Keamanan Sistem Informasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nanan

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPerkembangan teknologi informasi pada abad ke 21 ini telah memberikan kepraktisan bagi masyarakat modern untuk melakukan berbagai kegiatan komunikasi secara elektronik salah satunya dalam bidang seperti perdagangan, pendidikan dan perbankan. Kegiatan berbisnis secara elektronik ini dikenal dengan nama e-commerce. Dengan teknologi informasi khususnya dengan jaringan computer yang luas seperti internet. Barang dan jasa dapat dipromosikan secara luas dalam skala global.Kepada calon konsumen pun diberikan kemudahan-kemudahan yang memungkinkan mereka mengakses dan membeli produk dan jasa yang dimaksud secara praktis. Urian Misalnya pelayanan kartu kredit. Perkembangan ini rupanya membawa serta dampak negative dalam hal keamanan. Praktek-praktek kejahatan dalam jaringan computer kerap terjadi dan meresahkan masyarakat, misalnya pencurian sandi lewat dan nomor rahasia kartu kredit. Akibat dari hal seperti ini aspek keamanan dan penggunaan jaringan computer menjadi hal yang krusial.Terdapat teknik serangan yang mendasarkan pada bunyi yang dihasilkan dari peralatan seperti keyboard PC. Yaitu dengan membedakan bunyi yang dikeluarkan. Sehingga metode ini dapat mengetahui tombol-tombol yang ditekan. Dalam pengaplikasian lebih lanjut dapat diterapkan pada mesin computer notebook, telepon, sampai mesin ATM. Serangan menggunakan metode ini murah dan tidak langsung. Murah karena selain tambahan computer, yang dibutuhkan hanyalah sebuah microphone parabolic. Disebut tidak langsung karena tidak membutuhkan adanya serangan fisik langsung ke system bunyi dapat direkam menggunakan peralatan tamabahan.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang ada diatas saya merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu:1. Apa pengertian keamanan sistem informasi ?2. Apa yang menjadi ancaman keamanan sistem informasi ?3. Apa kelemahan keamanan sistem informasi ?4. Apa saja sasaran utama keamanan sistem informasi ?5. Apa saja ancaman virus keamanan sistem informasi ?6. Bagaimana cara pengamanan sistem informasi ?7. Apa saja kebijakan keamanan sistem informasi ?

1.3 Tujuan Tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :1. Untuk mengetahui apa pengertian keamanan sistem informasi.2. Untuk mengetahui apa yang menjadi ancaman sistem informasi.3. Untuk mengetahui apa kelemahan keamanan sistem informasi.4. Untuk mengetahui sasaran utama keamanan sistem informasi.5. Untuk mengetahui ancaman virus keamanan sistem informasi.6. Untuk mengetahui bagaimana cara mengamankan sistem informasi.7. Untuk mengetahui kebijakan keamanan sistem informasi.

BAB IIPEMBAHASAN2.1Pengertian Keamanan Sistem InformasiMenurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.Selain itu keamanan sistem informasi bisa diartikan sebagai kebijakan, prosedur, dan pengukuran teknis yang digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian, atau kerusakan fisik terhadap sistem informasi. Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik dan peralatan-peralatan untuk mengamankan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan komunikasi dan data.keamanan jaringan internetadalah Manajemen pengelolaan keamanan yang bertujuan mencegah, mengatasi, dan melindungi berbagai sistem informasi dari resiko terjadinya tindakan ilegal seperti penggunaan tanpa izin, penyusupan, dan perusakan terhadap berbagai informasi yang di miliki.Resiko terhadapkeamanan sistem informasimencakup dua hal utama yaitu ancaman terhadap keamanan system informasi dan kelemahan keamanan system informasi.Masalah tersebut pada gilirannya berdampak kepada 6 hal yang utama dalam sistem informasi yaitu : Efektifitas Efisiensi Kerahaasiaan Integritas Keberadaan (availability) Kepatuhan (compliance) Keandalan (reliability)Untuk menjamin hal tersebut maka keamanan sistem informasi baru dapat terkriteriakan dengan baik. Adapun kriteria yag perlu di perhatikan dalam masalah keamanan sistem informasi membutuhkan 10 domain keamanan yang perlu di perhatikan yaitu :1. Akses kontrol sistem yang digunakan2. Telekomunikasi dan jaringan yang dipakai3. Manajemen praktis yang di pakai4. Pengembangan sistem aplikasi yang digunakan5. Cryptographs yang diterapkan6. Arsitektur dari sistem informasi yang diterapkan7. Pengoperasian yang ada8. Busineess Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP)9. Kebutuhan Hukum, bentuk investigasi dan kode etik yang diterapkan10. Tata letak fisik dari sistem yang adaDari domain tersebutlah isu keamanan sistem informasi dapat kita klasifikasikan berdasarkan ancaman dan kelemahan sistem yang dimiliki.

