46
KELOMPOK 3 KIMIA BAHAM ALAM 2 Desi Eryon 1111012020 Wella Afriani 1111012041 Ika Yulia Riski 1111012053 Azkia Fitria 1111012065 Berri Febrianto 1111012087 Amelia Eriska 1111012094 Jihan Shasika Rani 1111013044 Dwi Mekar Febry Rhamdani 1111013053

kba

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kba

KELOMPOK 3KIMIA BAHAM ALAM 2

Desi Eryon 1111012020 Wella Afriani 1111012041Ika Yulia Riski 1111012053Azkia Fitria 1111012065Berri Febrianto 1111012087Amelia Eriska 1111012094Jihan Shasika Rani 1111013044Dwi Mekar Febry Rhamdani 1111013053

Page 2: kba

ISOLASI rutin DARI Manihot esculenta crantz ( sinkong )

Klasifikasi • Divisio : Spermatophyta• Sub divisio : Angiospermae• Ordo : Euphorbiales• Familiy : Euphorbiaceae• Genus : Manihot• Species : Manihot utilissima Pohl.• Sinonim : Manihot esculenta Crantz.• Nama daerah : Ketela pohon, Singkong, Ubi kayu, Kaliki alang

Page 3: kba

Morfologi

Tanaman ini berupa tumbuhan tegak seperti semak atau pohon kecil, batang berbuku-buku pada berkas daun dan berkayu, tapi mudah patah, batang satu atau 3-4 buah, tinggi dapat mencapai 3-5 m, tergantung pada tempat tumbuh, tidak banyak bercabang dan umumnya letak cabang pada ujung. Daun tersusun spiral, punya tangkai 6-30 cm yang berada ½ cm dari pinggir lobus terdalam, berwarna hijau pucat dan tidak berbulu, bentuknya peltatus, diameter 5-20 cm dengan 3-9 bagian, lobusnya bulat panjang atau bulat telur terbalik sampai lanset, ujung daun runcing atau meruncing dengan ukuran lebar 1-6 cm, stipula terdiri dari 1 atau 2 lembaran daun kecil.Bunga terdapat pada bagian ujung dari batang dengan susunan majemuk atau malai, 3-5 bunga betina bunga jantan tangkai pendek yaitu 4-6 mm.

Page 4: kba

Kandungan

• protein,• lemak, • karbohidrat,• beta karoten, • vitamin B1,

• vitamin B2,• vitamin C, • asam sianida.• Rutin• Quarsetin

Page 5: kba

Aktivitas farmakologi rutin :

Rutin telah dibuktikan bisa mengobati hemoroid dan varises pembuluh vena. Rutin aman dan efektif untuk melancarkan sirkulasi sarah, tekanan darah tinggi, varises vena, dan penyempitan pembuluh darah kapiler. Penelitian terbaru menyatakan bahwa rutin merupakan antioksidan kuat yang melawan radikal bebas. Radikal bebas ini berperan dalam 90% dari penyakit pada manusia, seperti kanker, arterosklerosis, dan stroke. 

Page 6: kba

Flavonoid yang mempunyai sejumlah gugus hidroksil dan suatu gula yang merupakan senyawa polar sehingga dapat larut dalam pelarut yang bersifat polar seperti metanol, etanol, butanol, aseton, dimetil sulfoksida, dimetil formamida, air, dan lain-lain.Gula yang terikatpada flavonoid menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air.Ekstraksi yang paling umum adalah ekstraksi sampel segar menggunakan etanol 95 % untuk sample kering etanol 70 %. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi, perkolasi, sokletasi, dan dengan cara penguapan.

Page 7: kba

PROSEDUR KERJA Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan :Daun ubi (Manihot utilissima) 25 kgMetanol 200 mlAir suling secukupnya

Alat yang dipakai :Alat penguapErlenmeyerBotol infus 500 mlBotol infus 100 mlRotary evaporatorVacum

Page 8: kba

Cara Kerja

• Timbang daun singkong segar. Masukkan dalam alat penguap, rebus selama 1 jam.

