32

KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia
Page 2: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan

Rahmat-Nya kegiatan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu

Tumbuhan (BBPOPT) Triwulan I Tahun 2018 dapat terlaksana dengan

baik.

Laporan kinerja triwulan I ini berisi capaian kinerja BBPOPT selama

periode bulan Januari - Maret 2018. Laporan kinerja merupakan bentuk

pertangggungjawaban sesuai Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. BBPOPT sebagai salah

satu instansi pemerintah yang dibiayai oleh APBN berkewajiban untuk

menyampaikan laporan kinerja sebagai pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi penyelenggara peramalan organisme pengganggu tumbuhan.

Kinerja Balai Besar Peramalan OPT diharapkan selalu berjalan dengan

baik dan meningkat dibanding sebelumnya, walaupun masih terdapat

permasalahan yang menyebabkan tidak tercapainya target yang telah

ditetapkan. Hasil evaluasi triwulan I ini dapat dijadikan sebagai masukan

dalam perbaikan perencanaan pada triwulan selanjutnya dalam mencapai

sasaran Balai Besar Peramalan OPT.

Semoga laporan kinerja triwulan I dapat menggambarkan apa yang telah

dicapai oleh BBPOPT sampai dengan Maret 2018 bagi pihak yang

membutuhkan. Selanjutnya laporan ini dapat dijadikan pendorong BBPOPT

untuk meningkatkan kinerja, sehingga good governance dan clean

government akan terwujud.

Karawang, April 2018

Kepala Balai,

Ir. Tri Susetyo, M.M.

NIP. 195903111983031022

Page 3: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

DAFTAR LAMPIRAN viii

I. PENDAHULUAN 1

1.1. LATAR BELAKANG 1

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN 2

1.3. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 2

1.4. DUKUNGAN SUMBER DAYA MANUSIA 6

1.5. DUKUNGAN ANGGARAN 6

II. PERENCANAAN KINERJA 7

2.1. RENCANA STRATEGIS 2015-2019 9

2.2. SASARAN KEGIATAN 10

2.3. RENCANA KERJA TAHUNAN 10

2.4. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 11

III. AKUNTABILITAS KINERJA 13

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 13

3.2. REALISASI KEUANGAN 24

IV. PENUTUP 25

Page 4: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Sasaran Output Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan

OPT Tahun 2018

10

2. Identifikasi Sampel di Laboratorium Fitopatologi 16

3. Identifikasi Sampel di Laboratorium PCR 17

4. Rasio Luas Serangan OPT Padi yang Terjadi Terhadap Luas

Serangan OPT yang Diramalkan

18

5. Rasio Luas Serangan OPT Jagung yang Terjadi Terhadap Luas

Serangan OPT yang Diramalkan

21

6. Rasio Luas Serangan OPT Kedelai yang Terjadi Terhadap Luas

Serangan OPT yang Diramalkan

7. Realisasi Anggaran Balai Besar POPT Triwulan I Tahun 2018

22

24

Page 5: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Struktur Organisasi Balai Besar Peramalan OPT 6

Page 6: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, Indonesia

membutuhkan tambahan ketersediaan pangan, sehingga komoditas

tanaman pangan memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pangan, pakan, dan industri dalam negeri yang

setiap tahun terus meningkat. Untuk itu, Pemerintah selalu berusaha

untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pangan

strategis nasional. Dalam usaha peningkatan produksi pangan,

perlindungan tanaman mempunyai peranan yang penting dan menjadi

bagian yang tidak dapat dipisahkan.

Mengingat upaya khusus yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian

dalam rangka meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai melalui

peningkatan luas tambah tanam (LTT) dan percepatan kegiatan budidaya

yang difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, maka

diperlukan upaya pengamanan produksi untuk mengantisipasi serangan

OPT. Untuk itu perlu dikembangkan metode pengamatan, peramalan dan

pengendalian serangan organisme pengganggu tumbuhan.

Balai Besar Peramalan OPT sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis

(UPT) di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang mempunyai

tugas melaksanakan dan mengembangkan peramalan organisme

pengganggu tumbuhan (OPT) serta rujukan proteksi tanaman pangan

dan hortikultura, harus dapat turut serta berperan aktif dan memberikan

kontribusi nyata dalam mendukung program peningkatan produksi padi,

jagung, dan kedelai.

Dasar hukum penyusunan laporan kinerja triwulan I tahun 2018 BBPOPT

antara lain:

1. Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP

Page 7: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

2

2. Permenpan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

3. Permenpan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Juklak Evaluasi AKIP

4. Permenpan RB Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran

Permenpan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Juklak Evaluasi AKIP

5. Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

6. Permentan Nomor 153/Permentan/OT.140/12/2013 tanggal 31

Desember 2013 tentang Pedoman SAK Kementan

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan laporan kinerja triwulan I tahun 2018 antara lain:

1. Mengukur capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU)

2. Mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja IKU

Adapun tujuan disusunnya laporan kinerja triwulan I tahun 2018 antara

lain:

1. Sebagai gambaran tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan

kinerja IKU sampai dengan triwulan I tahun 2018

2. Sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan, serta kendala

1.3. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 76/Permentan/

OT.140/11/2011 Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu

Tumbuhan merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal tanaman Pangan. Balai

Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan secara teknis

dibina oleh Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan dan Direktur Perlindungan Hortikultura, Direktorat

Jenderal Hortikultura.

