

100%

100%

63,82%

90,44%

97,64%

63,82%

90,44%

97,64%

NA

NA

NA

NA

NA

NA

b Persentase putusan perkara yang

menarik perhatian

masyarakat yang dapat diakses

secara online dalam

waktu 1 (satu) hari setelah diputus

Perkara Tipikor

100%

0%

0%

82,73%

55,18%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS 2

62,97%

SASARAN STRATEGIS 3

PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN

CAPAIAN 2017

CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017

REALISASI

2017

2016 2015

Persentase

pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti

100% 66,66% 66,66% 91,52%

100%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS 3

66,66%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 42

SASARAN STRATEGIS 4

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

CAPAIAN

2017

CAPAIAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

2017

REALISASI

2017

2016 2015

Persentase Hakim

yang lulus

eksaminasi Hakim Tinggi dalam rangka

promosi jabatan

100% 100% 100% 100% NA

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA

SASARAN STRATEGIS 4 100%

Dari hasil pengukuran kinerja tersebut dapat disimpulkan bahwa

secara umum Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah berhasil melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan capaian kinerja melebihi dari

target indikator kinerja yang telah ditetapkan. Namun demikian dari sisi

lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja dan sasaran

strategis yang telah ditetapkan belum tercapai realisasinya.

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun 2017

mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel

diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun

2017, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah melaksanakan seluruh

kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja

sesuai sasaran yang ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut :

Catatan:

Penghitungan capaian Kinerja = Realisasi X 100%

Target

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 43

SASARAN 1: TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI,

TRANSPARAN DAN AKUNTABEL.

Sasaran Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan

dan Akuntabel adalah sasaran yang harus dicapai dalam rangka

memenuhi tugas pokok dan fungsi pengadilan yang berorientasi pada

pelayanan peradilan yang prima. Sasaran peningkatan penyelesaian

perkara ini untuk mengukur peningkatan proses penyelesaian perkara

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Peningkatan penyelesaian perkara ini diukur berdasarkan 5

(lima) indikator kinerja yang telah ditargetkan dengan realisasi kinerja

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017 yang tercantum dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Sasaran 1: Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti,

Transparan dan Akuntabel

INDIKATOR KINERJA

TARGET 2017

REALISASI 2017

CAPAIAN 2017

CAPAIAN

2016 2015

a. Persentase sisa

perkara yang diselesaikan

1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100% 100%

100%

100% 100%

100%

100% 100%

100%

100 100

100

100 100

100

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat

waktu

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

93%

93%

95%

90,10%

100,26%

97,72%

96,88%

106,65%

102,86%

104,55%

91,59%

100%

100,37

104,47

95,13

c. Persentase penurunan sisa perkara

1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

15% 47%

50%

14,02% 46,66%

50%

94,66% 99,27%

100%

NA NA

NA

NA NA

NA

d. Persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya

hukum :

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 44

Kasasi

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

Peninjauan Kembali

(PK)

1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

39%

36%

35%

66%

82%

90%

38,27%

35,53%

34,88%

65,80%

81,74%

89,28%

98,12%

98,69%

99,65%

99,69%

99,68%

99,20%

80,36%

22,50%

169,56%

NA

NA

NA

NA

NA

NA

NA

NA

NA

a. Index responden Pengadilan Tingkat

Pertama yang puas

terhadap layanan Pengadilan Tinggi

75 76,41 101,88 NA NA

Kelima indikator sasaran ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

dan kepuasan masyarakat pencari keadilan dalam rangka azas

peradilan yang cepat, murah, dan sederhana.

Perbandingan data diambil dari Laporan Tahunan tahun 2015

dan 2016 sebagai alat ukur perbandingan pengukuran kinerja tahun

2017.

Analisis kelima indikator kinerja dari sasaran pertama ini sebagai

berikut:

a. Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan.

Indikator kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan

adalah alat ukur penyelesaian sisa perkara tahun 2016 berjumlah

183 perkara yang harus diselesaikan pada tahun 2016. Indikator

kinerja ini dipergunakan untuk mengukur tingkat penyelesaian sisa

perkara tahun 2016 yang selesai di tahun 2017.

Tabel 6. Sasaran 1 Indikator 1

Indikator Kinerja

Target

Realisasi Capaian Capaian

2017

2017

2017

(%)

2016

(%)

2015

(%)

a. Persentase sisa

perkara yang diselesaikan

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

100%

100%

100%

100%

100

100

100

100

100

100

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 45

3. Perkara Tipikor

100% 100% 100 100

100

- Persentase sisa perkara perdata tahun 2016 yang

diselesaikan 100% sejumlah ( 183 Perkara) dapat

direalisasikan 100% maka capaian kinerjanya 100%.

- Persentase sisa perkara pidana tahun 2016 yang

diselesaikan 100% sejumlah (45 Perkara) dapat

direalisasikan 100% maka capaian kinerjanya 100%.

- Persentase sisa perkara tipikor tahun 2016 yang

diselesaikan 100% sejumlah (6 Perkara) dapat

direalisasikan 100% maka capaian kinerjanya 100%.

Perbandingan persentase sisa perkara yang diselesaikan

dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 selalu mencapai

100%. Keberhasilan ini dapat dijelaskan bahwa sisa perkara yang

belum diselesaikan pada triwulan ke empat pada tahun sebelumnya

harus diselesaikan pada triwulan pertama tahun berikutnya (karena

terikat SEMA Nomor 2 Tahun 2014).

Adanya sisa perkara yang harus diselesaikan disebabkan :

1. Ketentuan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2

Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara Di Pengadilan

Tingkat Pertama Dan Tingkat Banding Pada 4 (Empat)

Lingkungan Peradilan. Penyelesaian perkara pada

Pengadilan Tingkat Banding paling lambat dalam waktu

3 (tiga) bulan untuk Perkara Pidana dan Perkara Perdata,

dan 2 (dua) bulan untuk Perkara Tipikor (Surat Edaran

Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2014).

2. Berkas perkara yang diajukan banding dikirim oleh

Pengadilan Negeri Pengaju pada triwulan ke-empat (akhir

tahun).

Perbandingan data capaian kinerja tahun 2015 dan 2016

didapat dari Laporan Tahunan tahun 2015 dan 2016. Penyelesaian

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 46

sisa perkara pada tahun 2016 yang mencapai target sebesar 100%,

keberhasilan ini menunjukan bahwa sistem kinerja yang berlaku di

lingkungan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah berjalan sesuai

dengan ketentuan yang dikeluarkan Mahkamah Agung, sehingga

tidak ada sisa perkara tahun 2016 yang tidak selesai di tahun 2017.

Keberhasilan ini juga dikarenakan adanya monitoring dan evaluasi

penyelesaian perkara yang diadakan setiap bulan dalam rapat

bulanan yang dipimpin oleh Ketua/Wakil Ketua dan Panitera

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang menekankan penyelesaian

perkara harus diselesaikan tepat waktu.

Grafik 1. Capaian Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan dalam

Perkara Perdata, Perkara Pidana dan Perkara Tipikor Tahun 2016

di tahun 2017.

Tabel 7. Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan

Tahun 2015-2017

Perkara Sisa

2016

Masuk

2017 Jumlah

Putus

2017

Sisa

2017

Perkara Perdata 183

Perkara

784

Perkara

967

Perkara

810

Perkara

157

Perkara

Target 100%

Realisasi 100%

Capaian 100%

PIDANA PERDATA TIPIKOR

100% 100% 100%100% 100% 100%100% 100% 100%TAHUN 2017 TAHUN 2016 TAHUN 2015

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 47

Perkara Sisa

2016

Masuk

2017 Jumlah

Putus

2017

Sisa

2017

Perkara Pidana 45

Perkara

340

Perkara

385

Perkara

361

Perkara

24

Perkara

Target 100%

Realisasi 100%

Capaian 100%

Berdasarkan realisasi dan capaian kinerja pada tahun 2017

diharapkan dapat mempertahankan capaian kinerjanya sebesar

100% untuk tahun 2015 - 2019 sesuai dengan Rencana Strategis

Jangka Menengah Ke Dua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

b. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat

Waktu

Indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan tepat

waktu adalah alat ukur penyelesaian perkara yang diselesaikan

pada tahun berjalan yang berjumlah 1421 perkara. Indikator

kinerja ini dipergunakan untuk mengukur tingkat penyelesaian

perkara yang diselesaikan tepat waktu tahun 2017.

Tabel 8. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang

Diselesaikan Tepat Waktu.

INDIKATOR KINERJA

TARGET

2017

REALISASI

2017

CAPAIAN

2017 (%)

CAPAIAN

2016 (%) 2015 (%)

b. Persentase perkara

yang diselesaikan tepat waktu.

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor

93%

94% 95%

90,10%

100% 97,72%

96,88%

106,65% 102,86%

91,59

104,55 100,00

104,47

100,37 95,13

Perkara Sisa

2016

Masuk

2017 Jumlah

Putus

2017

Sisa

2017

Perkara Tipikor 6

Perkara

40

Perkara

46

Perkara

43

Perkara

3

Perkara

Target 100%

Realisasi 100%

Capaian 100%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 48

Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu

Perkara Perdata, Perkara Pidana dan Perkara Tipikor:

- Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu untuk

perkara perdata ditargetkan 93% ( 899 Perkara) dari total

perkara perdata yang harus diselesaikan 967 perkara,

direalisasikan 90,10% (810 perkara), maka capaian kinerja

96,88%.

- Persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara

pidana (Pidana Umum dan Pidana Anak) ditargetkan 94%

(383 Perkara) dari total perkara pidana (Pidana Umum

dan Pidana Anak) yang harus diselesaikan 408 perkara,

direalisasikan 100,26% (384 perkara), maka capaian

kinerja 106,65%.

- Persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara

tipikor ditargetkan 95% (44 Perkara) dari total perkara

tipikor yang harus diselesaikan 46 perkara, direalisasikan

97,72% (43 perkara), maka capaian kinerja 102,86%.

Grafik 2. Capaian Persentase Penyelesaian Perkara Pidana,

Perdata, dan Tipikor Tahun 2017

PERDATA; PERKARA; 96,88

PIDANA; PERKARA; 106,65

TIPIKOR; PERKARA; 102,86

PERDATA

PIDANA

TIPIKOR

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 49

Dalam Pencapaian target perkara yang diselesaikan tepat

waktu telah dilakukan pemantauan pencapaian target dari

pernyataan kinerja tahun 2017 antara Panitera Pengadilan

Tinggi DKI Jakarta dengan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

per triwulan:

Tabel 9. Pemantauan Jumlah Perkara Yang harus diselesaikan

Triwulan I Tahun 2017

PEMANTAUAN

PERKARA PER

TRIWULAN

TRIWULAN I

TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

Perkara Perdata 93% 64,93% 61,81

Perkara Pidana 94% 92,66% 98,57

Perkara Tipikor 95% 63,63% 66,97

Perkara Perdata pada triwulan I ditargetkan 93% (328

perkara, dari 353 perkara) dapat direalisasikan

64,93% (213 perkara) sehingga capaiannya 69,81%.

Perkara Pidana pada triwulan I ditargetkan 94% (109

perkara, dari 117 perkara) dapat direalisasikan

92,66% (101 perkara) sehingga capaiannya 98,5 7%.

Perkara Tipikor pada triwulan I ditargetkan 95% (22

perkara, dari 23 perkara) dapat direalisasikan 63,63%

(14 perkara) sehingga capaiannya 66,97%.

Tabel 10. Pemantauan Jumlah Perkara Yang harus

diselesaikan Triwulan II Tahun 2017 PEMANTAUAN PERKARA PER

TRIWULAN

TRIWULAN II

TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

Perkara Perdata 93% 55,37% 59,53

Perkara Pidana 94% 64,58% 68,70

Perkara Tipikor 95% 91,66% 96,48

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 50

Perkara Perdata pada triwulan II ditargetkan 93% (316

perkara, dari 340 perkara) dapat direalisasikan

55,37% (175 perkara) sehingga capaiannya 59,53%.

Perkara Pidana pada triwulan II ditargetkan 94% (95

perkara, dari 102 perkara) dapat direalisasikan

64,58% (62 perkara) sehingga capaiannya 68,70%.

Perkara Tipikor pada triwulan II ditargetkan 95% (12

perkara, dari 13 perkara) dapat direalisasikan 91,66%

(11 perkara) sehingga capaiannya 96,48%.

Tabel 11. Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan III Tahun 2017

Perkara Perdata pada triwulan III ditargetkan 93%

(368 perkara, dari 396 perkara) dapat direalisasikan

51,08% (188 perkara) sehingga capaiannya 54,92%.

Perkara Pidana pada triwulan III ditargetkan 94% (120

perkara, dari 128 perkara) dapat direalisasikan

75,83% (92 perkara) sehingga capaiannya 80,67%.

Perkara Tipikor pada triwulan III ditargetkan 95% (13

perkara, dari 14 perkara) dapat direalisasikan 61,53%

(8 perkara) sehingga capaiannya 64,76%.

PEMANTAUAN PERKARA

PER TRIWULAN

TRIWULAN III

TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

Perkara Perdata 93% 51,08% 54,92

Perkara Pidana 94% 75,83% 80,67

Perkara Tipikor 95% 61,53% 64,76

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 51

Tabel 12. Pemantauan Penyelesaian Perkara

Per Triwulan IV Tahun 2017

PEMANTAUAN PERKARA PER TRIWULAN

TRIWULAN IV

TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

Perkara Perdata 93% 64,28% 69,11

Perkara Pidana 94% 86,88% 92,42

Perkara Tipikor 95% 83,33% 87,71

Perkara Perdata pada triwulan IV ditargetkan 93%

(364 perkara, dari 391 perkara) dapat direalisasikan

64,28% (234 perkara) capaiannya 69,11%.

Perkara Pidana pada triwulan IV ditargetkan 94% (122

perkara, dari 130 perkara) dapat direalisasikan

86,88% (106 perkara) capaiannya 92,42%.

Perkara Tipikor pada triwulan IV ditargetkan 95% (12

perkara, dari 13 perkara) dapat direalisasikan 83,33%

(10 perkara) capaiannya 87,71%.

Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2017 dengan Tahun 2016

dan 2015.

