24

KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

  • Upload
    caia

  • View
    176

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1. Matakuliah: U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA 2 Tahun: 2009/2010. KEBUDAYAAN INDIES | pengertian. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1
Page 2: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

KEBUDAYAAN INDIESsebagai bentuk akulturasi

budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

Matakuliah : U0032 | SEJARAH SENI RUPA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA 2

Tahun : 2009/2010

Page 3: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

3

KEBUDAYAAN INDIES | pengertian

Istilah Indies mengacu pada kebudayaan dan gaya hidup masyarakat pendukungnya yang terbentuk semasa kekuasaan pemerintah Hindia Belanda di Indonesia.

Gaya Indies merupakan gaya seni yang berkembang sekitar abad ke-18 di wilayah nusantara sebagai wilayah koloni dari Belanda. Gaya ini masih dirasa pengaruhnya hingga sekitar tahun 1950-an.

Page 4: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

4

KEBUDAYAAN INDIES | latar belakang

Kota Jayakarta berhasil dikuasai oleh Belanda pada 1619. Untuk kemudian dibangunlah markas besar VOC di daerah tersebut, yang namanya kemudian menjadi Batavia.

Wilayah yang berpusat di benteng sebelah utara kota tersebut berkembang dengan berdirinya perumahan, balai kota, pasar, kantor dan bangunan umum lain. Sekitar 1730 Batavia menjadi kota besar yang sangat sibuk.

Peta rencana tatakota Batavia

Page 5: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

5

KEBUDAYAAN INDIES | latar belakang

Pada awal abad 19 VOC dibubarkan dan pemerintah Belanda mengambil alih pemerintahan. Sekalipun perniagaan masih berpusat di daerah kota tua, pusat pemerintahan dipindah ke daerah Weltevreden (sekitar Jl. Lapangan Banteng).

Kantor pemerintahan, barak militer, pemerintahan dan perumahan elit dibangun di Weltevreden. Bangunan saat itu merupakan perpaduan gaya lokal Indonesia dan Neoklasik.Kehidupan masa Indies

Page 6: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

6

KEBUDAYAAN INDIES | latar belakang

Dihapusnya politik Tanam Paksa pada 1870, mendorong perkembangan usaha swasta di Hindia Belanda. Hal ini mengakibatkan ledakan arus imigrasi pekerja Belanda dan keluarganya, juga urbanisasi penduduk luar Batavia yang mencari kerja.

Hal ini mendorong perkembangan kota, baik dari segi perumahan maupun bangunan penunjang lainnya. Dengan perkembangan arus penduduk dan segala gaya hidupnya, berkembang pula Kebudayaan Indies.

Foto keluarga masa Indies

Page 7: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

7

KEBUDAYAAN INDIES | proses akulturasi7 Unsur

Kebudayaan Belanda :

1. Bahasa

2. Peralatan/ perlengkapan hidup

3. Matapencaharian hidup dan ekonomi

4. Sistem kemasyarakatan

5. Kesenian

6. Ilmu pengetahuan

7. Religi

Penguasa kolonial,Pedagang, serdadu,Cendikiawan Belanda

PengalamanMahasiswaIndonesia diBelanda

PROSESAKULTURASI

LOCALGENIUS

Lingkungan alamIndonesia

MasyarakatBudayaIndonesia

KEBUDAYAANINDIS

•Cendekiawan•Rohaniwan•Arsitek•Seniman•Guru•dsb

Page 8: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

8

KEBUDAYAAN INDIES | pengaruh

Pengaruh budaya Indies ini dapat dirasakan pada :

•Gaya hidup sehari-hari

•Karya-karya seni sketsa, seni lukis dan grafis.

•Karya sastra dan bahasa sehari-hari.

•Fotografi, desain grafis (perangko, mata uang, cover buku, packaging, poster reklame, komik),

•Gaya busana dan motif batik.

•Seni kuliner (misalnya : rijstafel)

•Seni-seni pertunjukan (tari, musik, teater)

Iklan wisata ‘Fly to Java by KNILM’Karya J.Lavies - 1937

Page 9: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

9

KEBUDAYAAN INDIES | pengaruhPENGARUH PADA SENI LUKIS

Gaya seni lukisnya sangat naturalistik yaitu penggambaran yang sesuai proporsi dan kenyataan bentuknya dan sangat akademis sekali. Gaya lukisan pada masa ini cenderung terpengaruh oleh gaya seni Romantik. Gaya lukisan yang cenderung mengungkapkan eksotisme Indonesia pada masa ini disebut sebagai seni Mooi Indie.

Tema lukisan kebanyakan pemandangan alam, arsitektur bangunan, penduduk setempat dan lukisan potret (biasanya pejabat atau bangsawan)

W. Hofker| Girl At The Campuhan Temple |1943

Page 10: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

10

KEBUDAYAAN INDIES | pengaruhPENGARUH PADA DESAIN GRAFIS

Pada sekitar 1920-1930’an banyak berdiri biro-biro desain yang menghasilkan poster-poster reklame, packaging, ilustrasi, dll

Biasanya gaya tampilan desain tersebut masih banyak yang bersifat naratif. Ada kalanya dalam poster terdapat pengaruh kuat dari desain Art Deco.

