23
Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel: Studi In Vivo Abstrak Silver diamine fluoride (SDF) sudah terbukti sebagai agen antibakteri secara in vitro. Penelitian ini diranacang untuk membandingkan keberhasilan SDF sebagai agen fluoride topikal in vivo dibandingkan dengan Fluoride Varnish dan Acidulated Phosphate Fluoride (APF) Gel. Sebanyak 123 anak terdiri dari 82 anak laki- laki dan 41 anak perempuan dilibatkan dalam studi selama 18 bulan. Anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok yang berbeda - Kelompok 1: SDF; Kelompok 2: Fluoride Varnish; Kelompok 3: APF Gel. Semua Subjek dievaluasi melalui decay (rusak), missing (hilang), dan filled (ditambal) (dmfs) + DMFS indeks setelah penggunaan selama 6, 12 dan 18 bulan serta adanya fluoride dalam enamel pada bulan ke-6 dari follow-up. Peningkatan yang signifikan dalam fluoride pada enamel ditemukan di Kelompok 1 bila dibandingkan dengan Kelompok 2 dan 3, sedangkan tidak ada perbedaan yang signifikan ditemukan antara Kelompok 2 dan 3. Pengurangan karies gigi ditemukan pada semua kelompok tetapi antar kelompok pembanding menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan. Dalam penaplikasian in vivo dari SDF pada enamel secara signifikan meningkat kandungan fluoride pada enamel dibandingkan dengan Fluoride Varnish dan APF Gel dan dapat digunakan secara efektif sebagai agen fluoride topikal. Kata kunci: pencegahan karies, biopsi enamel, silver diamine fluoride, agen fluoride topikal Pendahuluan 1 Universitas Syiah Kuala

Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

silver diamine fluoride

Citation preview

Page 1: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride

Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated

Phosphate Fluoride Gel: Studi In Vivo

Abstrak

Silver diamine fluoride (SDF) sudah terbukti sebagai agen antibakteri secara in vitro. Penelitian ini

diranacang untuk membandingkan keberhasilan SDF sebagai agen fluoride topikal in vivo

dibandingkan dengan Fluoride Varnish dan Acidulated Phosphate Fluoride (APF) Gel. Sebanyak

123 anak terdiri dari 82 anak laki-laki dan 41 anak perempuan dilibatkan dalam studi selama 18

bulan. Anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok yang berbeda - Kelompok 1: SDF; Kelompok 2:

Fluoride Varnish; Kelompok 3: APF Gel. Semua Subjek dievaluasi melalui decay (rusak), missing

(hilang), dan filled (ditambal) (dmfs) + DMFS indeks setelah penggunaan selama 6, 12 dan 18

bulan serta adanya fluoride dalam enamel pada bulan ke-6 dari follow-up. Peningkatan yang

signifikan dalam fluoride pada enamel ditemukan di Kelompok 1 bila dibandingkan dengan

Kelompok 2 dan 3, sedangkan tidak ada perbedaan yang signifikan ditemukan antara Kelompok 2

dan 3. Pengurangan karies gigi ditemukan pada semua kelompok tetapi antar kelompok

pembanding menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan. Dalam penaplikasian in vivo dari

SDF pada enamel secara signifikan meningkat kandungan fluoride pada enamel dibandingkan

dengan Fluoride Varnish dan APF Gel dan dapat digunakan secara efektif sebagai agen fluoride

topikal.

Kata kunci: pencegahan karies, biopsi enamel, silver diamine fluoride, agen fluoride topikal

Pendahuluan

Karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi kronis yang paling umum

yang mempengaruhi berbagai usia di semua negara dan semua populasi dengan

berbagai tingkat keparahan. Perawatan karies gigi mungkin memerlukan

keterampilan yang lebih dari dokter gigi dan tingginya biaya anestesi umum untuk

manajemen pasien.1 Pada tahun 1941 Bibby mulai era fluorides topikal dengan

penggunaan larutan 0,1% sodium fluoride (NaF).2 Selanjutnya selama bertahun-

tahun berbagai agen fluoride topikal lainnya telah berkembang, yang secara

berurutan adalah Stannous Fluorida (SnF2) (1947), Acidulated Phosphate Fluoride

(APF) (1963), Varnish yang mengandung Fluoride (1964) dan Amine Fluoride

(1967). Fluoride telah terbukti menjadi satu senjata paling efektif tetepi masih

terbatas sebagai agen antikaries dalam 60 tahun terakhir. Studi juga

1 Universitas Syiah Kuala

Page 2: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

2

menyimpulkan bahwa efek pencegahan karies dengan menggunakan fluoride

hampir secara khusus berupa topikal.3,4 Fluoride memberikan efek pelindung

karies dalam beberapa cara. Fluoride terkonsentrasi di plak dan saliva dapat

menghambat demineralisasi jaringan keras gigi. Fluoride juga telah terbukti dapat

