3
Pengujian Kausalitas antara Perkembagan Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja di Koridor Ekonomi (MP3EI) Secara singkat, MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang direncakan secara bertahap sampai tahun 2025 di 6 koridor strategis Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali - Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua Maluku) diharapkan mampu meningkatkan PDB Nasional secara agregat maupun PDRB tiap koridor strategis dengan signifikan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan pendekatan Investasi terhadap pertumbuhan PDRB maupun penyerapan tenaga kerja pada setiap koridor ekonomi yang dimaksud. Penggunaan metode kausalitas Granger (Chotib, 2012) digunakan sebagai pendekatan terhadap korelasi kedua faktor tersebut. Dari hasil yang penulis dapatkan (terlampir di lampiran), secara agregat (6 koridor) hubungan antara investasi dengan penyerapan tenaga kerja berhubungan positif. Di tingkat nasional, bisa dikatakan signifikansi positif dari investasi (baik domestik maupun asing) mampu mendorong penyerapan tenaga kerja. Akan tetapi, ketika penulis meninjau dalam skala yang lebih kecil (per koridor), hasil yang didapatkan lewat kausalitas Granger menunjukkan adanya ketimpangan region terhadap penyerapan tenaga kerja. Uji Granger dipergunakan untuk melihat dampak di level region (koridor). Dari pengolahan data dengan kausalitas Granger, ditemukan adanya potensi ketimpangan (gap) dalam tiap koridor ekonomi. Yang paling mencolok adalah kesenjangan / ketimpangan antara koridor Jawa terhadap non-Jawa (5 koridor lainnya, kecuali Bali Nusa ), terutama pada koridor ekonomi di Indonesia Timur (Sulawesi dan Papua Maluku). Informasi dari Granger Causality menjabarkan keadaan riil di Indonesia. Kesenjangan / ketimpangan antara koridor ekonomi Jawa dan Luar Jawa menyebabkan hubungan kausalitas (granger) penyerapan lapangan kerja dan investasi hanya signifikan dan konsisten 1 untuk koridor ekonomi Jawa. Sementara itu, kausalitas tidak dapat dibuktikan pada 4 koridor ekonomi lainya, hanya koridor ekonomi Bali - Nusa Tenggara yang masih memiliki hubungan, namun secara konstanta, hubungannya terlampau lemah dibandingkan kausalitas di koridor ekonomi Jawa. Kesimpulan yang bisa diambil, MP3EI masih jauh dari hasil yang ditargetkan (pemerataan ekonomi dan pembangunan). Dari hasil temuan penulis, melalui analisis kausalitas Granger, ketimpangan penyerapan tenaga kerja antara Jawa Bali Nusa Tenggara terhadap koridor ekonomi lain diluar mereka (terutama koridor ekonomi Jawa) masih belum diantisipasi dengan baik. Pemerataan pembangunan dan infrastruktur, serta spesialisasi koridor ekonomi (seperti halnya yang dicanangkan 1 Konsisten menurut Gudjarati adalah dalam level maupun lag berapapun, hasil kausalitas Granger tidak berubah.

Kausalitas Investasi dengan Penyerapan Tenaga Kerja: Analisis Ringkas Proyek MP3EI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Disini penulis menggunakan Metode Kausalitas Granger pada model Panel Investasi MP3EI yang dicanangkan hingga tahun 2025, untuk dilihat pengaruhnya pada GDP. Tulisan ini diharapkan menjadi Milestone penelitian berikutnya.

Citation preview

Page 1: Kausalitas Investasi dengan Penyerapan Tenaga Kerja: Analisis Ringkas Proyek MP3EI

Pengujian Kausalitas antara Perkembagan

Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja di

Koridor Ekonomi (MP3EI)

Secara singkat, MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang direncakan secara bertahap sampai tahun 2025 di 6 koridor strategis Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali - Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua – Maluku) diharapkan mampu meningkatkan PDB Nasional secara agregat maupun PDRB tiap koridor strategis dengan signifikan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan pendekatan Investasi terhadap pertumbuhan PDRB maupun penyerapan tenaga kerja pada setiap koridor ekonomi yang dimaksud. Penggunaan metode kausalitas Granger (Chotib, 2012) digunakan sebagai pendekatan terhadap korelasi kedua faktor tersebut.

