31
LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 i KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja pelaksanaan kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan sesuai tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan dan dimanfaatkan untuk: 1) Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan; 2) Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang; 3) Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang; dan 4) Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. Pada tanggal 31 Januari 2011 telah disahkan Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Direktur Jenderal Perkebunan dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil dengan 6 (enam) sasaran strategis, adalah sebagai berikut: 1) Pengembangan Budidaya Tanaman Tahunan (karet, kelapa, kelapa sawit, jambu mete, jarak pagar dan kemiri sunan); 2) Pembangunan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan; 3) Terwujudnya Kelembagaan Perkebunan yang Harmonis dan Berkesinambungan; 4) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Usaha Tanaman Kelapa Sawit, Karet, dan Kakao melalui Program Revitalisasi Perkebunan; 5) Pelaksanaan Layanan Perkantoran Pusat; 6) Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Tanaman Tahunan. Kebijakan yang ditempuh adalah meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas dalam proses menuju pelayanan prima melalui peningkatan nilai- nilai profesionalisme, keterbukaan, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen LAKIP Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2011 ini tersusun berkat dukungan dan kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak terkait. Ucapan terima kasih kami sampaikan atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan 2011, semoga dokumen ini dapat menjadi pertanggungjawaban kinerja Direktorat Tanaman Tahunan. Jakarta, Februari 2012 Direktur Tanaman Tahunan Ir. Rismansyah Danasaputra, MM NIP. 19550612 198203 1 002

KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja pelaksanaan kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan sesuai tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan dan dimanfaatkan untuk: 1) Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan; 2) Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang; 3) Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang; dan 4) Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

Pada tanggal 31 Januari 2011 telah disahkan Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Direktur Jenderal Perkebunan dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil dengan 6 (enam) sasaran strategis, adalah sebagai berikut: 1) Pengembangan Budidaya Tanaman Tahunan (karet, kelapa, kelapa sawit, jambu mete, jarak pagar dan kemiri sunan); 2) Pembangunan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan; 3) Terwujudnya Kelembagaan Perkebunan yang Harmonis dan Berkesinambungan; 4) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Usaha Tanaman Kelapa Sawit, Karet, dan Kakao melalui Program Revitalisasi Perkebunan; 5) Pelaksanaan Layanan Perkantoran Pusat; 6) Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Tanaman Tahunan.

Kebijakan yang ditempuh adalah meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas dalam proses menuju pelayanan prima melalui peningkatan nilai-nilai profesionalisme, keterbukaan, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dokumen LAKIP Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2011 ini tersusun berkat dukungan dan kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak terkait. Ucapan terima kasih kami sampaikan atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan 2011, semoga dokumen ini dapat menjadi pertanggungjawaban kinerja Direktorat Tanaman Tahunan.

Jakarta, Februari 2012 Direktur Tanaman Tahunan Ir. Rismansyah Danasaputra, MM NIP. 19550612 198203 1 002

Page 2: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2011 ini dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Tanaman Tahunan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.

Laporan ini disusun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN & RB) Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010-2014, Direktorat Tanaman Tahunan mempunyai tujuan adalah (1) Meningkatkan luas areal, produksi dan produktivitas tanaman tahunan, (2) Meningkatkan penyediaan benih unggul bermutu tanaman tahunan, (3) Meningkatkan dukungan identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya tanaman tahunan, (4) Meningkatkan pemberdayaan petani dan peran kelembagaan tanaman tahunan dan (5) Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tanaman Tahunan.

Sasaran kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 yaitu: (1) Terlaksananya pengembangan budidaya tanaman tahunan (karet, kelapa, kelapa sawit, jambu mete, jarak pagar, kemiri sunan), (2) Terbangunnya kebun sumber benih tanaman tahunan, (3) Terwujudnya kelembagaan perkebunan yang harmonis dan berkesinambungan, (4) Terlaksananya layanan perkantoran pusat, dan (5) Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan tanaman tahunan. Terhadap sasaran sebagaimana tertuang dalam RKT Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011, pada umumnya realisasinya mencapai 100%. Pengukuran kinerja untuk kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya yang tersebar di 32 provinsi, capaian fisiknya rata-rata mencapai 91.73% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 57.980.695.000 (93,82 %).

Untuk pengukuran kinerja di lingkup Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011,

diperoleh realisasi keuangan sebesar Rp. 6.446.069.793 (98,14%). Rincian masing-

masing komponen yang menggambarkan kinerja bagian meliputi (1) Layanan

Perkantoran Pusat, dengan realisasi keuangan sebesar 97,84% dengan katagori

berhasil, (2) Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya dengan realisasi keuangan

sebesar 98,94% dengan katagori berhasil, (3) Perbenihan, dengan realisasi keuangan

sebesar 95,83% dengan katagori berhasil, (4) Budidaya, dengan realisasi keuangan

sebesar 93,80% masuk katagori berhasil, dan (5) Pemberdayaan Kelembagaan,

dengan realisasi keuangan sebesar 93,03% masuk katagori berhasil.

Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2011, antara lain sebagai berikut: (a) Masih adanya revisi POK/DIPA yang diajukan; (b) Penetapan CP/CL di lokasi lahan yang

Page 3: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page iii

diusulkan sering terlambat sebagai akibat kurangnya koordinasi dengan institusi setempat; (c) Penyesuaian RTRWP harus sesuai dengan penetapan calon lahan; dan (c) terbatasnya SDM yang telah memenuhi kualifikasi panitia pengadaan barang/jasa.

Berbagai upaya telah dilakukan baik dari aspek Administrasi, antara lain melalui (1) Penetapan CP/CL secara bertahap; (2) Melakukan upaya percepatan transfer dana bansos ke rekening kelompok; (3) Memacu percepatan pelaksanaan kegiatan di lapangan; (4) Memacu percepatan proses pengadaan barang/jasa; (5) Membuat penetapan reward dan punishment sehingga memicu Provinsi dan Kabupaten untuk menjadi lebih baik yang sebelumnya terlambat menjadi tepat waktu dalam penyampaian data dan informata sesuai yang direncanakan; dan (5) Dukungan Pemprov dan Pemkab setempat dalam mendukung pelaksanaan program untuk mempersiapkan calon petani dan calon lahan.

Kemudian dari aspek Pengorganisasian telah dilaksanakan: (1) Pembagian tugas antara Sekretariat dan Direktorat sebagai penanggungjawab teknis dalam capaian fisik kegiatan dan keuangan sesuai wilayah binaan (6 Provinsi yaitu Sumut, Riau, Kepri, Kalbar, Banten, Papua); (2) Evaluasi kinerja satker per triwulan dimaksudkan untuk memotivasi satker dalam mempercepat pelaksanaan pembangunan perkebunan dan mencapai target sebagaimana ditetapkan Menteri Pertanian; (3) Surat tentang capaian kinerja satker kepada Gubernur selaku wakil pemerintah pusat sekaligus penanggungjawab kegiatan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota selaku penanggungjawab pelaksanaan kegiatan di tingkat Kabupaten; (4) Penilaian kinerja satker; dan (5) Menugaskan Tim ke lapangan dalam rangka mengidentifikasi masalah keterlambatan dan mencari upaya penyelesaiannya.

