42
Black 41 Cyan 41 41 sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1. PENDAHULUAN Bangsa Belanda yang pernah menjajah Indonesia selama lebih dari tiga setengah abad masih ingin kembali berkuasa. Meskipun tahu Indonesia sudah menjadi negara berdaulat, Belanda kembali ke Indonesia, membonceng pada pasukan Sekutu yang mengambil alih kekuasaan pasca kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Tentu saja para pemimpin bangsa Indonesia tidak menerima hal ini dan siap mempertahankan kemerdekaan RI. Pertumpahan darah tidak bisa dihindari dalam dua kali Agresi Militer. Berkat kegigihan pejuang dan campur tangan PBB, kemerdekaan dan kedaulatan RI akhirnya diakui melalui berbagai perundingan. Kemerdekaan yang diraih dan dipertahankan dengan tetesan darah ternyata tidak diisi secara semestinya. Roda pemerintahan dan politik selama masa Orde Lama semakin hari semakin mengecewakan. Pemerintah jatuh ke dealam godaan penyalahgunaan kekuasaan. Eksperimen demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin menjadi contoh betapa penguasa menjalankan kekuasaan hanya demi kekuasaan itu sendiri. Padahal, kekuasaan yang benar harus membawa segenap bangsa Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur.

KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBl

ac

k 41

Cya

n 4

1

41

sum

ber:

30 T

ahun

Indo

nesi

a M

erde

ka 1

.

PENDAHULUAN

Bangsa Belanda yang pernah menjajah Indonesia selama lebih dari tiga setengahabad masih ingin kembali berkuasa. Meskipun tahu Indonesia sudah menjadi negaraberdaulat, Belanda kembali ke Indonesia, membonceng pada pasukan Sekutu yang

mengambil alih kekuasaan pasca kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Tentu sajapara pemimpin bangsa Indonesia tidak menerima hal ini dan siap mempertahankan

kemerdekaan RI. Pertumpahan darah tidak bisa dihindari dalam dua kali Agresi Militer.Berkat kegigihan pejuang dan campur tangan PBB, kemerdekaan dan kedaulatan RI

akhirnya diakui melalui berbagai perundingan.

Kemerdekaan yang diraih dan dipertahankan dengan tetesan darah ternyata tidakdiisi secara semestinya. Roda pemerintahan dan politik selama masa Orde Lama

semakin hari semakin mengecewakan. Pemerintah jatuh ke dealam godaanpenyalahgunaan kekuasaan. Eksperimen demokrasi liberal dan demokrasi terpimpinmenjadi contoh betapa penguasa menjalankan kekuasaan hanya demi kekuasaan itusendiri. Padahal, kekuasaan yang benar harus membawa segenap bangsa Indonesia

menuju masyarakat yang adil dan makmur.

Page 2: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

42

Bla

ck

42C

yan

42

Usaha MempertahankanKemerdekaan

Berbagai PeristiwaPasca Kedaulatan

Berjuang Mem-pertahankanKemerdekaanIndonesia

• Jepang menyerahtanpa syarat kepa-da Sekutu

• Tentara Sekututiba di Indonesiauntuk mengambilalih kekuasaan.

• Orang NICAmasuk ke Indone-sia bersama ten-tara Sekutu.

• NICAmempersenjataiKNIL.

• Rakyat Indonesiaberperang mela-wan kekuasaanasing.

Lahirnya RepublikIndonesia Serikat

Kembali ke NegaraKesatuan RepublikIndonesia

Mempraktikkan de-mokrasi liberal me-nyebabkan krisisberkepanjangandalam segala bidangkehidupan.

Demokrasi terpimpinyang membawa kri-sis politik dan kehan-curan bangsa.

• Pertempuran diberbagai daerah diIndonesia.

• Agresi MiliterBelanda I dan II.

• Dari mejaperundingan yangsatu ke meja pe-rundingan lainnya.

• KedaulatanIndonesia diakui.

Page 3: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBl

ac

k 43

Cya

n 4

3

43

Setelah teks proklamasi dibacakan tidak berartikemerdekaan negara dan bangsa Indonesia terse-but bebas dari ancaman dan gangguan bangsa lain.Kemerdekaan yang sudah diraih harus tetap diper-tahankan. Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalamnegeri maupun dari luar negeri.

Pada waktu itu, Belanda ingin kembali menja-jah Indonesia. Perjuangan bangsa Indonesia untukmempertahankan kemerdekaan itu dilakukan baikdengan perjuangan bersenjata maupun perjuangandi meja perundingan atau perjuangan diplomasi.

2.1.1 Latar Belakang

Kekalahan Jepang tanpa syarat kepada Sekutumengakibatkan Jepang kehilangan semua jajahan-nya termasuk Indonesia. Jepang harus menyerah-kannya kepada Sekutu. Tugas pengambilalihan ke-kuasaan dari tangan Jepang dilakukan oleh Koman-do Asia Tenggara (South East Asia Command). Pasukanini dipimpin Laksamana Lord Louis Mountbatten.Untuk melaksanakan tugas itu, Mountbatten mem-bentuk komando khusus yang diberi nama AlliedForces Netherlands East Indies (AFNEI). AFNEI dipim-pin Letnan Jenderal Sir Philip Christison. TugasAFNEI di Indonesia adalah sebagai berikut.

Menerima penyerahan kekuasaan dari tanganJepang.Membebaskan para tawanan perang dan in-terniran Sekutu.

Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang un-tuk dipulangkan ke Jepang.

Menegakkan dan mempertahankan keadaandamai untuk kemudian diserahkan kepada pe-merintah sipil.

Menghimpun keterangan tentang penjahat pe-rang dan menuntut penjahat perang.

Pasukan Sekutu dan AFNEI mendarat di Jakartapada tanggal 29 September 1945. KedatanganSekutu semula disambut dengan sikap terbukaoleh pihak Indonesia. Namun setelah diketahuibahwa pasukan Sekutu datang bersama orang-or-ang NICA, sikap Indonesia berubah menjadi curigadan kemudian bermusuhan. Situasi semakinmemanas karena orang-orang NICA mem-persenjatai bekas tentara KNIL yang baru dibe-baskan dari tahanan Jepang. Orang-orang NICAdan KNIL di Jakarta, Surabaya, dan Bandung mu-lai memancing kerusuhan dengan cara melakukanprovokasi. Di kota-kota yang didatangi pasukanSekutu sering terjadi insiden. Bahkan sering terjadipertempuran antara pihak Sekutu dengan pihak

Bung Tomo Tanpa Gelar Pahlawan pun terbersit dalam benak keluarga Bung Tomo untukmengajukan permohonan kepada pemerintah agarikon perjuangan arek-arek Surabaya itu mendapatgelar pahlawan. Kesaksian rakyat atas perjuanganBung Tomo dianggap cukup untuk mengukuhkan BungTomo sebagai pejuang rakyat. (Sumber: Kompas, 10November 2007).

Diskusikanlah dalam sebuah kelompok kecil!

1. Pernahkan kamu mendengar nama Bung Tomosebelum membaca kutipan di atas?

2. Mengapa nama Bung Tomo sangat terkenal da-lam sejarah Indonesia?

3. Percayakah kamu bahwa Bung Tomo belum men-dapat gelar pahlawan nasional dari pemerintahmeskipun sudah ikut berjuang mempertahankankemerdekaan melawan penjajah?

4. Perlukah Bung Tomo mendapat gelar pahlawannasional? Jelaskan pendapatmu!

S etiap peringatan Hari Pahlawan 10 November,suara Bung Tomo yang berapi-api dan meng-gelegar kembali terdengar. Pekikan kemerde-

kaan dan teriakan takbir Bung Tomo diperdengarkanberulang-ulang.

Gaya khas pidato Bung Tomo yang penuh sema-ngat selalu muncul di layar televisi. Pidato retorisnyasaat itu mampu mengobarkan perjuangan rakyatSurabaya menghadapi kembalinya pasukan penjajahNetherlands Indies Civil Administration (NICA) yangmasuk bersama tentara Sekutu.

Dalam berbagai buku sejarah, nama Bung Tomoselalu disebut-sebut sebagai tokoh sentral pertem-puran 10 November 1945 di Surabaya. Seruan heroikBung Tomo dalam siaran radionya untuk menentangBelanda tertulis dalam sejarah Indonesia dengantinta emas.

Namun, tokoh yang tak diragukan lagi peranandan kepahlawanannya ini ternyata belum diakuipemerintah sebagai pahlawan nasional. Tak sedikit

Page 4: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

44

Bla

ck

44C

yan

44

Republik Indonesia. Pertempuran itu terjadi karenapasukan Sekutu tidak menghormati kedaulatanbangsa Indonesia.

Tentu saja kedatangan NICA di Indonesia tidakbisa diterima karena Indonesia sudah merdeka.Kedatangan NICA adalah sebuah ancaman bagikemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, timbulpertentangan antara pasukan Sekutu dan Belandadengan rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia berju-ang untuk mempertahankan kemerdekaan yangsudah diraih. Perjuangan rakyat Indonesia itu dila-kukan baik dengan perjuangan bersenjata maupunperjuangan diplomasi.

2.1.2 Perjuangan Bersenjata

Beberapa peristiwa pertempuran antara pasu-kan Sekutu dan Belanda melawan rakyat Indone-sia terjadi di berbagai daerah, antara lain pertem-puran di Surabaya, Bandung lautan api, pertem-puran Medan area, peristiwa merah putih di Mana-do, pertempuran di Jakarta dan sekitarnya, pertem-puran di Ambarawa, agresi militer Belanda perta-ma, agresi militer Belanda kedua, serangan umum1 Maret 1949.

A. Insiden bendera di SurabayaPada tanggal 19 September 1945, di Surabaya

terjadi insiden bendera. Insiden ini berpangkal padatindakan beberapa orang Belanda yang mengibar-kan bendera merah putih biru di atas Hotel Yamatodi jalan Tunjungan.

Tindakan tersebut menimbulkan kemarahanrakyat. Mereka menyerbu hotel dan menurunkanbendera Belanda tersebut. Bagian yang berwarnabiru dirobek. Mereka mengibarkannya kembali se-bagai bendera merah putih.

B. Pertempuran lima hari di SemarangPertempuran di Semarang dipicu peristiwa

yang terjadi pada tanggal 14 Oktober 1945. Padawaktu itu, kira-kira 400 orang veteran AL Jepangyang akan dipekerjakan untuk mengubah pabrikgula Cepiring menjadi pabrik senjata memberon-tak sewaktu mereka dipindahkan ke Semarang.Mereka menyerang polisi Indonesia yang menga-wal mereka.

Mereka melarikan diri dan bergabung denganKidobutai di Jatingaleh. Kidobutai adalah sebuah ba-talyon Jepang di bawah pimpinan Mayor Kido.Mereka bergerak melakukan perlawanan denganalasan mencari dan menyelamatkan orang-orangJepang yang tertawan.

Situasi bertambah panas dengan adanya desas-desus bahwa cadangan air minum di Candi telahdiracuni. Pihak Jepang memperuncing keadaan ka-rena melucuti delapan orang polisi Indonesia yangmenjaga tempat tersebut. Alasannya untuk meng-hindarkan peracunan cadangan air minum itu.

Pertempuran mulai pecah pada dini hari tang-gal 15 Oktober 1945. Para pemuda dan pejuang In-donesia bertempur melawan pasukan Kidobutaiyang dibantu oleh batalyon Jepang lain yang kebe-tulan sedang singgah di Semarang. Pertempuranyang paling banyak menelan korban terjadi diSimpang Lima, berlangsung selama lima hari

Pertempuran baru berhenti setelah GubernurWongsonegoro dan pemimpin TKR berunding de-ngan komandan tentara Jepang. Proses gencatansenjata dipercepat setelah Brigadir Jenderal Betheldari pasukan Sekutu ikut terlibat dalam perunding-an pada tanggal 20 Oktober 1945. Pasukan Sekutukemudian melucuti senjata Jepang dan menawanpasukan Jepang.

Untuk mengenang pertempuran di Semarang,maka di Simpang Lima didirikan Monumen Perju-angan Tugu Muda.

C. Pertempuran di SurabayaKontak senjata yang terjadi di Surabaya antara

pasukan Indonesia dan pasukan Sekutu berkaitandengan usaha perebutan kekuasaan dan senjata da-ri tangan Jepang yang dimulai sejak tanggal 2 Sep-tember 1945. Perebutan tersebut membangkitkanpergolakan, yang kemudian berubah menjadi revo-lusi yang konfrontatif.

Pada tanggal 25 Oktober 1945, Brigade 49 yangdipimpinan Brigjen A.W.S. Mallaby mendarat diSurabaya. Mereka bertugas untuk melucuti serda-

Gambar 2.1.1Anggota pasukan Sekutu yang ditugaskan di Indonesiadi bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christisonmendarat di Jakarta pada tanggal 29 September 1945.

sum

ber:

30 T

ahun

Indo

nesia

Mer

deka

1

Page 5: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBl

ac

k 45

Cya

n 4

5

45

du Jepang dan membebaskan para interniran. Ke-datangan Mallaby disambut oleh R.M.T.A. Suryo(Gubernur Jawa Timur). Dalam pertemuan itu di-hasilkan beberapa kesepakatan sebagai berikut.

Inggris berjanji bahwa di antara tentara Ing-gris tidak terdapat angkatan perang Belanda.Disetujui kerja sama antara kedua belah pihakuntuk menjamin keamanan dan ketenteraman.Akan segera dibentuk Contact Bureau (Biro Kon-tak) agar kerja sama dapat terlaksana sebaik-baiknya.Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang.

Atas kesepakatan tersebut, maka Inggris diizin-kan masuk kota Surabaya. Ternyata dalam praktik-nya, Inggris tidak menepati janjinya. Pasukan Ing-gris justru berusaha menguasai Surabaya.

Secara kronologis serangan Inggris terhadapIndonesia, antara lain sebagai berikut.

Tanggal 26 Oktober 1945, satu peleton Field Secu-rity Section di bawah pimpinan Kapten Shawmenyerang sebuah penjara di Kalisosok danjuga pusat-pusat penting lainnya, seperti pang-kalan udara, kantor pos, dan gedung pemerin-tahan.

Tanggal 27 Oktober 1945, pasukan Inggris me-nyebarkan pamflet-pamflet yang berisi perin-tah, agar rakyat Surabaya dan Jawa Timur me-nyerahkan senjata hasil rampasan dari Jepang.Dengan kejadian ini maka pihak Indonesiamenginstruksikan kepada semua pemuda un-tuk siap siaga penuh menghadapi segala ke-mungkinan yang akan terjadi. Akhirnya terjadijuga kontak senjata antara pemuda Indonesiadan Inggris. Semua pemuda di seluruh kota me-nyerang Inggris dengan segala kemampuan.

Tanggal 28 Oktober 1945, pemuda Indonesia me-nyerang pos-pos Sekutu di seluruh Surabaya.

Pada tanggal 29 Oktober 1945, komando Sekutumenghubungi Presiden Soekarno untuk me-nyelamatkan pasukan Inggris agar tidak me-ngalami kehancuran total. Presiden Soekarnodan Jenderal Mallaby mengadakan perunding-an. Pertemuan itu menghasilkan dua kesepa-katan, yaitu penghentian kontak senjata dankeberadaan RI diakui oleh Inggris.Cara menghindari kontak senjata diatur seba-gai berikut.

Surat-surat selebaran yang disebarkan ti-dak berlaku lagi.Kota Surabaya tidak dijaga oleh tentara Se-kutu kecuali kamp-kamp tawanan.TKR dan Polisi diakui oleh Sekutu.Tanjung Perak untuk sementara waktu dia-wasi bersama TKR, Polisi, dan tentara Seku-tu untuk menyelesaikan penerimaan ban-tuan berupa obat-obatan untuk tawananperang.

Tanggal 30 Oktober 1945, seluruh Biro Kontakmenuju ke beberapa tempat.Gencatan senjata tidak dihormati Sekutu. Da-lam salah satu insiden yang belum pernah ter-ungkap secara jelas, Brigjen Mallaby ditemu-kan meninggal.Tanggal 9 November 1945, pimpinan tentaraSekutu di Surabaya mengeluarkan ultimatumkepada rakyat. Ultimatum dari pasukan Seku-tu tersebut pada pokoknya berisi:

tuntutan pertanggungjawaban pihak Indo-nesia atas terbunuhnya Mallaby;instruksi yang menuntut agar semua pe-mimpin dan orang-orang Indonesia yangbersenjata harus melapor. Mereka harusmeletakkan senjatanya di tempat-tempatyang telah ditentukan;mereka harus menyerahkan diri denganmengangkat tangan di atas.

Batas waktu ultimatum tersebut ialah jam06.00 tanggal 10 November 1945.Ultimatum tersebut ditolak oleh para pemim-pin dan rakyat Surabaya.Batas ultimatum akhirnya habis. Maka pecahpertempuran hebat antara pasukan Indonesiadan Inggris. Pertempuran sengit terjadi padatanggal 10 November 1945. Pasukan Inggrisyang dilengkapi dengan peralatan perang cang-gih menggempur para pejuang Indonesia.Dalam pertempuran tidak seimbang yang ber-langsung sampai awal bulan Desember 1945itu telah gugur beribu-ribu pejuang.

Gambar 2.1.2 Brigjend Mallaby dan Dr. Soegiri sedangberkeliling kota Surabaya memberitahukan adanya

penghentian tembak-menembak.

Sum

ber:

30 T

ahun

Indo

nesi

a M

erde

ka 1

.

Page 6: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

46

Bla

ck

46C

yan

46

Salah satu tokoh dan pemimpin perjuanganrakyat Surabaya adalah Bung Tomo. Dalam per-tempuran yang tidak seimbang, Bung Tomo terusmengobarkan semangat rakyat supaya terus maju,pantang mundur.

Peristiwa di Surabaya merupakan gambarankeberanian dan kebulatan tekad bangsa Indonesiauntuk membela tanah air dan kemerdekaan. Seka-rang peristiwa 10 November diabadikan sebagaiHari Pahlawan dan Tugu Pahlawan di tengah KotaSurabaya melambangkan keberanian dan sema-ngat juang bangsa Indonesia.

D. Pertempuran di AmbarawaPertempuran di Ambarawa diawali kedatang-

an tentara Sekutu di Semarang pada tanggal 20Oktober 1945. Mereka datang untuk mengurus ta-wanan perang. Pihak Sekutu berjanji tidak akanmengganggu kedaulatan Republik Indonesia.

Ternyata Sekutu diboncengi oleh NICA. Insidenbersenjata mulai timbul di Magelang. Kejadian itumeluas menjadi pertempuran setelah pasukan Se-kutu membebaskan para interniran Belanda di Ma-gelang dan Ambarawa.

Gencatan senjata terjadi setelah Presiden Soe-karno turun tangan. Akan tetapi, secara diam-diamSekutu meninggalkan Magelang menuju Ambara-wa pada tanggal 21 November 1945. Mayor Sumar-to memimpin perlawanan TKR dan para pemudamenentang tentara Sekutu.

Gerakan tentara Sekutu berhasil ditahan di de-sa Jambu berkat bantuan dari resimen kedua yangdipimpin M. Sarbini, batalyon Polisi Istimewa dibawah pimpinan Onie Sastroatmodjo, dan batal-yon dari Yogyakarta. Dalam pertempuran di desaJambu pada tanggal 26 November 1945 itu, LetkolIsdiman (Komandan Resimen Banyumas) gugur.Kolonel Soedirman (Panglima Divisi di Purwoker-to) segera mengambil alih pimpinan.

Setelah mengadakan konsolidasi dengan paraKomandan Sektor, Kolonel Soedirman memimpinpertempuran melawan Sekutu pada tanggal 12 De-sember 1945. Dalam waktu satu setengah jam, TKRsudah mengepung kota Ambarawa. Empat hari ke-mudian tentara Sekutu mundur ke Semarang.

E. Pertempuran Medan AreaBerita proklamasi Republik Indonesia baru

sampai di kota Medan pada tanggal 27 Agustus1945. Keterlambatan berita tersebut karena su-litnya komunikasi dan sensor ketat terhadap be-rita-berita oleh tentara Jepang. Berita proklamasikemerdekaan dibawa oleh Mr. Teuku M. Hassan,yang diangkat menjadi gubernur Sumatera.

Pada tanggal 13 September 1945, para pemudayang dipelopori oleh Achmad Tahir membentukBarisan Pemuda Indonesia. Pada tanggal 4 Oktober1945, Barisan Pemuda Indonesia beraksi mengam-bil alih gedung-gedung pemerintah dan merebutsenjata-senjata milik tentara Jepang.

Pada tanggal 9 Oktober 1945, pasukan Sekutuyang diboncengi serdadu Belanda dan NICA di ba-wah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kellymendarat di kota Medan. Sebelumnya, Belanda su-dah mendaratkan suatu kelompok komando yangdipimpin oleh Westerling. Reaksi awal para pemu-da atas kedatangan Sekutu tersebut adalah mem-bentuk TKR di Medan.

Tanggal 13 Oktober 1945 terjadi pertempuranpertama antara para pemuda dan pasukan Sekutu.Ini merupakan awal perjuangan bersenjata yangdikenal sebagai pertempuran Medan Area.

Konfrontasi antara pejuang kemerdekaan danserdadu NICA segera menjalar ke seluruh Kota Me-dan. Karena insiden antara pasukan pejuang ke-merdekaan dan tentara NICA terus terjadi, makapada tanggal 18 Oktober 1945 pihak Sekutu menge-luarkan maklumat yang berisi larangan terhadaprakyat untuk membawa senjata dan semua senjatayang dimiliki harus diserahkan kepada Sekutu.

Pada tanggal 1 Desember 1945, AFNEI mema-sang sejumlah papan bertuliskan Fixed BoundariesMedan Area (Batas Resmi Wilayah Medan) di berba-gai sudut pinggiran kota Medan. Papan nama itu-lah yang membuat pertempuran di Medan dansekitarnya dikenal sebagai Pertempuran Medan Area.Kemudian, Sekutu dan NICA mengadakan aksipembersihan unsur-unsur RI di seluruh kota. Parapejuang Indonesia membalas aksi-aksi tersebut.

Pada tanggal 10 Desember 1945 tentara Sekutumelancarkan serangan militer besar-besaran, yangdilengkapi dengan pesawat tempur canggih. Selu-ruh daerah Medan dijadikan sasaran serangan.

Gambar 2.1.3 Bung Tomo membakar semangat parapejuang di Surabaya dalam menghadapi Sekutu.

Sum

ber:

30 T

ahun

Indo

nesi

a M

erde

ka 1

Page 7: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBl

ac

k 47

Cya

n 4

7

47

F. Pertempuran di JakartaSama seperti yang terjadi di Bandung, orang-

orang NICA dan KNIL terus melakukan provokasi-provokasi bersenjata sehingga memancing kema-rahan masyarakat. Orang-orang KNIL sendiridimanfaatkan oleh NICA demi kepentingan Belandadengan cara mempersenjatai mereka. Keadaan diJakarta pun menjadi kacau dan sulit dikendalikan.Tentara Belanda kian merajalela. Sementara itu,pendaratan pasukan marinir Belanda di TanjungPriok pada tanggal 30 Desember 1945 membuat ke-adaan menjadi tambah gawat.

Mengingat situasi keamanan yang semakinmemburuk di Jakarta, Presiden dan Wakil Presidenpada tanggal 4 Januari 1946 pindah ke Yogyakarta,dan kemudian ibukota Republik Indonesia punturut pindah ke Yogyakarta (Lihat: 30 Tahun Indo-nesia Merdeka. 1945-1949: hlm. 79).

