94
MANAJEMEN EMOSIONAL MANAJEMEN EMOSI PENGANTAR Pertumbuhan dan perkembangan emosi, yang dapat dilihat dari tingkah laku lainnya yang ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar. Contohnya seperti seorang bayi yang baru lahir ia dapat menangis dan akan mencapai proses kematangannya ketika ia akan tertawa nanti. Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan- perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang yang selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari yang disebut Warna Efektif. Warna efektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau samar-samar. Perbedaan antara emosi dan perasaan tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena keduanya merupakan suatu hal yang bersifat kualitatif yang tidak ada batasnya. Terkadang, warna efektif dapat dinyatakan sebagai perasaan atau dapat dinyatakan sebagai emosi. Oleh karena itu, emosi bukan hanya disebabkan karena perasaan saja, tetapi warna afektif yang meliputi keadaan seseorang. Ada yang kuat, lemah atau mungkin samar-samar. Dengan demikian, pada modul ini akan dibahas mengenai emosi yang berkaitan dengan teori-teori tentang emosi tersebut. Deskripsi Singkat Mata diklat ini membekali peserta diklat dengan kemampuan mengelola emosi dalam pelaksanaan tugas jabatanya, melalui pembelajaran pengertian, jenis dan ruang lingkup emosi, hambatan- hambatan dalam mengelola emosi, kecerdasan emosi, internalisasi prinsip dan nilai dalam mengelola emosi, serta teknik mengelola emosi. Pembelajaran disajikan secara komunikatif yang meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. Keberhasilan pembelajaran dinilai dari kemampuan peserta diklat menghasilkan lembar kerja tentang penerapan teknik mengelola emosi dalam pelaksanaan tugas jabatan diinstansinya. Hasil Belajar Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan mampu menerapkan teknik mengelola emosi dalam pelaksanaan tugas jabatanya. Indikator hasil Belajar Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat dapat: 1. Menjelaskan pengertian, jenis dan ruang lingkup emosi; BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 1

KECERDASAN EMOSI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

MANAJEMEN EMOSI

PENGANTAR

Pertumbuhan dan perkembangan emosi, yang dapat dilihat dari tingkah laku lainnya yang ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar. Contohnya seperti seorang bayi yang baru lahir ia dapat menangis dan akan mencapai proses kematangannya ketika ia akan tertawa nanti.Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang yang selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari yang disebut Warna Efektif. Warna efektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau samar-samar.Perbedaan antara emosi dan perasaan tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena keduanya merupakan suatu hal yang bersifat kualitatif yang tidak ada batasnya. Terkadang, warna efektif dapat dinyatakan sebagai perasaan atau dapat dinyatakan sebagai emosi. Oleh karena itu, emosi bukan hanya disebabkan karena perasaan saja, tetapi warna afektif yang meliputi keadaan seseorang. Ada yang kuat, lemah atau mungkin samar-samar.Dengan demikian, pada modul ini akan dibahas mengenai emosi yang berkaitan dengan teori-teori tentang emosi tersebut.

Deskripsi Singkat

Mata diklat ini membekali peserta diklat dengan kemampuan mengelola emosi dalam pelaksanaan tugas jabatanya, melalui pembelajaran pengertian, jenis dan ruang lingkup emosi, hambatan-hambatan dalam mengelola emosi, kecerdasan emosi, internalisasi prinsip dan nilai dalam mengelola emosi, serta teknik mengelola emosi. Pembelajaran disajikan secara komunikatif yang meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. Keberhasilan pembelajaran dinilai dari kemampuan peserta diklat menghasilkan lembar kerja tentang penerapan teknik mengelola emosi dalam pelaksanaan tugas jabatan diinstansinya.

Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan mampu menerapkan teknik mengelola emosi dalam pelaksanaan tugas jabatanya.

Indikator hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat dapat:1. Menjelaskan pengertian, jenis dan ruang lingkup emosi;2. Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dalam mengelola emosi;3. Menjelaskan kecerdasan emosi;4. Mengidentifikasi komponen dasar kecerdasan emosi;5. Melakukan internalisasi prinsip dan nila dalam mengelola emosi;6. Menerapkan teknik mengelola emosi.

Materi Pokok

1. Pengertian, jenis dan ruang lingkup emosi;2. Kecerdasan Emosi;3. Komponen Dasar Kecerdasan Emosi4. Hambatan-hambatan Dalam Mengelola Emosi5. Internalisasi Prinsip dan Nilai Dalam Mengelola Emosi;

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 1

Page 2: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

6. Teknik Mengelola Emosi Dalam Pelaksanaan Tugas Jabatan

Metoda

1. Ceramah2. Diskusi3. Bermain peran4. Curah gagas 5. Tanya jawab

Media pembelajaran

1. LCD2. Laptop3. Flipchart4. Spidol 5. Layar

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 2

Page 3: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Bab 1PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN

EMOSI

PENGERTIAN, JENIS, DAN RUANG LINGKUP EMOSI

A.MANAJEMEN 

Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum

memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata

manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang

berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang

berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini

mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti

“kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni

mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari

bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa

Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan

dan mengatur.

Berdasarkan pengertian manajemen yang berasal dari berbagai macam

bahasa tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen dalam konteks

ini adalah mengatur, mengelola atau mengendalikan.

B.PENGERTIAN EMOSI

Kata emosi berasal dari bahasa Prancis emotion, dari kata emouvoir,

yang berarti kegembiraan. Selain itu, emosi juga berasal dari bahasa

Latin emovere, dari e-(varian eks) yang berarti “luar” dan movere

“bergerak.” Para ahli meyakini bahwa emosi lebih cepat berlalu

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 3

Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat menjelaskan pengertian, jenis dan ruang lingkup manajemen emosi

Page 4: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

daripada suasana hati. Sebagai contoh, jika Anda bersikap kasar

terhadap orang lain, maka orang itu akan merasa marah. Perasaan

marah tersebut bisa jadi datang dan pergi dengan cukup cepat. Namun,

suasana hati yang tercipta karena ledakan amarah itulah yang akan

berlangsung lebih lama.

Menurut J.P. Du Preez, emosi adalah reaksi tubuh saat menghadapi situasi tertentu.

Sifat dan intensitas Emosi sangat berkaitan erat dengan aktivitas kognitif (berpikir)

manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi yang dialaminya.

Menurut J.P. Du Preez, emosi adalah reaksi tubuh saat menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi berkaitan erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi yang dialaminya.

Emosi manusia berproses di dalam sistem

limbik. Sistem ini menyimpan banyak

informasi yang tidak tersentuh oleh indra,

sehingga disebut sebagai otak emosi. Di

samping mengendalikan emosi, sistem

limbik juga mengendalikan hormon,

memelihara hemeostatis, rasa haus, lapar,

seksualitas, dan menjadi pusat rasa

senang, metabolisme, serta memori jangka

panjang. Secara fisiologis, emosi terdapat

pada salah satu bagian dari sistem limbik,

yaitu otak kecil yang terletak di atas tulang

belakang dan di bawah tulang tengkorak.

Secara fisiologis, emosi terdapat pada salah satu bagian dari sistem

limbik, yaitu otak kecil yang terletak di atas tulang belakang dan di

bawah tulang tengkorak. Sistem tersebut memiliki tiga fungsi, yaitu

mengontrol emosi, seksualitas, dan pusat-pusat kenikmatan, yang

merupakan hal paling penting dalam perkembangan otak. Kemampuan

manusia dalam mengendalikan dan mengelola emosi menjadi faktor

penentu keberhasilan atau kesuksesan Anda dalam berbagai aspek

kehidupan. Apabila Anda mempersepsikan sebuah situasi yang dialami

sebagai akibat dari perbuatan orang lain, maka Anda akan marah,

walaupun belum tentu orang itu berbuat salah terhadap Anda.

Sebaliknya, jika mempersepsikan situasi sebagai akibat dari perilaku

yang Anda lakukan sendiri, maka Anda akan melakukan intropeksi atau

mawas diri.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 4

Page 5: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Jika mengacu pada definisi emosi yang disampaikan oleh Du Preez,

maka emosi manusia berkaitan dengan tiga aspek penting, yaitu

persepsi, pengalaman, dan proses berpikir, yang akan membuat

manusia mudah marah, menuduh, bahkan memfitnah. Meskipun begitu,

ketiga aspek tersebut juga dapat menghadirkan sikap tenang atau

santai dalam menghadapi situasi apa pun.

Secara umum, timbulnya emosi sangat berkaitan erat dengan kondisi

tubuh, denyut jantung, sirkulasi darah, dan pernapasan. Hal ini secara

tidak langsung mengindikasikan bahwa emosi merupakan sebuah

reaksi manusia ketika berinteraksi dengan diri sendiri, orang lain, dan

lingkungannya.

Reaksi manusia terhadap hadirnya emosi, disadari atau tidak, memiliki

dampak yang bersifat membangun atau merusak. Dengan demikian,

bisa dikatakan bahwa emosi tidak hanya merupakan reaksi terhadap

kondisi diri sendiri maupun luar diri sendiri, tapi juga merupakan

upaya pencapaian ke arah pembentukan diri menuju hidup yang

transendental (spiritual).

Emosi berfungsi sebagai sensor terhadap perilaku Anda yang berasal dari kekuatan pikiran. Oleh karena itu, emosi, baik sedih, duka, marah, jengkel, kecewa, ceria, suka, maupun bahagia, menjadi sensor atas pikiran dan perbuatan yang Anda lakukan.

Di samping itu, emosi yang terdapat

dalam diri manusia juga berfungsi

sebagai sensor terhadap perilaku Anda

yang berasal dari kekuatan pikiran.

Oleh karena itu, emosi, baik sedih,

duka, marah, jengkel, kecewa, ceria,

suka, maupun bahagia, menjadi sensor

atas pikiran dan perbuatan yang Anda

lakukan.

Jika mencermati semua penjelasan tersebut, maka persepsi sebagian

orang yang menganggap bahwa sebuah emosi adalah sikap marah

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 5

Page 6: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

belaka, tentu merupakan sebuah pemahaman yang keliru. Selama ini,

mereka beranggapan bahwa emosi adalah sikap marah. Padahal, emosi

bukanlah sikap emosi semata, melainkan juga beberapa sikap lain,

seperti rasa takut, cemas, sedih, dan malu. Jadi, emosi tidak hanya

terbatas pada satu sikap, tapi juga mencakup beberapa sikap yang lain.

C.Emosi Manusia

Kehadiran emosi memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi kualitas

pengalaman hidup Anda. Kemampuan menghadapi emosi yang

mendera secara jujur dan benar-benar lebur bersama emosi tersebut,

merupakan hal penting untuk menghidupkan kehidupan yang utuh.

Kemampuan untuk mengatur respons Anda terhadap emosi-emosi yang

hadir dengan baik, dan menjalakan strategi-strategi yang membantu

mengembangkan kreasi emosi yang kreatif untuk masa depan adalah

kunci sukses hidup Anda.

1. Komponen-Komponen Emosi

Menurut Eastwood Atwater, penulis buku Psychology of

Adjustment, ia mengartikan emosi sebagai suatu kondisi kesadaran

yang kompleks dan mencakup sensasi di dalam diri dan ekspresi

keluar yang memiliki kekuatan motivasi untuk bertindak. Ketika

kita mengalami emosi tertentu, misalnya gembira, tentu ada

penyebabnya, seperti berjumpa dengan orang yang dikasihi,

mendapat bonus dan sebagainya. Demikian juga saat kita

mengalami emosi sedih, hal itu tentu ada penyebabnya, misalnya

gagal ujian, putus hubungan dengan orang yang dicintai, dan

sebagainya. Sementara itu, Eckhart Tolle mengatakan bahwa emosi

merupakan refleksi dari pikiran dalam tubuh Anda.

Emosi terdiri dari tiga komponen, yaitu adanya perubahan fisiologis (sensasi pada

Peristiwa-peristiwa yang kita

hadapi itu akan menyebabkan

otot-otot berkontraksi secara

refleks, karena mengalami

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 6

Page 7: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

tubuh), kesadaran dan interpretasi yang bermakna subjektif akibat adanya sensasi, serta kemungkinan untuk mengekspresikan kesadaran itu dalam tindakan.

stimulasi, tak ubahnya seperti

sengatan listrik. Setelah itu,

kita akan menyadari dan

menginterpretasi bahwa diri

kita sedang gembira atau

sedih.

Dari interpretasi tersebut, kita dapat menentukan langkah apa yang

akan dilakukan.Berdasarkan keadaan tersebut, kita akan

menemukan bahwa emosi terdiri dari tiga komponen, yaitu adanya

perubahan fisiologis (sensasi pada tubuh), kesadaran dan

interpretasi yang bermakna subjektif akibat adanya sensasi, serta

kemungkinan untuk mengekspresikan kesadaran itu dalam

tindakan.