Dari aspek pengawasan pelaksanaan, adalah: (1) Mengambil langkah-langkah yang strategis untuk percepatan penyerapan keuangan; (2) Mengintensifkan pengawalan, pendampingan dan pembinaan petugas ke Satker Daerah; (3) Melaksanakan pengawalan, pendampingan dan monitoring pelaksanaan kegiatan secara intensif; (4) Melaporkan capaian keuangan setiap bulan kepada Direktur Tanaman Tahunan, baik melalui e-mail, faksimile, telepon maupun media lainnya.

Page 4: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………... i

IKHTISAR EKSEKUTIF ………………………………………………………………... ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………….. 1

1.2. Organisasi ……………………………………………………………….. 2

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA …………………………... 4

2.1. Perencanaan (Rencana Strategis) Direktorat Tanaman Tahunan

Tahun 2010-2014 …………………

4

2.1.1. Visi Sekretariat Tanaman Tahunan Tahun 2010-2014 ……. 4

2.1.2. Misi Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010-2014 …… 4

2.1.3. Nilai-nilai ……………………………………………………. 5

2.1.4. Tujuan Tanaman Tahunan Tahun 2010-2014 ……………. 5

2.1.5. Sasaran Tanaman Tahunan Tahun 2010-2014 …………. 6

2.1.6. Arah Kebijakan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun

2010 – 2014 ………………………………………….

7

2.1.7. Strategi Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010-2014 … 9

2.1.8. Kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010-2014 .. 11

2.1.9. Fokus Kegiatan Yang Terkait Dengan Direktorat Tanaman

Tahunan Tahun 2010-2014 ……

11

2.1.10. Keluaran (Output) ………………………………………….. 12

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2011…………………… 14

2.2.1. Program Pembangunan Tanaman Tahunan Tahun 2011 .. 14

2.2.2. Sasaran Pembangunan Tanaman Taunan Tahun 2011 ….. 14

2.2.3. Indikator Kinerja ……………………………………………….. 14

2.3. Perjanjian Kinerja ……………………………………………………. 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………….. 19

3.1. Pengukuran Kinerja ………………………………………………… 19

3.2. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Kegiatan (Outputs)

3.2.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran

Pengembangan Tanaman Daerah dan Pusat

19

Page 5: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page v

3.2.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Kinerja Direktorat

Tanaman Tahunan di Pusat

21

3.3. Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut …………………………. 22

3.3.1. Permasalahan …………………………………………………… 22

3.3.2. Rencana Aksi dan Upaya Penyelesaian ……………………… 22

3.3.2.1 Administrasi …………………………………………………….. 22

3.3.2.2 Pengorganisasian ……………………………………………… 22

3.3.2.3 Pengawasan Pelaksanaan …………………………………….. 23

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………... 24

4.1. Kesimpulan........................................................................................ 24

4.2. Saran Rekomendasi ....................................................................... 25

Page 6: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam pembangunan nasional dan pembangunan pertanian, pembangunan

perkebunan merupakan salah satu bagian yang pada akhirnya harus dilaksanakan

secara keseluruhan dan berkelanjutan karena menyangkut berbagai aspek seperti

ekonomi, ekologi, lingkungan pengembangan wilayah dan banyaknya tenaga kerja

yang terlibat serta menggantungkan hidupnya dari sub sektor perkebunan sehingga

berdampak pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Seperti yang diamanatkan

dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2004 tentang perkebunan, pembangunan

perkebunan harus mampu meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam

untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat secara berkeadilan dan

berkelanjutan, sehingga peran penting perkebunan sebagai penyedia devisa negara,

penyerap tenaga kerja, pendorong pengembangan industri hilir perkebunan di dalam

negeri, pendukung pengembangan wilayah serta peran pentingnya dalam

mendukung kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup akan semakin

meningkat.

Dengan adanya otonomi daerah sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang

Nomor 22 tahun 1999 yang sudah diperbaiki dengan Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 serta peraturan

pendukungnya, kebijakan pembangunan perkebunan kedepan harus mampu

melaksanakan tugas dan fungsi yang akan dijalankan oleh pemerintah pusat dan

pemerintah daerah di dalam memberikan pelayanan optimal kepada para pelaku

dan pihak yang berkepentingan dalam pembangunan usaha perkebunan.

Untuk mewujudkan pertanggung jawaban kinerja instansi pemerintah maka perlu

dibuat Laporan Akuntabilitas Kinerja yang merupakan laporan kinerja tahunan yang

berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran

strategis instansi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat

berdasarkan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan

Penetapan Kinerja (PK) sesuai dengan Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang telah ditetapkan

dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010.

Page 7: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 2

1.2. Organisasi

Pada tahun 2010 sesuai dengan perubahan organisasi Kementerian Pertanian telah

diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010

tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian

bahwa Direktorat Jenderal Perkebunan adalah unsur pelaksana pada Kementerian

Pertanian. Direktorat Jenderal Perkebunan dipimpin oleh Direktur Jenderal yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.

Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perkebunan. Dalam melaksanakan

tugas, Direktorat Jenderal Perkebunan menyelenggarakan fungsi : (a) perumusan

kebijakan di bidang perbenihan, budidaya, perlindungan, dan pascapanen

perkebunan; (b) pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan, budidaya,

perlindungan, dan pascapanen perkebunan; (c) penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria di bidang perbenihan, budidaya, perlindungan, dan

pascapanen perkebunan; (d) pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

perbenihan, budidaya, perlindungan, dan pasca panen perkebunan; dan (e)

pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perkebunan.

Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perkebunan sesuai dengan Peraturan

Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010

terdiri atas (a) Sekretariat Direktorat Jenderal; (b) Direktorat Tanaman Semusim;

(c) Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar; (d) Direktorat Tanaman Tahunan;

(e) Direktorat Perlindungan Perkebunan; dan (f) Direktorat Pasca Panen dan

Pembinaan Usaha.

Direktorat Tanaman Tahunan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman tahunan.

Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Tanaman Tahunan menyelenggarakan

fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya, serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya, serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan;

3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya, serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan.

4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya, serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan.

5. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman Tahunan.

Page 8: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 3

Direktorat Tanaman Tahunan terdiri atas :

1. Subdirektorat Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya; 2. Subdirektorat Perbenihan; 3. Subdirektorat Budidaya; 4. Subdirektorat Pemberdayaan dan Kelembagaan; 5. Subbagian Tata Usaha; dan 6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 9: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 4

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010 –

2014

Rencana strategis Direktorat Tanaman Tahunan disusun berdasarkan analisis

strategis atas kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terkini yang dihadapi

dalam pembangunan tanaman tahunan selama kurun waktu 2010 – 2014. Rencana

Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman Tahunan memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

kebijakan, program dan kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan yang akan

dilaksanakan selama lima tahun kedepan.

