8
Benteng Fort Rotterdam Makassar – kawasan Wisata Budaya KAWASAN WISATA BUDAYA BENTENG FORT ROTTERDAM MAKASSAR Gambaran umum Benteng Fort Rotterdam (Benteng Ujung Pandang) merupakan salah satu dari sekian banyak benteng yang mengelilingi kota Makassar pada masa lampau. Benteng ini adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Benteng ini merupakan saksi sejarah kejayaan masa lalu masyarakat sulawesi selatan khususnya kerjaan Gowa. Benteng Fort Rotterdam, oleh masayarakat Gowa dikenal dengan sebutan Benteng Pannyua karena jika dilihat dari atas bentuknya menyerupai seekor penyu. Bentuk penyu menggambarkan bahwa kerajaan Gowa adalah kerajaan pelaut. Lokasi Benteng Fort Rottedam berada di pusat perdagangan kota yaitu di depan pelabuhan laut kota Makassar dan sekitar 2 km dari pantai losari. Benteng tua dan bersejarah itu masih terus memancarkan pesona bagi warga kota Makassar. Di dalam benteng terdapat Musium La Galigo yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Jika diamati dari atas, benteng ini lebih menyerupai seekor penyu. Sebagian sumber berpendapat, bentuk penyu tersebut menggambarkan bahwa Kerajaan Gowa adalah kerajaan pelaut. Benteng itu sebagai pelindung Ibu Kota. Benteng Fort Rotterdam dalam beberapa dekade mengalami perubahan fungsi. Pada masa pemerintahan Belanda, bangunan ini digunakan sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan. sesuai nama kota di Belanda. Ketika itu Belanda menjadikan benteng ini sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan. Pada masa penjajahan Jepang, benteng ini difungsikan sebagai pusat studi pertanian dan bahasa. Kemudian oleh TNI dijadikan sebagai Perencanaan Pariwisata Page 1 Benteng Fort Rotterdam

Kawasan Wisata Budaya Benteng Fort Rotterdam Makassar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kawasan Wisata Budaya Benteng Fort Rotterdam Makassar

Benteng Fort Rotterdam Makassar – kawasan Wisata Budaya

KAWASAN WISATA BUDAYA BENTENG FORT ROTTERDAM MAKASSAR

Gambaran umum

Benteng Fort Rotterdam (Benteng Ujung Pandang) merupakan salah satu dari sekian banyak benteng yang mengelilingi kota Makassar pada masa lampau. Benteng ini adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna.

Benteng ini merupakan saksi sejarah kejayaan masa lalu masyarakat sulawesi selatan khususnya kerjaan Gowa. Benteng Fort Rotterdam, oleh

masayarakat Gowa dikenal dengan sebutan Benteng Pannyua karena jika dilihat dari atas bentuknya menyerupai seekor penyu. Bentuk penyu menggambarkan bahwa kerajaan Gowa adalah kerajaan pelaut.

Lokasi Benteng Fort Rottedam berada di pusat perdagangan kota yaitu di depan pelabuhan laut kota Makassar dan sekitar 2 km dari pantai losari. Benteng tua dan bersejarah itu masih

terus memancarkan pesona bagi warga kota Makassar.Di dalam benteng terdapat Musium La Galigo yang memiliki nilai sejarah yang

tinggi. Jika diamati dari atas, benteng ini lebih menyerupai seekor penyu. Sebagian sumber berpendapat, bentuk penyu tersebut menggambarkan bahwa Kerajaan Gowa adalah kerajaan pelaut. Benteng itu sebagai pelindung Ibu Kota.

Benteng Fort Rotterdam dalam beberapa dekade mengalami perubahan fungsi. Pada masa pemerintahan Belanda, bangunan ini digunakan sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan. sesuai nama kota di Belanda. Ketika itu Belanda menjadikan benteng ini sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan. Pada masa penjajahan Jepang, benteng ini difungsikan sebagai pusat studi pertanian dan bahasa. Kemudian oleh TNI dijadikan sebagai pusat komando. Dan saat ini Benteng fort Rottedam dijadikan sebagai musem , kantor serta pusat kebudayaan dan seni.

Potensi dan Permasalahana. potensi yang dimiliki oleh kawasan pariwisata Benteng Fort Rotterdam adalah

sebagai berikut : ODTW di Benteng Fort Rotterdam adalah museum Lagaligo, Benteng dan

arsitektur Benteng Fort Rotterdam itu sendiri serta ruang tahanan Pengeran Diponegoro saat dibuang oleh Belanda.

