Upload
wisnu-fajar-baskoro
View
287
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pengantar Akuntansi Energi
Citation preview
KEBIJAKAN & STRATEGI PERTAMINA
DALAM KONSERVASI ENERGI
HSSE Corporate
Maret 2012
OUTLINE
Dasar Hukum & Kebijakan Konservasi Energi
KPI Energy Efficiency Improvement
Konservasi Energi dalam PROPER
MUSIcool : Refrigeran Ramah Lingkungan & Hemat Energi
Pembudayaan Hemat Energi
DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN
KONSERVASI ENERGI
DASAR HUKUM• UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi
• UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
• Peraturan Pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi
• Inpres No. 2 Tahun 2008 tentang Penghematan Energi dan Air
• Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0002
Tahun 2004 tentang Kebijakan Pengembangan Energi Terbarukan
dan Konservasi Energi (Pengembangan Energi Hijau)
• Peraturan Menteri ESDM No. 0031 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penghematan Energi
• Permen LH 5 Tahun 2011 tentang Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
(PROPER)
• Kontrak Manajemen Direksi 2011 & 2012 : Energy Efficiency
Improvement
• KPI Direksi Tahun 2011 dan 2012 : Energy Efficiency Improvement
Kep Menteri ESDM No 0002/2004 :
Kebijakan Pengembangan Energi Terbarukan &
Konservasi Energi (Pengembangan Energi Hijau)
• Pasal 7 (1) Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
bertanggung jawab:
a. melaksanakan konservasi energi dalam setiap tahap
pelaksanaan usaha; dan
b. menggunakan teknologi yang efisien energi; dan/atau
c. menghasilkan produk dan/atau jasa yang hemat energi.
• Pelaksanaan konservasi energi meliputi :
a. perencanaan yang berorientasi pada penggunaan teknologi
yang efisien energi;
b. pemilihan prasarana, sarana, peralatan, bahan, dan proses
yang secara langsung ataupun tidak langsung menggunakan
energi yang efisien; dan
c. pengoperasian sistem yang efisien energi.
KEBIJAKAN HSE / K3LL
KOMITMEN PERTAMINA MENUJU GREEN BUSINESS
Manajemen Energi
Integrasi Aspek Lingkungan pada operasi dan bisnis
Pertamina
Berbagai Teknologi Ramah Lingkungan terus diaplikasikan
emisi Nox dan CO rendah
Reduksi emisi 5000 ton Co2e/thn
Reduksi emisi VOC 60 – 80%
Reduksi kadar polutan
Efisiensi refinery fuel
Efisiensi konsumsi air
Efisiensi refinery fuel
Utilisasi gas buang
Reduksi emisi hidrokarbon
Reduksi emisi CO2
Reduksi emisi CO2
Green Business
Enclosed Flare System
tipe HTF Recyccles
water Cooling
SubstitusiHSD menjadigas sebagai bahan bakar
generator
Optimasi Air Preheating
Flare Gas Recovery
OtimasiBoiler & Furnace
Floating Roof Tank
Subtitusi TEL menjadi
MTBE
Bottom Loading pada
tank truck filling
Zero Flaring
Co2 Removal
Unit
KONSERVASI ENERGI DALAM
PROPER-LH
Definisi PROPER
PROPER merupakan instrumen
penaatan alternatif yang
dikembangkan untuk
bersinergi dengan instrumen
penaatan lainnya guna
mendorong penaatan perusahan
terhadap pengelolaan lingkungan
melalui penyebaran informasi
kinerja kepada masyarakat
Tujuan
• Peningkatan penataatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.
• Peningkatan komitmen stakeholder dalam kelesetarian lingkungan.
• Peningkatan kesadaran pelaku usaha pada penaatan ketentuan pengelolaan lingkungan.
• Penerapan prinsip 3R (Reuse, Recycle dan Recovery) dalam pengelolaan lingkungan.
Sasaran
• Peningkatan kualitas lingkungan.