2.1.1. Visi Direktorat Tanaman TahunanTahun 2010 – 2014

Dalam rangka mendukung visi pembangungan perkebunan tahun 2010 – 2014 dari

aspek manajemen dan kegiatan teknis Direktorat, maka ditetapkan Visi Direktorat

Tanaman Tahunan, adalah: ”Menjadi Institusi Pemerintah yang profesional

dalam memberikan fasilitasi dan pelayanan peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman tanaman tahunan yang berkelanjutan, untuk

meningkatkan pendapatan petani”.

2.1.2. Misi Direktorat Tanaman TahunanTahun 2010 – 2014

Untuk dapat berkontribusi secara signifikan dalam misi pembangunan perkebunan

tanaman tahunan tahun 2010 – 2014 dalam mencapai visi tersebut diatas, maka

Direktorat Tanaman Tahunan menetapkan misinya sebagai berikut :

1. Memfasilitasi peningkatan dukungan identifikasi dan pendayagunaan sumber

daya tanaman tahunan;

2. Memfasilitasi peningkatan dukungan penyediaan benih unggul bermutu tanaman

tahunan;

3. Memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan;

4. Memfasilitasi pemberdayaan petani dan kelembagaan tanaman tahunan;

5. Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program Revitalisasi Perkebunan;

6. Mendukung penyediaan Bahan Baku Bahan bakar Nabati/BBN; dan

7. Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat

Tanaman Tahunan.

Page 10: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 5

2.1.3. Nilai – Nilai

Nilai – nilai yang mendukung pelaksanaan kegiatan pada Direktorat Tanaman

adalah:

1. Kebersamaan dalam melaksanakan kegiatan guna mencapai hasil yang optimal

dan berdaya guna sesuai dengan visi dan misi Direktorat Tanaman Tahunan;

2. Keterbukaan/transparansi, sebagai upaya mendukung pemerintahan yang

bersih dan akuntabel sesuai sasaran Direktorat Tanaman Tahunan;

3. Profesionalisme, bagi seluruh aparat yang terkait dalam melaksanakan tugas

yang didukung dengan peningkatan kualitas aparat sehingga menghasilkan hasil

maksimal.

2.1.4. Tujuan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010 – 2014

Untuk dapat mendukung pencapaian agenda pembangunan nasional dan

tujuan pembangunan pertanian, maka tujuan pembangunan perkebunan ditujukan

sebagai berikut:

1. Meningkatkan produksi, produktivitas, mutu, nilai tambah dan daya saing

perkebunan;

2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perkebunan;

3. Meningkatkan penerimaan dan devisa negara dari subsektor perkebunan;

4. Mendukung penyediaan pangan di wilayah perkebunan;

5. Memenuhi kebutuhan konsumsi dan meningkatkan penyediaan bahan baku

industri dalam negeri;

6. Mendukung pengembangan bio-energi melalui peningkatan peran sub sektor

perkebunan sebagai penyedia bahan baku bahan bakar nabati;

7. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya secara arif dan berkelanjutan serta

mendorong pengembangan wilayah.

8. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia perkebunan

9. Meningkatkan peran sub sektor perkebunan sebagai penyedia lapangan kerja

10. Meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas

Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan perkebunan tahun 2010 – 2014

sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan

Perkebunan Tahun 2010 – 2014, maka tujuan Direktorat Tanaman Tahunan adalah

sebagai berikut:

Page 11: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 6

1. Meningkatkan luas areal, produksi dan produktivitas tanaman tahunan;

2. Meningkatkan penyediaan benih unggul bermutu tanaman tahunan;

3. Meningkatkan dukungan identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya tanaman

tahunan;

4. Meningkatkan pemberdayaan petani dan peran kelembagaan tanaman tahunan;

5. Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program Revitalisasi Perkebunan;

6. Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat

Tanaman Tahunan.

2.1.5. Sasaran PengembanganTanaman Tahunan Tahun 2010 – 2014

Pengembangan Tanaman Tahunan dalam kurun waktu tahun 2010 – 2014

difokuskan kepada 6 (enam) komoditas unggulan tanaman tahunan yaitu karet,

kelapa, kelapa sawit, jambu mete, jarak pagar dan kemiri sunan. Sasaran

pengembangan tanaman tahunan tahun 2010 – 2014, adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan luas areal, produksi dan produktivitas tanaman tahunan;

Sasaran:

a. Peningkatan luasan areal tanaman tahunan ( Karet 3.487 Ha, Kelapa Sawit

8.987 Ha, Kelapa 3.833 Ha, Jambu Mete 557 Ha, Jarak pagar 21,22 Ha,

Kemiri Sunan 10 Ha).

b. Peningkatan produksi tanaman tahunan (Karet 2.801 Ton, Kelapa Sawit

28.439 Ton, Kelapa 3.380 Ton, Jambu Mete 159 Ton, Jarak pagar 35 Ton,

Kemiri Sunan 5 Ton)

c. Peningkatan produktivitas tanaman tahunan (Karet 1.019 Kg/Ha, Kelapa

Sawit 1.200 kg/Ha, Kelapa 4.344 kg/Ha, Jambu Mete 640 Kg/Ha, Jarak

pagar 2.000 kg/Ha, Kemiri Sunan 16.000 Kg/Ha).

d. Penyiapan dan penerapan model-model paket teknologi pengembangan

sistem pertanian berbasis tanaman tahunan (Karet, Kelapa Sawit, Kelapa).

2. Meningkatkan penyediaan benih unggul bermutu tanaman tahunan;

Sasaran:

a. Terbangunnya kebun sumber benih tanaman tahunan (Ha) yaitu Kebun

Entres Karet 101 ha, Kebun Induk Kelapa 133 ha, Kebun Induk Jambu Mete

100 ha, Kebun Induk Kemiri Sunan 24 ha.

b. Terlaksananya pelepasan varietas unggul baru 14 varietas/tahun.

Page 12: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 7

c. Tercapainya peningkatan jumlah penangkar benih yang memiliki Tanda

Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) sebanyak 270 unit usaha pada tahun

2014.

3. Meningkatkan dukungan identifikasi dan pendayagunaan sumber daya tanaman

tahunan.

Sasaran:

a. Tersedianya data lahan kegiatan budidaya tanaman tahunan seluas 329.468

Ha/tahun.

b. Tersedianya data petani kegiatan budidaya tanaman tahunan sebanyak

41.737.420 KK/tahun.

c. Tersedianya data kebutuhan sarana produksi (pupuk dan alat mesin) di 32

provinsi.

4. Meningkatkan pemberdayaan petani dan peran kelembagaan tanaman tahunan.

Sasaran:

Terlaksananya pemberdayaan petani sebanyak 28.380 orang.

5. Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program Revitalisasi Perkebunan.

Sasaran:

a. Terlaksananya pembinaan dan pengawalan pembangunan perkebunan

melalui Program Revitalisasi Perkebunan di 22 provinsi.

b. Memfasilitasi tercapainya persetujuan kredit KPEN-RP / Kredit Program

seluas 50.000 Ha.

6. Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat

Tanaman Tahunan.

