95
Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Bekti Rahmasari 1113034000002 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

  • Upload
    others

  • View
    36

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

dalam Perspektif Hadis

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Bekti Rahmasari

1113034000002

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam skripsi ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Agustus 2017

Bekti Rahmasari

Page 3: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Bekti Rahmasari

1113034000002

Pembimbing

Dr. Bustamin, SE, M.Si

NIP. 19630701 199803 1 003

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 4: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul “Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam

Perspektif Hadis” telah diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13

September 2017, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada Program Studi Ilmu al-Qur‟an dan

Tafsir.

Jakarta,13 September 2017

Sidang Munaqasyah

Page 5: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

PEDOMAN TRANSLITERASI

q = ق Z = ز tidak dilambangkan = ا

k = ك S = س b = ب

l = ل Sy = ش t = ت

m = م S = ص ts = ث

n = ن D = ض J = ج

w = و T = ط H = ح

h = ه Z = ظ Kh = خ

„ = ء = ع d = د

y = ي Gh = غ Dz = ذ

F = ف R = ر

Keterangan

1. Vokal panjang untuk فتحة = Āā , كسرة = Īī , ضمة = Ūū.

2. Huruf yang ber-tasydid ( ) ditulis dengan dua huruf yang serupa secara

berturut-turut, seperti السنة = al-Sunnah.

3. Huruf ta marbutah (ة), baik hidup maupun mati atau di-waqaf-kan ditulis

dengan huruf h, seperti أبو هريرة = Abū Hurairah.

Page 6: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

ABSTRAK

BEKTI RAHMASARI

Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis

Lingkungan merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari manusia

sehingga secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Terkadang

manusia yang memengaruhi lingkungan dan terkadang lingkungan yang

memengaruhi manusia. Manusia sebagai khalifah di bumi tentunya memiliki

kewajiban menjaga dan mengelola lingkungan agar tercipta lingkungan yang

bersih dan sehat sehingga lingkungan dapat mendukung kehidupan manusia.

Pengaruh lingkungan terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh

manusia terhadap lingkungan lebih bersifat aktif. Manusia memiliki kemampuan

ekploitatif terhadap lingkungan, sehingga mampu mengubahnya sesuai dengan

yang dikehendakinya. Meskipun lingkungan tidak memiliki keinginan dan

kemampuan aktif-ekploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi pasti, apa yang

terjadi pada lingkungan, langsung ataupun tidak langsung akan terasa

pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Hadis sebagai sumber ajaran Islam yang

kedua tentunya menerangkan bagaimana manusia harus menjaga kebersihan dan

kesehatan lingkungan.

Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan

kesehatan lingkungan. Hadis-hadis yang diteliti adalah hadis-hadis yang terdapat

dalam al-kutub al-sittah. Adapun metode pembahasan yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu metode maudu‟i (tematik). Untuk memperoleh data dan

informasi terkait hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan, penulis

menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dan metode

takhrīj al-hadīts.

Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa konsep kebersihan dan kesehatan

lingkungan dalam hadis sama dengan konsep etika lingkungan biosentrisme yaitu

teori yang memandang setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan

berharga sehingga manusia memiliki kewajiban moral terhadap lingkungan. Oleh

karena itu manusia harus selalu menjaga kebersihan sumber air, kebersihan

rumah, kebersihan tempat umum dan tidak menebang pohon dan tanaman di

tempat-tempat umum tanpa tujuan yang tidak jelas.

Kata Kunci: Kebersihan, Kesehatan, Etika Manusia, Lingkungan

Page 7: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

ABSTRACT

BEKTI RAHMASARI

Cleanliness and Environmental Health in Perspective Hadith

Environment is something that is inseparable from humans so that human

nature interacts with its environment. Sometimes humans affect the environment

and sometimes the environment that affects people. Humans as khalifah on earth

must have the obligation to maintain and manage the environment in order to

create a clean and healthy environment so that environment can support human

life. The influence of the environment on humans is more passive, while the

human influence on the environment is more active. Humans have the ability to

exploit the environment, so as to change it in accordance with what it wants.

Although the environment does not have human-exploitative desires and

capabilities, but slowly but surely, what happens to the environment, directly or

indirectly, will have an impact on human life. Hadith as the second source of the

teachings of Islam must explain how humans should maintain cleanliness and

environmental health.

This thesis is a study of the hadiths of hygiene and environmental health.

The hadiths that investigate are the hadiths contained in al-kutub al-sittah. The

method of discussion used in this research is maudu'i (thematic) method. To

obtain data and information related to the Hadith of Hygiene and Environmental

Health, the author uses the method of library research and methods of takhrīj al-

hadīts.

So that the conclusion that the concept of hygiene and environmental

health in the hadis the same with the environmental ethic concept of biocentrism

is a theory that views every life and living beings have value and valuable so that

humans have a moral obligation to the environment. Therefore humans should

always maintain the cleanliness of water sources, hygiene, cleanliness of public

places and not cut down trees and plants in public places without an obscure

purpose.

Keywords: Cleanliness, Health, Human Ethics, Environment

Page 8: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt, Tuhan semesta alam yang selalu melimpahkan

karunia dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Salawat serta salam semoga

selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad saw, kepada keluarganya,

sahabatnya, dan para pengikutnya.

Alhamdulillah, atas karunia yang telah Allah berikan kepada saya,

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Kebersihan dan

Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bimbingan,

bantuan, arahan, motivasi dan kontribusi banyak pihak. Ucapan terima kasih yang

tulus dan tidak terbilang penulis haturkan kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Masri Mansoer, MA. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin.

3. Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA. selaku Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan

Tafsir dan Dra. Banun Binaningrum, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Al-Qur‟an dan Tafsir yang selalu membantu dan memberikan kemudahan

baik dalam hal administrasi dan lainnya.

4. Dr. Bustamin, SE, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi, yang selalu

meluangkan waktu untuk membimbing dan dengan penuh kesabaran

mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini hingga selesai.

5. Dr. Abdul Moqsith, MA. Selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing penulis dari semester satu hingga selesai.

6. Seluruh dosen Fakultas Ushuluddin khususnya dosen Jurusan Ilmu Al-

Qur‟an dan Tafsir atas segala ilmu, wawasan, bimbingan dan pengalaman

yang telah diberikan.

Page 9: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

ix

7. Pimpinan dan segenap karyawan Perpustakaan Utama Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ushuluddin

yang selalu memberikan pelayanan yang baik.

8. Kedua orang tua yang tidak pernah lelah mendoakan, memotivasi,

memberikan nasihat, membiayai dan mendidik penulis.

9. Keluarga besar ATHA (TH A 2013) Rahman, Faris, Zia, Aini, Nida,

Arme, Rizqa, Aulia, Evi, Yuni, Ana, Iqbal Firdaus, Mukhlis, Andrian,

Rino, Halim, Iqbal Sahid, Muslih, Afif, Vijay, Faruq, Fatih, Fadhil dan

Khususnya untuk Ica, Nelfi, Ira, Dedeh, Gizda, Kak Hafidzoh dan Salman

yang selalu memberikan semangat dan membantu dalam penulisan skripsi

ini.

10. Keluarga besar KSR PMI Unit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

teman-teman Angkatan Fajar, Hana, Alia, Chintiya, Iffa, Dedes, Elma,

Kak Ita, Kak Rizqi, Kak Tian dan Kak Akmal yang selalu mengingatkan

untuk segera menyelesaikan skripsi dan selalu menghibur ketika penulis

jenuh.

11. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang

telah membantu penulisan skripsi ini.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa segala sesuatu yang dibuat manusia

tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, bila ada saran dan kritik akan diterima

dengan terbuka.

Jakarta, Agustus 2017

Bekti Rahmasari

Page 10: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

x

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 6

C. Batasan Masalah ........................................................................ 7

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7

F. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 8

G. Metodologi Penelitian ............................................................. 10

H. Sistematika Penulisan .............................................................. 11

BAB II TINJAUAN UMUM KEBERSIHAN DAN KESEHATAN

LINGKUNGAN .................................................................................. 13

A. Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan .................................. 13

B. Kebersihan Lingkungan dalam Islam ...................................... 18

C. Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Pandangan Ilmu

Kesehatan ....................................................................................... 22

D. Etika Lingkungan .................................................................... 25

E. Prinsip Etika Lingkungan ........................................................ 32

Page 11: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

xi

BAB III KAJIAN HADIS KEBERSIHAN DAN KESEHATAN

LINGKUNGAN .................................................................................. 35

A. Hadis Kebersihan Sumber Air ................................................. 35

1. Takhrīj al-Hadīts ............................................................... 36

2. Fiqh al-Hadīts ................................................................... 38

3. Perspektif Ilmu Kesehatan ................................................. 43

B. Hadis Menjaga Kebersihan Tempat Umum ............................ 45

1. Takhrīj al-Hadīts .............................................................. 45

2. Fiqh al-Hadīts .................................................................. 46

3. Perspektif Ilmu Kesehatan ............................................... 52

C. Hadis Kebersihan Rumah ........................................................ 53

1. Takhrīj al-Hadīts ............................................................... 54

2. Fiqh al-Hadīts ................................................................... 54

3. Perspektif Ilmu Kesehatan ................................................. 56

D. Hadis Larangan Menebang Pohon .......................................... 58

1. Takhrīj al-Hadīts ............................................................... 59

2. Fiqh al-Hadīts ................................................................... 60

3. Perspektif Ilmu Kesehatan ................................................. 63

BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 65

A. Kesimpulan .............................................................................. 65

B. Saran ........................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bagi manusia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya,

baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata, dan termasuk manusia lainnya.

Secara ilmiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya.1 Manusia terkadang

memengaruhi lingkungan, dan terkadang lingkungan yang memengaruhi manusia.

Pentingnya lingkungan dalam mendukung kehidupan di bumi ini, menghendaki

dilakukannya perilaku menjaga kebersihan dan pengelolaan secara berkelanjutan

agar lingkungan tetap sehat.

Dewasa ini masalah lingkungan telah menjadi isu global karena menyangkut

berbagai sektor dan berbagai kepentingan umat manusia. Hal ini terbukti dengan

munculnya isu-isu kerusakan lingkungan. Masalah lingkungan yang terjadi saat

ini sebenarnya bersumber pada kesalahan fundamentalis-filosofis dalam

pemahaman atau cara pandang manusia terhadap dirinya, alam, dan tempat

manusia dalam keseluruhan ekosistem. Kesalahan itu menyebabkan kesalahan

pola perilaku manusia, terutama dalam hubungannya dengan lingkungan.2

Perilaku manusia yang kurang atau tidak bertanggungjawab terhadap lingkungan

telah mengakibatkan terjadinya berbagai macam kerusakan lingkungan.

Kebanyakan dari mereka berfikir secara parsial dan hanya ingin menguntungkan

diri sendiri seperti masalah pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya,

1 Juli Soemirat, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2011),

h. 43 2 Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h.

264

Page 13: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

2

polusi udara, pencemaran air, dan lainnya. Islam juga mengajarkan bahwa

manusia harus bertanggungjawab terhadap alam semesta yang dihadiahkan

kepadanya untuk menjamin kelangsungan hidupnya.3 Sebagaimana telah kita

ketahui bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi, maka sudah

sepatutnya manusia bertindak secara arif dan bijaksana untuk menjaga dan

mengatur lingkungan yang baik dan tertata.

Islam merupakan agama yang mengatur semua aspek kehidupan di muka

bumi, termasuk mengenai bagaimana manusia menjaga kebersihan lingkungan.

Dalam sumber ajaran islam yaitu al-Qur‟an dan al-Sunnah diterangkan bagaimana

ajaran Islam menyoroti masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan. Hal ini

menunjukkan bahwa anjuran-anjuran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan

lingkungan bukanlah hal baru dalam Islam, karena sebagai agama yang menjadi

rahmat bagi sekalian alam, Islam tidak akan membiarkan manusia merusak atau

mengotori lingkungan sekitarnya. Kebersihan lingkungan itu sendiri akan sangat

berpengaruh terhadap keselamatan manusia yang ada di sekitarnya, oleh sebab itu

menjaga kebersihan lingkungan sama pentingnya dengan menjaga kebersihan diri.

Kebersihan yaitu bebas dari kotoran atau keadaan yang menurut akal dan

pengetahuan manusia dianggap tidak mengandung noda atau kotoran. Ahmad

Syauqi al-Fanjari mendefinisikan kebersihan dan kesehatan lingkungan sebagai

kegiatan menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit dengan cara

menjaga kebersihan lingkungan.4 Islam merupakan akidah pertama bahkan norma

ilmiah pertama yang memperkenalkan dan memerintahkan prinsip steril yang

3 Daud Efendy, Manusia, Lingkungan dan Pembangunan Perspektif Islam, (Ciputat:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 83 4 Ahmad Syauqi Al-Fanjari, Nilai Kesehatan Dalam Syariat Islam, (Jakarta: BUMI

AKSARA, 1996), h. 9

Page 14: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

3

diidentikkan dengan bersuci (Tahārah). Yang dimaksud dengan istilah bersuci

yaitu membersihkan dan membebaskan sesuatu dari bakteri atau benda yang

mengandung kotoran. Sedangkan sesuatu yang kotor atau mengandung jamur

diidentikan dengan najis.5

Menurut Yusuf al-Qardhawi kebersihan adalah salah satu unsur penting

dalam perilaku beradab. Islam menganggap kebersihan sebagai suatu sistem

peradaban dan ibadah. Karena itu, kebersihan menjadi bagian dari kehidupan

sehari-hari seorang muslim.6 Contoh konkritnya yaitu dalam hal salat, seorang

muslim tidak sah salatnya jika ia malaksanakan salat dalam keadaan berhadas dan

di tempat yang kotor. Islam sangat memperhatikan kebersihan karena

sesungguhnya Allah menyukai kebersihan sebagaimana firman Allah dalam Q.S

al-Baqarah (2): 222:

.. الله

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai

orang-orang yang mensucikan diri.”

Hidup bersih dan sehat merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan.

Sebagaimana kesehatan merupakan nikmat Allah yang senantiasa harus kita

syukuri, sebab dengan kesehatan kita dapat menikmati kebahagiaan hidup yaitu

melakukan rutinitas dan beribadah dengan baik. Karena itu kebersihan dianggap

sebagai salah satu bukti keimanan, sebagaimana sabda Rasulullah saw:

5 Ahmad Syauqi Al-Fanjari, Nilai Kesehatan Dalam Syariat Islam, h. 10

6 Yusuf Al-Qaradhawi, Fiqih Peradaban: Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan.

Penerjemah Faizah Firdaus. (Surabaya: Dunia Ilmu, 1997), h. 361

Page 15: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

4

و ث د ا ح د ي ز ن أ ي ي ان ث د ح ان ب أ ان ث د ح ل ل ى ن ب ان ب ح ان ث د ح ر و ص ن م ن ب اق ح س ا إ ن ث د ح ر و ه الط م ل س و يو ل ع ى الل ل ص الل ل و س ر ال ق ال ي ق ر ع ش ال ك ال م ب أ ن ع و ث د ح م ل ا س ب أ ن أ

.7اني ال ر ط ش

“Kebersihan sebagian dari iman”. (HR. Muslim)

Ajaran Islam untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan

dibuktikan dengan adanya perhatian Rasulullah saw pada lingkungan sekitarnya,

misalnya kebersihan jalan, beliau memberikan ancaman kepada siapa saja yang

membuang sesuatu yang membahayakan dan membuang kotoran di jalan,

sebagaimana sabda Nabi saw:

ث نا بن سعيد أن أت وحديثو حفص أبو الط اب بن وعمر الر ملي سويد بن ق اإسح حد ث هم الكم ثن يزيد بن نافع أخب رنا قال حد وة حد الميي سعيد أبا أن شريح بن حي ثو الث لثة الملعن ات قوا وسل م عليو الل صل ى الل رسول قال قال جبل بن معاذ عن حد 8.والظل الط ريق وقارعة الموارد ف الب راز

“Rasulullah saw bersabda: “Takutlah kamu dengan tiga hal terkutuk, yaitu

buang hajat pada sumber air, tempat berlalunya manusia dan pada tempat

berteduh” (HR. Abū Dāwud).

Demikian juga perhatian Rasulullah saw terhadap kebersihan rumah dan

halaman. Sebagaimana sabdanya:

ث نا خالد بن إلياس , و ي قال : ابن ث نا أبو عامر العقدي حد ث نا مم د بن بش ار حد حد عت سعيد بن املسي ب يقول إن الل و طيب يب إباس عن صالح ابن أب حس ان قال س

يب الن ظافة ، كرمي يب الكرم ، جواد يب اجلود ، ف نظفوا أفنيتكم وال الط يب ، نظيف 9 تشب هوا بالي هود

7 Abi al-Husain Muslim bin al-Hajjāj, Sahīh Muslim, (Beirut: Dar al-Kutub al-„Ilmiyah,

1991), h. 203 8 Abi Dāwud Sulaimān bin al-Asy‟ats, Sunan Abī Dāwud, (Riyadh: Bait al-Afkar), h. 28

9 Abi „Isa Muhammad bin 'Isa bin Saurah al-Tirmidzī, Jami‟ Tirmidzī, (Riyadh: Bait al-

Afkar), h. 449

Page 16: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

5

“sesunguhnya Allah itu baik, menyukai sesuatu yang baik, Allah itu suci

(bersih) dan menyukai sesuatu yang bersih, Allah itu mulia dan menyukai

kemuliaan, Allah itu penderma dan menyukai kedermawanan maka

bersihkanlah teras rumahmu dan janganlah menyerupai kaum Yahudi (HR.

Tirmidzi)

Al-Sunnah memiliki kekayaan fakta-fakta ilmiah yang jika dikembangkan

dengan pola sains modern akan muncul berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang

bermanfaat, khususnya dalam bidang kesehatan. Salah satunya yaitu dalam bidang

kesehatan lingkungan, yang dewasa ini dikenal dengan ilmu sanitasi atau ekologi.

Ilmu sanitasi atau ekologi yakni ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan

organisme dengan lingkungannya. Arif Sumantri dalam bukunya yang berjudul

“Kesehatan Lingkungan” memaparkan bahwa ilmu kesehatan lingkungan

memiliki misi yaitu meningkatkan kemampuan manusia untuk hidup serasi

dengan lingkungannya dan mewujudkan hak asasinya untuk mencapai kualitas

hidup yang optimal yang memiliki kesalehan sosial dan kesalehan lingkungan,

memengaruhi cara interaksi manusia dengan lingkungannya sehingga dapat

melindungi dan meningkatkan kesehatan mereka.10

Akan tetapi masih banyak individu yang tidak menyadari akan pentingnya

kebersihan dan kesehatan lingkungan. Permasalahan lingkungan masih banyak

kita lihat, tidak sedikit sungai dan laut yang rusak dan tercemar, sampah

berserakan di jalan bahkan disekitar lingkungan rumah. Dalam kaitan ini, sangat

ironis apabila hubungan manusia dengan lingkungannya berjalan secara tidak

sehat, sehingga menimbulkan situasi yang mengkhawatirkan bagi kelangsungan

hidup manusia dan lingkungannya. Situasi inilah yang lebih dikenal dengan istilah

“krisis lingkungan hidup” yang sekarang menjadi isu global.

10

Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010),

h. 10

Page 17: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

6

Berdasarkan uraian di atas maka perlu kajian tematik, sehingga ditemukan

prinsip-prinsip dan bagaimana konsep kebersihan dan kesehatan lingkungan

tersebut. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji lebih lanjut hadis-hadis mengenai

kebersihan dan kesehatan lingkungan. Bagaimana konsep kebersihan dan

kesehatan lingkungan dalam tinjauan hadis dan apakah hadis-hadis kebrsihan dan

kesehatan lingkungan masih relevan untuk diterapkan di zaman sekarang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas,

permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi

permasalahannya sebagai berikut:

1. Permasalahan kebersihan lingkungan masih banyak terlihat, tidak sedikit

sungai dan laut yang rusak dan tercemar, sampah berserakan di jalan

bahkan disekitar lingkungan rumah, polusi udara, penebangan pohon tanpa

tujuan yang jelas.