• Pembangunan berkelanjutan
• Sumber daya alam yang terjaga
• Terciptanya iklim kegiatan usaha yang ramah lingkungan dengan mengutamakan penerapan produksi bersih
Tujuan dan Sasaran PROPER
Penyebaran Informasi menyebabkan
reaksi dan interaksi antara
pihak-pihak yang terkait
Penyebaran informasi kinerja
penaatan perusahaan ke publik menciptakan
insentif dan disinsentif reputasi
tekanan kepada perusahan dengan
kinerja jelek, dan penghargaan
bagi yang berkinerja baik.
Penyebaran tingkat penaatan basal
nasional lebih efektif dibandingkan
pada skala lokal
Penyebaran kinerja
tingkat penaatan
Perusahaan pada
skala nasional dapat
meningkatkan tingkat
penaatan perusahaan
Dasar Hukum Pelaksanaan PROPER
• UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan PerlindunganLingkungan hidup
• Permen LH No. 5 Tahun 2011 tentang Program PenilaianPeringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan LingkunganHidup
PROPER bersifat mandatory, artinya wajib untuk dilaksanakan danditaati bagi semua perusahaan termasuk Pertamina
PROPER merupakan salah satu mekanisme Penegakan HukumLingkungan melalui instrumen Non Hukum.
PROPER berorientasi kepada Hasil Akhir Pengelolaan Lingkungan(Output Control Oriented) hal ini berbeda dengan ISO-14001 yangberorientasi kepada proses
Peringkat kinerja PROPER berorientasikan kepada hasil yang telahdicapai perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.
Bidang (minimal) yang dinilai dalam
PROPER
PENGELOLAAN
B3/Limbah B3
PENGELOLAAN LIMBAH
CAIR (TERMASUK
LIMBAH YANG
DIBUANG DI LAUT)
PENGELOLAAN EMISI
UDARAPENERAPAN AMDAL
PROPER dalam bingkai UU PPLH
(UU No. 32/2009)
Adanya unsur pidana jika
melebihi standard baku
mutu lingkungan hidup
Adanya atuan aturan lain
yang tidak boleh dilanggar
(dumping, pembakaran lahan,
informasi palsu dll)
PROPER –
PENGAWASAN
Pelanggaran-konsekuensi
UU 32/2009
Area PenilaianRef. Permen LH No. 5 Tahun 2011
Peringkat Area PenilaianCompliance
Level
Disclosure
Impact
Emas• Sistem Manajemen Lingkungan
• Konservasi Air
• Pengurangan Pencemar Udara
• Efisiensi Energi
• Perlindungan Keanekaragaman
Hayati
• Pengurangan dan Pemanfaatan
Limbah B3
• 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
Limbah Padat Non B3
• Community Development
Lebih Taat Insentif Reputasi
Hijau
Biru• AMDAL
• Pengendalian Pencemaran Air
dan Laut
• Pengendalian Pencemaran Udara
• Pengelolaan Limbah B3Taat
Disincentive
ReputationMerah
Hitam
BIRU
MERAH
HITAM
Pengendalian Pencemaran LautPengelolaan Limbah B3Pengendalian Pencemaran UdaraPengendalian Pencemaran AirPelaksanaan AMDAL
TIDAK TAAT
KURANG TAAT
TAAT
PemanfaatanSumber Daya
Corporate Social
Responsibility /
Community Development
EMAS
HIJAU
PenerapanSistem Manajemen Lingkungan
Passing Grade
Passing Grade
Mekanisme Penilaian PROPER
Aspek Penaatan
Beyond Compliance
Kriteria PROPERRef. Permen LH No. 5 Tahun 2011
PERINGKAT KETERANGAN
EMASTelah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan (environmental
excellency) dalam proses produksi dan/atau jasa, melaksanakan bisnis yang
beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
HIJAU
Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam
peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan
lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce,
Reuse, Recycle dan Recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab sosial
(CSR/Comdev) dengan baik.
