22
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

  • Upload
    vodieu

  • View
    237

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya

Kebijakan, Strategi dan Program

Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

Page 2: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

I. Kebijakan & Strategi DJCK 2015 – 2019

1. Amanat RPJMN dan Nawa Cita

2. Isu Strategis

3. Gerakan 100-0-100

4. Strategi Pelaksanaan Gerakan 100-0-100

II. Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan

1. Kondisi Eksisting Kawasan Kumuh Perkotaan

2. Target Penanganan Kumuh Perkotaan (Renstra CK 2015-2019)

3. Fokus Penanganan Kumuh Perkotaan TA 2016-2017

III. Keterpaduan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan

1. Keterpaduan Program di Lingkungan Internal CK

2. Sinergi antar Stakeholders

3. Sinergi Dokumen Perencanaan dalam Penanganan

Kumuh Perkotaan

IV. Penutup

2

Outline

Page 3: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

3

Bagian IKebijakan & Strategi DJCK 2015-2019

Page 4: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

NAWACITA PEMERINTAH

2015–2019

3 Membangun Indonesia dari pinggiran

dengan memperkuat daerah dan desa

dalam kerangka negara kesatuan;

5Meningkatkan kualitas hidup

manusia;

1. Amanat RPJMN dan Nawacita

I. Kebijakan dan Strategi DJCK 2015 - 2019

4

RPJMN TAHAP III 2015 – 2019

BIDANG INFRASTRUKTUR

Ketersediaan infrastruktur sesuai tata

ruang;

Berkembangnya jaringan transportasi;

Terwujudnya konservasi sumber daya air

dan terpenuhinya penyediaan air minum

untuk kebutuhan dasar pengembangan

infrastruktur perdesaan mendukung

pertanian;

Pemenuhan kebutuhan hunian didukung

sistem pembiayaan jangka panjang;

Terwujudnya kota tanpa permukiman

kumuh.

Page 5: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

1. Amanat RPJMN dan Nawacita

I. Kebijakan dan Strategi DJCK 2015 - 2019

1. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0% melalui

penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 hektar dan peningkatan

keswadayaan masyarakat di 7.683 kelurahan.

2. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk

keserasiannya terhadap lingkungan melalui (i) pembinaan dan pengawasan

khususnya BGN; (ii) penyusunan NSPK dan penerapan penyelenggaraan

bangunan hijau; dan (iii) menciptakan building codes.

3. Tercapainya akses air minum yang aman menjadi 100% melalui penanganan

tingkat regional, kabupaten/kota, kawasan dan lingkungan, baik di perkotaan

maupun di perdesaan.

4. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik,

sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 % pada tingkat kebutuhan dasar

melalui penanganan tingkat regional, kabupaten/kota, kawasan dan lingkungan,

baik di perkotaan maupun di perdesaan. 5

Page 6: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

2. Isu Strategis

I. Kebijakan dan Strategi DJCK 2015 - 2019

17,2 22,4

30,9

42,2

49,853,3

56,760

63,466,6

-

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

1970 1980 1990 2000 2010 2015 2020 2025 2030 2035

Juta

Jiw

a

Pers

enta

se

% Penduduk Perkotaan % Penduduk Perdesaan Jumlah Penduduk Perkotaan Jumlah Penduduk Perdesaan

Urbanisasi yang pesat memberikan implikasi terhadap perumahan dan permukiman

Urbanisasi dan implikasinya terhadap perumahan dan permukiman:

Ketidaksiapan kota menghadapi urbanisasi

berpotensi menyebabkan semakin pesatnya

pertumbuhan permukiman kumuh

perkotaan dan terbatasanya pelayanan

dasar perkotaan

• Luas Kawasan Kumuh: 38.431 Ha

• Rumah Tangga Kumuh Perkotaan: 10,1% atau 9,6 juta rumah

tangga (Susenas, 2013)

Sumber: Bappenas, 20146

Pertumbuhan Penduduk Alami Reklasifikasi Desa ke Kota Migrasi Desa ke Kots

Meningkatnya kepadatan permukiman dan perubahan

kebutuhan rumah untuk rumah tangga perkotaan

Meningkatnya kebutuhan pelayanan dasar

dan sistem pengelolaan permukiman

Menigkatnya kebutuhan rumah layak dan

terjangkau serta rumah sewa

Page 7: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

2. Isu Strategis

I. Kebijakan dan Strategi DJCK 2015 - 2019

SUSTAINABLE

DEVELOPMENT GOALS

Goal 6Menjamin ketersediaan dan pengelolaan

berkelanjutan air dan sanitasi bagi semua

Goal 11Mewujudkan perkotaan dan kawasan permukiman

yang inklusif, aman, berketahanan, dan

berkelanjutan

TARGET

2030

• Akses Perumahan Layak Bagi Semua,

Aman Dan Terjangkau;