Sasaran:

Tercapainya peningkatan pelayanan administrasi, keuangan, perlengkapan,

kepegawaian dan surat menyurat pada kegiatan di 4(empat) Subdit Direktorat

Tanaman Tahunan.

2.1.6. Arah Kebijakan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2010 – 2014

Mempertimbangkan kinerja pembangunan perkebunan tanaman tahunan tahun

2010 – 2014 dan prospek komoditas tanaman tahunan, baik di dalam negeri

maupun luar negeri, maka peningkatan upaya pengembangan usaha budidaya

tanaman tahunan akan bertumpu kepada hasil produksi tanaman produktif yang

sudah ada. Bertumpu pada hasil produksi tanaman yang sudah ada, intinya adalah

mengupayakan agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal dan

difasilitasi agar arus hasil produksi pada proses pemasaran hasil berjalan lancar.

Sehingga akan berlangsung terus minat investasi pengembangan tanaman tahunan.

Page 13: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 8

Berkembangnya minat investasi yang dimaksud selain sektor dunia usaha, juga oleh

petani dan usaha kecil menengah. Sebagai kegiatan investasi jangka panjang,

kelanjutan proses kegiatan perlu terjamin konsistensinya, namun tetap mengacu

pada perkembangan kondisi yang ada. Sedangkan upaya fasilitasi untuk

pengembangan baru ditempuh dengan prioritas komoditas tanaman tahunan melalui

bimbingan, pendampingan, pelayanan, dan stimulus dalam bingkai pembinaan

usahatani skala kecil.

Pemecahan pengangguran, kemiskinan, dan pembangunan daerah, tetap harus

merupakan bagian integral dari pengembangan perkebunan tanaman tahunan,

karena selain secara nasional masih merupakan masalah. Saat ini secara

bersamaan oleh masyarakat internasional sedang dikampanyekan pencapaian

tujuan Millenium Development Goals (MDGs), yaitu menekankan pentingnya

penghapusan kemiskinan, peningkatan kesehatan, perbaikan lingkungan, dan akses

pada kesehatan serta pengembangan kerjasama global untuk pembangunan

perkebunan.

Mengacu pada permasalahan dan tantangan kedepan yang dihadapi dewasa ini

dalam 5 (lima) tahun mendatang, dengan mempertimbangkan manfaat, potensi,

peluang dan prospek usaha serta tuntutan penerapan pembangunan perkebunan

tanaman tahunan berkelanjutan, maka penyesuaian dan pemantapan arah kebijakan

pengembangan pembangunan tanaman tahunan periode 2010 – 2014, adalah:

(a) Melanjutkan pengembangan perkebunan tanaman tahunan dengan mengacu

pada penerapan konsep perkebunan tanaman tahunan berkelanjutan, yaitu

mentaati ketentuan yang berlaku, menerapkan Good Agriculture Practices

(GAP), dan pendekatan yang berorientasi akses kesempatan kerja, kesempatan

berusaha, menjadi petani peserta melalui pola kemitraan;

(b) Memperluas jangkauan peranan pengembangan perkebunan tanaman tahunan

terhadap pembangunan daerah, melalui pengembangan disekitar wilayah-

wilayah perkebunan yang telah ada (pengutuhan) dan wilayah-wilayah bukaan

baru dalam wadah pola kemitraan;

(c) Meningkatkan manfaat pengembangan perkebunan tanaman tahunan dengan

cara melanjutkan kegiatan perluasan dan peremajaan, peningkatan

produktivitas, pengembangan industri hilir, dan pemanfaatan limbah dan hasil

samping serta optimasi pemanfaatan sumberdaya yang tersedia pada awal

kegiatan peremajaan maupun pengembangan baru;

(d) Mendukung program pengembangan energi alternatif dengan tetap menjaga

pemenuhan kebutuhan untuk bahan baku industri pangan dan industri

oleochemical, dengan cara meningkatkan laju pengembangan kelapa sawit

khususnya dan komoditi lainnya seperti karet, jarak pagar dan jambu mete;

(e) Meningkatkan Pemberdayaan Petani dan Peran Kelembagaan Tanaman

Tahunan dengan cara memberikan pelatihan kepada petani.

Page 14: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 9

2.1.7. Strategi Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010 - 2014

Untuk mencapai sasaran, mewujudkan visi, misi dan tujuan, serta

mengimplementasikan kebijakan pembangunan perkebunan selama periode 2010-

2014, strategi pembangunan pertanian tahun 2010-2014 yang dikenal dengan Tujuh

Gema Revitalisasi menjadi strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2010-

2014. Komponen 7 (tujuh) Gema Revitalisasi dan penjelasannya seccara garis besar

sebagai berikut :

1). Revitalisasi Lahan

Ketersediaan sumberdaya lahan, termasuk air, yang memadai baik secara

kuantitas dan kualitas merupakan faktor yang sangat fundamental bagi

pertanian. Lahan dan air sebagai media dasar tanaman harus dijaga

kelestariannya agar sistem produksi dapat berjalan secara berkesinambungan.

Beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian secara serius dalam revitalisasi

lahan adalah : ketersediaan, kesuburan, atau pengelolaan, status dan

kepemilikan lahan pertanian dan ketersediaan air pertanian.

2). Revitalisasi Perbenihan

Setelah lahan dan air maka dalam aspek budidaya ketersediaan benih dan bibit

unggul merupakan suatu hal yang sangat fundamental. Perpaduan antara lahan,

yang subur dengan benih/bibit yang unggul akan memproduksi/melahirkan

produksi yang unggul. Secara historis peran benih unggul telah dibuktikan pada

saat keberhasilan dalam peningkatan produksi pada era Revolusi Hijau di tahun

1960-an, dan keberhasilan swasembada beras dan jagung yang dicapai baru-

baru ini juga karena penggunaan benih unggul. Dengan demikian untuk

mencapai dan mempertahankan swasembada pangan yang berkelanjutan maka

perangkat perbenihan harus kuat.

3). Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana

Jalan usaha tani sangat penting meningkatkan efisiensi usahatani terutama

dalam hal pengangkatan sarana produksi dan hasil panen. Upaya untuk

membuat jalan usaha tani dan jalan tingkat desa perlu terus dilakukan. Untuk hal

ini koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah setempat

sangat diperlukan terutama untuk membuka akses ke daerah sentra produksi

pertanian.

4). Revitalisasi Sumber Daya Manusia

Manusia merupakan sumber daya yang sangat vital karena merupakan pelaku

utama pembangunan, termasuk pertanian. Tanpa pelaku yang handal dan

berkompenten, maka pembangunan pertanian tidak dapat berjalan secara

optimal. Kementerian Pertanian mengembangkan berbagai kegiatan bagi

peningkatan sumber daya pertanian melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan

sekolah lapang.Pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia ini

diperuntukkan bagi petani dan aparatur pertanian.