G. Peristiwa Merah Putih di ManadoSeperti di tempat-tempat lain, pasukan Sekutu

yang mendarat di Sulawesi Utara juga membon-cengi orang-orang NICA. Orang-orang NICAkemudian mempersenjatai bekas tentara KNILyang ditawan Jepang. Sejak akhir tahun 1945,pasukan Sekutu menyerahkan Sulawesi Utarakepada pasukan NICA. Pasukan NICA bertindaksewenang-wenang terhadap rakyat.

Rakyat Sulawesi Utara bereaksi dengan mem-bentuk Pasukan Pemuda Indonesia (PPI). PPI berencanamenyerang pasukan NICA. Akan tetapi, rencanatersebut bocor sehingga para pemimpin PPI di-tangkap dan dipenjarakan.

Pada tanggal 14 Februari 1946, para pejuangPPI menyerbu markas NICA di Teling. Mereka ber-hasil membebaskan pimpinan PPI dan menawankomandan NICA beserta pasukannya. Selanjutnya,para pejuang merobek bendera merah putih biruBelanda dan menjadikannya bendera merah putih.Bendera itu kemudian dikibarkan di markas Belan-da di Teling. Oleh karena itu peristiwa itu dikenaldengan nama peristiwa merah putih di Manado.

Para pejuang dapat mengusir NICA dari Sula-wesi Utara. Pada tanggal 16 Februari 1946, peme-rintah sipil terbentuk. Pemerintahan sipil itu di-pimpin oleh B. W. Lapian sebagai residen.

H. Bandung lautan apiPada bulan Oktober 1945, tentara Sekutu mema-

suki kota Bandung. Pada waktu itu, para pemudadan para pejuang kota Bandung sedang melaksa-nakan pemindahan kekuasaan dan melucuti sen-jata atau peralatan perang lainnya dari tangan Je-pang. Tentara Sekutu menuntut para pemuda danpejuang agar menyerahkan semua hasil pelucutantentara Jepang kepada Sekutu.

Tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu me-ngeluarkan ultimatum pertama, agar kota Ban-dung bagian utara selambat-lambatnya padatanggal 29 November 1945 dikosongkan oleh pihakIndonesia dengan alasan demi keamanan. Para pe-juang Republik Indonesia tidak mengindahkan ul-timatum tersebut. Akibatnya sering terjadi insidenantara pejuang Indonesia dan tentara Sekutu.

Pada tanggal 23 Maret 1946, tentara Sekutu me-ngeluarkan ultimatum untuk yang kedua kalinya.Kali ini para pejuang diminta meninggalkan selu-ruh kota Bandung. Pihak pemerintah mengindah-kan ultimatum ini. Para pejuang sebelum mening-galkan kota Bandung melancarkan serangan umumke arah markas besar Sekutu dan berhasil membu-mihanguskan kota Bandung bagian selatan.

I. Pertempuran MargaranaPada tanggal 2 dan 3 Maret 1946, Belanda men-

daratkan kira-kira 2000 tentara di Bali. Pada waktuitu, Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai sedang bera-da di Yogyakarta untuk berkonsultasi dengan mar-kas tertinggi TRI mengenai pembinaan ResimenSunda Kecil dan cara-cara menghadapi Belanda.

Akibat perundingan Linggarjati, daerah kekua-saan de facto Republik Indonesia yang diakui hanyaterdiri dari Jawa, Madura, dan Sumatera. Hal ituberarti Bali tidak diakui sebagai bagian dari Repu-blik Indonesia. I Gusti Ngurah Rai juga mendapatipasukannya terpencar-pencar. Sementara itu, Be-landa sedang mengusahakan berdirinya satu ne-gara boneka di wilayah Indonesia bagian timur. IGusti Ngurah Rai dibujuk Belanda untuk bekerjasama. Ajakan tersebut ditolak I Gusti Ngurah Rai.

Gambar 2.1.4 Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai duduk disebelah kiri (memakai selempang dada). Ia memimpin

pertempuran di Margarana melawan Belanda.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Page 8: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

48

Bla

ck

48C

yan

48

Pada tanggal 18 November 1946, I Gusti NgurahRai menyerang Belanda. Pasukan Ngurah Rai ber-hasil mengusai Tabanan. Namun, karena kekuatanpasukan yang tidak seimbang akhirnya pasukanNgurah Rai dapat dikalahkan dalam pertempuranpuputan (habis-habisan) di Margarana, sebelahutara Tabanan. I Gusti Ngurah Rai gugur bersamaanak buahnya.

Gugurnya I Gusti Ngurah Rai melicinkan jalanbagi usaha Belanda untuk membentuk “Negara In-donesia Timur”.

J. Pertempuran lima hari di PalembangPasukan Sekutu mendarat di Palembang pada

tanggal 12 Oktober 1945. Pasukan ini dipimpin olehLetnan Kolonel Carmichael. Bersama pasukan Se-kutu ikut pula aparat NICA.

Pemerintah Indonesia di Palembang menentu-kan bahwa pasukan Sekutu hanya diizinkan men-diami daerah Talang Semut. Akan tetapi, merekatidak mengindahkan peraturan itu. Insiden denganpemuda meletus ketika mereka menggeledah ru-mah-rumah penduduk untuk mencari senjata.

Sekutu terus menambah kekuatannya di Pa-lembang. Pada bulan Maret 1946, pasukan Sekutusudah berjumlah dua batalyon. Sekutu juga melin-dungi masuknya pasukan Belanda.

Jumlah pasukan Belanda semakin bertambah.Ketika meninggalkan kota Palembang, Sekutu me-nyerahkan kedudukannya kepada Belanda. Per-tempuran Belanda dan para pemuda meletus keti-ka Belanda meminta para pemuda dan peju-angmengosongkan kota Palembang. Belanda mengajakberunding dan melakukan gencatan senjata.

Sementara perundingan berlangsung, padatanggal 1 Januari 1947 pertempuran meletus kem-bali. Pertempuran berlangsung selama lima harilima malam. Seperlima bagian kota Palembanghancur. Pada tanggal 6 Januari 1947 dicapai perse-tujuan gencatan senjata antara Belanda dan Peme-rintah Republik Indonesia di Palembang.

K. Agresi Militer Belanda IPerselisihan pendapat akibat perbedaan pe-

nafsiran ketentuan-ketentuan dalam persetujuanLinggarjati makin memuncak. Belanda berusahauntuk menyelesaikan “masalah Indonesia” dengancepat.

Pada tanggal 27 Mei 1947, Belanda mengirim-kan nota kepada pemerintah Republik Indonesia.Nota itu berupa ultimatum yang harus dijawabdalam waktu 14 hari. Isi nota itu antara lain sebagaiberikut.

Membentuk pemerintahan ad interim bersama.Mengeluarkan uang bersama dan mendirikanlembaga devisa bersamaRepublik Indonesia harus mengirimkan berasuntuk rakyat di daerah-daerah yang didudukiBelanda.Menyelenggarakan keamanan dan ketertibanbersama, termasuk daerah-daerah Republik In-donesia yang memerlukan bantuan Belanda(gendarmerie bersama).Menyelenggarakan penilikan bersama atas im-por dan ekspor.

Perdana Menteri Syahrir menolak gendarmeriebersama. Kemudian, Amir Syarifuddin yang me-mimpin kabinet berikutnya kembali memberikanjawaban yang pada dasarnya sama.

Pada tanggal 15 Juli 1947, Belanda kembali me-ngirim nota. Belanda tetap menuntut gendarmeriebersama dan minta agar Republik Indonesia meng-hentikan permusuhan terhadap Belanda. Dalamwaktu 32 jam Republik Indonesia harus memberijawaban kepada Belanda.

Pada tanggal 17 Juli 1947, Pemerintah RepublikIndonesia memberi jawaban yang disampaikanAmir Syarifuddin melalui RRI Yogyakarta. Jawab-an itu ditolak Belanda.

Pada tanggal 20 Juli 1947, van Mook mengu-mumkan bahwa pihak Belanda tidak mau berun-ding lagi dengan Indonesia. Belanda tidak terikatlagi dengan Perjanjian Linggarjati. Pada tanggal21 Juli 1947, Belanda menyerang daerah-daerah Re-publik Indonesia. Serangan militer ini dikenal de-ngan nama Agresi Militer I.

Belanda menyebut agresi ini dengan sebutanAksi Polisionil. Menurut Belanda, seluruh Indonesiaadalah wilayah kekuasaannya yang utuh setelahBelanda menyatakan diri tidak terikat lagi padaPerjanjian Linggarjati.

Gambar 2.1.5 Pesawat Dakota yang membawa obat-obatan dari Singapura jatuh ditembak pesawat Belanda

pada tanggal 29 Juli 1947 di Yogyakarta. Para penerbangIndonesia yang gugur antara lain: A. Adisutjipto, Dr.Abdurrachman Saleh, dan Adisumarno Wirjokusumo.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Page 9: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBl

ac

k 49

Cya

n 4

9

49

Sasaran utama Agresi Militer Belanda I adalahJawa dan Sumatera. Jawa dan Sumatera menjadisasaran utama dengan alasan untuk mempersem-pit wilayah RI dan ingin menduduki kota-kota yangstrategis dan penting.

Dalam Agresi Militer I ini, Belanda berhasil me-nguasai Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah sebelahutara, sebagian Jawa Timur, Madura, dan sebagianSumatera Timur. Di daerah-daerah tersebut Belan-da mendirikan negara-negara bagian.

Belanda melancarkan agresi militer dengan tu-juan sebagai berikut.

Mengepung ibu kota RI dan menghapuskan ke-daulatan RI (tujuan politik).Merebut pusat-pusat penghasil makanan danbahan ekspor (tujuan ekonomi).Menghancurkan TNI (tujuan militer).

Agresi Militer I ini mendapat reaksi dari duniainternasional. Inggris dan Amerika Serikat tidakmenyetujui tindakan agresi ini. India dan Austra-lia mengajukan usul agar soal Indonesia dibahasdalam Dewan Keamanan.

Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan KeamananPBB mendesak Indonesia dan Belanda untuk meng-adakan gencatan senjata. Pada tanggal 4 Agustus1947, Republik Indonesia dan Belanda mengu-mumkan gencatan senjata. Dengan demikian,berakhirlah Agresi Militer Belanda yang pertama.

Meskipun secara resmi telah ada gencatansenjata, Belanda masih berusaha memperluas wi-layahnya. Batas terakhir perluasan wilayah yangdikuasai Belanda itulah yang dituntut sebagai garisdemarkasi. Garis demarkasi ialah garis khayalyang kemudian dikenal sebagai “Garis van Mook”.

Untuk mengawasi pelaksanaan gencatan sen-jata dibentuk Komisi Konsuler. Anggota komisi ber-asal dari beberapa Konsul Jenderal di Indonesia.Komisi ini diketuai oleh Dr. Walter Foote (KonsulJenderal Amerika Serikat). Anggotanya terdiri dariKonsul Jenderal Cina, Belgia, Perancis, Inggris, danAustralia. Dalam laporannya kepada Dewan Kea-manan PBB, Komisi Konsuler menyatakan bahwa:

sejak tanggal 30 Juli - 4 Agustus 1947, pasukanBelanda masih mengadakan gerakan-gerakanmiliter;pemerintah Indonesia menolak garis demarkasi(Garis van Mook) yang dituntut Belanda; danperintah penghentian tembak-menembak dira-sakan tidak memuaskan.

L. Agresi Militer Belanda IIPertikaian yang terjadi di kalangan Republik

akibat dari perjanjian Renville, kegoncangan dikalangan TNI, serta penumpasan pemberontakanPKI di Madiun menyita kekuatan Republik Indo-nesia. Situasi itu memberi kesempatan bagi Belandauntuk menekan Republik Indonesia.

Perundingan-perundingan yang dilakukan dibawah pengawasan KTN selalu menemui jalanbuntu. Pada tanggal 13 Desember 1948, MohammadHatta meminta kembali KTN untuk menyelengga-rakan perundingan dengan Belanda.

Pada tanggal 18 Desember 1948, Dr. Beel me-nyatakan bahwa pihak Belanda tidak mengakuidan tidak terikat lagi dengan perjanjian RenvilleOleh karena itu Belanda merasa bebas melaksana-kan agresi terhadap Republik Indonesia.

Belanda dengan seluruh kekuatan melakukanAgresi Militer II pada tanggal 19 Desember 1948dengan menyerbu Yogyakarta. Lapangan terbangMaguwo dapat dikuasai Belanda. Serangan Belandake Yogyakarta dilakukan sangat mendadak. Dalamwaktu yang relatif singkat, Yogyakarta dapat diku-asai Belanda. Para pimpinan RI ditangkap Belanda.

Para pemimpin RI yang ditangkap Belandaantara lain Soekarno, Hatta, Syahrir, Agus Salim,Mohammad Roem, dan A.G. Pringgodigdo. Merekaditerbangkan ke Prapat, Sumatera. Presiden Soe-karno sebelum ditawan memberi kuasa kepadaSafruddin Prawiranegara yang berada di Sumaterauntuk membentuk pemerintahan darurat (Peme-rintah Darurat Republik Indonesia/PDRI) di BukitTinggi (Sumatera Barat).

Dengan Agresi Militer II dapat dikatakan bahwaBelanda memperoleh kemenangan besar, karenadapat menangkap semua pucuk pimpinan RI. Akan

Gambar 2.1.6 Tentara Belanda bergerak memasuki kotaYogyakarta dalam agresi militer Belanda II pada tanggal

19 Desember 1948.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Page 10: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

50

Bla

ck

50C

yan

50

tetapi, dengan aksi penawanan oleh Belanda ter-sebut ternyata RI tidak lenyap. Belanda harusberhadapan dengan pasukan gerilya yang kerapmenyulitkan pihak Belanda. Kontak senjata dan di-plomasi terus dilakukan.

Serbuan Belanda atau Agresi Militer II menda-pat reaksi masyarakat internasional. Pada tanggal7 Februari 1949, suara simpati kepada Indonesiaatas terjadinya serbuan Belanda datang dari Ame-rika Serikat. Rasa simpati Amerika Serikat terhadapIndonesia diwujudkan dengan pernyataan-per-nyataan sebagai berikut.

Amerika Serikat menghentikan semua bantuankepada Belanda sampai negeri ini menghenti-kan permusuhannya dengan Indonesia.Mendesak pihak Belanda supaya menarik pasu-kannya ke belakang garis status quo Renville.Membebaskan pemimpin-pemimpin Indonesiayang ditawan sejak 18 Desember 1948.Mendesak Belanda untuk membuka kembaliperundingan yang jujur dengan Indonesia atasdasar persetujuan Renville.

Rasa simpati dunia internasional tidak hanyadatang dari Amerika Serikat, tetapi juga dari Ru-sia, Cina, Kolumbia, dan negara-negara anggota PBBlainnya.

Karena tekanan politik dan militer itulah akhir-nya Belanda mau menerima perintah Dewan Kea-manan PBB untuk menghentikan agresinya.

M. Serangan Umum 1 Maret 1949Serangan Umum 1 Maret dilancarkan oleh

pasukan RI untuk merebut kembali Yogyakarta(Ibu kota Republik Indonesia) yang dikuasai olehBelanda sejak agresi militer kedua.

Beberapa waktu sebelum serangan umum di-lancarkan, Letkol Soeharto sebagai komandan Bri-gade 10 melakukan komunikasi dan koordinasidengan penggagasnya, yaitu Sri Sultan Hameng-kubuwono IX (Kepala Daerah Istimewa Yogyakar-ta). Koordinasi itu penting untuk menyusun stra-tegi serangan umum 1 Maret 1949. Selain itu, bebe-rapa kesatuan diperintahkan untuk menyusup kedalam kota Yogyakarta, di antaranya adalah kesa-tuan khusus di bawah pimpinan Kap-ten Widodo.Beliau bertugas untuk memutuskan hubunganantara pos-pos penjagaan Belanda di dalam kota,antara lain dengan memasang ranjau darat.

Untuk mempermudah koordinasi penyerang-an, wilayah penyerangan dibagi atas 5 sektor, yaitu:

sektor barat, dipimpin oleh Letkol Vence Sumual,sektor selatan, dipimpin oleh Mayor Sarjono,

sektor utara, dipimpin oleh Mayor Kusno,sektor kota, dipimpin oleh Letnan Amir Murto-no dan Letnan Marsudi, dansektor barat, di bawah pimpinan Letkol Soe-harto (sampai perbatasan Malioboro).

Yang dijadikan patokan sebagai tanda mulai-nya serangan adalah bunyi sirene pukul 06.00 pagiyang biasa dibunyikan di kota Yogyakarta waktuitu. Pasukan Belanda tidak menduga akan ada se-rangan, sehingga dalam waktu yang relatif singkatpasukan TNI berhasil memukul mundur semua po-sisi pasukan Belanda dan memaksa mereka berta-han dalam markasnya di dalam kota Yogyakarta.Pasukan TNI berhasil menduduki kota Yogyakartaselama enam jam, sesuai dengan rencana semula,sekitar pukul 12.00. TNI mulai mundur keluar kotasebelum pasukan bantuan Belanda tiba.

Berita serangan ini disiarkan keluar melalui pe-mancar radio di Wonosari. Waktu Belanda melan-carkan serangan balasan, pemancar radio tersebutmenjadi sasaran utama. Peristiwa serangan umum1 Maret 1949 ini juga dilaporkan oleh R. Sumardike pemerintah PDRI di Bukittinggi melalui radio-gram. Berita ini kemudian disampaikan kepada Ma-ramis (diplomat RI di New York).

Serangan umum 1 Maret mempunyai arti pen-ting, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.Serangan umum 1 Maret mencapai tujuannya, yai-tu sebagai berikut.

Ke dalam:mendukung perjuangan diplomasi;meninggikan semangat rakyat dan TNIyang sedang bergerilya; dansecara tidak langsung telah mempengaruhisikap para pemimpin negara federal ben-tukan Belanda (seperti negara Pasundan,negara Sumatra Timur dan negara Indone-sia Timur) yang tergabung dalam Bijeen-komst Federal Voor Overleg (BFO).

Ke luar:menunjukkan kepada dunia internasionalbahwa TNI masih ada dan mampu menga-dakan serangan; danmematahkan moral pasukan Belanda.

2.1.3 Perjuangan DiplomasiPerjuangan bangsa Indonesia untuk memper-

tahankan kemerdekaan juga dilakukan di meja pe-rundingan atau perjuangan diplomasi. Perjuangandiplomasi dilakukan, misalnya dengan mencaridukungan dunia internasional dan berunding lang-sung dengan Belanda.

Page 11: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBl

ac

k 51

Cya

n 5

1

51

A. Mencari dukungan internasional Perjuangan mencari dukungan internasional

lewat PBB dilakukan baik secara langsung maupuntidak langsung. Tindakan langsung dilakukan de-ngan mengemukakan masalah Indonesia di hadap-an sidang Dewan Keamanan PBB. Tindakan tidaklangsung dilakukan melalui pendekatan dan hu-bungan baik dengan negara-negara yang akanmendukung Indonesia dalam sidang-sidang PBB.Negara-negara yang mendukung Indonesia antaralain sebagai berikut.

AustraliaAustralia bersedia menjadi anggota KomisiTiga Negara. Australia juga mendesak Belandaagar menghentikan operasi militernya di Indo-nesia. Australia berperan dalam membentukopini dunia internasional untuk mendukungIndonesia dalam sidang Dewan Keamanan PBB.IndiaIndia merupakan salah satu negara yang me-ngakui kedaulatan Indonesia dalam forum in-ternasional. India juga mempelopori KonferensiInter-Asia untuk mengumpulkan dukunganbagi Indonesia. Konferensi Inter-Asia dilaksa-nakan pada tahun 1949.Negara-negara Liga ArabNegara Mesir, Lebanon, Suriah, dan SaudiArabia mengakui kedaulatan Indonesia. Penga-kuan ini mempengaruhi pandangan internasi-onal terhadap Indonesia.Negara-negara anggota Dewan Keamanan PBBPara tokoh politik Indonesia mengadakan pen-dekatan dengan negara-negara anggota DewanKeamanan PBB. Pendekatan yang dilakukanSutan Syahrir dan Haji Agus Salim dalamsidang Dewan Keamanan PBB pada bulanAgustus 1947 berhasil mempengaruhi negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB untukmendukung Indonesia.

B. Berunding dengan BelandaIndonesia juga mengadakan perundingan lang-

sung dengan Belanda. Berbagai perundingan yangpernah dilakukan untuk menyelesaikan konflik In-donesia-Belanda misalnya: Perundingan Linggar-jati, Perjanjian Renville, Persetujuan Roem-Royen,Konferensi Inter-Indonesia, dan Konferensi MejaBundar.

a.a.a.a.a. Permulaan perundingan-perundinganPermulaan perundingan-perundinganPermulaan perundingan-perundinganPermulaan perundingan-perundinganPermulaan perundingan-perundingandengan Belanda (10 Februari 1946)dengan Belanda (10 Februari 1946)dengan Belanda (10 Februari 1946)dengan Belanda (10 Februari 1946)dengan Belanda (10 Februari 1946)

Panglima AFNEI (Letnan Jenderal Christison)memprakarsai pertemuan Pemerintah RI denganBelanda untuk menyelesaikan pertikaian Belandadan RI. Serangkaian perundingan pendahuluan dilakukan. Archibald Clark Kerr dan Lord Killearndari Inggris bertindak sebagai penengah. Perun-dingan dimulai pada tanggal 10 Februari 1946. Padaawal perundingan, H.J. van Mook menyampaikanpernyataan politik pemerintah Belanda. Kemudianpada tanggal 12 Maret 1946, pemerintah RepublikIndonesia menyampaikan pernyataan balasan.

b.b.b.b.b. Perundingan di Hooge VeluwePerundingan di Hooge VeluwePerundingan di Hooge VeluwePerundingan di Hooge VeluwePerundingan di Hooge Veluwe(14(14(14(14(14–––––25 April 1946)25 April 1946)25 April 1946)25 April 1946)25 April 1946)

Setelah beberapa kali diadakan pertemuan pen-dahuluan, diselenggarakanlah perundingan resmiantara pemerintah Belanda dengan Pemerintah RIuntuk menyelesaikan konflik. Perundingan dilaku-kan di Hooge Veluwe negeri Belanda pada tanggal14 - 25 April 1946. Perundingan mengalami kega-galan.

c.c.c.c.c. Perundingan gencatan senjataPerundingan gencatan senjataPerundingan gencatan senjataPerundingan gencatan senjataPerundingan gencatan senjata(20(20(20(20(20–30 September 1946)30 September 1946)30 September 1946)30 September 1946)30 September 1946)

Banyaknya insiden pertempuran antara peju-ang Indonesia dengan pasukan Sekutu dan Belandamendorong diadakannya perundingan gencatansenjata. Perundingan diikuti wakil dari Indonesia,Sekutu, dan Belanda. Perundingan dilaksanakandari tanggal 20 - 30 September 1946. Perundingantidak mencapai hasil yang diinginkan.

d.d.d.d.d. Perundingan RI dan Belanda (7 Oktober 1946)Perundingan RI dan Belanda (7 Oktober 1946)Perundingan RI dan Belanda (7 Oktober 1946)Perundingan RI dan Belanda (7 Oktober 1946)Perundingan RI dan Belanda (7 Oktober 1946)

Lord Killearn berhasil membawa wakil-wakilPemerintah Indonesia dan Belanda ke meja perun-dingan. Perundingan berlangsung di rumah KonsulJenderal Inggris di Jakarta pada tanggal 7 Oktober1946.

Delegasi Indonesia diketuai Perdana MenteriSutan Syahrir. Delegasi Belanda diketuai oleh Prof.Schermerhorn. Dalam perundingan tersebut, ma-salah gencatan senjata yang gagal perundingantanggal 30 September 1946 disetujui untuk dibica-rakan lagi dalam tingkat panitia yang diketuai LordKillearn.

