Upload
vuongphuc
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayatnya maka Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017 dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar.
Penyusunan Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun
2017 mengacu pada Rencana Strategis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun
2015-2019 yang telah dilakukan reviu menindaklanjuti Surat Ketua
Mahkamah Agung RI Nomor 192/KMA/SK/XI/2016 tanggal 9 Nopember
2016 tentang Penetapan Reviu Indikator Kinerja Utama Mahkamah Agung
Republik Indonesia dan perlu disinkronisasi dengan Reviu Renstra
Mahkamah Agung 2015-2019 serta surat Sekretaris Mahkamah Agung RI
Nomor 933/SEK/OT.01.3/10/2017 tentang Reviu Indikator Kinerja Utama
(IKU) Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama.
Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017 ini
merupakan laporan yang menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta berdasarkan capaian kinerja yang telah dilakukan atas
perbandingan antara realisasi kinerja dengan target yang telah ditetapkan
dalam rencana strategis.
Dalam Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017 ini
diuraikan mengenai pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), pengukuran
kinerja, analisis akuntabilitas kinerja, dan analisis akuntabilitas keuangan
selama tahun 2017.
Penyusunan Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun
2017 diharapkan mampu menjadi alat ukur dan laporan kinerja kepada para
pemangku kepentingan (stakeholders) terkait kinerja Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta pada tahun 2017. Dalam penyusunan Laporan Kinerja Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta ini belum sempurna, sehingga diharapkan masukan yang
positif dan konstruktif guna kesempurnaan penyusunan laporan ini.
Jakarta, 26 Februari 2018
Ketua,
Dr. H. MUH. DAMING SUNUSI, S.H., M.Hum.
NIP. 19520601 197802 1 001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI …..…………………………………………………………………………. ii
DAFTAR TABEL......................................................................................... iv
DAFTAR GRAFIK....................................................................................... vi
DAFTAR BAGAN........................................................................................ vi
DAFTAR FOTO………………………………………………………………………… vi
RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 5
A. Tugas dan Fungsi....................................................................... 7
B. Sistematika Penyajian............................................................... 18
BAB II PERENCANAAN KINERJA.............................................................. 19
A. Visi dan Misi................................................................................ 19
B. Tujuan dan Sasaran Strategis...................................................... 20
C. Indikator Kinerja Utama.............................................................. 22
D. Program Utama dan Kegiatan Pokok............................................ 25
E. Kebijakan.................................................................................... 26
F. Rencana Kinerja Tahun 2017........................................................... 28
G. Penetapan Kinerja Tahun 2017......................................................... 29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 32
A. Capaian Kinerja Organisasi....................................................... 32
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja .................................................. 35
Sasaran 1: Terwujudnya Proses Peradilan Yang pasti Transparan Dan Akuntabel
36
Sasaran 2: Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara..........
60
Sasaran 3: Peningkatan Kualitas Pengawasan............................. 65
Sasaran 4: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia............. 68
C. Realisasi Anggaran................................................................. 82
Program 1: Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung.
82
iii
Program 2: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.
84
Program 3: Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum 86
BAB IV PENUTUP ............................................................................... 89
A. Kesimpulan............................................................................ 89
LAMPIRAN :
- Struktur Organisasi
- Matriks Reviu Indikator Kinerja Utama
- Matriks Reviu Rencana Strategis 2015-2019
- Rencana Kinerja Tahun 2017
- Perjanjian Kinerja Tahunan 2017
- Matriks Monitoring Capaian Kinerja Per Triwulan
- Penghargaan
- Pernyataan Telah Direviu
- Formulir Checklist Reviu
- Reviu Matrik Rencana Strategis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun
2015-2019
- Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tentang Tim
Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun 2017.
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hubungan Tujuan Sasaran dan Indikator Kinerja Utama ...…...... 23
Tabel 2. Rencana Kinerja Tahun 2017...............………………………………... 28
Tabel 3. Penetapan Kinerja Tahun 2017..........………………………………..... 29
Tabel 4. Hasil Pengukuran Kinerja.................………………………………...... 33
Tabel 5. Sasaran 1: Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti,
Transparan dan Akuntabel…………............................................... 36
Tabel 6. Sasaran 1 Indikator1.................................................................... 37
Tabel 7. Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan Tahun 2015-
2017............................................................................................. 39
Tabel 8. Indikator Kinerja Persentase perkara yang selesai tepat waktu.... 40
Tabel 9. Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan I Tahun 2017 42
Tabel 10. Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan II Tahun 2017 42
Tabel 11. Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan III Tahun 2017 43
Tabel 12. Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan IV Tahun 2017 44
Tabel 13. Perbandingan Perkara Perdata Tahun 2017................................ 44
Tabel 14. Perbandingan Perkara Pidana Tahun 2017................................. 45
Tabel 15. Perbandingan Perkara Tipikor Tahun 2017................................. 46
Tabel 16. Indikator Kinerja Persentase Penurunan Sisa Perkara............... 48
Tabel 17. Sisa Perkara Pidana, Perdata dan Tipikor Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta......................................................................................... 51
Tabel 18. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya
Hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali…………………………………….. 52
Tabel 19. Perbandingan persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum kasasi.................................................................. 54
Tabel 20. Indikator Kinerja index responden Pengadilan Tingkat Pertama
yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi. 56
Tabel 21. Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.................................................... 56
Tabel 22. Permasalahan Terhadap Penyelesaian Perkara Perdata dan
Pidana Yang Putus Lebih dari 3 Bulan........................................ 57
Tabel 23. Penanganan Pengaduan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.............. 58
Tabel 24. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara.......... 60
Tabel 25. Indikator Kinerja Putusan Perkara Yang Menarik Perhatian
Masyarakat Yang Dapat Diakses secara Online Dalam Waktu 1 (Satu) Hari Setelah Diputus (Perkara Tipikor)………………………
63
Tabel 26. Sasaran Kinerja Peningkatan Kualitas Pengawasan.................... 65
Tabel 27. Indikator kinerja Pengaduan Masyarakat Yang
Ditindaklanjuti........................................................................... 65
Tabel 28. Pengaduan Pengadilan Tinggi Jakarta Tahun 2017………………. 66
Tabel 29. Data Pengaduan Tahun 2017-2015………………………………….. 67
v
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Capaian Persentase Sisa Perkara Yang diselesaikan.. 39
Grafik 2. Capaian Persentase Penyelesaian Perkara Pidana,
Perdata, dan Tipikor ……………………....................... 41
Grafik 3. Capaian Persentase penurunan sisa perkara tahun 2017..........................................................................
52
Grafik 4. Indikator Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya
Hukum Kasasi……................................................... 55
Grafik 5. Penanganan Pengaduan………………………………….. 59
Tabel 30. Sasaran 7: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia............ 68
Tabel 31. Analisis tingkat efektifitas anggaran........................................... 72
Tabel 32. Analisis Tingkat Efesiensi Penggunaan Anggaran Th. 2015-2017 73
Tabel 33. Analisis Tingkat Efektifitas Sumber Daya Manusia..................... 73
Tabel 34. Analisis Tingkat Efesiensi Penggunaan Anggaran Th. 2015-2017 74
Tabel 35. Analisis Tingkat Efektifitas Majelis Hakim Terhadap Perkara
Pidana Tahun 2017.................................................................... 74
Tabel 36. Analisis Tingkat Efektifitas Majelis Hakim Terhadap Perkara
Perdata Tahun 2017................................................................... 74
Tabel 37. Analisis tingkat efektifitas Majelis Hakim Terhadap Perkara
Tipikor Tahun 2017.................................................................... 75
Tabel 38. Efisiensi sarana dan prasarana……………………………………….. 76
Tabel 39. Realisasi Anggaran Per Program tahun 2017............................. 82
Tabel 40. Rincian Penyerapan Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2017...... 83
Tabel 41. Rincian Penyerapan Belanja Non Operasional Perkantoran
Tahun Anggaran 2017................................................................ 83
Tabel 42. Rincian penyerapan belanja penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran tahun anggaran 2017....................... 84
Tabel 43. Rincian penyerapan belanja peningkatan sarana dan
prasarana TA 2017..................................................................... 85
Tabel 44. Rekapitulasi Realisasi Anggaran DIPA........................................ 85
Tabel 45. Perbandingan Realisasi Anggaran DIPA 005.01.2.097467 Tahun
2015- 2017................................................................................. 86
Tabel 46. Penyerapan Anggaran Program Peningkatan Manajemen............ 86
Tabel 47. Perbandingan Realisasi Anggaran DIPA 005.03.2.099062
Tahun 2015-2017....................................................................... 87
Tabel 53. Rekapitulasi Realisasi Anggaran DIPA 005.01.2.097467............. 88
vi
Grafik 6. Laporan Penanganan Pengaduan................................................................
66
Grafik 7. Data Pengaduan Yang Masuk Ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta...............................................................
68
DAFTAR BAGAN Halaman
Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta...................…................................
8
DAFTAR FOTO Halaman
Foto 1. Kantor Pengadilan Tinggi DKI Jakarta...................…..................................
6
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 1
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah menetapkan 4 (empat) sasaran
strategis yang akan dicapai dalam tahun 2017 berdasarkan reviu ke II
Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Keempat
sasaran strategis tersebut diukur dengan mengaplikasikan 9 (sembilan)
indikator kinerja dan 9 (sembilan) target kinerja.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 4 (empat) sasaran
strategis yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2017 terdapat 2
(dua) sasaran strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik, yaitu :
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan
akuntabel.
Dengan indikator kinerja :
Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Persentase penurunan sisa perkara
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi dan Peninjauan Kembali.
Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan Pengadilan Tinggi
2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Presentase Hakim yang lulus eksminasi Hakim Tinggi dalam
rangka promosi jabatan.
Sedangkan 2 (dua) sasaran strategis lainnya belum sepenuhnya
dilaksanakan dengan baik /belum mencapai target yang telah ditetapkan,
yaitu:
1. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara
Dengan indikator kinerja :
Persentase Salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Negeri
Pengaju tepat waktu.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 2
Persentase putusan perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1
(satu) hari setelah diputus.
2. Peningkatan kualitas Pengawasan
Presentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjut.
Secara keseluruhan tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi
DKI Jakarta tahun 2017 sebesar 88,36%. Capaian LKjIP tahun ini
mengalami penurunan dari tahun 2016 sebesar 13,32%. Penurunan
ini disebabkan karena adanya penyesuaian Reviu Indikator Kinerja
Utama (IKU) Pengadilan Tingkat Banding. Dalam reviu IKU tersebut
terdapat indikator sasaran baru yang ditetapkan oleh Mahkamah
Agung RI, yakni:
1. Persentase penurunan sisa perkara;
2. Persentase Perkara yang tidak mengajukan Upaya Hukum
Peninjauan Kembali (PK).
3. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan Pengadilan Tinggi;
4. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan
Pengaju tepat waktu;
5. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1
(satu) hari setelah diputus.
Rincian pencapain masing-masing indikator tiap sasaran strategis
dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 3
SASARAN STRATEGIS 1
TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
CAPAIAN
2017
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA TARGET 2017
REALISASI 2017
2016 2015
a Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
Perkara Perdata
Perkara Pidana
Perkara Tipikor
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b Persentase perkara yang diselesaikan
tepat waktu
Perkara Perdata
Perkara Pidana
Perkara Tipikor
93%
94%
95%
90,10%
100,26%
102,86%
96,88%
106,65%
102,86%
104,55%
91,59%
100,00%
100,37
104,47
95,13
c Persentase
penurunan sisa
perkara
Perkara Perdata
Perkara Pidana
Perkara Tipikor
15%
47%
50%
14,02%
46,66%
50%
94,66%
99,27%
100%
NA
NA
NA
NA
NA
NA
d Persentase perkara
yang tidak
mengajukan upaya hukum :
Kasasi
o Perkara Perdata o Perkara Pidana
o Perkara Tipikor
Peninjauan
Kembali (PK)
o Perkara Perdata
o Perkara Pidana o Perkara Tipikor
39% 36%
35%
66% 82%
90%
38,27% 35,53%
34,88%
65,80% 81,74%
89,28%
98,12% 98,69%
99,65%
99,69% 99,68%
99,20%
80,36% 22,50%
169,56%
NA NA
NA
102,96% 94,56%
92,16%
NA NA
NA
e Index responden Pengadilan Tingkat
Pertama yang puas
terhadap layanan Pengadilan Tinggi
75 (IKM)
76,41 101,88% NA NA
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS 1
99,82%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 4
SASARAN STRATEGIS 2
PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA
CAPAIAN
2017
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
2017
REALISASI
2017
2016 2015
a Persentase salinan putusan yang
dikirim ke
Pengadilan Pengaju Tepat Waktu.
Perkara Perdata
Perkara Pidana
Perkara Tipikor
100%
100% 100%
63,82%
90,44% 97,64%
63,82%
90,44% 97,64%
NA
NA NA
NA
NA NA
b Persentase putusan
perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang
dapat diakses
secara online dalam waktu 1 (satu) hari
setelah diputus
Perkara Tipikor
100%
0%
0%
82,73%
55,18%
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
SASARAN STRATEGIS 2 62,97%
SASARAN STRATEGIS 3
PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN
CAPAIAN
2017
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA TARGET 2017
REALISASI 2017
2016 2015
Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
100% 66,66% 66,66% 91,52%
100%
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
SASARAN STRATEGIS 3 66,66%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 5
SASARAN STRATEGIS 4
PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
CAPAIAN
2017
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
2017
REALISASI
2017
2016 2015
Persentase Hakim
yang lulus
eksaminasi Hakim Tinggi dalam rangka
promosi jabatan
100% 100% 100% 100% NA
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
SASARAN STRATEGIS 4 100%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 6
BAB I
PENDAHULUAN
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sebagai penyelenggara kekuasaan
kehakiman di daerah DKI Jakarta dan voorpost (kawal depan) Mahkamah
Agung RI melaksanakan visi untuk turut serta mewujudkan Badan
Peradilan Indonesia Yang Agung. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
diharapkan mampu memberikan kontribusi guna mewujudkan visi
Mahkamah Agung RI ke depan, terutama dalam pelaksanaan Tugas
Pokok dan Fungsinya dalam memeriksa dan mengadili perkara, serta
dalam pelaksanaan pengawasan sebagai kawal depan (voorpost)
Mahkamah Agung RI.
Kantor Pengadilan Tinggi DKI Jakarta diresmikan pada tanggal 23
Pebruari 1983 oleh Menteri Kehakiman RI. Dengan dibentuknya
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta ini, maka kebutuhan mesyarakat pencari
keadilan di Propinsi DKI Jakarta telah terwujud.
Wilayah hukum Pengadilan Tinggi DKI Jakarta meliputi 5 (lima)
pengadilan negeri yang terdiri dari :
1. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
2. Pengadilan Negeri Jakarta Barat
3. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
4. Pengadilan Negeri Jakarta Timur
5. Pengadilan Negeri Jakarta Utara
Sebagai instansi pemerintah menurut Peraturan Presiden RI Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP), berkewajiban untuk mempertangungjawabkan pelaksanaan
tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumberdaya,
anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencari keadilan.
Untuk itulah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menyusun Laporan Kinerja
Instansi pemerintah (LKjIP) Tahun 2017.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 7
(Kantor Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Jalan Letnan Jenderal Suprapto,
Cempaka Putih, Jakarta Pusat)
A. TUGAS DAN FUNGSI
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 8
Pengadilan Tinggi sebagai salah satu pelaksana kekuasaan
kehakiman di lingkungan peradilan umum mempunyai tugas dan
kewenangan sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang RI
Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, yang telah diubah
dengan Undang-undang RI Nomor 8 Tahun 2004, dan yang kedua
dengan Undang-undang RI Nomor 49 Tahun 2009, di mana dalam
pasal 51 dinyatakan bahwa :
(1) Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara
pidana dan perkara perdata di Tingkat Banding.
(2) Pengadilan Tinggi juga bertugas dan berwenang mengadili di
Tingkat Pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar
Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.
Di samping tugas dan kewenangan sebagaimana tersebut di atas,
Pengadilan Tinggi juga dapat memberikan keterangan, pertimbangan,
dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerahnya
apabila diminta (pasal 52 ayat 1 UU RI No. 2 Tahun 1986). Selain tugas
dan kewenangan di atas, Pengadilan Tinggi juga diserahi tugas dan
kewenangan lain oleh atau berdasarkan undang-undang (Pasal 52 ayat
2 UU RI No. 2 Tahun 1986), telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2004 dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 49
Tahun 2009 tentang Peradilan Umum.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan
Fungsinya sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan Tinggi dilengkapi
dengan struktur organisasi yang terbagi dalam bagian kepaniteraan
yang merupakan unsur pendukung teknis yustisial dan bagian
kesekretariatan yang merupakan unsur pendukung administratif dapat
dilihat berdasarkan bagan struktur organisasi sebagai berikut:
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 9
Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Keseretariatan Peradilan bulan September 2015 :
Berikut Tugas Pokok dan Fungsi Pejabat Struktural dan Fungsional
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta adalah sebagai berikut :
1. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Ketua Pengadilan Tinggi
Ketua Pengadilan Tingkat Banding mempunyai tugas lain
disamping tugas pokok selaku pimpinan juga melakukan
kegiatan-kegiatan lain seperti pengambilan sumpah anggota
dan pimpinan DPRD, mengikuti rapat-rapat MUSPIDA dan lain-
lain.
Pimpinan Pengadilan Tingkat Banding terdiri dari seorang
Ketua dan seorang Wakil Ketua.
Berdasarkan Undang-undang RI No. 2 Tahun 1986 tentang
Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 49
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 10
Tahun 2009 tugas pokok Ketua Pengadilan Tinggi adalah
sebagai berikut:
Ketua Pengadilan Tinggi mengatur pembagian tugas para
hakim.
Ketua Pengadilan Tinggi membagikan semua berkas perkara
dan atau surat-surat lain yang berhubungan dengan
perkara yang diajukan ke pengadilan kepada Majelis Hakim
untuk diselesaikan.
Ketua Pengadilan Tinggi menetapkan perkara yang harus
diadili berdasarkan nomor urut, tetapi apabila terdapat
perkara tertentu yang karena menyangkut kepentingan
umum harus segera diadili, maka perkara itu harus
didahulukan.
Melakukan Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja
Pengadilan Tingkat Banding.
Melakukan Koordinasi Pelaksanaan tugas Mahkamah Agung
RI yang dilaksanakan oleh Pengadilan Tingkat Banding
dengan PEMDA dan instansi terkait.
Mengkoordinasikan pendistribusian perkara perdata dan
pidana kepada para hakim untuk mendapatkan
penyelesaiannya.
Mengadili perkara perdata dan pidana ditingkat banding.
Menetapkan Majelis Hakim untuk menyidangkan perkara.
Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di
tingkat pertama.
Mengkoordinasikan pembagian tugas Wakil Ketua dan
Majelis Hakim.
Menetapkan perkara-perkara yang harus diadili berdasarkan
urutan berkas perkara.
Mengkoordinasikan tindak lanjut petunjuk yang tertuang
dalam LHP.
Mengkoordinasikan kehumasan dilingkungan Pengadilan
Tingkat Banding.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 11
Mengkoordinasikan pembinaan ketatausahaan dilingkungan
Pengadilan Tingkat Banding.
Mengkoordinasikan pembinaan pegawai dilingkungan
Pengadilan Tingkat Banding.
Melakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan pejabat
bawahan Wakil Ketua, Panitera/Sekrertaris, Hakim Tinggi,
Ketua Pengadilan Tingkat Pertama.
Ketua Pengadilan Tinggi mengadakan pengawasan atas
pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,
Panitera/Sekretaris, Panitera Pengganti.
Ketua Pengadilan Tinggi dapat memberikan petunjuk,
tegoran, peringatan dan tindakan yang dipandang perlu
sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI
No. KMA/096/SK/X/2006 Tentang Tanggung Jawab Ketua
Pengadilan Tingkat Banding Untuk Melaksanakan Tugas
Pengawasan.
Ketua Pengadilan Tinggi selaku atasan Pejabat
Penanggungjawab Informasi dan Dokumentasi (PPID).
b. Wakil Ketua
Wakil Ketua Pengadilan Tingkat Banding adalah selaku unsur
pimpinan Pengadilan Tinggi.
Berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2
Tahun 1988 Tentang Pedoman Pembagian Tugas Antara Ketua
Pengadilan Tinggi/Negeri Dan Wakil Ketua Pengadilan
Tinggi/Negeri, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi menerima
pendelegasian tugas pengawasan (selaku koordinator).
c. Hakim Tinggi
Hakim Anggota Pengadilan Tinggi DKI Jakarta adalah Hakim
Tinggi. Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melaksanakan
tugas Kekuasaan Kehakiman. Pada tiap-tiap Pengadilan Tingkat
Banding dapat dipekerjakan pada Mahkamah Agung RI.
d. Panitera
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 12
Panitera merupakan aparatur tata usaha negara yang dalam
menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan.
Panitera mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan
di bindang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan
surat-surat yang berkaitan dengan perkara.
Dari segi administrasi perkara, Panitera dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh Panitera Muda Perdata, Panitera Muda
Pidana, Panitera Muda Khusus, Panitera Muda Hukum dan
Panitera Pengganti.
Adapun tugas pokok dan fungsi Panitera Pengadilan adalah
sebagai berikut:
Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan di bidang
teknis.
Melaksanakan pengelolaan administrasi perkara perdata.
Melaksanakan pengelolaan administrasi perkara pidana.
Melaksanakan pengelolaan administrasi perkara khusus.
Melaksanakan pengelolaan administrasi perkara, penyajian
data perkara, dan trasnparansi perkara.
Pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis
dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan
administrasi kepaniteraan.
Melaksanakan pembinaan teknis kepaniteraan dan
kejurusitaan.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua
Pengadilan Tinggi
e. Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan
administrasi perkara di bidang perdata. Adapun tugas pokok
dan fungsi Panitera Muda Perdata adalah sebagai berikut :
Melaksanakan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan
berkas perkara banding.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 13
Melaksanakan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan
berkas perkara gugatan dan permohonan.
Melaksanakan registrasi perkara banding.
Melaksanakan registrasi perkara gugatan dan permohonan.
Melaksakan distribusi perkara banding yang telah deregister
untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan
Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua
Pengadilan Tinggi.
Melaksanakan penerimaan kembali berkas perkara yang
sudah diputus dan diminutasi.