BIRUTelah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
MERAHUpaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan belum sesuai dengan persyaratan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan dalam tahapan
melaksanakan sanksi administrasi
HITAM
Sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tidak melaksanakan sanksi
administrasi
LAMA (2010) Permen LH 5/2011
Mekanisme Penilaian Hijau dan Emas
PERKEMBANGAN PERINGKAT PROPER PERTAMINA
TAHUN 2003 S/D 2010
PERINGKATPeriode Penilaian PROPER
2003 2004 2005 2007 2009 2010
Emas - - - - - -
Hijau - - 2 3 3 9
Biru 1 10 15 23 25 50
Biru Minus - - - 14 27 -
Merah 2 7 12 4 5 6
Merah Minus - - - 2 3 -
Hitam 1 1 - - 1 -
Jumlah peserta PERTAMINA 4 18 29 46 64 65
Jumlah peserta PROPER (seluruh
perusahaan) 85 251 466 516 627 650
Jumlah unit/area Pertamina vs Total
Peserta PROPER (%) 4.71 7.17 6.22 8.91 10.27 10.00
Keterangan :Tahun 2005 - 2006 tidak ada penilaian PROPER
Tahun 2006-2007 dan 2007 - 2008 ditetapkan perubahan kategori peringkat dimana terdapat peringkat
Biru Minus dan Merah Minus. Namun pada penilaian 2009-2010 kategori peringkat kembali seperti semula
PERINGKAT PROPER UNIT/AREA OPERASI PERTAMINA TAHUN 2009 s/d 2011
Terdapat peningkatan yang cukup signifikan peringkat PROPER
tahun 2019, 2010 dan 2011
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
Peringkat Jumlah Peringkat Jumlah Peringkat Jumlah
Emas 0 Emas 0 Emas 2
Hijau 3 Hijau 9 Hijau 25
Biru 25Biru 50 Biru 58
Biru Minus 27
Merah 5
Merah 6 Merah 6Merah
minus 3
Hitam 1 Hitam 0 Hitam 0
Tahun 2006-2007 dan 2007 - 2008 ditetapkan perubahan kategori peringkat
dimana terdapat peringkat Biru Minus dan Merah Minus. Namun pada penilaian
2009-2010 kategori peringkat kembali seperti semula
Tahun 2010 Tahun 2011 Target 2012
Peringkat Jumlah Peringkat Jumlah Peringkat Jumlah
Emas 0 Emas 2 Emas 7
Hijau 9 Hijau 25 Hijau 58
Biru 50 Biru 58 Biru 61
Merah 6 Merah 6 Merah 0
Hitam 0 Hitam 0 Hitam 0
Jumlah 65 Jumlah 92 Jumlah 126
TARGET PROPER 2012
KEY PERFORMANCE INDICATOR
ENERGY EFFICIENCY IMPROVEMENT
KPI ENERGY EFFICIENCY
IMPROVEMENT
• Mengukur efisiensi yang dilakukan dalam penggunaan
energi di gedung
• Efisiensi penggunaan listrik di gedung perkantoran
Pertamina yang dihitung berdasarkan persentase
pengurangan jumlah energi listrik (dalam KWh/m2)
dibandingkan dengan tahun sebelumnya
• 2011 : Target penurunan 5% dari pemakaian 2010
• 2012 : Target penurunan 7.5% dari pemakaian 2010
• Program energy efficiency sangat terkait dengan
program emission reduction, khususnya emisi gas
rumah kaca.