• AKSES LAYANAN

INFRASTRUKTUR DASAR;

• Pengelolaan Urbanisasi Sebagai Bagian

Dari Perencanaan Permukiman Perkotaan;

• PENANGANAN KAWASAN KUMUH

YANG BERKELANJUTAN;

• LAYANAN RUANG PUBLIK YANG

MEMADAI;

• Meningkatnya

kebutuhan akan

permukiman layak

dengan akses

pelayanan dasar

yang memadai;

• Masih terbatasnya

penyediaan ruang

publik yang dapat

diakses oleh semua

warga kota;

• Belum meratanya

kepedulian

stakeholders pada

pembangunan

permukiman yang

layak bagi semua,

aman dan

berkelanjutan;

7

Page 8: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

3. Gerakan 100-0-100

I. Kebijakan dan Strategi DJCK 2015 - 2019

8

Page 9: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

3. Gerakan 100-0-100

I. Kebijakan dan Strategi DJCK 2015 - 2019

9

Kebutuhan Dana MencapaiTarget 100-0-100

Air Minum Bangkim Sanitasi Penataan Bangunan

245 174 34,8254T T

78,8254T T

751,8

33,8 T 46,4 T 35,6 8,4 T

dana

APBN

(Ren

stra

PUPR

)

Kemampuan APBN(Renstra PUPR 2015-2019) 128,3 T

Kebutuhan dana

untuk mencapai

target 2019

3,9T T

Dukungan Manajemen

Page 10: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

3. Gerakan 100-0-100

I. Kebijakan dan Strategi DJCK 2015 - 2019

10

Page 11: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

4. Strategi Pelaksanaan Gerakan 100-0-100

I. Kebijakan dan Strategi DJCK 2015 - 2019

11

1. Membangun Sistem, melalui :

Pembangunan Infrastruktur Permukiman Skala Regional

Penyusunan Masterplan/FS

2. Memfasilitasi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota:

Pendampingan penyusunan NSPK daerah

Penyusunan Rencana Penanganan Kawasan/Induk Sektoral

Pembangunan Infrastruktur Permukiman Skala Kawasan

3. Pemberdayaan Masyarakat untuk skala lingkungan/kawasan:

Pembangunan Infrastruktur Permukiman berbasis Masyarakat

Bantuan Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat

Page 12: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

4. Strategi Pelaksanaan Gerakan 100-0-100 (Lanjutan)

I. Kebijakan dan Strategi DJCK 2015 - 2019

12

Fokus Pengembangan Wilayah Ditjen Cipta Karya:

1. Arahan pengembangan sistem perkotaan nasional 2015-2019 yaitu 5 kawasan

metroplitan eksisting, 7 kawasan metropolitan baru, 20 kota sedang, 10 kota

baru, dan 39 kawasan pusat pertumbuhan baru (RPJMN 2015-2019)

2. Keterpaduan Infrastruktur bidang Cipta Karya di 35 Wilayah Pengembangan

Strategis, 24 Pelabuhan Strategis, 16 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional,

dan 22 Kawasan Industri Prioritas (BPIW, 2015);

3. Keterpaduan Infrastruktur bidang Cipta Karya di Kawasan Perbatasan yang terdiri

dari 7 Kawasan Pos Lintas Batas Negara, dan 9 Kawasan Non-PLBN (Inpres

No. 6 Tahun 2015)

4. Keterpaduan Infrastruktur bidang Cipta karya di 30 Kawasan Permukiman

Kumuh (Ditjen Cipta Karya, 2014)