Gambar 2.1.7Sutan Syahrir, H. Agus Salim, Sudjatmoko, dan SoemitroDjojohadikusumo menghadiri sidang Dewan Keamanan

PBB pada bulan Agustus 1947.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Page 12: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

52

Bla

ck

52C

yan

52

Perundingan tingkat panitia menghasilkan per-setujuan gencatan senjata sebagai berikut.

Gencatan senjata diadakan atas dasar kedu-dukan militer pada waktu itu dan atas dasarkekuatan militer Sekutu serta Indonesia.Dibentuk sebuah Komisi Bersama GencatanSenjata untuk masalah-masalah teknis pelak-sanaan gencatan senjata.Di bidang politik, delegasi Pemerintah Indo-

nesia dan komisi umum Belanda sepakat untukmenyelenggarakan perundingan politik “secepatmungkin”.

e.e.e.e.e. Perundingan Linggarjati (10 November 1946)Perundingan Linggarjati (10 November 1946)Perundingan Linggarjati (10 November 1946)Perundingan Linggarjati (10 November 1946)Perundingan Linggarjati (10 November 1946)

Sebagai kelanjutan perundingan-perundingansebelumnya, sejak tanggal 10 November 1946 diLinggarjati di Cirebon, dilangsungkan perunding-an antara Pemerintah RI dan komisi umum Belan-da.

Perundingan di Linggarjati dihadiri oleh bebera-pa tokoh juru runding, antara lain sebagai berikut:

Inggris, sebagai pihak penengah diwakili olehLord Killearn.Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir (Ketua),Mohammad Roem (anggota), Mr. Susanto Tirto-projo, S.H. (anggota), Dr. A.K Gani (anggota).Belanda, diwakili Prof. Schermerhorn (Ketua),De Boer (anggota), dan Van Pool (anggota).

Perundingan di Linggarjati tersebut mengha-silkan keputusan yang disebut perjanjian Linggar-jati. Berikut ini adalah isi Perjanjian Linggarjati.

Belanda mengakui secara de facto Republik Indo-nesia dengan wilayah kekuasaan meliputi Suma-tera, Jawa, dan Madura. Belanda sudah harusmeninggalkan daerah de facto paling lambat pa-da tanggal 1 Januari 1949.Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama dalam membentuk negara Serikat dengannama RIS. Negara Indonesia Serikat akan terdi-ri dari RI, Kalimantan dan Timur Besar. Pem-bentukan RIS akan diadakan sebelum tanggal1 Januari 1949.

RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indone-sia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ke-tua.Perjanjian Linggarjati ditandatangani oleh Be-

landa dan Indonesia pada tanggal 25 Maret 1947dalam suatu upacara kenegaraan di Istana NegaraJakarta.

Perjanjian Linggarjati bagi Indonesia ada segipositif dan negatifnya.

Segi positifnya ialah adanya pengakuan de factoatas RI yang meliputi Jawa, Madura, dan Suma-tera.Segi negatifnya ialah bahwa wilayah RI dariSabang sampai Merauke, yang seluas HindiaBelanda dulu tidak tercapai.

f.f.f.f.f. Melibatkan Komisi Tiga NegaraMelibatkan Komisi Tiga NegaraMelibatkan Komisi Tiga NegaraMelibatkan Komisi Tiga NegaraMelibatkan Komisi Tiga Negara

Pada tanggal 18 September 1947, Dewan Kea-manan PBB membentuk sebuah Komisi Jasa Baik.Komisi ini kemudian terkenal dengan sebutanKomisi Tiga Negara. Anggota KTN terdiri dari Ri-chard Kirby (wakil Australia), Paul van Zeeland(wakil Belgia), dan Frank Graham (wakil AmerikaSerikat). Dalam pertemuannya pada tanggal 20 Ok-tober 1947, KTN memutuskan bahwa tugas KTNdi Indonesia adalah untuk membantu menyelesai-kan sengketa antara RI dan Belanda dengan caradamai. Pada tanggal 27 Oktober 1947, KTN tiba diJakarta untuk memulai pekerjaannya.

g.g.g.g.g. Perjanjian RenvillePerjanjian RenvillePerjanjian RenvillePerjanjian RenvillePerjanjian Renville(8 Desember 1947 - 17 Januari 1948)(8 Desember 1947 - 17 Januari 1948)(8 Desember 1947 - 17 Januari 1948)(8 Desember 1947 - 17 Januari 1948)(8 Desember 1947 - 17 Januari 1948)

KTN berusaha mendekatkan RI dan Belandauntuk berunding. Atas usul KTN, perundingan di-lakukan di tempat yang netral, yaitu di atas kapalpengangkut pasukan Angkatan Laut Amerika Seri-kat “USS Renville”. Oleh karena itu, perundingantersebut dinamakan Perjanjian Renville.

Perjanjian Renville dimulai pada tanggal 8 De-sember 1947. Hasil perundingan Renville disepakatidan ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948.

Yang hadir pada perundingan di atas kapalRenville ialah sebagai berikut.

Frank Graham (ketua), Paul van Zeeland (ang-gota), dan Richard Kirby (anggota) sebagai me-diator dari PBB.Delegasi IndonesiaRepublik Indonesia diwakili oleh Amir Syarif-uddin (ketua), Ali Sastroamidjojo (anggota), Ha-ji Agus Salim (anggota), Dr. J. Leimena (anggota),Dr. Coa Tik Ien (anggota), dan Nasrun (anggota).Delegasi BelandaBelanda diwakili oleh R. Abdulkadir Wijoyoat-mojo (ketua), Mr. H.A.L. van Vredenburgh (ang-gota), Dr. P. J. Koets (anggota), dan Mr. Dr. Chr.Soumokil (anggota).

Gambar 2.1.8 Gedung tempat perundingan di Linggarjati,sebelah selatan Cirebon pada bulan November 1946.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Page 13: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBl

ac

k 53

Cya

n 5

3

53

Perjanjian Renville menghasilkan beberapa ke-putusan sebagai berikut.

Penghentian tembak-menembak.Daerah-daerah di belakang garis van Mook ha-rus dikosongkan dari pasukan RI.Belanda bebas membentuk negara-negara fede-ral di daerah-daerah yang didudukinya denganmelalui plebisit terlebih dahulu.Membentuk Uni Indonesia-Belanda. Negara In-donesia Serikat yang ada di dalamnya sederajatdengan Kerajaan Belanda.Persetujuan Renville ditandatangani oleh Amir

Syarifuddin (Indonesia) dan Abdulkadir Wijoyoat-mojo (Belanda).

Perjanjian ini semakin mempersulit posisi Indo-nesia karena wilayah RI semakin sempit. Kesulitanitu bertambah setelah Belanda melakukan blokadeekonomi terhadap Indonesia.

Itulah sebabnya hasil Perjanjian Renville me-ngundang reaksi keras, baik dari kalangan partaipolitik maupun TNI.

Bagi kalangan partai politik, hasil perunding-an itu memperlihatkan kekalahan perjuangandiplomasi.Bagi TNI, hasil perundingan itu mengakibat-kan harus ditinggalkannya sejumlah wilayahpertahanan yang telah susah payah dibangun.

h.h.h.h.h. Resolusi DK PBB (28 Januari 1949)Resolusi DK PBB (28 Januari 1949)Resolusi DK PBB (28 Januari 1949)Resolusi DK PBB (28 Januari 1949)Resolusi DK PBB (28 Januari 1949)

Berkaitan dengan agresi militer Belanda II, pa-da tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBBmengeluarkan sebuah resolusi. Isi dari resolusi ituialah sebagai berikut.

Belanda harus menghentikan semua operasimiliter dan pihak Republik Indonesia dimintauntuk menghentikan aktivitas gerilya. Keduapihak harus bekerja sama untuk mengadakanperdamaian kembali.Pembebasan dengan segera dan tidak bersyaratsemua tahanan politik dalam daerah RI olehBelanda sejak 19 Desember 1948.

Belanda harus memberikan kesempatan kepa-da pemimpin RI untuk kembali ke Yogyakartadengan segera. Kekuasaan RI di daerah-daerahRI menurut batas-batas Persetujuan Renvilledikembalikan kepada RI.Perundingan-perundingan akan dilakukandalam waktu yang secepat-cepatnya dengandasar Persetujuan Linggarjati, PersetujuanRenville, dan berdasarkan pembentukan suatuPemerintah Interim Federal paling lambat tang-gal 15 Maret 1949. Pemilihan Dewan PembuatUndang-Undang Dasar Negara Indonesia Seri-kat selambat-lambatnya pada tanggal 1 Juli1949.Komisi Jasa-jasa Baik (KTN) berganti namamenjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsauntuk Indonesia (United Nation for Indonesia atauUNCI). UNCI bertugas untuk:

membantu melancarkan perundingan-perundingan untuk mengurus pengemba-lian kekuasaan pemerintah RI,mengamati pemilihan,mengajukan usul mengenai berbagai halyang dapat membantu tercapainya penye-lesaian.

i.i.i.i.i. Perjanjian Roem-Royen (17 April - 7 Mei 1949)Perjanjian Roem-Royen (17 April - 7 Mei 1949)Perjanjian Roem-Royen (17 April - 7 Mei 1949)Perjanjian Roem-Royen (17 April - 7 Mei 1949)Perjanjian Roem-Royen (17 April - 7 Mei 1949)

Sejalan dengan perlawanan gerilya di Jawa danSumatra yang semakin meluas, usaha-usaha di bi-dang diplomasi berjalan terus. UNCI mengadakanperundingan dengan pemimpin-pemimpin RI diBangka. Sementara itu, Dewan Keamanan PBB padatanggal 23 Maret 1949 memerintahkan UNCI untukmembantu pelaksanaan resolusi DK PBB padatanggal 28 Januari 1949.

UNCI berhasil membawa Indonesia dan Belan-da ke meja perundingan. Pada tanggal 17 April 1949dimulailah perundingan pendahuluan di Jakarta.Delegasi Indonesia dipimpin Mr. MohammadRoem. Delegasi Belanda dipimpin Dr. van Royen.Pertemuan dipimpin Merle Cohran dari UNCIyang berasal dari Amerika Serikat.

Gambar 2.1.9 Suasana perundingan di atas kapal Renvilleyang diselenggarakan atas jasa-jasa baik KTN pada

tanggal 8 Desember 1947.

Sum

ber:

30 T

ahun

Indo

nesi

a M

erde

ka 1

Gambar 2.1.10 Perundingan Roem - Royen di bawahpengawasan UNCI di Hotel des Indes, Jakarta.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Page 14: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

54

Bla

ck

54C

yan

54

Akhirnya pada tanggal 7 Mei 1949 tercapaipersetujuan. Persetujuan itu dikenal dengan nama“Roem-Royen Statement”.

Dalam perundingan ini, setiap delegasi menge-luarkan pernyataan sendiri-sendiri.

Pernyataan delegasi Indonesia antara lain seba-gai berikut.

Soekarno dan Hatta dikembalikan ke Yogyakar-ta.Kesediaan mengadakan penghentian tembak-menembak.Kesediaan mengikuti Konferensi Meja Bundarsetelah pengembalian Pemerintah RI ke Yogya-karta.Bersedia bekerja sama dalam memulihkan per-damaian dan tertib hukum.

Sedangkan pernyataan dari pihak Belanda ada-lah sebagai berikut.

Menghentikan gerakan militer dan membebas-kan tahanan politik.Menyetujui kembalinya Pemerintahan Repu-blik Indonesia ke Yogyakarta.Menyetujui Republik Indonesia sebagai bagiandari negara Indonesia Serikat.Berusaha menyelenggarakan Konferensi MejaBundar.Pada tanggal 6 Juli 1949, Soekarno dan Hatta

dikembalikan ke Yogyakarta. Pengembalian Yogya-karta ke tangan Republik Indonesia diikuti denganpenarikan mundur tentara Belanda dari Yogyakar-ta. Tentara Belanda berhasil menduduki Yogyakar-ta sejak tanggal 19 Desember 1948 - 6 Juli 1949.

j.j.j.j.j. Konferensi Inter-Indonesia (19 -22 Juli 1949 danKonferensi Inter-Indonesia (19 -22 Juli 1949 danKonferensi Inter-Indonesia (19 -22 Juli 1949 danKonferensi Inter-Indonesia (19 -22 Juli 1949 danKonferensi Inter-Indonesia (19 -22 Juli 1949 dan31 Juli - 2 Agustus 1949)31 Juli - 2 Agustus 1949)31 Juli - 2 Agustus 1949)31 Juli - 2 Agustus 1949)31 Juli - 2 Agustus 1949)

Sebelum Konferensi Meja Bundar berlangsung,dilakukan pendekatan dan koordinasi dengan ne-gara-negara bagian (BFO) terutama berkaitan de-ngan pembentukan Republik Indonesia Serikat.Konferensi Inter-Indonesia ini penting untuk men-ciptakan kesamaan pandangan menghadapi Belan-da dalam KMB.

Konferensi diadakan setelah para pemimpin RIkembali ke Yogyakarta. Konferensi Inter-Indone-sia I diadakan di Yogyakarta pada tanggal 19 - 22Juli 1949. Konferensi Inter-Indonesia I dipimpinMohammad Hatta. Konferensi Inter-Indonesia IIdiadakan di Jakarta pada tanggal 30 Juli - 2 Agustus1949. Konferensi Inter-Indonesia II dipimpin olehSultan Hamid (Ketua BFO).

Pembicaraan dalam Konferensi Inter-Indone-sia hampir semuanya difokuskan pada masalahpembentukan RIS, antara lain:

masalah tata susunan dan hak Pemerintah RIS,kerja sama antara RIS dan Belanda dalam Per-serikatan Uni.

Hasil positif Konferensi Inter-Indonesia adalahdisepakatinya beberapa hal berikut ini.

Negara Indonesia Serikat yang nantinya akandibentuk di Indonesia bernama Republik Indo-nesia Serikat (RIS).Bendera kebangsaan adalah Merah Putih.Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya.Hari 17 Agustus adalah Hari Nasional.Dalam bidang militer, Konferensi Inter-Indone-

sia memutuskan hal-hal berikut.Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat(APRIS) adalah Angkatan Perang Nasional.TNI menjadi inti APRIS dan akan menerimaorang-orang Indonesia yang ada dalam KNILdan kesatuan-kesatuan tentara Belanda lain de-ngan syarat-syarat yang akan ditentukan le-bih lanjut.Pertahanan negara adalah semata-mata hakPemerintah RIS, negara-negara bagian tidakmempunyai angkatan perang sendiri.

Kesepakatan tersebut mempunyai arti pentingsebab perpecahan yang telah dilakukan oleh Be-landa sebelumnya, melalui bentuk-bentuk negarabagian telah dihapuskan. Kesepakatan ini juga me-rupakan bekal yang sangat berharga dalam meng-hadapi Belanda dalam perundingan-perundinganyang akan diadakan kemudian.

Pada tanggal 1 Agustus 1949, pihak RepublikIndonesia dan Belanda mencapai persetujuan peng-hentian tembak-menembak yang akan mulai berla-ku di Jawa pada tanggal 11 Agustus dan di Sumaterapada tanggal 15 Agustus. Tercapainya kesepakatantersebut memungkinkan terselenggaranya Konfe-rensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.

k.k.k.k.k. Konferensi Meja BundarKonferensi Meja BundarKonferensi Meja BundarKonferensi Meja BundarKonferensi Meja Bundar(23 Agustus 1949 - 2 November 1949)(23 Agustus 1949 - 2 November 1949)(23 Agustus 1949 - 2 November 1949)(23 Agustus 1949 - 2 November 1949)(23 Agustus 1949 - 2 November 1949)

Konferensi Meja Bundar (KMB) diadakan diRidderzaal, Den Haag, Belanda. Konferensi dibukapada tanggal 23 Agustus 1949 dan dihadiri oleh:Gambar 2.1.11 Suasana Konferensi Inter-Indonesia I di

Yogyakarta pada tanggal 19 - 22 Juli 1949.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Page 15: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBl

ac

k 55

Cya

n 5

5

55

Delegasi Republik Indonesia dipimpin Moham-mad Hatta,Delegasi BFO dipimpin Sultan Hamid,Delegasi Kerajaan Belanda dipimpin J. H. vanMaarseveen, danUNCI diketuai oleh Chritchley.

Konferensi Meja Bundar dipimpin oleh PerdanaMenteri Belanda, W. Drees. Konferensi berlangsungdari tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 Novem-ber 1949. Dalam konferensi dibentuk tiga komisi,yaitu: Komisi Ketatanegaraan, Komisi Keuangan,dan Komisi Militer.

Kesulitan-kesulitan yang muncul dalam pe-rundingan adalah:

dari Komisi Ketatanegaraan menyangkut pem-bahasan mengenai Irian Jaya,dari Komisi Keuangan menyangkut pembicara-an mengenai masalah utang. Belanda menuntutagar Indonesia mengakui utang terhadap Be-landa yang dilakukan sampai tahun 1949.Dalam bidang militer, tanpa ada kesulitan si-

dang menyepakati inti angkatan perang dalambentuk Indonesia Serikat adalah Tentara NasionalIndonesia (TNI). Setelah penyerahan kedaulatankepada Republik Indonesia Serikat, KNIL (tentaraBelanda di Indonesia) akan dilebur ke dalam TNI.

KMB dapat menghasilkan beberapa persetuju-an. Berikut ini adalah beberapa hasil dari KMB diDen Haag:

Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indo-nesia sepenuhnya dan tanpa syarat kepada RIS.Republik Indonesia Serikat (RIS) terdiri atas Re-publik Indonesia dan 15 negara federal. Corakpemerintahan RIS diatus menurut konstitusiyang dibuat oleh delegasi RI dan BFO selamaKonferensi Meja Bundar berlangsung.Melaksanakan penyerahan kedaulatan selam-bat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.

Masalah Irian Jaya akan diselesaikan dalamwaktu setahun sesudah pengakuan kedaulat-an.Kerajaan Belanda dan RIS akan membentukUni Indonesia-Belanda. Uni ini merupakan ba-dan konstitusi bersama untuk menyelesaikankepentingan umum.Menarik mundur pasukan Belanda dari Indo-nesia dan membubarkan KNIL. Anggota KNILboleh masuk ke dalam APRIS.RIS harus membayar segala utang Belandayang diperbuatnya semenjak tahun 1942.

C. Pengakuan KedaulatanUpacara penandatanganan naskah pengakuan

kedaulatan dilakukan pada waktu yang bersamaandi Indonesia dan di negeri Belanda, yaitu pada tang-gal 27 Desember 1949.

Di negeri Belanda, penandatanganan naskahpengakuan kedaulatan dilaksanakan di ruangtakhta Istana Kerajaan Belanda. Ratu Juliana, P.M.Dr. Willem Drees, Menteri Seberang Lautan Mr.A.M.J.A. Sassen, dan Mohammad Hatta mem-bubuhkan tanda tangan pada naskah pengakuankedaulatan. Sementara itu, di Jakarta, Sultan Ha-mengkubuwono IX dan A.H.J. Lovink (Wakil Ting-gi Mahkota) membubuhkan tanda tangan padanaskah pengakuan kedaulatan. Pada tanggal yangsama, di Yogyakarta dilakukan penyerahan kedau-latan dari Republik Indonesia kepada Republik In-donesia Serikat.

Gambar 2.1.12 Suasana sidang Konferensi Meja Bundaryang dimulai pada tanggal 23 Agustus 1949 di Ridderzaal

(Bangsal Satria), Den Haag.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Gambar 2.1.13 Gambar atas: upacara penandatangananpengakuan kedaulatan di Den Haag oleh Mohammad

Hatta, Ratu Juliana, Willem Drees (Perdana Menteri), danMr. A.M.J.A. Sassen (Menteri Seberang Lautan). Gambar

bawah: upacara penandatanganan pengakuan kedaulatan diJakarta oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX (mewakiliIndonesia) dan A.H.J Lovink (Wakil Tinggi Mahkota).

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Page 16: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

56

Bla

ck

56C

yan

56

RANGKUMAN

1. Perjuangan mempertahankan kemerdekaanIndonesia dilakukan dengan dua cara:

melalui perjuangan bersenjata, danperundingan-perundingan (diplomasi).

2 Perjuangan melalui perlawanan bersenjata,antara lain sebagai berikut.

Insiden bendera di Surabaya (19 Septem-ber 1945).Pertempuran lima hari di semarang (15 -20 Oktober 1945).Pertempuran di Surabaya (10 November1945).Pertempuran Medan Area (10 Desember1945).Bandung lautan api (23 Maret 1946).Pertempuran Margarana (29 November1946).Pertempuran lima hari di Palembang ( 1Januari 1947).Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947).

Agresi Militer Belanda II (19 Desember1948).Serangan Umum 1 Maret 1949.

3. Perjuangan melalui jalan perundingan ataudiplomasi dilakukan dengan mencari du-kungan dunia internasional melalui PBB danmengadakan perundingan langsung denganBelanda.

4. Perundingan yang dilakukan dengan Belan-da di antaranya adalah sebagai berikut.

Perundingan permulaan di Hooge Veluwe(14 - 25 April 1946).Perundingan gencatan senjata (20-30 Sep-tember 1946).Perjanjian Linggarjati (10 - 15 November1946).Perjanjian Renville (8 Desember 1947).Perjanjian Roem-Royen (17 April - 7 Mei1949).Konferensi Inter-Indonesia (19 - 22 Juli1949 dan 31 Juli - 2 Agustus 1949).Konferensi Meja Bundar (23 Agustus - 2November 1949).

4. Belanda mengakui kedaulatan Indonesiatanggal 27 Desember 1949. Penandatangan-an pengakuan kedaulatan dilaksanakan diBelanda dan Jakarta. Dengan demikian, ber-akhirlah penjajahan Belanda atas Indonesia.

I. Lengkapi dengan jawaban yang tepat!1. Pasukan Sekutu yang bertugas mengambil alih

kekuasaan dari tangan Jepang di Asia Tengga-ra dipimpin oleh ... .

2. AFNEI singkatan dari ... .

3. Pasukan Sekutu dan AFNEI mendarat di Jakar-ta pada tanggal ... .

4. Pasukan Sekutu ternyata diboncengi NICA.NICA singkatan dari ... .

5. Belanda melaksanakan agresi militer pertamaterhadap Pulau Jawa dan Sumatera pada tang-gal ... .

6. Monumen Perjuangan Tugu Muda di Sema-rang didirikan untuk ... .

7. Pemimpin tentara sekutu dalam pertempurandi Surabaya adalah ... .

8. Pemimpin delegasi Belanda dalam Perunding-an Linggarjati adalah ... .

9. Perjanjian Linggarjati ditandatangani Belandadan Indonesia pada tanggal ... .

10. Kota Bandung bagian utara dibakar para pe-muda di bulan Oktober 1945 karena ... .

11. Pertempuran Margarana dipimpin oleh ... .12. Perjanjian Renville dimulai pada tanggal ... .13. UNCI singkatan dari ... .14. Delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja

Bundar (KMB) di Den Haag tahun 1949 dipim-pin oleh ... .

15. Naskah pengakuan kedaulatan Indonesiaditandatangani pada tanggal ... .

II. Jawablah dengan singkat dan tepat!1. Jelaskan yang kamu ketahui tentang AFNEI!2. Bagaimana sikap Indonesia terhadap Sekutu

yang datang ke Indonesia untuk melucuti ten-tara Jepang?