Agar bisa mengontrol dan mengatasi ledakan emosi yang

membahayakan, Anda juga harus memahami lebih jauh dan lebih

dalam tentang komponen emosi yang terdapat pada diri Anda.

Komponen-komponen emosi tersebut meliputi sensasi tubuh,

interpretasi sensasi, dan respons adaptif.

a. Sensasi Tubuh

Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwa persepsi

(interpretasi) Anda terhadap stimulus eksternal yang dirangsang

secara otomatis oleh adanya perubahan pada tubuh Anda

merupakan teori lama yang dipakai dalam psikologi. Dari hasil

temuan yang lebih baru menunjukkan bahwa lokasi sumber

emosi ternyata berada pada sistem syaraf, yaitu otak.

Emosi manusia selalu melibatkan jaringan kerja yang

menyebabkan perubahan fisiologis cukup rumit, yang

mempengaruhi jiwa dan tubuh secara simultan. Ketika sebuah

stimulus dirasakan oleh indra Anda, impuls (sinyal atau pesan)

dikirim melalui syaraf-syaraf yang menuju ke pusat otak. Saat

berada di pusat otak ini, proses impuls yang terjadi terbagi

menjadi dua. Sebagian impuls terkirim ke korteks, tempat

stimulus disadari dan emosi dirasakan. Sedangkan bagian yang

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 7

Page 8: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

lainnya terkirim menuju otot yang menjadi tempat perubahan

tubuh.

Menurut hasil temuan neurologis tersebut diungkapkan bahwa

manusia mampu mengontrol emosinya dengan memanipulasi

sensasi tertentu. Misalnya, Anda dapat mengendalikan emosi

sakit dengan memukul sesuatu yang memungkinkan sinyal sakit

terkirim ke otak. Kejadian seperti ini telah dipraktikkan dalam

dunia kesehatan, salah satunya dalam akupuntur.

b. Interpretasi Sensasi

Hadirnya sebuah stimulus di hadapan Anda tidak hanya

menimbulkan sensasi secara fisiologis, tetapi juga memunculkan

sebuah interpretasi. Sensasi fisiologis sangat menentukan

besarnya intensitas emosi, sedangkan interpretasi yang

merupakan komponen mental ini menentukan kualitas atau

makna sebuah emosi.

Itulah sebabnya, ketika yang Anda alami adalah emosi marah,

melalui perubahan fisiologis (pada tubuh), maka Anda bisa

merasakan hingga seberapa kuatnya kemarahan yang Anda

alami. Selain itu, melalui pengalaman mental (proses

interpretasi), Anda juga dapat memahami penyebab Anda marah

dan arti lain dari kemarahan Anda tersebut.

Mengenai interpretasi tersebut, dua orang peneliti, Schacter dan Singer,

menentukan fakta bahwa gambaran mental (sesuatu yang Anda pikirkan) dan

situasi sosial yang ada menjadi petunjuk yang sangat penting, sehingga bisa

menentukan penyebab interpretasi Anda terhadap sensasi-sensasi yang terjadi

pada tubuh. Dalam hal ini, kita dapat mengambil contoh ketika seseorang minum

secangkir kopi. Saat itu, ia mungkin menyadari dan mungkin juga tidak menyadari

tentang efek kopi itu terhadap fisiologi tubuhnya. Sesaat setelah meminum kopi,

jantungnya berdetak kencang. Bila saat itu ia berhadapan dengan seseorang yang

berperilaku kasar, bila ia tidak menyadari efek kopi terhadap detak jantung, ia

akan menginterpretasi bahwa orang yang ada di hadapannya itu telah

membuatnya marah sampai jantungnya berdetak lebih kencang. Namun, bila

seseorang menyadari efek kopi yang memang dapat meningkatkan detak jantung,

ketika berhadapan dengan orang yang berperilaku kasar, ia cenderung

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 8

Page 9: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

menginterpretasi debaran jantungnya akibat minum kopi, bukan akibat perilaku

orang di hadapannya.

Ketika yang Anda alami adalah emosi marah, melalui perubahan fisiologis (pada tubuh), maka Anda bisa merasakan hingga seberapa kuatnya kemarahan yang Anda alami.

Contoh lain juga berlaku dalam

situasi sosial yang berbeda.

Ketika kita mengalami sensasi

kehangatan akibat meminum

satu sloki anggur (wine), bila

sesaat kemudian di hadapan

kita hadir seorang lawan jenis

yang cukup menarik, bila tidak

menyadari efek fisiologis dari

anggur, maka kita cenderung

menginterpretasi kehangatn itu

sebagai efek dari kehadiran

orang tersebut.

Kita dapat jatuh cinta karenanya ! Dari contoh-contoh tersebut,

Anda bisa mengetahui bahwa emosi yang Anda alami merupakan

gabungan dari faktor fisiologis dan faktor proses mental

(kognitif). Dengan pemahaman ini, Anda dapat mengenali emosi-

emosi yang melanda diri Anda dengan lebih baik.

Apabila pada suatu saat Anda mengalami emosi tertentu, Anda

dapat menelusurinya melalui kondisi-kondisi seperti yang telah

dijelaskan di atas. Adakah faktor fisiologis yang ikut berperan ?

Apakah Anda mengonsumsi makanan, minuman, atau obat

tertentu yang bisa mempengaruhi fisiologi tubuh Anda? Atau,

apakah emosi tersebut muncul karena adanya faktor hormonal,

misalnya menstruasi, menopause, andropause, atau sebab

lainnya ? Apabila faktor-faktor tersebut benar-benar tidak

menjadi penyebabnya, maka Anda dapat menyimpulkan bahwa

emosi yang Anda alami benar-benar dipicu oleh situasi sosial

yang ada di lingkungan Anda.

Jika Anda mampu mengenali penyebab emosi yang dialami, Anda

akan lebih bisa untuk mengendalikan emosi tersebut. Seorang

wanita yang menjadi mudah marah menjelang atau sedang haid,

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 9

Page 10: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

bila dia menyadari dampak situasi fisiologis haidnya, maka ia

akan lebih dapat mengendalikan diri untuk tidak marah,

meskipun terdapat pemicu dari lingkungan sosialnya. Anda tidak

perlu melampiaskan emosi yang datang tersebut.

c. Respons Adaptif

Emosi sering dipahami dan diangap sebagai sebuah perasaan

sehingga perilaku sering dipengaruhi oleh perasaan yang

dialami. Lalu, bagaimana sebuah emosi bisa mempengaruhi

sebuah perilaku? Dalam ilmu psikologi, seseorang yang

menerima stimulus akan segera melakukan penilaian intuitif,

baik atupun buruk.

Penilaian tersebut menjadi petunjuk atau penentu perilaku yang

akan dilakukan. Pada binatang, terdapat respons emosi primitif,

yakni fight (berkelahi) atau flight (kabur). Demikian juga pada

emosi manusia, mengarah pada tindakan tertentu, yaitu

mendekat atau menghindar.

Misalnya, ketika Anda ditekan dan diserang tiada henti oleh

seseorang yang mempunyai kuasa (powerful), maka Anda akan

merasa takut. Dalam situasi demikian, yang muncul adalah

insting melarikan atau kabur (flight) yang biasanya terjadi dalam

situasi ketika Anda sudah merasa tidak berdaya. Namun, apabila

serangan terus-menerus itu datang dari orang yang menurut

Anda kurang berkuasa, maka perasaan Anda adalah marah.

Dalam situasi demikian, yang timbul ialah insting berkelahi

(fight) yang biasanya berkembang dalam situasi saat Anda

merasa mampu menjadi penentu (pengendali).

Dalam kondisi seperti ini,

terlihat bahwa kehadiran emosi

memiliki peranan yang sangat

penting dalam hidup. Emosi

memiliki dua fungsi untuk

adaptasi. Pertama, hal itu

Pada binatang, terdapat respons emosi primitif, yakni fight (berkelahi)

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 10

Page 11: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

merupakan predisposisi untuk

melakukan respons adaptif yang

memungkinkan Anda

melakukan pertahanan hidup

(survival). Kedua, untuk

memperkuat sosialitas (social

ties) antara seseorang dan yang

lain dalam kelompoknya.

atau flight (kabur). Demikian juga pada emosi manusia, mengarah pada tindakan tertentu, yaitu mendekat atau menghindar.

Fungsi adaptif yang kedua ini terlihat jelas dalam kehidupan

sehari-hari. Misalnya, emosi cinta orang tua terhadap anaknya

dapat menimbulkan penyebab perilaku mereka terhadap sang

anak. Cinta yang romantis seorang kekasih akan membantu

perilaku pasangan tersebut untuk saling mendekat. Sedangkan

emosi negatif, seperti cemburu, marah, dan sebagainya, juga

memiliki fungsi, yaitu menghapuskan perilaku yang tidak

diinginkan dalam relasi sosial.

2. Bagian-Bagian Emosi

Secara umum, emosi yang terdapat yang dalam diri manusia

terbagi menjadi dua, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Hal-hal

positif dan negatif memang selalu datang silih berganti dalam

kehidupan kita. Terkadang, kita terlalu egois dalam menyikapi

kondisi yang dialami, karena ingin semua hal yang terjadi berjalan

positif, atau mungkin juga kita tidak mampu bersabar menunggu

waktu datangnya hal positif seolah terjebak sekian lama dalam

kondisi yang negatif.

a. Emosi Positif

Emosi positif adalah emosi yang mampu menghadirkan perasaan

positif terhadap seseorang yang mengalaminya. Seorang tokoh

ternama, Napoleon Hill, dalam bukunya, Think and Grow Rich,

menyatakan bahwa terdapat tujuh emosi yang termasuk dalam

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 11

Page 12: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

emosi positif, yaitu hasrat, keyakinan, cinta, seks, harapan,

romansa, dan antusiasme. Ketujuh emosi tersebut merupakan

jenis emosi yang paling dominan, kuat, dan paling umum

diharapkan dalam usaha kreatif. Jenis emosi ini bisa menunjang

keberhasilan karier dan dianggap tidak merugikan orang lain.

Seberapa besar keberhasilan dari energi positif ini tergantung

dari batas kewajaran yang digunakannya.

Dari kenyataan yang sering

terjadi, energi emosi positif

lebih baik digunakan dalam

proses mengingat jika

dibandingkan dengan energi

emosi negatif. Emosi yang

positif akan menghadirkan

perasaan senang, sebab

emosi ini dapat membuat

otak ingin mengenang

kembali bayangan tersebut.

Selain itu, emosi positif juga

dapat menimbulkan sebuah

motivasi, karena memang

memiliki unsur motivasi

yang luar biasa kuat.

Ada tujuh emosi yang termasuk dalam emosi positif, yaitu hasrat, keyakinan, cinta, seks, harapan, romansa, dan atusiasme. Ketujuh emosi tersebut merupakan jenis emosi yang paling dominan, kuat, dan paling umum digunakan dalam usaha kreatif.

Untuk menumbuhkan emosi positif ini, kita harus mampu

mengalahkan energi yang terkandung dalam muatan emosi

negatif. Untuk itu, dalam menumbuhkan emosi positif tersebut,

Anda harus mengeksplorasi beberapa hal positif berikut :

1) Mengeksplorasi potensi diri agar kuat dan mandiri dalam

setiap aktivitas rutin yang Anda kerjakan dalam kehidupan

sehari-hari, pada saat tertentu, energi dan semangat yang

Anda miliki pasti melemah meskipun masih harus

menyelesaikan suatu pekerjaan. Oleh karena itu, Anda mesti

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 12

Page 13: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

mampu melawan dan mengusir rasa malas atau apa saja yang

dapat melemahkan semangat tersebut. Sikap mental yang kuat

harus dibangun dan dibiasakan, sehingga Anda menjadi orang

yang tangguh dan mandiri. Dengan cara ini, energi emosi

positif yang tersimpan dalam tubuh bisa terus dikembangkan.

2) Melawan rasa stres yang muncul

Dalam menghadapi rasa stres yang bisa muncul sewaktu-

waktu, Anda mesti mampu menguasai emosi dengan tenang.

Salah satu cara sederhana yang dapat Anda lakukan adalah

dengan mengatur pernapasan secara perlahan. Hal ini akan

memberikan kesempatan oksigen untuk masuk ke dalam aliran

darah dan memberikan rasa tenang. Selain itu, Anda juga

dapat melakukannya dengan menenangkan batin melalui

teknik yoga dan meditasi yang efektif dalam mengurangi stres,

depresi, dan kepanikan.

3) Berbagi dengan orang lain

Berbagi dengan orang lain juga bisa menjadi salah satu

alternatif dalam menumbuhkan emosi positif yang terpendam

dalam diri Anda. Sadarilah bahwa Anda memiliki kemampuan

yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan orang lain. Jika

Anda mampu memberikan kegahagiaan kepada orang lain,

Anda pun akan mengalami kebahagiaan yang sama, sehingga

energi emosi yang positif akan tumbuh dan berkembang dalam

diri Anda.