▪ Perkara Perdata

Tabel perbandingan perkara perdata tahun 2017 dengan Tahun

2016 dan Tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 13. Perbandingan Perkara Perdata Tahun 2017

Perkara Sisa 2016

Masuk 2017

Jumlah Putus 2017

Sisa 2017

Target

Realisasi

Capaian (%)

Perkara Perdata

183 Perkara

784 Perkara

967 Perkara

810 Perkara

157 Perkara

93% 90,10% 96,88

Perkara Sisa 2015

Masuk 2016

Jumlah Putus 2016

Sisa 2016

Target

Realisasi

Capaian (%)

Perkara Perdata

94 Perkara

785 Perkara

879 Perkara

696 Perkara

183 Perkara

93% 85,18% 91,59

Perkara Sisa 2014

Masuk 2015

Jumlah Putus 2015

Sisa 2015

Target

Realisasi

Capaian (%)

Perkara

Perdata

151

Perkara

662

Perkara

813

Perkara

719

Perkara

94

Perkara 92% 96,12% 104,47

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 52

Persentase realisasi perkara yang diselesaikan tahun 2017

adalah perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun

berjalan (810 perkara) dengan jumlah perkara yang ada (967

perkara), dengan Target 93% (899,31 Perkara dibulatkan menjadi

899 perkara) dengan perhitungan:

(810/899)x100%= 90,10%

Persentase target perkara yang diselesaikan tepat waktu pada

tahun 2017 sebesar 93%. Persentase capaian penyelesaian perkara

pada tahun 2017 sebesar 90,10% dengan perhitungan:

Capaian = (Realisasi/Target) x 100%

= (90,10/93) x %

= 96,88%

▪ Perkara Pidana

Tabel mengenai keadaan perkara pidana tahun 2017 sebagai

berikut:

Tabel 14. Perbandingan Perkara Pidana Tahun 2017

Perkara Sisa 2016

Masuk 2017

Jumlah Putus 2017

Sisa 2017

Target

Realisasi

Capaian (%)

Perkara Pidana

45 Perkara

363 Perkara

408 Perkara

384 Perkara

24 Perkara

94% 100% 106,38

Perkara Sisa 2015

Masuk 2016

Jumlah Putus 2016

Sisa 2016

Target

Realisasi

Capaian (%)

Perkara Pidana

42

Perkara

426

Perkara

468

Perkara

423

Perkara

45

Perkara 93% 97,24% 104,55

Perkara Sisa 2014

Masuk 2015

Jumlah Putus 2015

Sisa 2015

Target

Realisasi

Capaian (%)

Perkara

Pidana 38

Perkara

318

Perkara

356

Perkara

309

Perkara

42

Perkara 93% 93,35% 100,37

Persentase realisasi perkara yang diselesaikan tepat waktu

tahun 2017 adalah jumlah perkara yang diselesaikan ditahun

berjalan (384 perkara) dengan jumlah perkara yang ada (408 perkara)

dengan target 94% (383.52 Perkara dibulatkan menjadi 384 perkara)

dengan perhitungan:

(384/384)x100%= 100%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 53

Persentase target perkara yang diselesaikan pada tahun

2017 sebesar 100%. Persentase capaian penyelesaian perkara pada

tahun 2017 sebesar 106,38% dengan perhitungan:

Capaian = (Realisasi/Target) x 100%

= (100/94) x 100%

= 106,38%

▪ Perkara Tipikor

Tabel mengenai perbandingan keadaan perkara Tipikor tahun

2017 dengan Tahun 2016 dan Tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 15. Perbandingan Perkara Tipikor Tahun 2017

Perkara Sisa

2016

Masuk

2017 Jumlah

Putus

2017

Sisa

2016

Target

Realisasi

Capaian

(%)

Perkara

Tipikor

6

Perkara

40

Perkara

46

Perkara

43

Perkara

3

Perkara 95% 97,72% 102,86

Perkara Sisa

2015

Masuk

2016 Jumlah

Putus

2016

Sisa

2016

Target

Realisasi

Capaian

(%)

Perkara

Tipikor

8

Perkara

55

Perkara

63

Perkara

57

Perkara

6

Perkara 95% 96,61% 101,69

Perkara Sisa

2014

Masuk

2015 Jumlah

Putus

2015

Sisa

2015

Target

Realisasi

Capaian

(%)

Perkara Tipikor

7 Perkara

48 Perkara

55 Perkara

47 Perkara

8 Perkara

95% 90,38% 95,13

Persentase realisasi perkara yang diselesaikan tahun 2017

adalah jumlah perkara yang diselesaikan ditahun berjalan (43

perkara) dengan jumlah perkara yang ada (46 perkara) dengan target

95% (43,7 Perkara dibulatkan menjadi 44 perkara) dengan

perhitungan:

(43/44)x100%= 97,72%

Persentase target perkara yang diselesaikan pada tahun 2017

sebesar 95%. Persentase capaian penyelesaian perkara pada tahun

2017 sebesar 102,86% dengan perhitungan:

Capaian = (Realisasi/Target) x 100%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 54

= (97,72/95) x 100%

= 102,86%

Persentase Perbandingan Pencapaian Kinerja Penyelesaian

Perkara Tepat Waktu:

1. Perkara Perdata pada tahun 2017 pencapaiannya mengalami

kenaikan sebesar 5,29% dibandingkan dengan pencapaian pada

tahun 2016 dan mengalami penurunan sebesar 7,59% dari

tahun 2015. Jumlah perkara yang ditangani pada Tahun 2017

mengalami kenaikan sebesar 9,1%, mengalami kenaikan pada

penyelesaian putusan sebesar 14,07%, dan mengalami

penurunan sisa perkara sebesar 14,20% perkara.

Kenaikan capaian indikator kinerja perkara yang diselesaikan

tepat waktu ini menggambarkan kenaikan terhadap kinerja

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam proses penyelesaian

perkara.

2. Perkara Pidana pada tahun 2017 pencapaiannya mengalami

kenaikan 1,83%, dibandingkan dengan pencapaian pada tahun

2016, dan mengalami kenaikan sebesar 6,01% dengan tahun

2015. Kenaikan capaian kinerja ini dikarenakan penurunan

kuantitas jumlah perkara sebesar 4,22% yang mengajukan

upaya hukum banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

3. Perkara Tipikor pada tahun 2017 pencapaiannya mengalami

kenaikan sebesar 2,86% dibandingkan dengan pencapaian pada

tahun 2016 dan mengalami kenaikan sebesar 7,73% dari tahun

2015. Perkara Tipikor mengalami penurunan jumlah perkara

sebesar 26,98% yang mengajukan upaya hukum banding tindak

pidana korupsi di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Perbandingan persentase perkara yang diselesaikan tepat

waktu dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 secara umum

mengalami kenaikan capaian kinerja.

Penyelesaian perkara masuk pada tahun 2017 melebihi

target yang telah ditetapkan sebesar 93% Perkara Perdata, 94%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 55

Perkara Pidana dan 95% Perkara Tipikor, keberhasilan ini

menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah berjalan sesuai dengan

ketentuan yang dikeluarkan Mahkamah Agung.

Namun demikian masih terdapat perkara tahun 2017 yang

belum terselesaikan, hal ini dikarenakan perkara tersebut diterima

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada Bulan November dan Desember

Tahun 2017 sehingga tidak mungkin dapat diselesaikan pada tahun

2017.

Dengan demikian untuk tahun 2018 Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta menetapkan kenaikan target kinerja sebesar 94% untuk

Perkara Perdata, Perkara Pidana 95% dan Tipikor tetap 95%

sebagaimana dalam reviu ke- II Rencana Strategis Jangka Menengah

yang telah direncanakan.

Secara umum kenaikan capaian kinerja ini disebabkan:

a. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan Ketua dan Wakil Ketua

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam setiap rapat bulanan

terhadap kinerja penyelesaian perkara.

b. Komitmen para Hakim Tinggi dalam penyelesaian perkara sesuai

dengan SEMA Nomor 2 Tahun 2014.

c. Indikator Kinerja Persentase Penurunan Sisa Perkara.

Indikator kinerja persentase penurunan sisa perkara alah

alat ukur terhadap penyelesaian sisa perkara. Sisa perkara adalah

perkara yang belum diputus pada tahun berjalan.

Tabel 16. Indikator Kinerja Persentase Penurunan Sisa perkara.

INDIKATOR KINERJA

TARGET

2017

REALISASI

2017

CAPAIAN

2017 (%)

CAPAIAN

2016 (%) 2015 (%)

c. Persentase penurunan

sisa perkara

1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

15% 47%

50%

14,02% 46,66%

50%

94,66% 99,27%

100%

NA

NA

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 56

Persentase penurunan sisa perkara perkara perdata

ditargetkan 15%, perkara pidana ditargetkan 47% dan Perkara

Tipikor 50%.

Tahun 2017 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta harus mengadili

dan memutus perkara yang mengajukan upaya hukum banding

sebanyak 1421 perkara.

Realisasi persentase penurunan sisa perkara tahun 2017

adalah jumlah sisa perkara tahun 2016 (183 perkara) dikurangi

jumlah sisa perkara tahun 2017 (157 perkara) dibagi jumlah sisa

perkara tahun 2016 (157 perkara) dikalikan 100% dengan target 15%

dengan perhitungan:

(183-157) x100%= 14,20%

183

Persentase target penurunan sisa perkara perdata pada tahun

2017 sebesar 15%. Persentase capaian penurunan sisa perkara

pada tahun 2017 sebesar 94,66% dengan perhitungan:

Capaian = (Realisasi/Target) x 100%

= (14,20/15) x 100%

= 94,66%

Perkara Pidana yang diputus sebanyak 384 Perkara (Pidana

Umum 361 perkara, Pidana Anak 23 perkara) dari total perkara

Pidana sebanyak 408 perkara (Pidana Umum 385 perkara, Pidana

Anak 23 perkara), sisa perkara tahun 2017 sebanyak 24 perkara,

direalisasikan 46,66%, maka capaian kinerja 99,27%.

Realisasi persentase penurunan sisa perkara pidana tahun

2017 merupakan perbandingan jumlah sisa perkara tahun 2016 (45

perkara) dikurangi jumlah sisa perkara tahun 2017 (24 perkara)

dibagi jumlah sisa perkara tahun 2016 (157 perkara) dikalikan 100%

dengan target 47% dengan perhitungan:

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 57

(45-24) x100%= 46,66%

45

Persentase target penurunan sisa perkara pada tahun 2017

sebesar 47%. Persentase capaian penurunan sisa perkara pada

tahun 2017 sebesar 99,27% dengan perhitungan:

Capaian = (Realisasi/Target) x 100%

= (46,66/47) x 100%

= 99,27%

Perkara Tipikor yang diputus sebanyak 43 Perkara dari total

perkara Tipikor sebanyak 46 perkara, sisa perkara tahun 2017

sebanyak 3 perkara, direalisasikan 50%, maka capaian kinerja

100%.

Realisasi persentase penurunan sisa perkara pidana tahun

2017 adalah jumlah sisa perkara tahun 2016 (6 perkara) dikurangi

jumlah sisa perkara tahun 2017 (3 perkara) dibagi jumlah sisa

perkara tahun 2016 (6 perkara) dikalikan 100% dengan target 50%

dengan perhitungan:

(6-3) x100%= 50%

6

Persentase target penurunan sisa perkara pada tahun 2017

sebesar 50%. Persentase capaian penurunan sisa perkara pada

tahun 2017 sebesar 100% dengan perhitungan:

Capaian = (Realisasi/Target) x 100%

= (50/50) x 100%

= 100%

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase penurunan

sisa perkara merupakan perbandingan penurunan sisa perkara

antara tahun berjalan dengan sisa perkara tahun sebelumnya.

Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara

persentase penurunan sisa perkara dengan target yang ditetapkan.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 58

Keberhasilan ini dikarenakan adanya monitoring dan

evaluasi penyelesaian perkara yang diadakan setiap bulan dalam

rapat bulanan yang dipimpin oleh Ketua/Wakil Ketua dan Panitera

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang menekankan penyelesaian

perkara harus selesai tepat waktu.

Indikator penurunan sisa perkara ini merupakan salah satu

indikator baru yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI, sehingga

untuk tahun 2016 dan tahun 2015 belum ada data (target,

realisasi dan capaian) yang dapat dijadikan pembanding atas

kinerja pencapaian sasaran yang berorientasi pada (output/dan

outcome) ditetapkan dalam renstra sebelumnya.

Table 17. Sisa Perkara Tahun Sebelumnya

Perkara Perdata Sisa tahun sebelumnya

1. Tahun 2016 94

2. Tahun 2017 183

3. Tahun 2018 157

Perkara Pidana Sisa tahun sebelumnya

1. Tahun 2016 42

2. Tahun 2017 45

3. Tahun 2018 24

Perkara Tipikor Sisa tahun sebelumnya

1. Tahun 2016 8

2. Tahun 2017 6

3. Tahun 2018 3

Dengan demikian untuk tahun 2018 Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta masih mempertahankan target kinerja sebesar 15% untuk

Perkara Perdata, 47% Perkara Pidana, dan 50% untuk Perkara

Tipikor sesuai reviu ke-II Rencana Strategis Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta Tahun 2015-2019.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 59

Grafik 3. Capaian persentase penurunan sisa perkara tahun 2017

d. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum.

Indikator kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum adalah alat untuk mengukur kepuasan atas putusan

pengadilan.

Tabel 18. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan

Upaya Hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali

Indikator Kinerja

Target

Realisasi Capaian Capaian

2017

2017

2017 (%)

2016 (%)

2015 (%)

d. Persentase perkara

yang tidak mengajukan

upaya hukum.

Kasasi

1. Perkara Pidana

2. Perkara Perdata

3. Perkara Tipikor

Peninjauan Kembali

(PK)

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor

39%

36%

35%

66% 82%

90%

38,27%

35,53%

34,88%

65,80% 81,74%

89,28%

98,12%

98,69%

99,65%

99,69% 99,68%

99,20%

NA

NA

NA

NA NA

NA

NA

NA

NA

NA NA

NA

PERDATA; PERKARA; 94,66

PIDANA; PERKARA; 99,27

TIPIKOR; PERKARA; 100

PERDATA

PIDANA

TIPIKOR

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 60

Upaya Hukum Kasasi:

Persentase perkara perdata yang tidak mengajukan upaya hukum

kasasi merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2017 (310 perkara ) dengan

perkara yang diputus pada tingkat banding (810) dikalikan 100% maka

realisasi indikator kinerja 38,27%. Persentase target Persentase perkara

perdata yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 39%.

Persentase perkara perdata yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi

pada pada tahun 2017 sebesar 98,12%

Persentase perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum

kasasi merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2017 (145 perkara ) dengan

perkara yang diputus pada tingkat banding (408) dikalikan 100% maka

realisasi indikator kinerja 35,53%. Persentase target Persentase perkara

pidana yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 36%.

Persentase perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi

pada tahun 2017 sebesar 98,69%

Persentase perkara tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum

kasasi merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2017 (15 perkara ) dengan

perkara yang diputus pada tingkat banding (43) dikalikan 100% maka

realisasi indikator kinerja 34,88%. Persentase target Persentase perkara

tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 35%.

Persentase perkara tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi

pada tahun 2017 sebesar 99,65%

Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK):

Persentase perkara perdata yang tidak mengajukan upaya hukum

PK merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum PK tahun 2017 (329 perkara ) dengan perkara

yang diputus pada tingkat Kasasi (500) dikalikan 100% maka realisasi

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 61

indikator kinerja 65,80%. Persentase target Persentase perkara perdata

yang tidak mengajukan upaya hukum PK sebesar 66%. Persentase

perkara perdata yang tidak mengajukan upaya hukum PK pada tahun

2017 sebesar 98,12%.

Persentase perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum

kasasi merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2017 (145 perkara ) dengan

perkara yang diputus pada tingkat banding (408) dikalikan 100% maka

realisasi indikator kinerja 35,53%. Persentase target Persentase perkara

pidana yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 36%.

Persentase perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum PK

pada tahun 2017 sebesar 98,69%.

Persentase perkara tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum

kasasi merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2017 (15 perkara ) dengan

perkara yang diputus pada tingkat banding (43) dikalikan 100% maka

realisasi indikator kinerja 34,88%. Persentase target Persentase perkara

tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 35%.

Persentase perkara tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum PK pada

tahun 2017 sebesar 99,65%

Indikator persentase perkara yang tidak mengajukan upaya

hukum kasasi bertujuan untuk mengukur kepuasan para pencari

keadilan berdasarkan kinerja hakim dalam mengadili perkara.

Perbandingan persentase perkara yang tidak mengajukan upaya

hukum kasasi tahun 2016 dengan tahun 2015 dan tahun 2014 sebagai

berikut:

Tabel 19. Perbandingan persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum kasasi

No Perkara Tahun 2017 Tahun 2016 Tahun 2015

Target Tidak Kasasi

Target Tidak Kasasi

Target Tidak Kasasi

1. Pidana 39% 310 60% 204 60% 194

2. Perdata 36% 145 60% 94 60% 408

3. Tipikor 35% 15 30% 29 30% 13

TOTAL 470 327 615

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 62

Dalam memutus suatu perkara idealnya semua pihak yang

berperkara dapat menerima putusan hakim, sehingga tidak perlu ada

upaya hukum kasasi.

Upaya hukum Kasasi merupakan alat untuk mengukur tingkat

kepuasan para pencari keadilan atas putusan yang dijatuhkan pada

Pengadilan Tingkat Banding.

Adanya upaya hukum kasasi ini dikarenakan tingkat kepuasan

tergantung kepada para pencari keadilan, karena rasa keadilan

tergantung dari kepuasan para pihak, dan tingkat kepuasan bersifat

relatif, sehingga apapun bentuk putusan yang menurut majelis hakim

sudah dianggap adil, namun para pihak tetap menyatakan tidak adil.

Grafik 4. Indikator Perkara Yang Tidak Mengajukan

Upaya Hukum Kasasi

KASASI; Perkara Perdata; 98,12

KASASI; Perkara Pidana; 98,69

KASASI; Perkara Tipikor; 99,65

Perkara Perdata

Perkara Pidana

Perkara Tipikor

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 63

e. Index Responden Pengadilan Tingkat Pertama Yang Puas

Terhadap Layanan Pengadilan Tinggi.

Indikator kinerja index responden pengadilan tingkat pertama

yang puas terhadap layanan pengadilan tinggi adalah alat untuk

mengukur kepuasan layanan pengadilan tinggi kepada pengadilan

tingkat pertama di wilayah hukum Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Tabel 20. Indikator kinerja index responden pengadilan tingkat pertama

yang puas terhadap layanan pengadilan tinggi

Indikator Kinerja

Target

Realisasi Capaian Capaian

2017

2017

2017

(%)

2016

(%)

2015

(%)

e. Index responden Pengadilan Tingkat

Pertama yang puas

terhadap layanan pengadilan tinggi

75

76,41 101,88 NA NA

- Berdasarkan Hasil survei kepuasan pelanggan terhadap 9

(sembilan) ruang lingkup layanan Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta dengan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

sebesar 76,41 dengan mutu pelayanan Baik.