menghambat proses dimana bakteri kariogenik dalam metabolisme karbohidrat

yabg menghasilkan asam, dan dengan demikian mempengaruhi produksi bakteri

adhesive polisakarida. 5 Fluoride yang diambil bersama dengan kalsium dan fosfat

oleh demineralisasi jaringan keras gigi struktur kristal (remineralisasi) lebih tahan

terhadap zat asam dari bakteri.6 Sampai saat ini, Varnish fluoride dan 1,23% APF

Gel adalah yang paling umum digunakan agen profesional penggunaan topikal

fluoride (PATF),7 namun masih tidak ada satupun dari bahan tersebut yang telah

terbukti benar-benar memuaskan.

Silver diamine fluoride (SDF) (38% w/v) (Molecular formula:. Ag

(NH3)2F. Misalnya Saforide solution [J Morita Company, JAPAN]) diperkenalkan

di Jepang pada tahun 1970-an. Sejak itu digunakan di Jepang sebagai agen efektif

pencegah karies.8 Banyak pengujian secara in vivo9-11 serta in vitro12,13 dilakukan

untuk mengevaluasi efek potensial dari pencegahan karies dan antibakteri. Sampai

saat ini, tidak ada studi in vivo telah dilaporkan untuk memeriksa keampuhan

agen fluoride topikal bila diterapkan pada permukaan email.

Tujuan dan sasaran

Mediskusikan seperti hal yang telah dijabarkan sebelumnya dan penelitian

ini dirancang untuk membandingkan keberhasilan dari SDF dengan Fluoride

Varnish dan APF Gel pada pencegahan karies dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk membandingkan peningkatan konsentrasi fluoride dari enamel

setelah peangaplikasian SDF, Fluoride Varnish, APF Gel.

2. Untuk memeriksa perkembangan lesi karies baru setelah pengaplikasian

agen fluoride topikal yang disebutkan di atas.

Bahan dan Metode

Penelitian dilakukan di Departemen Pedodontik dan Pencegahan

Kedokteran Gigi, Ahmedabad Dental College, Gandhinagar. Merupakan studi in

Universitas Syiah Kuala

Page 3: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

3

vivo random, terkontrol dan prospektif acak. Studi Protokol telah disetujui oleh

Komite Etik dari Ahmedabad Dental College dan Rumah Sakit. Sebanyak 419

anak-anak disaring dari empat sekolah dasar dan menengah negeri di Kabupaten

Gandhinagar, Gujarat, India. Dikarenakan sekolah-sekolah ini adalah sekolah

yang didanai pemerintah, anak-anak di sekolah ini berasal dari status sosial-

ekonomi rendah. Karena mereka dari desa-desa tetangga (dari komunitas yang

sama), pola diet ini hampir mirip pada anak-anak tersebut. Pada saat

skrining ,kebersihan mulut juga dievaluasi, anak-anak yang secara teratur

menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta fluoride juga dilibatkan dalam

penelitian tersebut. Skrining ini dilakukan dengan kaca mulut dan dilakukan

dengan pencahayaan yang baik (cahaya alam). Pada akhir pemeriksaan, 123 anak-

anak (anak laki-laki = 82, anak perempuan= 41) dengan usia rata-rata 8.38±0.75

tahun dipilih yang memenuhi kriteria inklusi - dijelasakan di bawah. Sebelum

dimulainya penelitian, orang tua yang menjelaskan tujuan penelitian dan informed

consent diperoleh untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Kriteria inklusi

Subyek antara 6 dan 9 tahun (usia rata-rata 8.38 ± 0.75 tahun) fulfi lling kriteria

inklusi berikut dimasukkan dalam penelitian ini:

1. Semua gigi molar pertama permanen sepenuhnya erupsi.

2. Subyek dengan decay (rusak), missing (hilang), dan filled (ditambal)

(dmfs) + DMFS skor sama dengan atau lebih dari satu.

