18
Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis di Indonesia- Kepulauan Indonesia terletak di dalam sabuk ekuator dan terdiri atas tujuh belas ribu pulau. Negara kita memiliki sumber keanekaragaman hayati (biodiversity) yang paling lengkap, termasuk sejumlah besar spesies tumbuhan. Diperkirakan sekitar 100 – 150 genus dari tumbuhan monoecious dan diecious dengan 25.000 – 30.000 spesies terdapat di Indonesia. Keanekaragaman hayati Indonesia dikenal sebagai yang terlengkap di dunia. Itulah sebabnya Indonesia disebut sebagai negara “Mega biodiversity” atau negara “Megadiversity”. Lihatlah data berikut, betapa kayanya negara kita, margasatwanya sangat beragam. Contoh keanekaragaman spesies yang mudah untuk dipahami adalah keanekaragaman tingkat spesies yang ditemukan pada keluarga kucing-kucingan (famili Felidae). Dari keanekaragaman tersebut, kita mengenal adanya kucing, harimau, singa, dan cheetah (Gambar 4.3). Keanekaragaman yang terdapat pada Felidae. (a) Kucing, (b) harimau, dan (c) cheetah merupakan spesies yang berbeda. Di atas dijelaskan bahwa terdapat keseragaman dalam tingkatan spesies, tetapi di dalam keseragaman ini terdapat keanekaragaman

Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis di Indonesia- Kepulauan Indonesia terletak di dalam

sabuk ekuator dan terdiri atas tujuh belas ribu pulau. Negara kita memiliki sumber

keanekaragaman hayati (biodiversity) yang paling lengkap, termasuk sejumlah besar spesies

tumbuhan. Diperkirakan sekitar 100 – 150 genus dari tumbuhan monoecious dan diecious

dengan 25.000 – 30.000 spesies terdapat di Indonesia. Keanekaragaman hayati Indonesia dikenal

sebagai yang terlengkap di dunia. Itulah sebabnya Indonesia disebut sebagai negara “Mega

biodiversity” atau negara “Megadiversity”. Lihatlah data berikut, betapa kayanya negara kita,

margasatwanya sangat beragam.

Contoh keanekaragaman spesies yang mudah untuk dipahami adalah keanekaragaman tingkat

spesies yang ditemukan pada keluarga kucing-kucingan (famili Felidae). Dari keanekaragaman

tersebut, kita mengenal adanya kucing, harimau, singa, dan cheetah (Gambar 4.3).

Keanekaragaman yang terdapat pada Felidae. (a) Kucing, (b) harimau, dan (c) cheetah

merupakan spesies yang berbeda.

Di atas dijelaskan bahwa terdapat keseragaman dalam tingkatan spesies, tetapi di dalam

keseragaman ini terdapat keanekaragaman pula. Keanekaragaman ini tidak lain disebabkan oleh

keanekaragaman gen yang mengontrol spesies. Misalnya, spesies Homo Sapiens dan manusia

mempunyai keseragaman ciri, yaitu bipedal (berjalan dengan dua kaki), mempunyai volume otak

di atas 1.100 cc, dan memiliki wajah proporsional dengan dua mata menghadap depan. Akan

tetapi, manusia di dunia ini juga memiliki keanekaragaman. Misalnya, manusia Indonesia

memiliki warna kulit sawo matang, rambut hitam, dan postur tubuh tidak terlalu tinggi,

sedangkan manusia Amerika memiliki warna kulit putih, rambut pirang, dan postur tubuh tinggi.

Pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi, keanekaragaman jenis dapat diamati dengan mudah.

Di lingkungan sekitar dapat dijumpai berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di dalam satu famili

Page 2: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

rumput (Gramineae) dapat dijumpai, di antaranya, rumput teki, padi, dan jagung. Di dalam

golongan burung dapat dijumpai, antara lain, angsa, ayam, merpati, kalkun, dan burung unta.

Gambar 7.3 Dalam golongan burung dapat dijumpai, antara lain, (a) burung, (b) itik, dan (c)

ayam.