2.2Ancaman pada Sistem InformasiAncaman keamanan sistem informasi adalah sebuah aksi yang terjadi baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem yang dapat mengganggu keseimbangan sistem informasi.Ancaman terhadap keamanan informasi berasal dari individu, organisasi, mekanisme, atau kejadian yang memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan pada sumber-sumber informasi.Pada kenyataannya ancaman dapat bersifat internal, yaitu berasal dari dalam perusahaan, maupun eksternal atau berasal dari luar perusahaan. Ancaman juga dapat terjadi secara sengaja ataupun tidak sengaja..Ancaman selama ini hanya banyak di bahas dikalangan akademis saja.Tidak banyak masyarakat yang mengerti tentang ancaman bagi keamanan sistem informasi mereka. Masyarakat hanya mengenal kejahatan teknologi dan dunia maya hanya apabila sudah terjadi serangan atau attack. Sebuah hal yang perlu disosialisasikan dalam pembahasan tentang keamanan sistem terhadap masyarakat adalah mengenalkan ancaman kemudian baru mengenalkan serangan kepada masyarakat. Perlu di ketahui bahwa serangan dimulai dengan ancaman, dan tidak akan ada serangan sebelum adanya ancaman. Serangan dapat diminimalisir apabila ancaman sudah diprediksi dan dipersiapkan antisipasi sebelumnya atau mungkin sudah dihitung terlebih dahulu melalui metode -metode penilaian resiko dari sebuah ancaman. Ada beberapa metode yang digunakan dalam mengklasifikasikan ancaman, salah satunya adalah Stride Method ( metode stride ) .STRIDEmerupakan singkatan dari: Spoofing yaitu menggunakan hak akses / Mengakses sistem dengan menggunakan identitas orang lain . Tampering yaitu tanpa mempunyai hak akses namun dapat mengubah data yang ada didalam database. Repudiation yaitu membuat sebuah sistem atau database dengan sengaja salah, atau sengaja menyisipkan bugs, atau menyertakan virus tertentu didalam aplikasi sehingga dapat digunakan untuk mengakses sistem pada suatu saat. Information disclosure yaitu membuka atau membaca sebuah informasi tanpa memiliki hak akses atau membaca sesuatu tanpa mempunyai hak otorisasi. Denial of service yaitu membuat sebuah sistem tidak bekerja atau tidak dapat digunakan oleh orang lain. Elevation of priviledge yaitu menyalahgunakan wewenang yang dimiliki untuk mengakses sebuah sistemuntuk kepentingan pribadi.Dalam hal ancaman ini dapat diberikan contoh didalam dunia nyata apabila seseorang diketahui membawa senjata tajam kemanapun dia pergi maka dapat dikatakan orang tersebut dapat merupakan ancaman bagi orang lain. Hal lain didunia nyata adalah pada saat diketahui seseorang membawa kunci T di sakunya maka dapat disimpulkan orang tersebut adalah merupakan ancaman bagi orang lain yang membawa kendaraan bermotor. Didalam dunia keamanan sistem atau dunia teknologi informasi seseorang dapat dikatakan berpotensi sebagai ancaman apabila memiliki hal sebagai berikut:a) Kewenangan tinggi untuk login kedalam sebuah sistem.b) Memiliki hak akses ( password ) seseorang yang dia ketahui dari berbagai sumber.c) Memiliki banyak sekali koleksi tools untuk meretas sebuah sistem dan keahlian dibidang itu.d) Orang yang membangun sebuah sistem dapat pula menjadi ancaman bagi sistem tersebut.2.3 Kelemahan Sistem InformasiKelemahan dari suatu sistem yang mungkin timbul pada saat mendesain, menetapkan prosedur, mengimplementasikan maupun kelemahan atas sistem kontrol yang ada sehingga memicu tindakan pelanggaran oleh pelaku yang mencoba menyusup terhadap sistem tersebut. Cacat sistem bisa terjadi pada prosedur, peralatan, maupun perangkat lunak yang dimiliki, contoh yang mungkin terjadi seperti : Seting firewall yang membuka telnet sehingga dapat diakses dari luar, atau Seting VPN yang tidak di ikuti oleh penerapan kerberos atau NAT.Suatu pendekatan keamanan sistem informasi minimal menggunakan 3 pendekatan, yaitu :1. Pendekatanpreventifyang bersifat mencegah dari kemungkinan terjadikan ancaman dan kelemahan2. Pendekatandetectiveyang bersifat mendeteksi dari adanya penyusupan dan proses yang mengubah sistem dari keadaan normal menjadi keadaan abnormal3. PendekatanCorrectiveyang bersifat mengkoreksi keadaan sistem yang sudah tidak seimbang untuk dikembalikan dalam keadaan normalTindakan tersebutlah menjadikan bahwa keamanan sistem informasi tidak dilihat hanya dari kaca mata timbulnya serangan dari virus, mallware, spy ware dan masalah lain, akan tetapi dilihat dari berbagai segi sesuai dengan domain keamanan sistem itu sendiri.2.4 Sasaran Utama Keamanan Sistem InformasiSuatu perusahaan memiliki sederetan tujuan dengan diadakannya sistem informasi yang berbasis komputer di dalam perusahaan. Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai tiga sasaran utama yaitu:1. KerahasiaanMelindungi data dan informasi perusahaan dari penyingkapan orang-orang yang tidak berhak. Inti utama dari aspek kerahasiaan adalah usaha untuk menjaga informasi dari orang-orang yang tidak berhak mengakses.Privacy lebih kearah data-data yang sifatnya privat.Serangan terhadap aspek privacy misalnya usaha untuk melakukan penyadapan.Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan privacy adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi.Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti keabsahan, integritas data, serta autentikasi data.2. KetersediaanAspek ini berhubungan dengan metode untuk menyatakan bahwa informasi benar-benar asli, atau orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud. Masalah pertama untuk membuktikan keaslian dokumen dapat dilakukan dengan teknologiwatermarkingdandigital signature.Watermarkingjuga dapat digunakan untuk menjaga intelektual property, yaitu dengan menandatangani dokumen atau hasil karya pembuat. Masalah kedua biasanya berhubungan dengan akses control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang-orang yang dapat mengakses informasi. Dalam hal ini pengguna harus menunjukkan bahwa memang dia adalah pengguna yang sah atau yang berhak menggunakannya.3. IntegritasAspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi. Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa izin. Sistem informasi perlu menyediakan representasi yang akurat dari sistem fisik yang direpresentasikan.2.5Ancaman Virus Keamanan Sistem InformasiAncaman yang paling terkenal dalam keamanan sistem informasi adalah virus. Virus adalah sebuah program komputer yang dapat mereplikasi dirinya sendiri tanpa pengetahuan pengguna. Ancaman dalam sistem informasi merupakan serangan yang dapat muncul pada sistem yang digunakan. Serangan dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan denganmenggunakan metode dan teknik tertentu dengan berbagai tools yang diperlukansesuai dengan kebutuhan yang disesuaikan dengan objek serangan tertentu baikmenggunakan serangan terarah maupun acak. Serangan yang terjadi terhadapsebuah sistem jaringan dikalangan praktisi lazim sering disebut dengan penetration.Dalam materi keamanan sistem dikenal sangat banyak dan beragam teknik serangan terhadap sebuah sistem sesuai dengan sifat dan karakteristiknya. Teknik serangan semakin lama semakin canggih dan sangat sulit di prediksi dan dideteksi.Beberapa contoh serangan yang dapat mengancam sebuah sistem adalah sebagai berikut :1. VirusVirus dikenal sejak kemunculannya pertama kali pada pertengahan tahun 1980-an, virus berkembang pesat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komputer. Virus selalu menemukan dan menyesuaikan diri untuk menyebarkan dirinya dengan berbagai macam cara. Pada dasarnya, virus merupakan program komputer yang bersifat malicious (memiliki tujuan merugikan maupun bersifat mengganggu pengguna sistem) yang dapat menginfeksi satu atau lebih sistem komputer melalui berbagai cara penularan yang dipicu oleh otorasisasi atau keterlibatan user sebagai pengguna komputer. Kerusakan yang dapat ditimbulkan pun bermacam-macam mulai dari yang mengesalkan sampai kepada jenis kerusakan yang bersifat merugikan dalam hal finansial. Dilihat dari cara kerjanya, virus dapat dikelompokkan sebagai berikut: Overwriting Virus merupakan penggalan program yang dibuat sedemikian rupa untuk menggantikan program utama (baca: host) dari sebuah program besar sehingga dapat menjalankan perintah yang tidak semestinya. Prepending Virus merupakan tambahan program yang disisipkan pada bagian awal dari program utama atau host sehingga pada saat dieksekusi, program virus akan dijalankan terlebih dahulu sebelum program yang sebenarnya dijalankan. Appending Virus merupakan program tambahan yang disisipkan pada bagian akhir dari program (host) sehingga akan dijalankan setelah program sebenarnya tereksekusi. File Infector Virus merupakan penggalan program yang mampu memiliki kemampuan untuk melekatkan diri (baca: attached) pada sebuah file lain, yang biasanya merupakan file executable, sehingga sistem yang menjalankan file tersebut akan langsung terinfeksi. Boot Sector Virus merupakan program yang bekerja memodifikasi program yang berada di dalam boot sector pada cakram penyimpan (baca: disc) atau disket yang telah diformat. Pada umumnya, sebuah boot sector virus akan terlebih dahulu mengeksekusi dirinya sendiri sebelum proses boot-up pada komputer terjadi, sehingga seluruh floppy disk yang digunakan pada komputer tersebut akan terjangkiti pula, hal ini sering terjadi pada USB Flashdisk. Multipartite Virus merupakan kombinasi dari Infector Virus dan Boot Sector Virus dalam arti kata ketika sebuah file yang terinfeksi oleh virus jenis ini dieksekusi, maka virus akan menjangkiti boot sector dari hard disk atau partition sector dari computer tersebut, dan sebaliknya. Macro Virus - menjangkiti program macro dari sebuah file data atau dokumen (yang