Upload
lethuy
View
241
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
KEBIJAKAN PROGRAM
KARANTINA KESEHATAN
NASIONAL
Oleh
Moch. Mardi ,SKM.M.Kes
Kasubdit Karantina Kesehatan
Ditjen PP & PL
Disampaikan pada :
Pertemuan Lintas Sektor
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Tanggal 16-19 Februari 2009
Perubahan Prilaku / kebiasaan masy. ( makan, interaksi, dll )
Peny InfeksiPeny.
rakyat
MULTIPLE BURDEN BANGSA
BIDANG KESEHATAN
New
Emerging
Inf Disease, PHEIC
Health system reform
EID-safe home
SARS
Avian Flu
Influenza &
Other EIDs ?
Climate change
Surv
eill
an
ce
La
bo
rato
ry
Dis
.Co
ntr
ol
Ca
se m
ana
ge
ment
Ris
k c
om
m.
Lo
gis
tics
Command & coordination
Pertanyaan
Do we know clearly the problems?
Do we know clearly its solution?
Do we have THE SPIRIT?
BERTANYA :
PADA DIRI MASING-MASING
Apakah target yang telah
ditetapkan (Indonesia
Sehat 2010, assesmen Juni
2009, Penerapan penuh
IHR 2012 dll) diperkirakan
akan tercapai?
Apabila engkau mendengar adanya
wabah pada suatu daerah, janganlah
engkau mengunjungi daerah itu
sementara, apabila kalian berada didaerah
itu , janganlah engkau keluar dari daerah
itu ( HR Bukhari dan Muslim )
Dialog Umar bin Khattab ( ikhtiar untuk
berpindah dari takdir jelek ke yg lebih baik)
Sejarah (1)Quarantine : berarti 40. Dulu semua penderita diisolasi selama 40 hari.Tindakan KARANTINA tersebut pertama kali dilakukan di VENESIA (1348) terhadap kapal yang dicurigai terjangkit penyakit PES (PLAGUE) 1348 : 60 juta kematian disebabkan Pes (Black Death) Venesia menolak kapal & penumpang dari daerah terjangkit.1377 : Rogusa, Penerapan isolasi 2 bulan kpd penumpang1383 : Marseille, Undang2 Karantina yg pertama2003 : SARS Outbreak, China,Spore,Hongkong,Taiwan,Canada2004 : Yellow fever Outbreak (Liberia) dari 3 kasus 2 meninggal2005-07: Avian Flu2009 : Kolera di Zimbabwe dan Ebola pada manusia dan babi di Philipine
DI INDONESIA:
– 1911 Pes masuk melalui Pelabuhan Tg. Perak, Surabaya
– 1916 Pes masuk melalui Pelabuhan Semarang
– 1923 Pes masuk melalui Pelabuhan Cirebon
- Pada jaman Belanda penanganan kesehatan di pelabuhan di laksanakan
oleh HAVEN ARTS (Dokter Pelabuhan) dibawah HAVEN MASTER
(Syahbandar)
- Saat itu di Indonesia hanya ada 2 Haven Arts yaitu di Pulau Rubiah di
Sabang & Pulau Onrust di Teluk Jakarta
- Pada tahun 1949/1950 oleh Pemerintah RI dibentuk 5 Pelabuhan
Karantina, yaitu :
- 1. Pelabuhan Karantina Klas I : Tg. Priok dan Sabang
- 2. Pelabuhan Karantina Klas II : Surabaya dan Semarang
- 3. Pelabuhan Karantina Klas III : Cilacap
PERAN RESMI PEMERINTAH RI DLM KES PELABUHAN DIMULAI
Sejarah (2)
Pada 1970, terbit SK Menkes No.1025/DD /Menkes,
ttg pembentukan Dinas Kesehatan Pelabuhan Laut
(DKPL) & Dinas Kes Pelabuhan Udara (DKPU). Baik
DKPL maupun DKPU non eselon.
Jumlah :
– 60 DKPL
– 12 DKPU
Kegiatan DKPL dan DKPU baik teknis maupun administratif
meski satu kota, terpisah.