Melaksanakan pengiriman salinan putusan Pengadilan
Tinggi besarta berkas perkara bendel A kepada pengadilan
pengaju.
Melaksanakan penyimpanan berkas perkara yang belum
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Melaksanakan penyerahan berkas perkara yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap ke Panitera Muda
Hukum.
Melaksanakan urusan tata usaha kepaniteraan.
Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
f. Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan
administrasi perkara di bidang pidana. Adapun tugas pokok
dan fungsi Panitera Muda Pidana adalah sebagai berikut :
Melaksanakan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan
berkas perkara banding.
Melaksanakan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan
berkas perkara pidana.
Melaksanakan registrasi perkara banding.
Melaksanakan registrasi perkara pidana.
Melaksakan distribusi perkara banding yang telah deregister
untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan
Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua
Pengadilan Tinggi.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 14
Melaksanakan penghitungan, penyiapan dan pengiriman
penetapan penahanan, perpanjangan penahanan dan
penangguhan penahanan.
Melaksanakan penerimaan kembali berkas perkara yang
sudah diputus dan diminutasi.
Melaksanakan pengiriman salinan putusan Pengadilan
Tinggi besarta berkas perkara bendel A kepada pengadilan
pengaju.
Melaksanakan penyimpanan berkas perkara yang belum
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Melaksanakan penyerahan berkas perkara yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap ke Panitera Muda
Hukum.
Melaksanakan urusan tata usaha kepaniteraan.
Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
g. Panitera Muda Khusus mempunyai tugas melaksanakan
administrasi perkara di bidang perkara khusus antara lain
perkara Tindak Pidana Korupsi dan perkara khusus lainnya
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun tugas pokok dan fungsi Panitera Muda Pidana adalah
sebagai berikut :
Melaksanakan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan
berkas perkara khusus.
Melaksanakan registrasi perkara khusus.
Melaksakan distribusi perkara khusus yang telah deregister
untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan
Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua
Pengadilan Tinggi.
Melaksanakan penghitungan, penyiapan dan pengiriman
penetapan penahanan, perpanjangan penahanan dan
penangguhan penahanan bagi perkara bidang pidana
khusus.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 15
Melaksanakan penerimaan kembali berkas perkara yang
sudah diputus dan diminutasi.
Melaksanakan pengiriman salinan putusan Pengadilan
Tinggi besarta berkas perkara bendel A kepada pengadilan
pengaju.
Melaksanakan penyimpanan berkas perkara yang belum
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Melaksanakan penyerahan berkas perkara yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap ke Panitera Muda
Hukum.
Melaksanakan urusan tata usaha kepaniteraan.
Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
h. Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data perkara,
hubungan masyarakat, penataan arsip perkara, serta
pelaporan. Adapun tugas pokok dan fungsi Panitera Muda
Hukum adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data
perkara.
Pelaksanaan penyajian statistik perkara.
Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan
perkara.
Pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan
arsip perkara.
Pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-
bahan yang berkaitan dengan trasnparansi perkara.
Pelaksanaan penghimpunan pengaduan dan pelayanan
masyarakat.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
i. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pemberian
dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan,
sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana. Dalam
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 16
pelaksanaan tugasnya Sekreteris Pengadilan Tinggi dibantu
oleh dua orang Kepala Bagian yaitu kepala bagian perencanaan
dan kepegawaian dan kepala bagian umum dan keuangan
Adapun tugas pokok dan fungsi Sekretaris Pengadilan adalah
sebagai berikut :
Melaksanakan urusan perencanaan, program dan anggaran.
Melaksanakan urusan kepegawaian
Melaksanakan urusan keuangan.
Melaksanakan penataan organisasi dan tata laksana.
Melaksanakan pengelolaan teknologi informasi dan statistik.
Melaksanakan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan,
rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan
masyarakat, dan perpustakaan.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan dokumentasi
serta pelaporan di lingkungan Keseretariatan Pengadilan
Tinggi.
j. Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian mempunyai
tugas melaksanakan urusan perencanaan, program, anggaran,
kepegawaian, organisasi, dan tata laksana serta pengelolaan
teknologi informasi.
Adapun tugas pokok dan fungsi Sekretaris Pengadilan adalah
sebagai berikut :
Menyiapkan bahan pelaksanaan perencanaan dan
penyusunan program dan anggaran.
Menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan formasi,
pendataan dan pengembangan pegawai, pengusulan
kenaikan pangkat, pemindahan dan mutasi, pengusulan
pemberhentian dan pension serta pengelolaan Sasaran
Kinerja Pegawai, administrasi jabatan fungsional, dan
pengurusan ASKES dan disiplin pegawai, serta penyusunan
laporan kepegawaian.
Penyiapan bahan pelaksanaan penelaahan, penataan dan
evaluasi dan tata laksana.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 17
Penyiapan bahan pelaksanaan pengelolaan teknologi
informatika dan statistic.
Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi,
dokumentasi dan pelaporan.
k. Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Anggaran
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perencanaan program dan anggaran, pelaksanaan program dan
anggaran, pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta
penyusunan laporan.
l. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan
kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, pengelolaan teknologi
informasi dan statistic pemantauan, evaluasi, dokumentasi,
serta penyusunan laporan.
m. Kepala Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan,
rumah tangga, keamanan, keprotokolan, perpustakaan,
hubungan masyarakat, pengelolaan keuangan, pemantauan,
evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan.
Adapun tugas pokok dan fungsi Kepala Sub Bagian Umum dan
Keuangan Pengadilan Tinggi adalah sebagai berikut :
Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan
pengadaan.
Melaksanakan urusan perawatan dan pemeliharaan gedung,
sarana dan prasarana serta perlengkapan dan
perpustakaan.
Melaksanakan urusan keamanan, keprotokolan dan
hubungan masyarakat.
Melaksanakan pengelolaan anggaran, perbendaharaan,
akuntansi dan verifikasi, pengelolaan barang milik Negara
serta pelaporan keuangan.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 18
Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, serta
penyusunan laporan.
n. Kepala Sub Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan urusan surat menyurat, kearsipan
dan penggandaan, perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana
dan prasarana, perlengkapan, perpustakaan, keamanan,
keprotokolan dan hubungan masyarakat.
o. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Pelaporan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan urusan pelaporan keuangan,
perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi, pengelolaan barang
milik Negara, dan pelaporan keuangan, serta melaksanakan
pemantauan, serta penyusunan laporan.
p. Jabatan fungsional Panitera Pengganti mempunyai tugas
memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan
persidangan, baik pada pengadilan tingkat pertama maupun
pengadilan tingkat banding. Adapun tugas pokok dan fungsi
Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi adalah sebagai berikut :
Melaksanakan persiapan penyelenggaraan persidangan.
Melaksanakan pencataan proses persidangan.
Melaksanakan penyusunan berita acara persidangan.
Melaksanakan penyatuan berkas perkara secara
kronologis/berurutan.
Melaksanakan penyimpanan berkas perkara sampai dengan
perkara diputus dan diminutasi.
Melaksanakan penyampaian berkas perkara yang telah
diminutasi kepada Panitera Muda sesuai dengan jenis
perkara, untuk diteruskan kepada Panitera Muda Hukum.
q. Jabatan fungsional di lingkungan keseretariatan peradilan
melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-
masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam
melaksanakan tugasnya kelompok Jabatan Fungsional
bertanggung jawab kepada Sekretaris, kelompok jabatan
fungsional terdiri atas jabatan fungsional sesuai dengan bidang
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 19
tugas keahliannya, masing-masing kelompok jabatan
fungsional dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang
ditunjuk oleh Kepala Pengadilan.
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta selama tahun 2016 sebagai acuan
untuk perbaikan kinerja di masa mendatang.
Laporan kinerja ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
Daftar ISI
Daftar Tabel
Daftar Grafik
Daftar Bagan
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
B. Realisasi Anggaran
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
- Pernyataan Kinerja
- Pernyataan Kinerja Telah Direviu
- Formulir Checklist Reviu
- Surat Keputusan Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun 2016.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 20
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Tahun 2017 merupakan tahun ketiga dari rencana strategis
(renstra) Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2015-2019.
A. VISI DAN MISI
Visi merupakan gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya Tugas Pokok
dan Fungsi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Visi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengacu pada Visi Mahkamah
Agung RI, yaitu :
“TERWUJUDNYA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA YANG
AGUNG”
Penjelasan:
1. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menunjukkan lembaga peradilan di
lingkungan peradilan umum sebagai Pengadilan Tingkat Banding
yang berkedudukan di Ibu Kota Negara dan membawahi Pengadilan
Negeri di wilayah Propinsi DKI Jakarta.
2. Kata “Agung” menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan,
kebesaran, kemulian, keluhuran serta martabat dan wibawa.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi
yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan
terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada Pencari
Keadilan
3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan di Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 21
4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi di Pengadilan Tinggi
DKI Jakarta.
B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
TUJUAN :
Dalam Rencana Strategis telah dilakukan reviu terhadap
tujuan, indikator tujuan, sasaran stretegis, indikator sasaran dan
target yang telah ditetapkan. Rencana Strategis ini dilakukan
berdasarkan rekomendasi hasil evaluasi Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Penetapan
tujuan disesuaikan dengan pernyataan visi dan misi Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta.
Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh Pengadilan Tinggi
DKI Jakarta, seperti yang termuat dalam renstra adalah sebagai
berikut :
1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan
melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.
Dengan indikator :
Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu.
Persentase penurunan sisa perkara.
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi dan Peninjauan Kembali.
2. Keterjangkauan pelayanan badan peradilan,
Dengan indikator :
Indeks responden pengadilan tingkat pertama yang puas
terhadap layanan pengadilan tinggi.
Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan
Pengaju Tepat Waktu.
3. Terwujudnya penyederhanaan proses penanganan perkara
melalui pemanfaatan teknologi informasi.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 22
Dengan indikator:
Persentase putusan perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu
1 (satu) hari setelah diputus.
4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan
Dengan indikator:
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjut
Persentase Hakim yang lulus eksaminasi Hakim Tinggi
dalam rangka promosi jabatan
SASARAN STRATEGIS :
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu
sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
tertentu. Hasil Reviu yang telah dilakukan dalam Rencana Strategis,
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mempertajam sasaran yang hendak
dicapai pada tahun 2015-2019.
Mahkamah Agug RI telah menetapkan 8 (delapan) sasaran
strategis yang hendak dicapai dalam Reviu Rencana Strategis Tahun
2015-2019 adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan
akuntabel
2. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.
3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat terpinggirkan.
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
5. Meningkatnya pelaksanaan pembinaan bagi aparat tenaga teknis
dilingkungan Peradilan.
6. Meningkatnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan
secara optimal.
7. Meningkatnya pelaksanaan penelitian, pendidikan dan pelatihan
Sumber Daya Aparatur di lingkungan Mahkamah Agung.
8. Meningkatnya tranparansi pengelolaan SDM, Keuangan dan
Aset.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 23
Berdasarkan 8 (delapan) sasaran strategis Mahkamah agung
RI tersebut, bisnis inti (core business) Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
mengacu pada sasaran strategis (1). terwujudnya proses peradilan
yang pasti, transparan, dan akuntabel (2).peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara. Sedangkan untuk sasaran
strategis (3). meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat
terpinggirkan dan (4). meningkatnya kepatuhan terhadap putusan
pengadilan, termasuk ke dalam bisnis inti Pengadilan Negeri yang
berhubungan secara langsung dengan para pencari
keadilan/masyarakat. Untuk sasaran 5 (lima) sampai dengan 8
(delapan) merupakan sasaran stategis, Badan Urusan Administrasi,
Badan Diklat Kumdil, dan Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sebagai kawal depan (voorpost)
Mahkamah Agung RI di wilayah DKI Jakarta yang membawahi 5
(lima) Pengadilan Negeri di wilayah hukumnya memiliki fungsi
pengawasan dan fungsi administratif dalam menjalankan tugas
sehingga dalam rencana strategis menambahkan 2 (dua) sasaran
strategis yang dianggap perlu yakni Meningkatnya pelaksanaan
pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal dan
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
C. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) diperlukan sebagai tolok ukur
atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan.
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah menetapkan IKU yang telah di
reviu untuk mempertajam sasaran strategis. Hubungan antara
tujuan, sasaran dan Indikator Kinerja Utama digambarkan sebagai
berikut:
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 24
Tabel 1. Hubungan Tujuan Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER
DATA
1. Terwujudnya
Proses Peradilan yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
a. Persentase sisa
perkara yang diselesaikan
Catatan:
Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya
Panitera
Laporan
Bulanan dan Laporan
Tahunan
b. Persentase perkara
yang diselesaikan
tepat waktu
Catatan:
Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan
dengan perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun + perkara yang masuk)
Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan
adalah jumlah perkara yang diputus tahun berjalan
Jumlah perkara yang ada adalah jumlah perkara
yang diterima tahun berjalan ditambah sisa
perkara tahun sebelumnya
Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang
diselesaikan tahun berjalan
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan Tahunan
c. Persentase penurunan
sisa perkara
Tn = Sisa perkara tahun berjalan
Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya Catatan:
Sisa perkara adalah perkara yang belum diputus pada
tahun berjalan
Panitera Laporan
Bulanan dan Laporan
Tahunan
Jumlah sisa perkara yang diselesaikan
Jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan x 100
Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Jumlah perkara yang ada x 100
Tn.1-Tn
Tn.1 x 100
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 25
d. Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya
hukum :
Kasasi
Peninjauan
Kembali (PK)
Catatan:
Upaya hukum = Banding, Kasasi dan Peninjauan
Kembali (PK).
Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan
pengadilan.
Panitera Laporan Bulanan dan
Laporan
Tahunan
e. Index responden
Pengadilan Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan
Pengadilan Tinggi
Catatan:
PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004
tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan
Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat
Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Panitera
Laporan
Semesteran dan
Laporan
Tahunan
2. Peningkatan
Efektivitas Pengelolaan
Penyelesaian
Perkara
a. Persentase salinan
putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju
Tepat Waktu.
Catatan:
SEMA Nomor 01 Tahun 2011 tentang Perubahan
SEMA 02 Tahun 2010 tentang Penyampaian
Salinan dan Petikan Putusan.
Panitera
Laporan
Bulanan dan
Laporan
Tahunan
Jumlah salinan putusan yang dikirim
ke Pengadilan Pengaju
Jumlah Putusan x 100
Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Jumlah putusan perkara x 100
Index Kepuasan Pencari Keadilan
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 26
b. Persentase putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat
yang dapat diakses secara online dalam
waktu 1 (satu) hari
setelah diputus
Catatan:
One day Publish adalah jumlah putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang di upload ke website dalam 1 (satu) hari setelah diputus
Maklumat Ketua Mahkamah Agung RI tanggal 22
Mei 2013 tentang One Day Publish
Panitera
Laporan Bulanan dan
Laporan
Tahunan
Jumlah isi putusan perkara Tipikor yang di upload
dalam website
Jumlah perkara menarik perhatian masyarakat
yang diputus
x 100
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 27
D. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK
Program merupakan kumpulan kegiatan untuk mencapai
sasaran dengan menggunakan target selama kurun waktu tertentu.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta, perlu menetapkan berbagai program dan kegiatan yang
mendukung pelaksanaan tugas untuk mewujudkan visi dan misi
yang telah ditetapkan. Adapun program-program dan kegiatan pokok
tersebut adalah:
1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
merupakan program untuik mencapai sasaran strategis :
a. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan
Akuntabel.
Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran terwujudnya proses
peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel adalah:
Penyelesaian sisa perkara tahun sebelumnya
Penyelesaian perkara yang diselesaikan tepat waktu
Penurunan sisa perkara
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi dan Peninjauan Kembali. Terselenggaranya
penyelesai an perkara yang sederhana, transparan dan
akuntabel.
Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan Pengadilan Tinggi
b. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan
efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara adalah:
Pengiriman salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan
Pengaju Tepat Waktu.
Pengunggahan (upload) putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online
dalam waktu 1 (satu) hari setelah diputus.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 28
2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Mahkamah Agung RI.
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya Mahkamah Agung RI dibuat untuk mencapai
sasaran strategis:
a. Peningkatan kualitas Pengawasan.
Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan
kualitas pengawasan adalah dengan tindak lanjut
penanganan pengaduan masyarakat yang berkualitas.
b. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia adalah dengan pelaksanaan
eksaminasi dalam rangka promosi jabatan Hakim Tinggi.
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Mahkamah Agung
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis,
kegiatan pokok untuk mencapai sasaran terwujudnya proses
peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel adalah dengan
pengunggahan (upload) putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam
waktu 1 (satu) hari setelah diputus.
E. KEBIJAKAN
Beberapa kebijakan yang dibuat untuk melaksanakan program dan
kegiatan di atas adalah :
1. Kebijakan Peningkatan penyelesaian perkara,
2. Kebijakan Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian
perkara,
3. Kebijakan Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap
peradilan,
4. Kebijakan Peningkatan kualitas SDM.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 29
Hubungan antara sasaran, Indikator Kinerja Utama, kebijakan, program dan kegiatan
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
STRATEGI
PROGRAM
INDIKATOR
KINERJA
KEGIATAN
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
1. Terwujudnya
kepercayaan masyarakat
terhadap sistem
peradilan melalui prose
peradilan yang pasti,
transparan dan
akuntabel.
1. Terwujudnya proses
peradilan yang
pasti, transparan dan akuntabel
a Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
Program
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksana
Tugas Teknis
Lainnya
Mahkamah
Agung
(DIPA 01)
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Penyelenggara
an Layanan
Dukungan
Manajemen
Peradilan
Penyelenggara
an Layanan
Perantoran
Pembinaan
administrasi dan
pengelolaan keuangan
Badan Urusan
Administrasi
Pengadaan Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah Agung RI
b Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu
1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 30
Mahkamah
Agung RI
(DIPA 01)
Program
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum
(DIPA 03)
Penyelenggara
an Layanan
Internal
c Persentase penurunan
sisa perkara
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor
d. Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukum :
Kasasi
1. Perkara Perdata
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 31
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
Peninjauan Kembali
(PK)
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor
2. Keterjangkauan
pelayanan badan
peradilan
e Index responden
Pengadilan Tingkat
Pertama yang puas
terhadap layanan
Pengadilan Tinggi
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Mahkamah
Agung
(DIPA 01)
Program
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum
(DIPA 03)
Penyelenggara
an Layanan
Internal
Perkara
Peradilan
Umum yang
Diselesaikan di
Tingkat
Pertama dan
Banding yang
Tepat Waktu.
Pengadaan Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah Agung RI;
Peningkatan
Manajemen Peradilan
Umum
2. Peningkatan
Efektivitas
Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan
putusan yang dikirim ke
Pengadilan Pengaju Tepat
Waktu.
1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 32
3. Terwujudnya
penyederhanaan proses
penanganan perkara
melalui pemanfaatan
teknologi informasi
b. Persentase putusan
perkara yang menarik
perhatian masyarakat
yang dapat diakses secara
online dalam waktu 1
(satu) hari setelah
diputus
Perkara Tipikor
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
(DIPA 01)
Penyelenggara
an Layanan
Internal
Pengadaan Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah Agung
4. Meningkat kannya
kepastian hukum
2. Peningkatan
kualitas
pengawasan
Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
Program
dukungan
manajemen dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya
Mahkamah
Agung
Terselenggara
nya
Koordinasi/
Konsultasi/
Pembinaan/
Pengawasan
dan Sosialisasi
Pembinaan
Administrasi dan
Pengelolaan Keuangan
3. Peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia
Persentase Hakim yang
lulus eksaminasi Hakim
Tinggi dalam rangka
promosi jabatan
Jumlah Hakim
yang lulus
eksaminasi
Hakim Tinggi
Pelaksanaan
eksaminasi dalam
rangka promosi
jabatan Hakim Tinggi
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 33
F. RENCANA KINERJA TAHUN 2017
Tabel. 2. Rencana Kinerja Tahun 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN
INDIKATOR
KEGIATAN TARGET ANGGARAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Terwujudnya proses
peradilan yang pasti,
transparan dan
akuntabel
a Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100%
100%
100%
Program
Dukungan
Manajemen
dan Pelaksaan
Tugas Teknis
Lainnya
Mahkamah
Agung (DIPA 01)
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Mahkamah
Agung (DIPA 01)
Program
Peningkatan
Manajemen
Peradilan Umum
(DIPA 03)
Pembinaan
Administrasi
dan
Pengelolaan
Keuangan
Badan Urusan
Administrasi;
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah
Agung RI;
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
umum;
Penyelenggar
aan Layanan
Dukungan
Manajemen
Peradilan
12
Laya
nan
Rp. 28.289.000
b Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
93%
94%
95%
Penyelenggar
aan Layanan
Perkarantoran;
Penyelenggar
aan Layanan
Internal
Perkara
Peradilan
Umum yang
diselesaikan di
tingkat
pertama dan
Banding yang
tepat waktu.
12
Bulan
Laya
nan
4
Laya
nan
347
Perkara
Rp. 32.692.589.000
Rp. 2.980.291.000
Rp. 207.411.000
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 34
c Persentase penurunan sisa
perkara
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
15%
147%
50%
d Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukum :
Kasasi
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
Peninjauan Kembali (PK)
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
39%
36%
35%
66%
82%
90%
e Index responden
Pengadilan Tingkat
Pertama yang puas
terhadap layanan
Pengadilan Tinggi
75
(IKM)
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Mahkamah
Agung (DIPA 01)
Program
Peningkatan
Manajemen
Peradilan Umum
(DIPA 03)
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah
Agung RI;
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum
Penyelenggar
aan Layanan
Internal
Perkara
Peradilan
Umum yang
Diselesaikan di
Tingkat
Pertama dan
4 Laya
nan
347
Perkara
Rp. 100.000.000
Rp. 6.445.000 2. Peningkatan
Efektivitas
Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan
yang dikirim ke Pengadilan
Pengaju Tepat Waktu.
