15
KEBUDAYAAN 1. Defenisi Kebudayaan Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Kata kebudayaan dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan istilah culture dalam bahasa Belanda disebut cultuur. Kedua kata ini berasal dari kata bahasa latin clere yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Dengan demikian, culture atau cultuur diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Melville J. Herkovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang superorganik karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi teatap hidup walaupun orang- orang menjadi anggota masyarakat senantiasasilih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. Sementara Edward B. Taylor melihat kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral hukum, adat-istiadat dan kemampuan- kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia

KEBUDAYAAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

budaya

Citation preview

Page 1: KEBUDAYAAN

KEBUDAYAAN

1. Defenisi Kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian,

kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Kata

kebudayaan dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan istilah culture dalam bahasa

Belanda disebut cultuur. Kedua kata ini berasal dari kata bahasa latin clere yang berarti

mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Dengan

demikian, culture atau cultuur diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia

untuk mengolah dan mengubah alam. Melville J. Herkovits memandang kebudayaan

sebagai suatu yang superorganik karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi

ke generasi teatap hidup walaupun orang-orang menjadi anggota masyarakat

senantiasasilih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. Sementara Edward B.

Taylor melihat kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral hukum, adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan serta

kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai masyarakat. Dengan katalain

menurut Taylor kebudayaan kesemuannya yang didapatkan atau dipelajari oleh

manusia sebagai anggota masyarakat.

Ahli lain, Ralph Linton mengemukakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan dari

pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan

diwariskan anggota suatu kebuadayan sebagai keseluruhan system gagasan, tindakan

dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari

Page 2: KEBUDAYAAN

manusia dalam rangka kehidupan masayarakat yang dijadikan milik diri manusia

dengan belajar.

Selo Soemardjan dan soelaeman soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua

hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan

kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan

oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya. Cipta merupakan mental, kemampuan

berpikir orang-orang yang hidup bermasayarakat dan antara lain menghasilkan filsafat

serta ilmu pengetahuan. Semua karya, rasa, dan cipta ini dikuasai oleh karsa orang-

orang yang menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar

atau keseluruhan masyarakat.

Dari berbagai defenisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan merupakan

system pengetahuan yang meliputi system idea tau gagasan yang terdapat di dalam

pikiran manuasia. Perwujudan kebudayaan meliputi benda –benda yang diciptakan oleh

manusia sebagai mahluk yang berbudaya, baik berupa pola prilaku, bahasa maupun

benda-benda atau hasil ciptaan manusia lainnya. Seperti peralatan hidup, organisasi

sosila, religi, dan seni. Kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam

mempertahankan hidupnya.

Berdasarkan wujubnya, kebudayaan dapat kita golongkan atas kebudayaan yang

bersifat abstrak dan kebudayaan yang bersifatkonkrit.

· Kebudayaan yang bersifat abstrak ini letaknya ada didalam pikiran manusia sehingga

tidak dapat diraba atau difoto. Misalnya, terwujub sebagai ide, gagasan, nilai-nilai,

Page 3: KEBUDAYAAN

norma, peraturan, dan cita-cita. Jadi, artinya buadaya yang bersifat abstrak adalah

wujub ideal dari kebudayaan. Ideal artinya sesuatu yang merupakan cita-cita atau

harapan bagi manusia sesuai dengan ukuran yang telah menjadi kesepakatan.

Sekarang wujud ideal ini banyak tersimpan dalam karangan-karangan dan buku-buku,

disket, arsip, mikro film, kaset rekaman, dan media lain.

· Kebuadayaan yang bersifat konkrit, wujubnya berpola dari tindakan atau perbuatan dan

aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan

atau difoto. Koentjaraningrat menyebut sifat konkrit kebudayaan dengan system sosial

dan fisik, yang terdiri atas perilaku, bahasa, dan materi.

2. Unsur-Unsur Kebudayaan

Kebudayaan setiap masyarakat tentu terdidiri dari unsur-unsur tertentu yang

merupakan bagian dari suatu kebulatan, yakni kebudayaan itu sendiri. Ada beberapa

pendapat ahli tentang unsur-unsur kebudayaan. Melville J.Herkovits menyebutkan ada

4 unsur pokok kebudayaan, yaitu :

· Alat-alat teknologi

· Sistem ekonomi

· Keluarga

· kekuasaan politik.