Lokasi yang mudah dijangkau karena terletak di pusat kota Akomodasi yang mudah didapat karena lokasinya yang berada di pusat kota.

Perencanaan Pariwisata Page 1

Benteng Fort RotterdamBenteng Fort Rotterdam

Page 2: Kawasan Wisata Budaya Benteng Fort Rotterdam Makassar

Benteng Fort Rotterdam Makassar – kawasan Wisata Budaya

Mudah dikenali karena arsitekturnya era 1600-an sehingga berbeda dengan bangunan disekitarnya. Benteng ini dikelilingi tembok setinggi 5 meter.

Benteng ini masih dipertahankan keasliannya sehingga nuansa masa lalunya sangat kental ketika kita memasuki benteng ini. (feel)

Benteng Rotterdam yang memiliki taman yang asri di bagian tengahnya, menjadi lokasi belajar dan refreshing yang menyenangkan. Karena itu, wisatawan lokal, nasional maupun asing, menjadikan lokasi ini sebagai lokasi refreshing yang murah meriah.

Penggunaan teknologi sebagai sarana promosi.

b. Permasalahan Kondisi Benteng yang kurang terawat dengan baik serta banyak ruang dalam

benteng yang tidak dimanafaatkan. Tidak ada penandaan fungsi ruang pada masa lalu. Minimnya pengawas di dalam bangunan yang dijadikan sebagai museum.

Bahkan tidak ada pengamanan yang ketat terhadap barang2 peninggalan sejarah.

Ticket masuk hanya diberlakukan ketika memasuki museum. Tidak ada petunjuk route perjalanan dan penjelasan fungsi gedung. Padahal

benteng ini juga berfungsi sebagai kantor. Dari luar tidak bisa membedakan bangunan mana yang berfungsi sebagai kantor dan museum.

PembahasanSejarah sebagai ODTW utama Benteng Fort Rotterdam

Berbicara tentang Benteng Fort Rotterdam sangat sarat dengan sejarah masa lalu. Mulai dari nama, arsitekturnya serta fungsi bangunannya.

Sebelum bernama Benteng Fort Rotterdam dikenal dengan nama benteng Ujung Pandang, atau orang Gowa-Makassar sering menyebutnya dengan sebutan Benteng Panyyua, karena bentuknya yang menyerupai penyu. Menurut sejarah bentuk penyu ini menandakan bahwa kerjaan Gowa adalah kerajaan pelaut. Kemudian setelah

pendudukan Belnda dan setelah perjanjian Bongaya Benteng ini berubah nama

Perencanaan Pariwisata Page 2

Bentuk Benteng Fort Rotterdam yang menyerupai penyu (dilihat dari atas), tahun 1767

Pintu masuk Benteng Fort RotterdamPintu masuk Benteng Fort Rotterdam

Page 3: Kawasan Wisata Budaya Benteng Fort Rotterdam Makassar

Benteng Fort Rotterdam Makassar – kawasan Wisata Budaya

menjadi benteng Fort Rotterdam. Fort Rotterdam diambil dari nama kota kelahiran Gubernur Jendral Speelman, yang merebut Benteng Ujung Pandang dari kekuasaan Kerajaan Gowa.

Arsitektur Benteng FortRotterdam pada awalnya berupa rumah-rumah panggung (khas sulawesi selatan) ditengahnya. Namun sebagian hancur akibat perang dengan Belanda. Kemudian Gubernur Jendral Speelman membangun kembali benteng yang sebagian hancur dengan model arsitektur Belanda. Bentuk benteng yang tadinya berbentuk segi empat dengan empat bastion, ditambahkan satu bastion lagi di sisi barat.

Benteng Fort Rotterdam dikelilingi tembok setinggi 5 meter dengan ketebalan 2 meter, menjadikan Benteng ini tampak kokoh. Benteng ini mempunyai 5 Bastion, yaitu bangunan yang lebih kokoh dan posisinya lebih tinggi di setiap sudut benteng yang biasanya untuk menempatkan kanon atau meriam diatasnya.

Benteng Fort Rotterdam juga mengalami perubahan fungsi seiring dengan perubahan kekuasaan.Pada masa pendudukan Belanda, benteng ini berfungsi sebagai pusat perdagangan dan penimbunan hasil bumi dan rempah – rempah sekaligus sebagai pusat pemerintahan Belanda di Wilayah Timur Nusantara.