Page 15: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 10

5). Revitalisasi Pembiayaan Pertanian

Kendala yang dialami petani utamanya petani menengah ke bawah adalah

akses terhadap permodalan. Hal ini disebabkan karena masalah klasik yaitu

tidak adanya jaminan/agunan yang dipersyaratkan perbankan. Pada kondisi ini

petani terpaksa berhubungan dengan rentenir yang sudah barang tentu dengan

bunga yang mencekik. Untuk memperbaiki kendala ini, maka upaya-upaya yang

selama ini dilakukan perlu diteruskan seperti penyediaan skim perkreditan

dengan kemudahan proses administrasi seperti KKP-E, KPEN-RP, KUPS;

memperluas skim baru yang lebih mudah; menumbuhkan kelembagaan ekonomi

mikro di pedesaan; melakukan koordinasi dengan instansi di pusat dan di

daerah untuk mempermudah petani dalam mengakses sumber pembiayaan

koperasi termasuk skim pembiayaan yang sudah ada, dan menumbuhkan

kembali koperasi khususnya di bidang pertanian.

6). Revitalisasi Kelembagaan Petani

Kegiatan pertanian secara alami melibatkan sumberdaya manusia (petani) yang

cukup banyak, sarana produksi dan permodalan yang cukup besar. Selain itu

juga sangat berhubungan erat dengan sumber inovasi tekhnologi dan informasi

pasar mulai dari hulu sampai hilir. Dengan karakteristik seperti ini maka

mempermudah melakukan koordinasi sangat diperlukan kelembagaan petani.

Melalui kelembagaan petani, mereka dengan mudah melakukan koordinasi di

antara anggota kelompok dan antara kelompok. Demikian juga melalui kelompok

mereka akan menjadi kuat untuk bisa mengakses pasar dan informasi.

7). Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir

Hal yang perlu dilakukan dalam rangka revitalisasi teknologi dan industri hilir

adalah meningkatkan kegiatan penelitian khususnya dalam rangka penciptaan

inovasi teknologi benih, bibit, pupuk, obat hewan dan tanaman, alsintan dan

produk olahan, pemanfaatan sumberdaya lahan dan air, dan pengelolaan limbah

kebun menjadi suatu produk bermanfaat; mempercepat diseminasi hasil

penelitian dengan mengoptimalkan kelembagaan pengkajian, diklat, penyuluhan,

tenaga teknis pertanian lapangan dan kelembagaan petani; mendorong

pengembangan industri pengolahan pertanian di perdesaan secara efisien guna

peningkatan nilai tambah dan daya saing di pasar dalam negeri dan

internasional; meningkatkan jaminan pemasaran dan stabilitas harga komoditas

pertanian, dan; meningkatkan dan menjaga mutu dan keamanan pangan pada

semua tahapan produksi mulai dari hulu sampai hilir.

Strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 merupakan strategi

yang mengacu pada target utama pembangunan pertanian sehingga sifatnya masih

sektoral. Agar lebih sesuai dengan karakteristik khusus sub sektor perkebunan,

strategi umum dimaksud diformulasikan ke dalam strategi khusus sebagai berikut:

(1) Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan;

Page 16: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 11

(2) Pengembangan komoditas;

(3) Peningkatan dukungan terhadap sistem ketahanan pangan;

(4) Investasi usaha perkebunan;

(5) Penguatan dan Pengembangan sistem informasi manajemen tanaman

tahunan;

(6) Pengembangan SDM;

(7) Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha;

(8) Pengembangan dukungan terhadap pengelolaan SDA dan lingkungan hidup.

Dari 8 (delapan) strategi umum tersebut, maka strategi yang tepat terkait dengan

tugas pokok dan fungsi Direktorat Tanaman Tahunan, adalah:

(1) Kegiatan Revitalisasi Tanaman Perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao);

(2) Kegiatan Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati/Bio

Energi;

(3) Kegiatan Pengembangan Komoditas Ekspor;

(4) Dukungan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.

2.1.8. Kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010 – 2014

Program Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010-2014 mengacu kepada program

Direktorat Jenderal Perkebunan yaitu ”Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Tahunan Berkelanjutan”. Sedangkan kegiatan Direktorat

Tanaman Tahunan adalah fasilitasi pembangunan tanaman tahunan untuk

meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan melalui perluasan,

peremajaan, rehabilitasi, dan diversifikasi yang didukung oleh penyediaan benih

bermutu, sarana produksi, serta pelayanan organisasi secara optimal.

2.1.9. Fokus Kegiatan yang terkait dengan kegiatan Direktorat Tanaman

Tahunan Tahun 2010 – 2014

Mengingat banyaknya permasalahan yang ada, sedangkan sumber daya (SDM,

teknologi, sarana dan prasarana serta dana) yang jumlahnya terbatas, maka

kegiatan pengembangan tanaman tahunan dilaksanakan berdasarkan skala

prioritas. Dengan menetapkan skala prioritas, diharapkan sumber daya yang ada

dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk memecahkan permasalahan

yang ada secara komprehensif. Atas dasar skala prioritas tersebut ditetapkan fokus

kegiatan pengembangan tanaman tahunan tahun 2010 – 2014, adalah sebagai

berikut:

(1) Kegiatan Revitalisasi Tanaman Perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao)

Pengawalan Kegiatan Revitalisasi di Provinsi dan Kabupaten

Operasional Petugas Pendamping (TKP dan PLP-TKP)

Penilaian Kebun Program Revitalisasi Perkebunan

Page 17: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 12

(2) Kegiatan Penyediaan Bahan Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati/Bio Energi

Demplot Pengembangan Kemiri Sunan

Pengutuhan Tanaman Jarak Pagar DME

Pengadaan Kompor Biji Jarak

(3) Kegiatan Pengembangan Komoditas Ekspor;

Peremejaan Kelapa

Perluasan Kelapa

Pengembangan Kelapa Sawit Non Revitalisasi

Pengembangan Model-model Peningkatan Produksi Kelapa Sawit

Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit melalui Penggantian Benih Tidak

bersertifikat dengan Benih Unggul Bermutu Bersertifikat

Peremajaan Jambu Mete

Rehabilitasi Jambu Mete

Perluasan Jambu Mete

Demplot Peremajaan Jambu Mete

Peremajaan Karet

Perluasan Karet Non Revit di wilayah Perbatasan, Pasca Konflik, dan

Bencana Alam

(4) Dukungan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

Pembangunan Kebun Entrys Karet

Pembangunan Kebun Induk Kelapa

Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Pohon Induk

Tanaman Kelapa

Pembangunan Kebun Induk Jambu Mete

Pembangunan Kebun Induk Kemiri Sunan

Pemeliharaan Demplot Peremajaan Kelapa Sawit TBM-1

Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tanaman Tahunan

Integrasi Tanaman Tahunan dan Ternak

Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan

2.1.10. Keluaran (Output)

Sesuai dengan restrukturisasi program dan kegiatan, indikator kinerja yang harus

dipertanggungjawabkan oleh Unit Eselon II adalah output kegiatan. Output dan

komponen kegiatan yang merupakan penjabaran dari kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan Berkelanjutan, adalah

output kegiatan Tahun 2011, sebagai berikut:

Page 18: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 13

1. Terlaksananya kegiatan pengembangan budidaya tanaman tahunan

Dukungan komponen output terdiri dari:

Pengutuhan Desa Mandiri Energi (jarak pagar, kemiri sunan, pengadaan

kompor biji jarak)

Pelaksanaan kegiatan perluasan, peremajaan, rehabilitasi untuk kelapa

sawit, karet, kelapa dan jambu mete

Pengembangan model-model peningkatan produksi kelapa sawit

2. Terlaksananya pembangunan kebun sumber benih tanaman tahunan

Dukungan komponen output terdiri dari:

Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit melalui Penggantian Benih Tidak

bersertifikat dengan Benih Unggul Bermutu Bersertifikat

Pembangunan kebun entrys, kebun induk untuk karet, kelapa, jambu mete

dan kemiri sunan

Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Pohon Induk

Tanaman Kelapa

3. Terlaksananya dukungan kegiatan identifikasi dan pendayagunaan

sumberdaya tanaman tahunan

Dukungan komponen output terdiri dari:

Identifikasi sumber daya melalui kegiatan mengidentifikasi ketersediaan

potensi lahan tanaman tahunan

Pendayagunaan sumber daya melalui kegiatan Integrasi Tanaman Tahunan

dan Ternak

4. Terlaksananya kegiatan pemberdayaan petani dan peran kelembagaan

tanaman tahunan

Dukungan komponen output terdiri dari:

Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan

Penguatan peran Kelembagaan Tanaman Tahunan

5. Terlaksananya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman

perkebunan (kelapa sawit, karet, kakao) melalui program revitalisasi

perkebunan

Dukungan komponen output terdiri dari:

Pengawalan Kegiatan Revitalisasi di Provinsi dan Kabupaten

Operasional Petugas Pendamping (TKP dan PLP-TKP)

Penilaian Kebun Program Revitalisasi Perkebunan

Page 19: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 14

2.2. Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2011

Rencana Kinerja Tahunan secara detail yang meliputi sasaran strategis, indikator

kinerja dan target disajikan pada Formulir RKT (Lampiran 2).

2.2.1. Program Pembangunan Tanaman Tahunan Tahun 2011

Program Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2011 merupakan bagian dari program

pembangunan perkebunan tahun 2010 – 2014 yaitu “Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan Berkelanjutan”.

2.2.2. Sasaran Direktorat Tanaman TahunanTahun 2011

Sasaran strategis pada Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 ditetapkan sesuai

dengan Renstra Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010-2014 adalah

“Meningkatkan Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan yang Berkelanjutan

Melalui Upaya Pengembangan Tanaman Tahunan serta Dukungan Penyediaan

Benih Unggul Bermutu”.

2.2.3 Indikator Kinerja Utama (IKU)

Untuk mengukur kinerja dari pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Tanaman

Tahunan telah ditetapkan indikator kinerja utama berdasarkan keputusan Menteri

Pertanian Nomor: 1185/Kpts/OT.140/3/2010 Tanggal 15 Maret 2010 tentang

Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementerian Pertanian

Tahun 2010-2014, maka Indikator Kinerja (IKU) Direktorat Tanaman Tahunan

sesuai dengan tugas dan fungsinya secara rinci pada lampiran 3.

2.3. Perjanjian Kinerja (PK)

Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan

kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dengan bawahan dalam

mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan dari sumber daya yang tersedia

melalui target kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan

pencapaiannya yang berupa keluaran (output).

Penetapan Kinerja (PK) Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2011 berdasarkan

Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2011 yang disusun setelah DIPA Direktorat

Jenderal Perkebunan diterima pada bulan Januari 2011 dengan mengikuti format

sesuai Pedoman Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi nomor 29 tahun 2010. Penetapan Kinerja Direktorat Tanaman

Tahunan telah ditanda tangani oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Direktur

Page 20: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 15

Jenderal Perkebunan pada bulan Januari tahun 2011. Penetapan Kinerja tersebut

berupa output yang salah satunya dimanifestasikan dalam dimensi perluasan areal

tanaman tahunan secara rinci seperti pada lampiran 4..

Direktorat Tanaman Tahunan dalam rangka melaksanakan pembangunan

perkebunan tahun 2011 dengan program utama yaitu program “Peningkatan

Produksi, Produktivitas Tanaman Tahunan Berkelanjutan“ mendapat alokasi

dana dari APBN sebesar Rp. 84.615.015.000- dana tersebut untuk melaksanakan

kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan di pusat dan di daerah. Sebagaimana

tercantum dalam dokumen Penetapan Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan Tahun

2011 sebagai berikut :

Page 21: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 16

Page 22: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 17

Page 23: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 18

Page 24: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

Setiap akhir Tahun Anggaran dan berakhimya kegiatan, instansi harus melakukan

Pengukuran Kinerja untuk mengetahui pencapaian target kinerja yang ditetapkan

dalam dokumen Penetapan Kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan

dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja dengan

menggunakan Format Pengukuran Kinerja yang ditetapkan dalam Permen-PAN dan

RB No. 29 Tahun 2010.

Capaian kinerja pembangunan tanaman tahunan pada tahun 2011 meliputi capaian

kinerja pengembangan tanaman tahunan di daerah dan capaian kinerja pusat

Direktorat Tanaman Tahunan

.

3.2. Pengukuran Kinerja Capaian Sasaran Kegiatan (Outputs)

Capaian kinerja untuk kegiatan tanaman tahunan, dikelompokkan menjadi capaian

sasaran kinerja daerah dan capaian sasaran kinerja Direktorat Tanaman Tahunan

(pusat).

3.2.1.1. 3.2.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Pengembangan

Tanaman Tahunan Daerah dan Pusat

3.2.1.2.

Pengukuran kinerja capaian pembangunan Tanaman Tahunan dihitung dengan

membandingkan RKT tahun 2011 dengan realisasi kegiatan baik fisik maupun

keuangannya.

Alokasi anggaran APBN di daerah dan di Pusat untuk kegiatan Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan sesuai dengan Formulir

Penetapan Kinerja sebesar Rp. 84.615.015.000,- namun dalam pelaksanaannya

menjadi Rp. 68.368.864000,- karena kegiatan Revitalisasi Perkebunan di daerah

dan di pusat dialokasikan pada Direktorat Pasca Panen dan Pembinaan Usaha.

Pembangunan Tanaman Tahunan pada tahun 2011 mendapatkan alokasi anggaran

dari APBN yang termuat dalam DIPA/POK daerah dan pusat sebesar Rp. 68.

368.864.000,- yang terdiri dari alokasi anggaran di daerah sebesar Rp.

Page 25: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 20

61.800.364.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 57.980.695.000,- (93,82%)

seperti pada table 1. Target fisik di daerah seluas 25.870 ha dengan realisasi fisik

mencapai 24.884 ha, target 16 Paket dengan realisasi 15 paket, target 10 kelompok

dengan realisasi 10 kelompok, target 285 unit dengan realisasi 235 unit, target 17

kegiatan dengan realisasi 15 kegiatan dan target 127 kelompok tani dengan realisasi

114 kelompok tani.