3. Subyek terdapat semua gigi molar desidui.

4. Tidak terdapat riwayat alergi terhadap partikel perak atau colophonium.

Pembagian kelompok

Group 1: Anak-anak menerima aplikasi SDF (38% w/v) (Saforide-J.

Morita Company, Jepang.) pada semua gigi kaninus dan molar desidui

serta molar pertama permanen (n = 41).

Group 2: Anak-anak menerima aplikasi Fluoride Varnish (6% NaF, 6%

CaF2) (Bifluoride 12-voco, Jerman) pada semua gigi kaninus dan molar

desidui serta molar pertama permanen (n = 41).

Universitas Syiah Kuala

Page 4: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

4

Group 3: Anak-anak menerima aplikasi dari APF Gel 1,23%) (Fluocal,

Septodont, Prancis) pada semua gigi kaninus dan molar desidui serta

molar pertama permanen (n = 41).

Cara Pengevaluasian

Kandungan fluoride pada di enamel dinilai dengan bantuan enamel biopsi.

dmfs14 + DMFS15 indeks. Indeks DMFS digunakan untuk menggambarkan

DMFS pada gigi permanen, komponennya adalah:

Komponen D

Digunakan untuk menggambarkan decay (gigi busuk) yang meliputi:

1. Gigi yang karies.

2. Gigi dengan karies sekunder.

3. Hanya akar yang tersisa.

4. Tambalan yang tidak bagus dengan karies.

5. Tambalan sementara.

6. Gigi yang ditambal dengan permukaan gigi lainnya yang membusuk.

Komponen M

Digunakan untuk menggambarkan gigi hilang karena karies, kasus lain yang harus

dieksklusikan adalah:

1. Gigi yang diekstraksi untuk alasan lain selain karies harus dikeluarkan,

2. Gigi erupsi.

3. Hilang karena kongenital.

4. Gigi avulsi karena trauma atau kecelakaan.

Komponen F

Hal ini digunakan untuk menggambarkan gigi yang ditambal karena karies. Gigi

dianggap ditambal tanpa kerusakan ketika satu atau lebih restorasi permanen yang

hadir dan tidak ada karies sekunder (berulang) atau daerah lain dari gigi dengan

karies primer. Gigi dengan mahkota (crown) karena pembusukan sebelumnya

termasuk dalam kategori ini.

Universitas Syiah Kuala

Page 5: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

5

Indeks dmfs digunakan untuk menggambarkan DMFS untuk gigi desidui. Kriteria

mirip dengan DMFs indeks.

Langkah-langkah untuk penelitian

Awalnya, dilakukan scaling pada selurut mulut dengan menggunakakan

scaling ultrasonik untuk menghilangkan debris, plak atau kalkulus yang ada pada

permukaan gigi. Selain itu digunakan polishing rubber cup dengan handpiece,

dengan penggunaan aliran air. Kemudian biopsi enamel diambil dari permukaan

bukal gigi molar pertama permanen mandibula untuk memeriksa dasar

konsentrasi fluoride. Semua lesi karies hadir di mulut dipulihkan dengan

Intermediate Restorative Material (IRM) (Kalzinol, DPI, India). Prosedur yang

disebutkan di atas adalah sama untuk semua subjek. Setelah itu mereka dibagi

dalam 3 kelompok yang berbeda secara acak menggunakan tabel pengacakan

dengan komputerisasi (GraphPad Software, Inc, CA, USA).

Aplikasi fluoride dilakukan pada kaninus, molar 1 dan 2 molar desidui

serta molar 1 permanen berdasarkan kelompok individu. Gigi anterior pasien

diekslusikan karena pasien yang dipilih dalam penelitian ini memiliki masa

transisi untuk gigi insisivus dan juga SDF dapat menyebabkan perubahan warna

pada permukaan gigi, sehingga tidak diindikasikan untuk gigi anterior.