• Kempa daun singkong dalam keadaan panas• Air saringan yang diperoleh didiamkan lebih

kurang 2 x 24 jam hari dalam wadah.• Saring air saringan sehingga didapatkan rutin.• Timbang berat rutin• Ambil 10% dari berat total rutin dan

tambahkan 100 ml metanol• Lakukan maserasi panas

Page 9: kba

• Saring dengan vakum sehingga didapatkan endapan dan filtrat. Endapan berupa polimer pengotor dan ditambahkan 100 ml metanol dan lakukan maserasi panas ulang

• Saring dengan vakum sehingga didapatkan endapan dan filtrat. Endapan berupa polimer pengotor

• Filtrat vakum pertama dan kedua di rotary sampai metanol menguap

• Tambahkan air suling secukupnya dan lakukan vakum

• Endapan pada kertas saring di ambil dan di freeze drying

• Timbang hasil freeze drying• Lakukan KLT

Page 10: kba

 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil

OrganoleptisWarna rutin yang diperoleh berwarna kuning pucatBentuknya berupa serbuk.  4.1.2 RendemenAdapun hasil yang didapatkan pada praktikum ini adalah:1. Berat sampel = 25 kg 2. Berat rutin = 12,73 gram3. % Rendemen rutin = 12,73g 100%

25000g = 0,051 %

Page 11: kba

4.1.3 KLTPerhitungan nilai Rf :SampelRf = 2.6 4.45= 0,584Eluen yang dipakai BAA {(butanol:as asetat:air)(4:1:5)}Dengan asam sulfat sebagai penampak noda

Page 12: kba

4.2. Pembahasan Untuk memperoleh rutin dari daun singkong dilakukan ekstraksi dengan metoda penguapan. Digunakan metoda penguapan karena metoda ini sangat sederhana dan murah, serta kemungkinan hasil yang diperoleh mendekati hasil maksimal. Daun singkong yang digunakan adalah daun yang segar karena kalau daun singkong kering tidak diperoleh flavonoidnya. 

Page 13: kba

Sewaktu penyaringan hasil penguapan dari daun singkong didapatkan endapan yang akak keputihan dan ada juga yang berwarna coklat pekat. Untuk memperoleh rutin, terlebih dahulu endapan dimaserasi panas dengan pelarut metanol. Pelarut ini digunakan karena bersifat universal yaitu dapat menarik senyawa polar dan senyawa non polar. Endapan yang telah dimaserasi panas, disaring sehingga didapatkan filtrat dan endapan. Endapan merupakan polimer pengotor, sehingga dibuang, sedangkan filtrat dirotary sehingga didapatkan ekstrak kental. Ekstrak ini ditambah dengan air, kemudian disaring.

Page 14: kba

Sewaktu penyaringan hasil penguapan dari daun singkong didapatkan endapan yang akak keputihan dan ada juga yang berwarna coklat pekat. Untuk memperoleh rutin, terlebih dahulu endapan dimaserasi panas dengan pelarut metanol. Pelarut ini digunakan karena bersifat universal yaitu dapat menarik senyawa polar dan senyawa non polar. Endapan yang telah dimaserasi panas, disaring sehingga didapatkan filtrat dan endapan. Endapan merupakan polimer pengotor, sehingga dibuang, sedangkan filtrat dirotary sehingga didapatkan ekstrak kental. Ekstrak ini ditambah dengan air, kemudian disaring.

Page 15: kba

Adapun kemungkinan pengurangan berat rutin yang didapat dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut:Daun ubi yang digunakan sebagai sampel kurang segar karena tidak di ambil di pagi hari sebelum praktikum dilakukan dan daun ubi tersebut mungkin memang sedikit mengandung senyawa aktif rutin.Senyawa rutin tertinggal saat penyaringan dengan kain merekan sehingga endapan yang di oven berkurang dan rutin yang didapat pun berkurang.Besarnya pori-pori dari kain merekan sehingga penyaringan kurang sempurna.Tertinggalnya endapan pada wadah penampungan hasil kempaan.Pengerjaan yang tidak teliti dan hati-hati, seperti dalam pengeringan di atas aluminium foil, masih banyak rutin yang tertinggal di wadah saat di oven.       