2. Banyak individu yang tidak menyadari akan pentingnya kebersihan dan

kesehatan lingkungan, hal ini disebabkan minimnya kesadaran masyarakat

untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Mereka tidak

memahami konsep kebersihan dan kesehatan lingkungan dalam ilmu

kesehatan dan sumber ajaran Islam yang kedua (al-Sunnah).

3. Banyak buku-buku yang mengutip hadis terkait kebersihan dan kesehatan

lingkungan dengan redaksi yang kurang tepat dan tidak menyebutkan

periwayat hadis.

4. Kuantitas dan kualitas hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan

belum diketahui.

Page 18: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

7

5. Bagaimana pesan kesehatan dan pemahaman dalam hadis kebersihan dan

kesehatan lingkungan.

C. Batasan dan Masalah

Untuk membatasi luasnya pembahasan maka pembahasan pada penelitian

ini dibatasi pada al-Kutub al-Sittah dan hanya dikaji mengenai kuantitas hadis

serta fiqh al-hadīts (pemahaman) hadis-hadis kebersihan dan kesehatan

lingkungan. Adapun yang dimaksud lingkungan dalam penelitian ini yakni segala

sesuatu yang berada di sekitar manusia yang berpengaruh pada kehidupan

manusia.

Hadis-hadis yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup

kajian ilmu kesehatan lingkungan yaitu kebersihan dan kesehatan rumah,

pembuangan tinja, air dan sanitasi tempat umum.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, perumusan masalah dalam

penelitian ini yakni bagaimana konsep kebersihan dan kesehatan lingkungan

dalam perspektif hadis?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penulisan penelitian ini yakni untuk mendapatkan

pemahaman yang kontekstual dan tepat mengenai hadis kebersihan dan kesehatan

lingkungan. Disamping itu, pemahaman kontekstual tersebut diharapkan dapat

terimplementasikan dalam upaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan

sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan manusia. Penelitian ini juga

diharapkan dapat mendeskripsikan konsep hadis tentang kebersihan dan kesehatan

Page 19: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

8

lingkungan serta relevansinya terhadap upaya pelestarian lingkungan di zaman

modern ini.

Secara akademis dapat bermanfaat bagi pengembangan kajian hadis

khususnya yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan sehingga penelitian ini

mampu menjawab persoalan yang terjadi di masyarakat dan membuktikan bahwa

persoalan yang disentuh hadis bukan bersifat teoritis semata akan tetapi dapat

diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Di sisi lain, penulis mengharapkan

penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan dan acuan dalam memberikan

gambaran tentang permasalahan lingkungan hidup dan solusinya, khususnya dari

sudut pandang agama dalam rangka memberikan penyadaran terhadap masyarakat

akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

F. Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari terjadinya kesamaan pembahasan pada skripsi ini

dengan skripsi yang lain, terlebih dahulu penulis menelusuri kajian-kajian yang

pernah dilakukan atau memiliki kesamaan. Selanjutnya hasil penelusuran ini akan

menjadi acuan penulis untuk tidak menggunakan pendekatan yang sama, sehingga

kajian yang dilakukan tidak terkesan plagiat dari kajian yang telah ada.

Berdasarkan pencarian dan pengamatan yang penulis lakukan, penulis

belum menemukan skripsi yang secara khusus membahas tentang kebersihan dan

kesehatan lingkungan dalam perspektif hadis. Secara umum terdapat tiga skripsi

yang membahas tema mengenai kebersihan.

Page 20: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

9

Pertama, Skripsi yang ditulis oleh Ahmad Erwan yang berjudul “Higeinitas

dalam Perspektif Hadis”11

, dalam skripsi tersebut menjelaskan hadis tentang

kebersihan tidak terfokus pada kebersihan lingkungan.

Kedua, skripsi yang ditulis oleh Mahdi dengan judul “Konsep Kebersihan

dalam al-Qur‟an: Studi Kasus di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta”.12

Secara umum skripsi tersebut membahas mengenai ayat-ayat yang

menjelaskan konsep kebersihan dalam al-Qur‟an dan bagaimana penerepan serta

pemahaman mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

terhadap ayat-ayat kebersihan.

Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Yuli Elisah dengan judul “Ekologi dalam

Perspektif Hadis”.13

Dalam skripsi ini pembahasan yang dilakukan yaitu

pemahaman terhadap hadis ekologi, kemudian dipaparkan pula bagaimana cara

memelihara dan mencegah kerusakan ekologi dalam hadis.

Kajian yang penulis lakukan dalam skripsi ini berbeda dengan yang

dilakukan Ahmad Erwan, Mahdi dan Yuli Elisah, skripsi ini lebih fokus dalam

kajian hadis dan mendalami satu tema yakni hadis-hadis yang berkaitan dengan

kebersihan dan kesehatan lingkungan dan bagaimana hadis-hadis tersebut

menjadi landasan konsep kebersihan dan kesehatan lingkungan dalam kehidupan

masyarakat.

11

Ahmad Erwan, Higeinitas Dalam Perspektif Hadis, (Skripsi S1 Program Studi Tafsir

Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2008) 12

Mahdi, Konsep Kebersihan dalam al-Qur‟an: Studi Kasus di Fakultas Ushuluddin UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta (Skripsi S1 Program Studi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013) 13

Yuli Elisah, Ekologi dalam Perspektif Hadis, (Skripsi S1 Program Studi Ilmu Al-Qur‟an

dan Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2016)

Page 21: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

10

G. Metodologi Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi, penulis menggunakan metode

takhrīj al-hadīts melalui kitab Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-

Nabawiyyah, Miftāh al-Kunūz al-Sunnah dan Mausu‟ah Atraf al-Hadīts al-

Nabawiyyah al-Syarīf. Takhrīj al-hadīts yang dimaksud dalam penelitian ini

yaitu mengeluarkan hadis dari sumbernya (kitab induk hadis)14

yang dalam

penilitian ini bertujuan untuk menentukan kuantitas hadis dan mengetahui

para periwayat hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan, penulis juga

menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library research) yaitu

dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku dan tulisan yang memiliki

kaitan secara langsung maupun secara tidak langsung. 15

Dengan merujuk

dari sumber primer yakni al-Kutub al-Sittah. Dan sumber skunder merujuk

pada buku dan data-data yang didapat dari jurnal dan artikel yang relevan

dan ada kaitannya dengan masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan.

2. Metode Pembahasan

Adapun metode pembahasan dalam penelitian ini penulis menggunakan

metode maudu‟i (tematik) yakni melakukan pembahasan hadis dengan tema

tertentu yang dikeluarkan dari kitab-kitab hadis.16

Yang mana pada

penelitian ini penulis mengambil tema mengenai hadis-hadis kebersihan dan

kesehatan lingkungan yang terdapat dalam al-Kutub al-Sittah.

14

Abdul Majid Khon, Takhrij & Metode Memahami Hadis (Jakarta: Amzah, 2014), h. 3 15

Hamka Hasan, Metodologi Penelitian Tafsir Hadis, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah, 2008), h. 40 16

Abdul Majid Khon, Takhrij & Metode Memahami Hadis, h. 141

Page 22: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

11

Selanjutnya pembahasan dalam penelitian ini menggunakan metode

deskriptif analisis, yaitu melalui pengumpulam data, fakta dan beberapa

pendapat ulama dan pakar untuk kemudian diklasifikasikan dan dianalisis

menjadi sebuah kesimpulan.

3. Metode Penulisan

Adapun metode penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta”.17

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penelitian ini disusun secara bab perbab

untuk mempermudah pemahaman terkait bahasan yang dikaji dan memperoleh

gambaran yang utuh, penulis akan membagi penelitian ini dalam empat bab,

sebagai berikut:

Bab pertama yakni pendahuluan yang di dalamnya terdapat latar belakang

masalah, identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab kedua berisi tentang tinjauan umum kebersihan dan kesehatan

lingkungan, pengertian kebersihan dan kesehatan lingkungan, kebersihan dan

kesehatan lingkungan dalam pandangan Islam dan ilmu kesehatan, etika

lingkungan dan prinsip etika lingkungan.

Bab ketiga membahas tentang analisa hadis kebersihan dan kesehatan

lingkungan. Pada bab ini dibahas mengenai takhrīj al-hadīts, fiqh al-hadīts, dan

perspektif ilmu kesehatan terkait hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan.

17

Bustamin, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 23: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

12

Bab keempat yang merupakan bab terakhir dalam penelitian ini berisi

penutup. Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan terkait kebersihan

dan kesehatan lingkungan dalam perspektif hadis dan kemudian penulis akan

memberikan saran agar penelitian ini bisa berlanjut dan lebih bermanfaat pada

akhirnya.

Page 24: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

13

BAB II

TINJAUAN UMUM KEBERSIHAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

Kata bersih sering digunakan untuk menyatakan keadaan lahiriah suatu

benda, seperti air itu bersih, lingkungan bersih, tangan bersih dan sebagainya.

Terkadang, kata bersih memberikan pengertian suci, seperti air itu suci, tetapi

biasanya kata bersih digunakan untuk ungkapan sifat lahiriah sedangkan kata suci

untuk ungkapan sifat batiniah, seperti jiwanya suci. Tidak semuanya yang bersih

adalah suci.1 Suci yaitu bersih dalam arti keagamaan, seperti tidak terkena najis,

bebas dari dosa, atau bebas dari suatu barang dari mutanajis, najis dan hadas.

Sedangkan bersih berarti terbebasnya manusia atau suatu barang dari kotoran.

Alat utama untuk bersuci dari najis dan bersuci dari hadas adalah air. Dalam fikih

disebutkan bahwa tidak semua yang suci dapat menyucikan contohnya yaitu air.

Air yang suci dan menyucikan yaitu air yang masih asli belum berubah warnanya,

baunya atau rasanya (seperti air hujan, air sumur dan sebagainya), air yang suci

tetapi tidak menyucikan yaitu air bersih yang telah tercampur dengan suatu zat

sehingga warnanya atau baunya atau rasanya sudah tida dapat lagi disebut air

biasa atau air mutlak (seperti air teh, air kopi, dan sebagainya), air seperti itu,

walaupun suci namun tidak menyucikan.2

1 Tim Lembaga Penelitian Universitas Islam Jakarta, Konsep Agama Islam tentang Bersih

dan Implikasinya dalam Kehidupan Masyarakat, (Jakarta: Universitas Islam Jakarta 1993), h. 12 2 Muhammad Bagir, Fiqih Praktis I: Menurut Al-Qur‟an, As-Sunnah dan Pendapat Para

Ulama, (Bandung: Penerbit Karisma, 2008), h. 48

Page 25: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

14

Kebersihan berasal dari kata bersih yang artinya yaitu bebas dari kotoran,3

sedangkan kebersihan yaitu keadaan yang menurut akal dan pengetahuan

manusia dianggap tidak mengandung noda atau kotoran. Kata bersih sering

digunakan untuk menyatakan keadaan lahiriah suatu benda, seperti air bersih,

lingkungan bersih, rumah bersih dan lain sebagainya. Terkadang bersih juga

digunakan untuk ungkapan sifat batiniah seperti jiwa suci. Dalam membahas

perkara kebersihan dalam agama Islam digunakan tiga macam istilah, yaitu:

1. Nazāfah (nazīf) secara bahasa yaitu kebersihan lawan dari kata kotor.

Berasal dari kata Nazufa-yanzufu-nazāfatan.4 Nazāfah yaitu kebersihan

tingkat pertama, yang meliputi bersih dari kotoran dan noda secara lahiriah5,

dengan alat pembersihnya benda yang bersih, antara lain air.

2. Tahārah secara bahasa yaitu menyucikan atau membersihkan. Berasal dari

kata Tahara-yathuru-tuhran wa tahāratan.6 Tahārah mengandung

pengertian yang lebih luas yakni meliputi kebersihan lahiriah dan batiniah7,

sedangkan nazāfah hanya menitik beratkan pada kebersihan lahiriah saja.

Pada kitab-kitab klasik khusunya bab al-tahārah biasanya disandingkan

dengan bab al-najasah yang selanjutnya juga dibahas masalah air dan tanah,

wudhu dan mandi, tayamum dan lainnya. Namun demikian, ketika Allah,

menerangkan tentang penggunaan air untuk tahārah (mensucikan)

disandingkan pula dengan kesucian secara maknawiah, dimaksud dengan

3 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa KEMENDIKBUD,

Kamus Besar Bahasa Indonesis, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 109 4 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997),

h.1435 5 Bersih lahiriah (sesuatu yang tampak) yaitu meliputi kebersihan tubuh, benda dan

lingkungan 6 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, h. 868

7 Bersih secara bathiniah (bersifat batin yakni dalam) yaitu bersih dalam arti kejiwaan.

Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, h. 93

Page 26: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

15

maknawiah karena kesucian dari hadas, baik hadas besar maupun hadas

kecil, sehingga dapat melaksanan ibadah, seperti salat dan tawaf.8

3. Tazkiyah secara bahasa yaitu tumbuh atau membersihkan, berasal dari kata

zakka-yuzakki-tazkiyah.9 Tazkiyah mengandung arti ganda, yaitu

membersihkan diri dari sifat-sifat (perbuatan) tercela dan menumbuhkan

serta memperbaiki jiwa dengan sifat-sifat terpuji.10

Kata Tazkiyah juga

digunakan untuk mengungkapkan aspek kebersihan harta dan jiwa. Sebagai

contoh, ungkapan Allah dalam al-Qur‟an ketika menyebut zakat yang seakar

dengan tazkiyah, memang maksudnya untuk membersihkan harta, sehingga

harta yang dizakati adalah bersih dan yang tidak dizakati dinilai kotor.11

Kebersihan sangat erat hubungannya dengan kesehatan. Karenanya dengan

kebersihan dan kesehatan dapat terwujud individu dan masyarakat yang sehat

jasmani, rohani, dan sosial, sehingga mampu menjadi umat pilihan dan khalifah

Allah untuk memakmurkan bumi. Kesehatan merupakan salah satu rahmat dan

karunia Allah yang sangat besar yang diberikan kepada umat manusia, karena

kesehatan adalah modal pertama dan utama dalam kehidupan manusia. Tanpa

kesehatan manusia tidak dapat melakukan kegiatan yang menjadi tugas serta

kewajibannya yang menyangkut kepentingan diri sendiri, keluarga dan

masyarakat maupun tugas dan kewajiban melaksanakan ibadah kepada Allah swt.

Kesehatan berasal dari kata sehat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

sehat yaitu suatu keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya bebas dari

8 Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, (Bandung: 2012), h. 64

9 Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, h. 577

10 Tim Lembaga Penelitian Universitas Islam Jakarta, Konsep Agama Islam tentang Bersih

dan Implikasinya dalam Kehidupan Masyarakat, h. 12-13 11

Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, h. 65

Page 27: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

16

sakit.12

Definisi kesehatan dalam Undang-undang No. 9 Tahun 1960, tentang

pokok-pokok kesehatan, Bab 1 Pasal 2 sangat mirip dengan definisi yang dianut

oleh Organisasi Kesehatan Sedunia atau World Health Organization (WHO) yaitu

“keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani dan sosial dan bukan hanya

keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan lemah”.13

Akan tetapi definisi

tersebut telah sedikit berubah dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 23

Tahun 1992 tentang Kesehatan Bab 1 Pasal 1, yakni “kesehatan adalah keadaan

sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup

produktif secara sosial ekonomi”.14

Kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor utama terwujudnya hidup

yang bersih, sehat, dan nyaman. Terhindar dari berbagai macam penyakit sangat

diinginkan oleh setiap orang. Istilah lingkungan, sebagai ungkapan singkat dari

lingkungan hidup merupakan alih bahasa dari istilah asing environment (Inggris)

dan al-bi‟ah (Arab). Ilmu yang mengkaji tentang lingkungan hidup ini disebut

ekologi.15

Lingkungan16

yaitu segala sesuatu yang ada disekitar baik berupa benda

hidup, benda mati, benda nyata atau abstrak, termasuk manusia serta suasana yang

terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen yang ada di alam.17

Menurut Otto Soemarwoto, lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi

12

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa KEMENDIKBUD,

Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 794 13

Giri Wiarto, Budaya Hidup Sehat, (Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2013), h. 2 14

Juli Soemirat, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2011),

h. 6-7 15

Kata ekologi, pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel (jerman) pada tahun 1869,

berasal dari bahasa Yunani oikos, berarti “rumah” atau “tempat untuk hidup”. Secara harfiah,

ekologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara organisme dan lingkungnnya

yang bersifat organik maupun anorganik. Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2010), h. 3 16

Menurut Soerianegara, segala sesuatu yang berada di sekitar kita disebut dengan

lingkungan. Sedangkan jika unsur-unsur lingkungan tersebut memberi manfaat kepada manusia,

maka unsur lingkungan tersebut disebut dengan sumber daya alam. Ulfah Utami, Konservasi

Sumber Daya Alam Perspektif Islam dan Sains, (Malang, UIN-Malang Press, 2008), h. 6 17

Cecep Triwibowo, Etika dan Hukum Kesehatan, (Yogyakarta: Nuha medika, 2014), h. 83

Page 28: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

17

yang ada dalam ruang yang kita tempati yang memengaruhi kehidupan kita.18

Jadi

ilmu lingkungan hidup adalah ilmu yang mempelajari tentang kenyataan

lingkungan hidup, dan bagaimana mengelolanya untuk menjaga kelangsungan

perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan

Lingkungan Hidup, lingkungan didefinisikan sebagai suatu kesatuan ruang

dengan benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia

dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Secara sederhana, lingkungan

manusia didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang

berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri.19

Sedangkan yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan20

yaitu kajian yang

mempelajari hubungan interaktif antara sekelompok manusia dan berbagai

perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan

gangguan kesehatan.21

Kesehatan lingkungan juga dapat disebut dengan suatu

kondisi atau keadaan lingkungan yang optimal sehingga berpengaruh positif

terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.22

Menurut Himpunan

Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), kesehatan lingkungan adalah

suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologis yang

18

Arif Zulkifli, Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan, (Jakarta: Salemba Teknika, 2014), h. 11 19

Arif Zulkifli, Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan, h. 11 20

Kesehatan lingkungan mulai dikaji sejak tahun 1832, ketika itu terjadi wabah penyakit

kolera yang dahsyat di Inggris yang menelan banyak korban jiwa. Kemudian john Snow

melakukan penelitian terhadap wabah kolera yang kemudian membuktikan bahwa penularan

penyakit kolera disebabkan oleh pencemaran sumber air bersih. sejak saat itu kajian terhadap

lingkungan hidup dilakukan dan berkembang menjadi ilmu kesehatan lingkungan. Lihat Budiman

Chandra, Pengantar Kesehatan Lingkungan, (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2005), h. 1 21

Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan, h. 5 22

Soekidjo Notoadmodjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, (Jakarta: Rineka Cipta,

2007), h. 165

Page 29: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

18

dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas

hidup manusia yang sehat dan bahagia.23

Kesehatan lingkungan termasuk dalam

upaya pencegahan primer yang dimaksudkan untuk menghambat

perkembangbiakan, penularan, dan faktor risiko yang berhubungan dengan

penyakit.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan mencakup perumahan, pembuangan

kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan

air limbah, dan sanitasi tempat-tempat umum.24

Maka dapat disimpulkan bahwa kebersihan dan kesehatan lingkungan yaitu

upaya menciptakan atau mewujudkan suatu lingkungan yang bersih dan sehat

yang berlandaskan pada etika lingkungan sehingga dapat mendukung kehidupan

manusia. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan merupakan cara yang

lebih efektif dalam mencegah timbulnya berbagai penyakit daripada mencegah

atau memberantas suatu penyakit yang telah berkembang menjadi wabah.

B. Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Islam

Islam merupakan akidah pertama, bahkan norma ilmiah pertama yang

memperkenalkan dan memerintahkan prinsip kebersihan yang diidentikkan

dengan bersuci (tahārah). Salah satu cara yang dianjurkan oleh Islam dalam

memelihara kesehatan adalah menjaga kebersihan. Sikap Islam terhadap

kebersihan sangat jelas dan didalamnya terkandung nilai ibadah kepada Allah swt.

Sesungguhnya kitab-kitab syariat Islam selalu diawali dengan bab al-tahārah

(bersuci), yang merupakan kunci ibadah sehari-hari. Sebagai contoh salat seorang

23

Cecep Triwibowo, Etika dan Hukum Kesehatan, h. 84 24

Wahid Iqbal Mubarak dan Nurul Chayatin, Ilmu Kesehatan Mayarakat: Teori dan

aplikasi, (Jakarta: Salemba Medika, 2009), h. 274

Page 30: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

19

muslim tidak sah jika tidak suci dari hadas, karena kebersihan (kesucian) pakaian,

badan dan tempat dari najis merupakan salah satu syarat sahnya salat.25

Lebih jauh, tak hanya kebersihan, Islam mengajarkan pula tentang kesucian.

Bersih dan suci adalah dua hal yang tidak dapat di pisahkan, keduannya sangat

erat berhubungan dengan kesehatan, meskipun arti katanya tak persis sama.

Bersih merupakan kata sifat yang menunjukkan keadaan bebas dari kotoran.

Kebersihan bersifat umum dan tidak terkait langsung dengan tata cara

peribadatan. Namun demikian, tetap saja merupakan keharusan bagi setiap

muslim untuk melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Sementara, suci

dalam ajaran Islam ialah terhindar dari najis dan hadas. Agar menjadi suci,

seorang muslim harus mejalankan aturan berupa tata cara tahārah (bersuci).

Setelah bersuci, baru dapat menjalankan ibadah-ibadah khusus, terutama salat.

Kebersihan sangat diperhatikan dalam Islam baik secara fisik maupun jiwa,

baik secara tampak maupun tidak tampak. Dianjurkan pula agar memelihara dan

menjaga sekeliling lingkungan dari kotoran agar tetap bersih. Dalam pandangan

Yusuf al-Qardhawi ia menyebutkan bahwa perhatian al-sunnah al-nabawiyyah

terhadap kebersihan muncul dikarenakan beberapa sebab, yaitu:

Pertama, sesungguhnya kebersihan adalah sesuatu yang disukai Allah swt.

Sebagaiana dalam firmannya dalam Q.S al-Baqarah ayat 222:

.... الله

“...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan

menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”

25

Departemen Agama, Pelestarian Lingkungan Hidup: Tafsir Al-Qur‟an Tematik, (Jakarta:

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2009), h. 183

Page 31: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

20

Kedua, kebersihan adalah cara untuk menuju kepada kesehatan badan dan

kekuatan. Sebab hal itu merupakan bekal bagi tiap individu. Disamping itu, badan

adalah amanat bagi setiap muslim. Dia tidak boleh menyianyiakan dan

meremehkan manfaatnya, jangan sampai dia membiarkan badannya diserang oleh

penyakit.

Ketiga, kebersihan itu adalah syarat untuk memperbaiki atau menampakkan

diri dengan penampilan yang indah yang dicintai oleh Allah swt dan Rasul-Nya.

Keempat, kebersihan dan penampilan yang baik merupakan salah satu

penyebab eratnya hubungan seseorang dengan orang lain. Ini karena orang sehat

dengan fitrahnya tidak menyukai sesuatu yang kotor dan tidak suka melihat orang

yang tidak bersih.26

Banyak ayat al-Qur‟an dan hadis yang menjelaskan, menganjurkan bahkan

mewajibkan setiap manusia untuk menjaga lingkungan dan kelangsungan

kehidupan makhluk lain di bumi. Konsep yang berkaitan dengan penyelamatan

dan konservasi lingkungan menyatu dengan konsep keesaan Tuhan (tauhid),

syariah, dan akhlak. Setiap tindakan atau perilaku manusia yang berhubungan

dengan orang lain atau makhluk lain atau lingkungan hidupnya harus dilandasi

keyakinan tentang keesaan dan kekuasaan Allah swt yang mutlak. Manusia juga

harus bertanggungjawab kepada-Nya untuk semua tindakan yang dilakukannya.

Hal ini juga menyiratkan bahwa pengesaan Tuhan merupakan satu-satunya

sumber nilai dalam etika.27

Hubungan manusia dengan lingkungan merupakan hubungan yang

dibingkai dengan konsep akidah, yakni konsep kemakhlukan yang sama-sama

26

Yusuf Al-Qaradhawi, Fiqih Peradaban: Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan.

Penerjemah Faizah Firdaus. (Surabaya: Dunia Ilmu, 1997), h. 365-367 27

Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan, h. 267

Page 32: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

21

tunduk dan patuh pada aturan Allah swt yang pada akhirnya semua kembali

kepada-Nya. Dalam konsep kemakhlukan ini manusia memperoleh izin dari Allah

swt untuk memperlakukan lingkungan dengan dua macam tujuan. Pertama,

pendayagunaan, baik dalam arti konsumsi langsung maupun dalam arti

memproduksi. Kedua, mengambil pelajaran (i‟tibar) terhadap fenomena yang

terjadi dari hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya, maupun

hubungan anatara lingkungan itu sendiri (ekosistem), baik yang berakibat

konstruktif (ishlah) maupun yang berakibat destruktif (ifsad).28

Islam menjadikan

kebersihan sebagai akidah dengan sistem yang kokoh bagi seorang muslim, bukan

semata-mata takut kepada penyakit, akan tetapi sebagaimana telah kita ketahui

bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

Lingkungan hidup manusia dapat berubah, bergantung kepada sifat dan niat

pengelolanya. Kehidupan rohaniah didalam Islam harus berlangsung atas dasar

tujuan yang baik dan berguna bagi kehidupan manusia. Kebersihan batiniah

seseorang mengambil peran menentukan atas kebersihan lingkungan. Bila

manusia ingin hidup bersih, maka tidak cukup baginya hanya membersihkan diri,

lebih daripada itu diharuskan membersihkan lingkungan tempat tinggalnya.

Menjaga dan memelihara lingkungan merupakan tanggungjawab bersama antara

masyarakat dan pemerintah. Islam telah menjamin hak-hak manusia dengan tidak

memperkenankan seseorang membuang kotoran tubuhnya ke dalam air yang

digunakan oleh orang banyak, seperti di sungai atau di pinggir jalan.29

28

Muhammad Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosio Kultural, (Jakarta: Lantabora

Press, 2005), h. 321-322 29

Tim Lembaga Penelitian Universitas Islam Jakarta, Konsep Agama Islam tentang Bersih

dan Implikasinya dalam Kehidupan Masyarakat, h. 69

Page 33: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

22

Dalam ilmu pencegahan penyakit (preventif disease) dan ilmu pengetahuan

alam diketahui bahwa membiarkan lingkungan kotor atau tidak membersihkannya

dari najis, kotoran atau semua perantara yang menyebabkan penyebaran wabah,

tentu akan memberi dampak buruk yang sangat besar terhadap manusia, hewan

dan tumbuhan. Karenanya pemeliharaan lingkungan menjadi prioritas yang wajib

dipenuhi dalam syari‟at. Melanggar atau membiarkannya juga akan terhitung

sebagai dosa.30

C. Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Pandangan Ilmu

Kesehatan

Manusia dan lingkungan memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya

saling memberi dan menerima pengaruh besar satu sama lain. Pengaruh

lingkungan terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia

terhadap lingkungan lebih bersifat aktif. Manusia memiliki kemampuan

ekploitatif terhadap alam, sehingga mampu mengubahnya sesuai dengan yang

dikehendakinya. Meskipun lingkungan tidak memiliki keinginan dan kemampuan

aktif-ekploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi pasti, apa yang terjadi pada

lingkungan, langsung ataupun tidak langsung akan terasa pengaruhnya bagi

kehidupan manusia. Lingkungan yang indah dan lestari akan membawa pengaruh

positif bagi kesehatan dan bahkan keselamatan manusia. Sebaliknya lingkungan

yang rusak akan membawa pengaruh buruk bagi kehidupan manusia.31

Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Manusia

bernafas dengan udara sekitarnya pada setiap detik. Makanan manusia diambil

30

Mahir Hasan Mahmud, Terapi Air: Keampuhan Air dalam Mengatasi Aneka Penyakit

Berdasarkan Wahyu dan Sains, (jakarta: Qultum Media, 2008), h. 58-59 31

Antonius Atosakhi Gea dan Antonina Panca Yuni Wulandari, Relasi dengan Dunia:

Alam, Iptek, Kerja, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo), h. 39

Page 34: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

23

dari sekitarnya, demikian pula minuman, pakaian, dan lain sebagainya. Interaksi

manusia dengan lingkungannya merupakan suatu proses yang wajar dan

terlaksana sejak manusia dilahirkan sampai ia meninggal dunia. Didalam

lingkungan terdapat faktor-faktor yang dapat menguntungkan manusia dan ada

pula yang merugikan manusia.32

Manusia mendapat keuntungan ketika

lingkungan dapat mendukung dan memenuhi kebutuhannya, tetapi terkadang

manusia mendapat kerugian, yakni ketika lingkungan menjadi pengaruh

terjadinya suatu penyakit. Usaha-usaha dibidang kesehatan lingkungan ditujukan

untuk meningkatkan dayaguna faktor yang menguntungkan dan mengurangi atau

mengendalikan faktor yang merugikan.33

Sekalipun penemuan sains modern berkembang begitu pesat dan bahkan

mengantarkan ilmu medis kepada puncak penemuannya, sehingga mampu

mendiaknosa berbagai penyakit, tetapi menjaga kesehatan dan kebersihan diri

serta lingkungan tetap lebih baik daripada mengobati suatu penyakit yang timbul

akibat melalaikan kebersihan dan kesehatan.34

Masalah kesehatan adalah suatu

masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah

lain. Banyak faktor yang memengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu

maupun kesehatan lingkungan.35

Kondisi lingkungan merupakan salah satu faktor

yang berpengaruh terhadap drajat kesehatan masyarakat, sebagai contoh tercermin

dari akses mayarakat terhadap air bersih. Jika sumber air yang merupakan

32

Juli Soemirat, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2011),

h. 18 33

Cecep Triwibowo, Etika dan Hukum Kesehatan, h. 85 34

Ahmad Syauqi al-Fanjari, Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

1996), h. 201 35

Soekidjo Notoadmodjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, h. 165

Page 35: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

24

kebutuhan pokok tercemar maka dapat memengaruhi kesehatan masyarakat.36

Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan telah dibuktikan oleh WHO yang

melakukan penyelidikkan diseluruh dunia dan didapatkan hasil bahwa angka

kematian dan angka terjangkit penyakit yang tinggi serta sering terjadinya

penyakit menular, terdapat di lingkungan yang buruk yaitu tempat dimana

terdapat banyak lalat, nyamuk, pembuangan kotoran dan sampah yang tidak

teratur, air rumah tangga dan perumahan yang buruk. Sebaliknya, di tempat yang

kondisi lingkungannya baik, angka kematian dan terjangkit penyakit juga

rendah.37

Faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap status kesehatan.

Faktor lingkungan terdiri dari 3 bagian besar:

1. Lingkungan fisik, terdiri dari benda mati yang dapat dilihat, diraba,

dirasakan (bangunan, jalan, jembatan, kendaraan, gunung, air, tanah). Benda

mati yang dapat dilihat dan dirasakan, tetapi tidak dapat diraba (api, asap,

kabut, dll). Benda mati yang tidak dapat diraba, tidak dapat dilihat, namun

dapat dirasakan (udara, angin, gas, bau‐bauan, bunyi‐bunyian/suara, dll).

2. Lingkungan biologis, yaitu lingkungan yang meliputi segala sesuatu di

sekitar kita yang tergolong organisme hidup seperti tumbuhan dan hewan.

terdiri dari makhluk hidup yang bergerak, baik yang dapat dilihat maupun

yang tidak dapat dilihat (manusia, hewan, kehidupan akua‐tik, amuba, virus,

plangton). Makhluk hidup yang tidak bergerak (tumbuhan, karang laut,

bakteri, dll.).

36

Wiku Adisasmito, Sistem Kesehatan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 15 37

Cecep Triwibowo, Etika dan Hukum Kesehatan, h. 85

Page 36: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

25

3. Lingkungan sosial. Lingkungan sosial adalah bentuk lain selain fisik dan

biologis di atas. Lingkungan sosial tidak berbentuk nyata, namun ada dalam

kehidupan di bumi ini. Lingkungan sosial terdiri dari sosio‐ekonomi, sosio‐

budaya, adat istiadat, agama/kepercayaan, organisasi kemasyarakatan, dll.

Melalui lingkungan sosial manusia melakukan interaksi dalam bentuk

pengelolaan hubungan dengan alam dan buatannya melalui pengembangan

perangkat nilai, ideologi, sosial dan budaya sehingga dapat menentukan arah

pembangunan lingkungan yang selaras dan sesuai dengan daya dukung

lingkungan.38

Kebersihan lingkungan merupakan dasar ilmu kedokteran modern. Jika

kuman penyebab penyakit menemukan lingkungan yang cocok untuk bersarang,

ia akan tumbuh dan berkembang biak. Dunia sekarang sedang menghadapi

pencemaran lingkungan.39

Oleh karena itu kebersihan dan kesehatan lingkungan

dalam ilmu kesehatan memiliki misi yaitu pertama, meningkatkan kemampuan

manusia untuk hidup serasi dengan lingkungannya dan mewujudkan hak asasinya

untuk mencapai kualitas hidup yang optimal yang memiliki kesalehan sosial dan

kesalehan lingkungan. Kedua, Memengaruhi cara interaksi manusia dengan

lingkungannya sehingga dapat melindungi dan meningkatkan kesehatan mereka.40

D. Etika Lingkungan

Secara etimologi, etika berasal dari kata Yunani ethos yang berarti “adat

istiadat” atau “kebiasaan”. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata

cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau masyarakat. Etika dipahami

38

Soekidjo Notoadmodjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, h. 166 39

Abdul Basith Muhammad Sayyid, Rasulullah Sang Dokter, (Solo: Tiga Serangkai, 2006),

h. 80 40

Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan, h. 10

Page 37: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

26

sebagai ajaran yang berisikan perintah dan larangan tentang baik-buruknya

perilaku manusia, yaitu perintah yang harus dipatuhi dan larangan yang harus

dihindari. Etika secara lebih luas dipahami sebagai pedoman bagaimana manusia

harus hidup, dan bertindak sebagai orang yang baik.41

Etika lingkungan merupakan pedoman tentang cara berpikir, bersikap, dan

bertindak yang didasari atas nilai-nilai positif untuk mempertahankan fungsi dan

kelestarian lingkungan. Nilai-nilai positif dapat berasal dari berbagai hal, seperti

nilai agama, budaya, dan moral yang menjadi petunjuk manusia dalam

memandang dan memperlakukan lingkungan. Sebagai sebuah pedoman etika

lingkungan juga berfungsi sebagai kritik atas etika yang selama ini dianut oleh

manusia, yang dibatasi pada komunitas sosial manusia. Etika lingkungan hidup

menuntut agar etika dan moralitas tersebut diberlakukan juga bagi komunitas

biotis dan komunitas ekologis.42

Lingkungan pada prinsipnya merupakan suatu sistem yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, sehingga pengertian lingkungan hampir

mencakup semua unsur ciptaan Allah swt. Itulah sebabnya lingkungan hidup

termasuk manusia dan perilakunya merupakan unsur lingkungan yang sangat

menentukan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan saat ini oleh

sebagian kalangan dianggap tidak bernilai, karena mereka memandang bahwa

lingkungan hanyalah benda mati yang diperuntukkan untuk manusia. Dengan kata

lain, manusia merupakan penguasa sehingga lingkungan hanya dipandang sebagai

suatu objek bukan sebagai subjek. Oleh karena itu, untuk mengatasi krisis

41

Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010), h.

14-15 42

Tim MKU PLH, Pendidikan Lingkungan Hidup, (Semarang: Universitas Negeri

Semarang, 2014), h. 62

Page 38: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

27

lingkungan, diperlukan pendekatan yang bersifat penyadaran diri dalam bentuk

perilaku yang bermoral terhadap lingkungan.43

Sikap dan perilaku seseorang terhadap lingkungan sangat ditentukan oleh

bagaimana pandangan seseorang terhadap lingkungan. Jika suatu hal dipandang

sebagai sesuatu yang penting dan berguna, maka sikap dan perilaku seseorang

terhadap sesuatu itu lebih bersifat menghargai. Akan tetapi sebaliknya, jika suatu

hal dipandang dan dipahami sebagai sesuatu yang tidak berguna dan tidak

penting, maka sikap dan perilaku yang muncul bersifat mengabaikan bahkan

merusak.44

Dalam ilmu kesehatan lingkungan, pandangan seseorang terhadap

lingkungan disebut dengan etika lingkungan. Etika lingkungan merupakan

kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Etika

lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan

dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.

Adapun etika lingkungan tersebut yaitu:

1. Antroposentrisme yaitu teori etika lingkungan hidup yang memandang

manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan

kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem

dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Dalam teori ini nilai dan prinsip moral

hanya berlaku bagi manusia, kebutuhan dan kepentingan manusia

merupakan hal yang paling tinggi dan paling penting. 45

Antroposentrisme

dikenal sebagai pandangan yang bersifat human centered, artinya manusia

43

Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, h. 72 44

Antonius Atosakhi Gea dan Antonina Panca Yuni Wulandari, Relasi dengan Dunia:

Alam, Iptek, Kerja, h. 43 45

Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup, h. 45

Page 39: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

28

sebagai pusat pertimbangan terhadap lingkungan. Pandangan ini disebut

pula sebagai shallow environmental ethics (etika lingkungan yang dangkal).

Atroposentrisme terbagi atas egosentrime (kepentingan pribadi sebagai

pijakan nilai) dan homosentrisme (kepentingan kelompok sebagai pijakan

nilai).46

2. Biosentrisme yaitu teori yang menolak paham antroposentrisme yang

menganggap hanya manusia yang memiliki nilai, biosentrisme merupkan

teori yang memandang setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai

nilai dan berharga. Teori ini juga dikenal sebagai teori lingkungan hidup

yang berpusat pada kehidupan. Manusia memiliki kewajiban moral terhadap

alam.47

Kewajiban ini tidak bersumber dari kewajiban manusia terhadap

sesama. Kewajiban ini bersumber dan berdasarkan pada pertimbangan

bahwa kehidupan adalah sesuatu yang benilai, baik kehidupan manusia

maupun kehidupan makhluk lainnya. Dengan demikian teori biosentrisme

bukanlah salah satu cabang dari etika manusia, tetapi etika lingkungan yang

memperluas etika manusia agar berlaku bijaksana terhadap semua makhluk

hidup.48

Biosentrisme juga dikenal dengan teori life-centered ethics.