4) Memberikan apresiasi terhadap orang lain

Kebersamaan, keterbukaan, dan kepercayaan bersama teman,

keluarga, atau sahabat, dapat membuat Anda lebih kuat dalam

menghadapi berbagai persoalan hidup. Berbagi cerita atau

sekadar bersenang-senang dengan mereka, sangat baik bagi

kesehatan dan mental Anda. Hal ini pun memungkinkan

hadirnya energi emosi positif yang Anda miliki.

5) Memanfaatkan hiburan dan aktivitas yang dijalani

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 13

Page 14: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Dalam setiap aktivitas sehari-hari yang Anda jalani, rasa bosan

dan jenuh pasti pernah menghampiri dan memenuhi otak dan

pikiran Anda. Oleh karena itu, membuat kegiatan yang

menyenangkan di tengah-tengah kesibukan yang dijalani

sangat penting untuk menyegarkan semangat dan

menumbuhkan emosi positif.

b. Emosi Negatif

Emosi negatif merupakan emosi yang selalu identik dengan

perasaan yang tidak menyenangkan dan dapat mengakibatkan

perasaan negatif pada orang yang mengalaminya. Biasanya,

emosi negatif ini berada di luar batas kewajaran, seperti marah-

marah yang tidak terkendali, berkelahi, menangis meraung-

raung, tertawa keras dan terbahak-bahak, bahkan timbulnya

tindakan kriminal.

Umumnya, emosi negatif menimbulkan permasalahan yang dapat

mengganggu orang yang mengalaminya, bahkan berdampak

kepada orang lain dan masyarakat secara luas. Biasanya, orang

yang mengalami emosi negatif cenderung lebih memperhatikan

emosi-emosi yang bernilai negatif, seperti sedih, marah, cemas,

tersinggung, benci, jijik, muak, prasangka, takut, curiga, dan lain

sebagainya.

Kebersamaan, keterbukaan, dan kepercayaan bersama teman, keluarga, atau sahabat, dapat membuat Anda lebih kuat dalam menghadapi berbagai

Emosi semacam itu akan

berdampak buruk bagi yang

mengalaminya dan orang lain.

Menurut Robert D. Hisrich, dkk.,

emosi negatif dan kesedihan

yang berlebihan, terbukti bisa

mengganggu alokasi perhatian

seseorang dalam proses

mendapatkan informasi.

Gangguan seperti itu dapat

berdampak negatif terhadap

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 14

Page 15: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

persoalan hidup.kemampuan seseorang untuk

belajar dari kejadian negatif.

Dari sudut pandang yang lain, Jim Loehr dan Tony Schwartz

berpendapat bahwa emosi negatif merupakan pemborosan dan

tidak efisien, seperti halnya sebuah mobil yang boros bahan

bakar, sehingga dengan cepat dapat menghabiskan isi tangki

bahan bakar.

Memperlihatkan rasa takut, marah, dan sikap ngotot yang

berlebihan terhadap orang lain, justru akan membuat Anda

secara progresif telah merendahkan kemampuannya untuk

bekerja efektif. Kondisi emosi negatif yang sudah kronis,

terutama dalam bentuk depresi atau kemarahan, bisa

mengakibatkan terganggunya kesehatan yang dimiliki seseorang,

bahkan dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius, seperti

penyakit jantung dan kanker.

Emosi negatif yang muncul dalam bentuk amarah, iri hati,

kebencian, kepahitan, ketakutan, kesedihan, dan rasa bersalah,

terkadang muncul sebagai bentuk reaksi terhadap situasi yang

Anda rasakan sebelumnya. Para ahli yang berkompeten dalam

bidang ini membagi emosi negatif menjadi dua tahapan.

Pertama, primary emotions, yaitu perasaan yang kita rasakan

sebelumnya dan menjadi penyebab lahirnya emosi negatif.

Kedua, secondary emotions, yaitu akibat yang muncul dari semua

yang Anda rasakan.

Emosi negatif Emosi negatif merupakan kodrat

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 15

Page 16: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

yang muncul dalam bentuk amarah, iri hati, kebencian, kepahitan, ketakutan, kesedihan, dan rasa bersalah, terkadang muncul sebagai bentuk reaksi terhadap situasi yang Anda rasakan sebelumnya.

alami manusia yang ditetapkan

sebagai bagian integral bagi

eksistensi kehidupan manusia.

Meskipun demikian, menurut

Priatno H. Martokoesoemo,

emosi negatif yang intens, baik

yang meluap ke dalam pikiran

sadar ataupun yang terus

terpendam dalam pikiran bawah

sadar, dan tetap memicu loSA

(Law of Spiritual Attraction)

untuk hal-hal yang negatif. Jika

hal ini tidak diproses dengan

baik, emosi-emosi negatif

tersebut akan menghentikan

aktivitas-aktivitas positif Anda.

Meskipun emosi negatif bisa berdampak buruk terhadap

kehidupan Anda dan orang lain, namun bukan berarti emosi ini

tidak bermanfaat sama sekali bagi Anda. Jika Anda mampu

mengubah dan mengelolanya dengan baik, maka energi negatif

ini bisa berubah menjadi energi emosi positif yang bermanfaat.

Misalnya, emosi marah apabila dikelola dengan benar bisa

menjadi kekuatan dalam bentuk semangat kerja, belajar dan

untuk berprestasi.

Dalam Neuro Linguistic Programming (NLP), terdapat beberapa

teknik yang dapat mengubah energi emosi negatif menjadi

energi positif, yaitu dengan menggunakan metode state of

management. Dalam hal ini, ada dua cara untuk mengontrol dan

mengelola kondisi emosi negatif yang muncul, yaitu:

1) Mengubah fokus pikiran

Pada saat emosi negatif timbul, seperti marah, takut, kecewa,

malas, sedih, atau perasaan negatif lainnya, maka Anda harus

mencari penyebab hadirnya emosi negatif tersebut. Ingatlah

bahwa pikiran, emosi, dan tubuh Anda merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sesungguhnya, emosi

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 16

Page 17: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

negatif yang sedang Anda alami lahir karena adanya ide-ide

tertentu, baik pengalaman masa lalu atau kejadian yang

bersifat buruk. Agar tidak terus-menerus terkurung dalam

kondisi emosi yang negatif, Anda mesti mengubah fokus

pikiran yang negatif tersebut ke arah ide-ide lebih positif.

Anda dapat mengalihkan perhatian pikiran terhadap sesuatu

yang menyenangkan, seperti masa-masa indah waktu

pacaran, mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua,

atau pengalaman-pengalaman yang seru bersama teman-

teman. Dengan cara ini, pikiran negatif yang ada di dalam

otak akan dapat dihilangkan.

2) Mengubah fisiologis

Anda bisa mengelola emosi negatif menjadi emosi positif

dengan mengubah cara fisiologis, seperti cara bernapas,

berdiri, dan ekspresi wajah. Dari beberapa kejadian yang

sering kita alami, emosi negatif dapat mempengaruhi sistem

pernapasan, misalnya saat marah, napas kita menjadi

pendek, lambat, dan tidak teratur. Dengan mengubah cara

menghela napas yang panjang, dalam, dan teratur, maka

emosi yang tidak terkontrol akan menjadi lebih tenang.

3. Fungsi Emosi

Bagi manusia, dalam teori Coleman dan Hammen, emosi tidak

hanya berfungsi untuk survival atau sekadar mempertahankan

hidup sebagaimana yang terjadi pada hewan. Emosi pada manusia,

seperti dikemukakan oleh Martin dalam buku psikologi belajar, juga

berfungsi sebagai energizer atau pembangkit energi yang

memberikan kegairahan dalam kehidupan manusia. Selain itu,

emosi juga merupakan messenger atau pembawa pesan.

Emosi sebagai survival berarti

bahwa emosi berfungsi sebagai

sarana untuk mempertahankan

hidup. Emosi memberikan

kekuatan pada manusia untuk

Anda bisa mengelola emosi negatif

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 17

Page 18: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

membedakan dan

mempertahankan diri terhadap

adanya gangguan atau

rintangan. Adanya perasaan

cinta, sayang, cemburu, marah,

atau benci, membuat manusia

dapat menikmati hidup dalam

kebersamaan dengan manusia

lain.

menjadi emosi positif dengan mengubah cara fisiologis, seperti cara bernapas, berdiri dan ekspresi wajah.

Sementara itu, emosi sebagai energizer menjadikan emosi sebagai

pembangkit energi. Emosi dapat memberikan kita semangat dalam

bekerja dan hidup, misalnya perasaan cinta dan sayang. Akan

tetapi, di sisi lain, emosi juga bisa memberikan dampak negatif

yang membuat kita merasakan hari-hari suram dan nyaris tidak ada

semangat untuk hidup, seperti perasaan sedih dan benci.

Sedangkan emosi berfungsi sebagai messenger artinya emosi yang

terjadi dalam diri seseorang dapat membawa pesan/informasi.

Emosi memberitahukan kita bagaimana keadaan orang-orang yang

berada di sekitar kita, terutama orang-orang yang kita cintai dan

sayangi, sehingga kita dapat memahami dan melakukan sesuatu

yang tepat dalam kondisi tersebut.

Dalam konteks ini, emosi bukan hanya menjadi pembawa informasi

(messenger) dalam komunikasi intrapersonal, tetapi juga dalam

komunikasi interpersonal. Lebih dari itu, emosi juga merupakan

sumber informasi tentang keberhasilan kita. Setiap emosi yang ada

dalam diri kita bisa memberikan rangsangan terhadap pemikiran,

khayalan baru, dan tingkah laku yang baru.

Emosi yang ada akan mempersiapkan diri Anda untuk melakukan

suatu tindakan. Emosi juga berfungsi untuk menyatakan kesiapan

diri dalam menetapkan, memelihara, atau mengubah hubungan

sosial pada lingkungan, terkait dengan masalah yang ada. Adapun

fungsi emosi secara luas adalah untuk menentukan tindakan di

dalam layanan dari sasaran pribadi.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 18

Page 19: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Secara umum, psikologi online membagi fungsi emosi menjadi tujuh

bagian, yaitu:

a. Menimbulkan respons otomatis

Bayangkan saja tiba-tiba Anda bertemu dengan ular. Anda

mungkin merasa terkejut, lalu melompat, sehingga Anda selamat

dari gigitan ular. Bayangkan pula jika Anda bertemu harimau di

hutan. Anda tentu akan melarikan diri karena takut. Tanpa

berpikir apa pun, Anda akan lari begitu saja. Artinya, keadaan

kritis bisa dilewati karena Anda memilki respons otomatis. Di

samping itu, bagaimana bila suatu ketika Anda dimarahi oleh

atasan karena pekerjaan yang tidak beres. Tentu Anda merasa

takut, bukan? Jika tidak selesai, maka Anda akan dipecat. Oleh

karena itu, Anda akan berusaha menyelesaikan pekerjaan sebaik

mungkin.

b. Menyesuaikan reaksi dengan kondisi khusus

Saat Anda ditinggalkan oleh orang yang Anda sayangi, Anda

akan bersedih. Adanya rasa sedih ini membuat Anda akan

menyesuaikan diri dengan reaksi yang tepat untuk kondisi

kehilangan tersebut, misalnya dengan berusaha untuk tegar dan

sabar. Contoh lain, apabila Anda sedang berlayar di lautan

dengan kapal laut dan badai besar menerjang kapal Anda hingga

mengguncang kesana-kemari. Dalam kondisi seperti ini, dalam

diri Anda tentu akan muncul suatu kecemasan. Boleh jadi, karena

emosi cemas ini, Anda kemudian lebih waspada dengan

menggunakan pelampung, berpegangan erat, atau melakukan

tindakan keamanan lainnya.

c. Memotivasi tindakan emosi-

emosi tertentu mendorong Saat ditinggalkan

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 19

Page 20: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

seseorang melakukan

tindakan tertentu. Misalnya,

saat Anda mengalami emosi

cinta, maka emosi tersebut

dapat memicu Anda untuk

berbuat bermacam-macam hal

untuk menarik perhatian

seseorang yang Anda cintai.

Anda rela menembus hujan

lebat karena ingin

menunjukkan bahwa Anda

selalu menepati janji.