Beberapa desainer yang terkenal antara lain adalah Verstijnen, J. Lavies, P. Dom, dll.

Cover buku ‘Si Taloe de Dessajongen’Karya P.Dom - 1931

Page 11: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

11

KEBUDAYAAN INDIES | desain

Cover buku ‘Indische Bloemen’Karya H. Verstijnen - 1929

Iklan wisata ‘Holland Oost-Azie Lijn’Karya J.Lavies - 1937

Page 12: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

12

KEBUDAYAAN INDIES | desain

Kalender 1931Cover buku Lutung Kasarung

Page 13: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

13

KEBUDAYAAN INDIES | desain

Uang Kertas

Page 14: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

14

KEBUDAYAAN INDIES | desain

Komik Peter van Dongen (2004) yang melukiskan pemandangan kota di Makasar yang diinspirasi dari periode Indies.

Page 15: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

15

KEBUDAYAAN INDIES | pengaruhPENGARUH PADA ARSITEKTURArsitektur pada masa Indies banyak mengadaptasi bangunan dari Eropa. Pada abad 19 tampak ciri khas gaya Neoklasik, yang tercermin dari penggunaan deretan kolom pada teras dan beberapa anak tangga menuju teras.

Page 16: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

16

KEBUDAYAAN INDIES | pengaruh

Pada awal abad 20 terdapat gaya baru, yaitu Neo Gothik, yang tetap menggunakan penyesuaian terhadap faktor iklim tropis dan juga keinginan untuk mencari identitas Hindia Belanda.

Pengaruh arsitektur Cina dan arsitektur lokal Indonesia juga banyak diterapkan.

De Javasche Bank| sekarang Museum Bank Indonesia

Page 17: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

17

KEBUDAYAAN INDIES | pengaruhArsitektur disesuaikan dengan keadaan Indonesia yang tingkat kelembapannya tinggi serta udara yang sangat panas. Menggunakan atap limasan gaya Indonesia

Hal ini diantisipasi dengan tingginya langit-langit (4-8m) dan banyaknya jendela agar sirkulasi udara lebih leluasa. Terdapat teras yang cukup luas untuk bersantai.

Gedung ITB

Page 18: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

18

KEBUDAYAAN INDIES | arsitektur

Rumah kediaman Raden Saleh yang sekarang menjadi bagian RS Cikini- tampak pengaruh gaya Gotik

Rumah-rumah di daerah Pecinan

Page 19: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

19

KEBUDAYAAN INDIES | arsitekturUntuk mengingatkan akan tanah airnya (Belanda) mereka juga membuat cerobong asap (walau hanya tiruan).

Selain itu pada atap juga ada tadah angin (wind wijser) dengan beragam desain.

Pada beberapa rumah tinggal pribadi lijs plang-nya mempunyai hiasan diatasnya. Biasanya adalah kepala kerbau yang melambangkan kesuburan tanah dan penolak roh jahat.

Page 20: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

20

KEBUDAYAAN INDIES | arsitektur

Contoh wind wijser

Nassaukerk |sekarang Gereja St.Paulus

|1936

Page 21: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

21

KEBUDAYAAN INDIES | arsitektur

Pemakaian logam untuk bangunan sudah dikenal yaitu dipakai untuk terali besi seperti tiang untuk pagar rumah.

Beberapa contoh rumah tinggal bergaya Indies yang berada di Jakarta dapat dilihat di wilayah Menteng.

Page 22: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

22

KEBUDAYAAN INDIES | arsitekturBerkembangnya Art Deco di Eropa juga menginspirasi rumah-rumah Indies sekitar era 1920-30’an.

Biro arsitektur banyak berkembang, dengan arsitek-arsitek terkenal masa itu, antara lain: P.A.J. Moojen (Gedung Bataviasche Kunstkring, Masjid Cut Mutiah (ex gedung Boplo)-1913), A.F. Aalbers (Hotel Savoy Homan-1939), Maclain Pont (Gedung ITB-1918), C.P. Wolf Schoemaker (Villa Isola, Bandung-1932), Cuypers (Gereja Theresia-1934)

Stasiun Kereta Jakarta, Kota|Ghijsels

Page 23: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

23

KEBUDAYAAN INDIES | batik

Corak batik yang mendapat pengaruh Barat, seperti bunga Chrysant dan anggur (kiri), juga buket bunga dan menggunakan warna pastel (kanan)

Page 24: KEBUDAYAAN INDIES sebagai bentuk akulturasi  budaya Belanda dengan budaya Nusantara Pertemuan 1

24

DAFTAR PUSTAKA & SUMBER GAMBAR

Tjahjono, G. (1998). Indonesian heritage vol. 6 - Architecture. Archipelago Press. Jakarta.

Soemantri, H. (1998). Indonesian heritage vol. 7 - Visual art. Archipelago Press. Jakarta.

McGlynn, J.H. (1998). Indonesian heritage vol. 10 - Language and literature. Archipelago Press. Jakarta.

Heuken, Adolf; Pamungkas Grace (2001) Menteng: Kota Taman Pertama di Indonesia. Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta

Boeatan Indonesia Asli : Engagement Calendar 1998, Le Bo Ye