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100%
100%
100%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 35
Banding yang
Tepat Waktu.
b. Persentase putusan
perkara yang menarik
perhatian masyarakat
yang dapat diakses
secara online dalam
waktu 1 (satu) hari setelah
diputus
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100%
100%
100%
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah
Agung
Terselenggara
nya Layanan
Internal
4 Laya
nan
Rp. 70.000.000
3. Peningkatan kualitas
pengawasan
Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
100%
Program
dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya
Mahkamah
Agung
Pembinaan
Administrasi
dan
Pengelolaan
Keuangan
Terselenggara
nya
Koordinasi/Kon
sultasi/Pembin
aan/
Pengawasan
dan Sosialisasi
Rp. 122.881.000
4. Peningkatan kualitas
Sumber Daya
Manusia
Persentase Hakim yang
lulus eksaminasi Hakim
Tinggi dalam rangka
promosi jabatan
100%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 36
G. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017
Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017
merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada tahun
2017. Penetapan kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja
Tahun 2017 yang disusun pada awal tahun 2016.
Namun dengan adanya review renstra 2015-2019 dari IKU
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada awal tahun 2017, maka
Penetepan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2016
menyelaraskan sasaran-sasaran hasil review yang akan dicapai
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun 2017.
Tabel. 3 Penetapan Kinerja Tahun 2017
NO. SASARAN INDIKATOR TARGET
1 2 3 4
1. Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti, Transparan dan
Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor
100%
100% 100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
93% 94%
95%
c. Persentase penurunan sisa perkara
1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
15% 47%
50%
d. Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum :
Kasasi
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
Peninjauan Kembali (PK)
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor
39%
36% 35%
66% 82%
90%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 37
e. Index responden Pengadilan
Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan Pengadilan
Tinggi
75
(IKM)
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian
Perkara
a. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju
Tepat Waktu.
1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100% 100%
100%
b. Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat
yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 (satu) hari setelah diputus
Perkara Tipikor
100
3. Peningkatan kualitas
pengawasan
Persentase pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti
100%
4. Peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia
Persentase Hakim yang lulus
eksaminasi Hakim Tinggi dalam
rangka promosi jabatan
100%
Jumlah anggaran DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan
DIPA (03) Badan Peradilan Umum tahun anggaran 2017 sebesar Rp.
36.207.906.000,- (tiga puluh enam milyar dua ratus tujuh juta
sembilan ratus enam ribu rupiah), dengan rincian program yang akan
dilaksanakan tercantum dalam tabel sebagai berikut:
No Jenis Program Pagu
Rp.
1 Program Dukungan Manejemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung RI
35.824.050.000
2 Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
170.000.000
3 Program Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum 213.856.000
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 38
Jenis program berdasarkan pagu anggaran yang telah direncanakan,
untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya Mahkamah Agung sebesar Rp. 35.824.050.000,- (tiga puluh
lima milyar delapan ratus dua puluh empat juta lima puluh ribu
rupiah), program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Mahkamah Agung sebesar Rp. 170.000.000,- (seratus tujuh puluh
juta rupiah) dan program peningkatan manajemen peradilan umum
sebesar Rp. 213.856.000,-(dua ratus tiga belas juta delapan ratus
lima puluh enam ribu rupiah).
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 39
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI.
Pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017
merupakan pencapaian atas target kinerja tahun ketiga dari rencana
strategis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta 2015-2019.
Pernyataan kinerja sasaran strategis telah dilakukan analisis
capaian kinerja Tahun 2017 dengan cara :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2017.
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun 2017 dengan tahun 2016 dan tahun 2015.
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi.
4. Melakukan analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang
telah dilakukan.
5. Melakukan analisis atas efisiensi penggunaan Sumber Daya.
6. Melakukan analisis program/kegiatan yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan
kinerja.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target
kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum
tercapai dalam tahun 2017 ini.
Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut
diuraikan dalam tabel di bawah ini:
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 40
Tabel. 4 Hasil Pengukuran Kinerja
SASARAN STRATEGIS 1
TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
CAPAIAN
2017
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
2017
REALISASI
2017
2016 2015
a Persentase sisa
perkara yang diselesaikan
Perkara Perdata
Perkara Pidana
Perkara Tipikor
100% 100%
100%
100% 100%
100%
100% 100%
100%
100% 100%
100%
100% 100%
100%
b Persentase perkara
yang diselesaikan tepat waktu
Perkara Perdata
Perkara Pidana
Perkara Tipikor
93% 94%
95%
90,10% 100,26%
102,86%
96,88% 106,65%
102,86%
104,55% 91,59%
100,00%
100,37 104,47
95,13
c Persentase penurunan sisa
perkara
Perkara Perdata
Perkara Pidana
Perkara Tipikor
15% 47%
50%
14,02% 46,66%
50%
94,66% 99,27%
100%
NA NA
NA
NA NA
NA
d Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya
hukum :
Kasasi
o Perkara Perdata
o Perkara Pidana o Perkara Tipikor
Peninjauan
Kembali (PK) o Perkara Perdata
o Perkara Pidana
o Perkara Tipikor
39% 36%
35%
66%
82% 90%
38,27% 35,53%
34,88%
65,80%
81,74% 89,28%
98,12% 98,69%
99,65%
99,69%
99,68% 99,20%
80,36% 22,50%
169,56%
NA
NA NA
102,96% 94,56%
92,16%
NA
NA NA
e Index responden
Pengadilan Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan
Pengadilan Tinggi
75
(IKM)
76,41 101,88% NA NA
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 41
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
SASARAN STRATEGIS 1 99,82%
SASARAN STRATEGIS 2
PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA
CAPAIAN 2017
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
2017
REALISASI
2017
2016 2015
a Persentase salinan
putusan yang dikirim ke
Pengadilan Pengaju
Tepat Waktu.
Perkara Perdata
Perkara Pidana
Perkara Tipikor
100%
100%
100%
63,82%
90,44%
97,64%
63,82%
90,44%
97,64%
NA
NA
NA
NA
NA
NA
b Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam
waktu 1 (satu) hari setelah diputus
Perkara Tipikor
100%
0%
0%
82,73%
55,18%
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS 2
62,97%
SASARAN STRATEGIS 3
PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN
CAPAIAN 2017
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
2017
REALISASI
2017
2016 2015
Persentase
pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti
100% 66,66% 66,66% 91,52%
100%
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS 3
66,66%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 42
SASARAN STRATEGIS 4
PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
CAPAIAN
2017
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
2017
REALISASI
2017
2016 2015
Persentase Hakim
yang lulus
eksaminasi Hakim Tinggi dalam rangka
promosi jabatan
100% 100% 100% 100% NA
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
SASARAN STRATEGIS 4 100%
Dari hasil pengukuran kinerja tersebut dapat disimpulkan bahwa
secara umum Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah berhasil melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan capaian kinerja melebihi dari
target indikator kinerja yang telah ditetapkan. Namun demikian dari sisi
lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja dan sasaran
strategis yang telah ditetapkan belum tercapai realisasinya.
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun 2017
mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel
diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun
2017, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah melaksanakan seluruh
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja
sesuai sasaran yang ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut :
Catatan:
Penghitungan capaian Kinerja = Realisasi X 100%
Target
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 43
SASARAN 1: TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI,
TRANSPARAN DAN AKUNTABEL.
Sasaran Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan
dan Akuntabel adalah sasaran yang harus dicapai dalam rangka
memenuhi tugas pokok dan fungsi pengadilan yang berorientasi pada
pelayanan peradilan yang prima. Sasaran peningkatan penyelesaian
perkara ini untuk mengukur peningkatan proses penyelesaian perkara
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Peningkatan penyelesaian perkara ini diukur berdasarkan 5
(lima) indikator kinerja yang telah ditargetkan dengan realisasi kinerja
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017 yang tercantum dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 5. Sasaran 1: Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti,
Transparan dan Akuntabel
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2017
REALISASI 2017
CAPAIAN 2017
CAPAIAN
2016 2015
a. Persentase sisa
perkara yang diselesaikan
1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100% 100%
100%
100% 100%
100%
100% 100%
100%
100 100
100
100 100
100
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat
waktu
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
93%
93%
95%
90,10%
100,26%
97,72%
96,88%
106,65%
102,86%
104,55%
91,59%
100%
100,37
104,47
95,13
c. Persentase penurunan sisa perkara
1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
15% 47%
50%
14,02% 46,66%
50%
94,66% 99,27%
100%
NA NA
NA
NA NA
NA
d. Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya
hukum :
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 44
Kasasi
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
Peninjauan Kembali
(PK)
1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
39%
36%
35%
66%
82%
90%
38,27%
35,53%
34,88%
65,80%
81,74%
89,28%
98,12%
98,69%
99,65%
99,69%
99,68%
99,20%
80,36%
22,50%
169,56%
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
a. Index responden Pengadilan Tingkat
Pertama yang puas
terhadap layanan Pengadilan Tinggi
75 76,41 101,88 NA NA
Kelima indikator sasaran ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan masyarakat pencari keadilan dalam rangka azas
peradilan yang cepat, murah, dan sederhana.
Perbandingan data diambil dari Laporan Tahunan tahun 2015
dan 2016 sebagai alat ukur perbandingan pengukuran kinerja tahun
2017.
Analisis kelima indikator kinerja dari sasaran pertama ini sebagai
berikut:
a. Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan.
Indikator kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan
adalah alat ukur penyelesaian sisa perkara tahun 2016 berjumlah
183 perkara yang harus diselesaikan pada tahun 2016. Indikator
kinerja ini dipergunakan untuk mengukur tingkat penyelesaian sisa
perkara tahun 2016 yang selesai di tahun 2017.
Tabel 6. Sasaran 1 Indikator 1
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian Capaian
2017
2017
2017
(%)
2016
(%)
2015
(%)
a. Persentase sisa
perkara yang diselesaikan
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
100%
100%
100%
100%
100
100
100
100
100
100
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 45
3. Perkara Tipikor
100% 100% 100 100
100
- Persentase sisa perkara perdata tahun 2016 yang
diselesaikan 100% sejumlah ( 183 Perkara) dapat
direalisasikan 100% maka capaian kinerjanya 100%.
- Persentase sisa perkara pidana tahun 2016 yang
diselesaikan 100% sejumlah (45 Perkara) dapat
direalisasikan 100% maka capaian kinerjanya 100%.
- Persentase sisa perkara tipikor tahun 2016 yang
diselesaikan 100% sejumlah (6 Perkara) dapat
direalisasikan 100% maka capaian kinerjanya 100%.
Perbandingan persentase sisa perkara yang diselesaikan
dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 selalu mencapai
100%. Keberhasilan ini dapat dijelaskan bahwa sisa perkara yang
belum diselesaikan pada triwulan ke empat pada tahun sebelumnya
harus diselesaikan pada triwulan pertama tahun berikutnya (karena
terikat SEMA Nomor 2 Tahun 2014).
Adanya sisa perkara yang harus diselesaikan disebabkan :
1. Ketentuan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2
Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara Di Pengadilan
Tingkat Pertama Dan Tingkat Banding Pada 4 (Empat)
Lingkungan Peradilan. Penyelesaian perkara pada
Pengadilan Tingkat Banding paling lambat dalam waktu
3 (tiga) bulan untuk Perkara Pidana dan Perkara Perdata,
dan 2 (dua) bulan untuk Perkara Tipikor (Surat Edaran
Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2014).
2. Berkas perkara yang diajukan banding dikirim oleh
Pengadilan Negeri Pengaju pada triwulan ke-empat (akhir
tahun).
Perbandingan data capaian kinerja tahun 2015 dan 2016
didapat dari Laporan Tahunan tahun 2015 dan 2016. Penyelesaian
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 46
sisa perkara pada tahun 2016 yang mencapai target sebesar 100%,
keberhasilan ini menunjukan bahwa sistem kinerja yang berlaku di
lingkungan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah berjalan sesuai
dengan ketentuan yang dikeluarkan Mahkamah Agung, sehingga
tidak ada sisa perkara tahun 2016 yang tidak selesai di tahun 2017.
Keberhasilan ini juga dikarenakan adanya monitoring dan evaluasi
penyelesaian perkara yang diadakan setiap bulan dalam rapat
bulanan yang dipimpin oleh Ketua/Wakil Ketua dan Panitera
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang menekankan penyelesaian
perkara harus diselesaikan tepat waktu.
Grafik 1. Capaian Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan dalam
Perkara Perdata, Perkara Pidana dan Perkara Tipikor Tahun 2016
di tahun 2017.
Tabel 7. Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan
Tahun 2015-2017
Perkara Sisa
2016
Masuk
2017 Jumlah
Putus
2017
Sisa
2017
Perkara Perdata 183
Perkara
784
Perkara
967
Perkara
810
Perkara
157
Perkara
Target 100%
Realisasi 100%
Capaian 100%
PIDANA PERDATA TIPIKOR
100% 100% 100%100% 100% 100%100% 100% 100%TAHUN 2017 TAHUN 2016 TAHUN 2015
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 47
Perkara Sisa
2016
Masuk
2017 Jumlah
Putus
2017
Sisa
2017
Perkara Pidana 45
Perkara
340
Perkara
385
Perkara
361
Perkara
24
Perkara
Target 100%
Realisasi 100%
Capaian 100%
Berdasarkan realisasi dan capaian kinerja pada tahun 2017
diharapkan dapat mempertahankan capaian kinerjanya sebesar
100% untuk tahun 2015 - 2019 sesuai dengan Rencana Strategis
Jangka Menengah Ke Dua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
b. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat
Waktu
Indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan tepat
waktu adalah alat ukur penyelesaian perkara yang diselesaikan
pada tahun berjalan yang berjumlah 1421 perkara. Indikator
kinerja ini dipergunakan untuk mengukur tingkat penyelesaian
perkara yang diselesaikan tepat waktu tahun 2017.
Tabel 8. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang
Diselesaikan Tepat Waktu.
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2017
REALISASI
2017
CAPAIAN
2017 (%)
CAPAIAN
2016 (%) 2015 (%)
b. Persentase perkara
yang diselesaikan tepat waktu.
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor
93%
94% 95%
90,10%
100% 97,72%
96,88%
106,65% 102,86%
91,59
104,55 100,00
104,47
100,37 95,13
Perkara Sisa
2016
Masuk
2017 Jumlah
Putus
2017
Sisa
2017
Perkara Tipikor 6
Perkara
40
Perkara
46
Perkara
43
Perkara
3
Perkara
Target 100%
Realisasi 100%
Capaian 100%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 48
Persentase Perkara Yang Diselesaikan Tepat Waktu
Perkara Perdata, Perkara Pidana dan Perkara Tipikor:
- Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu untuk
perkara perdata ditargetkan 93% ( 899 Perkara) dari total
perkara perdata yang harus diselesaikan 967 perkara,
direalisasikan 90,10% (810 perkara), maka capaian kinerja
96,88%.
- Persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara
pidana (Pidana Umum dan Pidana Anak) ditargetkan 94%
(383 Perkara) dari total perkara pidana (Pidana Umum
dan Pidana Anak) yang harus diselesaikan 408 perkara,
direalisasikan 100,26% (384 perkara), maka capaian
kinerja 106,65%.
- Persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara
tipikor ditargetkan 95% (44 Perkara) dari total perkara
tipikor yang harus diselesaikan 46 perkara, direalisasikan
97,72% (43 perkara), maka capaian kinerja 102,86%.
Grafik 2. Capaian Persentase Penyelesaian Perkara Pidana,
Perdata, dan Tipikor Tahun 2017
PERDATA; PERKARA; 96,88
PIDANA; PERKARA; 106,65
TIPIKOR; PERKARA; 102,86
PERDATA
PIDANA
TIPIKOR
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 49
Dalam Pencapaian target perkara yang diselesaikan tepat
waktu telah dilakukan pemantauan pencapaian target dari
pernyataan kinerja tahun 2017 antara Panitera Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta dengan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
per triwulan:
Tabel 9. Pemantauan Jumlah Perkara Yang harus diselesaikan
Triwulan I Tahun 2017
PEMANTAUAN
PERKARA PER
TRIWULAN
TRIWULAN I
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
Perkara Perdata 93% 64,93% 61,81
Perkara Pidana 94% 92,66% 98,57
Perkara Tipikor 95% 63,63% 66,97
Perkara Perdata pada triwulan I ditargetkan 93% (328
perkara, dari 353 perkara) dapat direalisasikan
64,93% (213 perkara) sehingga capaiannya 69,81%.
Perkara Pidana pada triwulan I ditargetkan 94% (109
perkara, dari 117 perkara) dapat direalisasikan
92,66% (101 perkara) sehingga capaiannya 98,5 7%.
Perkara Tipikor pada triwulan I ditargetkan 95% (22
perkara, dari 23 perkara) dapat direalisasikan 63,63%
(14 perkara) sehingga capaiannya 66,97%.
Tabel 10. Pemantauan Jumlah Perkara Yang harus
diselesaikan Triwulan II Tahun 2017 PEMANTAUAN PERKARA PER
TRIWULAN
TRIWULAN II
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
Perkara Perdata 93% 55,37% 59,53
Perkara Pidana 94% 64,58% 68,70
Perkara Tipikor 95% 91,66% 96,48
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 50
Perkara Perdata pada triwulan II ditargetkan 93% (316
perkara, dari 340 perkara) dapat direalisasikan
55,37% (175 perkara) sehingga capaiannya 59,53%.
Perkara Pidana pada triwulan II ditargetkan 94% (95
perkara, dari 102 perkara) dapat direalisasikan
64,58% (62 perkara) sehingga capaiannya 68,70%.
Perkara Tipikor pada triwulan II ditargetkan 95% (12
perkara, dari 13 perkara) dapat direalisasikan 91,66%
(11 perkara) sehingga capaiannya 96,48%.
Tabel 11. Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan III Tahun 2017
Perkara Perdata pada triwulan III ditargetkan 93%
(368 perkara, dari 396 perkara) dapat direalisasikan
51,08% (188 perkara) sehingga capaiannya 54,92%.
Perkara Pidana pada triwulan III ditargetkan 94% (120
perkara, dari 128 perkara) dapat direalisasikan
75,83% (92 perkara) sehingga capaiannya 80,67%.
Perkara Tipikor pada triwulan III ditargetkan 95% (13
perkara, dari 14 perkara) dapat direalisasikan 61,53%
(8 perkara) sehingga capaiannya 64,76%.
PEMANTAUAN PERKARA
PER TRIWULAN
TRIWULAN III
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
Perkara Perdata 93% 51,08% 54,92
Perkara Pidana 94% 75,83% 80,67
Perkara Tipikor 95% 61,53% 64,76
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 51
Tabel 12. Pemantauan Penyelesaian Perkara
Per Triwulan IV Tahun 2017
PEMANTAUAN PERKARA PER TRIWULAN
TRIWULAN IV
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
Perkara Perdata 93% 64,28% 69,11
Perkara Pidana 94% 86,88% 92,42
Perkara Tipikor 95% 83,33% 87,71
Perkara Perdata pada triwulan IV ditargetkan 93%
(364 perkara, dari 391 perkara) dapat direalisasikan
64,28% (234 perkara) capaiannya 69,11%.
Perkara Pidana pada triwulan IV ditargetkan 94% (122
perkara, dari 130 perkara) dapat direalisasikan
86,88% (106 perkara) capaiannya 92,42%.
Perkara Tipikor pada triwulan IV ditargetkan 95% (12
perkara, dari 13 perkara) dapat direalisasikan 83,33%
(10 perkara) capaiannya 87,71%.
Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2017 dengan Tahun 2016
dan 2015.
▪ Perkara Perdata
Tabel perbandingan perkara perdata tahun 2017 dengan Tahun
2016 dan Tahun 2015 sebagai berikut:
Tabel 13. Perbandingan Perkara Perdata Tahun 2017
Perkara Sisa 2016
Masuk 2017
Jumlah Putus 2017
Sisa 2017
Target
Realisasi
Capaian (%)
Perkara Perdata
183 Perkara
784 Perkara
967 Perkara
810 Perkara
157 Perkara
93% 90,10% 96,88
Perkara Sisa 2015
Masuk 2016
Jumlah Putus 2016
Sisa 2016
Target
Realisasi
Capaian (%)
Perkara Perdata
94 Perkara
785 Perkara
879 Perkara
696 Perkara
183 Perkara
93% 85,18% 91,59
Perkara Sisa 2014
Masuk 2015
Jumlah Putus 2015
Sisa 2015
Target
Realisasi
Capaian (%)
Perkara
Perdata
151
Perkara
662
Perkara
813
Perkara
719
Perkara
94
Perkara 92% 96,12% 104,47
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 52
Persentase realisasi perkara yang diselesaikan tahun 2017
adalah perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun
berjalan (810 perkara) dengan jumlah perkara yang ada (967
perkara), dengan Target 93% (899,31 Perkara dibulatkan menjadi
899 perkara) dengan perhitungan:
(810/899)x100%= 90,10%
Persentase target perkara yang diselesaikan tepat waktu pada
tahun 2017 sebesar 93%. Persentase capaian penyelesaian perkara
pada tahun 2017 sebesar 90,10% dengan perhitungan:
Capaian = (Realisasi/Target) x 100%
= (90,10/93) x %
= 96,88%
▪ Perkara Pidana
Tabel mengenai keadaan perkara pidana tahun 2017 sebagai
berikut:
Tabel 14. Perbandingan Perkara Pidana Tahun 2017
Perkara Sisa 2016
Masuk 2017
Jumlah Putus 2017
Sisa 2017
Target
Realisasi
Capaian (%)
Perkara Pidana
45 Perkara
363 Perkara
408 Perkara
384 Perkara
24 Perkara
94% 100% 106,38
Perkara Sisa 2015
Masuk 2016
Jumlah Putus 2016
Sisa 2016
Target
Realisasi
Capaian (%)
Perkara Pidana
42
Perkara
426
Perkara
468
Perkara
423
Perkara
45
Perkara 93% 97,24% 104,55
Perkara Sisa 2014
Masuk 2015
Jumlah Putus 2015
Sisa 2015
Target
Realisasi
Capaian (%)
Perkara
Pidana 38
Perkara
318
Perkara
356
Perkara
309
Perkara
42
Perkara 93% 93,35% 100,37
Persentase realisasi perkara yang diselesaikan tepat waktu
tahun 2017 adalah jumlah perkara yang diselesaikan ditahun
berjalan (384 perkara) dengan jumlah perkara yang ada (408 perkara)
dengan target 94% (383.52 Perkara dibulatkan menjadi 384 perkara)
dengan perhitungan:
(384/384)x100%= 100%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 53
Persentase target perkara yang diselesaikan pada tahun
2017 sebesar 100%. Persentase capaian penyelesaian perkara pada
tahun 2017 sebesar 106,38% dengan perhitungan:
Capaian = (Realisasi/Target) x 100%
= (100/94) x 100%
= 106,38%
▪ Perkara Tipikor
Tabel mengenai perbandingan keadaan perkara Tipikor tahun
2017 dengan Tahun 2016 dan Tahun 2015 sebagai berikut:
Tabel 15. Perbandingan Perkara Tipikor Tahun 2017
Perkara Sisa
2016
Masuk
2017 Jumlah
Putus
2017
Sisa
2016
Target
Realisasi
Capaian
(%)
Perkara
Tipikor
6
Perkara
40
Perkara
46
Perkara
43
Perkara
3
Perkara 95% 97,72% 102,86
Perkara Sisa
2015
Masuk
2016 Jumlah
Putus
2016
Sisa
2016
Target
Realisasi
Capaian
(%)
Perkara
Tipikor
8
Perkara
55
Perkara
63
Perkara
57
Perkara
6
Perkara 95% 96,61% 101,69
Perkara Sisa
2014
Masuk
2015 Jumlah
Putus
2015
Sisa
2015
Target
Realisasi
Capaian
(%)
Perkara Tipikor
7 Perkara
48 Perkara
55 Perkara
47 Perkara
8 Perkara
95% 90,38% 95,13
Persentase realisasi perkara yang diselesaikan tahun 2017
adalah jumlah perkara yang diselesaikan ditahun berjalan (43
perkara) dengan jumlah perkara yang ada (46 perkara) dengan target
95% (43,7 Perkara dibulatkan menjadi 44 perkara) dengan
perhitungan:
(43/44)x100%= 97,72%
Persentase target perkara yang diselesaikan pada tahun 2017
sebesar 95%. Persentase capaian penyelesaian perkara pada tahun
2017 sebesar 102,86% dengan perhitungan:
Capaian = (Realisasi/Target) x 100%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 54
= (97,72/95) x 100%
= 102,86%
Persentase Perbandingan Pencapaian Kinerja Penyelesaian
Perkara Tepat Waktu:
1. Perkara Perdata pada tahun 2017 pencapaiannya mengalami
kenaikan sebesar 5,29% dibandingkan dengan pencapaian pada
tahun 2016 dan mengalami penurunan sebesar 7,59% dari
tahun 2015. Jumlah perkara yang ditangani pada Tahun 2017
mengalami kenaikan sebesar 9,1%, mengalami kenaikan pada
penyelesaian putusan sebesar 14,07%, dan mengalami
penurunan sisa perkara sebesar 14,20% perkara.