 

Tabel 6.1 Data keanekaragaman Margasatwa di Indonesia

Jenis satwa Jumlah jenis

Siput darat 3.500

Kepiting darat dan air tawar 80

Laba-laba dan kerabatnya 1.000

Kupu-kupu 2.000

Kumbang >100.000

Ikan air tawar 1.200 – 1.700

Amfibia 400

Kadal 300

Burung 1.519

Mamalia 515

Page 3: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

Primata 32

Karnivora 35

Menurut teori stabilitas iklim, area yang memiliki stabilitas iklim yang tinggi akan memiliki

diversitas yang lebih tinggi dibanding dengan area yang stabilitas iklimnya rendah, sedangkan

teori Area menjelaskan bahwa area yang luas memberikan kesempatan untuk peningkatan isolasi

antarpopulasi. Oleh karena itu, area yang luas dengan iklim yang serupa akan memiliki diversitas

spesies yang tinggi. Menurut kedua teori tersebut, Indonesia memenuhi kriteria keduanya, yaitu

memiliki iklim yang stabil dan memiliki area yang luas dengan iklim yang serupa.

1. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Indonesia Memiliki Keanekaragaman Hayati yang

Tinggi

Melalui dua teori tadi terbukti bahwa Indonesia memang gudang flora dan fauna. Banyak faktor

lain yang menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, antara lain:

a. merupakan negara kepulauan;

b. memiliki unsur flora dan fauna yang berkisar dari wilayah Indomalaya sampai ke Australia;

c. terbagi menjadi 2 zona biogeografi, yakni wilayah oriental dan wilayah Australian. Wilayah

oriental meliputi Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, sedangkan wilayah Australian meliputi

seluruh pulau kawasan timur Indonesia;

d. banyak pulau tersebar di Nusantara ini terisolasi beribu-ribu tahun sehingga tingkat

endemisnya tinggi. Oleh karena itu, banyak jenis flora dan fauna yang hanya terdapat di

Indonesia;

e. sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki laut yang luas, yaitu 3.650.000 km2 dengan

panjang garis pantai 81.000 km, 14% dari panjang pantai bumi;

f. karena lautnya luas, Indonesia memiliki pantai dengan hutan bakau yang terluas dan terkaya

jenis flora dan faunanya, yaitu 4,25 juta ha;

Page 4: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

g. dengan laut yang luas, Indonesia memiliki sumber daya terumbu karang terkaya, misalnya

atol, terumbu karang tepian, terumbu karang perintang (barrier), dan terumbu karang sebaran.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa keanekaragaman jenis

hayati Indonesia sangat tinggi, karena tiap zona geografi memiliki karakter berbeda-beda,

banyak pulau yang menyimpan hewan dan tumbuhan endemik, dan wilayah laut yang luas

dengan biodiversitas spesifiknya. Dapat kamu bayangkan betapa beragamnya hayati Indonesia?

2. Keanekaragaman Jenis Berdasarkan Karakter Wilayah

Secara umum, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropika dengan kondisi tanah yang baik,

basah, dan hampir tidak ada musim kering. Musim kering di daerah tropik adalah musim dengan

curah hujan terendah, bukan musim tanpa hujan sama sekali. Berdasarkan perkembangan

wilayah tropik, Indonesia merupakan wilayah perkembangan dari zona Malaya, dan termasuk

wilayah hutan tropik basah klimaks alami. Daratan hutan tropik basah biasanya rata atau

bergelombang, meluas ke bagian lereng-lereng gunung sampai ketinggian 1.000 meter atau lebih.

Karakter iklim tropik dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Di beberapa daerah, hujan turun setiap siang dan malam sepanjang tahun, diselingi satu atau

dua musim kering yang masing-masing lamanya tidak melebihi 3 bulan.

b. Sering kali hujan turun selama berhari-hari atau berminggu-minggu, semuanya tertutup kabut

tebal berwarna kelabu.

c. Suhu relatif tinggi dan seragam, rata-rata tahunan normal, sekitar 25-260C.

d. Curah hujan pada umumnya berjumlah 200-400 cm setiap tahun, dengan beberapa tempat

tertentu mungkin lebih banyak.

e. Kelembapan nisbi cenderung tinggi, biasanya melebihi 80%.

f. Intensitas cahaya matahari tinggi. Namun, di hutan-hutan dengan pohon yang tingginya

bertingkat-tingkat, sinar matahari menjadi cahaya remang-remang dan dapat menembus lantai

hutan, membentuk nodanoda cahaya, dan penting dalam pembentukan iklim mikro.

Page 5: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

g. Pohon-pohon memiliki tajuk pohon (kanopi) berbentuk payung, menjadi tempat yang subur

bagi kehidupan serangga, katak pohon, kadal, ular, burung, tupai, monyet dan sebagainya.