Artinya, konsep etika berpusat pada komunitas hidup, meliputi manusia,

flora, dan fauna. Dalam hal ini manusia adalah anggota dari komunitas

kehidupan. Dalam pandangan ini, manusia dan makhluk hidup adalah

kesatuan ekosistem yang saling berada dalam ketergantungan. Tiap makhluk

hidup memiliki hidupnya sendiri dan memiliki sifat serta kemampuan yang

46

Tim MKU PLH, Pendidikan Lingkungan Hidup, h. 64 47

Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup, h. 66 48

Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, h. 74-75

Page 40: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

29

tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Dengan demikian, perlu adanya upaya

saling dukung dan saling melengkapi antar makhluk hidup.49

3. Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan hidup

biosentrisme. Berbeda dengan biosentrisme yang hanya memusatkan etika

pada kehidupan seluruhnya. Teori ekosentrisme memusatkan etika pada

seluruh komunitas ekologis, baik yang hidup maupun tidak.50

Secara

ekologis, makhluk hidup dan benda-benda abiotis lainnya saling terkait satu

sama lain. Oleh karena itu, kewajiban dan tanggungjawab moral tidak hanya

dibatasi pada makhluk hidup. Salah satu bentuk etika ekosentrisme ini

adalah etika lingkungan yang sekarang ini dikenal sebagai deep ecology.

Sebagai istilah, deep ecology pertama kali diperkenalkan Arne Naess, filsuf

Norwegia, pada 1973, dimana prinsip moral yang dikembangkan adalah

menyangkut seluruh komunitas ekologis. Dengan demikian, deep ecology

dipahami sebuah gerakan diantara orang-orang yang sama, mendukung

suatu gaya hidup yang selaras dengan alam, dan sama-sama

memperjuangkan isu lingkungan dan politik. Dalam pandangan ini, semua

spesies memiliki kedudukan yang setara.51

Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan islami, Islam juga memiliki

etika terhadap lingkungan yang berdasarkan pada kerangka konseptual yang

meliputi:

49

Tim MKU PLH, Pendidikan Lingkungan Hidup, h. 64 50

Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup, h. 92 51

Tim MKU PLH, Pendidikan Lingkungan Hidup, h. 64-65

Page 41: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

30

1. Tauhid

Etika lingkungan berbasis tauhid yaitu kesadaran secara spiritual yang

terwujud dalam interaksi antar sistem ekologi yang ada. Lingkungan

dioptimalkan sebagai sarana untuk sampai pada Allah swt. Lingkungan sebagai

sarana mengingat Allah, karena segala yang ada di bumi temasuk didalamnya

lingkungan merupakan ciptaan Allah swt yang merupakan manifestasi Allah

swt. Dengan kesadaran ini, seseorang akan memperlakukan lingkungan dengan

arif dan bijaksana, melihat alam sebagai partner bukan musuh. Semua unsur

lingkungan memiliki nilai dan manfaat sehingga menuntut kita untuk berbuat

baik kepada lingkungan.52

Tauhid tidak dapat dipisahkan dengan aspek lain

yang mendorong manusia mempertanggungjawabkan segala perilakunya.

Manusia dilahirkan sebagai khalifah di muka bumi, maka ia harus mampu

memelihara dan melestarikan lingkungan.53

2. Ibadah

Manusia diciptakan oleh Allah swt itu beribadah kepada-Nya, sebagaimana

firman Allah dalam QS. Al-Dzariyat: 56:

“dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

beribadah kepada-Ku.”

Segala sesuatu dinilai ibadah dengan syarat memulainya dengan niat yang

ikhlas oleh karena itu kegiatan memelihara lingkungan harus dilandasi dengan

tujuan beribadah kepada Allah swt. 54

52

Ahmad Munji. 2014. Tauhid dan Etika Lingkungan. Teologia, 523, 515-539 53

Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, h. 76 54

Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, h. 76

Page 42: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

31

3. Pengetahuan („ilm)

Islam menempatkan ilmu pada tempat yang tinggi dan orang yang berilmu

akan selalu ditinggikan oleh Allah swt. Konsep ilmu yang dimaksud dalam

etika lingkungan Islam yaitu tanda-tanda alam yang harus dikaji dengan

menggunakan ilmu pengetahuan. Sehingga dapat dilakukan pemeliharaan

lingkungan dan pencegahan kerusakan lingkungan dengan perilaku yang

tepat.55

4. Memanfaatkan dan Memelihara

Manusia sebagai khalifah di muka bumi memiliki tanggungjawab untuk

mengolah, memanfaatkan dan melestarikan lingkungan. Pengaturan lingkungan

yang dilakukan manusia akan berpengaruh terhadap masa depan generasi yang

akan datang. 56

5. Amanah dan Keseimbangan

Allah swt telah memberikan informasi spiritual kepada manusia untuk

bersikap ramah terhadap lingkungan. Manusia harus selalu menjaga

lingkungan agar tidak rusak, tercemar bahkan menjadi punah, sebab apa yang

Allah swt berikan kepada manusia semata-mata merupakan suatu amanah.57

Manusia harus memperlakukan lingkungan sebagai amanah dari Allah swt dan

mendayagunakannya dengan seimbang.

6. Keindahan

Dalam kegiatan mengolah, memanfaatkan dan melestarikan lingkungan

manusia harus memperhatikan estetika dan keindahan. Gunung yang hijau, air

laut yang tampak indah membiru dan sungai yang jernih jangan sampai

55

Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, h. 77 56

Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, h. 78 57

Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan, h. 285

Page 43: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

32

terkontaminasi oleh berbagai macam polusi yang dapat merusak dan

membahayakan manusia dan habitat flora dan fauna yang hidup di dalamnya.58

7. Halal dan haram

Lingkungan harus dikontrol oleh dua konsep yaitu halal (menguntungkan)

dan haram (membahayakan). Jika diteliti secara cermat, haram mencakup

segala sesuatu yang bersifat merusak bagi manusia dan lingkungan. Dan segala

sesuatu yang menguntungkan bagi manusia dan lingkungannya tanpa

menimbulkan keburukan adalah halal.59

E. Prinsip Etika Lingkungan

Prinsip etika lingkungan hidup dirumuskan dengan tujuan untuk dapat

dipakai sebagai pegangan dan tuntunan bagi perilaku manusia dalam berhadapan

dengan lingkungan, baik perilaku terhadap lingkungan secara langsung maupun

perilaku terhadap sesama manusia yang berakibat tertentu terhadap lingkungan.

Terdapat sembilan poin dalam prinsip etika lingkungan, yaitu:

1. Sikap hormat terhadap alam atau respect for nature, alam mempunyai hak

untuk dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia bergantung pada

alam. Tetapi terutama karena kenyataan bahwa manusia adalah bagian

integral dari alam. Manusia anggota komunitas ekologis. Manusia

merupakan makhluk yang mempunyai kedudukan paling tinggi, mempunyai

kewajiban menghargai hak semua makhluk hidup untuk berada, hidup,

tumbuh, dan berkembang secara alamiah sesuai dengan tujuan penciptanya.

Maka sebagai perwujudan nyata dari penghargaan itu, manusia perlu

memelihara, merawat, menjaga, melindungi, dan melestarikan alam beserta

58

Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, h. 78 59

Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, h. 78

Page 44: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

33

seluruh isinya. Manusia tidak diperbolehkan merusak, menghancurkan, dan

sejenisnya bagi alam beserta seluruh isinya tanpa alasan yang dapat

dibenarkan secara moral.60

2. Tanggungjawab atau moral responsibility for nature, untuk prinsip

tanggungjawab bukan hanya untuk individu tetapi juga secara berkelompok

atau kolektif, untuk setiap orang dituntut untuk bertanggungjawab

memelihara alam semesta ini sebagai milik bersama dan bukan hanya milik

pribadi, maka dari itu rasa tanggungjawab akan muncul dengan sendirinya

dalam diri manusia kendati yang dihadapi merupakan milik bersama bukan

milik pribadi.

3. Solidaritas kosmis atau cosmic solidarity, merupakan sebuah solidaritas

kosmis yang mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan,

menyelamatkan semua kehidupan di alam, solidaritas ini juga mencegah

manusia untuk tidak merusak dan mencemari alam dan seluruh kehidupan

didalamnya, solidaritas kosmis juga berfungsi untuk mengontrol perilaku

manusia dalam batas-batas keseimbangan kosmis, serta mendorong manusia

untuk mengambil kebijakan yang pro-alam, pro-lingkungan atau tidak setuju

jika ada tindakan yang merusak alam.

4. Kasih sayang dan kepedulian terhadap alam atau caring for

nature, merupakan sebuah prinsip moral satu arah artinya tanpa

mengharapkan imbalan atau balasan. Prinsip ini diharapkan untuk semakin

mencintai dan peduli terhadap alam dan manusia semakin berkembang

menjadi manusia yang matang atau sebagai pribadi yang kuat.

60

Tim MKU PLH, Pendidikan Lingkungan Hidup, h. 65

Page 45: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

34

5. Tidak merugikan atau no harm, prinsip yang tidak merugikan alam secara

tidak perlu. Bentuk minimal berupa tidak perlu melakukan tindakan yang

merugikan atau mengancam eksistensi makhluk hidup lain di alam semesta.

6. Sederhana dan selaras dengan alam, prinsip ini menekan pada sebuah nilai,

kualitas, cara hidup, dan bukan kekayaan, sarana, dan standar material.

Tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan.61

7. Keadilan, prinsip ini lebih ditekankan pada bagaimana manusia harus

berperilaku satu dengan yang lainnya dalam keterkaitan dengan alam

semesta dan bagaimana sistem sosial harus diatur agar berdampak positif

pada kelestarian lingkungan hidup.

8. Demokrasi, prinsip yang sangat terkait dengan hakikat alam yang

memberikan tempat seluas-luasnya bagi sebuah perbedaan dan

keanekaragaman.

9. Integritas moral yaitu prinsip moral yang mengamankan kepentingan publik,

seperti mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan terutama

kepentingan masyarakat. Prinsip integritas moral terutama dimaksudkan

untuk pejabat publik. Dituntut berperilaku sedemikian rupa sebagai orang

yang bersih dan disegani oleh publik karena mempunyai kepedulian yang

tinggi terhadap lingkungan.62

61

Tim MKU PLH, Pendidikan Lingkungan Hidup, h. 66 62

Tim MKU PLH, Pendidikan Lingkungan Hidup, h. 67

Page 46: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

35

BAB III

KAJIAN HADIS KEBERSIHAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Secara ideal, agama Islam sebagai landasan ideologis masyarakat muslim,

diyakini memiliki nilai-nilai yang cukup intens dalam permasalahan lingkungan.

Nabi Muhammad saw telah memberi perhatian sangat besar terhadap kebersihan

dan kesehatan lingkungan seperti tanah, udara, cuaca dan air. Beliau telah

meletakkan pedoman dasar lingkungan dan kebersihannya. Hal itu mendahului

deklarasi maupun komitmen-komitmen kebersihan lingkungan berbagai

organisasi dunia dan juga pesan-pesan sebagai riset ilmiah modern mengenai

tekanan terhadap lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Beberapa poin

pedoman dasar yang diajarkan Nabi saw antara lain:

1. Tidak mengotori sumber-sumber air.

2. Membersihkan halaman dan rumah.

3. Menghilangkan halangan yang merintangi atau mengusik pengguna jalan,

pasar dan tempat umum lainnya.

4. Mengharamkan memotong pohon dan tanaman di tempat-tempat umum.

Terdapat beberapa hadis Rasulullah saw yang berbicara mengenai

lingkungan, baik dengan ungkapan langsung, tidak langsung, ataupun dengan

contoh kasus yang bermuatan ekologis.

A. Hadis Kebersihan Air

Air adalah asal kehidupan dan menjaga sumber-sumbernya adalah

kewajiban, karena air yang tercemar dapat menyebabkan tersebarnya berbagai

penyakit. Islam sungguh-sungguh menganjurkan agar tidak mengotori air, karena

Page 47: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

36

air merupakan salah satu sumber kebutuhan pokok manusia.1 Oleh karena itu

Islam melarang membuang kotoran, najis dan kencing ke dalam air. Sebagaimana

sabda Rasulullah saw:

ز م ر ى ن ب ن ح الر د ب ع ن أ :اد ن و الز ب ا أ ن ر ب خ أ :ال ق ب ي ع ا ش ن ر ب خ أ :ال ق ان م و الي ب ا أ ن ث د ح ال ي بولن أحدكم عليو وسل م الل صل ى لل ال و س ر ع س و ن أ 2ة ر ي ر ا ى ب أ ع س و ن أ و ث د ح ج ر ع ال

ائم 3و ي ف ل س ت غ ي ث ال ذي ال يري ف الماء الد Dari Abi Hurairah ra dari Nabi saw: “Janganlah kalian kencing pada

tempat air tenang yang tidak mengalir kemudian mandi di dalamnya”.

(HR. Bukhari)

1. Takhrīj al-Hadīts

Secara etimologi takhrīj berasal dari kata يرج -خر ج yang artinya

mengeluarkan, menampakkan dan menyelesaikan. Sedangkan takhrīj

secara terminologi yaitu mencari atau mengeluarkan hadis dari

persembunyiannya yang terdapat dalam kitab induk hadis.4

Sebagaimana telah disinggung pada bab sebelumnya bahwa

metode takhrīj al-hadīts dalam penelitian ini menggunakan tiga metode

yaitu menggunakan kitab Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-

Nabawiyyah, Miftāh al-Kunūz al-Sunnah dan Mausu‟ah Atraf al-Hadīts

al-Nabawiyyah al-Syarīf .

1 Abdul Basith Muhammad Sayyid, Rasulullah Sang Dokter, (Solo: Tiga Serangkai, 2006),

h. 81 2 Hadis ini bersambung sanadnya sampai kepada Rasulullah saw dan dilihat dari kuantitas

rawi tergolong dalam hadis ahad yakni hadis aziz (hadis yang diriwayatkan oleh dua orang perawi

pada seluruh tingkatan (tabaqat) sanad atau walaupun dalam satu tingkatan sanad saja). 3 Abū Abdullāh Muhammad bin Ismā‟īl bin Ibrāhīm bin al-Mughīrah al-Bukhārī, Sahīh al-

Bukhārī, (Riyad: Maktabah al-Rasyad, 2006), h. 40-41 4 Bustamin, Dasar-Dasar Ilmu Hadis, Jakarta: Ushul Press, 2009), h. 180

Page 48: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

37

Setelah penulis menelusuri hadis kebersihan sumber air dengan

menggunakan tiga metode tersebut maka data yang diperoleh adalah

sebagai berikut:5

Pertama, melalui kitab Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts

al-Nabawiyyah dengan menelusuri kata ال ب dan غتسل ي :

Mu’jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah

ال ب 6 1. Sahīh al-Bukhārī kitāb al-wudhu bab 68

2. Sahīh Muslim kitāb al-tahārah bab 94-96

3. Sunan Abū Dāwud kitāb al-tahārah bab 36

4. Sunan al-Tirmidzī kitāb al-tahārah bab 51

5. Sunan al-Nasā‟ī kitāb al-tahārah bab 45

6. Sunan Ibnu Mājah kitāb al-tahārah bab 25

خ: وضوء -م: طهارة د: طهارة

ت: : طهارة ن: : طهارة

مج: : طهارة

7غتسل ي 1. Sahīh al-Bukhārī kitāb al-wudhu bab 68

2. Sahīh Muslim kitāb al-tahārah bab 98

3. Sunan Abū Dāwud kitāb al-tahārah bab 36

4. Sunan al-Tirmidzī kitāb al-tahārah bab 51

5. Sunan al-Nasā‟ī kitāb al-tahārah bab 45, 139,

kitāb ghuslun bab 1

خ: وضوء م: طهارة د: طهارة

ت: طهارة , غسل ,ن: طهارة

5 Lampiran 1, h. 71-74

6 A.J. Wensinck, Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah, v.1 (Madinah:

Maktabah Bril, 1936), h. 233 7 A.J. Wensinck, Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah, v.4, h. 506

Page 49: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

38

Kedua, melalui kitab Miftāh al-Kunūz al-Sunnah melalui tema البول :

Miftāh al-Kunūz al-Sunnah

8فيو ال ي بولن أحدكم ف الماء الراكد و ي غتسل البول: 1. Sunan Abū Dāwud, kitab 1 bab 15

2. Sunan al-Tirmidzī, kitab 1 bab 51

3. Sunan al-Nasā‟ī, kitab 1 bab 31, 139, kitab 4

bab 1

4. Sunan Ibnu Mājah, kitab 1 bab 12

ب ك -بد ب ك -تر

ب , ك , ب ك -نس

ب ك -مج

Ketiga melalui kitab Mausu‟ah Atraf al-Hadīts al-Nabawiyyah al-

Syarīf yaitu melalui awal kata pada matan hadis:

Mausu’ah Atraf al-Hadīts al-Nabawiyyah al-Syarīf

ائم ال ي بولن أحدكم ف الماء 9 و ن م ل س ت غ ي ال و الد Sunan Abū Dāwud, hadis ke 70 د-

2. Fiqh al-Hadīts

Fiqh al-hadīts terdiri dari dua kata yaitu fiqh dan al-hadīts. Kata fiqh

berasal dari kata fiqhun yang secara etimologi (bahasa) berarti mengerti dan

memahami juga diartikan pengetahuan, pemahaman atau pengertian.

Sedangkan kata al-hadīts secara etimologi (bahasa) berarti baru dan berita.

Adapun secara terminologi (istilah) al-hadīts adalah sesuatu yang

diriwayatkan Nabi Muhammad saw. Sebelum dan setelah kenabian, baik itu

8 A.J. Wensinck, Miftāh al-Kunūz al-Sunnah, (Lahore: Idarah Tarjaman Al-Sunnah, 1978),

h. 83 9 Abu Hājir Muhammad al-Sa‟id Bin Basyuni Zaghlul, Mausu‟ah Atraf al-Hadīts al-

Nabawiyyah al-Syarīf, v. 7 (Beirut: Dar al-Kitab al-„Ilmiyyah, t.t), h. 325

Page 50: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

39

perkataan, perbuatan, ketetapan, dan sifat beliau.10

Dengan demikian, maka

fiqh al-hadīts dapat dikatakan sebagai salah satu aspek ilmu hadis yang

mempelajari dan berupaya memahami hadis-hadis Nabi dengan baik.11

Hadis diatas menunjukan kemuliaan dan keluhuran syariat Islam dari

sisi kebersihan dan usahanya menjauhi kotoran serta mengingatkan orang-

orang terhadap sesuatu yang dapat membahayakan badan, agama, dan akhlak

mereka. Hadis diatas juga memberi gambaran tentang universalitas Islam.

Islam tidak membiarkan suatu kebaikan kecuali mengajak melakukannya dan

tidak pula membiarkan keburukan kecuali mengajak meninggalkannya.

Termasuk kaitannya dengan tempat-tempat tersebut, Islam menerangkan

kepada manusia tempat buang air yang selayaknya dan tempat-tempat yang

harus dijauhi mereka.12

Adapun yang dimaksud air yang tak mengalir ialah air atau sungai

yang mungkin masih dipakai atau mengenai orang lainnya. Tentu saja,

biarpun air sungai itu mengalir tetapi air limbah tersebut mengenai orang lain,

maka najis, polusi, dan bahayanya akan mengancam kesehatan dan kesucian

jasmani. Sementara diketahui air dan fungsinya adalah bersih dan

membersihkan.13

Hadis diatas menunjukkan tentang larangan buang hajat di air tenang

seperti kolam dan semisalnya. Larangan ini menunjukkan hukum makruh

tahrim melakukannya. Menurut al-Nawawi, pemahaman hadis secara

10

Manna‟ al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Hadis, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2005), h.

22 11

M. Taberani, Pengertian Fiqh al-Hadīts, 2016, artikel diakses pada 9 Agustus 2017 dari

idr.iain-antasari.ac.id/5606/5/BAB%20II.pdf 12

Abdullah bin Abdurrahman al-Bassam, Syarah Bulughul Maram, vol. I (Jakarta: Pustaka

Azzam, 2010), h. 350 13

Abujamin Rohan, Peranan Masjid Pada Lingkungan Hidup (Jakarta: Media Da‟wah,

1998), h. 63-64

Page 51: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

40

tekstual, maka dapat diambil masalah yakni tidak apa-apa jika buang hajat di

air yang banyak dan mengalir. Akan tetapi yang lebih utama adalah

menjauhinya meskipun air itu sedikit dan mengalir. Al-Nawawi

menambahkan, jika ada air banyak dan tenang sebagian ulama ada yang

memakruhkan dan tidak mengharamkan meskipun sebagian lain berpendapat

haram.