Untuk alokasi anggaran di pusat sebesar Rp. 6.568.500.000,-. Terrealisasi sebesar

Rp. 6.446.069.793 atau sebesar 98,14%, dana tersebut untuk melaksanakan

kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan di pusat seperti terdapat pada lampiran 6.

Tabel 1. Target dan Realisasi Fisik Capaian Kinerja Pengembangan Tanaman

Tahunan di Daerah Tahun 2011

No Sasaran Strategis

FISIK

Target Realisasi %

1 2 3 4 5

1 Terlaksananya Pengembangan Budidaya

Tanaman Tahunan (Kelapa,Kelapa

Sawit,Karet,Jambu Mete,Jarak Pagar,Kemiri

Sunan)

25.582 Ha 24.645 Ha 96.33

16 Pkt 15 Pkt 93.75

10 Kelm 10 Kelm 100

285 Unit 235 Unit 82.45

2 Terbangunnya Kebun Sumber Benih

Tanaman

288 Ha 239 Ha 82.99

17 Keg 15 Keg 88.23

3 Terwujudnya Kelembagaan Perkebunan

yang Harmonis dan Berkesinambungan 127 KT 144 KT 89.76

JUMLAH KESELURUHAN

25.870 Ha 24.884 Ha 93.75

16 Pkt 15 Pkt 96.18

10 Kelm 10 Kelm 100

285 Unit 235 Unit 82.45

17 Keg 15 Keg 88.23

127 KT 114 KT 89.76

JUMLAH RATA-RATA 91.73

Page 26: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 21

Tabel 2. Target dan realisasi penyerapan anggaran pengembangan tanaman

tahunan di daerah tahun 2011

No Sasaran Strategis

KEUANGAN

Target Realisasi %

1 2 3 4 5

1 Terlaksananya Pengembangan

Budidaya Tanaman Tahunan

(Kelapa,Kelapa Sawit,Karet,Jambu

Mete,Jarak Pagar,Kemiri Sunan)

55.578.211.000 52.479.170.000 94,42

2 Terbangunnya Kebun Sumber Benih

Tanaman 2.999.740.000 2.744.402.000 91,49

3 Terwujudnya Kelembagaan

Perkebunan yang Harmonis dan

Berkesinambungan

3.222.413.00 2.757.123.00 85,56

Jumlah 61.800.364.000 57.980.695.000 93.82

Realisasi serapan penggunaan anggaran di daerah sebesar 93,82% seperti terinci

pada Lampiran 5.

3.2.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Kinerja Direktorat Tanaman

Tahunan di Pusat

Pengukuran kinerja Direktorat Tanaman Tahunan terhadap capaian sasaran

kegiatan yang bersumber dari dana APBN di daerah tahun 2011 sebagai berikut :

Pada Tahun 2011 Direktorat Tanaman Tahunan, Direktorat Jenderal Perkebunan

mendapat alokasi dana APBN di pusat yang tertuang dalam DIPA/POK Ditjenbun

sebesar RP. 6.568.500.000,-.

Untuk realisasi penyerapan anggaran pelaksanaan Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan pada tahun 2011 di pusat sebesar Rp.

6.446.069.793,- dari total pagu sebesar Rp. 6.568.500.000,- atau mencapai 98,14%.

Adapun persentase pencapaian dari setiap Sub. Direktorat lingkup Direktorat

Tanaman Tahunan dan Sub. Bagian Tata usaha adalah

1) Subdit Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya sebesar 98,94%; 2) Subdit Perbenihan sebesar 95,83%;

Page 27: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 22

3) Subdit Budidaya 99,66%; 4) Subdit Pemberdayaan dan Kelembagaan 93,03%; 5) Subbag Tata Usaha 97,84%.

3.3. Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut.

3.3.1 Permasalahan

Permasalahan yang terjadi dalam pencapaian sasaran pengembangan tanaman

tahunan tahun 2011 meliputi sebagai berikut:

1. Masih banyaknya Revisi POK/DIPA yang diajukan. 2. Penetapan CP/CL dilokasi lahan yang diusulkan sering terlambat sebagai akibat

kurangnya koordinasi dengan institusi setempat. 3. Penyesuaian RTRWP harus sesuai dengan penetapan calon lahan 4. Terbatasnya SDM yang telah memenuhi kualifikasi panitia pengadaan

barang/jasa

3.3.2. Rencana Aksi dan Upaya Penyelesaian

Rencana aksi dan upaya penyelesaian permasalahan yang dihadapi telah

dirancang dan dilaksanakan dalam rangka mempercepat pelaksanaan serapan

anggaran dan pencapaian fisik. Rencana aksi tersebut meliputi:

3.3.2.1 Administrasi

1. Penetapan CP/CL secara CP/CL secara bertahap.

2. Melakukan upaya percepatan transfer dana Bansos ke rekening kelompok.

3. Memacu percepatan pelaksanaan kegiatan di lapangan.

4. Memacu percepatan proses pengadaan barang/jasa.

5. Membuat penetapan reward and punishment sehingga memicu Provinsi dan

Kabupaten untuk menjadi lebih baik yang sebelumnya terlambat menjadi tepat

waktu dalam penyampaian data dan informasi sesuai yang direncanakan.

6. Dukungan Pemprov dan Pemkab setempat dalam mendukung pelaksanaan

program untuk mempersiapkan calon petani dan calon lahan.

3.3.2.2 Pengorganisasian

1. Pembagian tugas antara Sekretariat dan Direktorat sebagai penanggungjawab

teknis dalam capaian fisik kegiatan dan keuangan sesuai wilayah binaan

(Sumut,Riau,Kepri,Kalbar,Banten dan Papua).

2. Evaluasi kinerja satker per triwulan dimaksudkan untuk memotivasi satker

dalam mempercepat pelaksanaan pembangunan perkebunan dan mencapai

Page 28: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 23

target sebagaimana ditetapkan Menteri Pertanian.

3. Surat tentang capaian kinerja satker kepada Gubernur selaku wakil pemerintah

pusat sekaligus penanggungjawab kegiatan di tingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota selaku penanggungjawab pelaksanaan kegiatan di tingkat

Kabupaten.

4. Penilaian kinerja satker.

5. Menugaskan Tim ke lapangan dalam rangka mengidentifikasi masalah

keterlambatan dan mencari upaya penyelesaiannya.

3.3.2.3 Pengawasan Pelaksanaaan

1. Mengambil langkah-langkah yang strategis untuk percepatan penyerapan

keuangan.

2. Mengintensifkan pengawalan pendampingan, pendampingan dan pembinaan

petugas ke Satker Daerah.

3. Melaksanakan pengawalan pendampingan dan monitoring pelaksanaan

kegiatan secara intensif

4. Melaporkan capaian keuangan setiap bulan kepada Direktur Tanaman

Tahunan, baik melalui email, facsimile, telepon maupun media lainnya.

Page 29: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2011 Page 24

BAB IV

P E N U T U P

1.1. Kesimpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2011 adalah

laporan kinerja tahunan yang disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban

penyelenggaran tugas dan fungsi yang dilaksanakan selama 1 (satu) tahun sesuai

Rencana Strategis Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010 – 2014. Pada tahun

2011 Direktorat Tanaman Tahunan Telah melaksanakan kegiatan dari dana APBN

Direktorat Jenderal Perkebunan baik kegiatan Pusat maupun kegiatan daerah yang

berupa Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan.