Tabel 21. Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

NO RUANG LINGKUP UNSUR

PELAYANAN

NILAI RATA

RATA

MUTU

PELAYANAN PERINGKAT

U1 PERSYARATAN 3,07 B 4

U2 PROSEDUR 3,09 B 3

U3 WAKTU PELAYANAN 2,94 B 9

U4 BIAYA / TARIF 2,96 B 8

U5 PRODUK SPESIFIKASI JENIS PELAYANAN

3,07 B 5

U6 KOMPETENSI PELAKSANA 3,11 B 2

U7 PERILAKU PELAKSANA 3,19 B 1

U8 MAKLUMAT PELAYANAN 3,05 B 6

U9 PENANGANAN PENGADUAN, SARAN DAN MASUKAN

3,02 B 7

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 64

Capaian kinerja indeks responden Pengadilan Tingkat

Pertama yang puas terhadap layanan pengadilan tinggi

dengan target sebesar 75% (76,41/75 x 100)= 101,88%.

Realisasi ini menunjukkan bahwa pelayanan yang

dilakukan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta termasuk dalam

mutu pelayanan baik.

Adapun umpan balik terhadap 3 (tiga) unsur layanan yang

memiliki peringkat terendah yakni :

a. Unsur Waktu Pelayanan

Unsur waktu pelayanan menjadi peringkat terendah

atas hasil kuesioner, Berdasarkan Surat Edaran

Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2014 tentang

Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama

dan Tingkat Banding Pada 4 (empat) Lingkungan

Peradilan, bahwa proses penyelesaian perkara pada

tingkat banding paling lambat dalam waktu3 (tiga)

bulan. Berdasarkan data Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

terdapat 32 Perkara Perdata dan 13 Perkara Pidana

yang penyelesaian perkaranya lebih dari 3 Bulan.

Permasalahan terhadap penyelesaian perkara yang

lebih dari 3 (tiga) bulan dikarenakan beberapa hal,

antara lain :

Tabel 22. Permasalahan Perkara Perdata dan Perkara Tindak Pidana Korupsi

No. Perkara Perdata Perkara Pidana

1. karena adanya Delegasi keluar Negeri sehingga proses

penyelesaiannya lebih lama

1. Laporan banding di Pengadilan Negeri hilang

2. Compact Disk (CD) tidak ada. 2. Akta banding tidak ada dari Pengadilan

Negeri

3. Isi Compact Disk (CD) berisi hasil scan, sehingga

menyulitkan proses pengetikan.

3. Putusan hilang di Pengadilan Negeri

4. Adanya delegasi ke luar daerah wilayah hukum DKI Jakarta

4. Berita Acara hilang di Pengadilan Negeri

5. Compact Disk (CD) tidak ada

6. Tidak ada data di SIPP Banding dari

Pengadilan Negeri Pengaju

Kebijakan pimpinan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam

menindaklanjuti/umpan balik hasil unsur waktu pelayanan

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 65

dengan nilai rata-rata 2,94 dilakukan dengan evaluasi dan

monitoring penyelesaian perkara yang dilakukan secara

rutin dalam rapat bulanan.

b. Unsur Biaya/ Tarif

Menyangkut kriteria terendah kedua yakni unsur layanan

biaya/tarif di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sudah

ditentukan oleh Mahkamah Agung RI yang tertuang dalam

Pasal 2 Ayat (2) Peraturan Mahkamah Nomor 03 Tahun

2012 tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan

Pengelolaannya Pada Mahkamah Agung dan Badan

Peradilan Yang Berada Di Bawahnya, bahwa besarnya biaya

proses pada Pengadilan Tingkat Banding Sebesar Rp.

150.000, 00 (seratus lima puluh ribu rupiah), kecuali

Pengadilan Tinggi TUN sebesar Rp. 250.000,00 (dua ratus

lima puluh ribu rupiah).

Apabila biaya/tarif proses penyelesaian perkara di

Pengadilan Tingkat Banding dianggap berat oleh para

pencari keadilan, maka para pencari keadilan dapat

mengajukan layanan hukum secara prodeo. Layanan hukum

secara prodeo merupakan pembebasan biaya perkara untuk

masyarakat yang tidak mampu. Hal ini menunjukkan bahwa

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta berusaha terus untuk

meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan

termasuk kepada masyarakat yang tidak mampu.

Sejak dikeluarkannya Peraturan Mahkamah Agung (Perma)

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan

Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan,

bahwa prosedur pemberian izin beracara secara prodeo

cukup dimohonkan di Pengadilan Tingkat Pertama, baik

untuk perkara di Tingkat Pertama, Banding maupun Kasasi.

Prosedur tersebut bertujuan untuk memberikan layanan

hukum kepada masyarakat yang tidak mampu dalam

menyelesaikan permasalahan hukum yang dihadapi.

c. Unsur Penanganan Pengaduan, Masukan dan Saran

Menyangkut unsur layanan penanganan pengaduan

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada Tahun 2017 telah

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 66

menerima 15 (lima belas) surat pengaduan yang berasal dari

masyarakat, memorandum dari Dirjen Badan Peradilan

Umum, dan Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.

Terhadap 15 (lima belas) surat pengaduan tersebut telah

dilakukan tindaklanjut terhadap keseluruhan laporan

tersebut dengan rincian sebagai berikut:

Tabel. 23 Penanganan Pengaduan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

No Proses Penanganan Pengaduan Jumlah

Pengaduan Ket

1. Sudah diperiksa dan dilaporkan ke Badan Pengawasan Mahkamah Agung

RI

10

2. Dalam Proses Pemeriksaan 5

Jumlah 15

Grafik 5. Penanganan Pengaduan

Berdasarkan perhitungan realisasi sebagaimana yang telah

ditargetkan dalam Rencana Strategis 2015-2019 sebesar 75 dengan

mutu pelayanan baik telah dicapai..

Indikator kinerja index responden pengadilan tingkat

pertama yang puas terhadap layanan pengadilan tinggi belum dapat

dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2015. Hal ini dikarenakan

indikator kinerja ini baru ditetapkan dalam Reviu II Rencana

Strategis 2015-2019 pada bulan November 2017.

10

5

Penanganan Pengaduan Tahun 2017

Sudah diperiksa

Dalam ProsesPemeriksaan

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 67

SASARAN 2 : PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN

PENYELESAIAN PERKARA

Sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesain

perkara adalah sasaran yang harus dicapai dalam rangka memenuhi

tugas pokok dan fungsi pengadilan yang berorientasi pada pelayanan

peradilan yang prima. Sasaran peningkatan penyelesaian perkara ini

untuk mengukur peningkatan proses penyelesaian perkara sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara ini

diukur berdasarkan 2 (dua) indikator kinerja yang telah ditargetkan

dengan realisasi kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017

yang tercantum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 24. Sasaran Kinerja Peningkatan Efektivitas Pengelolaan

Penyelesaian Perkara

INDIKATOR KINERJA

TARGET 2017

REALISASI 2017

CAPAIAN 2017

CAPAIAN

2016 2015

a. Persentase Salinan

putusan yang dikirim ke Pengadilan Negeri

Pengaju Tepat Waktu

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100%

100%

100%

63,82%

100%

100%

63,82%

100%

100%

100

100

100

100

100

100

b. Persentase putusan

perkara yang menarik

perhatian masyarakat yang dapat diakses

secara online dalam

waktu 1 (satu) hari

setelah diputus

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor

2%

2% 2%

%

% %

%

% %

100,37

104,47 95,13

111,73

104,37 113,92

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 68

a. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim Ke Pengadilan

Negeri Pengaju Tepat Waktu

Indikator kinerja persentase salinan putusan yang dikirim ke

Pengadilan Negeri Pengaju Tepat Waktu adalah alat ukur

pengiriman Salinan kepada pengadilan negeri pengaju sesuai

dengan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2011

tentang perubahan Sema 02 Tahun 2010 tentang penyampaian

Salinan dan petikan putusan.

Dalam Sema Nomor 1 Tahun 2011 menyatakan bahwa :

1. Pengadilan yang memeriksa dan mengadili perkara

perdata sudah harus menyediakan salinan putusan

untuk para pihak dalam waktu 14 (empat belas) hari

kerja sejak putusan diucapkan. Karena salinan putusan

dalam perkara perdata dikenakan biaya PNBP, maka

penyampaian salinan putusan tersebut harus atas

permintaan pihak yang bersangkutan.

2. Untuk perkara pidana pengadilan wajib menyampaikan

salinan putusan dalam jangka waktu paling lambat 14

(empat belas) hari kerja sejak putusan diucapkan

kepada Terdakwa atau penasihat hukumnya, Penyidik,

dan Penuntut Umum, kecuali untuk perkara cepat

diselesaikan sesuai dengan ketentuan KUHAP;

3. Petikan putusan perkara pidana diberikan kepada

Terdakwa, Penuntut Umum dan Rumah Tahanan Negara

atau Lembaga Pemasyarakatan segera setelah Putusan

diucapkan;

Persentase salinan putusan perkara perdata yang dikirim ke

Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu ditargetkan 100% (810

Perkara) dari total perkara yang putus 810 perkara,

direalisasikan 63,82% (517 perkara), maka capaian kinerja

63,82%.

Persentase salinan putusan perkara pidana yang dikirim ke

Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu ditargetkan 100% (408

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 69

Perkara) dari total perkara yang putus 408 perkara,

direalisasikan 90,44% (369 perkara), maka capaian kinerja

90,44%.

Persentase salinan putusan perkara Tipikor yang dikirim ke

Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu ditargetkan 100% (43

Perkara) dari total perkara yang putus 43 perkara, direalisasikan

97,67% (42 perkara), maka capaian kinerja 97,67%.

Perbandingan persentase salinan putusan yang dikirim ke

Pengadilan Negeri Pengaju Tepat Waktu tahun 2017 belum dapat

dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2015. Hal ini dikarenakan

indikator kinerja ini termasuk dari salah satu indikator yang baru

ditetapkan dalam Reviu II Rencana Strategis 2015-2019 pada

bulan November 2017.

Berdasarkan hasil capaian persentase salinan putusan

perkara perdata, perkara pidana dan perkara tipikor yang dikirim

ke Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu masih belum dapat

memenuhi target yang telah ditetapkan. Dari 810 perkara perdata

yang diputus di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, hanya 517

perkara saja yang dikirim tepat waktu maksimal (14 hari) ke

Pengadilan Negeri Pengaju.

Hasil capaian persenrase salinan putusan yang dikirim ke

Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu dari 408 perkara yang

diputus ada 369 perkara yang dikirim tepat waktu maksimal (14

hari) ke pengadilan Negeri Pengaju

Untuk perkara tipikor hasil capaian persentase salinan

putusan yang dikirim ke Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu

dari 43 perkara yang diputus hanya 1 perkara yang melebihi

batas waktu 14 hari.

Kegagalan capaian kinerja dalam memenuhi target yang

telah ditetapkan ini akan menjadi perhatian khusus pimpinan

untuk menyiapkan kebijakan yang dapat menunjang indikator

sasaran strategis dalam peningkatan efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara. Untuk kedepan akan dilakukan monitoring

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 70

dan evaluasi yang dilakukan secara terus menerus untuk

memenuhi target yang telah ditetapkan dalam reviu ke II Rencana

Strategis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun 2015-2019.

b. Indikator Kinerja Persentase Putusan Perkara Yang Menarik

Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses secara Online

Dalam Waktu 1 (Satu) Hari Setelah Diputus.

Indikator Kinerja Persentase Putusan Perkara Yang Menarik

Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses secara Online Dalam

Waktu 1 (Satu) Hari Setelah Diputus adalah alat ukur perkara

yang telah diputus dan dipublikasikan dalam Direktori Putusan

Mahkamah Agung RI. Indikator ini bertujuan untuk mengukur

kinerja kepaniteraan dalam mempublikasikan putusan untuk

mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.

Tabel 25. Indikator Kinerja Putusan Perkara Yang Menarik Perhatian

Masyarakat Yang Dapat Diakses secara Online Dalam Waktu 1 (Satu) Hari

Setelah Diputus (Perkara Tipikor)

INDIKATOR KINERJA

TARGET

2017

REALISASI

2017

CAPAIAN 2017

(%)

CAPAIAN

2016 (%) 2015 (%)

b. Persentase Putusan Perkara Yang Menarik

Perhatian Masyarakat

Yang Dapat Diakses secara Online Dalam

Waktu 1 (Satu) Hari

Setelah Diputus

(Perkara Tipikor)

100%

0%

0

82,73

35,62

Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan

dengan target 100% (43 Perkara Tipikor) dari total perkara yang

harus dipublikasikan 43 perkara tipikor, direalisasikan 0% (0

perkara), maka capaian kinerja 0 %.

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase Putusan

Perkara Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses

secara Online Dalam Waktu 1 (Satu) Hari Setelah Diputus

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 71

merupakan perbandingan jumlah isi putusan perkara tipikor

yang diupload di dalam website dengan jumlah perkara menarik

perhatian masyarakat yang diputus. Sedangkan ukuran

capaiannya merupakan perbandingan antara persentase realisasi

dengan target yang ditetapkan.

Perbandingan persentase perkara tahun 2017 yang

dipublikasikan dengan tahun 2016 dan 2015 mengalami

penurunan capaian sebesar 82,73%. Kegagalan capaian kinerja

memenuhi target yang telah ditetapkan dikarenakan limitasi batas

waktu pengunggahan (upload) putusan harus masuk dalam

direktori putusan maksimal 1 (satu) hari setelah diputus.

Berdasarkan data kepaniteraan Tipikor dari 43 perkara

yang diputus, seluruh perkara tersebut sudah dimasukan ke

dalam Direktori Putusan. Pengunggahan (upload) putusan perkara

tipikor pada tahun 2017 ini tidak dimasukan dalam jangka waktu

1 (satu) hari setelah diputus, pada prinsipnya karena unsur

kehati-hatian. Dalam Standar Operasional Prosedur yang ada di

Kepaniteraan Tipikor bahwa setelah proses putusan dan minutasi

berkas akan dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengantisipasi

kesalahan pengetikan dalam putusan tersebut. Namun, untuk

tahun 2018 akan dilakukan upaya untuk memenuhi target

indikator sasaran strategis yang telah ditentukan dalam rencana

strategis yang telah direviu.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 72

SASARAN 3: PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN

Pencapaian sasaran peningkatan kualitas pengawasan pada

tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016 dan tahun 2015 sebagai

berikut:

Tabel 26. Sasaran Kinerja Peningkatan Kualitas Pengawasan

INDIKATOR KINERJA

TARGET 2017

REALISASI 2017

CAPAIAN

2017

(%)

CAPAIAN

2016 (%) 2015 (%)

a. Persentase

pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti.

100%

66,66%

66,66

91,52

100

Analisis kedua indikator pada sasaran 5 sebagai berikut:

a. Indikator Kinerja Persentase Pengaduan Masyarakat Yang

Ditindaklanjuti.

Indikator kinerja persentase pengaduan masyarakat yang

ditindaklanjuti adalah alat ukur capaian kinerja pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan

Pengadilan Tinggi Jakarta. Indikator ini bertujuan untuk

mengukur kinerja Hakim Tinggi Pengawas Daerah (HATIWASDA)

dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat yang di terima

Pengadilan Tinggi Jakarta.

Tabel 27. Indikator Kinerja Pengaduan Masyarakat Yang

Ditindaklanjuti

INDIKATOR KINERJA

TARGET 2016

REALISASI 2017

CAPAIAN

2017

(%)

CAPAIAN

2016 (%) 2015 (%)

a. Persentase

pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti.