Menurut ahli Usūl, bentuk nahi atau larangan menuntut kepada

keharaman dan didalamnya terdapat alasan yaitu perbuatan tersebut dapat

mengotori dan boleh jadi membuat air itu menjadi najis. Apabila air itu

sedikit dan tenang para ulama mutlak mengharamkan buang hajat di

dalamnya karena dapat membuat air suci tersebut berubah menjadi najis

sehingga tidak dapat digunakan lagi.14

Larangan membuang hajat di air yang tidak mengalir, meskipun air

tersebut banyak, karena hal tersebut merusak air untuk dirinya dan orang lain.

Serta makruhnya buang air besar di air yang tidak mengalir lebih berat karena

dianggap sebagai perbuatan yang jorok dan menjijikkan. Dikatakan, adapun

di waktu malam larangannya lebih kuat karena itu merupakan tempat

kembalinya (tempat tinggal) jin.15

Para ulama fikih berpendapat mengenai membuang hajat di air yang

tidak mengalir:

a. Madzhab Hanafi, buang air di air yang sedikit dan tidak mengalir itu

haram hukumnya. Jika air itu banyak maka hukumnya makruh tahrim

14

An-Nawawi, Shahih Muslim Bisyrh al-Nawawi, vol. 3, (Beirut: Darl al-Fikr, 1981), h.

178-179 15

Imam an-Nawawi, Syarah Ringkas Riyadhus Shalihin, v.2, (Jakarta: Pustaka as-Sunnah,

2013), h. 873-874

Page 52: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

41

dengan pengertian bahwa keharamannya itu lebih ringan karena

banyaknya air tersebut. Sedangan apabila air itu mengalir, maka

buang air di tempat itu hukumnya makruh tanzih kecuali apabila air

itu milik orang lain dan ia tidak mengizinkan kencing di dalamnya,

maka kencing di dalamnya itu haram walaupun air itu banyak.16

b. Madzhab Maliki berpendapat bahwa buang air (berhajat) di dalam air

yang tidak mengalir itu haram yaitu apabila air itu hanya sedikit. Akan

tetapi, jika air itu banyak seperti air yang berada di danau, taman yang

besar atau kolam-kolam yang luas maka hukumnya tidak haram,

kecuali jika air itu milik orang lain dan ia tidak mengizinkan untuk

dipakai. Dengan demikian, buang air di tempat tersebut haram

hukumnya. 17

c. Madzhab Syafi‟i berpendapat bahwa buang air (berhajat) di air itu

tidak haram hukumnya, baik air tersebut sedikit ataupun banyak, akan

tetapi hanya dimakruhkan saja, kecuali apabila air itu milik orang lain

dan ia tidak mengizinkan untuk digunakan atau air itu dialirkan akan

tetapi tidak banyak, maka dalam kedua hal tersebut hukumnya adalah

haram. Hanya saja mereka membedakan antara siang dan malam

dalam kemakruhannya. Mereka mengatakan bahwa berhajat di waktu

siang di air yang sedikit hukumnya adalah makruh. Tidak ada

perbedaan apakah air itu tergenang atau mengalir. Sedangkan di waktu

16

Al Juzairi, Fiqh Empat Madzhab, Penerjemah Chatibul Umam dan Abu Hurairah. v. 1,

(Jakarta: Darul Ulum Press, 1996), h.201 17

Al Juzairi, Fiqh Empat Madzhab, Penerjemah Chatibul Umam dan Abu Hurairah. v. 1,

h.200

Page 53: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

42

malam, mereka berpendapat bahwa kencing di air itu makruh, baik air

itu sedikit ataupun banyak.18

d. Madzhab Hanbali mengatakan bahwa buang air besar di air tenang

atau yang mengalir itu haram hukumnya, baik air itu sedikit maupun

banyak, kecuali air laut. Adapun buang air kecil di air yang tergenang

hukumnya makruh dan tidak haram serta tidak dimakruhkan kencing

di air sedikit yang mengalir.19

Air adalah sarana utama untuk kebersihan dan kesucian. Salah satu

manfaat dan kegunaan air adalah sarana untuk bersuci dan membersihkan

diri lahir dan batin. Bagi manusia pada umumnya, air digunakan untuk

mencuci, memasak, mandi dan lainnya. Secara lahir, penggunaan air

memiliki korelasi dengan tata cara ibadah (batin) lain seperti al-ghuslu

(mandi), berwudhu bahkan al-khala‟ (WC), sebagaimana firman Allah swt:

dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan

kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-

gangguan syaitan (QS. Al-Anfal: 11)20

18

Al Juzairi, Fiqh Empat Madzhab, Penerjemah Chatibul Umam dan Abu Hurairah. v. 1,

h.202 19

Al Juzairi, Fiqh Empat Madzhab, Penerjemah Chatibul Umam dan Abu Hurairah. v. 1, h.

201 20

Disebutkan bahwa tujuan Allah swt menurunkan hujan dari langit pada waktu perang

Badar, untuk memberikan kemungkinan kaum muslim agar mereka dapat bersuci dari hadas dan

junub, sehingga mereka dapat beribadah dalam keadaan suci lahir dan batin. (Kementrian Agama

RI, Tafsir al-Qur‟an Tematik: Kesehatan Dalam Perspektif Al-Qur‟an, (Jakarta: Lajnah

Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2012), h.319. Quraish Shihab menafsirkan Dia menurunkan

kamu hujan dari langit sehingga kamu dapat memenuhi kebutuhan minum kamu di padang pasir,

dan untuk menyucikan kamu dengannya yakni dengan menggunakannya untuk berwudhu atau

mandi wajib dan sunnah, dan juga hujan itu menghilangkan dari kamu kotoran yang dilakukan

setan yakni hadas besar. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, v.5 (Jakarta: Penerbit Lentera Hati,

2002), h. 393

Page 54: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

43

3. Perspektif Ilmu Kesehatan

Air yang diperuntukan bagi kebutuhan konsumsi manusia harus

berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasan-batasan air yang bersih

dan aman tersebut, antara lain bebas dari kontaminasi kuman atau bibit

penyakit, bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun, tidak

berasa dan berbau, memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO

(World Health Organization) dan Departemen Kesehatan RI, air dinyatakan

tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan-bahan kimia dan

sampah.21

Ternyata sabda Nabi saw mengenai larangan membuang hajat pada

sumber air memiliki fakta ilmiah, kebanyakan wabah seperti kolera22

,

thypoied23

, poliomyelitis24

, infeksi pada usus besar, kebanyakan menularnya

melalui air dan hidup di dalamnya. Sedangkan bakteri penyakit kuning

berpindah melalui air kencing yang masuk ke dalam air dan berkembang

biak di dalamnya kemudian menular lagi kepada orang yang mandi atau

minum darinya. Adapun ankylostoma25

, ia berkembang melalui tinja dan

hidup di dalam tanah kemudian menular pada manusia yang sehat. Teori

ilmiah menetapkan bahwa pada umumnya bakteri dan telur cacing tidak

mampu hidup lama atau berkembang biak pada air yang mengalir seperti

21

Budiman Chandra, Kesehatan Lingkungan (Jakarta: EGC, 2006), h 40 22

Kolera yaitu penyakit akibat bakteri yang biasanya menyebar melalui air yang

terkontaminasi. Penyakit ini dapat menyebabjan dehidrasi dari diare yang parah 23

Thypoi yaitu Infeksi sistemik akut yang disebabkan salmonella Thypi, atau dapat disebetu

juga suatu penyakit infeksi usus halus 24

Yaitu penyakit lumpuh akibat virus 25

Cacing tambang

Page 55: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

44

sungai. Adapun air yang tergenang atau tidak mengalir seperti sumur akan

menjadi pusat berkembang biaknya bakteri secara baik.26

Menurut Mahmud Ahmad Nadjib, orang Islam janganlah buang hajat

di tempat-tempat sumber air dan yang tergenang. Hal ini mencegah

penyebaran penyakit bilharziasis (schistosomiasis) yang menyebabkan

kanker kandung kemih. Kerusakan hati berjangkit karena bilharziasis yang

mengakibatkan pembengkakan hati, limpa dan bisa menjadi kanker hati,

demikian pula wabah korela dan radang hati.27

Pada hakikatnya, air adalah kekayaan yang mahal dan berharga. Akan

tetapi, karena Allah menyediakannya di laut, sungai, bahkan hujan secara

gratis, dan kondisi air dapat terjadi secara tetap karena adanya proses

hidrologi, maka manusia seringkali tidak menghargai air sebagaimana

mestinya. Kegiatan industri, pertanian, tronsportasi, energi, dan pemukiman,

yang membuang limbahnya ke sungai, tanah dan laut, menyebabkan

meningkatnya kadar pencemaran air. Jika sebelumnya air yang mengalir di

sungai-sungai ataupun danau-danau aman untuk dikonsumsi, sekarang

manusiapun enggan dan khawatir untuk mengkonsumsinya, sehingga air

bersih semakin lama terasa semakin berkurang.28

Rasulullah saw menasehati agar tidak membuang hajat dalam air yang

tergenang. Tindakan ini menyerupai apa yang kita kenal sekarang sebagai

26

Ahmad Syauqi Al-Fanjari, Nilai Kesehatan Dalam Syariat Islam, (Jakarta: BUMI

AKSARA, 1996), h. 27-29 27

Mahmud Ahmad Nadjib, Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam (Jakarta: CV: Pustaka

Mantiq, 1994) cet. IV, h. 63 28

Maizer Said Nahdi dan Aziz Ghufron, “Etika Lingkungan Dalam perspektif Yusuf

Qardhawi”, (jurnal al-Jami‟ah vol. 44 No, 1, 2006) , h. 16

Page 56: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

45

sanitasi29

atau kesehatan lingkungan yang berpangkal dari kebersihan

rumah.30

B. Hadis Menjaga Kebersihan Tempat Umum

Tempat umum atau tempat-tempat yang biasa dikunjungi dan dimanfaatkan

oleh masyarakat umum merupakan milik bersama bukan milik pribadi sehingga

kewajiban untuk menjaga kebersihan dan kelestariaannya merupakan tanggung

jawab bersama. Rasullullah saw bersabda:

بن سعيد أن أت وحديثو حفص أبو الط اب بن وعمر الر ملي سويد بن ق اإسح ث ناحد ث هم الكم ثن يزيد بن نافع أخب رنا قال حد وة حد ثو الميي سعيد أبا أن شريح بن حي حد

ف الب راز الث لثة الملعن ات قوا وسل م عليو الل صل ى الل رسول قال قال 31جبل بن معاذ عن 32.والظل الط ريق وقارعة الموارد

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Suwaid al-Ramliy dan Umar bin

Khaththāb dan hadisnya lebih sempurna; bahwasannya Sa‟īd bin al-Hakam

menceritakan kepada mereka, katanya: Nāfi‟ bin Yazīd mencerita kepada

kami. Haywah bin Syuraih tela menceritakan kepadaku bahwa Abā Sa‟īd al-

Himyariy menceritakannya dari Mu‟ādz bin Jabal, seraya berkata:

Rasulullah saw bersabda: “Takutlah kamu dengan tiga hal terkutuk, yaitu

buang hajat pada sumber air, tempat berlalunya manusia dan pada tempat

berteduh” (HR. Abū Dāwud).

1. Takhrīj al-Hadīts

Dari matan hadis di atas, penulis menelusuri hadis menjaga

kebersihan tempat umum melalui kitab Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-

29

Sanitasi adalah pencegahan penyakit dengan menghilangkan atau mengendalikan faktor-

faktor lingkungan yang membentuk mata rantai penularan penyakit, atau dapat dipahami juga

dengan pengendalian semua faktor lingkungan dalam lingkungan fisik manusia yang dapat

menimbulkan dampak buruk terhadap perkembangan fisik, kesehatan dan daya hidup manusia.

Eryati Darwin, dkk, Etika Profesi Kesehatan, (Yogyakarta: Deepublish, 2014), h. 109 30

Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h.

292 31

Hadis ini bersambung sampai kepada Rasulullah saw dan dilihat dari kuantitas rawi

tergolong dalam hadis Ahad yakni hadis gharib (hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi

pada seluruh tingkatan (tabaqat) sanad atau walaupun dalam satu tingkatan sanad saja). 32

Abī Dāwud Sulaimān bin al-Asy‟ats, Sunan Abī Dāwud, (Riyadh: Bait al-Afkar), h. 28.

Page 57: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

46

Hadīts al-Nabawiyyah dan Mausu‟ah Atraf al-Hadīts al-Nabawiyyah al-

Syarīf maka ditemukan data sebagai berikut:

33

Mu’jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah

34 وقى1. Sahīh Muslim kitāb al-tahārah bab 68

2. Sunan Abū Dāwud kitāb al-tahārah bab 47

3. Sunan Ibnu Mājah kitāb al-tahārah bab 24

م: طهارة د: طهارة

طهارة : جو الب راز35

1. Sunan Abū Dāwud kitāb al-tahārah bab 47

2. Sunan Ibnu Mājah kitāb al-tahārah bab 24 د: طهارة

طهارة :جو

لعن36 1. Sunan Abū Dāwud kitāb al-tahārah bab 47

2. Sunan Ibnu Mājah kitāb al-tahārah bab 24 د: طهارة

طهارة :جو

Mausu’ah Atraf al-Hadīts al-Nabawiyyah al-Syarīf

37طريق الناساللعنني, الذي يتخلى ف ات قوا Sunan Abī Dāwud, hadis ke 58 د-

2. Fiqh al-Hadīts

Hadis diatas juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sahih Muslim

dengan matan sebagai berikut:

ث نا عا عن إساعيل بن جعفر. قال ابن أيوب: حد ي يي بن أي وب و ق ت يبة وابن حجر. جث نا وسل م عليو الل صل ى الل رسول إساعيل. أخب رن العلء عن أبيو عن أب ىري رة: أن حد

33

Lampiran 2, h.77-78 34

AJ. Wensinck, Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah, v. 7, h. 298 35

AJ. Wensinck, Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah, v. 1, h. 170 36

AJ. Wensinck, Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah, v.6, h. 129 37

Abu Hājir Muhammad al-Sa‟id Bin Basyuni Zaghlul, Mausu‟ah Atraf al-Hadīts al-

Nabawiyyah al-Syarīf, v. 1, h. 161

Page 58: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

47

( ات قوا)قال الل و؟ قال )ال ذى ي تخل ى ف الط ريق الن اس اللع انان يا رسول قالوا: وما اللع ان ني 38أو ف ظلهم.

Telah menceritakan kepada kam Yahya bin Ayub dan Qutaibah dan

Ibnu Hujrin. Semuanya dari Ismail bin Ja‟far. Ibnu Ayub berkata: telah

menceritakan kepada kami Ismail, telah mengabarkan kepadaku al-

Mula‟ dari Ayahnya dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah saw

bersabda: “Takutlah kamu dengan dua hal terkutuk, mereka berkata:

Apa dua hal terkutuk tersebut ya Rasulullah?, Rasulullah menjawab

yaitu orang yang buang hajat di tempat berlalunya manusia dan pada

tempat berteduh”.

Dilihat dari matan hadis mengenai kebersihan tempat umum terdapat

perbedaan antara periwayatan Abu Dawud dan Imam Muslim. Pada kedua

hadis diatas terjadi perbedaan mengenai hal-hal yang terkutuk, dalam

periwayatan Abu Dawud disebutkan الث لثة( الملعن ات قوا ) terdapat tiga hal yang

terkutuk yaitu buang hajat pada sumber air, tempat berlalunya manusia dan

pada tempat berteduh, sedangkan dalam periwayat Imam Muslim hanya

disebutkan dua hal terkutuk اللع ان ني( )ات قوا yaitu buang hajat di tempat

berlalunya manusia dan pada tempat berteduh.

Meskipun terlihat berbeda, dua hadis diatas tidaklah tergolong dalam

hadis yang kontradiktif (mukhtalif) karena hadis periwayatan Abū Dāwud

dan Imam Muslim memiliki makna yang sama. sebagaimana diketahui

bahwa yang dimaksud hadis kontradiktif yaitu hadis yang bertentangan

maknanya antara satu dan lainnya.39

38

Abū al-Husain Muslim bin al-Hajjāj, Sahīh Muslim, h. 226 39

Abdul Majid Khon, Takhrij dan Metode Memahami Hadis, (Jakarta: AMZAH, 2014), h.

195

Page 59: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

48

ت قواا اللعنني (takutlah kalian pada dua hal yang dilaknat). Al-Hafidz

al-Khaththib berkata, “Beliau menghendaki dua hal yang menimbulkan

laknat, yang membawa manusia kepada laknat itu, dan menyeru mereka

kepada laknat. Orang yang melakukan keduanya akan mendapatkan laknat

dan cacian”. Yakni secara adat manusia pasti melaknat yang demikian itu.

Ketika dua hal itu menjadi sebab munculnya laknat, maka perbuatan itu

dihubungkan kepada laknat dan kedua perbuatan itu seakan-akan menjadi

pelaknat.40

Dengan kata lain, laknat disandarkan kepada keduanya sebagai

sebuah majaz aqli. Kadang-kadang pelaknat artinya adalah yang dilaknat,

fā‟il (subjek) yang artinya maf‟ūl (objek). Sebagaimana ungkapan mereka: مر

.(telah berlalu orang yang dikekang) مر مكتوم yang artinya adalah كات

Dengan demikian maka aslinya adalah: مللعون فاعلوإتقوا المرين ا (jauhilah oleh

kalian dua perkara yang terlaknat pelaku keduanya). الذي يتخلى ف طريق الناس

(orang yang buang hajat di tengah jalan orang banyak), dengan kata lain:

buang air besar atau buang air kecil di tempat berlalunya orang banyak. Di

dalam kitab at-Tawassuth syarh Sunan Abi Daud, ia berkata, “yang

dimaksud dengan التخلى adalah menyendiri untuk buang hajat, baik air besar

maupun air kecil, karena najis dan kotor ada pada kedua perbuatan itu”.

Maka tidak sah tafsir al-Nawawi; bahwa hal itu adalah buang air besar. Jika

itu benar maka buang air kecil ditambahkan kepadanya dengan landasan

40

Abu Ath-Thayib Muhammad Syamsul Haq Al Azhim Abadi, Aunul Ma‟bud: Syarh

Sunan Abu Dawud, Penerjemah Asmuni. v. 1, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), h. 72

Page 60: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

49

qiyas. Yang dimaksud dengan jalan adalah jalan yang digunakan untuk

berlalu dan bukan jalan yang jarang dilalui.41 (hal-hal yang terlaknat) لعنامل

adalah bentuk jamak dari kata ملعنة yang artinya tempat laknat berada.