Page 16: kba

KESIMPULAN DAN SARAN . Kesimpulan

1. Pada bagian daun tumbuhan Manihot esculenta Crantz terdapat kandungan rutin.2. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dengan metoda pengendapan, rendemen rutin yang diperoleh adalah 0,051 % 3. Rf yang diperoleh adalah 0,584.3. Dari hasil kromatografi dapat disimpulkan bahwa masih adanya pengotor yang terdapat pada rutin. Ini dapat dilihat dari noda pada KLT dan Rf yang agak berbeda dengan pembanding 

Page 17: kba

. Saran Rutin banyak terdapat dalam daun singkong yang muda sehingga untuk mengisolasi rutin lebih baik menggunakan daun singkong yang muda sehingga hasil rutin yang didapat lebih maksimal dan waktu panen pada siang hari saat fotosintesis maksimal.Diharapkan proses ekstraksi dengan perebusan dilakukan dalam waktu yang cukup lama sehingga rutin yang didapat semakin banyak.Diharapkan mengganti methanol dengan etanol untuk mengurangi reaksi toksisitas pelarut.Praktikan disarankan untuk lebih memahami dan menguasai objek percobaan sebelum mulai bekerja agar memperoleh hasil yang maksimal.  

Page 18: kba

DAFTAR PUSTAKA Bakhtiar, Amri. 1992. Flavonoid. Universitas andalas. Padang. Hal. 92—96Bowman, W. C. and M. J. Rand. 1980. Text Book of Pharmacology. 2nd . Black Well Scientific Publication. London. Hal. 1315 — 1320.Harborne, J. B. 1987. Phytochemical Methods (Metode Fitokimia). Terjemahan Padmawinata dan Iwang Sudiro. Edisi kedua. Penerbit ITB: Bandung.Harborne, J. B., Marby T. J. and Marby H. 1988. The Flavonoids. Chapman and Hall: London.Markham, K. R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Penerbit ITB: Bandung. Hal. 1 — 13.Mutschler, Ernst. 1991. Dinamika Obat. Buku Ajar Farmakologi dan Toksikologi. Edisi kelima. Diterjemahkan oleh Widianto. M. bersahabat dan A. S. Rant. Penerbit ITB: Bandung.Robinson, T. 1995. The Organic Constituent of Higher Plant (Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi). Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh Kosasoih Padmawinara. Penerbit ITB: Bandung. Hal. 191 —215.Tan, H. T. dan K. Raharjo. 1979. Obat-Obat Penting. Edisi III. Jakarta. Hal. 220, 810.Wilmana PK. 1995. Analgesik Antipiretik, Antiinflamsi Non Steroid dan Obat Pirai, Gout, Sulistia (editor) dalam Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI. Jakarta. Hal 207 — 222

Page 19: kba
Page 20: kba

ISOLASI PIPERIN DARI LADA HITAM (Piper nigrum Linne)

Page 21: kba

Klasifikasi

• Divisio : Spermatophyta• Sub divisio : Angiospermae• Kelas : Dicotyledonae • Ordo : Piperales• Famili : Piperaceae• Genus : Piper• Species : Piper nigrum Linne

Page 22: kba

KANDUNGAN KIMIA

mengandung zat-zat piperin, piperidin, pati, protein, lemak, asam piperat,

chavisin, dan minyak atsiri (felanden, kariofilen, terpen-terpen).• komponen yang utama piperin

KHASIAT DAN KEGUNAAN

tekanan darah tinggi (biji/buahnya), kurap, influensa, haid tidak teratur, asma, masuk angin, demam.

Page 23: kba

Piperin

• Piperin terutama ditemukan dalam tanaman lada Piper nigrum Linne.