3. Mengapa Surabaya mendapat julukan seba-gai kota Pahlawan? Jelaskan!

4. Apa tugas Inggris di Indonesia?5. Jelaskan isi Perjanjian Linggarjati!

6. Jelaskan Konferensi Inter-Indonesia!

UJI KOMPETENSI DASAR

Page 17: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBab 2 - Usaha Mempertahankan KemerdekaanBl

ac

k 57

Cya

n 5

7

57

7. Jelaskan arti Serangan Umum 1 Maret 1949baik dari segi internal maupun dari segi eks-ternal!

8. Sebutkan hasil persetujuan Roem-Royen!9. Sebutkan hasil-hasil Konferensi Meja Bun-

dar!10. Apa isi Resolusi Dewan Keamanan PBB tang-

gal 28 Januari 1949?

III. Jawablah “B” bila pernyataanberikut BENAR dan “S” bilaSALAH!

1. Insiden Bendera di Surabaya terjadi karenabeberapa orang Belanda mengibarkan ben-dera merah putih biru di atas Hotel Yamato.

2. A.W.S Mallaby adalah pemimpin pasukan Se-kutu yang tewas dalam pertempuran di Sura-baya.

3. Pemimpin para pemuda dalam pertempuranMedan Area adalah M.H. Thamrin.

4. Belanda lebih suka menyebut Agresi MiliterBelanda sebagai aksi premanisme.

5. Penerbang Indonesia yang gugur karenajatuhnya Pesawat Dakota tahun 1947 antaralain Agustinus Adisutjipto dan AdisumarnoWirjokusumo.

6. Anggota Komisi Konsuler yang mengawasigencatan senjata pada waktu Agresi Militer Idipimpin olef Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly.

7. Pemerintahan Darurat republik Indonesia(PDRI) di Sumatera dikendalikan oleh Saf-ruddin Prawiranegara.

8. Serangan umum tentara Indonesia atas kotaYogyakarta dan menduduki kota itu selamaenam jam terjadi pada tanggal ... .

9. Komisi Tiga Negara (KTN) dikenal juga dengannama Komisi Perdamaian.

10. Konsekuensi dari Persetujuan Roem-Royenadalah pengembalian Yogyakarta ke tanganRepublik Indonesia.

IV. Unjuk KerjaBerikut ini disajikan sebuah artikel yang sa-

ngat menarik mengenai “Monumen SeranganUmum 1 Maret 1949”. Dalam kelompok yangterdiri dari 4-5 orang, bacalah artikel terse-butkemudan diskusikan dengan memerhatikanpertanyaan panduan yang tersedia. Hasil disku-simu akan dipresentasikan di kelas. Ingat, te-man-temanmu akan menanggapinya. Selamatberdiskusi!

Monumen Serangan Umum1 Maret 1949

Monumen ini berada satu kompleks denganBenteng Vredeburg. Monumen ini dibangun untukmemeringati serangan tentara Indonesia terha-dap Belanda pada tanggal 1 Maret 1949. Serang-an ini dilakukan untuk membuktikan kepada du-nia bahwa Indonesia masih memiliki kekuatanuntuk melawan Belanda. Saat itu seranganTentara Nasional Indonesia (TNI) dipimpin olehLetnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade 10daerah Wehrkreise III, yang tentu saja setelahmendapat persetujuan dari Sri Sultan Hameng-kubuwono IX sebagai Kepala Daerah IstimewaYogyakarta.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX menganggapsaat itu Indonesia harus membuktikan kepadadunia luar bahwa walaupun para pemimpin ne-gara Indonesia saat itu ditawan oleh Belanda,bukan berarti pemerintahan Indonesia telahlumpuh. Tapi sebaliknya pemerintah Indonesiamasih ada dan TNI masih kuat sehingga dapatmendukung perjuangan RI di sidang DewanKeamanan PBB yang dilaksanakan pada bulanMaret 1949. Dengan demikian ada beberapa halyang ingin dicapai dengan adanya serangan iniyaitu selain tujuan militer, juga ada tujuan politisdan tujuan psikologis.

Selain Letkol Soeharto yang menyerang darisisi Barat sampai batas Maliobor, serangan itujuga dilakukan oleh Ventje Sumual yang jugamenyerang dari sekotr barat, Mayor Sardjonomenyerang dari sisi timur, Mayor Kusno darisisi utara, dan dari dalam kota sendiri serangandipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan LetnanMasduki.

Gambar 2.1.14 Monumen Serangan Umum 1 Maret1949, Yogyakarta. Monumen ini didirikan untuk

mengenang Serangan Umum 1 Maret 1945 di mana TNIberhasil menduduki kota Yogyakarta selama enam jam.

Sum

ber:

ww

w.a

riaw

ijaya

.com

Page 18: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

58

Bla

ck

58C

yan

58

Serangan itu dilakukan TNI tersebut didahu-lui dengan menyerang pos-pos yang dibangunBelanda yang tersebar sepanjang jalur utamayang menghubungkan kota-kota yang telah di-kuasai Belanda sebagai akibat serangan dansabotase TNI. Untuk menyerang pos-pos Belandatersebut TNI melakukan strategi gerilya yang ter-bukti mampu membuat tentara Belanda kesulit-an melawan TNI. Puncak serangan itu sendiridilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 padapukul 06.00. Kota Yogyakarta saat itu berhasildiduduki oleh TNI selama 6 jam sampai denganpukul 12.00, sesuai dengan apa yang telah diren-canakan sebelumnya. Dengan berhasilnya se-rangan ini (Serangan Umum 1 Maret) maka morilTNI semakin meningkat dan mampu mematah-kan propaganda yang dilakukan Belanda yangmenyatakan bahwa RI dan TNI telah lumpuh.

(Sumber: http://ariawijaya.com/2008/02/22/monumen-serangan-umum-1-maret-1949/

Pertanyaan Panduan Diskusi1. Di mana letak atau lokasi museum Serangan

Umum 1 Maret 1949?2. Mengapa museum ini didirikan?3. Menurut artikel ini, apa makna Serangan

Umum 1 Maret 1949 bagi perjuangan memer-tahankan kemerdekaan RI?

4. Siapa saja tokoh yang terlibat dalam Serang-an Umum 1 Maret 1949? Sebutkan juga peranmereka masing-masing!

5. Apa makna monumen tersebut bagi kita de-wasa ini?

V. RefleksiBagaimana kamu menilai semangat nasional-

isme yang ditunjukkan oleh para pemimpin bang-sa dalam mempertahankan kemerdekaan? Apa-kah semangat kebangsaan semacam itu masih ku-at dirasakan sampai saat ini? Dewasa ini bentukperjuangan seperti apa yang dapat memajukanbangsa dan negara? Sejauh manakah kamu menja-lankan atau mempraktikkan perjuangan tersebut?

Page 19: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

59

Bla

ck

59C

yan

59

Pada Sub bab 2.2 ini, kita mempelajari berbagaiperistiwa politik dan ekonomi Indonesia setelahpengakuan kedaulatan RI. Setelah pengakuankedaulatan, Indonesia menjadi negara RIS. NegaraRIS tidak berlangsung lama. Indonesia kembalimenjadi negara kesatuan. Untuk membahas berba-gai peristiwa politik dan ekonomi pascapengakuankedaulatan sampai Orde Baru, kita akan membahaspertama, Indonesia pada masa demokrasi liberal;kedua, Indonesia pada masa demokrasi terpimpin.

2.2.1 Republik IndonesiaSerikat

Dengan disetujuinya hasil-hasil KonferensiMeja Bundar pada tanggal 2 November 1949 di DenHaag, maka terbentuklah negara Republik Indo-nesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari 16 negara bagi-an. Berikut ini adalah kronologi pembentukan ne-gara Republik Indonesia Serikat.

Pada tanggal 14 Desember 1949 di Jalan Pegang-saan Timur 56, Jakarta diadakan pertemuanpermusyawaratan federal. Pertemuan dihadiriwakil-wakil Pemerintah RI dan PemerintahNegara dan Daerah yang akan menjadi bagiandari RIS serta KNIP dan DPR dari negara/dae-rah bagian. Pertemuan tersebut membicarakandan menyetujui naskah Undang-Undang Dasar

Sementara sebagai Konstitusi Republik Indo-nesia Serikat. Persetujuan tersebut dituangkandalam piagam yang ditandatangani wakil RIdan wakil Negara/Daerah yang akan menjadibagian dari RIS.Berdasarkan konstitusi RIS, negara berbentukfederasi dan meliputi seluruh daerah Indone-sia, yaitu:a. Negara-negara bagian RIS

1. Negara Republik Indonesia, yang meli-

Gambar 2.2.1 Upacara penandatanganan PiagamKonstitusi RIS di Pegangsaan Timur 56, Jakarta pada

tanggal 14 Desember 1949.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Indonesia Menjadi AnggotaPerserikatan Bangsa-Bangsa

Diskusikanlah dalam sebuah kelompok kecil!1. Kapan Indonesia diterima sebagai anggota PBB?2. Dalam sidang apa Indonesia diputuskan diterima

sebagai anggota PBB?3. Indonesia diterima sebagai anggota PBB ke bera-

pa?4. “Dengan diterimanya Indonesia menjadi anggota PBB

berarti Indonesia telah dapat duduk sama rendah danberdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lainnya dandapat turut serta memecahkan persoalan-persoalan du-nia.” Apa maksud pernyataan itu? Berikan penda-patmu!

5. Berilah beberapa contoh keterlibatan Indonesiasebagai anggota PBB dalam memecahkan perso-alan-persoalan dunia!

6. Adakah manfaatnya bagi Indonesia dengan men-jadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa? Jelas-kan jawabanmu!

D alam sidangnya pada tanggal 20 Septem-ber 1950, Majelis Umum PBB dengan suarabulat menerima Indonesia menjadi anggota

PBB yang ke-60. Pada tanggal 28 September diada-kan upacara pengibaran bendera Merah Putih diMarkas Besar PBB di samping bendera-bendera dari59 negara anggota lainnya.

Setelah resmi menjadi anggota, maka Indonesiasegera mengirimkan delegasinya untuk mengikutiSidang Umum PBB. Dengan diterimanya Indonesiamenjadi anggota PBB berarti Indonesia telah dapatduduk sama rendah dan berdiri sama tinggi denganbangsa-bangsa lainnya dan dapat turut serta meme-cahkan persoalan-persoalan dunia.

(Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1950-1964)

Page 20: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

60

Bla

ck

60C

yan

60

puti daerah menurut status quo sepertidimaksud dalam perjanjian Renville;

2. Negara Indonesia Timur;3. Negara Pasundan, termasuk Distrik Fe-

deral Jakarta;4. Negara Jawa Timur;5. Negara Madura;6. Negara Sumatera Timur, termasuk da-

erah status quo Asahan Selatan dan La-buhan Batu; dan

7. Negara Sumatera Selatan.b. Satuan-satuan kenegaraan yang tegak sen-

diri, seperti Jawa Tengah, Bangka, Belitung,Riau, Daerah Istimewa Kalimantan Barat,Dayak Besar, Daerah Banjar, KalimantanTenggara dan Kalimantan Timur.

c. Daerah-daerah Indonesia selebihnya yangbukan daerah-daerah bagian.

Pada tanggal 15 Desember 1949 diadakan si-dang pemilihan presiden RIS oleh Dewan Pemi-lihan Presiden RIS.Pada tanggal 16 Desember 1949, Soekarno ter-pilih sebagai Presiden RIS.Tanggal 17 Desember 1949, Soekarno dilantiksebagai Presiden Republik Indonesia Serikat.Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI) diangkatsebagai Perdana Menteri RIS. Kabinet dan Per-dana Menteri dilantik pada tanggal 20 Desem-ber 1949.Dengan diangkatnya Soekarno sebagai PresidenRIS, Mr. Asaat (ketua KNIP) ditunjuk sebagaiPemangku Jabatan (Acting) Presiden RepublikIndonesia. Pelantikan dan serah terima jabatandilakukan pada tanggal 27 Desember 1949.

Dalam waktu 1 tahun kabinet yang dipimpinHatta harus memecahkan banyak masalah yangdihadapi negara yang baru merdeka ini. Beberapatindakan pemerintah kabinet Hatta adalah:

Dalam bidang ekonomi ditandai oleh adanya inflasidan defisit anggaran belanja pemerintah. Untukmengatasi inflasi, pemerintah melakukan peng-guntingan uang (sanering). Kebijakan ini dida-sarkan pada Keputusan Menteri Keuangan RISNomor PU I, Tanggal 19 Maret 1950. Berdasarkanperaturan tersebut uang kertas Rp 5,00 ke atasdinyatakan hanya bernilai separuh. Sebagai tin-dak lanjut pengguntingan uang tersebut dikelu-arkan uang kertas baru berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 21 Tahun 1959 TentangPengeluaran Uang Kertas Baru.Di samping soal keuangan itu, ekonomi jugadapat diperbaiki. Dengan meletusnya perangKorea, perdagangan luar negeri meningkat. De-ngan demikian, ekspor Indonesia meningkatdan pendapatan negara juga bertambah.

Dalam bidang politik luar negeri, kabinet Hatta men-jalankan politik luar negeri yang bebas - aktif.Hubungan dengan negeri Belanda diusahakanuntuk menjadi lebih baik dengan harapan Be-landa akan menyerahkan Irian Barat. Oleh kare-na itu, pada bulan April 1950 dilangsungkanKonferensi Tingkat Menteri I antara Indonesiadan Belanda di Jakarta. Perundingan dilanjut-kan dalam Konferensi Tingkat Menteri II di DenHaag pada tanggal 4 Desember 1950.Kabinet RIS di bawah pimpinan Hatta meme-

rintah sampai tanggal 17 Agustus 1950. Negara RIStidak sampai mencapai usia 1 tahun.

2.2.2 Kembali ke NegaraKesatuan RepublikIndonesia

Usaha-usaha untuk kembali ke negara kesatuandilancarkan di mana-mana. Di berbagai daerahtimbul gerakan rakyat menuntut pembubaran ne-gara-negara bagian. Rakyat menghendaki kembalibergabung dengan Republik Indonesia di Yogya-karta.

Pasal 43 dan 44 dari Konstitusi RIS memungkin-kan dilaksanakannya penggabungan daerah yangsatu dengan daerah yang lain, maupun negara yangsatu dengan negara yang lain. Syarat penggabung-an adalah dikehendaki oleh rakyatnya dan diaturdengan Undang-Undang Federal.

Pada tanggal 8 Maret 1950, pemerintah RIS me-nerbitkan Undang-Undang Darurat No. 11 Tahun1950. Undang-Undang tersebut berisi tentang TataCara Perubahan Susunan Kenegaraan RIS. Berda-sarkan Undang-undang tersebut, beberapa negarabagian menggabungkan diri dengan Republik In-donesia di Yogyakarta. Pada tanggal 5 April 1950,RIS hanya tinggal tiga negara bagian. Ketiga negarabagian itu adalah Republik Indonesia, Negara Su-matera Timur, dan Negara Indonesia Timur.

Keinginan rakyat di negara-negara bagian un-tuk bergabung dengan Republik Indonesia semakinkuat. Oleh karena itu, pemerintah RI menganjurkanpemerintah RIS agar mengadakan perundingandengan Negara Sumatera Timur dan Negara Indo-nesia Timur untuk membicarakan pembentukankembali negara kesatuan. Pada bulan Mei 1950, di-langsungkan perundingan antara RIS dan RI. Perun-dingan membahas tentang pembentukan negarakesatuan.

Pada tanggal 19 Mei 1950, tercapai persetujuanantara kedua pemerintah. Persetujuan itu dituang-kan dalam suatu “Piagam Persetujuan”. Pada da-sarnya pemerintah RI dan RIS sepakat untuk mem-bentuk negara kesatuan. Kemudian, pemerintahRIS dan RI membentuk sebuah panitia bersama

Page 21: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

61

Bla

ck

61C

yan

61

yang diberi tugas untuk melaksanakan PiagamPersetujuan 19 Mei 1950 tersebut. Panitia bersamaini secara khusus bertugas menyusun RancanganUndang-Undang Dasar Negara Kesatuan.

Pada tanggal 14 Agustus 1950, parlemen dansenat RIS mengesahkan Rancangan Undang-Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Repu-blik Indonesia. Badan pekerja KNIP di Yogyakartasudah menyetujui Rancangan UUDS tersebut padatanggal 12 Agustus 1950.

Dalam rapat parlemen dan senat RIS pada tang-gal 15 Agustus 1950, Presiden RIS (Soekarno) mem-bacakan piagam terbentuknya Negara KesatuanRepublik Indonesia. Pada hari itu juga, PresidenSoekarno menerima kembali jabatan Presiden Re-publik Indonesia dari Mr. Asaat (pemangku jabatansementara Presiden Republik Indonesia). Dengandemikian berakhirlah Negara Indonesia Serikat.Negara kesatuan yang dicita-citakan bangsa Indo-nesia dan yang diproklamasikan pada tanggal 17Agustus 1945 kembali terwujud.

Dalam praktiknya, RIS hanya berumur delapanbulan. Konstitusi RIS diganti dengan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 (UUDS 1950). UUDSini berlaku sampai Dekrit Presiden tahun 1959. De-ngan terbentuknya NKRI terwujudlah cita-cita Pro-klamasi 17 Agustus 1945, yaitu mendirikan negarakesatuan.

2.2.3 Masa DemokrasiLiberal

Setelah kembali ke bentuk negara kesatuan pa-da tahun 1950, Indonesia menganut sistem peme-rintahan parlementer dengan kabinet ministerial.Pemerintahan parlementer ini mewarnai kehidup-an demokrasi liberal dari tahun 1950 - 1959. Selainitu, Undang-Undang Dasar RIS diganti denganUndang-Undang Dasar Sementara1950 (UUDS).

A. Peristiwa politika.a.a.a.a. Ketidakstabilan politikKetidakstabilan politikKetidakstabilan politikKetidakstabilan politikKetidakstabilan politik

Pada masa pemerintahan demokrasi liberal, ditanah air muncul banyak partai. Partai-partai ter-sebut antara lain PNI, Masyumi, NU, PKI, PSI, Mur-ba, PSII, Partindo, Parkindo, dan Partai Katolik.

Dalam perkembangan selanjutnya, demokrasiliberal yang ditandai dengan banyak partai ter-nyata tidak menguntungkan bangsa Indonesia.Sistem multi partai tersebut menimbulkan persa-ingan antargolongan. Persaingan itu menjurus kearah pertentangan golongan. Akibatnya, kehidup-an bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara men-jadi terganggu. Masing-masing partai hanya maumencari kemenangan dan popularitas partai danpendukungnnya. Oleh karena itu, sistem multi par-tai pada waktu itu justru mengakibatkan ketidak-stabilan politik Indonesia.

Ketidakstabilan politik juga diwarnai jatuh ba-ngunnya kabinet karena antara masing-masingpartai tidak ada sikap saling percaya. Sebagai buktidapat dilihat serentetan pergantian kabinet dalamwaktu yang relatif singkat berikut ini.

Kabinet Natsir (September 1950 - Maret 1951).Kabinet Sukiman (April 1951 - Februari 1952).Kabinet Wilopo (April 1952 - Juni 1953).Kabinet Ali Sastroamijoyo I (Juli 1953 - Agus-tus 1955).Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955- Maret 1956)Kabinet Ali Sastroamijoyo II (Maret 1956 -Maret 1957).Kabinet Juanda (Maret 1957 - Juli 1959).

Silih bergantinya kabinet dalam waktu yangrelatif singkat menyebabkan ketidakpuasan peme-rintahan daerah. Karena pemerintahan pusat si-buk dengan pergantian kabinet, daerah kurangmendapat perhatian. Tuntutan-tuntutan dari da-erah ke pusat sering tidak dikabulkan. Situasisemacam ini menyebabkan kekecewaan dan keti-dakpuasan daerah terhadap pusat. Situasi ini me-nyebabkan munculnya gejala provinsialisme atausifat kedaerahan.

Gejala tersebut dapat mengancam persatuandan kesatuan bangsa. Gejala provinsialisme akhir-nya berkembang ke separatisme atau usaha memi-sahkan diri dari pusat. Gejala tersebut terwujuddalam berbagai macam pemberontakan, misalnyaPRRI atau Permesta.

Ketidakstabilan politik pada waktu itu juga di-sebabkan oleh adanya pertentangan di antara parapolitisi dan TNI Angkatan Darat. Hal ini tampakdalam peristiwa 17 Oktober 1952. Pada tanggal 17

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Gambar 2.2.2 Mohammad Hatta menyerahkan mandatsebagai Perdana Menteri RIS kepada Presiden Soekarno di

Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1950 setelah NegaraKesatuan Republik Indonesia terbentuk.

Page 22: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

62

Bla

ck

62C

yan

62

Oktober 1952, pimpinan TNI Angkatan Darat danKepala Staf Angkatan Perang menghadap Presiden.Mereka meminta pemerintah membubarkan parle-men dan membentuk parlemen baru. Menurut pi-hak TNI AD, parlemen telah mencoba mencampuriurusan intern TNI AD.

Bersamaan dengan itu juga terjadi demonstrasidi luar istana yang menuntut pembubaran parle-men. Demonstrasi semacam itu tidak hanya terjadidi Jakarta, tetapi juga di Bandung.

Ketidakstabilan politik dalam negeri sangatmengganggu kehidupan bidang-bidang ekonomi,pendidikan, sosial, dan budaya. Oleh karena itu,masa pembangunan dalam rangka meningkatkankesejahteraan rakyat dengan kondisi politik yangstabil dan mantap mutlak diperlukan.

b.b.b.b.b. Pemilu IPemilu IPemilu IPemilu IPemilu I

Pemilihan Umum (Pemilu) sudah direncana-kan oleh pemerintah, tetapi program ini tidak sege-ra terwujud. Karena usia kabinet pada waktu iturelatif singkat, persiapan-persiapan secara intensifuntuk program tersebut tidak dapat dilaksanakan.Pemilu merupakan wujud nyata pelaksanaan de-mokrasi.

Pemilu I di Indonesia dilaksanakan pada masakabinet Burhanudin Harahap. Pemilu I yang dise-lenggarakan pada tahun 1955 dilaksanakan dua ka-li, yaitu:

tanggal 29 September 1955 untuk memilih ang-gota Dewan Perwakilan Rakyat atau Parlemen,tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih ang-gota Dewan Konstituante (Dewan PembentukUndang-Undang Dasar).

Secara serentak dan tertib seluruh warga ne-gara yang mempunyai hak memilih mendatangitempat pemungutan suara untuk menentukan pi-lihannya. Pemilu berjalan lancar dan tertib. Empat

partai yang muncul sebagai pemenang dalam Pe-milu pertama adalah: Partai Nasional Indonesia(PNI), Masyumi, Nahdatul Ulama (NU), dan PartaiKomunis Indonesia (PKI).

Kabinet yang terbentuk setelah Pemilu I adalahKabinet Ali Sastroamijoyo II (Maret 1956). Kabinet baruini mendapat tantangan dari berbagai pihak, mi-salnya dari PKI dan PSI. Kabinet Ali ini mendapatkepercayaan penuh dari Presiden Soekarno. Hal inisangat kentara dari pidatonya di depan Parlemenpada tanggal 26 Maret 1956, yang menyebut kabi-net ini sebagai titik tolak dari periode planning daninvestement.

Kabinet Ali Sastroamijoyo II ini pun tidak lama,kemudian jatuh. Beberapa kesulitan yang dihadapi,misalnya berkobarnya semangat anti Cina danadanya kekacauan di daerah-daerah. Pengganti Ka-binet Ali adalah Kabinet Juanda atau Kabinet Karya.

Kabinet Juanda pun tidak mampu meredakan‘suhu’ politik pada masa itu yang semakin mema-nas. Suhu politik yang terus memanas tersebut an-tara lain disebabkan oleh perselisihan antarpartaidan gejolak-gejolak yang terjadi di berbagai daerah.Situasi politik semakin tidak stabil setelah Konsti-tuante tidak mampu atau gagal menunaikan tugasyang diembannya. Konstituante gagal merumus-kan Undang-Undang Dasar baru.