Sejarah (3)
SK Menkes Nomor 147/Menkes/IV/78 DKPL/DKPU dilebur menjadi KANTOR KESEHATAN PELABUHAN dengan eselon IIIB. Jumlah KKP menjadi :
10 KKP Kelas A34 KKP Kelas B
SK Menkes 630/Menkes/SK/XII/85, menggantikan SK No.147 (Eselon KKP sama IIIB), jumlah KKP berubah menjadi 46:
10 KKP Kelas A36 KKP Kelas B (ditambah Dili dan Bengkulu)
Sejarah (4)
Tahun 2004 terbit SK Menkes No.265/Menkes/SK/III tentang
Organisasi & Tata Kerja KKP :
KKP di Klasifikasikan menjadi :
a. KKP Kelas I (eselon II B) : 2 KKP
b. KKP Kelas II (eselon III A) : 14 KKP
c. KKP Kelas III (eselon III B) : 29 KKP
KKP di Indonesia seluruhnya ada 45 KKP
Tahun 2007 terbit Permenkes No.167 merupakan revisi Kepmenkes
No.265 ttg Organisasi & Tata Kerja KKP :
48 KKP
Tahun 2008 terbit Permenkes No.356 tentang Organisasi dan Tata
Kerja KKP:
a. KKP Kelas I (eselon II B) : 7 KKP
b. KKP Kelas II (eselon III A) : 21 KKP
c. KKP Kelas III (eselon III B) : 20 KKP
Sejarah (5)
PETA LOKASI KKP SE-INDONESIA
KKP Kelas 1
KKP Kelas 2
KKP Kelas 3
Latar belakang....1Tujuan IHR 2005 mencegah, melindungi dan mengendalikan
terjadinya penyebaran penyakit secara internasional dengan
melaksanakan Public health response sesuai dengan risiko
kesehatan masyarakat dan menghindarkan hambatan yang tidak
perlu terhadap perjalanan dan perdagangan internasional
Program Karantina mengidentifikasi, mencegah dan menanggulangi
kejadian luar biasa (KLB) serta penyakit- penyakit dan masalah
kesehatan lain yang berdimensi Internasional.
Pemberlakuan Program Karantina Kesehatan :
Meningkatnya kasus AI dan SARS pada beberapa tahun lalu
Perkembangan globalisasi serta semakin mudah dan
lancarnya perjalanan lintas dunia, bisnis, transportasi barang
Latar belakang...2
Program Karantina Kesehatan dilaksanakan untuk
membangun, memperkuat dan mempertahankan
kemampuan dalam melaksanakan penyebaran penyakit
yang dapat meresahkan dunia PHEIC (public health
emergency International Concern)
Indonesia memiliki banyak pintu masuk yang merupakan
faktor risiko penyebaran PHEIC
Guna mengantisipasi Penyebaran PHEIC dilakukan :
– Penguatan Kapasitas inti KKP
– Penguatan Surveilans epidemiologi
– Pelaksanaan Pembatasan berskala besar ( karantina wilayah
dan rumah)
• UU No. 1 Th. 1962 Ttg Karantina Laut
• UU No. 2 Th. 1962 Ttg Karantina Udara
• UU No. 4 Th. 1984 Ttg Wabah Penyakit Menular
• UU No. 23 Th. 1992 Ttg Kesehatan
• PP No. 4 Th. 1991 Ttg Penanggulangan Wabah
• PP No. 7 Th. 1999 Ttg Kefarmasian
• Kepmenkes No. 1479 Ttg Pedoman Peny. Sistim SE Peny. Menular dan Peny. Tdk Menular
• Kepmenkes No. 356 Th. 2008 Ttg Org. dan Tata Kerja KKP
• IHR Revisi tahun 2005
LANDASAN HUKUM
1. Tercegah keluar dan masuk kejadian/penyakit PHEIC
melalui pintu masuk negara
2. Tercegahnya penyebaran kejadian/penyakit PHEIC
di Wilayah melalui kegiatan karantina wilayah/Rumah
Mencegah penyebaran penyakit yang
beresiko tinggi terhadap kesehatan
masyarakat
SASARAN
• Alat angkut, orang dan barang dari wilayah/