biasanya digunakan untuk global setting seperti pada template Microsoft Word) sehingga dokumen berikutnya yang diedit oleh program aplikasi tersebut akan terinfeksi pula oleh penggalan program macro yang telah terinfeksi sebelumnya.Agar selalu diperhatikan bahwa sebuah sistem dapat terjangkit virus adalah disebabkan oleh campur tangan pengguna. Campur tangan yang dimaksud misalnya dilakukan melalui penekanan tombol pada keyboard, penekanan tombol pada mouse, penggunaan USB pada komputer, pengiriman file via email, dan lain sebagainya. (Richardus eko indrajit : seri artikel aneka serangan didunia maya).2. WormsIstilah worms yang tepatnya diperkenalkan kurang lebih setahun setelah virus merupakan program malicious yang dirancang terutama untuk menginfeksi komputer yang berada dalam sebuah sistem jaringan. Walaupun sama-sama sebagai sebuah penggalan program, perbedaan prinsip yang membedakan worms dengan virus adalah bahwa penyebaran worm tidak tergantung pada campur tangan manusia atau pengguna. Worms merupakan program yang dibangun dengan algoritma tertentu sehingga mampu untuk mereplikasikan dirinya sendiri pada sebuah jaringan komputer tanpa melalui bantuan maupun keterlibatan pengguna. Pada mulanya worms diciptakan dengan tujuan untuk mematikan sebuah sistem atau jaringan komputer. Namun belakangan ini telah tercipta worms yang mampu menimbulkan kerusakan luar biasa pada sebuah sistem maupun jaringan komputer, seperti merusak file-file penting dalam sistem operasi, menghapus data pada hard disk, menghentikan aktivitas komputer , dan hal-hal destruktif lainnya. Karena karakteristiknya yang tidak melibatkan manusia, maka jika sudah menyebar sangat sulit untuk mengontrol atau mengendalikannya. Usaha penanganan yang salah justru akan membuat pergerakan worms menjadi semakin liar tak terkendali untuk itulah dipergunakan penanganan khusus dalam menghadapinya.

3. Trojan HorseIstilah Trojan Horse atau Kuda Troya diambil dari sebuah taktik perang yang digunakan untuk merebut kota Troy yang dikelilingi benteng yang kuat. Pihak penyerang membuat sebuah patung kuda raksasa yang di dalamnya memuat beberapa prajurit yang nantinya ketika sudah berada di dalam wilayah benteng akan keluar untuk melakukan peretasan dari dalam. Ide ini mengilhami sejumlah hacker dan cracker dalam membuat virus atau worms yang cara kerjanya mirip dengan fenomena taktik perang ini, mengingat banyaknya antivirus yang bermunculan maka mereka menciptakan sesuatu yang tidak dapat terdeteksi oleh antivirus.Berdasarkan teknik dan metode yang digunakan, terdapat beberapa jenis Trojan Horse, antara lain: Remote Access Trojan - kerugian yang ditimbulkan adalah komputer korban dapat diakses menggunakan remote program. Password Sending Trojan - kerugian yang ditimbulkan adalah password yang diketik oleh komputer korban akan dikirimkan melalui email tanpa sepengetahuan dari korban serangan. Keylogger - kerugian yang ditimbulkan adalah ketikan atau input melalui keyboard akan dicatat dan dikirimkan via email kepada hacker yang memasang keylogger. Destructive Trojan kerugian yang ditimbulkan adalah file-file yang terhapus atau hard disk yang diformat oleh Trojan jenis ini. FTP Trojan kerugian yang terjadi adalah dibukanya port 21 dalam sistem komputer tempat dilakukannya download dan upload file. Software Detection Killer kerugiannya dapat mencium adanya programprogram keamanan seperti zone alarm, anti-virus, dan aplikasi keamanan lainnya. Proxy Trojan kerugian yang ditimbulkan adalah di-settingnya komputer korban menjadi proxy server agar digunakan untuk melakukan anonymous telnet, sehingga dimungkinkan dilakukan aktivitas belanja online dengan kartu kredit curian dimana yang terlacak nantinya adalah komputer korban, bukan komputer pelaku kejahatan.2.6 Pengamanan Sistem InformasiPada umumnya, pengamanan dapat dikategorikan menjadi dua jenis: pencegahan (preventif) dan pengobatan (recovery). Usaha pencegahandilakukan agar sistem informasi tidak memiliki lubang keamanan,sementara usaha-usaha pengobatan dilakukan apabila lubangkeamanan sudah dieksploitasi.Pengamanan sistem informasi dapat dilakukan melalui beberapalayer yang berbeda.Misalnya di layer transport, dapat digunakanSecure Socket Layer (SSL).Metoda ini misalnya umum digunakanuntuk Web Site. Secara fisik, sistem anda dapat juga diamankan dengan menggunakan firewall yang memisahkan sistem andadengan Internet. Penggunaan teknik enkripsi dapat dilakukan ditingkat aplikasi sehingga data-data anda atau e-mail anda tidakdapat dibaca oleh orang yang tidak berhak.1. Mengatur akses (Access Control)Salah satu cara yang umum digunakan untuk mengamankaninformasi adalah dengan mengatur akses ke informasi melaluimekanisme access control. Implementasi dari mekanisme ini antaralain dengan menggunakan password.Di sistem UNIX, untuk menggunakan