Menurut Presiden Soekarno, ketidakstabilanpolitik dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi ne-gara pada waktu itu disebabkan oleh adanya ba-nyak partai. Oleh karena itu, demi keselamatannegara, Presiden Soekarno mengajukan konsepsibaru, yaitu demokrasi terpimpin. Konsepsi ini diajukanoleh Presiden Soekarno di hadapan para pemimpinpartai dan tokoh masyarakat di Istana Merdekapada tanggal 21 Februari 1957.

Konsepsi ini mendapat reaksi keras dari ber-bagai pihak. Akibatnya, muncul berbagai macamgerakan separatis, misalnya, Dewan Banteng (Su-matera Tengah), Dewan Garuda (Sumatera Selat-an), dan Dewan Manguni (Sulawesi Utara).

Gambar 2.2.3 Selain di Jakarta, di Bandung juga terjadidemonstrasi menuntut pembubaran parlemen. Tampak

rakyat sedang berdemonstrasi pada bulan November 1952.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 2Gambar 2.2.4 Partai-partai peserta pemilu I

yang diselenggarakan pada tahun 1955.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Page 23: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

63

Bla

ck

63C

yan

63

Ketidakberhasilan Konstituante dalam menja-lankan tugasnya mendorong pemerintah untuk se-gera bertindak agar kekacauan politik dapat segeradiatasi. Presiden Soekarno berpidato di depan kons-tituante pada tanggal 22 April 1959 yang isinyamenganjurkan untuk kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945. Anjuran ini rupanya meru-pakan pemenuhan kehendak rakyat, yang telahdisampaikan kepada pemerintah. Anjuran ini ke-mudian diwujudkan dalam Dekrit Presiden tang-gal 5 Juli 1959.

c.c.c.c.c. Politik luar negeri bebas aktifPolitik luar negeri bebas aktifPolitik luar negeri bebas aktifPolitik luar negeri bebas aktifPolitik luar negeri bebas aktif

Sesudah Perang Dunia II, politik dunia ditandaioleh munculnya dua kekuatan yang saling berten-tangan, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Ke-dua kekuatan itu mempunyai sistem politik danbentuk pemerintah yang berbeda. Kedua kekuatansaling bertentangan dan berlomba menyusun danmengembangkan kekuatan secara politis maupunmiliter. Situasi pertentangan ini disebut perang di-ngin. Masing-masing pihak menuntut supaya se-mua negara di dunia memilih salah satu blok, BlokBarat atau Blok Timur.

Republik Indonesia bukan penganut politik luarnegeri netral karena menolak untuk mengaitkandirinya kepada negara atau kekuatan mana pun.Politik dan sikap Indonesia dilandaskan kepadakemerdekaan dan bertujuan untuk memperkuatperdamaian. Terhadap dua blok kekuatan raksasadunia yang bertentangan itu, Indonesia tidak maumemilih salah satu pihak.

Indonesia menganut “politik bebas aktif”. Be-bas berarti Indonesia mengambil jalan sendiri da-lam menghadapi masalah-masalah internasional.Dengan aktif dimaksudkan bahwa Indonesia beru-saha sekuat-kuatnya untuk memelihara perdamai-an dan meredakan pertentangan-pertentangan.Hal ini sesuai dengan cita-cita PBB.

Contoh konkret ditunjukkan oleh Perdana Men-teri Ali Sastroamidjojo yang memandang perlunyakerja sama bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Padamasa demokrasi liberal ini, pemerintah Indonesiaberhasil melaksanakan Konferensi Asia - Afrika diBandung pada bulan April 1955. Konferensi AsiaAfrika akan dibahas pada bab 7 buku ini.

d.d.d.d.d. Berbagai gangguan keamanan dalam negeriBerbagai gangguan keamanan dalam negeriBerbagai gangguan keamanan dalam negeriBerbagai gangguan keamanan dalam negeriBerbagai gangguan keamanan dalam negeripada masa 1950–1959pada masa 1950–1959pada masa 1950–1959pada masa 1950–1959pada masa 1950–1959

Menjelang bergabungnya RIS dan RI menjadinegara kesatuan, terjadi beberapa pemberontakandi berbagai daerah. Latar belakang pemberontakanadalah ketidakpuasan terhadap pembentukan RIS,reaksi terhadap pembubaran RIS, dan keteganganantara pemerintah pusat dan daerah. Pemberon-takan tersebut didalangi oleh Belanda dibantu olehorang-orang Indonesia yang menjadi kaki tanganBelanda dan gerombolan tertentu. Mereka inginmerongrong persatuan dan kesatuan Indonesia.

Gangguan keamanan tersebut terwujud dalamberbagai macam bentuk aksi atau pemberontakan,antara lain: APRA, pemberontakan Andi Azis,RMS, PRRI, dan Permesta.

1. Pemberontakan APRAPembentukan APRIS menimbulkan ketegangan

yang berujung pada pertumpahan darah. Di ka-langan TNI ada keengganan untuk bekerja samadengan tentara bekas KNIL. Pihak KNIL juga me-nuntut agar bekas kesatuan KNIL ditetapkan se-bagai alat negara bagian. Ketegangan itu ditambahpertentangan politik antara kelompok yang inginmempertahankan bentuk negara bagian dan ke-lompok yang menginginkan negara kesatuan.

Di Bandung, gerakan yang menamakan diri se-bagai “Angkatan Perang Ratu Adil” memberikanultimatum kepada pemerintah RIS dan Negara Pa-sundan untuk diakui sebagai Tentara Pasundan.Mereka juga menolak rencana penggabungan Ne-gara Pasundan dengan Republik Indonesia. Ultima-tum itu tidak ditanggapi pemerintah RIS.

Gambar 2.2.5 Pasukan APRA pimpinan Westerling padatanggal 23 Januari 1950 menyerang kota Bandung.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Pada pagi hari tanggal 23 Januari 1950, gerom-bolan APRA menyerang kota Bandung. Pemimpingerombolan ini adalah Kapten Raymond Wester-ling. Kapten Westerling ini pada bulan Desember1946 memimpin pembunuhan massal terhadaprakyat Sulawesi Selatan. Anggota APRA terdiri daribekas KNIL, pasukan payung, dan polisi Belanda.Mereka membunuh setiap anggota TNI yang mere-ka temui.

Untuk menghadapi gerombolan APRA, peme-rintah RIS mengirimkan pasukan dari Jawa Tengahdan Jawa Timur. Pada tanggal 23 Januari 1950 itujuga gerombolan APRA mundur dari Bandung. Da-lam suatu pertempuran di daerah Pacet (24 Januari1950), pasukan TNI dapat menghancurkan sisa-sisagerombolan APRA. Di Bandung diadakan pember-sihan. Mereka yang terlibat gerakan APRA ditang-kap, termasuk beberapa tokoh Negara Pasundan.Westerling sendiri melarikan diri ke Jakarta.

Page 24: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

64

Bla

ck

64C

yan

64

Di Jakarta, Westerling berencana menangkapSri Sultan Hamengkubuwono IX (menteri perta-hanan), Mr. A. Budiardjo, Kolonel TB. Simatupang.Rencana itu dapat digagalkan. Ternyata tokoh dibalik rencana itu adalah Sultan Hamid II. Oleh ka-rena itu, Sultan Hamid II kemudian ditangkap. Se-mentara itu, Westerling kabur ke luar negeri.

2. Pemberontakan Andi AzizAndi Azis adalah Letnan Ajudan Wali Negara

Negara Indonesia Timur. Pada tanggal 30 Maret1950, bersama dengan satu kompi anak buahnyaditerima ke dalam APRIS. Ia diangkat sebagai ko-mandan kompi dengan pangkat Kapten. Beberapahari setelah pelantikan, Andi Azis bersama pasu-kannya dan didukung Batalyon KNIL yang tidakmasuk APRIS mengadakan pemberontakan.

Latar belakang dari pemberontakan ini adalahsikap Andi Azis yang menolak masuknya pasukan-pasukan APRIS dari TNI ke Sulawesi Selatan. AndiAzis menuntut agar pasukan APRIS bekas KNILsaja yang bertanggung jawab atas keamanan didaerah NIT. Ia menentang dan menghalangi masuk-nya pasukan APRIS dari TNI dari Jawa yang dipim-pin Mayor Worang. Ia juga menyatakan bahwaNegara Indonesia Timur harus tetap dipertahan-kan.

Bersama pasukan yang dipimpinnya, AndiAzis menawan Letkol Achmad Yusuf Mokoginta(Pejabat Panglima Teritorium Indonesia Timur) be-serta seluruh stafnya.

3. Pemberontakan RMSMr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil yang

pada waktu itu menjabat sebagai jaksa agung Ne-gara Indonesia Timur diam-diam pergi ke Ambonsetelah gagal mendalangi pemberontakan AndiAzis. Di Ambon, ia berhasil mempengaruhi ang-gota-anggota KNIL untuk membentuk RepublikMaluku Selatan (RMS).

Pada tanggal 25 April 1950 diproklamasikanberdirinya Republik Maluku Selatan (RMS) lepasdari Negara Indonesia Timur dan RIS. Soumokilberhasil memindahkan pasukan KNIL dan pasukanBaret Hijau yang ikut dalam pemberontakan AndiAzis ke Ambon. Pasukan inilah yang menjadi tu-lang punggung RMS.

Pada awalnya, pemerintah ingin menyelesaikanmasalah RMS secara damai. Pemerintah mengirim-kan misi damai yang dipimpin Dr. Leimena. Na-mun, upaya damai ini gagal. Pemerintah kemudianmengirim pasukan untuk menumpas gerombolantersebut pada tanggal 14 Juli 1950. Setelah sekitar6 bulan, seluruh Maluku Tengah dapat direbut.Akhirnya, anggota gerombolan itu melarikan dirike hutan-hutan dan gunung-gunung. Soumokilsendiri juga melarikan diri.

Pada bulan November 1950, kota Ambon dapatdikuasai pasukan APRIS. Dalam perebutan ben-teng Victoria, Letkol Slamet Riyadi gugur. PadaTanggal 2 Desember 1963, Soumokil tertangkap. Iadiajukan ke Mahmilub, kemudian dijatuhi hukum-an mati.

4. Pemberontakan PRRIPemberontakan PRRI dan Permesta berhu-

bungan satu sama lain. Pemberontakan PRRI danPermesta terjadi di tengah-tengah situasi politikyang sedang bergolak, pemerintahan yang tidakstabil, masalah korupsi, perdebatan-perdebatandalam konstituante. Penyebab langsung terjadinyapemberontakan adalah pertentangan antara peme-rintah pusat dan beberapa daerah mengenai otono-mi serta perimbangan keuangan antara pusat dandaerah. Semakin lama pertentangan itu semakinmeruncing. Sikap tidak puas tersebut didukungoleh sejumlah panglima angkatan bersenjata.

Pada tanggal 9 Januari 1958, diadakan suatupertemuan di Sungai Dareh, Sumatera Barat. Per-temuan itu dihadiri tokoh-tokoh militer dan sipil.Tokoh-tokoh militer yang hadir, antara lain: LetkolAchmad Husein, Letkol Sumual, Kolonel Simbolon,Kolonel Dachlan Djambek, dan Kolonel Zulkifli Lu-bis. Tokoh-tokoh sipil yang hadir antara lain: M.Natsir, Sjarif Usman, Burhanuddin Harahap, danSjafruddin Prawiranegara. Dalam pertemuan ter-sebut dibicarakan masalah pembentukan pemerin-tah baru dan hal-hal yang berhubungan denganpemerintah baru itu.

Gambar 2.2.6 Andi Aziz diadili di pengadilan militer di Yogyakarta.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 2

Atas kejadian tersebut, pemerintah kemudianmemanggil Andi Azis ke Jakarta untuk menyelesai-kan persoalan yang tengah dihadapi. Akan tetapi,panggilan tersebut tidak diindahkan Andi Azis.Tindakan Andi Azis yang tidak segera datang keJakarta sampai batas waktu yang ditentukan di-anggap sebagai pembangkangan terhadap peme-rintah. Oleh karena itu, pemerintah pusat mengirimpasukan untuk menangkap Andi Azis. Pasukan itudipimpin Kolonel A.E. Kawilarang.

Akhirnya, pada bulan April 1950 Andi Azismenyerahkan diri kepada pemerintah RIS. Ia dia-dili di Yogyakarta. Dalam waktu singkat pemberon-takan ini dapat ditumpas oleh tentara Indonesia.

Page 25: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

65

Bla

ck

65C

yan

65

Pada tanggal 10 Februari 1958 diadakan rapatraksasa di Padang. Letkol Achmad Husein mem-beri ultimatum kepada pemerintah pusat yangisinya sebagai berikut.

Dalam waktu 5 x 24 jam Kabinet Djuanda me-nyerahkan mandat kepada Presiden atau Presi-den mencabut mandat Kabinet Djuanda.Meminta Presiden menugaskan Drs. Moh. Hattadan Sultan Hamengkubuwono IX untuk mem-bentuk kabinet baru.Meminta kepada Presiden supaya kembali ke-pada kedudukannya sebagai Presiden konstitu-sional.Ultimatum tersebut ditolak. Letkol Achmad

Husein, Kolonel Zulkifli Lubis, Kolonel DachlanDjambek, dan Kolonel Simbolon dipecat.

Pada tanggal 15 Februari 1958, Achmad Huseinmemproklamirkan berdirinya Pemerintah Revolu-sioner Republik Indonesia (PRRI). Proklamasi itudiikuti dengan pembentukan kabinet. Kabinet itudipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara sebagaiPerdana Menteri. Pusat PRRI berkedudukan di Pa-dang. Dengan proklamasi itu, PRRI memisahkandiri dari pemerintah pusat. Proklamasi PRRI diiku-ti Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.

5. Pemberontakan PermestaPara tokoh militer di Sulawesi mendukung PRRI

di Sumatera. Pada tanggal 17 Februari 1958, LetkolD.J. Somba (Komandan Daerah Militer SulawesiUtara dan Tengah) memutuskan hubungan denganpemerintah pusat dan mendukung PRRI. Para to-koh militer di Sulawesi memproklamasikan Pia-gam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).Pelopor Permesta adalah Letkol Vence Sumual.Pemberontak Permesta menguasai daerah SulawesiTengah dan Sulawesi Utara.

Untuk menghancurkan gerakan ini pemerintahmembentuk Komando Operasi Merdeka. Misi ini dipim-pin oleh Letkol Rukminto Hendraningrat. Padabulan April 1958, Operasi Merdeka segera dilancar-kan ke Sulawesi Utara. Ternyata dalam petualang-annya, Permesta mendapat bantuan dari pihakasing. Hal ini terbukti saat ditembak jatuhnya se-buah pesawat pada tanggal 18 Mei 1958 di atasAmbon. Ternyata pesawat itu dikemudikan A. L.Pope seorang warga negara Amerika Serikat.

Di bulan Agustus 1958 pemberontakan Per-mesta dapat dilumpuhkan walaupun sisa-sisanyamasih ada sampai tahun 1961. Pemerintah membe-ri kesempatan kepada pengikut PRRI/Permestauntuk kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

e.e.e.e.e. Kemacetan konstituanteKemacetan konstituanteKemacetan konstituanteKemacetan konstituanteKemacetan konstituante

Pemilu I ini mengantar terbentuknya DewanKonstituante. Selama kurun waktu 1956-1959Dewan Konstituante belum berhasil merumuskanUndang-Undang Dasar yang baru. Situasi politikIndonesia dalam rentang waktu tersebut semakintidak menentu. Partai-partai pemenang pemilutahun 1955 tidak mampu menyelesaikan persoalan-persoalan politik dalam negeri yang semakinmemanas.

Kehidupan politik semakin memburuk denganmunculnya gejala separatisme. Di daerah-daerahmuncul sistem pemerintahan sendiri yang tidakmengakui pemerintah pusat, misalnya PRRI danPermesta.

Ketidakberhasilan Konstituante menyusun un-dang-undang dasar baru dan kehidupan politikyang tidak stabil menimbulkan ‘frustrasi’ bagi ma-syarakat Indonesia. Dalam situasi semacam ini, rak-yat berharap pemerintah meninjau kembali carakerja Dewan Konstituante. Rakyat menginginkanadanya keputusan yang bijaksana dan tepat, se-hingga kemacetan dalam sidang dapat teratasi.

Di tengah-tengah frustrasi nasional yang terusmeningkat itu, pada tanggal 22 April 1959, Presi-den Soekarno berpidato di depan sidang Konstitu-ante. Presiden Soekarno antara lain menganjurkanagar dalam rangka demokrasi terpimpin, Konstitu-ante menetapkan UUD 1945 menjadi UUD RepublikIndonesia. Konstituante kemudian mengadakan si-dang untuk membahas usulan tersebut.

Gambar 2.2.7 Kolonel Akhmad Yani mengadakan inspeksisetelah kota Bukittinggi diduduki kembali oleh APRI.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 2

Untuk mengatasi gerakan ini, TNI melancarkanoperasi gabungan AD, AL, dan AU dikenal dengannama Operasi 17 Agustus. Operasi ini dipimpin olehKolonel Akhmad Yani. Di Sumatera Utara, OperasiSapta Marga dilaksanakan di bawah pimpinan Bri-gadir Jenderal Jatikusumo. Di Sumatera Selatan,Operasi Sadar dipimpin Letnan Kolonel Dr. IbnuSutowo. Tujuan operasi militer ini adalah meng-hancurkan kekuatan pemberontak dan mencegahcampur tangan asing.

Berangsur-angsur wilayah pemberontak dapatdikuasai. Pada tanggal 29 Mei 1958, Achmad Huseindan pasukannya secara resmi menyerah. Penye-rahan diri itu disusul para tokoh PRRI lainnya.

Page 26: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

66

Bla

ck

66C

yan

66

Gambar 2.2.8 Suasana setelah pemungutan suara terakhir pada tanggal 2 Juni 1959. Keesokan harinya Konstituantemengadakan reses, yang ternyata untuk selamanya.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1

Pada tanggal 29 Mei 1959 diadakan pemungut-an suara untuk menyelesaikan masalah tersebut.Pemungutan suara tidak memenuhi kuorum. Ba-nyak anggota Dewan Konstituante yang tidak ha-dir. Kemudian diadakan pemungutan suara yangkedua pada tanggal 2 Juni 1959. Pemungutan suarakedua juga tidak memenuhi kuorum. Dengan demi-kian, terjadi lagi kemacetan dalam Konstituante.

Kegagalan yang kedua ini tidak ditanggapi de-ngan pemungutan suara yang ketiga. Akan tetapi,para anggota dewan mengadakan reses atau istira-hat bersidang mulai tanggal 3 Juni 1959. Ternyatareses ini tidak hanya sementara waktu tetapiuntuk selamanya. Artinya, Dewan Konstituantemembu-barkan diri.

f.f.f.f.f. Dekrit Presiden 5 Juli 1959Dekrit Presiden 5 Juli 1959Dekrit Presiden 5 Juli 1959Dekrit Presiden 5 Juli 1959Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Untuk menanggulangi hal-hal yang dapat mem-bahayakan negara, Letjen A. H Nasution, selakuKepala Staf Angkatan Darat, mengeluarkan larang-an bagi semua kegiatan politik terhitung sejaktanggal 3 Juni 1959. Partai Nasional Indonesia me-lalui ketuanya, Soewirjo, mengirim surat kepadaPresiden Soekarno, yang waktu itu berada di Jepang.Surat itu berisi anjuran agar presiden mendekritkankembali berlakunya UUD 1945 dan membubarkanKonstituante. Partai Komunis Indonesia melalui ke-tuanya, Aidit, memerintahkan segenap anggotanyauntuk tidak menghadiri sidang-sidang, kecuali si-dang Konstituante.

Kehidupan politik semakin buruk dan mengan-cam persatuan dan kesatuan bangsa. Di daerah-daerah terjadi pemberontakan merebut kekuasaan.Partai-partai yang mempunyai kekuasaan tidakmampu menyelesaikan persoalan. Soekarno danTNI tampil untuk mengatasi krisis yang sedangmelanda Indonesia dengan mengeluarkan DekritPresiden untuk kembali ke UUD 1945.

Pertimbangan dikeluarkannya dekrit Presidenadalah sebagai berikut.

Anjuran untuk kembali kepada UUD 1945 tidakmemperoleh keputusan dari Konstituante.Konstituante tidak mungkin lagi menyelesai-kan tugasnya karena sebagian besar anggota-nya telah menolak menghadiri sidang.Kemelut dalam Konstituante membahayakanpersatuan, mengancam keselamatan negara,dan merintangi pembangunan nasional.Oleh karena itu, Presiden Soekarno pada tang-

gal 5 Juli 1959 mengeluarkan keputusan (dekrit).Keputusan itu dikenal dengan nama “Dekrit Presi-den 5 Juli 1959”. Isi dekrit ini adalah sebagai berikut.

Pembubaran Konstituante.Berlakunya UUD 1945.Akan dibentuk Majelis Permusyawaratan Rak-yat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbang-an Agung Sementara (DPAS).Secara lengkap bunyi Dekrit Presiden 5 Juli

1959 sebagai berikut.

Page 27: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

67

Bla

ck

67C

yan

67

DEKRIT KEMBALI KEPADA UUD 1945

KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG

Dengan ini menyatakan dengan khidmat:Bahwa anjuran Presiden dan Pemerintah untuk kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945, yang disampaikan kepada se-genap rakyat Indonesia dengan Amanat Presiden pada tanggal 22 April 1959, tidak memperoleh keputusan dari Konstituantesebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Dasar Sementara.Bahwa berhubung dengan pernyataan sebagian terbesar Anggota-Anggota Sidang Pembuat Undang-Undang Dasar untuktidak menghadiri sidang, Konstituante tidak mungkin lagi menyelesaikan tugas yang dipercayakan oleh rakyat kepadanya.

Bahwa hal yang demikian menimbulkan keadaan ketatanegaraan yang membahayakan persatuan dan keselamatan Negara,Nusa dan Bangsa, serta merintangi pembangunan semesta untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.Bahwa dengan dukungan bagian terbesar rakyat Indonesia dan didorong oleh keyakinan kami sendiri, kami terpaksa menempuhsatu-satunya jalan untuk menyelamatkan Negara Proklamasi.

Bahwa kami berkeyakinan bahwa Piagam Jakarta tertanggal 22 Juni 1945 menjiwai Undang-Undang Dasar 1945 dan adalahmerupakan suatu rangkaian kesatuan dengan konstitusi tersebut.Maka atas dasar-dasar tersebut di atas,

KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/ PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG:Menetapkan pembubaran Konstituante:

Menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,terhitung mulai hari tanggal penetapan Dekrit ini, dan tidak berlakunya lagi Undang-Undang Dasar Sementara.Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, yang terdiri atas Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyatditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, serta pembentukan Dewan PertimbanganAgung Sementara, akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 5 Juli 1959

Atas nama rakyat Indonesia

Presiden Republik Indonesia/Panglima Tertinggi Angkatan Perang

SOEKARNO

Sumber: Dikutip dari 30 Tahun Indonesia Merdeka.

B. Keadaan ekonomiPerkembangan ekonomi pada masa demokrasi

liberal tidak menunjukkan arah yang stabil. Ang-garan pemerintah mengalami defisit. Defisit itu di-sebabkan antara lain oleh beberapa hal berikut ini.

Pengeluaran pemerintah yang semakin me-ningkat karena tidak stabilnya situasi politik.Pemerintah tidak berhasil meningkatkan pro-duksi dengan menggunakan sumber-sumberyang masih ada.Politik keuangan dirancang di Belanda sebagaiakibat dari politik kolonial Belanda. Kita tidakdiwarisi ahli-ahli ekonomi yang cukup.