Page 8: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

3

Tugas Balai Besar POPT adalah melaksanan dan mengembangkan

peramalan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) serta rujukan

proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

Sedangkan fungsi BBPOPT adalah sebagai berikut:

1) Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan

peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan

hortikultura;

2) Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor

penentu perkembangan OPT;

3) Pelaksanaan dan penyusunan peramalan, pengamatan, dan

pengendalian OPT;

4) Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan

dan pengamatan, pengendalian OPT berdasarkan sistem

Pengendalian Hama Terpadu (PHT);

5) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi

peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT;

6) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu

standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP);

7) Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan,

dan pengendalian OPT;

8) Pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan

peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan

hortikultura;

9) Pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional;

10) Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga BBPOPT.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar Peramalan OPT

dipimpin oleh seorang Kepala dan memiliki tiga Eselon III dan kelompok

fungsional sebagai berikut:

Page 9: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

4

1. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan

kepegawaian, tata usaha, keuangan, rumah tangga dan

perlengkapan serta penyimpanan dan pengelolaan cadangan bahan

pengendali OPT tingkat nasional. Dalam melaksanakan tugasnya,

Bagian Umum mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan.

b) Pelaksanaan urusan keuangan.

c) Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

d) Pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum dibantu oleh

Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha, Keuangan, serta Rumah

Tangga dan Perlengkapan.

2. Bidang Program dan Evaluasi

Pengelolaan penyusunan program dan evaluasi peramalan,

pengembangan peramalan OPT,dan rujukan proteksi tanaman

pangan dan hortikultura merupakan tugas Bidang Program dan

Evaluasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Program dan

Evaluasi menyelanggarakan fungsi:

a) Penyusunan rencana, program dan anggaran peramalan,

pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman

pangan dan hortikultura.

b) Pelaksanaan kerjasama peramalan, pengembangan peramalan

OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

c) Pemantauan dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan

OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

d) Penyusunan laporan hasil peramalan, pengembangan peramalan

OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

Page 10: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

5

Dalam melaksanakan fungsinya, Bidang Program dan Evaluasi

dibantu oleh Seksi Program, dan Seksi Pemantauan dan Evaluasi.

3. Bidang Pelayanan Teknis

Pengelolaan pemberian dan pelayanan peramalan, pengamatan dan

pengendalian OPT, penyusunan informasi dan dokumentasi hasil

peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT, pengembangan

peramalan, pengamatan, pelaksanaan pemberian bimbingan teknis

peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT serta rujukan

proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Bidang

Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi mempunyai fungsi :

a) Pemberian pelayanan teknis peramalan, pengamatan, dan

pengendalian OPT, pengembangan peramalan, pengamatan, dan

pengendalian OPT, serta rujukan proteksi tanaman pangan dan

hortikultura.

b) Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil peramalan,

pengamatan, dan pengendalian OPT, serta pengembangan

peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, dan rujukan

proteksi tanaman pangan dan hortikultura .

Dalam melaksanakan fungsinya, Bidang Pelayanan Teknis, Informasi

dan Dokumentasi di bantu oleh Seksi Pelayanan Teknis, dan Seksi

Informasi dan Dokumentasi.

Struktur Organisasi Balai Besar Peramalan OPT seperti pada gambar

berikut:

STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR Peramalan OPT

(Permentan Nomor 76/Permentan/OT.140/11/2011)

Page 11: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

6

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Besar Peramalan OPT

1.4. Dukungan Sumberdaya Manusia

Sampai akhir Maret 2018, sumber daya manusia (SDM) BBPOPT

berjumlah 92 pegawai, terdiri dari 11 Pejabat Struktural (11,95%), 39

Pejabat Fungsional Umum (42,39%) dan 42 Pejabat Fungsional Khusus

POPT (45,65%). Sedangkan proporsi pegawai berdasarkan

bagian/bidang adalah Bagian Umum 27 pegawai (29,34%); Bidang

Program dan Evaluasi 10 pegawai (10,86%); Bidang Pelayanan Teknis,

Informasi dan Dokumentasi 13 pegawai (14,13%); dan Kelompok

Jabatan Fungsional 42 pegawai (45,65%).

Klasifikasi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat

dikelompokkan sebagai berikut: SMP 1 pegawai (1.18%), SLTA 43

pegawai (50.59%), Diploma III 9 pegawai (10.59%), Sarjana 28 pegawai

(32.94%), dan Pasca Sarjana 4 pegawai (4.71%).

1.5. Dukungan Anggaran

Dukungan anggaran Balai Besar Peramalan OPT anggaran pada tahun

2018 sebesar Rp. 15.362.846.000,- untuk mendukung kegiatan utama

dan pendukung, termasuk pelaksanaan kegiatan pelayanan

perkantoran. Seluruh alokasi anggaran bersumber dari APBN.

Page 12: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

7

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis 2015-2019

1. Visi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta menjawab

tantangan lingkungan strategis yang dihadapi tersebut di atas,

BBPOPT mempunyai visi “Menjadi Lembaga Terpercaya dan Pusat

Pengembangan Peramalan OPT dan Diakui Dunia Internasional”.

2. Misi

Dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka BBPOPT

merumuskan misi sebagai berikut:

a) Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Petugas di

Bidang Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OPT

(P3OPT);

b) Menciptakan Model Peramalan OPT yang tepat dan akurat;

c) Menciptakan Metode Pengamatan OPT yang tepat dan

akurat;

d) Merakit dan Mengembangkan Teknologi Pengendalian OPT

tepat guna yang efektif, efisien dan aman;

e) Menerapkan dan mengembangkan teknologi PHT spesifik

lokasi; dan

f) Meningkatkan pelayanan dan diseminasi informasi P3OPT.

3. Motto “Peramalan Akurat, Pengendalian Tepat, Produksi

Meningkat”

4. Maklumat “BBPOPT Melayani Konsultasi Teknologi P3OPT Gratis”

5. Tujuan dan Sasaran BBPOPT

Page 13: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

8

Dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, visi, dan misi, BBPOPT

telah merumuskan tujuan strategis, yaitu “Memberikan dukungan

pengamanan produksi dan mengoptimalkan penggunaan

teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian Organisme

Pengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim”.

