Upload
vantu
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Kebijakan Pendidikan TinggiKesehatan dalam mendukung
Gerakan Masyarakat Sehatmenuju Indonesia Sehat 2025
Kementerian Riset, Teknologi danPendidikan Tinggi
2018
Direktur Penjaminan Mutu
• Populasi Penduduk : ~258 juta• Disparitas Kualitas Pendidikan Tinggi:- Dosen: 247 ribu (~13% berkualifikasi Doktor).- Mahasiswa: ~ 7 juta- Capaian mutu PT:
* Prodi terakreditasi : A:10,2%, B: 39,1%, C: 26,2%, belum terakreditasi*: 24.5 %
* 149 Prodi telah memiliki akreditasiinternasional.
- World Rank (QS): 3 PT (Top 500: 277-401) : UI, ITB, UGM
*) belum terakreditasi antara lain : dalam proses penilaianakreditasi, dalam proses pergantian nama prodi/merger, tidak aktif, dll
~ 4572 perguruan tinggi~ 26000 program studi
~ 2.846 program studi bidang kesehatan (14 %)
Potret Pendidikan Tinggi di Indonesia
Bagaimana Kesiapan Indonesia menghadapi
Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0) ?
3
► Sebagian besar perusahaanmenggunakan teknologi untukmenjual produk mereka secara online(The Economist, 2017)
► Semakin pentingnya kecakapan sosial (social skills) dalam bekerja (The Economist, 2017)
► >55 % organisasi menyatakan bahwadigital talent gap semakin lebar(LinkedIn, 2017)
► Indonesia perlu meningkatkan kualitasketerampilan tenaga kerja denganteknologi digital (Parray, ILO, 2017)
Image: http://cloudfx.com/
Revolusi berbasis Cyber Physical System, gabungan antara domain digital, fisik, dan biologi. Ubiquitous, mobile
supercomputing. Intelligent robots. Self-driving cars. Neuro-technological brain enhancements. Genetic editing.
(Klaus Schwab, 2017)
Gelombang Revolusi Industri ke-4 di Indonesia:
Sharing Economy
Marketplace
Muncul teknologi baru yang mengakibatkan perubahan luar biasa di semua disiplin ilmu, ekonomi, dan industri.
“REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Era Disrupsi Teknologi
4
Literasi Data
Literasi Teknologi
Literasi Manusia
Memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (Coding, Artificial Intelligence, & Engineering Principles).
Humanities, Komunikasi, & Desain.
Kemampuan untuk membaca, analisis, dan menggunakan informasi (Big Data) di dunia digital.
(Aoun, MIT, 2017)
Literasi Baru:
Bagaimana caranya meyakinkandosen dan mahasiswa bahwaliterasi baru ini akan membuatmereka kompetitif
?
LITERASI BARU
Perlunya
Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
Agar lulusan bisa kompetitif, perluorientasi baru kurikulum, sebab adanyaEra Revolusi Industri 4.0, tidak hanya cukup Literasi Lama (membaca, menulis, & matematika) sebagai modal dasar untuk berkiprah di masyarakat.“
Lifelong learning
“
Tantangan dan Peluang Bidang Kesehatan pada RI 4.0
• Yoon, 2017. What We Need to Prepare for the Fourth Industrial Revolution. Healthcare Informatics Research. • Economist Intelligence Unit. From transplants to implants. 2015 December. http://www.eiuperspectives.economist.com/health- care/transplants-implants
“kesehatan adalah sektor yang akan mendapatkan keuntungan
besar dari dampak RI 4.0” (The Economic Intelligence Unit)
Aplikasi Artificial Intelligent (Telemedicine) Sistem informasi danpelayanan medisjarak-jauh
Generasi Milenial
Outcome
value-based healthcare
Disruptive Innovation
Big Data• Deteksi mutakhir
untuk emerging risks/diseases
• Riset klinis dantranslasi
Tenaga Kesehatan Inter-profesional/transprofesionalPelayanan dan pendidikandengan pendekataninterprofesi/transprofesi(collaborative practice & inter/transprofessionaleducation)
Literasi digital, knowledgeable, entrepreneur
LiterasiData
LiterasiTeknologi
LiterasiManusia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Kesehatan di Era RI 4.0
Standar Pendidikandan StandarKompetensi
Capaian Pembelajaran
Kurikulum
PendidikanInterprofesi/Transprofesi
Reorientasi Kurikulum
Literasi baru (data, teknologi, humanities) diinternalisasi dalam kurikulum
Kegiatan ekstra kurikuler/ormawa untuk pengembangannilai kepemimpinan, kewirausahaan, kolaborasi dankerjasama tim (collaborative approach)
1 2Hybrid/Blended Learning, Online
Menerapkan sistem pengajaranHybrid/Blended Learning melalui SPADA-IdREN.