Strategic / Inisiatif StratejikRKAP 2011
20.00 TBOBOT
%
OPM 8. a. Emission Reduction 0.07 % Reduction 2.00
b. Energy Efficiency Improvement 5.00 % Reduction 2.00
OPM 9. Number of Major Oil Spill 0 Jumlah Insiden 2.00
Supporting / Enabler (SEN)
SEN 1. Score Assesment GCG Pertamina 87.00 % 3.00
SEN 2.Rasio jumlah pekerja Non Operasi terhadap Operasi
1:5 Rasio 3.00
SEN 3. PKBL
a. Efektifitas Penyaluran 95.00 % 2.00
b. Efektifitas Pengembalian 90.00 % 2.00
Kontrak Manajemen Tahun 2011
Sumber : Town Hall Meeting, 18 Februari 2011
Page 32
Page 33
Page 34
Pencapaian KPI EEI Tahun 2011
REALISASI KPI ENERGY EFFICIENCY IMPROVEMENT
• Target 2011 : Efisiensi energi perkantoran sebesar 5%
dibandingkan konsumsi 2010
• Konsumsi listrik 2010 : 56,645,635 KWh
• Konsumsi listrik 2011 : 52,721,007 KWh
• Terjadi penurunan konsumsi sebesar 3,924,628 KWh atau sebesar
6.93 % atau 138% diatas target 2011
No. Lokasi
KwH %
Konsumsi 2010 Konsumsi 2011 2010 vs 2011
1 PERKANTORAN JAKARTA (GENERAL SUPPORT) 30,278,216 29,095,011 3.91
2 PERKANTORAN DIREKTORAT REFINING 17,209,253 15,008,531 12.79
3 PERKANTORAN DIREKTORAT M&T 9,158,166 8,617,465 5.90
TOTAL 56,645,635 52,721,007 6.93
Berbagai upaya yang telah dilakukan :• Retrofit MUSIcool sebagai refrigerant AC di
Gedung Utama & Annex Kantor Pusat, RU IV
Cilacap, RU V Balikpapan, Kantor M&T Jakarta,
Semarang, Palembang dan Jayapura.
• Pengaturan dan perubahan jam operasional AC,
semula jam 04.30 – 21.00 menjadi 06.00 – 18.00
• Perubahan setting temperatur AC, semula 18-21
celcius menjadi 25-26 celcius.
• Pengaturan switch dan sambungan lampu (re-
grouping) di lantai 1, 6, 8, 9 dan14 Gedung Utama
Pertamina.
• Pemasangan automatic sensor lamp pada toilet
gedung Annex lantai 1 sampai 9.
• Pemakaian lampu hemat energi.
• Kampanye Budaya Hemat Energi
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
3,500,000
4,000,000
4,500,000
5,000,000
Jan-1
1
Feb-1
1
Mar-
11
Apr-
11
Mei-11
Juni-11
Juli-
11
Agst-
11
Sep-1
1
Okt-
11
Nov-1
1
Des-1
1
kW
h
Bulan
Konsumsi Listrik Perkantoran Bulanan(Jan - Des 2011)
TOTAL
Kantor Pusat
Perkantoran Dit. Refining
Perkantoran Dit. M&T
30,278,21554%17,209,253
30%
9,158,16616%
Konsumsi Listrik Perkantoran Tahun 2010
29,095,01155%
15,008,53129%
8,617,46516%
Konsumsi Listrik Perkantoran (Jan-Des 2011)
PERKANTORAN JAKARTA (GENERAL SUPPORT)
PERKANTORAN DIREKTORAT REFINING
PERKANTORAN DIREKTORAT M&T
KPI EEI TAHUN 2012
Juknis for General Affairs 2012Energy efficiency Improvement
Division/Function : Asset Management Attachment : -
Position : VP Date : February 2012
Page : 4
KPI • Energy Efficiency Improvement
KPI definition • Upaya efisiensi yang dilakukan dalam penggunaan energi di perusahaan
Formula
• Efisiensi penggunaan listrik di gedung-gedung perkantoran Pertamina yang dihitung berdasarkan
persentase pengurangan jumlah energi listrik (dalam KWh) dibandingkan dengan tahun sebelumnya
(basis perhitungan tahun 2010 yaitu sebesar 56.65 Juta kWh)
Unit of measure • % Reduction
Rational for
Target Setting
• Base: 7.5
• Stretch : 8.25
Polarity • Lebih besar lebih baik
Objective• Untuk mengetahui tingkat penghematan penggunaan listrik di gedung-gedung perkantoran Pertamina
dengan basis perhitungan tahun 2010
Reporting
frequency
• Triwulan
Data source • Seluruh Unit Operasi
KPI owner • Direktur Utama, Direktur Umum, VP Asset Management, Manager General Support
Remarks
KPI Weight UoMBase
TargetBase Target Selection
RationaleStretch Target
Stretch Target Selection Rationale