داملوار (sumber-sumber air). Yang dimaksud sumber-sumber adalah

aliran-aliran dan jalur-jalur menuju ke tempat air.

dengan kata lain, tempat (atau di tempat berteduh mereka) أو ظلهم

berteduh orang banyak yang digunakan untuk tiduran dan persinggahan

dimana mereka singgah dan duduk di dalamnya, dan bukan setiap keteduhan

haram untuk buang hajat di bawah serumpun pohon. Dan tidak diragukan

bahwa rumpun pohon pasti memiliki keteduhan. Hadis ini menunjukkan

pengharaman buang hajat di tengah jalan orang banyak atau di bawah

tempat teduh mereka, karena perbuatan yang demikian itu menyakiti kaum

muslimin dengan meletakkan najis dan sesuatu yang menjijikkan.42

di) والظل

bawah naungan), dengan kata lain: keteduhan di bawah pohon rindang dan

lain-lain sebagaimana telah disebutkan di muka.43

al-Khaththabi dan

selainnya dari kalangan ulama berkata bahwa yang dimaksud dengan الظل

adalah tempat yang dijadikan manusia untuk berteduh, tempat singgah dan

tempat mengistirahatkan unta, atau tempat berkumpul. Dalam hal ini, bukan

41

Abu Ath-Thayib Muhammad Syamsul Haq Al Azhim Abadi, Aunul Ma‟bud: Syarh

Sunan Abu Dawud, v. 1, h. 73 42

Abu Ath-Thayib Muhammad Syamsul Haq Al Azhim Abadi, Aunul Ma‟bud: Syarh

Sunan Abu Dawud, h. 73 43

Abu Ath-Thayib Muhammad Syamsul Haq Al Azhim Abadi, Aunul Ma‟bud: Syarh

Sunan Abu Dawud, h. 74-75

Page 61: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

50

berarti setiap tempat berteduh diharamkan untuk buang air dibawahnya,

sabda Nabi saw juga pernah melakukan buang air di bawah pohon kurma.

Yusuf al-Qardhawi berpendapat bahwa Rasulullah saw telah

menghimbau agar jangan sekali-kali melakukan perbuatan yang biasanya

dikerjakan oleh orang-orang bodoh, orang-orang yang tidak

memperhitungkan akibatnya. Kebiasaan mereka ini merupakan penyakit

menular yang berbahaya dan merupakan fenomena yang dapat mencemari

lingkungan dan perbuatan tersebut bertentangan dengan cita rasa yang sehat

dan tidak mencerminkan ciri-ciri manusia maju. Diantara perbuatan-

perbuatan itu ialah kencing dalam air –khususnya air yang keruh- dalam

tempat mandi, buang air di tempat teduh, di jalan tempat orang lewat atau di

sumber tempat mengalirnya air, Rasulullah menyebut hal ini sebagai “Tiga

perbuatan yang dilaknat”. Ketiganya dapat mendatangkan laknat Allah,

para malaikat dan laknat orang-orang saleh.44

Jumhur ulama memahami larangan ini sebagai penyucian diri, dan

dikatakan pula harus diharamkan karena hal itu mengganggu kaum muslim.

Secara zahir hadis tentang larangan buang hajat sembarangan telah jelas

pengharamannya. Akan tetapi kita mengatakan bahwa itu termasuk dosa-

dosa besar karena adanya laknat bagi pelakunya.45

Menurut Ahmad Syauqi al-Fanjari, maksud dari sumber air adalah

mata air, sungai dan sumur, termasuk juga air laut yang sering digunakan

untuk memenuhi kebutuhan hidup walaupun hanya untuk mencuci. Dan

44

Yusuf Al-Qardhawi, Fiqh Peradaban: Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan.

Penerjemah Faizah Firdaus, (Surabaya: dunia ilmu, 1997), h. 193 45

Imam an-Nawawi, Syarah Ringkas Riyadhus Shalihin, v.2, h. 872

Page 62: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

51

yang dimaksud dengan tempat berteduh pada masa sekarang adalah tembok

rumah, trotoar, dan di bawah pohon.46

Bagian dari cinta kebersihan adalah menghilangkan berbagai halangan

dan rintangan di jalan. Menjaga kebersihan tempat yang banyak dilalui

orang sangat penting karena jika saja tempat itu kotor dan menjadi sarang

penyakit, maka akan sangat mudah menular pada banyak orang dalam

waktu yang bersamaan.

Tentang kebersihan jalan, Islam menjamin orang-orang yang

menggunakan jalan memperoleh keselamatan, kenyamanan dan

ketentraman. Oleh karena itu bagi orang yang menyingkirkan suatu kotoran

yang mengganggu para pengguna jalan maka balasan baginya seperti

balasan orang yang bersedekah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:

ث نا يي بن يي قال ق رأت على مالك عن سي عن أب صالح عن أب ىري رة أن حد نما رجل يشي بطريق و الل صل ى الل رسول جد غصن شوك على عليو وسل م قال ب ي

47لو ف غفر لو الل الط ريق فأخ ره فشكر Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya

bacakan di hadapan Malik; dari Sumaiy dari Abu Shalih dari Abu

Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Ketika laki-laki sedang berjalan dan menemukan ranting berduri di

tengah jalan, kemudian dia menyingkirkan ranting tersebut hingga

Allah pun bersyukur kepadanya lalu mengampuni dosa-dosanya”.

(HR. Muslim) 48

46

Ahmad Syauqi Al-Fanjari, Nilai Kesehatan Dalam Syariat Islam, h. 32 47

Abī al-Husain Muslim bin al-Hajjāj, Sahīh Muslim, h. 1521 48

Hadis di atas menjelaskan keutamaan menghilangkan hal-hal yang berbahaya dari jalan,

baik berupa pohon yang membahayakan, menghilangkan duri dan paku, menyingkirkan batu,

kotoran, bangkai dan lainnya. Menyingkirkan hal-hal berbahaya ini dari jalan termasuk salah satu

cabang-cabang keimanan. Hadis ini juga mengingatkan kembali akan keutamaan melakukan hal-

hal yang bermanfaat bagi kaum muslimin, dan menghilangkan hal-hal yang dapat membahayakan

kaum muslimin. Imam an-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, v. 11 (Jakarta: Darus Sunnah, 2014),

h. 771

Page 63: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

52

3. Perspektif Ilmu Kesehatan

Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta tempat umum

yang bersih, indah dan nyaman perlu adanya penanganan sampah yang serius di

jalan-jalan, tempat-tempat umum dan ruang terbuka hijau sehingga

pengendalian kebersihan dan keindahan lingkungan dapat terlaksana dengan

efektif. Sehingga tidak mengganggu kesehatan masyarakat, seperti polusi

(baik polusi air dan udara) lingkungan kotor, kumuh, limbah (baik limbah

pabrik, rumah tangga). Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,

indah dan nyaman tentu perlu kepedulian semua pihak mulai dari masyarakat

hingga Pemerintah Daerah.

Dalam ilmu pencegahan penyakit (preventif disease) dan ilmu

pengetahuan alam diketahui bahwa membiarkan lingkungan kotor atau tidak

membersihkannya dari najis, kotoran atau semua perantara yang

menyebabkan penyebaran wabah, tentu akan memberi dampak buruk yang

sangat besar terhadap manusia.49

Sekitar 55% sumber penularan penyakit demam berdarah terjadi di

tempat-tempat umum, oleh karena itu tempat-tempat umum perlu menjadi

perhatian utama dalam pemberantasan penyakit. Terjadinya penyakit-

penyakit tersebut disebabkan lingkungan yang buruk dan perilaku yang

tidak sehat seperti tidak menggunakan air bersih, membuang sampah

sembarangan, membiarkan air tergenang dan kebiasaan merokok di tempat

49

Mahir Hasan Mahmud, Terapi Air: Keampuhan Air dalam Mengatasi Aneka Penyakit

Berdasarkan Wahyu dan Sains, (jakarta: Qultum Media, 2008), h. 58-59

Page 64: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

53

umum. Kondisi lingkungan yang buruk dan perilaku yang tidak sehat di

tempat-tempat umum dapat menimbulkan berbagai penyakit.50

C. Hadis Kebersihan Rumah

Rumah merupakan tempat tinggal, tempat berteduh, beristirahat dan

berkumpul bersama keluarga. Oleh karena itu kebersihan dan kesehatan

lingkungan sekitar rumah tidak boleh diabaikan begitu saja, karena lingkungan

rumah yang kotor dapat mengganggu dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Rasulullah saw bersabda:

ث نا خالد ب ث نا أبو عامر العقدي حد د بن بش ار حد ث نا مم اس يإلياس , و ي قال : ابن إ ن حد عت سعيد بن املسي ب عن صالح ابن أب حس ان قال و طيب يب الط يب قول إن الل ي 51س

هوا ، نظيف يب الن ظافة ، كرمي يب الكرم ، جواد يب اجلود ، ف نظفوا أفنيتكم وال تشب 52 بالي هود

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyār, telah

menceritakan kepada kami Abu „Āmir al-„Aqadiy, telah menceritakan

kepada kami Khālid bin Ilyās, dan dia berkata; Ibnu Ibās dari Sālih ibnu Abi

Hassān berkata, aku telah mendengar Sa‟id bin al-Musayyab berkata:

Sesunguhnya Allah itu baik, menyukai sesuatu yang baik, Allah itu suci

(bersih) dan menyukai sesuatu yang bersih, Allah itu mulia dan menyukai

kemuliaan, Allah itu penderma dan menyukai kedermawanan maka

50

Dinas Kesehatan Provinsi Bali, PHBS di Tempat Umum, artikel diakses pada Rabu, 23

Agustus 2017 dari http://www.diskes.baliprov.go.id/id/PERILAKU-HIDUP-BERSIH-DAN-

SEHAT--PHBS--DI-TEMPAT-TEMPAT-UMUM 51

Hadis ini diriwayatkan hanya sampai pada tingkatan tabi‟in (Maqthu‟) dan dilihat dari

kuantitas rawi tergolong dalam hadis ahad yakni hadis gharib (hadis yang diriwayatkan oleh

seorang perawi pada seluruh tingkatan (tabaqat) sanad atau walaupun dalam satu tingkatan sanad

saja).

Manna‟ al-Qaththan mengatakan bahwa hadis maqthu‟ yaitu perkataan dan perbuatan yang

disandarkan kepada tabi‟in atau orang yang di bawahnya, baik bersambung sanadnya ataupun

tidak, Jika dilihat dari pengertian yang dipaparkan oleh Manna‟ al-Qaththan maka hadis maqthu‟

sama dengan atsar. Manna‟ al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Hadis,Penerjemah Mifdhol

Abdurrahman (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), h. 174

Adapun kehujahan hadis maqthu‟ yaitu tidak dapat dijadikan hujjah dalam hukum syara‟

karena ia tidak datang dari Nabi saw. Akan tetapi, jika di sana ada bukti-bukti yang menunjukkan

ke-marfu‟-annya, maka dihukumi marfu‟ mursal. Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, (Jakarta:

Amzah, 2012), h. 263 52

Abī „Isa Muhammad bin 'Isa bin Saurah al-Tirmidzī, Jami‟ Tirmidzī, (Riyadh: Bait al-

Afkar), h. 449

Page 65: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

54

bersihkanlah teras rumahmu dan janganlah menyerupai kaum Yahudi (HR.

Tirmidzi)

1. Takhrīj al-Hadīts

Dari matan hadis di atas, penulis menelusuri hadis kebersihan rumah

melalui kitab Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah

dengan menelusuri kata ف ظ ن dan طيب maka ditemukan data sebagai

berikut:53

Mu’jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah

54ظفنSunan al-Tirmidzī kitāb adab bab 41 :ادب ت

55طيب Sunan al-Tirmidzī kitāb adab bab 41 :ادب ت

2. Fiqh al-Hadīts

Rumah sebagai kebutuhan pokok manusia merupakan tempat

membangun kehidupan keluarga, disanalah manusia berteduh, beristirahat

dan berkumpul bersama keluarga. Lingkungan yang bersih akan

memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia dan sebaliknya

lingkungan yang tidak bersih akan memberikan dampak negatif bagi

kesehatan manusia. Dalam teks hadis diatas terdapat perintah untuk

membersihkan halaman rumah, meskipun hanya disebutkan dengan redaksi

halaman rumah, tentunya seluruh bagian rumah pun harus dibersihkan. Oleh

53

Lampiran 3, h. 80 54

A.J. Wensinck, Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah, v.6, h. 483 55

A.J. Wensinck, Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah, v.4 h. 68

Page 66: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

55

karena itu kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar rumah tidak boleh

diabaikan begitu saja, karena lingkungan rumah yang kotor dapat

mengganggu dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Imam al-Mubarakfuri berpendapat, jika kita telah teguh bahwa Allah

itu Mulia, maha Pemurah, dan menyukai kebersihan, maka manusia sebagai

hamba Allah memiliki kewajiban memperindah dan memperbaiki segala

sesuatu yang memungkinkan dapat diperindah dan diperbaiki, dan juga

bersihkanlah segala sesuatu yang mudah bagi kalian membersihkannya

hingga halamam atau pekarangan rumah. Hal tersebut merupakan kinayah

(kata kiasan) dari semulia-mulia-Nya dan benar-benar kemurahan-Nya,

karena sesungguhnya halaman atau pekarangan rumah jika luas dan bersih

adalah suatu keindahan. Menurutnya, janganlah kita menyerupai kaum

Yahudi yang tidak menerapkan kesucian dan kebersihan (lahir dan batin),

sedikit wangi, bakhil, jorok, hina, dan rendah.56

Menurut Yusuf al-Qardhawi, orang Arab dahulu adalah masyarakat

yang cenderung mengikuti perilaku masyarakat Badui. Mereka pada

umumnya tidak memperhatikan masalah kesehatan dan kebersihan badan,

pakaian, rumah sebagaimana yang dilakukan oleh masyarakat kota pada

masa itu.57

Abdul Basith Muhammad Sayyid mengatakan bahwa maksud halaman

di sini adalah tempat-tempat dan sudut dalam rumah yang jarang tersentuh

tangan ketika membersihkannya dan tempat lapang di depan rumah.

56

Ahmad Erwan, “Higeinitas Perspektif Hadis,” (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin: UIN

Syarif Hidayatullah, 2008), h. 53 57

Yusuf Al-Qardhawi, Fiqh Peradaban: Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan.

Peneremah Faizah Firdaus, h. 368

Page 67: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

56

Biasanya halaman di sudut rumah jarang dibersihkan, sedangkan yang

berada di tempat lapang sering menjadi tempat untuk membuang sampah

sembarangan sehingga mengundang banyak serangga dan bakteri.58

3. Perspektif Ilmu Kesehatan

Rumah yaitu suatu bangunan untuk tempat tinggal, dalam pengertian

yang luas rumah bukan hanya sebuah bangunan struktural, melainkan

tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan layak dipandang

dari berbagai segi kehidupan masyarakat.59

Rumah yang ideal adalah rumah yang terletak di lingkungan

pemukiman yang bersih dan sehat, antara lain mencakup cukup cahaya,

udara, air, sanitasi kamar mandi, tempat pembuangan sampah, halaman yang

bersih dan tanaman. 60

Kemajuan dibidang teknologi dan ilmu kesehatan telah memberikan

pengertian dan kesadaran kepada manusia bahwa rumah yang tidak sehat

adalah penyebab rendahnya taraf kesehatan jasmani dan rohani. Hal ini

memudahkan terjangkitnya penyakit dan mengurangi daya kerja atau daya

prodkusi seseorang.61

58

Abdul Basith Muhammad Sayyid, Rasulullah Sang Dokter, (Solo: Tiga Serangkai, 2006),

h. 86 59

Heinz Frick dan Tri Hesti Mulyani, Arsitektur ekologis, (Yogyakarta: PENERBIT

KANSIUS, 2006), h. 1 60

Departemen Agama, Pelestarian Lingkungan Hidup: Tafsir Al-Qur‟an Tematik, (Jakarta:

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2009), h. 197 61

Rudy Gunawan, Rencana Rumah Sehat, (Yogyakarta: PENERBIT KANSIUS, 2009), h.

9

Page 68: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

57

Menurut al-Kailani, tumpukan sampah hasil sapuan di rumah menjadi

penyebab banyaknya serangga, seperti lalat,62

lipas dan nyamuk63

serta

membantu berkembangnya kuman-kuman dan memindahkan penyakit-

penyakit yang bersumber dari jamur dan parasit kepada orang sehat.64

Para ilmuwan telah menetapkan beberapa karakteristik rumah yang

sehat yang pada prinsipnya tidak keluar dari kerangka yang ditetapkan

sunnah Nabi saw yang mulia. Semuanya itu dimaksudkan untuk

menghindari dari berbagai jenis penyakit menular.

Dalam pengertian rumah sebagai susunan ruang kediaman yang

tertutup dan terpisah dari pengaruh lingkungan luar, rumah harus dapat

menjauhkan manusia dari gangguan kesehatan yang disebabkan epidemi

penyakit menular.65

Sedangkan rumah dalam pengertian sebagai tempat

tinggal yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani manusia maka rumah

harus memenuhi beberapa kriteria, adapun kriteria rumah sehat menurut

WHO diantaranya:66

1. Harus dapat terlindungi dari hujan, panas, dingin dan berfungsi sebagai

tempat beristirahat.

2. Memiliki ruang terpisah, ruangan yang harus ada yaitu kamar tidur,

dapur, kamar mandi dan ruang tamu.

62

Lalat merupakan serangga yang sangat berbahaya. Sebab berkembang biaknya jenis ini

ditempat yang kotor, lalat memindahkan bibit penyakit melalui sayap dan kakinya dari satu orang

yang sakit kepada orang yang sehat, atau kotoran kepada makanan dan minuman. Diantara

penyakit yang dipindahkan oleh lalat yaitu Thypoid (suatu golongan bakteri yang di dalamnya

termasuk bakteri thypus), Desentri, bakteri yang meracuni makanan, polimyeletis, kolera dan

cacar. 63

Nyamuk hidup di daerah-daerah yang airnya tidak mengalir atau rumah yang kotor.

Serangga ini memindahkan penyakit malaria, filarial. 64

Ahmad Erwan, “Higeinitas Perspektif Hadis,” (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin: UIN

Syarif Hidayatullah, 2008), h. 54 65

Rudy Gunawan, Rencana Rumah Sehat, h. 11 66

Andie A. Wicaksono, Menciptakan Rumah Sehat, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2009), h. 4

Page 69: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

58

3. Memiliki ventilasi yang baik sehingga mendapat cahaya matahari.

4. Memiliki sumber air bersih dan saluran pembuangan air.

5. Memiliki tempat pembuangan sampah dan bebas dari pencemaran.

6. Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya.

7. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi dari

penyakit menular.

8. Memberi rasa aman dan lingkungan tetangga yang serasi.

Kriteria rumah menurut Winslow diantaranya:

1. Dapat memenuhi kebutuhan kehidupan.

2. Dapat memenuhi kebutuhan psikologis.

3. Dapat terhindar dari kecelakan.

4. Dapat terhindar dari penularan penyakit.

D. Hadis Larangan Menebang Pohon

Larangan menebang pohon sembarangan merupakan tuntutan untuk

menjaga kelestarian pepohonan yang memiliki manfaat besar bagi lingkungan,

karena itu manusia dilarang menebang pohon sembarangan kecuali dengan kadar

dan perhitungan yang baik, dan sebisa mungkin menanam pohon lain sebagai

penggantinya. Rasulullah saw bersabda:

ث نا نصر بن علي أخب رنا أبو أسامة عن ابن جريج عن عثمان بن أب سليمان عن سع يد حد عليو الل صل ى الل قال رسول : قال 67بن مم د بن جب ي بن مطعم عن عبد الل و بن حبشي

سئل أبو داود عن معن ىذا الديث ف قال رأسو ف الن ار الل وسل م من قطع سدرة صو ب

67

Hadis ini muttashil sampai kepada Rasulullah saw dan dilihat dari kuantitas rawi

tergolong dalam hadis ahad yakni hadis gharib (hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi pada

seluruh tingkatan (tabaqat) sanad atau walaupun dalam satu tingkatan sanad saja).