5. Keterpaduan dengan kegiatan Pengarus Utamaan Gender serta Mitigasi dan

Adaptasi Perubahan Iklim

Page 13: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

13

Bagian IIPenanganan Permukiman Kumuh Perkotaan

Page 14: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

1. Kondisi Eksisting Kawasan Kumuh Perkotaan

II. Penanganan Kumuh Perkotaan

14

Page 15: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

2. Target Penanganan Kumuh Perkotaan (Renstra CK 2015-2019)

II. Penanganan Kumuh Perkotaan

15

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUANTARGET RENSTRA

CATATAN

2015 2016 2017 2018 2019 Total

PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

Layanan Perkantoran

Jumlah bulan layanan pendukung

kegiatan Pengaturan, Pembinaan,

Pengawasan, dan Pelaksanaan

pengembangan kawasan permukiman

Bulan Layanan 12 12 12 12 12 60

Peraturan

Pengembangan Kawasan

Permukiman

Jumlah NSPK bidang pengembangan

kawasan permukiman yang tersusunNSPK 2 2 2 2 2 10

Pembinaan dan

Pengawasan

Pengembangan Kawasan

Permukiman

Jumlah Kabupaten/Kota yang

mendapatkan pembinaan dan

pengawasan pengembangan

kawasan permukiman

Kab/Kota 507 507 507 507 507 507

Kegiatan

pembinaan dan

pengawasan

dilaksanakan

secara

bertahap

kepada 507

Kab/kota

Pembangunan dan

Pengembangan Kawasan

Perkotaan

Luas Peningkatan Kualitas

Permukiman Di 38.431 Ha Daerah

Perkotaan

Ha 2.680 9.300 9.500 8.900 8.051 38.431

Pembangunan dan

Pengembangan Kawasan

Perdesaan

Luas Peningkatan Kualitas

Permukiman Di 78.384 Ha Daerah

Perdesaan

Ha 47.530 7.683 7.501 7.835 7.835 78.384

Pembangunan dan

Pengembangan Kawasan

Khusus

Luas Peningkatan Kualitas

Permukiman Di 3.099 Ha Kawasan

Khusus

Ha 266 500 667 833 833 3.099

Pendampingan

Pemberdayaan

Masyarakat

Jumlah Kelurahan Yang

Mendapatkan Pendampingan

Masyarakat Di 11.607 Kelurahan

Kelurahan 11.067 11.067 11.067 11.067 11.067 11.067

Page 16: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

II. Penanganan Kumuh Perkotaan

16

SUMATERA

1. Lhokseumawe

2. Medan

3. Batam

4. Palembang

5. Bandar Lampung

JAWA

6. DKI Jakarta

7. Bandung

8. Bogor

9. Cirebon

10. Tegal

11. Semarang

12. Pekalongan

13. Surakarta

14. Yogyakarta

15. Malang

16. Surabaya

KALIMANTAN

17. Banjarmasin

18. Balikpapan

19. Samarinda

20. Palangkaraya

21. Pontianak

SULAWESI

22. Makassar

23. Palu

24. Manado

25. Kendari

NUSA TENGGARA

26. Kupang

27. Mataram

MALUKU-PAPUA

28. Ambon

29. Sorong

30. Jayapura

3. Fokus Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan Tahun 2016-2017

Page 17: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

17

Bagian IIIKeterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Page 18: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

1. Keterpaduan Program di Lingkungan Internal Cipta Karya

III. Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

18

Program Penanganan Kumuh Perkotaan

Pengembangan Kawasan

Permukiman

Penyehatan Lingkungan

Permukiman

Bina Penataan Bangunan

Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum

Page 19: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

2. Sinergi antar Stakeholders

III. Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

19

Penanganan Kumuh

Perkotaan

Pemerintah Pusat

BUMN & BUMD

Donor LN

Pemerintah Daerah

Swasta

Masyarakat

Page 20: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

3. Sinergi Dokumen Perencanaan (Termasuk Penanganan Kumuh Perkotaan)

III. Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

20

RENSTRA

KEMENPUPR

2015-2019RPJMN

2015-2019

NAWACITARENSTRA

DJCK

2015-2019

RPJMD

PROVINSI

RENSTRA SKPD

PROVINSI

RENSTRA CIPTA

KARYA/RAD

GERAKAN NASIONAL

100-0-100 PROVINSI

RPJMD

KABUPATEN/

KOTA

RENSTRA SKPD

KABUPATEN/

KOTA

RPIJM

BIDANG

CIPTA KARYA

NASIONAL

PROVINSI

KAB/KOTA

MEMORANDUM

PROGRAM*Salah satu fokus dalam setiap dokumen perencanaan

adalah penanganan kawasan kumuh perkotaan

Page 21: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

Kesimpulan

• Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan melibatkan berbagai unit kerja di bidang Cipta

Karya seperti Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Penyehatan Lingkungan

Permukiman, Penataan Bangunan Gedung dan Pengembangan Kawasan Permukiman

itu sendiri.

• Diperlukan sinergi seluruh unit kerja di Lingkungan Ditjen Cipta Karya dalam rangka

penanganan kawasan kumuh perkotaan. Sinergi juga diperlukan antara seluruh

stakeholders yang terkait dengan penanganan kumuh yaitu antara Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah, Swasta dan Masyarakat, sehingga program penanganan kawasan

kumuh yang dilaksanakan bisa berjalan dengan optimal.

• Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

Perkotaan (RP2KPKP) diharapkan menjadi salah satu bagian dari penanganan kawasan

kumuh perkotaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan seluruh

stakeholders terkait.

• Kedepan Dokumen RP2KPKP harus teringrasi dengan Dokumen RPIJM Kabupaten/Kota

dan Rencana Aksi Daerah (RAD) Gerakan 100-0-100

IV. Penutup

21

Page 22: Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh

TERIMA KASIH