Financial• GA OPEX1 15% Rp.Bn 2,035 • From budget 2012 1,109 • Last year realization
*110%
Operational excellence
• Land certification 5% Mil sqm 12.77 • Set by Asset Management 15.33 • 20% improvement vs. base
• Asset utilization and divestment– Rental yield– Divestment income
10% Rp.Bn
225200
• Set by Asset Management
338240
• 50% improvement vs. base
• 20% improvement vs. base
• Info Capital Readiness– ICT Master Plan– CSS SLA– Utilisation of ERP
10%%%%
95%92%97%
• From KM• From KM• From KM
100%100%100%
• Maximum performance• Maximum performance• Maximum performance
• Key ICT project2
completion within time and budget
20% % 95% • From KM 100% • Assume every project on-time, on-budget
• HSSE Compliance– Training– CSMS– Audit close-out
20% % 95% • 95% compliance by the units
100 • Maximum performance
Customer satisfaction
• User satisfaction 15% Scale 3.5 • Above average expectation
4.5 • 90% of maximum score
People Management
• Employee engagement 5% % 75 • BOD input 90% • 90% of subordinates agree on the statements
Boundary KPIs
• TRIR (company-level)• NOA (company-level)• GCG compliance
---
Score# cases
%
0.61080
• From KM• HSE overall target• 80% GCG compliance
implementation
- • No stretch for boundary KPIs
Other operational
metrics
• # of asset utilization partnerships
• # of asset spin-off 3
• Knowledge sharing• Emission reduction• Energy efficiency• Learning day• Follow up audit
findings
-
------
#
#%%%
Days%
5
42103
7.56.5
80%
• Set by GA
• Set by GA• Set by GA• From KM• From KM• From KM• From KM
-
------
• No stretch for other operational metrics
General Affairs: Proposed KPIs and targets for 2012
1. Opex number to be finalized with Finance ; 2. Key ICT projects: (i) IFRS, (ii) ICoFR, (iii) BOD Control Room, (iv) E-Correspondence, (v) Business Object Planning & Consolidation (BPC), (vi) PMS Online; 3. Proposed to BUMNSource: 2012 Kontrak Manajemen; 2012 RKAP; 2011- 2015 RJPP; Team analysis
• IKE 2010 = 219 kWh/m2/year (Avg IKE 2010)
• Pencapaian 2011 = 210 kWh/m2/year (Avg IKE 2011)
• Target 2012 = Menurunkan nilai IKE 7,5% 2011
• --- Batas Gedung Hemat Energy ASEAN = 200 kWh/m2/year (EMI, 2010)
219210
194
150
160
170
180
190
200
210
220
230
2010 2011 2012
IKE
kW
h/m
2/y
ea
r
Target Nilai IKE 2012
Data IKE Gedung Perkantoran Pertamina
CONTOH GEDUNG EFISIEN ENERGI
GEDUNG ESDM LT.5(IKE 100 KWH/M2/YEAR)
• Peninggian ceiling dan mengurangi partisi (open space) untuk
meningkatkan cahaya alami dan pemerataan distibusi udara
• Penggunaan Variable Refrigerant Flow (VRF) untuk menghemat energi
30-40%.
• Pengngontrolan fresh air dengan pengukuran condensed water.
• Pengontrolan level CO2.
• Penggunaan lampu T5 dengan lighting control dan occupancy sensors.
• Penggunaaan light reflectors di jendela.
• Penggunaan material ramah lingkungan seperti lantai berbahan bambu
dan cat yang rendah VOC.
Improvement yang Dilaksanakan
MUSICOOL
REFRIGERAN RAMAH LINGKUNGAN DAN
EFISIEN ENERGI
PERMASALAHAN DI DALAM NEGERI
Terkait Lingkungan & Energi
NO JENIS PERALATAN
PENGGUNAAN
ENERGI
(%)
1 AIR CONDITIONING 66.0
2 PENCAHAYAAN 17.4
3 LIFT 3.0
4 POMPA AIR 4.9
5 LAIN-LAIN 8.7
(Sumber buku : SNI 03-6196-2000 Prosedur
audit energi pada bangunan gedung)
CONTOH PENGGUNAAN ENERGI PADA BANGUNAN HOTEL
PROFIL PENGGUNAAN ENERGI
Dengan MUSIcool, penggunaan energi tsb dapat dihemat 20 %
LINGKUNGAN ATMOSFIR BUMI
Refrigerant sintetik “Freon” (yang mengandung unsur Chlor dan Fluor)
harus dihentikan penggunaannya karena memiliki potensi merusak
lapisan ozon dan penyebab pemanasan global.