Keadaan ekonomi pada masa liberal ditandaioleh lemah atau rendahnya partisipasi kelas pe-ngusaha dalam sektor perdagangan. Para pengu-saha Indonesia tidak bisa mengambil bagian secaraaktif dalam sektor perdagangan karena tidak memi-

liki modal yang cukup. Dr. Sumitro Djojohadiku-sumo mencermati hal ini, dan memandang perluuntuk memperkuat kelas pengusaha ini. Beliau ber-pendapat bahwa perdagangan dan perekonomianIndonesia harus segera ditingkatkan dengan mem-perkuat kelas pengusaha. Dia mengusulkan kepadapemerintah supaya membantu dan membimbingpara pengusaha secara konkret dengan memberimereka kredit. Dr. Sumitro yakin, pemberian kreditatau modal akan memacu perkembangan perda-gangan dan ekonomi nasional, dan dengan demi-kian memajukan perekonomian nasional itu sendiri(Marwati Djoened Poesponegoro dan NugrohoNotosusanto. Sejarah Nasional Indonesia VI, 1992: 240-241).

Pada masa Kabinet Natsir (September 1950 - April1951) gagasan Sumitro tersebut dilaksanakan. Pro-gram itu terkenal dengan sebutan Program Benteng.Selama tiga tahun (1950 - 1953) , lebih kurang 700

Page 28: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

68

Bla

ck

68C

yan

68

perusahaan bangsa Indonesia mendapat kreditbantuan dari Program Benteng. Program ini padadasarnya ditujukan untuk melindungi usaha-usaha pribumi. Namun, tujuan dalam program initidak tercapai. Para pengusaha Indonesia lambanmenjadi dewasa, bahkan ada yang menyalahgu-nakan bantuan pemerintah. Selain itu, pemerintahjuga melaksanakan program industrialisasi. Pro-gram ini dikenal sebagai “Rencana Sumitro”. Sa-saran rencana Sumitro ditekankan terutama padapembangunan industri dasar. Misalnya, pendirianpabrik semen, pemintalan, karung, percetakan, danlain-lain. Kebijakan ini diikuti dengan usaha pe-ningkatan produksi pangan, perbaikan prasarana,dan penanaman modal asing.

Pada masa Kabinet Sukiman (April 1951 - Fe-bruari 1952), pemerintah berusaha membatasi kri-sis moneter. Krisis moneter yang dihadapi adalahdefisit anggaran belanja tahun 1952 sebanyak 3 mil-yar rupiah ditambah sisa defisit anggaran tahunsebelumnya. Kebijakan pemerintah dalam bidangekonomi yang dilakukan antara lain:

menasionalisasi De Javasche Bank,menurunkan biaya ekspor dan melakukanpenghematan, danmelanjutkan program Benteng dengan membe-rikan bantuan pinjaman kepada para pengusa-ha nasional golongan ekonomi lemah.

Pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I (Juli1953–Agustus 1955), ada beberapa kebijakan yangdiusahakan dalam bidang ekonomi.

Mr Iskak Tjokrohadisurjo (menteri perekonomi-an) melaksanakan kebijakan Indonesianisasi.Pemerintah berusaha mendorong tumbuh danberkembangnya pengusaha-pengusaha swastanasional pribumi untuk merombak ekonomikolonial menjadi ekonomi nasional. Langkah-langkah yang diambil antara lain:

mewajibkan perusahaan-perusahaan asingmemberikan pelatihan dan tanggung jawabkepada tenaga-tenaga bangsa Indonesia un-tuk menduduki jabatan-jabatan staf,mendirikan perusahaan-perusahaan nega-ra,menyediakan kredit dan lisensi bagi usa-ha-usaha swasta nasional, danmemberikan perlindungan bagi pengusahaswasta nasional agar mampu bersaing de-ngan perusahaan-perusahaan asing yangada.

Membentuk Biro Perancang Negara. Biro inibertugas merancang pembangunan jangkapanjang. Biro ini dipimpin oleh Ir. Djuanda yangkemudian diangkat sebagai Menteri PerancangNasional.

Pada bulan Mei 1956, Biro Perancang Negaramenghasilkan Rancangan Pembangunan Lima Ta-hun (1956–1961). Rencana Undang-Undang ten-tang Rencana Pembangunan ini disetujui DPR.Karena situasi politik dan ekonomi, Rencana Pem-bangunan Lima Tahun ini tidak dapat dilaksana-kan. Faktor-faktor yang memberatkan pelaksanaanRencana Pembangunan Lima Tahun antara lain:

Rendahnya pendapatan negara karena mero-sotnya harga ekspor bahan mentah.Perjuangan pembebasan Irian Jaya yang men-dorong pemerintah untuk melaksanakan na-sionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda diIndonesia.Ketegangan yang terjadi antara pusat dan dae-rah.Dewan-dewan yang terbentuk di beberapa da-erah di luar Jawa mengambil kebijakan sendiridalam hal ekonomi dengan melakukan perda-gangan barter langsung ke luar negeri.Banyaknya biaya yang dikeluarkan untukmembiayai operasi penumpasan pemberon-takan-pemberontakan di berbagai daerah.

2.2.4 Masa DemokrasiTerpimpin

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 mendapat dukungandari berbagai pihak. Kepala Staf Angkatan Daratmengeluarkan perintah harian bagi seluruh anggo-ta TNI untuk melaksanakan dan mengumumkandekrit tersebut. Mahkamah Agung membenarkandekrit tersebut. DPR hasil pemilu pertama, padatanggal 22 Juli 1959 menyatakan kesediaan untukbekerja berdasarkan UUD 1945.

Negara Indonesia kembali kepada UUD 1945dengan beberapa alasan sebagai berikut.

UUD 1945 tidak mengenal bentuk negara se-rikat dan hanya mengenal bentuk negara ke-satuan sesuai dengan semboyan “BhinnekaTunggal Ika”.UUD 1945 tidak mengenal dualisme kepemim-pinan (dua pimpinan) antara pimpinan peme-rintah (perdana menteri) dan pimpinan negara(presiden).UUD 1945 mencegah timbulnya liberalisme,baik dalam politik maupun ekonomi dan jugamencegah timbulnya kediktatoran.UUD 1945 menjamin adanya pemerintahanyang stabil.UUD 1945 menjadikan Pancasila sebagai falsa-fah hidup bangsa Indonesia dan dasar negara.Bagaimana situasi politik dan ekonomi setelah

5 Juli 1959?

Page 29: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

69

Bla

ck

69C

yan

69

A. Situasi politikSetelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Presiden

Soekarno melakukan tindakan politik untuk mem-bentuk alat-alat negara sebagaimana diamanatkandalam UUD 1945. Selain itu, Presiden Soekarno mu-lai mencetuskan demokrasi terpimpin.

a.a.a.a.a. Pembentukan alat-alat negaraPembentukan alat-alat negaraPembentukan alat-alat negaraPembentukan alat-alat negaraPembentukan alat-alat negara

1. Pembentukan Kabinet KerjaDengan berlakunya kembali Undang-Undang

Dasar 1945, mulai tanggal 10 Juli 1959 KabinetDjuanda (Kabinet Karya) dibubarkan. Kemudiandibentuk kabinet baru. Dalam kabinet baru ini, Pre-siden Soekarno bertindak sebagai Perdana Menteri.Sementara itu, Djuanda ditunjuk sebagai MenteriPertama. Kabinet baru ini diberi nama KabinetKarya. Program Kabinet Kerja ada tiga, yaitu: kea-manan dalam negeri, pembebasan Irian Jaya, dansandang dan pangan.

2. Pembentukan MPRSDalam dekrit presiden 5 Juli 1959 ditegaskan

bahwa pembentukan MPRS akan diselenggarakandalam waktu yang sesingkat-singkatnya. AnggotaMPRS terdiri dari anggota-anggota DPR ditambahdengan utusan daerah-daerah dan golongan. Olehkarena itu, pembentukan majelis merupakan pe-menuhan dekrit tersebut.

MPRS merupakan pengganti Dewan Konstitu-ante yang telah bubar. Anggota-anggota MPRS di-tunjuk dan diangkat oleh Presiden. MPRS dibentukberdasarkan Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1959.Anggota MPRS harus memenuhi syarat, antara la-in: setuju kembali kepada UUD 1945, setia kepadaperjuangan RI, dan setuju dengan Manifesto Politik.

Keanggotaan MPRS menurut Penpres No. 2 Ta-hun 1959 terdiri atas: 261 orang anggota DPR; 94orang utusan daerah; dan 200 orang golongan kar-ya. Sedangkan tugas MPRS adalah menetapkan Ga-ris-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

3. Pembentukan DPASDewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)

dibentuk berdasarkan Penpres No. 3 tahun 1959.DPAS ini bertugas memberi jawaban atas perta-nyaan Presiden dan berhak mengajukan usul kepa-da pemerintah. DPAS diketuai oleh Presiden danberanggotakan 45 orang, terdiri atas: 12 orang wakilgolongan politik, 8 orang utusan atau wakil daerah,24 orang wakil dari golongan karya dan 1 orangwakil ketua.

4. DPR hasil pemilu 1955 tetapDPR hasil Pemilu I tahun 1955 yang dibentuk

berdasarkan UU No. 7 tahun 1953 tetap menjalan-kan tugasnya berdasarkan UUD 1945. DPR tersebutharus menyetujui perubahan-perubahan yang di-lakukan oleh pemerintah sampai DPR yang barutersusun.

b.b.b.b.b. Menegakkan demokrasi terpimpinMenegakkan demokrasi terpimpinMenegakkan demokrasi terpimpinMenegakkan demokrasi terpimpinMenegakkan demokrasi terpimpin

1. Penetapan Manipol sebagai GBHNPada tanggal 17 Agustus 1959 Presiden Soekar-

no berpidato. Pidatonya diberi judul “PenemuanKembali Revolusi Kita”. Pidato tersebut merupa-kan penjelasan dan pertanggungjawaban atas De-krit 5 Juli 1959 dan merupakan kebijakan PresidenSoekarno pada umumnya dalam mencanangkansistem demokrasi terpimpin. Pidato ini kemudiandikenal dengan sebutan “Manifesto Politik Repu-blik Indonesia” (Manipol).

DPAS dalam sidangnya pada bulan September1959 mengusulkan kepada pemerintah agar pidatoPresiden Soekarno yang berjudul “Penemuan Kem-bali Revolusi Kita” dijadikan Garis-garis Besar Ha-luan Negara dan dinamakan “Manifesto PolitikRepublik Indonesia (Manipol)”.

Gambar 2.2.9 Presiden Soekarno sedang berpidato padaHari Ulang Tahun Kemerdekaan RI pada tanggal 17Agustus 1959. Pidato ini kemudian dikenal sebagai

Manifesto Politik Republik Indonesia dan ditetapkansebagai GBHN.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 2

Presiden Soekarno menerima baik usulan ter-sebut. Pada sidangnya tahun 1960, MPRS denganketetapan MPRS No. 1/MPRS/1960 menetapkan Ma-nifesto Politik menjadi Garis-garis Besar HaluanNegara (GBHN). Ketetapan tersebut juga memutus-kan bahwa pidato Presiden Soekarno pada tanggal7 Agustus 1960, yang berjudul “Jalannya RevolusiKita” dan pidato di depan sidang Umum PBB yangberjudul “Membangun Dunia Kembali” (To Buildthe World a New) merupakan Pedoman-pedoman Pe-laksanaan Manifesto Politik. Dalam pidato pembu-kaan Kongres Pemuda di Bandung pada bulan Fe-bruari 1960, Presiden Soekarno menyatakan bahwaintisari Manipol ada lima. Lima intisari itu adalahUUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Ter-pimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian In-donesia (USDEK).

2. Pembentukan DPR-GRPada tanggal 5 Maret 1960 DPR hasil Pemilu I

tahun 1955 dibubarkan oleh Presiden Soekarno, ka-rena menolak Rencana Anggaran Belanja Negarayang diajukan oleh pemerintah. Tidak lama kemu-

Page 30: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

70

Bla

ck

70C

yan

70

dian Presiden berhasil menyusun daftar anggotaDPR. DPR yang baru dibentuk tersebut dinamakanDewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR). Seluruh DPR-GR ditunjuk oleh Presiden me-wakili golongan masing-masing. Anggota DPR-GRdilantik pada tanggal 25 Juni 1960. Dalam upacarapelantikan tersebut, Presiden Soekarno menyata-kan bahwa tugas DPR-GR adalah melaksanakanManipol, merealisasikan amanat penderitaan rak-yat, dan melaksanakan demokrasi terpimpin.

Pada upacara pelantikan wakil-wakil ketuaDPR-GR tanggal 5 Januari 1961, Presiden Soekarnomenjelaskan kedudukan DPR-GR. DPR-GR adalahpembantu presiden/mandataris MPRS dan membe-ri sumbangan tenaga kepada Presiden untuk me-laksanakan segala sesuatu yang ditetapkan MPRS.

rena itu, pembentukan DPR-GR supaya ditang-guhkan. Alasannya adalah sebagai berikut.

Perubahan perimbangan perwakilan golong-an-golongan dalam DPR-GR memperkuat pe-ngaruh dan kedudukan suatu golongan tertentuyang mengakibatkan kegelisahan-kegelisahandalam masyarakat dan memungkinkan terja-dinya hal-hal yang tidak diinginkan.DPR yang demikian, pada hakikatnya adalahDPR yang hanya mengiyakan saja, sehingga ti-dak dapat menjadi soko guru negara hukumdan demokrasi yang sehat.Pembaruan dengan cara pengangkatan seba-gaimana yang dipersiapkan itu adalah ber-tentangan dengan asas-asas demokrasi yangdijamin oleh undang-undang.

Tokoh-tokoh lain yang tidak menjadi anggotaLiga Demokrasi juga menyatakan keberatan ter-hadap pembubaran DPR hasil Pemilu tahun 1955.Misalnya, Mr. Sartono dan Mr. Iskaq Cokrohadi-suryo (teman lama Presiden Soekarno dalam PNI).Di samping itu, juga muncul reaksi keras dari Mas-yumi dan PRI. Sutomo (Bung Tomo) dari PartaiRakyat Indonesia (PRI) lewat pengaduannya yangdisampaikan pada tanggal 22 Juni 1960 dengan te-gas menyatakan bahwa kabinet yang dipimpinSoekarno melakukan pelanggaran terhadap UUD1945. Pelanggaran yang dilakukan adalah membu-barkan Parlemen Republik Indonesia hasil pilihanrakyat. Menurut Sutomo, tindakan pembubaranparlemen hasil pilihan rakyat merupakan tindakanyang sewenang-wenang. Dikatakan sewenang-wenang karena:

ada paksaan untuk menerima Manipol tanpadiberi waktu terlebih dulu untuk mempela-jarinya;ada paksaan untuk bekerja sama antara golong-an nasionalis, agama, dan komunis.Reaksi-reaksi yang dilancarkan beberapa par-

tai tersebut ditanggapi Presiden Soekarno denganrencana membubarkan partai-partai tersebut.Rencana pembubaran partai-partai ditentang olehPNI dan PKI sehingga Presiden Soekarno tidak jadimembubarkannya.

Partai PNI dan PKI merupakan partai yang de-kat dengan Presiden, maka suaranya didengarkan.Sedangkan Partai Masyumi dan PSI yang terlibatpemberontakan PRRI/Permesta dibubarkan padatanggal 17 Agustus 1960 oleh Presiden Soekarno.

4. Kedudukan PKI semakin kuatDi antara partai-partai yang ada, PKI merupa-

kan partai yang menempati kedudukan istimewadi dalam sistem Demokrasi Terpimpin. Di bawahpimpinan D. N. Aidit, dengan tegas PKI mendukungkonsepsi Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarnoyang berporoskan pada Nasakom. PKI berhasil

Gambar 2.2.10 Pelantikan anggota Dewan PerwakilanRakyat Gotong Royong oleh Presiden Soekarno pada

tanggal 25 Juni 1960.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 2

DPR-GR ternyata tidak dapat menjalankanfungsi sebagaimana tuntutan UUD 1945 karenaanggotanya ditunjuk Presiden Soekarno. Merekaselalu tunduk terhadap keputusan Soekarno. DPRyang menurut UUD 1945 seharusnya sejajar de-ngan Presiden pada kenyataannya berada di ba-wah presiden. Bahkan, ketua DPR-GR berasal darimenteri yang menjadi bawahan Presiden.

3. Reaksi terhadap pembubaran DPR hasil Pemilu1955Tindakan pembubaran DPR hasil Pemilu terse-

but mendapat reaksi keras dari partai-partai. Padabulan Maret tahun 1960, beberapa partai mendi-rikan Liga Demokrasi. Liga Demokrasi diketuai olehImron Rosyadi dari NU. Anggota Liga Demokrasiterdiri dari beberapa tokoh partai politik sepertiMasyumi, Parkindo, Partai Katolik, Liga Muslimin,PSI, dan IPKI. Mereka menyatakan bahwa kebijak-sanaan Presiden membubarkan DPR hasil PemiluI serta pembentukan DPR-GR merupakan tindakanyang tidak tepat.

Liga Demokrasi mengusulkan agar dibentukDPR yang demokratis dan konstitusional. Oleh ka-

Page 31: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

71

Bla

ck

71C

yan

71

meyakinkan Presiden Soekarno bahwa tanpa PKI,Presiden Soekarno akan lemah terhadap PNI. Ikutsertanya PKI dalam kehidupan politik Indonesiaberarti menduakan Pancasila dengan suatu ideo-logi yang bertentangan. Letak pertentangannyaadalah sebagai berikut.

Pancasila berlandaskan Ketuhanan Yang MahaEsa, sedangkan PKI cenderung ateis.Pancasila berasaskan Persatuan Indonesia, se-dangkan PKI berdasarkan internasionalisme.Pancasila berasaskan kerakyatan yang di-pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam per-musyawaratan perwakilan, sedangkan komu-nisme berlandaskan pertentangan antarkelas.Dengan cara mendekati Presiden Soekarno, ke-

dudukan PKI semakin kuat. Manipol harus dipe-gang teguh sebagai satu-satunya ajaran RevolusiIndonesia sehingga kedudukan Pancasila digeseroleh Manipol. Secara tegas, D.N. Aidit menyatakanbahwa Pancasila hanya dibutuhkan sebagai alatpemersatu. Kalau rakyat Indonesia sudah bersatu,Pancasila tidak diperlukan lagi. Keadaan semacamini menggelisahkan berbagai kalangan yang sepe-nuhnya meyakini Pancasila sebagai dasar negaradan pandangan hidup.

Sekelompok wartawan yang mempunyai keya-kinan kuat terhadap Pancasila membentuk BadanPendukung Soekarnoisme (BPS) dengan harapan agarPresiden Soekarno berpaling dari PKI dan menem-patkan diri di pihak pembela Pancasila. Dukunganini tidak diterima oleh Presiden Soekarno. JustruBPS dilarang kehadirannya. Di antara partai-par-tai yang masih berani meneror mental PKI adalahPartai Murba. Akan tetapi, akhirnya PKI berhasilmempengaruhi Presiden Soekarno untuk membu-barkan Partai Murba. PKI juga berhasil menyusupke dalam tubuh partai-partai dan beberapa organi-sasi lain yang ada pada waktu itu. PenyusupanPKI itu mengakibatkan pecahnya PNI menjadi dua.PNI pimpinan Ali Satroamijoyo disusupi tokoh PKIIr. Surachman sehingga haluannya menjadi sejajardengan PKI. Sedangkan, tokoh-tokoh marhaenis se-jati malah dikeluarkan dengan dalih mereka adalahmarhaenis gadungan. Mereka ini kemudian mem-bentuk kepengurusan sendiri di bawah pimpinanOsa Maliki dan Usep Ranawijaya. Kemudian dike-nal sebagai PNI Osa-Usep.

Satu-satunya kekuatan sosial politik terorgani-sasi yang mampu menghalangi PKI dalam usaha-nya merobohkan Republik Indonesia berdasarkanPancasila adalah TNI. Oleh karena itu, PKI memu-satkan perhatiannya kepada TNI dari dalam. PKImembina kader-kader dan simpatisan-simpatisandi kalangan anggota TNI dengan cara menjelek-jelekkan nama pimpinan TNI yang gigih membelaPancasila.

Daerah-daerah, terutama yang banyak kaderPKI-nya melancarkan aksi sepihak. Barisan TaniIndonesia (BTI) sebagai ormas PKI diperintahkanmengambil begitu saja tanah-tanah orang lain un-tuk kemudian dibagi-bagikan kepada anggotanya.Tindakan PKI ini tampaknya merupakan ujian bagiTNI yang berhadapan dengan massa. Di berbagaitempat terjadi pengeroyokan terhadap anggotaTNI oleh massa PKI, misalnya di Boyolali. TindakanPKI yang menelan banyak korban jiwa dan hartaini sementara masih ‘didiamkan’ oleh pemerintah.

Karena merasa menang, PKI lebih meningkat-kan aksinya. PKI menyarankan kepada PresidenSoekarno untuk membentuk Angkatan ke-5. Seba-gian anggota angkatan ke-5 akan diambil dari PKIyang telah menjadi sukarelawan Dwikora. Usahapembentukan Angkatan ke-5 ini sampai akhir ma-sa demokrasi terpimpin dapat digagalkan oleh TNI,khususnya Angkatan Darat. Di samping itu, PKIjuga menuntut dibentuknya Kabinet Nasakomyang harus mempunyai menteri-menteri dari PKI.Tuntutan ini sebagian dikabulkan oleh PresidenSoekarno dengan mengangkat pimpinan utama PKIseperti D. N. Aidit, Lukman, dan Nyoto menjadimenteri, walaupun tidak memegang departemen.5. Pembentukan Front Nasional dan MPPR

Dalam rangka menegakkan demokrasi terpim-pin, Presiden Soekarno juga membentuk lembaga-lembaga lain. Selain MPRS, DPR-GR, DPAS, danKabinet, Presiden membentuk Front Nasional, Mu-syawarah Pembantu Pimpinan Revolusi (MPPR),dan Dewan Perancang Nasional (Depernas).

Front Nasional dibentuk berdasarkan PenpresNo. 13 Tahun 1959. Front Nasional adalah organi-sasi massa yang memperjuangkan cita-cita Prokla-masi dan cita-cita yang terkandung dalam UUD1945. Front Nasional diketuai Presiden Soekarno.

MPPR dibentuk berdasarkan Penpres No. 4 Ta-hun 1962 yang anggotanya bertugas membantuPresiden Soekarno sebagai Pemimpin Besar Revolu-si dalam mengambil kebijaksanaan khusus dan da-rurat dalam menyelesaikan revolusi. AnggotaMPPR adalah para menteri yang mewakili MPRSdan DPR-GR, departemen-departemen, angkatan-angkatan, dan wakil dari organisasi Nasakom.

6. Penyimpangan dari UUD 1945Pada masa demokrasi terpimpin, tampak bah-

wa Presiden Soekarno menjadi “pemimpin tung-gal” dan sumber pedoman kehidupan bernegara.Konstitusi yang ada diabaikan. Oleh karena itu, ter-dapat kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap konstitusi.

Dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, pada awal-nya masyarakat Indonesia yakin bahwa dengankembali kepada UUD 1945, bangsa dan negara Indo-nesia akan mengalami perubahan struktur politik

Page 32: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

72

Bla

ck

72C

yan

72

yang lebih baik. Masyarakat yang telah lama hidupdalam kekacauan politik merindukan suatu masayang diwarnai kehidupan politik berdasarkankonstitusi yang berlaku. Ketidakstabilan politikmenghambat perkembangan kehidupan sosial, bu-daya, dan ekonomi. Ternyata harapan dan kerindu-an masyarakat akan pelaksanaan UUD 1945 secaramurni dan konsekuen tidak terpenuhi. Meskipunsecara tegas dalam dekrit dinyatakan bahwa bang-sa Indonesia harus kembali kepada UUD 1945, ke-nyataanya masih terdapat banyak penyimpangandalam pelaksanaannya.