100%

66,66%

66,66

91,52

100

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 73

Berdasarkan data pengaduan yang masuk pada tahun 2017

sebanyak 15 pengaduan masuk, telah diproses dan

ditindaklanjuti sebanyak 10 Pengaduan dengan capaian kinerja

66,66%. Pengaduan penanganan pengaduan Pengadilan Tinggi

DKI Jakarta pada Tahun 2017 telah menerima 15 (lima belas)

surat pengaduan yang berasal dari masyarakat, memorandum

dari Dirjen Badan Peradilan Umum, dan Badan Pengawasan

Mahkamah Agung RI. Terhadap 15 (lima belas) surat pengaduan

tersebut telah dilakukan tindaklanjut terhadap keseluruhan

laporan tersebut dengan rincian sebagai berikut:

Tabel. 28 Penanganan Pengaduan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

No Proses Penanganan Pengaduan Jumlah Pengaduan Ket

1. Sudah diperiksa dan dilaporkan ke

Badan Pengawasan Mahkamah Agung

RI

10

2. Dalam Proses Pemeriksaan 5

Jumlah 15

Grafik 6. Laporan Penanganan Pengaduan

Perbandingan berdasarkan data pengaduan yang masuk

pada tahun 2016 sebanyak 59 pengaduan masuk, telah diproses

10

5

Penanganan Pengaduan Tahun 2017

Sudah diperiksa

Dalam ProsesPemeriksaan

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 74

dan ditindaklanjuti sebanyak 54 Pengaduan dengan capaian

kinerja 91,52%. Pada Tahun 2015 pengaduan yang masuk

sebanyak 13 pengaduan masuk, telah diproses dan

ditindaklanjuti dengan capaian kinerja 100%.

Perbandingan capaian kinerja persentase pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti pada tahun 2017 mengalami

penurunan capaian kinerja dibandingkan dengan tahun 2016

sebesar 24,86%. Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun

2015 mengalami penurunan 100% - 66,66% =33,34%.

Pengaduan yang ditindaklanjuti tersebut biasanya

pengaduan yang ditujukan kepada Pengadilan Negeri yang berada

di bawah pengawasan Pengadilan Tinggi Jakarta. Pada tahun

2017 sisa Pengaduan sebanyak 5 pengaduan karena masih dalam

proses pemeriksaan (4 Pengaduan), dan proses

pengawasan/pemantauan (1 Pengaduan).

Adapun data pengaduan tersebut sebagai berikut:

Tabel 29. Data Pengaduan Pengadilan Tinggi Jakarta

Tahun 2017 – 2015

Data Pengaduan Tahun 2017 Jumlah Target Realisasi Capaian (%)

Pengaduan Masuk 2017 15

Jumlah Pengaduan 2017 15

Pengaduan telah ditelaah/diproses/ ditindaklanjuti

10 100% 66,66% 66,66

Sisa Pengaduan 2017 5

Data Pengaduan Tahun 2016 Jumlah

Pengaduan

Target

Realisasi

Capaian (%)

Sisa Dalam Proses 2015 0

Pengaduan Masuk 2016 59

Jumlah Pengaduan 2016 59

Pengaduan telah ditelaah/diproses/

ditindaklanjuti 54 100% 91,52% 91,52%

Sisa Pengaduan 2016 5

Data Pengaduan Tahun 2015 Jumlah Target Realisasi Capaian (%)

Sisa Dalam Proses 2014 0

Pengaduan Masuk 2015 13

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 75

Jumlah Pengaduan 2015 13

Pengaduan telah ditelaah/diproses/

ditindaklanjuti 13 100% 100% 100

Sisa Pengaduan 2015 0

Grafik 7. Data Pengaduan Yang Masuk Ke Pengadilan Tinggi Jakarta

Berdasarkan data pengaduan di atas dapat disimpulkan

bahwa persentase pengaduan yang ditindaklanjuti belum

mencapai target 100% karena dari 15 pengaduan yang masuk, 10

pengaduan telah selesai diproses/ditelaah, namun masih ada 4

pengaduan yang masih dalam proses pemeriksanaan dan 1

pengaduan yang masih dalam proses pemantauan terhadap

pelaksanaan eksekusi.

SASARAN 4: PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

Sasaran peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia adalah

sasaran yang harus dicapai dalam peningkatan Sumber Daya Manusia

yang berorientasi pada pelayanan peradilan yang prima. Sasaran

peningkatan Sumber Daya Manusia ini bertujuan untuk mengukur

peningkatan profesionalitas yang diukur dari kegiatan

eksaminasidalam rangka promosi jabatan.

Tahun 2017; Pengaduan ;

66,66

Tahun 2016; Pengaduan ;

91,52

Tahun 2015; Pengaduan ;

100

Tahun 2017

Tahun 2016

Tahun 2015

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 76

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia ini diukur

berdasarkan indikator kinerja yang telah ditargetkan dengan realisasi

kinerja Pengadilan Tinggi Jakarta tahun 2017 yang tercantum dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 30. Indikator Kinerja Persentase Hakim Yang Lulus

Mengikuti Eksaminasi Dalam Rangka Promosi Jabatan Hakim Tinggi.

INDIKATOR

KINERJA

TARGET

2017

REALISASI

2017

CAPAIAN

2017 (%)

CAPAIAN

2016 (%) 2015 (%)

Persentase Hakim

yang lulus

mengikuti eksaminasi dalam rangka

promosi jabatan Hakim Tinggi.

100% 100% 100 100 NA

Ketiga indikator sasaran ini bertujuan untuk meningkatkan

profesionalitas Sumber Daya Manusia dalam memberikan dukungan

pelayanan publik yang prima kepada pencari keadilan. Perbandingan

data diambil dari data kepegawaian tahun 2017. Analisis ketiga

indikator kinerja dari sasaran ketujuh ini sebagai berikut:

Persentase Hakim yang lulus mengikuti eksaminasi dalam rangka

promosi jabatan Hakim Tinggi.

Indikator kinerja persentase pejabat yang lulus eksaminasi

adalah alat untuk mengukur perbandingan antara jumlah pejabat yang

diusulkan dengan jumlah pejabat yang lulus eksaminasi. Pejabat yang

diusulkan untuk mengikuti eksaminasi sebanyak 32 hakim, dan yang

lulus eksaminasi sebanyak 32 Hakim.

Persentase pejabat yang lulus mengikuti eksaminasi dalam

rangka promosi jabatan Hakim Tinggi tahun 2017 sebanyak 32 Hakim

dari 32 hakim yang diusulkan untuk mengikuti Eksaminasi.

Persentase yang lulus eksaminasi direalisasikan sebesar 100% maka

capaian kelulusannya sebesar 100%.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 77

Keberhasilan ini dikarenakan adanya keinginan dan

semangat serta motivasi dari Ketua/Wakil Ketua Pengadilan

Tinggi DKI Jakarta untuk meningkatkan profesionalitas aparatur

peradilan.

C. Analisis atas efisiensi penggunaan Sumber Daya Manusia

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63

Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

menyatakan bahwa adanya otonomi daerah diharapkan memberikan

dampak yang luas terhadap peningkatan pelayanan terhadap masyarakat

Transparansi dan akuntabilitas juga terus diupayakan pada sistem

keuangan di Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara, yang dimaksud dengan Keuangan Negara

adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,

serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang

dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan

kewajiban tersebut. Undang-Undang tersebut mengatur pengelolaan

keuangan mulai dari kekuasaan pengelolaan keuangan negara

(penyusunan APBN dan APBD), pelaksanaan APBN dan APBD, hingga

pertanggungjawaban pelaksanaan di tingkat pusat maupun daerah.

Paradigma mengenai kinerja pemerintah dahulu dianggap semakin baik

apabila penyerapan APBN/APBD makin mendekati angka 100%. Namun

paradigma tersebut tidak tepat karena penyerapan APBN/APBD tidak

mencerminkan kinerja pemerintah.

Upaya pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan

adalah dengan menyusun Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang

berfungsi sebagai salah satu tolok ukur kinerja pelayanan pemerintah

pada satu periode dan agar pemerintah termotivasi untuk meningkatkan

lagi kinerja tersebut pada periode selanjutnya. Konsep Indeks Kepuasan

Masyarakat pertama kali dicanangkan dalam Undang-Undang Nomor 25

tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (periode 2000-2004)

dalam poin Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan cerminan kepuasan masyarakat

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 78

atas pelayanan yang diperoleh dari aparatur penyelenggara pelayanan

publik yang disusun tiap semester oleh tiap-tiap instansi pelayanan di

tingkat Pusat.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara mengeluarkan Keputusan

mengenai pedoman pelayanan dan penyusunan IKM beserta unsur

perhitungannya ke dalam dua Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara, yaitu Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum

Pelayanan Publik lalu disusul tahun 2004 mengeluarkan Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit

Pelayanan Instansi Pemerintah.

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka ‘Bagaimana efisiensi

belanja dan jumlah pegawai serta sarana dan prasarana yang

tersedia terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat pada Satuan Kerja

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

2. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode analisis deskriptif. Sugiyono (2009:206) analisis

deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Tingkat efektifitas diukur

dengan cara membandingkan realisasi anggaran belanja dengan target anggaran

belanja.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 tahun

1996, kriteria tingkat efektifitas anggaran belanja sebagai berikut :

1. Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, maka anggaran belanja

dikatakan sangat efektif.

2. Jika hasil pencapaian antara 90% - 100%, maka anggaran belanja

dikatakan efektif.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 79

3. Jika hasil pencapaian antara 80% - 90%, maka anggaran belanja

dikatakan cukup efektif.

4. Jika hasil pencapaian antara 60% - 80%, maka anggaran belanja

dikatakan kurang efektif.

5. Jika hasil pencapaian dibawah 60%, maka anggaran belanja

dikatakan tidak efektif.

Tingkat efisiensi diukur dengan cara membandingkan realisasi anggaran

belanja langsung dengan total realisasi anggaran belanja.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 tahun

1996, kriteria tingkat efisiensi anggaran belanja sebagai berikut

1. Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, maka anggaran belanja

dikatakan tidak efisien.

2. Jika hasil pencapaian antara 90% - 100%, maka anggaran

belanja dikatakan kurang efisien.

3. Jika hasil pencapaian antara 80% - 90%, maka anggaran belanja

dikatakan cukup efisien.

4. Jika hasil pencapaian antara 60% - 80%, maka anggaran belanja

dikatakan efisien.

5. Jika hasil pencapaian dibawah 60%, maka anggaran belanja

dikatakan sangat efisien

Tabel 31. : Analisis tingkat efektifitas anggaran

Tahun 2016 Jumlah Target Realisasi Tingkat

efektifitas

Kriteria

Program Dukungan

Manejemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya

Mahkamah Agung RI

35.824.050.000 100 % 35.627.646.533 99,45% Efektif

Program Peningkatan

Sarana Dan

Prasarana Aparatur

Mahkamah Agung

170.000.000 100 % 169.370.000 99,63 % Efektif

Program

Peningkatan

Manajemen Peradilan Umum

213.856.000 100 % 212.984.774 99,59 % Efektif

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 80

Penggunaan anggaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan

secara umum efektif dalam penggunaannya, sehingga tujuan yang

diinginkan dalam proses penyelesaian perkara dan penyelesaian

administrasi sudah terlaksanan dengan baik.

Analisis tingkat efisiensi penggunaan anggaran antara tahun

2015, 2016, 2017

Tabel 32. : Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran tahun 2015-

2017 Tahun Anggaran Jumlah Target Realisasi Tingkat

efektifita

s

Kriteria

2015 28.659.244.0

00 100 %

27.441.489.53

4 95,75 %

Kurang

efisien

2016 31.454.037.0

00 100 %

30.972.777.232

98,47 % Kurang efisien

2017 35.994.050.0

00 100 %

35.797.016.533

99,45 % Kurang Efisien

Analisis tingkat efektifitas Sumber Daya Manusia tahun 2017

Tabel 33. : Analisis tingkat efektifitas anggaran

Tahun 2016 Jumlah Target Realisasi Tingkat efektifitas

Kriteria

Program

Dukungan

Manejemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya

Mahkamah Agung RI

30.810.037.0

00 100 %

30.342.649.88

2 98,48% Efektif

Program

Peningkatan

Sarana Dan

Prasarana Aparatur

Mahkamah Agung

644.000.000 100 % 630.127.350 97,85% Efektif

Program

Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum

138.825.000 100 % 138.185.060 99,54% Efektif

Penggunaan anggaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan secara umum

efektif dalam penggunaannya, sehingga tujuan yang diinginkan dalam

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 81

proses penyelesaian perkara dan penyelesaian administrasi sudah

terlaksanan dengan baik.

Analisis tingkat efisiensi penggunaan anggaran antara tahun 2014, tahun

2015 dan Tahun 2016 sebagai berikut:

Tabel 34. : Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran Tahun 2015-2017

Tahun Anggaran Jumlah Target Realisasi Tingkat efektifita

s

Kriteria

2014 28.923.918.0

00 100 %

28.082.274.24

0 97 %

Kurang

efisien

2015 28.659.244.0

00 100 %

27.441.489.53

4 96 %

Kurang

Efisien

2016 31.454.037.0

00 100%

30.972.777.23

2 98,47%

Kurang

Efisien

Analisis tingkat efektifitas Sumber Daya Manusia tahun 2017

Tabel 35. Analisis Tingkat Efektifitas Majelis Hakim

Terhadap Perkara Pidana Tahun 2017

Tahun

2016

Jumla

h

Perkara Pidana

Tingkat

Efektifitas Kriteria

Sisa

2016

Masuk Jumlah Putus Sisa

2017

Jumlah

perkara

45 340 385 361 24

Majelis

Hakim

10 38/1Th

n

94,73% Efektif

Dari hasil analisa perkara pidana bahwa jumlah perkara pidana dalam satu

tahun sejumlah 385 perkara sedangkan jumlah majelis hakim sebanyak

10 Majelis Hakim. Jadi rata-rata majelis hakim menyidangkan perkara

sebanyak 38 perkara per tahun, direalisasikan oleh majelis hakim sebesar

36 perkara sehingga 36/38 x 100% = 94,73% dengan tingkat kriteria

kinerja cukup efektif.

Tabel 36. Analisis Tingkat Efektifitas Majelis Hakim Terhadap Perkara Perdata Tahun 2017

Tahun

2015 Jumlah

Perdata

Tingkat

Efektifita

s

Kriteri

a Sisa

2016

Masu

k

Jumlah Putus Sisa

2017

Jumlah

perkara

183 784 967 810 157

Majelis

Hakim

10 97/Majel

is/Thn

83,50% cukup

efektif

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 82

Dari hasil analisa perkara perdata bahwa jumlah perkara perdata dalam

satu tahun sejumlah 967 perkara sedangkan jumlah majelis hakim

sebanyak 10 Majelis Hakim. Jadi rata-rata majelis hakim menyidangkan

perkara sebanyak 97 perkara per tahun, direalisasikan oleh majelis hakim

sebesar 81 perkara sehingga 81/97 x 100% = 83,50% dengan tingkat

kriteria kinerja cukup efektif.

Tabel 37. Analisis Tingkat Efektifitas Majelis Hakim Terhadap Perkara Tipikor Tahun 2017

Tahun

2015 Jumlah

Tipikor

Tingkat

Efektifita

s

Kriteria Sisa

2015

Masuk Jumlah Putus Sisa 2017

Jumlah

perkara

6 40 46 43 3

Majelis Hakim

5 9/12Thn

100 efektif

Dari hasil analisa perkara tipikor bahwa jumlah perkara tipikor dalam satu

tahun sejumlah 46 perkara sedangkan jumlah majelis hakim sebanyak 5

Majelis Hakim. Jadi rata-rata majelis hakim menyidangkan perkara

sebanyak 9 perkara per tahun, direalisasikan oleh majelis hakim sebesar 9

perkara sehingga 9/9 x 100% = 100% dengan tingkat kriteria kinerja efektif.