Banyak di antaranya yang hidup selamanya dalam kanopi, dan tidak pernah menyentuh tanah.

h. Perubahan musiman yang teratur pada tumbuhan tidak ada. Sepanjang waktu terjadi

pembungaan, dan pembentukan buah, meskipun ada kecenderungan bahwa tiap-tiap jenis

mempunyai musim tertentu. Musim ini berlainan antara satu jenis dan jenis lainnya sehingga

secara umum, tropika selalu berdaun dan berbuah sepanjang tahun.

i. Banyak tumbuhan yang kuncup daunnya “tidur” (dorman), baru tumbuh dan berkembang saat

tumbuhannya telah tua dan tidak berdaun lagi.

Jenis keanekaragaman di wilayah Indonesia menurut wilayahnya

Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya

(Papua) terdapat hutan non–Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang,

diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan

tumbuhan endemik di Irian.

Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia. Hewan-hewan di Indonesia memiliki

tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta

peralihan. Hewan-hewan di bagian Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan

Kalimantan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Banyak species mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak.

Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.

2. Terdapat berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan.

3. Terdapat hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis binturang), monyet

(Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang (Nyeticebus coucang).

4. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-

Page 6: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

burung yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai mengkilat

(Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons).

Sekarang mari kita lanjutkan dengan hewan-hewan yang terdapat di Kawasan Indonesia Timur.

Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara,

relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewannya adalah:

1. Mamalia berukuran kecil

2. Banyak hewan berkantung

3. Tidak terdapat species kera

4. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam

Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya: kanguru (Dendrolagus

ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga memiliki kolek si burung terbanyak, dan yang

paling terkenal adalah burung Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, terutama di

pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis).

Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar garis Wallace yang terbentang dari

Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus),

maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).

1. Hewan dan Tumbuhan Langka di Indonesia

Di Indonesia banyak terdapat hewan dan tumbuhan yang telah langka. Hewan langka misalnya

babirusa (Babyrousa babyrussa), harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), harimau jawa

(Panthera tigris sondaicus), macan kumbang (Panthera pardus), orangutan (Pongo pygmaeus

abelii di Sumatra dan Pongo pygmaeus-pygmaeus di Kalimantan), badak Sumatra (Decerorhinus

sumatrensis), tapir (Tapirus indicus), gajah asia (Elephas maximus), bekantan (Nasalis larvatus),

komodo (Varanus komodoensis), banteng (Bossondaicus), cendrawasih (Paradisaea minor),

kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), maleo (Macrocephalon maleo), kakatua raja (Probosciger

aterrimus), rangkong (Buceros rhinoceros), kasuari (Casuarius casuarius), buaya muara

Page 7: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

(Crocodylus porosus), buaya irian (Crocodylus novaeguinae), penyu tempayan (Caretta caretta),

penyu hijau (Chelonia mydas), ular sanca bodo (Phyton molurus), sanca hijau (Chondrophyton

viridis), bunglon sisir (Gonyochepalus dilophus). Tumbuh-tumbuhan langka misalnya bedali

(Radermachera gigantea), putat (Planchonia valida), kepuh (Sterula foetida), bungur

(Lagerstroemia speciosa), nangka celeng (Artocarpus heterophyllus), kluwak (Pangium edule),

bendo (Artocarpus elasticus), mundu (Garcinia dulcis), sawo kecik (Manilkara kauki), winong

(Tetrameles nudiflora), bayur (Pterospermum javanicum), gandaria (Bouea macrophylla), matoa

(Pometia pinnata), sukun berbiji (Artocarpus communis).

2. Hewan dan Tumbuhan Endemik di Indonesia

Di Indonesia banyak terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Hewan dan tumbuhan endemik

Indonesia artinya hewan dan tumbuhan itu hanya ada di Indonesia, tidak terdapat di negara lain.

Hewan yang endemik misalnya harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau bali (sudah

punah), jalak bali putih (Leucopsar rothschildi) di Bali, badak bercula satu (Rhinoceros

sondaicus) di Ujung Kulon, binturong (Artictis binturong), monyet (Presbytis thomasi), tarsius

(Tarsius bancanus) di Sulawesi Utara, kukang (Nycticebus coucang), maleo (hanya di Sulawesi),

komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo dan sekitarnya.

Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia misalnya Rafflesia arnoldii (endemik di

Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. cilliata (Kalimantan

Timur), R. horsfilldii (Jawa), R.patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii

(Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatra bagian timur).

Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia sangat bermanfaat dan

mempunyai nilai tertentu. Adapun nilai dan manfaat keanekaragaman hayati adalah sebagai

berikut:

A. Nilai Manfaat Keanekaragaman Hayati

Page 8: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

1. Nilai ekonomi

Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan (dapat

mendatangkan devisa untuk industri). Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-

rempah, dan perkebunan. Bahan-bahan industri misalnya: kayu gaharu dan cendana

untuk industri kosmetik, kayu jati dan rotan untuk meubel, teh dan kopi untuk industri

minuman, gandum dan kedelai untuk industri makanan, dan ubi kayu untuk

menghasilkan alcohol. Rempah-rempah, misalnya lada, vanili, cabai, bumbu dapur.

Perkebunan misalnya: kelapa sawit dan karet.

2. Nilai Biologis

Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau penunjang kehidupan bagi makhluk

hidup termasuk manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen (O2) pada proses

fotosintesis yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk pernafasan, menghasilkan zat

organik misalnya biji, buah, umbi sebagai bahan makanan makhluk hidup lain. Hewan

dapat dijadikan makanan dan sandang oleh manusia. Jasad renik diperlukan untuk

mengubah bahan organik menjadi bahan anorganik, untuk membuat tempe, oncom,

kecap, dan lain-lain. Nilai biologis lain yang penting adalah hutan sebagai gudang

plasma nutfah (plasma benih).

3. Nilai Ekologis

Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya

hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang

penting bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan

hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti

dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek rumah kaca. b. Dapat

menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara.

4. Nilai Sosial

Budaya Keanekaragaman hayati dapat dikembangkan sebagai tempat rekreasi atau

pariwisata, di samping untuk mempertahankan tradisi.

B. Manfaat Keanekaragaman Hayati

Page 9: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

1. Sebagai sumber pangan, perumahan, dan kesehatan

a. Pangan:

Sumber karbohidrat: padi, jagung, singkong, kentang, dan lain-lain.

Sumber protein: kedelai, kecipir, ikan, daging, dan lain-lain.

Sumber lemak: ikan, daging, telur, kelapa, alpukat, durian, dan lain-lain.

Sumber vitamin: jambu biji, jeruk, apel, tomat, dan lain-lain.

Sumber mineral: sayur-sayuran.

2. Sebagai sumber pendapatan/devisa

a. Bahan baku industri kerajinan: kayu, rotan, karet

b. Bahan baku industri kosmetik: cendana, rumput laut

3. Sebagai sumber plasma nutfah, Misalnya hutan Di hutan masih terdapat tumbuhan dan

hewan yang mempunyai sifat unggul, karena itu hutan dikatakan sebagai sumber plasma

nutfah/sumber gen.

4. Manfaat ekologi

Selain berfungsi untuk menunjang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki

peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem.

5. Manfaat keilmuan

Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang

sangat berguna untuk kehidupan manusia.

6. Manfaat keindahan

Bermacam-macam tumbuhan dan hewan dapat memperindah lingkungan.

Setiap tahun jutaan hektar hutan menghilang karena berubah fungsi untuk berbagai kegiatan

manusia. Pembabatan dan pembakaran hutan, reklamasi pantai dan rawa, pengembangan industri

yang tidak dilengkapi pengolahan limbah, serta pemakaian bahan kimia seperti pupuk dan

pestisida secara berlebihan, akan menghancurkan keanekaragaman hayati.

Apabila kegiatan manusia seperti tersebut di atas tidak segera diakhiri, manusia sendiri yang

akan menderita kerugian. Tahukah Anda, bahwa hutan hujan tropis yang diperkirakan

mengandung 50% – 90% keanekaragaman hayati dunia sebagian besar sudah dibabat.

Pembabatan hutan hujan tropis, diperkirakan menyebabkan hilangnya 15% species di hutan

tersebut.

Page 10: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

Untuk itu, agar keanekaragaman hayati tidak terancam kelestariannya, maka kita harus arif

(bijaksana) dalam memanfaatkannya, dengan mempertimbangkan aspek manfaat dan aspek

kelestariannya.

Menurut Anda, apakah rusaknya keanekaragaman hayati pada suatu daerah atau negara hanya

menjadi tanggung jawab daerah atau negara tersebut? Bagus! Tanggung jawab kerusakan

keanekaragaman hayati memang merupakan tanggung jawab kita bersama. Dan perlu pula

dikembangkan kesadaran kepada semua masyarakat semboyan yang menyatakan “Tanpa

keanekaragaman hayati, tidak ada masa depan”.