• Penyelidikan fitokimia dari spesies Piperaceae : adanya hasil metabolisme dari asam mevalonat (monoterpenes dan sesquiterpenes), asam asetat / asam shikimat (flavonoid) dan jalur asam shikimat (lignoid, arylpropanoid, amida). Metabolit paling sering diisolasi adalah amida (cinnamoyl amida dan alkil amida ). Aristolactam dan alkaloida lain juga telah diisolasi. Sering juga ditemukan flavonoid (flavone, dihydroflavone dan dihydroclacone) dan O-Methylflavonoid, tetapi O-Glycosylation jarang.

Page 24: kba

KARAKTERISTIK PIPERIN

• termasuk dalam kelompok Lipid dan juga alkaloida• Formula : C17H19NO3

• Massa molar : 285.34 gram• Berat Jenis : 0.861 gram• Titik Lebur : 128ºC - 132ºC• Kemurnian di alam : 98 % dalam Piper nigrum

Linne dapat mencapai 100% dengan pemrosesan dalam laboratorium.

Page 25: kba

Kegunaan• Meningkatkan produksi β-endorfin di otak• Mengurangi rasa sakit• Meningkatkan produksi serotonin di otak• Antikonvulsan, antiepilepsi• Meningkatkan produksi epinefrin (adrenalin) di kelenjar adrenal• Mengurangi produksi asam lambung (sekitar 1 jam)• Mengurangi peradangan pada lambung• Meningkatkan produksi pankreas oleh enzim pencernaan (amylase,

lipase, trypsin and chymotrypsin)• Merangsang produksi melanin• Mengurangi inflamasi karena iritasi atau alergi• Mengobati gejala asma

Page 26: kba

Merica Hitam

Ekstrak MeOH

Ekstrak kental MeOH

Kristal

Cek Pola KLT

Kristal murni

Tentukan rendemen

Gerus sampai halus

Maserasi dengan metanol 650 ml selama 3-5 hari

Uapkan dengan rotary evaporator

+KOH, larutkan dalam EtOHDidiamkan

direkristalisasi

ISOLASI SENYAWA PIPERIN

Page 27: kba

Hasil• Organoleptis• Hasil solasi berupa kristal : Membentuk gabungan kristal

besarberbentuk balok, ada juga kristal-kristal kecil berbentuk jarum,

Warna : kuning pucatBau : Menyengat • RendemenAdapun hasil yang didapatkan pada praktikum ini adalah:Berat sampel awal : 10 gramBerat hasil isolasi : 0.455 gramRendemen=

= = 4.55 %

Page 28: kba

• KLTPerhitungan nilai Rf :Rf =

= = 0,78

Page 29: kba

ISOLASI ASAM USNAT DARI KAYU ANGIN (Usnea sp)

Page 30: kba

Usnea sp. (Usneaceae) secara tradisional digunakan sebagai bahan obat karena kandungan asam usnatnya yang memiliki aktivitas antimikroba. Usnea sp. Atau kayu angin mengandung asam usnat yang bermanfaat selain sebagai anti bakteri atau anti mikroba, juga bermanfaat sebagai astringen, dan pelembut kulit.

Page 31: kba

Klasifikasi

• Kingdom : Fungi• Filum : Ascomycotina• Kelas : Ascolichens• Ordo : Lecanorales• Famili : Parmeliaceae• Genus : Usnea• Species : Usnea sp

Page 32: kba

Nama Daerahdaerah Jawa Tengah: kayu angina, Madura: tea angin, Bali: Jenggutan resi, Batak: Janggut rabion, Minangkabau: Cirik angina, Melayu: Tahi angina.

Kayu angin merupakan kelompok lumut kerak dimana lichen ini tumbuhnya berupa talus yang terdiri dari benang-benang hifa. Apotesium tumbuh kea rah sisi, berbentuk perisai. Punya warna hijau kekuningan.. Kayu angin hidup secara epifit pada pepohonan.