Sesuai dengan tujuan strategis yang ingin dicapai, maka

dirumuskan sasaran strategi yang ingin dicapai BBPOPTsebagai

berikut :

a) Meningkatnya sumber daya manusia (SDM) baik petugas,

petani maupun masyarakat lainnya di bidang peramalan,

pengamatan, dan pengendalian OPT dalam rangka

pemahaman, pelaksanaan, pemasyarakatan dan

pelembagaan konsepsi PHT.

b) Tercapainya koordinasi dan sinkronisasi instansi pemerintah,

swasta dan masyarakat terkait dalam perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian pembangunan perlindungan

tanaman.

c) Terlaksananya penyusunan program dan mengevaluasi

peramalan, pengembangan peramalan OPT dan rujukan

proteksi tanaman pangan dan hortikultura, serta sinkronisasi

dengan program dan kegiatan perlindungan tanaman antar

berbagai instansi baik di tingkat pusat maupun daerah.

d) Terwujudnya dukungan teknologi di bidang peramalan,

pengamatan, dan pengendalian OPT (P3OPT) kepada pihak

pengambil kebijakan dalam pelaksanaan P3OPT dan rujukan

proteksi.

e) Terwujudnya peran aktif dalam mendukung kegiatan

pembangunan tanaman pangan khususnya pencapaian dan

Page 14: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

9

pertumbuhan produksi pangan nasional khususnya padi,

jagung, kedelai dan ubi kayu pada tahun 2015-2019.

6. Arah Kebijakan

Peningkatan keseimbangan ekosistem dan pengendalian OPT

secara terpadu merupakan salah satu kebijakan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan yang melekat pada tugas dan fungsi

Direktorat Perlindungan Tanaman dan BBPOPT. Kebijakan

tersebut untuk mendukung Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk mencapai

Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.

Dukungan tersebut diharapkan dapat menjadi arah kebijakan

untuk menjamin terjadinya peningkatan produksi dan

produktivitas pada taraf tinggi, menguntungkan bagi petani dan

aman terhadap lingkungan.

7. Strategi

Strategi Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu

Tumbuhan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta

misi untuk mencapai visi yang diinginkan yaitu :

a) Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya

manusia yang bergerak dalam bidang perlindungan tanaman.

b) Meningkatkan kuantitas dan kualitas teknologi peramalan

dan rujukan proteksi tanaman pangan.

c) Meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi, komunikasi

dan diseminasi hasil peramalan dan rujukan proteksi

tanaman.

d) Menjalin dan meningkatkan kualitas kemitraan dalam rangka

mewujudkan hubungan sinergi antara kelembagaan

Page 15: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

10

perlindungan tanaman pangan dan hortikultura di tingkat

pusat dan daerah.

e) Mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas, sumber daya

manusia, dan dana untuk pengembangan peramalan dan

rujukan proteksi.

2.2. Sasaran Kegiatan BBPOPT

Sasaran kegiatan BBPOPT adalah:

a) Meningkatnya kualitas layanan publik.

b) Meningkatnya implementasi rekomendasi peramalan serangan

OPT yang diberikan oleh BBPOPT.

c) Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan BBPOPT.

2.3. Rencana Kerja Tahunan

Rencana Strategis BBPOPT disusun dengan mengacu kepada

Strategi Umum Pembangunan Pertanian, Rencana Strategis

Kementerian Pertanian, Rencana Strategis Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan dan Rencana Strategis Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan.

Selanjutnya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan

dalam Rencana Strategis BBPOPT Tahun 2015-2019, disusun

Rencana Kerja dalam setiap periode pelaksanaan anggaran.

Berdasarkan DIPA-BBPOPT, RKT dirangkum menjadi 3 sasaran fisik

output kegiatan yang ingin dicapai (Tabel 1).

Tabel 1. Sasaran Output Kegiatan Pengembangan Peramalan

Serangan OPT Tahun 2018

No Kegiatan/ Sub

Kegiatan/Uraian/Indikator Output

Sasaran

Fisik Satuan

1. Terlaksananya Pengembangan Model

Peramalan OPT

15 Model

Page 16: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

11

No Kegiatan/ Sub

Kegiatan/Uraian/Indikator Output

Sasaran

Fisik Satuan

2. Terlaksananya Layanan Perkantoran 12 Bulan

3. Terlaksananya Layanan Internal 12

Bulan

2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Perjanjian Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan

kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan

target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki

oleh instansi. Perjanjian Kinerja dimaksud adalah bagian dari Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan

serangkaian dokumen perencanaan dan mempunyai keterkaitan

sangat erat dengan Rencana Strategis, Rencana Kerja (Renja),

Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan DIPA yang telah disusun

sebelumnya. Perjanjian Kinerja digunakan sebagai ukuran dalam

menilai tingkat capaian sasaran Kegiatan Pengembangan

Peramalan Serangan OPT secara efektif, efisien, akuntabel, dan

terukur, serta berorientasi pada keluaran (output) dan hasil

(outcome).

Perjanjian Kinerja BBPOPT yang telah ditandatangi Kepala BBPOPT

dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan dengan indikator kinerja

sebagai berikut :

a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BBPOPT

dengan target 3,5 (skala likert).

b. Rasio luas serangan OPT tanaman padi yang terjadi terhadap luas

serangan OPT yang diramalkan dengan target 67 %.

Page 17: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

12

c. Rasio luas serangan OPT tanaman jagung yang terjadi terhadap

luas serangan OPT yang diramalkan dengan target 67 %.

d. Rasio luas serangan OPT tanaman kedelai yang terjadi terhadap

luas serangan OPT yang diramalkan dengan target 20 %.

e. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan BBPOPT yang

terjadi berulang dengan target 0 (nihil).

f. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi

berulang dengan target 0 (nihil).

Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran kinerja BBPOPT,

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang

Sasaran Kerja Pegawai (SKP), maka seluruh pegawai BBPOPT telah

menyusun SKP 2017. Secara berjenjang SKP Kepala Balai Besar

Peramalan OPT dijabarkan menjadi SKP pejabat Eselon III (Kepala

Bagian/Kepala Bidang), SKP pejabat Eselon III dijabarkan menjadi

SKP Pejabat Eselon IV (Kepala Subbagian/Kepala Seksi). Tugas

Eselon IV yang dituangkan dalam SKP Eselon IV dijabarkan menjadi

SKP pejabat Fungsional Umum yang berada dibawah binaannya,

sedangkan untuk Pejabat Fungsional Khusus (POPT) SKP disusun

dengan merujuk kepada uraian tugas jabatan fungsional POPT yang

disesuaikan dengan tugas, fungsi, visi, misi dan sasaran kinerja

BBPOPT.

Page 18: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan capaian sasaran kinerja Balai

Besar Peramalan OPT tahun 2018 (sampai dengan triwulan I) ditetapkan

berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring. Mengacu pada

kriteria ukuran keberhasilan yang digunakan oleh Kementerian

Pertanian, maka kriteria pengukuran yang digunakan, yaitu (1). Sangat

berhasil apabila capaian > 100%, (2). Berhasil apabila capaian 80-100%,

(3). Cukup berhasil apabila capaian 60-80%, dan (4). Kurang berhasil

apabila capaian < 60% terhadap sasaran output yang telah ditetapkan.

3.1.1. Pencapaian Sasaran Strategis

Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan kinerja

dalam mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan dengan

membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator

kinerja sebagai alat ukur keberhasilan.

Sampai dengan triwulan I tahun 2018, berdasarkan hasil pengukuran

terhadap indikator kinerja utama pada perjanjian kinerja, baru satu

indikator kinerja yang dapat dilakukan penilaian, sementara lainnya

belum dapat diukur, dengan rincian sebagai berikut:

1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Besar

Peramalan OPT belum ada penilaian karena dilakukan setiap

semester (bulan Juni dan November).

2. Rasio luas serangan OPT tanaman padi yang terjadi terhadap luas

serangan OPT yang diramalkan dengan hasil 72,0 %.

Page 19: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

14

3. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan Balai Besar POPT

yang terjadi berulang, sampai saat ini belum ada pemeriksaan oleh

BPK

4. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi berulang (5

aspek SAKIP sesuai PermenPAN RB Nomor 12 Tahun 2015), tidak

ada uji petik penilaian SAKIP oleh Itjen atas Eselon II, penilaian hanya

di tingkat Eselon I.

3.1.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Balai Besar Peramalan OPT

Evaluasi dan analisis capaian kinerja Balai Besar Peramalan OPT adalah

sebagai berikut:

3.1.2.1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BBPOPT

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bertujuan untuk memberikan

informasi yang terukur terhadap kepuasan masyarakat dalam

memperoleh pelayanan dan informasi dari BBPOPT. Metode yang

digunakan dalam penilaian IKM adalam melalui metode survei terhadap

pelanggan/customer dan penerima manfaat lainnya terhadap pelayanan

Balai Besar POPT. Hasil pengolahan data terhadap 14 unsur pelayanan

survei kepuasaan masyarakat dilaksanakan setiap satu semester yaitu

bulan Juni dan November. Sehingga sampai dengan triwulan I, belum

ada data hasil pengolahan penilaian IKM. Sementara capaian tahun

2017 IKM Balai Besar POPT sebesar 87,40.

Dalam mendukung upaya peningkatan IKM atas layanan publik Balai

Besar POPT, Balai Besar POPT melaksanakan kegiatan-kegiatan antara

lain sebagai berikut:

1. Mengikuti kegiatan pelatihan identifikasi nematoda pada tanaman

padi pada tanggal 14-16 Maret 2018 di Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian yang diikuti oleh Umi Kulsum, SP, MSc dan Uci

Niscahya Bhakti, Amd. Pelatihan ini bertujuan untuk

mengembangkan pengetahuan identifikasi nematoda, khususnya

nematoda parasit di tanaman padi.

Page 20: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

15

2. Mengikuti kegiatan seminar nasional dengan tema “Menemukan

kembali PHT kita, memutus lingkatan setan ledakan wereng coklat

dan virus padi” pada tanggal 22 Maret 2018 di Fakultas Pertanian

IPB Bogor yang diikuti oleh Dedi Darmadi, SP dan Umi Kulsum, SP,

MSc. Keynote speaker pada seminar nasional ini adalah Prof. Dr. Ir.

Soemartono Sosromarsono, MSc.

3. Mengikuti Bimbingan Teknis Membangun Pelayanan Prima Tahun

2018 pada tanggal 8-10 Maret 2018 di Bandung yang diikuti oleh

Retno Ayu Prasetyaningtyas, SP dan Rospina Limbong. Tujuan dari

bimbingan teknis ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan

dan akuntabilitas kinerja aparatur birokrasi pemerintah. Kegiatan ini

diikuti oleh 70 orang peserta yang berasal dari unit kerja yang

menyelenggarakan pelayanan/perizinan/pelayanan publik yang

terdapat di Pulau Jawa. Materi pada kegiatan pelayanan prima ini

adalah Pelayanan dalam bentuk verbal dan non verbal (narasumber

dari ASMI) dan standar pelayanan tolak ukur (narasumber dari

Kemenpan RB).