Berdasarkan hasil analisa penyelesaian perkara oleh majelis hakim dalam

perkara pidana dan perkara perdata dengan jumlah majelis hakim 10

majelis dapat direalisasikan 84,45% (89,36% + 79,54% /2 = 84,45%).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyelesaian perkara pidana

dan perkara perdata oleh majelis hakim tergolong dalam kriteria kinerja

cukup efektif. Sedangkan penyelesaian perkara oleh majelis hakim dalam

perkara tipikor dapat direalisasikan 91,66% tergolong dalam kriteria kinerja

efektif.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 83

Analisis efiseinsi sarana dan prasarana

Tabel 38. Analisis Efisiensi Sarana dan Prasarana

Pengadaan Sarana Prasarana Tahun 2017 No

. Nama Aset Harga Kuantita

s Total

1 LCD Proyektor Rp 12,000,000 1 Rp 12,000,000

2 Printer Rp 2,460,000 2 Rp 4,920,000

3 AC Split Rp 4,500,000 1 Rp 4,500,000

4 Lap Top Rp 10,000,000 1 Rp 10,000,000

5 PC Unit Rp 9,950,000 1 Rp 9,950,000

6 Televisi Rp 5,500,000 1 Rp 5,500,000

7 Mesin Absensi Rp 5,000,000 2 Rp 10,000,000

8 Printer Rp 7,500,000 1 Rp 7,500,000

9 Lap Top Rp 15,000,000 1 Rp 15,000,000

10 Stabilizer / UPS Rp 20,000,000 1 Rp 20,000,000

11

Pengembangan

Server Rp 40,000,000 1 Rp 40,000,000

Jumlah Rp 131,910,000 13 Rp 139,370,000

Analisis Program / Kegiatan Yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Adapun program atau kegiatan yang diinginkan atau hendak dicapai

adalah sebagai berikut :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

Dari ketiga program atau kegiatan pada tahun 2017 pada umumnya

sudah berjalan dengan baik, namun ada beberapa kekuatan dan kendala

dalam melaksanakan program ini. Pada analisis ini menggunaan analisis

SWOT anatar lain ;

1. Kekuatan (Strengthness)

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 84

Kekuatan mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam

peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang

dikembangkan kemudian, hal tersebut mencakup :

Adanya undang undang yang mengatur kewenangan Pengadilan

Tingkat banding

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memiliki hubungan baik dengan

pemerintah daerah serta jajaran instansi pemerintah lainnya di

propinsi DKI Jakarta.

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sebagai bagian dari Mahkamah

Agung Republik Indonesia bertugas dan berwenang menerima,

memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di

tingkat Banding.

Bahwa kekuatan yang dimiliki pengadilan tinggi juga adanya komitmen

dari seluruh pimpinan dan staf untuk mewujudkan kinerja yang telag

ditetapkan sebagai modal utama dalam pencapaian tujuan. Disamping

itu didalam ke tiga program mendukung terlaksannya pencapaian

tujuan antara lain :

- Terbayarnya take home pay Hakim yang cukup memadai setiap

bulan serta adanya tujangan kinerja bagi setiap pejabat dan staf

terpenuhi sehingga komitmen untuk pencapaian tujuan begitu

tinggi.

- Terpenuhinya kebutuhan ATK, BMN, Barang kebutuhan kantor,

Jaringan dan alat pengolah data, sebagai penunjang keberhasilan

pencapaian kinerja.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta di rinci adalam beberapa aspek;

1. Aspek Proses Peradilan

Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur

kepuasan masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Namun saat ini sedang

dilakukan penelitian.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 85

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta belum mempunyai

kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai

kebutuhan Pengadilan.

Rekrutmen ASN yang diterima belum sesuai dengan

kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan di

Pengadilan Tinggi

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

Belum diterapkannya evaluasi penilaian kerja

4. Aspek tertib administrasi dan manajemen peradilan

Masih kurangnya pemahaman alur administrasi serta

manajemen peradilan yg ada

5. Aspek Sarana dan Prasarana

Anggaran yang diterima oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

belum seluruhnya sesuai dengan kebutuhan dan rencana

yang diajukan;

Ada kelemahan-kelemahan yang menyebabkan kegagalan dalam

pencapaian tujuan antara lain belum dilakukannya monitoring dan evaluasi

minimal 3 bulan sekali pada setiap kebijakan atau pernyataan kinerja yang

telah dietetapkan sehingga masih ada sedikit kelemahan-kelemahan.

Pada tahun 2017 telah dilakukan Audit Kinerja oleh Badan Pemeriksa

Keuangan sebagai bagian dari Pengawasan eksternal dengan temuan-

temuan yang tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan yang sudah

ditindaklanjut sesuai rekomendasi dan telah dikirim ke Badan Pengawasan

Mahkamah Agung RI.

Usul anggaran yang telah diajukan ketika terbit DIPA tidak sesuai

dengan keinginan tujuan kinerja sehingga perlu adanya reviu PKT, Renstra,

dan IKU yang disesuaikan dengan anggaran guna mencapai tujuan.

3. Peluang (Opportunities)

Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek :

1. Aspek Proses Peradilan

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 86

Adanya website Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang

memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur

proses berperkara serta hasil putusan dan jadwal perkara

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi

dalam peningkatan kinerja

Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang

dilaksanakan oleh Mahkamah Agung untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia pada Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta

Adanya kemitraan dari seluruh Hakim, Panitera Pengganti,

serta karyawan karyawati Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

untuk melakukan perubahan

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara

berkala baik dari internal maupun eksternal pada lingkungan

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan

Dukungan dan koordinasi yang baik di dalam lingkungan

internal Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

5. Aspek Sarana dan Prasarana

Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan

Tinggi DKI Jakarta berupa internet, dgn alamat website

3. Tantangan yang dihadapi (Threats)

Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap

dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.

1. Aspek Proses Peradilan

Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan

pengguna jasa pengadilan pada Pengadilan Tinggi

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 87

Personil di Pengadilan Tinggi belum seluruhnya menguasai

visi, misi dan Renstra dalam menjabarkan dan

melaksanakannya

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

Belum adanya sistem reward & punishment untuk

mengontrol kinerja aparat peradilan pada Pengadilan Tinggi

DKI Jakarta.

4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan

Upaya Peningkatan alur administrasi dan manajemen

peradilan yang tertib, bersih dan transparan bagi para

sumber daya manusia pada Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta.

5. Aspek Sarana dan Prasarana

Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan

prasarana tidak sesuai dengan kebutuhan

Bertolak dari pembahasan di atas, ada beberapa faktor yang urgen

yang dapat membantu pencapaian tujuan penetapan kinerja dan dapat

dijelaskan sebagai berikut:

2. Aspek Kompetensi

Arsitektur strategi SDM yang bertumpu pada kompetensi terdiri

dari tiga mata rantai nilai strategi, yaitu fungsi SDM, sistem SDM,

dan perilaku SDM.

2. Aspek Budaya Organisasi

Budaya organisasi memiliki kontribusi besar dalam membentuk

perilaku pegawai. Budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan sikap-

sikap yang diyakini pegawai, sehingga menjadi kebiasaan. Nilai dan

sikap yang telah mengkristal dalam organisasi menuntun pegawai

melakukan apa yang telah diyakini, maka budaya organisasi dapat

mempengaruhi anggota untuk mencapai tujuan organisasi.

Budaya organisasi merupakan komponen kunci dalam

pencapaian misi dan strategi organisasi secara efektif dan manajemen

perubahan. Budaya dapat menciptakan lingkungan kerja yang

kondusif untuk perbaikan kerja dan manajemen perubahan.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 88

3. Aspek Sistem Penghargaan (Reward System)

Sistem penghargaan merupakan cara organisasi memberikan

pengakuan dan imbalan kepada pegawai dalam rangka menjaga

keselarasan kebutuhan individu dengan tujuan organisasi. Sistem

penghargaan dapat mendorong perilaku pegawai atau pengukuhan

atas perilaku yang telah dilakukan pegawai. Sistem penghargaan

dapat meningkatkan kinerja individu dan kinerja organisasi,

mendorong pencapaian misi dan strategi organisasi, dan membantu

mencapai keberlangsungan keuntungan kompetitif dan meningkatkan

nilai shareholder.

Inilah aspek strategis yang paling utama dalam membangun

peradilan yang agung, dengan menanamkan karakter pegawai antara

lain :

1. Rasa kebersamaan dan keihlasan yang harus tertanam pada

diri pegawai

2. Tidak berpihak kepada siapapun dalam menentukan keadilan

kecuali kepada Tuhan dan Kebenaran

3. Independen

4. Integritas

5. Tranparans

6. Kepastian

7. Harus ada ketepatan waktu

Dalam melaksanakan tugasnya, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

berpedoman pada perencanaan strategis yang dalam pendekatannya

dilakukan melalui pencermatan Iingkungan strategis, baik internal

maupun eksternal sedangkan dalam mewujudkan visi, tujuan dan

sasarannya, Pengadilan Tinggi telah merumuskan langkah-Iangkah

strategis berbentuk misi, kebijakan, program dan kegiatan yang

tersusun secara Iebih sistemik, lebih terukur dan tepat sasaran.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 89

C. REALISASI ANGGARAN

Pengelolaan Keuangan adalah kegiatan mengelola anggaran yang

telah dianggarkan Mahkamah Agung untuk Satuan Kerja Pengadilan

Tinggi Jakarta dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

yang bertujuan untuk memberikan pelayanan hukum kepada para

pencari keadilan sesuai azas cepat, sederhana dan biaya ringan.

Pengelolaan keuangan ini terkait dengan program yang

direncanakan dalam Rencana Strategis Jangka Menengah Tahap ke I,

dan diwujudkan dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga

(RKA-KL) tahun 2017, DIPA- 005.01.2.097467 Badan Urusan

Administrasi dan DIPA. 005.03.2.099062 Badan Peradilan Umum Pagu

Anggaran Rp. 36.207.906.000,- (Tiga puluh enam milyar dua ratus

tujuh juta sembilan ratus enam ribu rupiah) dengan rincian program

yang akan dilaksanakan tercantum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 39. Realisasi Anggaran Per Program tahun 2017

No Jenis Program Pagu

Rp.

Realisasi Sisa

Rp. % Rp. %

1 Program Dukungan

Manejemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya

Mahkamah Agung RI

35.824.050.000 35.627.646.53

3 99,45 196.403.467 0,55

2 Program Peningkatan

Sarana Dan

Prasarana Aparatur

Mahkamah Agung

170.000.000 169.370.000 99,63 630.000 0,37

3 Program Peningkatan

Manajemen Peradilan

Umum

213.856.000 212.984.774 99,59 871.226 0,41

PROGRAM 1 : PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN

PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA MAHKAMAH AGUNG.

Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya Mahkamah Agung adalah program dukungan manajemen

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 90

dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi pengadilan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja aparatur

peradilan yang berada di lingkungan Mahkamah Agung, mendapat

alokasi anggaran Rp. 35.824.050.000,- (Tiga puluh lima milyar

delapan ratus dua puluh empat juta lima puluh ribu rupiah).

Tabel 40. Rincian Penyerapan Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2017

No Jenis Belanja

Pagu Realisasi Sisa Persentase

1. Gaji pokok

PNS

7.632.105.000 7.632.105.000 0 100%

2. Pembulatan

Gaji PNS

90.000 86.504 3.496 96,12%

3. Tunjangan Suami /

Isteri PNS

563.576.000 563.575.840 160 100%

4. Tunjangan Anak PNS

105.616.000 105.609.860 6.140 99,99%

5. Tunjangan

Struktural PNS

87.166.000 85.810.000 1.356.000 98,44%

6. Tunjangan Fungsional

PNS

17.789.250.000 17.789.250.000 0 100%

7. Tunjangan PPh PNS

3.251.373.000 3.245.656.630 5.716.370 99,82%

8. Tunjangan

Beras

276.828.000 276.827.940 60 100%

9. Uang

Makan PNS

942.900.000 779.556.000 163.344.000 82,68%

10. Tunjangan Umum PNS

65.185.000 65.185.000 0 100%

11. Tunjangan

Hakim Ad Hoc

1.978.500.000 1.978.500.000 0 100%

Jumlah 32.692.589.000 32.522.162.774 170.426.226 99,48%

Tabel 41. Rincian Penyerapan Belanja Non Operasional Perkantoran

Tahun Anggaran 2017

No Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Persentase

1. Pelantikan dan Pengambilan

Sumpah Jabatan

6.800.000 6.250.000 550.000 91,91%

2. Koordinasi/Konsultasi/Pembinaan/

Pengawasan/ Sosialisasi

122.881.000 121.831.673

1.049.327

99,14%

3. Penyusunan Pagu Anggaran 18.026.000 18.026.000 0 100%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 91

Tahun 2018

4. Pertemuan/Jamuan

Tamu/Delegasi

3.463.000 3.463.000 0 100%

Jumlah 151.170.000 149.570.673 1.599.327 98,94%

Tabel 42. Rincian Penyerapan Belanja Penyelenggaraan

Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Tahun Anggaran

2017

No Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Presentas

e

1. Keperluan Perkantoran/honor Honorer

645.750.000 645.204.501 545.499 99,92%

2. Belanja Barang Persediaan/ Barang Konsumsi

156.400.000 156.399.550 450 99,99%

3. Hosting Domain dan Langganan

Internet, Kebersihan Sampah

96.882.000 96.881.448 552 99,99%

4. Pengiriman surat dinas 28.800.000 28.795.500 4.500 99,98%

5. Langganan Listrik 602.880.000 591.337.141 11.542.859 98,09%

6. Langganan Telpon 42.720.000 42.679.906 40.094 99,91%

7. Pemeliharaan Gedung dan

Bangunan

443.445.000 443.444.936 64 100%

8. Pemeliharaan Peralatan dan

Mesin

523.068.000 523.052.766 15.234 99,99%

9. Pemelihaan jaringan instalasi,

AC, listrik

29.196.000 29.156.750 39.250

99,87%

10. Penambah Daya Tahan Tubuh 5.400.000

5.392.774

7.226 99,87%

11. Honor Operasional Satuan Kerja

77.520.000

77.520.000

0

100%

12. Pakaian Dinas Pegawai dan

Honorer

71.030.000 71.020.000 10.000 99,99%

13. Kesehatan Hakim Ad Hoc Tipikor

63.000.000 50.938.289 12.061.711 80,85%

14. Sewa Rumah Dinas Hakim Ad

Hoc Tipikor

105.000.000 105.000.000 0 100%

15. Dokter dan Obat-obatan 14.400.000 14.389.300 10.700 99,93%

16. Jasa Konsultan IT dan Website 60.000.000 60.000.000 0 100%

17. Sewa Fotocopy 14.800.000 14.700.225 99.775 99,32%

JUMLAH 2.980.291.000 2.955.913.086 24.377.914

99.18%

PROGRAM 2 : PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

APARATUR MAHKAMAH AGUNG

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah

Agung adalah Program yang menunjang peningkatan kinerja aparatur

Mahkamah Agung dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana dan

prasana Pengadilan Tinggi Jakarta.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 92

Pada tahun 2017 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mendapatkan

alokasi anggaran untuk program peningkatan sarana dan prasarana

sebesar Rp. 170.000.000,- (Seratus tujuh puluh juta rupiah).

Tabel 43. Rincian Penyerapan Belanja Peningkatan Sarana dan

Prasarana Tahun Anggaran 2017

No Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Persentase

1.

2.

3. 4.

Pengadaan Teknologi

Informasi/anti virus

Alat Pengola Data dan Komunikasi

Fasilitas Perkantoran/AC Alat

Pengola Data dan Komunikasi

Pendukung SIPP

500.000

40.000.000

59.500.000 70.000.000

0

40.000.000

59.450.000

69.920.000

500.000

0

50.000 80.000

0

100%

99,92% 99,89%

Jumlah 170.000.000 169.370.000 630.000 99.63%

Tabel 44. Rekapitulasi Realisasi Anggaran DIPA : 005.01.2.097467

Badan Urusan Administrasi :

NO Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Persentase

1 Pembayaran Gaji

dan Tunjangan Pegawai

32.692.589.000 32.522.162.774 170.426.226 99,48%

2 Belanja Barang Non

Operasional Perkantoran

151.170.000 149.570.673 1.599.327

98,94%

3 Belanja Barang

penyelenggaraan

Operasional dan

Pemeliharaan

Pekantoran

2.980.291.000 2.955.913.086 24.377.914

99,18%

4 Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana untuk Belanja Modal

170.000.000 169.370.000 630.000

99,63%

JUMLAH 35.994.050.00

0

35.797.016.533

197.033.467 99.45%

Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2015 – 2017 DIPA

005.01.2.097467 Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung Program

Dukungan Manajemen dan PELAKSANAAN Tugas Teknis Lainnya, dan

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur mengalami kenaikan

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 93

penyerapan anggaran tahun 2015 sebesar 96%, Tahun 2016 sebesar 98%

sedangkan Tahun 2017 sebesar 99%.