sebuah sistem atau komputer, pemakai diharuskan melalui proses authentication dengan menuliskan userid dan password. Informasi yang diberikan inidibandingkan dengan userid dan password yang berada di sistem.Apabila keduanya valid, pemakai yang bersangkutan diperbolehkanmenggunakan sistem.Apabila ada yang salah, pemakai tidak dapatmenggunakan sistem. Informasi tentang kesalahan ini biasanyadicatat dalam berkaslog. Besarnya informasi yang dicatat bergantung kepada konfigurasi dari sistem setempat. Misalnya, ada yang menuliskan informasi apabila pemakai memasukkan user id danpasswordyang salah sebanyak tiga kali. Ada juga yang langsungmenuliskan informasi ke dalam berkaslogmeskipun baru satu kalisalah. Informasi tentang waktu kejadian juga dicatat.Selain itu asal hubungan (connection) juga dicatat sehingga administrator dapat memeriksa keabsahan hubungan. Memilih passwordDengan adanya kemungkinan password ditebak, misalnya dengan menggunakan program password cracker, maka memilih password memerlukan perhatian khusus. Berikut ini adalah daftar hal-hal yang sebaiknya tidak digunakan sebagai password. Nama anda, nama istri / suami anda, nama anak, ataupun namakawan. Nama komputer yang anda gunakan. Nomor telepon atau plat nomor kendaran anda. Tanggal lahir. Alamat rumah. Nama tempat yang terkenal. Kata-kata yang terdapat dalam kamus (bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris)Hal-hal di atas ditambah satu angka Password dengan karakter yang sama diulang-ulang. Memasang ProteksiUntuk lebih meningkatkan keamanan sistem informasi, proteksi dapat ditambahkan. Proteksi ini dapat berupa filter (secara umum) dan yang lebih spesifik adalah firewall. Filter dapat digunakan untuk memfilter e-mail, informasi, akses, atau bahkan dalam level packet. Sebagai contoh, di sistem UNIX ada paket programtcpwrapper yang dapat digunakan untuk membatasi akses kepada servis atau aplikasi tertentu. Misalnya, servis untuk telnet dapat dibatasi untuk sistem yang memiliki nomor IP tertentu, atau memiliki domain tertentu. Sementara firewall dapat digunakan untuk melakukan filter secara umum. Untuk mengetahui apakah server anda menggunakan tcpwrapper atau tidak, periksa isi berkas /etc/inted.conf. Biasanyatcpwrapper dirakit menjadi tcpd. Apabila servis di server anda (misalnya telnetatauftp) dijalankan melalui tcpd, maka server anda menggunakantcpwrapper. Biasanya, konfigurasi tcpwrapper (tcpd) diletakkan di berkas /etc/hosts.allow dan /etc/hosts.deny. FirewallFirewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan jaringan internal (Lihat Figure 4.1 on page 55).Informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall ini.Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga (prevent) agarakses (ke dalam maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang(unauthorized access) tidak dapat dilakukan. Konfigurasi dari firewallbergantung kepada kebijaksanaan (policy) dari organisasi yangbersangkutan, yang dapat dibagi menjadi dua jenis: apa-apa yang tidak diperbolehkan secara eksplisit dianggap tidak diperbolehkan (prohibitted) apa-apa yang tidak dilarang secara eksplisit dianggapdiperbolehkan (permitted) Firewall bekerja dengan mengamati paket IP (Internet Protocol) yang melewatinya. Berdasarkan konfigurasi dari firewall makaakses dapat diatur berdasarkan IP address, port, dan arah informasi.Detail dari konfigurasi bergantung kepada masing-masing firewall.Firewall dapat berupa sebuah perangkat keras yang sudahdilengkapi dengan perangkat lunak tertentu, sehingga pemakai(administrator) tinggal melakukan konfigurasi dari firewall tersebut.Firewall juga dapat berupa perangkat lunak yang ditambahkankepada sebuah server (baik UNIX maupun Windows NT), yang dikonfigurasi menjadi firewall.Dalam hal ini, sebetulnya perangkatkomputer dengan prosesor Intel 80486 sudah cukup untuk menjadifirewall yang sederhana.Firewall biasanya melakukan dua fungsi; fungsi (IP) filtering danfungsi proxy. Keduanya dapat dilakukan pada sebuah perangkatkomputer (device) atau dilakukan secara terpisah.Beberapa perangkat lunak berbasis UNIX yang dapat digunakanuntuk melakukan IP filtering antara lain: ipfwadm: merupakan standar dari sistem Linux yang dapatdiaktifkan pada level kernel ipchains: versi baru dari Linux kernel packet filtering yang diharapkan dapat menggantikan fungsi ipfwadmFungsi proxy dapat dilakukan oleh berbagai software tergantungkepada jenis proxy yang dibutuhkan, misalnya web proxy, rloginproxy, ftp proxy dan seterusnya. Di sisi client sering kalaidibutuhkan software tertentu agar dapat menggunakan proxyserver ini, seperti misalnya dengan menggunakan SOCKS. Beberapaperangkat lunak berbasis UNIX untuk proxy antara lain: Socks:proxy server oleh NEC Network Systems Labs Squid: web proxy serverInformasi mengenai firewall secara lebih lengkap dapat dibaca padareferensi [19, 24] atau untuk sistem Linux dapat dilakukan denganmengunjungi web site berikut: . Pemantau adanya serangan

Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahuiadanya tamu tak diundang (intruder) atau adanya serangan (attack).Nama lain dari sistem ini adalah intruder detection system (IDS).Sistem ini dapat memberitahu administrator melalui e-mail maupunmelalui mekanisme lain seperti melalui pager.Ada berbagai cara untuk memantau adanya intruder. Ada yang sifatnya aktif dan pasif. IDS cara yang pasif misalnya denganmemonitor logfile. Contoh software IDS antara lain: Autobuse, mendeteksi probing dengan memonitor logfile. Courtney, mendeteksi probing dengan memonitor packet yang lalulalang Shadowdari SANS Pemantau integritas sistemPemantau integritas sistem dijalankan secara berkala untuk mengujiintegratitas sistem. Salah satu contoh program yang umumdigunakan di sistem UNIX adalah programTripwire. Program paketTripwiredapat digunakan untuk memantau adanya perubahan padaberkas. Pada mulanya, tripwire dijalankan dan membuat databasemengenai berkas-berkas atau direktori yang ingin kita amati besertasignature dari berkas tersebut. Signature berisi informasi mengenaibesarnya berkas, kapan dibuatnya, pemiliknya, hasilchecksumatauhash(misalnya dengan menggunakan program MD5), dansebagainya. Apabila ada perubahan pada berkas tersebut, makakeluaran darihash functionakan berbeda dengan yang ada didatabase sehingga ketahuan adanya perubahan. Audit: Mengamati Berkas LogSegala (sebagian besar) kegiatan penggunaan sistem dapat dicatatdalam berkas yang biasanya disebut logfile atau log saja. Berkaslog ini sangat berguna untuk mengamati penyimpangan yangterjadi. Kegagalan untuk masuk ke sistem (login), misalnya,tersimpan di dalam berkas log. Untuk itu para administratordiwajibkan untuk rajin memelihara dan menganalisa berkas logyang dimilikinya. Backup secara rutinSeringkali tamu tak diundang (intruder) masuk ke dalam sistem danmerusak sistem dengan menghapus berkas-berkas yang dapatditemui.Jika intruder ini berhasil menjebol sistem dan masuksebagai super user (administrator), maka ada kemungkinan diadapat menghapus seluruh berkas.Untuk itu, adanya backup yangdilakukan secara rutin merupakan sebuah hal yang esensial.Bayangkan apabila yang dihapus oleh tamu ini adalah berkaspenelitian, tugas akhir, skripsi, yang telah dikerjakan bertahun-tahun.Untuk sistem yang sangat esensial, secara berkala perlu dibuat backup yang letaknya berjauhan secara fisik.Hal ini dilakukan untuk menghindari hilangnya data akibat bencana seperti kebakaran, banjir, dan lain sebagainya. Apabila data-data dibackupakan tetapi diletakkan pada lokasi yang sama, kemungkinan dataakan hilang jika tempat yang bersangkutan mengalami bencanaseperti kebakaran.Untuk menghindari hal ini, enkripsi dapat digunakan untukmelindungi adanya sniffing. Paket yang dikirimkan dienkripsi dengan RSA atau IDEA sehingga tidak dapat dibaca oleh orangyang tidak berhak. Salah satu implementasi mekanisme ini adalahSSH (Secure Shell). Ada beberapa implementasi SSH ini, antara lain: SSH untuk UNIX (dalam bentuk source code, gratis)SSH untuk Windows95 dari Data Fellows (komersial)http://www.datafellows.com/ TTSSH, yaitu skrip yang dibuat untukTera Term Pro(gratis,untuk Windows 95)http://www.paume.itb.ac.id/rahard/koleksi SecureCRT untuk Windows95 (shareware / komersial) Penggunaan Enkripsi untuk meningkatkan keamananSalah satau mekanisme untuk meningkatkan keamanan adalahdengan menggunakan teknologi enkripsi.Data-data yang andakirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak mudah disadap.Banyak servis di Internet yang masih menggunakan plain textuntukauthentication, seperti penggunaan pasangan userid danpassword.Informasi ini dapat dilihat dengan mudah oleh programpenyadap (sniffer).Contoh servis yang menggunakan plain text antara lain:akses jarak jauh dengan menggunakan telnet dan rlogintransfer file dengan menggunakan FTPakses email melalui POP3 dan IMAP4pengiriman email melalui SMTPakses web melalui HTTPPenggunaan enkripsi untuk remote akses (misalnya melalui sshsebagai penggani telnet atau rlogin) akan dibahas di bagian tersendiri. Telnetatauremote logindigunakan untuk mengakses sebuah remotesite atau komputer melalui sebuah jaringan komputer.Akses inidilakukan dengan menggunakan hubungan TCP/IP denganmenggunakan userid dan password.Informasi tentang userid danpassword ini dikirimkan melalui jaringan komputer secara terbuka.Akibatnya ada kemungkinan seorang yang nakal melakukansniffing dan mengumpulkan informasi tentang pasangan useriddan password ini.2.7 Kebijakan Keamanan Sistem InformasiSetiap organisasi akan selalu memiliki pedoman bagi karyawannya untuk mencapai sasarannya. Setiap karyawan tidak dapat bertindak semaunya sendiri dan tidak berdisiplin dalam