4. Mengikuti sosialisasi peningkatan kemampuan petugas tata naskah

dinas dan kearsipan pada tanggal 21-23 Maret 2018 di Bandung

yang diikuti oleh Arif Hidayat, Mamat Rahmat, Rospina Limbong,

Siyam dan Tarsim. Sosialisasi ini bertujuan untuk (a). Meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pelayanan tata naskah dinas dan kearsipan,

(b). Memperlancar arus komunikasi terkait surat pimpinan, (c).

Meningkatkan kualitas dan peran SDM bidang persuratan dan

kearsipan, dan (d). Meningkatkan pengelolaan dan penataan arsip.

5. Pelayanan Pengujian BBPOPT

BBPOPT mempunyai fungsi sebagai rujukan proteksi tanaman dari

seluruh wilayah Indonesia. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut,

BBPOPT melayani pegujian ataupun identifikasi sampel baik berupa

virus, jamur ataupun bakteri yang menginfeksi jaringan tanaman.

Page 21: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

16

Sampel untuk kegiatan pengujian dikirimkan langsung ke BBPOPT

ataupun dibawa oleh petugas BBPOPT yang melaksanakan kegiatan

di daerah.

Kegiatan pengujian dilakukan dengan cara identifikasi morfologi di

laboratorium fitopatologi. Pada bulan Januari – Maret 2018 telah

dilakukan identifikasi sebanyak 11 kali. Sedangkan identifikasi

molekuler dilakukan di laboratorium PCR dan telah dilakukan

sebanyak 22 kali pengujian.

Tabel 1. Identifikasi Sampel di Laboratorium Fitopatologi

Page 22: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

17

No Asal Sampel Gejala/varietas Patogen

1Ciampanan,

TasikmalayaPadi var Lokal Alternaria sp

2Ciampanan,

TasikmalayaPadi var Lokal Bipolaris oryzae

3 Merauke, Papua

Tanaman Padi kerdil, ujung daun

mengering, pada daun terdapat

bercak tidak beraturan, terdapat

puru pada akar

Meloidogyne spp.

4Kuningan, Jawa

Barat

Busuk pada batang tanaman ubi

jalar, bercak coklat pada daunAlternaria spp.