Kebijakan Presiden Soekarno dalam penegakandemokrasi terpimpin banyak menyimpang dariUUD 1945. Menurut Presiden Soekarno, terpimpinberarti terpimpin secara “mutlak” oleh pribadinya.Pada masa itu muncul sebutan Pemimpin Besar Revo-lusi. Hal itu untuk memperlihatkan bahwa PresidenSoekarno adalah pemimpin tunggal atau mutlak.Sedangkan, terpimpin menurut UUD 1945 artinya ke-rakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksa-naan dalam permusyawaratan/perwakilan, yangdalam hal ini dipimpin oleh MPR.

Menurut UUD 1945, presiden dipilih MPR seba-gai mandataris MPR dan bertanggung jawab kepa-da MPR. Dengan kata lain, kedudukan presiden adadi bawah MPR. Hal ini sesuai dengan UUD 1945pasal 6 ayat (2), yang berbunyi: “Presiden dan WakilPresiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat de-ngan suara yang terbanyak”. Sedangkan, dalam demo-krasi terpimpin, berdasarkan Penetapan PresidenNo. 2 Tahun 1959, anggota Majelis Permusyawarat-an Rakyat Sementara ditunjuk dan diangkat olehpresiden. Dengan demikian, lembaga tertinggi iniberada di bawah Presiden. Demikian juga denganDPAS dan DPR-GR.

Ketua Mahkamah Agung dan Jaksa Agung di-angkat menjadi menteri. Padahal, kedua jabatantersebut menurut teori Trias Politica harus terpisahdari kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dengan de-mikian, kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatiftelah ditempatkan di bawah presiden.

Menurut UUD 1945 pasal 7: “Presiden dan WakilPresiden memegang jabatannya selama masa lima tahun,dan sesudahnya, dapat dipilih kembali”. Sedangkan, Si-dang Umum MPRS tahun 1963 menetapkan bahwaPresiden Soekarno diangkat sebagai presiden seu-mur hidup. Keputusan itu dikukuhkan dengan TapMPRS No. III/MPRS/1963. Ketetapan MPRS tersebutjelas merupakan pelanggaran terhadap UUD 1945.

ccccc..... Politik luar negeri IndonesiaPolitik luar negeri IndonesiaPolitik luar negeri IndonesiaPolitik luar negeri IndonesiaPolitik luar negeri Indonesia

1. Landasan politik luar negeri Indonesia padamasa demokrasi terpimpinPada masa demokrasi terpimpin, ada 4 doku-

men yang dijadikan sebagai landasan politik luarnegeri Indonesia. Dokumen-dokumen itu adalahsebagai berikut.

UUD 1945Amanat Presiden tanggal 17 Agustus 1959 yangberjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita”yang terkenal sebagai “Manifesto Politik Repu-blik Indonesia”. Manifesto politik ini dijadikansebagai Garis Besar Haluan Negara (GBHN)berdasarkan Penetapan Presiden No. 1 tahun1960, tanggal 29 Januari 1960, dan diperkuatdengan Ketetapan MPRS No. I/MPRS/I/1960,tanggal 19 November 1960.Amanat Presiden tanggal 17 Agustus 1960 yangberjudul “Jalannya Revolusi Kita”. Berdasar-kan Ketetapan MPRS No. I/MPRS/1960, tanggal9 November 1960 menjadi “Pedoman Pelaksa-naan Manifesto Politik Republik Indonesia”.Pidato Presiden tanggal 30 September 1960 dimuka Sidang Umum PBB yang berjudul “Mem-bangun Dunia Kembali”. Pidato ini ditetapkansebagai “Pedoman Pelaksanaan Manifesto Po-litik Republik Indonesia” dengan KetetapanMPRS No. I/MPRS/1960, tanggal 19 November1960. Kemudian berdasarkan Keputusan DPANo. 2/Kpts/Sd/61, tanggal 19 Januari 1961, di-nyatakan sebagai “Garis-garis Besar PolitikLuar Negeri Republik Indonesia” dan sebagai“Pedoman Pelaksanaan Manifesto Politik LuarNegeri Republik Indonesia”.

2. Politik luar negeri Indonesia bersifatkonfrontatifPada masa demokrasi terpimpin, politik luar

negeri yang dipraktikkan adalah politik luar negeriyang revolusioner. Dalam beberapa hal politik luarnegeri Indonesia sarat konfrontasi karena masa ituoleh Pemerintah Presiden Soekarno dianggap se-bagai masa konfrontasi. Diplomasi yang revolusi-oner, diplomasi yang konfrontatif, diplomasi per-juangan, diplomasi yang mau merombak dan me-nyusun suatu suasana dan perimbangan baru an-tara negara-negara dipakai sebagai alat politik luarnegeri.

Presiden Soekarno memperkenalkan doktrinpolitik baru. Doktrin itu mengatakan bahwa duniaterbagi dalam dua blok, yaitu “Oldefos” (Old Estab-lished Forces) dan “Nefos” (New Emerging Forces). Soe-karno menyatakan bahwa ketegangan-ketegangandi dunia pada dasarnya akibat dari pertentanganantara kekuatan-kekuatan orde lama (Oldefos) dankekuatan-kekuatan yang baru bangkit (Nefos). Im-perialisme, kolonialisme, dan neokolonialisme me-ngabdi pada kekuatan lama.

Saat pemerintah Indonesia menganut sistemdemokrasi terpimpin, cita-cita politik luar negeriyang bebas-aktif tidak tercapai. Terjadi penyim-pangan-penyimpangan. Negara Indonesia ternyatatidak bebas dari blok-blok negara lain, tetapi justrucondong ke arah blok sosialis-komunis.

Page 33: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

73

Bla

ck

73C

yan

73

Karena politik luar negeri Indonesia bersifatkonfrontatif, revolusioner dan cenderung berpihakke blok timur, maka pergaulan Indonesia di duniainternasional menjadi semakin sempit. Berikut iniadalah beberapa kebijakan luar negeri yang dilaku-kan pemerintah pada masa demokrasi terpimpin.

Memutuskan hubungan diplomatik dengan Be-landa (17 Agustus 1960).Mengirim kontingen pasukan perdamaian (pa-sukan Garuda II) ke Kongo (10 September 1960).Indonesia ikut terlibat dalam Gerakan NonBlok (September 1961).Pembebasan Irian Jaya (1962).Konfrontasi dengan Malaysia (1963).Menyelenggarakan Ganefo I (Games of the NewEmerging Forces) (1963).Indonesia keluar dari keanggotaan PBB (1964).Mempraktikkan politik luar negeri yang con-dong ke negara-negara sosialis-komunis (bloktimur). Indonesia membuka hubungan porosJakarta—Peking (Indonesia—RRC) dan porosJakarta—Pnom Penh—Hanoi—Peking—Pyongyang (Indonesia — Kamboja — VietnamUtara—RRC—Korea Utara).Presiden Soekarno dengan politik mercusu-

arnya berpendapat bahwa Indonesia merupakanmercusuar yang mampu menerangi jalan bagi Nefodi seluruh dunia. Dengan politik mercusuar, Indo-nesia mengambil posisi sebagai pelopor dalam me-mecahkan masalah-masalah internasional padamasa itu. Dengan demikian Indonesia akan diakuisebagai negara yang pantas diperhitungkan di Asia.Pada praktiknya, politik mercusuar merugikanmasyarakat secara nasional. Dengan demikian, je-laslah bahwa dalam masa demokrasi terpimpin,sistem politik yang diberlakukan juga menyimpangdari Pancasila dan UUD 1945.

3. Konfrontasi dengan MalaysiaRencana pembentukan negara Federasi Malay-

sia yang diprakarsai Inggris menimbulkan perso-alan baru bagi negara-negara yang berdampingan,misalnya Indonesia, Filipina, dan Malaya. Indone-sia secara tegas menentang pembentukan FederasiMalaysia. Indonesia menganggap pembentukan Fe-derasi Malaysia adalah proyek neokolonialis Ing-gris yang membahayakan revolusi Indonesia. Satupangkalan militer asing yang ditujukan antara lainuntuk menentang Indonesia dan juga menentangNew Emerging Forces di Asia Tenggara. Oleh karenaitu, pembentukan federasi itu harus digagalkan.

Pemerintah Indonesia, Malaya, dan Philipinamengadakan beberapa kali pertemuan untuk me-nuntaskan permasalahan tersebut. Perundingandilaksanakan dari bulan April - September 1963.Berikut ini adalah rangkaian pertemuan ketiga ne-gara yang membahas masalah pembentukan nega-ra federasi Malaysia.

Tanggal 9–17 April 1963. Di Philipina, paramenteri luar negeri ketiga negara bertemu un-tuk membicarakan masalah pembentukan Fe-derasi Malaysia, kerja sama antarketiga negara,dan mempersiapkan pertemuan-pertemuan se-lanjutnya.1 Juni 1963. Presiden Soekarno (Indonesia) danPM Tengku Abdul Rachman (Malaya) menga-dakan pertemuan di Tokyo, Jepang. PM Malayamenyatakan kesediaannya untuk membicara-kan masalah yang sedang dihadapi denganPresiden RI dan Presiden Filipina, baik me-ngenai masalah-masalah yang menyangkutdaerah Asia Tenggara maupun rencana pem-bentukan Federasi Malaysia.Tanggal 7–11 Juni 1963. Menteri luar negeriMalaya, Indonesia, dan Philipina bertemu diManila untuk membicarakan persiapan ren-cana pertemuan 3 kepala pemerintahan.Tanggal 9 Juli 1963. Perdana Menteri TengkuAbdul Rachman menandatangani dokumenpembentukan Negara Federasi Malaysia diLondon. Tindakan ini membuat negara Filipinadan Indonesia bersitegang dengan Malaysia.Tanggal 3 Juli - 5 Agustus 1963. Kepala peme-rintahan Malaysia, Filipina, dan Indonesia me-ngadakan pertemuan di Manila. Pertemuan inimenghasilkan Deklarasi Manila, PersetujuanManila, dan Komunike Bersama. Dalam Per-setujuan Manila antara lain dikatakan bahwaIndonesia dan Filipina akan menyambut baikpembentukan Federasi Malaysia apabila du-kungan rakyat di daerah Borneo diselidiki olehotoritas yang bebas dan tidak memihak, yaituSekretaris Jenderal PBB atau wakilnya.Tanggal 16 September 1963. Negara FederasiMalaysia diresmikan, tanpa menunggu hasilpenyelidikan dari misi PBB. Pemerintah Indo-nesia menuduh Malaysia telah melanggar De-klarasi Bersama.Tanggal 17 September 1963. Masyarakat di Ja-karta mengadakan demonstrasi di KedutaanBesar Malaysia di Jakarta. Tindakan tersebutdibalas oleh masyarakat Malaysia dengan me-lakukan demonstrasi terhadap Kedutaan BesarIndonesia di Malaysia. Hubungan diplomatikantara Indonesia dan Malaysia putus padatanggal 17 September 1963. Sejak itu hubunganIndonesia dan Malaysia semakin memanas.

Pada tanggal 3 Mei 1964, Presiden Soekarno se-bagai Panglima Tertinggi ABRI dan kepala negaraberpidato mengenai Dwikora. Isi pidato itu antaralain sebagai berikut.

Perhebat revolusi Indonesia.Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya,Singapura, Sabah, Serawak, dan Brunei untukmembubarkan Negara Boneka Malaysia.

Page 34: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

74

Bla

ck

74C

yan

74

Untuk menggagalkan pembentukan Negara Fe-derasi Malaysia itu pemerintah melakukan bebera-pa tindakan, antara lain:

pemerintah mengadakan konfrontasi senjatadengan Malaysia;pembentukan sukarelawan yang terdiri dariABRI dan masyarakat; danmengirimkan sukarelawan ke Singapura danKalimantan Utara, wilayah Malaysia, melaluiKalimantan untuk melancarkan operasi terha-dap Angkatan Perang Persemakmuran Inggris.

Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysiamembawa beberapa akibat berikut.

Timbulnya politik Poros Jakarta—Peking.Hilangnya simpati rakyat Malaysia terhadapIndonesia.Kerugian materi yang sudah dikeluarkan untukbiaya konfrontasi.

4. Indonesia keluar dari PBBDalam situasi konflik Indonesia—Malaysia,

Malaysia dicalonkan sebagai anggota tidak tetapDewan Keamanan PBB. Menanggapi pencalonanMalaysia tersebut, Presiden Soekarno pada tanggal31 Desember 1964 menyatakan ketidaksetujuan-nya. Kalau PBB menerima Malaysia menjadi anggo-ta Dewan Keamanan, Indonesia mengancam akankeluar dari PBB. Keberatan Indonesia itu disampai-kan oleh Kepala Perutusan Tetap RI di PBB kepadaSekertaris Jenderal PBB, U Thant.

Ancaman Indonesia tidak mendapatkan tem-pat di PBB. Pada tanggal 7 Januari 1965, Malaysiaditerima sebagai anggota tidak tetap Dewan Kea-manan PBB.

Keputusan PBB ini membuat Indonesia menya-takan diri keluar dari PBB. Indonesia tidak menjadianggota PBB lagi. Keluar dari PBB juga berarti kelu-ar dari keanggotaan badan-badan PBB, khususnyaUNESCO, UNICEF, dan FAO.

Pernyataan resmi keluarnya pihak Indonesiadari PBB disampaikan melalui Surat Menteri LuarNegeri, Dr. Subandrio, tertanggal 20 Januari 1965.Dalam surat tersebut ditegaskan bahwa Indonesiakeluar dari PBB secara resmi pada tanggal 1 Januari1965.

Jadi, alasan utama Indonesia keluar dari PBBadalah karena terpilihnya Malaysia menjadi ang-gota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

B. Keadaan ekonomia.a.a.a.a. Dalam bidang pembangunanDalam bidang pembangunanDalam bidang pembangunanDalam bidang pembangunanDalam bidang pembangunan

Dalam bidang pembangunan, pemerintah pa-da tahun 1958 mengeluarkan undang-undang pem-bentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas),yakni UU No. 80 tahun 1958. Tugas Dewan Peran-

cang Nasional adalah mempersiapkan rancanganundang-undang pembangunan nasional yang be-rencana dan menilai penyelenggaraan pemba-ngunan itu. Dewan yang beranggotakan 80 orangwakil golongan masyarakat dan daerah ini semuladipimpin oleh Muhammad Yamin.

Pada tanggal 26 Juli 1960, dewan ini berhasilmenyusun “Rancangan Dasar Undang-UndangPembangunan Nasional Sementara Berencana ta-hapan tahun 1961 - 1969” yang kemudian disetujuiMPRS melalui Tap No. 2/MPRS/1960.

Pada tahun 1963, Depernas diganti namanyamenjadi Badan Perancang Pembangunan Nasional(Bappenas). Bappenas dipimpin langsung oleh Pre-siden Soekarno. Badan ini bertugas untuk menyu-sun rencana jangka panjang dan rencana tahunan,baik nasional maupun daerah, mengawasi dan me-nilai pelaksanaan pembangunan, menyiapkan danmenilai Mandataris untuk MPRS.

b.b.b.b.b. Dalam bidang ekonomi–keuanganDalam bidang ekonomi–keuanganDalam bidang ekonomi–keuanganDalam bidang ekonomi–keuanganDalam bidang ekonomi–keuangan

Pada masa demokrasi terpimpin keadaan eko-nomi Indonesia bisa dikatakan terpuruk dan sangatburuk. Tingkat inflasi sangat tinggi. Untuk menga-tasi inflasi dan mencapai keseimbangan dan ke-mantapan keadaan keuangan negara (moneter),pemerintah melakukan beberapa tindakan sebagaiberikut.

Mengeluarkan Peraturan Pemerintah Penggan-ti Undang-undang No. 2 tahun 1959 yang mulaiberlaku tanggal 25 Agustus 1959. Peraturan inidikeluarkan untuk mengurangi banyaknyauang yang beredar. Untuk itu nilai uang kertaspecahan Rp. 500 dan Rp 1000 yang beredar saatitu diturunkan masing-masing menjadi Rp 50dan Rp 100.Mengeluarkan Peraturan Pemerintah Peng-ganti Undang-undang No. 3 tahun 1959 Ten-tang pembekuan sebagian dari simpanan padabank-bank. Tujuannya untuk mengurangi ba-nyaknya uang dalam peredaran.

Gambar 2.2.11Rakyat antre untuk mendapatkan kebutuhan pokok karena

barang-barang kebutuhan pokok semakin sulit didapat.

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 2

Page 35: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

75

Bla

ck

75C

yan

75

Mengeluarkan Peraturan Pemerintah Penggan-ti Undang-undang No.6 tahun 1959. Peraturanini berisi tentang ketentuan bahwa bagian uanglembaran Rp 1000 dan Rp 500 yang masih ber-laku (yang sekarang bernilai Rp 100 dan Rp 50)harus ditukar dengan uang kertas bank barusebelum tanggal 1 Januari 1960.Menyalurkan uang dan kredit baru ke bidangusaha-usaha yang dipandang penting bagi ke-sejahteraan rakyat dan pembangunan.Meskipun sudah melakukan tindakan-tindakan

di atas, pemerintah gagal. Uang yang beredar sema-kin meningkat, sehingga inflasi juga semakin tinggi.Kenaikan jumlah uang yang beredar ini juga dise-babkan tindakan pemerintah yang mengeluarkanuang rupiah baru pada tanggal 13 Desember 1965.Tindakan ini didasarkan pada Penetapan PresidenRI No. 27 Tahun 1965.

Kegagalan pemerintah mengatur masalah ke-uangan dan ekonomi negara disebabkan juga olehtidak adanya kemauan politik dari pemerintah un-tuk menahan diri dalam pengeluaran-pengeluar-annya. Misalnya, untuk menyelenggarakan pro-yek-proyek mercusuar seperti Ganefo (Games of theNew Emerging Forces) dan Conefo (Conference of theNew Emerging Forces), pemerintah terpaksa harusmengeluarkan uang yang setiap tahun semakin be-sar. Akibatnya, inflasi semakin tinggi dan harga-harga barang semakin mahal sehingga rakyat kecilsemakin sengsara.

c.c.c.c.c. Dalam bidang perdagangan dan perkreditan luarDalam bidang perdagangan dan perkreditan luarDalam bidang perdagangan dan perkreditan luarDalam bidang perdagangan dan perkreditan luarDalam bidang perdagangan dan perkreditan luarnegerinegerinegerinegerinegeri

Negara Indonesia yang agraris belum mampumemenuhi seluruh kebutuhannya. Hasil pertaniandan perkebunan yang dihasilkan memang dapatdijual ke luar negeri melalui kegiatan ekspor. Kegi-atan perdagangan luar negeri ini bertujuan untukmenghasilkan dan meningkatkan devisa. Devisainilah yang kemudian dipakai untuk membeli ba-rang-barang kebutuhan dari luar negeri yang be-lum bisa dihasilkan sendiri dalam negeri. Untukmenjaga dan mempertahankan neraca perdagang-an luar negeri yang sehat, Indonesia harus mening-katkan ekspor supaya devisa semakin bisa diting-katkan.

Jika terjadi bahwa devisa yang dihasilkan darikegiatan perdagangan luar negeri tidak mampumenutupi seluruh biaya impor barang kebutuhan,pemerintah "terpaksa" membuat utang luar negerimelalui kredit-kredit yang dikucurkan negara do-nor. Dalam hal kredit luar negeri inilah Indonesiadapat terjebak dalam keputusan politik berpihakpada blok tertentu yang sedang bersitegang, entahitu Blok Barat (negara-negara demokrasi Barat)taupun Blok Timur (negara-negara komunis).

Misalnya, melalui Government to Government (Gto G), pemerintah RI dan RRC mengadakan hubung-

an dagang yang menguntungkan kedua negara.Indonesia mengekspor karet ke RRC, tetapi denganharga yang sangat rendah. Karet tersebut tidaklangsung dikirim ke RRC, tetapi justru diolah terle-bih dahulu di Singapura menjadi bahan baku yangselanjutnya diekspor Singapura ke RRC. Tentu Si-ngapura yang menerima keuntungan lebih besardibandingkan Indonesia. Lebih menyakitkan lagi,kapal-kapal yang membawa karet dari Indonesiahanya berhenti di wilayah teritorial Singapura. Ka-ret-karet tersebut ditampung di kapal lain yangsudah siap membawa ke Singapura. Sementara ka-pal-kapal dari Indonesia meneruskan perjalananke Hongkong atau RRC sambil membawa karetyang sudah diolah di Singapura dan dijual denganharga yang lebih mahal.

RRC kemudian mengolah bahan baku karetdari Singapura tersebut menjadi ban dan barang-barang lainnya lalu diekspor ke Indonesia. Celaka-nya, barang-barang yang diekspor RRC ke Indone-sia itu dijual sangat mahal dan diperhitungkan se-bagai bantuan luar negeri. Hubungan perdagangansemacam ini sangat merugikan Indonesia, karenaIndonesia tidak punya pilihan lain selain menjualkaret ke RRC. Ini terjadi karena pemerintah RI me-milih masuk dalam blok RRC dan blok negarakomunis.

Contoh lainnya, untuk membiayai proyek-pro-yek yang sedang dikerjakan dalam negeri, Presiden/Mandataris MPRS mengeluarkan Instruksi Presi-den No. 018 Tahun 1964 dan Keputusan PresidenNo. 360 tahun 1964. Isi dari instruksi presiden dankeputusan presiden itu adalah ketentuan mengenaipenghimpunan dan penggunaan Dana-Dana Revo-lusi. Dana Revolusi tersebut pada awalnya dipero-leh dari pungutan uang call SPP dan pungutan yangdikenakan pada pemberian izin impor dengan de-ferrend payment (impor dibayar dengan kredit kare-na tidak cukup persediaan devisa). Dalam praktik-nya, barang-barang yang diimpor dengan sistemkredit itu adalah barang-barang yang tidak mem-beri manfaat bagi rakyat banyak karena merupakanbarang mewah atau barang perdagangan lainnya.

Akibat kebijakan luar negeri yang semacam itu,utang-utang negara bertambah besar. Sementaraitu, ekspor barang ke luar negeri semakin menurun.Devisa negara juga semakin menipis. Oleh karenaitu, sering terjadi bahwa beberapa negara tidakmau lagi berhubungan dagang dengan Indonesiakarena utang-utangnya tidak dibayar. Di dalam ne-geri, situasi keuangan yang buruk ini menggangguproduksi, distribusi, dan perdagangan. Masyara-katlah yang akan mengalami kerugian dari praktikperdagangan dan perkreditan luar negeri ini.

Page 36: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

76

Bla

ck

76C

yan

76

1. Salah satu hasil Konferensi Meja Bundar(KMB) adalah pembentukan negara RepublikIndonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari 16negara bagian. Negara RIS tidak sesuaidengan cita-cita kemerdekaan Indonesiasendiri. Karena itu, hasrat untuk kembali keNKRI terus meningkat.Konferensi Pada tanggal 15 Agustus 1950,Indonesia kembali ke negara kesatuan sesuaidengan cita-cita proklamasi 17 Agustus1945.

2. Setelah kembali ke bentuk negara kesatuanpada tahun 1950, Indonesia menganut sistempemerintahan parlementer dengan KabinetMinisterial (1950-1959).