Berdasarkan program Direktorat Jenderal Perkebunan maka Direktorat Tanaman

Tahunan melaksanakan kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Tanaman Tahunan. Kegiatan tersebut antara lain terdiri dari kegiatan : (1)

Pengembangan budidaya tanaman tahunan khususnya 6 (enam) komoditi unggulan

tanaman tahunan yaitu kelapa, kelapa sawit, karet, jambu mete, jarak pagar,

kemiri sunan; (2) Pembangunan Kebun Sumber Benih Tanaman Tahunan; (3)

Perwujudan Kelembagaan Perkebunan yang Harmonis dan Berkesinambungan; (4)

Pelaksanaan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Usaha Tanaman Kelapa

Sawit, Karet, dan Kakao melalui Program Revitalisasi Perkebunan; (5) Pelaksanaan

Layanan Perkantoran Pusat; dan (6) Terlaksananya monitoring dan Evaluasi

Kegiatan Tanaman Tahunan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah

dilakukan Pengukuran Kinerja. Secara umum capaian kinerja Direktorat Tanaman

Tahunan pada tahun 2011 sudah mendekati tujuan dan sasaran yang hendak

dicapai, hal ini dilihat dari Persentase Pengukuran kinerja rata-rata kegiatan

mencapai lebih dari 90%, namun untuk mencapai sasaran tersebut diatas masih

diperlukan adanya kerjasama dengan berbagai pihak terkait baik pemerintah pusat

dan daerah maupun dengan pihak terkait lainnya.

1.2 Saran Rekomendasi

Laporan akuntabilitas kinerja Direktorat Tanaman Tahunan ini disusun sebagai

pertanggung jawaban kinerja Direktorat Tanaman Tahunan selama 1 (satu) tahun

dan disusun di akhir tahun anggaran 2011. Dalam penyusunan laporan perlu adanya

perbaikan dalam penyusunan rencana strategis, pengumpulan hasil pelaksanaan

kegiatan sampai pada laporan akhir kegiatan dari masing-masing sub direktorat

sehingga laporan ini dapat digunakan sebagai perbandingan dalam pencapaian

kinerja pada tahun anggaran berikutnya.

Page 30: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal PerkebunanUnit Organisasi Eselon II : Direktorat Tanaman TahunanTahun Anggaran : 2011Kegiatan : Pusat

TARGET REALISASI % PAGU (Rp) REALISASI (Rp) %

1 2 4 5 6 7 8 9 10

1 Layanan perkantoran pusat (Direktorat Tanaman Tahunan)

1. Administrasi kegiatan Paket 1 1 100 401.000.000 389.164.032 97,05

2. Penyusunan Rencana Kerja/Teknis dan Monitoring Paket 1 1 100 462.500.000 455.719.940 98,53

JUMLAH 1 Paket 2 2 100 863.500.000 844.883.972 97,84

2 Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya

1. Fasilitasi Identifikasi Sumber Daya Paket 1 1 100 357.300.000 355.569.240 99,52

- Penggandaan Buku Pedoman

- Pertemuan Identifikasi

2. Fasilitasi Pendayagunaan Sumber Daya Paket 1 1 100 357.300.000 351.456.110 98,36

- Pertemuan Pelaksanaan Pendayagunaan Sumber DayaJUMLAH 2 Paket 2 2 100 714.600.000 707.025.350 98,94

Perbenihan

1. Penyiapan Perbenihan (Penilaian, Pemantapan, Pengawalan Paket 1 1 100 357.500.000 349.468.018 97,75

- Pertemuan Pelaksanaan Perbenihan

- Pengawalan pembangunan sumber benih

2. Bimbingan Perbenihan

a. Pembinaan Kelembagaan Usaha Perbenihan Paket 1 1 100 357.800.000 343.986.370 96,14

- Pertemuan pembangunan kebun koleksi nasional plasma

nutfah kelapa sawit

- Pengawalan penyediaan benih untuk perluasan/peremajaan

tanaman tahunan

- Pengawalan pembangunan kebun koleksi nasional plasma

nutfah kelapa sawit

b. Fasilitasi Pelepasan dan Penarikan Varietas Paket 1 1 100 310.200.000 289.250.525 93,25

- Sidang pelepasan varietas tanaman

- Monev varietas unggul yang telah dan akan dilepas

JUMLAH 3 Paket 3 3 100 1.025.500.000 982.704.913 95,83

ANGGARAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

FISIK

3

Pelayanan ketatalaksanaan,

administrasi dan organisasi

Dukungan kegiatan identifikasi

dan pendayagunaan

sumberdaya tanaman tahunan

3 Dukungan penyediaan benih

unggul dan bermutu komoditi

tanaman tahunan

Lampiran 6

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011

Page 31: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIP_DIR_TAN_TAHUNAN_2011.pdf · KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

TARGET REALISASI % PAGU (Rp) REALISASI (Rp) %

1 2 4 5 6 7 8 9 10

ANGGARAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

FISIK

3

Budidaya

1. Fasilitasi Penyiapan Teknologi Budidaya Tanaman Tahunan Paket 1 1 100 298.600.000 296.311.142 99,23

- Pertemuan koordinasi

- Penyusunan design dan pedoman teknis

2. Penerapan Teknologi

a. Fasilitasi Penerapan Teknologi Budidaya Tanaman Tahunan Paket 1 1 100 416.000.000 408.240.025 98,13

- Pertemuan koodinasi penerapan teknologi tanaman tahunan

b. Diversifikasi Usaha Tani di Lahan Karet (SKR) Paket 1 1 100 2.648.000.000 2.646.602.501 99,95

JUMLAH 4 Paket 3 3 100 3.362.600.000 3.351.153.668 99,66

Pemberdayaan dan Kelembagaan

1. Pemberdayaan

a. Fasilitasi Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan Paket 1 1 100 172.800.000 172.156.850 99,63

b. Fasilitasi Pemberdayaan Petugas Tanaman Tahunan Paket 1 1 100 111.500.000 84.098.150 75,42

- Workshop vintage model karet2. Kelembagaan

a. Fasilitasi Penumbuhan dan peningkatan Kelembagaan Paket 1 1 100 166.300.000 155.249.990 93,36

b. Pertemuan koordinasi asosiasi tanaman perkebunan Paket 1 1 100 151.700.000 125.581.800 82,78

- Pertemuan assosiasi petani tanaman tahunan

JUMLAH 5 Paket 4 4 100 602.300.000 560.301.890 93,03

5 Dukungan pemberdayaan dan

penguatan kelembagaan

tanaman rempah dan

penyegar.

Paket 14 14 100 6.568.500.000 6.446.069.793 98,14 JUMLAH SELURUHNYA

4 Pembinaan, pengawalan,

monev dan evaluasi kegiatan

pengembangan tanaman

tahunan