5Kec. Kotabaru

Karawang

Terdapat busuk hitam pada batang

bunga matahari

Petrobacterium

carotovorum

6Kec. Kotabaru

KarawangBusuk pada umbi bawang merah

Dickeya

chrysanthemi

7Kec. Kotabaru

Karawang

Bercak coklat pada daun bawang

merah disertai kumpulan spora

berwarna peach dan hitam

Colletotrichum

gloeosporioides

8Kec. Batujaya

Karawang

Hawar tanpa batas dari ujung hingga

daun padi mengeringFaktor abiotik

9Kec. Ciamis

Ciamis

Tanaman padi ujung daunnya

berwarna putih dan melintirBukan nematoda

10Kec. Jatisari

Karawang

Malai padi yang diduga terinfeksi

BGR

Burkholderia

glumae

11

Kec. Raman

Utara Lampung

Timur

Daun padi menguning dan malai

tidak berkembangFaktor abiotik

Tabel 2. Identifikasi Sampel di Laboratorium PCR

Page 23: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

18

No Asal Sampel Jenis Sampel DugaanHasil Identifikasi /

Pengujian

1Jayalaksana,

IndramayuPadi Var. Inpari

Virus Kerdil

Rumput/hampaNegatif KH/KR

2Jayalaksana,

IndramayuPadi Var. Inpari

Virus Kerdil

Rumput/hampaPositif Kerdil Hampa

3Jayalaksana,

IndramayuPadi Var. Inpari

Virus Kerdil

Rumput/hampaPositif Kerdil Hampa

4

Kondangjaya,

Karawang

Timur

Padi Var. CiherangVirus Kerdil

Rumput/hampaNegatif KH/KR

5

Kondangjaya,

Karawang

Timur

Padi Var. CiherangVirus Kerdil

Rumput/hampaPositif Kerdil Hampa

6Jatisari,

KarawangPadi Var. Ciherang

Virus Kerdil

Rumput/hampaPositif Kerdil Hampa

7Pabayuran,

BekasiPadi Var IR 42

Virus Kerdil

Rumput/hampaNegatif KH/KR

8

Sirnagalih,

Indihiang

Tasikmalaya

Padi Var Lokal (IR Blu)Virus Kerdil

Rumput/hampaPositif Kerdil Hampa

9

Sirnagalih,

Indihiang

Tasikmalaya

Padi Var Lokal (IR Blu)Virus Kerdil

Rumput/hampaPositif Kerdil Hampa

10

Sindangkerta,

Cipatujah,

Tasikmalaya

Padi Var Lokal (IR Blu)Virus Kerdil

Rumput/hampaPositif Kerdil Hampa

11

Sindangkerta,

Cipatujah,

Tasikmalaya

Padi Var Lokal (IR Blu)Virus Kerdil

Rumput/hampaPositif Kerdil Hampa

12Cikalongari,

JatisariPadi Var. Inpari 30

Virus Kerdil

Rumput/hampaPositif Kerdil Hampa

13Cikalongari,

JatisariPadi Var. Inpari 31

Virus Kerdil

Rumput/hampaPositif Kerdil Hampa

14Cikalongari,

JatisariPadi Var. Inpari 32

Virus Kerdil

Rumput/hampaPositif Kerdil Hampa

15

Kolongan,

Kalawat,

Minahasa Utara

Padi VUB Lusi Virus Tungro Positif Tungro

16Minahasa

SelatanPadi Lokal Virus Tungro Positif Tungro

17

Sumarayar,

Langoan Timur,

Minahasa

Padi Var. Superwin

Tondano

Virus Tungro,

KR/KH

Negatif Tungro, Negatif

KR/KH

18 Minahasa Utara Padi Var Inpari 24 Virus Tungro Positif Tungro

19

Kolongan,

Kalawat,

Minahasa Utara

Padi Var Inpari 25 Virus Tungro Positif Tungro

20

Kolongan,

Kalawat,

Minahasa Utara

Padi, VUB Tarabas Virus Tungro Positif Tungro

21

Wasian, Kakas

Barat,

Minahasa

Padi Var. Superwin

TondanoVirus Tungro Positif Tungro

22

Sumarayar,

Langoan Timur,

Minahasa

Padi Var. InpariVirus Kerdil

RumputNegatif KR

Page 24: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

19

3.1.2.2. Rasio luas serangan OPT tanaman padi yang terjadi terhadap

luas serangan OPT yang diramalkan

Berdasarkan hasil evaluasi yang disajikan pada Tabel 3, diketahui bahwa

kejadian luas serangan OPT Utama Padi pada MT 2017/2018 secara

nasional adalah sebesar 72,0 % dari luas prakiraannya yaitu 216.727,9

ha (maksimal). Hasil ini mengindikasikan bahwa informasi angka

prakiraan serangan dan saran tindak pengelolaan yang disampaikan

telah memberi manfaat dan ditindaklanjuti dengan kegiatan

pengelolaannya secara proporsional, kecuali pada serangan penyakit

blas (Pyricularia oryzae). Hal ini diakibatkan oleh belum optimalnya

pemanfaatan agen pengendali hayati (APH) yaitu Paenibacillus polymixa

dalam perlakuan benih, karena penyakit blas yang disebabkan oleh P.

oryzae ini merupakan penyakit yang tertular dan terbawa benih.

Tabel 3. Rasio Luas Serangan OPT Padi yang Terjadi Terhadap Luas

Serangan OPT yang Diramalkan (%)

Min Rerata Mak

1 PBP 46.115,8 51.474,2 52.346,8 53.220,5 43.334,8 81,4

2 WBC 51.840,2 55.218,3 56.345,7 57.543,7 19.168,1 33,3

3 Tikus 51.353,8 51.667,8 52.471,3 53.278,0 40.110,1 75,3

4 Tungro 2.828,6 1.616,3 2.554,2 3.497,5 1.147,9 32,8

5 Blas 16.727,3 19.577,6 20.529,2 21.487,4 24.226,2 112,7

6 BLB 21.666,1 25.815,7 26.754,2 27.700,8 27.958,1 100,9

Jumlah 190.531,8 205.369,9 211.001,4 216.727,9 155.945,2 72,0

Prakiraan Luas Serangan MT

2017/2018 (Ha)No OPT UtamaKLTS MT

2017 (Ha)

Kejadian Luas

Serangan MT

2017/2018 (Ha)

Rasio Luas Serangan

OPT Padi yang

Terjadi Thd Luas

Serangan OPT yang

Diramalkan (%)

OPT Utama Tanaman padi yang dievaluasi pada workshop ini adalah

Penggerek Batang Padi (PBP, Scirpophaga spp), Wereng Batang Coklat

(WBC, Nilaparvata lugens Stal), Tikus Sawah (Rattus argentiventer),

Penyakit Tungro (ditularkan oleh Nephotettix virescens), Penyakit Blas

(Pyricularia oryzae), Penyakit Bacterial Leaf Blight (BLB, Xanthomonas

campestris pv oryzae), dan Ulat Grayak (Spodoptrera exigua).

Page 25: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

20

Kejadian serangan penyakit blas melebihi angka prakiraan yaitu sebesar

112,7 %. Tingginya serangan blas pada periode MT 2017/2018 ini

disebabkan oleh faktor iklim terutama tingginya curah hujan dan faktor

terbatasnya penggunaan sumber benih sehat yang digunakan petani

(tertular melalui benih).

Perkembangan penyakit blas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain: (a). Faktor Lingkungan yaitu jamur Pyricularia grisea berkembang

optimal pada lingkungan dengan suhu berkisar antara 24-28 oC serta

kelembaban udara mencapai 90 %. Penyebaran spora dibantu angin dan

masih dapat menginfeksi tanaman sehat sejauh 2 km dari sumber

inokulum awal, (b). Faktor inang alternatif yaitu rerumputan (Digitaria

cilaris, Echinochloa colona) dan tanaman jagung atau jerami sisa-sisa

panen dapat menjadi tempat hidup miselia jamur, (c). Faktor pemupukan

nitrogen yang tinggi menyebabkan jaringan daun menjadi lemah

sehingga spora jamur menginfeksi secara optimal dan menyebabkan

kerusakan serius pada tanaman padi. Gabungan antara pemupukan

nitrogen yang tinggi dengan sedikit unsur kalium dan jarak pertanaman

yang rapat juga menjadi faktor penyebab tingginya serangan blas.

Persentase kejadian serangan blas yang melebihi angka prakiraan

terjadi di beberapa provinsi yaitu provinsi Aceh, Sumatera Selatan, DIY,

Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,

Kalimantan Timur dan Papua.

Selain penyakit blas, rasio luas serangan OPT padi yang terjadi pada MT

2017/2018 terhadap luas serangan OPT yang diramalkan yang melebihi

target adalah BLB (Kresek) yaitu 100,9 %. Penyakit BLB ini menyebar

dengan terbawa air, angin dan benih serta infeksi melalui stomata (seed

transmitted). Perkembangan penyakit BLB sangat dipengaruhi oleh

kelembaban tinggi dan suhu rendah yang umumnya terjadi pada musim

penghujan. Gejala serangan terjadi pada awal pertumbuhan, tanaman

layu dan mati. Bila serangan BLB terjadi pada saat berbungan, proses

pengisian gabah menjadi tidak sempurna, menyebabkan gabah tidak

terisi penuh atau bahkan hampa.