Prosedur pengaplikasian fluoride

Aplikasi SDF

Sebelum memulai prosedur, permukaan seluruh mukosa di rongga mulut

ditutupi dengan Vaseline, untuk melindunginya dari sensasi terbakar ringan

karena SDF. Isolasi gigi juga dilakukan dengan bantuan cotton rolls dan suction

dengan volume tinggi. Tutup botol telah dibuka sebelum aplikasi dan larutan

diteteskan dan diperas pada cotton pellet. Kemudian aplikasi dilakukan selama 3-4

menit pada semua permukaan gigi pada 4 gigi di kuadran tunggal pada 1 waktu

(Gambar 1). Prosedur ini diulang pada semua kuadran dengan cara yang sama.

Sesuai instruksi pabrik, setelah 3-4 menit aplikasi pasien diizinkan untuk

membersihkan mulutnya dengan berkumur menggunakan air suling atau normal

saline.

Universitas Syiah Kuala

Page 6: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

6

Gambar 1. Pengaplikasian silver diamine fluoride

Aplikasi varnish fluoride dan APF gel juga dilakukan sesuai instruksi

pabrik di kelompok masing-masing (Gambar 2 dan 3). Selanjutnya pasien

diinstruksikan untuk tidak dibilas, minum atau makan selama minimal 30 menit,

memakan-makanan yang cair dan semipadat padahari itu dan tidak sikat gigi

untuk hari itu. Prosedur yang sama diulangi pada ketiga kelompok di bulan ke- 6

dan ke-12 dari follow up, ketika subjek menerima aplikasi fluoride berikutnya

Gambar 2. Pengaplikasian varnish fluoride

Gambar 3. Pengaplikasian acidulated phosphate fluoride gel

Universitas Syiah Kuala

Page 7: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

7

Kriteria evaluasi

Analisis fluoride

Metode biopsi enamel

Kandungan fluoride dievaluasi pada bulan ke-6 dari kunjungan follow up

sebelum aplikasi berikutnya. Kandungan fluoride diukur dari permukaan bukal

gigi molar 1 permanen bawah. Gigi yang akan dibiopsi dilakukan isolasi dengan

cotton roll dan suction volume tinggi untuk menghilangkan kemungkinan

kontaminasi air liur. Menempelkan plester digunakan untuk menutupi gigi yang

dilakukan biopsi. Dibuat stiker dengan lubang persegi 4 mm/sisi untuk

mengingatkab bahwa itu merupakan pada permukaan bukal dari molar (Gambar

4). Sebuah kertas pengering dengan bentuk persegi 4 mm/sisi yang tidak

mengandung fluoride dibasahi dengan 5 mikroliter dari 0,5M asam perklorat dan

segera ditempatkan pada lubang yang terdapat pada permukaan mesiobuccal gigi

selama 4 detik menggunakan timer (Gambar 5). Kertas filter ini langsung

dipindahkan ke tabung plastik yang diteteskan 0,1 ml air suling ganda dengan

menggunakan mikropipet. Jumlah yang sama dari total ionic strength adjustment

buffer (TISAB-II) ditambahkan dengan menggunakan mikropipet ke tabung

plastik, setelah itu disimpan selama 3 hari untuk mendapatkan hasil maksimal

difusi fluoride dengan pengencer air suling ganda dan TISAB-II.16 , 17 Karena

semua pasien dilakukan pengaplikasian fluoride, daerah biopsi yang juga

menerima aplikasi fluoride karena semua subjek yang menerima topikal fluoride

sesuai dengan distribusi kelompok mereka (Entah SDF atau Naf Vanish atau APF

Gel). Setelah 3 hari penyimpanan, sampel diaduk menggunakan pengaduk

magnetik dan kirim ke laboratorium untuk analisis fluoride.

Gambar 4. Menempelkan plester dengan lubang sebesar 4 mm2

Universitas Syiah Kuala

Page 8: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

8

Gambar 5. Biopsi enamel dengan kertas pengering yang mengandung HClO4

Prosedur laboratorium

Fluoride yang ada pada permukaan gigi diukur dalam bagian per juta

(ppm), perlu juga menghitung jumlah massa enamel yang terambil melalui

prosedur enamel biopsi. Berat dan volume enamel dihapus dengan menggunaka

etsa asam dan konsentrasi fluoride yang sesuai dihitung dengan menggunakan

nilai-nilai 2,95 untuk kepadatan enamel manusia dan 37% untuk kandungan

kalsium. Kandungan kalsium dalam sampel diukur dengan menggunakan

spektrofotometer serapan atom.18-20 Dari data yang diperoleh, kedalaman setiap

biopsi dihitung dengan cara persamaan berikut.21-23

Massa enamel = µg Ca++ × (1 ÷ 1000) × (1 ÷ 1000) ×(100 ÷ 37)g

Kedalam enamel saat dietsa (cm)= Massa dari enamel

kepadatan enamel×biopsy area (cm2 )×10000

Biasanya, konsentrasi elemen disajikan dalam ppm, sehingga rumus berikut

digunakan untuk menyatakan ppm fluoride dalam sampel biopsi:

Fluoride ( ppm )=Fluoride darialikuot (µg )Enamel dari alikuot (g )

×10000

Kadar fluoride dalam sampel enamel biopsi (alikuot) diperkirakan oleh

teknisi laboratorium (tidak mengetahuan divisi kelompok) menggunakan Ion

Selektif Elektroda dan analisa ion ORION Model 290.

Universitas Syiah Kuala

Page 9: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

9

Indeks karies

Kriteria diagnostik untuk karies gigi

Sebuah cermin mulut dan pigtail explorer tajam digunakan untuk

mendeteksi karies di bawah sumber cahaya yang memadai. Pemeriksaan awal

serta pemeriksaan lanjutan karies gigi dilakukan oleh dua pemeriksa berbeda yang

tidak mengetahui divisi kelompok. Berikut kriteria identifikasi karies gigi:

1. Lesi harus terlihat secara klinis dan jelas.

2. Ujung explorer dapat menembus jauh ke dalam bagian gigi yang lembut.

3. Ada perubahan warna atau kehilangan translusen yang khas kerusakan atau

demineralisasi enamel.

4. Pit dan fisura yang didiagnosis sebagai karies ketika dimasukan explorer

tertahana tau sulit diangkat dengan tekanan kuat sedang.

Kerentanan karies pada subjek

Setelah jumlah permukaan karies terlibat ditentukan persamaan berikut

digunakan untuk mengukur kerentanan karies (Richardson 1961). [24]

• Ada dua faktor:

a. Jumlah permukaan gigi yang berisiko karies

b. Jumlah karies yang berkembang selama periode pengamatan.

• 'b' dibagi dengan 'a' akan memberikan ukuran rasio kerentanan karies.

• Indeks Kerentanan = rasio kerentanan × 100.

• Dalam penelitian ini, total permukaan berisiko adalah: 76.

Analisis statistik

Estimasi ukuran sampel didasarkan pada jumlah yang diharapkan pada

kenaikan kandungan fluoride dalam enamel atas dasar studi percontohan.

Kekuatan studi itu tetap di 80% (β = 0,20) dan α = 0,05 sebagai signifikan level.

Atas dasar perbedaan jumlah rata-rata antara kelompok dan standar deviasi yang

diperoleh dari studi percontohan, ukuran sampel diperkirakan sekitar 110

menggunakan nomogram yang diberikan oleh Altman.25 Menjaga angka keluar

yang diperkirakan dalam pikiran sehingga sekitar 125 ukuran sampel diputuskan,

di antaranya total 123 subjek termasuk dalam penelitian ini. Semua data yang

Universitas Syiah Kuala

Page 10: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

10

dikumpulkan dievaluasi menggunakan SPSS (Software pakage for statistical

analysis, IBM Corporation, Armonk, New York, AS) software versi 13 untuk os

windows.

Hasil

Konten fluoride dalam enamel

Dari 123 subyek, 115 subyek yang ada di bulan ke-6. Tabel 1

menunjukkan nilai rata-rata (pada interval kepercayaan 95%) dari fluoride pada

permukaan email pada bulan ke-6. Perbandingan intra kelompok dilakukan

dengan bantuan paired sample t-test. Hal ini disebutkan dalam Tabel 2. Analisis

uji varians dilakukan diikuti oleh uji post hoc Multiple comparisons Tukey HSD

untuk antar kelompok pembanding (Tabel 3).