negara terjangkit dan wilayah/negara berisiko
• Masyarakat dan lingkungan diwilayah
pelabuhan
• Masyarakat di Wilayah episenter KLB
• RS dan Fasilitas umum di wilayah episenter
KLB
1. Tanggung jawab dalam pelaksanaan pencegahan
penyebaran penyakit /kejadian PHEIC di
Pelabuhan/bandara adalah KKP sbagai UPT Depkes
2. Tanggung jawab dalam pelaksanaan karantina wilayah
dan karantina rumah dilaksanakan oleh Tim Gerak
Cepat yang berada dibawah komando Kepala Daerah
3. Upaya yang dilakukan di Pintu masuk diarahkan pd :
- Deteksi dini melalui Kegiatan pengawasan lalu lintas
orng,barang dan alat angkut
- Penatalaksanaan Kasus (Rujukan,Isolasi dan
karantina)
- Pengawasan dokumen kesehatan
- Penegakan Hukum
(1)
4. Upaya yang dilakukan pada wilayah
episenter KLB
• Karantina Rumah
• Karantina wilayah
• Pembatasan kegiatan sosial berskala
besar
• Pembatasan kegiatan keagamaan yang
mengumpulkan massa
• Pengawasan Perimeter
• Peliburan sekolah
5. Peningkatan kerjasama internasional dan
nasional dalam upaya pelaksanaan
karantina kesehatan
(2)
1. Di Pintu Masuk ( KKP)
1.1 Melaksanakan pemantauan alat angkut,kontainer dan isinya
yang datang /pergi dari daerah terjangkit .
1.2 Menjamin barang dan alat angkut tidak terkontaminasi
sumber infeksi,vektor & reservoar.
1.3 Melakukan dekontaminasi serta pengendalian vektor dan
reservoar
1.4 Melakukan pengawasan deratisasi ,disinseksi ,disinfeksi &
dekontaminasi
1.5 Memberikan rekomendasi dan pemeriksaan lengkap alat
angkut
1.6 Melaksanakan pengawasan pembuangan sisa bahan yang
terkontaminasi
Strategi & Pokok Kegiatan
1.7 Melakukan pengawasan terhadap agen pelaksana perjalanan
dan angkutan di wilayah kedatangan
1.8 Melaksanakan pemeriksaan dokumen dan melakukan
tindakan karantina
2. Diwilayah Episenter KLB
2.1 Melakukan pembatasan melalui karantina rumah bagi
keluarga/penghuni yang positif kasus PHEIC
2.2 Melakukan Pembatasan sosial bagi wilayah yang ditemukan
kasus Positif secara virologi PHEIC
melalui Perintah Menteri Kesehatan
2.3 Melakukan pengawasan perimeter diwilayah PHEIC
Prinsip pelaksanaan :• Maximum protection, minimum restriction
• Tidak boleh melakukan pembatasan gerak
/ perlakuan tanpa didasari scientific base
justification
• Pintu masuk negara ( Pelabuhan, Bandara
dan pos lintas batas darat) harus bebas
dari tempat sebagai media transmissi
penularan penyakit
IHR 2005, mengikat semua negara anggota
VISI & MISI
KKP STRATEGIANALISIS ACTION PLAN
KEGIATAN :
-PELAYANAN PUBLIK
-PEMASYARAKATAN
PHBS
-PENINGKATAN
KUALITAS
LINGKUNGAN
-BUDAYA TERTIB
-BUDAYA KERJA
MENUJU PELABUHAN SEHAT
-KONDISI SAAT INI
-KEBIJAKAN
UMUM
-IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
LINGKUNGAN /
KAWASAN
SEHAT
LANDASAN
LEGAL FORMAL
-KEKUATAN
-KELEMAHAN
-PELUANG
-ANCAMAN
DUKUNGAN
SUMBER DAYA
-FORUM PELAB.
SEHAT
-KOORDINASI
-SOSIALISASI
-DESINFO
-PSM
PELABUHAN
SEHAT:
-PRODUKTIF
-BERBUDAYA
-MODERN
-BEBAS DARI
PENULARAN
PENYAKIT
Pendekatan