Page 26: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

21

Persentase kejadian serangan BLB yang melebihi angka prakiraan terjadi

di Provinsi Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, DIY, Banten,

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi

Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.

3.1.2.3. Rasio luas serangan OPT tanaman jagung yang terjadi terhadap

luas serangan OPT yang diramalkan

Berdasarkan hasil evaluasi yang disajikan pada Tabel 4, diketahui bahwa

kejadian luas serangan OPT Utama Jagung pada MT 2017/2018 secara

nasional adalah sebesar 58,3 % dari luas prakiraannya yaitu 28.142,9

ha (maksimal). Hasil ini mengindikasikan bahwa informasi angka

prakiraan serangan dan saran tindak pengelolaan yang disampaikan

telah memberi manfaat dan ditindaklanjuti dengan kegiatan

pengelolaannya secara proporsional dan rasio luas serangan OPT jagung

yang terjadi terhadap luas serangan yang diramalkan adalah sebesar

58,3 % atau masih dibawah target 67 %. Meskipun pada kejadian

serangan penyakit Hawar Daun Jagung (Helmithosporium turcicum)

masih relatif tinggi yaitu sebesar 79,9 %. Hal ini diakibatkan oleh belum

optimalnya kegiatan sanitasi lahan dari sisa-sisa bahan organik yang ada

di lapangan khususnya pada daerah-daerah yang tanam jagungnya 2

(dua) kali dalam satu musim dan pemanfaatan agen pengendali hayati

(APH) yaitu Paenibacillus polymixa dalam pengendalian dini (fase

vegetatif awal). Sedangkan masih relatif tingginya kejadian serangan ulat

grayak dikarenakan perkembangan ulat grayak dominan dipengaruhi

oleh perubahan musim dari musim kemarau ke musim penghujan.

Persentase kejadian penyakit hawar daun jagung yang melebihi angka

prakiraan terjadi di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan persentase

kejadian serangan ulat grayak yang melebihi angka prakiraan terjadi di

Provinsi Sumatera Barat, NTB, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan

Sulawesi Barat.

Page 27: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

22

Tabel 4. Rasio Luas Serangan OPT Jagung yang Terjadi Terhadap Luas

Serangan OPT yang Diramalkan (%)

Kejadian Luas

Serangan MT

2017/2018 (Ha)

Min Rerata Mak (ha)

1 Lalat Bibit 955 1.073 1.971 2.886 778 27,0

2 Penggerek Batang 2.319 3.888 4.690 5.493 2.608 47,5

3 Bulai 2.215 3.423 4.466 5.508 2.627 47,7

4 Tikus 2.872 1.801 2.660 3.718 2.347 63,1

5 PenggerekTongkol 1.592 1.343 2.209 3.100 1.963 63,3

6 Ulat Grayak 1.479 1.658 2.406 3.184 2.678 84,1

7 Hawar Daun 2.579 2.434 3.360 4.255 3.398 79,9

Jumlah 14.009 15.620 21.762 28.143 16.400 58,3

No OPT Utama

Rasio Luas Serangan

OPT Jagung yang

Terjadi Thd Luas

Serangan OPT yang

Diramalkan (%)

KLTS MT

2017 (ha)

Prakiraan Luas Serangan MT

2017/2018 (Ha)

OPT Utama Tanaman Jagung yang dievaluasi adalah Lalat Bibit,

Penggerek Batang Jagung (PBJ), Penyakit Bulai (Peronospora maydis),

Tikus sawah (Rattus argentiventer), Penggerek Tongkol Jagung, Ulat

Grayak (Spodoptrera excemota), dan Penyakit Hawar Daun Jagung

(Helminthosporium sp).

3.1.2.4. Rasio luas serangan OPT tanaman kedelai yang terjadi terhadap

luas serangan OPT yang diramalkan

Berdasarkan hasil evaluasi yang disajikan pada Tabel 5, diketahui bahwa

kejadian luas serangan OPT Utama Kedelai pada MT 2017/2018 secara

nasional adalah sebesar 13.5 % atau masih dibawah target rasio luas

serangan OPT kedelai yang terjadi terhadap luas serangan OPT yang

diramalkan sebesar 20 %. Hasil ini mengindikasikan bahwa informasi

angka prakiraan serangan dan saran tindak pengelolaan yang

disampaikan telah memberi manfaat dan ditindaklanjuti dengan

kegiatan pengelolaannya secara proporsional, meskipun pada kejadian

serangan Hama Penggulung Daun (Lamprosema indicata) masih relatif

tinggi yaitu sebesar 22.3 %. Hal ini diakibatkan oleh belum optimalnya

Page 28: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

23

kegiatan sanitasi lingkungan terhadap gulma-gulma yang dapat menjadi

inang alternatif dari perusak daun tersebut.

Tabel 5. Rasio Luas Serangan OPT Kedelai yang Terjadi Terhadap Luas

Serangan OPT yang Diramalkan (%)

Kejadian

KLTS MT

2017/2018

Min Rerata Mak (ha)

1 Penggerek Polong 137 -158 681 1.550 255 16,5

2 Lalat Kacang 111 -527 270 1.122 55 4,9

3 Ulat Grayak 348 -138 743 1.668 281 16,8

4 Tikus 153 -300 380 1.103 28 2,5

5 Penggulung Daun 379 580 1.359 2.144 478 22,3

6 Ulat Jengkal 161 -433 315 1.125 80 7,1

Jumlah 1.289 -976 3.748 8.712 1.177 13,5

OPTKLTS MT

2017 (Ha)

Rasio Luas Serangan

OPT Kedelai yang

Terjadi Thd Luas

Serangan OPT yang

Diramalkan (%)

Prakiraan Luas Serangan MT

2017/2018 (Ha) No

OPT Utama Tanaman Kedelai yang dievaluasi adalah Penggerek Polong

(Etiella zinckinella), Lalat Kacang, Ulat Grayak (Spodoptera litura), Tikus

sawah (Rattus argentiventer), Penggulung Daun (Lamprosema inclusa),

dan Ulat Jengkal.