Tabel 1. Perbandingan intra kelompok untuk kandungan fluoride (ppm)

Kelompok N Mean Standard deviasi P valueKelompok 1

Flouride awal 41 1,815.90 474.93 <0.001***Flouride pada bulan ke-6 39 5,663.08 740.09

Kelompok 2Flouride awal 41 1,678.15 499.79 <0.001***Flouride pada bulan ke-6 37 4,903.81 756.10

Kelompok 3Flouride awal 41 1,677.85 473.27 <0.001***Flouride pada bulan ke-6 39 4,698.31 529.88

KeseluruhanFlouride awal 123 1,723.97 483.27 <0.001***Flouride pada bulan ke-6 115 5.091.61 795.48

Paired t-test. P > 0.05 (tidak signifikan). *P< 0.05 (signifikan). **P< 0.01 (sangat signifikan). ***P< 0.001 (luar biasa signifikan)

Tabel 2: Perbandingan antar kelompok untuk kandungan fluoride (ppm)

Variabel Dependen Kelompok P ValueAwal - bulan ke-6 1 2 0.003**

1 3 <0.001***2 3 0.6002

Multiple comparison Tucky HSD P> 0,05 (tidak signifikan). * P <0,05 (signifikan). ** P <0,01 (sangat signifikan). *** P <0,001 (luar biasa signifikan).HSD: Honestly significant difference

Universitas Syiah Kuala

Page 11: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

11

Tabel 3. Disribusi awal dari lesi karies

Parameter Kelompok Subjek Lesi karies

Mean Standar Deviasi

dmfs 1 41 118 2.88 1.692 41 108 2.63 1.953 41 87 2.12 1.67

DMFS Total 123 313 2.54 1.791 41 17 0.41 0.972 41 13 0.32 0.613 41 8 0.20 0.51

Total Total 123 38 0.31 0.721 41 135 3.29 2.022 41 121 2.95 1.843 41 95 2.32 1.66

Total 123 351 2.85 1.88Perbandingan antar kelompok dengan menggunakan ANOVA. P > 0.05 tidak significant. ANOVA: Analysis of variance, DMFS: Decayed, missing and filled surface

Kandungan fluoride dalam enamel secara signifikan meningkat pada bulan

ke-6 dari tindak lanjut pada ketiga kelompok. Peningkatan signifikan dalam

kandungan fluoride ditemukan dalam kasus SDF dibandingkan dengan Fluoride

Varnish dan APF Gel. Tidak ada peningkatan yang signifikan dalam kandungan

fluoride ditemukan antara Fluoride Varnish dan APF Gel.

Perkembangan permukaan karies baru

Distribusi garis dasar karies pada kelompok yang berbeda disebutkan pada

tabel 3. perbandingan antar kelompok untuk distribusi dasar dari dmfs+ DMFS

tidak menunjukkan perbedaan signifikan (P> 0,05) antar kelompok (Tabel 4).

Tabel 4. Perbandingan antar kelompok dari distribusi awal dmfs + DMFS

Kelompok P Value1 2 0.681 3 0.062 3 0.27

Multiple comparison Tucky HSD. P > 0.05 tidak significan. DMFS: Decayed, missing and filled surfaces. HSD: Honestly significant difference

Perbandingan antar kelompok

Perkembangan permukaan karies baru dievaluasi dengan indeks

kerentanan karies oleh Richardson 1961.24 Uji Mann Whitney digunakan untuk

Universitas Syiah Kuala

Page 12: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

12

membandingkan perbedaan untuk perkembangan karies baru yang signifikan

antara kelompok (Tabel 5).

0-6 bulan: Dibandingkan dengan awal, satu bagian karies baru ditemukan

di Kelompok 1 (SDF), enam ditemukan di Kelompok 2 (Fluoride Varnish)

dan empat ditemukan di Kelompok 3 (APF Gel).

6-12 bulan: Antara 6 dan 12 bulan, satu ditemukan di Kelompok 1 (SDF),

dua ditemukan di Kelompok 2 (FluorideVarnish) dan tiga yang ditemukan

di Kelompok 3 (APF Gel).

12-18 bulan: Antara 12 dan 18 bulan, tidak ada permukaan karies baru

yanf hadir di Kelompok 1 (SDF), dua ditemukan di Kelompok 2 (Fluoride

Varnish) dan dua ditemukan Kelompok 3 (APF Gel).

0-12 bulan: Dibandingkan dengan awal, dua permukaan karies ditemukan

di Grup 1 (SDF), delapan ditemukan di Grup 2 (Fluoride Varnish), dan

tujuh ditemukan di Grup 3 (APF Gel).