Setelah pendudukan Jepang benteng ini berfungsi sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan yang dirintis oleh warga Jepang.

Ketika kemerdekaan sudah direbut kembali, fungsi benteng tersebut diteruskan, bahkan ditingkatkan menjadi museum dan pagelaran seni budaya dan bahasa asing.

Di dalam bangunan benteng terdapat Museum Negeri La Galigo yang menyimpang pernak pernik yang berasal dari Tana Toraja. Museum Negeri La Galigo sendiri menurut sebuah sumber, diresmikan oleh Dirjen Kebudayaan, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra tanggal 24 Februari 1974. La Galigo konon diambil dari sebuah epos yang berjudul I La Galigo. Kabarnya karya ini merupakan karya sastra kebanggaan orang Bugis dengan naskah sepanjang 31.500 halaman dan lebih panjang daripada Mahabarata. Nama I La Galigo sendiri merupakan nama salah satu tokoh didalamnya yang merupakan seorang ahli sastra. Legenda dan mitos asal usul orang Bugis yang berada di kerajaan Luwu dan Wajo pada abad 14 sebelum pindah ke Gowa dan Bone ini sering dipentaskan di beberapa negara baik di Asia, Eropa maupun Amerika. anehnya di Indonesia jarang sekali terdengar sebuah I La Galigo dimainkan.

Selain sebagai benteng, pada masa belanda Fort Rotterdam juga di gunakan sebagai tempat tahanan para tawanan. Salah satunya yang paling terkenal adalah Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro ditahan disebuah bangunan yang berada di pojok sisi timur Benteng.

Fort Rotterdam merupakan saksi sejarah makassar dan kejayaan Kerajaan Gowa masa lalu. Berbagai kisah sejarah tersebut dapat dijumpai di Benteng Fort Rotterdam. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang menyukai wisata sejarah dan budaya. Bahkan fort Rotterdam sendiri disebut sebagai the best preserved Dutch fort in Asia versi New York times.

Perencanaan Pariwisata Page 3

Tembok Benteng setinggi 5 meter

Page 4: Kawasan Wisata Budaya Benteng Fort Rotterdam Makassar

Benteng Fort Rotterdam Makassar – kawasan Wisata Budaya

Lokasi dan aksesKerajaan Gowa adalah kerajaan maritim dan pusat kerajaan berada di daerah

tepi pantai maka perlu ada perlindungan. Benteng Fort Rotterdam merupakan salah

satu dari 17 benteng yang dibangun untuk melindungi kerajaan Gowa. Posisi

Benteng Fort Rotterdam persis menghadap ke pantai. Selain itu Benteng ini juga berada di pusat kota, 2 km dari Panatai Losari dan sekitar 1 km dari gedung wali kota.

Perencanaan Pariwisata Page 4

Harbor to khayangang

Kawasan Pantai Losari

Balai Kota

Makasar

Kawasan perhotelan, restoran dan pusat oleh-

oleh

Benteng Fort Rotterdam

Lokasi Benteng Fort Rotterdam yang mudah dijangkau karena letaknya yang berada di pusat kota

Lokasi Benteng Fort Rotterdam yang mudah dijangkau karena letaknya yang berada di pusat kota

Page 5: Kawasan Wisata Budaya Benteng Fort Rotterdam Makassar

Benteng Fort Rotterdam Makassar – kawasan Wisata Budaya

Akses menuju Benteng ini sangat mudah, bisa menggunakan Becak, angkutan umum (angkot/ pete-pete’), taxi atau fasilitas kendaraan hotel.

Akomodasi dan fasilitasLokasi benteng yang berada di pusat kota berdekatan dengan Pantai Losari

dan pelabuhan lokal ke Pulau Khayangan yang berada persis didepan benteng, maka akomodasi dan fasilitas pendukung sangat mudah di dapat. Di sekitar pantai Loasari dan kawasan Sombo Opu banyak tersedia hotel dan restoran.

Dari gambar di atas di sepanjang Pantai Losari adalah kawasan perhotelan, restoran dan perdagangan.

Masih disepanjang pantai losari juga banyak tersedia pilihan makanan khas Makassar yaitu pisang epek dan coto Makassar. Sedangkan di depan Benteng Fort Rotterdam sendiri banyak sekali penjual makanan dan minuman.

