2
Syarat diet yang diberikan pada pasien dalam mencapai tujuan pemberian diet dapat dilihat sebagai berikut : Energi cukup yaitu sebesar 35 kkal/kg BB ideal. Protein rendah yaitu 0,8 gram/kgBB. Diutamakan protein yang bernilai biologis tinggi yaitu dari lauk hewani. Kebutuhan lemak sisa dari kebutuhan energi total dikurangi protein dan karbohidrat. Pemberian <10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 6-8% dari lemak tidak jenuh ganda. Kebutuhan karbohidrat cukup yaitu 70% dari kebutuhan total dan diberikan sumber karbohidrat komplek. Natrium diberikan 600-800mg/hari (1,5-2 gram atau ¾ sampai ½ sdt per hari). Bahan makanan yang dibatasi seperti bahan makanan yang tinggi natrium seperti ikan asin, telur asin, ebi, jeroan, daging asap, makanan kaleng, makanan yang diawetkan Pembatasan kalium sebanyak 40-70 meq/hari atau 40mg/KgBB, bahan makanan yang dibatasi adalah singkong, kentang, kacang-kacangan, kelapa, pisang,jambu biji,blimbing, bayam, tauge, buncis, kembang kol, serta daging dan ikan yang diawetkan. Pemberian makanan yang mengandung vitamin B6, vitamin C serta asam folat pada pasien serta pemberian suplement vitamin B6 (5-10 mg/hari),vitamin c (100mg/hari), asam folat (1 mg/hari). Bahan makanan yang mengandung vitamin B6 adalah ikan tuna,kacang kedelai, hati ayam, kuning telur, daging sapi. Bahan makanan yang mengandung vitamin C seperti bayam, pepaya, jeruk manis. Bahan makanan yang mengandung asam folat seperti hati ayam, kacang kedelai, bayam. Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari dan ditambah pengeluaran cairan melalui keringat untuk mencegah peningkatan edema pada pasien serta mencegah beratnya fungsi ginjal. Penggunaan gula murni hanya diperbolehkan untuk bumbu saja. Bentuk makanan lunak, Frekuensi makan 3x/hari dan diberikan secara oral.

Kebutuhan Na Dan K

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kebutuhan Na Dan K

Citation preview

Page 1: Kebutuhan Na Dan K

Syarat diet yang diberikan pada pasien dalam mencapai tujuan pemberian diet dapat dilihat sebagai berikut :

Energi cukup yaitu sebesar 35 kkal/kg BB ideal.

Protein rendah yaitu 0,8 gram/kgBB. Diutamakan protein yang bernilai biologis tinggi yaitu dari lauk hewani.

Kebutuhan lemak sisa dari kebutuhan energi total dikurangi protein dan karbohidrat. Pemberian <10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 6-8% dari lemak tidak jenuh ganda.

Kebutuhan karbohidrat cukup yaitu 70% dari kebutuhan total dan diberikan sumber karbohidrat komplek.

Natrium diberikan 600-800mg/hari (1,5-2 gram atau ¾ sampai ½ sdt per hari). Bahan makanan yang dibatasi seperti bahan makanan yang tinggi natrium seperti ikan asin, telur asin, ebi, jeroan, daging asap, makanan kaleng, makanan yang diawetkan

Pembatasan kalium sebanyak 40-70 meq/hari atau 40mg/KgBB, bahan makanan yang dibatasi adalah singkong, kentang, kacang-kacangan, kelapa, pisang,jambu biji,blimbing, bayam, tauge, buncis, kembang kol, serta daging dan ikan yang diawetkan.

Pemberian makanan yang mengandung vitamin B6, vitamin C serta asam folat pada pasien serta pemberian suplement vitamin B6 (5-10 mg/hari),vitamin c (100mg/hari), asam folat (1 mg/hari). Bahan makanan yang mengandung vitamin B6 adalah ikan tuna,kacang kedelai, hati ayam, kuning telur, daging sapi. Bahan makanan yang mengandung vitamin C seperti bayam, pepaya, jeruk manis. Bahan makanan yang mengandung asam folat seperti hati ayam, kacang kedelai, bayam.

Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari dan ditambah pengeluaran cairan melalui keringat untuk mencegah peningkatan edema pada pasien serta mencegah beratnya fungsi ginjal.

Penggunaan gula murni hanya diperbolehkan untuk bumbu saja.

Bentuk makanan lunak, Frekuensi makan 3x/hari dan diberikan secara oral.

Cara pemesanan diet : Diet DM B2 1700 kkal,RP 40 gr dan RG II

Kebutuhan Cairan

= Cairan masuk = Cairan keluar (urin) + 500 ml (cairan selain urin yang keluar dari tubuh pasien).

Masalah – Masalah Khusus pada GGK

1. Cairan dan Natrium

Page 2: Kebutuhan Na Dan K

Natrium perlu dibatasi, karena natrium dipertahankan didalam tubuh walaupun faalginjal sudah menurun. Hal ini penting apabila terjadi hipertensi, odema dan bendungan paru. Pemberian natrium harus dilakukan pada tahap yang ditolerir dengan tujuan untuk mempertahankan volume cairan ekstrakulikuler.

2. Kalium

Kalium jarang meningkat pada GGK, apabila terjadi hiperkalemi biasanya berkaitan dengan oliguri, kejadian katabolik, obat-obatan yang mengandung kalium, hiperkalemi dapat menimbulkan kegawatan bagi jantung. Pembatasan kalium makanan, forosemide dosis tinggi (100-500 mg), pengguanaan yang lebih definitif adalah dialisa.