0-18 bulan: Dibandingkan dengan awal, dua permukaan karies ditemukan

di Grup 1 (SDF), 10 ditemukan di Grup 2 (Fluoride Varnish), dan

sembilan ditemukan di Grup 3 (APF Gel). Tidak ada perbedaan signifikan

jumlah permukaan karies baru yang ditemukan antara salah satu Grup

pada periode waktu yang berbeda (P> 0,05).

Tabel 5. Kerentanan karies antar kelompok

Kelompok Bulan 0-6 Bulan 6-12 Bulan 12-18

Bulan 0-12 Bulan 0-18

Kelompok 1 dan 2 (P value)

0.28 0.52 0.29 0.19 0.09

Kelompok 2 dan 3 (P value)

0.31 0.30 0.14 0.13 0.06

Kelompok 1 dan 3 (P value)

0.91 0.69 0.59 0.87 0.90

Uji Mann-Whitney. P > 0.05 tidak signifikan

Pembahasan

Penelitian ini dilakukan sebagai uji coba secara acak, prospektif in vivo

dengan penggunaan SDF sebagai bahan penelitian, dibandingkan dengan Fluoride

Varnish dan APF Gel sebagai kelompok pembanding. Komposisi kelompok

perlakuan serupa (anak dari status sosial-ekonomi yang hampir sama, makanan

Universitas Syiah Kuala

Page 13: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

13

dan kebiasaan kebersihan mulut dan distribusi karies hampir mirip (Tabel 3 dan

4), kesimpulan yang didapat dari percobaan sebagian besar dikaitkan dengan

administrasi perawatan yang sedang dipertimbangkan.

Kelompok usia yang dipilih untuk penelitian ini adalah 6-9 tahun, dengan

molar permanen pertama sepenuhnya erupsi. Sebagai celah terjadinya infektivitas

di usia ini,26 molar pertama permanen berada pada risiko tertinggi untuk terkena

karies gigi. Penelitian ini juga mendukung proposal oleh Johnston dan Lewis27

yang PATFs mungkin merupakan perawatan preventif praktis yang mungkin

dilakukan pada anak-anak berisiko lebih tinggi (termasuk dalam penelitian ini)

untuk diintervensi pada usia dini. Dikarenakan tidak etis untuk meninggalkan lesi

karies terbuka dan dilanjutkan dengan studi, semua lesi karies yang ada dilakukan

restorasi dan restorasi yang rusak diperbaiki dengan IRM sebelum melakukan

protokol penelitian.

Sebuah panel ahli dari American Dental Association pada tahun 2006

menyimpulkan bahwa "varnish fluoride yang diapplikasikan setiap 6 bulan efektif

dalam mencegah karies pada gigi primer dan permanen anak-anak dan remaja".28

Selanjutnya, aplikasi dua tahunan dari APF gel yang digunakan oleh Hawkins dan

Locker29 dan Agrawal dan Pushpanjali30 menemukan pengurangan karies yang

signifikan. Di sisi lain, tidak ada rekomendasi yang diterbitkan untuk frekuensi

aplikasi SDF. Oleh karena itu, mengingat frekuensi penerapan Fluoride Varnish

dan APF Gel, dalam penelitian ini, yang dimaksudkan untuk memeriksa

ketersediaan fluoride di struktur gigi setelah 6 bulan.

Menurut Mellberg dkk, pada tahun 1983, Fluoride terdapat pada rongga

mulut hilang dengan berlalunya waktu; sehingga kelangsungan penyediaan fl

uoride sangat penting untuk efek anti-karies.31 Oleh karena itu, retensi fluoride

pada permukaan gigi setelah aplikasi topikal telah menjadi bidang utama

kepentingan dalam penelitian karies. Hal ini penting untuk mengevaluasi berapa

banyak fluoride yang dipertahankan selama periode waktu tertentu pada

permukaan gigi.