Morfologi Tanaman

Page 33: kba

Kegunaan Lichena. Lichenes sebagai bahan makanan.b. Lichenes sebagai obat-obatan.c. Lichenes sebagai antibiotic.

Kandungan kimiaKayu angin nengandung zat warna kuning yang disebut dengan asam usnat.

Page 34: kba

Cara Kerja1. Sortir simplisia kayu angin yang telah kering dari pengotor, kemudian rajang halus, lalu

timbang seberat 20 gram. 2. Lakukan maserasi dengan n-heksan sampai sampel terendam seluruhnya selama 3-5 hari,

sambil dikocok setiap harinya. 3. Maserat yang didapatkan disaring dengan kertas saring, lalu filtratnya dirotary sampai

kental. 4. Setelah kental, ekstrak dalam labu rotary dilarutkan dengan etil asetat, pindahkan ke

dalam botol vial lalu tutup dengan alumunium voil. (Agar pelarutnya cepat menguap, lubangi alumunium voil dengan jarum.) Setelah pelarutnya menguap, dan terbentuk Kristal dan senyawa pengotor lainnya, Kristal dicuci atau dimurnikan dengan penambahan methanol sedikit agar senyawa pengotornya larut.

5. Dilakukan rekristalisasi dengan menambahkan etil asetat . 6. Tutup kembali vial dengan alumunium voil, lalu biarkan pelarutnya menguap atau hingga

terbentuk kristal. 7. Hitung berat rendemen asam usnat yang didapatkan. 8. Lalu lakukan KLT dengan menggunakan eluen heksan : metanol = 3 : 2.9. Tentukan nilai Rf.

Page 35: kba

Hasil

Organoleptis• Hasil isolasi : Kristal berbentuk

jarum• Warna : kuning• RendemenBerat sampel Usnea : 10 gramBerat asam usnat : 0,0805 gramRendemen = x 100 % = 0.32 %

Page 36: kba

• KLT• Jarak yang ditempuh pelarut : 5.1 cm• Jarak yang ditempuh sampel : 3.75 cm• Rf = 0.735

Page 37: kba

ISOLASI ASIATICOSIDE DARI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica Linn)

Page 38: kba

KLASIFIKASI

• Kingdom : Plantae (Tumbuhan)• Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan

berpembuluh)• Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)• Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)• Sub Kelas : Rosidae

Ordo : ApialesFamili : Apiaceae

• Genus : Centella• Spesies : Centella asiatica (L.) Urban

Page 39: kba

NAMA DAERAH• Melayu : Daun kaki kuda, Daun penggaga• Minangkabau : Pugago• Jakarta : Pegagan• Sunda : Antanan, Antanan bener, Cowet gompeng• Madura : Kos-tekosan• Jawa : Gagan-gagan, Kerok batok, Pacul gowang, rendeng• Makasar : Pagaga• Bugis : Tungke-tungke• Halmahera : Kori-kori• Ternate : Koliditi manora• Irian : Dagauke, Santanan, Sandanan• Aceh : Pegaga • Bata : Ampagaga• Bali : Taidah• Maluku : Sarowati • Nusa tenggara : Bebele

Nama asing pegagan Broken copper coin, button grass, small-leaved horsehoof grass, Indian pennywort, asya sutasi, brahmi, marsh penny, white rot, buabok, indische waternavel, paardevoet (Belanda), gotu kola (India), ji xue cao (Cina)

Page 40: kba

Kandungan Kimia dan Kegunaan Pegagan

Kandungan utama pegagan triterpen asam asiatat dan asam madekasat.serta mengandung turunan dari triterpen ester glikosida (tidak kurang dari 2%), asiatikosida, madekasosida, tankunisida, brahmosida, brahminosida, sentellosida, oksi-asiatikosida, asam madesiatat, asam brahmat, asam sentelat, asam sentoat, asam indosentoat, asam thankunat, asam isobrahmat, asam sentat, madekassol, sentellosa, dan alkaloid