Tabel 45. Perbandingan Realisasi Anggaran DIPA 005.01.2.097467 Badan Urusan

Administrasi Mahkamah Agung Tahun Anggaran 2015-2017

No Tahun 2015 Pagu Realisasi Sisa Persentase

1. Belanja Pegawai 26.077.315.000 24.910.701.769 1.166.613.231 95,53%

Belanja Barang 2.481.929.000 2.431.789.865 50.139.135 97,98%

Belanja Modal 100.000.000 98.997.900 1.002.100 98,99%

Jumlah 28.659.244.000 27.441.489.534 1.217.754.466 95,75%

2. Tahun 2016 Pagu Realisasi Sisa Persentase

Belanja Pegawai 28.182.349.000 27.732.872.082 449.476.918 98,41%

Belanja Barang 2.627.688.000 2.609.777.800 17.910.200 99,32%

Belanja Modal 644.000.000 630.127.350 13.872.650 97,85%

Jumlah 31.454.037.000 30.972.777.232 481.259.768 98,47%

3. Tahun 2017 Pagu Realisasi Sisa Persentase

Belanja Pegawai 32.692.589.000 32.522.162.774 170.426.226 99,48%

Belanja Barang 3.131.461.000 3.105.483.759 25.977.241 99,17%

Belanja Modal 170.000.000 169.370.000 630.000 99,63%

Jumlah 35.994.050.000 35.797.016.533 197.033.467 99.45%

PROGRAM 3 : PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN

UMUM

Program peningkatan manajemen peradilan umum adalah

program Badan Peradilan Umum yang menunjang pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi penyelesaian perkara Pidana, dan perkara Tipikor.

Program ini mencakup terlaksananya penyelesaian Administrasi Perkara

di tingkat banding yang diselesaikan tepat waktu mendapat alokasi

anggaran . Untuk menunjang program ini telah dianggarkan sebesar

Rp.213.856.000,- (Dua ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh

enam ribu rupiah) .

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 94

Tabel 47. Penyerapan Anggaran Program Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum DIPA 005.03.2.099062 Tahun Anggaran 2017

No Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Persentase 1. Pengawasan dan

Monitoring Penyelesaian

Perkara

9.600.000 9.600.000 0 100%

2. Honor Korwil 3.600.000 3.600.000 0 100%

3. Penggandaan dan

jilid Perkara Pidana

13.692.000 13.672.000 19.100 99,85%

4. ATK Perkara

Pidana

125.084.000 125.069.161 14.839 99,99%

5. Konsumsi penetapan Hakim,

Pengamanan

sidang dan jilid salinan putusan

Perkara Pidana

60.000 0 60.000 0

6. Pos Pusat/pengiriman

salinan putusan Perkara Pidana

4.195.000 4.188.000 7.000 99,83%

7. Perjalanan

biasa/pengiriman

berkas perkara Pidana

43.785.000 43.530.000 255.000 99,42%

8. Penggandaan dan

jilid Perkara Tipikor

2.500.000 2.490.875 9.125 99,64%

9. ATK Perkara

Tipikor

8.590.000 8.585.838 4.162 99,95%

10. Konsumsi

penetapan Hakim, pengamanan

sidang dan jilid salinan putusan

Perkara Tipikor

350.000 0 350.000 0

11. Pos Pusat/pengiriman

salinan putusan

Perkara Tipikor

2.250.000 2.248.000 2.000 99,91%

12. Perjalanan biasa/pengiriman

surat penahanan

150.000 0 150.000 0

Jumlah 213.856.000 212.984.774 871.226 99,59%

Perbandingan Realisasi Penyerapan Anggaran Tahun Anggaran

2015-2017 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum,DIPA

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 95

005.03.2.099062 Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran 2017

mengalami peningkatan penyerapan anggaran dibandingkan dengan

tahun sebelumnya, pagu anggaran untuk tahun 2017 lebih tinggi dari

pada tahun sebelumnya walaupun persentase kenaikannya cuma

0,04%.

Tabel 48. Perbandingan Realisasi Anggaran DIPA 005.03.2.099062 Badan

Peradilan Umum Tahun Anggaran 2015-2017

1. Tahun 2015 Pagu Realisasi Sisa Persentase

Belanja Barang DIPA

03 BADILUM

382.277.000 372.166.390

10.110.610

97,35%

2. Tahun 2016 Pagu Realisasi Sisa Persentase

Belanja Barang DIPA

03 BADILUM

138.825.000

138.185.060

639.940 99,54%

3. Tahun 2017 Pagu Realisasi Sisa Persentase

Belanja Barang DIPA 03 BADILUM

213.856.000

212.984.774

871.226

99,59%

Tabel 47. Rekapitulasi Realisasi Anggaran DIPA 005.01.2.097467 dan DIPA 005.03.2.099062 Tahun Anggaran 2017 No DIPA PAGU REALISASI PERSENTASE

1 DIPA 005.01.2.097467

BUA

35.994.050.000 35.797.016.533 99,45%

2 DIPA 005.03.2.099062

BADILUM

213.856.000 212.984.060 99,59%

Jumlah 36.207.906.000 36.010.000.593 99.45%

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 96

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017

merupakan pencapaian atas target kinerja tahun ketiga dari Renstra

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2015-2019 yang di telah

dilakukan reviu yang kedua. Pengukuran tingkat capaian kinerja

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017, dilakukan dengan cara

membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah

ditetapkan selama tahun 2017 dan pelaksanaan tugas pada

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sudah terlaksana dengan baik dan

sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang

telah dilaksanakan berkaitan dengan pengelolaan administrasi

perkara, administrasi umum, dan dalam hal pembinaan dan

pengawasan.

Capaian kinerja pada tahun 2017 secara keseluruhan tingkat

capaian kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta adalah sebesar 88,36%.

Capaian kinerja Tahun 2017 ini mengalami penurunan kinerja dari

capaian kinerja tahun 2016. Hal ini dikarenakan Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta telah melakukan Reviu ke II Rencana Strategis tahun 2015-

2019 terhadap target sasaran. Terdapat indikator sasaran baru yang

ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI, yakni:

1. Persentase penurunan sisa perkara;

2. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas

terhadap layanan Pengadilan Tinggi;

3. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan

Pengaju tepat waktu;

4. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian

masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1

(satu) hari setelah diputus.

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta berupaya meningkatkan

pengembangan teknologi informasi untuk mengimplementasikan

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 97

keterbukaan informasi publik di Pengadilan. Secara bertahap informasi

yang disajikan kepada masyarakat semakin lengkap mencakup

putusan pengadilan. Keterbukaan informasi pengadilan ini bertujuan

untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik lembaga

peradilan.

Untuk mengatasi kendala-kendala dalam melaksanakan tugas

dan menunjang peningkatan kinerja di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

maka diperlukan :

1. Penambahan Sumber Daya Manusia yang ahli dan sesuai dengan

formasi yang dibutuhkan khususnya yang menguasai komputer.

2. Penambahan alokasi anggaran untuk belanja modal dalam upaya

pemenuhan standarisasi kebutuhan sarana dan prasarana aparatur

peradilan.

Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017

merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat

dipertanggungjawabkan, sekaligus sebagai tolok ukur dalam

menjalankan tugas dan fungsi. Secara umum hasil capaian kinerja

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017 telah dapat memenuhi target

sesuai rencana kinerja yang telah ditetapkan.

Keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian

kinerja di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada tahun 2017 dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Keberhasilan

Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang

ditetapkan adalah tidak lepas dari peran serta semua pihak yang

terlibat di dalamnya. Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari

berjalannya sistem kerja yang berdasarkan Sistem Manajemen Mutu

yang didukung oleh suasana kerja yang dinamis dan bersifat

kekeluargaan. Pencapaian kinerja di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

pada tahun 2017 telah memenuhi target dengan uraian sebagai

berikut :

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 98

- Persentase sisa perkara yang diselesaikan

- Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

- Persentase penurunan sisa perkara

- Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Kasasi dan Peninjauan Kembali

- Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas

terhadap layanan Pengadilan Tinggi

- Persentase Hakim yang lulus mengikuti eksaminasi dalam

rangka promosi jabatan Hakim Tinggi.

2. Ketidak berhasilan

Ketidak berhasilan dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan terdapat dalam 3 (empat) indikator sasaran kinerja yakni :

- Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju

Tepat Waktu.

- Persentase putusan perkara yang menarik perhatian

masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1

(satu) hari setelah diputus

- Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

3. Kendala atau Hambatan

Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta ditemukan kendala atau hambatan

yang dapat menghambat proses pelaksanaannya, antara lain jumlah

staf terutama tenaga operator komputer yang ada pada Pengadilan

Tinggi DKI Jakarta masih kurang dikarenakan semakin bertambahnya

jumlah Sistem Informasi yang harus dipergunakan dalam rangka

keterbukaan informasi publik sesuai dengan Undang-Undang Nomor

14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 99

4. Langkah Strategis Tahun 2018

Pada tahun 2018 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta akan

menempuh langkah strategis untuk meningkatkan kinerja Pengadilan

Tinggi DKI Jakarta dengan cara sebagai berikut:

a. Meningkatkan realisasi dan capaian terhadap indikator kinerja

yang masih mengalami kegagalan memenuhi target yang telah

ditetapkan;

b. Akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap prosedur

yang dianggap kurang mendukung terhadap terlaksananya

efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara;

c. Akan melakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik

terhadap realisasi dan capaian sasaran strategis yang telah

ditetapkan.

L A M P I R A N

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

TAHUN 2017

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG

JAWAB

SUMBER DATA

1. Terwujudnya Proses

Peradilan yang Pasti,

Transparan dan

Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

Catatan:

Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya

Panitera

Laporan Bulanan

dan

Laporan Tahunan

b. Persentase perkara yang

diselesaikan tepat waktu

Catatan:

Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan

perkara yang harus diselesaikan

(sisa awal tahun + perkara yang masuk)

Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan adalah

jumlah perkara yang diputus tahun berjalan Jumlah perkara yang ada adalah jumlah perkara yang

diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun

sebelumnya

Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang

diselesaikan tahun berjalan

Panitera

Laporan Bulanan

dan

Laporan Tahunan

c. Persentase penurunan sisa perkara

Tn = Sisa perkara tahun berjalan

Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya Catatan:

Sisa perkara adalah perkara yang belum diputus pada tahun

berjalan

Panitera Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan

d. Persentase perkara yang

tidak mengajukan upaya

hukum :

Kasasi

Peninjauan Kembali (PK)

Catatan:

Upaya hukum = Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali

(PK).

Panitera Laporan Bulanan

dan

Laporan Tahunan

Jumlah sisa perkara yang diselesaikan Jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan

x 100

Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan

Jumlah perkara yang ada x 100

Tn.1-Tn

Tn.1 x 100

Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Jumlah putusan perkara

x 100

Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan.

e. Index responden Pengadilan

Tingkat Pertama yang puas

terhadap layanan Pengadilan

Tinggi

Catatan:

PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24

Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index

Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah

sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat

Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Panitera

Laporan

Semesteran

dan

Laporan Tahunan

2. Peningkatan Efektivitas

Pengelolaan

Penyelesaian Perkara

a. Persentase salinan putusan

yang dikirim ke Pengadilan

Pengaju Tepat Waktu.

Catatan:

SEMA Nomor 01 Tahun 2011 tentang Perubahan SEMA 02

Tahun 2010 tentang Penyampaian Salinan dan Petikan

Putusan.

Panitera

Laporan Bulanan

dan

Laporan Tahunan

b. Persentase putusan perkara

yang menarik perhatian

masyarakat yang dapat diakses secara online dalam

waktu 1 (satu) hari setelah

diputus

Catatan:

One day Publish adalah jumlah putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang di upload ke website

dalam 1 (satu) hari setelah diputus

Maklumat Ketua Mahkamah Agung RI tanggal 22 Mei 2013

tentang One Day Publish

Panitera

Laporan Bulanan

dan

Laporan Tahunan

Jakarta, 2 November 2017 Ketua,

Dr. H. Muh. Daming Sunusi, S.H., M.Hum.

NIP. 19520601 197802 1 001

Index Kepuasan Pencari Keadilan

Jumlah salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju

Jumlah Putusan x 100

Jumlah isi putusan perkara Tipikor yang di upload dalam website

Jumlah perkara menarik perhatian masyarakat

yang diputus

x 100

MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019

PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA

INSTANSI : Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

VISI : Terwujudnya Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Yang Agung

MISI : 1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

2. Memberikan Pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada Pencari Keadilan

3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

TUJUAN TARGET

(5 Th)

SASARAN TARGET PROGRAM STRATEGI

ANGGARAN NO URAIAN INDIKATOR

KINERJA

URAIAN INDIKATOR

KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019 KEGIATAN INDIKATOR

KEGIATAN

TAR

GET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. Terwujudnya

kepercayaan

masyarakat

terhadap sistem

peradilan melalui

prose peradilan

yang pasti,

transparan dan

akuntabel.

Persentase perkara yang

diselesaikan tepat waktu

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

93%

94%

95%

1. Terwujudnya

proses peradilan

yang pasti,

transparan dan

akuntabel

a Persentase sisa perkara yang

diselesaikan

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Program

Dukungan

Manajemen

dan

Pelaksaan

Tugas Teknis

Lainnya

Mahkamah

Agung (DIPA

01)

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Mahkamah

Agung (DIPA

01)

Program

Peningkatan

Manajemen

Peradilan

Umum (DIPA

03)

Pembinaan

Administrasi

dan

Pengelolaan

Keuangan

Badan

Urusan

Administrasi;

Pengadaan

Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah

Agung RI;

Peningkatan

Manajemen

Peradilan

umum;

Penyelenggara

an Layanan

Dukungan

Manajemen

Peradilan

12

Laya

nan

Rp. 28.289.000

b Persentase perkara yang

diselesaikan tepat waktu

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

92%

93%

95%

93%

93%

95%

93%

94%

95%

94%

95%

95%

94%

95%

95%

Penyelenggara

an Layanan

Perkarantoran;

Penyelenggara

an Layanan

Internal

Perkara

Peradilan

Umum yang

diselesaikan di

tingkat

pertama dan

Banding yang

tepat waktu.

12

Bulan

Laya

nan

4

Laya

nan

347

Perka

ra

Rp. 32.692.589.000

Rp. 2.980.291.000

Rp. 207.411.000

c Persentase penurunan sisa

perkara

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

NA

NA

NA

NA

NA

NA

15%

147%

50%

15%

147%

50%

15%

147%

50%

Persentase perkara yang

tidak mengajukan upaya

hukum :

Kasasi

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

Peninjauan Kembali

(PK)

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

39%

36%

35%

66%

82%

90%

d

.

Persentase perkara yang

tidak mengajukan upaya

hukum :

Kasasi

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

Peninjauan Kembali (PK)

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

60%

60%

30%

NA

NA

NA

60%

60%

30%

NA

NA

NA

39%

36%

35%

66%

82%

90%

39%

36%

35%

70%

70%

70%

39%

36%

35%

70%

70%

70%

2. Keterjangkauan

pelayanan badan

peradilan

e Index responden Pengadilan

Tingkat Pertama yang puas

terhadap layanan

Pengadilan Tinggi

75

(IKM)

75

(IKM)

75

(IKM)

75

(IKM))

75

(IKM)

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Mahkamah

Agung (DIPA

01)

Program

Peningkatan

Manajemen

Peradilan

Umum (DIPA

03)

Pengadaan

Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah

Agung RI;

Peningkatan

Manajemen

Peradilan

Umum

Penyelenggara

an Layanan

Internal

Perkara

Peradilan

Umum yang

Diselesaikan di

Tingkat

Pertama dan

Banding yang

Tepat Waktu.

4

Laya

nan

347

Perka

ra

Rp. 100.000.000

Rp. 6.445.000

2. Peningkatan

Efektivitas

Pengelolaan

Penyelesaian

Perkara

a

.

Persentase salinan putusan

yang dikirim ke Pengadilan

Pengaju Tepat Waktu.

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

3. Terwujudnya

penyederhanaan

proses penanganan

perkara melalui

pemanfaatan

teknologi informasi.

Persentase putusan

perkara yang menarik

perhatian masyarakat

yang dapat diakses

secara online dalam

waktu 1 (satu) hari

setelah diputus

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100%

100%

100%

b

.

Persentase putusan perkara

yang menarik perhatian

masyarakat yang dapat

diakses secara online dalam

waktu 1 (satu) hari setelah

diputus

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Pengadaan

Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah

Agung

Terselenggara

nya Layanan

Internal

4

Laya

nan

Rp. 70.000.000

4. Terwujudnya

pelayanan prima

bagi masyarakat

pencari keadilan

Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

100% 3. Peningkatan

kualitas

pengawasan

Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

100%

100%

100%

100%

100%

Program

dukungan

manajemen

dan

pelaksanaan

tugas teknis

lainnya

Mahkamah

Agung

Pembinaan

Administrasi

dan

Pengelolaan

Keuangan

Terselenggara

nya

Koordinasi/Kons

ultasi/Pembina

an/

Pengawasan

dan Sosialisasi

Rp. 122.881.000

4. Peningkatan

kualitas Sumber

Daya Manusia

Persentase Hakim yang lulus

eksaminasi Hakim Tinggi

dalam rangka promosi

jabatan

100%

100%

100%

100%

100%

Jakarta, 2 November 2017

Ketua,

Dr. H. Muh. Daming Sunusi, S.H., M.Hum.