Sampai saat ini belum ada penelitian yang dilaporkan dalam pengukuran

konsentrasi fluoride pada permukaan email setelah aplikasi dari SDF secara in

vivo. Kandungan fluoride diukur pada bulan ke-6 setelah follow-up. Karena

Universitas Syiah Kuala

Page 14: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

14

frekuensi penerapan solusi ditetapkan setiap 6 bulan, diputuskan untuk mengukur

kandungan fluoride di bulan ke-6 sebelum aplikasi berikutnya. Penelitian ini

membuktikan bahwa, kandungan fluoride meningkat signifi kan pada ketiga

kelompok di bulan ke-6 setelah follow-up. Faktor yang bertanggung jawab untuk

penyerapan fluoride dan retensi terutama konsentrasi fluoride, pH larutan dan

lapisan penahan pada larutan.31 Sebagai SDF memiliki konsentrasi tertinggi

fluoride (44.800 ppm), sehingga dapat diasumsikan bahwa fluoride pada enamel

langsung sebanding dengan jumlah fluoride yang tersedia. Di sisi lain APF Gel

dengan pH asam telah meningkatkan daya penetrasi, Fluoride Varnish dengan

lapisan penghalang meningkatkan waktu kontak fluoride dengan permukaan gigi.

Mengingat signifikan antarkelompok, peningkatan yang signifikan dari

fluoride dalam enamel ditemukan di gigi subjek yang menerima aplikasi SDF

dibandingkan dengan Fluoride Varnish dan APF Gel. Tidak ada peningkatan yang

signifikan dari Fluoride dalam enamel ditemukan antara Fluorida Varnish dan

kelompok gel APF. Dua alasan bisa mungkin penjelasan untuk observasi ini.

Alasan pertama karena SDF memiliki kandungan fluoride yang tinggi bila

dibandingkan dengan dua agen lainnya, itu akan memberikan lebih fluoride.

Alasan kedua bisa SDF dapat stabil dengan sangat cepat (3-4 menit aplikasi) pada

permukaan gigi dan tidak ada instruksi tambahan pasca perawatan yang wajib

diikuti oleh pasien untuk meningkatkan penyerapan fluoride dan retensi pada

permukaan gigi seperti di Fluoride Varnish dan APF Gel kelompok . Hasil ini

bervariasi dari hasil penelitian in vitro oleh Delbem dkk. pada tahun 2006.32

Mereka menemukan lebih konsentrasi dalam kasus fluoride varnish dibandingkan

dengan SDF. Menurut mereka 'produk silver fluoride lebih sering digunakan

dalam karies dentin, yang menyajikan sejumlah besar substrat protein, karbonat

dan fosfat untuk reaksi. Di sisi lain, enamel yang sedikit substrat dibandingkan

dengan dentin mungkin telah menurun reaktivitas SDF ini. "Dalam penelitian ini,

karena molar satu permanen dimasukkan, yang memiliki struktur yang lebih

berpori dan lebih banyak lagi kandungan protein. Bruun pada tahun 1973

menyebutkan bahwa gigi yang baru erupsi ke dalam mulut belum sepenuhnya

termineralisasi dan lebih berpori, sehingga penyerapan fluoride dapat ditingkatkan

Universitas Syiah Kuala

Page 15: Keberhasilan Silver Diamine Fluoride Sebagai Agen Fluoride Topikal Dibandingkan Dengan Varnish Fluoride Dan Acidulated Phosphate Fluoride Gel Studi in Vivo

15

bila diterapkan saat itu juga.33 Hal ini dapat disarankan dilakukan pengaplikasian

dini dari SDF, sehingga perlindungan untuk molar satu permanen dapat diperoleh.

Tidak ada perbedaan yang signifikan skor awal di dmf + DMFs antara

ketiga kelompok dengan distribusi karies gigi yang relatif sama pada ketiga

kelompok. Meskipun tidak ada pengurangan signifikan dalam pengembangan

permukaan karies baru antara salah satu kelompok ditemukan, SDF memiliki

pengurangan relatif lebih baik dalam pengembangan permukaan karies baru

karena penyerapan yang lebih tinggi fluoride dalam enamel. Juga SDF telah

terbukti sebagain efek antibakteri;12,13 mungkin menjadi faktor tambahan dalam

pengurangan lesi karies.

Meringkas diskusi, dapat disimpulakn bahwa aplikasi dua tahunan dari

SDF secara in vivo pada enamel memberikan efek pencegahan karies yang lebih

baik karena serapan yang lebih tinggi dari kandungan fluoride yang berkontribusi

terhadap pengurangan kerentanan karies dibandingkan dengan topikal agen

fluoride lainnya Fluoride Varnish dan APF Gel, masih perlu dilakukan penelitian

tambahan untuk memeriksa keampuhan dari SDF yg diterapkan secara tahunan.

Universitas Syiah Kuala