Page 70: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

59

م عبثا وظلما ىذا الديث متصر ي عن من قطع سدرة ف فلة يستظل با ابن الس بيل والب هائ ث نا ملد بن خالد وسلمة ي عن ابن بغي حق يكون لو فيها صو ب الل و رأسو ف الن ار حد

ث نا عبد الر ز اق أخب رنا معمر عن عثمان بن أب سليمان عن رجل من ثقيف شبيب قاال حد 68.عليو وسل م نوه الل عن عروة بن الز ب ي ي رفع الديث إل الن ب صل ى

Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali berkata, telah mengabarkan

kepada kami Abu Usamah dari Ibnu Juraij dari Utsman bin Abu Sulaiman

dari Sa'id bin Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari Abdullah bin Hubsyi

ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa

menebang pohon bidara maka Allah akan membenamkan kepalanya dalam

api neraka." Abu Dawud pernah ditanya tentang hadits tersebut, lalu ia

menjawab, "Secara ringkas, makna hadits ini adalah bahwa barangsiapa

menebang pohon bidara di padang bidara dengan sia-sia dan zhalim;

padahal itu adalah tempat untuk berteduh para musafir dan hewan-hewan

ternak, maka Allah akan membenamkan kepalanya di neraka." Telah

menceritakan kepada kami Makhlad bin Khalid dan Salamah -maksudnya

Salamah bin Syabib- keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami

Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Utsman

bin Abu Sulaiman dari seorang laki-laki penduduk Tsaqif dari Urwah bin

Az Zubair dan ia memarfu'kannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

seperti hadits tersebut."

1. Takhrīj al-Hadīts

Dari matan hadis diatas, penulis menelusuri hadis larangan menebang

pohon melalui kitab Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah

dan Mausu‟ah Atraf al-Hadīts al-Nabawiyyah al-Syarīf maka ditemukan data

sebagai berikut:69

68

Abū Dāwud Sulaimān bin al-Asy‟ats, Sunan Abī Dāwud, h. 562 69

Lampiran 4, h. 82

Page 71: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

60

Mu’jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah

70 قطع Sunan Abī Dāwud kitāb Adab bab 159 :ادبد

71سدرSunan Abī Dāud kitāb Adab bab 159 :ادبد

72رأس Sunan Abī Dāwud kitāb Adab bab 159 :ادبد

Kemudian penulis menelusuri hadis melalui kitab Mausu‟ah Atraf al-

Hadīts al-Nabawiyyah al-Syarīf yaitu melalui awal kata pada matan hadis:

Mausu’ah Atraf al-Hadīts al-Nabawiyyah al-Syarīf

73 رأسو ف الن ار من قطع سدرة صو ب الل و Sunan Abī Dāwud, hadis ke 8569 د-

2. Fiqh al-Hadīts

Teks hadis diatas menjelaskan tentang larangan panebangan pohon

secara sia-sia. Sebagaimana maksud dari teks hadis yang dijelaskan oleh Abu

Dawud yaitu bahwa maksud dari hadis diatas adalah barang siapa menebang

pohon bidara di padang sahara yang tandus dengan sia-sia & zhalim, padahal

pohon itu adalah tempat untuk berteduh para musafir dan hewan-hewan ternak,

maka Allah akan membenamkan kepalanya di neraka.

70

A.J. Wensinck, Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah, v.5, h. 421 71

A.J. Wensinck, Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah, v.5, h. 775 72

A.J. Wensinck, Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah, v.2, h. 198 73

Abu Hājir Muhammad al-Sa‟id Bin Basyuni Zaghlul, Mausu‟ah Atraf al-Hadīts al-

Nabawiyyah al-Syarīf, v.8, h. 787

Page 72: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

61

Menurut Yusuf Al-Qardhawi ancaman neraka bagi orang yang

menebang pohon sidrah74

menunjukkan bahwa pentingnya menjaga

kelestarian dan kesehatan lingkungan agar tercipta suatu keharmonisan.

Karena keharmonisan antar makhluk hidup harus dijaga, sedangkan menebang

pohon sidrah merupakan salah satu bentuk perbuatan yang dapat mengancam

unsur-usur ekosistem yang sangat penting untuk keselamatan seluruh makhluk

di muka bumi.75

Dari hadis diatas dapat dipahami bahwa al-sunnah juga menyerukan

perlindungan dan pelestarian lingkungan yakni dengan melarang menebang

pohon tanpa tujuan kemaslahatan. Dalam al-Qur‟an juga dijelaskan bahwa

kerusakan yang dilakukan manusia di muka bumi ini adalah merusak

tumbuhan sebagaimana firman Allah swt:

dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk

mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan

binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (QS. Al-

Baqarah: 205).76

74

Pohon sidrah adalah pohon yang terkenal dengan sebutan al-Sidr. Pohon ini tumbuh di

padang pasir, tahan terhadap panas dan tidak memerlukan banyak air. Pohon sidrah digunakan

sebagai tempat berteduh para musafir, orang yang mencari lahan peternakan, pengembala dan juga

orang yang mempunyai tujuan tertentu,. Disamping itu, buah pohon tersebut juga bisa dimakan. 75

Yusuf Al-Qardhawi, Fiqh Peradaban: Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan,

Penerjemah Faizah Firdaus, h. 181 76

Dijelaskan dalam tafsir at-thabari bahwa kehancuran yang dilakukan oleh kaum munafik

yaitu merusak tanaman dan binatang ternak, mereka membakar tanaman kaum muslimin dan

membunuh ternak. (Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir ath-Thabari, Tafsir ath-Thabari, V.3 (Jakarta:

Pustaka Azzam, 2008), H. 500

Page 73: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

62

Hadis larangan menebang pohon juga didukung oleh hadis anjuran

untuk menanam pohon dan segala apa yang dapat bermanfaat bagi makhluk

hidup. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:

ث نا أبو ث نا ق ت يبة بن سعيد حد ث نا حد ثن عبد الر حن بن المبارك حد عوانة ح و حد الل صل ى الل قال رسول أبو عوانة عن ق تادة عن أنس بن مالك رضي الل و عنو قال

ر أو إنسان أو عليو وسل م ما من مسلم ي غرس غرسا أو ي زرع زرعا ف يأكل منو طي 77 بيمة إال كان لو بو صدقة

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah

menceritakan kepada kami Abu 'Awanah. Dan diriwayatkan pula telah

menceritakan kepada saya 'Abdurrahman bin Al Mubarak telah

menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin

Malik radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslimpun yang bercocok

tanam atau menanam satu tanaman lalu tanaman itu dimakan oleh

burung atau menusia atau hewan melainkan itu menjadi shadaqah

baginya".

Penanaman pohon di suatu lahan akan sangat bermanfaat terhadap

alam, seperti menjadi sumber makanan bagi manusia dan hewan,

membersihkan dan menyejukkan udara, keberadaan air dalam tanah dan

menjaga siklus oksigen, pembangunan secara besar-besaran yang terjadi

mengakibatkan ruang hijau semakin sempit sehingga perubahan iklim

semakin tidak menentu. Hal ini tentunya akan memicu pemanasan global

dan percemaran udara yang terdapat di lingkungan juga tidak dapat

diturunkan. 78

77

Abū Abdullāh Muhammad bin Ismā‟īl bin Ibrāhīm bin al-Mughīrah al-Bukhārī, Sahīh al-

Bukhārī, h. 306 78

Ulfah Utami, Konservasi Sumber Daya Alam: Persektif Islam dan Sains, (Malang, UIN

Malang Press, 2008), h. 169

Page 74: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

63

3. Perspektif Ilmu Kesehatan

Bencana alam yang terjadi seperti banjir, tanah longsor, cadangan air

dalam tanah berkurang dan pemanasan global, dikarenakan hutan-hutan mulai

gundul. Manusia sering menebang pohon secara sembarangan dan tidak

menanam pohon kembali. Hutan yang seharusnya ditumbuhi tanaman dan

pepohonan yang merupakan produsen oksigen dan peresap air berubah

menjadi perumahan, mall, pabrik, jalan tol, dan lain sebagainya.

Pohon sangat berfungsi dalam kesehatan, dan rumusan kesehatan yang

diperoleh dari pohon tersebut ialah:

1. Manfaat orologis, akar pohon dan tanah merupakan satu kesatuan

yang kuat, sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah.

2. Manfaat hidrologis, dalam hal ini di maksudkan bahwa tanaman pada

dasarnya akan menyerap air hujan.79

3. Manfaat klimatologis, dengan banyaknya pohon, akan menurunkan

suhu setempat, sehingga udara sekitarnya akan menjadi sejuk dan

nyaman. Maka, kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung sangat

besar artinya.

4. Manfaat edaphis, ini manfaat dalam kaitan tempat hidup binatang. Di

lingkungan yang penuh dengan pohon, satwa akan hidup dengan

tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.80

5. Manfaat ekologis, lingkungan yang baik adalah seimbang antara

struktur buatan manusia dan struktur alam.

79

Mattulada, Lingkungan Hidup Manusia (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994), h. 9 80

Tresna Sastrawijaya, Pencemaran Lingkungan (Jakarta: Rineka Cipta 2000), h. 7

Page 75: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

64

6. Manfaat protektif, yaitu manfaat karena pohon dapat memberikan

perlindungan, misalnya terhadap terik sinar matahari, angin kencang,

penahan debu, serta peredam suara. Disamping juga melindungi mata

dari silau.

7. Manfaat hygienis, adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari

menghasilkan O2 (oksigen) yang sangat di perlukan oleh manusia, dan

sebaliknya dapat menyerap CO2 (karbondioksida) yaitu udara kotor

hasil gas buangan sisa pembakaran.

Page 76: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

65

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis pada al-kutub al-sittah,

konsep kebersihan dan kesehatan lingkungan dalam hadis sama dengan konsep

etika lingkungan biosentrisme yaitu teori yang memandang setiap kehidupan dan

makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga sehingga manusia memiliki

kewajiban moral terhadap lingkungan. Oleh karena itu manusia harus selalu

menjaga kebersihan sumber air, kebersihan rumah, kebersihan tempat umum dan

tidak menebang pohon dan tanaman di tempat-tempat umum tanpa tujuan yang

tidak jelas.

Anjuran hadis untuk mejaga kebersihan dan kesehatan lingkungan tidak

hanya terkait pada etika tetapi juga bernilai ibadah. Sehingga dengan

mengamalkan hadis-hadis tersebut niscaya dapat terwujud lingkungan yang bersih

dan sehat.

B. Saran

Setelah penulis melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi

ini, maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Sebagai seorang muslim kita memiliki kewajiban untuk memperhatikan dan

menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

2. Kepada lembaga keilmuan khusunya lembaga keilmuan keagamaan agar

lebih memperkaya kajian-kajian islam mengenai kebersihan dan kesehatan

Page 77: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

66

lingkungan yang berwawaskan al-Qur‟an dan hadis guna memperkaya

khazanah kajian hadis.

3. Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Fakultas Ushuluddin

disarankan untuk menambahkan bahan bacaan islam mengenai kebersihan

dan kesehatan lingkungan yang berwawaskan al-Qur‟an dan hadis.

4. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah diharapkan untuk meningkatkan

kesadaraan tentang pentingnya budaya hidup sehat khususnya menjaga

kebersihan lingkungan kampus.

Page 78: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

67

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Abu Ath-Thayib Muhammad Syamsul Haq Al Azhim, Aunul Ma‟bud:

Syarh Sunan Abu Daud, Penerjemah Asmuni, Jakarta: Pustaka Azzam,

2007

Abdurrahman, Memelihara Lingkungan Dalam Ajaran Islam, Bandung: 2012

Adisasmito, Wiku, Sistem Kesehatan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007

Antonius Atosakhi Gea dan Antonina Panca Yuni Wulandari, Relasi dengan

Dunia: Alam, Iptek, Kerja, Jakarta: PT Alex Media Komputindo

al-Asy‟ats, Abī Dāwud Sulaimān, Sunan Abī Dāud, Riyadh: Bait al-Afkar, t.t

Bagir, Muhammad, Fiqih Praktis I: Menurut Al-Qur‟an, As-Sunnah dan Pendapat

Para Ulama, Bandung: Penerbit Karisma, 2008

al-Bassam, Abdullah bin Abdurrahman, Syarah Bulughul Maram, Jakarta:

Pustaka Azzam, 2010

al-Bukhārī, Abū Abdullāh Muhammad bin Ismā‟īl bin Ibrāhīm bin al-Mughīrah,

Sahīh al-Bukhārī, Riyad: Maktabah al-Rasyad, 2006

Bustamin, Dasar-Dasar Ilmu Hadis, Jakarta: Ushul Press, 2009

Bustamin, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Chandra, Budiman, Kesehatan Lingkungan, Jakarta: EGC, 2006

Darwin, Eryati dkk, Etika Profesi Kesehatan, Yogyakarta: Deepublish, 2014

Departemen Agama, Pelestarian Lingkungan Hidup: Tafsir Al-Qur‟an Tematik,

Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2009

Dinas Kesehatan Provinsi Bali, PHBS di Tempat Umum, artikel diakses pada

Rabu 23 Agustus 2017 dari

http://www.diskes.baliprov.go.id/id/PERILAKU-HIDUP-BERSIH-

DAN-SEHAT--PHBS--DI-TEMPAT-TEMPAT-UMUM

Efendy, Daud, Manusia, Lingkungan dan Pembangunan Perspektif Islam,

Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008

Page 79: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

68

Erwan, Ahmad, Higenitas Dalam Perspektif Hadis, Skripsi Program Studi Tafsir

Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2008

Al-Fanjari, Ahmad Syauqi, Nilai Kesehatan Dalam Syariat Islam, Jakarta: BUMI

AKSARA, 1996

Frick, Heinz dan Tri Hesti Mulyani, Arsitektur ekologis, Yogyakarta: PENERBIT

KANSIUS, 2006

Gunawan, Rudy, Rencana Rumah Sehat, Yogyakarta: PENERBIT KANSIUS,

2009

al-Hajjāj, Abi al-Husain Muslim, Sahīh Muslim, Beirut: Dar al-Kutub al-„Ilmiyah,

1991

Hasan, Hamka, Metodologi Penelitian Tafsir Hadis, Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah, 2008

Hasan, Muhammad Tholhah, Islam dalam Perspektif Sosio Kultural, Jakarta:

Lantabora Press, 2005

Ibnu Mājah, Abi „Abdillah Muhammad bin Yazīd, Sunan Ibnu Mājah, Riyadh:

Bait al-Afkar, tt

Al-Juzairi, Fiqih Empat Madzhab, Penerjemah Chatibul Umam dan Abu

Hurairah, Jakarta: Darul Ulum Press, 1996

Keraf, Sonny, Etika Lingkungan Hidup, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara,

2010

Khon, Abdul Majid, Takhrij & Metode Memahami Hadis, Jakarta: Amzah, 2014

Al-Kirmani, Sahīh al-Bukhārī Bisyarh al-Kirmani, Beirut: Dar al-Fikr,t.t

Mahdi, Konsep Kebersihan dalam al-Qur‟an: Studi Kasus di Fakultas Ushuluddin

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Skripsi Program Studi Tafsir Hadis

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

Maizer Said Nahdi dan Aziz Ghufron, “Etika Lingkungan Dalam perspektif Yusuf

Qardhawi”, jurnal al-Jami‟ah vol. 44 No, 1, 2006

Mattulada, Lingkungan Hidup Manusia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994

Page 80: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

69

Munawwir, Ahmad Warson, Kamus al-Munawwir, Surabaya: Pustaka Progressif,

1997

Munji, Ahmad. 2014. Tauhid dan Etika Lingkungan. Teologia, 523, 515-539

Nadjib, Mahmud Ahmad Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam, Jakarta: CV:

Pustaka Mantiq, 1994

Al-Nasā‟ī, Abi Abdurrahman bin Ahmad bin Syu‟aib bin Ali al-Syuhair, Sunan

al-Nasā‟ī, Beirut: Dar el-Fikr, 2005

An-Nawawi, Shahih Muslim Bisyrh al-Nawawi, Beirut: Darl al-Fikr, 1981

-------, Syarah Shahih Muslim, Jakarta: Darus Sunnah, 2014

-------, Syarah Ringkas Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2013

Notoadmodjo, Soekidjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta: Rineka

Cipta, 2007

Al-Qaradhawi, Yusuf, Fiqih Peradaban: Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu

Pengetahuan, Penerjemah Faizah Firdaus. Surabaya: Dunia Ilmu, 1997

Al-Qaththan, Manna‟, Pengantar Studi Ilmu Hadis, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar,

2005

Rohan, Abujamin, Peranan Masjid Pada Lingkungan Hidup Jakarta: Media

Da‟wah, 1998

Sastrawijaya, Tresna, Pencemaran Lingkungan, Jakarta: Rineka Cipta 2000

Sayyid, Abdul Basith Muhammad, Rasulullah Sang Dokter, Solo: Tiga Serangkai,

2006

Shihab, Quraish, Tafsir al-Misbah, Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2002

Soemirat, Juli, Kesehatan Lingkungan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press,

2011

Sumantri, Arif, Kesehatan Lingkungan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2010

Taberani, M, Pengertian Fiqh al-Hadīt, 2016, artikel diakses pada 9 Agustus 2017

dari idr.iain-antasari.ac.id/5606/5/BAB%20II.pdf

Page 81: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

70

ath-Thabari, Abu Ja‟far Muhammad bin Jarir, Tafsir ath-Thabari, Jakarta: Pustaka

Azzam, 2008

Tim Lembaga Penelitian Universitas Islam Jakarta, Konsep Agama Islam tentang

Bersih dan Implikasinya dalam Kehidupan Masyarakat, Jakarta:

Universitas Islam Jakarta 1993

Tim MKU PLH, Pendidikan Lingkungan Hidup, Semarang: Universitas Negeri

Semarang, 2014

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

KEMENDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesis, Jakarta: Balai

Pustaka, 1990

al-Tirmidzi, Abi „Isa Muhammad bin 'Isa bin Saurah, Jami‟ Tirmizī, Riyadh: Bait

al-Afkar, t.t

Triwibowo, Cecep, Etika dan Hukum Kesehatan, Yogyakarta: Nuha medika, 2014

Utami, Ulfah, Konservasi Sumber Daya Alam Perspektif Islam dan Sains,

Malang: UIN-Malang Press, 2008

Wahid Iqbal Mubarak dan Nurul Chayatin, Ilmu Kesehatan Mayarakat: Teori dan

aplikasi, Jakarta: Salemba Medika, 2009

Wensinck, A.J, Mu‟jam al-Mufahras li al-Fāzi al-Hadīts al-Nabawiyyah,

Madinah: Maktabah Bril, 1936

-------, Miftāh al-Kunūz al-Sunnah, Lahore: Idarah Tarjaman Al-Sunnah, 1978

Wicaksono, Andie A, Menciptakan Rumah Sehat, Jakarta: Penebar Swadaya,

2009

Yuli Elisah, Ekologi dalam Perspektif Hadis, Skripsi Program Studi Ilmu Al-

Qur‟an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2016

Zaghlul, Abu Hājir Muhammad al-Sa‟id Bin Basyuni, Mausu‟ah Atraf al-Hadīts

al-Nabawiyyah al-Syarīf, Beirut: Dar al-Kitab al-„Ilmiyyah, t.t

Zulkifli, Arif, Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan, Jakarta: Salemba Teknika, 2014

Page 82: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

71

Lampiran 1

Hadis Kebersihan Sumber Air

a. Sahīh al-Bukhārī

ز م ر ى ن ب ن ح الر د ب ع ن أ :اد ن و الز ب ا أ ن ر ب خ أ :ال ق ب ي ع ا ش ن ر ب خ أ :ال ق ان م و الي ب ا أ ن ث د ح ال ي بولن أحدكم عليو وسل م الل صل ى الل ل و س ر ع س و ن أ ة ر ي ر ا ى ب أ ع س و ن أ و ث د ح ج ر ع ال

ائم 1و ن م ل س ت غ ي ث ال ذي ال يري ف الماء الد Telah menceritakan kepada kami Abū al-Yamān, ia berkata: telah

mengabarkan kepada kami Syu‟aib, seraya berkata: telah mengabarkan

kepada kami Abū al-Zinād bahwa „Abdurrahman bin Hurmuz al-A‟raj

menceritakan kepadanya, sungguh dia telah mendengar Abū Hurairah,

bahwasannya dia telah mendengar Rasulullah saw bersabda: “janganlah

seorang diantara kalian kencing pada tempat air tenang yang tidak

mengalir kemudian mandi di dalamnya”

b. Sahīh Muslim

ثن ر حد ث نا حرب بن زىي الن ب عن ىري رة أب عن سيين ابن عن ىشام عن جرير حد ائم الماء ف أحدكم ي بولن ال قال وسل م عليو الل صل ى 2 منو ي غتسل ث الد

Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb: telah menceritakan

kepada kam Jārir dari Hisyām dari Ibnu Sirin dari Abū Hurairah dari

Nabi saw bersabda: “janganlah seorang di antara kalian buang air di air

yang diam kemudian mandi di air tersebut”.