4Penelitian Klinis danTranslasi
• Evidence-informed policy untuk kebijakankesehatan
• Pemanfaatan Big data / Knowledge Management System bidang kesehatan
3 Peningkatan Kualitas Pendidikan, Penelitian dan PelayananKesehatan melalui PengembanganAcademic Health System
Kebijakan Khusus untuk Mendukung
Gerakan Masyarakat Sehat
Sumber : www.depkes.go.id
Sumber : www.depkes.go.id
Kebijakan Kemristekdikti dalam MendukungGerakan Masyarakat Sehat
Penyesuaian Standar Pendidikan, Standar Kompetensi danKurikulum pendidikan tinggi kesehatan yang menghasilkankompetensi tenaga kesehatan yang mampu memberikanpelayanan dengan pendekatan keluarga
Pengembangan Dokter Layanan Primer
Pengembangan Pendidikan Interprofesi Kesehatan untukmendorong praktik kolaborasi dalam menjalankan ProgramIndonesia Sehat yang holistik dan komprehensif
Dukungan terhadap program organisasi mahasiswa kesehatan yangterkait dengan Germas (khususnya edukasi kepada masyarakat)
DEMAND-SIDE SUPPLY-SIDE
Pembaruan pada UU No.20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran :harmonisasi kebijakan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang
berfokus pada kepentingan masyarakat :• peningkatan derajat kesehatan melalui program promotif dan preventif• peningkatan akses pelayanan kesehatan• penekanan biaya kesehatan
Permintaan dari Menkeskepada Menristekdikti perihalkebutuhan Dokter Layanan
Primer (DLP) yang dihasilkanmelalui pendidikan yang
terstruktur
Pemenuhan kebutuhan DLP melalui program DLP (pendidikan profesi)
• Standar Nasional PendidikanKedokteran
• Nomenklatur Prodi• Capaian Pembelajaran• Kurikulum
Kesiapan FK terakreditasi A untuk menjalankan program
DLP
KEMRISTEKDIKTIKEMKES
STANDAR
UJI KOMPETENSI
SERTIFIKAT KOMPETENSI
REGISTRASI
LISENSI
penetapan PEMERINTAH (Kemristekdikti & Kemkes)
pengakuan PEMERINTAH (Kemristekdikti & Kemkes)
pengakuan PEMERINTAH (Kemristekdikti & Kemkes) dan
ORGANISASI PROFESI
pengakuan PEMERINTAH (Kemkes) dan MTKI
pengakuan PEMERINTAH Derah(PEMDA, Dinkes) dan MTKP
UPAYA PEMERINTAH DALAM SETIAP TAHAP PROSES PENJAMINAN MUTU TENAGA KESEHATAN
KAPASITAS SISTEM UJI YANG TERSTANDAR NASIONAL
“Semua stakeholders memiliki peran yang sinergis untuk membangun budaya mutu dalam sistem
pendidikan tinggi dan sistem pelayanan kesehatan.
Integritas, komitmen, dan kolaborasi adalah kunci dari sinergi tersebut.”
www.ristekdikti.go.id
TERIMA KASIH