Adapun usaha-usaha (upaya-upaya) pemerintah Indonesia dalam pelestarian (konservasi)

keanekaragaman hayati antara lain sebagai berikut:

a. Taman Nasional, merupakan kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik di

darat maupun di perairan. Beberapa taman nasional di Indonesia:

Taman Nasional Gunung Leuser Terletak di Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi

Daerah Istimewa Aceh. Contoh tumbuhan yang dilestarikan: meranti, keruing, durian

hutan, menteng, Rafflesia arnoldi var.atjehensis. Hewan yang dilestarikan: gajah,

beruang Malaya, harimau Sumatra, badak Sumatra, orangutan Sumatra, kambing sumba,

itik liar, tapir.

b. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Terletak di propinsi Bengkulu sampai Lampung. Tumbuhan yang dilestarikan: meranti

(Shorea sp), keruing (Diptetrocarpus sp), damar (Agathis alba), kemiri (Aleurites

moluccana), mengkudu (Morinda citrifolia), Rafflesia arnoldi. Hewan yang dilestarikan:

gajah, tapir, badak Sumatra, landak, trenggiling, ular sanca, bangau putih, rangkong, dan

lain-lain.

c. Taman Nasional Ujung Kulon

Terletak di kawasan ujung barat Pulau Jawa. Taman Nasional ini merupakan habitat

terakhir dari hewan-hewan yang terancam punah, seperti: badak bercula satu (Rhinoceros

sendaicus), banteng (Bos sondaicus), harimau loreng (Panthera tigris), dan surili

(Presbytis aygula).

Page 11: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

d. Taman Nasional Kepulauan Seribu

Terletak di kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta. Ekosistem yang dilindungi adalah

ekosistem terumbu karang.

e. Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru

Terletak di kawasan Propinsi Jawa Timur di Kabupaten Probolinggo, Malang, Pasuruan

dan Lumajang. Flora yang dilindungi adalah cemara gunung (Cassuarina junghuniana)

sedangkan fauna yang dilindungi adalah babi hutan, kijang, ayam hutan, rusa, macan

tutul.

f. Taman Nasional Meru Betiri

Terletak di Propinsi Jawa Timur di wilayah Jember Selatan. Taman Nasional ini

merupakan habitat terakhir dari harimau loreng jawa (Panthera trigis). Flora langka yang

dilindungi yaitu Rafflesia zollingeri.

g. Taman Nasional Baluran

Terletak di Propinsi Jawa Timur. Flora yang dilindungi : dadap biru (Erythocina

endophyla), kosambi, widoro, nimba, kemiri. Sedangkan fauna yang dilindungi antara

lain ular piton, buaya, banteng, rusa, kijang, macan tutul dan linsang.

h. Taman Nasional Komodo Terletak di Pulau Komodo Propinsi NTT. Flora yang

dilindungi adalah Kayu hitam (Diospyros javanica) dan bayur (Pterospermum

diversifolium). Satwa/fauna khas adalah komodo.

i. Taman Nasional Tanjung Puting Terletak di Propinsi Kalimantan di Kabupaten

Kotawaringin Barat, Timur dan Kalimantan Tengah. Taman Nasional ini merupakan

pusat rehabilitasi orang utan. Flora yang dilindungi tanaman yang mengandung getah

dan merusak saraf (misalnya: Gluta renghas) dan durian (Durio sp). Fauna yang

dilindungi: orang utan, lutung, kancil, musang.

2. Cagar Alam, kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan

ekosistem, yang perkembangannya diserahkan pada alam.

3. Hutan Wisata, kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu dibina

dan dipertahankan sebagai hutan, yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan,

konservasi alam, dan rekreasi. Contoh hutan wisata yaitu hutan wisata Pangandaran.

4. Taman laut, merupakan wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa ke-indahan

alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam, yang diperuntukkan guna

Page 12: Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Di Indonesia

melindungi plasma nutfah lautan. Contoh: Bunaken di Sulawesi Utara.

5. Hutan lindung, kawasan hutan alam yang biasanya terletak di daerah pe-gunungan

yang dikonservasikan untuk tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi dan untuk

mengatur tata air. Contoh: Gunung Gede Pangrango.

6. Kebun Raya, adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat, dan tum-buh-

tumbuhan tersebut berasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi ex

situ, ilmu pengetahuan, dan rekreasi, contoh: Kebun Raya Bogor, Kebun Raya

Purwodadi.