Page 41: kba

Kegunaan pegagan

• Meningkatkan daya ingat.• Mempercepat penyembuhan luka.• Membantu mengatasi lepra.• Menguatkan sistem kekebalan tubuh.• Mengatasi gangguan tukak lambung.• Melancarkan sirkulasi darah.• Analgesik dan antiinflamasi.• Hepatoprotektor.• Membantu melarutkan batu ginjal

Page 42: kba

EKSTRAKSI DAN ISOLASI TRITERPENOID

• Daun pegagan yang telah berbentuk serbuk ditimbang sebanyak 100 g,

• kemudian dimaserasi dengan metanol yaitu dengan cara merendam daun pegagan sampai membasahi semua daun selama 3 hari

• Hasil maserasi disaring, dipisahkan dengan ampasnya. • Ekstrak daun pegagan disaring dengan penambahan arang aktif

(norit) kemudian saring dengan kertas saring. Hal ini dilakukan sampai didapatkan filtrat yang tidak berwarna lagi (jernih).

• Filtrat divakum menggunakan rotary evaporator sampai kering,• Timbang dan tentukan rendemen yang diperoleh,• Kemudian lakukan uji kromatografi lapis tipis dengan

menggunakan eluen etil asetat : n heksan (9:1).

Page 43: kba

Hasil

Organoleptis• Warna : putih ke abu-abuan• Bau : Khas

RendemenJumlah sampel awal : 100 gramBerat hasil isolasi : 0.0497 gramRendemen=

= = 0.0497 %

Page 44: kba

KLT

• Rf = = = 0,85

Page 45: kba

Hasil Uji FitokimiaNo. Koleksi Spesies Famili

1 Clibadium sp Asteraceae

3 Climbadium setinamence Asteraceae

4 Clerodendron sp Verbenacae

6 Impatien sp Balsaminacaea

7 Medinilla sp Melastomaceae

8 Impatien sp1 Balsaminaceae

10 Fisus sp Moraceae

12 Rubus moluccanus Rosaceae

13 Melastoma sp Melastomaceae

14 Aralia sp Araliaceae

19 Gnetum sp Gnetoceae

24 Ficus sp1 Moraceae

28 Crytanda pendula Gesneliaceae

31 Clotalaria anagiroides Leguminoceae

33 Medinella naselthii Melastomaceae

36 Begonia sp Begoniaceae

39 Costus sp Costaceae

45 Desmodium sp Leguminoceae

47 Sida acuta Malvaceae

48 Polygala paniculata Polygalaceae

49 Stachytarpheta jamaicanus Verbenaceae

50 Elephantropus scanber Asteraceae

Tabel Tanaman yang teridentifikasi

Page 46: kba

Nomor Koleksi

Spesies Hasil uji fitokimia Keterangan

Alkaloid Flavonoid Saponin Fenolik Triterpenoid Steroid

4 Clerodendron sp

Positif (+) Positif (+) Negatif(-) Positif(+) Negatif ( - ) Positif (+)

13 Melastoma sp negatif (-) Positif ( + ) Positif ( + ) Positif ( + ) Positif ( + ) Negatif (-)

14 Aralia sp Positif ( + ) Negatif ( - ) Negatif ( - ) Negatif ( - ) Negatif ( - ) Positif ( + )

19 Gnetum sp Negatif (-) Positif (+) Negatif (-) Positif (+) Negatif (-) Negatif (-)

28 Crytanda pendula Negatif (-) Positif (+) Negatif (-) Positif (+) Negatif (-) Negatif (-)

31 Clotalaria anagirades Negatif (-) Positif (+) Positif (+) Negatif (-) Negatif (-) Negatif (-)

33 Medinella naselthii Negatif (-) Positif (+) Negatif (-) Positif (+) Negatif (-) Negatif (-)

39 Costus sp Negatif (-) Positif (+) Positif (+) Negatif (-) Negatif (-) Negatif (-)

45 Desmodium sp Negatif (-) Positif (+) Negatif (-) Negatif (-) Negatif (-) Negatif (-)

Hasil uji fitokimia