Mungkin Anda juga rela

menemaninya mendaki

gunung, padahal Anda takut

ketinggian.

oleh orang yang Anda sayangi, Anda akan bersedih. Adanya rasa sedih ini membuat Anda akan menyesuaikan diri dengan reaksi yang tepat untuk kondisi kehilangan tersebut, misalnya untuk berusaha tegar dan sabar.

d. Mengomunikasikan sebuah niat kepada orang lain apa yang

sebenarnya Anda inginkan ketika sedang marah? Anda mungkin

ingin berpesan bahwa Anda tidak ingin disepelekan, ingin

memukul orang yang berbuat marah, atau membalas dendam

kepadanya. Intinya, ada suatu pesan dibalik emosi yang Anda

tunjukkan tersebut.

e. Meningkatkan ikatan sosial

Apa jadinya jika hubungan sosial Anda dengan orang lain tanpa

ada emosi? Hubungan itu tentu saja akan terasa hambar. Tidak

akan ada perasaan dekat yang terbangun. Ya, emosi memang

berfungsi untuk meningkatkan ikatan sosial. Dengan adanya

emosi positif, seperti rasa bahagia, penerimaan, sayang,

kegembiraan, dan kedamaian, akan membuat hubungan sosial

yang ada semakin erat. Anda akan semakin dekat dengan teman-

teman, karena terbangunnya emosi positif yang berlangsung

secara terus-menerus akan lebih menguatkan suatu hubungan.

f. Mempengaruhi memori dan evaluasi suatu kejadian

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 20

Page 21: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Ketika Anda berkenalan dengan seseorang, Anda tentu akan

memiliki penilaian tersendiri terhadap orang tersebut. Misalnya,

Anda berkenalan dengan seorang wanita cantik. Setelah

berkenalan, emosi yang dialami saat pertemuan tersebut akan

menjadi tolak ukur, apakah pertemuan tersebut akan diingat

kuat atau dilupakan? Jika Anda merasakan emosi suka yang kuat,

bisa jadi Anda akan melakukan pertemuan-pertemuan

berikutnya. Sebalikya, bila Anda tidak merasakan apa-apa, maka

Anda akan melupakannya.

g. Meningkatkan daya ingat terhadap memori tertentu

Seseorang akan lebih mengingat kembali kenangan-kenangan

yang diliputi oleh emosi yang kuat.

4. Ekspresi Emosi

Emosi adalah keadaan internal yang memiliki manifestasi eksternal.

Meskipun yang bisa merasakan emosi hanyalah yang

mengalaminya, namun orang lain kerap bisa mengetahuinya karena

emosi terekspresikan dalam berbagai bentuk. Emosi dapat

diekspresikan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Contoh

ekspresi verbal adalah menuliskannya dalam kata-kata, berbicara

tentang emosi yang dialami, dan lain sebagainya. Sementara,

contoh ekspresi nonverbal adalah adanya perubahan ekspresi

wajah, ekspresi vokal (nada suara dan urutan pengucapan),

perubahan fisiologis, gerak, isyarat tubuh, dan tindakan-tindakan

emosional lainnya.

Adapun beberapa jenis ekspresi emosi yang menunjukkan

kepribadian seseorang adalah:

a. Ekspresi wajah

Darimana Anda bisa

mengetahui bahwa

seseorang sedang bahagia,

sedih, marah, dan takut?

Emosi adalah keadaan internal yang memiliki

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 21

Page 22: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Tentu saja, kita akan dapat

menyaksikan ekspresi

seseorang melalui

wajahnya. Semua emosi

yang dialami manusia akan

diekspresikan melalui raut

wajah. Hanya dengan

melihat wajah seseorang,

Anda bisa dengan tepat

menebak emosi yang

sedang dialami oleh

seseorang. Anda tahu

wajah seseorang yang

sedang marah, sedih,

bahagia, takut, atau

terkejut. Dalam hal ini,

wajah saat marah dan sedih

pasti akan berbeda.

manifestasi eksternal. Meskipun yang bisa merasakan emosi hanyalah yang mengalaminya, namun orang lain kerap bisa mengetahuinya karena emosi terekspresikan dalam berbagai bentuk.

b. Ekspresi vokal

Nada suara seseorang akan berubah seiring dengan emosi yang

sedang dialaminya. Seseorang yang sedang marah, nada

suaranya pasti akan terdengar meninggi. Demikian juga dengan

seseorang yang sedang bahagia, ia akan berbicara dengan lepas

dan lancar. Sementara itu, seseorang yang sedang mengalami

guncangan jiwa atau mengalami kesedihan, kemungkinan besar

nada suaranya akan terbata-bata, bahkan tidak berbicara.

c. Perubahan fisiologis

Saat Anda merasakan perubahan sebuah emosi, terdapat

perubahan fisiologis yang mengiringinya, baik yang bisa Anda

rasakan maupun tidak. Saat takut, Anda akan merasakan detak

jantung meningkat, berdebar-debar, kaki dan tangan gemetar.

Selain itu, Anda pun akan merasakan bulu kuduk merinding, otot

wajah menegang, berkeringat, kencing dicelana, dan lain

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 22

Page 23: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

sebagainya. Bahkan, perubahan-perubahan tersebut tidak jarang

juga diketahui oleh orang lain.

d. Gerak dan isyarat tubuh

Sering kali, emosi seseorang akan diekspresikan melalui gerak

dan isyarat tubuh. Terkadang, kita cukup mengetahui seseorang

sedang gugup atau jatuh cinta hanya dari bahasa tubuhnya. Ia

akan menjadi tidak hati-hati, banyak melakukan gerakan tidak

perlu, seiring melakukan kesalahan, berkeringat, dan lain

sebagainya. Orang yang jatuh cinta menatap yang dicintai lebih

sering, duduk condong padanya, tersenyum lebih lebar, dan lain-

lain.

e. Tindakan-tindakan emosional

Banyak cara yang dilakukan

oleh seseorang untuk

mengekspresikan emosi yang

dialaminya. Ketika emosi

amarah melanda, terkadang

seseorang hanya diam saja.

Diam pun dianggap sebagai

salah satu tindakan yang

mencerminkan keadaan

emosional. Namun, tidak jarang

kita melihat tindakan emosi

seseorang yang sedang marah

dengan membentak, memaki,

bahkan memukul. Sementara

itu, saat seseorang sedang

dirundung kesedihan, ia hanya

sanggup mengapresiasikannya

dengan menangis.

Nada suara seseorang akan berubah seiring dengan emosi yang sedang dialaminya. Seseorang yang sedang marah, nada suaranya pasti akan terdengar meninggi.

D.JENIS EMOSI

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 23

Page 24: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Emosi ada beberapa jenis berdasarkan :

1. Varietas

Riset mengidentifikasikan enam emosi yang universal, yaitu

kemarahan, ketakutan, kesedihan, kegembiraan, kejijikan, dan

kejutan. Enam emosi ini dapat dikonseptualisasikan sebagai terus

ada sepanjang satu kontinuum, dimana semakin dekat jarak dua

emosi apapun pada kontinuum tersebut akan semakin

membingungkan orang. Contohnya adalah kebahagiaan dan kejutan

sering dikacaukan, sementara kebahagiaan dan kemuakan jarang

sekali.

2. Intensitas

Ekspresi yang berbeda dari intensitas emosi yang sama bisa

disebabkan dari kepribadian ataupun tuntutan ditempat kerja. Ada

orang yang terkendali, tidak pernah memperlihatkan rasa marah,

namun ada pula yang sebaliknya. Tentu saja hal ini harus

disesuaikan dengan pekerjaan. Presenter misalnya, harus

menunjukkan intensitas emosi yang sesuai dengan acara yang

dibawakannya.

3. Frekuensi dan durasi

Frekuensi dan durasi yang diperlukan untuk tenaga kerja emosional

juga harus disesuaikan dengan kemampuan frekuensi dan durasi

yang dimiliki karyawan.

Daniel W. Leger mengatakan bahwa emosi adalah aspek motivasi dalam

diri seseorang yang berusaha untuk merubah lingkungannya berdasarkan

pengalaman masa lalu. Perubahan fisiologis emosi dapat dipengaruhi oleh

faktor kognitif seseorang, sedangkan emosi dapat dilihat dari gerakan

badan seseorang seperti ekspresi wajah.

Emosi juga meliputi fenomena multidimensial artinya emosi menunjukan

keadaan perasaan subjektif seseorang yang dipengaruhi faktor lain.

Emosi dapat menimbulkan kondisi khusus seperti marah dan gembira,

emosi dapat juga merespons reaksi biologis yang mempersiapkan tubuh

untuk beradaptasi.

Jika seseorang sedang emosional maka tubuhnya terpacu menjadi lebih

aktif daripada keadaan normal seperti jantung berdebar kencang, otor

meregang dan pernapasan meningkat.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 24

Page 25: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

1. Kesedihan dan penderitaan mendalam

Kesedihan merupakan salah asatu emosi yang berlangsung lebih lama

setelah sebuah periode mendalam yang disertai dengan ungkapan

protes, biasanya ada sebuah periode menghentikan kesedihan yang

didalamnya orang merasa tidak berdaya dan kemudian periode

penderitaan dengan disertai protes itupun muncul kembali dalam usaha

memulihkan rasa kehilangan tersebut. Ada momen momen ketika orang

berduka cita takut akan kenyataan bagaimana dia akan hidup tanpa

kehadiran almarhum juga takut dia tidak akan bisa bangkit kembali

dari keterpurukan akibat kehilangan tersebut.

Ketakutan mungkin menjadi emosi pertama daripada kesedihan atau

penderitaan mendalam akibat kehilangan orang yang dicintainya.

Jika seseorang secara krinis tiudak depresi maka kesedihan dan

penderitaan mendalam akan membantu menyembuhkan rasa

kehiulangan itu karena tanpa perasaan tersebut penderitaan dan rasa

kehilangan bisa berlangsung lebih lama.

Fungsi dari ekspresi kesedihan dan penderitaan mendalam adalah bisa

memperkaya pengalaman seseorang tentang apa makna kehilangan itu.

Fungsi lain dari kesedihan adalah memberikan seseorang kesempatan

membangun kembali sumber dayanya dan mencadangkan energinya.

Itu tidak akan terjadi jika kesedihan bergantian dengan penderitaan

yang bisa menghilangkan sumber daya yang ada.

Air mata tidak lagi hanya untuk ekspresi bagi kesedihan atau duka cita,

air mata bisa muncl dalam keadaan sangat senang dan tertawa yang

berlebihan.

Tidak hanya emosi yang mempunyai peran dalam mempengaruhi

suasana hati (mood) tetapi banyak juga emosi yang terpusat pada

karakteristik kepribadian yang spesifik dan sebuah gangguan

emosional yang juga spesifik.

Gangguan emosional bersifat episodik yang berlangsung berminggu

minggu atau berbulan, masalahnya bukan berapa lama gangguan emosi

itu berlangsung tetapi bagaimana hal tersebut bisa merusak

kemampuan kita menjadi karakteristik kepribadian emosional.

Ketika kesedihan berlangsung berjam jam maka akan muncul

kepribadian melankolis yaitu cenderung mempunyai suasana hati yang

sedih.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 25

Page 26: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Ada beberapa pengaruh emosi terhadap prilaku individu antara lain :

a. Memperkuat semangat

Hal ini terjadi apabila seseorang merasa senang atau puas terhadap

hasil yang telah dicapai.

b. Melemahkan semangat

Hal ini terjadi apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan

sebagai puncak dari keadaan ini adalah rasa putus asa atau fristasi.

c. Mengganggu konsentrasi belajar

Apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan juga bisa

menimbulkan sikap gugup (nerveous) dan gagap dalam berbicara.

d. Terganggu penyesuaian sosial

Terjadi apabila ada rasa iri hati dan cemburu.

e. Mempengaruhi sikap dikemudian hari

Hal ini terjadi apabila suasana emosional yang diterima itu dialami

individu semasa masih kecil.

Terdapat 10 emosi yang perlu dihindari :

1) Gelisah

Kegelisahan masih bisa ditoleransi asalkan mampu mengarahkan

untuk membangkitkan tindakan positif, tetapi jika berlebihan

kegelisahan justru akan membuat orang bertindak tanpa

pertimbangan yang matang dan bijaksana, orang menjadi tidak

punya pendirian berpindah dari satu keputusan ke keputusan

lainnya. Tanda tandanya : bosan, tidak sabar dan gelisah.

2) Takut

Tingkatan rasa takut bermacam macam dimulai dari tingkat yang

paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi, dimulai dari

kekhawatiran, kecemasan, ketakutan dan bahkan teror.

3) Sakit hati

Sakit hatiu menunjukan ada suatu harapan yang tidak terpenuhi,

solusinya yaitu kita harus menyadari bahwa dalam kenyataanya

kita tidak kehilangan sesuatu, membuang persepsi yang salah

tentang orang lain yang mencoba melukai hati.

4) Marah

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 26

Page 27: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Emosi kemarahan bisa mencakup emosi seperti tersinggung,

sedikit marah, marah besar sampai dengan murka. Tanda

tandanya yaitu ada aturan atau standar yang kita pegang tetapi

dilanggar oleh orang lain. Kemarahan yang berlangsung terus

menerus akan mengakibatkan frustasi.

5) Frustasi

Frustasi terjadi bila kita dihadapkan berbagai masalah dan

rintangan dalam usaha untuk maju, tetapi terus menerus

berusaha tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.

6) Kecewa

Artinya perasaan hancur karena merasa telah kalah atau

kehilangan sesuatu untuk selamanya, solusinya adalah mencari

cara yang efektif yang dapat kita terapkan secara kreatif,

memberi inspirasi motivasi dan mengambil tindakan yang

membuat kita maju.

7) Rasa bersalah

Emosi rasa bersalah, menyesal atau bersedih merupakan emosi

yang dihindari orang dalam kehidupan. Kita harus belajar dari

kesalahan yang telah kita perbuat dengan tidak mengulanginya

lagi.

8) Rasa tidak berharga

Perasaan tidak berharga terjadi paada saat kita merasa tidak

melakukan seusatu yang seharusnya dapat kita lakukan.

Jika perasaan tidak berharga muncul maka dorongan emosi

harus kita hargai untuk meningkatkan kualitas pribadi.

9) Tidak berdaya

Yaitu suatu ekspresi suatu kesedihan, dpresi dan terlalu bnyak

beban. Hidup ini seolah olah dipengaruhi secara negatif oleh

berabagai kejadian, tidak ada sesuatu yang dapat dilakukan

untuk mengubah situasi. Solusinya adalah hilangkan beban dan

depresi ambil tindakan lebih lanjut dengan meraih apa yang

penting dan realistis dalam hidup.

10) Kesepian

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 27

Page 28: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Apapun yang membuat kita merasa sendiri, terpisah atau jauh

dari orang lain termasuk dalam katagori ini. Solusinya yaitu

berhubungan secara efektif dan bermakna dengan orang lain.

2. Kekuatan Emosi Positif

Kekuatan emosi positif yang ada dalam diri kita perlu dipelihara karena

memberikan kekuatan kekuatan dan dapat dimanfaatkan untuk meraih

keberhasilan sejati. Berikut ini emosi emosi positif yang penting untuk

dikembangkan yaitu :

a. Cinta kasih dan kehangatan

Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri

atau sombong.

Pengekspresian cinta kasih bisa mencairkan hampir seluruh energi

negatif, jika seorang marah makan kemarahan dapat reda dengan

jawaban yang lembut, juga menghangatkan perasaan menyejukan

jiwa dan memperdalam hubungan manusia.

b. Penghargaan dan rasa terima kasih

Berbagai bentuk emosi dapat mengungkapkan rasa cinta kasih

yang tulus, beberapa pengungkapan itu dapat memberi

penghargaan, rasa syukur dan terima kasih.

c. Rasa ingin tahu

Pengetahuan manusia sangat terbatas dibandingkan dengan misteri

yang tersembunyi dibalik alam semesta dan kehidupan. Rasa ingin

tahu sangat perlu dipelihara karena kita senantiasa belajar dari

hidup.

Semakin banyak kita mengetahui sesuatu kita semakin sadar masih

banyak yang kita belum ketahui.

d. Semangat dan obsesi

Hal tersebut merupakan energy vital yang memberikan kinerja

untuk meraih apa yang kita cita citakan, semangat dan obsesi bisa

merubah tantangan menjadi kesempatan yang luar biasa.

e. Tekad dan komitmen

Sekali seseorang benar benar memiliki komitmen dalam dirinya

sendiri untuk memenuhi potensi terbaik sesuai dengan talenta yang

dimiliki maka Tuhan akan mendukungnya.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 28

Page 29: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

f. Fleksibel

Orang membaca, mengikuti training, memperluas kemampuan dan

kemahiran serta kesenangan baru, mereka fleksibel dan sangat

pandai beradaptasi.

g. Keyakinan

Manusia memiliki arti dan potensi yang sangat besar jauh melebihi

dari apa yang dibayangkan. Potensi ini merupkan misteri yang

belum pernah terungkap hanya waktu yang dapat membuktikannya.

h. Kegembiraan dan sukacita

Kegembiraan mempengaruhi harga diri, membuat hidup lebih

menyenangkan dan membuat orang lain disekitar kita lebih

bahagia.

i. Vitalitas

Vitalitas atau kesehatan adalah kunci untuk bisa menjadi manusia

yang seutuhnya.

j. Pelayanan

1) Jika setiap hari kita memperbesar pelayanan maka kebahagiaan

hidup yang besar akan diraih.

2) Dalam memberikan pelayanan secara efektif yaitu melakukan

apa yang benar dengan cara yang benar dan motivasi yang benar

pula.

3) Pelayanan sejati memberi kita kebahagiaan, kebanggan, dan

meningkatkan harga diri yang nilainya jauh lebih berharga

daripada materi.

4) Kunci pelayan sejati adalah melakukan peningkatan kualitas

hidup secara konstan dan terus menerus atas dasar prinsip

meraih kemajuan, kesejahteraan dan kedamaian.

E. RUANG LINGKUP MANAJEMEN EMOSI

Manajemen emosi yang dimaksud di sini adalah pengelolaan emosi.

Orang yang mampu mengelola emosi identik dengan orang yang cerdas

secara emosi, sehingga ruang lingkup manajemen emosi termasuk

kecerdasan emosi

RANGKUMAN

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 29

Page 30: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

1. Kata emosi berasal dari bahasa Prancis emotion, dari kata emouvoir, yang berarti kegembiraan. Selain itu, emosi juga berasal dari bahasa Latin emovere, dari e-(varian eks) yang berarti “luar” dan movere “bergerak.” Para ahli meyakini bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, jika Anda bersikap kasar terhadap orang lain, maka orang itu akan merasa marah. Perasaan marah tersebut bisa jadi datang dan pergi dengan cukup cepat. Namun, suasana hati yang tercipta karena ledakan amarah itulah yang akan berlangsung lebih lama.Menurut J.P. Du Preez, emosi adalah reaksi tubuh saat menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas Emosi sangat berkaitan erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi yang dialaminya.Jika mengacu pada definisi emosi yang disampaikan oleh Du Preez, maka emosi manusia berkaitan dengan tiga aspek penting, yaitu persepsi, pengalaman, dan proses berpikir, yang akan membuat manusia mudah marah, menuduh, bahkan memfitnah. Meskipun begitu, ketiga aspek tersebut juga dapat menghadirkan sikap tenang atau santai dalam menghadapi situasi apapun. Jika mencermati semua penjelasan tersebut, maka persepsi sebagian orang yang menganggap bahwa sebuah emosi adalah sikap marah belaka, tentu merupakan sebuah pemahaman yang keliru. Selama ini, mereka beranggapan bahwa emosi adalah sikap marah. Padahal, emosi bukanlah sikap emosi semata, melainkan juga beberapa sikap lain, seperti rasa takut, cemas, sedih, dan malu. Jadi, emosi tidak hanya terbatas pada satu sikap, tapi juga mencakup beberapa sikap yang lain.

2. Agar bisa mengontrol dan mengatasi ledakan emosi yang membahayakan, Anda juga harus memahami lebih jauh dan lebih dalam tentang komponen emosi yang terdapat pada diri Anda. Komponen-komponen emosi tersebut meliputi sensasi tubuh, interpretasi sensasi, dan respons adaptif. Secara umum, emosi yang terdapat yang dalam diri manusia terbagi menjadi dua, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Hal-hal positif dan negatif memang selalu datang silih berganti dalam kehidupan kita. Terkadang, kita terlalu egois dalam menyikapi kondisi yang dialami, karena ingin semua hal yang terjadi berjalan positif, atau mungkin juga kita tidak mampu bersabar menunggu waktu datangnya hal positif seolah terjebak sekian lama dalam kondisi yang negatif.a. Emosi Positif

Emosi positif adalah emosi yang mampu menghadirkan perasaan positif terhadap seseorang yang mengalaminya. Dalam menumbuhkan emosi positif tersebut, Anda harus mengeksplorasi beberapa hal positif berikut :1) Mengeksplorasi potensi diri agar kuat dan mandiri dalam setiap

aktivitas rutin yang Anda kerjakan dalam kehidupan sehari-hari, pada saat tertentu, energi dan semangat yang Anda miliki pasti melemah meskipun masih harus menyelesaikan suatu pekerjaan.

2) Melawan rasa stres yang muncul3) Berbagi dengan orang lain4) Memberikan apresiasi terhadap orang lain5) Memanfaatkan hiburan dan aktivitas yang dijalani

b. Emosi NegatifEmosi negatif merupakan emosi yang selalu identik dengan perasaan yang tidak menyenangkan dan dapat mengakibatkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya. Biasanya, emosi negatif ini berada di

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 30

Page 31: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

luar batas kewajaran, seperti marah-marah yang tidak terkendali, berkelahi, menangis meraung-raung, tertawa keras dan terbahak-bahak, bahkan timbulnya tindakan kriminal.Meskipun emosi negatif bisa berdampak buruk terhadap kehidupan Anda dan orang lain, namun bukan berarti emosi ini tidak bermanfaat sama sekali bagi Anda. Jika Anda mampu mengubah dan mengelolanya dengan baik, maka energi negatif ini bisa berubah menjadi energi emosi positif yang bermanfaat. Dalam Neuro Linguistic Programming (NLP), terdapat beberapa teknik yang dapat mengubah energi emosi negatif menjadi energi positif, yaitu dengan menggunakan metode state of management. Dalam hal ini, ada dua cara untuk mengontrol dan mengelola kondisi emosi negatif yang muncul, yaitu:1) Mengubah fokus pikiran2) Mengubah fisiologis

3. Fungsi EmosiEmosi tidak hanya berfungsi untuk survival atau sekadar mempertahankan hidup sebagaimana yang terjadi pada hewan, tetapi juga berfungsi sebagai energizer atau pembangkit energi yang memberikan kegairahan dalam kehidupan manusia. Selain itu, emosi juga merupakan messenger atau pembawa pesan.Emosi sebagai survival berarti bahwa emosi berfungsi sebagai sarana untuk mempertahankan hidup. Sementara itu, emosi sebagai energizer menjadikan emosi sebagai pembangkit energi. Sedangkan emosi berfungsi sebagai messenger artinya emosi yang terjadi dalam diri seseorang dapat membawa pesan/informasi

Secara umum, psikologi online membagi fungsi emosi menjadi tujuh bagian, yaitu:a. Menimbulkan respons otomatisb. Menyesuaikan reaksi dengan kondisi khususc. Memotivasi tindakan emosi-emosi tertentu mendorong seseorang

melakukan tindakan tertentud. Mengomunikasikan sebuah niat kepada orang lain apa yang sebenarnya Anda inginkan ketika sedang marah? e. Meningkatkan ikatan sosialf. Mempengaruhi memori dan evaluasi suatu kejadiang. Meningkatkan daya ingat terhadap memori tertentu

4. Ekspresi EmosiAdapun beberapa jenis ekspresi emosi yang menunjukkan kepribadian seseorang adalah:a. Ekspresi Wajahb. Ekspresi vokalc. Perubahan fisiologisd. Gerak dan isyarat tubuhe. Tindakan-tindakan emosional

5. Jenis EmosiEmosi ada beberapa jenis berdasarkan :

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 31

Page 32: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

a. Varietasb. Intensitasc. Frekuensi dan durasi

Ada beberapa pengaruh emosi terhadap prilaku individu antara lain :a. Memperkuat semangatb. Melemahkan semangatc. Mengganggu konsentrasi belajard. Terganggu penyesuaian sosiale. Mempengaruhi sikap dikemudian hari

6. Kekuatan Emosi PositifBerikut ini emosi emosi positif yang penting untuk dikembangkan yaitu :a. Cinta kasih dan kehangatanb. Penghargaan dan rasa terima kasihc. Rasa ingin tahud. Semangat dan obsesie. Tekad dan komitmenf. Fleksibelg. Keyakinanh. Kegembiraan dan sukacitai. Vitalitasj. Pelayanan

Latihan

1. Apa yang menjadi ruang lingkup komunikasi2. Lengkapi gambar berikut ini dengan anak panah yang arahnya sesuai

sehingga gambar tersebut dapat diartikan sebagai suatu proses komuikasi dua arah!

3. Setelah gambar dilengkapi dengan anak panah yang arahnya sesuai, ceriterakan dengan kata-kata anda sendiri tentang pengertian komunikasi!

4. Berdasarkan gambar yang telah dilengkapi dengan arah anak panah yang sesuai, sebutkan komponen-komponen komunikasinya

5. Berikan contoh komunikasi!

LEMBAR JAWABAN

RUANG LINGKUP KOMUNIKASI

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 32

Page 33: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

MELENGKAPI GAMBAR

PENGERTIAN KOMUNIKASI

CONTOH KOMUNIKASI

KOMPONEN KOMUNIKASI

1.

2.

3.

4.

5.

Kasus

Tertulis kabar berita di media cetak bahwa beberapa waktu yang silam, pernah beredar isu bakso yang menggunakan formalin sebagai bahan pengawet bakso. Hal tersebut sempat membuat resah kalangan konsumen bakso maupun para penjual bakso yang merasa menjual bakso tanpa bahan pengawet formalin. Untuk mengatasi isu tersebut, komunikasi menjadi sangat penting artinya. Seandainya anda berposisi sebagai penjual bakso tanpa bahan pengawet formalin, maka langkah-langkah apa yang akan anda lakukan ditinjau dari sudut komunikasi ? Jelaskan secara singkat !

Bab 2KECERDASAN EMOSI

A. PENGERTIAN KECERDASAN EMOSI

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 33

Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat menjelaskan pengertian kecerdasan emosi, dapat menyebutkan aspek-aspek kecerdasan emosi, dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan

PESAN SALURAN KOMUNIKASI

UMPAN BALIK

NOISE

Page 34: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Istilah “kecerdasan emosi” pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh

psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari

University of New Hampshire untuk menerangkan kualitas-kualitas emosi

yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Salovey dan Mayer

mendefinisikan kecerdasan emosional atau yang sering disebut Emotional

Intelligence (EI) sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang

melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan

kemampuan pada orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan

informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Kecerdasan emosi

sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dan dapat

berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama orang

tua pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan

kecerdasan emosi (Shapiro, 1998).

Keterampilan EI bukanlah lawan keterampilan IQ atau keterampilan

kognitif, namun keduanya berinteraksi secara dinamis, baik pada

tingkatan konseptual maupun di dunia nyata. Selain itu, EI tidak begitu

dipengaruhi oleh faktor keturunan (Shapiro, 1998). Gardner dalam

bukunya yang berjudul Frame Of Mind (Goleman, 2000) mengatakan

bahwa bukan hanya satu jenis kecerdasan monolitik yang penting untuk

meraih sukses dalam kehidupan, melainkan ada spektrum kecerdasan

yang lebar dengan tujuh varietas utama yaitu linguistik,

matematika/logika, spasial, kinestetik, musik, interpersonal dan

intrapersonal. Kecerdasan ini dinamakan oleh Gardner sebagai

kecerdasan pribadi yang oleh Daniel Goleman disebut sebagai kecerdasan

emosi (Goleman, 2000).

Berdasarkan kecerdasan yang dinyatakan oleh Gardner tersebut, Salovey

(dalam Goleman, 2000) memilih kecerdasan interpersonal dan kecerdasan

intrapersonal untuk dijadikan sebagai dasar untuk mengungkap

kecerdasan emosi pada diri individu. Menurut Salovey (dalam Goleman,

2000), kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengenali

emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi

orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan

(kerjasama) dengan orang lain.

Menurut Cooper dan Sawaf (1999) kecerdasan emosi adalah kemampuan

merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan

emosi sebagai sumber energi, informasi, koreksi dan pengaruh yang

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 34

Page 35: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan untuk belajar

mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta

menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi

dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan emosi juga merupakan

kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai

tujuan yang produktif dan meraih keberhasilan (Setyawan, 2005).

Goleman (1997) mendefinisikan bahwa kecerdasan emosi adalah suatu

kemampuan seseorang yang didalamnya terdiri dari berbagai kemampuan

untuk dapat memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi,

mengendalikan impulsive needs atau dorongan hati, tidak melebih-

lebihkan kesenangan maupun kesusahan, mampu mengatur reactive

needs, menjaga agar bebas stress, tidak melumpuhkan kemampuan

berpikir dan kemampuan untuk berempati pada orang lain, serta adanya

prinsip berusaha sambil berdoa (Goleman, 1997).

Goleman menambahkan kecerdasan emosi merupakan sisi lain dari

kecerdasan kognitif yang berperan dalam aktivitas manusia yang meliputi

kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan

motivasi diri serta empati dan kecakapan sosial. Kecerdasan emosi lebih

ditujukan kepada upaya mengenali, memahami dan mewujudkan emosi

dalam porsi yang tepat dan upaya untuk mengelola emosi agar terkendali

dan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah kehidupan terutama

yang terkait dengan hubungan antar manusia (Goleman, 1997).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

emosi adalah kemampuan yang menuntut diri sendiri untuk belajar

mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta

menanggapinya dengan tepat, menerapkan emosi dengan efektif dalam

kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, serta merupakan kemampuan

seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri

sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk

membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.

B. ASPEK-ASPEK KECERDASAN EMOSI

Goleman (dalam Salovey, 2002) mengemukakan lima aspek kecerdasan

emosi yaitu:

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 35

Page 36: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

1. Mengenali emosi diri. Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu

kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi.

Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosi, para ahli

psikologi menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni

kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Menurut Mayer

(Goleman, 2002) kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana

hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka

individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh

emosi. Kesadaran diri memang belum menjamin penguasaan emosi,

namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk mengendalikan

emosi sehingga individu lebih mudah menguasai emosi.

2. Mengelola emosi. Mengelola emosi merupakan kemampuan individu

dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau

selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menjaga

agar emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci

menuju kesejahteraan emosi. Emosi berlebihan, yang meningkat

dengan intensitas terlampau lama akan mengoyak kestabilan kita

(Goleman, 2002). Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk

menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau

ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta

kemampuan untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan.

3. Memotivasi diri sendiri. Setiap individu harus memiliki motivasi dalam

dirinya, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap

kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai

perasaan motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis

dan keyakinan diri.

4. Mengenali emosi orang lain. Kemampuan untuk mengenali emosi

orang lain disebut juga empati. Menurut Goleman (2002) kemampuan

seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan

kemampuan empati seseorang. Individu yang memiliki kemampuan

empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi

yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia

lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap

perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang

lain. Rosenthal (Goleman, 2002) dalam penelitiannya menunjukkan

bahwa orangorang yang mampu membaca perasaan dan isyarat non

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 36

Page 37: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

verbal lebih mampu menyesuiakan diri secara emosional, lebih

populer, lebih mudah bergaul, dan lebih peka. Nowicki (dalam

Goleman, 2002), ahli psikologi menjelaskan bahwa anak-anak yang

tidak mampu membaca atau mengungkapkan emosi dengan baik akan

terus menerus merasa frustasi. Seseorang yang mampu membaca

emosi orang lain juga memiliki kesadaran diri yang tinggi. Semakin

mampu terbuka pada emosinya sendiri, mampu mengenal dan

mengakui emosinya sendiri, maka orang tersebut mempunyai

kemampuan untuk membaca perasaan orang lain.

5. Membina hubungan dengan orang lain. Kemampuan dalam membina

hubungan merupakan suatu keterampilan yang menunjang

popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi (Goleman,

2002). Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan

dasar dalam keberhasilan membina hubungan. Individu sulit untuk

mendapatkan apa yang diinginkannya dan sulit juga memahami

keinginan serta kemauan orang lain. Individu yang memiliki

keterampilan membina hubungan dengan orang lain akan sukses

dalam bidang apapun. Individu berhasil dalam pergaulan karena

mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang

ini populer dalam lingkungannya dan menjadi teman yang

menyenangkan karena kemampuannya berkomunikasi (Goleman,

2002). Ramah tamah, baik hati, hormat dan disukai orang lain dapat

dijadikan petunjuk positif bagaimana siswa mampu membina

hubungan dengan orang lain. Sejauhmana kepribadian siswa

berkembang dilihat dari banyaknya hubungan interpersonal yang

dilakukannya (Salovey, 2002).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

kecerdasan emosi meliputi mengenali emosi diri, mengelola emosi,

memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan

dengan orang lain.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECERDASAN EMOSI

Menurut Goleman (2001), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kecerdasan emosional, yaitu :

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 37

Page 38: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

1. Pengalaman

Kecerdasan emosional dapat meningkat sepanjang hidup manusia.

Sepanjang perjalanan hidup yang normal, kecerdasan emosional

cenderung bertambah sementara manusia belajar untuk menangani

suasana hati, menangani emosi-emosi yang menyulitkan, sehingga

semakin cerdas dalam hal emosi dan dalam berhubungan dengan

orang lain. Mayer (dalam Goleman, 2001) menyatakan pendapat yang

sama bahwa kecerdasan emosional berkembang sejalan dengan usia

dan pengalaman dari kanak-kanak hingga dewasa.

2. Usia

Siswa yang lebih tua dapat sama baiknya atau lebih baik

dibandingkan siswa yang lebih muda dalam penguasaan kecakapan

emosi baru.

3. Jenis kelamin

Pria dan wanita mempunyai kemampuan yang sama dalam hal

meningkatkan kecerdasan emosional.tetapi rata-rata wanita mungkin

dapat lebih tinggi dibanding kaum pria dalam beberapa ketrampilan

emosi (namun ada juga pria yang lebih baik disbanding kebanyakan

wanita), walaupun secara statistik ada perbedaan yang nyata diantara

kedua kelompok tersebut.

4. Jabatan

Semakin tinggi jabatan seseorang, maka semakin penting ketrampilan

antar

pribadinya dalam membuatnya menonjol disbanding mereka yang

berprestasi biasa-biasa atau dengan kata lain bahwa semakin tinggi

jabatan, maka semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimilikinya.

Patton (2002) membagi faktor kecerdasan emosional menjadi 5 bagian

yaitu :

1. Keluarga

Keluarga adalah perekat yang menyatukan struktur dasar dunia kita

agar satu. Kasih sayang dan dukungan kita temukan dalam keluarga

dan merupakan alat untuk mendapatkan kekuatan dan menanamkan

kecerdasan emosional.

2. Hubungan-hubungan pribadi.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 38

Page 39: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Hubungan-hubungan pribadi (interpersonal) terhadap seseorang

dalam sehari-hari yang memberikan penerimaan dan kedekatan

emosional dapat menimbulkan kematangan emosional pada seseorang

dalam bersikap dan bertindak.

3. Hubungan dengan teman kelompok.

Dalam membangun citra diri sosial diperlukan adanya hubungan

dengan teman sekelompok. Saling menghargai, memberikan

dukungan dan umpan balik diantara sesame, hal ini dapat

mempengaruhi dalam pola pembentukan emosi seseorang.

4. Lingkungan

Keadaan lingkungan individu dimana mereka tinggal dan bergaul

ditengahtengah masyarakat yang mempunyai nilai-nilai atau norma-

norma tersendiri dalam berinteraksi sehingga mempengaruhi pola

kehidupan seseorang.

5. Hubungan dengan teman sebaya.

Pergaulan individu dengan teman sebaya yang saling mempengaruhi

baik secara langsung maupun tidak dapat membentuk kehidupan

emosi tersendiri. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional

adalah pengalaman, usia, hubungan dengan teman kelompok, jabatan,

keluarga, hubungan-hubungan pribadi, dan hubungan dengan teman

sebaya.

D. KARAKTERISTIK KECERDASAN EMOSI TINGGI DAN RENDAH

Goleman (1995) mengemukakan karakteristik individu yang memiliki

kecerdasan emosi yang tinggi dan rendah sebagai berikut:

1. Kecerdasan emosi tinggi yaitu mampu mengendalikan perasaan

marah, tidak agresif dan memiliki kesabaran, memikirkan akibat

sebelum bertindak, berusaha dan mempunyai daya tahan untuk

mencapai tujuan hidupnya, menyadari perasaan diri sendiri dan orang

lain, dapat berempati pada orang lain, dapat mengendalikan mood

atau perasaan negatif, memiliki konsep diri yang positif, mudah

menjalin persahabatan dengan orang lain, mahir dalam

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 39

Page 40: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

berkomunikasi, dan dapat menyelesaikan konflik sosial dengan cara

damai.

2. Kecerdasan emosi rendah yaitu bertindak mengikuti perasaan tanpa

memikirkan akibatnya, pemarah, bertindak agresif dan tidak sabar,

memiliki tujuan hidup dan cita-cita yang tidak jelas, mudah putus asa,

kurang peka terhadap perasaan diri sendiri dan orang lain, tidak

dapat mengendalikan perasaan dan mood yang negatif, mudah

terpengaruh oleh perasaan negatif, memiliki konsep diri yang negatif,

tidak mampu menjalin persahabatan yang baik dengan orang lain,

tidak mampu berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan konflik

sosial dengan kekerasan.

E. CIRI-CIRI INDIVIDU DENGAN KECERDASAN EMOSI TINGGI DAN

RENDAH

Steven Hein (dalam www.EQI.org, 2002) membedakan individu dengan

kecerdasan emosional tinggi dan rendah. Ia juga mengkarakteristikkan

orang yang memiliki Emotional Intelligence tinggi dan rendah dengan

ciri–ciri sebagai berikut :

1. Ciri-ciri individu dengan tingkat Emotional Intelligence yang tinggi :

a. Mampu untuk melabelkan perasaannya daripada melabelkan

perasaan orang lain ataupun situasi.

b. Mampu membedakan mana yang pikiran dan mana yang merupakan

rasa.

c. Bertanggung jawab terhadap rasa.

d. Menggunakan rasa mereka untuk membantu dalam membuat suatu

keputusan.

e. Respek terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain.

f. Bersemangat dan tidak mudah marah.

g. Mengakui rasa orang lain.

h. Berupaya untuk memperoleh nilai-nilai positif dari emosi yang

negatif.

i. Tidak bertindak otoriter, menggurui ataupun memerintah.