NIP. 19520601 197802 1 001

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Unit Kerja : Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

Tahun Anggaran : 2017

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN

INDIKATOR

KEGIATAN TARGET ANGGARAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Terwujudnya proses

peradilan yang pasti,

transparan dan

akuntabel

a Persentase sisa perkara

yang diselesaikan

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100%

100%

100%

Program

Dukungan

Manajemen

dan Pelaksaan

Tugas Teknis

Lainnya

Mahkamah

Agung (DIPA 01)

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Mahkamah

Agung (DIPA 01)

Program

Peningkatan

Manajemen

Peradilan Umum

(DIPA 03)

Pembinaan

Administrasi

dan

Pengelolaan

Keuangan

Badan Urusan

Administrasi;

Pengadaan

Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah

Agung RI;

Peningkatan

Manajemen

Peradilan

umum;

Penyelenggar

aan Layanan

Dukungan

Manajemen

Peradilan

12

Laya

nan

Rp. 28.289.000

b Persentase perkara yang

diselesaikan tepat waktu

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

93%

94%

95%

Penyelenggar

aan Layanan

Perkarantoran;

Penyelenggar

aan Layanan

Internal

Perkara

Peradilan

Umum yang

diselesaikan di

tingkat

pertama dan

12

Bulan

Laya

nan

4

Laya

nan

347

Perkara

Rp. 32.692.589.000

Rp. 2.980.291.000

Rp. 207.411.000

c Persentase penurunan sisa

perkara

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

15%

147%

50%

Banding yang

tepat waktu.

d Persentase perkara yang

tidak mengajukan upaya

hukum :

Kasasi

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

Peninjauan Kembali (PK)

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

39%

36%

35%

66%

82%

90%

e Index responden

Pengadilan Tingkat

Pertama yang puas

terhadap layanan

Pengadilan Tinggi

75

(IKM)

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Mahkamah

Agung (DIPA 01)

Program

Peningkatan

Manajemen

Peradilan Umum

(DIPA 03)

Pengadaan

Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah

Agung RI;

Peningkatan

Manajemen

Peradilan

Umum

Penyelenggar

aan Layanan

Internal

Perkara

Peradilan

Umum yang

Diselesaikan di

Tingkat

Pertama dan

Banding yang

Tepat Waktu.

4 Laya

nan

347

Perkara

Rp. 100.000.000

Rp. 6.445.000 2. Peningkatan

Efektivitas

Pengelolaan

Penyelesaian Perkara

a. Persentase salinan putusan

yang dikirim ke Pengadilan

Pengaju Tepat Waktu.

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100%

100%

100%

b. Persentase putusan

perkara yang menarik

perhatian masyarakat

yang dapat diakses

secara online dalam

waktu 1 (satu) hari setelah

diputus

1. Perkara Perdata

2. Perkara Pidana

3. Perkara Tipikor

100%

100%

100%

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Pengadaan

Sarana dan

Prasarana di

Lingkungan

Mahkamah

Agung

Terselenggara

nya Layanan

Internal

4 Laya

nan

Rp. 70.000.000

3. Peningkatan kualitas

pengawasan

Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

100%

Program

dukungan

manajemen

dan

pelaksanaan

tugas teknis

lainnya

Mahkamah

Agung

Pembinaan

Administrasi

dan

Pengelolaan

Keuangan

Terselenggara

nya

Koordinasi/Kon

sultasi/Pembin

aan/

Pengawasan

dan Sosialisasi

Rp. 122.881.000

4. Peningkatan kualitas

Sumber Daya

Manusia

Persentase Hakim yang

lulus eksaminasi Hakim

Tinggi dalam rangka

promosi jabatan

100%

Jakarta, 2 November 2017 Ketua,

Dr. H. Muh. Daming Sunusi, SH., M.Hum.

NIP. 19520601 197802 1 001

,, PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangkat mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dr. H. MUH. DAMING SUNUSI, SH., M.HUM Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : Dr. H. BERRI SWANTORO, SH. , MH Jabatan : Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Selanjutnya disebut Pihak Kedua

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja terse but menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Jakarta, 2 Januari 2017

Pihak Kedua

.~,t\"',/"Y'- ~ .... I SWANTORO, SH., MH ~~- 195909041984031004

Pihak Pertama Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

Dr. H. MUH. DAMING SUNUSI, SH ., M.HUM NIP. 195206011978021001

NO. SASARAN INDIKATOR TARGET

1 2 3 4

1. Terwujudnya Proses a. Persentase sisa perkara yang

Peradilan yang Pasti, diselesaikan

Transparan dan 1. Perkara Perdata 100%

Akuntabel 2. Perkara Pidana 100%

3 . Perkara Tipikor 100%

b . Persentase perkara yang

diselesaikan tepat waktu

1. Perkara Perdata 93%

2. Perkara Pidana 94%

3. Perkara Tipikor 95%

C. Persentase penurunan sisa

perkara

1. Perkara Perdata 15%

2. Perkara Pidana 47%

3. Perkara Tipikor 50%

d . Persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum:

• Kasasi

1. Perkara Perdata 39%

2. Perkara Pidana 36%

3 . Perkara Tipikor 35%

• Peninjauan Kembali (PK)

1. Perkara Perdata 66%

2. Perkara Pidana 82%

3. Perkara Tipikor 90%

e. Index responden Pengadilan 75

Tingkat Pertama yang puas (IKM)

terhadap layanan Pengadilan

Tinggi

2. Peningkatan Efektivitas a . Persentase salinan putusan yang

Pengelolaan Penyelesaian dikirim ke Pengadilan Pengaju

Perkara Tepat Waktu.

1. Perkara Perdata 100%

2 . Perkara Pidana 100%

3. Perkara Tipikor 100%

b. Persentase putusan perkara yang

menarik perhatian masyarakat

yang dapat diakses secara online

dalam waktu 1 (satu) hari setelah

diputus

,

3 .

4.

No. 1.

2.

3.

• Perkara Tipikor 100%

Peningkatan kualitas Persentase pengaduan 100%

pengawasan masyarakat yang ditindaklanjuti

Peningkatan kualitas Persentase Hakim yang lulus 100%

Sumber Daya Manusia eksaminasi Hakim Tinggi dalam

rangka promosi jabatan

Program Ane:e:aran Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Rp. 213.856.000,-03

(Dua ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh enam ribu rupiah)

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Rp. 34.216.076.000,-Tugas Teknis Lainnya

(Tiga puluh empat milyar dua ratus enam belas juta tujuh puluh enam

ribu rupiah) Peningkatan Sarana dan Prasarana Rp. 170.000.000,-Aparatur

(seratus tujuh puluh juta rupiah)

Jakarta, 2 Januari 2017

Pihak Kedua Pihak Pertama dilan Tinggi D KI Jakarta

Dr . H . MUH. DAMING SUNUSI, SH., M.HUM NIP. 1952060 11978021001

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA

NO

SASARAN STATEGIS

INDIKATOR

TARGET (%)

I II III IV

1 Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti,

Transparan dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Perdata 100 100 100 100

Pidana 100 100 100 100

Tipikor 100 100 100 100

b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

Perdata 93 93 93 93

Pidana 94 94 94 94

Tipikor 95 95 95 95

c. Persentase penurunan sisa perkara

Perdata 15 15 15 15

Pidana 47 47 47 47

Tipikor 50 50 50 50

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

1) Kasasi

Perdata 39 39 39 39

Pidana 36 36 36 36

Tipikor 35 35 35 35

2) Peninjauan Kembali

Perdata 66 66 66 66

Pidana 82 82 82 82

Tipikor 90 90 90 90

e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan

Pengadilan Tinggi

75 75 75 75

NO AKSI/KEGIATAN

JADWAL

PELAKSANAAN KELUARAN PROGRAM KEGIATAN DANA (RP)

I II III IV

1 Melaksanakan persidangan dan minutasi perkara

masuk untuk perkara Perdata, Pidana dan Tipikor

√ √ √ √ - Persidangan - Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

- Penyelenggaraan Layanan Dukungan Manajemen

Peradilan

33.685.010.000

- Pertimbangan

Hukum

- Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur Mahkamah Agung

- Penyelenggaraan Layanan

Perkarantoran;

- Putusan Hakim - Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

- Penyelenggaraan Layanan Internal

- Jadwal sidang /

court calendar

- Perkara Peradilan Umum yang

diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang tepat waktu

2 Melaksanakan dan Minutasi

perkara dalam perkara

Perdata, Pidana dan Tipikor

√ √ √ √ - Pencatatan

Register

- Program Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

- Penyelenggaraan Layanan

Dukungan Manajemen

Peradilan

- Berkas Perkara

Bundel B (pengetikan PP)

- Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

- Penyelenggaraan Layanan

Perkarantoran;

- Salinan Putusan - Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum

- Penyelenggaraan Layanan

Internal

- kegiatan sipp

terlaksana

- Perkara Peradilan Umum yang

diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang tepat waktu

- Penetapan

(Pembuatan dan Pengiriman)

- Pencatatan

- ceklist

kelengkapan berkas

- pengarsipan putusan

3

menyusunan SOP dan

Standar Pelayanan Peradilan

√ √ √ √ - SOP - Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya

- Penyelenggaraan Layanan

Dukungan Manajemen Peradilan

170.000.000

- Standar Pelayanan

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

- Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

- Penyelenggaraan Layanan

Perkarantoran;

- Notulen - Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum

- Penyelenggaraan Layanan

Internal

- Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan di tingkat pertama

dan Banding yang tepat waktu

4

Melaksanakan Survei

Kepuasan Masyarakat

√ √ √ √ - Kuesioner SKM - Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya

- Penyelenggaraan Layanan

Dukungan Manajemen Peradilan

1.866.781.000

- Notulen - Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur Mahkamah Agung

- Penyelenggaraan Layanan Perkarantoran;

- laporan/tabulasi - Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

- Penyelenggaraan Layanan Internal

- Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan di tingkat pertama

dan Banding yang tepat waktu

NO

SASARAN STATEGIS

INDIKATOR

TARGET (%)

I II III IV

2 Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian

Perkara

Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu

Perdata 50 50 50 50

Pidana 50 50 50 50

Tipikor 50 50 50 50

Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses

secara online dalam waktu 1 (satu) hari setelah diputus

Tipikor 100 100 100 100

NO AKSI/KEGIATAN

JADWAL

PELAKSANAAN KELUARAN KEGIATAN PROGRAM DANA

I II III IV

1

Melaksanakan pemantauan

pengiriman salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan

Pengaju

√ √ √ √ - Surat Pengantar - Penyelenggaraan Layanan

Dukungan Manajemen Peradilan

- Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

184.459.000

- Salinan Putusan

(Putusan PT)

- Penyelenggaraan Layanan

Perkarantoran;

- Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

- kegiatan sipp

terlaksana

- Penyelenggaraan Layanan

Internal

- Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum

Kegiatan pemantauan - Perkara Peradilan Umum

yang diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang

tepat waktu

2

Melakukan upload data putusan tipikor ke dalam

direktori putsan, satu hari setelah perkara putus

√ √ √ √ - putusan tipikor terpublikasi dalam

direktori putusan

- Penyelenggaraan Layanan Dukungan Manajemen

Peradilan

- Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya

- Penyelenggaraan Layanan

Perkarantoran;

Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

- Penyelenggaraan Layanan

Internal

Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum

- Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan di tingkat

pertama dan Banding yang tepat waktu

NO

SASARAN STATEGIS

INDIKATOR

TARGET (%)

I II III IV

3 Peningkatan kualitas pengawasan Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100 100 100 100

NO AKSI/KEGIATAN

JADWAL

PELAKSANAAN KELUARAN KEGIATAN PROGRAM DANA

I II III IV

1

Menerima dan

menindaklanjuti pengaduan masyarakat

√ √ √ √ - Laporan pengaduan - Penyelenggaraan Layanan

Dukungan Manajemen Peradilan

- Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

157.549.000

- Surat pengantar - Penyelenggaraan Layanan

Perkarantoran;

- Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

- BA pemeriksaan - Penyelenggaraan Layanan

Internal

- Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum

- Surat tugas pemeriksa - Perkara Peradilan Umum

yang diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang

tepat waktu

- Aplikasi SIWAS terlaksana

- Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan di tingkat

pertama dan Banding yang

tepat waktu

NO

SASARAN STATEGIS

INDIKATOR

TARGET (%)

I II III IV

4 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Persentase Hakim yang lulus eksaminasi Hakim Tinggi dalam rangka promosi

jabatan

100 100 100 100

NO AKSI/KEGIATAN

JADWAL PELAKSANAAN KELUARAN KEGIATAN PROGRAM DANA

I II III IV

1

Melaksanakan eksaminasi

Hakim Calon Tinggi

√ √ √ √ - Laporan eksaminasi - Penyelenggaraan Layanan

Dukungan Manajemen Peradilan

- Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

144.107.000

- Surat undangan &

Surat tugas pelaksana

- Penyelenggaraan Layanan

Perkarantoran;

- Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

Mahkamah Agung

- BA pemeriksaan dan BA Kegiatan

- Penyelenggaraan Layanan Internal

- Peningkatan Manajemen Peradilan Umum

- Kegiatan eksaminasi - Perkara Peradilan Umum

yang diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang

tepat waktu

- Notulen & Sertifikat - Perkara Peradilan Umum

yang diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang

tepat waktu

- Dokumentasi

KETUA,

Dr. H. MUH DAMING SUNUSI, SH.,M.Hum NIP. 19520601 197802 1 001

MATRIKS MONITORING CAPAIAN KINERJA PER TRIWULAN PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA

TAHUN 2017

NO. SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN 1 2 3 TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1.

Terwujudnya Proses

Peradilan

yang Pasti, Transparan

dan

Akuntabel

a.

Persentase sisa perkara yang diselesaikan

1. Perkara Perdata 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2. Perkara Pidana 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3. Perkara Tipikor 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b.

Persentase perkara yang diselesaikan

tepat waktu

1. Perkara Perdata 93% 93% 93% 93% 60% 51% 47% 59% 64.51% 54.83% 50.53% 63.44%

2. Perkara Pidana 94% 94% 94% 94% 86.32% 60.78% 71.87% 81.83% 91.82% 64.65% 76.45% 86.73%

3. Perkara Tipikor 95% 95% 95% 95% 60.86% 84.61% 57.14% 76.92% 64.06% 89.06% 60.14% 80.96%

c.

Persentase penurunan sisa perkara 1. Perkara Perdata 15% 15% 15% 15% 23.49% 29.28% 10.90% 10.63% 156.6% 195.2% 72.66% 70.86%

2. Perkara Pidana 47% 47% 47% 47% 64.44% 100% 45.16% 27.77% 137.10% 212.76% 96.08% 59.08%

3. Perkara Tipikor 50% 50% 50% 50% 50% 77.77% 50% 83.33% 100% 155.54% 100% 166.66%

d.

Persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum :

Kasasi

1. Perkara Perdata 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39%

2. Perkara Pidana 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36%

3. Perkara Tipikor 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35%

Peninjauan Kembali (PK)

1. Perkara Perdata 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66%

2. Perkara Pidana 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82%

3. Perkara Tipikor 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90%

e.

Index responden Pengadilan Tingkat

Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi

0 0 0 75 0 0 0 75 0 0 0 75

0 0 0 (IKM) 0 0 0 (IKM) 0 0 0 (IKM)

2.

Peningkatan

Efektivitas Pengelolaan

Penyelesaian

Perkara

a.

Persentase salinan putusan yang

dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu.

1. Perkara Perdata 100% 100% 100% 100% 21.6% 21.6% 21.6% 21.6% 43.2% 43.2% 43.2% 43.2%

2. Perkara Pidana 100% 100% 100% 100% 23.4% 23.4% 23.4% 23.4% 46.8% 46.8% 46.8% 46.8%

3. Perkara Tipikor 100% 100% 100% 100% 23.1% 23.1% 23.1% 23.1% 46.2% 46.2% 46.2% 46.2%

b.

Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang

dapat diakses secara online dalam

waktu 1 (satu) hari setelah diputus

Perkara Tipikor 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

3.

Peningkatan

kualitas

pengawasan

Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 14.28% 50% 60% 14.28% 14.28% 50% 60% 14.28%

4.