melaksanakan tugasnya.Setiap organisasi akan selalu memiliki pedoman bagi karyawannya untuk mencapai sasarannya. Setiap karyawan tidak dapat bertindak semaunya sendiri dan tidak berdisiplin dalam melaksanakan tugasnya.Kebijakan keamanan sistem informasi biasanya disusun oleh pimpinan operasi beserta pimpinan ICT (Information Communication Technology) dnegan pengarahan dari pimpinan organisasi. Rangkaian konsep secara garis besar dan dasar bagi prosedur keamanan sistem informasi adalah: Kemanan sistem informasi merupakan urusan dan tanggung jawab semua karyawanKaryawan diwajibkan untuk memiliki melek keamanan informasi.Mereka harus mengetahui dan dapat membayangkan dampak apabila peraturan keamanan sistem informasi diabaikan.Semua manajer bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan kepada semua bawahannya mengenai pengamanan yang dilakukan di perusahaan dan meyakinkan bahwa mereka mengetahui dan memahami semua peraturan yang diterapkan di perusahaan dan bagiannya. Penetapan pemilik sistem informasiAkan berguna sekali apabila seseorang ditunjuk sebagai pemilik sistem (atau sistem) yang bertanggung jawab atas keamanan sistem dan data yang dipakainya.Ia berhak untuk mengajukan permintaan atas pengembangan sistem lebih lanjut atau pembetulan di dalam sistem yang menyangkut bagiannya. Personel ini merupakan contact person dengan bagian ICT (Information Communication Technology). Langkah keamanan harus sesuai dengan peraturan dan undang-undangTergantung dari bidang yang ditekuni, perusahaan harus mematuhi undang-undang yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan proteksi data, computer crime, dan hak cipta. Antisipasi terhadap kesalahanDengan meningkatkan proes transaksi secara online dan ral time dan terkoneksi sistem jaringan internaisonal, transaksi akan terlaksanaka hanya dalam hitunngan beberapa detik dan tidak melibatkan manusia. Transaksi semacam ini apabila terjadi kesalahan tidak dapat langsung diperbaiki atau akan menyita banyak waktu dan upaya untuk memperbaikinya. Antisipasi dan pencegahan dengan tindakan keamanan yang ketat akan memberikan garansi atas integritas, kelanjutan, dan kerahasiaan transaksi yang terjadi. Tindakan pecegahan tambahan harus diimplementasikan agar dapat mendeteksi dan melaporkan kesalahan yang terjadi sehingga kejanggalan dapat ikoreksi secepat mungkin. Pengaksesan ke dalam sistem harus berdasarkan kebutuhan fungsiUser harus dapat meyakinkan kebutuhannya untuk dapat mengakses ke sistem sesuai dnegan prinsip need to know. Pemilik sistem harus bertanggung jawab atas pemberian akses ini. Hanya data bisnis yang ditekuni perusahaan yang diperbolehkan untuk diproses di sistem informasiSistem computer milik perusahaan beserta jaringannya hanya diperbolehkan untuk dipakai demi kepentingan bisnis perusahaan.Data perusahaan hanya diperbolehkan dipakai untuk bisnis perusahaan dan pemilik sistem bertanggung jawab penuh atas pemberian pengaksesan terhadap data tersebut. Pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketigaApabila pihak ketiga melakukan pekerjaan yang tidak dapat ditangani oleh perusahaan, maka perusahaan harus dilindungi oleh keamanan atas informasi perusahaan.Di dalam kontrak harus didefinisikan agar pihak ketiga mematuhi peraturan dan keamanan sistm informasi perusahaan.Manajemen harus bertanggung jawab agar pihak ketiga mematuhi dan mengikuti peraturan keamanan yang telah ditentukan. Pemisahan aktivitas antara pengembang sistem, pengoperasian sistem, dan pemakai akhir sistem informasiUntuk menjaga kestabilan sistem informasi di lingkungan perusahaan, dianjurkan agar diadakan pemisahan secara fungsional antara pengembang sistem, pengoperasian sistem harian dan pemakai akhir. Untuk mencapai tujuan ini, pihak ICT terutama bagian pengembangan sistem tidak dibenarkan apabila ia menangani administrasi yang menyangkut keamanan sistem. Implementasi sistem baru atau permintaan perubahan terhadap sistem yang sudah ada harus melalui pengontrolan yang ketat melalui prosedur sistem akseptasi dan permintaan perubahan (change request)Perubahan terhadap sistem informasi hanya melalui prosedur yang berlaku untuk pengembangan dan implementasi sistem baru. Setiap permintaan perubahan program harus disertai alasan yang kuat serta keuntungan yang akan didapatkan dan pemohon harus dapat meyakini manajer terkait dan pemilik sistem mengenai perubahan ini. Oleh karena itu, sangat penting apabila semua pihak yang terkait harus menandatangani change request sebelum kegiatan ini dimulai. Sistem yang akan dikembangkan harus sesuai dengan standart metode pengembangan sistem yang diemban oleh organisasiSistem yang akan dibangun harus memakai bahasa pemograman yang telah ditetapkan. Tidak dibenarkan apabila programer membuatnya dengan bermacam-macam bahasa pemograman.Patut dipertimbangkan semua risiko keamanan beserta penanggulannya di dalam sistem.Sebelum sistem aplikasi diimplementasikan, pemilik sistem harus mengevaluasi dan menilai keadaan keamanan di dalam aplikasi tersebut. Pemakai bertanggung jawab penuh atas semua aktivitas yang dilakukan dengan memakai kode identiitasnya (user-ID)Semua pemakai harus berhati-hati menyimpan password User-ID-nya. Semua aktivitas yang dilakukan dengan ID ini akan terekam di dalam audit-trial. Pemakai tidak dapat memungkiri bukti ini, apabila terjadi kesalahan fatal yang mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan. Kesalahan yang berdampak akan mengakibatkan peringatan atau pemutusan hubungan kerja terhadap pemilik user-ID ini.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan Keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik. Selain itu keamanan sistem informasi bisa diartikan sebagai kebijakan, prosedur, dan pengukuran teknis yang digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian, atau kerusakan fisik terhadap sistem informasi. Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik dan peralatan-peralatan untuk mengamankan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan komunikasi, dan data. Ancaman keamanan sistem informasi adalah sebuah aksi yang terjadi baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem yang dapat mengganggu keseimbangan sistem informasi.Ancaman terhadap keamanan informasi berasal dari individu, organisasi, mekanisme, atau kejadian yang memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan pada sumber-sumber informasi Kelemahan dari suatu sistem yang mungkin timbul pada saat mendesain, menetapkan prosedur, mengimplementasikan maupun kelemahan atas sistem kontrol yang ada sehingga memicu tindakan pelanggaran oleh pelaku yang mencoba menyusup terhadap sistem tersebut. Cacat sistem bisa terjadi pada prosedur, peralatan, maupun perangkat lunak yang dimiliki, contoh yang mungkin terjadi seperti : Seting firewall yang membuka telnet sehingga dapat diakses dari luar, atau Seting VPN yang tidak di ikuti oleh penerapan kerberos atau NAT. Suatu perusahaan memiliki sederetan tujuan dengan diadakannya sistem informasi yang berbasis komputer di dalam perusahaan. Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai tiga sasaran utama yaitu : Kerahasiaan,Ketersediaan dan Intregitas. . Ancaman yang paling terkenal dalam keamanan sistem informasi adalah virus.Virus adalah sebuah program komputer yang dapat mereplikasi dirinya sendiri tanpa pengetahuan pengguna. Ancaman dalam sistem informasi merupakan serangan yang dapat muncul pada sistem yang digunakan. Serangan dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan denganmenggunakan metode dan teknik tertentu dengan berbagai tools yang diperlukansesuai dengan kebutuhan yang disesuaikan dengan objek serangan tertentu baikmenggunakan serangan terarah maupun acak. Serangan yang terjadi terhadapsebuah sistem jaringan dikalangan praktisi lazim sering disebut dengan penetration.Dalam materi keamanan sistem dikenal sangat banyak dan beragam teknik serangan terhadap sebuah sistem sesuai dengan sifat dan karakteristiknya. Teknik serangan semakin lama semakin canggih dan sangat sulit di prediksi dan dideteksi. Rangkaian konsep secara garis besar dan dasar bagi prosedur keamanan sistem informasi adalah : Kemanan sistem informasi merupakan urusan dan tanggung jawab semua karyawan Penetapan pemilik sistem informasi Langkah keamanan harus sesuai dengan peraturan dan undang-undang Antisipasi terhadap kesalahan Pengaksesan ke dalam sistem harus berdasarkan kebutuhan fungsi Hanya data bisnis yang ditekuni perusahaan yang diperbolehkan untuk diproses di sistem informasi Pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketiga Pemisahan aktivitas antara pengembang sistem, pengoperasian sistem, dan pemakai akhir sistem informasi Implementasi sistem baru atau permintaan perubahan terhadap sistem yang sudah ada harus melalui pengontrolan yang ketat melalui prosedur sistem akseptasi dan permintaan perubahan (change request) Sistem yang akan dikembangkan harus sesuai dengan standart metode pengembangan sistem yang diemban oleh organisasi Pemakai bertanggung jawab penuh atas semua aktivitas yang dilakukan dengan memakai kode identiitasnya (user-ID)

3.2 SaranKeamanan sistem informasi sangat perlu untuk diketahui dipahami dan dipelajari oleh seorang sekretaris karena tugas harian seorang sekretaris yang berhubungan dengan system informasi sehingga hal demikian penting untuk diketahui sorang sekretaris termasuk apa itu system informasi, pengamana, ancaman, dan kelemahan serta kebijakan keamanan system informasi.

DAFTAR PUSTAKAfile:/// WebMahasiswa.htmlfile:///KEAMANANSISTEMINFORMASIAPADANBAGAIMANAkeHendradhy.htmfile:///MAKALAHhamidisisteminformasi.htmfile:///pengertiankeamanansisteminformasi.htm

1