ن ع ث ي ا الل ن ث د ح ة ب ي ت ا ق ن ث د ح ح و ث ي ا الل ن ر ب خ أ اال ق ح م ر ن ب د م م و ي ي ن ب ي ا ي ن ث د ح و املاء ف ال ب ي ن ى أ ه ن و ن * أ وسل م عليو الل صل ى الل ل و س ر ن ع ر اب ج ن ع ي ب الز ب أ

3د اك الر

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin

Rumhi mereka berkata bahwa al-Laits telah mengabarkan kepada

mereka, dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah

menceritakan kepada kami al-Laits dari Abī al-Zubair dari Jābir

1Abū Abdullāh Muhammad bin Ismā‟īl bin Ibrāhīm bin al-Mughīrah al-Bukhārī, Sahīh al-

Bukhārī, (Riyad: Maktabah al-Rasyad, 2006), h. 40-41 2 Abū al-Husain Muslim bin al-Hajjāj, Sahīh Muslim, (Beirut: Dar al-Kutub al-„Ilmiyah,

1991), h. 235 3 Abū al-Husain Muslim bin al-Hajjāj, Sahīh Muslim, h. 235

Page 83: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

72

dariRasulullah saw bahwa beliau melarang mengkencingi air yang diam

(tidak mengalir)".

ا ا م ذ ى ال ق و ب ن م ن ب ام ه ن ع ر م ع م حدث نا اق ز الر د ب ع حدث نا ع اف ر ن ب د م م ان ث د ح و ا وقال ه ن م ث ي اد ح أ ر ك ذ ف وسل م عليو الل صل ى الل رسول د م م ن ع ة ر ي ر ى و ب أ حدث ناائم الماء ف ل ب ت ال وسل م عليو الل صل ى الل رسول مم د ت غتسل ث يري ال ال ذي الد

4 منو

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rāfi‟i, telah

menceritakan kepada kami Abdurrazaq, telah menceritakan kepada kami

Ma‟mar dari Hammām bin Munabbih berkata, telah menceritakan kepada

kami Abū Hurairah dari Muhammad Rasulullah saw kemudian ia

menyebutkan hadis dan berkata Muhammad Rasulullah saw: janganlah

kalian kencing pada tempat air tenang yang tidak mengalir kemudian

mandi di dalamnya.

c. Sunan Abī Dāwud

ث نا ث نا يونس بن أحد حد الن ب عن ىري رة أب عن مم د عن ىشام حديث ف زائدة حد ائم الماء ف أحدكم ي بولن ال قال وسل م عليو الل صل ى 5 منو ي غتسل ث الد

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yūnus, telah menceritakan

kepada kami Zāidah dalam sanad hadis Hisyām dari Muhammad dari

Abu Hurairah dari Nabi saw. Bersabda: “janganlah seorang di antara

kalian buang air di air yang diam kemudian mandi di air tersebut”.

d. Sunan al-Tirmidzī

ث نا ث نا غيلن بن ممود حد عن ىري رة أب عن منبو بن ه ام عن معمر عن الر ز اق عبد حد ائم الماء ف أحدكم ي بولن ال قال وسل م عليو الل صل ى الن ب 6 منو ي ت وض أ ث الد

Telah menceritakan kepada kami Mahmūd bin Ghailān, telah

menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Ma‟mar dari Hammām bin

Munabbih dari Abī Hurairah dari Nabi saw bersabda: “janganlah seorang

di antara kalian buang air di air yang diam kemudian berwudhu di air

tersebut”.

4 Abū al-Husain Muslim bin al-Hajjāj, Sahīh Muslim, h. 235

5 Abū Dāwud Sulaimān bin al-Asy‟ats, Sunan Abī Dāwud, (Riyadh: Bait al-Afkar, tt), h. 65

6 Abī „Isa Muhammad bin 'Isa bin Saurah al-Tirmidzī, Jami‟ Tirmidzi, (Riyadh: Bait al-

Afkar), h. 63

Page 84: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

73

e. Sunan al-Nasā‟ī

ث نا قال يونس بن عيسى أن بأنا قال إب راىيم بن إسحق أخب رنا أب عن مم د عن عوف حد ائم الماء ف أحدكم ي بولن ال قال وسل م عليو الل صل ى الل رسول عن ىري رة ي ت وض أ ث الد

7منو Telah mengabarkan kepada kami Ishāq bin Ibrahīm, dia berkata telah

menceritakan kepada kami „Īsa bin Yūnus, dia berkata telah

menceritakan kepada kami „Auf dari Muhammad dari Abi Hurairah dari

Nabi saw bersabda: “janganlah seorang di antara kalian buang air di air

yang diam kemudian berwudhu di air tersebut”.

موسى بن أب بن يزيد المقري عن سفيان عن أب الزناد عن الل خب رنا مم د بن عبد أ عليو وسل م قال ال ي بولن أحدكم ف الل صل ى الل عثمان عن أبيو عن أب ىري رة أن رسول

8الماء الر اكد ث ي غتسل منو

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Yazid Al

Muqri dari Sufyan dari Abu Zinad dari Musa bin Abu Utsman dari

Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu

'alaihi wasallam bersabda, " Janganlah salah seorang dari kalian buang

air kecil dalam air yang diam (tergenang), kemudian mandi di air

tersebut."

ث نا حب ان قال: أخب رنا مم د بن قال: حد ث نا عبد الل عن معمر عن هام بن منبو حات حد

ائم الماء ف أحدكم ي بولن ال :وسل م عليو الل صل ى الن ب عن ىري رة عن أب ي غتسل ث الد 9.ي ت وض أ أو منو

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bahwa ia berkata:

Telah menceritakan kepada kami Hibban bahwa ia berkata: Telah

menceritakan kepada kami Abdullah dari Ma‟mar dari Hammam bin

Munabbih dari Abi Hurairah dari Nabi saw: “janganlah seorang di antara

kalian buang air di air yang diam kemudian mandi di air tersebut atau

berwudhu”.

7 Imām Nasā‟ī , Sunan al-Nasā‟ī, )Beirut: Dar el-Fikr, 2005), h. 24

8 Imām Nasā‟ī , Sunan al-Nasā‟ī, h. 64

9 Imām Nasā‟ī , Sunan al-Nasā‟ī, h. 435

Page 85: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

74

f. Sunan Ibnu Mājah

ث نا ث نا شيبة أب بن بكر أبو حد أب عن أبيو عن عجلن ابن عن الحر خالد أبو حد 10الر اكد الماء ف أحدكم ي بولن ال وسل م عليو الل صل ى الل رسول قال قال ىري رة

Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah, telah

menceritakan kepada kami Abū Khālid al-Ahmar, dari Ibn „Ajlān dari

Ayahnya dari Abū Hurairah, Rasulullah saw bersabda: “janganlah

seorang diantara kalian buang air di air yang tenang”.

10

Abu „Abdillāh Muhammad bin Yazīd Ibnu Mājah, Sunan Ibnu Mājah, (Riyadh: Bait al-

Afkar), h. 52

Page 86: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

75

رسول صل ى الل و عليو وسل م

أبا ىري رة

أبيو

ابن عجلن

أبو خالد الحر

أبو بكر بن أب شيبة

ابن ماجه

ىشام

زائدة

أحد بن يونس

أبو داود

ه ام بن منبو

معمر

عبد الر زاق

ممود بن غيلن

الترمزى

ممد بن رافع

م

عبد الل

حب ان

د بن حات مم

ن

عبد الر حن بن ىرمز

أبو الزناد

شعيب

أبو اليمان

البخارى

أبيو

موسى بن أب عثمان

أب الزناد

سفيان

د بن عبد الل و بن يزيد مم

ن

مم د

عيسى بن يونس

إسحق بن إب راىيم

النسائ

ابن سيين

عوف

زائدة

أحد بن يونس

أبو داود

ىشام

جرير

ر بن حرب زىي

م

جابر

أب الز ب ي

الليث

ق ت يبة

مسلم

د بن رمح مم

يي بن يي

مسلم

Page 87: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

76

Keterangan:

Sahīh Bukhārī

1. Abu Zinad : Abdullah bin Dzakwan

2. Syu‟aib : Syu‟aib bin Abi Hamzah

3. Abu al-Yaman : Abu al-Yaman al-Hakam bin Nafi‟

Sahīh Muslim

1. Ibnu Sirin : Muhammad bin Sirin

2. Hisyam : Hisyam bin Hassan

3. Jarir : Jarir bin Abdul Hamid

4. Jabir : Jabir bin Abdullah bin Amru

5. Abi Zubair : Muhammad bin Muslim

6. Al-Laits : al-Laits bin Sa‟d

7. Qutaibah : Qutaibah bin Sa‟id

8. Ma‟mar : Ma‟mar bin Rasyd

Sunan Abū Dāwud

1. Muhammad : Muhammad bin Sirin

2. Hisyam : Hisyam bin Hassan

3. Zaidah : Zaidah Ibnu Qudamah

Sunan al-Tirmidzī

1. Ma‟mar : Ma‟mar bin Rasyd

Sunan al-Nasā‟i

1. Muhammad : Muhammad bin Sirin

2. „Auf : „Auf bin Abi Jamilah al-„Abdi

3. Abihi : Utsman Asyammas

4. Abi Zinad : Abdullah bin Dzakwan

5. Sufyan : Sufyan bin Uyainah

6. Ma‟mar : Ma‟mar bin Rasyd

7. Andullah : Abdullah bin al-Mubarak

8. Hibban : Hibban bin Musa bin Sawwar

Sunan Ibnu Mājah

1. Abihi : „Ajlan Maula Fatimah binti Utbah

2. Ibnu „Ajlan : Muhammad bin „Ajlan

3. Abu Khalid : Sulaiman bin Hayyan

Page 88: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

77

Lampiran 2

Hadis Menjaga Kebersihan Tempat Umum

a. Sahīh Muslim

ث نا عا عن إساعيل بن جعفر. قال ابن أيوب: حد ي يي بن أي وب و ق ت يبة وابن حجر. جث نا قال وسل م عليو الل صل ى الل رسول إساعيل. أخب رن العلء عن أبيو عن أب ىري رة: أن حد

( ات قوا) ؟ قال )ال ذى ي تخل ى ف الط ريق الن اس أو ف الل اللع انان يا رسول قالوا: وما اللع ان ني 1ظلهم.

Telah menceritakan kepada kam Yahya bin Ayub dan Qutaibah dan Ibnu

Hujrin. Semuanya dari Ismail bin Ja‟far. Ibnu Ayub berkata: telah

menceritakan kepada kami Ismail, telah mengabarkan kepadaku al-Mula‟ dari

Ayahnya dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Takutlah kamu

dengan dua hal terkutuk, mereka berkata: Apa dua hal terkutuk tersebut ya

Rasulullah?, Rasulullah menjawab yaitu orang yang buang hajat di tempat

berlalunya manusia dan pada tempat berteduh”.

b. Sunan Abū Dāwud

ث نا بن سعيد أن أت وحديثو حفص أبو الط اب بن عمر و الر ملي سويد بن ق اإسح حد ث هم الكم ثن يزيد بن نافع أخب رنا قال حد وة حد ثو الميي سعيد أبا أن شريح بن حي حد

ف الب راز الث لثة الملعن ات قوا وسل م عليو الل صل ى الل رسول قال قال جبل بن معاذ عن 2 .والظل الط ريق وقارعة الموارد

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Suwaid al-Ramliy dan Umar bin

Khaththāb dan hadisnya lebih sempurna; bahwasannya Sa‟īd bin al-Hakam

menceritakan kepada mereka, katanya: Nāfi‟ bin Yazīd mencerita kepada

kami. Haywah bin Syuraih tela menceritakan kepadaku bahwa Abā Sa‟īd al-

Himyariy menceritakannya dari Mu‟ādz bin Jabal, seraya berkata: Rasulullah

saw bersabda: “Takutlah kamu dengan tiga hal terkutuk, yaitu buang hajat

pada sumber air, tempat berlalunya manusia dan pada tempat berteduh”.

c. Sunan Ibnu Mājah

ث نا ث نا يي بن حرملة حد وة عن يزيد بن نافع أخب رن وىب بن الل و عبد حد أن شريح بن حي ثو الميي سعيد أبا الل رسول أصحاب يسمع ل با ي تحد ث جبل بن معاذ كان قال حد

1 Abū al-Husain Muslim bin al-Hajjāj, Sahīh Muslim, h. 226

2 Abī Dāwud Sulaimān bin al-Asy‟ats, Sunan Abī Dāwud, h. 28.

Page 89: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

78

ما والل و ف قال بو ي تحد ث ما عمرو بن الل عبد ف ب لغ سعوا عم ا ويسكت وسل م عليو الل صل ى ف ب لغ اللء ف ي فتنكم أن معاذ وأوشك ىذا ي قول وسل م عليو الل صل ى الل رسول سعت صل ى الل رسول عن بديث الت كذيب إن عمرو بن الل عبد يا معاذ ف قال ف لقيو معاذا ذلك

ا نفاق وسل م عليو الل ي قول وسل م عليو الل صل ى الل رسول سعت لقد قالو من على إثو وإن 3 الط ريق وقارعة والظل الموارد ف الب راز الث لث الملعن ات قوا

Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya; Telah menceritakan

kepada kami Abdullah Ibn Wahb; telah mengabarkan kepadaku Nāi‟ bin

Yazīd dari Haywah bin Syuraih bahwa Abā sa‟īd al-himyarī

menceritakannya, katanya: Mu‟ādz bin Jabal menceritakan sesuatu yang

belum didengar oleh para sahabat dan dia diam terhadap apa yang diceritakan

lalu dia (Ibn Amr) berkata: Demi Allah, saya telah mendengar Rasulullah

mengatakan demikian ini. Mu‟ādz hampir menyesatkan kalian tentang

lapangan (tempat buang air) maka sampaikanlah berita tersebut kepada

Mu‟ādz. Maka Mu‟ādz berkata: “Wahai Abdullah bin Amr, sesungguhnya

dusta dari hadis Rasulullah saw. Adalah perbuatan munafik dan berdosa bagi

yang mengatakannya. Sungguh saya telah mendengar Rasulullah bersabda:

“Takutlah kamu dengan tiga hal terkutuk, yaitu buang hajat pada sumber air,

pada tempat berteduh dan tempat berlalunya manusia”.

3 Abi „Abdillah Muhammad bin Yazīd Ibnu Mājah, Sunan Ibnu Mājah, h. 84

Page 90: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

79

Skema Hadis Menjaga Kebersihan Tempat Umum

رسول الل و صل ى الل و عليو وسل م

أب ىري رة

أبيو

العلء

إساعيل بن جعفر

يي بن أي وب ق ت يبة

مسلم

ابن حجر

مسلم

معاذ بن جبل

أبا سعيد الميي

وة بن شريح حي

نافع بن يزيد

ط اب أبو حفص إسحق بن سويد الر ملي سعيد بن الكم عمر بن ال

بو داودأ

عبد الل و بن وىب

حرملة بن يي

ماجه ابن Keterangan:

1. Abihi : Abdurrahman bin Ya’qub

2. Al-‘Ala’ : al-‘Ala’ bin Abdurrahman bin Ya’qub

3. Qutaibah : Qutaibah bin Sa’id

4. Ibnu Hujr : Ali bin Hujri al-Sa’d

Page 91: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

80

Lampiran 3

Hadis Kebersihan Rumah

ث نا خالد ب ث نا أبو عامر العقدي حد د بن بش ار حد ث نا مم ن إلياس , و ي قال : ابن إباس حد عت سعيد بن املسي ب يقول إن الل و طيب يب الط يب ، عن صالح ابن أب حس ان قال س

ا ظيف يب الن ظافة ، كرمي يب الكرم ، جواد يب اجلود ، ف نظفوا أفنيتكم وال تشب هو ن 1 بالي هود

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyār, telah

menceritakan kepada kami Abu „Āmir al-„Aqadiy, telah menceritakan

kepada kami Khālid bin Ilyās, dan dia berkata; Ibnu Ibās dari Sālih ibnu Abi

Hassān berkata, aku telah mendengar Sa‟id bin al-Musayyab berkata:

Sesunguhnya Allah itu baik, menyukai sesuatu yang baik, Allah itu suci

(bersih) dan menyukai sesuatu yang bersih, Allah itu mulia dan menyukai

kemuliaan, Allah itu penderma dan menyukai kedermawanan maka

bersihkanlah teras rumahmu dan janganlah menyerupai kaum Yahudi (HR.

Tirmidzi)

1 Abi „Isa Muhammad bin 'Isa bin Saurah al-Tirmidzī, Jami‟ Tirmidzī, (Riyadh: Bait al-

Afkar), h. 449

Page 92: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

81

Skema Hadis Kebersihan Rumah

سعيد بن املسي ب

صالح ابن أب حس ان

خالد بن إلياس

أبو عامر العقدي

مم د بن بش ار

الترمذي

Keterangan:

1. Abu ‘Amir al-‘Aqadi : Abdul Malik bin ‘Amru al-Qaisy

Page 93: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

82

Lampiran 4

Hadis Larangan Menebang Pohon

ث نا نصر بن علي أخب رنا أبو أسامة عن ابن جريج عن عثمان بن أب سليمان عن سع يد بن حد سل م من قطع عليو و الل صل ى الل قال رسول : بن حبشي قال الل مم د بن جب ي بن مطعم عن عبد

1رأسو ف الن ار الل سدرة صو ب

Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali berkata, telah mengabarkan

kepada kami Abu Usamah dari Ibnu Juraij dari Utsman bin Abu Sulaiman dari

Sa'id bin Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari Abdullah bin Hubsyi ia berkata,

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menebang pohon

bidara maka Allah akan membenamkan kepalanya dalam api neraka."

1 Abū Dāwud Sulaimān bin al-Asy‟ats, Sunan Abī Dāwud, h. 562

Page 94: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

83

83

Skema Hadis Larangan Menebang Pohon

رسول الل و صل ى الل و عليو وسل م

عبد الل و بن حبشي

سعيد بن مم د بن جب ي بن مطعم

عثمان بن أب سليمان

ابن جريج

أبو أسامة

نصر بن علي

أبو داود

Keterangan:

1. Abu Usamah : Hammad bin Usamah bin Zaid al-Qurasyi

2. Ibnu Juraij : Abdul Malik bin Abdul Aziz bin Juraij

Page 95: Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Hadis · Skripsi ini merupakan penelitian tentang hadis-hadis kebersihan dan kesehatan lingkungan. ... humans have a moral obligation

BIODATA

Nama : Bekti Rahmasari

Tempat, tanggal lahir : Way Mili, 16 Januari 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Kebangsaan : Indonesia

Email : [email protected]

[email protected]

Alamat : RT. 001/RW.004 Dusun IV, Desa Raman Aji,

Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur

Riwayat Pendidikan :

1999-2001 : TK Pertiwi Kota Raman, Lampung Timur

2001-2007 : SDN 3 Kota Raman, Lampung Timur

2007-2010 : SMP Raudlatul Qur‟an Metro, Lampung

2010-2013 : MAN 1 MODEL Bandar Lampung

2013-2017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta