313
i KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK S K R I P S I Oleh Kariba Husnayayyin Azh Zhifar NIM : 11410065 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2015

KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

i

KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK

S K R I P S I

Oleh

Kariba Husnayayyin Azh Zhifar

NIM : 11410065

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2015

Page 2: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

ii

KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK

S K R I P S I

Diajukan kepada

Dekan Fakultas psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh

gelar Sarjana Psikologi (S. Psi)

oleh

Kariba Husnayayyin Azh Zhifar

NIM. 11410065

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2015

Page 3: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

iii

KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK

S K R I P S I

Oleh

Kariba Husnayayyin Azh Zhifar

11410065

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

Dr. Iin Tri Rahayu, M.Si.,Psi

NIP. 19720718 199903 2 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Psikologi

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dr. H. M. Lutfi Mustofa, M.Ag

NIP. 19730710 20003 1 002

Page 4: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

iv

S K R I P S I

KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal,…………….2015

Susunan Dewan Penguji

Dosen Pembimbing Anggota Penguji lain

Penguji Utama

Dr. Iin Tri Rahayu, M.Si Dr. Retno Mangestuti, M.Si

NIP. 19720718 199903 2 001 NIP. 19750220 200312 2 004

Anggota

Endah Kurniawati P, M.Psi

NIP. 19750514 200003 2 003

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Tanggal, . ……………….2015

Mengesahkan

Dekan Fakultas Psikologi

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dr. H. M. Lutfi Mustofa, M.Ag

NIP. 19730710 20003 1 002

Page 5: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

v

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Kariba Husnayayyin Azh Zhifar

NIM : 11410065

Fakultas : Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan judul “Kecemasan Sekolah pada

Siswa Taman Kanak-kanak”, adalah benar-benar hasil karya sendiri baik sebagian

maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Jika dikemudian hari ada claim dari pihak lain, bukan menjadi tanggung jawab Dosen

Pembimbing dan pihak Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sangsi.

Malang, 16 Oktober 2015

Penulis

Kariba Husnayayyin AZ

` NIM. 11410065

Page 6: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

vi

MOTTO

بان كما تكذ فبأي آلء رب

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Page 7: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

vii

PERSEMBAHAN

Sebagai perwujudan rasa syukur dan cinta kepada Allah SWT, kupersembahkan

karya ini kepada :

Aba dan ummi tercinta (Machmud Fauzie dan Zuraida Estiani) yang telah

memberikan segenap ridho, doa, kasih sayang, dan segala dukungan yang tiada henti

sampai aku menyelesaikan tugas akhir ini. Kata-kata ini tidak cukup untuk

mengungkapkan rasa terima kasihku kepada beliau. Semoga Allah mempertemukan

kita dalam syurga-Nya.

Untuk kedua kakakku, Syauqie Fadhil Ash Shofa dan Tazkiya Nafsie Tsaqiela, serta

kedua adikku Farhan Fawzan dan Fattah Muharrik Muhammad, yang telah

mendoakan, memotivasi dan menghibur dalam setiap langkah. Semoga kita menjadi

anak yang dapat membawa orangtua kita pada syurga-Nya. Dan untuk keluarga besar

Abbassolihin dan keluarga besar Hj. Rohanah, terimakasih untuk dukungannya.

Untuk para murobbi-murobbi yang telah mendidik penulis dari jenjang TK hingga

bangku kuliah dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga Allah

selalu melimpahkan karuniaNya pada beliau-beliau.

Untuk teman-teman psikologi angkatan 2011 dan khususnya teman-teman “sosialita

kocak” yang telah mewarnai perjalanan selama di bangku perkuliahan dengan canda,

tawa, duka, lelah sampai perjuangan yang dilewati bersama. Sukses untuk kalian

semua.

Page 8: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

viii

Untuk para pejuang LDK At-Tarbiyah, KAMMI UIN, IMAMUPSI, Madrasah

Muslimah, Paguyuban Akhwat Shalihah (para akhwat tangguh Syahidah, Ar Rifa,

dan Al Kautsar), jazakumullah khairon katsiron atas semua perjuangan selama ini.

Semoga Allah selalu menguatkan pundak-pundak kita di jalan ini, hingga lelah

karena Lillah. Uhibbukumfillah.

Page 9: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya. Sholawat serta salam atas Nabi Muhammad SAW semoga kita senantiasa

diberi petunjuk dan syafa’atNya di hari akhir.

Segala bentuk syukur kepada Sang Rabbi yang telah memberikan kekuatan

lahir dan batin kepada peneliti sehingga peneliti bisa mnyelesaikan skripsi ini dengan

baik, serta dengan ujian, hambatan penelitian ini mengajarkan banyak hal mengenai

kesabaran, optimis, dan keistiqomahan.

Penelitian ini bisa peneliti selesaikan dengan baik diiringi oleh bantuan,

bimbingan, dorongan, petunjuk dan nasihat dari berbgaai pihak.

Menyadari kenyataan yang demikian, maka penulis dengan segenap

kerendahan hati merasa wajib untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya, kepada berbagai pihak yang telah membantu, yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si, selaku Rektor UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang

2. Bapak Dr. H. M. Lutfi Mustofa, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Ibu Dr. Iin Tri Rahayu, M.Si, Psi selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan

penuh kesabaran telah memberikan bimbingan dan nasehat-nasehat selama proses

penulisan skripsi.

Page 10: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

x

4. Bapak Tristiadi Ardi Ardani, M.Si selaku dosen wali penulis.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang atas

ilmu yang telah diberikan, bimbingan dan nasehat-nasehatnya.

6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang, khususnya staf BAK yang banyak membantu dalam proses perijinan

penelitian ini.

7. Ananda Muhammad Atarijal Daniswara dan ananda Atalah Rafiansyah Syakhi

selaku subjek penelitian yang telah memberikan sumbangsing sehingga skripsi ini

bisa diselesaikan dengan baik.

8. Terimakasih juga kepada ibu partisipan Ar (ibu Rumitah), ibu partisipan Al (ibu

Usnainiyah) dan wali kelas kedua partisipan (Ibu Ika). Terimakasih juga kepada

kepala sekolah dan seluruh guru TK Muslimat NU 21.

Menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan tulisan ini dan pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Akhirnya, semoa tulisan sederhana ini dapat memeberikan manfaat bagi penulis dan

pembaca.

Malang, 16 Oktober 2015

Penulis

Page 11: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

LEMBAR PENGAJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN .......................................................................... v

MOTTO ..................................................................................................... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv

ABSTRAK................................................................................................ xvi

BAB I: PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11

E. Penelitian Terdahulu ……………………………………………. 12

BAB II: KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 14

A. Kecemasan Menghadapi Sekolah.................................................... 14

1. Pengertian Kecemasan………... ................................................ 14

2. Gejala-gejala Kecemasan …….. ................................................ 18

3. Faktor Penyebab Kecemasan……. ............................................ 23

4. Jenis-jenis Kecemasan ……….. ................................................ 27

5. Penanganan Kecemasan ………. ............................................... 30

Page 12: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

xii

B. Anak Usia Taman Kanak-kanak ................................................... 40

1. Perkembangan Fisiologis Anak Usia Taman Kanak-kanak ..... 40

2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-kanak ....... 41

3. Perkembangan Bahasa Anak Usia Taman Kanak-kanak ......... 44

4. Perkembangan Psikososial Anak Usia Taman Kanak-kanak .. 45

C. Kajian Islam Tentang Kecemasan

1. Kecemasan dalam Islam ……………………………………... 47

2. Analisis Komponen Teks Islam ................................................. 56

BAB III: METODE PENELITIAN ....................................................... 58

A. Rancangan penelitian ................................................................... 58

B. Fokus Penelitian ........................................................................... 62

C. Partisipan Penelitian ..................................................................... 63

D. Sumber Data ................................................................................. 64

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 65

F. Instrumen Penelitian..................................................................... 70

G. Analisis Data ................................................................................ 71

H. Uji Keabsahan Data...................................................................... 73

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 76

A. Tahap Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 76

B. Lokasi Penelitian .......................................................................... 78

C. Profil Partisipan ............................................................................ 79

D. Paparan Data ................................................................................ 84

E. Pembahasan ................................................................................ 118

BAB V: PENUTUP ................................................................................ 142

A. Kesimpulan ................................................................................. 142

B. Saran. .......................................................................................... 143

Page 13: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

xiii

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. 145

Page 14: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Makna Kosa Kata Kajian Islam ………………………………………… 53

Tabel 2.2 Analisis Komponen Teks Islam ………………………………………... 56

Tabel 4. 1 Temuan Penelitian Gejala Kecemasan Sekolah Partisipan I ……. ……. 91

Tabel 4.2 Temuan Penelitian Gejala Kecemasan Sekolah Partisipan II …............. 99

Tabel 4.3 Temuan Penelitian Faktor Penyebab Kecemasan Sekolah Partisipan I...106

Tabel 4.4 Temuan Penelitian Faktor Penyebab Kecemasan Sekolah Partisipan II..111

Page 15: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Lapangan

Lampiran 2 Guide Interview

Lampiran 3 Guide Observasi

Lampiran 4 Verbatim Partisipan I

Lampiran 5 Verbatim Partisipan II

Lampiran 6 Koding Wawancara Partisipan I

Lampiran 7 Koding Wawancara Partisipan II

Lampiran 8 Laporan Hasil Observasi

Lampiran 9 Triangulasi Data Partisipan I

Lampiran 10 Triangulasi Data Partisipan II

Lampiran 11 Surat Pelaksanaan Penelitian

Page 16: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

xvi

ABSTRAK

Kariba Husnayayin AZ, 11410065, Kecemasan Sekolah Pada Siswa Taman Kanak-

kanak, Skripsi, Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2011.

Saat pertama kali masuk sekolah dapat menjadi pengalaman yang

menyenangkan atau yang menakutkan, baik bagi orang tua maupun anak. Kecemasan

adalah suatu keadaan emosional, perasaan ketegangan yang tidak menyenangkan dan

perasaan agresif bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Berawal dari itulah timbul

pertanyaan gejala seperti apa yang dialami oleh anak dengan kecemasan sekolah, apa

saja faktor penyebab kecemasan sekolah yang dialami anak, dan bagaimana

penanganan yang dilakukan oleh orangtua dan guru terhadap anak.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus

dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan

dokumentasi. Partisipan dalam penelitian ini adalah dua anak yang memiliki ciri-ciri

kecemasan. Hasil wawancara kemudian dibuat dalam bentuk transkrip, dikoding dan

dianalisis sehingga ditemukan point-point kecemasan sekolah yang menjadi rumusan

masalah penelitian ini.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa kedua partisipan mengalami kecemasan

sekolah ketika awal masuk sekolah. Gejala fisiologis yang diperlihatkan kedua

partisipan adalah menangis, perubahan raut wajah dan detak jantung. Namun pada

partisipan kedua, gejala yang juga ditunjukkan berupa menggigit jari dan buang air

kecil secara tidak sengaja. Gejala psikologis, berupa tidak semangat, menarik diri, dan

ketidakmampuan ditinggal sendiri. Faktor penyebab yang ditunjukkan yaitu adanya

ketergantungan berlebih dan tidak banyaknya bersosialisasi dengan oranglain. Pada

partisipan pertama faktor lainnya adalah adanya conflict dengan temannya.

Penanganan yang dilakukan oleh orangtua dan guru yaitu mengacu pada prinsip-

prinsip yang terdapat dalam teknik desensitisasi sistematis, CBT, pemberian reward

dan punishment, serta token ekonomi.

Kata Kunci : Kecemasan, Sekolah, Anak.

Page 17: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

xvii

ABSTRACT

Kariba Husnayayyin AZ, 11410065, School anxiety of kindergarten students. Thesis.

Faculty of Psychology UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2011.

In the first time to go to school can be a pleasant experience or a frightening

experience, both for parents and children. Anxiety is an emotional state, an unpleasant

feeling of tension and aggression that feeling something bad will happen. Starting from

that the question arises as to what the symptoms experienced by children with school

anxiety, what are the causes of school anxiety experienced by children, and how the

treatment must gave by parents and teachers against children.

This research was conducted using qualitative approach with case study data

collection techniques using observation, interviews and documentation. Participants in

this study were two children who have characteristics of anxiety. Interview results are

made in the form of transcripts, coded and analyzed to find points anxiety schools as

formulation of the problem of this research.

The Result of the study found that the participants experienced anxiety when

beginning school. Physiological symptoms shown by both participants were crying,

changed facial expressions and heart rate. However on the second participant, the

symptoms are also shown in the form of finger biting and urinating inadvertently.

Psychological symptoms like inspirit, retire, and inability to be left alone. The Factors

caused that the excessive dependence and not socialized with others. The other factor

of first participants is the conflict with his/her friend. Treatment is carried out by

parents and teachers refer to some of the principles contained in the systematic

desensitization technique, CBT, reward and punishment, as well as economic

pressures.

Keywords: anxiety, school, children.

Page 18: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

xviii

مستخلص البحث كلية علم النفس .اجلامعي البحث ،قلق الدراسة عند طلبة روصة األطفال، 5102،قريبة حسنيني

جبامعة موالنا مالك إبراهيم اإلسالمية احلكومية مباالنق.

.القلق، الدراسة، األطفال الكلمات األساسية :

تكون بداية اليوم الدراسي خربة سعيدة أو خموفة لدي الوالدين أو طلبة نفسهم. القلق هو حالة ذلك اليوم فاعل بأن يقع شيئا سيئا. يبدأ مننفسية، الشعور باهلموم الذي التؤنس الشخص والشعور املت

ينشئ السؤال أي ظاهرة يشعرها الطالب عند قلق الدراسة؟ وما العوامل اليت تسبب ذلك القلق؟ وكيف . حيلها الوالدان واملدرس على قلق الطلبة؟

ملالحظة، اأجري هذا البحث باستخدام املنهج الكمي بدراسة احلالة. وطريقة مجع البيانات هي املقابلة والوثائق. وجمتمع هذا البجث هو طفالن هلما خصية القلق. يصمم نتائج املقابلة على شكل التقرير، مث يضع عليها العالمات وحيللها حىت تصل إىل نقاط قلق الدراسة اليت تكون مشكلة هذا البجث.

اهرة ة اليوم الدراسي. الظما يشعران بقلق الدراسة عند بدايوتدل نتائج هذا البحث على أن الوجهية اليت ظهرت هي البكاء، تغري مظهر الوجه، دقة القلب. ولكن يف الطفل الثاين الظاهرة اليت ظهرت هي غض األصابع والتبول بغري عمد. وأما الظاهرة النفسية فهي عدم اهلمامسة، عدم التكيف مع األخرين

طفل األول ة هلا التعلق الشديد وقلة التكيف مع األخرين. وعامل للواليريد أن يرتكه منفردا. والعوامل املسببهو املشكلة مع زمالئه. واحلل من ذلك مبنيا على بعض املبادئ املوجودة يف املنهج ،ج ب ت، وإعطاء

اهلدايا والعقاب وطريقة تقنية إزالة احلساسية املربجمة واعطاء الرمز اإلقتصاد .

Page 19: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia prasekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar

2-6 tahun, ketika anak memiliki kesadaran tentang dirinya sendiri pria atau

wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training), dan mengenal

beberapa hal yang dianggap berbahaya (mencelakakan dirinya) (dalam Kirana

2013). Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Dimana

mereka bisa mendapatkan teman baru selain teman di rumahnya. Mereka juga

dapat bermain dan berinteraksi dengan lingkungan sekolah. Hal ini terlihat

pula dengan apa yang terjadi pada Taman Kanak-kanak, dimana para

siswanya yang masih berumur antara 4-5 tahun melakukan adaptasi diri

dengan sekolahnya. Mereka yang awalnya hanya berinteraksi di rumah, saat

telah masuk taman kanak-kanak dituntut untuk bisa beradaptasi dengan

lingkungan sekolah dan teman barunya. Lingkungan sekolah dapat menjadai

sarana bagi pengembangan prestasi anak. Anak melakukan kontak sosial di

sekolah melalui bermain dan berinteraksi. Meskipun terkadang proses

beradaptasi itu dapat menjadi peristiwa yang menyenangkan, menegangkan,

menakutkan atau menimbulkan rasa asing bagi anak (Sukadji, 2000).

Page 20: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

2

Seorang anak yang telah mencapai usia sekolah, kehidupan rumah

yang ia jalani digantikan dengan kehidupan sekolah. Pertama sekali anak

mungkin menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan orang-orang yang

ada di sekolah, tetapi jika ditangani oleh para pendidik yang baik, kesulitan

beradaptasi tersebut dapat diatasi dengan cepat (Mahfuzh, 2001 dalam

Manurung 2012). Seorang anak yang akan pergi ke sekolah membawa beban-

beban emosional tertentu seperti rasa cemas atau takut yang berpotensi

menghalangi anak berangkat sekolah.

Kecemasan merupakan reaksi emosi sementara yang timbul pada

situasi tertentu, yang dirasakan sebagai suatu ancaman (Mashar, 2011).

Kecemasan atau anxietas dapat pula diartikan sebagai rasa takut pada sesuatu

tanpa sebab yang jelas, yang seringkali berlangsung lama. Biasanya rasa takut

ini juga dibarengi oleh kegelisahan dan dugaan-dugaan akan terjadinya hal-hal

buruk. Pada anak, rasa cemas biasanya terjadi saat anak berusia tiga tahun,

bentuknya dapat berupa rasa cemas kehilangan kasih sayang orangtua, cemas

akan mengalami rasa sakit, cemas karena merasa berbeda dengan orang lain,

atau mengalami kejadian yang tidak menyenangkan.pada usia dua sampai

enam tahun, pikiran tentang bahaya yang nyata maupun yang ada dalam

imajinasinya sendiri sering kali menjadi sumber kecemasan (Mashar, 2011).

Pada anak prasekolah, kecemasan yang banyak dialami adalah kecemasan

karena perpisahan (separation anxiety disorders) dengan pengasuh terutama

saat anak awal masuk sekolah.

Page 21: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

3

Studi kepustakaan diluar negeri diperoleh angka prevalensi penolakan

bersekolah sekitar 5%, angka tertinggi dijumpai pada rentang usia 5-6 tahun

dan 10-11 tahun. Tidak ada perbedaan gender pada angka tersebut (Tantim,

2012). Sedangkan di Indonesia, menurut Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Muhammad M.Nuh yang mengungkapkan bahwa tahun 2012 di

seluruh Indonesia terdapat 22,4% siswa merasa sangat cemas dan 56,0%

siswa merasa cemas (Iwan, 2013).

Sebagian pakar berpendapat bahwa faktor utama penyebab gejolak

emosional dan tekanan psikologis anak adalah perasaan bahwa dirinya tidak

mampu, perasaan bahwa dirinya dimusuhi, serta perasaan bahwa dirinya

dikucilkan. Tanda-tanda gejolak emosiaonal anak yang paling dominan adalah

hilangnya rasa tenang, gerakan-gerakan refleks, melamun, temperamental,

menangis, mudah emosi, dan marah karena faktor sepele, kejang urat saraf

sambil berteriak histeris, menggigit atau memukul saudaranya atau siapa saja

yang berkelahi dengannya (Jurjis, 2004 : 6).

Terdapat beberapa gejala yang dapat diamati saat anak mengalami

kecemasan, gejala-gejala ini dapat berupa gelisah, menangis, sulit tidur,

mimpi buruk, sulit makan, gangguan pencernaan, kesulitan pernafasan, tics,

ketidakmauan ditinggal sendiri, dan menarik diri .

Kecemasan yang dialami anak dapat berpengaruh pada peran anak di

rumah, sekolah, ataupun dengan teman sebaya. Untuk mengatasi dan

menghindari rasa cemas ini, anak menggunakan berbagai macam cara, yakni

Page 22: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

4

dengan memilih tetap tinggal di rumah daripada ke sekolah dengan didasarkan

pada alasan-alasan yang negatif. Kecemasan dalam bentuk ringan merupakan

keadaan emosi yang wajar atau normal. Anak dengan gangguan kecemasan

secara umum memiliki kecenderungan untuk khawatir yang berlebihan

terhadap berbagai hal seperti prestasi akademik, olahraga atau kejadian yang

luar biasa (perang badai) (Hildayani, 2008, h. 2.19).

Aktifitas baru dimana anak akan menjalani rutinitas tersebut ketika

memasuki masa sekolah, itu akan menjadi tahap mereka untuk dapat

membentuk kepribadian. Mulai dari harus bangun pagi, memakai seragam

sekolah, sampai berkumpul bersama teman dan guru. Rutinitas seperti ini

akan membantu anak menumbuhkan kepercayaan dirinya. Namun, ini tidak

terjadi pada semua anak. Sebagian dari mereka mengalami kecemasan ketika

akan dan berada di sekolah.

Dari hasil wawancara terhadap salah satu guru yang dilakukan pada

bulan Maret 2015, beberapa anak mengalami kecemasan ketika mengahadapi

sekolah. Di antara mereka ada yang selalu menangis ketika terdapat guru baru

atau guru magang di sekolah, selain itu ada juga yang tiba-tiba menangis dan

tidak mau sekolah jika bel sudah berbunyi (terlambat). Padahal bila diamati,

kedatangan guru baru ataupun terlambat masuk sekolah, bagi sebagian anak

merupakan hal biasa.

Page 23: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

5

Hal ini bertolak belakang dengan tahap perkembangan sosial pada

anak usia prasekolah yang ditandai oleh semakin meluasnya pergaulan sosial,

terutama dengan teman sebaya (Desmita, 2010: 145).

Kecemasan anak pada lingkungan sekolah biasanya disebabkan

adanya gangguan dari lingkungan sekolah. Dapat berupa gangguan dari

teman, trauma perlakuan guru, pengalaman buruk di sekolah, dan lain

sebagainya. Sehingga ketika anak sekolah, muncul pikiran-pikiran negatif

yang mempengaruhi kecemasan si anak.

Selain itu, sebagian besar faktor kecemasan dapat disebabkan oleh

pola asuh orang tua yang kurang tepat, terutama saat awal kehidupan anak

dalam membentuk basic trust atau kepercayaan dasar. Anak yang tidak

memiliki rasa aman dan memandang dunia luar dirinya sebagai ancaman, ia

cenderung akan lebih mudah mengalami kecemasan khususnya saat

mengalami berbagai perubahan situasi dan kondisi sekitar (Mashar, 2011 : 90)

Selama tahun-tahun prasekolah, hubungan dengan orang tua atau

pengasuhnya merupakan dasar bagi perkembangan emosional dan sosial anak.

Sejumlah ahli mempercayai bahwa kasih sayang orang tua atau pengasuhan

selama beberapa tahun pertama kehidupan merupakan kunci utama

perkembangan sosial anak, meningkatkan kemungkinan anak memiliki

kompetensi secara sosial dan penyesuaian diri yang baik pada tahun-tahun

prasekolah dan sesudahnya (Desmita, 2010 : 144).

Page 24: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

6

Pada saat anak duduk di bangku taman kanak-kanak, terlihat emosinya

kurang dapat dikendalikan, karena pada masa itu emosinya lebih sering timbul

daripada masa-masa sebelumnya. Emosi yang meninggi pada anak TK ini

ditandai dengan ledakan amarah yang kuat, ketakutan yang hebat, dan rasa iri

hati yang kadang-kadang tidak masuk akal (Sukrawan, n.d). Menurut Erikson

dalam King (2012:167) pada usia taman kanak-kanak, anak mengalami masa

initiative versus guilt dimana pada masa ini dunia sosial anak-anak akan

semakin luas.ketika diminta untuk bertanggung jawabatas diri mereka sendiri

maka mereka bisa memunculkan initiative. Ketika mereka dibiarkan untuk

tidak bertanggung jawab serta merasa cemas, mereka dapat membangun

terlalu banyak guilt.

Pada dasarnya, setiap anak mempunyai kebutuhan bergantung pada

orang tuanya. Jika kebutuhan tersebut tiba-tiba dilepas, anak bisa mengalami

krisis. Untuk itu peran orang tua sangat penting dalam menciptakan rasa aman

pada anak untuk mengatasi kesulitan emosional menghadapi suasana baru

(Priyono, 2003).

Dalam TK dan SD anak mempunyai kontak yang intensif dengan

teman-teman sebaya dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.

Tingkah laku lekat pada anak dapat ditinjau dari dua segi. Segi yang satu

menunjukkan bahwa tingkah laku lekat terjadi karena proses belajar.

Sedangkan ciri yang lain merupakan ciri khas manusia. Tingkah laku lekat

Page 25: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

7

merupakan kecenderungan dasar pada anak yang sudah ada sebelum proses

belajar terjadi (Hartup, 1973: 17 dalam Haditono, 2004: 184 ).

Ketergantungan sudah lama diselidiki mulai akhir tahun empat

puluhan, yaitu dalam rangka penelitian mengenai hubungan pada anak.

Ketergantungan dilukiskan sebagai “kecenderungan umum untuk

menyandarkan diri pada orang lain dalam hal mencari pembenaran, kasih

sayang dan bimbingan” (Hartup, 1973: 1 dalam Haditono 2004: 184).

Menurut Bowlby (1972, dalam Haditono 2004: 111) mengemukakan

bahwa sesudah umur 3 tahun kebanyakan anak makin dapat merasa aman

dalam situasi asing bersama dengan objek lekat pengganti, misalnya dengan

saudaranya atau gurunya. Namun begitu perasaan aman semacam itu ada

persyaratannya. Pertama figur pengganti tadi harus sudah dikenal oleh anak.

Kedua, anaknya sendiri harus ada dalam kondisi sehat. Ketiga, ia harus tahu

dimana ibunya dan bahwa ia dengan mudah dapat mencari kontak kembali

dengannya.

Penyebab kecemasan sekolah cukup bervariasi, adapun beberapa

penyebab kecemasan sekolah adalah kecemasan berpisah dari orang yang

paling dekat dengannya. Kecemasan berpisah seringkali merupakan penyebab

utama kecemasan sekolah. Salah satu studi oleh Last dan Strauss (Davidson,

John, & Ann dalam Manurung, n.d) menemukan bahwa 75% anak-anak yang

menolak untuk sekolah disebabkan oleh kecemasan berpisah dari ibu atau

orang yang terdekat dengannya. Kecemasan sekolah juga dapat terjadi karena

Page 26: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

8

pengalaman negatif di sekolah, seperti mendapat cemoohan, ejekan ataupun

diganggu teman-temannya atau anak merasa malu karena tidak cantik, gendut,

kurus, hitam atau takut gagal dan mendapat nilai buruk. Salah satu tingkah

laku kecemasan sekolah yang dapat dilihat, biasanya anak terlihat murung

ketika waktu sekolah tiba, tidak semangat, atau malah mengeluh sakit ketika

waktu pergi sekolah tiba (Rini, 2002 dalam Manurung, n.d).

Gangguan cemas merupakan gangguan yang paling banyak dialami

anak-anak yang tidak mau bersekolah. Last dan Strauss (1990 dalam NN,

2007) menyatakan bahwa 43,4 persen kasus penolakan bersekolah dilatar

belakangi rasa cemas. Sementara Bernstein melaporkan 60-80 persen kasus

penolakan disebabkan oleh kecemasan perpisahan, diikuti gangguan cemas

lainnya (NN, 2007).

Peneliti mendapatkan data dari seorang guru mengenai kecemasan

yang terjadi pada anak muridnya, seperti terlihat dari uraian wawancara

(16/4/2015) di bawah ini :

“AL kalau masuk sekolah, terus telat gitu dia pasti udah gak mau

masuk. Harus dipaksa dulu sama ibunya, atau ditemenin ibunya sama

masuk kelas. Kalau gak gitu, anaknya mesti nangis mbak. Setiap hari

gitu mbak. Apalagi kalau ada guru baru, misalkan guru PPL. Dia pasti

nangis, terus besoknya harus dibujuk ibunya biar mau sekolah.”

Berdasarkan hasil wawancara prapenelitian tersebut anak tidak

nyaman di sekolahnya ketika ia merasa ke sekolah dan adanya guru baru.

Kecemasan yang dialami anak pada lingkungan sekolah biasanya disebabkan

adanya gangguan dari sekolah, permasalahan dengan guru, teman,

Page 27: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

9

ketidakmampuan belajar, perasaan malu, pembelajaran yang membosankan

dan lain sebagainya.

Pada hakikatnya, kecemasan, kegelisahan, dan ketakutan adalah

cobaan yang sengaja Allah SWT ciptakan untuk kita. Namun demikian

banyak diantara kita yang tidak memahami makna cemas dan kegelisahan

tersebut. Kita bahkan sering menilai kegelisahan, kecemasan, dan ketakutan

adalah suatu penyakit kronis. Sehingga banyak diantara kita yang sekuat

tenaga mencari obat atau menghindari fenomena ini. Perhatikanlah firmanNya

dalam surah Al Baqarah ayat 155-156 (Departemen Agama RI, 2009:24)

“Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan

sedikit rasa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan

buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang

yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Inna lillahi

wa inna ilaih raaji’un” (QS. Al Baqarah : 155-156, Departemen

Agama RI 2009, hal.24).

Anak yang telah mampu melawan rasa khawatir atau kecemasan yang

terjadi pada dirinya akan lebih mampu dalam hal cara untuk mengelola

kecemasan menjadi mampu membangun perasaan kompeten dan percaya diri

dengan keterampilan yang dimilikinya. Sedangkan anak yang kurang atau

sama sekali tidak mampu mengatasi atau mengelola kecemasan akan merasa

ragu pada kemampuannya untuk berhasil. Masalah yang akan timbul pada

Page 28: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

10

tahun sekolah dasar adalah berkembangnya rasa percaya diri, perasaan

kompeten, dan tidak produktif.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada bulan April,

kedua subjek mengalami kecemasan saat berada di sekolah. Hal ini terlihat

dari tingkah laku kedua subjek saat tiba di sekolah. Subjek terkadang

menangis dan meminta ibunya untuk selalu berada di dekatnya. Kedua subjek

juga kerap menampakkan ekpresi tidak suka berada di sekolah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nazwa Manurung (2012:83)

bahwa pengalam buruk sebelumnya bisa membuat anak mengalami

kecemasan sekolah. Rasa takut terhadap guru atau teman membuat anak tidak

mau ke sekolah. Anak yang mengalami kecemasan sekolah masih bisa terus

sekolah asalkan orangtua dan guru mau bekerjasama untuk mengetahui

penyebabnya dan membantu anak untuk mengatasi masalahnya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan telaah lebih dalam tentang kecemasan anak prasekolah dengan

judul “Kecemasan Sekolah Pada Siswa Taman Kanak-kanak”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana gejala anak yang mengalami kecemasan sekolah?

2. Apa yang menjadi faktor penyebab anak mengalami kecemasan

sekolah?

3. Bagaimana penanganan yang diberikan orangtua dan guru pada anak

yang mengalami kecemasan sekolah?

Page 29: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

11

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan gejala anak yang mengalami kecemasan

sekolah di TK Muslimat NU 21 Malang.

2. Untuk mengetahui faktor penyebab anak mengalami kecemasana

sekolah di TK Muslimat NU 21 Malang.

3. Untuk mengetahui penanganan yang diberikan orangtua dan guru pada

anak yang mengalami kecemasan sekolah di TK Muslimat NU 21.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teopritis

Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan ilmiah dalam pengembangan ilmu psikologi, khususnya

untuk psikologi perkembangan anak.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan yang bermanfaat bagi :

a. Guru, agar hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam

menangani anak yang mengalami kecemasan sekolah

b. Orang tua, agar penelitian ini dapat menambah wawasan dalam

menyikapi permasalahan anak terhadap sekolah.

c. Peneliti selanjutnya agar dapat menggali topik yang lebih dalam

dengan hasil penelitian ini sebagai refrensi awal.

Page 30: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

12

E. Penelitian Terdahulu

Dari hasil penelusuran peneliti, peneliti menemukan penelitian

terdahulu yang terkait dengan kecemasan anak prasekolah, antara lain:

1. Nazwa Manurung (2012) yang berjudul School Refusal pada Anak

Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus

dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi-

terstruktur. Kriteria subjek dalam penelitian ini adalah siswa

Sekolah Dasar, dan mengalami school refusal. Hasil penelitian

tersebut menemukan bahwa subjek 1 mengalami school refusal

karena tidak ingin berpisah dari neneknya. Subjek 2 mengalami

school refusal karena mempunyai pengalaman negative di sekolah.

2. M Fatkhul Mubin (2010) yang berjudul “Faktor-faktor yang

Berhubungan dengan Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah di

Bangsal melati RSUD Tugurejo Semarang”. Penelitian tersebut

menggunakan metode dekriptif korelasi dengan pendekatan cross

sectional. Penelitian tersebut dilakukan pada anak usia prasekolah

yaitu 3-6 tahun di Bangsal Melati RSUD Tugurejo Semarang.

Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa antara kelas rumah

sakit dengan kecemasan anak tidak ada hubungan yang bermakna,

namun ada hubungan yang bermakna antara kepribadian dan

pendampingan orangtua dengan kecemasan yang dialami oleh

anak.

Page 31: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

13

3. Yuni Lestari (2012) yang berjudul “Mengurangi Kecemasan Siswa

di Sekolah dengan Menggunakan Teknik Desensitisasi

Sistematis”. Penelitian tersebut menggunakan metode quasi

eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Penelitian

tersebut dilakukan pada enam orang siswa kelas VIII yang

memiliki tingkat kecemasan tinggi. Hasil penelitian tersebut

diperoleh kecemasan siswa di sekolah mengalami pengurangan

38,5 dari 129,5 menjadi 91 setelah diberikan teknik desensitisasi

sistematis. Jadi dapat disimpulkan kecemasan siswa di sekolah

dapat dikurangi dengan menggunakan teknik desensitisasi

sistematis.

Page 32: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

14

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kecemasan Menghadapi Sekolah

1. Pengertian Kecemasan

Setiap individu pasti pernah merasakan kecemasan dalam hidupnya.

Misalnya cemas dalam menghadapi sekolah, cemas dalam menghadapi ujian,

cemas dalam menghadapi pekerjaan, cemas menghadapi masa depan.

Kecemasan merupakan suatu firasat tentang situasi mengerikan yang akan

terjadi dan merupakan persiapan untuk bertindak tetapi kenyataannya tidak

berlangsung, memang tidak ada suatu objek atau situasi yang harus dihindari

(Darajat, 1970 : 12).

Atkinson (1983, 212) mendefinisikan kecemasan sebagai emosi yang

tidak menyenangkan yang ditandai dengan istilah-istilah seperti kekhawatiran,

keprihatinan dan rasa takut yang kadang-kadang dialami dalam tingkat yang

berbeda-beda.

Sedangkan menurut Sobur (2003) kecemasan adalah ketakutan yang

tidak nyata, suatu perasaan terancam sebagai tanggapan terhadap sesuatu yang

sebenarnya tidak mengancam.

Pendapat ahli lain Hurlock (1990 : 61) menyatakan bahwa kecemasan

adalah situasi afektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oleh

sensasi fisik, yang mmeperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam.

Page 33: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

15

Sedangkan Kartono (1986 : 21) mengemukakan bahwa kecemasan

adalah bentuk perasaan yang tidak menetap yang diliputi oleh semacam

ketakutan pada hal-hal yang tidak pasti atau hal-hal yang riil.

Darajat (1970 : 12) kecemasan merupakan suatu firasat tentang situasi

mengerikan yang akan terjadi dan merupakan persiapan utnuk bertindak tetapi

pada kenyataanya tidak berlangsung, memang tidak ada suatu objek atau

situasi yang harus dihindari.

Freud (Wiramihardja dalam Lestari, n.d) menyebutkan bahwa

yangdimaksud cemas adalah suatu keadaan perasaan dimana individu merasa

lemah sehingga tidak berani dan tidak mampu untuk bertindak dan bersikap

sesuai rasional sesuai dengan seharusnya.

Selanjutnya Kaplan dan Sadock (1997: 3) mengungkapkan bahwa

kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan, ia memperingatkan

adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang untuk

mengatasi ancaman.

Menurut Kamus Kesehatan (Dorland & Newman dalam Rahayu 2009)

kecemasan adalah rasa tidak nyaman, yang terdiri atas respon-respon

psikofisik sebagai antisipasi terhadap bahaya yang dibayangkan atau tidak

nyata seolah-olah disebabkan oleh konflik intrapsikis. Gejala psikis yang

menyertainya meliputi peningkatan detak jantung, perubahan pernafasan,

keluar keringat, gemetar, lemah dan lelah, gejala psikisnya meliputi perasaan

akan adanya bahaya, kurang tenaga, perasaan khawatir dan tegang.

Page 34: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

16

Dalam DSM-IV gangguan kecemasan digambarkan dalam dengan

gangguan panik dengan dan tanpa egorafobia, agoraphobia tanpa riwayat

gangguan panik, fobia spesifik dan sosial, gangguan obsesif kompulsif,

gangguan stress pasca traumatik, gangguan stress akut, gangguan kecemasan

umum, gangguan kecemasan karena kondisi medis umum, gangguan

kecemasan karena zat, dan gangguan kecemasan yang tidak ditentukan

(Ardani, 2013 : 35).

Cattell dan Scheier dalam Izzaty (2005) bahwa kecemasan merupakan

reaksi emosi sementara yang timbul pada situasi tertentu, yang dirasakan

sebagai suatu ancaman. Kecemasan atau anxietas dapat pula diartikan sebagai

rasa takut pada sesuatu tanpa sebab yang jelas, yang sering kali berlangsung

lama. Biasanya rasa takut ini juga dibarengi oleh kegelisahan dan dugaan-

dugaan akan terjadinya hal-hal buruk. Pada anak, rasa cemas biasanya terjadi

saat anak berusia tiga tahun, bentuknya dapat berupa rasa cemas kehilangan

kasih sayang orang tua, cemas akan mengalami rasa sakit, cemas karena

merasa berbeda dengan orang lain, atau mengalami kejadian yang tidak

menyenangkan. Pada usia dua sampai enam tahun, pikiran tentang bahaya

yang nyata maupun yang ada dalam imajinasinya sendiri sering kali menjadi

sumber kecemasan (Nugraha & Rachmawati, 2004). Pada anak prasekolah,

kecemasan yang banyak dialami adalah kecemasan karena perpisahan

(separation anxiety disorder) dengan pengasuh terutama pada saat anak awal

masuk sekolah (Mashar, 2011 : 89).

Page 35: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

17

Anak usia 6 tahun sudah dianggap matang untuk belajar di sekolah

dasar, tapi ternyata tidak semua anak siap untuk pergi ke sekolah. Anak bisa

merasa belum siap walaupun usianya sudah mencukupi untuk masuk sekolah,

karena di sekolah terdapat individu-individu yang belum pernah bersamanya

dalam kehidupan keluarga dan belum pernah bergaul dengannya. Pertama

sekali anak mungkin menghadapi kesulitan dalam beradaptasi dengan orang-

orang yang ada di sekolah, tetapi jika ditangani oleh para pendidik yang baik,

kesulitan beradaptasi tersebut dapat diatasi dengan cepat (Mahfuzh, 2001).

Dalam Manurung (2012) dijelaskan bahwa seorang anak yang akan pergi ke

sekolah dan membawa beban-beban emosional tertentu seperti rasa cemas

atau takut yang berpotensi menghalangi anak berangkat ke sekolah dan jika

beban-beban emosional ini dibiarkan, akan menimbulkan beberapa tingkah

laku yang tidak normal, yang salah satunya adalah school refusal.

School refusal adalah masalah emosional yang dimanifestasikan

dengan ketidakinginan anak untuk menghadiri sekolah dengan menunjukkan

symptom fiik, yang disebabkan karena kecemasan berpisah dari orang

terdekat, karena pengalaman negatif di sekolah atau karena punya masalah

dalam keluarga. Seorang anak dikatakan mengalami school refusal jika anak

tersebut tidak mau pergi ke sekolah atau mengalami distress yang berat

berkaitan dengan kehadiran di sekolah. Anak yang megalami school refusal

merasa tidak nyaman karena perasaan cemas terhadap sesuatu yang berkaitan

dengan sekolah sehingga mereka dapat kehilangan kemampuan untuk

Page 36: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

18

menguasai tugas-tugas perkembangan pada berbagai tahap pada masa

perkembangan mereka (Davidson, John & Ann, 2006 dalam Manurung,

2012).

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kecemasan rasa

takut pada sesuatu tanpa sebab yang jelas, sehingga menimbulkan ketegangan

dan reaksi baik fisik maupun psikologis pada individu.

2. Gejala-gejala Kecemasan

Gangguan kecemasan berasal dari suatu mekanisme pertahanan diri

yang dipilih secara alamiah oleh manusia bila menghadapi sesuatu yang

mengancam dan berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi semacam

ini memberi isyarat kepada manusia agar melakukan tindakan

mempertahankan diri untuk menghindari atau mnegurangi bahaya atau

ancaman. Kecemasan pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari

respon normal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Akan tetapi

bagaimanapun juga bila kecemasan menjadi berlebihan dan tidak sebanding

dengan situasi, hal ini bisa dianggap sebagai hambatan dan perlu penanganan

lebih lanjut.

Atkinson (1996 : 248) mengatakan bahwa kecemasan adalah bentuk

emosi yang lain selain emosi dasar, maka gejala atau bentuk timbulnya

kecemasan dapat dibedakan:

a. Gejala Fisiologis, yaitu reaksi tubuh terutama organ-organ yang diasuh

oleh syaraf otonom simpatik seperti jantung, peredaran darah, kelenjar,

Page 37: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

19

pupil mata, sistem sekresi. Dengan meningkatkan emosi atau perasaaan

cemas, satu atau lebihorgan-organ tersebut akan meningkat fungsinya

sehingga dapat dijumpai meningkatnya detak jantung dalam memompa

darah, sering buang air atau sekresi yang berlebihan. Dalam situasi ini

kadang-kadang individu mengalami rasa sakit yang berlebihan dengan

organ yang meningkat fungsinya secara tidak wajar.

b. Gejala psikologis, yaitu reaksi yang biasanya disertai dengan reaksi

fisiologis, misalnya adanya perasaan tegang, bingung atau perasaan tidak

menentu, terancam, tidak berdaya, rendah diri, kurang percaya diri, tidak

dapat menimbulkan perhatian dan adanya gerakan yang tidak terarah atau

tidak pasti.

Mustafa Fahmi (1977 : 29) menyatakan bahwa cemas mempunyai

dua gejala, yaitu :

a. Gejala fisiologis, yaitu ujung kaki dan tangan dingin, banyak

mengeluarkan keringat, gangguan pencernaan, detak jantung cepat,

tidur tidak nyenyak, kepala pusing, nafsu makan hilang, dan

pernafasan terganggu.

b. Gejala psikologis yaitu ketakutan yang berlebihan seakan-akan terjadi

bahaya atau kecelakaan, tidak mampu memusatkan perhatian, tidak

berdaya, rendah diri, hilangnya ketenangan, tidak percaya diri serta

ingin lari dalam menghadapi suasana kehidupan.

Page 38: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

20

Menurut Martinah (2001 : 4) kecemasan menghasilkan respon fisik

dan psikologis diantaranya:

a. Respon fisik; perut seakan diikat, jantung berdebar lebih keras,

berkeringat, nafas tersengal.

b. Respon psikologis; merasa tertekan, menjadi sangat waspada karena

takut terhadap bahaya, sulit rileks dan juga sulit merasa enak dalam

segala situasi.

Berdasarkan gejala kecemasan pada beberapa tokoh menyebutnya

dengan istilah yang berbeda yaitu gejala atau reaksi, bentuk timbulnya

ataupun respon namun memiliki maksud yang sama yaitu merupakan

dampak dari adanya kecemasan sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

gejala kecemasan terdiri dari gejala fisiologis dan gejala psikologis.

Tanda rasa takut pada seorang anak tampak pada ekspresi roman

wajahnya. Bahkan terkadang disertai teriakan. Setelah di atas dua tahun,

ekspresi rasa takut ini mengalami perkembangan. Ia berteriak dan berlari

gemetar yang disertai dengan berubahnya raut wajah. Perkataannya pun

terpotong-potong. Terkadang rasa takut menyebabkan keringat mengucur

deras dan kencing tanpa sengaja. Rasa takut ini dapat menular pada anak-

anak sebagaimana bara api yang menjalar dan membakar rumput kering,

dan itu bisa membuat mereka berperilaku aneh (Jurjis, 2004 : 50).

Kita bisa mengetahui sejauh mana rasa takut seorang anak, dengan

cara membandingkan rasa takutnya dengan rasa takut mayoritas anak yang

Page 39: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

21

sebaya dengannya. Bisa juga dengan membandingkan tingkat ketakutan

ini dengan tingkat ketakutan teman-temannya. Rasa takut yang wajar dan

normal sejatinya berguna untuk keselamatan, berapa pun usianya.

Sebaliknya rasa takut yang berlebihan, perasaan ini merupakan ancaman

yang bahaya bagi kepribadian dan tingkah laku seseorang (Jurjis, 2004 :

52).

Ketakutan yang paling banyak dialami oleh anak adalah ketakutan

yang bisa dirasakan. Memiliki sumber-sumber yang nyata, realistis, dan

terbatas. Orang tua dapat mengenali ketakutan yang dialami anaknya

tersebut dengan mudah, lantaran mereka mengekspresikannya dengan

jelas. Diantaranya takut pada polisi, dokter, hewan, gelap, senjata, petir,

tempat-tempat yang tinggi, air kolam renang atau air laut, api, ular, dan

serangga (Jurjis, 2004 : 60).

Mayoritas anak biasanya juga takut pada tempat-tempat yang

belum pernah mereka datangi serta sesuatu yang asing dan baru mereka

kenal. Sebab, sesuatu yang asing dan baru merupakan hal aneh yang

belum ia ketahui dan belum siap untuk ia respon. Jadi, tidak berlebihan

jika semua itu menimbulkan rasa takut dan khawatir (Jurjis, 2004 : 60).

Terdapat beberapa gejala yang dapat diamati saat anak mengalami

kecemasan, gejala-gejala ini dapat berupa gelisah, menangis, sulit tidur,

mimpi buruk, sulit makan, gangguan pencernaan, kesulitan pernapasan,

Page 40: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

22

tics, ketidakmampuan ditinggal sendiri, dan menarik diri (Mashar, 2011 :

90).

Dalam Manurung (2012) disebutkan tingkah laku school refusal

dapat dilihat dari satu atau kombinasi dari beberapa karakteristik di bawah

ini (Kearney, 2001) yaitu :

a. Absen dari sekolah, menolak pergi ke sekolah, tidak mau pergi ke

sekolah.

b. Hadir di sekolah tapi kemudian meninggalkannya sebelum jam

sekolah.

c. Hadir di sekolah tapi menunjukkan tingkah laku yang tidak

diharapkan, dari tingkah laku menyendiri, tidak ingin pisah dari figure

attachment-nya, agresif, tidak kooperatif sampai temper tantrum.

d. Mengemukakan keluhan fisik dan keluhan lain (di luar keluhan fisik)

dengan tujuan agar tidak pergi ke sekolah.

Menurut W.F Maram (257-258) dalam Kuntjojo (2009 : 17)

dijelaskan bahwa tidak ada rangsang yang spesifik yang menyebabkan

kecemasan, tetapi bersifat mengambang bebas, apa saja dapat menyebabkan

gejala tersebut. Bila kecemasan yang dialami sangat hebat maka terjadi

kepanikan. Adapun gejala-gejala neurosis cemas adalah 1) gejala somatis

dapat berupa sesak nafas, dada tertekan, kepala rigan seperti mengambang,

lekas lelah, keringat dingin, dst. 2) gejala psikologis berupa kecemasan.

Ketegangan, panik, depresi, perasaan tidak mampu, dst.

Page 41: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

23

Dalam bukunya Principles of Pcychotherapy : an Experimental

Approach (dalam Sobur 2010: 346), Maher menyebut tiga komponen dari

reaksi kecemasan yang kuat.

a. Emosional: orang tersebut mempunyai ketakutan yang amat sangat

dan secara sadar.

b. Kognitif: ketakutan meluas dan sering berpengaruh terhadap

kemampuan berpikir jernih, memecahkan masalah, dan mengatasi

tuntutan lingkungan.

c. Psikologis: tanggapan tubuh terhdap rasa takut berupa pengerasan diri

untuk bertindak, baik tindakan itu dikehendaki atau tidak. Pada saat

pikiran dijangkiti rasa takut, sistem syaraf otonom menyebabkan tubuh

bereaksi secara mendalam. Jantung berdetak lebih keras, nadi dan

napas bergerak meningkat, biji mata membesar, proses pencernaan dan

yang berhubungan dengan usus berhenti, pembuluh darah mengerut,

tekanan darah meningkat. Akhirnya darah dialirkan ke otot rangka,

sehingga tegang dan siap melakukan gerakan.

3. Faktor Penyebab Kecemasan

Kecemasan dapat timbul dari situasi apapun yang bersifat mengancam

keberadaan individu (Atkinson, 1983 : 212) situasi yang menekan dan

menghambat yang terjadi berulang-ulang akan mengakibatkan reaksi yang

mencemaskan. Situasi yang mencekam itu mencakup masalah materi,

keluarga dan kejiwaan. Kecemasan bisa timbul karena adanya:

Page 42: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

24

a. Threat (ancaman)

Baik ancaman terhadap tubuh, jiwa atau psikisnya (seperti kehilangan

kemerdekaan dan arti kehidupan) maupun ancaman terhadap eksistensinya

(seperti kehilangan hak). Jadi ancaman ini dapat disebabkan oleh sesuatu yang

bentuk-bentuk realistis, atau yang tidak realistis.

b. Conflict (pertentangan)

Timbul karena adanya dua keinginan yang keadaannya saling bertolak

belakang. Hampir setiap konflik melibatkan dua alternative atau lebih yang

masing-masing mempunyai sifat approach dan avoidance.

c. Fear (ketakutan)

Kecemasan seringkali muncul karena ketakutan akan sesuatu,

kekuatan akan kegagalan bisa menimbulkan kecemasan dalam menghadapi

ujian atau ketakutan akan penolakan menimbulkan kecemasan setiap kali

harus berhadapan dengan orang baru.

d. Umneed need (kebutuhan yang tidak terpenuhi)

Kebutuhan manusia begitu kompleks dan jika gagal untuk

memenuhinya maka timbullah kecemasan.

Sebagian besar faktor kecemasan dapat disebabkan oleh pola asuh

orang tua yang kurang tepat, terutama saat awal kehidupan anak dalam

membentuk basic trust atau kepercayaan dasar. Anak yang tidak memiliki rasa

aman dan memandang dunia di luar dirinya sebagai ancaman, ia cenderung

akan lebih mudah mengalami kecemasan khususnya saat mengalami berbagai

Page 43: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

25

perubahan situasi dan kondisi sekitar. Beberapa penyebab kecemasan yang

dialami anak yaitu (Mashar, 2011 : 90):

a. Orang tua yang terlalu melindungi (overprotective)

b. Orang tua significan others yang tidak konsisten, yang menyebabkan anak

tidak mampu memprediksi sesuatu yang akan terjadi.

c. Aturan atau disiplin yang terlalu berlebihan, sehingga menimbulkan rasa

cemas pada anak jika melakukan kesalahan karena adanya hukuman atau

sanksi yang ditakuti anak.

d. Orang tua yang selalu menuntut kesempurnaan atas prestasi anak,

membuat anak selalu merasa dituntut melakukan yang terbaik. Hal ini

dapa menimbulkan ketegangan pada diri anak dan membuat anak tidak

dapat relaks dalam menghadapi berbagai sesuatu.

e. Anak yang selalu mendapat penghargaan bersyarat (conditioning regard)

akan cenderung mengalami kecemasan karena anak akan menuntut dirinya

sesuai tuntutan dari lingkungan dan membuat anak tidak dapat berekspresi

apa adanya.

f. Kritikan yang berlebihan dari orang tua atau orang dewasa di sekitarnya.

g. Ketergantungan yang berlebihan terhadap orang dewasa yang ada di

sekitarnya. Anak yang selalu tergantung pada orang lain dan tidak

dibiasakan untuk mandiri, cenderung lebih mudah mengembangkan

kecemasan karena ketidakpercayaan pada diri sendiri bahwa ia mampu.

h. Anak yang cenderung tidak banyak bersosialisasi dengan orang lain.

Page 44: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

26

i. Figure model daari orang tua atau significan others yang sering

menunjukkan kecemasan.

j. Adanya kegagalan atau frustasi yang terus-menerus.

Anak-anak pencemas atau pemalu mengalami kesukaran berpisah dari

orang tua mereka, atau bergaul dengan yang lain . Anak-anak yang kurang

percaya diri mungkin menjadi cemas dan gelisah sehingga tidak berhasil.

Yang lain mungkin tidak cocok dengan guru tertentu, atau menemukan bahwa

sebagian atau seluruh pelajaran sulit (Lask, 2001: 115).

Menurut Maramis (1980 : 261) dalam Kuntjojo (2009 : 17) faktor

pencetus neurosis cemas sering jelas dan secara psikodinamik berhubungan

dengan factor-faktor yang menahun seperti kemarahan yang dipendam.

Dalam Manurung (2012) disebutkan penyebab school refusal adalah

kecemasan berpisah dengan orang yang paling dekat dengannya. Kecemasan

berpisah sering kali merupakan penyebab utama school refusal. Salah satu

studi oleh Last dan Strauss (dalam Davidson, John & Ann, 2006) menemukan

bahwa 75% anak-anak yang menolak untuk sekolah disebabkan oleh

kecemasan berpisah dari ibu atau orang yang terdekat dengannya. School

refusal juga dapat terjadi karena pengalaman negatif di sekolah, seperti

mendapat cemoohan, ejekan, ataupun diganggu teman-temannya atau anak

merasa malu karena tidak cantik, gendut, kurus, hitam atau takut gagal dan

mendapat nilai buruk. Penyebab lain adalah adanya masalah dalam keluarga

seperti sakitnya salah satu anggota keluarga, adanya pertengkaran antara

Page 45: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

27

orang tua. Salah satu tingkah laku yang dapat dilihat, biasanya anak terlihat

murung ketika waktu sekolah tiba, tidak bersemangat, atau malah mengeluh

sakit ketika waktu pergi sekolah tiba (Rini, 2012)

4. Jenis-jenis Kecemasan

Kecemasan merupakan suatu yang normal apabila terjadi pada taraf

yang sedang. Akan tetapi kecemasan itu bersifat patologis apabila frekuensi

intensitas kecemasan itu terjadi setiap waktu sehingga akan mengganggu

kehidupan individu yang bersangkutan.

Sigmund Freud (dalam Koeswara, 1991: 45) membagi kecemasan

menjadi tiga kategori, yaitu :

a. Kecemasan Realitas

Ketakutan terhadap pengalaman emosional yang menyakitkan, timbul

karena mngetahui sumber bahaya dalam lingkungan dimana manusia itu

hidup (berasal dari dunia luar) dan taraf kecemasannya sesuai dengan derajat

ancaman yang ada.

b. Kecemasan Neurotik

Ketakutan terhadapa tidak terkendalinya naluri-naluri yang

menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan yang bisa mendatangkan

hukuman bagi dirinya. Sumber kecemasan ini berada dalam diri dan pada

dasarnya kecemasan neurotic ini berlandaskan kenyataan, sebab hukuman

yang ditakutkan oleh ego individu, misalnya kecemasannya terhadap

kelemahan atau kekurangan agar tidak diketahui oleh orang lain.

Page 46: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

28

c. Kecemasan Moral

Ketakutan terhadap hati nurani sendiri. Seseorang yang hati nuraninya

berkembang baik, cenderung akan merasakan berdosa apabila melakukan

sesuatu yang bertentangan dengan norma-norma moral. Misalnya kecemsan

terhadap perbuatan yang melanggar agama.

Sementara Lazarus (dalam Rahayu, 2009 : 168) membedakan

kecemasan atas dua jenis yaitu sebagai respondan variabel antara.

a. Kecemasan sebagai respon digambarkan bahwa setiap individu pasti akan

pernah mengalami suatu perasaan yang disebut kecemasan, yaitu suatu

kondisi perasaan yang tidak menyenangkan. Perasaan seperti ini

berhubungan erat dengan aspek-aspek subjektif emosi, dan hal ini hanya

diketahui dan dirasakan oleh orang yang bersangkutan. Lazarus,

menyatakan kecemasan sebagai respon dibedakan menjadi dua yaitu:

1) State anxiety, merupakan gejala kecemasan timbul jika individu

dihadapkan pada situasi-situasi tertentu yang mneyebabkan individu

mengalami kecemasan dan gejalanya akan selalu tampak selama

situasi ada.

2) Trait anxiety, yaitu kecemasan yang timbul sebagai suatu keadaan

yang menetap pada individu, dengan demikian kecemasan ini

berhubungan

Kecemasan adalah emosi dan pengalaman subjektif tanpa objek

yang spesifik. Penilaian emosi yang dikomunikasikan secara interpersonal

Page 47: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

29

yang digambarkan dengan keadaan khawatir, gelisah, tidak tentram dan

disertai berbagai keluhan (Kaplan & Sadock, 1999 dalam Ida Nilawati

2013 :182).

Menurut Townsend (1996, dalam Tamtin 2012) ada empat tingkat

kecemasan, yaitu ringan, sedang, berat, dan panik.

a. Kecemasan Ringan

Kecemasan ringan berhubunga dengan ketegangan dalam kehidupan

sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan

meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan ringan dapat memotivasi

belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. Manifestasi

yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, iritabel, lapang

persepsi meningkat, kesadaran tinggi, mampu untuk belajar, motivasi

meningkat dan tingkah laku sesuai situasi.

b. Kecemasan sedang

Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada masalah yang

penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang

mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatau

yang terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan

meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernafasan meningkat,

ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi, lahan

persepsi menyempit, mampu untuk belajar namun tidak optimal,

kemampuan konsentrasi menurun, perhatian selektif dan terfokus pada

Page 48: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

30

rangsangan yang tidak menambah anxietas, mudah tersinggung, tidak

sabar, mudah lupa, marah dan menangis.

c. Kecemasan Berat

Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang dengan

kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang

terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Orang

terebut memerlukan banayak pengarahan untuk dapat memusatkan

pada suatu area lain. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah

mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, insomnia, sering kencing,

diare, palpitasi, lahan persepsi menyempit, tidak mau belajar secara

efektif, berfokus pada dirinya sendiri dan keinginan untuk

menghilangkan kecemasan tinggi.

d. Panik panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan terror

karena mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang panic itdak

mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan.

5. Penanganan Kecemasan

Pendekatan-pendekatan psikologis berbeda satu sama lain dalam

teknik dan tujuan penanganan kecemasan. Tetapi pada dasarnya berbagai

teknik tersebut sama-sama mendorong klien untuk menghadapi dan tidak

menghindari sumber-sumber kecemasan mereka. Dalam menangani gangguan

kecemasan dapat melalui berbagai pendekatan (Tantim, 2012):

Page 49: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

31

a. Pendekatan-pendekatan Psikodinamika

Dari perspektif psikodinamika, kecemasan merefleksikan energi yang

diletakkan kepada konflik-konflik tak sadar dan usaha ego untuk

memiarkannya tetap terepresi. Psikoanalisa tradisional menyadarkan

bahwa kecemasan klien merupakan simbolisasi dari konflik dalam diri

mereka. Dengan adanya simbolisasi ini ego dapat dibebaskan dari

menghabiskan energi untuk melakukan represi. Dengan demikian ego

dapat memberi perhatian lebih terhadap tugas-tugas yang lebih kreatif

dan memberi peningkatan. Begitu juga dengan yang modern, akan

tetapi yang modern lebih menjajaki sumber kecemasana yang berasal

dari keadaan hubungan sekarang daripada hubungan masa lampau.

Selain itu mereka mendorong klien untuk mengembangkan tingkah

laku yang adaptif.

b. Pendekatan-pendekatan humanistik

Para tokoh humanistik percaya bahwa kecemasan itu berasal dari

represi sosial diri kita yang sesungguhnya. Kecemasan terjadi bila

ketidaksadaran antara inner self seseorang yang sesungguhnya dan

kedok sosialnya mendekat ke taraf keasadaran. Oleh sebab itu terapis-

terapis humanistik bertujuan membantu orang untuk memahami dan

mengekspresikan bakat-bakat serta perasaan mereka yang

sesungguhnya dan tidak bereaksi dengan kecemasan bila perasaan-

Page 50: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

32

perasaan mereka yang sesungguhnya dan kebutuhan-kebutuhan

mereka mulai muncul ke permukaan.

c. Pendekatan-pendekatan biologis

Pendekatan ini biasnaya menggunakan variasi obat-obatan untuk

mengobati gangguan kecemasan. Diantaranya golongan

benzodiazepine, valium, dan xanax. Obat anti depresi mempunyai efek

anti kecemasana dan anti panic selain jika mempunyai efek anti

depresi.

d. Pendekatan-pendekatan Belajar

Efektifitas penanganan kecemasan dengan pendekatan belajar telah

banyak dibenarkan oleh beberapa riset. Inti dari pendekatan belajar

adalah usaha untuk membantu individu menjadi lebih efektif dalam

menghadapi situasi yang menjadi penyebab munculnya kecemasan

tersebut. Ada beberapa macam model terapi dalam pendekatan belajar,

diantaranya:

1) Pemaparan gradual. Metode ini membantu mengatasi fobia

ataupun kecemasan melalui pendekatan setapak demi setapak atau

(stepwise) dari pemaparan actual terhadap stimulus fobik.

Efektifitas terapi pemaparan (exposure therapy) sudah sangat

terbukti, membuat terapi ini sebagai terapi pilihan untuk

menangani fobia spesifik. Keuntungan dari pemaparan gradual

Page 51: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

33

adalah hasilnya yang dapat bertahan lama. Cara menanggulangi

ataupun cara membantu memperkecil kecemasan.

2) Rekonstruksi pikiran. Yaitu membantu individu untuk berpikir

secara logis apa yang terjadi sbenarnya. Biasanya digunakan pada

seorang psikolog terhadap penderita fobia.

3) Flooding. Yaitu dibantu dengan memeberikan stimulus yang

paling membuatnya takut dan dikondisikan sedemikian rupa serta

memaksa individu yang menderita anxiety untuk menghadapinya

sendiri.

4) Terapi kognitif. Terapi yang dialkukan adalah melalui pendekatan

terapi perilaku rasional-emotis, terapi kognitif menunjukkan

kepada individu dengan fobia sosial bahwa kebutuhan-kebutuhan

irrasaional untuk penerimaan-penerimaan sosial dan

perfeksionisme melahirkan kecemasan yang tidak perlu dalam

interaksi sosial. Kunci terapeutik adalah menghilangkan kebutuhan

berlebih dalam penerimaan sosial.

5) Terapi kognitif behavioral (CBT). Terapi ini memadukan teknik-

teknik behavioral seperti pemaparan dan teknik-teknik kognitif

seperti restrukturisasi kognitif. Beberapa gangguan kecemasan

yang mungkin dapat dikaji dengan penggunaan CBTantara lain :

fobia sosial, gangguan stress pasca trauma, gangguan kecemasan

menyeluruh, gangguan obsesif kompulsif dan gangguan panik.

Page 52: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

34

Pada fobia sosial, terapis membantu membimbing mereka Selma

percobaan pada pemaparan dan secara bertahap menarik dukungan

langsung sehingga klien mampu menghadapi sendiri situasi

tersebut.

Terapi untuk penderita neurosis cemas dilakukan dengan menemukan

sumber ketakutan atau kekuatiran dan mencari penyesuaian yang lebih baik

terhadap permasalahan. Mudah tidaknya upaya ini pada umumnya

dipengaruhi oleh kepribadian penderita. Ada beberapa jenis terapi yang dapat

dipilih untuk menyembuhkan neurosis cemas, yaitu (Kuntjojo, 2009 : 18) :

a. Psikoterapi individual

b. Psikoterapi kelompok

c. Psikoterapi analitik

d. Sosioterapi

e. Terapi seni kreatif

f. Terapi kerja

g. Terapi perilaku

h. Farmakoterapi

Cara yang dapat dilakukan guru terkait aspek psikologis cemas pada

anak didik adalah (1) memberi reward , tidak melakukan punishment,

memberi perhatian/atensi pada anak, dan peduli pada psikologis anak; (2)

memberi keteladanan/contoh pada anak untuk mengatasi rasa takut dan cemas

(dalam Sukrawan, n.d ).

Page 53: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

35

Dengan semua kesulitan ketika anak mengalami kecemasan, yang

pertama-tama harus anda lakukan adalah menentramkan hatinya agar tenang.

Dorongan anda yang lembut dan penuh rasa simpati. Mungkin sudah cukup

untuk membangkitkan keyakinan dalam dirinya untuk megatasi situasi itu.

Jangan mencoba menghindari masalahnya, karena ternyata ini malah sering

memperburuk situasi. Jika misalnya, anak anda takut berada jauh dari anda,

maka selalu bersamanya malah membuat ia tidak pernah belajar berani

mengahadapi perpisahan. Ketakutan itu akan semakin menumpuk dan

akhirnya melumpuhkan keberaniannya. Asalkan orang tua tenang,

menentramkan hati mereka,mendorong dan teguh, anak anda akan mampu

belajar mengatasi kesulitan-kesulitan terburuk sekalipun (Lask, 1991: 105).

Ronen (1993) berhasil membantu anak yang mengalami gangguan

mimpi- buruk dengan meggunakan metode kontrol-diri yang dikombinasikan

dengan self-talk, evaluasi-diri, preverensi-pikiran, dan imagery. Graziano,

Mooney, Hurber, dan Ignasiak (dalam Safaria, 2004) mengatasi anak penakut

dengan melibatkan terapi satu kali dalam seminggu selama lima sesi dengan

menggabungkan teknik relaksasi (berbaringlah dan kendurkan otot-ototmu),

teknik imagery (bayangkan ingatan-ingatan yang menyenangkan), dan coping

self-statement (saya tahu saya mampu mengatasi hal ini) (Safaria, 2004).

Dari pertanyaan diatas dapat diketahui bahwa relaksasi dapat

mengurangi kecemasan yang dialami anak. Ketegangan dapat menunjuk pada

suasana yang bermusuhan, perasaan-perasaan negatif terhadap individu dan

Page 54: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

36

sebagainya. Relaksasi dapat digunakan sebagai keterampilan coping yang

aktif jika digunakan untuk mengajar individu kapan dan bagaimana

menerapkan relaksasi di bawah kondisi yang menimbulkan kecemasan

(Safaria, 2004).

Selain relaksasi, menurut Willis (dalam Lestari n.d) desensitisasi

sistematis adalah suatu teknik untuk mengurangi respon emosional yang

menakutkan, mencemaskan atau tidak menyenangkan melalui aktivitas-

aktivitas yang bertentangan dengan respon yang menakutkan itu. Pada

prinsipnya dalam DS seorang klien secara bertahap atau secara sistematis

diperlihatkan pada situasi yang lebih membangkitkan kecemasan secara

berturut-turut, sementara klien diminta menampakkan perilaku adaptif yang

bertentangan dengan kecemasan (Solichatun, 2014).

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Yomi Novitasari (2014

ditemukan bahwa salah satu yang dapat mengurangi kecemasan adalah CBT

(cognitive behavior therapy). CBT merupakan intervensi yang efektif dan telah

digunakan secara luas untuk menangani masalah kecemasan pada anak dan

remaja. CBT untuk mengatasi kecemasan pada anak mengintegrasikan

pendekatan perilaku (behavior) yang sudah terbukti efisien dengan penekanan

pada faktor pemrosesan informasi kognitif yang berkaitan dengan kecemasan

pada anak tersebut. Tujuan intervensi ini adalah mengajarkan anak mengenali

tanda-tanda adanya dorongan kecemasan, dan menggunakan tanda-tanda

tersebut sebagai informasi dalam mengelola kecemasannya (Novitasari, 2014).

Page 55: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

37

Penerapan pendekatan perilaku dalam CBT untuk menangani

kecemasan anak ini berupa penggunaan konsep classical conditioning yaitu

secara bertahap menghadapkan anak pada situasi yang memicu kecemasannya.

Somers dan Queree (2007) menyatakan menempatkan seseorang dalam situasi

yang mencemaskannya secara bertahap dan aman dapat melemahkan ikatan

antara situasi yang mencemaskan dengan gejala yang dimunculkannya

(Novitasari, 2014).

Saat pertama kali masuk sekolah dapat menjadi pengalaman yang

menyenangkan atau yang menakutkan, baik bagi orangtua ataupun anak. Tidak

ada yang lebih buruk daripada membantu si kecil bersiap ke sekolah – dengan

baju dan tempat makan baru, serta satu atau dua lagu yang dinyanyikan selama

perjalanan, tetapi sesampainya disana ia berteriak dan menangis sambil

memanggil-manggil anda saat anda meninggalkannya. Anak bungsu saya

sangat tidak menyukai pengalamannya saat hari pertama masuk sekolah. Jadi,

pada dua minggu pertama, ia duduk di dekat jendela sambil menunggu mobil

kami datang untuk menjemputnya. Tips berikut ini dapat membantu untuk

menghadapi masalah ini dengan lebih baik (Kennedy, 2004 : 108).

a. Mempersiapkan Anak Anda

Jelaskan terlebih dahulu pada si kecil mengenai hal-hal yang akan

terjadi agar ia mengetahui seperti apa sekolah itu. Jelaskan secara rinci apa

yang akan ia lakukan sepanjang hari di Kelompok Bermain atau Taman

Kanak-kanak.

Page 56: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

38

b. Bersikap Tegas

Jelaskan dimana anada akan berada dan apa yang akan anda

lakukan ketika sedang tidak bersama si kecil. Ungkapkan secara apa

adanya bahwa hal itu adalah pekerjaan yang harus dilakukan orang

dewasa.

c. Kunjungan percobaan

Ajaklah si kecil untuk melakukan kunjungan percobaan ke taman

kanank-kanak sebelum ia memulai hari-harinya disana secara teratur.

Kunjungan ini akan memberikan kesempatan pada anak anda utuk

perlahan-lahan mengenal gurunya, teman-teman yang akan sekelas

dengannya, dan rutinitas di sekolah.

d. Hindari terburu-buru di pagi hari

Buatlah jadwal yang sederhana dilengkapi gambar untuk

membantu si kecil belajar mengenai hal-hal yang harus dilakukannya

setiap pagi sebelum anda pergi.

e. Berikan salah satu barang anda

Seorang anak akan merasa lebih tenang jika membawa salah satu

barang orang tuanya untuk dipeluk-peluk sepanjang hari, seperti syal atau

sarunng tangan.

Page 57: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

39

f. Usahakan untuk datang lebih awal

Jika anda membawa si kecil saat pertama kali bersekolah,

datanglah sepagi mungkin agar anda tidak terburu-buru meninggalkannya.

Luangkan waktu sejenak untuk memberikan informasi mengenai anak

anda kepada guru-gurunya dan sejenak waktu bersama anak sebelum

mengucapkan kata perpisahan.

g. Tetapi jangan menunggu terlalu lama

Menungguinya di sekolah hanya akan membuat anak bertambah

gelisah. Anjurkan si kecil untuk mendekati jendela dan melambaikan

tangan ketika anda pergi. Jangan pernah pergi diam-diam tanpa

mengucapkan kata perpisahan kepada anak.

h. Berjanji untuk kembali

Beritahukan si kecil kapan anda akan kembali, dengan

menggunakan rutinitas di sekolah untuk menandai waktu.

i. Selalu konsisten

Sangat disarankan agar orang tua selalu menjaga rutinitas si kecil

sekonsisten mungkin, terutama pada masa-masa awal. Jika terjadi keadaan

darurat dan rencana anda menjemput si kecil berubah, segera hubungi

sekolah. Pastikan anda tidak menjemput si kecil pada waktu yang

berlainan setiap harinya.

Page 58: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

40

B. Anak Usia Taman Kanak-kanak

1. Perkembangan Fisiologis Anak Usia Taman Kanak-kanak

Anak taman kanak-kanak yang berusia 4-5 atau 6 tahun memiliki

energi yang tinggi. Energi ini di dibutuhkan untuk melakukan berbagai

kegiatan yang diperlukan dalam meningkatkan keterampilan fisik, baik

yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan motorik kasar, seperti

berlari, melompat, bergantung; maupun motorik halus, seperti

menggunakan jari untuk menyusun puzzle, memilih balok, dan

menyusunnya menajadi bangunan tertentu.

Kegiatan fisik dan pelepasan energi dalam jumlah besar

merupakan karakteristik aktivitas anak pada masa ini. Hal ini disebabkan

oleh energi yang dimiliki anak dalam jumlah yang besar tersebut

memerlukan penyalurkan melalui berbagai aktivitas fisik, baik kegitan

fisik yang berkaitan dengan gerakan motorik kasar maupun gerakan

motorik halus. Berikut perkembangan anak usia taman kanak-kanak dari

aspek fisik:

a. Perkembangan Gerakan Motorik Kasar

Pada usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang

mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau

bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau

6 tahun, keinginan anak untuk melakukan kegiatan berbahaya

bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti

Page 59: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

41

balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung

bahaya (Jamaris, 2006: 7).

b. Perkembangan Gerakan Motorik Halus

Perkembangan motorik halus anak usia taman kanak-kanak ditekankan

pada koordinasi gerakan motorik halus, dalam halini berkaitan dengan

kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan

menggunakan jari-jari tangan.

c. Perkembangan Otak dan Susunan Syaraf

Pada usia 3-4 tahun berat otak anak telah mencapai 75% dari berat

otak orang dewasa. Pada tahun berikutnya, berat otak anak mencapai

90% dari berat otak orang dewasa. Sejalan dengan perubahan berat

otak tersebut, susunan syaraf pusat juga ikut berkembang.

Perkembangan ini berjalan sampai usia 12 tahun. Pada masa ini otak

anak telah mencapai berat otak orang dewasa.

d. Perkembangan Tubuh

Pada waktu dilahirkan, kepala bayi berukuran seperempat dari seluruh

ukuran tubuhnya. Selanjutnya, pada usia 2-5 tahun kepala anak yang

hanya berukuran seperlima dari ukuran tubuhnya, dan pada usia 6

tahun kepala anak memiliki ukuran sepertujuh dari ukuran tubuhnya.

2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-kanak

Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam

susunan syaraf pada waktu pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne

Page 60: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

42

dalam Jamaris, 2007). Kemampuan kognitif ini berkembang secara

bertahap, sejalan dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang

berada di pusat susunan syaraf. Salah satu teori yang berpengaruh dalam

menjelaskan perkembangan kognitif ini adalah teori Piaget (Jamaris,

2006).

Piaget membagi perkembangan kognitif ke dalam empat fase,

yaitu fase sensorimotor, fase praoperasional, fase operasi konkret, dan

operasi formal (Piaget dalam Jamaris, 2006).

a. Fase Sensorimotor (usia 0-2 tahun)

Fase sensorimotor dimulai dengan gerakan-gerakan refleks yang

dimiliki anak sejak ia dilahirkan. Fase ini berakhir pada usia 2 tahun. Pada

masa ini, anak mulai membangun pemahamannya tentang lingkungannya

melalui kegiatan sensorimotor, seperti menggenggam, menghisap,

melihat, melempar dan secara perlahan ia mulai menyadari bahwa suatu

benda tidak menyatu dengan lingkungannya.

Pada akhir usia 2 tahun, anak sudah menguasai pola-pola

sensorimotor yang bersifat kompleks, seperti bagaimana cara

mendapatkan benda yang diinginkannya, menggunakan satu benda dengan

tujuan yang berbeda. Kemampuan ini merupakan awal kemampuan

berpikir secara simbolis, yaitu kemampuan memikirkan suatu objek tanpa

kehadiran objek tersebut secara empiris.

Page 61: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

43

b. Fase Praoperasional (usia 2-7 tahun)

Fase ini merupakan masa permulaan bagi anak untuk membangun

kemampuannya dalam menyusun pikirannya. Oleh sebab itu cara

berpikir anak pada fase ini belum stabil dan dan tidak terorganisasi

dengan baik. Fase praoperasional dapat dibagi ke dalam tiga subfase,

yaitu subfase simbolis, subfase berpikir secara egosentris dan subfase

berpikir secara intuitif.

Pada anak usia 4-7 tahun, subfase yang terjadi adalah subfase

berpikir secara intuitif . masa ini disebut subfase berpikir secara

intuitif karena pada saat ini anak kelihatannya mengerti dan

mengetahui sesuatu, seperti menyusun balok menjadi rumah-rumahan,

akan tetapi pada hakikatnya ia tidak mengetahui alasan-alasan yang

menyebabkan balok itu dapat disusun menjadi rumah. Dengan kata

lain anak belum mampu berpikir secara kritis.

c. Fase Operasi Konkret (usia 7-12 tahun)

Pada fase operasi konkret, kemampuan anak untuk berpikir secara

logis sudah berkembang, dengan syarat, objek yang menjadi sumber

berpikir logis tersebut hadir secara konkret. Kemampuan berpikir

logis ini terwujud dalam kemampuan mengklasifikasikan objek sesuai

dengan klasifikasinya, mengurutkan benda sesuai dengan tata urutnya,

kemampuan untuk memahami cara pandang orang lain, dan

kemampuan berpikir secara deduktif.

Page 62: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

44

d. Fase Operasi Formal (12 tahun- usia dewasa)

Fase operasional formal ditandai oleh perpindahan dari cara

berpikir onkret ke cara berpikir abstrak. Kemampuan berpikir abstrak

dapat dilihat dari kemampuan mengemukakan ide-ide, memprediksi

kejadian yang akan terjadi, dan melakukan proses berpikir ilmiah,

yaitu mengemukakan hipotesis dan menentukan cara untuk

membuktikan kebenaran hipotesis tersebut.

3. Perkembangan Bahasa Anak Usia Taman Kanak-kanak

Anak usia taman kanak-kanak berada dalm fase perkembangan

bahasa secara ekspresif. Hal ini berarti bahwa anak telah dapat

mengungkapkan keinginannya, penolakannya, maupun pendapatnya

dengan menggunakan bahasa lisan. Bahasa lisan sudah dapat digunakan

anak sebagai alat berkomunikasi. Aspek-aspek yang berkaitan dengan

perkembangan bahasa anak tersebut adalah sebagai berikut (Jamaris,

2006:30):

a. Kosakata

Seiring dengan perkembangan anak dan pengalamannya berinteraksi

dengan lingkungannya, kosakata anak berkembang dengan pesat.

b. Sintaksis (tata bahasa)

Walaupun anak belum mepelajari tata bahasa, akan tetapi melalui

contoh-contoh berbahasa yang didengar dan dilihat anak di

Page 63: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

45

lingkungannya, anak telah dapat menggunakan bahasa lisan dengan

susunan kalimat yang baik.

c. Semantik

Semantik maksudnya penggunaan kata sesuai dengan tujuannya. Anak

di taman kanak-kanak sudah dapat mengekspresikan keinginan,

penolakan, dan pendapatnya denga menggunakan kata-kata dan

kalimat yang tepat.

d. Fonem (satuan bunyi terkecil yang membedakan kata)

Anak di taman kanak-kanak sudah memiliki kemampuan untuk

merangkaikan bunyi yang didengarnya menjadi satu kata yang

mengandung arti.

4. Perkembangan Psikososial Anak Usia Taman Kanak-kanak

Erik Erikson seorang ahli psikoanalisis yang dikemukakan oleh

Freud, mengemukakan bahwa perkembangan psikososial manusia dapat

dibagai kedalam 8 fase, diantaranya yang terkait dengan perkembangan

anak usia taman kanak-kanak seperti di bawah ini (Jamaris, 2006:37).

a. Fase Pembentukan Kepercayaan vs Tidak Percaya (0-12 atau 18

bulan)

Pada fase ini anak mengalami krisis pertama dalam kehidupannya.

Krisis ini menyangkut krisis kepercayaan terhadap lingkungan.

Perawatan yang diberikan pada bayi merupakan prasysrat untuk

timbulnya rasa percaya dalam diri bayi terhadap lingkungannya.

Page 64: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

46

b. Fase Otonomi vs Malu-malu dan Ragu-ragu (18 bulan-3 tahun)

Pada masa ini anak merasakan kebebasannya. Seiring dengan hal itu,

berkembang pula krisis tahap kedua dalam diri anak. Krisis ini

ditandai dengan mulai berkembangnya rasa malu dalam diri anak.

Oleh sebab itu peran orang tua sangat penting dalam mengarahkan

perkembangan psikososial anak agar berkembang dengan baik.

Kontrol yang terlalu ketat menyebabkan otonomi anak tidak

berkemban, begitu pula sebaliknya.

c. Fase Inisiatif vs Merasa Bersalah (3-6 tahun)

Pada tahap ini, krisis yang terjadi dalam diri anak adalah antara

insisatif dan melaksanakan inisiatif tersebut, dan rasa bersalah untuk

melakukan apa yang ingin dilakukan oleh anak. Apabila

perkembangan rasa bersalah melebihi perkembangan inisiatif anak,

maka anak akan menjadi anak yang tidak dapat mengekspresikan

kepribadiannya dengan leluasa karena takut dianggap salah. Anak

akan menjadi anak yang diliputi rasa ragu-ragu.

Anak usia 4-5 atau 6 tahun berada dalam fase inisiatif vs rasa

bersalah. Pada usia 4 tahun, karakteristik perkembangan psikososial anak

tersebut diuraikan pada bagian berikut ini (Jamaris, 2006:39):

Page 65: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

47

a. Karakteristik Psikososial Anak Usia 4 Tahun

1) Sudah dapat mengontrol perilakunya sendiri

2) Seudah dapat merasakan kelucuan (misalny, ikut tertawa ketika

orang dewasa tertawa atau ada hal-hal yang lucu)

3) Rasa takut dan cemas mulai berkembang, dan hal ini akan

berlangsung sampai usia 5 tahun.

4) Keinginan untuk berdusta mulai muncul, akan tetapi anak takut

melakukannya.

b. Karakteristik Psikososial Anak Usia 5 atau 6 Tahun

1) Perasaan humor berkembang lebih lanjut

2) Sudah dapat mempelajari mana yang benar dan mana yang salah

3) Seudah dapat menenangkan diri

4) Pada usia 6 tahun anak menjadi sangat asertif, sering berperilaku

seperti boss (atasan), mendominasi situasi, akan tetapi dapat

menerima nasihat.

5) Sering bertengkar namun cepat berbaikan kembali.

6) Anak sudah dapat menunjukkan sikap marah

7) Sudah dapat membedakan yang benar dan yang tidak benar, dan

sudah dapat menerima peraturan dan disiplin.

Page 66: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

48

C. Kajian Islam Tentang Kecemasan

1. Kecemasan dalam Islam

Kecemasan dan ketakutan biasa merasuki manusia, baik secara

individual maupun komunal, sejak mereka memiliki kesadaran, kecuali orang-

orang yang dikasihi Allah dan diberi nikmat keimanan. Kecemasan psikologis

akan terus meningkat seiring dengan pesatnya kemajuan peradaban material

serta jauhnya manusia dari pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran Allah

SWT (Rahayu, 2009: 169).

Kecemasan alamiah, dalam beberapa keadaaan, sering muncul dengan

didahului, disertai atau diikuti oleh adanya situasi krisis yang dihadapi

manusia. Ini merupakan kesempatan fisiologis yang memungkinkan manusia

menghadapi berbagai krisis atau melindungi diri dari darinya dengan segala

persiapan psikologis dan struktur fisiologisnya (Rahayu, 2009: 170).

Al Quran telah menggambarkan berbagai tingkatan kecemasan dan

ketakutan alamiah ini berikut berbagai gejala fisik dalam tubuh yang

menyertainya. Secara berturut-turut, tingkat kecemasan dan ketakutan alamiah

yang dialami oleh manusia adalah sebagai berikut:

a. Kesempitan Jiwa

Allah berfirman

Page 67: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

49

“ Dan kami sungguh-sungguh mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit

disebabkan apa yang mereka ucapkan. Maka bertasbihlah dengan memuji

Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat).

Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)”

(QS. Al Hijr: 97-99, Departemen Agama RI 2009, hal.267)

b. Ketakutan

“(Mereka bakhil terhadap kalian) maksudnya sangat perhitungan

dalam menolong dan membantu kalian. Lafal asyihhatan bentuk jamak

dari lafal syahiihun; berkedudukan menjadi hal atau kata keterangan

keadaan dari dhamir yang terkandung di dalam lafal ya'tuuna (apabila

datang ketakutan, kamu lihat mereka itu memandang kepadamu

dengan mata yang terbalik-balik seperti) penglihatan atau seperti

terbeliaknya (orang yang pingsan karena akan mati) yaitu orang yang

sedang sekarat maut (dan apabila ketakutan telah hilang) harta-harta

rampasan telah diperoleh kaum Muslimin (mereka mencaci kalian)

menyakiti kalian atau memukul kalian (dengan lidah yang tajam,

sedangkan mereka bakhil untuk berbuat kebaikan) atas harta rampasan

yang telah diperolehnya. (Mereka itu tidak beriman) sesungguhnya

(maka Allah menghapus pahala amal mereka. Dan yang demikian itu)

penghapusan pahala amal perbuatan itu (adalah mudah bagi Allah)

dengan kehendak-Nya.” (QS al-Ahzab:19, Departemen Agama RI

2009, hal.420)

c. Kegelisahan (Kurang Sabar)

“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (QS al-Maarij: 20,

Departemen Agama RI 2009, hal.269)

Page 68: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

50

d. Berkeluh Kesah (kurang sabar disertai dengan ketamakan yang luar

biasa atas segala sesuatu)

“Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu

takut kepadaNya? Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat

yang besar. Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai.

Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa)” (QS

an Naziat: 19-22 Departemen Agama RI 2009, hal.584)

e. Ketakutan yang Berlebihan (lebih tinggi tingkatannya dari pada

kegelisahan)

“Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian)

orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa

ketakutan kedalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala

meraka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (QS. Al-Anfaal:

12, Departemen Agama RI, 2009 hal.178)

f. Kepanikan (lebih tinggi tingkatannya dari kegelisahan)

Allah SWT berfirman:

“Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari

kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat

berkata): “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu” (QS al-

Anbiya’:103, Departemen Agama RI 2009, hal.331)

Page 69: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

51

g. Kebingungan/linglung (gangguan ringan pada akal sebagai akibat dari

ketakutan yang luar biasa)

Allah SWT berfirman:

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya

kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar

(dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan

itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang

disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan

kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya

mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras” (Al-

Hajj: 1 -2, Departemen Agama RI, 2009 hal.332)

8. Mabuk/setengah gila (hilang akal akibat ketakutan yang luar biasa)

Allah SWT berfirman:

“(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah

semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan

gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat

manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak

mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras” (Al-Hajj: 1 -2

Departemen Agama RI 2009, hal.332)

Adnan Syarif (2002, dalam Rahayu 2009) menyebutkan bahwa

penyakit ketakutan dan kecemasan psikologis dari segi pangkal dan

Page 70: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

52

kemunculannya adalah sama yakni ketakutan terhadap sesuatu yang tidak

diketahui sebab-sebab lahiriyahnya yang logis dan rasional sedikitpun tidak

bisa dipahami oleh orang yang mengalaminya.

Batasan dan pengertian tentang ketenangan atau ketakutan psikologis

adalah sebagaimana diisyaratkan oleh ayat al-Quran surah al An’am: 125

(Departemen Agama RI, 2009:144) berikut ini:

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya

petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama)

Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya

Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang

mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-

orang yang tidak beriman” (QS Al An’am:125, Departemen Agama RI

2009, hal.144)

Kecemasan adalah fenomena yang paling banyak menyebar dan

menggelisahkan. Allah telah menggambarkan bahwa segala penyakit

kejiwaan dan syaraf, kebanyakan penyakit akal dan ingatan, berbagai

keguncangan diri, serta 70 persen penyakit fisik sering disertai oleh

ketakutan dan kecemasan, baik lahir maupun batin (Rahayu, 2009: 174)

Seorang anak yang akan pergi ke sekolah membawa beban-beban

emosional tertentu seperti cemas atau rasa takut yang berpotensi menghalangi

anak berangkat sekolah dan jika beban-beban emosional ini dibiarkan, akan

Page 71: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

53

menimbulkan beberapa tingkah laku yang tidak normal, yang salah satunya

adalah school refusal (Manurung, n.d).

Dalam Islam telah dijelaskan bagaimana Allah akan memberikan

cobaan kepada manusia berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa

dan buah-buahan. Hal ini tercantum dalam QS. Al-Baqarah : 155

(Departemen Agama RI, 2009, hal.24).

a) Teks al-Quran

b) Terjemah

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit

ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan

berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al

Baqarah: 155, Departemen Agama RI, 2009 hal.24)

c) Makna Kosa Kata

No Teks al-Quran Terjemah

Dan sungguh akan kami berikan cobaan ولنبلونكم .1

Dengan sesuatu بشىء .2

ن الخوف .3 Dari ketakutan م

Dan kelaparan والجوع .4

Dan kekurangan ونقص .5

Page 72: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

54

ن المول .6 Dan harta م

Dan jiwa والنفس .7

مرت .8 Dan buah-buahan والث

برين وبشر .9 -Dan berikan berita gembira bagi orang الص

orang yang sabar.

Kecemasan pernah dialami oleh Rasulullah SAW ketika pertama kali

mendapat wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Saat itu seketika

Rasulullah pulang ke rumah dan meminta Khadijah untuk menyelimutinya.

Dan juga kecemasan yang dialami oleh Ka’ab bin Malik ketika ia diberi

hukuman karena tidak ikut berperang. Ka’ab diminta untuk menunggu selama

50 hari untuk pengampunan dosanya. Saat itu Ka’ab merasakan apakah ia

diberi ampunan atau tidak (Pribadi, 2015:14).

Ketakutan dalam Islam merupakan awal dari penyakit hati. Penyakit

hati merupakan sejenis penyakit yang dapat merusak hati sehingga pada

akhirnya sang hati tak kuasa mencerna kebenaran. Banyak hal yang dapat

menyebabkan penyakit hati apalagi di zaman sekarang ini , orang-orang

dengan mudahnya mengalami stress, takut serta cemasyang amat karena

kurangnya berserah diri terhadap Allah. Seringkali manusia merasa gelisah

akan suatu hal yang belum terjadi hal yang demikian sudah merupakan suatu

Page 73: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

55

penyakit cemas yang mengganggu penderitanya sehingga bisa terjadi depresi

(Iklima, 2014). Islam memandang kecemasan sebagai salah satu penyakit dari

hati karena jauhnya hati manusia dari bersandar pada Allah SWT sehingga

muncul berbagai rasa cemas, was-was, dan berbagai ketidaktenangan jiwa

sebagai mana tercantum dalam surah An-Nisa: 9 (Departemen Agama RI,

2009, hal.78)

a) Teks al-Quran

b) Terjemah

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh karena itu hendklah

mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar.” (An Nisa: 9, Departemen Agama RI 2009,

hal.78)

No Teks al-Quran Terjemah

Dan hendaklah takut فلسخش .1

Bila mereka meninggalkan لوتركو .2

Anak-anaknya (yang dibelakangnya) خلفهم .3

ة .4 ي Dalam keadaan ذر

Lemah ضعف ا .5

Page 74: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

56

Mereka khawatirkan (takutkan) خافوا .6

قو .7 Hendaklah mereka bertakwa فليت

Dan mengucapkan وليقولوا .8

Perkataan قول .9

ا .10 Yang benar سديد

2. Analisis Komponen Teks Islam (Al Quran)

No Komponen Kategori Deskripsi

1. Aktor (1) Plural كم

(2) Partner برين الص

2. Aktivitas (1) Kognitif ونقص

(2) Afektif الخوف

3. Bentuk (1) Non Verbal وبشر

4. Faktor (1) Internal كم

(2) Eksternal ولنبلو

5. Audiens (1) Human برين الص

(2) Non Human ولنبلو

6. Tujuan (1) Langsung وبشر ,ولنبلونكم

Page 75: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

57

7. Standar Norma (1) Sosial قو فليت

(2) Agama ا قول سديد

8. Dampak (1) Positif ا قول سديد

(2) Psikis بشر

Page 76: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

58

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian atau desain penelitian merupakan cetak biru

yang menentukan pelaksana selanjutnya. Penyusunan desain ini dilakukan

setelah kita menetapkan topik (judul) penelitian yang akan dilaksanakan

(Gulo, 2002: 99).

Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian kualitatif dengan

metode studi kasus. Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan

metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar

dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh

mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis,

tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan

(Moleong, 2007:4).

Penulis buku penelitian kualitatif lainnya (Denzin dan Lincoln

1987) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang

terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada

(Moleong, 2007:5).

Page 77: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

59

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur

analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistikatau cara

kuantifikasi lainnya. Sedangkan menurut Jane Richie, penelitian kualitatif

adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam

dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia

yang diteliti (Moleong, 2007: 6).

Creswell menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan

metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang-oleh

sejumlah individu atau sekelompok orang- dianggap berasal dari masalah

sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-

upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-

prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan,

menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke

tema-tema umum, dan menafsirkan makna data (Creswell, 2010: 4).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.

Studi kasus, atau penelitian kasus (case study) adalah penelitian tentang

status subjek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas

dari keseluruhan personalitas (Maxfield, 1930). Subjek penelitian dapat saja

individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Peneliti ingin

mempelajari secara initensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari

unit-unit social yang menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk

memeberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat

Page 78: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

60

serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu,

yang kemudian dari sifat-sifat khas diatas akan dijadikan suatu hal yang

bersifat umum. Pada mulanya, studi kasus ini banyak digunakan dalam

penelitian obat-obatan dengan tujuan diagnosis, tetapi kemudian

penggunaan studi kasus telah meluas sampai ke bidang-bidang lain (Nazir,

2002).

Sedangkan menurut Stake (1995) studi kasus merupakan strategi

penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu

program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-

kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan

informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur

pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan (Creswell,

2010: 20)

Hasil dari penelitian kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-

pola kasus yang tipikal dari individu, kelompok, lembaga, dan sebagainya.

Tergantung dari tujuannya, ruang lingkup dari studi dapat mencakup

segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus kehidupan

dari individu, kelompok dan sebagainya, baik dengan penekanan terhadapa

faktor-faktor kasus tertentu ataupun meliputi keseluruhan faktor-faktor dan

fenomena-fenomena. Studi kasus lebih menekankan mengkaji variabel

yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil. Ini berbeda dengan metode

Page 79: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

61

survey, dimana peneliti cenderung mengevaluasi variable yang lebih

sedikit, tetapi dengan unit sampel yang relatif besar (Nazir, 2002).

Studi kasus mempunyai banyak kelemahan disamping adanya

keunggulan-keunggulan. Studi kasus mempunyai kelemahan karena

anggota sampel yang terlalu kecil, sehingga sulit dibuat infrensi kepada

populasi. Disamping itu, studi kasus sangat dipengaruhi oleh pandangan

subjektif dalam pemilihan kasus karena adanya sifat khas yang dapat saja

terlalu dibesar-besarkan. Kurangnya objektifitas, dapat disebabkan karena

kasus cocok benar denga konsep yang sebelumnya telah ada pada si

peneliti, ataupun dalam penempatan serta pengikutsertaan data dalam

konteks yang bermakna yang menjurus pada interpretasi subjektif (Nazir,

2002).

Studi kasus mempunyai keunggulan sebagai suatu studi untuk

mendukung studi-studi yang besar di kemudian hari. Studi kasus dapat

memberikan hipotesis-hipotesis untuk penelitian lanjutan. Dari segi

edukatif, maka studi kasus dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi baik

dalam perumusan masalah, penggunaan statistic dalam mengenalisis data

serta cara-cara perumusan generalisasi dan kesimpulan.

Langkah-langkah pokok dalam meneliti studi kasus adalah sebgaai berikut

(Nazir, 2002).

Page 80: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

62

1. Rumuskan tujuan penelitian

2. Tentukan unit-unit studi, sifat mana yang akan diteliti dan

hubungkan apa yang akan dikaji serta proses-proses apa yang

akan menuntun penelitian.

3. Tentukan rancangan serta pendekatan dalam memilih unit-unit

dan teknik pengumpulan data mana yang digunakan. Sumber-

sumber data apa yang tersedia.

4. Kumpulkan data

5. Organisasikan informasi serta data yang terkumpul dan analisis

untuk membuat interpretasi serta generalisasi.

6. Susun laporan dengan memberikan kesimpulan serta implikasi

dari hasil penelitian.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian diperlukan dalam penelitian dengan tujuan untuk

mengarahkan penelitian agar sesuai dengan tema dan fenomena yang hendak

dikaji. Fokus penelitian ini adalah:

1. Gejala kecemasan dalam penelitian ini yaitu berupa gejala fisiologis

dan gejala psikologis yang dinilai berdasarkan kriteria gejala

kecemasan yang telah diperoleh dari berbagai teori.

2. Penyebab kecemasan dalam penelitian ini adalah berbagai sebab

atau faktor yang mempengaruhi timbulnya kecemasan pada anak

Page 81: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

63

terhadap sekolah. faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor internal

(dari dalam diri) dan faktor eksternal (lingkungan).

3. Penanganan kecemasan dalam penelitian ini adalah tindakan yang

telah dilakukan oleh orang tua dan guru dalam menangani

kecemasan sekolah pada anak.

C. Partisipan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi

oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas

tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity) yang

berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dirumah berikut

keluarga dan aktivitasnya, atau orang-orang di sudut-sudut jalan yang sedang

ngobrol, atau di tempat kerja, di kota, desa atau wilayah suatu negara. Pada

situasi sosial atau objek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara

mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat

(place) tertentu (Sugiyono, 2012).

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena

penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial

tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi. Sampel dalam

penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber,

atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian (Sugiyono, 2012).

Adapun partisipan dalam penelitian ini adalah dua orang yang

mengalami kecemasan sekolah, partisipan pertama adalah Ar yang telah

Page 82: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

64

mengalami kecemasan sekolah semenjak duduk di kelas PAUD. Partisipan

kedua adalah Al yang mengalami kecemasan ketika akan naik dari kelas PAUD

ke kelas TK A.

D. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian

ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis,

foto dan statistik (Moleong, 2007:157).

Menurut Arikunto sumber data dalam sebuah penelitian adalah subjek

yang darinya data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner

atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut

responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan

peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan (Nazir, 2002:107).

Adapun data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini seperti yang

dikatakan Sugiyono adalah data primer, sumber data yang diperoleh dari

sumbernya secara langsung dan dicatat secara langsung. Seperti wawancara,

observasi, dokumentasi (Suwandi, 2008: 62). Dalam penelitian ini data primer

yang diperoleh peneliti adalah hasil observasi terhadap siswa TK yang terpilih

sebagai subjek yaitu siswa TK A yang sudah diidentifikasi mengalami

kecemasan sekolah. Dan data sekunder berupa wawancara dengan orang tua

dan guru kelas.

Page 83: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

65

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian dilakukan dengan

metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode yang telah kita

kenal antara lain wawancara, pengamatan (observasi), kuesioner atau angket,

dan dokumenter. Karena metode pengumpulan data tergantung pada

karakteristik data variabel, maka metode yang digunakan tidak selalu sama

untuk semua variabel (Gulo, 2007: 115). Adapun dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi (pengamatan),

interview (wawancara) dan dokumentasi.

a. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data di mana

peneliti tau kolabolatornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka

saksikan selama penelitian (Gulo, 2002: 116). Peranan pengamat dapat

dibedakan berdasarkan hubungan partisipatifnya dengan kelompok yang

diamatinya, yaitu:

1) Partisipan penuh

Menyamakan diri dengan orang yang diteliti. Dengan demikian

pengamat dapat dirasakan dan menghayati apa yang diamati oleh

responden. Tidak jarang seorang pengamat tinggal bersama dengan

kelompok masyarakat yang diamatinya dalam waktu yang cukup

lama.

Page 84: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

66

2) Partisipan sebagai pengamat

Masing-masing pihak baik pengamat maupun yang diamati,

menyadari peranannya. Peneliti sebagai pengamat membatasi diri

dalam berpartisipasi sebagai pengamat, dan responden menyadari

bahwa dirinya adalah objek pengamatan.

3) Pengamat sebagai partisipan

Peneliti hanya berpartisipasi sepanjang yang dibutuhkan dalam

penelitiannya.

4) Pengamat sempurna (complete observer)

Peneliti hanya menjadi pengamat tanpa partisipasi dengan yang

diamati. Ia mempunyai jarak dengan responden yang diamatinya.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi participant observation (observasi berperanserta) dan

non-participant observation. Selanjutnya dari segi instrumentasi yang

digunakan maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur

dan tidak terstruktur (Suwandi dan Basrowi, 2008: 106 ).

1) Observasi Berperan Serta (Participant Observation)

Dalam observasi ini peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari

orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

penelitian. Pengamatan berperanserta pada dasarnya mengaakan

pengamatan dan mendengarkan secermat mungkin sampai pada hal yang

sekecil-kecilnya.

Page 85: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

67

2) Observasi Nonpartisipan

Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan

aktivitas orang-orang yang sedang diamati maka dalam observasi

nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat

independen. Misalnya dalam suatu pusat belanja, peneliti dapat mengamati

bagaimana perilaku pembeli. Peneliti kemudian mencatat, menganalisis,

dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang perilaku pembeli.

Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan

mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna.

Makna adalah nilai-nilai dari perlaku yang tampak, yang terucap dan yang

tertulis.

3) Pengamatan Tidak Terstruktur

Observasi yang tidak terstruktur adalah observasi yang tidak

dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini

dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang diamati.

Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrument

yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan. Jadi, pada

pengamatan tidak terstruktur, peneliti tidak mengetahui aspek-aspek apa

saja yang hendak diamati.

4) Pengamatan Terstruktur

Pengamatan terstruktur adalah pengamatan yang dilakukan secara

sstematik, karena peneliti telah mengetahui aspek-aspek apa saja yang

Page 86: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

68

relevan dengan masalah serta tujuan penelitian. Dalam hal ini peneliti

mempersiapkan pedoman pengamatan secara detail sekaligus menyediakan

tabel check list yang bisa digunakan sebgai pedoman pengamatan.

Adapun jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pengamat sempurna atau observasi nonpartisipan dan pengamatan

terstruktur. Dalam observasi ini, peneliti hanya menjadi pengamat tanpa

partisipasi dengan yang diamati. Peneliti dalam mengumpulkan data juga

menggunakan pengamatan terstruktur yaitu dengan adanya table check list

yang digunakan oleh peneliti.

b. Wawancara

Dalam Gulo, wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara

peneliti dan responden. Komunikasi langsung dalam bentuk tanya jawab dalam

hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola

media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Wawancara dilihat dari bentuk

pertanyaan dapat dibagi dalam 3 bentuk, yaitu (2002:120):

1) Wawancara Berstruktur

Pertanyaan-pertanyaan mengarahkan jawaban dalam pola pertanyaan yang

dikemukakan. Misalnya: “Bentuk tes apakah yang paling sering anda

lakukan dalam mengadakan evaluasi?” Bentuk tes ada beberapa macam

(objective test, essay test, written test, dan sebagainya), dan responden

diarahkan pada salah satu dari bentuk itu. Dalam Creswell (2007:190),

wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya

Page 87: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

69

menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan. Jenis ini dilakukan pada situasi jika sejumlah sampel yang

representatif ditanyai dengan pertanyaan yang sama untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan.

2) Wawancara tak berstruktur

Pertanyaan-pertanyaan dapat dijawab secara bebas oleh responden tanpa

terikat pada pola-pola tertentu. Misalnya: “Mengapa memilih guru sebgai

profesi anda?” Pertanyaan seperti ini tidak terikat pada struktur jawaban

tertentu, dan karena itu disebut pertanyaan bebas. Sedangkan dalam

Creswell (2007:190) wawancara tak berstruktur digunakan untuk

menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Responden

biasanya terdiri atas mereka yang memiliki pengetahuan dan mendalami

situasi, dan mereka yang lebih mengetahui informasi yang dipelukan.

3) Campuran

Bentuk ini merupakan campuran antara wawancara berstruktur dan tak

berstruktur. Misalnya: “Dalam melaksanakan evaluasi tertulis, tes apakah

yang sering anda pergunakan dan mengapa?”

Dalam penelitian ini, bentuk wawancara yang digunakan adalah

wawancara campuran. Pertanyaan yang diajukan sudah disusun

sebelumnya dan didasarkan atas masalah dalam rancangan penelitian.

Namun, pelaksanaan tanya-jawab mengalir seperti percakapan sehari-hari

dan kadang-kadang terjadi terwawancara atau pewawancara sudah

Page 88: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

70

mengajari semua yang ada dibenaknya dan apa yang diketahuinya kepada

lawan bicaranya.

c. Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan

berdasarkan perkiraan. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data

yang sudah tersedia dalam catatan dokumen (Suwandi & Basrowi, 2008:

158).

Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber

data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data karena dalam

banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji,

menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2007: 217). Dokumen

yang digunakan dalam penelitian antara lain berupa dokumen pribadi yaitu

catatan harian, surat pribadi, dan otobiografi. Dan berupa dokumen resmi

berupa memo, pengumuman, intruksi, aturan suatu lembaga masyarakat

dan lain-lain.

F. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian dalam pengumpulan data penelitian ini adalah:

1. Peneliti sendiri, peneliti dapat menangkap fenomena-fenomena

yang terjadi mengenai apa yang diteliti.

Page 89: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

71

2. Alat-alat tulis, tape recorder, dan kamera guna mencatat serta

mendokumentasikan proses wawancara serta sewaktu menyaksikan

suatu kejadian dalam penelitian.

3. Rekaman arsip pada banyak kasus bisa meliputi, rekaman layanan

seperti jumlah klien yang dilayani; rekaman keorganisasian seperti

bagan dan anggaran organisasi pada periode waktu tertentu; peta

dan bagan karakteristik geografis suatu tempat; rekaman-rekaman

pribadi seperti buku harian, kalender dan daftar nomor telepon

(K.Yin, 2006:107)

G. Analisis Data

Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain

(Moleong, 2007: 248).

Dalam analisis data ada tiga modelnya yaitu: (1) Metode Perbandingan

Tetap (constant comparative method), (2) Metode analisis data menurut

Spradley sebagai yang ditemukan dalam bukunya Partisipant Observation, dan

(3) Metode analisis data menurut Miles & Huberman seperti yang mereka

kemukakan dalam buku Qualitative Data Analysis (Moleong, 2007: 288 ). Pada

prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengn proses

Page 90: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

72

pengumpulan data. Teknik analisis yang dilakukan dengan menggunakan

teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles & Huberman mencakup

(Suwandi & Basrowi, 2008: 209):

1) Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilahan, pemusatan perhatian,

pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini

berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal sampai akhir penelitian.

Pada awal misalnya; melalui kerangka konseptual, permasalahan,

pendekatan pengumpulan data yang diperoleh. Dalam proses reduksi ini

peneliti benar-benar mencari data yang benar-benar valid.

Pada mulanya diidentifikasikan adanya satuan yaitu bagian terkecil

yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan

fokus dan masalah penelitian. Setelah diperoleh, langkah berikutnya adalah

membuat koding. Membuat koding berarti memberikan kode pada setiap

‘satuan’, agar supaya tetap dapat ditelusuri data/satuannya, berasal dari

sumber mana (Moleong, 2007: 288)

2) Penyajian Data

Adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan

untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk

penyajiannya berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan dan bagan.

Dalam tahap ini peneliti juga melakukan display (penyajian) data secara

sistematik, agar lebih mudah untuk dipahami.

Page 91: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

73

3) Menarik kesimpulan atau verifikasi

Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian

berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu diuji

kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitasnya terjamin. Peneliti

membuat rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika,

mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan

mengkaji secara berulang-ulang data yang ada, pengelompokkan data, dan

proposisi yang telah dirumuskan. Selanjutnya melaporkan hasil penelitian

lengkap, dengan temuan yang didapatkan dilapangan.

H. Uji Keabsahan Data

Yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa setiap keadaaan

harus memenuhi ; 1) mendemonstrasikan nilai yang benar, 2) menyediakan

dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan 3) memperbolehkan keputusan luar

yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari

temuan dan keputusan-keputusannya (Moleong, 2007: 321).

Keabsahan data merupakankonsep penting yang diperbarui dari konsep

kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) menurut versi ‘positivisme’

dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya

sendiri (Moleong, 2007:321). Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan

teknik pemeriksaan. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat

kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan

(dependability), dan kepastian (confirmability).

Page 92: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

74

1. Kriterium kepercayaan (credibility)

a. Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan

penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Perpanjangan

keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derjat

kepercayaan data yang dikumpulkan.

b. Ketekunan pengamatan

Bermaksud menemukan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan

dengan persoalan atau isu yang sedang dicari kemudian memusatkan

kepda hal tersebut.

c. Triangulasi

Pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain.

Memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.

Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi dengan sumber yang berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton dalam

Moleong 1987 : 330). Hal ini dapat dicapai dengan:

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum

dengan apa yang dikatakannya secara pribadi

Page 93: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

75

3) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti orang yang mengetahui

situasi lebih dalam.

2. Kriterium keteralihan

Hendaknya pihak peneliti dibekali dengan pengetahuan secukupnya

dengan konteks pengirim dan penerima. Peneliti tidak dapat membahas

keteralihan jika ia hanya mempunyai sekeping data dari penelitiannya saja.

3. Kriterium kebergantungan

Dependability disebut reliabilitas. Penelitian dikatakan reliabel jika

penelitian tersebut dapat diterapkan oleh peneliti-peneliti lain (dan) untuk

proyek-proyek yang berbeda (Gibbs dalam Creswell, 2010: 285).

4. Kriterium kepastian

Penelitian dikatakan objektif saat keputusan inkuiri dan metodeloginya

ditemukan, diperiksa, dan ditunjang. Kemelencengan peneliti juga ditelaah

untuk menetapkan sejauh manakah peneliti terlalu cepat mengakhiri suatu

kegiatan pengumpulan data.

Page 94: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

76

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti melalui beberapa tahapan. Pada

awalnya peneliti ingin meneliti tentang fenomena fobia sekolah yang terjadi

pada anak sekolah. peneliti sudah menemukan beberapa partisipan, namun

belum melakukan pendekatan. Hanya mencari informasi terkait fobia itu

sendiri dan sedikit informasi dari keluarga calon partisipan. Informasi yang

didapat akhirnya dijadikan sebagai latar belakang dengan tambahan beberapa

hasil penelitian terdahulu yang dibaca oleh peneliti dari berbagai jurnal.

Latar belakang yang telah dibuat, akhirnya di presentasikan dalam

seminar proposal. Namun, setelah seminar proposal tersebut, peneliti

kesulitan untuk mendekati partisipan. Karena partisipan bukan hanya fobia

terhadap sekolah, namun juga karena beberapa trauma yang dialami,

partisipan sulit ditemui oleh orang asing. Sehingga karena sulitnya

berinteraksi dengan partisipan, akhirnya peneliti mengubah fokus penelitian.

Fokus penelitian diubah menjadi penelitian terhadap kecemasan

sekolah pada anak TK. Setelah mengubah fokus penelitian, akhirnya peneliti

terjun ke lapangan untuk mencari fenomena kecemasan sekolah yang masih

terjadi pada anak-anak TK. Penelti mendatangi satu-persatu sekolah dan

Page 95: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

77

menanyakan terkait siswa-siwa di sekolah tersebut, akhirnya didapatkan dua

orang partisipan dari satu sekolah yang sama, yaitu di TK Muslimat NU 21.

Setelah menemukan fenomena yang mendukung, peneliti meminta ijin kepada

pihak sekolah untuk melakukan penelitian di sekolah mereka terhadap dua

calon partisipan yang telah termasuk dalam kriteria partisipan.

Setelah mendapatkan perijinan, peneliti memulai proses penelitian

dengan observasi awal. Observasi awal ini dijadikan sebagai penguat peneliti

melakukan penelitian nantinya. Setelah melakukan observasi awal, peneliti

melanjutkan proses dengan penelitian. Penelitian yang dilakukan berupa

observasi terhadap partisipan dan wawancara terhadap orang-orang terdekat

partisipan. Penelittian terhadap partisipan juga diawali dengan meminta

perijinan kepada orangtua partisipan untuk menjadikan anaknya sebagai objek

penelitian. Setelah mendapatkan periijinan itu, barulah penelitian berjalan.

Kedua partisipan berada di kelas yang sama. Hal ini memudahkan

peneliti untuk melakukan penelitian. Masalah yang dihadapi oleh partisipan

juga kurang lebih sama. Karena partisipan masih berusia anak-anak, maka

perolehan data dilengkapi dengan mewawancarai orangtua dan guru kelas

partisipan.

Proses pengumpulan data dilakukan mulai akhir bulan April sampai

akhir Juni, pada bulan Juli penelitian dihentikan sementara dan dilanjutkan

pada bulan Agustus. Proses itu sudah terhitung dari awal perijinan hingga

Page 96: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

78

pengambilan data wawancara. Proses wawancara menggunakan pedoman

wawancara yang diambil dari tujuan penelitian. dalam melakukan penelitian

digunakan alat perekam dan kamera untuk mendokumentasikan data yang

didapat.

B. Lokasi Penelitian

Profil TK Muslimat NU 21 Malang

Taman Kanak-kanak Muslimat NU 21 bermula dari sebidang tanah

yang di waqafkan . sekolah ini bernaung di bawah Yayasan Pendidikan

Muslimat Nahdatul Ulama ini berlokasi di Jalan Kertorejo 27 Kelurahan

Ketawanggede kecematan Lowokwaru kota Malang. Dengan status tanah

milik sendiri seluas 328 m persegi dan luas bangunan 153m persegi.

Berdiri pada tanggal 2 Januari 1977 TK Muslimat NU 21 menjadi

salah satu anggota sekolah dari Lembaga Pendidikan Ma’arif dan

Departemen Agama, kemudian pada tahun 1982 hingga sekarang

mengalami perubahan kelembagaan sehingga menjadi sekolah yang

bernaung di bawah Departemen Pendidikan Nasional dan Yayasan

Pendidikan Muslimat Nahdatul Ulama’, Bina Bakti Wanita.

Kini TK Muslimat NU telah memiliki SK Akreditasi dari

Departemen Pendidikan Nasional dengan nilai 84,66 dan terakreditasi B

yang telah diperoleh pada tanggal 7 Mei 2007. Segala upaya yang

mengarah pada peningkatan mutu sekolah terus diusahakan sehingga

Page 97: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

79

harapan yang tertera dalam visi dan misi TK Muslimat NU 21 dapat

terwujud dan tercapai.

Sekolah ini memiliki visi mewujudkan karakteristik generasi

muslim yang unggul, berprestasi, berakhlaqul karimah dan menguasai

IPTEK yang maju dengan landasan Ahlussunnah Wal Jamaah. Sedangkan

misi sekolah ini menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang

terintegrasi antara IMTAQ, IPTEK, dan permainan (bermain).

Memberikan motivasi terhadap peserta didik agar selalu mampu

mengekspresikan diri secara spontan, kreatif dan inovatif. Memberikan

kesempatan dan layanan bimbingan terhadap peserta didik untuk

mengenal dan mengembangkan kemampuan serta potensi yang dimiliki.

Menyelenggarakan pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada peserta

didik dengan metode yang menyenangkan. Mengusahakan peningkatan

kualitas dan potensi guru serta penyempurnaan dan prasarana yang

memadai.

C. Profil Partisipan

1. Partispan 1

Nama Partisipan : Muhammad Atharijal Daniswara

Usia : 5 tahun

Anak ke : 1 dari 1

Tempat tinggal : Tasikmadu / Jl. Kertosentono no. 95

Page 98: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

80

Nama Ayah : Dwi Cahyono

Nama Ibu : Rumitah

Pekerjaan Ayah : Serabutan

Pekerjaan Ibu : Jaga warung

AR adalah seorang laki-laki yang lahir di Malang pada tanggal 8

Maret 2010. Anak tunggal dari pasangan Dwi Cahyono dan Rumitah ini

bertempat tinggal di jalan Kertosono No. 95. Ar juga memiliki cita-cita

sebagai seorang polisi. Ayah AR bekerja sebagai pekerja serabutan, dan

ibu Ar bekerja di sebuah warung makan dekat rumah. Ar memiliki sifat

yang gampang menangis ketika ada kesalahan atau masalah dengan

temannya. Ar adalah sosok anak laki-laki yang memiliki tubuh sedikit

lebih tinggi disbanding teman-temannya yang lain. Memiliki wajah

berbentuk oval, warna kulit sawo matang dan mata bulat yang sedikit

sayu. Suka bercerita dengan orang yang dikenalnya, termasuk temannya.

Tubuh Ar tidak terlalu kurus dan juga tidak gemuk.

Ar adalah sosok anak yang suka berceloteh. Ar sangat suka

bercerita. Ketika dia mempunyai suatu cerita atau pengalaman, maka ia

akan menceritakannya pada siapa saja, misalnya pada guru dan temannya

di sekolah. Semangatnya untuk bersekolah kurang. Sebelum berangkat ke

sekolah, Ar sering kali membuat alasan agar dirinya tidak sekolah.

Page 99: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

81

Ketika di kelas, Ar jarang memperhatikan pelajaran yang

disampaikan gurunya. Ar terkadang hanya melamun, dan tidak fokus. Ar

hanya beberapa saat memperhatikan gurunya, atau mengikuti apa yang

diperintahkan gurunya. Dalam mengerjakan tugas yang diberikan

gurunya, Ar hanya mengerjakan di awal soal. Tetapi soal-soal yang

berikutnya tidak dikerjakan. Sehingga tidak jarang Ar menjadi yang

terakhir mengerjakan tugas disbanding teman-temannya yang lain.

Setiap harinya Ar tiba di sekolah sekitar pukul 07.30 dengan

diantar oleh ibunya. Namun terkadang Ar terlambat tiba di sekolah.

Terkadang ia datang ketika teman-teman sedang berbaris, jadi dia

mendapat tempat di barisan belakang. Ketika baris, Ar di temani ibunya

dan harus dibujuk agar mau ikut berbaris dan mengikuti aba-aba dari

gurunya. Setelah berbaris, guru menuntun murid-muridnya masuk ke

kelas, termasuk Ar. Ketika masuk ke kelas, karena kelasnya berada di

lantai atas, Ar pun harus di temani oleh ibunya. Jika tidak begitu, Ar tidak

mau masuk ke kelasnya. Setelah pulang sekolah, Ar akan mengerjakan

tugasnya jika ditemani oleh ibunya. Setelah mengerjakan tugasnya, Ar

akan asik main sendiri atau menonton televisi. Ar jarang bermain dengan

teman-teman disekitar rumahnya.

Sebelum masuk TK, Ar pernah dimasuk ke sekolah PAUD di

daerah Tasikmadu. Berdasarkan wawancara dengan sang ibu, ketika

Page 100: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

82

PAUD Ar sempat meminta untuk ditungguin oleh ibunya. Tapi itu tidak

lama, dan setelah itu Ar bisa mandiri di sekolah. Namun saat ini, di TK,

Ar tidak bisa ditinggal. Setiap hari ibunya harus mengantarnya sampai

masuk dan duduk di kelas. Jika tidak, Ar tidak akan mau masuk ke dalam

kelas. Seperti saat-saat yang lalu, ketika ibunya tidak menemaninya di

sekolah, Ar tidak mau masuk ke dalam kelas. Ia hanya berdiri di luar

kelas, dan masuk ke dalam kelas ketika akan beristirahat dan pulang.

Bahkan dulu Ar pernah minta ditemani sampai sang ibu menunggu di

dalam kelas.

2. Subjek 2 (Al)

Nama Partisipan : Atalah Rafiansyah Syakhi

Usia : 5 tahun

Anak ke : 2 dari 2

Tempat tinggal : Jl. Kertoasri no 57, Malang

Nama Ayah : Kaman

Nama Ibu : Usnainiyah

Pekerjaan Ayah : Montir

Pekerjaan Ibu : IRT/jualan kecil-kecilan

Al adalah seorang anak laki-laki yang lahir pada tanggal 17

Agustus 2010. Al adalah anak kedua dari dua bersaudara. Dia memiliki

Page 101: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

83

seorang kakak perempuan yang saat ini duduk di bangku kelas 2 Sekolah

Dasar. Al juga memiliki 4 kakak dari istri pertama ayahnya. Rumah Al

terletak di jalan Kertosari no.57, Dinoyo, Malang. Dirumah tersebut, Al

tinggal bersama kedua orangtuanya, neneknya dan juga keluarga bibinya.

Jadi dalam rumah tersebut terdapat 2 keluarga. Ayahnya bekerja disebuah

bengkel besar di daerah sukun. Sedangkan ibunya berjualan jus di depan

rumahnya. Al memiliki cita-cita sebagai polisi.

Al adalah seorang anak yang memiliki wajah bulat, kulit kuning

langsat, dan rambut yang sedikit keriting. Ia memiliki tubuh yang sejajar

dengan teman-temannya yang lain. Tubuhnya tidak terlalu kurus dan tidak

gemuk. Memiliki cita-cita sebagai seorang polisi. Sebelumnya Al juga

pernah menempuh pendidikan anak usia dini (PAUD) di sekolah yang

sama. Di PAUD tersebut awal Al mengalami keluhan ketika bersekolah.

Ketika PAUD Al awalnya tidak rewel, namun setelah beberapa

bulan bersekolah, Al meminta ibunya untuk menemaninya. Hal ini

dikarenakan Al melihat salah satu temannya yang ditungguin oleh

orangtuanya di dalam kelas. Mulai saat itu Al ketika ditinggal ibunya di

sekolah akan menangis. Keluhan itu berlangsung hingga sekarang.

Al adalah sosok anak yang seorang yang banyak berceloteh.

Ketika di rumah, Al tak pernah malu untuk memberikan pendapatnya. Jika

dia tidak suka maka ia bilang tidak, begitu juga sebaliknya. Berbeda

Page 102: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

84

dengan kakaknya, yang lebih pendiam. Ketika di sekolah, Al selalu

menjawab pertanyaan yang di berikan gurunya. Sampai gurunya harus

menyuruhnya diam terlebih dahulu, agar teman-temannya juga bisa

menjawab. Ketika di sekolah Al memiliki teman dekat yang bernama

Rizki, dan beberapa teman perempuannya. Sedangkan dirumah ia lebih

sering bermain dengan kakaknya.

Al memiliki semangat untuk bersekolah, contohnya saja setiap

pagi ia akan bangun lebih awal dari anggota keluarga yang lain. Keaktifan

Al ketika dikelas terlihat dari seringnya Al menjawab pertanyaan gurunya,

dan Al pun akan segera mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.

Aktivitas Al setelah pulang sekolah yaitu bermain bersama

kakaknya dan segera mengerjakan PR dengan bantuan ibunya. Saat sore

hari, Al dan kakaknya akan pergi mengaji di TPQ dekat rumahnya tanpa

diantar oleh ibunya.

D. Paparan Data

Setelah peneliti mengumpulkan data dengan menggukanakan metode

wawancara, observasi dan dokumentasi maka terkumpulah data yang akan

dianalisa dengan teknik deskriptif. Peneliti akan memaparkan dan

menginterpretasikan data-data sehingga akan diperoleh gambaran tentang

keadaan yang sebenarnya.

Page 103: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

85

Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, data diketahui bahwa kedua

partisipan mengalami kecemasan pada tingkat sedang. Hal ini sesuai dengan

yang dijelaskan oleh Townsend (dalam Tamtin 2012) bahwa kecemasan pada

tingkat sedang adalah kecemasan yang memungkinkan seseorang untuk

memusatkan pada masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain

sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif, namun dapat

melakukan sesuatau yang terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini

yaitu kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernafasan

meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi,

lahan persepsi menyempit, mampu untuk belajar namun tidak optimal,

kemampuan konsentrasi menurun, perhatian selektif dan terfokus pada

rangsangan yang tidak menambah anxietas, mudah tersinggung, tidak sabar,

mudah lupa, marah dan menangis. Hal ini juga yang terjadi pada kedua

partisipan, yang akan dijelaskan pada pembahasan dibawah ini.

1. Gejala anak yang mengalami kecemasan sekolah di TK Muslimat NU

21

Pada hari-hari pertama anak masuk sekolah kebanyakan mereka

merasa bangga dan gembira. Dengan mengenal dunia sekolah mereka

memiliki kehidupan yang baru, yaitu bertemu dengan teman, guru, dan

orang-orang baru. Namun tidak semua anak merasa masuk sekolah

merupakan kebahagiaan. Terdapat fakta-fakta ada anak ketika masuk ke

Page 104: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

86

sekolah. Biasanya anak terlebih dahulu mengalami kecemasan, lalu

ketakutan baru setelah itu terjadilah fobia pada anak. Ada perbedaan

antara kecemasan, ketakutan dan fobia. Kecemasan atau khawatir

merupakan akibat memikirkan objek atau sesuatu yang belum jelas atau

belum terjadi. Ketakutan adalah rasa takut yang dialami oleh anak yang

merupakan respon negatif terhadap objek atau pengalaman yang dialami.

Sedangkan fobia adalah rasa takut yang berlebihan, terus-menerus,

irasional bahkan kadang sulit diatasi dan dihilangkan dari anak yang

mengalami fobia.

a. Partisipan I

1) Gejala Fisiologis

Gejala kecemasan yang dialami dapat diketahui melalui

gejalanya (Atkinson, 1996 :248). Antara lain dapat berupa gejala

fisiologis, psikologis. Gejala kecemasan yang terjadi pada Ar terlihat

dari ciri fisiologisnya. Sebelum berada di sekolah, ia merayu untuk

ibunya untuk tidak sekolah. Dan setelah berada di sekolah dia akan

menangis ketika tidak melihat ibunya berada di sekolah.

“Nangis, yah biasanya kalau udah mau jalan gitu, udah diem

aja, di jalan gitu diem aja, gak mau digandeng, ngambek, tapi

kalau udah sama temen-temennya yah udah.” (Ar. W2.32)

Berdasarkan observasi (Obs, 16/4/15/Ar) kecemasan Ar juga

terlihat dari ekspresi wajahnya yang merasa tidak nyaman. Ketika tiba

Page 105: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

87

di sekolah ekspresi Ar sudah menunjukkan bahwa dia tidak merasa

nyaman. Wajahnya sering kali merengut, dan ada bekas air mata di

pipinya. Dan berdasarkan hasil wawancara dengan ayahnya, suasana

hati Ar yang buruk pun akan mulai terlihat ketika masih berada di

rumah. Jadi, ketika Ar sudah menampakkan wajah cemberutnya, maka

orangtua sudah mengerti bahwa Ar tidak bisa ditiggal di sekolah

(DC.W1.32).

“iyah kalau kemauan gak diturutin, besoknya mau sekolah

udah gak mood wes, udah cemberut, walaupun dipaksa

apapun, dia nangis udah gak mood gitu. Jadi kalau belum

dibeliin atau apa, misalnya kemauannya gak diturutin,

contohnya kayak tidur lagi, dianya udah gak mood gitu.

Pokoknya kalau kayak gitu mau berangkat sekolah udah gak

enak gitu.” (DC.W1.32)

“Dulu pas awalnya, awal TK nunggu di dalem, teman-

temennya ibunya kan rata-rata nunggu di luar, ini nunggu

sendiri di dalem, berapa lama terus pindah, pindah geser di

depan pintu, terus lama-lama ditinggal, tapi yah itu kata

gurunya kalau ditinggal nangis.” (Ar. W2. 29)

Menurut ibu subjek, Ar akan akan mengalami tangan dingin

dan detak jantung lebih cepat (deg-degan) ketika ia sudah mulai rewel

atau akan ditinggal oleh ibunya. Di kelasnya juga Ar terlihat tidak

percaya diri. Ketika ditanya oleh gurunya, Ar tidak pernah mau

menjawab. Pergaulan dengan teman-temannya pun Ar terlihat kurang

percaya diri. Hanya pada beberapa teman subjek bermain. Ar pun

seperti merasa tidak nyaman berada di dalam kelas.

Page 106: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

88

“Terakhir kata bu Ika gitu, kalau saya tinggal pulang, dianya

keluar, gak mau masuk kelas, berapa bulan gitu dianya di luar

terus.” (Ar. W2. 30)

“ndak mau masuk kelas, cuma diluar, yah dengarkan,. . . cuma

didepan pintu gini aja. Gak mau masuk kelas” (Ar. W2. 33)

2) Gejala Psikologis

Sedangkan secara gejala psikologis Ar menunjukkan beberapa

perilaku kecemasannya. Ketika berada di sekolah, ia seperti tidak

bersemangat untuk sekolah. Jarang memperhatikan gurunya. Saat

bermain dengan temannya, tak jarang ia menangis jika ada sedikit

masalah. Subjek sangat sensitif jika ada temannya yang mengganggu.

Tidak berbeda dengan keadaan di sekolah, saat di rumah, Ar hanya

bermain di dalam rumah, hanya beberapa kali Ar bermain bersama

temannya.

“emm,, main. Main dirumah, didalem rumah. Jarang kalau

main keluar.” (Ar. W2. 19)

“Kalau temen-temennya sih main aja, cuma ini kan memang

nangisan gitu, kayak disekolahan gitu” (Ar. W2. 22)

Ibu partisipan mengatakan bahwa Ar akan merengek mulai dari

rumah ketika akan berangkat ke sekolah untuk tidak masuk sekolah.

Dengan memberikan berbagai alasan, Ar meminta untuk tidak pergi ke

sekolah. Untuk pergi ke sekolah pun, subjek harus dipaksa oleh

ibunya.

“wooo. Sering. Kayak semangat sekolahnya itu kurang gitu.

Kalau libur gitu seneng dia. Waktu mau masuk sekolah gitu,

Page 107: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

89

mulai deh.. adaaa aja alasannya. Katanya bu guru sakit gigi,

kata bu guru libur, haha ngarang sendiri.” (Ar. W2. 30).

“iyah harus dipaksa sama diancem, kalau gak mau sekolah ya

wes gak usah sekolah, akhirnya mau sekolah. Maunya itu

sekolah libur sekolah libur.” (Ar. W2. 42)

“Pokoknya pagi itu kalau sudah paginya rewel, yah nanti

sampe siang dia gitu. Tapi kalau paginya wes bebas,

katakanlah semangat y awes ndak.” (GK1. W. 3)

Kecemasan yang dialami partisipan terjadi dimulai sejak

partisipan duduk di bangku PAUD. Ketika awal masuk PAUD,

partisipan tidak meminta ditemani orangtua, namun lambat laun

subjek tidak bisa lepas dari ibunya.

“Dulu itu yang nunggu kan adek saya yang nungguin, kadang

pas lagi main sama temene kan lama-lama kan, kan temennya

juga ditinggal, terus mau. Di TK ini ya wes, tapi ini mendingan

sih mba, dulu malah nunggu di dalem, berapa lama terus

pindah.” (Ar. W2. 29).

“kalau dulu ditungguin, tapi lama-lama nggak, ditinggal.

Enggak tau ini di TK koq agak lama.” (Ar. W2. 28)

“yah katanya maunya ibu nungguin di dalem. Waktu PAUD

iyah harus ditungguin di dalem. Gak tau nanti ini di TK besar.”

(Ar. W2. 30)

Perilaku Ar ketika tiba di sekolah juga terlihat ketika subjek

tidak mau ikut berbaris dengan teman-temannya. Jika temannya

sedang berbaris untuk masuk ke kelas, Ar malah asyik bermain sampai

ibunya menggiringnya untuk berbaris. Ketika berbaris pun Ar tidak

memperhatikan dan tidak mengikuti arahan gurunya, misalkan

merentankan tangan, bergoyang ke kanan dan ke kiri. Ia hanya

memandang seperti termenung atau menjahili teman di depannya.

Page 108: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

90

Masuk ke kelas pun, Ar harus diantar oleh ibunya, dibentu melepaskan

sepatunya, menaruh tasnya di rak tas, sampai mengantarnya ke tempat

duduk.

Ketika di kelas, Ar juga menunjukkan perilaku tidak nyaman

berada di sekolah. Setelah kegiatan berbaris, subjek akan diantar oleh

ibunya ke kelas, namun tak berapa lama, ia akan keluar kelas untuk

mencari ibunya. Dan akhirnya ia berada di luar kelas selama jam

pelajaran.

“Terakhir kata bu Ika gitu, kalau saya tinggal pulang, dianya

keluar, gak mau masuk kelas, berapa bulan gitu dianya di luar

terus. Terus ta tungguin sampe mau masuk kelas. Dia cuma

mau masuk kalau udah waktunya mau berdoa mau pulang.

Haha” (Ar. W2. 30)

Ketika proses belajar mengajar pun Ar menampakkan perilaku

yang kurang bersemangat dalam proses belajarnya. Ia jarang

memperhatikan guru menerangkan pelajaran, dan Ar selalu terlambat

menyelesaikan tugasnya. Begitu juga ketika dirumah, Ar akan

mengerjakan tugasnya jika ibunya mendapingi.

“kalau pelajaran ngerjain sendiri, kalau Pr saya bantu baru

dikerjain.” (Ar. W2. 41)

“Tapi kalau disuruh mengerjakan, kata bu Ika juga kalau

ngerjain satu baris dua baris, itu yang garis bawah itu kalau gak

ditungguin ya wes beda.” (Ar. W2. 44)

“Tapi kalau sudah dikelas, “ayo le masuk” “aku mau duduk

tapi aku emoh belajar”.” (GK1. W. 8)

Page 109: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

91

“iya tetep, “bu guru wes kesel aku”. Oh yasudah, gak ta paksa

harus selesai semua gitu. Yah kan tau kemampuan anaknya

gitu lho.” (GK. W1. 12)

Berdasarkan observasi (Obs, 5/5/15/Ar) ketika guru memberi

tugas untuk diselesaikan di sekolah sebelum jam istirahat, Ar awalnya

mengerjakan. Selama proses mengerjakan, Ar lebih banyak bercerita

dan mengganggu teman sebangkunya. Dan pada akhirnya Ar tidak

mengerjakan tugas yang diberikan hingga selesai.

4.1 Temuan Penelitian (Gejala Kecemasan Sekolah Partisipan 1)

Gejala Kecemasan Sekolah

Aspek Keterangan

Fisiologis (Menangis)

Mengangis adalah salah satu gejala partisipan mulai

mengalami kecemasan. Ibu dan guru partisipan

mengatakan bahwa Ar selalu manangis ketika ia

ditinggal ibunya. Selain itu partisipan akan mulai

menangis ketika masih di rumah. Partisipan juga

mudah menangis ketika diganggu oleh temannya.

(Raut Wajah)

Gejala kecemasan yang berupa berubahnya raut

wajah, juga terlihat pada Ar. Raut wajah partisipan

Page 110: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

92

akan seketika berubah ketika tiba maupun dalam

perjalanan ke sekolah. Raut wajah partisipan

menunjukkan keengganannya untuk berada di

sekolah.

(Detak Jantung)

Dari penuturan ibunya menyatakan bahwa ketika

partisipan menangis ataupun rewel, jantung

partisipan terasa lebih kencang (deg-degan).

Psikologis (Tidak Bersemangat)

Tidak bersemangat merupakan gejala partisipan

mengalami kecemasan ketika di sekolah. Ketika

berada di sekolah, partisipan menunjukkan perilaku

tidak bersemangat. Terlihat mulai dari ketika

berbaris sampai mengikuti kegiatan belajar

mengajar.

(Menarik Diri/Kurang Percaya Diri)

Menarik diri/ kurang percaya diri merupakan gejala

partisipan mengalami kecemasan. Partisipan

terkadang memisahkan diri dari teman-temannya

ketika baru tiba di sekolah. Saat pelajaran pun ia

jarang mengeksplor kemampuannya. Partisipan juga

Page 111: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

93

jarang untuk bermain bersama teman di lingkungan

rumahnya.

(Ketidakmauan ditinggal Sendiri)

Ketidakmampuan ditinggal sendiri merupakan gejala

partisipan mengalami kecemasan. Partispan sulit

sekali untuk dilepaskan dari ibunya. Jika ibunya

mengantar ke sekolah, partispan meminta agar

ibunya menemaninya di dalam kelas. Jika ibunya

pulang, partisipan tidak mau masuk kelas hingga

kegiatan belajar mngajar usai.

(Tidak mampu memusatkan perhatian)

Tidak mampu memusatkan perhatian sering terlihat

sebagai gejala saat partisipan mengalami kecemasan.

Ketika jam pelajaran, partisipan jarang

memperhatikan gurunya. Ia asyik bercerita ataupun

memainkan sesuatu di mejanya, meskipun sesekali

partisipan melihat kearah gurunya. Namun ketika

melihat kearah gurunya pun, partisipan seperti

melihat dengan pandangan kosong.

Page 112: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

94

b. Partisipan II

1) Gejala Fisiologis

Pada subjek Al, gejala kecemasan yang dialami terlihat pada

ciri fisiologis dan psikologisnya. Ciri fisiologis yang nampak adalah

perubahan raut wajah dan perilaku. Berdasarkan wawancara yang

dilakukan pada ibu partisipan, partisipan akan menampakkan wajah

sedihnya ketika ia mulai cemas datang ke sekolah. Selain itu,

partisipan juga akan menangis dan merengek pada ibunya untuk minta

ditemani di sekolah.

“Deg-degan mba. Kan kalau nangis ta gendong, itu kerasa dia

deg-degan. Kenceng.” (Al. W1. 7)

“nangis iyah. Deg-degan juga. Kalau keringetan kan biasa,

aktif.” (Al. W2. 51)

Selain itu, kecemasan yang terjadi pada Al ketika tiba di

sekolah terlihat ketika Al mulai menggigit jarinya dan menggandeng

terus baju ibunya. Al juga akan menampakkan

“mulai rewel? Diem. Terus liat sayaaa terus, itu mulai. Mulai

membe-membe mau nangis, ngeliatin terus ae. Terus ngene

“mama ojo pulang, nunggu di sini ae”. Suruh nunggu deket dia

itu, dia mulai.” (Al. W2.50)

“yah mesti nangis itu, kayak rewelnya yah rewel itu. Harus

gandeng bajunya orang tua itu. Kayak kemarin dapet ugas

suruh menyebutkan tanggal lahirnya, tapi dihafal bukan ditulis.

Nah paginya mungkin dia lupa nanya. Dan waktu di sekolah

dia baru ingat, terus dia itu sambil gigitin jari sambil megang

baju ibunya.” (GK2. W. 13)

Page 113: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

95

Dari gejala fisiologisnya pun terlihat dari aktivitas partisipan

ketika akan masuk ke dalam kelas, partisipan harus diantar ibu terlebih

dahulu ke kamar mandi. Hal ini dikarenakan ketika awal masuk

sekolah partisipan pernah buang air kecil di kelas.

“Kapan yah? Awal masuk kalau gak salah mba. Setelah itu

kalau sebelum masuk ta suruh pipis dulu.” (Al. W1. 9)

2) Gejala Psikologis

Sedangkan secara ciri psikologis, juga terlihat dari observasi

yang dilakukan oleh peneliti. Ketika partisipan sudah mulai rewel di

awal masuk, partisipan tidak akan memperhatikan pelajaran.

Partisipan tidak akan merespon apa yang ditanyakan oleh gurunya.

Partisipan hanya terdiam dan tidak banyak berbicara, sekalipun

dengan teman sebangkunya. Partisipan pun terkadang kurang pun

terkadang kurang percaya diri. Contohnya, terkadang partisipan tidak

mau ikut berbaris bersama teman-temannya, dan hanya ingin bersama

ibunya (Obs, 28/4/15/Al).

Gejala psikologis partisipan juga terlihat dari perilakunya.

Ketika di rumah, partisipan tidak menunjukkan perilaku cemasnya

terhadap sekolah. Ketika pagi hari sebelum berangkat sekolah, subjek

mudah sekali untuk bangun, tidak perlu dipaksa oleh ibunya. Bersiap-

siap pun dilakukannya sendiri. Sebelum pergi ke sekolah, setiap

Page 114: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

96

paginya subjek diberikan motivasi oleh ayahnya agar tidak nangis di

sekolah.

“Kalau mau berangkat yah ruajinn. Malah dia “ayo le mandi

sekolah,” bangun dia langsung mandi. Malah bangunnya

duluan itu. Puagi bangunnya. Makanya saya kadang bangun

buka pintu, dia juga udah buka pintu juga. Bangun wes.” (Al.

W2. 64)

“Dari rumah biasanya ayahnya yang pesen, “nanti di sekolah

pinter po gak” “pinter” salim, tos. “lek e gak pinter di kapak

no?” “di jiwit, di sabuk” dia baru mau. Kudhu di janjiin tiap

pagi. Jadi tiap pagi bapaknya gitu. Kalau gak gitu dia yang

nagih.” (Al. W2. 55)

Ketika dirumah, partisipan bersemangat untuk bersekolah,

meskipun harus diberikan dorongan dari orangtuanya terlebih dahulu.

Namun, ketika tiba di sekolah, perilaku subjek berubah. Ia tidak mau

lepas dari ibunya. Bermain dengan teman-temannya pun ia tidak mau.

Ketika tiba waktu berbaris, partisipan harus diantar oleh ibu sampai

tempat ia berbaris. Partisipan akan menempati barisan paling depan,

jika tidak, ia tidak mau ikut berbaris. Ketika berbaris, tak jarang ia

tidak memperhatikan gurunya, hanya memandangi ibunya yang

menunggunya di depan barisan.

“Nangisnya itu yah awal-awal kalau misalkan mau baris, mau

masuk gitu loh, “mamah ojo pulang”. Nah nangisnya itu. “ (Al.

W2. 33)

Ketika akan masuk ke kelas, subjek pun harus ditemani ibunya

sampai depan kelas, sampai dibantu melepaskan sepatu dan tasnya.

Page 115: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

97

Namun, tidak semerta subjek langsung masuk ke kelas. Namun, subjek

harus dibujuk berkali-kali oleh ibunya agar mau masuk kelas dan

mengikuti kegiatan belajar mengajar. Ketika subjek sudah menerima

untuk masuk ke kelas, dia pun masuk ke kelas dan ibunya menunggu

di bawah. Sesekali subjek akan keluar kelas dan memastikan ibunya

masih menungguinya di bawah. Jika ia sudah melihat ibunya,

partisipan akan masuk ke kelas kembali.

“tapi saya harus keliatan dulu, jadi biarpun dia baris, saya dari

jauh keliatan. Abis itu udah dia masuk gak nyari. Kalau saya

kemarin kan dia udah masuk, pas doa dia turun, kalau saya ada

dia diem, kalau saya gak ada dia nyari. Terus akhir-akhir ini

udah enggak, pokoknya keliatan.” (Al. W2. 43)

Dilihat dari psikologisnya, Al terlihat tidak memiliki

kepercayaan diri yang lebih. Jika di sekolah mengadakan lomba, Al

tidak pernah mau ikut. Selama ini Al hanya pernah mengikuti satu kali

lomba mewarnai dan itupun karena paksaan dari sang ibu.

“kalau kakaknya masih tergantung. Tapi kalu diliat

keberaniannya, dia diem tapi berani. Kalau Al itu emang gak

berani anaknya.” (Al. W2. 59)

“Dia itu beda jauh sama kakaknya. Kalau kakaknya kan berani,

disuruh apa-apa berani. Lek ini Al enggak. Kayak wes pokoke

kebalikannya kakaknya. Beda 90 derajat gitu loh. Kakanya

disuruh ini mau. Kalau Al enggak, “emoh mama”. Baris aja

sama mama. Naik tanga sama mama. Pipis itu sama mama.”

(GK2. W. 1)

“gak pernah, yah cuma mewarna, mewarna tuh juga sama,

mesti rewel dulu itu awalnya, terus sekarang sudah mau. “lapo

sih le gak mau ikut”, “emoh aku kesel”, y awes kesel. Kemarin

itu “aku mau tapi mama harus ikut latihan” y awes saya ijini

dulu sehari dua hari, yawes sudah.” (GK2. W. 8)

Page 116: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

98

Untuk partisipan Al, sebelum berangkat ke sekolah partisipan

akan di beri motivasi oleh ayahnya berupa janji akan dibelikan

mainan. Jika tidak begitu partisipan akan menangis ketika pulang

sekolah. meskipun ketika pulang sekolah ia terkadang lupa apa yang

dijanjikan oleh orangtuanya. Tak berbeda ketika di sekolah, jika Al

sudah mulai terlihat rewel, ibunya akan berjanji untuk membelikannya

sesuatu.

“ndak yah cuma awalnya saja. Kalau udah gandeng yah berarti

ada sesuatu. Terus saya salami di depan pintu, tanya kenapa.

Nah kalau ibunya sudah janji di depan bu guru, dia sudah

diam, tenang. Kalau gitu kan mungkin anaknya bisa motivasi

dirinya, kalau disekolah rewel nanti gak dibelikan ibu.” (GK2.

W. 14)

“ dari rumah biasanya ayahnya yang pesen, “nanti di sekolah

pinter po gak” “pinter” salim, tos. “lek e gak pinter di kapak

no?” “di jiwit, di sabuk” dia baru mau. Kudhu di janjiin tiap

pagi. Jadi tiap pagi bapaknya gitu. Kalau gak gitu dia yang

nagih.” (Al. W2. 55)

Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa

partisipan Ar dan partisipan Al menunjukkan gejala penolakan untuk

berada di sekolah. Partisipan Ar sudah mulai menolak untuk ke

sekolah sejak dari rumah. Namun berbeda dengan partisipan Al yang

akan merubah perilakunya ketika sudah tiba di sekolah. Kedua

partisipan menunjukkan perilakunya dengan menolak untuk berpisah

dengan ibunya. Ketika ibu mereka pergi, partisipan akan menangis dan

menolak untuk belajar. Kedua partisipan selalu meminta ibunya untuk

Page 117: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

99

menemani di sekolah. Bahkan salah satu partisipan yaitu partisipan Ar

meminta ibunya untuk masuk ke dalam kelas dan duduk di

sampingnya. Ketika sikap cemas mereka datang, mereka tidak mau

berbaur dengan teman-temannya yang lain. Mereka hanya bermain

sendiri atau tetap berada disamping ibunya (Obs, 16/4/15/Ar). Dan

jika awal masuk sekolah mereka sudah merasa tidak nyaman, akhirnya

ketika proses belajar mengajar kedua partisipan tidak fokus. Partisipan

Ar ketika proses belajar tak jarang ia tidak memperhatikan gurunya

mengajar. Ia asyik sendiri dengan apa yang dilakukannya.

4.2 Temuan Penelitian (Gejala Kecemasan Sekolah Partisipan I1)

Gejala Kecemasan Sekolah

Aspek Keterangan

Fisiologis (Menangis)

Menangis adalah perlaku yang selalu terlihat dari

partisipan. Ibu dan guru partisipan mengatakan

bahwa Al selalu manangis ketika ia ditinggal ibunya.

Terlebih lagi jika ada orang asing di sekolahnya,

misalkan guru PPL, partisipan akan menolak untuk

sekolah.

(Buang air kecil)

Buang air kecil meruapakan salah satu gejala

Page 118: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

100

partisipan mengalami kecemasan berada di sekolah.

Hamper setiap mau masuk ke kelas, partisipan akan

meminta untuk buang air kecil. Partisipan pernah

mengalami buang air kecil secara tidak sengaja

ketika di sekolah.

(Raut Wajah)

Gejala kecemasan yang lain adalah raut wajah

partisipan akan seketika berubah ketika ia melihat

orang baru atau orang asing di sekolahnya.

(Detak Jantung)

Detak jantung yang lebih cepat adalah satu tanda

partisipan mengalami kecemasan. Dari penuturan

ibunya menyatakan bahwa ketika partisipan

menangis ataupun rewel, jantung partisipan terasa

lebih kencang (deg-degan).

(Gigit Jari)

Menggigit jari merupakan gejala subjek mulai

mengalami kecemasan di sekolah. Ketika partisipan

merasa cemas, ia akan menggigit jarinya. Dan selalu

memegangi baju ibunya.

Psikologis (Tidak Bersemangat)

Page 119: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

101

Tidak bersemangat di sekolah terlihat ketika

partisipan mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Ketika partisipan mulai mengalami kecemasan,

dalam beberapa waktu partisipan tidak dapat fokus

pada pelajarannya. Partisipan tidak memperhatikan

apa yang diajarkan gurunya. Ia hanya terdiam di

tempat duduknya.

(Menarik Diri/Kurang Percaya Diri)

Menarik diri/ kurang percaya diri adalah salah satu

gejala partisipan mengalami kecemasan. Partisipan

tidak memiliki kepercayaan diri yang lebih terlihat

dari partisipan yang tidak pernah mau mengikuti

kegiatan di sekolah, sekalipun berupa senam

bersama. Di lingkungan rumahnya pun partisipan

jarang bermain bersama temannya, ia hanya bermain

bersama kakaknya di rumah.

(Ketidakmauan ditinggal sendiri)

Ketidaknyamanan ditinggal sendiri merupakan salah

satu gejala partisipan mengalami kecemasan

sehingga sulit jauuh dari ibunya. Jika ibunya

mengantar ke sekolah, partisipan meminta agar

Page 120: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

102

bunya menemaninya di dalam kelas. Jika ibunya

pulang, partisipan akan menangis dan memanggil-

manggil ibunya (berteriak).

2. Faktor Penyebab anak mengalami kecemasan sekolah di TK

Muslimat NU 21

Kecemasan yang timbul dari situasi apapun yang bersifat

mengancam keberadaan individu (Atkinson, 1983 : 212). Kecemasan bisa

timbul karena adanya treat (ancaman), conflict (pertentangan), fear

(katakutan), umneed need (kebutuhan yang tidak terpenuhi). Dan sebagian

besar kecemasan disebabkan oleh pola asuh orangtua yang kurang tepat,

terumtama saat awal kehidupan anak dalam membentuk basic trust atau

kepercayaan dasar.

a. Partisipan I

1) Ketergantungan berlebih terhadap orang dewasa

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti,

kecemasan yang terjadi pada Ar disebabkan oleh rasa ketergantungan

terhadap ibunya. Ar tidak bisa jauh dari ibunya dan juga kurangnya

Page 121: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

103

semangat untuk bersekolah. Sehingga dalam mengikuti kegiatan

belajar dan mengajar pun, partisipan tidak bersemangat.

“enggak tau juga mba. Katanya “maunya sama ibuk”. Gitu aja”

(Ar. W1. 4)

“lebih ke saya, kadang ayahnya kurang sabar kalau disuruh

nemenin atau ngurusin. Kan kayak nunggu masuk sekolah,

harus nunggu masuk dulu.” (Ar. W2. 26)

Anak-anak yang menolak untuk pergi ke sekolah karena

kecemasan berpisah dari ibu atau orang yang terdekat dengannya.

Partisipan Ar memiliki kedekatan dengan ibunya sehingga ketika di

sekolah, ia ingin terus ditemani oleh ibunya, bahkan sampai duduk di

dalam kelas. Berdasarkan observasi peneliti (Obs, 17/4/15/Ar), terlihat

partisipan Ar sangat bergantung pada ibunya. Ketika akan masuk ke

kelas, ibunya yang melepaskan sepatunya. Untuk masuk ke dalam

kelas pun, partisipan harus ditemani oleh ibunya. Jika tidak, ia tidak ia

tidak akan mau masuk ke kelas.

“Iyah mba, selalu minta di anterin sampe dalem kelas. Harus

saya dudukin dulu di kursinya.” (Ar. W1. 5)

“iya, langsung rewel gitu wes, gak mau pisah sama ibu yah

kalau nangis, apa ditinggal ibunya di jendela yo berubah

langsung keluar air mata yo sampe banjir-banjir gitu.” (GK1.

W. 3)

Bahkan ketika mengerjakan tugas pun Ar harus ditemani

ibunya, jika tidak, Ar tidak akan mengerjakan tugasnya. Jadi ketika

ada tugas dari gurunya, Ar akan mengerjakan jika ibunya sudah

pulang kerja.

Page 122: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

104

“Kalau pulang sekolah yah main, kalau ada tugas sekolah

setelah saya pulang kerja baru dikerjakan. Ditunggui. Kalau

gak ditungguin gak mau dikerjakan.” (Ar. W2. 21)

“rame gitu, ngomong terus anaknya, seneng cerita. Tapi kalau

disuruh mengerjakan, kata bu Ika juga kalau ngerjain satu baris

dua baris, itu yang garis bawah itu kalau gak ditungguin ya

awes beda.” (Ar. W2. 44)

2) Tidak Banyak bersosialisasi dengan orang lain

Selain karena ketergantungan dengan ibunya, kecemasan

parisipan Ar juga dikarenakan kurangnya ia bersosialisasi dengan

orang lain. Ketika di rumah, ia jarang bermain dengan teman-teman di

lingkungan rumahnya. Dan ketika di sekolah pun, ia kurang bisa

menjaga emosionalnya dengan temannya. Seringkali ia menangis jika

ada temannya yang mengganggu. Meskipun di sekolah ia tetap

memiliki teman yang biasanya dia ajak bermain.

“emm, main. Main dirumah, didalem rumah. Jarang kalau main

keluar.” (Ar. W2. 19)

“Kalau temen-temennya sih main aja, cuma ini kan memang

nangisan gitu, kayak disekolahan gitu. “ (Ar. W2.22)

“Cuma kalau kesenggol gak senggaja gitu, gitu aja sudah

ngomongnya “aku bu di anu itu” (GK1. W. 13)

Kecemasan saat berada di sekolah dialami partisipan karena

adanya beberapa penyebab. Partisipan memiliki kedekatan dengan

sang ibu dan partisipan merupakan seseorang yang jarang

bersoasialisasi dan penagturan emosional dengan orang lain.

Ketergantungan dengan sang ibu terlihat ketika semua keperluan

partisipan diatur oleh ibunya. Partisipan juga dalam bersosialisasi

Page 123: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

105

dengan orang lain belum bisa menguasai emosionalnya. Sedikit

masalah dengan temannya dapat membuatnya menangis dan mengadu

kepada gurunya.

3) Conflict (Pertentangan)

Partisipan sering kali mudah terpancing oleh emosinya sendiri

ketika berinteraksi dengan temannya. Partisipan mudah menangis jika

ada masalah atau diganggu oleh temannya.

“Kalau temen-temennya sih main aja, cuma ini kan memang

nangisan gitu, kayak disekolahan gitu. (Ar. W2. 22)

“enggak, yah semua. Cuma kalau kesenggol gak senggaja gitu,

gitu aja sudah ngomongnya “aku bu di anu itu”. Memang apa

yah, kan tasnya di bahu , kesegol temannya. gitu aja udah

“huuhu”. Lho siapa yang anu, “lho gak bu, tadi Cuma

kesenggol tas nya.” Gitu aja udah nangis” (GK1. W. 13)

Teman partisipan terkadang sengaja mengganggu partisipan

agar partisipan menangis. Namun, tak lama setelah menangis

partisipan akan bermain kembali bersama temannya.

“mungkin masih, mau main, dia kan kalau main sama temen-

temannya kan belum terlalu akrab.” (Ar. W3. 68)

“oh ndak ada sih. Kalau setahu saya kan digoda Retto yah,

kalau Retto pengen goda, yah goda. Kalau ndak yah ndak. Kan

Retto kan kayak kepengen AR ini nangis gitu lho. Kalau sehari

gak nangis, Retto nya itu mesti ganggu, entah pensilnya

diambil, entah apa. Supaya Ar nangis lagi, atau sama siapa.”

(GK1. W. 15)

4) Umneed need (kebutuhan yang tidak terpenuhi)

Berdasarkan wawancara dengan ayahnya, sikap penolakan Ar

terhadap sekolah terkadang akan ditunjukkan mulai dari rumah. Jika

Page 124: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

106

ketika akan berangkat sekolah ataupun ketika malam hari ada

keinginan yang belum terpenuhi oleh partisipan, maka itu akan

mempengaruhi suasana hati partisipan keesokanharinya. Partisipan

akan menampakkan wajah yang merengut/cemberut dan akan menolak

ditinggal oleh ibunya ketika di sekolah. Hal ini berdasarkan

wawancara dengan ayahnya.

“iyah kalau kemauan gak diturutin, besoknya mau sekolah

udah gak mood wes, udah cemberut, walaupun dipaksa

apapun, dia nangis udah gak mood gitu. Jadi kalau belum

dibeliin atau apa, misalnya kemauannya gak diturutin,

contohnya kayak tidur lagi, dianya udah gak mood gitu.

Pokoknya kalau kayak gitu mau berangkat sekolah udah gak

enak gitu” (DC.W1.32).

` 4.3 Temuan Penelitian

(Faktor Penyebab Kecemasan Sekolah Partisipan I)

Sebab Kecemasan Sekolah Partisipan I

Aspek Keterangan

Internal (Ketergantungan berlebih terhadap orang dewasa)

Ketergantungan berlebih terhdapa orang dewasa

menjadikan partisipan tidak bisa jauh dari ibunya.

Ketika di sekolah partisipan ingin terus bersama

ibunya. Partisipan juga bergantung pada ibunya

dalam beberapa hal, misalnya memakai sepatu,

mengerjakan PR, dan lainnya.

(Tidak banyak bersosialisasi dengan orang lain)

Page 125: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

107

Tidak banyak bersosialisasi dengan orang lain

membuat partisipan hanya berinteraksi dengan

orangtuanya di rumah. Partisipan berinteraksi

dengan teman-teman sebayanya ketika di sekolah.

Umneed need (kebutuhan yang tidak terpenuhi)

Adanya kebutuhan yang belum didapatkan/ belum

terpenuhi oleh partisipan membuat suasana hati yang

buruk pada partisipan semenjak akan berangkat ke

sekolah.

Eksternal Conflict (Pertentangan)

Pertentangan dengan temannya di sekolah,

terkadang membuat partisipan mengalami tanda-

tanda kecemasan di sekolah. Partisipan sering kali

bertentangan dengan temannya. Ketika ada masalah

atau pertentangan dengan temannya, partisipan akan

mudah menangis dan mengadu kepada gurunya.

b. Partisipan II

1) Ketergantungan Berlebihan terhadap orang dewasa

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, partisipan

memiliki kedekatan dengan ibunya. Segala sesuatu selalu partisipan

Page 126: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

108

hubungkan dengan ibunya. Seperti ketika akan mengikuti lomba

ataupun hanya sekedar buang air kecil.

“enggak, gak pernah. Emang anaknya yang gak mau ikut.

Karena dia maunya sama saya, dia mau ikut kalau saya juga

ikut. Kan gak bisa gitu yah. Hehe. Cuma kadang dia itu

kepingin “saya mau dapat piala” gitu, “yah lek pingin dapet

piala yah harus ikut lomba”, “tapi aku emoh ikut lomba” gitu.

Heheh. Tapi sekarang katanya bu Ika mau diikutkan lomba

manasik haji.” (Al. W3. 72)

“soalnya anaknya itu gak mau ngomong. Dianter sama gurunya

atau sama siapa gitu, dia gak mau. Dia kan malu, gak mau

kalau bukan saya, jadinya gak mau ngomong ke gurunya kalau

mau pipis. Yah akhirnya ditahan, terus ngompol.” (Al. W3. 77)

2) Tidak banyak bersosialisasi dengan orang lain

Selain itu partisipan juga tak banyak bergaul dengan teman-

teman sebayanya. Ketika berada di rumah, ia jarang untuk bermain

dengan teman-teman di lingkungannya. Yang menjadi temannya

bermain hanya kakak perempuannya.

“main sama kakaknya, sama nonton TV itu wes.” (Al. W2. 26)

“kalau dirumah yah sama kakaknya, kalau main keluar gak

mau, kan disebelah ada juga temen sekelasnya, gak mau.

Malah anaknya yang kadang ke sini.” (Al. W2. 29)

“yah kalau pulang abis jemput kakanya yah sudah dirumah,

main smaa kakaknya, main dirumah, liat TV aatau main apa.”

(GK2. W. 16)

Al akan bermain dengan teman-temannya yang lain jika ia

bersama kakaknya atau dengan teman yang dirasa sudah cocok

dengannya. Seperti ketika di TPQ, Al dapat bermain dengan teman-

Page 127: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

109

temannya tanpa harus ditemani ibunya, namun ada kakaknya yang

juga belajar di TPQ tersebut. Dan di sekolah, ada seorang teman yang

dekat dengannya, meskipun Al tak menutup diri untuk berinteraksi

dengan yang lain.

“Terus kalau di sekolah, “le nanti mainnya sama ini yah”

“endak ak maunya sama riski” yaudah itu.” (Al. W2. 56)

“ada temennya, banyak. Main, malah main. Malah saya gak

pernah nganter.” (Al.W2. 60)

“. . . Kan digodain anaknya. Kan digodain sama yang besar-

besar, kan dia mau. Ndak pernah saya nganter. Ngaji sama

kakaknya.” (Al. W2. 61)

“Malah kalau ke anak perempuan itu kayak gemes gutu apa

yah. Apalagi liat bilqis yang gendut itu yah kayak gemes gitu.

Terus sikapnya yah sama, gak pilih-pilih gitu lho.” (GK2. W.

8)

3) Kehadiran Orang Baru

Menurut ibunya, partisipan selalu takut dengan orang baru

yang muncul di sekolahnya. Jika di sekolahnya terdapat guru baru,

atau orang asing yang datang untuk suatu keperluan, maka keeseokan

harinya partisipan akan merengek untuk tidak sekolah atau meminta

ibunya untuk menemaninya di sekolah. Dari sini, dapat diketahui

bahwa partisipan mengalami kecemasan ketika hadirnya sosok baru

dalam sekolahnya.

“Kalau deg-degan yah itu kalau ada orang baru, atau kalau ada

yang dia gak suka, kalau ada mercon, ada balon di tiup itu, dia

takut kan, makane kan deg-deg-deg-deg.” (Al. W2. 51)

“iyah udah tau semuanya. Kalau memang ada guru baru mesti

Al itu nangis. Makanya kalau mau observasi di kelas saya

mesti saya Tanya mau apa, kalau mau ngajar yah monggo, tapi

Page 128: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

110

kan saya perlu tegesi dulu anaknya, yah nanti saya handle dulu.

Kalau langsung masuk, yah langsung nangis. Kayak waktu

yang penyuluhan puskesmas itu langsung “tok tok tok”, bu

mau. . “aaaaa..aaaa” langsung nangis. Lha anaknya pas enak-

enak bercakap-cakap. Kalau seperti itu kan gak bisa

mendadak.” (GK2. W. 11)

Ketika merasa takut terhadap orang baru yang berada di

sekolahnya, partisipan akan meminta ibunya untuk menemaninya di

sekolah. Partisipan memperlihatkan perilakunya bahwa ia tidak

menyukai guru atau orang baru yang berada di sekolahnya.

“ndak, kan anu, pertama lepas, terus gak tau di anu temene

terus minta ditungguin, terus saya lewat belakang sembunyi

itu, abis itu udah lepas lagi, lepas berapa bulaaaann gitu sudah,

terus baru ada anak PKL itu, guru PPL itu, anak UM pake baju

merah-merah, lha kan dia ngerti kalau itu guru PPL mulai

setiap hari ngater kakaknya yang SD sekolah kan, sekolahan

SD dia tau, “itu sopo mbak?”, “guru PPL” makanya dia tau.

Lha kalau ada orang asing masuk di kelas, dia gak mau. Wong

ada temennya ulang tahun, ada yang foto dia gak mau. Bisa

nangis. “itu lho sama le kayak mama, kayak bu guru, “emoh,

pokoke emoh” gitu.” (Al. W2. 46)

Kecemasan yang dialami Al dimulai ketika ia akan masuk ke

TK. Ia awalnya tidak mau jika gurunya diganti dengan guru yang lain.

Saat masuk ke TK, partisipan harus beradaptasi dengan gurunya yang

baru. Dan ketika ia sudah bisa beradaptasi, kecemasan itu muncul

kembali ketika hadirnya guru PPL di sekolahnya, dan orang-orang

baru lainnya. Misalnya tukang foto di acara ulang tahun temannya,

dsb.

Page 129: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

111

“iyah ada orang asing. Kalau dulu PAUD itu maunya cuma

guru satu. “aku nanti kelas A minta sama bu Fat” gitu dia. “lho

ya ndak boleh le nanti kalau bu Fat terus yo tetep PAUD” dia

baru mau. Tapi kalau sekarang gak. Dia pokoknya guru yang

sering ada di situ, dia tau, dia mau.” (Al. W2.52)

“Kalau deg-degan yah itu kalau ada orang baru, atau kalau ada

yang dia gak suka,” (Al. W2. 51)

Beberapa penjabaran diatas menunjukkan bahwa partisipan

mengalami kecemasan disebabkan beberapa factor yang telah

disebutkan pada teori Mashar (2011) khususnya faktor ketergantungan

terhadap orang dewasa dan kurangnya bersosialisasi dengan oranglain.

4.4 Temuan Penelitian

(Faktor Penyebab Kecemasan Sekolah Partisipan II)

Faktor Penyebab Kecemasan Sekolah Partisipan II

Aspek Keterangan

Internal (Ketergantungan berlebih terhadap orang dewasa)

Ketergantungan kepada orang dewasa membuat

partisipan tidak bisa jauh dari ibunya. Banyak hal yang

membuat partisipan tidak bisa melakukannya sendiri

tanpa ibunya. Sehingga partisipan ingin terus bersama

ibunya. Selain pada ibunya, ia juga memiliki kedekatan

dengan kakak perempuannya.

(Tidak banyak bersosialisasi dengan orang lain)

Tidak banyak bersosialisasi dengan orang lain

membuat partisipan sering merasa cemas ketika di

Page 130: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

112

sekolah. Meskipun di sekolah ia memiliki teman,

namun ia kurang bersosialisasi dengan teman-teman

disekitar rumah. Partisipan lebih banyak berinteraksi

atau bermain bersama kakaknya di rumah.

Eksternal (Kehadiran orang baru)

Kehadiran orang baru mempunyai pengaruh besar

dalam kecemasannya. Partisipan akan mulai

mengalami kecemasan ketika adanya orang baru atau

orang asing di sekolahnya. Partisipan akan langsung

menolak untuk pergi ke sekolah ataupun meminta

ibunya untuk menemaninya sampai kegiatan sekolah

berakhir. .

3. Penanganan yang diberikan orangtua dan guru pada anak yang

mengalami kecemasan sekolah

Orang tua mempengaruhi sikap anak terhadap sekolah secara

umum dan juga sikap mereka terhadap pentingnya pendidikan, belajar,

terhadap berbagai mata pelajaran, dan terhadap para guru (Hurlock,

1978 : 139). Berikut penanganan yang diberikan orang tua dan guru

pada kedua partisipan dalam mengatasi kecemasan sekolah mereka.

Page 131: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

113

a. Partisipan I

Ibu partisipan mengatakan bahwa partisipan harus sedikit

dipaksakan agar ia mau sekolah. Hal ini karena partisipan kurang

bersemangat untuk bersekolah. Sehingga ketika tiba waktu sekolah, ia

akan membuat berbagai alasan agar tidak sekolah. Sehingga dari situ

orangtua beruasah untuk bersikap lebih tegas kepada Ar dalam hal

sekolah. Berikut penuturan ibu partisipan :

“iyah harus dipaksa sama diancem, kalau gak mau sekolah ya

wes gak usah sekolah, akhirnya mau sekolah. Maunya itu

sekolah libur sekolah libur.” (Ar. W2. 42)

Dalam menanggapi kecemasan Ar terhadap sekolah, orang tua

partisipan hanya berusaha memahamkan partisipan. Orangtua

mencoba berusaha memberikan arahan-arahan positif terkait

kecemasannya kepada Ar dan sesekali bersikap tegas dengan sikap

keengganan Ar untuk pergi ke sekolah.

“yah pelan-pelan dibilangin kan temen-temennya udah gak ada

ditemenin, dulu kan belum kenal temen-temennya. Kalau

sekarang kan udah akrab.” (Ar. W2. 29)

“Yah nasehatin aja sih.” (Ar. W3. 68)

Selain itu, orangtua melatih Ar untuk tidak terlalu

ketergantungan terhadap ibunya. Ketika tiba di sekolah, ibu Ar

mencoba untuk tidak berlama-lama di sekolah. Hal ini juga karena

tuntutan kerja ibunya. Jadi, setelah menemani Ar berbaris dan masuk

Page 132: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

114

kelas, ibu Ar akan langsung meninggalkan sekolah meskipun hal itu

akan membuat Ar manangis di kelas.

“dulu itu yang nunggu kan adek saya yang nungguin, kadang

pas lagi main sama temene kan lama-lama kan, kan temennya

juga ditinggal, terus mau. Di TK ini ya wes, tapi ini mendingan

sih mba, dulu malah nunggu di dalem. Dulu pas awalnya, awal

TK nunggu di dalem, temen-temennya ibunya kan rata-rata

nunggu di luar, ini nunggu sendiri di dalem, berapa lama terus

pindah, pindah geser di depan pintu, Terus lama-lama

ditinggal, tapi yah itu kata gurunya kalau ditinggal nangis.”

(Ar.W2.28)

Dari pihak orangtua juga berusaha untuk menyemangati anak

untuk sekolah dengan pemberian reward. Reward akan diberikan

apabila Ar menjaga perilakunya ketika berada di sekolah, contohnya

tidak nangis saat akan ditinggal oleh ibunya dan mau mengikuti

kegiatan belajar mengajar.

“. . . kan pernah anaknya juga cerita-cerita. “bu guru kemarin

aku diajak ayah pergi ke sini, lek aku pinter aku disuruh milih

mau beli mobil atau beli motor” kan dari situ kan ayahnya

ngasih tau kalau dianya pinter gak nangisan, ayo mau beli apa,

mobil apa motor kan, berarti mancing.” (GK1. W. 14)

Sedangkan dari pihak guru, untuk mengurangi kecemasan

anak, guru berinisiatif untuk memancing partisipan dengan

penghargaan (reward) dan punishman. Ketika anak dijanjikan hadiah,

maka anak akan lebih bersemangat memperhatikan pelajaran. Tetapi

jika anak tidak bisa menjawab pertanyaan atau dating tepat waktu,

maka anak tidak mendapat bintang. Cara itu membuat anak lebih

Page 133: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

115

bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar dan mengurangi

perilaku kecemasan anak pada hari itu.

“kalau Ar saya apa yah, saya kasih kayak apa itu, kayak

penghargaan. Saya kasih bintang. Maksudnya bintangnya di

papan. Kalau ada yang berani nanti namanya masuk di bintang

“ lha kalau saya gak berani bu?” “yah berarti namanya diluar

bintang, berarti belum pintar, kalau di dalam kan sudah pintar”

“oh gitu a bu guru?”. Kan dengan gitu kan anaknya merasa

semangat gitu. Gak datang pagi kan juga.” (GK1. W. 12)

Selain itu, dari guru juga terkadang berusaha mengalihkan

perhatian partisipan ketika ia mulai menangis. Ketika guru sudah

mulai mengalihkan, partisipan akan mulai megikuti gurunya.

Meskipun itu tak berlangsung lama.

“Kalau ibunya mau ninggal, dianya nangis “hheehuu” “itu lho

le ibunya ada di luar” terus saya alihkan, “ayo sudah sekarang

yang mau nulis di papan tulis” yah langsung berhenti itu. Baru

mau nulis. Sudah saya ingatkan. Sudah mau SD gak boleh

nangisan. Dia langsung bilang “gak koq bu. Gak nangis”

(GK1. W. 10)

b. Partisipan II

Pernyataan ibu dari partisipan Al menyatakan bahwa

kecemasan Al akan muncul ketika ia sudah berada di sekolah.

Sebelum berangkat ke sekolah, Al sangat bersemangat ke sekolah.

Namun ketika tiba di sekolah, perilaku Al seketika berubah. Hal inilah

yang membuat orangtua Al, khususnya ibunya mempersiapkan Al

Page 134: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

116

sejak dari rumah. Sebelum berangkat ke sekolah, ayah dan ibu

partisipan memberikan penguatan berupa motivasi kepada Al.

“dari rumah biasanya ayahnya yang pesen, “nanti di sekolah

pinter po gak” “pinter” salim, tos. “lek e gak pinter di kapak

no?” “di jiwit, di sabuk” dia baru mau. Kudhu di janjiin tiap

pagi. Jadi tiap pagi bapaknya gitu. Kalau gak gitu dia yang

nagih.” (Al. W1. 55)

“jadi kalau mau berangkat bapaknya ngomong. Dirayu, kalau

berangkat sekolah gitu dikasih tau, “ojo nangisan yah le”.

Biasanya janjjin sama bapaknya gitu.” (Al.W3.85)

Selain dari pihak orangtua, guru juga memberikan penguatan

kepada Al ketika mengalami kecemasan di sekolah. Guru berusaha

memberikan pengertian kepada Al bahwa ia bisa berada di sekolah

tanpa harus selalu didampingi ibunya.

“yah gapapa kalau disekolah yah sama bu guru, bukan sama

mama”. Saya kasih pengertian gitu.” (GK2. W. 9)

Selain memberi penguatan berupa motivasi, dari pihak guru

pun memberikan sebuah reward terhadap Al jika partisipan jika dapat

berperilaku baik saat jam kegiatan belajar mengajar.

“biasanya di rayu. Kalau pinter dikasih hadiah gitu.”

(Al.W3.87)

Pemberian reward ini juga dilakukan orangtua Al ketika

partisipan mulai mengalami kecemasannya dan berusaha menolak

untuk pergi ke sekolah.

Page 135: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

117

“Yah saya biasanya janjiin apa gitu. “gak boleh rewel, nanti

pulang sekolah ta belino mainan” gitu. Nanti ta anter kesini.

Baru dia mau.” (Al.W2.53)

Selain memberikan reward, orangtua juga memberikan

punishment kepada anak. Punishment akan diberikan oleh orang tua

jika anak tidak melakukan hal-hal yang diharapkan, misalkan tidak

menangis di sekolah, tidak meminta untuk selalu ditemani dan lain

sebagainya. Punishment yang akan diberikan oleh ayah Al kepada Al

adalah berupa di sabuk atau di jewer.

“yah contohnya, waktu mamanya itu sibuk, itu kan dia seringa

cari perhatian supaya diperhatikan ibunya, kita kasih tau gak

boleh gitu, nanti kalau gitu nanti saya jewer kupingnya,

akhirnya dia takut.” (K.W1.15)

Orang tua mencoba untuk melepaskan Al dari

ketergantungannya terhadap ibunya perlahan-lahan. Ibunya hanya

akan mengantar Al sampai di depan pintu kelas. Dan beberapa kali

membiarkan Al mengatasi kecemasannya.

“pernah, dulu. Tapi anaknya pas baris mau naik gitu, saya lari,

lewat pintu belakang itu, anaknya nangis, tapi sebentar, abis itu

udah” (Al.W2.42)

“udah, tapi saya harus keliatan dulu, jadi biarpun dia baris,

saya dari jauh keliatan. Abis itu udah dia masuk gak nyari.

Kalau saya kemarin kan dia udah masuk, pas doa dia turun,

kalau saya ada dia diem, kalau saya gak ada dia nyari. Terus

akhir-akhir ini udah enggak, pokoknya keliatan.” (Al.W2.43)

Page 136: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

118

Dari pihak orangtua dan guru juga berusaha memberikan

motivasi kepada partisipan untuk lebih mengeksplor kemampuannya.

Hal ini dilakukan untuk memunculkan kepercayaan diri partisipan.

Sehingga kepercayaan diri tersebut dapat mengurangi kecemasan yang

dialami partisipan.

“dia itu masih kuper dari teman-temannya, gak terlalu bisa

main sama temen-temennya. Kalau dari kegiatan sekolah itu

dia gak mau ikut.” (Al. W3. 71)

“nggak, gak pernah. Emang anaknya yang gak mau ikut.

Karena dia maunya sama saya, dia mau ikut kalau saya juga

ikut. Kan gak bisa gitu yah. Hehe. Cuma kadang dia itu

kepingin “saya mau dapat piala” gitu, “yah lek pingin dapet

piala yah harus ikut lomba”, “tapi aku emoh ikut lomba” gitu.

Heheh. Tapi sekarang katanya bu Ika mau diikutkan lomba

manasik haji.” (Al. W3. 74)

E. Pembahasan

Berdasarkan data yang telah diperoleh melalui wawancara, observasi

dan data tambahan lain, maka pada bagian ini akan dibahas hasil yang telah

didapat. Temuan yang ada merupakan data bagaimana gejala anak yang

mengalami kecemasan sekolah, apa yang menjadi sebab anak mengalami

kecemasan sekolah, dan bagaimana respond dan tindakan yang dilakukan

terhadap anak yang mengalami kecemasan sekolah.

Penelitian ini melibatkan dua partisipan. Berdasarkan data wawancara

dan observasi yang telah dilakukan ditemukan bahwa kedua partisipan

Page 137: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

119

mengalami kecemasan sekolah meskipun terdapat perbedaan diantara

keduanya.

1. Gejala Kecemasan Sekolah pada Anak

Sobur (2003) menyatakan kecemasan adalah ketakutan yang tidak

nyata, suatu perasaan terancam sebagai tanggapan terhadap sesuatu yang

sebenarnya tidak mengancam.

Terdapat beberapa gejala yang dapat diamati saat anak mengalami

kecemasan, gejala-gejala ini dapat berupa gelisah, menangis, sulit tidur,

mimpi buruk, sulit makan, gangguan pencernaan, kesulitan pernapasan, tics,

ketidakmampuan ditinggal sendiri, dan menarik diri (Mashar, 2011 : 90).

Menurut Martinah (2001 : 4) kecemasan menghasilkan respon fisik

dan psikologis diantaranya:

a. Respon fisik; perut seakan diikat, jantung berdebar lebih keras,

berkeringat, nafas tersengal.

b. Respon psikologis; merasa tertekan, menjadi sangat waspada karena

takut terhadap bahaya, sulit rileks dan juga sulit merasa enak dalam

segala situasi.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

kedua partisipan mengalami gejala kecemasan sekolah. Partisipan Ar

diketahui mengalami gejala kecemasan sekolah berupa gejala fisik dan gejala

psikologis. Gejala fisik yang dialami partisipan yaitu menangis, raut wajah

Page 138: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

120

berubah, dan detak jantung (Ar. W2. 29, Ar. W2. 32). Hal ini sesuai yang

dikatakan Fahmi (1977 : 29) bahwa cemas mempunyai dua gejala, yaitu

berupa gejala fisiologis dan gejala psikologis.

Tanda rasa takut pada seorang anak tampak pada ekspresi roman

wajahnya. Bahkan terkadang disertai teriakan. Setelah di atas dua tahun,

ekspresi rasa takut ini mengalami perkembangan. Ia berteriak dan berlari

gemetar yang disertai dengan berubahnya raut wajah. Perkataannya pun

terpotong-potong. Terkadang rasa takut menyebabkan keringat mengucur

deras dan kencing tanpa sengaja (Jurjis, 2004 : 50). Partisipan Ar menangis,

merubah raut wajahnya dan detak jantung yang lebih cepat. Setiap kali diawal

pagi Ar akan berusaha merengek pada ibunya untuk tidak masuk ke sekolah.

Dan ketika ada beberapa keinginan yang belum terpenuhi, Ar akan menangis

ketika berada di sekolah (GK1. W. 3).

Respon perilaku kecemasan adalah suara bergetar, postur tubuh kaku,

menangis, menggigit kuku, dan menghisap ibu jari (Barrios dan Hartmann,

2002 dalam Novitasari, 2013). Seperti halya yang terjadi pada Ar, yang akan

seketika menangis ketika akan berangkat ke sekolah. Menangis merupakan

salah satu gejala fisiologis yang dialami oleh partisipan.

Contoh perilaku cemas lainnya dikemukakan oleh Beidel dan Turner

(2005, dalam Novitasari, 2013), yaitu antara lain melekat pada orangtua,

tantrum, tidak patuh atau melawan, berpura-pura sakit saat menjelang ujian

Page 139: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

121

sehingga tidak perlu mengikuti ujian, menunda atau berlama-lama melakukan

hal lain untuk menghindari situasi tertentu, perilaku yang dilakukan berulang-

ulang. Partisipan akan segera melekat kepada ibunya ketika kecemasan itu

mulai ia rasakan. Partisipan akan diam seketika dan tidak mau di tinggal oleh

ibunya (Ar.W2.32).

Sedangkan yang terjadi pada partisipan Al, kecemasan terlihat dari

aktivitas yang biasa dilakukan sebelum masuk kelas, yaitu buang air kecil. Al

pernah mengalami buang air kecil secara tidak sengaja di dalam kelas ketika

ia mengalami kecemasan. Al akan meminta ibunya untuk menemaninya

buang air kecil ketika bel sudah berbunyi (Al.W1.9; Al.W3.78).

Menangis sebagai gejala kecemasan juga ditunjukkan oleh partisipan

Al. hal ini sebagai manifestasi dari keengganannya untuk berpisah dari

ibunya. Ketika ibunya akan pulang setelah mengantarnya ke sekolah, Al akan

seketika itu menangis dan mencegah ibunya untuk pulang (Al. W2. 50).

Gejala lain yang dialami oleh Al adalah detak jantung yang terasa

kebih cepat ketika berada di sekolah. Hal ini seperti yang dikatakan oleh ibu

partisispan (Al. W2. 51). Seperti yang dikatakan Dacey (2000 dalam

Wicaksono & Saufi, 2013) gejala kecemasan dapat ditinjau dari tiga

komponen, salah satunya komponen fisiologis, yaitu berupa jantung berdebar,

keringat dingin pada telapak tangan, tekanan darah meninggi, dan lain

sebagainya.

Page 140: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

122

Selain itu Al juga menunjukkan kecemasannya dengan menggigit jari.

Ketika tiba di sekolah namun Al lupa dengan tugasnya, maka Al akan segera

melekat pada ibunya dan menggigit jari tangannya sebagai tanda

kecemasannya (GK2. W. 12). Hal ini seperti yang telah dijelaskan oleh

Barrios dan Hartmann (2002 dalam Novitasari, 2013) sebagai salah satu tanda

kecemasan.

Secara psikologis, gejala kecemasan ditunjukkan dengan perilaku

partisipan ketika di sekolah. Seperti yang dikatakan Friedberg & McClure

(2002, dalam Novitasari, 2013) bahwa emosi seseorang yang mengalami

kecemasan antara lain rasa khawatir, takut, panik, dan mudah tersinggung.

Partisipan tidak bisa menyelesaikan masalah yang terjadi antara dirinya dan

temannya. Sehingga ia mudah tersinggung dan akhirnya menangis.

Pada partisipan Ar, perilaku ini terlihat ketika partisipan berinteraksi

dengan temannya. Ketika temannya sedikit mengganggu atau ada

permasalahan dengan temannya, partisipan akan menangis. Partisipan akan

mudah tersinggung oleh perilaku temannya. Rasa mudah tersinggungnya

membuat Ar jarang bermain bersama teman-temannya di rumah (GK1. W.

14).

Ar juga mengalami gejala school refusal yang pertama yaitu menolak

pergi ke sekolah (Kerarney, 2001). Ar akan menolak pergi ke sekolah sejak

berada di rumah. Ar akan memberikan berbagai alasan kepada ibunya agar

Page 141: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

123

tidak pergi ke sekolah (Ar. W2. 30). Sehingga ibu Ar setiap pagi selalu

berusaha meyakinkan partisipan untuk tetap berangkat ke sekolah.

Selain gejala diatas, partisipan juga mengalami perilaku menarik diri

atau kurang percaya diri. Ketika berada di lingkungan rumahnya, Ar jarang

menampilkan diri. Partisispan jarang bermain dengan teman di lingkungan

rumahnya. Ia hanya asyik bermain sendiri di rumahnya (Ar.W2.19). Dan Ar

tidak aktif mengikuti kegiatan di sekolahnya. Hal ini dikarenakan Ar tidak

memiliki kepercayaan diri yang baik (Ar.W3.52; Ar.W3.53).

Biasanya seseorang yang mengalami kecemasan cenderung tidak

sadar, mudah tersinggung, sering mengeluh, sulit berkonsentrasi, dan mudah

terganggu tidurnya atau mengalami kesulitan untuk tidur (Gunarsa dkk dalam

Wicaksono & Saufi,2013). Ketika proses belajar mengajar, Ar menunjukkan

sikap keengganannya untuk belajar. Ketika gurunya memberi penjelasan atau

memberikan tugas, Ar tidak memperhatikan dan tidak menyelesaikan

tugasnya (Ar. W3. 72). Kecemasan membuat Ar tidak mampu memusatkan

perhatiannya. Ketika proses belajar mengajar, partisipan seringkali hanya

bermain sendiri dan jarang merespon gurunya (GK1. W. 10).

Tidak berbeda jauh dengan partisipan Ar. Gejala psikologis pada

partisipan Al juga salah satunya berupa tidak adanya semangat pada dirinya.

Ketika akan pergi ke sekolah, Al sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah.

Namun ketika tiba di sekolah, Al terlihat tidak bersemangat. Partisipan Al

Page 142: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

124

terlihat tidak dapat fokus dengan apa yang disampaikan gurunya (Al. W2. 63;

Al. W2.64).

Anak yang mengalami school refusal merasa tidak nyaman karena

perasaan cemas terhadap sesuatu yang berkaitan dengan sekolah sehingga

mereka dapat kehilangan kemampuan untuk menguasai tugas-tugas

perkembangan pada berbagai tahap pada masa perkembangan mereka

(Davidson, John & Ann, 2006 dalam Manurung)

Gejala psikologis yang lain yang dialami oleh partisipan adalah

menarik diri/kurang percaya diri. Partisipan Al tidak memiliki rasa percaya

diri yang baik. Hal ini terlihat dari aktivitasnya di sekolah. Partisipan tidak

pernah ikut serta dalam berbagai aktivitas sekolah, contohnya perlombaan. Al

bersedia mengikuti perlombaan dengan syarat ibunya pun ikut serta. Hal ini

lah yang membuat Al tidak pernah aktif dalam aktivitas sekolah (Al.W3.72).

School refusal memiliki konsekuensi akademik dan sosial yang serius

bagi anak dan dapat sangat merusak (Davidson, John & Ann, 2006 dalam

Manurung). Salah satu konsekuensinya adalah anak jadi kurang bersosialisasi

dengan oranglain. Kurangnya sosialisasi ini secara tidak langsung

mempengaruhi prestasi belajar anak, karena anak tergantung pada ibu atau

orang yang dekat denganya maka prestasi belajarnya juga tergantung pada

orang-orang tersebut (Rifai, 1993 dalam Manurung).

Page 143: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

125

Menurut Mashar (2011: 90) gejala yang dapat diamati saat anak

mengalami kecemasan salah satunya adalah ketidakmampuan ditinggal

sendiri. Partisipan Al ketika mengalami kecemasan, tidak mau untuk ditinggal

oleh ibunya. Ia akan meminta ibunya menemaninya sampai kegiatan belajar

mengajar usai. Jika tidak, ia akan menangis dan berteriak memanggil ibunya

sebagai reaksinya. Bahkan ketika ingin buang air kecil ia mencari ibunya

untuk menemani.

Al akan merasa tenang dan nyaman jika ibunya menemaninya di

sekolah. Al pernah mogok untuk sekolah ketika ibunya pulang

meninggalkannya di sekolah. Al mengalami gejala school refusal yang ketiga

yang diterangkan dalam Kearney (2001) yaitu hadir di sekolah tapi

menunjukkan tingkah laku yang tidak diharapkan, yaitu tidak ingin pisah dari

ibunya.

2. Faktor Penyebab Kecemasan Sekolah pada Anak

Penyebab terjadinya kecemasan sekolah bervariasi. Menurut Horney

(dalam Trismiati, 2004) sumber-sumebr ancaman yang dapat menimbulkan

kecemasan tersebut bersifat lebih umum. Penyebab kecemasana menurut

Horney, dapat berasal dari berbagai kejadian di dalam kehidupan atau dapat

terletak di dalam diri seseorang.

Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana faktor-faktor penyebab

kecemasan sekolah menurut Mashar (2011) yang dialami oleh kedua

Page 144: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

126

partisipan, dan juga faktor-faktor penyebab keluar dari pendapat Mashar.

Berdasarkan data temuan diperoleh bahwa kedua partisipan mempunyai

persamaan dan perbedaan faktor penyebab kecemasan sekolah berdasarkan

pendapat Mashar, sebagai berikut :

a. Ketergantungan yang berlebihan terhadap orang dewasa yang ada di

sekitarnya.

Kecemasan yang sering ditemukan di sekolah, terutama pada anak-

anak yang baru masuk. Jenis kecemasan yang ampak adalah kecemasan

berpisah dengan orangtua. Anak menunjukkan gejala antara lain sering

melihat kearah orangtua karena merasa khawatir kalau orangtua pergi

meninggalkannya dan tidak akan kembali atau akan terjadi bencana yang

akan memisahkan dia dengan orangtuanya (Yusep).

Sesuai dengan hasil penelitian bahwa baik partisipan Ar dan

partisipan Al memiliki ketergantungan terhadap ibunya. Sehingga ketika

di sekolah partispan Ar akan meminta untuk ditemani oleh ibunya, nahkan

ketika proses belajar mengajar di kelas (Ar. W1.4). Sedangkan pada

partisipan Al terlihat ketergantungan terhadap ibunya ketika di sekolah, Al

tak pernah lepas dari sisi ibunya. Ketika berbaris, Al meminta ibunya

berada di sampingnya atau di depannya dan ketika akan ke kamar mandi,

ia hanya mau ibunya yang menemaninya (Al. W3. 77).

Page 145: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

127

Beberapa penyebab school refusal adalah kecemasan berpisah dari

orang yang paling dekat dengannya. Salah satu studi oleh Last dan Strauss

(Davidson, John, & Ann, 2006 dalam Manurung) menemukan bahwa

anak-anak yang emnolak untuk sekolah disebabkan oleh kecemasan

berpisah dari ibu atau orang yang terdekat dengannya.

Bahkan pada partisipan Ar, ketergantungannya terhadap ibunya

juga berpengaruh pada aktivitas belajarnya. Ia tidak akan mengerjakan

tugasnya sendiri tanpa dampingan dari ibu atau gurunya (jika di sekolah).

Kecemasan berpisah dari orangtua biasanya terjadi karena

orangtua terlalu melindungi anak. Akibatnya anak merasa cemas bila tidak

berada di bawah perlidungan orangtuanya.ia cemas biala guru dan teman-

temannya menyakitinya (Yusep, n.d).

b. Tidak Banyak Bersosialisasi dengan Orang lain

Kecemasan sekolah memiliki konsekuensi akademik dan sosial

yang serius bagi anak dan dapat sangat merusak (Davidson, John & Ann,

2006, dalam Manurung). Salah satu konsekuensinya adalah anak jadi

kurang bersosialisasi dengan orang lain.

Sesuai dengan hal tersebut, kedua partisipan juga mengalami hal

yang sama. Berdasarkan data yang diperoleh, kedua partisipan kurang

berinteraksi dengan oranglain, terutama teman-temannya. Pada partisipan

Page 146: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

128

Ar, ketika di rumah Ar hanya bermain sendiri tanpa pernah bermain

dengan teman-teman di sekitar rumahnya (Ar. W2. 22).

Selain dari orangtua, hal yang sama juga dinyatakan oleh guru

kelas Ar. Menurut guru kelas, Ar ketika di kelas belum bisa mengontrol

emosinya. Ar mudah sekali terpancing emosi ketika bermain bersama

temannya (GK1. W. 13). Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti

juga membuktikan bahwa Ar mudah sekali menangis karena permasalahan

kecil dengan temannya (Obs, 17/4/15/Ar).

Hal ini berbanding terbalik dengan tugas perkembangan anak

dengan usia antara 3-5 tahun. Menurut Erikson dalam King (2012: 167)

tahap masa kanak-kanak yaitu initiative versus guilt muncul kurang lebih

antara usia 3 hingga 5 tahun dunia sosial kanak-kanak akan semakin luas.

Ketika diminta bertanggung jawab atas diri mereka sendiri, maka mereka

bisa memunculkan initiative. Ketika mereka dibiarkan untuk tidak

bertanggung jawab serta merasa cemas, mereka dapat membangun terlalu

banyak guilt.

Tidak jauh berbeda dengan partisipan Ar, partisipan Al juga

kurang menjalin interaksi dengan oranglain. Partisipan Al lebih banyak

berinteraksi dengan orangtua dan kakaknya ketika di rumah, dan jarang

berinteraksi dengan temannya (Al. W2. 29). Al sering kali menolak ketika

diajak bermain bersama teman di lingkungan rumahnya, ia lebih memilih

Page 147: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

129

bermain di dalam rumah bersama kakaknya. Sehingga hal ini yang

membuat Al jarang berinteraksi dengan teman-temannya.

c. Conflict (Pertentangan)

Kecemasan sekolah juga dapat terjadi karena pengalaman negatif

di sekolah, seperti mendapat cemoohan, ejekan ataupun diganggu teman-

temannya (Rini, 2002 dalam Manurung). Hal ini yang terjadi pada

partisipan Ar, namun tidak terjadi pada partisipan Al. Pertentangan

dengan temannya di sekolah, terkadang membuat Ar mengalami tanda-

tanda kecemasan di sekolah. Pertentangan dengan temannya seringkali

membuatnya menangis dan mengeluh kepada gurunya (GK1. W. 15).

d. Kehadiran Orang Baru

Kecemasan seringkali muncul karena ketakutan akan sesuatu,

ketakutan akan kegagalan bisa menimbulkan kecemasan dalam

menghadapi ujian atau ketakutan akan penolakan menimbulkan

kecemasan setiap kali harus berhadapan dengan orang baru (Atkinson,

1983). Hal ini juga terjadi pada partisipan Al. Al akan menagalami

kecemasan ketika di sekolahnya terdapat guru atau orang baru. Ini akan

membuat Al seketika menangis dan ketakutan (GK2. W. 11).

Kehadiran orang baru menjadi salah satu sebab timbulnya

kecemasan yang dialaminya. Ketika ada orang baru di sekolahnya, maka

Page 148: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

130

keeseokan harinya Al akan meminta ibunya untuk selalu menemaninya di

sekolah. Mulai saat itulah ia mulai merasa cemas.

Berbeda dengan partisipan Al, partisipan Ar tidak mengalami

gejala ini. Meskipun kurang berinteraksi dengan orang lain, namun

partisipan Ar dapat menerima kehadiran orang baru di sekolahnya.

3. Penanganan yang Diberikan Orangtua dan Guru pada Anak yang

Mengalami Kecemasan Sekolah

Anak yang mengalami kecemasan sekolah membutuhkan dukungan

untuk mengurangi kecemasan mereka. Orang-orang terdekat dan

lingkunganlah yang berperan penting dalam membantu menangani kecemasan

mereka. Orangtua mempengaruhi sikap anak terhadap sekolah secara umum

dan juga sikap mereka terhadap pentingnya pendidikan, belajar, terhadap

berbagai mata pelajaran, dan terhadap para guru (Hurlock, 1978 : 139).

Pada bagian ini akan dibahas bagaimana penanganan yang selayaknya

diberikan oleh orangtua dan guru pada anak yang mengalami kecemasan

sekolah. Berdasarkan data temuan, diperoleh bahwa terdapat beberapa

persamaan penanganan yang dilakukan oleh guru dan orangtua terhadap

kedua partisipan.

Salah satu penyebab kecemasan sekolah yang dialami oleh partisipan

adalah ketakutan untuk berpisah dari orangtua (separation anxiety).

Page 149: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

131

Separation anxiety yaitu kecemasan yang berlebihan ketika berpisah dari

orang yang dekat dengan anak, seperti orangtua (Wenar, 1994 dalam

Manurung, n.d). Dalam menanggulangi ketakutan ini, tidak mungkin terlepas

dari lingkungan keluarga, artinya orangtua dan guru harus bekerjasama

menanggulanginya. Guru dengan sabar menghadapi anak itu, jangan sekali-

kali menghukum anak yang tidak mau ditinggal orangtuanya. Berilah waktu

pada anak untuk beradaptasi dengan situasi sekolah sambil ditunggu orang

tuanya (Sukrawan, n.d). Berdasarkan dari data yang diperoleh, berikut

beberapa penanganan yang telah diberikan orang tua dan guru terhadap anak

dengan mengacu pada beberapa prinsip yang dilakukan dalam terapi atau

penanganan berikut ini ;

a. Desensitisasi Sistematis

Proses dalam mengurangi kecemasan pada anak saat berpisah dengan

orang tua pun juga dilakukan oleh orangtua bekerjasama dengan guru, hal

tersebut sebagaimana dalam hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 27

Juni 2015 bahwa orangtua partisipan Ar pada awalnya memberikan waktu

kepada anak untuk beradaptasi dengan menemaninya terlebih dahulu di

sekolah. Sehingga anak tidak langsung ditinggalkan di sekolah. Setelah anak

dirasa sudah nyaman dengan lingkungan sekolahnya, Ar pun di lepaskan

(tidak ditemani lagi) (Ar. W2. 29).

Page 150: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

132

Sedangkan pada partisipan Al hal ini telah dilakukan oleh orangtua

untuk mengurangi kecemasan partisipan, hal tersebut sebagaimana yang di

ungkapkan dalam wawancara pada tanggal 27 Juni 2015 bahwa Al telah

mengenal dunia sekolah di mulai ketika seringkali mengantar kakaknya ke

sekolah. Al juga seringkali ikut belajar ketika kakaknya mengerjakan tugas di

rumah. Pemahaman Al tentang adanya guru baru di sekolah juga dilihatnya

melalui sekolah kakaknya (Al.W2.46). Sehingga pengenalan terhadap sekolah

sudah dilakukan oleh orang tua sebelum Ar duduk di bangku sekolah.

Oleh karena itu, proses yang telah dilakukan oleh kedua orang

partisipan dalam mengatasi ketakutan berpisah dengan orang tua atau orang

dekatnya (separation anxiety) pada kedua subjek dapat dilakukan dengan

melepaskan anak secara bertahap (Jannah, 2007). Adapun proses melepaskan

anak secara bertahap yang dilakukan oleh kedua orang tua partisipan seperti

mengacu pada salah satu cara dalam teknik desensitisasi sistematis, yaitu

dengan memberikan rangsangan yang membuatnya takut atau cemas sedikit

demi sedikit rangsanagan tersebut diberikan terus, sampai tidak takut atau

cemas lagi (Dalimunthe, 2009 dalam Ifdil 2012). Sebagaimana yang

dilakukan orangtua Ar untuk menyiasati kecemasannya yaitu dengan

perlahan-lahan meninggalkan anak di sekolah. Ketika anak mengalami

kecemasan, orang tua pada awalnya menemani, namun perlahan-lahan orang

tua menjauh (memberi jarak dengan anak) (Ar. W2. 28). Hal ini dilakukan

Page 151: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

133

untuk mengajarkan pada partisipan untuk dapat lebih berani menghadapi

situasi yang sebetulnya tidak perlu ditakuti.

Proses yang sama juga telah dilakukan oleh orangtua partisipan Al.

Perlakuan orangtua Al untuk mengatasi kecemasan Al juga dengan perlahan-

lahan memberi jarak dengan anak ketika di sekolah. Orangtua Al hanya

mendampingi ketika masuk kelas, namun setelahnya perlahan-lahan ibu

partisipan meninggalkan sekolah tanpa sepengetahuan Al (Al. W2. 42). Hal

ini dilakukan agar anak dapat menghadapi rasa takutnya sendiri.

Pada prinsipnya, dalam DS seorang klien secara bertahap atau secara

sistematis diperlihatkan pada situasi yang lebih membangkitkan kecemasan

secara berturut-turut, sementara klien diminta menampakkan perilaku adaptif

yang bertentangan dengan kecemasan (Sholichatun, 2014). Hal yang

dilakukan oleh orangtua seperti mengacu pada teknik desensitisasi tersebut,

karena tidak semua proses dalam teknik desentisisasi sistematis dilakukan

oleh orangtua. Ketika anak mulai mengalami kecemasan, partisipan perlahan-

lahan dihadapkan oleh kecemasan itu sendiri, dengan kata lain perlahan-lahan

partisipan ditinggal oleh orang tuanya.

Berdasarkan beberapa jurnal menjelaskan bahwa teknik desensitisasi

dapat diterapkan untuk mengurangi kecemasan pada anak. Sebagaimana

penelitian yang telah dilakukan oleh Yuni Lestari (2012) dalam kecemasan

siswa di sekolah dengan teknik desensitisasi sitematis. Dari penelitian yang

Page 152: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

134

dilakukan menunjukkan bahwa tingkat kecemasan siswa di sekolah dapat

dikurangi dengan menggunakan teknik dessensitisasi sistematis. Hal ini

terbukti dari hasil pretest dan posttest yang diperoleh. Teknik menghilangkan

masalah dengan cara perlahan-lahan atau bertahap seperti dijelaskan dalam

dalam Al Quran surah Ar Rad: 41

“Dan apakah mereka tidak melihat bahwa Kami mendatangi daerah-

daerah (orang yang ingkar kepada Allah), lalu Kami kurangi daerah itu

(sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum

(menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya ,

Dia Mahacepat perhitunganNya.” (Departemen Agama RI 2009, hal.254)

b. Cognitif Behavioral Therapy

Selain dengan penanganan yang mengarah pada teknik desensitisasi

sistematis, penanganan yang dilakukan orang tua adalah berupa memberikan

kata-kata positif tentang apa yang menjadi sebab kecemasan anak.

Sebagaimana yang dilakukan pada orangtua Ar berdasarkan hasil wawancara

pada tanggal 31 Agustus 2015, bahwa ketika Ar meminta untuk tidak

berangkat ke sekolah dengan berbagai alasan, orangtua Ar akan meyakinkan

Ar pentingnya bersekolah (Ar. W2. 42). Sedangkan orangtua partisipan Al

berusaha memberikan pemahaman kepada Al bahwa apa yang ditakutinya

(kehadiran orang asing) adalah bukan alasan untuk tidak sekolah. Orangtua

Page 153: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

135

meyakinkan Al bahwa tidak akan ada masalah jika orang asing hadir di

sekolahnya (Al.W2.46).

Berdasarkan pernyataan diatas, hal tersebut mengarah pada intervensi

yang berbentuk CBT (cognitive behavioral therapy). CBT bertujuan

mengajarkan anak menyadari tanda-tanda adanya kecemasan yang tidak

diinginkan dan menjadikan tanda-tanda tersebut sebagai informasi yang tidak

diinginkan. Hal ini dikarenakan kedua partisipan mengalami distorsi kognitif

pada dirinya, yaitu berupa pikiran bahwa ia tidak mampu menghadapi situasi-

situasi yang dipersepsikannya mengancam sehingga membutuhkan oranglain

(Novitasari, 2013).

Hal itu seperti yang dijelaskan bahwa salah satu yang dapat diterpkan

oleh anak dalam terapi kognirif adalah imagery. Imagery yaitu menerapkan

iamajinasi pada anak dengan mengunakan contoh-contoh konkret sehari-hari

yang bisa dipahami oleh anak, misalnya membayangkan mereka sedang

bermain laying-layang, menikmati memakan es krim yang lezat. Dengan

membayangkan ingatan-ingatan yang menyenangkan akan membantu anak

untuk mengurangi kecemasannya (Safaria, 2004).

Proses yang telah dilakukan tersebut merupakan bentuk penguatan

positif yang dilakukan oleh orang tua, hal tersebut sebagaimana yang

disampaikan oleh Setyorini (dalam Armaliani, n.d) bahwa salah satu cara

dapat dilakukan orangtua dalam menangani masalah fobia sekolah yaitu

Page 154: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

136

menekankan pentingnya bersekolah, dan berusaha untuk tidak menuruti

keinginan anak untuk tidak sekolah.

Sebagaimana yang telah dilakukan Kanfer (dalam Safaria, 2004) yang

menggunakan prosedur kontrol diri untuk mengatasi kecemasan malam hari

pada anak dan menunjukkan hasil yang memuaskan pada kelompok yang

menggunakan self-statement positif seperti “saya seperti anak laki-laki

pemberani” mempunyai dampak yang besar dalam menurunkan tingkat

ketakutan anak.

Hal ini seperti yang diterpkan oleh orangtua kedua subjek, yaitu selalu

memeberikan motivasi atau penyemangat untuk anak agar mau bersekolah.

Hal ini berdasarkan wawancara orang tua Al (K. W1.43) dan orang tua Ar

(Ar.W2.29). Ketika anak mengalami kecemasan, orangtua akan memberikan

kata-kata positif sehingga anak dapat mengurangi percaya terhadap dirinya

mengatasi kecemasannya.

Dalam islam ketakutan yang dirasakan manusia sudah dijelaskan

dalam al Quran. Rasa takut adalah salah satu bentuk ujian. Manuasia takut

akan gempa, kelaparan, kehausan serta musuh yang terlihat dan yang tidak

terlihat. Sepatutnya kita hanya takut kepada Allah, bukan terhadap sesuatu

yang tidak berdasar. Dalam surah Yunus ayat 66 (Departemen Agama RI,

2009, hal.115) yang artinya:

Page 155: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

137

“Ingatlah sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit

dan semua yang ada di bumi. Dan orang-orang yang menyeru sekutu-

sekutu selain Allah tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka

tidak mengikuti kecuali perasaan belaka, dan mereka hanyalah

menduga-duga” (Departemen Agama RI, 2009, hal. 115)

Penanganan kecemasan anak dengan menerapkan teknik CBT

sebagaimana yang telah dilakukan oleh Yomi Novitasari pada tahun 2013.

Pada penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa CBT dapat mengurangi tingkat

kecemasan sekolah yang berupa separation anxiety dan generalized anxiety

disorder pada anak usia sekolah.

c. Reward dan Punishment

Selain penanganan yang telah tercantum diatas, penanganan

kecemasan yang dapat diterapkan pada anak adalah (1) Memberi reward,

tidak melakukan punishment, memberi perhatian/atensi pada anak, dan peduli

pada psikologis anak; (2) Memberi keteladanan/contoh pada anak untuk

mengatasi rasa takut dan cemas (Sukrawan, n.d).

Menurut Arikunto, menjelaskan reward adalah sesuatu yang diberikan

kepada orang lain karena sudah bertingkah laku sesuai dengan yang

dikehendaki (Arikunto dalam Musfiroh, 2012). Hal yang telah dilakukan

orang tua partisipan Ar adalah dengan memberikan reward pada Ar, jika Ar

Page 156: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

138

bersikap baik di sekolah. Misalkan dengan mengikuti proses belajar mengajar

dan tidak menangis ketika ibunya mengantar. Jika hal itu Ar lakukan, maka

ayah Ar menjanjikan untuk memberikan hal yang diinginkannya (GK1. W.

14).

Begitu pula yang dilakukan oleh orangtua partisipan Al. Orangtua Al

memberikan kesepakatan untuk reward dan punishment yang akan diberikan

jika melakukan sesuai kesepakatan. Ayah Al setiap paginya akan

mengingatkan Al terkait adanya pemberian reward dan punishment tersebut.

Jika Al berperilaku baik di sekolah, misalnya tidak menangis, maka ayah dan

ibunya berjanji untuk membelikannya mainan. Tetapi jika ternyata di sekolah

Al menangis, maka Al akan mendapat hukuman, berupa dicubit, di sabuk

ataupun tidak dibelikan mainan. Bentuk hukuman disesuaikan dengan

permintaan dan kesepakatan Al (Al. W2. 55).

Pemberian hadiah merupakan salah satu bentuk alat pendidikan dalam

proses pembelajaran yang dilakukan guru untuk anak didik sebagai satu

pendorong, penyemangat dan motivasi agar anak didik lebih meningkatkan

prestasi hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Pemberian reward akan

sangat bermanfaat bagi peserta didik terutama dalam memberikan stimulus

yang bersifat baik, dengan adanya reward akan berdampak pada anak yaitu

memberikan semangat baru untuk melakukan kegiatan yang akan diberikan

(Musfiroh, 2012).

Page 157: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

139

Selanjutnya pemberian punishment adalah penderitaan yang diberikan

atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang (orangtua, guru) sesudah

terjadi suatu pelanggaran, kejahatan atau kesalahan (Purwanto dalam

Musfiroh, 2012). Pemberian hukuman atau punishment dapat dikatan sebagai

penguat yang negatif, tetapi kalau hukuman itu diberikan secara tepat dan

bijak bisa menjadi alat motivasi (Musfiroh, 2012).

Pemberian punishment dilakukan oleh orang tua Ar kepada partisipan

ketika pasrtisipan tidak mau melakukan apa yang diperintahkan orangtua,

misalnya tidak mau berada di rumah, atau rewel di sekolah. Punishment yang

diberikan orangtua yaitu dengan menyuruh partisipan untuk menulis

angka/huruf pada bukunya sebanyak yang ditentukan oleh orangtua. Hal ini

berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap ayah Ar (DC.W1.35).

Berbeda dengan orangtua Ar, pemberian punishment pada partisipan

Al dilakukan dengan memberikan hukuman fisik. Al akan mendapat cubitan,

jeweran, ataupun di sabuk oleh ayahnya. Hukuman diberikan jika ia tidak

melakukan apa yang diharapkan semisal tidak menangis di sekolah ataupun

mengganggu ibunya yang sedang berjualan. Namun pemberian hukuman

berupa fisik tersebut dilakukan sebagai pembelajaran agar si anak mau

merubah perilakunya. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ayah

partisipan (K. W1.15). Pemberian hukuman terhadap perbuatan seseorang

juga terdapat dalam Al Quran surah Al Isra ayat 7 sebagai berikut:

Page 158: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

140

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri.

Dan jika kamu berbuat jahat, maka kerugian (kejahatan) it untuk dirimu

sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami

bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke

dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya

pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.”

(Departemen Agama RI, 2009, hal.282)

d. Token Ekonomi

Sedangkan dari pihak guru memberikan penanganan kecemasan untuk

kedua partisipan berupa token ekonomi. Penanganan kecemasan ini diberikan

bukan hanya untuk mengurangi kecemasan partisipan, namun juga untuk

menstimulus partisipan agar aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Dalam Sholichatun (2014) token ekonomi yaitu berupa pemberian

kepingan sesegera mungkin setiap kali setelah perilaku sasaran muncul.

Kepingan ini nantinya dapat ditukar dengan benda atau aktivitas pengukuh

yang diingini subjek. Prosedur tabungan kepingan tidak berbeda dengan orang

bekerja yang menerima upah berupa uang langsung setelah satu porsi

pekerjaannya selesai. Uang adalah semacam kepingan, yang bila telah

terkumpul secukupnya dapat dibelikan sesuatu yang diingini pemiliknya.

Pengukuh idaman dapat direklamekan dengan gambar-gambar untuk

mngingatkan dan mengikat subjek agar lebih giat berusaha.

Page 159: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

141

Hal inilah yang diberikan guru terhadap kedua partisipan. Dalam

proses belajar mengajar, guru kelas partisipan akan memberikan kepingan

bintang jika partisipan mau menjawab pertanyaan, atau mau maju ke depan

kelas. Ketika Ar dan Al sedang mengalami kecemasan, guru berusaha

mengalihkan perhatian partisipan dengan mengajak untuk menjawab

pertanyaan, dan jika pertanyaan itu bisa di jawab, maka mereka akan

mendapat bintang yang di taruh dalam kotak nama mereka. Selain untuk

keaktifan di kelas, ini juga digunakan untuk mengatur kedisiplinan partisipan,

yaitu diberikan ketika anak dapat datang ke sekolah dengan tepat waktu

(GK1. W. 12).

Namun, yang perlu diperhatikan dalam pemberian token ekonomi ini

adalah memenuhinya beberapa aturan yaitu pemberian kepingan dilakukan

secara konsisten, memperhitungkan kuantitas, persyaratan hendaknya jelas,

pemberian kepingan dengan pengukuh positif, dan lain sebagainya

(Sholichatun, 2014 : 18).

Dalam islam saling memberi hadiah akan menarik rasa cinta di antara

sesame manusia, karena tabiat jiwa memang senang terhadap orang yang

berbuat baik kepadanya. Dengan memberi hadiah akan terwujud kebaikan dan

kedekatan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW (HR Al-Bukhari dalam

Taslim, 2015) :

دوا تحا بوا تها “Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai”

Page 160: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

142

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat

kesimpulan sebagai berikut :

1. Gejala kecemasan sekolah pada siswa taman kanak-kanak

Gejala kecemasan yang dialami siswa taman kanak-kanak dibagi menjadi dua

yaitu :

a. Gejala Fisiologis, berupa menangis, perubahan raut wajah, detak jantung

lebih cepat, menggigit jari dan buang air kecil secara tidak sengaja.

b. Gejala Psikologis, berupa tidak semangat, menarik diri atau kurang percaya

diri, ketidakmampuan untuk ditinggal sendiri, ketidakmampuan

memusatkan perhatian dan tidak adanya semangat untuk bersekolah.

2. Penyebab kecemasan sekolah pada siswa taman kanak-kanak

Penyebab kecemasan sekolah pada siswa taman kanak-kanak dibagi menjadi

dua yaitu:

a. Penyebab internal berupa adanya ketergantungan terhadap orang dewasa

dan kurangnya bersosialisasi dengan orang lain.

b. Penyebab eksternal berupa adanya konflik dengan teman sebaya (conflict)

dan kehadiran orang asing di sekolah.

Page 161: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

143

3. Penanganan orang tua dan guru terhadap anak yang mengalami kecemasan

sekolah yaitu sebagai berikut :

a. Penanganan yang dilakukan orangtua dapat mengacu pada prinsip-prinsip

dalam beberapa teknik terapi, yaitu berupa teknik desensitisasi sistematis,

CBT (Cognitif Behaiour Therapy), pemberian hukuman (punishment) dan

penghargaan (reward).

b. Penanganan yang dilakukan guru dapat mengacu pada prinsip-prinsip

dalam teknik token ekonomi.

B. Saran

1. Orangtua

Orangtua hendaknya mengetahui penyebab anak mengalami

kecemasan sekolah. Karena dengan mengetahui penyebab tersebut

memudahkan dalam menangani kecemasannya. Dan selalu mendampingi

anak untuk tetap memiliki semangat bersekolah.

2. Guru

Mengetahui anak mengalami kecemasan sekolah atau tidak, guru

harus meneliti terlebih dahulu, bagaimana hubungan anak dengan anggota

keluarga, teman-temannya di sekolah dan juga lingkungan lainnya. Guru

juga dituntut dapat membedakan perasaan takut dan cemas yang wajar dan

berlebihan. Situasi sekolah yaitu guru dan teman-temannya yang

Page 162: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

144

menciptakan suasana tentram akan membantu anak dalam mengatasi

kecemasannya.

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti initidak luput dari keterbatasan dan kendala ketika di

lapangan. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih

mendalam lagi seperti berupa penelitian eksperimen yang memberikan

penanganan berupa terapi di dalamnya. Sehingga partisipan pun dapat

merasakan manfaat dari penelitian yang dilakukan.

Page 163: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1 proses Belajar Mengajar di Kelas

Gambar 2. Ruang Kelas Partisipan Ar dan Al

Page 164: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Gambar 3. Partisipan Ar ketika di Kelas

Gambar 4 Partisipan Al ketika di kelas

Page 165: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Gambar 5 partisipan Ar dan Al ketika proses belajar

Page 166: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Gambar 6 Kegiatan Berbaris sebelum masuk kelas

Page 167: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GUIDE INTERVIEW

I. Data Awal Partisipan

1. Nama lengkap partisipan?

2. Tempat tanggal lahir?

3. Umur ketika masuk Taman Kanak-kanak

4. Dimana tempat tinggal partisipan?

5. Nama Bapak partisipan?

6. Nama ibu partisipan?

7. Pekerjaan bapak partisipan?

8. Pekerjaan bapak partisipan?

9. Pekerjaan ibu partisipan?

10. Partisipan merupakan anak keberapa dari berapa bersaudara?

11. Apa cita-cita partisipan?

12. Apa minat partisipan?

II. Data tentang Kecemasan Partisipan

1. Kapan partispan mulai mengalami kecemasan?

2. Apa yang membuat anak mengalami kecemasan?

3. Kapan ciri-ciri kecemasan itu akan muncul?

4. Bagaimana perilaku partisipan ketika menghadapi sekolah?

5. Bagaimana aktivitas anak ketika di sekolah?

Page 168: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

6. Bagaimana aktivitas anak ketika di rumah?

7. Bagaimana ciri-ciri ketika partispan mulai mengalami kecemasan?

8. Apa yang orang tua ketahui tentang perilaku anak?

9. Bagaimana tindakan orangtua dalam menangani perilaku kecemasan

partisipan?

10. Bagaimana tindakan guru dalam menangani perilaku kecemasan

partisipan?

Page 169: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GUIDE OBSERVASI

No Aspek-Aspek Keterangan

1 Fisiologis Bagaimana perubahan raut wajah patisispan ketika

berada di sekolah?

Apakah partisipan menangis ketika mengalami

kecemasan?

Apakah partisipan mengalami pusing ketika akan

berangkat ke sekolah?

Apakah kaki dan tangan partisipan menjadi dingin

ketika tiba di sekolah?

Apakah partisipan akan menggigit jarinya ketika

merasa cemas?

2 Psikologis Bagaimana konsentrasi partisipan ketika berada di

sekolah?

Bagaimana respon partisipan terhadap aktivitas

belajar mengajar?

Bagaimana interaksi partisipan dengan teman dan

gurunya?

Apakah partisipan memiliki kepercayaan diri ketika

berada di sekolah?

Page 170: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan
Page 171: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

KODING WAWANCARA PARTISIPAN 2

Partisipan 2 : Ibu Athala

Kode : Al

Sumber Data : Wawancara

Kode Transkrip Pemadatan fakta Koding Kategori

Al. W1. 1 P : Assalamualikum -

Al. W1. 1a

U : Waalaikumsalam.

Al. W1. 2 P : Ini bu. Saya Husna dari UIN.

Disini saya ijin penelitian untuk

skripsi saya. Dan sudah ijin

dengan kepala sekolah. Nah

yang jadi subjek saya itu,

anaknya ibu, Al.

Al. W1. 2a

K : Owh iyah mba.

Al. W1. 3 P : Gak apa-apa nih yah bu kalau

saya minta wawancara?

K bersedia diwawancarai Al. W1. 3a -

K : Iyah gak apa-apa mba.

Al. W1. 4 P : Saya mau nanya bu. Al ini apa

dari dulu sudah begini?

Maksudnya selalu minta

ditemenin ibunya kalau di

sekolah.

Kecemasan Al sudah dimulai

sejak lama

Al. W1. 4a Ketergantungan dengan

orang dewasa.

K : Iyah mba. Kalau mau masuk

harus ngeliat saya dulu.

Dianterin sampe tangga juga.

Kalau gak gitu nangis, gak mau

masuk.

Page 172: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Al. W1. 5 P : Nah itu pertamanya gara-gara

apa bu?

Al mulai cemas saat melihat

guru PKL

Al. W1. 5a Penyebab kecemasan

K : Gak tau mba. Waktu PAUD

gak begitu awalnya. Nah

kayaknya waktu ada mbak-

mbak PKL itu. Besoknya dia

nangis kalau sampe disekolah.

Maunya ditungguin sama saya.

Al. W1. 6 P : itu tanda-tandanya gimana bu? Al mulai merasa cemas jika

menangis

Al. W1. 6a Gejala kecemasan

K : Dia nangis. Gandeng terus.

Al. W1. 7 P : selain itu bu? Deg-degan gitu

enggak yah?

Detak jantung Al akan

berdetak cepat jika merasa

cemas

Al. W1. 7a Gejala Kecemasan

U : Deg-degan mba. Kan kalau

nangis ta gendong, itu kerasa

dia deg-degan. Kenceng.

Al. W1. 8 P : Owh. Terus tadi itu sebelum

baris ke kemar mandi bu?

Al akan buang air keil

sebelum masuk ke kelas

Al. W1. 8a Gejala Kecemasan

K : Iyah, pipis dulu. Soalnya dia

pernah pipis di celana.

Al. W1. 9 P : Owh itu pas kapan? Al terbiasa buang air kecil

sebelum ke kelas sejak awal

masuk sekola

Al.W1. 9a Gejala Kecemasan

K : Kapan yah? Awal masuk kalau

gak salah mba. Setelah itu kalau

sebelum masuk ta suruh pipis

dulu.

Al. W1. 10 P : Owh iya. Emm mungkin itu

dulu yah bu. Nanti mungkin

saya minta tolongnya lagi untuk

wawancara. Makasih bu.

- Al. W1. 10a -

Page 173: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : Iyah mba. Sama-sama.

Al. W2. 11 P : Assalamualaikum. Al. W1. 11a

K :Waalaikumsalam. Moggo

masuk mba.

Al. W2. 12 P : Iyah bu. Tadi ke rumah

sebelah. Kirain disitu. Ta bel

gak ada yang bukain. Ternyata

salah rumah. Hehe.

- Al. W2. 12a -

K : Oh, rumah yang sebelah sini?

Itu rumah anak kosan, anak UB.

Al. W2. 13 P : Iyah ini bu. Saya mau minta

tolong buat wawancara lagi.

Ganggu yah bu?

K bersedia melakukan

wawancara kembali

Al. W2. 13a -

K : Iyah, gak apa-apa mba.

Al. W2. 14 P : Langsung aja kali yah bu.

Pertama saya mau nanya bu.

Nama panjangnya Al siapa yah

bu?

Atalah Rafiansyah Syakhi Al. W2. 14a Profil

K : A . . . . R. . . . . S. . . . yang

dibelakangnya itu pake “H”

soalnya di sekolah itu banyak

salahnya.

Al. W2. 15 P : P: tempat tanggal lahirnyabu? 17 agustus 2010 Al. W2. 15a Profil

K : 17 Agustus 2010

Al. W2. 16 P : umurnya sudah pas sama

seharusnya TK gitu?

Masuk SD usia 6 tahun Al. W2. 16a Profil

K : udah, tapi nanti mau ke SD gak

sampe, masih 7 kurang.

Page 174: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Al. W2. 17 P : tempat tinggalnya di sini?

Sama siapa aja bu?

Tinggal bersama keluarga

yang lain

Al. W2. 17a Profil

K : iyah, sama neneknya, sama

adek saya.

Al. W2. 18 P : emm.. jadi satu rumah ada 2

keluarga? Adeknya ibu sudah

berkeluarga?

Al. W2. 18a Profil

K : iyah, udah.

Al. W2. 19 P : nama ayahnya siapa bu? Nama

Ibunya?

Nama ayah Kaman, nama

ibu Usnainiyah

Al. W2. 19a Profil

K : K. . . saya U. . . .

Al. W2. 20 P : kalau pekerjaannya? Kalau

ayahnya?

Pekerjaan ayah adalah

montir, ibunya pedagang.

Al. W2. 20a Profil

K : ayahnya di Auto 2000 sukun,

di depan rumah sakit tentara itu

loh, Supraun, kalau saya

dirumah jualan jus

Al. W2. 21 P : Al. . . ini berapa bersaudara

bu?

Al adalah anak bungsu dari 2

bersaudara

Al. W2. 21a Profil

K : Al cuma 2. Dari saya. Kan

ayahnya dulu pernah punya

istri, itu ada 4. Kalau yang ini

kakaknya. Ini kakakny kelas 2.

Al. W2. 22 P : terus kalau minatnya Al. . . ini

kira-kira apa yah bu?

Kecenderungan dia itu lebih

seneng ke apa?

Minat Al lebih cenderung ke

alat elektronik

Al. W2. 22a Profil

Page 175: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K: lebih seneng ke itu, main leptop,

liat TV, heheh.

Al. W2. 23 P : kalau dari cara belajarnya? Pulang sekolah Al segera

mengerjakan tugasnya

Al. W2.23a Kemandirian

K : kalau dari belajarnya, kalau

pulang sekolah gitu ada Pr yah

bilang, mah tadi ada Pr, yah

langsung dikerjakan, pokoknya

ada yang damping. Cuma kalau

pulang seklolah gitu yah,

anaknya kadang udah kerjakan

sendiri.

Al. W2. 24 P : kalau cita-cita nya pernah

ngomong ndak?

Al bercita-cita menjadi polisi Al. W2. 24a Profil

K : pernah. Jadi polisi. Dari

PAUD dulu sampe sekarang

polisi. Kalau kartinian gak mau

pake lain,maunya polisi.

Al. W2. 25 P : dia pengen jadi polisi itu apa

ada contoh bu? Misalnya

ngeliat siapa?

- Al. W2. 25a -

K : gak ada.

Al. W2. 26 P : kalau kegiatan di rumah

setelah pulang sekolah itu apa

bu?

Bermain bersama kakaknya Al. W2. 26a -

K : main sama kakaknya, sama

nonton TV itu wes.

Al. W2. 27 P : sama TPQ itu? Sore hari Al mengikuti TPQ Al. W2. 27a -

K : TPQ sore, jam 2.

Page 176: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Al. W2. 28 P : terus kalau kedekatannya

sama temen-temennya gimana

bu?

Al akan bermain dengan

teman-temannya yang cocok

dengannya.

Al. W2. 28a Kurang bersosialisasi

dengan orang lain

K : Kalau sama temen-temennya

yah dia cenderung sama yang

cocok gitu loh, kalau dia cocok

yah cuma itu, kalau yang gak

cocok yah gak begitu dekat.

Misale dia cocoknya sama rizki,

dia barise yah sama rizki.

Al. W2. 29 P : kalau dirumah? Al tidak pernah mau bermain

bersama temannya dirumah.

Al. W2. 29a Kurang bersosialisasi

dengan orang lain K : kalau dirumah yah sama

kakaknya, kalau main keluar

gak mau, kan disebelah ada

juga temen sekelasnya, gak

mau. Malah anaknya yang

kadang ke sini.

Al. W2. 30 P : tapi kalau ada temennya yang

dateng mau?

- Al. W2. 30a -

K : mau, tapi kalau dia yang main

gak mau.

Al. W2. 31 P : pernah gak Al ini kalau di

lingkungan rumah itu ribut

sama temennya.

Al pernah berkonflik dengan

temannya

Al. W2. 31a Conflict dengan teman

K : pernah lah, namanya anak

kecil yah. Tapi sebentar. Bentar

gini main lagi

Al. W2. 32 P : tapi ributnya gak buat gak mau

main lagi kan yah?

Al. W2. 32a Emosi

Page 177: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : oh, enggak. 10 menit ngunu

wes lupa lagi. Cuma anaknya

cengeng. Kalau di goda gitu

nangis, ada yang gak cocok gitu

nangis.

Al mudah terpancing

emosinya jika bermain

bersama temannya

Al. W2. 33 P : kalau di sekolah juga gitu bu?

K : iyah, tapi gak begitu.

Nangisnya itu yah awal-awal

kalau misalkan mau baris, mau

masuk gitu loh, “mamah ojo

pulang”. Nah nangisnya itu.

Misalkan teriak-teriak gak ada

saya itu, baru dia nangis.

Al mudah terpancing emosi Al. W2. 33a Emosi dan Sosialisasi

dengan orang lain

Al. W2. 34 P : terus kalau untuk sikap ngalah

kayak gitu?

- Al. W2. 34a -

K : tergantung. Tapi kadang

malah dia yang gak mau ngalah.

Kayak kue di bagi dua, dia sing

gedhe. Tapi kalau di kasih tau,

gitu yo mau. Kan takutnya sama

bapake.

Al. W2. 35 P : jadi di rumah deketnya sama? Al dekat dengan ibunya Al. W2. 35a Kelekatan dengan Ibu

K : sama saya. Cuma takutnya

sama bapake. Tapi tetep deket.

Al takut dengan ayahnya

namun tetap dekat.

Al.W2. 53b

Al. W2. 36 P : berarti Al ini mulai masuk

sekolah, PAUD? Umur?

Dimana?

Al masuk PAUD usia 3

tahun, di sekolah yang sama

(Muslimat NU 21)

Al. W2. 36a Sudah ada pengenalan

tentang sekolah

K : PAUD, umur 3 tahun. Di situ,

di Muslimat juga.

Page 178: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Al.W2. 37 P : sebelumnya itu gurunya siapa

yang di PAUD bu?

Guru Al ketika di PAUD

bernama bu Fat

Al. W2. 37a

K : yang di PAUD bu Fat.

Al. W2. 38 P : terus sikapnya Al waktu awal

masuk?

Ketika awal masuk sekolah,

Al tidak ditungguin

orangtuanya

Al. W2. 38a Penyesuaian diri

K : waktu awal masuk itu anaknya

enak, kan terbiasa dia sebelum

kakaknya sekolah sering saya

ajak ke sekolah, jadi langsung

ninggal. Ndak rewel. Rewel

pertama-pertama. Baru dapet

satu bulan mulai, mungkin ada

temennya di dalem kelas

ditungguin ibunya, mungkin dia

kepengen akhirnya rewel. Jadi

kalau ditinggal nangis

Setelah 1 bulan sekolah ia

meminta ibunya menunggui,

jika tidak ia akan menangis

Al. W2. 38b Ketergantungan dengan

orang dewasa

Al. W2. 39 P : awal-awalnya gak nangis? Ketika awal sekolah Al tidak

menangis

Al. W2. 39a Sosialisasi dengan orang

lain K : awal-awalnya langsung. Di

TK A juga gitu, awal-awalnya

langsung, tapi lama-kelamaan

nangis. Mungkin ada kayak gak

cocok sama temennya. Terus

anaknya gak mau, akhirnya

suruh nungguin.

Al tidak cocok dengan teman

di kelasnya dan akhirnya

meminta ditungguin ibunya

Al. W2. 39b Conflict dengan teman

Al. W2. 40 P : tapi gak pernah ngomong ke

ibu yah, mungkin ada temennya

yang gak di suka pas PAUD itu.

Al suka menceritakan

temannya yang bernama enin

Al. W2. 40a

Page 179: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : enggak. Malah dia senenge

ngomong temen dekat. “Aku

lho sama enin mah” nah gitu.

Al. W2. 41 P : kalau kondisinya Al di sekolah

sekarang? Bedanya anatara

PAUD sama sekarang?

Al ketika di PAUD ibunya

menunggu di dalam kelas

Al. W2. 41a Penanganan Orang tua

K : kalau dulu kan di PAUD

nunggunya di dalem kelas,

kalau sekarang kan paling gak

dia teriak, saya harus ada, jadi

nunggunya di bawah.

Saat semester ini ibu Al

sudah bisa menunggu di

bawah kelas saja

Al. W2. 41b

Al. W2. 42 P : pernah di coba dilepas bu?

Maksudnya tiba-tiba ninggal

gitu?

Ketika Al baris menuju

kelas, Ibu Al pergi

meninggalkan Al secara

diam-diam

Al. W2. 42a Penanganan kecemasan

sekolah

K : pernah, dulu. Tapi anaknya

pas baris mau naik gitu, saya

lari, lewat pintu belakang itu,

anaknya nangis, tapi sebentar,

abis itu udah.

Al. W2. 43 P : gak nyoba untuk dilepas lagi,

setiap hari kayak gitu?

K : udah, tapi saya harus keliatan

dulu, jadi biarpun dia baris,

saya dari jauh keliatan. Abis itu

udah dia masuk gak nyari.

Kalau saya kemarin kan dia

udah masuk, pas doa dia turun,

kalau saya ada dia diem, kalau

saya gak ada dia nyari. Terus

Ibu Al akan meninggalkan

Al setelah Al melihat ibunya

saat berbaris

Al. W2. 43a Penanganan Orang tua

Page 180: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

akhir-akhir ini udah enggak,

pokoknya keliatan.

Al. W2. 44 P : dulu itu awalannya Al kayak

gini kenapa bu?

Al hanya ingin dengan

ibunya . ketika ditanya

ibunya dan gurunya, Al

mengku hanya ingin dengan

ibunya

Al. W2. 44a Penyebab kecemasan

K : nah itu saya yang kurang tau,

pernah saya tanyai, “kenapa sih

le koq anu anu. . ,” “ lha aku

senenge mbek mama” gitu thok.

“dianu temene a?” “ndak”.

Udah coba saya tanya ke bu Ika

barang, yah jawabannya kayak

gitu, “aku maunya mbek

mama” ngunu.

Al. W2. 45 P : kan ibu pernah bilang yah,

kalau ada anak PKL AL nya

takut. Nah kalau anak PKL itu?

- - -

K : ohh. Sing anak PKL itu nak

UM.

Al. W2. 46 P : apa sebelum anak PKL itu Al

sudah begitu?

Awalnya Al sudah dilepas

selama beberapa bulan, lalu

ada orang asing yaitu guru

PKL yang membuatnya

takut.

Al. W3. 46a Penyebab kecemasan

K : ndak, kan anu, pertama lepas,

terus gak tau di anu temene

terus minta ditungguin, terus

saya lewat belakang sembunyi

itu, abis itu udah lepas lagi,

lepas berapa bulaaaann gitu

Al mengetahui tentang guru

PKL ketika sering mengantar

kakaknya ke sekolah.

Al takut terhadap orang

asing, tidak hanya guru PKL,

Al. W2. 46b

Al. W2.46c

Page 181: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

sudah, terus baru ada anak PKL

itu, guru PPL itu, anak UM

pake baju merah-merah, lha kan

dia ngerti kalau itu guru PPL

mulai setiap hari ngater

kakaknya yang SD sekolah kan,

sekolahan SD dia tau, “itu sopo

mbak?”, “guru PPL” makanya

dia tau. Lha kalau ada orang

asing masuk di kelas, dia gak

mau. Wong ada temennya ulang

tahun, ada yang foto dia gak

mau. Bisa nangis. “itu lho sama

le kayak mama, kayak bu guru,

“emoh, pokoke emoh” gitu.

bahkan juga tukang foto di

acara ulang tahun temannya.

Al. W2. 47 P : kalau di lingkungan sini?

Al ketika dirumah dan

melihat orang asing/tamu ia

kan menghindar.

Al. W2. 47a Kurang bersosialisasi

K : kalau di lingkungan sini ndak.

Biasa. Lha sekarang kalau ada

orang beli, nanyain gitu, dia yah

ndak , ndak nangis. Cuma kalau

dia Tanya gitu yah lari tapi tetep

jawab. Lari jawab, terus

kembali lagi. Kan orang lain

semua itu. Kalau orang sering

ketemu akrab. Kalau jarang

ketemu dia gak begitu respon.

Page 182: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Al. W2. 48 P : kalau sikap ke keluarganya

bu?

Al akrab dengan keluarganya Al. W2. 48a

K : kalau ke keluarganya akrab

semua, sama.

Al. W2. 49 P : untuk interaksi juga mau aja? Al mau berinteraksi dengan

keluarganya

Al. W2. 49a

K : mau.

Al. W2. 50 P : kalau di sekolah dia mulai

rewel itu, biasanya kenapa?

Maksudnya, gejalanya itu kyak

apa? Ciri-cirinya dia mulai

rewel ?

Ketika Al mulai rewel, ia

mulai menangis,

memandangi terus ibunya,

dan meminta ibunya tidak

pulang.

Al. W2. 50a Gejala kecemasan

K : mulai rewel? Diem. Terus liat

sayaaa terus, itu mulai. Mulai

membe-membe mau nangis,

ngeliatin terus ae. Terus ngene

“mama ojo pulang, nunggu di

sini ae”. Suruh nunggu deket

dia itu, dia mulai. Tapi kalau “le

salim, mama kesana yah”

“iyah”. Nah itu ndak.

Al. W2. 51 P : kalau keringet gitu-gitu bu?

Nangis pasti yah? Deg-degan.

K : nangis iyah. Deg-degan juga.

Kalau keringetan kan biasa,

aktif. Kalau deg-degan yah itu

kalau ada orang baru, atau kalau

ada yang dia gak suka, kalau

ada mercon, ada balon di tiup

itu, dia takut kan, makane kan

Al akan menangis dan deg-

degan jika melihat jaran

kepang, atau sesuatu yang

ditakutinya

Al, W2. 51a Gejala Kecemasan

Page 183: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

deg-deg-deg-deg. Takut

meletus. Terus ada apa itu, jaran

kepang, walaupun cuma kaset

gitu dia gak mau. Takut. Bisa

lari. Pulang itu waktu itu ada

ngamen gitu. Bisa lari masuk

rumah orang.

Al. W2. 52 P : kalau di sekolah itu yah itu?

Ada orang asing?

Ketika di sekolah, Al takut

terhadap orang asing

Al. W2. 52a Penyebab kecemasan

K : iyah ada orang asing. Kalau

dulu PAUD itu maunya cuma

guru satu. “aku nanti kelas A

minta sama bu Fat” gitu dia.

“lho ya ndak boleh le nanti

kalau bu Fat terus yo tetep

PAUD” dia baru mau. Tapi

kalau sekarang gak. Dia

pokoknya guru yang sering ada

di situ, dia tau, dia mau.

Al tidak mau diajar oleh guru

lain

Al. W2. 52b

Al. W2. 53 P : Terus caranya ibu nanganin

takutnya Al kalau di sekolah,

rewelnya di sekolah?

Al harus dijanjikan sesuatu

agar mau sekolah

Al. W2. 53a Penanganan kecemasan

K : Yah saya biasanya janjiin apa

gitu. “gak boleh rewel, nanti

pulang sekolah ta belino

mainan” gitu. Nanti ta anter

kesini. Baru dia mau.

Al. W2. 54 P : Kalau gak gitu gak mau? Ketika sedang rewel, Al akan

dijanjikan sesuatu. Kalau

Al. W2. 54a Penanganan kecemasan

Page 184: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

tidak dijanjikan Al tidak

akan berhenti merengek.

K : Ndak mau. Tapi dia dijanjiin.

Kalau mainan memang gak

usah dijanjiin minta. Meskipun

seribu-dua ribu minta. Kalau

gak gitu pulang nangis.

Makanya setiap hari itu harus

beli mainan. Kalau di janjiin itu,

“nanti ta ajak kesana le, ta ajak

ke matos, pasar malem” gitu dia

kadang pualng sekolah udah

lupa. Janjinya itu gak ditagih.

Kadang Al melupakan janji

yang idbuat ibunya

Al. W2. 54b

Al. W2. 55 P : selain dijanjiin bu? Ayah Al berpesan agar Al

bersikap baik di sekolah

(tidak rewel)

Al. W2. 55a Penanganan kecemasan

K : dari rumah biasanya ayahnya

yang pesen, “nanti di sekolah

pinter po gak” “pinter” salim,

tos. “lek e gak pinter di kapak

no?” “di jiwit, di sabuk” dia

baru mau. Kudhu di janjiin tiap

pagi. Jadi tiap pagi bapaknya

gitu. Kalau gak gitu dia yang

nagih.

Al. W2. 56 P : terus untuk pengambilan

keputusannya dia, misalkan dia

mau berteman sama siapa?

Sama keaktifannya di rumah itu

gimana bu?

Al cepat dalam mengambil

keputusan

Al. W2. 56a Pengambilan keputusan

Page 185: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : kalau ngambil keputusan dia

cepet. Gak pake mikir-mikir.

Misale kadang kan, misale saya

kadang mau keluar, ditaanya

ikut apa gak, ndak. Langsung

bilang ndak. Kalau ikut, yah

ikut. Terus kalau di sekolah, “le

nanti mainnya sama ini yah”

“endak ak maunya sama riski”

yaudah itu.

Al.W2. 57 P : terus antara di rumah sama di

sekolah apa ada perbedaan bu,

keaktifannya?

- Al. W2. 57a -

K : sama.

Al. W2. 58 P : kalau dari orang tua itu

ngajarinnya gimana? Kayak

pengambilan keputusan, atau

ada beberapa hal sia anak itu

ketergantungan orang tua?

Orang tua memberi

kebebasan pada Al

Al. W2. 58a

K : yah terserah anaknya. Kecuali

kalau di luar jalur gitu baru

diarahkan. Dikasih pengertian

gitu dia mau. Masih mau ngerti.

Al. W2. 59 P : di bandingkan kakaknya? Al anak yang kurang

memiliki keberanian. Kakak

Al lebih berani dari pada Al

Al. W2. 59a Ketergantungan dengan

orang dewasa

K :kalau kakaknya masih

tergantung. Tapi kalu diliat

keberaniannya, dia diem tapi

Page 186: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

berani. Kalau Al itu emang gak

berani anaknya

Al. W2. 60 P : kalau di TPQ kan kalau di

daerah sini kan gak begitu ini

yah AL nya. Kalau ada

temennya ke rumah baru main.

Lha kalau di TPQ nya itu

gimana bu?

Di TPQ Al memiliki banyak

teman.

Al. W2. 60a -

K : ada temennya, banyak. Main,

malah main. Malah saya gak

pernah nganter.

Al.W2. 61 P : padahal anak-anaknya dari

sini yah?

Al bermain bersama kakak

dan teman-temannya yang

berusia lebih besar.

Al. W2. 61a

K : dari sini juga, kan ada kakak-

kakaknya yang besar-besar,

malah main anaknya. Kan

digodain anaknya. Kan

digodain sama yang besar-

besar, kan dia mau. Ndak

pernah saya nganter. Ngaji

sama kakaknya.

Al. W2. 62 P : kalau masalah pelajaran gitu,

dia lebih ke pelajaran apa?

Al lebih condong ke

pelajaran berhitung, dari

pada pelajaran yang lain

Al banyak belajar dari

kakaknya

Al. W2. 62a

Al. W2. 62b

K : kayaknya itu itungan-itungan,

membaca juga bisa sih. Kadang

mungkin lebih kebiasaaan dulu

denger kakaknya belajar, jadi

dengar. Jadi kebiasaan itu, jadi

Page 187: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

dia tau. Cuma dia emang mood-

moodan di sekolah itu.

Al. W2. 63 P : kalau untuk di sekolah,

gimana bu proses belajarnya

AL? yang ibu tau.

Al mampu menjawab

pertanyaan gurunya

Al W2. 63a Kemampuan

memusatkan perhatian

K : yang saya tau dari gurunya itu,

sebenernya Al itu bisa,

meskipun yang seringnya itu

nangis. Tapi kalau ditanya atau

dari gurunya ngasih pertanyaan

gitu dia tau, langsung

nyambung kata-kata gurunya.

Gurunya sampe bilang ke saya

“lho bu, ternyata Al itu bisa

jawab. Ngomong kalau ditanya.

Dia tau”.

Al. W2. 64 P : tapi kalau dari rumah enggak

yah? Dari rumah udah gak mau

sekolah gitu?

Al rajin bangun pagi ketika

akan ke sekolah. setelah

bangun dia akan langsung

mandi.

Al. W2. 64a

K : ndak, pas sampe di sekolah

baru ndak mau. Kalau mau

berangkat yah ruajinn. Malah

dia “ayo le mandi sekolah,”

bangun dia langsung mandi.

Malah bangunnya duluan itu.

Puagi bangunnya. Makanya

saya kadang bangun buka pintu,

dia juga udah buka pintu juga.

Bangun wes.

Page 188: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Al. W2. 65 P : kalau dirumah deketnya sama

kakaknya itu?

Al dekat dengan kakaknya Al. W2. 65a

K : iyah.

Al. W2. 66 P : yaudah bu, mungkin gitu aja.

Terima kasih bantuannya dan

waktunya. Maaf ganggu.

- - -

K : ohh enggak mba. Iya mba

sama-sama.

Al. W3. 67 P : Assalamalaikum.. Ibu ini maaf

sebelumnya, ternyata saya

butuh wawancara lagi.

K bersedia untuk

diwawancarai lagi

Al. W3. 67a -

K : owh iyah mba gak papa.

Al. W3. 68 P : langsung aja ke pertanyaannya

gak papa yah bu?

- - -

K : iyah mba.

Al. W3. 69 P : kira-kira dari sepengetahuan

ibu, Al itu pernah gak

mengalami pengalaman buruk?

Misalkan diiejek teman,

dimarahin gurunya, yang bikin

dia gak nyaman di sekolah?

Al pernah digangguin oleh

temannya, ketika Al nangis,

teman-temannya akan

semakin menggoda Al

Al. W3. 69a Penyebab kecemasan

K : yang saya tau mungkin di goda

itu sama temen-temennya.

Digangguin gitu. Masih

kadang-kadang. Jadi kan kalau

si Al nya nangis atau teriak gitu,

nah temen-temennya itu ikuta-

ikutan teriak sama pura-pura

nangis. Di goda gitu.

Page 189: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Al. W3. 70 P : owh gangguinnya itu supaya Al

nangis gitu bu?

- - -

K : Iyah.

Al. W3. 71 P : terus kalau untuk keaktifannya

di sekolah gimana bu?

Al kurang bisa bergaul

dengan teman-temannya

Al. W3. 71a Penyebab kecemasan

K : dia itu masih kuper dari teman-

temannya, gak terlalu bisa main

sama temen-temennya. Kalau

dari kegiatan sekolah itu dia gak

mau ikut.

Al tidak mau ikut kegiatan

sekolah

Al. W3. 71b

Al. W3. 72 P : gak mau ikut itu karena apa bu?

Apa sebelumnya pernah gagal

ikut lomba, akhirnya gak mau

ikut lagi?

Al tidak pernah mau ikut

kegiatan sekolah

Al. W3. 72a Kepercayaan diri

K : enggak, gak pernah. Emang

anaknya yang gak mau ikut.

Karena dia maunya sama saya,

dia mau ikut kalau saya juga

ikut. Kan gak bisa gitu yah.

Hehe. Cuma kadang dia itu

kepingin “saya mau dapat

piala” gitu, “yah lek pingin

dapet piala yah harus ikut

lomba”, “tapi aku emoh ikut

lomba” gitu. Heheh. Tapi

sekarang katanya bu Ika mau

diikutkan lomba manasik haji.

Al tidak pernah mau ikut

kegiatan sekolah karena

hanya mau bersama ibunya

Al. W3. 73a

Al. W3. 73 P : Owh gitu yah. Terus apa pernah

Al ini gak sekolah dalam jangka

Al. W3. 73a Penyebab kecemasan

Page 190: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

waktu yang lama? Misalkan

karena sakit atau pergi gitu bu?

Al pernah tidak masuk

sekolah selama seminggu

karena sakit K : owh pernah mba, karena sakit.

Itu hampir seminggu lebih dia

gak masuk sekolah.

Al. W3. 74 P : itu sakit apa bu? Al sakit cacar sehingga tidak

masuk sekolah

AL. W3. 74a Penyebab kecemasan

K : sakit cacar air. Jadi awalnya itu

panas badannya, pas besoknya

ternyata cacar air. Akhirnya gak

masuk selama seminggu lebih

itu.

Al. W3. 75 P : nah setelah gak masuk selama

seminggu lebih itu, ketika

masuk sekolah lagi, respon

anak gimana bu? Apa langsung

gak mau ditinggal kayak

sebelum-sebelumnya?

Setelah sakit, Al meminta

ibunya menunggu di sekolah

Al. W3. 75a Penyebab kecemasan

K : Biasa aja mba. Enggak rewel.

Tapi nyuruh saya jangan

pulang. Nunggu di lantai

bawah.

Al. W3. 76 P : owh jadi ibu nungguin? Setelah sakit lama, lalu Al

meminta untuk ditungguin,

namun ibu Al tidak

menunggu di sekolah.

Melainkan pulang dan balik

ke sekolahlagi

ketikamendekati jam pulang

sekolah.

Al. W3. 76a Penanganan Orang tua

K : enggak mba, saya pulang. Nanti

sebelum anaknya keluar kelas

waktu pulang, nah saya udah

ada di sekolah. jadi jangan

sampe diagak liat saya. Kalau

dia tau saya pulang, biasanya

mogok. Heheh.

Page 191: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Al. W3. 77 P : seperti yang dibilang ibu

sebelumnya, kalau Al pernah

pipis di celana kan yah, nah itu

sebab dia pipis itu apa bu?

Al buang air kecil di celana,

karena malu untuk bilang ke

gurunya saat ingin buang air

kecil.

Al. W3. 77a Gejala kecemasan

K : soalnya anaknya itu gak mau

ngomong. Dianter sama

gurunya atau sama siapa gitu,

dia gak mau. Dia kan malu, gak

mau kalau bukan saya, jadinya

gak mau ngomong ke gurunya

kalau mau pipis. Yah akhirnya

ditahan, terus ngompol.

Al tidak mau buang air kecil

jika tidak ditemani ibunya

Al W3, 77b Ketergantungan

terhadap orang dewasa

Al. W3. 78 P : Tapi setelah itu akhirnya ibu

yang nawarin untuk pipis, atau

maunya dia sendiri?

Sebelum masuk kelas, Al

selalu meminta ibunya untuk

menemaninya buang air

kecil.

Al. W3. 78a -

K : Anaknya, anaknya yang minta.

Al. W3. 79 P : emang biasanya tanda-tanda si

anak udah mulai rewel itu apa

bu? Selain nangis?

Al hanya mau dengan ibunya Al. W3. 79a Ketergantungan

terhadap orang dewasa

K : maunya sama saya thok. Gak

mau sama siapa-siapa. Kan dari

mulai dari raut mukanya

keliatan nah. Berarti dia masih

gak mood.

Al jika merasa cemas akan

terlihat dari raut wajahnya

Al. W3. 79b Gejala kecemasan

Al. W3. 80 P : Biasanya dia itu kalau takut,

gigit jari atau yang lainnya gitu?

Enggak?

Al jika merasa cemas akan

diam dan menangis

Al. W3. 80a Gejala kecemasan

Page 192: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : kalau gigit jari kayaknya

enggak. Yah paling dia meneng,

nangis gitu.

Al. W3. 81 P : owhh. Iyah yah. Terus biasanya

yang bikin mood anak berubah

ketika sampe di sekolah itu apa

bu? Kan awalnya Al itu

semangat buat sekolah yah, nah

kenapa waktu di sekolah dia

malah rewel?

Al akan cemas jika ada orang

asing, contohnya guru PKL

Al. W3. 80a Penyebab kecemasan

K : ada orang asing. biasanya

karena ada guru baru.

Al. W3. 82 P : selain karena guru baru bu? Al akan merasa terganggu

ketika ia diganggu oleh

teman-temannya

Al. W3. 82a Penyebab kecemasan

K : dijailin temennya. Diolok-olok

temennya gitu. Kalau dijailin

temennya dia langsung gak

mood. Rewel pasti.

Al. W3. 83 P : kalau karena belum ngerjain

tugas bu?

Al mengerjakan tugas

sekolah tanpa bantuan

orangtuanya, setelah selesai

mengerjakan tugas, Al akan

meminta ibunya untuk

mengoreksi perkerjaannya.

Al. W3. 83a

K : kalau karena Pr gitu sih gak

pernah mba, solanya anaknya

itu kalau ada tugas darisekolah,

waktu nyampe dirumah

langsung dikerjakan. “mah iki

lho onok pr dari bu ika”, dia

langsung kerjakan sendiri,

kalau udah selesai baru dia

bilang saya. Nah saya koreksi,

atau nambahi kalau ada yang

Page 193: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

kurang-kurang gitu. Jadi gak

pernah lupa kerjakan Pr nya

Al. W3. 84 P : nah, kalau menurut ibu sama

bapak sebagai orangtuanya, Al

ini sering rewel di sekolah

karena apa bu?

Al merasa paling kecil,

sehingga dirumah Al masih

bersikap manja.

Al. W3. 84a Penyebab kecemasan

K : Karena apa yah? Mungkin

karena dia merasa paling kecil

yah, karena anak terakhir.

Jadinya mungkin dia manja.

Kan gak ada adeknya.

Al. W3. 85 P : Ibu juga kan tau yah kalau Al

itu gak mau dilepas, Ayahnya

juga tau kan yah? Nah tindakan

dari bapak sama ibu buat

ngurangin rewelnya Al itu

gimana bu?

Sebelum berangkat sekolah,

ayah Al akan memberikan

nasehat kepada Al agar tidak

menangsi di sekolah.

Al. W3. 85a Penanganan Orang tua

K : jadi kalau mau berangkat

bapaknya ngomong. Dirayu,

kalau berangkat sekolah gitu

dikasih tau, “ojo nangisan yah

le”. Biasanya janjjin sama

bapaknya gitu.

Al. W3. 86 P : sekedar itu yah bu? Al. W3. 86a -

K : iyah.

Al. W3. 87 P : terus setahu ibu, tindakan dari

pihak sekolah saat anak rewel

itu gimana?

Dari pihak sekolah biasanya

menangani Al dengan

Al. W3. 87a Penanganan guru

Page 194: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : biasanya di rayu. Kalau pinter

dikasih hadiah gitu.

memberikan hadiah dan

dengan membujuknya

Al. W3. 88 P : Yah mungkin itu aja bu. Terima

kasih banyak bu. Maaf

mengganggu. Iyah makasih bu.

Sakam buat Al nya.

Assalamualaikum.

U : iyah, gak apa-apa.

Waalaikumsalam.

Page 195: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

KODING WAWANCARA PARTISIPAN 1

Partisipan 1 : Ibu Atarijal

Kode : Ar

Sumber Data : Wawancara

Kode Transkrip Pemadatan fakta Koding Kategori

Ar. W1. 1 P : Permisi bu. Ibunya Ar yah? - Ar. W1. 1a -

N : Iyah ada apa mba?

Ar. W1. 2 P : Saya Husna dari UIN bu. Saya

sudah ijin penelitian disini. Nah

yang jadi subjeknya itu anak

ibu, Ar. Sekarang saya minta

tolong buat wawancara bu. Bisa

bu?

Ibu partisipan bersedia di

wawancarai.

Ar. W1. 2a -

N : Oh iyah bisa mba.

Ar. W1. 3 P : Ar apa sudah lama minta

ditemenin ibunya kalau di

sekolah?

Ar selalu minta ditemani hingga

di dalam kelas.

Ar. W1. 3a Ketidakmauan ditinggal

sendiri

N : Iyah mba, selalu minta di

anterin sampe dalem kelas.

Harus saya dudukin dulu di

kursinya.

Ar. W1. 4 P : itu gara-gara kenapa bu? Partisipan hanya mau dekat

dengan ibunya.

Ar. W1. 4a Ketergantungan dengan

orang dewasa N : enggak tau juga mba. Katanya

“maunya sama ibuk”. Gitu aja.

Ar. W1. 5 P : jadi setiap hari harus

ditemenin ibu sampe kelas?

Setiap hari Ar harus ditemani

ibunya.

Ar. W1. 5a Ketergantungan dengan

orang dewasa

N : iyah mba. Kalau gak gitu

nangis.

Ar. W1. 6 P : Tanda-tandanya apa aja bu? Ar. W1. 6a Gejala Kecemasan

Page 196: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

N : Yah nangis dia. Kalau

dirumah itu juga mulai gak mau

sekolah.

Ar menangis dan merengek

tidak mau sekolah sejak di

rumah

Ar. W1. 7 P : Ar itu anak ke berapa bu? Ar merupakan anak tunggal Ar. W1. 7a Faktor Internal :

kelekatan N : anak pertama mba. Satu-

satunya. Yah mungkin karena

itu jadi masih manja.

Ar masih menunjukkan sikap

manja

Ar. W1. 7b

Ar. W1. 8 P : Owh, iyah. Apalagi yah? Emm

mungkin itu aja bu. Mungkin

lain kali saya minta bantuan ibu

lagi untuk wawancara.

- Ar. W1. 8a -

N : Iyah Mba.

Ar. W2. 9 P : ini bu saya mau menindaklanjuti

wawancara yang kemarin,

sebelumnya maaf kalau ganggu

waktu ibu.

Kesediaan orangtua partisipan

untuk di wawancara kembali

Ar. W2. 9a -

N : oh iyah gak apa-apa mba.

Ar. W2. 10 P : Mmm.. pertama saya mau nanya

bu, nama panjangnya Ar . . ?

Nama lengkap partisipan adalah

Muhammad Atarijal Daniswara

Ar.W2. 10a Profil

N : M. . . A. . . D. . .

Ar. W2. 11 P : Owwhh iyah Ar yah.. bukan

Al

- Ar. W2. 11a -

N : Iyah kalau Al yang satunya. . .

Ar. W2. 12 P : tempat tanggal lahirnya bu? Tanggal lahir Ar adalah 8 Maret

2010

Ar. W2. 12a Profil

N : kalau tempat tanggal lahirnya,

lahirnya disini tanggal 8 Maret

2009, eh 2010 mba

Page 197: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Ar. W2. 13 P : Pas masuk TK umur berapa

bu?

Ar masuk TK pada usia 4 tahun Ar. W2. 13a Profil

N : pas masuk TK umur 4 tahun.

Ar. W2. 14 P : Tempat tinggalny disini? Tempat tinggal Ar di

Tasikmadu

Ar. W2. 14a Profil

N : enggak, saya enggak disini,

saya di tasikmadu. Tapi saya

sering kesini. Ada ibu saya

yang tinggal disini.

Ar. W2. 15 P :nama bapaknya siapa bu?

Nama Ibunya?

Nama ayah Ar adalah Dwi

Cahyono

Ar. W2. 15a Profil

N : D. . C. . . saya R. . .

Ar. W2. 16 P :kalau pekerjaan ibunya? Kalau

ayahnya?

Ibu Ar bekerja sebagai pelayan

di warung. Sedangkan ayah Ar

bekerja serabutan.

Ar. W2. 16a Profil

N : saya bantu di warng pecel situ.

Kalau ayahnya serabutan.

Kalau kemarin-kemarin kan di

komisi sepak bola, jadi official.

Kalau saya ikut di warung.

Ar. W2. 17 P : Ar. . . ini anak pertama yah bu?

Anak satu-satunya?

Ar merupakan anak tunggal Ar. W2. 17a Profil

N : iyah anak pertama, anak satu-

satunya

Ar. W2. 18 P : terus kalau minatnya Ar. . . ini

kira-kira apa yah bu? Yah

dalam pelajaran.

Ar lebih condong pada

pelajaran berhitung.

Ar. W2. 18a Minat Ar

N : apa dalam pelajaran? Kalau

dalam pelajaran ayaknya dalam

berhitung. Kalau berhitung

Page 198: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

suka. Kalau disuruh membaca

masih males.

Ar. W2. 19 P : kalau dirumah gitu lebih minat

ke apa bu? Kegiatannya.

Ar lebih sering main di dalam

rumah

Ar. W2. 19a Kurang bersosialisasi

N : emm, main. Main dirumah,

didalem rumah. Jarang kalau

main keluar.

Ar. W2. 20 P : Cita-citanya Ar. . apa? Cita-cita Ar adalah sebagai

polisi

Ar. W2. 20a Profil

N : cita-citanya, polisi.

Ar. W2. 21 P : Kegiatannya Ar. . setelah

pulang sekolah apa ibu?

Sepulang sekolah Ar akan

bermain dan tugas sekolahnya

akan dikerjakan jika ada ibunya.

Ar.W2. 21a Ketergantungan dengan

orang dewasa

N : Kalau pulang sekolah yah

main, kalau ada tugas sekolah

setelah saya pulang kerja baru

dikerjakan. Ditunggui. Kalau

gak ditungguin gak mau

dikerjakan.

Ar. W2. 22 P : Kedekatan sama temen-

temennya gimana bu? Temen-

temennya yang disini.

Ar ketika bermain dengan

temannya akan mudah

menangis

Ar. W2. 22a Emosi

N : Kalau temen-temennya sih

main aja, cuma ini kan memang

nangisan gitu, kayak

disekolahan gitu.

Ar. W2. 23 P : Menurut ibu kenapa Ar

sikapnya kayak gitu?

Ar adalah anak yang sensitif AR. W2. 23a Emosi

N : Gak tau, mungkin sensitif.

Kayak anak perempuan itu.

Page 199: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Ar. W2. 24 P : tapi kalau dari ibu bapaknya

gimana bu? Maksudnya dari bu

perlakuannya seperti apa?

Tidak ada perlakuan lebih dari

ibu dan bapak Ar

AR. W2. 24a -

N : Biasa aja sih. Heheh

Ar. W2. 25 P : kalau dari bapaknya? Tidak ada perlakuan lebih dari

ayah Ar

AR. W2. 25a -

N : dari bapaknya juga biasa aja,

kalau salah yah dimarahin,

Ar. W2. 26 P :kalau ketergantungannya

dirumah lebih kesiapa bu?

Ar lebih dekat dengan ibunya AR. W2. 26a Kelekatan

N : lebih ke saya, kadang ayahnya

kurang sabar kalau disuruh

nemenin atau ngurusin. Kan

kayak nunggu masuk sekolah,

harus nunggu masuk dulu.

Ayahnya kurang sabar jika

menunggu di sekolah

AR. W2. 26b

Ar. W2. 27 P : Ar itu langsung masuk TK

atau pernah PAUD?

Sebelumnya Ar masuk PAUD

di Tasikmadu

AR. W2. 27a Profil

N : Pernah PAUD. Di PAUD yah

biasa sama temen-temennya.

PAUDnya di Tasikmadu sana.

Ar. W2. 28 P : waktu di PAUD apa

ditungguin juga?

Ketika di PAUD, AR juga

awalnya harus ditungguin oleh

ibunya

AR. W2. 28a Ketergantungan dengan

orang dewasa

N : kalau dulu ditungguin, tapi

lama-lama nggak, ditinggal.

Enggak tau ini di TK koq agak

lama.

Di TK tidak mau ditinggal AR. W2. 28b

Ar. W2. 29 P : Trus kalau dulu itu kan pernah

ditunggui terus dilepas, nah bisa

Ar ditungguin oleh tantenya AR. W2. 29a Penanganan Orang Tua

Page 200: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

dilepas itu ketika ibu apain dia

gitu? Perlakuannya ketika apa?

N : dulu itu yang nunggu kan adek

saya yang nungguin, kadang

pas lagi main sama temene kan

lama-lama kan, kan temennya

juga ditinggal, terus mau. Di

TK ini ya wes, tapi ini

mendingan sih mba, dulu malah

nunggu di dalem. Dulu pas

awalnya, awal TK nunggu di

dalem, temen-temennya ibunya

kan rata-rata nunggu di luar, ini

nunggu sendiri di dalem, berapa

lama terus pindah, pindah geser

di depan pintu, Terus lama-

lama ditinggal, tapi yah itu kata

gurunya kalau ditinggal nangis.

Saat di TK, Ar ditungguin

sampai dalam kelas

AR. W2. 29b

Awalnya ibunya menunggu di

dalam kelas, pindah ke depan

pintu, pindah ke luar, lalu

ditinggal.

AR. W2. 29c

Ar. W2. 30 P : dari ibu sendiri nyoba

ngelepas AR nya gimana?

Ar dinasehati oleh ibunya

tentang teman-temannya

AR. W2. 30a Penanganan Orang Tua

N : yah pelan-pelan dibilangin kan

temen-temennya udah gak ada

ditemenini, dulu kan belum

kenal temen-temennya. Kalau

sekarang kan udah akrab.

Saat ini Ar sudah mengenal

teman-temannya

AR. W2. 30b

Ar. W2. 31 P : Terus pernah gak AR itu mulai

rewel dari rumah? Gak mau

sekolah gitu.

Semangat sekolah Ar masih

kurang

AR. W2. 31a Gejala Kecemasan

Page 201: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

N : wooo. Sering. Kayak

semangat sekolahnya itu kurang

gitu. Kalau libur gitu seneng

dia. Waktu mau masuk sekolah

gitu, mulai deh.. adaaa aja

alasannya. Katanya bu guru

sakit gigi, kata bu guru libur,

haha ngarang sendiri. Terakhir

kata bu Ika gitu, kalau saya

tinggal pulang, dianya keluar,

gak mau masuk kelas, berapa

bulan gitu dianya di luar terus.

Terus ta tungguin sampe mau

masuk kelas. Dia cuma mau

masuk kalau udah waktunya

mau berdoa mau pulang. Haha

Ar selalu memberi banyak

alasan agar tidak sekolah

AR. W2. 31b

Jika ditinggal pulang, Ar akan

keluar kelas dan tidak mau

masuk kelas.

AR. W2. 31c

Ar. W2. 32 P : terus ibunya pernah nanya gak

kenapa tadi gak mau masuk

kelas? Waktu PAUD juga gitu

yah?

AR hanya mau ditungguin dan

ditamani ibunya

AR. W2. 32a Penyebab Kecemasan

N : yah katanya maunya ibu

nungguin di dalem. Waktu

PAUD iyah harus ditungguin di

dalem. Gak tau nanti ini di TK

besar.

Ar. W2. 33 P : biasanya itu kalau diliat udah

mulai rewel gitu, biasanya yang

ibu liat sendiri dari AR itu, ciri-

Ciri-ciri Ar yaitu menangis,

diam, tidak mau digandeng,

marah/ngambek.

AR. W2. 33a Ciri-ciri Kecemasan

Page 202: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

cirinya gimana? Apa nangis,

apa deg-degan kayak gitu?

N : Nangis, yah biasanya kalau

udah mau jalan gitu, udah diem

aja, di jalan gitu diem aja, gak

mau digandeng, ngambek, tapi

kalau udah sama temen-

temennya yah udah.

Ar. W2. 34 P : pernah gak sih bu, lain dari

biasanya gitu, biasanya kan

nungguin sampe masuk, nah

pernah gak ibu ngelepasin

sampe depan gerbang atau

gimana, langsung ditinggal

gitu?

AR akan di lepas ketika tiba di

pintu masuk sekolah.

AR. W2. 34a Penanganan Orang Tua

Ketika sudah kegiatan belajar

Ar tidak mau masuk kelas

AR. W2. 34b

Ketika ditinggal, Ar tidak mau

masuk kelas, sehingga setelah

itu ibu Ar menemani lagi di

dalam kelas.

AR. W2. 34c

N : Oh pernah, dulu pernah

sebelumnya, kalau udah

nyampe pintu gerbang yah ta

lepas, ta kasihkan gurunya udah

seperti biasa, paling sama

temennya nangis, kata gurunya

gak papa wes, terus ta tanyain

lagi gurunya, ndak mau masuk

kelas, cuma diluar, yah

dengarkan, kalau ditanya yah

ngerti cuma ndak mau masuk,

cuma didepan pintu gini aja.

Gak mau masuk kelas, terus

Page 203: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

mau masuk kelasnya kalau mau

pulang sama makan jajan.

Mulai hari itu ta tungguin lagi

sampe masuk kelas.

Ar. W2. 35 P : kalau dirumah tetep main

sama temen-temennya yah?

AR jarang bermain dengan

teman-temannya

AR. W2. 35a Kurang bersosialisasi

N : heem, kadang ya sama temen-

temen, kalau di tasikmadu sana

yah sendiri. Soalnya jarang

anak kecil, sepi. Kalau disini

kan banyak temennya, rame.

Ar. W2. 36 P : kalau untuk ininya, apa,

misalkan ditawarain gitu

langsung bisa milih sendiri?

Ar tidak menyukai mainan

seperti anak-anak pada

umumnya. Ia lebih menyukai

mainan-mainan yang berasal

dari barang-barang penting.

Contohnya kunci motor, kunci

mobil, stnk, dan lain

sebagainya.-temannya

AR. W2. 36a

N : iyah, milih sediri. Terus

mainannya aneh-aneh. Gak

mau kalau dikasih mainan

seumurannya itu gak mau.

Maunya yah aneh-aneh, yang di

pake, kayak kunci mobil, kunci

sepeda motor, minta sesuatu tuh

gak ini, sing aneh. Jarang. Dia

hampir gak punya mainan,

maunya yang asli. Dipegang

sampe tidur.

Ar. W2. 37 P : tapi kalau apa-apa gitu pasti

tanya ibu? Ketergantungan?

Ar bisa memilih sendiri bajunya AR. W2. 37a Ketergantungan

N : Ndak, cuma kalau pake baju

ambil sendiri.

Page 204: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Ar. W2. 38 P : tapi kalau dikeluarga gitu yah,

sepupu-sepupunya, apa AR

mau main?

Dalam keluarganya, Arm au

main bersama dengan

sepupunya yang lain, namun

mudah menangis.

AR. W2. 38a Emosi

N : main mba, mainnya lama. Tapi

yah itu, nangisan. Heheh

Ar. W2. 39 P : Terus kalau dari ayahnya itu

gimana tanggepannya?

Ayah Ar jarang mengajak

bicara Ar

AR. W2. 39a -

N : ayahnya terlalu diem sih mba.

Terlalu diem sama anaknya.

Jadi kalau anaknya ngajak

ngobrol, jawabannya cuma

“iya” “iya”.

Ar. W2. 40 P : tapi deket aja yah bu? Meskipun jarang berbicara

dengan ayahnya, Ar tetap dekat

dengan ayahnya

AR. W2. 40a -

N : yah deket.

Ar. W2. 41 P : jadi pertama kali AR itu rewel

mulai PAUD itu?

Ar mulai rewel ketika PAUD AR. W2. 41a Gejala Kecemasan

N : tapi sebenernya sih cuma

awalnya aja nangis, tapi kalau

udah main sama temennya sih

diem.

Ar menangis ketika awal

masuk, jika sudah bermain

bersama temannya, ia akan

berhenti menangis.

AR. W2. 41b

Ar. W2. 42 P : kalau misalkan pelajaran nih,

pernah gak sih ngerjain sendiri?

Ar akan mengerjakan tugas jika

ditemani ibunya

AR. W2. 42a Ketergantungan dengan

orang dewasa

N : kalau pelajaran ngerjain

sendiri, kalau Pr saya bantu

baru dikerjain

Ar. W2. 43 P : kalau pergi sekolah apa harus

dipaksa bu?

Untuk pergi sekolah, Ar harus

dipaksa dan diancam

AR. W2. 43a Penanganan Orang Tua

Page 205: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

N : iyah harus dipaksa sama

diancem, kalau gak mau

sekolah ya wes gak usah

sekolah, akhirnya mau sekolah.

Maunya itu sekolah libur

sekolah libur.

Ar. W2. 44 P : pernah ini gak bu, apa, karena

saking gak mau sekolahnya,

akhirnya sakit anaknya, atau

sebelum berangkat sekolah

dianya pura-pura sakit?

Ar tidak pernah mengalami

sakit secara tiba-tiba jika tidak

mau sekolah

AR. W2. 44a -

N : gak pernah.

Ar. W2. 45 P : setahu ibu kalau dikelasnya itu

AR gimana?

Di sekolah Ar suka bercerita AR. W2. 45a Keaktifan

N : rame gitu, ngomong terus

anaknya, seneng cerita. Tapi

kalau disuruh mengerjakan,

kata bu Ika juga kalau ngerjain

satu baris dua baris, itu yang

garis bawah itu kalau gak

ditungguin ya awes beda.

Jika mengerjakan tugas, Ar

tidak pernah menyelesaikan

tuganya.

AR. W2. 45b

Ar. W2. 46 P : kalau dirumah juga ibaratnya

juga harus ditemenin?

Ar harus ditemani ibunya AR. W2. 46a Ketergantungan dengan

orang dewasa

N : iya. Harus ditemenin.

Ar. W3. 47 P : Assalamualaikum. - - -

N : Waalaikumsalam.

Ar. W3. 48 P : Ibu, ini saya Husna UIN. Maaf

yah bu mengganggu.

- - -

N : Ndak koq mba..

Page 206: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Ar. W3. 49 P : Jadi gini bu, ternyata wawancara

saya masih kurang. Jadi gak

apa-apa yah bu saya nanya-

nanya lagi?

P bersedia untuk diwawancara

kembali

Ar. W3. 49a -

N : enggak, gak apa-apa.

Ar. W3. 50 P : Langsung aja yah bu? - - -

N : Iyah.

Ar. W3. 51 P : Saya mau nanya, keatifannya

Ar di sekolah itu gimana buk?

Dia pernah ikut kegiatan gak?

Kegiatan sekolah gitu?

Ar ikut kegiatan sekolah, seperti

senam pagi, hanya ikut baris

namun tidak mengikuti gerakan

senamnya

AR. W3. 51a Keaktifan

N : ikut, kalau kegiatan sekolah

ikut. Kayak senam pagi itu,

setiap jumat sabtu. Dia ikut

baris mba. Tapi gak pernah

ngikutin gerakannya.

Ar. W3. 52 P : pernah ditanya gak buk itu gara-

gara kenapa?

Ar mengaku malu jika harus

ikut senam

AR. W3. 52a Kepercayaan Diri

N : Malu, katanya kayak anak

perempuan, “laki-laki masa nari

buk”. Gitu katanya.

Ar. W3. 53 P : Trus kalau lomba-lomba gitu

buk, Ar pernah ikut gak?

Ar tidak pernah ikut lomba

yang diadakan sekolah

AR. W3. 53a Kepercayaan diri

N : Owh, gak pernah. Soalnya

kalau disuruh sama gurunya

gitu, jarang mau mba, gak

pernah mau ngikutin. Kalau

dirumah ditanya ngerti, yah

kalau di sekolah gak mau.

Page 207: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Ar. W3. 54 P : pernah ditanya buk itu gara-

gara kenapa?

Ar mengaku malu mengikuti

kegiatan sekolah

AR. W3. 54a Kepercayaan diri

N : Yah kalau ditanya Cuma

“malu” gitu.

Ar. W3. 55 P : owhh gitu. Jadi kegiatan

sekolah yang pernah diikutin itu

apa bu?

Ar tidak pernah mengikuti

kegiatan sekolah

AR. W3. 55a Kepercayaan diri

N : kalau kegiatan sekolah, gak

pernah. Kalau semester ini

katany ada drum band, trus ada

apa gitu. Gak tau, belum dikasih

tau kapan mulainya.

Ar. W3. 56 P : Apa pernah Ar mengalami

pengalaman buruk di

sekolah?berantem sama temen,

atau di marahi gurunya?

Jika bertengkat dengan teman,

tidak lama Ar akan berdamai

lagi dengan temannya

AR. W3. 56a -

N : Yah kalau berantem sama

temen kan biasa mba, kalau

berantem-berantem nanti

baikan lagi.

Ar. W3. 57 P : Tapi ini yah, bukan menjadi

penyebab.

Ar tidak oernah bertengkar

hebat dengan temannya

AR. W3.57a

N : kalau berantem yang serius itu,

enggak, enggak pernah.

Ar. W3. 58 P : Terus, Ar ini pernah sakit dalam

jangka waktu lama gak bu?

Ar tidak pernah sakit dalam

jangka waktu yang lama

AR. W3. 58a

N : Enggak,.

Ar. W3. 59 P : Owh gak pernah? Atau gak

masuk sekolah lamaaa gitu.

Ar pernah tidak masuk sekolah

sampai satu sampai dua minggu

AR. W3.59a Penyebab Kecemasan

Page 208: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Misalkan seminggu, berapa

minggu? Pernah gak?

lamanya karena pulang

kampung

N : Yah pernah kalau gak masuk

sampai satu minggu pernah, dua

minggu pernah. Kan kalau

habis lebaran, saya pulang

kampung jauh.

Ar. W3. 60 P : Owh pulang kampong. Itu

pulang kampung ke mana buk?

Ar dan orangtuanya pulang

kampong ke Temanggung, Jawa

Tengah

AR. W3. 60a -

N : Ke Jawa tengah sana, ke

Temanggung. Kalau lebaran

biasanya sampai dua minggu.

Ar. W3. 61 P : Tapi itu, pulang kampungnya

itu ketika udah sekolah, atau

masih libur?

Jika pulang kampung, libur

sekolah Ar lebih panjang 1

minggu dari jadwal sekolah

AR. W3. 61a

N : Masih libur, kalau dari sekolah

kan Cuma satu minggu kan

kadang. Jadi kalau pulang

kampong seminggu, saya

nambahin satu minggu lagi.

Ar. W3. 62 P : owh jadi temen-temennya udah

masuk, Ar nya belum masuk

yah?

Ketika teman-teman Ar sudah

masuk sekolah setelah liburan,

Ar belum masuk sekolah karena

masih di kampung

AR. W3. 62a

N : Iyah.

Ar. W3. 63 P : Tanda-tanda dia udah mulai gak

mau sekolah itu apa bu?

Ar tidak mau sekolah jika ada

keinginannya yang belum

dipenuhi

AR. W3. 63a Penyebab Kecemasan

Page 209: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

N : Kalau ini, kalau keinginannya

gak diturutin. Kadang apa yah,

kalau misalkan mau mandi gitu

saya minta buru-buru, udah

masuk kamar mandi, dia kayak

marah gitu, kadang rewel,

kadanga nggak. Kadang abis

rewel gitu, kalau udah sama

gurunya yah diam.

Ar mulai rewel berangkat

sekolah jika disuruh bergegas

oleh ibunya

AR. W3. 63b

Ar. W3. 64 P : Kalau tanda-tanda fisiknya ada

gak bu? Selain nangis?

Tanda-tanda Ar mulai cemas

yaitu menangis

AR. W3. 64a Gejala Kecemasan

N : kalau tanda-tanda gitu enggak,

yah nangis itu, air matanya.

Ar. W3. 65 P : owh nangis aja? - - -

N : iyah.

Ar. W3. 66 P : biasanya yang membuat mood

Ar berubah itu apa bu?

Ada keinginan Ar yang tidak

diturutin

AR. W3.66a Penyebab Kecemasan

N : yah ada maunya yang gak

diturutin itu.

Ar. W3. 67. P : Kan ibu sama bapak udah tau

yah Ar ini sulit

dilepas/ditinggal, nah menurut

ibu sama bapak itu karena apa?

N : mungkin masih, mau main, dia

kan kalau main sama temen-

temannya kan belum terlalu

akrab.

Ar rewel ketika di sekolah,

dianggap orangtua karena

belum mengenal teman-

temannya

AR. W3. 67a -

Page 210: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Ar. W3. 68 P : terus ngeliat kondisi AR yang

kayak gitu, apa usakha apa gitu

yang bapak sama ibuk lakuin?

Ibu Ar menasehati Ar jika ia

tidak mau sekolah

AR. W3. 68a Penanganan Orang Tua

N : Yah nasehatin aja sih.

Ar. W3. 69 P : kalau diganggu teman gitu, apa

gak jadi masalah bagi Ar?

Setelah bertengkar dengan

temannya. Ar akan berdamai

kembali

AR. W3. 69a

N : biasa mbak, terus nanti kan

sama temene lagi.

Ar. W3. 70 P : tapi bukan sebab Ar gak mau

sekolah kan yah?

AR. W3. 70a

N : enggak.

Ar. W3. 71 P : terus kalau untuk keaktifan di

kelasnya gimana buk?

Ar adalah anak yang aktif AR. W3. 71a Keaktifan

N : kalau aktif sih aktif, tapi kalau

apa sih, kalau, bukan orang

yang diem. Kalau di pelajaran

kayak agak ini, kalau berhitung

bisa, kalau disuruh nulis atau

mewarnai itu susah.

Dalam pelajaran, Ar masih sulit

untuk menulis dan mewarnai

AR. W3. 71b

Ar. W3. 72 P : Yah mungkin itu aja kali yah bu. AR. W3. 72a

N : iyah, kalau saya gak bales sms

saya gak punya pulsa.

Langsung dateng ke rumah aja.

Ar. W3. 73 P : iyah bu, maaf ngerepotin.

Assalamualaikum.

N : iyah, waalaikumsalam.

Page 211: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

KODING WAWANCARA PARTISIPAN 2

Partispan 2 : Ayah Athala

Kode : K

Sumber Data : Wawancara

Kode Transkrip Pemadatan fakta Koding Kategori

K. W1. 1 P : Assalamualaikum. Maaf pak

yah ganggu sebelumnya.

- K. W1. 1a -

K : owh iyah mba ndak apa-apa.

K. W1. 2 P : langsung saja yah pak? K bersedia untuk

diwawancarai

K. W1. 2a -

K : Iyah mba silahkan

K. W1. 3 P : Nama bapak siapa? Ayah Al bernama

Kaman

K. W1.3a Profil

K : Kaman

K. W1. 4 P : Pekerjaan bapak apa yah pak

kalau boleh tau?

K bekerja di bengkel

Auto 2008.

K. W1. 4a Profil

K : ehh, saya kerja di bengkel

Auto 2000. Tau yah? Di

depannya RST, rumah sakit

tentara itu.

K. W1. 5 P : owh iyah. Ini saya langsung

nanya tentang Al yah pak.

Yang bapak tau dari Al

kegiatan disekolah itu seperti

apa yah pak?

K mengetahui bahwa Al

jika di sekolah adalah

anak yang aktif namun

sedikit cengeng. Jadi

hanya ingin dengan

ibunya.

K. W1. 5a Ketergantungan

dengan orang dewasa

Page 212: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : kalau kegiatan di sekolah

yang saya tau, anak saya itu

hiperaktif, pinter memang,

Cuma itu sedikit cengeng.

Kalau mau masuk kelas itu,

yah maklumlah, masih anak

terakhir, jadi masih, kalau

orang jawa bilang itu “mbo-

mboan”, jadimasih pengen

sama ibuknya. Tapi kalau

udah masuk kelas, gurunya

bilang itu istilahnya dia kayak

asisten gurunya gitu, jadi

setiap ada apa-apa gitu, dia

yang ngingatkan.

Ketika di kelas, Al akan

menjadi asisten gurunya,

karena ia selalu bisa

menjawab pertanyaan

gurunya.

K. W1. 5b Keaktifan

K. W1. 6 P : kalau untuk dirumahnya

seperti apa pak?

Al jika di rumah mencari

perhatian orang lain

K. W1. 6a -

K : kalau dirumahnya yahh

sedikit manja, istilahnya

caper lah, cari perhatian.

K. W1. 7 P : Kan kalau di sekolah

hiperaktif yah, nah kalau di

rumah apa seperti itu juga?

Al jika dirumah lebih

manja disbanding

saudaranya yang lain.

K. W1. 7a -

K : sama, jadi sedikit cari

perhatian, jadi dari

Page 213: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

saudaranya yang lain dia itu

lebih menonjol cari

perhatiannya.

K. W1. 8 P : kalau interaksi sama teman-

temannya yang bapak tau

seperti apa?

K mengetahui Al sebagai

anak yang supel dan

cepat akrab dengan

teman-temannya

K. W1. 8a Interaksi dengan

temannya

K : yang saya tau dia itu supel,

cepet akrab sama teman-

temannya.

K. W1. 9 P : Kalau untuk teman-temannya

di rumah?

Teman-teman Al sering

datang ke rumah Al,

namun Al jarang mau

bermain keluar rumah.

K. W1. 9a Kurang bersosialisasi

dengan orang lain

K : sama, sering istilahnya

dateng ke rumah nyari. Kalau

dia jarang ke rumah

temennya, justru temennya

yang nyari ke rumah.

K. W1. 10 P : kalau untuk keluar rumah

pernah ?

Al jarang keluar rumah K. W1. 10a Kurang bersosialisasi

dengan orang lain

K : jarang.

K. W1. 11 P : jarangnya itu karena apa pak

kira-kira?

K mengajarkan pada Al

sejak kecil untuk tidak

sering keluar rumah

K. W1. 11a Kurang bersosialisasi

dengan orang lain

K : kalau dia istuilahnya memang

gak pernah keluar rumah, pun

deket jalan atau apa, memang

Page 214: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

sejak kecil saya latih dia itu

supaya enggak sampe mudah

bermain lah seperti iu.

K. W1. 12 P : kalau dirumah itu, Al lebih

dekat dengan siapa?

Al lebih dekat dengan

ibunya

K. W1. 12a -

K : dia lebih dekat sama

mamanya.

K. W1. 13 P : menurut bapak, apa ada

pengalaman buruk ketika

disekolah gitu, yang

menyebabkan Al itu masih

sulit dilepas dengan ibunya?

Mulai sejak awal Al di

antar oleh ibunya, segala

sesuatu dengan ibunya.

K. W1. 13a Ketergantungan

dengan orang dewasa

K : yang saya tau itu mulai sejak

awal, mulai sejak PAUD kan

di situ sekolahnya. Jadi mulai

sejak awala mamanya itu kan

nganter jadi selalu, otomatis

sedikit-sedikit mama, sedikit-

sedikit mama. Jadi memang

belm pernah di sekolahan itu

di tinggal. Tapi kalau udah

masuk lain lagi, kalau udah

masuk kelas, udah itu, udah

sama temennya lain lagi,

memeperhatiakan pelajaran.

Ketika masuk kelas, ia

akan meperhatikan

pelajaran

K. W1. 13b -

Page 215: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K. W1. 14 P : kalau dari bapak sebagai

orangtua, tindakan yang

bapak lakuin apa supaya Al

ini gak terlalu bergantung

sama ibu atau bapaknya?

K berusaha menakut-

nakuti Al agar Al tidak

terlalu bergantung pada

ibunya

K. W1. 14a Penanganan orang tua

K : untuk antisipasi seperti itu,

saya sering istilahnya

menakuti, istilahnya kita

takut-takuti gitu. Supaya

mendidik dia itu salah. Tapi

gak sering-sering seperti itu.

K. W1. 15 P : contoh ditakut-takutinya

seperti apa yah pak?

Contohnya ketika ibunya

sedang repot melayani

pembeli, Al terkadang

meminta untuk

diperhatikan, K akan

mengancam Al dijewer

agar Al takut.

K. W1. 15a Penanganan orang tua

K : yah contohnya, waktu

mamanya itu sibuk, itu kan

dia seringa cari perhatian

supaya diperhatikan ibunya,

kita kasih tau gak boleh gitu,

nanti kalau gitu nanti saya

jewer kupingnya, akhirnya

dia takut.

K. W1. 16 P : jadi lebih nurut sama

bapaknya yah?

Al lebih patuh dengan

ayahnya (K)

K. W1. 16a

Page 216: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : iyah lebih nurut. Kalau sama

mamanya biarpun dimarahi

tapi teteap manja.

K. W1. 17 P : Waktu mau masuk sekolah

gitu, yang bapak tau tanda-

tandanya Al menolak sekolah

itu seperti apa pak?

Menurut K, Al tidak

pernah menunjukkan

keengganan bersekolah

(malas sekolah)

K. W1. 17a Gejala kecemasan

K : kalau selama ini saya belum

pernah tau dia malas sekolah.

karena dia bangunnya itu

lebih awala dari yang lain.

Dia malah kalau bangunnya

kesiangan dia marah.

K. W1. 18 P : tapi ketika samapai disekolah

sikapnya itu seperti apa bapak

tau gak?

Menurut K, Al akan

selalu dekat dengan

ibunya, sebelum masuk

kelas pun harus

ditemenin ibunya.

K. W1. 18a Ketergantungan

dengan orang dewasa

K : setahu saya kalau di sekolah

itu tetep gandeng sama

mamanya, sebelum masuk

sekolah itu harus di temenin

mamanya.

K. W1. 19 P : pernah gak dari orang tua itu

antisipasi, kalau udah

disekolah itu yah udah dilepas

gitu pak?

Al pernah di lepas,

namun guru tidak

menyanggupi untuk

menangani Al.

K. W1. 19a Penanganan orang tua

Page 217: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : Pernah, justru bu gurunya

yang kewalahan.

K. W1. 20 P : kewalahan kenapa pak? Al tidak mau masuk

kelas jika tidak ditemani

ibunya

K. W1. 20a Ketergantungan

dengan orang dewasa

K : yah istilahnya nangis, gak

mau masuk kelas, kalau gak

dimasukkan sama mamanya.

Al akan menangis dan

menolak masuk kelas

K. W1. 20b Gejala kecemasan

K. W1. 21 P : nah setahu bapak koq gitu,

harus ditemeni dulu gitu?

Menurut K, sikap Al

ditunjukkan karena Al

anak bungsu, sehingga

masih merasa manja.

K. W1. 21a Penyebab kecemasan

K : yah selama ini yang saya tahu

karena anak terakhir, minta

diperhatikan gitu.

K. W1. 22 P : tadi antisispasinya seperti apa

pak?

K memberi pengarahan

kepada Al jika tidak mau

sekolah TK, maka tidak

bisa naik ke SD.

K. W1. 22a Penanganan orang tua

K : yah itu tadi, ditakut-takuti, di

kasih pengarahan, takutnya

kan kalau keterusan, nah gini

kalau mau ke kelas satu

gimana. Yah gitulah, tapi dia

dengan, dikasih tau kalau gak

mau di TK ae gak usah kelas

satu. Nah dia mau, istilahnya

mau masuk sendiri. jadi dia

gak , tapi untuk kedepannya

Page 218: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

dia mulai agak lumayan, jadi

dia udah gak terlalu

tergantung sama mamanya.

K. W1. 23 P : kalau untuk antisispasi di

sekolah, kalau supaya

langsung dilepas gitu gimana

pak?

K pernah mengantar Al

sampai gerbang, ketika

Al diantar K, Al tidak

menangis. Al langsung

masuk barisan.

K. W1. 23a Penanganan orang tua

K : yah itu tadi jadi saya pernah

saya antar saya liat gimana sih

anak ini, tapi kalau saya yang

ngantar dia langsung masuk,

tanpa nangis. Dia langsung

masuk barisan langsung

masuk kelas. Makanya itu

kalau terlalu manja gitu,

amamnya telpon ke saya, ini

bapakmu ta telpon, di kasih ke

anaknya, dianya langsung

nurut.

Ketika dengan ibunya,

dan Al rewel, ibu Al

akan menelpon K

sehingga Al takut dan

tidak lagi rewel.

K. W1. 23b Penanganan orang tua

K. W1. 24 P : biasanya Al ini agak rewel di

sekolah itu gara-gara apa pak

setahu bapak?

Al akan takut jika ada

guru baru atau

mahasiswa yang datang

ke sekolahnya.

K. W1. 24a Penyebab kecemasan

K : kalau saya, masalah temen

enggak, masalah bu guru

Page 219: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

enggak, cuma kalau ada guru

baru, atau ada mahasiswa

baru yang kesitu untuk

ngecek, nah itu baru dia takut.

Jadi kalau ada guru yang gak

kenal, dianya itu gak mau.

Jadi gurunya kalau itu yah itu

aja.

K. W1. 25 P : Kalau untuk orang baru

dirumah. Apa sikapnya kayak

gitu?

Al jika dirumah bisa

menyesuaikan diri

dengan orang baru

K. W1. 25a -

K : kalau orang baru dirumah,

kalau dia kenal ini saudaranya

gak ada masalah, kalau

dirumah gak ada masalah.

K. W1. 26 P : kalau belum dikenalkan? Ketika di rumah jika ada

orang yang belum di

kenal dia hanya dia,

tidak bereaksi seperti di

sekolah.

K. W1. 26a -

K : kalau belum dikenal yah dia

diem aja, cuma ngeliatin. Tapi

kalau disekolah ada yang gak

dikenal, dia langsung nangis.

K. W1. 27 P : Bapak pernah nanya gak ke

anaknya kenapa?

Al mengaku tidak kenal

dengan guru baru,

sehingga dia tidak mau

dengan guru baru.

K. W1. 27a Penyebab kecemasan

K : soalnya eee, dia ngomongnya

gak kenal gitu, saya gak mau

guru itu. Gitu.

Page 220: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K. W1. 28 P ; jadi kalau menurut orang tua,

bapak dan ibu, Al ini kenapa

yah?

K menyimpulkan bahwa

Al jika sudah dekat sama

seseorang, tidak mau

dengan orang yang lain.

K. W1. 28a Penyebab kecemasan

K : jadi anak itu kalau sudah suka

sama seseorang kalau sudah

suka gak mau sama yang lain,

istilahnya gak mau

menduakan yang lain.

K. W1. 29 P : terus setahu bapak, selain

nangis, kalau Al sudah mulai

takut ditinggal ibunya itu

tanda-tandanya apa aja pak?

Jika dari rumah Al sudah

menunjukkan

keengganan bersekolah,

maka orang tua akan

menunggui Al di sekolah

K. W1. 29a Gejala kecemasan

K : itu udah keliatan dari rumah,

kalau dari rumah udah gak

mood, berarti harus ditunggui

di sekolah. kalau gak

ditunggui wah bahaya.

K. W1. 30 P : keliatan dari apanya pak? Keengganan Al

bersekolah terlihat dari

wajahnya. Seperti

cemberut, tidak mau

bercanda, dan tidak

banyak bicara.

K. W1. 30a Gejala kecemasan

K : keliatan dari mukanya,

istilahnya jarang bicara, atau

sudah mukanya camberut,

gak mau bercanda, nah itu

udah mulai, nah kita harus

waspda. Pasti anak ini bakal

Page 221: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

purik. Kalau dari rumah udah

mulai ceria, nah wah enak ini.

K. W1. 31 P : biasanya kalau dari rumah

udah mulai cemberut itu

biasanya gara-gara apa pak?

Keengganan Al untuk ke

sekolah, biasanya

bermula dari bangun

kesiangan.

K. W1. 31a Penyebab kecemasan

K : yah itu, biasanya karena

bangun kesiangan, bangun

gak dibangunin. Karena anak

saya yang satu ini meskipun

cowok tapi rajin sekali, jadi

subuh gitu dia udah bangun.

K. W1. 32 P : untuk tugasnya setahu bapak

Al ini gimana?

Menurut K, Al akan

mengikuti kegiatan yang

dia sukai.

K. W1. 32a -

K : setahu saya anak ini dalam

masalah kegiatan anak ini

pilih-pilih, mana yang dia

sukai, dia mau belajar, tapi

kalau yang gak disukai dia

gak mau ikut.

K. W1. 33 P : kalau untuk kegiatan

disekolahitu apa Al aktif

ngikutin pak?

Al tidak pernah mau ikut

kegiatan sekolah.

misalnya baris-berbaris

K. W1. 33a -

K : kalau kegiatan di sekolah itu

dia cuma satu, drum band.

Tapi kalau kayak baris

Page 222: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

berbaris dia sama sekali gak

suka.

K. W1. 34 P : apa ikut drumband itu mulai

dari sekarang atau baru

sekarang?

Menurut K, Al

mengikuti kegiatan

drumband dari TK nol

kecil

K. W1. 34 -

K : mulai dari nol kecil sudah

mulai ikut sampai sekarang

ini.

K. W1. 35 P : Sebelumnya apa anak ini

pernah gagal pak? Misalkan

gagal ikut lomba gitu

akhirnya dia gak pernah mau

ikut, aktivitas sekolah lagi

gitu, atau lomba disekolah

lagi?

Al tidak pernah mau

mengikuti lomba-lomba

K. W1. 35a -

K : kalau anak saya ini gak

pernah mau ikut-ikut lomba.

K. W1. 36 P : nah itu gara-gara apa pak? Al tidak pernah mau ikut

lomba, berbeda dengan

kakanya yang sering

mendapat juara dalam

perlombaan.

K. W1. 26a -

K : gak tau, tapi anak saya ini

kalau masalah ikut lomba-

lomba emang gak pernah

mau. Saya juga heran. Tapi

kalau kakaknya dulu itu

sering juara. Tapi kalau ini dia

gak pernah ikut lomba.

Page 223: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K. W1. 37 P : tapi kalau sebenarnya dari

kemampuannya pak?

Al secara kemampuan

lebih unggul di banding

kakaknya.

K. W1. 37a -

K : kalau dari kemampuan

sebenarnya diatas kakaknya.

Kalau aksinya, itu lebih

unggul, dan memorinya lebih

tajem.

K. W1. 38 P : itu diliat dari apanya yah pak? Al ketika di kelas aktif

menjawab pertanyaan

gurunya.

K. W1. 38a -

K : dari kesehariannya di

sekolahnya itu. Di kelas

gurunya itu Al suruh diem,

biar ngasih kesempatan ke

teman-temannya baut

jawab.makanya dia dijuluki

asisten guru itu.

K. W1. 39 P : Setahu bapak penanganan

dari gurunya ini seperti apa

yah pak supaya Al tidak

bergantung pada ibunya?

Menurut K, Al adalah

anak kesayangan

gurunya.

K. W1. 39a -

K : terus terang sebenarnya Al ini

disayang sama gurunya, jadi

kalau udah masuk kelas,

sudah digandeng sama

gurunya gitu. Dideketi.

Page 224: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K. W1. 40 P : mungkin dalam proses belajar

mengajar, ada tindakan lain

gitu pak selain perhatian?

Al ketika di kelas aktif

menjawab pertanyaan

dari gurunya, sehingga

terkadang Al harus

diminta diam untuk

memberi kesempatan

kepada temannya

K. W1. 40a -

K : itu jadi kalau diberi

pertanyaan Al ini disuruh

diem, supaya memberi

kesempatan yang lain untuk

jawab.

K. W1. 41 P : kalau untuk di sekolah itu Al

lebih deket sama siapa

temennya?

Al lebih banyak bermain

dengan teman-teman

perempuannya

K. W1. 41a Interaksi dengan

teman

K : itu mamanya bilang kalau di

sekolah lebih disenangai

teman cewe-cewenya dari

pada teman cowoknya.

K. W1. 42 P : kalau untuk percaya dirinya

ke teman-temannya gimana?

K menganggap Al

kurang memiliki

kepercayaan diri

K. W1. 42a Penyebab kecemasan

K : kalau saya kira masih kurang,

saya anggap masih 70% lah.

K. W1. 43 P : perbedaan antara semester

satu sama semester sekarang

itu apa ada peribahan pak?

Orang tua Al sudah

memberikan pengarahan

ke Al untuk persiapan ke

SD

K. W1. 43a Penanganan orang tua

K : mau naik ke kelas satu ini

mamanya udah antisipasi, jadi

dikasih tau kalau mau masuk

Page 225: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

SD haru mau ditinggal, jadi

sekarang udah mulai agak

ngerti.

K. W1. 44 P : owh iyah, mungkin ini yang

terakhir yah pak. Jadi dari

orang tua buat Al kedepannya

seperti apa yah pak?

K berharap Al bisa lebih

percaya diri

K. W1. 44a -

K : mungkin supa lebih percaya

diri.

K. W1. 45 P : jadi apa sebenarnya takut

disekolah atau kurang

percaya diri?

Menurut K, Al terlalu

bergantung pada ibunya.

K. W1. 45a Ketergantungan

dengan orang dewasa

K : disamping kurang percaya

diri, dia juga terlalu

bergantung sama mamanya.

Jadi inginnya selalu diikuti

dan diperhatikan.

K. W1. 46 P : dari bapak sama ibu apa

pernah ngasih pancingan atau

ngejanjikan ke anak nagasih

anak apa gitu?

K pernah memberikan

stimulus (pancingan)

agar Al mau

memperbaiki

perilakunya, namun tidak

sering untuk

menghindari

K. W1. 46a Penanganan orang tua

K : kalau menurut saya pribadi

sih satu dua kali gak masalah,

itu menurut saya jelek mba,

jadi jarang saya seperti itu,

Page 226: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

kadang-kadang aja, takutnya

kedeoannya malah lebih

jelek, malah inginnya berbuat

yan baik, tapi ada embel-

embelnya.

ketergantungan dengan

apa yang akan diberikan.

K. W1. 47 P : mungkin itu dulu pak yang

saya tanyakan. Maaf

mengganggu waktunya.

Assalamualaikum.

- K.W1. 47a -

K : owh iyah gapapa, sama-sama.

Iyah. Waalaikumsalam.

Page 227: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

KODING WAWANCARA PARTISIPAN I

Partisipan I : Ayah Atarijal

Kode : DC

Sumber Data : Wawancara 1

Kode Transkip Pemadatan Fakta Koding Kategori

DC. W1. 1 P : Assalamualaikum. Maaf yah

pak mengganggu waktunya.

- - -

DC : Waalaikumsalam. Iyah mba

gak apa-apa.

DC. W1. 2 P : saya langsung aja yah pak

wawancaranya?

DC bersedia untuk

diwawancarai

DC. W1. 2a -

DC : iyah silahkan mba.

DC. W1. 3 P : nama lengakap bapak siapa? Nama lengkap DC

adalah Dwi Cahyono

DC. W1. 3a Profil

DC : Dwi Cahyono

DC. W1. 4 P : kalau boleh tau, pekerjaan

bapak apa?

Pekerjaan DC adalah

bekerja di warung pecel

DC. W1. 4a Profil

DC : saya kerja bareng istri saya

mba. Di warung pecel.

DC. W1. 5 P : yang bapak tau dari kegiatan

belajar Ar itu seperti apa?

Ar akan mengerjakan

tugas rumahnya sendiri

jika perasaan hatinya

(mood) nya sedang baik

DC. W1. 5a Kemampuan

berkonsentrasi

DC : kita ngajarin, kita tungguin

gitu, dia gak mau ngerjain

kadang, malah bercanda.

Kalau kita tungguin gitu

malah gak konsen kadang.

Page 228: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Jadi kalau lagi mood, dia

ngerjain sendiri.

DC. W1. 6 P : itu tanpa ditemenin? - DC. W1. 6a -

DC : iyah tapi gak tiap hari. Pas

lagi moodi pasti gitu mba.

DC. W1. 7 P : minatnya Ar itulebih ke hal

apa yah pak?

Ar suka berhitung DC. W1. 7a -

DC : dia seringnya itu mba,

seneng berhitung. Kayak

hitung-htiung apa. dia seneng.

DC. W1. 8 P : untuk cita-citanya bapak tau

apa?

Ayah Ar tidak

mengetahui cita-cita Ar

DC. W1. 8a -

DC : kalau untuk cita-citanya

saya masih belum tau.

Soalnya dia juga kalau

ditanyain ya gitu.

DC. W1. 9 P : kalau kedekatannya sama

teman-temannya bapak tau?

Ar sosok yang cepat

akrab dengan orang baru,

namun jika bermain

dengan temannya, ia

mudah terpancing emosi.

DC. W1. 9a Interaksi dengan

orang lain

DC : kalau sama teman-temannya

dia dekat kalau teman sebaya

dia gampang kenal gitu,

dekat. Tapi kalau Ar itu

anaknya itu kalau dimarahi

atau apa gitu sama temennya

udah gak mau. Purik gitu lho

Page 229: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

mba. Tapi kalau sama

siapapun ketemu meski dia

gak kenal, dia cepet akrab.

DC. W1. 10 P : kalau untuk teman-temannya

dirumah itu gimana?

Ar dengan temannya

sudah akrab.

Al. W1. 10a Interaksi dengan

orang lain

DC : yah itu, sebenernya yo

akrab, tapi gitu, kalau main

yah bareng-bareng gitu.

DC. W1. 11 P : sering main di luar rumah

atau lebih banyak main di

dalem rumah?

Ar lebih banyak bermain

diluar rumah jika teman-

temannya tidak ada aia

akan bermain di dalam

rumah saja.

DC. W1. 11a -

DC : biasanya kan kalau disini

lebih banyak di luar rumah,

tapi kalu diliat teman-

temannya gak ada dia yah

nonton TV.

DC. W1. 12 P : kalau untuk di teman-teman

sekolahnya bapak taunya

seperti apa?

Ayah Ar kurang tau

kondisi Ar ketika di

sekolah, yang lebih tau

yaitu ibunya.

DC. W1. 12a -

DC : kalau untuk disekolahnya

saya sih kurang tau mba,

karena kan belum kesana, jadi

kalau di sekolah yang lebih

tau ibunya.

Page 230: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

DC. W1. 13 P : bapak tau sebenarnya Ar ini

kenapa kalu di sekolah?

Ar di sekolah tidak bisa

di ganggu, sedikit di

ganggu dia akan marah.

DC. W1. 13a Emosi

DC : kalau di sekolah apa yah?

Kalau kena sedikit gitu gak

mau, udah ngambek gtiu lho

mbak.

DC. W1. 14 P : yang saya tau Ar ini sulit

lepas dari ibunya yah?

Saat ini Ar sudah bisa

ditinggal

DC. W1. 14a Ketergantungan

dengan orang dewasa

DC : kalau sekarang udah bisa

ditinggal mbak.

DC. W1. 15 P : nah kalau semester dulu itu

karena apa yah?

Ar merasa cemas di

sekolah karena belum

mengenal teman-

temannya.

DC. W1. 15a Penyebab kecemasan

DC : karena mungkin waktu itu

kan dia masih belum

mengenal temannya, jadi

masih pengen sama orang

tuanya. Kalau sekarang kan

udah kenal, jadi udah sama

teman-temannya.

DC. W1. 16 P : kalau maslah di sekolah kira-

kira ada gak pak?

Ar ketika di sekolah,

serikali mengganggu

dengan temannya.

Namun jika ia diganggu

temannya, dia akan

marah.

DC. W1. 16a Emosi

DC : kalau di sekolah menurut

ibunya dia itu sering usil.

Temannya sedang apa dia

Page 231: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

usil. Tapi kalau dianya

diusilin ngambek.

DC. W1. 17 P : penyebab selain belum kenal

temannya apa ada pak? Atau

ada pengalaman buruk?

Ar akan rewel ketika di

sekolah, jika ada

keinginannya yang

belum diturutin oleh

orang tuanya.

DC. W1. 17a Penyebab Kecemasan

DC : kalau perlakuan buruk

kayaknya enggak mba yah,

biasanya dia itu gini,

misalkan mau jajan tapi gak

dituruti dia ngambek. Terus

dia gak mau.

DC. W1. 18 P : jadi permintaannya itu

sebelum berangkat sekolah?

Jika sebelum ke sekolah,

keinginannya sudah

diturutin, Ar akan ceria.

DC. W1. 18a Penyebab kecemasan

DC : iyah, kalau berangkat

sekolah harus beli ini, beli ini,

gitu jadi, beli jajan, beli susu.

Kalau udah dibeliin dia ceria.

DC. W1.19 P : kalau untuk pas ketika awal

itu pagi sebelum pergi ke

sekolah gimana?

Saat pagi hari ketika

akan pergi ke sekolah,

Ar tidak menunjukkan

tanda-tanda

ketidakinginan untuk

pergi bersekolah.

DC. W1. 19a Gejala kecemasan

DC : biasa aja.

DC. W1. 20 P : kalau sekolah apa harus

dipaksa pak?

Jika saat pagi hari Ar

tidak menampakkan

DC. W1. 20a Gejala kecemasan

Page 232: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

keenganannya untuk

pergi sekolah, maka akan

terus begitu sampai di

sekolah.

DC : owh enggak, anak ini kan

kadang kalau kita paksa

secara langsung anak ini kan

sudah ngambek. Kalau dari

mau berangkat sekolah enak,

yah di sekolah yo enak.

Karena kan tergantung tempat

kerja kita kan disni, di kerto,

sedangkan tempat tinggal

saya kan di tasikmadu. Nah

waktu dia tidur kan msih kita

bopong gitu lho nah itu

menururt saya itu mood nya

tidak enak, lagi enak tidur

diajak berangkat yah, nah dari

situ mbak.

Ar akan rewel di

sekolah, ketika Ar harus

dibangunin secara paksa

ketika akan ke sekolah.

DC. W1. 20b Penyebab kecemasan

DC. W1. 21 P : interaksi sama keluarga

seperti apa yah pak?

Ar adalah anak yang di

nilai oleh ayahnya

banyak berbicara, Ar

juga berani

menyampaikan

DC. W1. 21a Interaksi dengan

orang lain

DC : kalau sama keluarga baik

mba, anaknya ini apa yah,

ngomong gitu lho, sama ibu saya

Page 233: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

sama semua saudar-saudara saya

juga gitu. Dia tuh kalau

keberatan dia berani ngomong.

Kalau sama orang dia cepet gaul,

dia berani kenal.

pendapatnya, dan mudah

bergaul dengan orang

lain

DC. W1. 22 P : menurut bapak itu antusiasnya

ke sekolah itu gimana?

Ar memiliki kemauan

untuk sekolah, namun

setiap berangkat sekolah,

Ar harus diberikan

sesuatu agar mau ceria

ketika di sekolah.

DC. W1. 22a Semangat untuk

bersekolah

DC : antusiasnya itu dia seneng,

punya kemauan, tapi yah itu

pas waktunya sekolah dia

berangkat, meskipun agak-

agak ngantuk dia tetep

berangkat, Cuma kan yah,

kalau dia minta jajan gitu kita

kasih. Wes ceria lagi dia.

DC. W1. 23 P : kan deket banget kan yah

sama ibunya, kan harus

ditemenin dulu yah? Nah itu

yang bapak tau itu sudah

berapa lama?

Ar mengalami

kecemasan, atau sulit

untuk pergi ke sekolah

saat masih di TK kecil

DC. W1. 23a -

DC : itu yang saya tau TK kecil

aja tuh mba, abis TK besar

sudah bisa lepas sendiri. kalau

dia mood gitu, pulang-pulang

sendiri, apa sendiri,

Page 234: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

DC. W1. 24 P : kalau untuk aktivitasnya di

sekolah yang dia ikutin apa pak?

Ayah Ar mencoba untuk

mengajak Ar berenang,

agar Ar dapat aktif di

kegiatan-kegiatan lain.

DC. W1. 24a Penanganan orang tua

DC : kemarin itu kita nyoba

renang, karena kan kalau

mewarnai dulu kan sudah ada,

cuma kan dia gak minat gitu

lho, kalau renang kan kidang

kadang kita jalanjalan

ngajaknya renang.

DC. W1. 25 P : reesponnya dia gimana pak

ketika diikutkan renang?

Ar menyukai berenang DC. W1. 25a -

DC : senang juga. Kadang juga

kalau udah mau waktunya

renang, reanang kan hari rabu,

sebelum hari rabu itu, dia

sudah ngingetin, yah besok

renang, oh ya wes renang yah.

DC. W1. 26 P : itu renang dari sekolah yah,

yang nyediain yah?

- DC. W1. 26a -

DC : heem dari sekolah ada

mbak.

DC. W1. 26 P : nah kalau sebelum-

sebelumnya kan Ar belum

ikut kegiatanya di sekolah

yah, nah itu karena apa?

Ar ikut ekstrakurikuler

ketika di TK besar

DC. W1. 27a

Page 235: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

DC : ekstrakurikulernya

kayaknya TK besar ini mba.

DC. W1. 27 P : yang kemarin itu kan belum

mau ikut yah, nah itu karena

apa?

Ekstrakurikuler

disediakan sekolah untuk

kelas TK besar.

DC. W1. 28a

DC : setahu saya gini, yang ikut

ekstrakurikuler hanya TK

besar aja, jadi kalau masih nol

kecil masih belum bisa, masih

ada ketergantungan sama

orang tua. Kalau nol besar kan

guru-gurunya masih bisa

dampingin gitu lho mba.

DC. W1. 28 P : kalau dari orang tua supaya

Ar bisa dilepas dari ibunya

supaya gak rewel itu seperti

apa pak?

Ar di nilai masih manja

terhadap ibunya. Jika

tidak diantar berangkat

sekolah oleh ibunya, Ar

akan marah dan tidak

mau sekolah.

DC. W1. 28a Ketergantungan

dengan orang dewasa

DC : kalau itu kita harus lebih,

pengennya sih kita seperti

anak lainnya, Cuma kan

kadang namanya anak kecil

masih ada pengennya sama

ibuknya. Berangkat sendiri

pulang sendiri gitu lho.

Kadang kalau gak dianter, dia

Page 236: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

ngambek. Gak mau

berangkat.

DC. W1. 29 P : kalau menurut apak dia deket

sama ibuknya yah?

Ar dekat dengan kedua

orangtuanya. Jika ia

sedang di marahi oleh

ayahnya, ia akan

mengadu pada ayahnya,

begitu sebaliknya.

DC. W1. 29a

DC : kalau sama ibuknya deket,

kalau sama saya juga deket.

Kalau deket kalau sama kita

itu, kalau dimarahi saya dia ke

ibunya, kalau dimarain

ibunyaknya dia ke saya. Trus

ngadu gitu. Ibuk gini ayah

gini.

DC. W1. 30 P : tapi untuk dirumah apakah

harus dari ibunya atau

bapaknya atau bisa sendiri?

Ketika di rumah, jika

menginginkan sesuatu,

Ar bisa membuatnya

sendiri, tanpa harus

dengan ibunya.

DC. W1. 30a -

DC : owh enggak, kadang kita

udah pulang kerja sudah

capek, akhirnya tidur, dia

kalau mau apa, dia bikin

sendiri, pernah saya liat dia

bikin sendiri. dia bisa bikin

sendiri.

Page 237: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

DC. W1. 31 P : nah saya tau itu Ar ketika di

sekolah sulit dilepas ibunya,

ketika di sekolah dia itu

ditemenin sampai kelas, baru

mau dilepas, gitu kan? Yang

bapak tau tanda-tanda/ ciri-

ciri itu seperti apa dari rumah

kalau sudah seperti itu apa?

Selain ngembek.

Ketika kemauan Ar

belum diturutin pada

malam harinya, keesokan

harinya ia akan mogok

sekolah,

DC. W1. 31a Penyebab kecemasan

Saat pagi hari sudah

terlihat dari wajahnya

jika ia menolak pergi

sekolah

DC. W1. 31b Gejala kecemasan

DC : iyah kalau kemauan gak

diturutin, besoknya mau

sekolah udah gak mood wes,

walaupun dipaksa apapun, dia

nangis udah gak mood gitu.

Jadi kalau belum dibeliin atau

apa, misalnya kemauannya

gak diturutin, contohnya

kayak tidur lagi, dianya udah

gak mood gitu. Pokoknya

kalau kayak gitu mau

berangkat sekolah udah gak

enak gitu.

DC. W1. 33 P : sudha gak enaknya itu diliat

dari apanya yah Pak?

Ar ketika saat malamnya

sudah ngambek/marah

DC. W1. 33a Gejala kecemasan

Page 238: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

maka saat pagi harinya

dia menolak bersekolah.

DC : wes sudah malam, sudah

ngambek, sudah nangis. Kita

paksa, kita giniin baru dia

mau. Kalau sudah gitu di

sekolah dia ceria lagi mba.

Jika dia tidak mau

bersekolah maka orang

tua harus memaksa Ar

agar mau bersekolah.

DC. W1. 33b Penanganan orang tua

DC. W1.34 P : apa bapak sama ibu pernah

ngasih janji gitu, kalau dia

baik di sekolah, bapak sama

ibu ngasih sesuatu gitu?

Ar akan dijanjikan

diberikan haiah oleh

orangtuanya jika Ar

memiliki prestasi atau

memiliki kemauan

DC. W1. 34a Penangan orang tua

DC : pernah, mba. Tapi kalau kita

janjjin kita ngedidiknya gak

cuma janj. Kamu kalau punya

prestasi, atau yang penting

kamu punya kemauan kita

janjiin apa.

DC. W1.35 P :kan kalau itu dari

penghargaannya yah pak,

kalau daari hukumannya juga

apa ada pak?

Orang tua Ar juga

memberikan hukuman

pada Ar . hukuman yang

diberikan orang tua yaitu

menyuruh Ar untuk

menulis di bukunya.

DC. W1. 35a Penanganan orang tua

DC : kalau hukumannya pasti ada

mba. Karena kan disini

pergaulannya kayak gitu lah

mba. Dia biasa bergaul sama

Page 239: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

anak yang lebih dewasa.

Kadang ada apanya yah, apa

yang diomongin orang dia

ikutin. Nah pernah kayak gitu,

pernah saya hukum, saya

suruh nulis satu sampai

sepuluh satu buku, satu

lembar itu, dia turutin.

DC. W1. 36 P : tapi setelah hukuman itu apa

dilakuin lagi pak?

Setelah di beikan

hukuman, keesokan

harinya Ar tidak

mengulang perbuatannya

DC. W1. 36a Penanganan orang tua

DC : kalau sama saya, dia satu

dua hari, main, main.

Pokoknya kalau dia ngelakuin

kesalahan saya

menghukumnya seperti itu

mba. enggak terlalu kasar lah.

yah ngasarin sih enggak,

cuma biar dia lebih tau gitu.

Hukuaman yang di

berikan orang tua Ar

diberikan agar ia lebih

tau kesalahannya

DC. W1. 36a Penanganan orang tua

DC. W1.37 P : nah kalau untuk perjanjian

sebelum sekolah, ada gak

perjanjian kalau kamu baik

dikasih apa, kalau kamu

nangis dihukum apa?

Ar akan dijanjikan

sesuatu oleh orang

tuanya, contohnya diajak

jalan-jalan

DC. W1. 37a Penanganan orang tua

Page 240: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

DC: biasanya kalau perjanjiannya

kita liat mesti, gak juga mesti,

yang kadang-kadang, kita

ajak jalan.

DC. W1. 38 P : kalau untuk hukumannya? DC tidak mengetahui

hukuman atas perilaku

Ar di sekolah, yang

memberika hukuman

adalah ibunya

DC. W1. 38a Penanganan orang tua

DC : kalau untuk hukuman

perilaku di sekolahnya yah

ibunya yang tau. Kalau

dirumah yah sperti yang saya

katakan tadi. Paling

hukumannya paling di jewer,

atau dipukul. Dan dipukulnya

pun yah untuk

pembelajarannya dia aja.

DC akan memberi

hukuman kepada Ar

berupa hukuman, namun

pukulan itu untuk

pembelajaran dia

DC. W1. 38b Penanganan orangtua

DC. W1.39 P : kalau penanganan dari

sekolah yang bapak tau

seperti apa?

Penangan dari guru Ar

ketika di sekolah yaitu

membujuk dan memberi

nasihat kepada Ar,

namun jika Ar benar-

benar tidak mau maka

guru akan

DC. W1. 39a Penanganan guru

DC : kalau penanganan dari

sekolah yang saya tau

gurunya itu suka ngasih atau

ngajak si Ar ini buat ikut

Page 241: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

belajar. Tapi kalau Ar ini

udah gak mau belajar, nah

gurunya itu tau harus diapain

nih Ar nya. Jadinya gurunya

ngediemin dia, gak diajak

ngobrol gitu. Gak dipaksa,

dibiarin aja. Nah kalau udah

gitu, Ar yang lama-lama mau

belajar.

mendiamkannya sampai

Ar mau belajar.

DC.W1.40 P : emmm, yah pak. Mungkin

sementaraini dulu yang saya

tanyakan pak. Maaf

mengganggu waktuna,

terimaksaih banyak.

Assalamualaikum.

- DC. W1. 40a -

DC : iyah mbak, sama-sama.

Waalaikumsalam.

Page 242: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

VERBATIM WAWANCARA SUBJEK 1

Partisipan 2 (Ayah Ar) 20 Agustus 2015

P : Assalamualaikum. Maaf yah pak mengganggu waktunya.

DC : Waalaikumsalam. Iyah mba gak apa-apa.

P : saya langsung aja yah pak wawancaranya?

DC : iyah silahkan mba.

P : nama lengakap bapak siapa?

DC : Dwi Cahyono

P : kalau boleh tau, pekerjaan bapak apa?

DC : saya kerja bareng istri saya mba. Di warung pecel.

P : yang bapak tau dari kegiatan belajar Ar itu seperti apa?

DC : kita ngajarin, kita tungguin gitu, dia gak mau ngerjain kadang, malah

bercanda. Kalau kita tungguin gitu malah gak konsen kadang. Jadi

kalau lagi mood, dia ngerjain sendiri.

P : itu tanpa ditemenin?

DC : iyah tapi gak tiap hari. Pas lagi moodi pasti gitu mba.

P : minatnya Ar itulebih ke hal apa yah pak?

DC : dia seringnya itu mba, seneng berhitung. Kayak hitung-htiung apa.

dia seneng.

P : untuk cita-citanya bapak tau apa?

DC : kalau untuk cita-citanya saya masih belum tau. Soalnya dia juga kalau

ditanyain ya gitu.

P : kalau kedekatannya sama teman-temannya bapak tau?

DC : kalau sama teman-temannya dia dekat kalau teman sebaya dia

gampang kenal gitu, dekat. Tapi kalau Ar itu anaknya itu kalau

dimarahi atau apa gitu sama temennya udah gak mau. Purik gitu lho

mba. Tapi kalau sama siapapun ketemu meski dia gak kenal, dia cepet

akrab.

P : kalau untuk teman-temannya dirumah itu gimana?

DC : yah itu, sebenernya yo akrab, tapi gitu, kalau main yah bareng-bareng

gitu.

P : sering main di luar rumah atau lebih banyak main di dalem rumah?

DC : biasanya kan kalau disini lebih banyak di luar rumah, tapi kalu diliat

teman-temannya gak ada dia yah nonton TV.

P : kalau untuk di teman-teman sekolahnya bapak taunya seperti apa?

Page 243: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

DC : kalau untuk disekolahnya saya sih kurang tau mba, karena kan belum

kesana, jadi kalau di sekolah yang lebih tau ibunya.

P : bapak tau sebenarnya Ar ini kenapa kalu di sekolah?

DC : kalau di sekolah apa yah? Kalau kena sedikit gitu gak mau, udah

ngambek gtiu lho mbak.

P : yang saya tau Ar ini sulit lepas dari ibunya yah?

DC : kalau sekarang udah bisa ditinggal mbak.

P : nah kalau semester dulu itu karena apa yah?

DC : karena mungkin waktu itu kan dia masih belum mengenal temannya,

jadi masih pengen sama orang tuanya. Kalau sekarang kan udah kenal,

jadi udah sama teman-temannya.

P : kalau maslah di sekolah kira-kira ada gak pak?

DC : kalau di sekolah menurut ibunya dia itu sering usil. Temannya sedang

apa dia usil. Tapi kalau dianya diusilin ngambek.

P : penyebab selain belum kenal temannya apa ada pak? Atau ada

pengalaman buruk?

DC : kalau perlakuan buruk kayaknya enggak mba yah, biasanya dia itu

gini, misalkan mau jajan tapi gak dituruti dia ngambek. Terus dia gak

mau.

P : jadi permintaannya itu sebelum berangkat sekolah?

DC : iyah, kalau berangkat sekolah harus beli ini, beli ini, gitu jadi, beli

jajan, beli susu. Kalau udah dibeliin dia ceria.

P : kalau untuk pas ketika awal itu pagi sebelum pergi ke sekolah gimana?

DC : biasa aja.

P : kalau sekolah apa harus dipaksa pak?

DC : owh enggak, anak ini kan kadang kalau kita paksa secara langsung

anak ini kan sudah ngambek. Kalau dari mau berangkat sekolah enak,

yah di sekolah yo enak. Karena kan tergantung tempat kerja kita kan

disni, di kerto, sedangkan tempat tinggal saya kan di tasikmadu. Nah

waktu dia tidur kan msih kita bopong gitu lho nah itu menururt saya itu

mood nya tidak enak, lagi enak tidur diajak berangkat yah, nah dari situ

mbak.

P : interaksi sama keluarga seperti apa yah pak?

DC : kalau sama keluarga baik mba, anaknya ini apa yah, ngomong gitu lho,

sama ibu saya sama semua saudar-saudara saya juga gitu. Dia tuh kalau

keberatan dia berani ngomong. Kalau sama orang dia cepet gaul, dia

berani kenal.

Page 244: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : menurut bapak itu antusiasnya ke sekolah itu gimana?

DC : antusiasnya itu dia seneng, punya kemauan, tapi yah itu pas waktunya

sekolah dia berangkat, meskipun agak-agak ngantuk dia tetep

berangkat, Cuma kan yah, kalau dia minta jajan gitu kita kasih. Wes

ceria lagi dia.

P : kan deket banget kan yah sama ibunya, kan harus ditemenin dulu yah?

Nah itu yang bapak tau itu sudah berapa lama?

DC : itu yang saya tau TK kecil aja tuh mba, abis TK besar sudah bisa lepas

sendiri. kalau dia mood gitu, pulang-pulang sendiri, apa sendiri,

P : kalau untuk aktivitasnya di sekolah yang dia ikutin apa pak?

DC : kemarin itu kita nyoba renang, karena kan kalau mewarnai dulu kan

sudah ada, cuma kan dia gak minat gitu lho, kalau renang kan kidang

kadang kita jalan-jalan ngajaknya renang.

DC : senang juga. Kadang juga kalau udah mau waktunya renang, reanang

kan hari rabu, sebelum hari rabu itu, dia sudah ngingetin, yah besok

renang, oh ya wes renang yah.

P : itu renang dari sekolah yah, yang nyediain yah?

DC : heem dari sekolah ada mbak.

P : nah kalau sebelum-sebelumnya kan Ar belum ikut kegiatanya di

sekolah yah, nah itu karena apa?

DC : ekstrakurikulernya kayaknya TK besar ini mba.

P : yang kemarin itu kan belum mau ikut yah, nah itu karena apa?

DC : setahu saya gini, yang ikut ekstrakurikuler hanya TK besar aja, jadi

kalau masih nol kecil masih belum bisa, masih ada ketergantungan

sama orang tua. Kalau nol besar kan guru-gurunya masih bisa

dampingin gitu lho mba.

P : kalau dari orang tua supaya Ar bisa dilepas dari ibunya supaya gak

rewel itu seperti apa pak?

DC : kalau itu kita harus lebih, pengennya sih kita seperti anak lainnya,

Cuma kan kadang namanya anak kecil masih ada pengennya sama

Page 245: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

ibuknya. Berangkat sendiri pulang sendiri gitu lho. Kadang kalau gak

dianter, dia ngambek. Gak mau berangkat.

P : kalau menurut apak dia deket sama ibuknya yah?

DC : kalau sama ibuknya deket, kalau sama saya juga deket. Kalau deket

kalau sama kita itu, kalau dimarahi saya dia ke ibunya, kalau dimarain

ibunyaknya dia ke saya. Trus ngadu gitu. Ibuk gini ayah gini.

P : tapi untuk dirumah apakah harus dari ibunya atau bapaknya atau bisa

sendiri?

DC : owh enggak, kadang kita udah pulang kerja sudah capek, akhirnya

tidur, dia kalau mau apa, dia bikin sendiri, pernah saya liat dia bikin

sendiri. dia bisa bikin sendiri.

P : nah saya tau itu Ar ketika di sekolah sulit dilepas ibunya, ketika di

sekolah dia itu ditemenin sampai kelas, baru mau dilepas, gitu kan?

Yang bapak tau tanda-tanda/ ciri-ciri itu seperti apa dari rumah kalau

sudah seperti itu apa? Selain ngembek.

DC : iyah kalau kemauan gak diturutin, besoknya mau sekolah udah gak

mood wes, walaupun dipaksa apapun, dia nangis udah gak mood gitu.

Jadi kalau belum dibeliin atau apa, misalnya kemauannya gak diturutin,

contohnya kayak tidur lagi, dianya udah gak mood gitu. Pokoknya kalau

kayak gitu mau berangkat sekolah udah gak enak gitu.

P : sudha gak enaknya itu diliat dari apanya yah Pak?

DC : wes sudah malam, sudah ngambek, sudah nangis. Kita paksa, kita

giniin baru dia mau. Kalau sudah gitu di sekolah dia ceria lagi mba.

P : apa bapak sama ibu pernah ngasih janji gitu, kalau dia baik di sekolah,

bapak sama ibu ngasih sesuatu gitu?

DC : pernah, mba. Tapi kalau kita janjjin kita ngedidiknya gak cuma janj.

Kamu kalau punya prestasi, atau yang penting kamu punya kemauan

kita janjiin apa.

P :kan kalau itu dari penghargaannya yah pak, kalau daari hukumannya

juga apa ada pak?

Page 246: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

DC : kalau hukumannya pasti ada mba. Karena kan disini pergaulannya

kayak gitu lah mba. Dia biasa bergaul sama anak yang lebih dewasa.

Kadang ada apanya yah, apa yang diomongin orang dia ikutin. Nah

pernah kayak gitu, pernah saya hukum, saya suruh nulis satu sampai

sepuluh satu buku, satu lembar itu, dia turutin.

P : tapi setelah hukuman itu apa dilakuin lagi pak?

DC : kalau sama saya, dia satu dua hari, main, main. Pokoknya kalau dia

ngelakuin kesalahan saya menghukumnya seperti itu mba. enggak

terlalu kasar lah. yah ngasarin sih enggak, cuma biar dia lebih tau gitu.

P : nah kalau untuk perjanjian sebelum sekolah, ada gak perjanjian kalau

kamu baik dikasih apa, kalau kamu nangis dihukum apa?

DC : biasanya kalau perjanjiannya kita liat mesti, gak juga mesti, yang

kadang-kadang, kita ajak jalan.

P : kalau untuk hukumannya?

DC : kalau untuk hukuman perilaku di sekolahnya yah ibunya yang tau.

Kalau dirumah yah sperti yang saya katakan tadi. Paling hukumannya

paling di jewer, atau dipukul. Dan dipukulnya pun yah untuk

pembelajarannya dia aja.

P : kalau penanganan dari sekolah yang bapak tau seperti apa?

DC : kalau penanganan dari sekolah yang saya tau gurunya itu suka ngasih

atau ngajak si Ar ini buat ikut belajar. Tapi kalau Ar ini udah gak mau

belajar, nah gurunya itu tau harus diapain nih Ar nya. Jadinya gurunya

ngediemin dia, gak diajak ngobrol gitu. Gak dipaksa, dibiarin aja. Nah

kalau udah gitu, Ar yang lama-lama mau belajar.

P : emmm, yah pak. Mungkin sementaraini dulu yang saya tanyakan pak.

Maaf mengganggu waktuna, terimaksaih banyak. Assalamualaikum.

DC : iyah mbak, sama-sama. Waalaikumsalam.

Page 247: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

VERBATIM WAWANCARA SUBJEK 1

1. Partisipan 1 (17 April 2015)

P : Permisi bu. Ibunya Ar yah?

N : Iyah ada apa mba?

P : Saya Husna dari UIN bu. Saya sudah ijin penelitian disini. Nah yang

jadi subjeknya itu anak ibu, Ar. Sekarang saya minta tolong buat

wawancara bu. Bisa bu?

N : Oh iyah bisa mba.

P : Ar apa sudah lama minta ditemenin ibunya kalau di sekolah?

N : Iyah mba, selalu minta di anterin sampe dalem kelas. Harus saya

dudukin dulu di kursinya.

P : itu gara-gara kenapa bu?

N : enggak tau juga mba. Katanya “maunya sama ibuk”. Gitu aja.

P : jadi setiap hari harus ditemenin ibu sampe kelas?

N : iyah mba. Kalau gak gitu nangis.

P : Tanda-tandanya apa aja bu?

N : Yah nangis sia. Kalau dirumah itu juga mulai gak mau sekolah.

P : Ar itu anak ke berapa bu?

N : anak pertama mba. Satu-satunya. Yah mungkin karena itu jadi masih

manja.

P : Owh, iyah. Apalagi yah? Emm mungkin itu aja bu. Mungkin lain kali

saya minta bantuan ibu lagi untuk wawancara.

N : iyah mba.

2. Partisipan 1 (27 Juni 2015)

P : ini bu saya mau menindaklanjuti wawancara yang kemarin,

sebelumnya maaf kalau ganggu waktu ibu.

N : oh iyah gak apa-apa mba.

Page 248: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : Mmm.. pertamasaya mau nanya bu, nama panjangnya Ar . . ?

N : M. . . A. . . D. . .

P : Owwhh iyah Ar yah.. bukan Al

N : Iyah kalau Al yang satunya. . .

P : tempat tanggal lahirnyabu?

N : kalau tempat tanggal lahirnya, lahirnya disini tanggal 8 Maret 2009,

eh 2010 mba.

P : Pas masuk TK umur berapa bu?

N : pas masuk TK umur 4 tahun.

P : Tempat tinggalny disini?

N : enggak, saya enggak disini, saya di tasikmadu. Tapi saya sering kesini.

Ada ibu saya yang tinggal disini.

P : nama bapaknya siapa bu? Nama Ibunya?

N : N. . C. . . saya R. . . .

P : kalau pekerjaan ibunya? Kalau ayahnya?

N : saya bantu di warng pecel situ. Kalau ayahnya serabutan. Kalau

kemarin-kemarin kan di komisi sepak bola, jadi official. Kalau saya ikut

di warung.

P : Ar. . . ini anak pertama yah bu? Anak satu-satunya?

N : iyah anak pertama, anak satu-satunya.

P : terus kalau minatnya Ar. . . ini kira-kira apa yah bu? Yah dalam

pelajaran.

N : apa dalam pelajaran? Kalau dalam pelajaran ayaknya dalam berhitung.

Kalau berhitung suka. Kalau disuruh membaca masih males.

P : kalau dirumah gitu lebih minat ke apa bu? Kegiatannya.

N : emm,, main. Main dirumah, didalem rumah. Jarang kalau main keluar.

P : Cita-citanya Ar. . apa?

N : cita-citanya, polisi.

P : Kegiatannya Ar. . . setelah pulang sekolah apa ibu?

Page 249: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

N : Kalau pulang sekolah yah main, kalau ada tugas sekolah setelah saya

pulang kerja baru dikerjakan. Ditunggui. Kalau gak ditungguin gak mau

dikerjakan.

P : Kedekatan sama temen-temennya gimana bu? Temen-temennya yang

disini.

N : Kalau temen-temennya sih main aja, cuma ini kan memang nangisan

gitu, kayak disekolahan gitu.

P : menurut ibu kenapa Ar. . . sikapnya kayak gitu?

N : gak tau, mungkin sensitif. Kayak anak perempuan itu.

P : tapi kalau dari ibu bapaknya gimana bu? Maksudnya dari bu

perlakuannya seperti apa?

N : Biasa aja sih. Heheh

P : kalau dari bapaknya?

N : dari bapaknya juga biasa aja, kalau salah yah dimarahin,

P : kalau ketergantungannya dirumah lebih kesiapa bu?

N : lebih ke saya, kadang ayahnya kurang sabar kalau disuruh nemenin

atau ngurusin. Kan kayak nunggu masuk sekolah, harus nunggu masuk

dulu.

P : Ar. . . itu langsung masuk TK atau pernah PAUD?

N : Pernah PAUD. Di PAUD yah biasa sama temen-temennya. PAUDnya

di Tasikmadu sana.

P : waktu di PAUD apa ditungguin juga?

N : kalau dulu ditungguin, tapi lama-lama nggak, ditinggal. Enggak tau ini

di TK koq agak lama.

P : Trus kalau dulu itu kan pernah ditunggui terus dilepas, nah bisa dilepas

itu ketika ibu apain dia gitu? Perlakuannya ketika apa?

N : dulu itu yang nungu kan adek saya yang nungguin, kadang pas lagi

main sama temene kan lama-lama kan, kan temennya juga ditinggal,

terus mau. Di TK ini ya wes, tapi ini mendingan sih mba, dulu malah

Page 250: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

nunggu di dalem. Dulu pas awalnya, awal TK nunggu di dalem, temn-

temennya ibunya kan rata-rata nunggu di luar, ini nunggu sendiri di

dalem, berapa lama terus pindah, pindah geser di depan pintu, terus

lama-lama ditinggal, tapi yah itu kata gurunya kalau ditinggal nangis.

P : dari ibu sendiri nyoba ngelepas AR nya gimana?

N : yah pelan-pelan dibilangin kan temen-temennya udah gak ada

ditemenini, dulu kan belum kenal temen-temennya. Kalau sekarang kan

udah akrab.

P : Terus pernah gak AR itu mulai rewel dari rumah? Gak mau sekolah

gitu.

N : wooo. Sering. Kayak semangat sekolahnya itu kurang gitu. Kalau libur

gitu seneng dia. Waktu mau masuk sekolah gitu, mulai deh.. adaaa aja

alasannya. Katanya bu guru sakit gigi, kata bu guru libur, haha ngarang

sendiri. Terakhir kata bu Ika gitu, kalau saya tinggal pulang, dianya

keluar, gak mau masuk kelas, berapa bulan gitu dianya di luar terus.

Terus ta tungguin sampe mau masuk kelas. Dia Cuma mau masuk kalau

udah waktunya mau berdoa mau pulang. Haha

P : terus ibunya pernah nanya gak kenapa tadi gak mau masuk kelas?

Waktu PAUD juga gitu yah?

N : yah katanya maunya ibu nungguin di dalem. Waktu PAUD iyah harus

ditungguin di dalem. Gak tau nanti ini di TK besar.

P : biasanya itu kalau diliat udah mulai rewel gitu, biasanya yang ibu liat

sendiri dari AR itu, ciri-cirinya gimana? Apa nangis, apa deg-degan

kayak gitu?

N : Nangis, yah biasanya kalau udah mau jalan gitu, udah diem aja, di jalan

gitu diem aja, gak mau digandeng, ngambek, tapi kalau udah sama

temen-temennya yah udah.

Page 251: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : pernah gak sih bu, lain dari biasanya gitu, biasanya kan nungguin

sampe masuk, nah pernah gak ibu ngelepasin sampe depan gerbang atau

gimana, langsung ditinggal gitu?

N : Oh pernah, dulu pernah sebelumnya, kalau udah nyampe pintu gerbang

yah ta lepas, ta kasihkan gurunya udah seperti biasa, paling sama

temennya nangis, kata gurunya gak papa wes, terus ta tanyain lagi

gurunya, ndak mau masuk kelas, cuma diluar, yah dengarkan, kalau

ditanya yah ngerti cuma ndak mau masuk, cuma didepan pintu gini aja.

Gak mau masuk kelas, terus mau masuk kelasnya kalau mau pulang

sama makan jajan. Mulai hari itu ta tungguin lagi sampe masuk kelas.

P : kalau dirumah tetep main sama temen-temennya yah?

N : heem, kadang ya sama temen-temen, kalau di tasikmadu sana yah

sendiri. Soalnya jarang anak kecil, sepi. Kalau disisni kan banyak

temenya, rame.

P : kalau untuk ininya, apa, misalkan ditawarain gitu langsung bisa milih

sendiri?

N : iyah, milih sediri. Terus mainannya aneh-aneh. Gak mau kalau dikasih

mainan seumurannya itu gak mau. Maunya yah aneh-aneh, yang di

pake, kayak kunci mobil, kunci sepeda motor, minta sesuatu tuh gak ini,

sing aneh. Jarang. Dia hampir gak punya mainan, maunya yang asli.

Dipegang sampe tidur.

P : tapi kalau apa-apa gitu pasti tanya ibu? Ketergantungan?

N : Ndak, cuma kalau pake baju ambil sendiri.

P : kenapa AR gak mau masuk ke kelas?

AR : mau sama ibuk.

P : tapi kalau dikeluarga gitu yah, sepupu-sepupunya, apa AR mau main?

N : main mba, mainnya lama. Tapi yah itu, nangisan. Heheh

P : Terus kalau dari ayahnya itu gimana tanggepannya?

Page 252: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

N : ayahnya terlalu diem sih mba. Terlalu diem sama anaknya. Jadi kalau

anaknya ngajak ngobrol, jawabannya cuma “iya” “iya”.

P : tapi deket aja yah bu?

N : yah deket.

P : jadi pertama kali AR itu rewel mulai PAUD itu?

N : tapi sebenernya sih cuma awalnya aja nangis, tapi kalau udah main

sama temennya sih diem.

P : kalau misalkan pelajaran nih, pernah gak sih ngerjain sendiri?

N : kalau pelajaran ngerjain sendiri, kalau Pr saya bantu baru dikerjain.

P : kalau pergi sekolah apa harus dipaksa bu?

N : iyah harus dipaksa sama diancem, kalau gak mau sekolah ya wes gak

usah sekolah, akhirnya mau sekolah. Maunya itu sekolah libur sekolah

libur.

P : pernah ini gak bu, apa, karena saking gak mau sekolahnya, akhirnya

sakit anaknya, atau sebelum berangkat sekolah dianya pura-pura sakit?

N : gak pernah.

P : setahu ibu kalau dikelas nya itu AR gimana?

N : rame gitu, ngomong terus anaknya, seneng cerita. Tapi kalau disuruh

mengerjakan, kata bu Ika juga kalau ngerjain satu baris dua baris, itu

yang garis bawah itu kalau gak ditungguin ya awes beda.

P : kalau dirumah juga ibaratnya juga harus ditemenin?

N : iya.

3. Partisipan 1 (31 Agustus 2015)

P : Assalamualaikum.

N : Waalaikumsalam.

P : Ibu, ini saya Husna UIN. Maaf yah bu mengganggu.

N : Ndak koq mba..

Page 253: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : Jadi gini bu, ternyata wawancara saya masih kurang. Jadi gak apa-apa

yah bu saya nanya-nanya lagi?

N : enggak, gak apa-apa.

P : Langsung aja yah bu?

N : Iyah.

P : Saya mau nanya, keatifannya Ar di sekolah itu gimana buk? Dia

pernah ikut kegiatan gak? Kegiatan sekolah gitu?

N : ikut, kalau kegiatan sekolah ikut. Kayak senam pagi itu, setiap juam

sabtu. Dia ikut baris mba. Tapi gak pernah ngikutin gerakannya.

P : pernah ditanya gak buk itu gara-gara kenapa?

N : Malu, katanya kayak anak perempuan, “laki-laki masa nari buk”. Gitu

katanya.

P : Trus kalau lomba-lomba gitu buk, Ar pernah ikut gak?

N : Owh, gak pernah. Soalnya kalau disuruh sama gurunya gitu, jarang

mau mba, gak pernah ma ngikutin. Kalau dirumah ditanya ngerti, yah

kalau di sekolah gak mau.

P : pernah ditanya buk itu gara-gara kenapa?

N : Yah kalau ditanya Cuma “malu” gitu.

P : owhh gitu. Jadi kegiatan sekolah yang pernah diikutin itu apa bu?

N : kalau kegiatan sekolah, gak pernah. Kalau semester ini katany ada

drum band, trus ada apa gitu. Gak tau, belum dikasih tau kapan

mulainya.

P : Apa pernah Ar mengalami pengalaman buruk di sekolah?berantem

sama temen, atau di marahi gurunya?

N : Yah kalau berantem sama temen kan biasa mba, kalau berantem-

berantem nanti baikan lagi.

P : Tapi ini yah, bukan menjadi penyebab.

N : kalau berantem yang serius itu, enggak, enggak pernah.

P : Terus, Ar ini pernah sakit dalam jangka waktu lama gak bu?

Page 254: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

N : Enggak,.

P : Owh gak pernah? Atau gak masuk sekolah lamaaa gitu. Misalkan

seminggu, berapa minggu? Pernah gak?

N : Yah pernah kalau gak masuk sampai satu minggu pernah, dua minggu

pernah. Kan kalau habis lebaran, saya pulang kampung jauh.

P : Owh pulang kampung. Itu pulang kampung ke mana buk?

N : Ke Jawa tengah sana, ke Temanggung. Kalau lebaran biasanya sampai

dua minggu.

P : Tapi itu, pulang kampungnya itu ketika udah sekolah, atau masih

libur?

N : Masih libur, kalau dari sekolah kan Cuma satu minggu kan kadang.

Jadi kalau pulang kampong seminggu, saya nambahin satu minggu lagi.

P : owh jadi temen-temennya udah masuk, Ar nya belum masuk yah?

N : Iyah.

P : Tanda-tanda dia udah mulai gak mau sekolah itu apa bu?

N : Kalau ini, kalau keinginannya gak diturutin. Kadang apa yah, kalau

misalkan mau mandi gitu saya minta buru-buru, udah masuk kamar

mandi, dia kayak marah gitu, kadang rewel, kadanga nggak. Kadang

abis rewel gitu, kalau udah sama gurunya yah diam.

P : Kalau tanda-tanda fisiknya ada gak bu? Selain nangis?

N : kalau tanda-tanda gitu enggak, yah nangis itu, air matanya.

P : owh nangis aja?

N : iyah.

P : biasanya yang membuat mood Ar berubah itu apa bu?

N : yah ada maunya yang gak diturutin itu.

P : Kan ibu sama bapak udah tau yah Ar ini sulit dilepas/ditinggal, nah

menurut ibu sama bapak itu karena apa?

N : mungkin masih, mau main, dia kan kalau main sama temen-temannya

kan belum terlalu akrab.

Page 255: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : terus ngeliat kondisi AR yang kayak gitu, apa usakha apa gitu yang

bapak sama ibuk lakuin?

N : Yah nasehatin aja sih.

P : kalau diganggu teman gitu, apa gak jadi masalah bagi Ar?

N : biasa mbak, terus nanti kan sama temene lagi.

P : tapi bukan sebab Ar gak mau sekolah kan yah?

N : enggak.

P : terus kalau untuk keaktifan di kelasnya gimana buk?

P : kalau aktif sih aktif, tapi kalau apa sih, kalau, bukan orang yang diem.

Kalau di pelajaran kayak agak ini, kalau berhitung bisa, kalau disuruh

nulis atau mewarnai itu susah.

N : Yah mungkin itu aja kali yah bu.

P : iyah, kalau saya gak bales sms saya gak punya pulsa. Langsung dateng

ke rumah aja.

N : iyah bu, maaf ngerepotin. Assalamualaikum.

P : iyah, waalaikumsalam.

Page 256: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

VERBATIM WAWANCARA SUBJEK II

Partisipan 2 (Ayah Al) 21 Agustus 2015

P : Assalamualaikum. Maaf pak yah ganggu sebelumnya.

K : owh iyah mba ndak apa-apa.

P : langsung saja yah pak?

K : Iyah mba silahkan

P : Nama bapak siapa?

K : Kaman

P : Pekerjaan bapak apa yah pak kalau boleh tau?

K : ehh, saya kerja di bengkel Auto 2000. Tau yah? Di depannya RST, rumah sakit

tentara itu.

P : owh iyah. Ini saya langsung nanya tentang Al yah pak. Yang bapak tau dari Al

kegiatan disekolah itu seperti apa yah pak?

K : kalau kegiatan di sekolah yang saya tau, anak saya itu hiperaktif, pinter

memang, Cuma itu sedikit cengeng. Kalau mau masuk kelas itu, yah

maklumlah, masih anak terakhir, jadi masih, kalau orang jawa bilang itu “mbo-

mboan”, jadimasih pengen sama ibuknya. Tapi kalau udah masuk kelas,

gurunya bilang itu istilahnya dia kayak asisten gurunya gitu, jadi setiap ada apa-

apa gitu, dia yang ngingatkan.

P : kalau untuk dirumahnya seperti apa pak?

K : kalau dirumahnya yahh sedikit manja, istilahnya caper lah, cari perhatian.

P : Kan kalau di sekolah hiperaktif yah, nah kalau di rumah apa seperti itu juga?

K : sama, jadi sedikit cari perhatian, jadi dari saudaranya yang lain dia itu lebih

menonjol cari perhatiannya.

P : kalau interaksi sama teman-temannya yang bapak tau seperti apa?

K : yang saya tau dia itu supel, cepet akrab sama teman-temannya.

P : Kalau untuk teman-temannya di rumah?

Page 257: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : sama, sering istilahnya dateng ke rumah nyari. Kalau dia jarang ke rumah

temennya, justru temennya yang nyari ke rumah.

P : kalau untuk keluar rumah pernah ?

K : jarang.

P : jarangnya itu karena apa pak kira-kira?

K : kalau dia istuilahnya memang gak pernah keluar rumah, pun deket jalan atau

apa, memang sejak kecil saya latih dia itu supaya enggak sampe mudah bermain

lah seperti iu.

P : kalau dirumah itu, Al lebih dekat dengan siapa?

K : dia lebih dekat sama mamanya.

P : menurut bapak, apa ada pengalaman buruk ketika disekolah gitu, yang

menyebabkan Al itu masih sulit dilepas dengan ibunya?

K : yang saya tau itu mulai sejak awal, mulai sejak PAUD kan di situ sekolahnya.

Jadi mulai sejak awala mamanya itu kan nganter jadi selalu, otomatis sedikit-

sedikit mama, sedikit-sedikit mama. Jadi memang belm pernah di sekolahan itu

di tinggal. Tapi kalau udah masuk lain lagi, kalau udah masuk kelas, udah itu,

udah sama temennya lain lagi, memeperhatiakan pelajaran.

P : kalau dari bapak sebagai orangtua, tindakan yang bapak lakuin apa supaya Al

ini gak terlalu bergantung sama ibu atau bapaknya?

K : untuk antisipasi seperti itu, saya sering istilahnya menakuti, istilahnya kita

takut-takuti gitu. Supaya mendidik dia itu salah. Tapi gak sering-sering seperti

itu.

P : contoh ditakut-takutinya seperti apa yah pak?

K : yah contohnya, waktu mamanya itu sibuk, itu kan dia seringa cari perhatian

supaya diperhatikan ibunya, kita kasih tau gak boleh gitu, nanti kalau gitu nanti

saya jewer kupingnya, akhirnya dia takut.

P : jadi lebih nurut sama bapaknya yah?

K : iyah lebih nurut. Kalau sama mamanya biarpun dimarahi tapi teteap manja.

Page 258: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : Waktu mau masuk sekolah gitu, yang bapak tau tanda-tandanya Al menolak

sekolah itu seperti apa pak?

K : kalau selama ini saya belum pernah tau dia malas sekolah. karena dia

bangunnya itu lebih awala dari yang lain. Dia malah kalau bangunnya

kesiangan dia marah.

P : tapi ketika samapai disekolah sikapnya itu seperti apa bapak tau gak?

K : setahu saya kalau di sekolah itu tetep gandeng sama mamanya, sebelum masuk

sekolah itu harus di temenin mamanya.

P : pernah gak dari orang tua itu antisipasi, kalau udah disekolah itu yah udah

dilepas gitu pak?

K : Pernah, justru bu gurunya yang kewalahan.

P : kewalahan kenapa pak?

K : yah istilahnya nangis, gak mau masuk kelas, kalau gak dimasukkan sama

mamanya.

P : nah setahu bapak koq gitu, harus ditemeni dulu gitu?

K : yah selama ini yang saya tahu karena anak terakhir, minta diperhatikan gitu.

P : tadi antisispasinya seperti apa pak?

K : yah itu tadi, ditakut-takuti, di kasih pengarahan, takutnya kan kalau keterusan,

nah gini kalau mau ke kelas satu gimana. Yah gitulah, tapi dia dengan, dikasih

tau kalau gak mau di TK ae gak usah kelas satu. Nah dia mau, istilahnya mau

masuk sendiri. jadi dia gak , tapi untuk kedepannya dia mulai agak lumayan,

jadi dia udah gak terlalu tergantung sama mamanya.

P : kalau untuk antisispasi di sekolah, kalau supaya langsung dilepas gitu gimana

pak?

K : yah itu tadi jadi saya pernah saya antar saya liat gimana sih anak ini, tapi kalau

saya yang ngantar dia langsung masuk, tanpa nangis. Dia langsung masuk

barisan langsung masuk kelas. Makanya itu kalau terlalu manja gitu, amamnya

telpon ke saya, ini bapakmu ta telpon, di kasih ke anaknya, dianya langsung

nurut.

P : biasanya Al ini agak rewel di sekolah itu gara-gara apa pak setahu bapak?

Page 259: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : kalau saya, masalah temen enggak, masalah bu guru enggak, cuma kalau ada

guru baru, atau ada mahasiswa baru yang kesitu untuk ngecek, nah itu baru dia

takut. Jadi kalau ada guru yang gak kenal, dianya itu gak mau. Jadi gurunya

kalau itu yah itu aja.

P : Kalau untuk orang baru dirumah. Apa sikapnya kayak gitu?

K : kalau orang baru dirumah, kalau dia kenal ini saudaranya gak ada masalah,

kalau dirumah gak ada masalah.

P : kalau belum dikenalkan?

K : kalau belum dikenal yah dia diem aja, cuma ngeliatin. Tapi kalau disekolah ada

yang gak dikenal, dia langsung nangis.

P : Bapak pernah nanya gak ke anaknya kenapa?

K : soalnya eee, dia ngomongnya gak kenal gitu, saya gak mau guru itu. Gitu.

P ; jadi kalau menurut orang tua, bapak dan ibu, Al ini kenapa yah?

K : jadi anak itu kalau sudah suka sama seseorang kalau sudah suka gak mau sama

yang lain, istilahnya gak mau menduakan yang lain.

P : terus setahu bapak, selain nangis, kalau Al sudah mulai takut ditinggal ibunya

itu tanda-tandanya apa aja pak?

K : itu udah keliatan dari rumah, kalau dari rumah udah gak mood, berarti harus

ditunggui di sekolah. kalau gak ditunggui wah bahaya.

P : keliatan dari apanya pak?

K : keliatan dari mukanya, istilahnya jarang bicara, atau sudah mukanya camberut,

gak mau bercanda, nah itu udah mulai, nah kita harus waspda. Pasti anak ini

bakal purik. Kalau dari rumah udah mulai ceria, nah wah enak ini.

P : biasanya kalau dari rumah udah mulai cemberut itu biasanya gara-gara apa

pak?

K : yah itu, biasanya karena bangun kesiangan, bangun gak dibangunin. Karena

anak saya yang satu ini meskipun cowok tapi rajin sekali, jadi subuh gitu dia

udah bangun.

P : untuk tugasnya setahu bapak Al ini gimana?

Page 260: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : setahu saya anak ini dalam masalah kegiatan anak ini pilih-pilih, mana yang

dia sukai, dia mau belajar, tapi kalau yang gak disukai dia gak mau ikut.

P : kalau untuk kegiatan disekolahitu apa Al aktif ngikutin pak?

K : kalau kegiatan di sekolah itu dia cuma satu, drum band. Tapi kalau kayak baris

berbaris dia sama sekali gak suka.

P : apa ikut drumband itu mulai dari sekarang atau baru sekarang?

K : mulai dari nol kecil sudah mulai ikut sampai sekarang ini.

P : Sebelumnya apa anak ini pernah gagal pak? Misalkan gagal ikut lomba gitu

akhirnya dia gak pernah mau ikut, aktivitas sekolah lagi gitu, atau lomba

disekolah lagi?

K : kalau anak saya ini gak pernah mau ikut-ikut lomba.

P : nah itu gara-gara apa pak?

K : gak tau, tapi anak saya ini kalau masalah ikut lomba-lomba emang gak pernah

mau. Saya juga heran. Tapi kalau kakaknya dulu itu sering juara. Tapi kalau ini

dia gak pernah ikut lomba.

P : tapi kalau sebenarnya dari kemampuannya pak?

K : kalau dari kemampuan sebenarnya diatas kakaknya. Kalau aksinya, itu lebih

unggul, dan memorinya lebih tajem.

P : itu diliat dari apanya yah pak?

K : dari kesehariannya di sekolahnya itu. Di kelas gurunya itu Al suruh diem, biar

ngasih kesempatan ke teman-temannya baut jawab.makanya dia dijuluki asisten

guru itu.

P : Setahu bapak penanganan dari gurunya ini seperti apa yah pak supaya Al tidak

bergantung pada ibunya?

K : terus terang sebenarnya Al ini disayang sama gurunya, jadi kalau udah masuk

kelas, sudah digandeng sama gurunya gitu. Dideketi.

P : mungkin dalam proses belajar mengajar, ada tindakan lain gitu pak selain

perhatian?

Page 261: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : itu jadi kalau diberi pertanyaan Al ini disuruh diem, supaya memberi

kesempatan yang lain untuk jawab.

P : kalau untuk di sekolah itu Al lebih deket sama siapa temennya?

K : itu mamanya bilang kalau di sekolah lebih disenangai teman cewe-cewenya

dari pada teman cowoknya.

P : kalau untuk percaya dirinya ke teman-temannya gimana?

K : kalau saya kira masih kurang, saya anggap masih 70% lah.

P : perbedaan antara semester satu sama semester sekarang itu apa ada peribahan

pak?

K : mau naik ke kelas satu ini mamanya udah antisipasi, jadi dikasih tau kalau mau

masuk SD haru mau ditinggal, jadi sekarang udah mulai agak ngerti.

P : owh iyah, mungkin ini yang terakhir yah pak. Jadi dari orang tua buat Al

kedepannya seperti apa yah pak?

K : mungkin supa lebih percaya diri.

P : jadi apa sebenarnya takut disekolah atau kurang percaya diri?

K : disamping kurang percaya diri, dia juga terlalu bergantung sama mamanya.

Jadi inginnya selalu diikuti dan diperhatikan.

P : dari bapak sama ibu apa pernah ngasih pancingan atau ngejanjikan ke anak

nagasih anak apa gitu?

K : kalau menurut saya pribadi sih satu dua kali gak masalah, itu menurut saya

jelek mba, jadi jarang saya seperti itu, kadang-kadang aja, takutnya kedeoannya

malah lebih jelek, malah inginnya berbuat yan baik, tapi ada embel-embelnya.

P : mungkin itu dulu pak yang saya tanyakan. Maaf mengganggu waktunya.

Assalamualaikum.

K : owh iyah gapapa, sama-sama. Iyah. Waalaikumsalam.

Page 262: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

VERBATIM WAWANCARA SUBJEK I

Partisipan 3 (Guru Kelas Subjek Ar) 20 Agustus 2015

P : Maaf yah bu sebelumnya, ganggu waktu ibu.

GK1 : iyah gapapa, kemarin saya masih ribet. Silahkan kalau mau tanya.

P : Dari atharijal kali yah bu, dari Ar dulu itu katanya pernah di PAUD yah bu?

GK1 : iyah kayaknya, tapi ndak di PAUD sini, PAUD tunggulwulung gitu lho. Di

deketnya rumahnya.

P : Nah ketika masuk di TK itu, awalnya memang kayak gitu apa gimana?

GK1 : iya, langsung rewel gitu wes, gak mau pisah sama ibu yah kalau nangis, apa

ditinggal ibunya di jendela yo berubah langsung keluar air mata yo sampe

banjir-banjir gitu. Tapi kalau sudah lama gitu, sudah kadang-kadang sudah

kegiatan yah berhenti sendiri. Berhentinya kan, berhenti nangis gak mau

kerjakan. Yah saya maklumi, soalnya anaknya kan yah apa yah, kalau Ar itu,

kalau wes emoh ya emoh. Pokoknya pagi itu kalau sudah paginya rewel, yah

nanti sampe siang dia gitu. Tapi kalau paginya wes bebas, katakanlah

semangat y awes ndak. Ibunya pulang yasudah langsung pulang. Pokoknya

kalau ada satu kendala yang di minta gak diturutin, baru dianya rewelnya

dateng.

P : itu berapa lama bu? Kayak gitu dari awal masuk?

GK1 : itu mulai, ajaran baru itu, kira-kira, ada 3 bulan sampe bulan ber-ber gitu,

kalau gak Oktober November. Waktu mau semester 1 rapotan, sudah bisa di

tinggal. Nah ditinggalnya itu kan dulu di atas saya, di ituloh mba, ditangga itu

lho, ibunya itu bilang “bu sudah” ya sudah saya apa, saya suruh turun terus

saya suruh pulang. Kalau sudah gak bermasalah anaknya yang diinginkan

sudah terpenuhi, yasudah ibunya langsung turun. Kan ibunya juga puntutan

kerja di warung

P : sampe 3 bulan 4 bulan yah bu?

GK1 : sebelum November apa Oktober yah, oktober.

P : oh gitu yah. Itu ditungguin terus?

GK1 : iya, di depannya pintu yah pintu apa itu, dikelas apa itu, kan ada tembok itu

a, jadi ibunya yang nengok-nengok gini, yah saya persilahkan. Terus lama-

lama ibunya agak turun, agak turun, ditangga di pagar, bertahap gitu.

P : tapi pas saat masanya dia nangis-nangis, nah temen-temennya itu begitu juga,

ada beberapa yang begitu selain dia?

Page 263: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK1 : gak, terus nangisnya kan emang apa yah, ada air matanya tapi kalau ditanya

yah bisa jawab. Kalau ditanya dia jawab tapi yah sambil nangis. Yah sampe

banjir gitu. Soalnya kana da anak yang rewel tapi gak keluar air mata. Nah

kalau ini keluar semua gitu lho.

P : terus kalau sudah mulai nangis gitu, kalau dari ibu sendiri tau gak alasannya

itu apa?

GK1 : yah saya kan juga pernah Tanya “kenapa sih bu, apa tadi pagi bangunnya

kepagian, apa minta bekal gak dituruti,” “sudah koq bu, tadi minta mie, sudah

saya kasih mie,” terus saya Tanya anaknya, “kenapa sih le, enggak ak . . .”

pengen apa yang gak ada di tasnya. Apa sesuatu apa gitu lho. “yaudah nanti

pulang” “emoh sekarang” tapi nanti kalau sudah dirumah yah lupa. Gak minta

lagi. Pokoknya pagi itu kalau mau berangkat itu mesti aja ada yang diminta.

Cuma penjelasan dari ibunya itu lho. Tapi kalau sudah dikelas, “ayo le masuk”

“aku mau duduk tapi aku emoh belajar”. Tapi yah saya sudah bilang ke ibunya,

“bu maaf yah kalau nanti bukunya Ar kosong yah gak usah complain, soalnya

ini kan kegiatan anaknya, biasanya kan ada buku yang awalnya kosong, nanti

bakal PR dirumah dikerjakan gitu, kan memang kegiatan anaknya disini. Ini

kan sudah saya nilai pas hari itu juga. Takutnya, namanya orangtua kan juga

ini, anakku kan masuk koq gak dinilai. Jadi kan sebetulnya kan masuk cuma

anaknya gak mau, pas rewel pas apa. Jadi saya kasih pengertian ke ibunya

kalau Ar itu gitu. Tapi sebetulnya kalau nulis juga rapi koq anaknya. Kalau

sudah apa, dibuku kotak itu lho, beda kan dibuku paketkan ada titik-titiknya,

kalau yang disini anaknya yah bisa nerusin. Tapi kalau udah gak mau, yah

ndak mau.

P : Jadi Ar nya itu kalau di dalem kelas, sebenernya ngikutin gak sih bu, ngikutin

pelajaran?

GK1 : ngikutin, sebenernya juga ngikutin. Tapi disela-sela pelajaran gitu pasti

anaknya itu pengen cerito, cerita apa yang diluar rumah, atau waktu berangkat

sekolah. Itu menyela guru bicara gitu lho. Misalnya saya kan menerangkan

kendaraan untuk rekreasi itu apa, trus kan pasti dia nya nyambung cerita.

Meskipun rewel juga tapi masih mau mengkomunikasikan apa pendapatnya

gitu lho.

P : Tapi kemarin-kemarin yang saya observasi itu, dianya gak terlalu fokus yah

sama yang diterangkan gurunya.

Page 264: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK1 : iyah, kayak pandangan kosong gitu. Meskipun ini udah kelas B juga gitu.

Waktu itu saya amati, koq masih tetep. Kalau ibunya mau ninggal, dianya

nangis “hheehuu” “itu lho le ibunya ada di luar” terus saya alihkan, “ayo sudah

sekarang yang mau nulis di papan tulis” yah langsung berhenti itu. Baru mau

nulis. Sudah saya ingatkan. Sudah mau SD gak boleh nangisan. Dia langsung

bilang “gak koq bu. Gak nangis”

P : tapi kalau untuk nulisnya itu apa harus ditemenin dulu?

GK1 : oh enggak kalau nulis, soalnya kan sudah lepas. Yah Cuma guru ngasih

contoh diatasnya saja. Contoh seperti huruf atau angka. Cuma sebatas satu

baris, gitu aja. Nanti anaknya kan yang melanjutkan sendiri.

P : setelah itu Ar nya nyambung lagi? Atau sama kayak waktu TK A gitu?

Berhenti di tengah-tengah ?

GK1 : iya tetep, “bu guru wes kesel aku”. Oh yasudah, gak ta paksa harus selesai

semua gitu. Yah kan tau kemampuan anaknya gitu lho. Pokoknya kalau

disuruh bercerita, memang bisa anaknya cerita, cerita pengalaman apa

dirumah, kan mesti apa gak mau kalah dengan temannya gitu, terus kepengen

diperhatikan. Saya tuh harus dengarkan ceritanya.

P : kalau sikapnya ke temen-temen bu, dia bergaulnya ketemen-temennya

gimana apa hanya itu-itu saja. Atau?

GK1 : enggak, yah semua. Cuma kalau kesenggol gak senggaja gitu, gitu aja sudah

ngomongnya “aku bu di anu itu”. Memang apa yah, kan tasnya di bahu ,

kesegol temannya. gitu aja udah “huuhu”. Lho siapa yang anu, “lho gak bu,

tadi Cuma kesenggol tas nya.” Gitu aja udah nangis

P : jadi menurut ibu Ar itu kurang dari apanya yah?

GK1 : kemandiriannya. Tapi dirumah juga gak dimanja koq anak itu. Mungkin dari

bawaan itu yah, bawaan apa yah, yah bawaan anaknya sendiri. Dirumah itu

abis dijemput ibunya atau ayahnya kan di tempat budhe nya, terus ibunya

langsung kerja, nanti jam 2 baru diambil di budhenya terus ke tunggulwulung.

Entah disitu itu ada yang ganggu atau apa, tapi kalau sepengetahuan saya itu

anaknya mampu yah, tapi koq di sekolah itu mesti nangis. “dirumah sering

nangis mboten bu?” “iyah bu, tapi yah kalau ada masalah dengan temannya,

misalnya dijiwit, atau apa, mesti nangis, tapi kalau gitu kan yah ndak nangis”

di sekolahan itu koq “ A E A E”. yah mungkin pembawaan pribadi anaknya

mungkin yah. Mungkin karena masih ngedot. Kan sampai sekarang masih

ngedoGK1. “kalau gak bisa gini, gak bisa tidur anaknya”

Page 265: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : untuk penanganan dari gurunya sendiri gimana bu?

GK1 : kalau Ar saya apa yah, saya kasih kayak apa itu, kayak penghargaan. Saya

kasih bintang. Maksudnya bintangnya di papan. Kalau ada yang berani nanti

namanya masuk di bintang “ lha kalau saya gak berani bu?” “yah berarti

namanya diluar bintang, berarti belum pintar, kalau di dalam kan sudah pintar”

“oh gitu a bu guru?”. Kan dengan gitu kan anaknya merasa semangat gitu. Gak

datang pagi kan juga.

P : oh datang pagi juga masuk ke bintang itu? Jadi dari nilai yah?

GK1 : iyah, kan Ar kan kadang pagi kadang siang. Iyah, jadi guru juga bisa

mengevaluasi satu semester ini. Apa sudah, kemarin ada peningkatan, kemarin

yang dulunya nangis sampe setengah jam, sekarang berkurang jadi

seperempat, terus berkurang lagi 10 menit, berkurang lagi 5 menit. Kan itu

juga perlu diamati, kenapa sih koq anak ini nangisnya tanpa sebab, ibunya kan

juga perhatian, ibunya juga sama.

P : kalau menurut ibu dari orang tuanya itu gimana? Pola pengasuhannya?

GK1 : yah karena orangnya kerja dua-duanya itu yah, yah mungkin ketemuan

anaknya itu kan jam 2 sampe malem itu, sering diajak pergi juga, kan pernah

anaknya juga cerita-cerita. “bu guru kemarin aku diajak ayah pergi ke sini, lek

aku pinter aku disuruh milih mau beli mobil atau beli motor” kan dari situ kan

ayahnya ngasih tau kalau dianya pinter gak nangisan, ayo mau beli apa, mobil

apa motor kan, berarti mancing.

P : terus kalau dari sekolah, ada faktor yang buat dia kayak gitu? Mungkin karena

temennya, atau siapa yang buat dia kayak gitu?

GK1 : oh ndak ada sih. Kalau setahu saya kan digoda Retto yah, kalau Retto pengen

goda, yah goda. Kalau ndak yah ndak. Kan Retto kan kayak kepengen AR ini

nangis gitu lho. Kalau sehari gak nangis, Retto nya itu mesti ganggu, entah

pensilnya diambil, entah apa. Supaya Ar nangis lagi, atau sama siapa. Tapi

kalau sekarang kan sudah ndak, sudah berkurang gitu. Tapi ini tadi juga gak

masuk, gak tau kemana.

P : tapi selama masuk ini, kan agustus yah, oh iah akhir Juli, nah itu udah mulai

ditinggal?

GK1 : udah langsung di tinggal. Tapi minta antarkan ke tempat duduknya. Soalnya

tempat duduknya kan belum tau. Terus dia nangis. Terus saya tanya “ lho

kenapa sih bu tadi gak dikasih apa?” “lho gak bu tadi sudah saya bekali”. Tapi

kalau nangis itu gak narik “ibu disini, ibu disini” tuh enggak, ya wes nangis

Page 266: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

dengan sendirinya gitu. “ayo sudah berdoa” “iya bu gur aku berdoa, bismillah.

. .” ya sudah wes apa yah spontan gitu lho. Anak itu cepet nangis tanpa sebab,

diantarkan ibunya juga duduk sudah. Tapi yah langsung “huhuhuhu” nangis.

Saya pikir itu nangis bohong-bohongan, ternyata banjir. Hahahahah.

P : di kelas B nya juga ibu yang ngajar?

GK1 : iyah, di tahun ini saya langsung ngelanjutkan kelas yang saya pegang

kemarin. Tapi lebih banyak tahun ini. Ini sampe 23 anak. Karena 8 anaknya

masih kurang umur buat masuk SD, jadi nambah lagi di TK.

P : yah mungkin cukup untuk Ar bu. Terima kasih.

GK1 : owh iyah sama-sama

Page 267: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

VERBATIM WAWANCARA SUBJEK 2

1. Partisipan 1 (17 April 2015 )

P : Assalamualikum

K : Waalaikumsalam.

P : Ini bu. Saya Husna dari UIN. Disini saya ijin penelitian untuk skripsi saya. Dan

sudah ijin dengan kepala sekolah. Nah yang jadi subjek saya itu, anaknya ibu, Al.

K : Owh iyah mba.

P : Gak apa-apa nih yah bu kalau saya minta wawancara?

K : Iyah gak apa-apa mba.

P : Saya mau nanya bu. Al ini apa dari dulu sudah begini? Maksudnya selalu minta

ditemenin ibunya kalau di sekolah.

K : Iyah mba. Kalau mau masuk harus ngeliat saya dulu. Dianterin sampe tangga juga.

Kalau gak gitu nangis, gak mau masuk.

P : Nah itu pertamanya gara-gara apa bu?

K : Gak tau mba. Waktu PAUD gak begitu awalnya. Nah kayaknya waktu ada mbak-

mbak PKL itu. Besoknya dia nangis kalau sampe disekolah. Maunya ditungguin

sama saya.

P : itu tanda-tandanya gimana bu?

K : Dia nangis. Gandeng terus.

P : selain itu bu? Deg-degan gitu enggak yah?

K : Deg-degan mba. Kan kalau nangis ta gendong, itu kerasa dia deg-degan. Kenceng.

P : Owh. Terus tadi itu sebelum baris ke kemar mandi bu?

K : Iyah, pipis dulu. Soalnya dia pernah pipis di celana.

P : Owh itu pas kapan?

K : Kapan yah? Awal masuk kalau gak salah mba. Setelah itu kalau sebelum masuk

ta suruh pipis dulu.

P : Owh iya. Emm mungkin itu dulu yah bu. Nanti mungkin saya minta tolongnya

lagi untuk wawancara. Makasih bu.

K : Iyah mba. Sama-sama.

Page 268: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

2. Partisipan 1 ( 27 Juni 2015 )

P : Assalamualaikum.

K : Waalaikumsalam. Moggo masuk mba.

P : Iyah bu. Tadi ke rumah sebelah. Kirain disitu. Ta bel gak ada yang bukain.

Ternyata salah rumah. Hehe.

K : Oh, rumah yang sebelah sini? Itu rumah anak kosan, anak UB.

P : Iyah ini bu. Saya mau minta tolong buat wawancara lagi. Ganggu yah bu?

K : Iyah, gak apa-apa mba.

P : Langsung aja kali yah bu. Pertama saya mau nanya bu. Nama panjangnya Al siapa

yah bu?

K : A . . . . R. . . . . S. . . . yang dibelakangnya itu pake “H” soalnya di sekolah itu

banyak salahnya.

P : P: tempat tanggal lahirnyabu?

K : 17 Agustus 2010

P : umurnya sudah pas sama seharusnya TK gitu?

K : udah, tapi nanti mau ke SD gak sampe , masih 7 kurang.

P : tempat tinggalnya di sini? Sama siapa aja bu?

K : iyah, sama neneknya, sama adek saya.

P : emm.. jadi satu rumah ada 2 keluarga? Adeknya ibu sudah berkeluarga?

K : iyah, udah.

P : nama ayahnya siapa bu? Nama Ibunya?

K : K. . . saya U. . . .

P : kalau pekerjaannya? Kalau ayahnya?

K : ayahnya di Auto 2000 sukun, di depan rumah sakit tentara itu loh, Supraun, kalau

saya dirumah jualan jus.

P : Al. . . ini berapa bersaudara bu?

K : Al cuma 2. Dari saya. Kan ayahnya dulu pernah punya istri, itu ada 4. Kalau yang

ini kakaknya. Ini kakakny kelas 2.

P : terus kalau minatnya Al. . . ini kira-kira apa yah bu? Kecenderungan dia itu lebih

seneng ke apa?

Page 269: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : lebih seneng ke itu, main leptop, liat TV, heheh.

P : kalau dari cara belajarnya?

K : kalau dari belajarnya, kalau pulang sekolah gitu ada Pr yah bilang, mah tadi ada

Pr, yah langsung dikerjakan, pokoknya ada yang damping. Cuma kalau pulang

seklolah gitu yah, anaknya kadang udah kerjakan sendiri.

P : kalau cita-cita nya pernah ngomong ndak?

K : pernah. Jadi polisi. Dari PAUD dulu sampe sekarang polisi. Kalau kartinian gak

mau pake lain,maunya polisi.

P : dia pengen jadi polisi itu apa ada contoh bu? Misalnya ngeliat siapa?

K : gak ada.

P : kalau kegiatan di rumah setelah pulang sekolah itu apa bu?

K : main sama kakaknya, sama nonton TV itu wes.

P : sama TPQ itu?

K : TPQ sore, jam 2.

P : terus kalau kedekatannya sama temen-temennya gimana bu?

K : Kalau sama temen-temennya yah dia cenderung sama yang cocok gitu loh, kalau

dia cocok yah cuma itu, kalau yang gak cocok yah gak begitu dekat. Misale dia

cocoknya sama rizki, dia barise yah sama rizki.

P : kalau dirumah?

K : kalau dirumah yah sama kakaknya, kalau main keluar gak mau, kan disebelah ada

juga temen sekelasnya, gak mau. Malah anaknya yang kadang ke sini.

P : tapi kalau ada temennya yang dateng mau?

K : mau, tapi kalau dia yang main gak mau.

P : pernah gak Al ini kalau di lingkungan rumah itu ribut sama temennya.

K : pernah lah, namanya anak kecil yah. Tapi sebentar. Bentar gini main lagi

P : tapi ributnyu gak buat gak mau main lagi kan yah?

K : oh, enggak. 10 menit ngunu wes lupa lagi. Cuma anaknya cengeng. Kalau di goda

gitu nangis, ada yang gak cocok gitu nangis.

P : kalau di sekolah juga gitu bu?

Page 270: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : iyah, tapi gak begitu. Nangisnya itu yah awal-awal kalau misalkan mau baris, mau

masuk gitu loh, “mamah ojo pulang”. Nah nangisnya itu. Misalkan teriak-teriak

gak ada saya itu, baru dia nangis.

P : terus kalau untuk sikap ngalah kayak gitu?

K : tergantung. Tapi kadang malah dia yang gak mau ngalah. Kayak kue di bagi dua,

dia sing gedhe. Tapi kalau di kasih tau, gitu yo mau. Kan takutnya sama bapake.

P : jadi di rumah deketnya sama?

K : sama saya. Cuma takutnya sama bapake. Tapi tetep deket.

P : berarti Al ini mulai masuk sekolah, PAUD? Umur? Dimana?

K : PAUD, umur 3 tahun. Di situ, di Muslimat juga.

P : sebelumnya itu gurunya siapa yang di PAUD bu?

K : yang di PAUD bu Fat.

P : terus sikapnya Al waktu awal masuk?

K : waktu awal masuk itu anaknya enak, kan terbiasa dia sebelum kakaknya sekolah

sering saya ajak ke sekolah, jadi langsung ninggal. Ndak rewel. Rewel pertama-

pertama. Baru dapet satu bulan mulai, mungkin ada temennya di dalem kelas

ditungguin ibunya, mungkin dia kepengen akhirnya rewel. Jadi kalau ditinggal

nangis.

P : awal-awalnya gak nangis?

K : awal-awalnya langsung. Di TK A juga gitu, awal-awalnya langsung, tapi lama-

kelamaan nangis. Mungkin ada kayak gak cocok sama temennya. Terus anaknya

gak mau, akhirnya suruh nungguin.

P : tapi gak pernah ngomong ke ibu yah, mungkin ada temennya yang gak di suka pas

PAUD itu.

K : enggak. Malah dia senenge ngomong temen dekat. “Aku lho sama enin mah” nah

gitu.

P : kalau kondisinya Al di sekolah sekarang? Bedanya anatara PAUD sama sekarang?

K : kalau dulu kan di PAUD nunggunya di dalem kelas, kalau sekarang kan paling

gak dia teriak, saya harus ada, jadi nunggunya di bawah.

P : pernah di coba dilepas bu? Maksudnya tiba-tiba ninggal gitu?

Page 271: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : pernah, dulu. Tapi anaknya pas baris mau naik gitu, saya lari, lewat pintu belakang

itu, anaknya nangis, tapi sebentar, abis itu udah.

P : gak nyoba untuk dilepas lagi, setiap hari kayak gitu?

K : udah, tapi saya harus keliatan dulu, jadi biarpun dia baris, saya dari jauh keliatan.

Abis itu udah dia masuk gak nyari. Kalau saya kemarin kan dia udah masuk, pas

doa dia turun, kalau saya ada dia diem, kalau saya gak ada dia nyari. Terus akhir-

akhir ini udah enggak, pokoknya keliatan.

P : dulu itu awalannya Al kayak gini kenapa bu?

K ; nah itu saya yang kurang tau, pernah saya tanyai, “kenapa sih le koq anu anu. . ,”

“ lha aku senenge mbek mama” gitu thok. “dianu temene a?” “ndak”. Udah coba

saya tanya ke bu Ika barang, yah jawabannya kayak gitu, “aku maunya mbek

mama” ngunu.

P : kan ibu pernah bilang yah, kalau ada anak PKL AL nya takut. Nah kalau anak

PKL itu?

K : ohh. Sing anak PKL itu nak UM.

P : apa sebelum anak PKL itu Al sudah begitu?

K : ndak, kan anu, pertama lepas, terus gak tau di anu temene terus minta ditungguin,

terus saya lewat belakang sembunyi itu, abis itu udah lepas lagi, lepas berapa

bulaaaann gitu sudah, terus baru ada anak PKL itu, guru PPL itu, anak UM pake

baju merah-merah, lha kan dia ngerti kalau itu guru PPL mulai setiap hari ngater

kakaknya yang SD sekolah kan, sekolahan SD dia tau, “itu sopo mbak?”, “guru

PPL” makanya dia tau. Lha kalau ada orang asing masuk di kelas, dia gak mau.

Wong ada temennya ulang tahun, ada yang foto dia gak mau. Bisa nangis. “itu lho

sama le kayak mama, kayak bu guru, “emoh, pokoke emoh” gitu.

P : kalau di lingkungan sini?

K : kalau di lingkungan sini ndak. Biasa. Lha sekarang kalau ada orang beli, nanyain

gitu, dia yah ndak , ndak nangis. Cuma kalau dia Tanya gitu yah lari tapi tetep

jawab. Lari jawab, terus kembali lagi. Kan orang lain semua itu. Kalau orang sering

ketemu akrab. Kalau jarang ketemu dia gak begitu respon.

P : kalau sikap ke keluarganya bu?

K : kalu ke keluarganya akrab semua, sama.

Page 272: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : untuk interaksi juga mau aja?

K : mau.

P : kalau di sekolah dia mulai rewel itu, biasanya kenapa? Maksudnya, gejalanya itu

kyak apa? Ciri-cirinya dia mulai rewel ?

K : mulai rewel? Diem. Terus liat sayaaa terus, itu mulai. Mulai membe-membe mau

nangis, ngeliatin terus ae. Terus ngene “mama ojo pulang, nunggu di sini ae”. Suruh

nunggu deket dia itu, dia mulai. Tapi kalau “le salim, mama kesana yah” “iyah”.

Nah itu ndak.

P : kalau keringet gitu-gitu bu? Nangis pasti yah? Deg-degan.

K : nagis iyah. Deg-degan. Kalau keringetan kan biasa, aktif. Kalau deg-degan yah

itu kalau ada orang baru, atau kalau ada yang dia gak suka, kalau ada mercon, ada

balon di tiup itu, dia takut kan, makane kan deg-deg-deg-deg. Takut meletus. Terus

ada apa itu, jaran kepang, walaupun cuma kaset gitu dia gak mau. Takut. Bisa lari.

Pulang itu waktu itu ada ngamen gitu. Bisa lari masuk rumah orang.

P : kalau di sekolah itu yah itu? Ada orang asing?

K : iyah ada orang asing. Kalau dulu PAUD itu maunya cuma guru satu. “aku nanti

kelas A minta sama bu Fat” gitu dia. “lho ya ndak boleh le nanti kalau bu Fat terus

yo tetep PAUD” dia baru mau. Tapi kalau sekarang gak. Dia pokoknya guru yang

sering ada di situ, dia tau, dia mau.

P : Terus caranya ibu nanganin takutnya Al kalau di sekolah, rewelnya di sekolah?

K : Yah saya biasanya janjiin apa gitu. “gak boleh rewel, nanti pulang sekolah ta

belino mainan” gitu. Nanti ta anter kesini. Baru dia mau.

P : Kalau gak gitu gak mau?

K : Ndak mau. Tapi dia dijanjiin. Kalau mainan memang gak usah dijanjiin minta.

Meskipun seribu-dua ribu minta. Kalau gak gitu pulang nangis. Makanya setiap

hari itu harus beli mainan. Kalau di janjiin itu, “nanti ta ajak kesana le, ta ajak ke

matos, pasar malem” gitu dia kadang pualng sekolah udah lupa. Janjinya itu gak

ditagih.

P : selain dijanjiin bu?

Page 273: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : dari rumah biasanya ayahnya yang pesen, “nanti di sekolah pinter po gak” “pinter”

salim, tos. “lek e gak pinter di kapak no?” “di jiwit, di sabuk” dia baru mau. Kudhu

di janjiin tiap pagi. Jadi tiap pagi bapaknya gitu. Kalau gak gitu dia yang nagih.

P : terus untuk pengambilan keputusannya dia, misalkan dia mau berteman sama

siapa? Sama keaktifannya di rumah itu gimana bu?

K : kalau ngambil keputusan dia cepet. Gak pake mikir-mikir. Misale kadang kan,

misale saya kadang mau keluar, ditaanya ikut apa gak, ndak. Langsung bilang ndak.

Kalau ikut, yah ikut. Terus kalau di sekolah, “le nanti mainnya sama ini yah”

“endak ak maunya sama riski” yaudah itu.

P : terus antara di rumah sama di sekolah apa ada perbedaan bu, keaktifannya?

K : sama.

P : kalau dari orang tua itu ngajarinnya gimana? Kayak pengambilan keputusan, atau

ada beberapa hal sia anak itu ketergantungan orang tua?

K : yah terserah anaknya. Kecuali kalau di luar jalur gitu baru diarahkan. Dikasih

pengertian gitu dia mau. Masih mau ngerti.

P : di bandingkan kakaknya?

K : kalau kakaknya masih tergantung. Tapi kalu diliat keberaniannya, dia diem tapi

berani. Kalau Al itu emang gak berani anaknya.

P : kalau di TPQ kan kalau di daerah sini kan gak begitu ini yah AL nya. Kalau ada

temennya ke rumah baru main. Lha kalau di TPQ nya itu gimana bu?

K : ada temennya, banyak. Main, malah main. Malah saya gak pernah nganter.

P : padahal anak-anaknya dari sini yah?

K : dari sini juga, kana da kakak-kakaknya yang besar-besar, malah main anaknya.

Kan digodain anaknya. Kan digodain sama yang besar-besar, kan dia mau. Ndak

pernah saya nganter. Ngaji sama kakaknya.

P : kalau masalah pelajaran gitu, dia lebih ke pelajaran apa?

K : kayaknya itu itunga-itunga, membaca juga bisa sih. Kadang mungkin lebih

kebiasaaan dulu denger kakaknya belajar, jadi dengar. Jadi kebiasaan itu, jadi dia

tau. Cuma dia emang mood-moodan di sekolah itu.

P : kalau untuk di sekolah, gimana bu proses belajarnya AL? yang ibu tau.

Page 274: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

K : yang saya tau dari gurunya itu, sebenernya Al itu bisa, meskipun yang seringnya

itu nangis. Tapi kalau ditanya atau dari gurun ya ngasih pertanyaan gitu dia tau,

langsung nyambung kata-kata gurunya. Gurunya sampe bilang ke saya “lho bu,

ternyata Al itu bisa jawab. Ngomong kalau ditanya. Dia tau”.

P : tapi kalau dari rumah enggak yah? Dari rumah udah gak mau sekolah gitu?

K : ndak, pas sampe di sekolah baru ndak mau. Kalau mau berangkat yah ruajinn.

Malah dia “ayo le mandi sekolah,” bangun dia langsung mandi. Malah bangunnya

duluan itu. Puagi bangunnya. Makanya saya kadang bangun buka pintu, dia juga

udah buka pintu juga. Bangun wes.

P : kalau dirumah deketnya sama kakaknya itu?

K : iyah.

P : yaudah bu, mungkin gitu aja. Terima kasih bantuannya dan waktunya. Maaf

ganggu.

K : ohh enggak mba. Iya mba sama-sama.

3. Partisipan 3 (31 Agustus 2015)

P : Assalamulaikum.. Ibu ini maaf sebelumnya, ternyata saya butuh wawancara lagi.

K : owh iyah mba gak papa.

P : langsung aja ke pertanyaannya gak papa yah bu?

K : iyah mba.

P : kira-kira dari sepengetahuan ibu, Al itu pernah gak mengalami pengalaman buru?

Misalkan diiejek teman, dimarahin gurunya, yang bikin dia gak nyaman di sekolah?

K : yang saya tau mungkin di goda itu sama temen-temennya. Digangguin gitu. Masih

kadang-kadang. Jadi kan kalau si Al nya nangis atau teriak gitu, nah temen-

temennya itu ikuta-ikutan teriak sama pura-pura nangis. Di goda gitu.

P : owh gangguinnya itu supaya Al nangis gitu bu?

K : Iyah.

P : terus kalau untuk keaktifannya di sekolah gimana bu?

K : dia itu masih kuper dari teman-temannya, gak terlalu bisa main sama temen-

temennya. Kalau dari kegiatan sekolah itu dia gak mau ikut.

Page 275: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : gak mau ikut itu karena apa bu? Apa sebelumnya pernah gagal ikut lomba,

akhirnya gak mau ikut lagi?

K : enggak, gak pernah. Emang anaknya yang gak mau ikut. Karena dia maunya sama

saya, dia mau ikut kalau saya juga ikut. Kan gak bisa gitu yah. Hehe. Cuma kadang

dia itu kepingin “saya mau dapat piala” gitu, “yah lek pingin dapet piala yah harus

ikut lomba”, “tapi aku emoh ikut lomba” gitu. Heheh. Tapi sekarang katanya bu

Ika mau diikutkan lomba manasik haji.

P : Owh gitu yah. Terus apa pernah Al ini gak sekolah dalam jangka waktu yang

lama? Misalkan karena sakit atau pergi gitu bu?

P : itu sakit apa bu?

K : sakit cacar air. Jadi awalnya itu panas badannya, pas besoknya ternyata cacar air.

Akhirnya gak masuk selama seminggu lebih itu.

P : nah setelah gak masuk selama seminggu lebih itu, ketika masuk sekolah lagi,

respon anak gimana bu? Apa langsung gak mau ditinggal kayak sebelum-

sebelumnya?

K : Biasa aja mba. Enggak rewel. Tapi nyuruh saya janga pulang. Nunggu di lantai

bawah.

P : owh jadi ibu nungguin?

K : enggak mba, saya pulang. Nanti sebelum anaknya keluar kelas waktu pulang, nah

saya udah ada di sekolah. jadi jangan sampe diagak liat saya. Kalau dia tau saya

pulang, biasanya mogok. Heheh.

P : seperti yang dibilang ibu sebelumnya, kalau Al pernah pipis di celana kan yah,

nah itu sebab dia pipis itu apa bu?

K : soalnya anaknya itu gak mau ngomong. Dianter sama gurunya atau sama siapa

gitu, dia gak mau. Dia kan malu, gak mau kalau bukan saya, jadinya gak mau

ngomong ke gurunya kalau mau pipis. Yah akhirnya ditahan, terus ngompol.

P : Tapi setelah itu akhirnya ibu yang nawarin untuk pipis, atau maunya dia sendiri?

K : Anaknya, anaknya yang minta.

P : emang biasanya tanda-tanda si anak udah mulai rewel itu apa bu? Selain nangis?

K : maunya sama saya thok. Gak mau sama siapa-siapa. Kan dari mulai dari raut

mukanya keliatan nah. Berarti dia masih gak mood.

Page 276: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : Biasanya dia itu kalau takut, gigit jari atau yang lainnya gitu? Enggak?

K : kalau gigit jari kayaknya enggak. Yah paling dia meneng, nangis gitu.

P : owhh. Iyah yah. Terus biasanya yang bikin mood anak berubah ketika sampe di

sekolah itu apa bu? Kan awalnya Al itu semangat buat sekolah yah, nah kenapa

waktu di sekolah dia malah rewel?

K : ada orang asing. biasanya karena ada guru baru.

P : selain karena guru baru bu?

K : dijailin temennya. Diolok-olok temennya gitu. Kalau dijailin temennya dia

langsung gak mood. Rewel pasti.

P : kalau karena belum ngerjain tugas bu?

K : kalau karena Pr gitu sih gak pernah mba, solanya anaknya itukalau ada tugas

darisekolah, waktu nyampe dirumah langsung dikerjakan. “mah iki lho onok pr dari

bu ika”, dia langsung kerjakan sendiri, kalau udah selesai baru dia bilang saya. Nah

saya koreksi, atau nambahi kalau ada yang kurang-kurang gitu. Jadi gak pernah

lupa kerjakan Pr nya

P : nah, kalau menurut ibu sama bapak sebagai orangtuanya, Al ini sering rewel di

sekolah karena apa bu?

K : Karena apa yah? Mungkin karena dia merasa paling kecil yah, karena anak

terakhir. Jadinya mungkin dia manja. Kan gak ada adeknya.

P : Ibu juga kan tau yah kalau Al itu gak mau dilepas, Ayahnya juga tau kan yah?

Nah tindakan dari bapak sama ibu buat ngurangin rewelnya Al itu gimana bu?

K : jadi kalau mau berangkat bapaknya ngomong. Dirayu, kalau berangkat sekolah

gitu dikasih tau, “ojo nangisan yah le”. Biasanya janjjin sama bapaknya gitu.

P : sekedar itu yah bu?

K : iyah.

P : terus setahu ibu, tindakan dari pihak sekolah saat anak rewel itu gimana?

K : biasanya di rayu. Kalau pinter dikasih hadiah gitu.

P : Yah mungkin itu aja bu. Terima kasih banyak bu. Maaf mengganggu. Iyah

makasih bu. Sakam buat Al nya. Assalamualaikum.

K : iyah, gak apa-apa. Waalaikumsalam.

Page 277: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan
Page 278: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

VERBATIM WAWANCARA SUBJEK II

Partisipan 3 (Guru Kelas Al) 21 Agustus 2015

P : langsung aja yah bu. Kalau Al apa dari awal begitu?

GK2 : Al itu iyah dari awal, kalau PAUD nya saya gak tau. Dari awal TK itu dari

apa yah. Pokoknya kelasnya diatas atau apa gitu yah, terus anaknya mulai

rewel. Dulu kan juga ibunya malah di terop yang putih itu lho, di tangga satu

dua itu, nah yah disitu. “mahh..””wes mamahnya nunggu disana” “emoh mau

sama mama”. Harus masuk. dulu juga masuk damping. Ini Al sampingnya

mamanya. Terus pindah ke karpet, terus pindah ke pintu. Terus duduk disitu.

“kalau Al sekolah sama mama lha bu guru gak bisa ngajar” “emoh mama

disini”. Trus saya rayu, mamanya juga “le pokoke mau apa ae yang penting

sekolah sing pinter”. Dia itu beda jauh sama kakaknya. Kalau kakaknya kan

berani, disuruh apa-apa berani. Lek ini Al enggak. Kayak wes pokoke

kebalikannya kakaknya. Beda 90 derajat gitu loh. Kakanya disuruh ini mau.

Kalau Al enggak, “emoh mama”. Baris aja sama mama. Naik tangga sama

mama. Pipis itu sama mama. “maaa, pipis maaa.” Ayo sama bu guru lek pipis.

“emohh”. Tapi yah lebih cepatan Al ditinggal ibu, dari pada Ar yang ditinggal

ibu.

P : Al itu berlangsung berapa lama bu?

GK2 : berapa yah? Yah pokoknya lebih cepatan Al dari pada Ar.

P : sebulan kira-kira nyampe?

GK2 : ndak deh kalau satu bulan. Kayaknya dua bulanan. Tapi setelah itu rewel lagi,

karena libur semester 2. Nah kalau Ar kan ndak, yah habis itu dan rewelnya tiap

kali Ar habis ijin. Kalau habis ijin sakit atau pergi, nah pas masuknya itu, Ar

rewel lagi. Nah kalau Al, ngalemnya itu masuknya gak mau kalau ada orang

baru. Katakanlah mbaknya yang kemarin observasi kan, maksudnya kan mau

liat aja, gitu itu datang pagi itu wes “emoh bu guru yang ngajar itu”. Terus

kayak takut, nangis. “ndak kok” “emoh, emohhh”. Harus mama yang naik, biar

tau engkok aku emoh di ajar itu. Padahal sebetulnya saya sudah ingatkan, nanti

kalau siapa-siapa yang ngajar itu juga bu gurunya anak-anak, bu guru itu lho

sama punya baju yang seperti itu. “emoh aku emoh dia ajar itu. Kayak wes tau

kalau orang ngajar yah pake gini gak pake gitu. Mikirnya Al gitu mungkin.

Kalau ngajar yah gini, gak ada tambahannya. Saya juga bawakan almamater

saya. Bu ika kalau ngajar ditempat lain juga sama, bawa ini. “emoh, emoh,

pokoke emoh, sing bu guru itu”.

Page 279: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : jadikan Al itu mulai rewel ketika ada orang baru itu yah?

GK2 : iyah, mulai ada orang asing itu rewel.

P : atau mungkin pernah dia diapain sama orang baru gitu bu atau ada sebab apa

dia makanya takut orang baru itu?

GK2 : yo itu, karena belum kenal orang baru itu, akibatnya terus rewel. Padahal kalau

dirumah juga gak rewel gitu. Yah pemberani, yah kendhel gitu lho kalau Al itu.

Cuma kalau di sekolah apa-apa itu pokoknya sebelum bel masuk, kan anaknya

kan sebelum bel masuk pipis dulu, atau apa, itu kalau sudah “teeettt” baru ke

kamar mandi, nanti kalau sudah baris, gak mau, anaknya kan datang pagi kan

belum mau pipis, kan di barisan pertama kan sudah ada anak, anaknya itu gak

mau taro dibelakang itu, yah harus di depan gitu loh. Kalau gini kan namanya

apa yah, bukan disiplin yah, saya sudah kasih tau kalau sudah pipis Alnya di

taro di belakang. “anaknya sing gak mau”. Terus baris aja mamanya kan

disuruh di depannya. Gak boleh di belakangnya. “opo o sih le”, “yah emoh,

pokoke aku lek sekolah mbek mama”. Gitu. “nanti sebelum bel pips dulu, jadi

dapet barisan belakang, biar gak nyerondol temennya, begitu kan juga salah”,

“gak popo”. Gitu anaknya jawab.

P : sampe sekarang gitu bu?

GK2 : kalau sekarang kebalikannya. Kalau sekarang pengennya belakang sendiri.

Meskipun di sana terakhir barisannya temannya laki-laki, gak mau di akhirnya,

tapi di barisan akhir tapi bagian yang berbeda. Pokoknya paling ujung sendiri.

Saya geret ke depan juga gak mau. Dulu lak nol kecil di depan.

P : dan itu sekarang di belakang masih sama ibunya?

GK2 : iyah, ibunya di pilaran itu loh, di pilarnya sini. Terus kemarin itu aja ada

penyuluhan obat cacing dari puskesmas, pake seragam beda gitu. Ya sudah

langsung, “mamaaaaa”. Pas ada guru baru yang pake pakaian beda. Saya

diamkan yah sudah diam sendiri. Saya kasih pengertian, “itu loh Cuma kasih

penyuluhan, bla bla bla. . .”, “emoh, gurune guduk iku, bu gurune elek”.

Nangisnya kan sama ngomong yah, pokoknya pegel kalau ada guru baru.

P : kalau sama teman-temannya bu interaksinya gimana?

GK2 : sosialisasinya juga cepet anaknya itu, gak gampang marah gitu ndak. Malah

kalau ke anak perempuan itu kayak gemes gitu apa yah. Apalagi liat bilqis yang

gendut itu yah kayak gemes gitu. Terus sikapnya yah sama, gak pilih-pilih gitu

lho.

P : berarti yang masih kurang dari Al apa yah bu?

GK2 : kemandiriannya kalau saat ini kan mungkin barisnya belum bisa lepas, dari

nol kecil sampai nol besar barisnya itu masih ingin didampingi orangtuanya.

Page 280: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Nah tapi nanti kalau sudah masuk kelas, yasudah, sudah lepas gitu loh.

Pokoknya mamanya tuh harus disisinya gitu loh. Dulu kan mamanya di

depannya, sekarang mamanya harus disebelahnya. Tapi kalau kemarin kan

memang ada pemilihan drumband yah, itu sempet nangis, nangisnya tuh aku

emoh ngikuti kegiatan.

P : dia hampir gak pernah ngikuti kegiatan yah bu?

GK2 : gak pernah, yah cuma mewarna, mewarna tuh juga sama, mesti rewel dulu itu

awalnya, terus sekarang sudah mau. “lapo sih le gak mau ikut”, “emoh aku

kesel”, y awes kesel. Kemarin itu “aku mau tapi mama harus ikut latihan” y

awes saya ijini dulu sehari dua hari, yawes sudah.

P : katanya dulu itu Al pernah pipis di celana yah? itu karena nangis?

GK2 : iyah, ngompol sekali. Iyah. Sampe gak terasa. Pas ditinggal. Terus saya

gantiin, yah gitu anaknya juga malu. “yah gapapa kalau disekolah yah sama bu

guru, bukan sama mama”. Saya kasih pengertian gitu. Yah mau, yah pulang

meski dengan celana yang beda sama teman-temannya.

P : itu dia keadaan pipis karena gak mau ngomong atau karena apa?

GK2 : iyah itu karena nangis, jadi nangis bareng ngompol gitu. Tapi saya pelan-pelan

ajak ke kamar mandi biar temen-temennya gak tau. Takutnya kan diejek.

P : iyah jadi kemarin pas waktu saya pertama kali masuk itu loh bu, temen-

temennya kan sempet bilang “ayo Al nangis ada guru baru“, jadi temennya udah

tau yah.

GK2 : iyah udah tau semuanya. Kalau memang ada guru baru mesti Al itu nangis.

Makanya kalau mau observasi di kelas saya mesti saya Tanya mau apa, kalau

mau ngajar yah monggo, tapi kan saya perlu tegesi dulu anaknya, yah nanti saya

handle dulu. Kalau langsung masuk, yah langsung nangis. Kayak waktu yang

penyuluhan puskesmas itu langsung “tok tok tok”, bu mau. . “aaaaa..aaaa”

langsung nangis. Lha anaknya pas enak-enak bercakap-cakap. Kalau seperti itu

kan gak bisa mendadak.

P : kalau dari ibu ngeliatnya itu gimana, selain nangis?

GK2 : yah mesti nangis itu, kayak rewelnya yah rewel itu. Harus gandeng bajunya

orang tua itu. Kayak kemarin dapet tugas suruh menyebutkan tanggal lahirnya,

tapi dihafal bukan ditulis. Nah paginya mungkin dia lupa nanya. Dan waktu di

sekolah dia baru ingat, terus dia itu sambil gigitin jari sambil megang baju

ibunya. Tapi pas dikelas, ditanya dia bisa jawab. Ternyata ingatannya juga kuat.

Barusan pagi dibilangi, dan waktu ditanya dikelas dia juga ingat.

P : kalau kerjasama ke sesama teman?

GK2 : lebih bisa Al daripada Ar. Kalau Al sampe selesai kalau ngerjakan tugas.

Page 281: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

P : selain nangis, raut wajah berubah yah? Itu dari awal masuk sampe pulang

begitu?

GK2 : ndak yah cuma awalnya saja. Kalau udah gandeng yah berarti ada sesuatu.

Terus saya salami di depan pintu, tanya kenapa. Nah kalau ibunya sudah janji

di depan bu guru, dia sudah diam, tenang. Kalau gitu kan mungkin anaknya

bisa motivasi dirinya, kalau disekolah rewel nanti gak dibelikan ibu.

P : Kalau dari pola asuhnya bu, menurut ibu gimana? Pola asuh orangtua ke Al?

GK2 : kalau pola asuhnya yah, orangtuanya aktif, orangtua pengen anaknya ikut

kegiatan, tapi anaknya gak mau. Kayak kegiatan senam pagi itu gak ikut.

Sampai sekarang. Baris juga cuma diem. Tapi kalau di kelas bisa ngikutin.

P : kalau untuk ke anaknya, orangtuanya gak keras yah?

GK2 : kalau emoh ta telpono ayah lo, kan takutnya sama ayah.

P : tapi kalau dirumah katanya memamg kurang sosialisasi sama temennya yah?

Kecuali kalau TPQ yah.

GK2 : yah kalau pulang abis jemput kakanya yah sudah dirumah, main sama

kakaknya, main dirumah, liat TV atau main apa.

P : yah mungkin itu aja bu. Terima kasih banyak.

GK2 : owh iyah, nanti kalau masih ada yang kurang tinggal sms lagi.

Page 282: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

HASIL WAWANCARA

Lokasi : Ruang kelas TK Muslimat NU 21

Waktu : Kamis, 20 Agustus 2015

Subjek : Guru kelas Ar

Kode Transkrip Wawancara Pemadatan Fakta Koding Kategori

GK1. W. 1 Pewawancara : Maaf yah bu

sebelumnya, ganggu waktu ibu.

GK bersedia diwawancarai GK1. W. 1a -

GK1 : iyah gapapa, kemarin saya

masih ribet. Silahkan kalau mau

tanya.

GK1. W. 2 Pewawancara : Dari atharijal kali

yah bu, dari Ar dulu itu katanya

pernah di PAUD yah bu?

Ar menjalani sekolah

PAUD di daerah

tunggulwulung, dekat

rumahnya.

GK1. W. 2a -

GK1 : iyah kayaknya, tapi ndak di

PAUD sini, PAUD tunggulwulung

gitu lho. Di deketnya rumahnya.

GK1. W. 3 Pewawancara: Nah ketika masuk di

TK itu, awalnya memang kayak gitu

apa gimana?

Ar tidak mau pisah dari

ibunya. Jika ditingal

ibunya ia langsung

GK1. W. 3a Penyebab kecemasan

Page 283: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK1 : iya, langsung rewel gitu wes,

gak mau pisah sama ibu yah kalau

nangis, apa ditinggal ibunya di

jendela yo berubah langsung keluar

air mata yo sampe banjir-banjir gitu.

Tapi kalau sudah lama gitu, sudah

kadang-kadang sudah kegiatan yah

berhenti sendiri. Berhentinya kan,

berhenti nangis gak mau kerjakan.

Yah saya maklumi, soalnya anaknya

kan yah apa yah, kalau Ar itu, kalau

wes emoh ya emoh. Pokoknya pagi

itu kalau sudah paginya rewel, yah

nanti sampe siang dia gitu. Tapi

kalau paginya wes bebas,

katakanlah semangat y awes ndak.

Ibunya pulang yasudah langsung

pulang. Pokoknya kalau ada satu

kendala yang di minta gak diturutin,

baru dianya rewelnya dateng.

menangis. Ketika kegiatan

sudah berlangsung, Ar

akan berhenti menangis

dengan sendirinya.

Ar kadang tidak mau

mengerjakan tuas yang

diberikan oleh gurunya.

GK1. W. 3b Gejala kecemasan

Ar akan rewel di sekolah

ketika ada sesuatu

keinginannya yang belum

diturutin

GK1. W. 3c Penyebab kecemasan

Page 284: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK1. W. 4 Pewawancara : itu berapa lama bu?

Kayak gitu dari awal masuk?

Ar ditungguin ibunya

selama 3 bulan. Guru akan

meminta ibu Ar untuk

langsung meninggalkan Ar.

GK1. W. 4a Gejala kecemasan

GK1 : itu mulai, ajaran baru itu,

kira-kira, ada 3 bulan sampe bulan

ber-ber gitu, kalau gak Oktober

November. Waktu mau semester 1

rapotan, sudah bisa di tinggal. Nah

ditinggalnya itu kan dulu di atas

saya, di ituloh mba, ditangga itu lho,

ibunya itu bilang “bu sudah” ya

sudah saya apa, saya suruh turun

terus saya suruh pulang. Kalau

sudah gak bermasalah anaknya yang

diinginkan sudah terpenuhi, yasudah

ibunya langsung turun. Kan ibunya

juga puntutan kerja di warung

GK1. W. 5 Pewawancara ; sampe 3 bulan 4

bulan yah bu?

GK1 : sebelum November apa

Oktober yah, oktober.

Ar ditungguin ibunya

selama 3 bulan

GK1. W. 5a -

Page 285: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK1. W. 6 Pewawancara : oh gitu yah. Itu

ditungguin terus?

GK1 : iya, di depannya pintu yah

pintu apa itu, dikelas apa itu, kan

ada tembok itu a, jadi ibunya yang

nengok-nengok gini, yah saya

persilahkan. Terus lama-lama

ibunya agak turun, agak turun,

ditangga di pagar, bertahap gitu.

Ibu Ar akan menunggui Ar

di depan pintu, setelah itu

agak turun ke bawah, agak

ke pagar, terus akhirnya

turun.

GK1. W. 6a Penanganan orangtua

GK1. W. 7 Pewawancara : tapi pas saat

masanya dia nangis-nangis, nah

temen-temennya itu begitu juga, ada

beberapa yang begitu selain dia?

GK : gak, terus nangisnya kan

emang apa yah, ada air matanya tapi

kalau ditanya yah bisa jawab. Kalau

ditanya dia jawab tapi yah sambil

nangis. Yah sampe banjir gitu.

Soalnya kana da anak yang rewel

- GK1. W. 7 -

Page 286: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

tapi gak keluar air mata. Nah kalau

ini keluar semua gitu lho.

GK1. W. 8 Pewawancara : terus kalau sudah

mulai nangis gitu, kalau dari ibu

sendiri tau gak alasannya itu apa?

GK1 : yah saya kan juga pernah

Tanya “kenapa sih bu, apa tadi pagi

bangunnya kepagian, apa minta

bekal gak dituruti,” “sudah koq bu,

tadi minta mie, sudah saya kasih

mie,” terus saya Tanya anaknya,

“kenapa sih le, enggak ak . . .”

pengen apa yang gak ada di tasnya.

Apa sesuatu apa gitu lho. “yaudah

nanti pulang” “emoh sekarang” tapi

nanti kalau sudah dirumah yah lupa.

Gak minta lagi. Pokoknya pagi itu

kalau mau berangkat itu mesti aja

ada yang diminta. Cuma penjelasan

dari ibunya itu lho. Tapi kalau sudah

Ketika tiba di sekolah

dalam keadaan menangis,

guru akan menanyakan

penyebab kepada ibunya.

Setelah dijanjikan, Ar akan

diam.

GK1. W. 8a Penanganan orang tua

Ketika di kelas, terkadang

Ar juga tidak mau belajar,

ia hanya duduk di

bangkunya.

Page 287: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

dikelas, “ayo le masuk” “aku mau

duduk tapi aku emoh belajar”. Tapi

yah saya sudah bilang ke ibunya,

“bu maaf yah kalau nanti bukunya

Ar kosong yah gak usah complain,

soalnya ini kan kegiatan anaknya,

biasanya kan ada buku yang

awalnya kosong, nanti bakal PR

dirumah dikerjakan gitu, kan

memang kegiatan anaknya disini.

Ini kan sudah saya nilai pas hari itu

juga. Takutnya, namanya orangtua

kan juga ini, anakku kan masuk koq

gak dinilai. Jadi kan sebetulnya kan

masuk cuma anaknya gak mau, pas

rewel pas apa. Jadi saya kasih

pengertian ke ibunya kalau Ar itu

gitu. Tapi sebetulnya kalau nulis

juga rapi koq anaknya. Kalau sudah

apa, dibuku kotak itu lho, beda kan

Page 288: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

dibuku paketkan ada titik-titiknya,

kalau yang disini anaknya yah bisa

nerusin. Tapi kalau udah gak mau,

yah ndak mau.

GK1. W. 9 Pewawancara : Jadi Ar nya itu kalau

di dalem kelas, sebenernya ngikutin

gak sih bu, ngikutin pelajaran?

Menurut GK, Ar ketika di

kelas sebenarnya

mengikuti pelajaan, namun

GK1. W. 9a Kurangnya

konsentrasi

Page 289: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK : ngikutin, sebenernya juga

ngikutin. Tapi disela-sela pelajaran

gitu pasti anaknya itu pengen cerito,

cerita apa yang diluar rumah, atau

waktu berangkat sekolah. Itu

menyela guru bicara gitu lho.

Misalnya saya kan menerangkan

kendaraan untuk rekreasi itu apa,

trus kan pasti dia nya nyambung

cerita. Meskipun rewel juga tapi

masih mau mengkomunikasikan apa

pendapatnya gitu lho.

terkadang Ar memotong

pembicaraan guru dengan

bercerita.

GK1. W. 10 Pewawancara : Tapi kemarin-

kemarin yang saya observasi itu,

dianya gak terlalu fokus yah sama

yang diterangkan gurunya.

GK1 : iyah, kayak pandangan

kosong gitu. Meskipun ini udah

kelas B juga gitu. Waktu itu saya

amati, koq masih tetep. Kalau

Ketika di kelas, Ar lebih

sering melamun.

GK1. W. 10a Kurangnya

konsentrasi belajar

Ketika di tinggal ibunya,

Ar akan menangis, dan GK

akan membujuknya agar

tidak lagi menangis

GK1. W. 10b Penanganan guru

Page 290: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

ibunya mau ninggal, dianya nangis

“hheehuu” “itu lho le ibunya ada di

luar” terus saya alihkan, “ayo sudah

sekarang yang mau nulis di papan

tulis” yah langsung berhenti itu.

Baru mau nulis. Sudah saya

ingatkan. Sudah mau SD gak boleh

nangisan. Dia langsung bilang “gak

koq bu. Gak nangis”

GK1. W. 11 Pewawancara : tapi kalau untuk

nulisnya itu apa harus ditemenin

dulu?

GK1 : oh enggak kalau nulis,

soalnya kan sudah lepas. Yah Cuma

guru ngasih contoh diatasnya saja.

Contoh seperti huruf atau angka.

Cuma sebatas satu baris, gitu aja.

Nanti anaknya kan yang

melanjutkan sendiri.

GK akan memberi contoh

di awal baris, lalu anak

akan mengikuti contoh

yang sudah di berikan.

GK1. W. 11a -

Page 291: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK1. W. 12 Pewawancara : setelah itu Ar nya

nyambung lagi? Atau sama kayak

waktu TK A gitu? Berhenti di

tengah-tengah ?

GK1 : iya tetep, “bu guru wes kesel

aku”. Oh yasudah, gak ta paksa

harus selesai semua gitu. Yah kan

tau kemampuan anaknya gitu lho.

Pokoknya kalau disuruh bercerita,

memang bisa anaknya cerita, cerita

pengalaman apa dirumah, kan mesti

apa gak mau kalah dengan

temannya gitu, terus kepengen

diperhatikan. Saya tuh harus

dengarkan ceritanya.

Ar akan berhenti menulis

ketika dia sudah merasa

lelah, sehingga

pekerjaannya tidak

diselesaikan.

GK1. W. 12a Kurangnya

konsentrasi belajar

GK1. W. 13 Pewawancara : kalau sikapnya ke

temen-temen bu, dia bergaulnya

ketemen-temennya gimana apa

hanya itu-itu saja. Atau?

Ar jika bermain dengan

temannya mudah sekali

marah atau tersinggung,

akhirnya menagdu kepada

guru dan menangis.

GK1. W. 13a Interaksi dengan

teman

Page 292: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK1 : enggak, yah semua. Cuma

kalau kesenggol gak senggaja gitu,

gitu aja sudah ngomongnya “aku bu

di anu itu”. Memang apa yah, kan

tasnya di bahu , kesegol temannya.

gitu aja udah “huuhu”. Lho siapa

yang anu, “lho gak bu, tadi Cuma

kesenggol tas nya.” Gitu aja udah

nangis

GK1. W. 14 Pewawancara: jadi menurut ibu Ar

itu kurang dari apanya yah?

GK : kemandiriannya. Tapi dirumah

juga gak dimanja koq anak itu.

Mungkin dari bawaan itu yah,

bawaan apa yah, yah bawaan

anaknya sendiri. Dirumah itu abis

GK menilai Ar masih

manja terhadap orang

tuanya.

GK1. W. 14a Ketergantungan

terhadap orang dewasa

Ketika ditinggal oleh

ibunya Ar akan menangis.

GK1. W. 14b Ketergantungan

terhadap orang dewasa

Page 293: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

dijemput ibunya atau ayahnya kan

di tempat budhe nya, terus ibunya

langsung kerja, nanti jam 2 baru

diambil di budhenya terus ke

tunggulwulung. Entah disitu itu ada

yang ganggu atau apa, tapi kalau

sepengetahuan saya itu anaknya

mampu yah, tapi koq di sekolah itu

mesti nangis. “dirumah sering

nangis mboten bu?” “iyah bu, tapi

yah kalau ada masalah dengan

temannya, misalnya dijiwit, atau

apa, mesti nangis, tapi kalau gitu

kan yah ndak nangis” di sekolahan

itu koq “ A E A E”. yah mungkin

pembawaan pribadi anaknya

mungkin yah. Mungkin karena

masih ngedot. Kan sampai sekarang

masih ngedoGK1. “kalau gak bisa

gini, gak bisa tidur anaknya”

Ketika di rumah, menurut

GK , Ar adalah anak yang

mampu, namun di sekolah

kemampuan itu tidak

terlihat

GK1. W. 14c -

Page 294: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK1. W. 15 Pewawancara : untuk penanganan

dari gurunya sendiri gimana bu?

GK1 : kalau Ar saya apa yah, saya

kasih kayak apa itu, kayak

penghargaan. Saya kasih bintang.

Maksudnya bintangnya di papan.

Kalau ada yang berani nanti

namanya masuk di bintang “ lha

kalau saya gak berani bu?” “yah

berarti namanya diluar bintang,

berarti belum pintar, kalau di dalam

kan sudah pintar” “oh gitu a bu

guru?”. Kan dengan gitu kan

anaknya merasa semangat gitu. Gak

datang pagi kan juga.

Gk akan memberikan

penghargaan kepada Ar,

contohnya sepeeti bintang

di papan. Hal itu membuat

Ar semangat mengikuti

pelajaran.

GK1. W. 15a Penanganan guru

GK1. W. 16 Pewawancara : oh datang pagi juga

masuk ke bintang itu? Jadi dari nilai

yah?

GK1 : iyah, kan Ar kan kadang pagi

kadang siang. Iyah, jadi guru juga

GK mengamati

perkembangan Ar. Apakah

setiap harinya Ar akan

menangis dengan intensitas

GK1. W. 16a Penanganan orang tua

Page 295: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

bisa mengevaluasi satu semester ini.

Apa sudah, kemarin ada

peningkatan, kemarin yang dulunya

nangis sampe setengah jam,

sekarang berkurang jadi seperempat,

terus berkurang lagi 10 menit,

berkurang lagi 5 menit. Kan itu juga

perlu diamati, kenapa sih koq anak

ini nangisnya tanpa sebab, ibunya

kan juga perhatian, ibunya juga

sama.

waktu yang sama, dan lain

sebagainya.

GK1. W. 17 Pewawancara ; kalau menurut ibu

dari orang tuanya itu gimana? Pola

pengasuhannya?

GK1 : yah karena orangnya kerja

dua-duanya itu yah, yah mungkin

ketemuan anaknya itu kan jam 2

sampe malem itu, sering diajak

pergi juga, kan pernah anaknya juga

cerita-cerita. “bu guru kemarin aku

GK menilai orang tua Ar

memberikan perhatian

kepada Ar meskipun

dengan kesibukan kerja.

Menururt GK ayah Ar juga

memberikan motivasi

kepada Ar agar bisa

bersikap baik (tidak

menangis jika di sekolah)

GK1. W. 17a Penanganan orang tua

Page 296: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

diajak ayah pergi ke sini, lek aku

pinter aku disuruh milih mau beli

mobil atau beli motor” kan dari situ

kan ayahnya ngasih tau kalau dianya

pinter gak nangisan, ayo mau beli

apa, mobil apa motor kan, berarti

mancing.

GK1. W. 18 Pewawancara : terus kalau dari

sekolah, ada faktor yang buat dia

kayak gitu? Mungkin karena

temennya, atau siapa yang buat dia

kayak gitu?

GK1 : oh ndak ada sih. Kalau setahu

saya kan digoda Retto yah, kalau

Retto pengen goda, yah goda. Kalau

ndak yah ndak. Kan Retto kan

kayak kepengen AR ini nangis gitu

lho. Kalau sehari gak nangis, Retto

nya itu mesti ganggu, entah

pensilnya diambil, entah apa.

Menurut GK, Ar di sekolah

selalu di goda oleh

temannya yang bernama

Retto.

GK1. W. 18a Penyebab kecemasan

Page 297: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

Supaya Ar nangis lagi, atau sama

siapa. Tapi kalau sekarang kan

sudah ndak, sudah berkurang gitu.

Tapi ini tadi juga gak masuk, gak

tau kemana.

GK1. W. 19 Pewawancara : tapi selama masuk

ini, kan agustus yah, oh iah akhir

Juli, nah itu udah mulai ditinggal?

GK1 : udah langsung di tinggal.

Tapi minta antarkan ke tempat

duduknya. Soalnya tempat

duduknya kan belum tau. Terus dia

nangis. Terus saya tanya “ lho

kenapa sih bu tadi gak dikasih apa?”

“lho gak bu tadi sudah saya bekali”.

Tapi kalau nangis itu gak narik “ibu

disini, ibu disini” tuh enggak, ya

wes nangis dengan sendirinya gitu.

“ayo sudah berdoa” “iya bu gur aku

berdoa, bismillah. . .” ya sudah wes

Ar saat ini sudah bisa

ditinggal ibunya, namun

masih harus diantar ibunya

sampai tempat sampai

tempat duduknya.

GK1. W. 19a Ketergantungan

terhadap orang dewasa

Page 298: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

apa yah spontan gitu lho. Anak itu

cepet nangis tanpa sebab, diantarkan

ibunya juga duduk sudah. Tapi yah

langsung “huhuhuhu” nangis. Saya

pikir itu nangis bohong-bohongan,

ternyata banjir. Hahahahah.

GK1. W. 20 Pewawancara : di kelas B nya juga

ibu yang ngajar?

GK1 : iyah, di tahun ini saya

langsung ngelanjutkan kelas yang

saya pegang kemarin. Tapi lebih

banyak tahun ini. Ini sampe 23

anak. Karena 8 anaknya masih

kurang umur buat masuk SD, jadi

nambah lagi di TK.

GK saat ini memegang

kelas Tk besar dengan

jumlah 23 anak

GK1. W. 20a -

GK1. W. 21 Pewawancara : yah mungkin cukup

untuk Ar bu. Terima kasih.

GK1 : owh iyah sama-sama

- GK1. W. 21a -

Page 299: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

HASIL WAWANCARA

Lokasi : Ruang kelas TK Muslimat NU 21

Waktu : Kamis, 20 Agustus 2015

Subjek : Guru kelas Al

Kode Transkrip Wawancara Pemadatan Fakta Koding Kategori

GK2. W. 1. Pewawancara : langsung aja yah bu.

Kalau Al apa dari awal begitu?

GK2 : Al itu iyah dari awal, kalau

PAUD nya saya gak tau. Dari awal

TK itu dari apa yah. Pokoknya

kelasnya diatas atau apa gitu yah, terus

anaknya mulai rewel. Dulu kan juga

ibunya malah di terop yang putih itu

lho, di tangga satu dua itu, nah yah

disitu. “mahh..””wes mamahnya

nunggu disana” “emoh mau sama

mama”. Harus masuk. dulu juga

masuk damping. Ini Al sampingnya

mamanya. Terus pindah ke karpet,

GK tidak mengetahui

penyebab awal Al tidak

mau ditinggal ibunya.

GK2. W.1a

-

Al ketika masuk ke kelas

harus di dampingi oleh

ibunya terlebih dahulu.

Ketika akan buang air

kecil, Al juga hanya mau

dengan ibunya.

GK2. W. 1b Ketergantungan

terhadap orang dewasa

Page 300: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

terus pindah ke pintu. Terus duduk

disitu. “kalau Al sekolah sama mama

lha bu guru gak bisa ngajar” “emoh

mama disini”. Trus saya rayu,

mamanya juga “le pokoke mau apa ae

yang penting sekolah sing pinter”. Dia

itu beda jauh sama kakaknya. Kalau

kakaknya kan berani, disuruh apa-apa

berani. Lek ini Al enggak. Kayak wes

pokoke kebalikannya kakaknya. Beda

90 derajat gitu loh. Kakanya disuruh

ini mau. Kalau Al enggak, “emoh

mama”. Baris aja sama mama. Naik

tangga sama mama. Pipis itu sama

mama. “maaa, pipis maaa.” Ayo sama

bu guru lek pipis. “emohh”. Tapi yah

lebih cepatan Al ditinggal ibu, dari

pada Ar yang ditinggal ibu.

Page 301: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK2. W. 2. Pewawancara : Al itu berlangsung

berapa lama bu?

GK2 : berapa yah? Yah pokoknya

lebih cepatan Al dari pada Ar.

Intensitas Al ditemani

ibunya selama di sekolah

lebih cepat disbanding

partisipan Ar

GK2. W. 2a Gejala kecemasan

GK2. W. 3 Pewawancara : sebulan kira-kira

nyampe?

GK2 : ndak deh kalau satu bulan.

Kayaknya dua bulanan. Tapi setelah

itu rewel lagi, karena libur semester 2.

Nah kalau Ar kan ndak, yah habis itu

dan rewelnya tiap kali Ar habis ijin.

Kalau habis ijin sakit atau pergi, nah

pas masuknya itu, Ar rewel lagi. Nah

kalau Al, ngalemnya itu masuknya

gak mau kalau ada orang baru.

Katakanlah mbaknya yang kemarin

observasi kan, maksudnya kan mau

Saat pertama kali, Al

rewel di sekolah sekitar 2

bulan karena libur

semester 2. Al enggan

masuk sekolah ketika ada

guru baru di sekolah.

GK2. W. 3a Penyebab kecemasan

Al enggan menolak

sekolah jika ada guru baru

yang ke sekolah.

GK2. W. 3b Penyebab kecemasan

GK sudah memberi

pengarahan kepada Al

tentang guru baru atau

mahasiswa PKL

GK2. W. 3c Penanganan guru

Page 302: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

liat aja, gitu itu datang pagi itu wes

“emoh bu guru yang ngajar itu”. Terus

kayak takut, nangis. “ndak kok”

“emoh, emohhh”. Harus mama yang

naik, biar tau engkok aku emoh di ajar

itu. Padahal sebetulnya saya sudah

ingatkan, nanti kalau siapa-siapa yang

ngajar itu juga bu gurunya anak-anak,

bu guru itu lho sama punya baju yang

seperti itu. “emoh aku emoh dia ajar

itu. Kayak wes tau kalau orang ngajar

yah pake gini gak pake gitu. Mikirnya

Al gitu mungkin. Kalau ngajar yah

gini, gak ada tambahannya. Saya juga

bawakan almamater saya. Bu ika

kalau ngajar ditempat lain juga sama,

bawa ini. “emoh, emoh, pokoke emoh,

sing bu guru itu”.

Page 303: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK2. W. 4 Pewawancara : jadikan Al itu mulai

rewel ketika ada orang baru itu yah?

GK2 : iyah, mulai ada orang asing itu

rewel.

GK akan mulai enggan ke

sekolah jika ada orang

baru

GK2. W. 4a Penyebab kecemasan

GK2. W. 5 Pewawancara : atau mungkin pernah

dia diapain sama orang baru gitu bu

atau ada sebab apa dia makanya takut

orang baru itu?

GK2 : yo itu, karena belum kenal

orang baru itu, akibatnya terus rewel.

Padahal kalau dirumah juga gak rewel

gitu. Yah pemberani, yah kendhel gitu

lho kalau Al itu. Cuma kalau di

sekolah apa-apa itu pokoknya sebelum

bel masuk, kan anaknya kan sebelum

bel masuk pipis dulu, atau apa, itu

kalau sudah “teeettt” baru ke kamar

mandi, nanti kalau sudah baris, gak

mau, anaknya kan datang pagi kan

belum mau pipis, kan di barisan

Page 304: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

pertama kan sudah ada anak, anaknya

itu gak mau taro dibelakang itu, yah

harus di depan gitu loh. Kalau gini kan

namanya apa yah, bukan disiplin yah,

saya sudah kasih tau kalau sudah pipis

Alnya di taro di belakang. “anaknya

sing gak mau”. Terus baris aja

mamanya kan disuruh di depannya.

Gak boleh di belakangnya. “opo o sih

le”, “yah emoh, pokoke aku lek

sekolah mbek mama”. Gitu. “nanti

sebelum bel pips dulu, jadi dapet

barisan belakang, biar gak nyerondol

temennya, begitu kan juga salah”,

“gak popo”. Gitu anaknya jawab.

GK2. W. 6 Pewawancara : sampe sekarang gitu

bu?

GK2 : kalau sekarang kebalikannya.

Kalau sekarang pengennya belakang

sendiri. Meskipun di sana terakhir

Saat ini menurut GK, Al

hanya mau berbaris di

bagian belakang, tidak

mau berbaris di bagian

belakang.

GK2. W. 6a -

Page 305: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

barisannya temannya laki-laki, gak

mau di akhirnya, tapi di barisan akhir

tapi bagian yang berbeda. Pokoknya

paling ujung sendiri. Saya geret ke

depan juga gak mau. Dulu lak nol

kecil di depan.

GK2. W.7 Pewawancara : dan itu sekarang di

belakang masih sama ibunya?

GK2 : iyah, ibunya di pilaran itu loh,

di pilarnya sini. Terus kemarin itu aja

ada penyuluhan obat cacing dari

puskesmas, pake seragam beda gitu.

Ya sudah langsung, “mamaaaaa”. Pas

ada guru baru yang pake pakaian beda.

Saya diamkan yah sudah diam sendiri.

Saya kasih pengertian, “itu loh Cuma

kasih penyuluhan, bla bla bla. . .”,

“emoh, gurune guduk iku, bu gurune

elek”. Nangisnya kan sama ngomong

Al akan menangis jika

ada guru baru atau orang

asing yang ke sekolahnya,

contohnya petugas

puskesmas.

GK2. W. 7a Gejala kecemasan

Page 306: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

yah, pokoknya pegel kalau ada guru

baru.

GK2. W. 8 Pewawancara : tapi beneran gak

pernah diapain gitu bu sama guru

barunya?

GK2 : dulu pernah ada guru baru

dateng buat penelitian juga, motorik

halus dan kasar. Cuma yah itu,

rewelnya ini lho ada apa.

Ketika ada guru baru

untuk penelitian juga Al

menjadi rewel.

GK2. W. 8a Penyebab kecemasan

GK2. W. 9 Pewawancara : terus kalau untuk

pelajarannya, Al gimana bu?

GK2 : yah lebih bagusan Al daripda

Ar. Angka, huruf, suruh nyebutkan

apa-apa juga gitu lebih cepetan Al

daripada yang lainnya. Misalnya

disuruh tuliskan angka berapa, ini

angka berapa, rukun islam ada berapa,

ini warna apa, cepat AL. Aktif. Yah

mungkin kalau saya nilai itu, yah

mungkin belajar dari kakaknya.

AL aktif dan cepat jika

menjawab pertanyaan dari

gurunya

GK2. W. 9a -

Page 307: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK2. W. 10 Pewawancara : kalau sama teman-

temannya bu interaksinya gimana?

GK2 : sosialisasinya juga cepet

anaknya itu, gak gampang marah gitu

ndak. Malah kalau ke anak perempuan

itu kayak gemes gitu apa yah. Apalagi

liat bilqis yang gendut itu yah kayak

gemes gitu. Terus sikapnya yah sama,

gak pilih-pilih gitu lho.

Al termasuk anak yang

tidak mudah marah jika

bermain dengan teman-

temannya.

GK2. W. 10a -

GK2. W. 11 Pewawancara : berarti yang masih

kurang dari Al apa yah bu?

GK2 : kemandiriannya kalau saat ini

kan mungkin barisnya belum bisa

lepas, dari nol kecil sampai nol besar

barisnya itu masih ingin didampingi

orangtuanya. Nah tapi nanti kalau

sudah masuk kelas, yasudah, sudah

lepas gitu loh. Pokoknya mamanya tuh

harus disisinya gitu loh. Dulu kan

mamanya di depannya, sekarang

AL harus sejak TK nol

kecil harus didampingi

oleh ibunya. Al tidak mau

mengikuti kegiatan

sekolah

GK2. W. 11a Ketergantungan dengan

orang dewasa

Page 308: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

mamanya harus disebelahnya. Tapi

kalau kemarin kan memang ada

pemilihan drumband yah, itu sempet

nangis, nangisnya tuh aku emoh

ngikuti kegiatan.

GK2. W. 12 Pewawancara : dia hampir gak pernah

ngikuti kegiatan yah bu?

GK2 : gak pernah, yah cuma

mewarna, mewarna tuh juga sama,

mesti rewel dulu itu awalnya, terus

sekarang sudah mau. “lapo sih le gak

mau ikut”, “emoh aku kesel”, y awes

kesel. Kemarin itu “aku mau tapi

mama harus ikut latihan” y awes saya

ijini dulu sehari dua hari, yawes

sudah.

Al pernah mengikuti

lomba mewarna, saat

mengikuti perlombaan

pun Al menangis, dan jika

ada kegiatan sekolah ia

meminta mamanya juga

ikut kegiatan tersebut.

GK2. W. 12a Ketergantungan dengan

orang dewasa

GK2. W. 13 Pewawancara : katanya dulu itu Al

pernah pipis di celana yah? itu karena

nangis?

Al pernah buang air kecil

di celana, ketika ia

ditinggal ibunya.

Akhirnya GK yang

GK2. W. 13a Gejala kecemasan

Page 309: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK2 : iyah, ngompol sekali. Iyah.

Sampe gak terasa. Pas ditinggal. Terus

saya gantiin, yah gitu anaknya juga

malu. “yah gapapa kalau disekolah

yah sama bu guru, bukan sama

mama”. Saya kasih pengertian gitu.

Yah mau, yah pulang meski dengan

celana yang beda sama teman-

temannya.

menggantikan celananya,

meskipun Al terlihat

malu.

GK2. W. 14 Pewawancara : itu dia keadaan pipis

karena gak mau ngomong atau karena

apa?

GK2 : iyah itu karena nangis, jadi

nangis bareng ngompol gitu. Tapi saya

pelan-pelan ajak ke kamar mandi biar

temen-temennya gak tau. Takutnya

kan diejek.

Al buang air kecil di

celana karena saat itu ia

menangis ditinggal

ibunya.

GK2. W. 14a Gejala kecemasan

GK2. W. 15 Pewawancara : iyah jadi kemarin pas

waktu saya pertama kali masuk itu loh

bu, temen-temennya kan sempet

Kalau ada guru baru Al

akan menangis. Terlebih

dengan orang asing yang

GK2. W. 15a Penyebab kecemasan

Page 310: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

bilang “ayo Al nangis ada guru baru“,

jadi temennya udah tau yah.

GK2 : iyah udah tau semuanya. Kalau

memang ada guru baru mesti Al itu

nangis. Makanya kalau mau observasi

di kelas saya mesti saya Tanya mau

apa, kalau mau ngajar yah monggo,

tapi kan saya perlu tegesi dulu

anaknya, yah nanti saya handle dulu.

Kalau langsung masuk, yah langsung

nangis. Kayak waktu yang penyuluhan

puskesmas itu langsung “tok tok tok”,

bu mau. . “aaaaa..aaaa” langsung

nangis. Lha anaknya pas enak-enak

bercakap-cakap. Kalau seperti itu kan

gak bisa mendadak.

tiba-tiba datang ke

sekolahnya.

GK2. W. 16 Pewawancara : kalau dari ibu

ngeliatnya itu gimana, selain nangis?

GK2 : yah mesti nangis itu, kayak

rewelnya yah rewel itu. Harus

Al akan menangis atau

menggandenga baju

ibunya. Terkadang Al

juga menggigit jarinya

GK2. W. 16 Gejala kecemasan

Page 311: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

gandeng bajunya orang tua itu. Kayak

kemarin dapet tugas suruh

menyebutkan tanggal lahirnya, tapi

dihafal bukan ditulis. Nah paginya

mungkin dia lupa nanya. Dan waktu di

sekolah dia baru ingat, terus dia itu

sambil gigitin jari sambil megang baju

ibunya. Tapi pas dikelas, ditanya dia

bisa jawab. Ternyata ingatannya juga

kuat. Barusan pagi dibilangi, dan

waktu ditanya dikelas dia juga ingat.

GK2. W. 17 Pewawancara : kalau kerjasama ke

sesama teman?

GK2 : lebih bisa Al daripada Ar.

Kalau Al sampe selesai kalau

ngerjakan tugas.

Al akan mengerjakan

tugas yang diberikan

hingga selesai

GK2. W. 17 -

GK2. W. 18 Pewawancara : selain nangis, raut

wajah berubah yah? Itu dari awal

masuk sampe pulang begitu?

Ketika Al enggan

bersekolah, ataupun

rewel, ibu Al akan

memberikan pengarahan

GK2. W. 18 Penanganan orang tua

Page 312: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK2 : ndak yah cuma awalnya saja.

Kalau udah gandeng yah berarti ada

sesuatu. Terus saya salami di depan

pintu, tanya kenapa. Nah kalau ibunya

sudah janji di depan bu guru, dia

sudah diam, tenang. Kalau gitu kan

mungkin anaknya bisa motivasi

dirinya, kalau disekolah rewel nanti

gak dibelikan ibu.

atau berjanji kepada Al,

maka setelah itu Al akan

diam, tenang.

GK2. W. 19 Pewawancara : Kalau dari pola

asuhnya bu, menurut ibu gimana? Pola

asuh orangtua ke Al?

GK2 : kalau pola asuhnya yah,

orangtuanya aktif, orangtua pengen

anaknya ikut kegiatan, tapi anaknya

gak mau. Kayak kegiatan senam pagi

itu gak ikut. Sampai sekarang. Baris

juga cuma diem. Tapi kalau di kelas

bisa ngikutin.

Orangtua Al dinilai aktif

memberikan semangat

atau dorongan kepada

anaknya agar aktifolah.

mengikuti kegaitan

sekolah.

GK2. W. 19a Penanganan orang tua

Page 313: KECEMASAN SEKOLAH PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK …etheses.uin-malang.ac.id/2776/1/11410065.pdf · Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

GK2. W. 20 Pewawancara : kalau untuk ke

anaknya, orangtuanya gak keras yah?

GK2 : kalau emoh ta telpono ayah lo,

kan takutnya sama ayah.

Jika Al rewel, ibunya

akan mengancam dengan

menelpon ayahnya

GK2. W. 20a Penanganan orang tua

GK2. W. 21 Pewawancara : tapi kalau dirumah

katanya memamg kurang sosialisasi

sama temennya yah? Kecuali kalau

TPQ yah.

GK2 : yah kalau pulang abis jemput

kakanya yah sudah dirumah, main

sama kakaknya, main dirumah, liat TV

atau main apa.

Setelah pulang sekolah,

Al akan bermain di rumah

dengan kakaknya.

GK2. W. 21a Kurangnya sosialisasi

dengan orang lain

GK2. W. 22 Pewawancara : yah mungkin itu aja

bu. Terima kasih banyak.

GK2 : owh iyah, nanti kalau masih

ada yang kurang tinggal sms lagi.

- GK2. W. 22a -