2. Ciri-ciri individu dengan tingkat Emotional Intelligence yang rendah :

a. Tidak berani bertanggung jawab terhadap rasa yang dimiliki, tetapi

lebih menyalahkan orang lain terhadap hal yang terjadi pada dirinya.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 40

Page 41: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

b. Berlebihan ataupun menekan rasa yang dimilikinya.

c. Cenderung menyerang, menyalahkan, menilai orang lain.

d. Merasa tidak nyaman apabila berada disekitar orang lain.

e. Kurang memiliki rasa empati.

f. Cenderung kaku, kurang fleksibel, cenderung membutuhkan suatu

aturan yang sistematis agar merasa nyaman.

g. Menghindari tanggung jawabnya dengan menyatakan tidak ada

pilihan lain.

h. Pesimistis dan cenderung menganggap dirinya ini adil.

i. Sering merasa kurang dihargai, kecewa, hambar atau merasa jadi

korban.

RANGKUMAN

1. Kecerdasan emosi adalah kemampuan yang menuntut diri sendiri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan emosi dengan efektif dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, serta merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.

2. Di;lihat dari aspeknya, maka aspek-aspek kecerdasan emosi meliputi mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan dengan orang lain. Disamping itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi, yaitu :a. Pengalamanb. Usiac. Jenis kelamind. Jabatan

3. Patton (2002) membagi faktor kecerdasan emosional menjadi 5 bagian yaitu :a. Keluargab. Hubungan-hubungan pribadi.c. Hubungan dengan teman kelompok.d. Lingkungane. Hubungan dengan teman sebaya.

4. Demikian juga, Goleman (1995) mengemukakan karakteristik individu yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi dan rendah sebagai berikut:

a. Kecerdasan emosi tinggi yaitu mampu mengendalikan perasaan marah, tidak agresif dan memiliki kesabaran, memikirkan akibat sebelum bertindak, berusaha dan mempunyai daya tahan untuk mencapai tujuan hidupnya, menyadari perasaan diri sendiri dan orang lain, dapat berempati pada orang lain, dapat mengendalikan mood atau perasaan

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 41

Page 42: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

negatif, memiliki konsep diri yang positif, mudah menjalin persahabatan dengan orang lain, mahir dalam berkomunikasi, dan dapat menyelesaikan konflik sosial dengan cara damai.

b. Kecerdasan emosi rendah yaitu bertindak mengikuti perasaan tanpa memikirkan akibatnya, pemarah, bertindak agresif dan tidak sabar, memiliki tujuan hidup dan cita-cita yang tidak jelas, mudah putus asa, kurang peka terhadap perasaan diri sendiri dan orang lain, tidak dapat mengendalikan perasaan dan mood yang negatif, mudah terpengaruh oleh perasaan negatif, memiliki konsep diri yang negatif, tidak mampu menjalin persahabatan yang baik dengan orang lain, tidak mampu berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan konflik sosial dengan kekerasan.

5. Steven Hein (dalam www.EQI.org, 2002) membedakan individu dengan kecerdasan emosional tinggi dan rendah. Ia juga mengkarakteristikkan orang yang memiliki Emotional Intelligence tinggi dan rendah dengan ciri–ciri sebagai berikut :a. Ciri-ciri individu dengan tingkat Emotional Intelligence yang tinggi :

1) Mampu untuk melabelkan perasaannya daripada melabelkan perasaan orang lain ataupun situasi.

2) Mampu membedakan mana yang pikiran dan mana yang merupakan rasa.

3) Bertanggung jawab terhadap rasa.4) Menggunakan rasa mereka untuk membantu dalam membuat suatu

keputusan.5) Respek terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain.6) Bersemangat dan tidak mudah marah.7) Mengakui rasa orang lain.8) Berupaya untuk memperoleh nilai-nilai positif dari emosi yang

negatif.9) Tidak bertindak otoriter, menggurui ataupun memerintah.

b. Ciri-ciri individu dengan tingkat Emotional Intelligence yang rendah :1) Tidak berani bertanggung jawab terhadap rasa yang dimiliki, tetapi

lebih menyalahkan orang lain terhadap hal yang terjadi pada dirinya.

2) Berlebihan ataupun menekan rasa yang dimilikinya.3) Cenderung menyerang, menyalahkan, menilai orang lain.4) Merasa tidak nyaman apabila berada disekitar orang lain.5) Kurang memiliki rasa empati.6) Cenderung kaku, kurang fleksibel, cenderung membutuhkan suatu

aturan yang sistematis agar merasa nyaman.7) Menghindari tanggung jawabnya dengan menyatakan tidak ada

pilihan lain.8) Pesimistis dan cenderung menganggap dirinya ini adil.9) Sering merasa kurang dihargai, kecewa, hambar atau merasa jadi

korban.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 42

Page 43: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Bab 3KOMPONEN DASAR KECERDASAN

EMOSI

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 43

Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat mengidentifikasi komponen-komponen kecerdasan emosi

Page 44: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Menurut Goleman, komponen dasar kecerdasan emosi diklasifikasikan

menjadi 2 komponen, yaitu kecerdasan intrapersonal dan interpersonal.

A.Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

memahami dan mengatur diri sendiri serta memotivasi diri, dan meliputi :

1. Kesadaran diri emosi

Artinya bagaimana seseorang menyadari kemampuan dirinya dalam

memutuskan suatu pilihan. Pilihan ini didasarkan pada metode analisis

klasik yang akhirnya akan diputuskan melalui perasaan.

Untuk memutuskan dan menganalisis tersebut bersumber pada kata

hati, bagian ini adalah otak yang mengurusi perasaan yang jauh lebih

dalam daripada otak yang mengurus pikiran.

Disinilah landasan dari kecerdasan emosi serta spiritual, ketentraman,

kebijaksanaan, kepercayaan diri, integritas dan motivasi. Di sini pula

sumber sumber suasana hati terasa.

Amigdala adalah suatu jaringan yang menyimpan emosi akibat suatu

pengalaman, ini akan terus memberi isyarat dengan informasi informasi

yang kita miliki.

Kesadaran diri emosi meliputi dimensi kemampuan menyadari diri

sendiri, penilaian diri yang akurat serta percaya diri.

Kesadaran diri emosi meliputi :

a. Kesadaran diri

Orang yang mempunyai kesadaran diri, tahu bagaimana emosi

mempengaruhi kinerja, dan bagaimana kemampuan menggunakan

nilai nilai untuk memandu pembuatan keputusan.

Kesadaran diri dimulai dengan menyelaraskan diri terhadap perasaan

yang terus ada dalam diri, kemudian mengenali bagaimana emosi

membentuk persepsi pikiran dan perbuatan.

Aliran perasaan bergerak secara paralel dengan aliran pikiran, orang

selalu merasakan suasana hati walaupun dengan merasakannya

secara samar samar selama menyadari rutinitas hidup sehari hari.

Orang biasanya baru sadar bahwa emosinya sudah mencapai tingkat

yang tinggi atau sudah mencapai puncaknya namun sebenarnya jika

orang mau memperhatikan dan meningkatkannya emosi dapat

dirasakan sebelum muncul terlalu kuat.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 44

Page 45: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Kesadaran diri bertindak sebagai barometer batiniah yang mengukur

apa yang dikerjakan berharga atau tidak. Jika ada kesenjangan antara

perbuatan dan nilai nilai maka hasilnya adalah ketidaknyamanan

dalam bentuk rasa bersalah, malu, ragu ragu, penyesalan, muak,

benci dan sebagainya.

Ketidaknyamanan ini bertindak sebagai hambatan emosi. Prasangka,

pengalaman, dan kepentingan merupakan hal hal yang sangat

mempengaruhi cara berpikir seseorang.

Seseorang akan siap menghadapi berbagai rintangan karena mampu

bersikap positif dan tanggap terhadapa peluang serta pemikiran baru

tanpa mempengaruhi dogma yang membelenggu.

Makin kurang kesadaran seseorang tentang apa yang membuatnya

bergairah maka makin besar kemungkinan orang akan tersesat

sehingga mempengaruhi kesehatan kita.

Orang yang memiliki suara hati yang merdeka, akan lebih mampu

melindungi pikirannya sendiri, ia mampu memilih respon positif

ditengah lingkungan yang paling buruk sekalipun, ia akan selalu

berpikir posiitif dan berprasangka baik terhadap orang lain sehingga

mendorong menciptkan kondisi lingkungan untuk saling percaya,

saling mendukung sikap yang terbuka dan cooperative.

b. Penilaian diri yang akurat

Maksudnya adalah perasaan yang tulus tentang kekuatan dan batas

batas pribadi seseorang, visi yang jelas tentang mana yang perlu

diperbaiki dan mengetahui sumber daya batiniah kemampuan dan

keterbatasan diri. Orang yang mempunyai kecakapan ini menyadari

tentang kekuatan dan kelemahannya, dia terbuka terhadap umpan

balik yang baik, bersedia menerima perspektif baru dan mau belajar

mengembangkan diri sendiri.

Dengan belajar dari kesalahan dan kekurangan yang kita miliki kita

tahu bagaimana haru memperbaiki atau dengan siapa kita bekerja

supaya kekurangan kita dapat tertutupi.

c. Percaya diri

Artinya adalah kesadaran yang kuat tentang harga diri dan

kemampuan sendiri.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 45

Page 46: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Orang yang mempunyai kecakapan ini akan mempunyai keberanian

dan tampil dengan keyakinan diri yang tinggi, berani mengatakan apa

adanya, tegas dan mampu membuat keputusan.

Kepercayaan diri mempunyai syarat utama untuk maju dalam

kinerjanya, tanpa hal tersebut orang akan kehilangan keyakinan

tentang apa yang perlu utnuk menghadapi tantangan yang berat.

Percaya diri akan memberi jaminan untuk melangkah naju menuju

tangga kepemimpinan. Kepercayaan diri dapat timbul dengan

sendirinya dalam proses presentasi yang sungguh sungguh. Orang

yang mempunyai rasa percaya diri umumnya memandang diri sendiri

sebagai orang yang produktif mampu menghadapi tantangan dan

mudah menguasai pekerjaan atau ketrampilan baru. Mereka percaya

bahwa dirinya dapat menjadi katalisator penggerak dan pelopor serta

merasa bahwa kemampuannya lebih unggul dibandingkan orang lain.

Percaya diri memberi kekuatan untuk membuat keputusan yang sulit

atau menjalankan tindakan yang diyakini walaupun ditentang dan

tidak disetujui banyak orang. Orang yang punya kepercayaan diri

yang tinggi lantas mengambil keputusan tanpa tampak arogan atau

deffensive dan mereka teguh mempertahankannya.

d. Pengaturan diri

Pengaturan diri adalah kecakapan diri emosi yang pertama, yang

berupa :

- Pengendalian diri

- Dapat dipercaya

- Adaptasi dan inovasi

1) Yang dimaksud dengan pengendalian diri adalah pengendalian

suasana hati yang sangat berkuasa atas wawasan pikiran dan

tindakan seseorang. Seseorang yang mempunyai pengendalian diri

akan menolak dan menyingkirkan pikiran negatif dan tetap berpikir

jernih serta bertindak secara positif dan produktif. Prinsip untuk

tetap tenang dalam menghadapi provokasi atau tekanan ini berlaku

bagi siapapun. Orang yang dengan baik mampu mengatasi rasa

tertekan memiliki tekhnik pengelolaan stress. Dengan

mengaktifkan sumber daya yang tepat sesuatu yang tampak

mengancam dapat dianggap sebahai tantangan sehingga dapat

menghadapi dengan bersemangat dan berenergi.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 46

Page 47: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

2) Dapat dipercaya

Sikap ini menunjukan integritas dan sikap tanggung jawab dalam

mengelola diri sendiri . Orang yang mempunyai kecakapan dapat

dipercaya bertindak menurut etika dan tidak pernah

mempermalukan orang. Mereka membangun kepercayaan lewat

otentisitas, mengakui kesalahan sendiri, dan menegur orang lain

jika berbuat tidak etis. Mereka berpegang pada prinsip secara

teguh dalam ditantang orang lain. Untuk sifat yang sungguh

sungguh memenuhi komitmen dan mematuhi jamji, bertanggung

jawab untuk memperjuangkan tujuan serta cermat dalam

mengerjakan sesuatu.

3) Adaptasi dan inovasi

Seseorang yang mempunyai kecakapan ini adalah orang yang

trampil menangani bergamnya kebutuhan, bergesernya prioritas

dan pesatnya perubahan. Mereka bersedia merubah tanggapan dan

taktik untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan luwes dalam

memandang situasi.