Sementara Bronslow Malinowski, menyebutkan empat unsur kebudayaan yakni :

Page 4: KEBUDAYAAN

· Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antar anggota masayarakat.

· Oragnisasi ekonomi

· Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan seperti keluarga

· Oragnusasi kekuatan

Sedangkan Clyde Kluckhohn menyebutkan tujuh unsur kebudayaan, yakni sebagi

berikut :

· Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga,

senjata, alat-alat produksi, transportasi).

· Mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, system

produksi, system distrbusi dan sebagainya)

· Sistem kemasyarakatan (system kekerabatan, organisasi politik, system hokum, sstem

perkawinan)

· Bahasa (lisan maupun tulisan)

· Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak)

· Sistem pengetahuan

· Sistem kepercayaan (religi)

Ketujuh unsur kebudayaan pokok diatas disebut sebagai kebudayaan universal

(cultural universal). Unsur-unsur kebudayaan ini masih dapat dipecah-pecah lagi

Page 5: KEBUDAYAAN

menjadi unsur-unsur kebudayaan yang lebih kecil lagi. Ralph Linton menyebutkan

sebagai kegiatan-kegiatan kebudayaan (cultural activity). Contoh, Cultural universal

sitem mata pencaharian masih dipecah lagi atas cultural activity pertanian, peternakan,

nelayan, perdagangan dan sebagainya.

Ralph linton merinci kembali kegiatan-kegiatan kebudayaan tersebut menjadi

unsur-unsur yang lebih kecil lagi yang disebut trait-complex. Contoh, kegiatan pertanian

dirinci lagi atas unsur-unsur seperti irigasi, system pengelohan tanah dengan bajak,

selanjutnya trait-complex mengolah tanah dengan bajak dirinci lagi menjadi traits.

Contoh, trait-complex mengolah tanah dengan bajak dirinci lagi menjadi tehnik

mengendalikan bajak. Selanjutnya, traits dapat dirinci lagi unsur yang lebih kecil lagi

yakni items. Contoh alata bajak bisa dirnci lagi menjadi bagian-bagian tertentu seperti

penarik, pisau bajak, dan kemudi.

Menurut Bronislaw Malinowski, setiap unsur kebudayaan tersebut memiliki

kegunaan yang cocok dalam rangka kebudayaan secara keseluruha. Apabila ada unsur

kebudayaan yang kehilangan kegunaanya, unsur tersebut akan hilang dengan

sendirinya.

3. Fungsi Kebudayaan

Manusia dan masyarakat selalu menghadapi kekuatan-kekuatan yang tidak selalu

menguntungkan dirinya. Kekuatan-kekuatan tersebut bisa berasal dari luar dirinya

seperti kekuatan alam maupun kekuatan yang berasal dari dalam dirinya atau

masyarakatnya. Selain itu, manusia dan masyarakat juga membutuhkan kepuasan baik

kepuasan spiritual maupun kepuasan materil. Sebagian besra kebutuhan manusia dan

Page 6: KEBUDAYAAN

masyarakat tersebut, dapat dipenuhioleh kebudayaan yang bersumber dari masyarakat

itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa fungsi kebudayaan bagi masyarakat.

· Hasil karya manusia menghasilkan teknologi atau kebudayaan kebendaan. Teknologi

memiliki sedikitnya dua kegunaan, yakni melindungi masyarakat dari ancaman

lingkungannya dan memberikan kemungkinan kepada masyarakat untuk

memanfaatkan alam. Kita perhatikan masayarakat kita! Untuk menghadapi ancaman

kedinginan dan kehujanan, manusia menciptkan pakaian, rumah, payumh mantel, dan

sebagainya. Demikian juga untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan makanan,

manusia menciptkana teknologi pertanian seprti irigasi, pupuk, traktor, pembibitan dan

pencangkokan.