Kenaikan capaian indikator kinerja perkara yang diselesaikan
tepat waktu ini menggambarkan kenaikan terhadap kinerja
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam proses penyelesaian
perkara.
2. Perkara Pidana pada tahun 2017 pencapaiannya mengalami
kenaikan 1,83%, dibandingkan dengan pencapaian pada tahun
2016, dan mengalami kenaikan sebesar 6,01% dengan tahun
2015. Kenaikan capaian kinerja ini dikarenakan penurunan
kuantitas jumlah perkara sebesar 4,22% yang mengajukan
upaya hukum banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
3. Perkara Tipikor pada tahun 2017 pencapaiannya mengalami
kenaikan sebesar 2,86% dibandingkan dengan pencapaian pada
tahun 2016 dan mengalami kenaikan sebesar 7,73% dari tahun
2015. Perkara Tipikor mengalami penurunan jumlah perkara
sebesar 26,98% yang mengajukan upaya hukum banding tindak
pidana korupsi di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Perbandingan persentase perkara yang diselesaikan tepat
waktu dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 secara umum
mengalami kenaikan capaian kinerja.
Penyelesaian perkara masuk pada tahun 2017 melebihi
target yang telah ditetapkan sebesar 93% Perkara Perdata, 94%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 55
Perkara Pidana dan 95% Perkara Tipikor, keberhasilan ini
menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah berjalan sesuai dengan
ketentuan yang dikeluarkan Mahkamah Agung.
Namun demikian masih terdapat perkara tahun 2017 yang
belum terselesaikan, hal ini dikarenakan perkara tersebut diterima
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada Bulan November dan Desember
Tahun 2017 sehingga tidak mungkin dapat diselesaikan pada tahun
2017.
Dengan demikian untuk tahun 2018 Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta menetapkan kenaikan target kinerja sebesar 94% untuk
Perkara Perdata, Perkara Pidana 95% dan Tipikor tetap 95%
sebagaimana dalam reviu ke- II Rencana Strategis Jangka Menengah
yang telah direncanakan.
Secara umum kenaikan capaian kinerja ini disebabkan:
a. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan Ketua dan Wakil Ketua
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam setiap rapat bulanan
terhadap kinerja penyelesaian perkara.
b. Komitmen para Hakim Tinggi dalam penyelesaian perkara sesuai
dengan SEMA Nomor 2 Tahun 2014.
c. Indikator Kinerja Persentase Penurunan Sisa Perkara.
Indikator kinerja persentase penurunan sisa perkara alah
alat ukur terhadap penyelesaian sisa perkara. Sisa perkara adalah
perkara yang belum diputus pada tahun berjalan.
Tabel 16. Indikator Kinerja Persentase Penurunan Sisa perkara.
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2017
REALISASI
2017
CAPAIAN
2017 (%)
CAPAIAN
2016 (%) 2015 (%)
c. Persentase penurunan
sisa perkara
1. Perkara Perdata 2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
15% 47%
50%
14,02% 46,66%
50%
94,66% 99,27%
100%
NA
NA
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 56
Persentase penurunan sisa perkara perkara perdata
ditargetkan 15%, perkara pidana ditargetkan 47% dan Perkara
Tipikor 50%.
Tahun 2017 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta harus mengadili
dan memutus perkara yang mengajukan upaya hukum banding
sebanyak 1421 perkara.
Realisasi persentase penurunan sisa perkara tahun 2017
adalah jumlah sisa perkara tahun 2016 (183 perkara) dikurangi
jumlah sisa perkara tahun 2017 (157 perkara) dibagi jumlah sisa
perkara tahun 2016 (157 perkara) dikalikan 100% dengan target 15%
dengan perhitungan:
(183-157) x100%= 14,20%
183
Persentase target penurunan sisa perkara perdata pada tahun
2017 sebesar 15%. Persentase capaian penurunan sisa perkara
pada tahun 2017 sebesar 94,66% dengan perhitungan:
Capaian = (Realisasi/Target) x 100%
= (14,20/15) x 100%
= 94,66%
Perkara Pidana yang diputus sebanyak 384 Perkara (Pidana
Umum 361 perkara, Pidana Anak 23 perkara) dari total perkara
Pidana sebanyak 408 perkara (Pidana Umum 385 perkara, Pidana
Anak 23 perkara), sisa perkara tahun 2017 sebanyak 24 perkara,
direalisasikan 46,66%, maka capaian kinerja 99,27%.
Realisasi persentase penurunan sisa perkara pidana tahun
2017 merupakan perbandingan jumlah sisa perkara tahun 2016 (45
perkara) dikurangi jumlah sisa perkara tahun 2017 (24 perkara)
dibagi jumlah sisa perkara tahun 2016 (157 perkara) dikalikan 100%
dengan target 47% dengan perhitungan:
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 57
(45-24) x100%= 46,66%
45
Persentase target penurunan sisa perkara pada tahun 2017
sebesar 47%. Persentase capaian penurunan sisa perkara pada
tahun 2017 sebesar 99,27% dengan perhitungan:
Capaian = (Realisasi/Target) x 100%
= (46,66/47) x 100%
= 99,27%
Perkara Tipikor yang diputus sebanyak 43 Perkara dari total
perkara Tipikor sebanyak 46 perkara, sisa perkara tahun 2017
sebanyak 3 perkara, direalisasikan 50%, maka capaian kinerja
100%.
Realisasi persentase penurunan sisa perkara pidana tahun
2017 adalah jumlah sisa perkara tahun 2016 (6 perkara) dikurangi
jumlah sisa perkara tahun 2017 (3 perkara) dibagi jumlah sisa
perkara tahun 2016 (6 perkara) dikalikan 100% dengan target 50%
dengan perhitungan:
(6-3) x100%= 50%
6
Persentase target penurunan sisa perkara pada tahun 2017
sebesar 50%. Persentase capaian penurunan sisa perkara pada
tahun 2017 sebesar 100% dengan perhitungan:
Capaian = (Realisasi/Target) x 100%
= (50/50) x 100%
= 100%
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase penurunan
sisa perkara merupakan perbandingan penurunan sisa perkara
antara tahun berjalan dengan sisa perkara tahun sebelumnya.
Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara
persentase penurunan sisa perkara dengan target yang ditetapkan.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 58
Keberhasilan ini dikarenakan adanya monitoring dan
evaluasi penyelesaian perkara yang diadakan setiap bulan dalam
rapat bulanan yang dipimpin oleh Ketua/Wakil Ketua dan Panitera
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang menekankan penyelesaian
perkara harus selesai tepat waktu.
Indikator penurunan sisa perkara ini merupakan salah satu
indikator baru yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI, sehingga
untuk tahun 2016 dan tahun 2015 belum ada data (target,
realisasi dan capaian) yang dapat dijadikan pembanding atas
kinerja pencapaian sasaran yang berorientasi pada (output/dan
outcome) ditetapkan dalam renstra sebelumnya.
Table 17. Sisa Perkara Tahun Sebelumnya
Perkara Perdata Sisa tahun sebelumnya
1. Tahun 2016 94
2. Tahun 2017 183
3. Tahun 2018 157
Perkara Pidana Sisa tahun sebelumnya
1. Tahun 2016 42
2. Tahun 2017 45
3. Tahun 2018 24
Perkara Tipikor Sisa tahun sebelumnya
1. Tahun 2016 8
2. Tahun 2017 6
3. Tahun 2018 3
Dengan demikian untuk tahun 2018 Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta masih mempertahankan target kinerja sebesar 15% untuk
Perkara Perdata, 47% Perkara Pidana, dan 50% untuk Perkara
Tipikor sesuai reviu ke-II Rencana Strategis Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta Tahun 2015-2019.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 59
Grafik 3. Capaian persentase penurunan sisa perkara tahun 2017
d. Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum.
Indikator kinerja persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum adalah alat untuk mengukur kepuasan atas putusan
pengadilan.
Tabel 18. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan
Upaya Hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian Capaian
2017
2017
2017 (%)
2016 (%)
2015 (%)
d. Persentase perkara
yang tidak mengajukan
upaya hukum.
Kasasi
1. Perkara Pidana
2. Perkara Perdata
3. Perkara Tipikor
Peninjauan Kembali
(PK)
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor
39%
36%
35%
66% 82%
90%
38,27%
35,53%
34,88%
65,80% 81,74%
89,28%
98,12%
98,69%
99,65%
99,69% 99,68%
99,20%
NA
NA
NA
NA NA
NA
NA
NA
NA
NA NA
NA
PERDATA; PERKARA; 94,66
PIDANA; PERKARA; 99,27
TIPIKOR; PERKARA; 100
PERDATA
PIDANA
TIPIKOR
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 60
Upaya Hukum Kasasi:
Persentase perkara perdata yang tidak mengajukan upaya hukum
kasasi merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2017 (310 perkara ) dengan
perkara yang diputus pada tingkat banding (810) dikalikan 100% maka
realisasi indikator kinerja 38,27%. Persentase target Persentase perkara
perdata yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 39%.
Persentase perkara perdata yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi
pada pada tahun 2017 sebesar 98,12%
Persentase perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum
kasasi merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2017 (145 perkara ) dengan
perkara yang diputus pada tingkat banding (408) dikalikan 100% maka
realisasi indikator kinerja 35,53%. Persentase target Persentase perkara
pidana yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 36%.
Persentase perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi
pada tahun 2017 sebesar 98,69%
Persentase perkara tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum
kasasi merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2017 (15 perkara ) dengan
perkara yang diputus pada tingkat banding (43) dikalikan 100% maka
realisasi indikator kinerja 34,88%. Persentase target Persentase perkara
tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 35%.
Persentase perkara tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi
pada tahun 2017 sebesar 99,65%
Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK):
Persentase perkara perdata yang tidak mengajukan upaya hukum
PK merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum PK tahun 2017 (329 perkara ) dengan perkara
yang diputus pada tingkat Kasasi (500) dikalikan 100% maka realisasi
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 61
indikator kinerja 65,80%. Persentase target Persentase perkara perdata
yang tidak mengajukan upaya hukum PK sebesar 66%. Persentase
perkara perdata yang tidak mengajukan upaya hukum PK pada tahun
2017 sebesar 98,12%.
Persentase perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum
kasasi merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2017 (145 perkara ) dengan
perkara yang diputus pada tingkat banding (408) dikalikan 100% maka
realisasi indikator kinerja 35,53%. Persentase target Persentase perkara
pidana yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 36%.
Persentase perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum PK
pada tahun 2017 sebesar 98,69%.
Persentase perkara tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum
kasasi merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum kasasi tahun 2017 (15 perkara ) dengan
perkara yang diputus pada tingkat banding (43) dikalikan 100% maka
realisasi indikator kinerja 34,88%. Persentase target Persentase perkara
tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 35%.
Persentase perkara tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum PK pada
tahun 2017 sebesar 99,65%
Indikator persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum kasasi bertujuan untuk mengukur kepuasan para pencari
keadilan berdasarkan kinerja hakim dalam mengadili perkara.
Perbandingan persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum kasasi tahun 2016 dengan tahun 2015 dan tahun 2014 sebagai
berikut:
Tabel 19. Perbandingan persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum kasasi
No Perkara Tahun 2017 Tahun 2016 Tahun 2015
Target Tidak Kasasi
Target Tidak Kasasi
Target Tidak Kasasi
1. Pidana 39% 310 60% 204 60% 194
2. Perdata 36% 145 60% 94 60% 408
3. Tipikor 35% 15 30% 29 30% 13
TOTAL 470 327 615
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 62
Dalam memutus suatu perkara idealnya semua pihak yang
berperkara dapat menerima putusan hakim, sehingga tidak perlu ada
upaya hukum kasasi.
Upaya hukum Kasasi merupakan alat untuk mengukur tingkat
kepuasan para pencari keadilan atas putusan yang dijatuhkan pada
Pengadilan Tingkat Banding.
Adanya upaya hukum kasasi ini dikarenakan tingkat kepuasan
tergantung kepada para pencari keadilan, karena rasa keadilan
tergantung dari kepuasan para pihak, dan tingkat kepuasan bersifat
relatif, sehingga apapun bentuk putusan yang menurut majelis hakim
sudah dianggap adil, namun para pihak tetap menyatakan tidak adil.
Grafik 4. Indikator Perkara Yang Tidak Mengajukan
Upaya Hukum Kasasi
KASASI; Perkara Perdata; 98,12
KASASI; Perkara Pidana; 98,69
KASASI; Perkara Tipikor; 99,65
Perkara Perdata
Perkara Pidana
Perkara Tipikor
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 63
e. Index Responden Pengadilan Tingkat Pertama Yang Puas
Terhadap Layanan Pengadilan Tinggi.
Indikator kinerja index responden pengadilan tingkat pertama
yang puas terhadap layanan pengadilan tinggi adalah alat untuk
mengukur kepuasan layanan pengadilan tinggi kepada pengadilan
tingkat pertama di wilayah hukum Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Tabel 20. Indikator kinerja index responden pengadilan tingkat pertama
yang puas terhadap layanan pengadilan tinggi
Indikator Kinerja
Target
Realisasi Capaian Capaian
2017
2017
2017
(%)
2016
(%)
2015
(%)
e. Index responden Pengadilan Tingkat
Pertama yang puas
terhadap layanan pengadilan tinggi
75
76,41 101,88 NA NA
- Berdasarkan Hasil survei kepuasan pelanggan terhadap 9
(sembilan) ruang lingkup layanan Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta dengan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
sebesar 76,41 dengan mutu pelayanan Baik.
Tabel 21. Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap
Pelayanan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
NO RUANG LINGKUP UNSUR
PELAYANAN
NILAI RATA
RATA
MUTU
PELAYANAN PERINGKAT
U1 PERSYARATAN 3,07 B 4
U2 PROSEDUR 3,09 B 3
U3 WAKTU PELAYANAN 2,94 B 9
U4 BIAYA / TARIF 2,96 B 8
U5 PRODUK SPESIFIKASI JENIS PELAYANAN
3,07 B 5
U6 KOMPETENSI PELAKSANA 3,11 B 2
U7 PERILAKU PELAKSANA 3,19 B 1
U8 MAKLUMAT PELAYANAN 3,05 B 6
U9 PENANGANAN PENGADUAN, SARAN DAN MASUKAN
3,02 B 7
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 64
Capaian kinerja indeks responden Pengadilan Tingkat
Pertama yang puas terhadap layanan pengadilan tinggi
dengan target sebesar 75% (76,41/75 x 100)= 101,88%.
Realisasi ini menunjukkan bahwa pelayanan yang
dilakukan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta termasuk dalam
mutu pelayanan baik.
Adapun umpan balik terhadap 3 (tiga) unsur layanan yang
memiliki peringkat terendah yakni :
a. Unsur Waktu Pelayanan
Unsur waktu pelayanan menjadi peringkat terendah
atas hasil kuesioner, Berdasarkan Surat Edaran
Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama
dan Tingkat Banding Pada 4 (empat) Lingkungan
Peradilan, bahwa proses penyelesaian perkara pada
tingkat banding paling lambat dalam waktu3 (tiga)
bulan. Berdasarkan data Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
terdapat 32 Perkara Perdata dan 13 Perkara Pidana
yang penyelesaian perkaranya lebih dari 3 Bulan.
Permasalahan terhadap penyelesaian perkara yang
lebih dari 3 (tiga) bulan dikarenakan beberapa hal,
antara lain :
Tabel 22. Permasalahan Perkara Perdata dan Perkara Tindak Pidana Korupsi
No. Perkara Perdata Perkara Pidana
1. karena adanya Delegasi keluar Negeri sehingga proses
penyelesaiannya lebih lama
1. Laporan banding di Pengadilan Negeri hilang
2. Compact Disk (CD) tidak ada. 2. Akta banding tidak ada dari Pengadilan
Negeri
3. Isi Compact Disk (CD) berisi hasil scan, sehingga
menyulitkan proses pengetikan.
3. Putusan hilang di Pengadilan Negeri
4. Adanya delegasi ke luar daerah wilayah hukum DKI Jakarta
4. Berita Acara hilang di Pengadilan Negeri
5. Compact Disk (CD) tidak ada
6. Tidak ada data di SIPP Banding dari
Pengadilan Negeri Pengaju
Kebijakan pimpinan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam
menindaklanjuti/umpan balik hasil unsur waktu pelayanan
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 65
dengan nilai rata-rata 2,94 dilakukan dengan evaluasi dan
monitoring penyelesaian perkara yang dilakukan secara
rutin dalam rapat bulanan.
b. Unsur Biaya/ Tarif
Menyangkut kriteria terendah kedua yakni unsur layanan
biaya/tarif di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sudah
ditentukan oleh Mahkamah Agung RI yang tertuang dalam
Pasal 2 Ayat (2) Peraturan Mahkamah Nomor 03 Tahun
2012 tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan
Pengelolaannya Pada Mahkamah Agung dan Badan
Peradilan Yang Berada Di Bawahnya, bahwa besarnya biaya
proses pada Pengadilan Tingkat Banding Sebesar Rp.
150.000, 00 (seratus lima puluh ribu rupiah), kecuali
Pengadilan Tinggi TUN sebesar Rp. 250.000,00 (dua ratus
lima puluh ribu rupiah).
Apabila biaya/tarif proses penyelesaian perkara di
Pengadilan Tingkat Banding dianggap berat oleh para
pencari keadilan, maka para pencari keadilan dapat
mengajukan layanan hukum secara prodeo. Layanan hukum
secara prodeo merupakan pembebasan biaya perkara untuk
masyarakat yang tidak mampu. Hal ini menunjukkan bahwa
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta berusaha terus untuk
meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan
termasuk kepada masyarakat yang tidak mampu.
Sejak dikeluarkannya Peraturan Mahkamah Agung (Perma)
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan
Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan,
bahwa prosedur pemberian izin beracara secara prodeo
cukup dimohonkan di Pengadilan Tingkat Pertama, baik
untuk perkara di Tingkat Pertama, Banding maupun Kasasi.
Prosedur tersebut bertujuan untuk memberikan layanan
hukum kepada masyarakat yang tidak mampu dalam
menyelesaikan permasalahan hukum yang dihadapi.
c. Unsur Penanganan Pengaduan, Masukan dan Saran
Menyangkut unsur layanan penanganan pengaduan
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada Tahun 2017 telah
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 66
menerima 15 (lima belas) surat pengaduan yang berasal dari
masyarakat, memorandum dari Dirjen Badan Peradilan
Umum, dan Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.
Terhadap 15 (lima belas) surat pengaduan tersebut telah
dilakukan tindaklanjut terhadap keseluruhan laporan
tersebut dengan rincian sebagai berikut:
Tabel. 23 Penanganan Pengaduan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
No Proses Penanganan Pengaduan Jumlah
Pengaduan Ket
1. Sudah diperiksa dan dilaporkan ke Badan Pengawasan Mahkamah Agung
RI
10
2. Dalam Proses Pemeriksaan 5
Jumlah 15
Grafik 5. Penanganan Pengaduan
Berdasarkan perhitungan realisasi sebagaimana yang telah
ditargetkan dalam Rencana Strategis 2015-2019 sebesar 75 dengan
mutu pelayanan baik telah dicapai..
Indikator kinerja index responden pengadilan tingkat
pertama yang puas terhadap layanan pengadilan tinggi belum dapat
dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2015. Hal ini dikarenakan
indikator kinerja ini baru ditetapkan dalam Reviu II Rencana
Strategis 2015-2019 pada bulan November 2017.