Peningkatan

kualitas

Sumber Daya Manusia

Persentase Hakim yang lulus eksaminasi Hakim Tinggi dalam rangka

promosi jabatan

100% 100% 100% 100% 0% 100% 0% 0% 0% 100% 0% 0%

Jakarta, 22 Desember 2017

Dr. Muh. Daming Sunusi, SH., M.Hum NIP. 19520601 197802 1 001

FORMULIR CHECKLIST REVIU

No Pernyataan Check List

I Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telah menampilkan

data penting IP

2. LKj telah menyajikan informasi target

kinerja

3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP

yang memadai

4. Telah menyajikan dengan lampiran yang

mendukung informasi pada badan

laporan

5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke

depan

6. Telah menyajikan akuntabilitas

keuangan

II Mekanisme

Penyusunan

1. LKj IP disusun oleh unit kerja yang

memiliki tugas fungsi untuk itu

2. Informasi yang disampaikan dalam LKj

telah didukung dengan data yang

memadai

3. Telah terdapat mekanisme penyampaian

data dan informasi dari unit kerja ke

unit penyusun LKj

4. Telah ditetapkan penanggung jawab

pengumpulan data / informasi di setiap

unit kerja

5. Data/Informasi kinerja yang

disampaikan dalam LKj telah diyakini

keandalannya

6. Analisis/Penjelasan dalam LKj telah

diketahui oleh unit kerja terkait

7. LKj IP bukan merupakan gabungan unit

kerja di bawahnya

III Substansi 1. Tujuan / Sasaran dalam LKj telah sesuai

dengan tujuan/sasaran dalam perjanjian

kinerja

2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras

dengan rencana strategis

3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak,

maka terdapat penjelasan yang memadai

4. Terget Indikator Kinerja Tujuan/sasaran

maka dalam LKj telah sesuai dengan

target indikator kinerja Tujuan/sasaran

dalam perjanjian kinerja

5. IKU pada LKj telah sesuai dengan

dokumen IKU yang ditetapkan

6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak,

maka terdapat penjelasan yang memadai

7. Telah terdapat perbandingan data

kinerja dengan tahun lalu, standar

nasional dan sebagainya yang

bermanfaat

8. IKU dan IK telah cukup mengukur

tujuan/sasaran

9. Jika “tidak” telah terdapat penjelasan

yang memadai

10. IKU dan IK telah SMART

Jakarta, 26 Februari 2018

Ketua,

Dr. H. MUH. DAMING SUNUSI, S.H., M.Hum.

NIP. 19520601 197802 1 001

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

PENGADILAN TINGGI JAKARTA

TAHUN ANGGARAN 2017

Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi

Jakarta untuk tahun anggaran 2017 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan

Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi

tanggung jawab manajemen Pengadilan Tinggi Jakarta.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja

telah disajikan secara akurat, andal, dan valid.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang

menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang

disajikan di dalam laporan kinerja ini.

Jakarta, 26 Februari 2018

Ketua,

Dr. H. MUH. DAMING SUNUSI, S.H., M.Hum. NIP. 19520601 197802 1 001

Membaca

Menimbang

Mengingat

Menetapkan

Kesatu

Kedua

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA NOMOR: WI0.U/127/KP.01.1/12/2017

TENTANG

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INST ANSI PEMERINT AH (LKjlP) T AHlJN 2017 PADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA

KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA,

Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 1003A/SEK/OT.0l.2/l l/2017 tanggal 27 Nopember 2017 tentang Penyampaian LKjlP tahun 2017 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

a.

b.

C.

1.

2.

bahwa sebagai instansi pemerintah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas fungsi serta perananannya; bahwa capaian kinerja indikator utama terukur dan tersaji dalam Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah; bahwa pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah dilakukan oleh Tim yang ditunjuk dalam Surat Keputusan ini.

lnstruksi Presiden (lnpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja lnstansi pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Diktum ketiga lnstruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Negeri (Tingkat Pertama), ke atas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing­masmg.

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor: PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapanlndikator Kinerja Utama.

4. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor :SE/31/M.P AN/12/2014 tentang Penetapan Kinerja serta sesuai dengan TugasPokok dan Fungsi.

5. Peraturan Menteri Pendnayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiRepublik Indonesia Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis PerjanjianKinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja InstansiPemerintah.

M E M U T U S K A N:

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017 PADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA.

Memperbarui Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor Wl0.U/13/PS.01/1/2017 tanggal 13 Januari 2017 tentang Tim Penyususnan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjlP) 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 serta Rencana Kinerja Tahun 2018 pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Membentuk Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjlP) 2017 dengan susunan sebagaimana tercanturn dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga ...... . .... .

FORMULIR

W11}.U/FORM-001/SOPI018/KTll2016 @Al Rights Reserved

Ketiga

Keempat

Kelima

- 2 -

Agar melaksanakan tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dan melaporkan basil penyusunan laporan paling lambat akhir Pebruari 2018.

Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

��piij;lll di Jakarta 22 Desember 2017

FORMU�

W10-U/FORM-001/SOP/018/KT1/2016 @Al Rights Reserved

No.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

IS

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

Lampiran Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi OKI Jakarta

Nomor : WlO-U/127/KP.01/12/2017

Tanggal : 22 Desember 2017

TIM PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INST ANSI PEMERJNT AH (LKjIP) 2017 PADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA

NAMA/NIP JABATAN JABATAN DALAM SURAT

KEPUTUSAN

Dr. H Muh Darning Sunusi, SH.,MHum Ketua

NIP. 19520601 197802 1 001 Pembina

H. Chaidir, SH, MHNIP. 19510806 197304 1 001

Wakil Kerua Pembina

I Nyoman Adi Juliasa, SH., MH NIP. 19560708 198503 1 003

Hakim Tinggi Ketua Tim

Daniel Daile Pairunan, SH.,MH NIP. 19571019 198503 1 001

Hakim Tinggi Wakil Ketua Tim

Dr. H Teuku Ilz.anor, SH.,SE.,M.Hum Panitera

NIP. 19570830 197903 I 003 Anggota

Ors. Nasrulloh, MSi Sekretaris

NIP. 19650613 198503 I 001 Anggota

ltjah Minantika, SE.,SH.,MH Kepala Bagian Kepegawaian Koordinator Pengumpul Data NIP. 19770530 200502 2 001 dan Perencanaan LKJP Suhard� SH Kepala Bagian Umum dan Koordinator Pengumpul Data NIP. 19630821 198503 I 003 Keuangan LKJP H. Sobandi, SH., MH

Panitera Muda Perdata NIP. 19571117 198603 I 001

Anggota

H. Suprapto, SH, MHPanitera Muda Pidana

NIP. 19560711 199003 1 001 Anggota

David Dapalanggu, SH Panitera Muda Hukum

NIP. 19551225 198603 I 004 Anggota

Yulrnan SH., MH Panitera Muda Khusus NIP. 19640207 199403 1 001 Tipikor

Anggota

Tri Sadhono, SH Kepala Sub.Bagian NIP. 19661129 198603 I 001 Keoegawaian dan TI

Anggota

Hadiarti Trimulyami, S.Kom Kepala Sub.Bagian

NIP. 19790701 200604 2 002 Perencanaan dan Program Anggota

An1rn:aran

Sabrina Napitupulu, SE., MH Kepala Sub.Bagian

NIP. 19661012 200604 2 001 Keuangan Anggota

dan Pelaporan Waluyo, SH, SH.,MH

Panitera Pengganti NIP. 19600615 198203 I 007

Anggota

Suparno, SH.,MH Panitera Pengganti

NIP. 19600404 198012 I 001 Anggota

Amirnurllah, SH Kepala Sub. Bagian Tata NIP. 19810725 200112 l 003 Uhasa dan Rumah Tan,rn:a

Pengumpul Data LkjIP TU & RT

Burhanuddin, SH StafSub.Bag.Kepeg. dan TI

Pengumpul Data LkjlP NIP. 19620908 198503 I 003 Keoegawaian Mintalina, SH. ,MH Staf Sub.Bagian Tata Usaha NIP. 19660228 198605 2 001 dan Rumah Tan1rn:a

Pengumpul Data LkJlP TU & RT

Syahrul Rarnadhan, SH StafKepaniteraan Tipikor

NIP. 19860523 201101 1 009 Pengumpul Data LkjIP Tipikor

Teguh Iman Sunaryo StafKepaniteraan Perdata Pengumpul Data LkjIP Perdata

NIP. 19700803 199003 I 001

Dwinanto, SE., SH Staf Sub.Bag Keuangan dan NIP. 19810525 200904 I 001 Pelaporan

Pengumpul Data LkjIP Keuangan

Danti Pratiwi, SE StafSub.Bag Keuangan dan NIP. 19850204 201101 2012 Pelaporan

Pengumpul Data LkjIP Keuangan

Destian Bimantoro, S.Kom StafKepaniteraan Hukum

NIP. 19851213 201101 1 007 Kompilasi Data LkjIP

Nurussobah, SH., MH Staf Kepaniteraan Hukum Pengumpul Data LkjIP Hukum

Nip. 19760807201101 2 005

Mirna Diniarti, AMd StafSub.Bag.Kepeg. dan TI

NIP. 19860926 200912 2 005 Kornpilasi Data LkjIP

FORMU�

W1 O-U/FORM-001/SOP/018/KTl/2016 @Al Rights Reser\'ed

28 Nur Sidik NIP. 19800519 200604 1 028

StafKepaniteraan Perdata Pengumpul Data LkjIP Perdata

29 Hera Caprina Permatasar~ SJ.Korn

StafKepaniteraan Pidana NIP. 19850115 201503 2 001

Pengumpul Data LkjlP Pidana

30 Yuni Puji Listiowat~ SE Staf Sub.Bag Keuangan dan NIP. 19890607 201503 2 005 Pelaooran

Kompilasi Data LKjIP

GSUNUSI, SH.,MHum ~ 97802 1 001 .

FORMULIR

W10-U/FORM-001 /SOP/018/KTl/2016 @Al Rights Reserved

r -

Membaca

Menimbang

Mengingat

Menetapkan

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA NOMOR : WlO-U/122C/KP.01.1/10/2017

TENTANG

TIM PENYUSUN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN REVIU RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019

PADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA

KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA,

Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 192/KMA/SK/Xl/2016 tanggal 9 Nopember 2016 tentang Penetapan Reviu Indikator Kinerja Utama Mahkamah Agung RI.

a. bahwa untuk kelancaran Penyusunan Reviu Indikator Kinerja Utama dan ReviuRencana Strategis Tahun 2015-2019 pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta perludibentuk Tim dengan Surat Keputusan.

b. bahwa mereka yang namanya tercantum dalam daftar lampiran surat keputusanini dipandang cakap dan mampu melaksanakan tugas tersebut.

1. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas KinerjaInstansi pemerintah Jo Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

2. Diktum ketiga lnstruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang PenyusunanDokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Negeri (Tingkat Pertama),ke atas secara berjenjang dengan berdasarkan lndikator Kinerja Utama masing­masmg.

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor : PER/09/M.P AN/05/2007 tentang Pedoman Um um PenetapanIndikator Kinerja Utama.

4. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor :SE/31/M.PAN/12/2014 tentang Penetapan Kinerja serta sesuai dengan TugasPokok dan Fungsi.

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiRepublik Indonesia Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis PerjanjianKinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja InstansiPemerintah.

6. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor Wl0-U/31/KP.01.1/3/2017 tanggal 3 Maret 2017 tentang Tim Penyusun ReviuIndikator Kinerja Utama dan Reviu Rencana Strategis Tahun 2015-2019;

7. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor Wl0-U/122a/KP.01.1/10/2017 tanggal 24 Oktober 2017 tentang Reviu lndikatorKinerja Utama (IKU) Pengadilan Tinggi DKI Jakarta;

8. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor W10-U/122b/KP.01.1/10/2017 tanggal 24 Oktober 2017 tentang Reviu RencanaStrategis Tahun 2015-2019 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta

MEMUTUSKAN:

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA

TENTANG TIM PENYUSUN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN REVIU RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 PADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA

Kesatu ....... .

FORMULIR

W10-U/FORM--001/SOPI0181l(Tl/2016 @All Rights Reserved

Kesatu

Kedua

Ketiga

Keempat

Kelima

- 2 -

Menunjuk yang nama-namanya tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini untuk melakukan Reviu lndikator Kinerja Utama dan Rencana Strategis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Dalam melakukan Reviu lndikator Kinerja Utama dan Reviu Rencana Strategis berpedoman pada Penetapan Reviu Indikator Kinerja Utama Mahkamah Agung RI.

Agar melaksanakan tugas penyusunan Reviu Indikator Kinerja Utama dan Reviu Rencana Strategis Tahun 2015-2019, paling lam bat akhir Maret 2017 dan melaporkan hasilnya kepada Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

ING SUNUSI, SH. ,M.Hum , ~~fOl 197802 1 001

FORMULIR W10-U/FORM-001 /SOP/018/KTl/2016 @All Rights Reserved

Lampiran Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta

Nomor WIO-U/122C/KP.01/10/2017 Tanggal 24 Oktober 2017

TIM PENYUSUN REVIU INDIKA TOR KINERJA UT AMA DAN REVIU REN CANA STRA TEGIS

TAHUN 2015-2019 P ADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA

No. NA MA/NIP JABATAN JABATAN DALAM SURAT

KEPUTUSAN

I. Dr. H. Muh. Darning S1musi, SH.,M.Hwn Ketua Pembina NIP. 19520601 197802 1 001

2. H. Chaidir, SH, MH We.kil Ketua Ketua NIP. 19510806 197304 1 001

3. Dr. H Teuku llzanor, SH,SE.,M.Hwn Panitera We.kil Ketua NIP. 19570830 197903 1 003

4. Drs. Nasrulloh, MSi Sekretaris Sekretaris NIP. 19650613 198503 1 001

5. Itjah Minantika, SE.,SH.,MH Kabag. Kepegawaian Anggota NIP. 19770530 200502 2 001 clan Perencanaan

6. H. Sobandi, SH., MH Panmud Perdata Anggota NIP. 19571117 198603 1 001

7. H. Suprapto, SH., MH Panmud Pidana Anggota NIP. 19560711 199003 1 001

8. David Dapalanggu, SH Panmud Hukwn Anggota NIP. 19551225 198603 l 004

9. Yulrnan SH, MH Panmud Khusus Tipilcor Anggota NIP. 19640207 199403 l 001

10. Sudarto, SH Kasub.Bag. TIJ clan RT Anggota NIP. 19590823 198303 1 008

11. Tri Sadhono, SH Kasub.Bag Kepegawaian clan TI Anggota NIP. 19661129 198603 1 001

12. Hadiarti Trimulyarni, S.Kom Kasub.Bag Perencanaan clan Anggota NIP. 19790701 200604 2 002 Program Anggaran

13 Sabrina Napitupulu, SE., MH Kasub.Bag. Keuangan Anggota NIP. 19661012 200604 2 001 dan Pelaporan

14. Supamo, SH.,MH Panitera Pengganti Anggota NIP. 19600404 198012 1 001

15 Mintalina, SH,MH Staf Sub.Bagian Tata Usaha clan Anggota NIP. 19660228 198605 2 001 Rumah Tangga

16 Burhanuddin, SH Staf Sub.Bag.Kepeg. clan TI Anggota NIP. 19620908 198503 l 003

17 Syahrul Ramadhan, SH StafKepaniteraan Pidana Anggota NIP. 19860523 201101 1 009

18 Teguh Iman Sunaryo StafKepaniteraan Perdata Anggota NIP. 19700803 199003 l 001

19 Dwinanto, SE., SH Staf Sub.Bag Keuangan dan Anggota NIP. 19810525 200904 l 001 Pelaporan

20 Destian Bimantoro, S.Kom Staf Kepaniteraan Hukwn Anggota NIP. 19851213 201101 1 007

21 Mirna Diniarti, A.Md Staf Sub.Bag.Kepeg. clan TI Anggota NIP. 19860926 200912 2 005

22 Nur Sidik Staf Kepaniteraan Tipikor Anggota NIP. 19800519 200604 l 028

23 Agustina, S.Sos Staf Kepaniteraan Perdata Anggota NIP. 19840806 200912 2 007

24 Hera Caprina Pennatasari, SJ.Korn Staf Sub.Bagian Tata Usaba clan Anggota

NIP. 19850115 201503 2 001 Rwnah Tangga

25 Yuni Puji Listiowati, SE Anggota

NIP. 19890607 201503 2 005

AMING SUNUSI, SH.,M.Hum 6/ I 197802 l 001

FORMULIR

W10-U/FORM-001/SOP/018/KTl/2016@AU Rights Reserved