· Karsa masyarakat merupakan perwujudan norma dan nilai-nilai sosial dapat

menghasilkan tata tertib dalam pergaulan kemasyarakatan. Karsa merupakan daya

upaya manusia untuk melindungi diri dari terhadap kekuatan –kekuatan lain yang ada di

dalam masyarakat. Untuk menghadapi kekuatan-kekuatan itu, masyarakat menciptakan

kaidah-kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk atau patokan tentang

bagaimana manusia harus bertindak, berbuat, dan menentukan sikap ketika

berhubungan satu dengan lainnya. Kaidah yang timbul dari masyarakat ini dapat

berupa adat istiadat (custom) taua sejumlah peraturan (hokum)

· Didalam kebudayaan juga terdapat pola-pola perilaku (patterns of behavior) yang

merupakan cara-cara masayrakat untuk bertindak atau berkelakuan yang sama

dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut. Setiap tindakan

manusia dalam masyarakat selalu mengikuti pola-pola perilaku masyarakat tadi.

Page 7: KEBUDAYAAN

Khususnya dalam mengatur hubungan antarmanusia, kebudayaan dinamakan

pula struktur normative atau designs for living (garis-garis atau petunjuk dalam

hidup). Artinya, kebudayaan adalah garis-garis pokok tentang prilaku yang

menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan, apa yang

seharusnya dilakukan, apa yang dilarang dan sebagainya.

4. Karakteristik Kebudayaan Tradisional

Secara umum, kebudayaan-kebudayaan masyarakat di dunia memiliki beberapa

karakteristik umum. Di antaranya adalah kebudayaan merupakan milik bersama,

kebudayaan merupakan hasil belajar dan kebudayaan didasarkan pada lambang

A. Kebudayaan adalah milik bersama

Kebudayaan adalah milik bersama artinya bahwa unsur-unsur yang tercakup dalam

kebudayaan seperti idea tau pandangan, nilai dan pola perilaku yang dimili, dijalankan

dan dipelihara bersama-sama oleh sekuruh anggota masyarakat sebagai

pendukungnya. Dengan demikian, pandangan atau tindakan-tindakan tertentu yang

hanya dilakukan seorang bukanlah sebuah kebudayaan tetapi hanyalah sebuah

kebiasaan pribadi. Contoh, seorang memiliki kebiasaan makan nasi yang dicampur

dengan pisang.

Kebudayaan dihayati dan dijalankan bersama oleh seluruh anggota masyarakat

pendukungnya. Hal ini menyebabkan tindakan atau pandangan salah seorang

anggotanya dapat dipahami oleh kelompok atau masyarakatnya. Selain itu, karena

memiliki kebudayaan yang sama, anggota yang satu dapat meramalkan atau

Page 8: KEBUDAYAAN

memperkirakan perbuatan anggota lainnya dalam situasi tertentu di dalam

kelompoknya lalu mengambil tindakan yang sesuai.

B. Kebudayaan Merupaka Hasil Belajar

Semua unsur kebudayaan adalah hasil belajar dan bukan warisan biologis (dibwa sejak

lahir). Dengan demikiak, kebudayaan suatu masyrakat dapat berbeda dengan

kebudayaan dari mastarakat lainnnya. Contohnya, orang Indonesia makan dengan

menggunakan sendok dan orang makan dengan menggunakan sumpit. Kedua pola

perilaku ini tidak dibawa seseorang (orang Indonesia dan orang Cina) sejak ia lahir

tetapi merupakan hasil belajar dari perilaku generasi sebelumnya. Seseorang

mempelajari kebudayaan dengan ikut serta menjadi besra di dalam kebudayaan

tersebut. Ralph Linton mengatakan bahwa kebudayaan adalah warisan sosila umat

manusia. Artinya, kebudayaan diwariskan melalui hubungan-hubungan sosila yang

terus-menerus. Proses penerusan kebudayaan dari suatu generasi kegenerasi yang

lainnya disebut enkulturasi atau pembudayaan.

C. Kebudayaan Didasarkan Pada Lambang

Aspek simbolis yang terpenting dari kebudayaan adalah bahasa yang telah

berhasil menggantikan objek dengan lambang berupak kata-kata yang berbeda antara

satu objek dengan objek lainnya. Stanley Salthe menegaskan bahwa bahasa (simbolis)

adalah fundamen atau dasar tempat kebudayaan manusia dibangun. Unsur-unsur

kebudayaan seperti struktur politik, agama, kesenian, organisasi ekonomi tidak mungkin

ada tanpa lambang-lambang. Dengan menggunakan bahasa itulah manusia dapat

meneruskan kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi yang lain.

Page 9: KEBUDAYAAN

PERUBAHAN BUDAYA

1. Akibat Yang Timbul Akibat Perubahan Budaya

Seacara garis besar pengaruh dari keanekaragaman dan perubahan budaya

dapat kita kategorikan dalam dua hal, yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.

Pengaruhnya positifnya adalah terwujubnya integrasi sosial. Sementara pengaruh

negatifnya adalah terjadinya konflik baik vertikal maupun horizontal yang berakibat

disitegrasi sosial. Selainitu, terjadi juga perubahan tata prilaku dan nilai dalam

masayarakat akibat adanya perubahan kebudayan.

Disintegrasi atau disebut pula disorganisasi adalah suatu gejala sosila yang

menggambarkan adanya ketidak sesuian dan ketidakserasian dintara unsur-unsur yang

saling berbeda dalam kehidupan sosial. Sebagai proses berpudarnya norma-norma dan

nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan.

Masayakat merupakan suatu organisasi yang terdiri dari unsur-unsur yang

merupakan satu kesatuan, yang disebut system. Apabila dalam suatu system, salah

satu unsurnya tidak berfungsi dengan baik, maka ketidakseimbangan atau keerasian

unsure dalam masyarakat akan mengakibatkan disorganisasi sosial yang lama

kelamaan berubah menjadi disintegrasi sosila. Situasi disintegrasi ditandai dengan

adanya sebagian besar anggota masyarakat tidak lagi mematuhi norma-norma yang

berlaku dalam msayarakat.

Page 10: KEBUDAYAAN

Perubahan budaya di Indonesia juga menimbulkan perubahan-perubahan

padapola prilaku dan tata nilai dalam masyarakat. Modenisasi yang diakibatkan oleh

perkembangan teknologi dan pengetahuan manusia pada satu sisi mendatangkan

kemajuan bagi manusia. Namun, pada sisi lain telah mendatangkan benturan budaya.

Nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang selama ini melekat dalam kebudayaan

masayarakat Indonesia mulai meluntur dan diganti nilai-nilai individualistis, materialistis,

dan konsumerisme. Akibat lanjutnya adalah jurang kemiskinan yang kian melebar.

Selain itu, terjadi pula proses dekadensi moral seperti merabaknya korupsi, kolusi dan

nepotisme terjadinya tindak-tindak kriminal, merebaknya kasus-kasus kenakalan

remaja, seperi narkoba, tawuran, seksbebas, pemerkosaan dan sebagainya.

2. Pemecahan Masalah Akibat Perubahan Budaya

Perubahan budaya bukanlah sesuatu yang harus dihindarikan, para penganut

pendekatan konflik mengaggap bahwa konflik adalah gejala kemasyarakatan yang

senantiasa melekat di dalam kehidupan setiap masyarakat dan oleh karena itu tidak

mungkin dihilangkan. Konflik akan hilang bersama dengan hilangnya masyarakt itu

sendiri. Atas dasar itu, hal yang dapat dilakukan adalah mengendalikan agar konflik

tersebut tidak berubah wujud menjadi kekerasan yang merugikan bersama dan

berakibat pad disintegrasi sosila.

Dalam dataran akibat perubahan budaya, hal yang perlu dikembangkan adalah

memperkuat filter diri melalui pendidikan dan keagamaan. Pembangunan pendidikan

dan keagamaan akan membentengi diri setiap warga Negara terhadap pengaruh-

pengaruh luar yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Namun, hal ini tidaklah

beratri sebagai isolasi diri terhadap dunia di luarnya akan tetapi menyaring atau

Page 11: KEBUDAYAAN

mengelola setiap pengaruh yang dating dari luar. Pengaruh yang baik diterima dan

pengaruh yang buruk dibuang. Dengan sikap dan tindakan seperti disebutkan diatas,

potensi perubahan budaya tidak akan berakibat pada disintegrasi atau disoganisasi

masyarakat. Dengan, demikian kesemibangan dan kelangsungan masyarakat

Indonesia sebagai masyarakat multicultural tetap terus terjaga.

Diposkan oleh Syamsuddin GW di 17:50