10
5
Penanganan Pengaduan Tahun 2017
Sudah diperiksa
Dalam ProsesPemeriksaan
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 67
SASARAN 2 : PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN
PENYELESAIAN PERKARA
Sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesain
perkara adalah sasaran yang harus dicapai dalam rangka memenuhi
tugas pokok dan fungsi pengadilan yang berorientasi pada pelayanan
peradilan yang prima. Sasaran peningkatan penyelesaian perkara ini
untuk mengukur peningkatan proses penyelesaian perkara sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara ini
diukur berdasarkan 2 (dua) indikator kinerja yang telah ditargetkan
dengan realisasi kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017
yang tercantum dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 24. Sasaran Kinerja Peningkatan Efektivitas Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2017
REALISASI 2017
CAPAIAN 2017
CAPAIAN
2016 2015
a. Persentase Salinan
putusan yang dikirim ke Pengadilan Negeri
Pengaju Tepat Waktu
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100%
100%
100%
63,82%
100%
100%
63,82%
100%
100%
100
100
100
100
100
100
b. Persentase putusan
perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam
waktu 1 (satu) hari
setelah diputus
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana 3. Perkara Tipikor
2%
2% 2%
%
% %
%
% %
100,37
104,47 95,13
111,73
104,37 113,92
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 68
a. Persentase Salinan Putusan Yang Dikirim Ke Pengadilan
Negeri Pengaju Tepat Waktu
Indikator kinerja persentase salinan putusan yang dikirim ke
Pengadilan Negeri Pengaju Tepat Waktu adalah alat ukur
pengiriman Salinan kepada pengadilan negeri pengaju sesuai
dengan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2011
tentang perubahan Sema 02 Tahun 2010 tentang penyampaian
Salinan dan petikan putusan.
Dalam Sema Nomor 1 Tahun 2011 menyatakan bahwa :
1. Pengadilan yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata sudah harus menyediakan salinan putusan
untuk para pihak dalam waktu 14 (empat belas) hari
kerja sejak putusan diucapkan. Karena salinan putusan
dalam perkara perdata dikenakan biaya PNBP, maka
penyampaian salinan putusan tersebut harus atas
permintaan pihak yang bersangkutan.
2. Untuk perkara pidana pengadilan wajib menyampaikan
salinan putusan dalam jangka waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja sejak putusan diucapkan
kepada Terdakwa atau penasihat hukumnya, Penyidik,
dan Penuntut Umum, kecuali untuk perkara cepat
diselesaikan sesuai dengan ketentuan KUHAP;
3. Petikan putusan perkara pidana diberikan kepada
Terdakwa, Penuntut Umum dan Rumah Tahanan Negara
atau Lembaga Pemasyarakatan segera setelah Putusan
diucapkan;
Persentase salinan putusan perkara perdata yang dikirim ke
Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu ditargetkan 100% (810
Perkara) dari total perkara yang putus 810 perkara,
direalisasikan 63,82% (517 perkara), maka capaian kinerja
63,82%.
Persentase salinan putusan perkara pidana yang dikirim ke
Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu ditargetkan 100% (408
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 69
Perkara) dari total perkara yang putus 408 perkara,
direalisasikan 90,44% (369 perkara), maka capaian kinerja
90,44%.
Persentase salinan putusan perkara Tipikor yang dikirim ke
Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu ditargetkan 100% (43
Perkara) dari total perkara yang putus 43 perkara, direalisasikan
97,67% (42 perkara), maka capaian kinerja 97,67%.
Perbandingan persentase salinan putusan yang dikirim ke
Pengadilan Negeri Pengaju Tepat Waktu tahun 2017 belum dapat
dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2015. Hal ini dikarenakan
indikator kinerja ini termasuk dari salah satu indikator yang baru
ditetapkan dalam Reviu II Rencana Strategis 2015-2019 pada
bulan November 2017.
Berdasarkan hasil capaian persentase salinan putusan
perkara perdata, perkara pidana dan perkara tipikor yang dikirim
ke Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu masih belum dapat
memenuhi target yang telah ditetapkan. Dari 810 perkara perdata
yang diputus di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, hanya 517
perkara saja yang dikirim tepat waktu maksimal (14 hari) ke
Pengadilan Negeri Pengaju.
Hasil capaian persenrase salinan putusan yang dikirim ke
Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu dari 408 perkara yang
diputus ada 369 perkara yang dikirim tepat waktu maksimal (14
hari) ke pengadilan Negeri Pengaju
Untuk perkara tipikor hasil capaian persentase salinan
putusan yang dikirim ke Pengadilan Negeri Pengaju tepat waktu
dari 43 perkara yang diputus hanya 1 perkara yang melebihi
batas waktu 14 hari.
Kegagalan capaian kinerja dalam memenuhi target yang
telah ditetapkan ini akan menjadi perhatian khusus pimpinan
untuk menyiapkan kebijakan yang dapat menunjang indikator
sasaran strategis dalam peningkatan efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara. Untuk kedepan akan dilakukan monitoring
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 70
dan evaluasi yang dilakukan secara terus menerus untuk
memenuhi target yang telah ditetapkan dalam reviu ke II Rencana
Strategis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tahun 2015-2019.
b. Indikator Kinerja Persentase Putusan Perkara Yang Menarik
Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses secara Online
Dalam Waktu 1 (Satu) Hari Setelah Diputus.
Indikator Kinerja Persentase Putusan Perkara Yang Menarik
Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses secara Online Dalam
Waktu 1 (Satu) Hari Setelah Diputus adalah alat ukur perkara
yang telah diputus dan dipublikasikan dalam Direktori Putusan
Mahkamah Agung RI. Indikator ini bertujuan untuk mengukur
kinerja kepaniteraan dalam mempublikasikan putusan untuk
mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.
Tabel 25. Indikator Kinerja Putusan Perkara Yang Menarik Perhatian
Masyarakat Yang Dapat Diakses secara Online Dalam Waktu 1 (Satu) Hari
Setelah Diputus (Perkara Tipikor)
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2017
REALISASI
2017
CAPAIAN 2017
(%)
CAPAIAN
2016 (%) 2015 (%)
b. Persentase Putusan Perkara Yang Menarik
Perhatian Masyarakat
Yang Dapat Diakses secara Online Dalam
Waktu 1 (Satu) Hari
Setelah Diputus
(Perkara Tipikor)
100%
0%
0
82,73
35,62
Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan
dengan target 100% (43 Perkara Tipikor) dari total perkara yang
harus dipublikasikan 43 perkara tipikor, direalisasikan 0% (0
perkara), maka capaian kinerja 0 %.
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase Putusan
Perkara Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses
secara Online Dalam Waktu 1 (Satu) Hari Setelah Diputus
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 71
merupakan perbandingan jumlah isi putusan perkara tipikor
yang diupload di dalam website dengan jumlah perkara menarik
perhatian masyarakat yang diputus. Sedangkan ukuran
capaiannya merupakan perbandingan antara persentase realisasi
dengan target yang ditetapkan.
Perbandingan persentase perkara tahun 2017 yang
dipublikasikan dengan tahun 2016 dan 2015 mengalami
penurunan capaian sebesar 82,73%. Kegagalan capaian kinerja
memenuhi target yang telah ditetapkan dikarenakan limitasi batas
waktu pengunggahan (upload) putusan harus masuk dalam
direktori putusan maksimal 1 (satu) hari setelah diputus.
Berdasarkan data kepaniteraan Tipikor dari 43 perkara
yang diputus, seluruh perkara tersebut sudah dimasukan ke
dalam Direktori Putusan. Pengunggahan (upload) putusan perkara
tipikor pada tahun 2017 ini tidak dimasukan dalam jangka waktu
1 (satu) hari setelah diputus, pada prinsipnya karena unsur
kehati-hatian. Dalam Standar Operasional Prosedur yang ada di
Kepaniteraan Tipikor bahwa setelah proses putusan dan minutasi
berkas akan dilakukan pemeriksaan ulang untuk mengantisipasi
kesalahan pengetikan dalam putusan tersebut. Namun, untuk
tahun 2018 akan dilakukan upaya untuk memenuhi target
indikator sasaran strategis yang telah ditentukan dalam rencana
strategis yang telah direviu.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 72
SASARAN 3: PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN
Pencapaian sasaran peningkatan kualitas pengawasan pada
tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016 dan tahun 2015 sebagai
berikut:
Tabel 26. Sasaran Kinerja Peningkatan Kualitas Pengawasan
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2017
REALISASI 2017
CAPAIAN
2017
(%)
CAPAIAN
2016 (%) 2015 (%)
a. Persentase
pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti.
100%
66,66%
66,66
91,52
100
Analisis kedua indikator pada sasaran 5 sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja Persentase Pengaduan Masyarakat Yang
Ditindaklanjuti.
Indikator kinerja persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti adalah alat ukur capaian kinerja pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan
Pengadilan Tinggi Jakarta. Indikator ini bertujuan untuk
mengukur kinerja Hakim Tinggi Pengawas Daerah (HATIWASDA)
dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat yang di terima
Pengadilan Tinggi Jakarta.
Tabel 27. Indikator Kinerja Pengaduan Masyarakat Yang
Ditindaklanjuti
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2016
REALISASI 2017
CAPAIAN
2017
(%)
CAPAIAN
2016 (%) 2015 (%)
a. Persentase
pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti.
100%
66,66%
66,66
91,52
100
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 73
Berdasarkan data pengaduan yang masuk pada tahun 2017
sebanyak 15 pengaduan masuk, telah diproses dan
ditindaklanjuti sebanyak 10 Pengaduan dengan capaian kinerja
66,66%. Pengaduan penanganan pengaduan Pengadilan Tinggi
DKI Jakarta pada Tahun 2017 telah menerima 15 (lima belas)
surat pengaduan yang berasal dari masyarakat, memorandum
dari Dirjen Badan Peradilan Umum, dan Badan Pengawasan
Mahkamah Agung RI. Terhadap 15 (lima belas) surat pengaduan
tersebut telah dilakukan tindaklanjut terhadap keseluruhan
laporan tersebut dengan rincian sebagai berikut:
Tabel. 28 Penanganan Pengaduan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
No Proses Penanganan Pengaduan Jumlah Pengaduan Ket
1. Sudah diperiksa dan dilaporkan ke
Badan Pengawasan Mahkamah Agung
RI
10
2. Dalam Proses Pemeriksaan 5
Jumlah 15
Grafik 6. Laporan Penanganan Pengaduan
Perbandingan berdasarkan data pengaduan yang masuk
pada tahun 2016 sebanyak 59 pengaduan masuk, telah diproses
10
5
Penanganan Pengaduan Tahun 2017
Sudah diperiksa
Dalam ProsesPemeriksaan
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 74
dan ditindaklanjuti sebanyak 54 Pengaduan dengan capaian
kinerja 91,52%. Pada Tahun 2015 pengaduan yang masuk
sebanyak 13 pengaduan masuk, telah diproses dan
ditindaklanjuti dengan capaian kinerja 100%.
Perbandingan capaian kinerja persentase pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti pada tahun 2017 mengalami
penurunan capaian kinerja dibandingkan dengan tahun 2016
sebesar 24,86%. Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun
2015 mengalami penurunan 100% - 66,66% =33,34%.
Pengaduan yang ditindaklanjuti tersebut biasanya
pengaduan yang ditujukan kepada Pengadilan Negeri yang berada
di bawah pengawasan Pengadilan Tinggi Jakarta. Pada tahun
2017 sisa Pengaduan sebanyak 5 pengaduan karena masih dalam
proses pemeriksaan (4 Pengaduan), dan proses
pengawasan/pemantauan (1 Pengaduan).
Adapun data pengaduan tersebut sebagai berikut:
Tabel 29. Data Pengaduan Pengadilan Tinggi Jakarta
Tahun 2017 – 2015
Data Pengaduan Tahun 2017 Jumlah Target Realisasi Capaian (%)
Pengaduan Masuk 2017 15
Jumlah Pengaduan 2017 15
Pengaduan telah ditelaah/diproses/ ditindaklanjuti
10 100% 66,66% 66,66
Sisa Pengaduan 2017 5
Data Pengaduan Tahun 2016 Jumlah
Pengaduan
Target
Realisasi
Capaian (%)
Sisa Dalam Proses 2015 0
Pengaduan Masuk 2016 59
Jumlah Pengaduan 2016 59
Pengaduan telah ditelaah/diproses/
ditindaklanjuti 54 100% 91,52% 91,52%
Sisa Pengaduan 2016 5
Data Pengaduan Tahun 2015 Jumlah Target Realisasi Capaian (%)
Sisa Dalam Proses 2014 0
Pengaduan Masuk 2015 13
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 75
Jumlah Pengaduan 2015 13
Pengaduan telah ditelaah/diproses/
ditindaklanjuti 13 100% 100% 100
Sisa Pengaduan 2015 0
Grafik 7. Data Pengaduan Yang Masuk Ke Pengadilan Tinggi Jakarta
Berdasarkan data pengaduan di atas dapat disimpulkan
bahwa persentase pengaduan yang ditindaklanjuti belum
mencapai target 100% karena dari 15 pengaduan yang masuk, 10
pengaduan telah selesai diproses/ditelaah, namun masih ada 4
pengaduan yang masih dalam proses pemeriksanaan dan 1
pengaduan yang masih dalam proses pemantauan terhadap
pelaksanaan eksekusi.
SASARAN 4: PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
Sasaran peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia adalah
sasaran yang harus dicapai dalam peningkatan Sumber Daya Manusia
yang berorientasi pada pelayanan peradilan yang prima. Sasaran
peningkatan Sumber Daya Manusia ini bertujuan untuk mengukur
peningkatan profesionalitas yang diukur dari kegiatan
eksaminasidalam rangka promosi jabatan.
Tahun 2017; Pengaduan ;
66,66
Tahun 2016; Pengaduan ;
91,52
Tahun 2015; Pengaduan ;
100
Tahun 2017
Tahun 2016
Tahun 2015
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 76
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia ini diukur
berdasarkan indikator kinerja yang telah ditargetkan dengan realisasi
kinerja Pengadilan Tinggi Jakarta tahun 2017 yang tercantum dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 30. Indikator Kinerja Persentase Hakim Yang Lulus
Mengikuti Eksaminasi Dalam Rangka Promosi Jabatan Hakim Tinggi.
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2017
REALISASI
2017
CAPAIAN
2017 (%)
CAPAIAN
2016 (%) 2015 (%)
Persentase Hakim
yang lulus
mengikuti eksaminasi dalam rangka
promosi jabatan Hakim Tinggi.
100% 100% 100 100 NA
Ketiga indikator sasaran ini bertujuan untuk meningkatkan
profesionalitas Sumber Daya Manusia dalam memberikan dukungan
pelayanan publik yang prima kepada pencari keadilan. Perbandingan
data diambil dari data kepegawaian tahun 2017. Analisis ketiga
indikator kinerja dari sasaran ketujuh ini sebagai berikut:
Persentase Hakim yang lulus mengikuti eksaminasi dalam rangka
promosi jabatan Hakim Tinggi.
Indikator kinerja persentase pejabat yang lulus eksaminasi
adalah alat untuk mengukur perbandingan antara jumlah pejabat yang
diusulkan dengan jumlah pejabat yang lulus eksaminasi. Pejabat yang
diusulkan untuk mengikuti eksaminasi sebanyak 32 hakim, dan yang
lulus eksaminasi sebanyak 32 Hakim.
Persentase pejabat yang lulus mengikuti eksaminasi dalam
rangka promosi jabatan Hakim Tinggi tahun 2017 sebanyak 32 Hakim
dari 32 hakim yang diusulkan untuk mengikuti Eksaminasi.
Persentase yang lulus eksaminasi direalisasikan sebesar 100% maka
capaian kelulusannya sebesar 100%.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 77
Keberhasilan ini dikarenakan adanya keinginan dan
semangat serta motivasi dari Ketua/Wakil Ketua Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta untuk meningkatkan profesionalitas aparatur
peradilan.
C. Analisis atas efisiensi penggunaan Sumber Daya Manusia
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63
Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik
menyatakan bahwa adanya otonomi daerah diharapkan memberikan
dampak yang luas terhadap peningkatan pelayanan terhadap masyarakat
Transparansi dan akuntabilitas juga terus diupayakan pada sistem
keuangan di Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, yang dimaksud dengan Keuangan Negara
adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang
dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut. Undang-Undang tersebut mengatur pengelolaan
keuangan mulai dari kekuasaan pengelolaan keuangan negara
(penyusunan APBN dan APBD), pelaksanaan APBN dan APBD, hingga
pertanggungjawaban pelaksanaan di tingkat pusat maupun daerah.
Paradigma mengenai kinerja pemerintah dahulu dianggap semakin baik
apabila penyerapan APBN/APBD makin mendekati angka 100%. Namun
paradigma tersebut tidak tepat karena penyerapan APBN/APBD tidak
mencerminkan kinerja pemerintah.
Upaya pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan
adalah dengan menyusun Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang
berfungsi sebagai salah satu tolok ukur kinerja pelayanan pemerintah
pada satu periode dan agar pemerintah termotivasi untuk meningkatkan
lagi kinerja tersebut pada periode selanjutnya. Konsep Indeks Kepuasan
Masyarakat pertama kali dicanangkan dalam Undang-Undang Nomor 25
tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (periode 2000-2004)
dalam poin Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan cerminan kepuasan masyarakat
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 78
atas pelayanan yang diperoleh dari aparatur penyelenggara pelayanan
publik yang disusun tiap semester oleh tiap-tiap instansi pelayanan di
tingkat Pusat.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara mengeluarkan Keputusan
mengenai pedoman pelayanan dan penyusunan IKM beserta unsur
perhitungannya ke dalam dua Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara, yaitu Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum
Pelayanan Publik lalu disusul tahun 2004 mengeluarkan Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah.
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, maka ‘Bagaimana efisiensi
belanja dan jumlah pegawai serta sarana dan prasarana yang
tersedia terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat pada Satuan Kerja
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
2. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode analisis deskriptif. Sugiyono (2009:206) analisis
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Tingkat efektifitas diukur
dengan cara membandingkan realisasi anggaran belanja dengan target anggaran
belanja.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 tahun
1996, kriteria tingkat efektifitas anggaran belanja sebagai berikut :
1. Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, maka anggaran belanja
dikatakan sangat efektif.
2. Jika hasil pencapaian antara 90% - 100%, maka anggaran belanja
dikatakan efektif.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 79
3. Jika hasil pencapaian antara 80% - 90%, maka anggaran belanja
dikatakan cukup efektif.
4. Jika hasil pencapaian antara 60% - 80%, maka anggaran belanja
dikatakan kurang efektif.
5. Jika hasil pencapaian dibawah 60%, maka anggaran belanja
dikatakan tidak efektif.
Tingkat efisiensi diukur dengan cara membandingkan realisasi anggaran
belanja langsung dengan total realisasi anggaran belanja.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 tahun
1996, kriteria tingkat efisiensi anggaran belanja sebagai berikut
1. Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, maka anggaran belanja
dikatakan tidak efisien.
2. Jika hasil pencapaian antara 90% - 100%, maka anggaran
belanja dikatakan kurang efisien.
3. Jika hasil pencapaian antara 80% - 90%, maka anggaran belanja
dikatakan cukup efisien.
4. Jika hasil pencapaian antara 60% - 80%, maka anggaran belanja
dikatakan efisien.
5. Jika hasil pencapaian dibawah 60%, maka anggaran belanja
dikatakan sangat efisien
Tabel 31. : Analisis tingkat efektifitas anggaran
Tahun 2016 Jumlah Target Realisasi Tingkat
efektifitas
Kriteria
Program Dukungan
Manejemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
Mahkamah Agung RI
35.824.050.000 100 % 35.627.646.533 99,45% Efektif
Program Peningkatan
Sarana Dan
Prasarana Aparatur
Mahkamah Agung
170.000.000 100 % 169.370.000 99,63 % Efektif
Program
Peningkatan
Manajemen Peradilan Umum
213.856.000 100 % 212.984.774 99,59 % Efektif
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 80
Penggunaan anggaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan
secara umum efektif dalam penggunaannya, sehingga tujuan yang
diinginkan dalam proses penyelesaian perkara dan penyelesaian
administrasi sudah terlaksanan dengan baik.
Analisis tingkat efisiensi penggunaan anggaran antara tahun
2015, 2016, 2017
Tabel 32. : Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran tahun 2015-
2017 Tahun Anggaran Jumlah Target Realisasi Tingkat
efektifita
s
Kriteria
2015 28.659.244.0
00 100 %
27.441.489.53
4 95,75 %
Kurang
efisien
2016 31.454.037.0
00 100 %
30.972.777.232
98,47 % Kurang efisien
2017 35.994.050.0
00 100 %
35.797.016.533
99,45 % Kurang Efisien
Analisis tingkat efektifitas Sumber Daya Manusia tahun 2017
Tabel 33. : Analisis tingkat efektifitas anggaran
Tahun 2016 Jumlah Target Realisasi Tingkat efektifitas
Kriteria
Program
Dukungan
Manejemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Mahkamah Agung RI
30.810.037.0
00 100 %
30.342.649.88
2 98,48% Efektif
Program
Peningkatan
Sarana Dan
Prasarana Aparatur
Mahkamah Agung
644.000.000 100 % 630.127.350 97,85% Efektif
Program
Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum
138.825.000 100 % 138.185.060 99,54% Efektif
Penggunaan anggaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan secara umum
efektif dalam penggunaannya, sehingga tujuan yang diinginkan dalam
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 81
proses penyelesaian perkara dan penyelesaian administrasi sudah
terlaksanan dengan baik.
Analisis tingkat efisiensi penggunaan anggaran antara tahun 2014, tahun
2015 dan Tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 34. : Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran Tahun 2015-2017
Tahun Anggaran Jumlah Target Realisasi Tingkat efektifita
s
Kriteria
2014 28.923.918.0
00 100 %
28.082.274.24
0 97 %
Kurang
efisien
2015 28.659.244.0
00 100 %
27.441.489.53
4 96 %
Kurang
Efisien
2016 31.454.037.0
00 100%
30.972.777.23
2 98,47%
Kurang
Efisien
Analisis tingkat efektifitas Sumber Daya Manusia tahun 2017
Tabel 35. Analisis Tingkat Efektifitas Majelis Hakim
Terhadap Perkara Pidana Tahun 2017
Tahun
2016
Jumla
h
Perkara Pidana
Tingkat
Efektifitas Kriteria
Sisa
2016
Masuk Jumlah Putus Sisa
2017
Jumlah
perkara
45 340 385 361 24
Majelis
Hakim
10 38/1Th
n
94,73% Efektif
Dari hasil analisa perkara pidana bahwa jumlah perkara pidana dalam satu
tahun sejumlah 385 perkara sedangkan jumlah majelis hakim sebanyak
10 Majelis Hakim. Jadi rata-rata majelis hakim menyidangkan perkara
sebanyak 38 perkara per tahun, direalisasikan oleh majelis hakim sebesar
36 perkara sehingga 36/38 x 100% = 94,73% dengan tingkat kriteria
kinerja cukup efektif.