PromosiAjang promosi Benteng Fort Rotterdam menggunakan kemajuan teknologi yaitu internet. Pariwisata Makassar dikenalkan secara luas dalam website kota dan propinsi. Sehingga tidak heran banyak turis yang mengunjungi benteng Fort Rotterdam. Benteng Makassar juga merupakan salah satu Icon promosi wisata kota Makassar selain itu setiap kitamemasuki museum kita akan mendapatkan brosur mengenai Benteng Makassar.

KelemahanNamun selain dari potensi-potensi yang sudah disebutkan masih terdapat

permasalahan dalam pengelolaan Benten Fort Rotterdam. Dibeberapa bagian benteng terlihat kurang terawat bahkan. Bahkan bangunan yang digunakan sebagai gereja pertama di Makassar yang berada di tengah-tengah benteng tidak difungsikan. Tangga kayu yang berada dibagian samping mulai keropos dan lantai dua bangunan tersebut hanya dugunakan sebagai gudang.

Selain itu minimnya pegawai juga mempengaruhi dalam pemeliharaan benteng Fort Rotterdam. Tidak ada pengawas di dalam museum sehingga tidak ada yag memperhatikan tindakan para pengunjung.

Tidak adanya route perjalanan menyebabkan pengunjung bergerak tidak teratur dan sedikit membingungkan pengunjung. Bahkan terdapat bangunan yang tidak diberi papan penunjuk fungsi bangunan sama sekali.

Rekomendasi Memperbaiki dan merawat bangunan yang sudah mulai rusak, karena

Benteng ini merupakan benda cagar budaya yang perlu dijaga kelestariaannya

Lebih memberikan keamanan pada benda cagar budaya yang berada di dalam museum.

Memanfaatkan ruang – ruang dalam benteng yang belum difungsikan. Misalnya memperluas fungsi bangunan tidak hanya sebagai kantor pemerintah namun bisa disewakan sebagai tempat pameran, pertunjukan seni daerah, atau sebagai studio arsitektur atau kegiatan lainnya yang tidak mengurangi nilai sejarah Benteng Fort Rotterdam. Belajar dari negara2 yang memiliki kualitas bangunan bersejarah yang sama, mereka mampu untuk mengisi dengan program ruang yang lebih menarik.

Perencanaan Pariwisata Page 5

Page 6: Kawasan Wisata Budaya Benteng Fort Rotterdam Makassar

Benteng Fort Rotterdam Makassar – kawasan Wisata Budaya

Memberikan penanda yang jelas disetiap ruang, untuk memudahkan pengunjung memahami fungsi bangunan serta sebaiknya memberikan route perjalanan mengingat luasnya Benteng tersebut. Hal ini juga akan memberikan keteraturan kepada pengunjung.

Peran Benteng Fort Rotterdam dalam Pengembangan Wilayah Peran pariwisata dalam pengembangan kota sangatlah penting, sebab akan digunakan sebagai acuan dalam menciptakan kota yang lebih baik dari segi kepariwisataan, dengan melibatkan potensi yang dimiliki kota tersebut. 1. Revitalisasi kawasan-kawasan kota lama (bersejarah)

Menghidupkan kawasan-kawasan kota lama/bersejarah sebagai obyek dan daya tarik kunjungan wisata

Pelestarian bangunan bersejarah untuk memperkuat identitas kota. Dalam hal ini Benteng Fort Rotterdam pernah digunakan sebagai Icon Pariwisata Kota Makassar

2. Mendorong pertumbuhan dan peningkatan kualitas ruang kota/wilayah melalui pengembangan infrastruktur dan fasilitas pariwisata Pembangunan fasilitas hotel, pusat perbelanjaan, taman kota, ruang

terbuka kota, galleri, dan sebagainya. Terbukti dengan adanya Benteng Fort Rotterdam, Pantai Losari dan Pulau Khayangan daerah sekitar menjadi pusat kegiatan perdagangan dan jasa. Hal ini mampu meningkatkan pendapatan masayarakat.

3. Menghidupkan kegiatan ekonomi lintas skala usahaMenumbuhkan kegiatan ekonomi dalam berbagai jenis usaha jasa (jasa, akomodasi, rumah makan, seni kerajinan, seni pertunjukkan, dan sebagainya).

Perencanaan Pariwisata Page 6