Menunjang kebijakan pemerintah :
1. Di bidang Energi
- Inpres No. 10 / 2005 tentang penghematan energi
- Peraturan Menteri ESDM No. 031 / 2005 tentang tata cara
sanaan penghematan energi.
- Inpres No. 2 / 2008 tentang penghematan energi dan air
2. Penghapusan BPO & GRK
- Keppres RI No. 23 / 1992 (perlindungan lapisan ozon)
- UU No. 17 / 2004 (Pemanasan Global)
- Peraturan Menteri Perdagangan No. 24/2006 tentang
ketentuan impor BPO
- Peraturan Men Perin. No 33/2007 (larangan produksi BPO
dan barang yang menggunakan BPO
- Peraturan Men KLH No. 2/2007 (mengatur teknisi AC)
3. Pengutamaan penggunaan produk dalam negeri
- Nota Nesepakatan antara Menteri Perindustrian & Menteri
Negara BUMN No. 581/MBU/2005
- Surat edaran Meneg BUMN kepada Direksi BUMN hal
penggunaan produk lokal
Pemilihan bahan refrigerant
Tidak ada bahan pendingin yang sempurna, masing-masingmemiliki keunggulan dan kelemahan
Rusak O3 Global Warming
KEUNGGULAN MUSIcool
a. Ramah Lingkungan (Atmosfir Bumi)
b. Dapat menghemat energi sampai rata-rata 20 %
c. Lebih irit pemakaiannya (30 % dari berat Freon)
d. Memperpanjang usia kompresor dan komponen
utama lainnya pada mesin AC
e. Produksi dalam negeri
Penyerahan Piagam penghargaan
Ozon Award 2008 dari Meneg LH kepada Pertamina tgl 26 Maret 2008
60
Produk Musicool
MC-12 Pengganti R-12
MC-22 Pengganti R-22
MC-134 Pengganti R-134a
Memenuhi Spesifikasi dan persyaratan
SNI sebagai bahan refrigerant
(APLIKASI, HANDLING & PRODUK)
SNI 06-6500-2000 Refrigeran : Pemakaian pada Instalasi Tetap
SNI 06-6501.1-2000 Refrigeran Kelompok A3 : Istilah Hidrocarbon dalam SNI (Flamable) Keamanan Pengisian, Penyimpanan dan Transportasi.
SNI 06-6501.2-2000 Refrigeran Kelompok A3 : Pemakaian pada Mesin Tata Udara Kendaraan Bermotor.
SNI 7647 : 2010 Refrigeran Hidrokarbon
SNI TERKAIT REFRIGERAN
HIDROKARBON
FILLING PLANT MUSIcool
Retrofit MUSIcool di lapangan
Sosialisasi & Pelatihan Teknisi
Bangunan yang sudah menggunakan
MUSIcool
Perkantoran Pertamina
• Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina
• Gedung Annex Kantor Pusat Pertamina
• Gedung Kwarnas
• Gedung M&T Jakarta
• Gedung M&T Semarang
• Gedung M&T Palembang
• RU IV Cilacap
• Dll
• MUSIcool telah diterima oleh KLH dan secara internasional sebagaialternatif pengganti refrigeran sintetik yang merusak ozon.
• MUSIcool, merupakan Refrigeran Hidrokarbon memiliki sifat ramahlingkungan dan bisa menghemat energi.
• Refrigeran Musicool, memiliki Kinerja yang lebih baik dibandingkanrefrigerant sintetik.
• Refrigeran Musicool kompatibel dengan komponen & pelumas yang ada pada mesin AC & Refrigerasi.
• Dalam mengaplikasikan refrigeran hidrokarbon harus selalumemperhatikan SOP, SMP dan Instruksi Kerja (IK)
• Teknisi Pelaksana Retrofitting dengan MUSIcool harus oleh Teknisiyang kompeten
PEMBUDAYAAN HEMAT ENERGI
TERIMA KASIH