Tabel 36. Analisis Tingkat Efektifitas Majelis Hakim Terhadap Perkara Perdata Tahun 2017
Tahun
2015 Jumlah
Perdata
Tingkat
Efektifita
s
Kriteri
a Sisa
2016
Masu
k
Jumlah Putus Sisa
2017
Jumlah
perkara
183 784 967 810 157
Majelis
Hakim
10 97/Majel
is/Thn
83,50% cukup
efektif
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 82
Dari hasil analisa perkara perdata bahwa jumlah perkara perdata dalam
satu tahun sejumlah 967 perkara sedangkan jumlah majelis hakim
sebanyak 10 Majelis Hakim. Jadi rata-rata majelis hakim menyidangkan
perkara sebanyak 97 perkara per tahun, direalisasikan oleh majelis hakim
sebesar 81 perkara sehingga 81/97 x 100% = 83,50% dengan tingkat
kriteria kinerja cukup efektif.
Tabel 37. Analisis Tingkat Efektifitas Majelis Hakim Terhadap Perkara Tipikor Tahun 2017
Tahun
2015 Jumlah
Tipikor
Tingkat
Efektifita
s
Kriteria Sisa
2015
Masuk Jumlah Putus Sisa 2017
Jumlah
perkara
6 40 46 43 3
Majelis Hakim
5 9/12Thn
100 efektif
Dari hasil analisa perkara tipikor bahwa jumlah perkara tipikor dalam satu
tahun sejumlah 46 perkara sedangkan jumlah majelis hakim sebanyak 5
Majelis Hakim. Jadi rata-rata majelis hakim menyidangkan perkara
sebanyak 9 perkara per tahun, direalisasikan oleh majelis hakim sebesar 9
perkara sehingga 9/9 x 100% = 100% dengan tingkat kriteria kinerja efektif.
Berdasarkan hasil analisa penyelesaian perkara oleh majelis hakim dalam
perkara pidana dan perkara perdata dengan jumlah majelis hakim 10
majelis dapat direalisasikan 84,45% (89,36% + 79,54% /2 = 84,45%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyelesaian perkara pidana
dan perkara perdata oleh majelis hakim tergolong dalam kriteria kinerja
cukup efektif. Sedangkan penyelesaian perkara oleh majelis hakim dalam
perkara tipikor dapat direalisasikan 91,66% tergolong dalam kriteria kinerja
efektif.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 83
Analisis efiseinsi sarana dan prasarana
Tabel 38. Analisis Efisiensi Sarana dan Prasarana
Pengadaan Sarana Prasarana Tahun 2017 No
. Nama Aset Harga Kuantita
s Total
1 LCD Proyektor Rp 12,000,000 1 Rp 12,000,000
2 Printer Rp 2,460,000 2 Rp 4,920,000
3 AC Split Rp 4,500,000 1 Rp 4,500,000
4 Lap Top Rp 10,000,000 1 Rp 10,000,000
5 PC Unit Rp 9,950,000 1 Rp 9,950,000
6 Televisi Rp 5,500,000 1 Rp 5,500,000
7 Mesin Absensi Rp 5,000,000 2 Rp 10,000,000
8 Printer Rp 7,500,000 1 Rp 7,500,000
9 Lap Top Rp 15,000,000 1 Rp 15,000,000
10 Stabilizer / UPS Rp 20,000,000 1 Rp 20,000,000
11
Pengembangan
Server Rp 40,000,000 1 Rp 40,000,000
Jumlah Rp 131,910,000 13 Rp 139,370,000
Analisis Program / Kegiatan Yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Adapun program atau kegiatan yang diinginkan atau hendak dicapai
adalah sebagai berikut :
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Dari ketiga program atau kegiatan pada tahun 2017 pada umumnya
sudah berjalan dengan baik, namun ada beberapa kekuatan dan kendala
dalam melaksanakan program ini. Pada analisis ini menggunaan analisis
SWOT anatar lain ;
1. Kekuatan (Strengthness)
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 84
Kekuatan mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam
peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang
dikembangkan kemudian, hal tersebut mencakup :
Adanya undang undang yang mengatur kewenangan Pengadilan
Tingkat banding
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memiliki hubungan baik dengan
pemerintah daerah serta jajaran instansi pemerintah lainnya di
propinsi DKI Jakarta.
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sebagai bagian dari Mahkamah
Agung Republik Indonesia bertugas dan berwenang menerima,
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di
tingkat Banding.
Bahwa kekuatan yang dimiliki pengadilan tinggi juga adanya komitmen
dari seluruh pimpinan dan staf untuk mewujudkan kinerja yang telag
ditetapkan sebagai modal utama dalam pencapaian tujuan. Disamping
itu didalam ke tiga program mendukung terlaksannya pencapaian
tujuan antara lain :
- Terbayarnya take home pay Hakim yang cukup memadai setiap
bulan serta adanya tujangan kinerja bagi setiap pejabat dan staf
terpenuhi sehingga komitmen untuk pencapaian tujuan begitu
tinggi.
- Terpenuhinya kebutuhan ATK, BMN, Barang kebutuhan kantor,
Jaringan dan alat pengolah data, sebagai penunjang keberhasilan
pencapaian kinerja.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan-kelemahan yang terdapat pada Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta di rinci adalam beberapa aspek;
1. Aspek Proses Peradilan
Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur
kepuasan masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Namun saat ini sedang
dilakukan penelitian.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 85
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta belum mempunyai
kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai
kebutuhan Pengadilan.
Rekrutmen ASN yang diterima belum sesuai dengan
kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan di
Pengadilan Tinggi
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Belum diterapkannya evaluasi penilaian kerja
4. Aspek tertib administrasi dan manajemen peradilan
Masih kurangnya pemahaman alur administrasi serta
manajemen peradilan yg ada
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Anggaran yang diterima oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
belum seluruhnya sesuai dengan kebutuhan dan rencana
yang diajukan;
Ada kelemahan-kelemahan yang menyebabkan kegagalan dalam
pencapaian tujuan antara lain belum dilakukannya monitoring dan evaluasi
minimal 3 bulan sekali pada setiap kebijakan atau pernyataan kinerja yang
telah dietetapkan sehingga masih ada sedikit kelemahan-kelemahan.
Pada tahun 2017 telah dilakukan Audit Kinerja oleh Badan Pemeriksa
Keuangan sebagai bagian dari Pengawasan eksternal dengan temuan-
temuan yang tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan yang sudah
ditindaklanjut sesuai rekomendasi dan telah dikirim ke Badan Pengawasan
Mahkamah Agung RI.
Usul anggaran yang telah diajukan ketika terbit DIPA tidak sesuai
dengan keinginan tujuan kinerja sehingga perlu adanya reviu PKT, Renstra,
dan IKU yang disesuaikan dengan anggaran guna mencapai tujuan.
3. Peluang (Opportunities)
Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek :
1. Aspek Proses Peradilan
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 86
Adanya website Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang
memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur
proses berperkara serta hasil putusan dan jadwal perkara
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi
dalam peningkatan kinerja
Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang
dilaksanakan oleh Mahkamah Agung untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia pada Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta
Adanya kemitraan dari seluruh Hakim, Panitera Pengganti,
serta karyawan karyawati Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
untuk melakukan perubahan
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara
berkala baik dari internal maupun eksternal pada lingkungan
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
Dukungan dan koordinasi yang baik di dalam lingkungan
internal Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta berupa internet, dgn alamat website
3. Tantangan yang dihadapi (Threats)
Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap
dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.
1. Aspek Proses Peradilan
Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan
pengguna jasa pengadilan pada Pengadilan Tinggi
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 87
Personil di Pengadilan Tinggi belum seluruhnya menguasai
visi, misi dan Renstra dalam menjabarkan dan
melaksanakannya
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Belum adanya sistem reward & punishment untuk
mengontrol kinerja aparat peradilan pada Pengadilan Tinggi
DKI Jakarta.
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
Upaya Peningkatan alur administrasi dan manajemen
peradilan yang tertib, bersih dan transparan bagi para
sumber daya manusia pada Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta.
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan
prasarana tidak sesuai dengan kebutuhan
Bertolak dari pembahasan di atas, ada beberapa faktor yang urgen
yang dapat membantu pencapaian tujuan penetapan kinerja dan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
2. Aspek Kompetensi
Arsitektur strategi SDM yang bertumpu pada kompetensi terdiri
dari tiga mata rantai nilai strategi, yaitu fungsi SDM, sistem SDM,
dan perilaku SDM.
2. Aspek Budaya Organisasi
Budaya organisasi memiliki kontribusi besar dalam membentuk
perilaku pegawai. Budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan sikap-
sikap yang diyakini pegawai, sehingga menjadi kebiasaan. Nilai dan
sikap yang telah mengkristal dalam organisasi menuntun pegawai
melakukan apa yang telah diyakini, maka budaya organisasi dapat
mempengaruhi anggota untuk mencapai tujuan organisasi.
Budaya organisasi merupakan komponen kunci dalam
pencapaian misi dan strategi organisasi secara efektif dan manajemen
perubahan. Budaya dapat menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif untuk perbaikan kerja dan manajemen perubahan.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 88
3. Aspek Sistem Penghargaan (Reward System)
Sistem penghargaan merupakan cara organisasi memberikan
pengakuan dan imbalan kepada pegawai dalam rangka menjaga
keselarasan kebutuhan individu dengan tujuan organisasi. Sistem
penghargaan dapat mendorong perilaku pegawai atau pengukuhan
atas perilaku yang telah dilakukan pegawai. Sistem penghargaan
dapat meningkatkan kinerja individu dan kinerja organisasi,
mendorong pencapaian misi dan strategi organisasi, dan membantu
mencapai keberlangsungan keuntungan kompetitif dan meningkatkan
nilai shareholder.
Inilah aspek strategis yang paling utama dalam membangun
peradilan yang agung, dengan menanamkan karakter pegawai antara
lain :
1. Rasa kebersamaan dan keihlasan yang harus tertanam pada
diri pegawai
2. Tidak berpihak kepada siapapun dalam menentukan keadilan
kecuali kepada Tuhan dan Kebenaran
3. Independen
4. Integritas
5. Tranparans
6. Kepastian
7. Harus ada ketepatan waktu
Dalam melaksanakan tugasnya, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
berpedoman pada perencanaan strategis yang dalam pendekatannya
dilakukan melalui pencermatan Iingkungan strategis, baik internal
maupun eksternal sedangkan dalam mewujudkan visi, tujuan dan
sasarannya, Pengadilan Tinggi telah merumuskan langkah-Iangkah
strategis berbentuk misi, kebijakan, program dan kegiatan yang
tersusun secara Iebih sistemik, lebih terukur dan tepat sasaran.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 89
C. REALISASI ANGGARAN
Pengelolaan Keuangan adalah kegiatan mengelola anggaran yang
telah dianggarkan Mahkamah Agung untuk Satuan Kerja Pengadilan
Tinggi Jakarta dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
yang bertujuan untuk memberikan pelayanan hukum kepada para
pencari keadilan sesuai azas cepat, sederhana dan biaya ringan.
Pengelolaan keuangan ini terkait dengan program yang
direncanakan dalam Rencana Strategis Jangka Menengah Tahap ke I,
dan diwujudkan dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga
(RKA-KL) tahun 2017, DIPA- 005.01.2.097467 Badan Urusan
Administrasi dan DIPA. 005.03.2.099062 Badan Peradilan Umum Pagu
Anggaran Rp. 36.207.906.000,- (Tiga puluh enam milyar dua ratus
tujuh juta sembilan ratus enam ribu rupiah) dengan rincian program
yang akan dilaksanakan tercantum dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 39. Realisasi Anggaran Per Program tahun 2017
No Jenis Program Pagu
Rp.
Realisasi Sisa
Rp. % Rp. %
1 Program Dukungan
Manejemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
Mahkamah Agung RI
35.824.050.000 35.627.646.53
3 99,45 196.403.467 0,55
2 Program Peningkatan
Sarana Dan
Prasarana Aparatur
Mahkamah Agung
170.000.000 169.370.000 99,63 630.000 0,37
3 Program Peningkatan
Manajemen Peradilan
Umum
213.856.000 212.984.774 99,59 871.226 0,41
PROGRAM 1 : PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA MAHKAMAH AGUNG.
Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya Mahkamah Agung adalah program dukungan manajemen
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 90
dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi pengadilan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja aparatur
peradilan yang berada di lingkungan Mahkamah Agung, mendapat
alokasi anggaran Rp. 35.824.050.000,- (Tiga puluh lima milyar
delapan ratus dua puluh empat juta lima puluh ribu rupiah).
Tabel 40. Rincian Penyerapan Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2017
No Jenis Belanja
Pagu Realisasi Sisa Persentase
1. Gaji pokok
PNS
7.632.105.000 7.632.105.000 0 100%
2. Pembulatan
Gaji PNS
90.000 86.504 3.496 96,12%
3. Tunjangan Suami /
Isteri PNS
563.576.000 563.575.840 160 100%
4. Tunjangan Anak PNS
105.616.000 105.609.860 6.140 99,99%
5. Tunjangan
Struktural PNS
87.166.000 85.810.000 1.356.000 98,44%
6. Tunjangan Fungsional
PNS
17.789.250.000 17.789.250.000 0 100%
7. Tunjangan PPh PNS
3.251.373.000 3.245.656.630 5.716.370 99,82%
8. Tunjangan
Beras
276.828.000 276.827.940 60 100%
9. Uang
Makan PNS
942.900.000 779.556.000 163.344.000 82,68%
10. Tunjangan Umum PNS
65.185.000 65.185.000 0 100%
11. Tunjangan
Hakim Ad Hoc
1.978.500.000 1.978.500.000 0 100%
Jumlah 32.692.589.000 32.522.162.774 170.426.226 99,48%
Tabel 41. Rincian Penyerapan Belanja Non Operasional Perkantoran
Tahun Anggaran 2017
No Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Persentase
1. Pelantikan dan Pengambilan
Sumpah Jabatan
6.800.000 6.250.000 550.000 91,91%
2. Koordinasi/Konsultasi/Pembinaan/
Pengawasan/ Sosialisasi
122.881.000 121.831.673
1.049.327
99,14%
3. Penyusunan Pagu Anggaran 18.026.000 18.026.000 0 100%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 91
Tahun 2018
4. Pertemuan/Jamuan
Tamu/Delegasi
3.463.000 3.463.000 0 100%
Jumlah 151.170.000 149.570.673 1.599.327 98,94%
Tabel 42. Rincian Penyerapan Belanja Penyelenggaraan
Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Tahun Anggaran
2017
No Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Presentas
e
1. Keperluan Perkantoran/honor Honorer
645.750.000 645.204.501 545.499 99,92%
2. Belanja Barang Persediaan/ Barang Konsumsi
156.400.000 156.399.550 450 99,99%
3. Hosting Domain dan Langganan
Internet, Kebersihan Sampah
96.882.000 96.881.448 552 99,99%
4. Pengiriman surat dinas 28.800.000 28.795.500 4.500 99,98%
5. Langganan Listrik 602.880.000 591.337.141 11.542.859 98,09%
6. Langganan Telpon 42.720.000 42.679.906 40.094 99,91%
7. Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan
443.445.000 443.444.936 64 100%
8. Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin
523.068.000 523.052.766 15.234 99,99%
9. Pemelihaan jaringan instalasi,
AC, listrik
29.196.000 29.156.750 39.250
99,87%
10. Penambah Daya Tahan Tubuh 5.400.000
5.392.774
7.226 99,87%
11. Honor Operasional Satuan Kerja
77.520.000
77.520.000
0
100%
12. Pakaian Dinas Pegawai dan
Honorer
71.030.000 71.020.000 10.000 99,99%
13. Kesehatan Hakim Ad Hoc Tipikor
63.000.000 50.938.289 12.061.711 80,85%
14. Sewa Rumah Dinas Hakim Ad
Hoc Tipikor
105.000.000 105.000.000 0 100%
15. Dokter dan Obat-obatan 14.400.000 14.389.300 10.700 99,93%
16. Jasa Konsultan IT dan Website 60.000.000 60.000.000 0 100%
17. Sewa Fotocopy 14.800.000 14.700.225 99.775 99,32%
JUMLAH 2.980.291.000 2.955.913.086 24.377.914
99.18%
PROGRAM 2 : PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
APARATUR MAHKAMAH AGUNG
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah
Agung adalah Program yang menunjang peningkatan kinerja aparatur
Mahkamah Agung dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana dan
prasana Pengadilan Tinggi Jakarta.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 92
Pada tahun 2017 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mendapatkan
alokasi anggaran untuk program peningkatan sarana dan prasarana
sebesar Rp. 170.000.000,- (Seratus tujuh puluh juta rupiah).
Tabel 43. Rincian Penyerapan Belanja Peningkatan Sarana dan
Prasarana Tahun Anggaran 2017
No Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Persentase
1.
2.
3. 4.
Pengadaan Teknologi
Informasi/anti virus
Alat Pengola Data dan Komunikasi
Fasilitas Perkantoran/AC Alat
Pengola Data dan Komunikasi
Pendukung SIPP
500.000
40.000.000
59.500.000 70.000.000
0
40.000.000
59.450.000
69.920.000
500.000
0
50.000 80.000
0
100%
99,92% 99,89%
Jumlah 170.000.000 169.370.000 630.000 99.63%
Tabel 44. Rekapitulasi Realisasi Anggaran DIPA : 005.01.2.097467
Badan Urusan Administrasi :
NO Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Persentase
1 Pembayaran Gaji
dan Tunjangan Pegawai
32.692.589.000 32.522.162.774 170.426.226 99,48%
2 Belanja Barang Non
Operasional Perkantoran
151.170.000 149.570.673 1.599.327
98,94%
3 Belanja Barang
penyelenggaraan
Operasional dan
Pemeliharaan
Pekantoran
2.980.291.000 2.955.913.086 24.377.914
99,18%
4 Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana untuk Belanja Modal
170.000.000 169.370.000 630.000
99,63%
JUMLAH 35.994.050.00
0
35.797.016.533
197.033.467 99.45%
Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2015 – 2017 DIPA
005.01.2.097467 Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung Program
Dukungan Manajemen dan PELAKSANAAN Tugas Teknis Lainnya, dan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur mengalami kenaikan
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 93
penyerapan anggaran tahun 2015 sebesar 96%, Tahun 2016 sebesar 98%
sedangkan Tahun 2017 sebesar 99%.
Tabel 45. Perbandingan Realisasi Anggaran DIPA 005.01.2.097467 Badan Urusan
Administrasi Mahkamah Agung Tahun Anggaran 2015-2017
No Tahun 2015 Pagu Realisasi Sisa Persentase
1. Belanja Pegawai 26.077.315.000 24.910.701.769 1.166.613.231 95,53%
Belanja Barang 2.481.929.000 2.431.789.865 50.139.135 97,98%
Belanja Modal 100.000.000 98.997.900 1.002.100 98,99%
Jumlah 28.659.244.000 27.441.489.534 1.217.754.466 95,75%
2. Tahun 2016 Pagu Realisasi Sisa Persentase
Belanja Pegawai 28.182.349.000 27.732.872.082 449.476.918 98,41%
Belanja Barang 2.627.688.000 2.609.777.800 17.910.200 99,32%
Belanja Modal 644.000.000 630.127.350 13.872.650 97,85%
Jumlah 31.454.037.000 30.972.777.232 481.259.768 98,47%
3. Tahun 2017 Pagu Realisasi Sisa Persentase
Belanja Pegawai 32.692.589.000 32.522.162.774 170.426.226 99,48%
Belanja Barang 3.131.461.000 3.105.483.759 25.977.241 99,17%
Belanja Modal 170.000.000 169.370.000 630.000 99,63%
Jumlah 35.994.050.000 35.797.016.533 197.033.467 99.45%
PROGRAM 3 : PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN
UMUM
Program peningkatan manajemen peradilan umum adalah
program Badan Peradilan Umum yang menunjang pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi penyelesaian perkara Pidana, dan perkara Tipikor.
Program ini mencakup terlaksananya penyelesaian Administrasi Perkara
di tingkat banding yang diselesaikan tepat waktu mendapat alokasi
anggaran . Untuk menunjang program ini telah dianggarkan sebesar
Rp.213.856.000,- (Dua ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh
enam ribu rupiah) .
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 94
Tabel 47. Penyerapan Anggaran Program Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum DIPA 005.03.2.099062 Tahun Anggaran 2017
No Jenis Belanja Pagu Realisasi Sisa Persentase 1. Pengawasan dan
Monitoring Penyelesaian
Perkara
9.600.000 9.600.000 0 100%
2. Honor Korwil 3.600.000 3.600.000 0 100%
3. Penggandaan dan
jilid Perkara Pidana
13.692.000 13.672.000 19.100 99,85%
4. ATK Perkara
Pidana
125.084.000 125.069.161 14.839 99,99%
5. Konsumsi penetapan Hakim,
Pengamanan
sidang dan jilid salinan putusan
Perkara Pidana
60.000 0 60.000 0
6. Pos Pusat/pengiriman
salinan putusan Perkara Pidana
4.195.000 4.188.000 7.000 99,83%
7. Perjalanan
biasa/pengiriman
berkas perkara Pidana
43.785.000 43.530.000 255.000 99,42%
8. Penggandaan dan
jilid Perkara Tipikor
2.500.000 2.490.875 9.125 99,64%
9. ATK Perkara
Tipikor
8.590.000 8.585.838 4.162 99,95%
10. Konsumsi
penetapan Hakim, pengamanan
sidang dan jilid salinan putusan
Perkara Tipikor
350.000 0 350.000 0
11. Pos Pusat/pengiriman
salinan putusan
Perkara Tipikor
2.250.000 2.248.000 2.000 99,91%
12. Perjalanan biasa/pengiriman
surat penahanan
150.000 0 150.000 0
Jumlah 213.856.000 212.984.774 871.226 99,59%
Perbandingan Realisasi Penyerapan Anggaran Tahun Anggaran
2015-2017 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum,DIPA
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 95
005.03.2.099062 Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran 2017
mengalami peningkatan penyerapan anggaran dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, pagu anggaran untuk tahun 2017 lebih tinggi dari
pada tahun sebelumnya walaupun persentase kenaikannya cuma
0,04%.