Dalam rangka mencapai target rasio luas serangan OPT tanaman pangan

yang terjadi terhadap luas serangan OPT yang diramalkan adalah melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan bimbingan teknis pengendalian OPT yang dilakukan oleh

petugas BBPOPT kepada gapoktan/poktan.

2. Melakukan pengamatan (surveilans) OPT tanaman pangan.

3. Mendistribusikan agens pengendali hayati ke stakeholder terkait

seperti BPTPH, Lab PHP/AH, PPAH dan gapoktan/poktan.

4. Mengadakan workshop evaluasi prakiraan serangan OPT utama PJK

MT 2017/2018.

Page 29: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

24

3.1.2.5. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan BBPOPT yang

terjadi berulang

Sampai dengan triwulan I belum ada pemeriksaan oleh BPK terhadap

pelaksanaan anggaran Balai Besar POPT tahun 2017. Kegiatan yang

mendukung pencapaian indikator ini yaitu pengelolaan keuangan dan

perlengkapan, yang antara lain: pengelolaan administrasi satuan kerja

Balai Besar POPT dan pemberian honorarium Kuasa Pengguna

Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pembuat Tagihan dan

Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan

PNBP dan Staf Pengelola keuangan, termasuk juga laporan SAI dan

SABMN yang dilaksanakan selama 12 bulan. Sampai dengan triwulan I

telah dilaksanakan pengelolaan keuangan dan perlengkapan selama tiga

bulan.

3.1.2.6. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi

berulang (5 aspek SAKIP sesuai Permenpan RB No. 12 Tahun 2015)

Dalam pelaksanaan evaluasi pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP) lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan tahun 2017 oleh Tim Inspektorat Jenderal Kementan, tidak ada

penilaian SAKIP untuk tingkat Eselon II. Meskipun tidak ada penilaian,

Balai Besar POPT tetap menerapkan SAKIP dengan kegiatan pendukung

antara lain:

1. Rancangan Kerja Balai Besar Peramalan OPT. Sampai dengan

triwulan I baru dilaksanakan penyusunan dokumen Perjanjian

Kinerja pejabat struktural lingkup Balai Besar POPT, SK Tim

Perencanaan, pengisian e-PK, penyusunan Rencana Operasional

Kegiatan (ROK) dan revisi POK tahun 2018.

2. Penyusunan laporan bulanan dan simonev yang telah disusun

sampai dengan bulan Maret 2018.

Page 30: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

25

3. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang sampai triwulan

I telah melaksanakan penetapan SK Tim Satlak PI lingkup Balai

Besar POPT, dan penyusunan petunjuk teknis SPI.

3.2. Realisasi Anggaran

Realisasi keuangan pada tahun 2018 sampai dengan 31 Maret 2018

mencapai Rp 3.040.335.342,- (tiga milyar empat puluh juta tiga ratus

tiga puluh lima ribu tiga ratus empat puluh dua rupiah) atau 19,40 %.

Realisasi anggaran Balai Besar POPT tahun 2018 berdasarkan output

seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Realisasi Anggaran Balai Besar POPT Triwulan I

Tahun 2018 Berdasarkan Output (posisi: s.d 31 Maret 2018)

Kode Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

1768.007 Model Peramalan OPT 5.661.400.000 819.177.115 14,47

1768.951 Layanan Internal 2.085.546.000 357.502.300 17,14

1768.994 Layanan Perkantoran 7.921.900.000 1.863.655.927 23,53

15.668.846.000 3.040.335.342 19,40Jumlah

Beberapa permasalahan yang ditemui dalam pencapaian indikator

kinerja Balai Besar POPT Triwulan I tahun 2018 antara lain:

1. Indikator jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi

berulang (5 aspek SAKIP sesuai PermenPAN RB Nomor 12 Tahun

2015) tidak dapat dinilai, karena tidak ada penilaian SAKIP untuk

tingkat Eselon II dari Inspektorat Jenderal Kementan pada tahun

2018.

2. Pelaksanaan kegiatan pendukung semua indikator belum berjalan

sesuai rencana operasional yang telah disusun.

Page 31: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia

26

BAB IV

PENUTUP

Laporan kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi serta pengelolaan SDM dan program dan kegiatan

yang dibiayai melalui APBN. Laporan kinerja triwulan I tahun 2018 Balai

Besar POPT ini dapat dijadikan sebagai alat kendali dalam pencapaian

kinerja sampai dengan bulan Maret 2018. Melalui laporan kinerja

triwulan I ini dapat memberikan gambaran keberhasilan ataupun

kegagalan pelaksanaan kegiatan dengan membandingkan terhadap

target yang telah ditetapkan. Sehingga dapat menjadi bahan masukan

bagi pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya untuk

pencapaian target sesuai dengan yang telah direncanakan.

Perlu dilakukan evaluasi atas Indikator kinerja yang tidak dilakukan

penilaian yaitu jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP yang terjadi

berulang (5 aspek SAKIP sesuai PermenPAN RB Nomor 12 Tahun 2015),

sehingga tidak akan menjadi kendala dalam penyusunan LAKIN Balai

Besar POPT pada triwulan selanjutnya dan akhir tahun 2018.

Page 32: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAKIN BBPOPT TW I 2018.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia