3
definisi Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana setelah fertilisasi implantasi terjadi diluar endometrium kavum uteri. Kehamilan ektopik adalah implantasi hasil konsepsi pada tempat di luar rongga uterus (misalnya, di tuba fallopi, ovarium, serviks, atau rongga peritoneum). (Barbara R Stright,cetakan I:2005:244) Kehamilan ektopik atau kehamilan extrauterine ialah kehamilan yang dapat terjadi di luar rahim, misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga perut, tetapi dapat terjadi di dalam cervix, pars interslitialis tubae atau dalam tanduk rudimenter rahim. (obstetric patologi,hal :21) 2. Etiologi dan Faktor risiko Berbagai macam faktor berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik. Semua faktor yang menghambat migrasi embrio ke kavum uteri menyebabkan seorang ibu semakin rentan untuk menderita kehamilan ektopik. Beberapa faktor yang dihubungkan dengan kehamilan ektopik diantaranya: 2.1.4.1. Faktor dalam tuba: · Endosalpingitis, menyebabkan terjadinya penyempitan lumen tuba. · Hipoplasia uteri, dengan lumen tuba menyempit dan berkelok-kelok. · Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tidak sempurna dan menyebabkan lumen tuba menyempit · Kelainan congenital tuba 2.1.4.2. Faktor pada dinding tuba: · Endometriosis, dapat menyebabkan jaringan parut di sekitar saluran tuba · Divertikel tuba kongenital, menyebabkan retensi telur di tempat tersebut 2.1.4.3. Faktor di luar dinding tuba:

Documentke

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fjk

Citation preview

Page 1: Documentke

definisiKehamilan ektopik  adalah kehamilan dimana setelah fertilisasi implantasi

terjadi  diluar endometrium kavum uteri.Kehamilan ektopik adalah implantasi hasil konsepsi pada tempat di luar

rongga uterus (misalnya, di tuba fallopi, ovarium, serviks, atau rongga peritoneum). (Barbara R Stright,cetakan I:2005:244)

Kehamilan ektopik atau kehamilan extrauterine ialah kehamilan yang dapat terjadi di luar rahim, misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga perut, tetapi dapat terjadi di dalam cervix, pars interslitialis tubae atau dalam tanduk rudimenter rahim. (obstetric patologi,hal :21)

2.      Etiologi dan Faktor risiko

Berbagai macam faktor berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya kehamilan

ektopik. Semua faktor yang menghambat migrasi embrio ke kavum uteri

menyebabkan seorang ibu semakin rentan untuk menderita kehamilan ektopik.

Beberapa faktor yang dihubungkan dengan kehamilan ektopik diantaranya:

2.1.4.1. Faktor dalam tuba:

·      Endosalpingitis, menyebabkan terjadinya penyempitan lumen tuba.

·      Hipoplasia uteri, dengan lumen tuba menyempit dan berkelok-kelok.

·      Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tidak sempurna dan menyebabkan lumen

tuba menyempit

·      Kelainan congenital tuba

2.1.4.2. Faktor pada dinding tuba:

·      Endometriosis, dapat menyebabkan jaringan parut di sekitar saluran tuba

·      Divertikel tuba kongenital, menyebabkan retensi telur di tempat tersebut

2.1.4.3. Faktor di luar dinding tuba:

·      Perlekatan peritubal dengan distorsi atau lekukan tuba, mengakibatkan terjadinya

hambatan perjalanan telur

·      Tumor yang menekan dinding tuba, menyebabkan penyempitan lumen tuba

·      Pelvic Inflammatory Disease (PID)

·      menyebabkan perlekatan di dalam saluran tuba, gangguan pergerakan sel rambut

silia yang dapat terjadi karena infeksi kuman TBC, klamidia, gonorea

·      Kelainan kromosom dan malformasi.

·      Foktor ovarium, yaitu migrasi luar ovum (perjalanan ovum dari ovarium kanan

ketuba kiri atau sebaliknya), pembesaran ovarium,dan unextruded ovum.

2.1.4.4.  Faktor lain:

·      Hamil saat berusia lebih dari 35 tahun

Page 2: Documentke

·      Migrasi luar ovum, sehingga memperpanjang waktu telur yang dibuahi sampai ke

uterus

·      Fertilisasi in vitro

·      Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dan pil progesterone

Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil, masih menggunakan

kontrasepsi spiral (3 – 4%). Pil yang mengandung hormon progesteron juga

meningkatkan kehamilan ektopik karena pil progesteron dapat mengganggu

pergerakan sel rambut silia di saluran tuba yang membawa sel telur yang sudah

dibuahi untuk berimplantasi ke dalam rahim.

·      Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya

Risiko paling besar untuk kehamilan ektopik. Angka kekambuhan sebesar 15%

setelah kehamilan ektopik pertama dan meningkat sebanyak 30% setelah

kehamilan ektopik kedua.

·      Merokok

Kehamilan ektopik meningkat sebesar 1,6 – 3,5 kali dibandingkan wanita yang

tidak merokok. Hal ini disebabkan karena merokok menyebabkan penundaan

masa ovulasi (keluarnya telur dari indung telur), gangguan pergerakan sel rambut

silia di saluran tuba, dan penurunan kekebalan tubuh

·      Penggunaan dietilstilbestrol (DES)

·      Riwayat operasi abdomen

Seperti operasi saluran tuba atau operasi daerah panggul, pengobatan infertilitas

seperti bayi tabung –> menyebabkan parut pada rahim dan saluran tuba

·      Kegagalan penggunaan kontrasepsi yang mengandung progestin saja