3. Pada masa demokrasi liberal terjadi berba-gai pemberontakan dipicu ketidakpuasandaerah terhadap pemerintah pusat.

4. Adanya banyak partai dan silih bergantinyakabinet pada masa demokrasi liberal menye-babkan ketidakstabilan politik.

5. Pemilu I diselenggarakan pada tahun 1955dan dilaksanakan dua kali, yaitu: tanggal 29September 1955 untuk memilih anggota DPRdan tanggal 15 Desember 1955 untuk memi-

RANGKUMAN

lih anggota Dewan Konstituante.6. Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengelu-

arkan Dekrit Presiden. Dekrit Presiden ituberisi tentang: (a) pembubaran Konstituante;(b) berlakunya kembali UUD 1945; dan (c)akan segera dibentuk MPRS dan DPAS.

7. Sebagai tindak lanjut Dekrit 5 Juli 1959, di-bentuklah MPRS dan DPAS. DPR hasilPemilu 1955 tetap dipertahankan.

8. Pada masa demokrasi terpimpin pemerin-tah melakukan penyimpangan terhadapUUD 1945.

9.. Pada masa demokrasi terpimpin kekacauanterjadi juga dalam bidang ekonomi. Indone-sia mengalami inflasi dan masyarakat sema-kin jatuh miskin.

10. Dalam pergaulan internasional, Indonesiacenderung dekat dengan negara-negara sosi-alis-komunis (blok timur). Indonesia tengge-lam atau tersingkir dari pergaulan internasi-onal setelah melakukan konfrontasi denganMalaysia dan keluar dari keanggotaan PBB.

I. Lengkapi dengan jawaban yang tepat!

1. Gerombolan APRA menyerang kota Bandungpada tanggal ... .

2. Pemerintah Revolusioner Republik Indone-sia diproklamirkan pada tanggal ... .

3. Kabinet setelah berlangsungnya Pemilu I ta-hun 1955 adalah ... .

4. MPRS yang dibentuk setelah Dekrit Presiden5 Juli 1959 menggantikan ... .

5. Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit un-tuk kembali ke UUD 1945 karena ... .

6. Dasar hukum dibentuknya MPRS padatahun 1959 adalah ... .

7. Dasar hukum dibentuknya DPAS adalah ... .

8. Presiden Soekarno pernah diangkat sebagaipresiden seumur hidup. Dasar hukum peng-angkatan Soekarno sebagai presiden seumurhidup adalah ... .

9. Ketua Liga Demokrasi yang didirikan padata-hun 1955 adalah ... .

10. Ganefo singkatan dari ... .

UJI KOMPETENSI DASARII. Jawablah dengan singkat dan tepat!1. Berilah penjelasan tentang kembalinya Indo-

nesia ke negara kesatuan!2. Sebutkan kabinet-kabinet pada masa demo-

krasi liberal dan masa kekuasaannya!

3. Berilah penjelasan tentang Dekrit Presiden 5Juli 1959!

4. Siapakah Andi Azis?5. Jelaskan bahwa pada masa demokrasi ter-

pimpin terjadi penyelewengan dari Pancasiladan UUD 1945!

6. Mengapa DPR hasil Pemilu I tahun 1955 dibu-barkan Presiden Soekarno?

7. Mengapa Indonesia keluar dari PBB?8. Berilah penjelasan tentang Konfrontasi Indo-

nesia–Malaysia pada masa demokrasi ter-pimpin!

9. Berilah penjelasan tentang MPRS dan DPASpada masa demokrasi terpimpin!

10. Mengapa pengangkatan Soekarno sebagaipresiden seumur hidup bertentangan denganUUD 1945?

Page 37: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

77

Bla

ck

77C

yan

77

III. Jawablah “B” bila BENAR dan “S”bila SALAH!

1. Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)yang terbentuk sebagai konsekuensi darikesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB)terdiri dari 16 negara bagian.

2. Dalam pembagian negara bagian, wilayahSulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku ter-masuk Negara Jawa Timur.

3. Dalam bidang ekonomi, masalah yang diha-dapi pemerintah RIS adalah inflasi dan de-fisit anggaran belanja pemerintah.

4. Politik luar negeri RIS selama masa kepe-mimpinan Mohammad Hatta sebagai Perda-na Menteri bersifat memihak pada BlokBarat.

5. Kabinet pertama yang terbentuk pada masademokrasi liberal adalah Kabinet Natsir.

6. Salah satu dampak negatif dari demokrasiliberal adalah menguatnya perasaan ke-bangsaan Indonesia.

7. Pemilihan Umum (Pemilu) pertama di In-donesia dilaksanakan pada tahun 1955.

8. Partai Nasional Indonesia (PNI) dan PartaiKomunis Indonesia (PKI) kalah telak dalampemilihan umum tahun 1955.

9. Pemberontakan APRA dipimpin oleh KaptenRaymond Westerling.

10. Kolonel A.E. Kawilarang sangat berjasa kare-na memimpin TNI dalam operasi penang-kapan Andi Azis.

11. Letkol Slamet Riyadi gugur sebagai pah-lawan bangsa dalam operasi pemberantas-an pemberontakan APRA.

12. Salah satu isi dekrit presiden 5 Juli 1959 ada-lah pembubaran Konstituante.

13. Pemerintahan Soekarno membubarkan DPRRI hasil pemilihan umum tahun 1955 karenamenolak rencana anggaran belanja negarayang diajukan pemerintah.

14. Demokrasi terpimpin menurut versi Soekar-no adalah demokrasi yang kekuasaan selu-ruhnya berada di tangan presiden RI.

15. Indonesia menyatakan diri keluar dari ke-anggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) pada tanggal 20 Januari 1965.

IV. Unjuk Kerja

Berikut ini disajikan sebuah artikel yang sa-ngat menarik mengenai pembantaian keji yangdilakukan oleh Kapten Raymond Westerling diSulawesi Selatan. Dalam kelompok yang terdiridari 4–5 orang, coba baca artikel di bawah ini dan

kemudan diskusikan bersama-sama. Dalam ber-diskusi, perhatikan pertanyaan panduan yangtersedia. Ingat, hasil diskusimu akan dipresentasi-kan di kelas. Teman-temanmu yang lain akan me-nanggapi presentasi kamu tersebut. Selamatberdiskusi!

Pembantaian Westerling I diSulawesi Selatan (Desember

1946–Februari 1947)

Setelah Cultuurstelsel, Poenale Sanctie, dan Exorbi-tante Rechten, Westerling adalah hal terburuk yang"dibawa" Belanda ke Indonesia. Mungkin bab me-ngenai Westerling termasuk lembaran palinghitam dalam sejarah Belanda di Indonesia. Yangtelah dilakukan oleh Westerling serta anak buah-nya adalah war crimes (kejahatan perang) dan pe-langgaran HAM (Hak Asasi Manusia) yang sangatberat, sebagian besar dengan sepengetahuan danbahkan dengan ditolerir oleh pimpinan tertinggimiliter Belanda.

Pembantaian penduduk di desa-desa di Sula-wesi Selatan adalah kejahatan atas kemanusiaan(crimes against humanity). Menurut International Crimi-nal Court (ICC) di Den Haag, Belanda, kejahatanmelawan kemanusiaan (crimes against humanity)adalah kejahatan terbesar kedua setelah pemban-

Gambar 2.2.12Kapten Raymond Westerling, pemimpin

pemberontakan dan pembantaianmasyarakat sipil di Sulawesi Selatan.

http

://sw

aram

uslim

.com

/gal

ery/

seja

rah/

inde

x.ph

p?pa

ge=p

emba

n-ta

ian_

wes

terl

ing-

1

Page 38: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

78

Bla

ck

78C

yan

78

taian etnis (genocide ). Belanda dan negara-negaraEropa yang menjadi korban keganasan tentaraJerman selama Perang Dunia II selalu menuntut,bahwa untuk pembantaian massal atau punkejahatan atas kemanusiaan, tidak ada kadaluar-sanya. Di sini negara-negara Eropa tersebut ter-nyata memakai standar ganda, apabila menyangkutpelanggaran HAM yang mereka lakukan.

Ulah Westerling serta anak buahnya baik diMedan, Sulawesi Selatan, Jawa Barat maupun da-lam peristiwa APRA, hingga kini belum ada pe-nyelesaiannya. Oleh karena itu, perlu kiranyadiungkap lebih rinci, hal-hal yang sehubungandengan pembantaian di Sulawesi Selatan dan "ku-deta APRA", juga konspirasi pimpinan tertinggiBelanda, baik sipil mau pun militer untuk menye-lamatkan Westerling dari pengkapan dan penga-dilan di Indonesia, setelah gagalnya kudeta APRAtersebut.

Westerling, yang bagi sebagian besar rakyatIndonesia adalah seorang pembunuh kejam ber-darah dingin, namun bagi sebagian orang Belandadia adalah seorang pahlawan yang hendak "me-nyelamatkan" jajahan Belanda dari kolaboratorJepang dan elemen komunis.

Tahun 1999 di Belanda terbit satu buku denganjudul Westerling's Oorlog (Perangnya Westerling)yang ditulis oleh J.A. de Moor. Boleh dikatakan,ini adalah buku yang sangat lengkap dan rincimengenai sepak-terjang Westerling selama di In-

donesia dan pelariannya dari Indonesia setelah"kudetanya" yang gagal. Nampaknya ada hal-halyang selama ini belum diketahui di Indonesia, ter-utama menyangkut penugasannya di SulawesiSelatan dan latar belakang rencana "kudeta", yangrupanya telah diketahui oleh pimpinan tertinggimiliter Belanda, dan kemudian kerjasama tingkattinggi Belanda meloloskan Westerling dari pe-nangkapan pihak Republik. Buku ini penting seka-li untuk diterbitkan dalam bahasa Indonesia.

Sumber: http://swaramuslim.com/galery/sejarah/index.php?page=pembantaian_westerling-1

Pertanyaan Panduan Diskusi1. Menurut artikel ini, siapakah Westerling?2. Mengapa penulis artikel ini menyimpulkan

bahwa Westerling telah melakukan tindakankejahatan melawan kemanusiaan? Apakahkamu juga berpendapat demikian?

3. Menurut kelompokmu, mengapa Westerlingberhasil lolos melarikan diri ke Belanda?

4. Apa yang harus dilakukan pemerintah Indo-nesia saat ini agar kasus kejahatan yang dila-kukan Kapten Westerling dan anak buahnyabisa diselesaikan secara adil?

V. RefleksiCoba kamu pelajari sekali lagi situasi politikpada zaman demokrasi terpimpim. Tulislahkesan-kesanmu terhadap pemerintah OrdeLama selama masa demokrasi terpimpin!

Page 39: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

79

Bla

ck

79C

yan

79

UJI STANDAR KOMPETENSII. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Pasukan Sekutu yang bertugas mengambil alihkekuasaan dari tangan Jepang di Asia Tenggaradipimpin oleh ... .a. Lord Louis Mountbattenb. Sir John Heitingac. A.W.S. Mallabyd. Lord Shaw Mountbatten

2. AFNEI singkatan dari ... .a. Alien Forces Netherlands East Indiesb. Alien Forces Netherlands Eeastern Indiesc. Allied Forces Netherlands East Indiesd. Allied Forces Netherlands Eastern Indies

3. Pasukan Sekutu dan AFNEI mendarat di Jakartapada tanggal ... .a. 26-10-1945b. 27-10-1945c. 28-10-1945d. 29-10-1945

4. Pasukan Sekutu ternyata diboncengi NICA.NICA singkatan dari ... .a. Netherlands India Civil Administrationb. Netherlands Indias Civil Administrationc. Netherland Indies Civil Administrationd. Netherlands Indies Civil Administration

5. Tokoh yang menjadi Gubernur Jawa Timurpada waktu peristiwa pertempuran 10 Novem-ber 1945 di Surabaya adalah ... .a. Sudirmanb. Roeslan Abdulganic. Kadim Prawirodiharjod. Soerjo Sungkono

6. Tewasnya pemimpin pasukan Inggris di Sura-baya memicu serangan besar-besaran pasukanInggris terbadap kota Surabaya. Nama pemim-pin pasukan Inggris itu adalah ... .a. Brigjen T.E.D. Kellyb. Brigjen A.W.S. Mallabyc. Brigjen van Poold. Brigjen Schermernorn

7. Tujuan para pejuang membumihanguskan ko-ta Bandung Selatan adalah agar ... .a. tidak dimanfaatkan oleh Sekutu untuk

pertahananb. para pejuang dapat menyingkir jauh ke

pedesaan

c. para pejuang dapat mengamati musuhdengan jelas

d. tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidakbertanggung jawab

8. Pertempuran besar yang terjadi pada bulan De-sember 1945 di Medan dikenal dengan sebutanPertempuran ... .a. Medan Berdarahb. Medan Lautan Apic. Medan Aread. Medan Artileri

9. Pasukan Sekutu yang mendarat di Medan padatanggal 9 Oktober 1945 dipimpin ... .a. Brigjen Schermernornb. Brigjen van Poolc. Brigjen Christisond. Brigjen T.E.D. Kelly

10. Berita tentang kemerdekaan Indonesia sampaidi kota Medan dibawa oleh...a. Teuku M. Hassanb. Mohammad Yaminc. Teuku Daud Beureuehd. Sjafrudin Prawiranegara

11. Setelah peristiwa Merah Putih di Manado,NICA diusir dari Manado. Pemerintahan sipildi Manado terbentuk pada tanggal ... .a. 14-2-1946b. 15-2-1946c. 16-2-1946d. 17-2-1946

12. Pemerintah sipil di Manado setelah PeristiwaMerah Putih dipimpin oleh ... sebagai residen.a. Wolter Monginsidib. B.W. Lapianc. Sam Ratulangied. A.J. Lasut

13. Kepala pemerintahan yang pertama di Sema-rang setelah proklamasi kemerdekaan adalah... .a. Dr. Karyadic. Mr. Wongsonegorob. M. Sarbind. Soerjo Sungkono

14. Untuk mengenang pertempuran di Semarang,di Simpang lima didirikan monumen perju-angan. Monumen itu adalah ... .a. Tugu Pahlawan

Page 40: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

80

Bla

ck

80C

yan

80

b. Tugu Palaganc. Tugu Mudad. Tugu Semarang

15. Belanda melaksanakan agresi militer pertamaterhadap Pulau Jawa dan Sumatera padatanggal ... .a. 20 Juli 1947b. 21 Juli 1947c. 20 Juni 1947d. 21 Juni 1947

16. Peristiwa berikut ini yang bukan merupakan wu-jud nyata pengorbanan rakyat Jawa Barat ia-lah ... .a. pemberontakan DI/TIIb. peristiwa Hijrah Siliwangi 1948c. pelucutan tentara Jepangd. penentangan ultimatum Sekutu

17. Negara tetangga Indonesia yang tampil sebagaipembela Indonesia dalam persoalan AgresiMiliter Belanda I adalah ... .a. Australia dan Malaysiab. Australia dan Indiac. Singapura dan Indiad. Singapura dan Australia

18. Pemimpin delegasi Belanda dalam Perunding-an Linggajati adalah ... .a. Lord Killearnb. Schermerhornc. Mountbattend. Paul van Zeeland

19. Perjanjian Linggajati ditandatangani Belandadan Indonesia pada tanggal ... .a. 22 Maret 1947b. 23 Maret 1947c. 24 Maret 1947d. 25 Maret 1947

20. Dewan Keamanan PBB membentuk KomiteJasa-jasa Baik untuk menyelesaikan perselisih-an antara Belanda dan Indonesia tanggal ... .a. 18 September 1947b. 19 September 1947c. 17 September 1947d. 16 September 1947

21. Arti Serangan Umum 1 Maret 1949 di bidangpolitik bagi Indonesia adalah ... .a. dunia mengetahui bahwa RI masih tegak

berdirib. wilayah RI hanya terbatas sekitar

Yogyakarta

c. keberhasilan Belanda dalam memecahbelah bangsa Indonesia

d. persoalan Indonesia tidak lagi dibicarakandalam PBB

22. Perjanjian Renville dimulai pada tanggal ... .a. 7 Desember 1947b. 8 Desember 1947c. 7 November 1947d. 8 November 1947

23. Jenderal Soedirman pada waktu menghadapiAgresi Militer Belanda dalam keadaan sakit.Oleh karena itu, dalam menghadapi agresitersebut Jenderal Soedirman ... .a. tetap dalam kota Yogyakartab. istirahat di rumah sakitc. mengungsi ke luar kotad. menyamar sebagai rakyat biasa

24. UNCI singkatan dari ... .a. United Nations Congres for Indiesb. United Nations Commitee for Indonesiac. United Nations Commission for Indonesiad. United Nations Commission for Indies

25. Penandatanganan naskah pengakuan kedau-latan Indonesia oleh Belanda dilaksanakanpada tanggal ... .a. 23 Desember 1949b. 27 Desember 1949c. 23 November 1949d. 27 November 1949

26. Pasal-pasal dari Konstitusi RIS yang memung-kinkan dilaksanakannya penggabungan da-erah dan negara bagian ke dalam daerah dannegara bagian yang lain adalah pasal ... .a. 41 dan 42b. 43 dan 44c. 45 dan 46d. 47 dan 48

27. Syarat penggabungan daerah dan negara bagi-an ke dalam daerah dan negara bagian yanglain adalah ... .a. dikehendaki parlemen dan dikehendaki

rakyatb. dikehendaki rakyat dan diatur dengan

UUDSc. diatur dengan Undang-Undang Federal

dan dikehendaki rakyatd. dikehendaki parlemen dan diatur dengan

UUDS

Page 41: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

81

Bla

ck

81C

yan

81

28. Pada tanggal 5 April 1950, RIS hanya tinggaltiga negara bagian, yakni ... .a. RI, NST, dan Negara Pasundanb. RI, NIT, dan NSTc. RI, NIT, dan Negara Madurad. NIT, NST, dan Negara Sumatera Selatan

29. Rancangan Undang-Undang Dasar SementaraNegara Kesatuan Republik Indonesia disah-kanpada tanggal ... .a. 11 Agustus 1950b. 12 Agustus 1950c. 13 Agustus 1950d. 14 Agustus 1950

30. APRA yang dipimpin oleh Westerling meng-adakan pemberontakan dengan melakukanpembunuhan besar-besaran di daerah ... .a. Bandung Selatanb. Blitarc. Sulawesi Selatand. Sumatera Selatan

31. Gerombolan APRA menyerang kota Bandungpada tanggal ... .a. 21 Januari 1950b. 22 Januari 1950c. 23 Januari 1950d. 24 Januari 1950

32. Pemberontakan Andi Azis di Ujung Pandangselain mendapat bantuan dari Belanda jugadibantu oleh ... .a. Sultan Hamid Ib. Sultan Hamid IIc. A.Y. Mokogintad. Alex Kawilarang

33. Andi Azis menyerahkan diri kepada pemerin-tah pada bulan ... .a. Januari 1950b. Februari 1950c. Maret 1950d. April 1950

34. Republik Maluku Selatan diproklamasikanpada tanggal ... .a. 26 April 1950b. 25 April 1950c. 24 April 1950d. 23 April 1950

35. Pahlawan nasional yang gugur dalam pertem-puran merebut Benteng Victoria dari tanganRMS adalah ... .a. Kol. Kawilarang

b. Letkol. Achmad Huseinc. Letkol Slamet Riyadid. Letkol Isdiman

36. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesiadiproklamirkan pada tanggal ... .a. 10 Februari 1958b. 15 Februari 1958c. 15 Januari 1958d. 10 Januari 1958

37. Daerah yang menyatakan tidak mendukungpemberontakan DI/TII, ialah ... .a. Jawa Baratb. Acehc. Jawa Timurd. Sulawesi Selatan

38. Gerakan DI/TII di Jawa Tengah tidak terjadi diKota ... .a. Tegalb. Brebesc. Pemalangd. Kebumen

39. Pilot Amerika Serikat yang membantu pembe-rontakan Permesta yang pesawatnya ditembakjatuh adalah ... .a. Westerlingb. A.L. Popec. Soumoukild. Kennedy

40. Letkol D.J. Somba memutuskan hubungan de-ngan pemerintah pusat dan mendukung PRRIpada tanggal ... .a. 17 Februari 1958b. 16 Februari 1958c. 17 Februari 1957d. 16 Februari 1857

41. Partai yang tidak termasuk empat besar yangmemenangkan pemilu 1955 ialah ... .a. Partai Nasional Indonesia (PNI)b. Partai Komunis Indonesia (PKI)c. Nahdatul Ulama (NU)d. Partai Indonesia (Partindo)

42. Dari beberapa kabinet di bawah ini, yang meru-pakan kabinet setelah berlangsungnya PemiluI adalah ... .a. Kabinet Wilopob. Kabinet Ali Sastroamijoyo Ic. Kabinet Sukimand. Kabinet Ali Sastroamijoyo II

43. Maksud Belanda membentuk negara-negarafederal di wilayah Indonesia adalah sebagaiberikut, kecuali ... .

Page 42: KD 2.1 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan · Ancaman yang dihadapi bangsa Indone-sia yang baru merdeka itu datang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada waktu itu,

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

82

Bla

ck

82C

yan

82

a. menyiapkan terbentuknya RIS yang utuhdan berdaulat

b. memperkuat pengaruh Belanda di Indone-sia

c. memperlemah wibawa Republik Indone-sia

d. mengendalikan Indonesia melalui melaluinegara-negara federal

44. Salah satu kegagalan dari dibentuknya negarafederal oleh Belanda adalah ... .a. sedikitnya jumlah negara federal yang

dibentuk Belandab. seluruh rakyat menuntut untuk dibentuk-

nya Negara Kesatuan Republik Indonesiac. negara-negara federal cenderung mendu-

kung Belanda daripada mendukung RId. negara-negara bagian mendapat otonomi

yang luas45. Pengumuman berlakunya Undang-Undang Ke-

adaan Bahaya untuk seluruh Indonesia dilaku-kan pada tanggal ... .a. 26 Juni 1946b. 28 Juni 1946c. 29 Juni 1946d. 30 Juni 1946

II. Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan yang kamu ketahui tentang AFNEI!

2. Jelaskan sikap Indonesia terhadap Sekutu yangdatang ke Indonesia untuk melucuti tentaraJepang!

3. Mengapa Surabaya mendapat julukan sebagaikota Pahlawan? Jelaskan!

4. Apa tugas Inggris di Indonesia?

5. Apa isi kesepakatan pertemuan antara bang-sa Indonesia dan Brigjen Mallaby di Surabayapada tanggal 25 Oktober 1945?

6. Jelaskan isi Perjanjian Linggajati!

7. Jelaskan Konferensi Inter-Indonesia!

8. Jelaskan arti Serangan Umum 1 Maret 1949 baikdari segi internal maupun dari segi eks-ternal!

9. Sebutkan hasil persetujuan Roem-Royen!

10. Sebutkan hasil-hasil Konferensi Meja Bundar!

11. Berilah penjelasan tentang kembalinya Indo-nesia ke negara kesatuan!

12. Berilah penjelasan selengkap mungkin tentangpemberontakan APRA!

13. Siapakah Andi Azis?

14. Berilah penjelasan tentang pemberontakanRepublik Maluku Selatan!

15. Sebutkan partai-partai politik pada masa de-mokrasi liberal!

16. Daerah-daerah mana yang menyatakan ber-ada di belakang DI/TII Kartosuwiryo?

17. Siapakah pemimpin DI/TII di Aceh dan alas-anapa yang dijadikan dasar pemberontakan?

18. Apa pendapatmu mengenai berbagai pembe-rontakan muncul pada tahun 1950-1959?

19. Sebutkan kabinet-kabinet yang muncul padamasa demokrasi liberal dan masa kekuasa-annya!

20. Berilah penjelasan tentang Dekrit Presiden 5Juli 1959!