Dari hasil yang penulis dapatkan (terlampir di lampiran), secara agregat (6 koridor) hubungan antara investasi dengan penyerapan tenaga kerja berhubungan positif. Di tingkat nasional, bisa dikatakan signifikansi positif dari investasi (baik domestik maupun asing) mampu mendorong penyerapan tenaga kerja. Akan tetapi, ketika penulis meninjau dalam skala yang lebih kecil (per koridor), hasil yang didapatkan lewat kausalitas Granger menunjukkan adanya ketimpangan region terhadap penyerapan tenaga kerja. Uji Granger dipergunakan untuk melihat dampak di level region (koridor).

Dari pengolahan data dengan kausalitas Granger, ditemukan adanya potensi ketimpangan (gap) dalam tiap koridor ekonomi. Yang paling mencolok adalah kesenjangan / ketimpangan antara koridor Jawa terhadap non-Jawa (5 koridor lainnya, kecuali Bali – Nusa ), terutama pada koridor ekonomi di Indonesia Timur (Sulawesi dan Papua – Maluku).

Informasi dari Granger Causality menjabarkan keadaan riil di Indonesia. Kesenjangan / ketimpangan antara koridor ekonomi Jawa dan Luar Jawa menyebabkan hubungan kausalitas (granger) penyerapan lapangan kerja dan investasi hanya signifikan dan konsisten1 untuk koridor ekonomi Jawa. Sementara itu, kausalitas tidak dapat dibuktikan pada 4 koridor ekonomi lainya, hanya koridor ekonomi Bali - Nusa Tenggara yang masih memiliki hubungan, namun secara konstanta, hubungannya terlampau lemah dibandingkan kausalitas di koridor ekonomi Jawa.

Kesimpulan yang bisa diambil, MP3EI masih jauh dari hasil yang ditargetkan (pemerataan ekonomi dan pembangunan). Dari hasil temuan penulis, melalui analisis kausalitas Granger, ketimpangan penyerapan tenaga kerja antara Jawa – Bali – Nusa Tenggara terhadap koridor ekonomi lain diluar mereka (terutama koridor ekonomi Jawa) masih belum diantisipasi dengan baik. Pemerataan pembangunan dan infrastruktur, serta spesialisasi koridor ekonomi (seperti halnya yang dicanangkan

1 Konsisten menurut Gudjarati adalah dalam level maupun lag berapapun, hasil kausalitas Granger tidak

berubah.

Page 2: Kausalitas Investasi dengan Penyerapan Tenaga Kerja: Analisis Ringkas Proyek MP3EI

dalam MP3EI) di luar Jawa (bertujuan untuk meningkatkan investasi asing maupun domestik) diharapkan mampu menjadi solusi atas kesenjangan penyerapan tenaga kerja pada koridor ekonomi selain Jawa. Finalnya, diharapkan penyerapan kerja yang tinggi di semua koridor ekonomi, mampu meningkatkan PDRB maupun PDB Nasional, serta mengurangi tingkat pengangguran di setiap koridor ekonomi. []

Referensi:

Gudjarati, Damodar N. (2003). Essential Econometrics. New York, USA: McGraw-

Hill.

Hasan, Chotib. Et-al. (2012). Analisis Pola Investasi Dalam Penyerapan Tenaga

Kerja Menurut Wilayah Koridor Ekonomi MP3EI. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan.

Lampiran: (Diluar Halaman)

Tabel 1.

Hasil Model Ekonometrika Panel (Fixed-Effect) untuk Koridor Ekonomi

Sumber: Chotib, et-al. (2012), diolah dari data LKPM. P-Value (Signifikansi), didapatkan dari hasil Uji Panel Data.

Koridor Ekonomi

Dependent Var. Penyerapan

Konstanta 27,520.76 P-Value 0.00

Investasi 1.24

P-Value 0.00

Java EC 62,297.38

P-Value 0.00

Bali & Nusa Tenggara EC -24,963.90

P-Value 0.00

Kalimantan EC -17,647.97

P-Value 0.00

Sulawesi EC -26,380.48 P-Value 0.00

Papua & Maluku EC -26,450.15

P-Value 0.00

Log Likelihood -643.79

Observasi 60

Wald Chi2 2,102.52

Prob Chi2 0.00

Page 3: Kausalitas Investasi dengan Penyerapan Tenaga Kerja: Analisis Ringkas Proyek MP3EI

Tabel 2.

Uji Granger Causality untuk Koridor Ekonomi

Koridor Ekonomi Granger Causality Test

Lags 1 Lags2 Sumatera EC Tidak ada Tidak ada

Java EC Ada Ada

Bali & Nusa Tenggara EC Ada Tidak ada

Kalimantan EC Tidak ada Tidak ada

Sulawesi EC Tidak ada Tidak ada

Papua & Maluku EC Tidak ada Tidak ada

Sumber: Chotib, et-al. (2012), diolah dari data LKPM.