Tabel 48. Perbandingan Realisasi Anggaran DIPA 005.03.2.099062 Badan
Peradilan Umum Tahun Anggaran 2015-2017
1. Tahun 2015 Pagu Realisasi Sisa Persentase
Belanja Barang DIPA
03 BADILUM
382.277.000 372.166.390
10.110.610
97,35%
2. Tahun 2016 Pagu Realisasi Sisa Persentase
Belanja Barang DIPA
03 BADILUM
138.825.000
138.185.060
639.940 99,54%
3. Tahun 2017 Pagu Realisasi Sisa Persentase
Belanja Barang DIPA 03 BADILUM
213.856.000
212.984.774
871.226
99,59%
Tabel 47. Rekapitulasi Realisasi Anggaran DIPA 005.01.2.097467 dan DIPA 005.03.2.099062 Tahun Anggaran 2017 No DIPA PAGU REALISASI PERSENTASE
1 DIPA 005.01.2.097467
BUA
35.994.050.000 35.797.016.533 99,45%
2 DIPA 005.03.2.099062
BADILUM
213.856.000 212.984.060 99,59%
Jumlah 36.207.906.000 36.010.000.593 99.45%
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 96
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017
merupakan pencapaian atas target kinerja tahun ketiga dari Renstra
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2015-2019 yang di telah
dilakukan reviu yang kedua. Pengukuran tingkat capaian kinerja
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017, dilakukan dengan cara
membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah
ditetapkan selama tahun 2017 dan pelaksanaan tugas pada
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sudah terlaksana dengan baik dan
sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang
telah dilaksanakan berkaitan dengan pengelolaan administrasi
perkara, administrasi umum, dan dalam hal pembinaan dan
pengawasan.
Capaian kinerja pada tahun 2017 secara keseluruhan tingkat
capaian kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta adalah sebesar 88,36%.
Capaian kinerja Tahun 2017 ini mengalami penurunan kinerja dari
capaian kinerja tahun 2016. Hal ini dikarenakan Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta telah melakukan Reviu ke II Rencana Strategis tahun 2015-
2019 terhadap target sasaran. Terdapat indikator sasaran baru yang
ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI, yakni:
1. Persentase penurunan sisa perkara;
2. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan Pengadilan Tinggi;
3. Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan
Pengaju tepat waktu;
4. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1
(satu) hari setelah diputus.
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta berupaya meningkatkan
pengembangan teknologi informasi untuk mengimplementasikan
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 97
keterbukaan informasi publik di Pengadilan. Secara bertahap informasi
yang disajikan kepada masyarakat semakin lengkap mencakup
putusan pengadilan. Keterbukaan informasi pengadilan ini bertujuan
untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik lembaga
peradilan.
Untuk mengatasi kendala-kendala dalam melaksanakan tugas
dan menunjang peningkatan kinerja di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
maka diperlukan :
1. Penambahan Sumber Daya Manusia yang ahli dan sesuai dengan
formasi yang dibutuhkan khususnya yang menguasai komputer.
2. Penambahan alokasi anggaran untuk belanja modal dalam upaya
pemenuhan standarisasi kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
peradilan.
Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017
merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat
dipertanggungjawabkan, sekaligus sebagai tolok ukur dalam
menjalankan tugas dan fungsi. Secara umum hasil capaian kinerja
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tahun 2017 telah dapat memenuhi target
sesuai rencana kinerja yang telah ditetapkan.
Keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian
kinerja di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada tahun 2017 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Keberhasilan
Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang
ditetapkan adalah tidak lepas dari peran serta semua pihak yang
terlibat di dalamnya. Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari
berjalannya sistem kerja yang berdasarkan Sistem Manajemen Mutu
yang didukung oleh suasana kerja yang dinamis dan bersifat
kekeluargaan. Pencapaian kinerja di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
pada tahun 2017 telah memenuhi target dengan uraian sebagai
berikut :
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 98
- Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
- Persentase penurunan sisa perkara
- Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi dan Peninjauan Kembali
- Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan Pengadilan Tinggi
- Persentase Hakim yang lulus mengikuti eksaminasi dalam
rangka promosi jabatan Hakim Tinggi.
2. Ketidak berhasilan
Ketidak berhasilan dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan terdapat dalam 3 (empat) indikator sasaran kinerja yakni :
- Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju
Tepat Waktu.
- Persentase putusan perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1
(satu) hari setelah diputus
- Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
3. Kendala atau Hambatan
Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta ditemukan kendala atau hambatan
yang dapat menghambat proses pelaksanaannya, antara lain jumlah
staf terutama tenaga operator komputer yang ada pada Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta masih kurang dikarenakan semakin bertambahnya
jumlah Sistem Informasi yang harus dipergunakan dalam rangka
keterbukaan informasi publik sesuai dengan Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
LKjIP Pengadilan Tinggi DKI Jakarta | 99
4. Langkah Strategis Tahun 2018
Pada tahun 2018 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta akan
menempuh langkah strategis untuk meningkatkan kinerja Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta dengan cara sebagai berikut:
a. Meningkatkan realisasi dan capaian terhadap indikator kinerja
yang masih mengalami kegagalan memenuhi target yang telah
ditetapkan;
b. Akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap prosedur
yang dianggap kurang mendukung terhadap terlaksananya
efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara;
c. Akan melakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik
terhadap realisasi dan capaian sasaran strategis yang telah
ditetapkan.
REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA
TAHUN 2017
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER DATA
1. Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
Catatan:
Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan Tahunan
b. Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu
Catatan:
Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan
perkara yang harus diselesaikan
(sisa awal tahun + perkara yang masuk)
Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan adalah
jumlah perkara yang diputus tahun berjalan Jumlah perkara yang ada adalah jumlah perkara yang
diterima tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun
sebelumnya
Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang
diselesaikan tahun berjalan
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan Tahunan
c. Persentase penurunan sisa perkara
Tn = Sisa perkara tahun berjalan
Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya Catatan:
Sisa perkara adalah perkara yang belum diputus pada tahun
berjalan
Panitera Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
d. Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukum :
Kasasi
Peninjauan Kembali (PK)
Catatan:
Upaya hukum = Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali
(PK).
Panitera Laporan Bulanan
dan
Laporan Tahunan
Jumlah sisa perkara yang diselesaikan Jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
x 100
Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan
Jumlah perkara yang ada x 100
Tn.1-Tn
Tn.1 x 100
Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Jumlah putusan perkara
x 100
Secara hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum, maka semakin puas atas putusan pengadilan.
e. Index responden Pengadilan
Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan Pengadilan
Tinggi
Catatan:
PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24
Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah
sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat
Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Panitera
Laporan
Semesteran
dan
Laporan Tahunan
2. Peningkatan Efektivitas
Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan
yang dikirim ke Pengadilan
Pengaju Tepat Waktu.
Catatan:
SEMA Nomor 01 Tahun 2011 tentang Perubahan SEMA 02
Tahun 2010 tentang Penyampaian Salinan dan Petikan
Putusan.
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan Tahunan
b. Persentase putusan perkara
yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses secara online dalam
waktu 1 (satu) hari setelah
diputus
Catatan:
One day Publish adalah jumlah putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang di upload ke website
dalam 1 (satu) hari setelah diputus
Maklumat Ketua Mahkamah Agung RI tanggal 22 Mei 2013
tentang One Day Publish
Panitera
Laporan Bulanan
dan
Laporan Tahunan
Jakarta, 2 November 2017 Ketua,
Dr. H. Muh. Daming Sunusi, S.H., M.Hum.
NIP. 19520601 197802 1 001
Index Kepuasan Pencari Keadilan
Jumlah salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju
Jumlah Putusan x 100
Jumlah isi putusan perkara Tipikor yang di upload dalam website
Jumlah perkara menarik perhatian masyarakat
yang diputus
x 100
MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019
PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA
INSTANSI : Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
VISI : Terwujudnya Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Yang Agung
MISI : 1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada Pencari Keadilan
3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
TUJUAN TARGET
(5 Th)
SASARAN TARGET PROGRAM STRATEGI
ANGGARAN NO URAIAN INDIKATOR
KINERJA
URAIAN INDIKATOR
KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019 KEGIATAN INDIKATOR
KEGIATAN
TAR
GET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Terwujudnya
kepercayaan
masyarakat
terhadap sistem
peradilan melalui
prose peradilan
yang pasti,
transparan dan
akuntabel.
Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
93%
94%
95%
1. Terwujudnya
proses peradilan
yang pasti,
transparan dan
akuntabel
a Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Program
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksaan
Tugas Teknis
Lainnya
Mahkamah
Agung (DIPA
01)
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Mahkamah
Agung (DIPA
01)
Program
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum (DIPA
03)
Pembinaan
Administrasi
dan
Pengelolaan
Keuangan
Badan
Urusan
Administrasi;
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah
Agung RI;
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
umum;
Penyelenggara
an Layanan
Dukungan
Manajemen
Peradilan
12
Laya
nan
Rp. 28.289.000
b Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
92%
93%
95%
93%
93%
95%
93%
94%
95%
94%
95%
95%
94%
95%
95%
Penyelenggara
an Layanan
Perkarantoran;
Penyelenggara
an Layanan
Internal
Perkara
Peradilan
Umum yang
diselesaikan di
tingkat
pertama dan
Banding yang
tepat waktu.
12
Bulan
Laya
nan
4
Laya
nan
347
Perka
ra
Rp. 32.692.589.000
Rp. 2.980.291.000
Rp. 207.411.000
c Persentase penurunan sisa
perkara
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
NA
NA
NA
NA
NA
NA
15%
147%
50%
15%
147%
50%
15%
147%
50%
Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukum :
Kasasi
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
Peninjauan Kembali
(PK)
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
39%
36%
35%
66%
82%
90%
d
.
Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukum :
Kasasi
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
Peninjauan Kembali (PK)
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
60%
60%
30%
NA
NA
NA
60%
60%
30%
NA
NA
NA
39%
36%
35%
66%
82%
90%
39%
36%
35%
70%
70%
70%
39%
36%
35%
70%
70%
70%
2. Keterjangkauan
pelayanan badan
peradilan
e Index responden Pengadilan
Tingkat Pertama yang puas
terhadap layanan
Pengadilan Tinggi
75
(IKM)
75
(IKM)
75
(IKM)
75
(IKM))
75
(IKM)
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Mahkamah
Agung (DIPA
01)
Program
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum (DIPA
03)
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah
Agung RI;
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum
Penyelenggara
an Layanan
Internal
Perkara
Peradilan
Umum yang
Diselesaikan di
Tingkat
Pertama dan
Banding yang
Tepat Waktu.
4
Laya
nan
347
Perka
ra
Rp. 100.000.000
Rp. 6.445.000
2. Peningkatan
Efektivitas
Pengelolaan
Penyelesaian
Perkara
a
.
Persentase salinan putusan
yang dikirim ke Pengadilan
Pengaju Tepat Waktu.
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3. Terwujudnya
penyederhanaan
proses penanganan
perkara melalui
pemanfaatan
teknologi informasi.
Persentase putusan
perkara yang menarik
perhatian masyarakat
yang dapat diakses
secara online dalam
waktu 1 (satu) hari
setelah diputus
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100%
100%
100%
b
.
Persentase putusan perkara
yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam
waktu 1 (satu) hari setelah
diputus
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah
Agung
Terselenggara
nya Layanan
Internal
4
Laya
nan
Rp. 70.000.000
4. Terwujudnya
pelayanan prima
bagi masyarakat
pencari keadilan
Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
100% 3. Peningkatan
kualitas
pengawasan
Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
100%
100%
100%
100%
100%
Program
dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya
Mahkamah
Agung
Pembinaan
Administrasi
dan
Pengelolaan
Keuangan
Terselenggara
nya
Koordinasi/Kons
ultasi/Pembina
an/
Pengawasan
dan Sosialisasi
Rp. 122.881.000
4. Peningkatan
kualitas Sumber
Daya Manusia
Persentase Hakim yang lulus
eksaminasi Hakim Tinggi
dalam rangka promosi
jabatan
100%
100%
100%
100%
100%
Jakarta, 2 November 2017
Ketua,
Dr. H. Muh. Daming Sunusi, S.H., M.Hum.
NIP. 19520601 197802 1 001
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Unit Kerja : Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
Tahun Anggaran : 2017
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN
INDIKATOR
KEGIATAN TARGET ANGGARAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Terwujudnya proses
peradilan yang pasti,
transparan dan
akuntabel
a Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100%
100%
100%
Program
Dukungan
Manajemen
dan Pelaksaan
Tugas Teknis
Lainnya
Mahkamah
Agung (DIPA 01)
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Mahkamah
Agung (DIPA 01)
Program
Peningkatan
Manajemen
Peradilan Umum
(DIPA 03)
Pembinaan
Administrasi
dan
Pengelolaan
Keuangan
Badan Urusan
Administrasi;
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah
Agung RI;
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
umum;
Penyelenggar
aan Layanan
Dukungan
Manajemen
Peradilan
12
Laya
nan
Rp. 28.289.000
b Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
93%
94%
95%
Penyelenggar
aan Layanan
Perkarantoran;
Penyelenggar
aan Layanan
Internal
Perkara
Peradilan
Umum yang
diselesaikan di
tingkat
pertama dan
12
Bulan
Laya
nan
4
Laya
nan
347
Perkara
Rp. 32.692.589.000
Rp. 2.980.291.000
Rp. 207.411.000
c Persentase penurunan sisa
perkara
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
15%
147%
50%
Banding yang
tepat waktu.
d Persentase perkara yang
tidak mengajukan upaya
hukum :
Kasasi
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
Peninjauan Kembali (PK)
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
39%
36%
35%
66%
82%
90%
e Index responden
Pengadilan Tingkat
Pertama yang puas
terhadap layanan
Pengadilan Tinggi
75
(IKM)
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Mahkamah
Agung (DIPA 01)
Program
Peningkatan
Manajemen
Peradilan Umum
(DIPA 03)
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah
Agung RI;
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum
Penyelenggar
aan Layanan
Internal
Perkara
Peradilan
Umum yang
Diselesaikan di
Tingkat
Pertama dan
Banding yang
Tepat Waktu.
4 Laya
nan
347
Perkara
Rp. 100.000.000
Rp. 6.445.000 2. Peningkatan
Efektivitas
Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
a. Persentase salinan putusan
yang dikirim ke Pengadilan
Pengaju Tepat Waktu.
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100%
100%
100%
b. Persentase putusan
perkara yang menarik
perhatian masyarakat
yang dapat diakses
secara online dalam
waktu 1 (satu) hari setelah
diputus
1. Perkara Perdata
2. Perkara Pidana
3. Perkara Tipikor
100%
100%
100%
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Pengadaan
Sarana dan
Prasarana di
Lingkungan
Mahkamah
Agung
Terselenggara
nya Layanan
Internal
4 Laya
nan
Rp. 70.000.000
3. Peningkatan kualitas
pengawasan
Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
100%
Program
dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya
Mahkamah
Agung
Pembinaan
Administrasi
dan
Pengelolaan
Keuangan
Terselenggara
nya
Koordinasi/Kon
sultasi/Pembin
aan/
Pengawasan
dan Sosialisasi
Rp. 122.881.000
4. Peningkatan kualitas
Sumber Daya
Manusia
Persentase Hakim yang
lulus eksaminasi Hakim
Tinggi dalam rangka
promosi jabatan
100%
Jakarta, 2 November 2017 Ketua,
Dr. H. Muh. Daming Sunusi, SH., M.Hum.
NIP. 19520601 197802 1 001
,, PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Dalam rangkat mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dr. H. MUH. DAMING SUNUSI, SH., M.HUM Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Selanjutnya disebut Pihak Pertama
Nama : Dr. H. BERRI SWANTORO, SH. , MH Jabatan : Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Selanjutnya disebut Pihak Kedua
Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja terse but menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, 2 Januari 2017
Pihak Kedua
.~,t\"',/"Y'- ~ .... I SWANTORO, SH., MH ~~- 195909041984031004
Pihak Pertama Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
Dr. H. MUH. DAMING SUNUSI, SH ., M.HUM NIP. 195206011978021001
NO. SASARAN INDIKATOR TARGET
1 2 3 4
1. Terwujudnya Proses a. Persentase sisa perkara yang
Peradilan yang Pasti, diselesaikan
Transparan dan 1. Perkara Perdata 100%
Akuntabel 2. Perkara Pidana 100%
3 . Perkara Tipikor 100%
b . Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu
1. Perkara Perdata 93%
2. Perkara Pidana 94%
3. Perkara Tipikor 95%
C. Persentase penurunan sisa
perkara
1. Perkara Perdata 15%
2. Perkara Pidana 47%
3. Perkara Tipikor 50%
d . Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum:
• Kasasi
1. Perkara Perdata 39%
2. Perkara Pidana 36%
3 . Perkara Tipikor 35%
• Peninjauan Kembali (PK)
1. Perkara Perdata 66%
2. Perkara Pidana 82%
3. Perkara Tipikor 90%
e. Index responden Pengadilan 75
Tingkat Pertama yang puas (IKM)
terhadap layanan Pengadilan
Tinggi
2. Peningkatan Efektivitas a . Persentase salinan putusan yang
Pengelolaan Penyelesaian dikirim ke Pengadilan Pengaju
Perkara Tepat Waktu.
1. Perkara Perdata 100%
2 . Perkara Pidana 100%
3. Perkara Tipikor 100%
b. Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat
yang dapat diakses secara online
dalam waktu 1 (satu) hari setelah
diputus
,
3 .
4.
No. 1.
2.
3.
• Perkara Tipikor 100%
Peningkatan kualitas Persentase pengaduan 100%
pengawasan masyarakat yang ditindaklanjuti
Peningkatan kualitas Persentase Hakim yang lulus 100%
Sumber Daya Manusia eksaminasi Hakim Tinggi dalam
rangka promosi jabatan
Program Ane:e:aran Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Rp. 213.856.000,-03
(Dua ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh enam ribu rupiah)
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Rp. 34.216.076.000,-Tugas Teknis Lainnya
(Tiga puluh empat milyar dua ratus enam belas juta tujuh puluh enam
ribu rupiah) Peningkatan Sarana dan Prasarana Rp. 170.000.000,-Aparatur
(seratus tujuh puluh juta rupiah)
Jakarta, 2 Januari 2017
Pihak Kedua Pihak Pertama dilan Tinggi D KI Jakarta
Dr . H . MUH. DAMING SUNUSI, SH., M.HUM NIP. 1952060 11978021001
RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA
NO
SASARAN STATEGIS
INDIKATOR
TARGET (%)
I II III IV
1 Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti,
Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Perdata 100 100 100 100
Pidana 100 100 100 100
Tipikor 100 100 100 100
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Perdata 93 93 93 93
Pidana 94 94 94 94
Tipikor 95 95 95 95
c. Persentase penurunan sisa perkara
Perdata 15 15 15 15
Pidana 47 47 47 47
Tipikor 50 50 50 50
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
1) Kasasi
Perdata 39 39 39 39
Pidana 36 36 36 36
Tipikor 35 35 35 35
2) Peninjauan Kembali
Perdata 66 66 66 66
Pidana 82 82 82 82
Tipikor 90 90 90 90
e. Index responden Pengadilan Tingkat Pertama yang puas terhadap layanan
Pengadilan Tinggi
75 75 75 75
NO AKSI/KEGIATAN
JADWAL
PELAKSANAAN KELUARAN PROGRAM KEGIATAN DANA (RP)
I II III IV
1 Melaksanakan persidangan dan minutasi perkara
masuk untuk perkara Perdata, Pidana dan Tipikor
√ √ √ √ - Persidangan - Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
- Penyelenggaraan Layanan Dukungan Manajemen
Peradilan
33.685.010.000
- Pertimbangan
Hukum
- Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur Mahkamah Agung
- Penyelenggaraan Layanan
Perkarantoran;
- Putusan Hakim - Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
- Penyelenggaraan Layanan Internal
- Jadwal sidang /
court calendar
- Perkara Peradilan Umum yang
diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang tepat waktu
2 Melaksanakan dan Minutasi
perkara dalam perkara
Perdata, Pidana dan Tipikor
√ √ √ √ - Pencatatan
Register
- Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
- Penyelenggaraan Layanan
Dukungan Manajemen
Peradilan
- Berkas Perkara
Bundel B (pengetikan PP)
- Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
- Penyelenggaraan Layanan
Perkarantoran;
- Salinan Putusan - Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum
- Penyelenggaraan Layanan
Internal
- kegiatan sipp
terlaksana
- Perkara Peradilan Umum yang
diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang tepat waktu
- Penetapan
(Pembuatan dan Pengiriman)
- Pencatatan
- ceklist
kelengkapan berkas
- pengarsipan putusan
3
menyusunan SOP dan
Standar Pelayanan Peradilan
√ √ √ √ - SOP - Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
- Penyelenggaraan Layanan
Dukungan Manajemen Peradilan
170.000.000
- Standar Pelayanan
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
- Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
- Penyelenggaraan Layanan
Perkarantoran;
- Notulen - Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum
- Penyelenggaraan Layanan
Internal
- Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan di tingkat pertama
dan Banding yang tepat waktu
4
Melaksanakan Survei
Kepuasan Masyarakat
√ √ √ √ - Kuesioner SKM - Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
- Penyelenggaraan Layanan
Dukungan Manajemen Peradilan
1.866.781.000
- Notulen - Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Mahkamah Agung
- Penyelenggaraan Layanan Perkarantoran;
- laporan/tabulasi - Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
- Penyelenggaraan Layanan Internal
- Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan di tingkat pertama
dan Banding yang tepat waktu
NO
SASARAN STATEGIS
INDIKATOR
TARGET (%)
I II III IV
2 Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian
Perkara
Persentase salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu
Perdata 50 50 50 50
Pidana 50 50 50 50
Tipikor 50 50 50 50
Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 (satu) hari setelah diputus
Tipikor 100 100 100 100
NO AKSI/KEGIATAN
JADWAL
PELAKSANAAN KELUARAN KEGIATAN PROGRAM DANA
I II III IV
1
Melaksanakan pemantauan
pengiriman salinan putusan yang dikirim ke Pengadilan
Pengaju
√ √ √ √ - Surat Pengantar - Penyelenggaraan Layanan
Dukungan Manajemen Peradilan
- Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
184.459.000
- Salinan Putusan
(Putusan PT)
- Penyelenggaraan Layanan
Perkarantoran;
- Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
- kegiatan sipp
terlaksana
- Penyelenggaraan Layanan
Internal
- Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum
Kegiatan pemantauan - Perkara Peradilan Umum
yang diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang
tepat waktu
2
Melakukan upload data putusan tipikor ke dalam
direktori putsan, satu hari setelah perkara putus
√ √ √ √ - putusan tipikor terpublikasi dalam
direktori putusan
- Penyelenggaraan Layanan Dukungan Manajemen
Peradilan
- Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
- Penyelenggaraan Layanan
Perkarantoran;
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
- Penyelenggaraan Layanan
Internal
Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum
- Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan di tingkat
pertama dan Banding yang tepat waktu
NO
SASARAN STATEGIS
INDIKATOR
TARGET (%)
I II III IV
3 Peningkatan kualitas pengawasan Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100 100 100 100
NO AKSI/KEGIATAN
JADWAL
PELAKSANAAN KELUARAN KEGIATAN PROGRAM DANA
I II III IV
1
Menerima dan
menindaklanjuti pengaduan masyarakat
√ √ √ √ - Laporan pengaduan - Penyelenggaraan Layanan
Dukungan Manajemen Peradilan
- Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
157.549.000
- Surat pengantar - Penyelenggaraan Layanan
Perkarantoran;
- Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
- BA pemeriksaan - Penyelenggaraan Layanan
Internal
- Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum
- Surat tugas pemeriksa - Perkara Peradilan Umum
yang diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang
tepat waktu
- Aplikasi SIWAS terlaksana
- Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan di tingkat
pertama dan Banding yang
tepat waktu
NO
SASARAN STATEGIS
INDIKATOR
TARGET (%)
I II III IV
4 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Persentase Hakim yang lulus eksaminasi Hakim Tinggi dalam rangka promosi
jabatan
100 100 100 100
NO AKSI/KEGIATAN
JADWAL PELAKSANAAN KELUARAN KEGIATAN PROGRAM DANA
I II III IV
1
Melaksanakan eksaminasi
Hakim Calon Tinggi
√ √ √ √ - Laporan eksaminasi - Penyelenggaraan Layanan
Dukungan Manajemen Peradilan
- Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
144.107.000
- Surat undangan &
Surat tugas pelaksana
- Penyelenggaraan Layanan
Perkarantoran;
- Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
Mahkamah Agung
- BA pemeriksaan dan BA Kegiatan
- Penyelenggaraan Layanan Internal
- Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
- Kegiatan eksaminasi - Perkara Peradilan Umum
yang diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang
tepat waktu
- Notulen & Sertifikat - Perkara Peradilan Umum
yang diselesaikan di tingkat pertama dan Banding yang
tepat waktu
- Dokumentasi
KETUA,
Dr. H. MUH DAMING SUNUSI, SH.,M.Hum NIP. 19520601 197802 1 001
MATRIKS MONITORING CAPAIAN KINERJA PER TRIWULAN PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA
TAHUN 2017
NO. SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI CAPAIAN 1 2 3 TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1.
Terwujudnya Proses
Peradilan
yang Pasti, Transparan
dan
Akuntabel
a.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan
1. Perkara Perdata 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2. Perkara Pidana 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3. Perkara Tipikor 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b.
Persentase perkara yang diselesaikan
tepat waktu
1. Perkara Perdata 93% 93% 93% 93% 60% 51% 47% 59% 64.51% 54.83% 50.53% 63.44%
2. Perkara Pidana 94% 94% 94% 94% 86.32% 60.78% 71.87% 81.83% 91.82% 64.65% 76.45% 86.73%
3. Perkara Tipikor 95% 95% 95% 95% 60.86% 84.61% 57.14% 76.92% 64.06% 89.06% 60.14% 80.96%
c.
Persentase penurunan sisa perkara 1. Perkara Perdata 15% 15% 15% 15% 23.49% 29.28% 10.90% 10.63% 156.6% 195.2% 72.66% 70.86%
2. Perkara Pidana 47% 47% 47% 47% 64.44% 100% 45.16% 27.77% 137.10% 212.76% 96.08% 59.08%
3. Perkara Tipikor 50% 50% 50% 50% 50% 77.77% 50% 83.33% 100% 155.54% 100% 166.66%
d.
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum :
Kasasi
1. Perkara Perdata 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39% 39%
2. Perkara Pidana 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36%
3. Perkara Tipikor 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35%
Peninjauan Kembali (PK)
1. Perkara Perdata 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66% 66%
2. Perkara Pidana 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82% 82%
3. Perkara Tipikor 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
e.
Index responden Pengadilan Tingkat
Pertama yang puas terhadap layanan Pengadilan Tinggi
0 0 0 75 0 0 0 75 0 0 0 75
0 0 0 (IKM) 0 0 0 (IKM) 0 0 0 (IKM)
2.
Peningkatan
Efektivitas Pengelolaan
Penyelesaian
Perkara
a.
Persentase salinan putusan yang
dikirim ke Pengadilan Pengaju Tepat Waktu.
1. Perkara Perdata 100% 100% 100% 100% 21.6% 21.6% 21.6% 21.6% 43.2% 43.2% 43.2% 43.2%
2. Perkara Pidana 100% 100% 100% 100% 23.4% 23.4% 23.4% 23.4% 46.8% 46.8% 46.8% 46.8%
3. Perkara Tipikor 100% 100% 100% 100% 23.1% 23.1% 23.1% 23.1% 46.2% 46.2% 46.2% 46.2%
b.
Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang
dapat diakses secara online dalam
waktu 1 (satu) hari setelah diputus
Perkara Tipikor 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
3.
Peningkatan
kualitas
pengawasan
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 14.28% 50% 60% 14.28% 14.28% 50% 60% 14.28%
4.
Peningkatan
kualitas
Sumber Daya Manusia
Persentase Hakim yang lulus eksaminasi Hakim Tinggi dalam rangka
promosi jabatan
100% 100% 100% 100% 0% 100% 0% 0% 0% 100% 0% 0%
Jakarta, 22 Desember 2017
Dr. Muh. Daming Sunusi, SH., M.Hum NIP. 19520601 197802 1 001
FORMULIR CHECKLIST REVIU
No Pernyataan Check List
I Format 1. Laporan Kinerja (LKj) telah menampilkan
data penting IP
2. LKj telah menyajikan informasi target
kinerja
3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP
yang memadai
4. Telah menyajikan dengan lampiran yang
mendukung informasi pada badan
laporan
5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke
depan
6. Telah menyajikan akuntabilitas
keuangan
II Mekanisme
Penyusunan
1. LKj IP disusun oleh unit kerja yang
memiliki tugas fungsi untuk itu
2. Informasi yang disampaikan dalam LKj
telah didukung dengan data yang
memadai
3. Telah terdapat mekanisme penyampaian
data dan informasi dari unit kerja ke
unit penyusun LKj
4. Telah ditetapkan penanggung jawab
pengumpulan data / informasi di setiap
unit kerja
5. Data/Informasi kinerja yang
disampaikan dalam LKj telah diyakini
keandalannya
6. Analisis/Penjelasan dalam LKj telah
diketahui oleh unit kerja terkait
7. LKj IP bukan merupakan gabungan unit
kerja di bawahnya
III Substansi 1. Tujuan / Sasaran dalam LKj telah sesuai
dengan tujuan/sasaran dalam perjanjian
kinerja
2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras
dengan rencana strategis
3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak,
maka terdapat penjelasan yang memadai
4. Terget Indikator Kinerja Tujuan/sasaran
maka dalam LKj telah sesuai dengan
target indikator kinerja Tujuan/sasaran
dalam perjanjian kinerja
5. IKU pada LKj telah sesuai dengan
dokumen IKU yang ditetapkan
6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak,
maka terdapat penjelasan yang memadai
7. Telah terdapat perbandingan data
kinerja dengan tahun lalu, standar
nasional dan sebagainya yang
bermanfaat
8. IKU dan IK telah cukup mengukur
tujuan/sasaran
9. Jika “tidak” telah terdapat penjelasan
yang memadai
10. IKU dan IK telah SMART
Jakarta, 26 Februari 2018
Ketua,
Dr. H. MUH. DAMING SUNUSI, S.H., M.Hum.
NIP. 19520601 197802 1 001
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
PENGADILAN TINGGI JAKARTA
TAHUN ANGGARAN 2017
Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi
Jakarta untuk tahun anggaran 2017 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan
Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi
tanggung jawab manajemen Pengadilan Tinggi Jakarta.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja
telah disajikan secara akurat, andal, dan valid.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang
menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang
disajikan di dalam laporan kinerja ini.
Jakarta, 26 Februari 2018
Ketua,
Dr. H. MUH. DAMING SUNUSI, S.H., M.Hum. NIP. 19520601 197802 1 001
Membaca
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
Kesatu
Kedua
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA NOMOR: WI0.U/127/KP.01.1/12/2017
TENTANG
PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INST ANSI PEMERINT AH (LKjlP) T AHlJN 2017 PADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA
KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA,
Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 1003A/SEK/OT.0l.2/l l/2017 tanggal 27 Nopember 2017 tentang Penyampaian LKjlP tahun 2017 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
a.
b.
C.
1.
2.
bahwa sebagai instansi pemerintah Pengadilan Tinggi DKI Jakarta berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas fungsi serta perananannya; bahwa capaian kinerja indikator utama terukur dan tersaji dalam Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah; bahwa pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah dilakukan oleh Tim yang ditunjuk dalam Surat Keputusan ini.
lnstruksi Presiden (lnpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja lnstansi pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Diktum ketiga lnstruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Negeri (Tingkat Pertama), ke atas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masingmasmg.
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor: PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapanlndikator Kinerja Utama.
4. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor :SE/31/M.P AN/12/2014 tentang Penetapan Kinerja serta sesuai dengan TugasPokok dan Fungsi.
5. Peraturan Menteri Pendnayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiRepublik Indonesia Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis PerjanjianKinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja InstansiPemerintah.
M E M U T U S K A N:
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017 PADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA.
Memperbarui Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor Wl0.U/13/PS.01/1/2017 tanggal 13 Januari 2017 tentang Tim Penyususnan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjlP) 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 serta Rencana Kinerja Tahun 2018 pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Membentuk Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjlP) 2017 dengan susunan sebagaimana tercanturn dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga ...... . .... .
FORMULIR
W11}.U/FORM-001/SOPI018/KTll2016 @Al Rights Reserved
Ketiga
Keempat
Kelima
- 2 -
Agar melaksanakan tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dan melaporkan basil penyusunan laporan paling lambat akhir Pebruari 2018.
Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
��piij;lll di Jakarta 22 Desember 2017
FORMU�
W10-U/FORM-001/SOP/018/KT1/2016 @Al Rights Reserved
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
IS
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Lampiran Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi OKI Jakarta
Nomor : WlO-U/127/KP.01/12/2017
Tanggal : 22 Desember 2017
TIM PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INST ANSI PEMERJNT AH (LKjIP) 2017 PADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA
NAMA/NIP JABATAN JABATAN DALAM SURAT
KEPUTUSAN
Dr. H Muh Darning Sunusi, SH.,MHum Ketua
NIP. 19520601 197802 1 001 Pembina
H. Chaidir, SH, MHNIP. 19510806 197304 1 001
Wakil Kerua Pembina
I Nyoman Adi Juliasa, SH., MH NIP. 19560708 198503 1 003
Hakim Tinggi Ketua Tim
Daniel Daile Pairunan, SH.,MH NIP. 19571019 198503 1 001
Hakim Tinggi Wakil Ketua Tim
Dr. H Teuku Ilz.anor, SH.,SE.,M.Hum Panitera
NIP. 19570830 197903 I 003 Anggota
Ors. Nasrulloh, MSi Sekretaris
NIP. 19650613 198503 I 001 Anggota
ltjah Minantika, SE.,SH.,MH Kepala Bagian Kepegawaian Koordinator Pengumpul Data NIP. 19770530 200502 2 001 dan Perencanaan LKJP Suhard� SH Kepala Bagian Umum dan Koordinator Pengumpul Data NIP. 19630821 198503 I 003 Keuangan LKJP H. Sobandi, SH., MH
Panitera Muda Perdata NIP. 19571117 198603 I 001
Anggota
H. Suprapto, SH, MHPanitera Muda Pidana
NIP. 19560711 199003 1 001 Anggota
David Dapalanggu, SH Panitera Muda Hukum
NIP. 19551225 198603 I 004 Anggota
Yulrnan SH., MH Panitera Muda Khusus NIP. 19640207 199403 1 001 Tipikor
Anggota
Tri Sadhono, SH Kepala Sub.Bagian NIP. 19661129 198603 I 001 Keoegawaian dan TI
Anggota
Hadiarti Trimulyami, S.Kom Kepala Sub.Bagian
NIP. 19790701 200604 2 002 Perencanaan dan Program Anggota
An1rn:aran
Sabrina Napitupulu, SE., MH Kepala Sub.Bagian
NIP. 19661012 200604 2 001 Keuangan Anggota
dan Pelaporan Waluyo, SH, SH.,MH
Panitera Pengganti NIP. 19600615 198203 I 007
Anggota
Suparno, SH.,MH Panitera Pengganti
NIP. 19600404 198012 I 001 Anggota
Amirnurllah, SH Kepala Sub. Bagian Tata NIP. 19810725 200112 l 003 Uhasa dan Rumah Tan,rn:a
Pengumpul Data LkjIP TU & RT
Burhanuddin, SH StafSub.Bag.Kepeg. dan TI
Pengumpul Data LkjlP NIP. 19620908 198503 I 003 Keoegawaian Mintalina, SH. ,MH Staf Sub.Bagian Tata Usaha NIP. 19660228 198605 2 001 dan Rumah Tan1rn:a
Pengumpul Data LkJlP TU & RT
Syahrul Rarnadhan, SH StafKepaniteraan Tipikor
NIP. 19860523 201101 1 009 Pengumpul Data LkjIP Tipikor
Teguh Iman Sunaryo StafKepaniteraan Perdata Pengumpul Data LkjIP Perdata
NIP. 19700803 199003 I 001
Dwinanto, SE., SH Staf Sub.Bag Keuangan dan NIP. 19810525 200904 I 001 Pelaporan
Pengumpul Data LkjIP Keuangan
Danti Pratiwi, SE StafSub.Bag Keuangan dan NIP. 19850204 201101 2012 Pelaporan
Pengumpul Data LkjIP Keuangan
Destian Bimantoro, S.Kom StafKepaniteraan Hukum
NIP. 19851213 201101 1 007 Kompilasi Data LkjIP
Nurussobah, SH., MH Staf Kepaniteraan Hukum Pengumpul Data LkjIP Hukum
Nip. 19760807201101 2 005
Mirna Diniarti, AMd StafSub.Bag.Kepeg. dan TI
NIP. 19860926 200912 2 005 Kornpilasi Data LkjIP
FORMU�
W1 O-U/FORM-001/SOP/018/KTl/2016 @Al Rights Reser\'ed
28 Nur Sidik NIP. 19800519 200604 1 028
StafKepaniteraan Perdata Pengumpul Data LkjIP Perdata
29 Hera Caprina Permatasar~ SJ.Korn
StafKepaniteraan Pidana NIP. 19850115 201503 2 001
Pengumpul Data LkjlP Pidana
30 Yuni Puji Listiowat~ SE Staf Sub.Bag Keuangan dan NIP. 19890607 201503 2 005 Pelaooran
Kompilasi Data LKjIP
GSUNUSI, SH.,MHum ~ 97802 1 001 .
FORMULIR
W10-U/FORM-001 /SOP/018/KTl/2016 @Al Rights Reserved
r -
Membaca
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA NOMOR : WlO-U/122C/KP.01.1/10/2017
TENTANG
TIM PENYUSUN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN REVIU RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019
PADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA
KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA,
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 192/KMA/SK/Xl/2016 tanggal 9 Nopember 2016 tentang Penetapan Reviu Indikator Kinerja Utama Mahkamah Agung RI.
a. bahwa untuk kelancaran Penyusunan Reviu Indikator Kinerja Utama dan ReviuRencana Strategis Tahun 2015-2019 pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta perludibentuk Tim dengan Surat Keputusan.
b. bahwa mereka yang namanya tercantum dalam daftar lampiran surat keputusanini dipandang cakap dan mampu melaksanakan tugas tersebut.
1. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas KinerjaInstansi pemerintah Jo Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
2. Diktum ketiga lnstruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang PenyusunanDokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Negeri (Tingkat Pertama),ke atas secara berjenjang dengan berdasarkan lndikator Kinerja Utama masingmasmg.
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor : PER/09/M.P AN/05/2007 tentang Pedoman Um um PenetapanIndikator Kinerja Utama.
4. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor :SE/31/M.PAN/12/2014 tentang Penetapan Kinerja serta sesuai dengan TugasPokok dan Fungsi.
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiRepublik Indonesia Nomor: 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis PerjanjianKinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja InstansiPemerintah.
6. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor Wl0-U/31/KP.01.1/3/2017 tanggal 3 Maret 2017 tentang Tim Penyusun ReviuIndikator Kinerja Utama dan Reviu Rencana Strategis Tahun 2015-2019;
7. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor Wl0-U/122a/KP.01.1/10/2017 tanggal 24 Oktober 2017 tentang Reviu lndikatorKinerja Utama (IKU) Pengadilan Tinggi DKI Jakarta;
8. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor W10-U/122b/KP.01.1/10/2017 tanggal 24 Oktober 2017 tentang Reviu RencanaStrategis Tahun 2015-2019 Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
MEMUTUSKAN:
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA
TENTANG TIM PENYUSUN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN REVIU RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 PADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA
Kesatu ....... .
FORMULIR
W10-U/FORM--001/SOPI0181l(Tl/2016 @All Rights Reserved
Kesatu
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
- 2 -
Menunjuk yang nama-namanya tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini untuk melakukan Reviu lndikator Kinerja Utama dan Rencana Strategis Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Dalam melakukan Reviu lndikator Kinerja Utama dan Reviu Rencana Strategis berpedoman pada Penetapan Reviu Indikator Kinerja Utama Mahkamah Agung RI.
Agar melaksanakan tugas penyusunan Reviu Indikator Kinerja Utama dan Reviu Rencana Strategis Tahun 2015-2019, paling lam bat akhir Maret 2017 dan melaporkan hasilnya kepada Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
ING SUNUSI, SH. ,M.Hum , ~~fOl 197802 1 001
FORMULIR W10-U/FORM-001 /SOP/018/KTl/2016 @All Rights Reserved
Lampiran Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta
Nomor WIO-U/122C/KP.01/10/2017 Tanggal 24 Oktober 2017
TIM PENYUSUN REVIU INDIKA TOR KINERJA UT AMA DAN REVIU REN CANA STRA TEGIS
TAHUN 2015-2019 P ADA PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA
No. NA MA/NIP JABATAN JABATAN DALAM SURAT
KEPUTUSAN
I. Dr. H. Muh. Darning S1musi, SH.,M.Hwn Ketua Pembina NIP. 19520601 197802 1 001
2. H. Chaidir, SH, MH We.kil Ketua Ketua NIP. 19510806 197304 1 001
3. Dr. H Teuku llzanor, SH,SE.,M.Hwn Panitera We.kil Ketua NIP. 19570830 197903 1 003
4. Drs. Nasrulloh, MSi Sekretaris Sekretaris NIP. 19650613 198503 1 001
5. Itjah Minantika, SE.,SH.,MH Kabag. Kepegawaian Anggota NIP. 19770530 200502 2 001 clan Perencanaan
6. H. Sobandi, SH., MH Panmud Perdata Anggota NIP. 19571117 198603 1 001
7. H. Suprapto, SH., MH Panmud Pidana Anggota NIP. 19560711 199003 1 001
8. David Dapalanggu, SH Panmud Hukwn Anggota NIP. 19551225 198603 l 004
9. Yulrnan SH, MH Panmud Khusus Tipilcor Anggota NIP. 19640207 199403 l 001
10. Sudarto, SH Kasub.Bag. TIJ clan RT Anggota NIP. 19590823 198303 1 008
11. Tri Sadhono, SH Kasub.Bag Kepegawaian clan TI Anggota NIP. 19661129 198603 1 001
12. Hadiarti Trimulyarni, S.Kom Kasub.Bag Perencanaan clan Anggota NIP. 19790701 200604 2 002 Program Anggaran
13 Sabrina Napitupulu, SE., MH Kasub.Bag. Keuangan Anggota NIP. 19661012 200604 2 001 dan Pelaporan
14. Supamo, SH.,MH Panitera Pengganti Anggota NIP. 19600404 198012 1 001
15 Mintalina, SH,MH Staf Sub.Bagian Tata Usaha clan Anggota NIP. 19660228 198605 2 001 Rumah Tangga
16 Burhanuddin, SH Staf Sub.Bag.Kepeg. clan TI Anggota NIP. 19620908 198503 l 003
17 Syahrul Ramadhan, SH StafKepaniteraan Pidana Anggota NIP. 19860523 201101 1 009
18 Teguh Iman Sunaryo StafKepaniteraan Perdata Anggota NIP. 19700803 199003 l 001
19 Dwinanto, SE., SH Staf Sub.Bag Keuangan dan Anggota NIP. 19810525 200904 l 001 Pelaporan
20 Destian Bimantoro, S.Kom Staf Kepaniteraan Hukwn Anggota NIP. 19851213 201101 1 007
21 Mirna Diniarti, A.Md Staf Sub.Bag.Kepeg. clan TI Anggota NIP. 19860926 200912 2 005
22 Nur Sidik Staf Kepaniteraan Tipikor Anggota NIP. 19800519 200604 l 028
23 Agustina, S.Sos Staf Kepaniteraan Perdata Anggota NIP. 19840806 200912 2 007
24 Hera Caprina Pennatasari, SJ.Korn Staf Sub.Bagian Tata Usaba clan Anggota
NIP. 19850115 201503 2 001 Rwnah Tangga
25 Yuni Puji Listiowati, SE Anggota
NIP. 19890607 201503 2 005
AMING SUNUSI, SH.,M.Hum 6/ I 197802 l 001
FORMULIR
W10-U/FORM-001/SOP/018/KTl/2016@AU Rights Reserved