Yang dimaksud inovasi adalah orang yang selalu mencari gagasan

baru dari berbagai sumber, mendahulukan solusi yang arisional

dalam pemecahan masalah.

Tanggapan yang inovatif berupa berpikir kreatif dan memiliki

keberanian untuk melaknsanakan gagasan gagasan dan beresiko.

Landasan emosi yang mendasari kerja seorang inovator adalah

menyukai olisinalitas. Orang yang mempunyai sifat inovatif dapat

dengan cepat mengidentifikasi isu isu penting dan

menyederhanakan suatu masalah yang semula nampak rumit.

Motivasi yang terbentuk karena kondisi flow sering menjadikan

sesuatu yang sulit menjadi tampak mudah. Flow adalah

pemotivasian yang paling unggul dan mengasikan.

Ketika seseorang dalam keadaan tidak menentu otak menjadi

kacau, aktivitas otak tidak fokus tetapi jika kita ada dalam kondisi

flow maka otak tampak efisien dan mempunyai pola aktif yang

cermat.

B.Kecerdasan Interpersonal

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 47

Page 48: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan

orang lain secara efektif yang meliputi empati dan ketrampilan sosial.

1. Empati

Yaitu ketrampilan mengindera perasaas seseorang sebelum yang

bersangkutan mengatakannya, ini merupakan intisari empati. Tanpa

kemampuan mengindera perasaan kita sendiri atau menjaga perasaan

itu agar tidak mengombang ambingkan kita, empati merupakan radar

sosial kita.

Salah satu wujud kurangnya empati yang kita miliki adalah ketika kita

cenderung menyamaratakan orang lain bukan memandangnya sebagai

individu yang unik. Pengertian yang paling tinggi empati adalah

menghayati maslah masalah atau kebutuhan kebutuhan yang tersirat

dibalik perasaan orang lain. Prasarat empati adalah kesadaran diri

mengenai sinyal sinyal yang tersembunyi dalam reaksi tubuh kita

sendiri.

Entrainment adalah fenomena biologis yang menunjukan kesetraraan

gerak emosi dimana untuk mendapatkan hubungan yang selalu sejalan

dengan kita maka kita harus mengesampingkan agenda emosi kita

sendiri untuk sementara sehingga kita dapat dengan jelas menangkap

isyarat orang lain. Pelancaran interaksi sosial sangat bergantung

kepada entrainment yang spontan.

Empati sangat penting untuk menghasilkan kinerja istimewa dalam

bidang pekerjaan yang menitik beratkan pada manusia, jadi empati

harus mutlak dimiliki.

Gaya melayani tingkat tinggi dapat berwujud kemampuan

mengindetifikasi kebutuhan pelanggan yang sesungguhnya dan yang

tersirat ini seringkali tidak disadari.

Orang yang mempunyai kemampuan mengindera kebutuhan orang lain

menghargai kekuatan, keberhasilan dan perkembangan orang lain,

selalu menawarkan umpan balik yang bermanfaat dan mengindtifikasi

kebutuhan orang lain.

Kegagalan berempati tidak menyebabkan rusaknya interaksi, sehingga

kedua belah pihak merasa kikuk dan menciptakan jarak emosi yang

pada akhirnya mendorong kita memandang orang lain melaui kacamata

streotip dan bkan memandang sebagai individu yang menyendiri.

2. Keterampilan sosial

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 48

Page 49: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Keterampilan sosial adalah seni menangani emosi orang lain dan

merupakan dasar bagi kecakapan lainnya yaitu pengaruh, komunikasi,

manajemen konflik, dan kepemimpinan.

– Pengaruh adalah orang yang pandai dalam mengindera dan pandai

mengantisipasi reaksi para pemerhati terhadap pesan mereka dan

secara efektif mengajak setiap orang menuju sasaran yang

diinginkan.

– Komunikasi adalah ketrampilan mendengarkan, mengajukan

pertanyaan yang bijaksana, berwawasan terbuka dan bersedia

memahami serta tidak memotong pembicaraan.

– Manajemen konflik yaitu merundingkan dan menyelesaikan ketidak

sepahaman.

– Kepemimpinan adalah orang yang mempunyai sifat kepemimpinan

dapat mengartikulasikan dan membangkitkan semangat dalam

meraih visi dan misi bersama, dapat memandu kinerja orangf lain

dan memberi tanggung jawab lewat keteladanan.

RANGKUMAN

1. Komponen dasar kecerdasan emosi :a. Kecerdasan intrapersonalb. Kecerdasan interpersonal

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 49

Page 50: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Bab 4Hambatan-hambatan Dalam

Mengelola Emosi

A. Identifikasi hambatan

Dalam rangka pengelolaan emosi dijumpai hambatan hambatan baik

bersifat baik yang bersifat internal maupun eksternal.

1. Hambatan Internal

Maksudnya adalah hambatan yang ditimbulkan karena adanya konflik

dalam diri kita terhadap informasi yang datang dan sangat tergantung

pada jalur jalur yang telah terbentuk sebelumnya.

Hambatan internal ini terjadi karena perasaan takut, terpengaruh,

cemburu, manipulasi, intimidasi dan membenci diri. Hambatan

hambatan ini akan muncul dalam perilaku atau sikap siakp seperti

mudah tersinggung, mengumbar kemarahan, mudah tertekan, curiga

dan rasa tidak percaya diri, rasa bersalah, keraguan yang mendalam

atau penyesalan, rasa muak atau benci, tidak pernah menyadari

kekurangannya, tidak mau belajar dari pengalaman, tidak terbuka

terhadap umpan balik, tidak mampu menunjukan rasa humor, dsb.

Perilaku yang bersumber dari dalam diri kita harus disadari bahwa hal

tersebut perlu berubah, kesadaran diri sangat diperlukan untuk

memantau perasaan atau tingkah laku tersebut.

Jika kita menginginkan terobosan yang positif, menginginkan kinerja

yang menghasilkan maka kita harus mau mengungkap diri sendiri dan

bersedia menyelaraskan nilai nilai dan aspirasi pribadi dengan nilai

nilai aspirasi orang lain atai organisasi.

2. Hambatan eksternal

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 50

Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dalam mengelola emosi

Page 51: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Maksudnya adalah hambatan yang ditimbulkan karena masalah diluar

diri kita sendiri.

Aliran perasaan yang terus menerus ada dalam diri kita dapat

mengenali bagaimana emosi membentuk persepsi, pikiran dan

perbuatan.

Dari kesadaran tersebut munculah kesadaran lain bahwa perasan kita

berpengaruh terhadap orang yang berhubungan dengan kita, situasi

kerja, lingkungan dan situasi keluaga. Semuanya membuat rangsangan

yang dapat menimnulkan suati tindakan yang tidak terkontrol.

Emosi dapat menjadi penghalang bagi kemungkinan tercapainya

kesepakatan yang baik. Emosi seseorang yang nerasa sakit hati bisa

mengubah hubungan yang baik menjadi permusuhan yang panjang dan

juga menimbulkan rasa pitis asa untuk memperoleh penyelesaian yang

baik.

Emosi juga dapat menghancurkan hubungan, emosi yang tidak

terkendali dapat mengesksploitasi kita. Akan tetapi emosi dapat

membantu kita mencapai tujuan dan menentukan cara kreatif untuk

kepuasan kepentingan dan meningkatkan hubungan.

Aliran perasaan kita bergerak secara paralel dengan aliran pikiran. Ada

beberapa hal yang menjadi hambatan eksternal dalam emosi yaitu :

a. Tidak bisa menjadi pendengar yang baik.

b. Tidak peka terhadap perspektif orang lain.

c. Tidak dapat memahami perasaan orang lain.

d. Kurang memahami kebutuhan orang lain.

e. Tidak berorientasi kepada pelayanan.

f. Tidak berorientasi kepada pengembangan orang lain

g. Kurang bisa bergaul.

h. Tidak mempunyai taktik dalam melakukan persuasi

i. Kurang mampu berkomunikasi

j. Tidak mempunyai jiwa pemimpin

k. Takut akan perubahan

l. Tidak mampu mengatasi konflik

m. Kurang bisa berkolaborasi dan tidak kreatif

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 51

Page 52: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

B. Tekhnik mengatasi emosi

Ada 3 pendekatan yang tidak boleh dilakukan dalam mengatasi emosi :

1. Tidak mungkin emosi dihilangkan

Kita tidak dapat menghilangkan emosi seperti menghilangkan pikiran

yang ada dalam diri kita.

Mematikan emosi hanya mempersulit pekerjaan kita.

Emosi memberi informasi kepada kita tentang urusan urusan yang

relatif penting, emosi membuat kita fokus pada hal hal yang brekaitan

dengan persoalan yang secara personal kita sangat peduli.

2. Tidak ada gunanya mengabaikan emosi

Mengabaikan emosi berarti mengabaikan bahaya. Emosi selalu akan

datang dan seringkali mempengaruhi pengalaman kita. Emosi secara

langsung mempengaruhi emosi kita menyebabkan kita berkeringat,

membuat muka merah dan membuat tertawa. Setelah kita merasakan

emosi maka kita akan mengntrol ekspresi emosi tersebut, menahan

tawa, menahan tangis, tetapi tubuh mengalami perubahan secara

psikologis.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 52

Page 53: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Rasa tegang yang ada pada tubuh kita bisa menghancurkan perhatian,

dengan mencoba memahami emosi tersebut bisa mempersulit

onsentrasi pada persoalan substantif yang sedang dibicarakan.

Emosi bisa mempengaruhi emosi kita.

Ketika kita sedang marah akal kita akan dipenuhi oleh pikiran yang

negatif, dan menutup ruang dalam otak kita sehingga kita sulit belajar,

berpikir dan mengingat sesuatu.

Dengan sedikit saja pikiran bahwa kita akan dieksploitasi maka pikiran

kita akan lebih terbuka, lebih kreatif dan lebih fleksibel.

Emosi juga dapat mempengaruhi perilaku kita.

Setiap emosi yang kita rasakan akan memotivasi kita untuk mengambil

suatu tindakan. Jika kita merasa sangat senang makan secara fisik kita

akan merasakan keinginan untuk memeluk orang lain, tetpai jika marah

kita merasakan adanya keinginan untuk memukul mereka.

Biasanya kita dapat mengendalikan diri sebelum melakukan suatu

tindakan yang dapat mengundang penyesalan.

3. Sebuah tugas yang berat untuk mengatasi emosi seketika

Sebagian orang mempunyai kemampuan alamiah untuk mengatasi

emosi secara langsung, tetapi sebagian orang tidak dapat mengatasi

emosi dengan seketika.

Bahkan untuk seorang ahli psikologi yang berpengalam sekalipun

untuk mengatasi emosi seketika yang muncul merupakan sesuatu yang

menakutkan.

RANGKUMAN

1. Hambatan dalam mengelola emosi :a. Hambatan internal :

Hambatan yang ditimbulkan karena adanya konflik dalam diri kita terhadap informasi yang datang dan sangat tergantung pada jalur jalur yang telah terbentuk sebelumnya. Hambatan hambatan ini akan muncul dalam perilaku atau sikap siakp seperti mudah tersinggung, mengumbar kemarahan, mudah tertekan, curiga dan rasa tidak percaya diri, rasa bersalah, keraguan yang mendalam atau penyesalan, rasa muak atau benci, tidak pernah menyadari kekurangannya, tidak mau belajar dari pengalaman, tidak terbuka terhadap umpan balik, tidak mampu menunjukan rasa humor

b. Hambatan internal :Hambatan yang ditimbulkan karena masalah diluar diri kita sendiri.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 53

Page 54: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Ada beberapa hal yang menjadi hambatan eksternal dalam emosi yaitu :1) Tidak bisa menjadi pendengar yang baik.2) Tidak peka terhadap perspektif orang lain.3) Tidak dapat memahami perasaan orang lain.4) Kurang memahami kebutuhan orang lain.5) Tidak berorientasi kepada pelayanan.6) Tidak berorientasi kepada pengembangan orang lain7) Kurang bisa bergaul.8) Tidak mempunyai taktik dalam melakukan persuasi9) Kurang mampu berkomunikasi10) Tidak mempunyai jiwa pemimpin11) Takut akan perubahan12) Tidak mampu mengatasi konflik13) Kurang bisa berkolaborasi dan tidak kreatif

Bab 5Internalisasi Prinsip-prinsip Dan Nilai-nilai Dalam

Mengelola Emosi

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 54

Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat melakukan internalisasi prinsip-prinsip dan nilai-nilai dalam mengelola emosi

Page 55: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

A. TEKNIK REPETISI

Repitisi merupakan suatu teknik memasukkan sesuatu yang positif

kedalam pikiran bawah sadar (subconscious) secara berulang-ulang

sehingga dapat bertahan lama berada dalam pikmiran bawah sadar

seseorang. Sesuatu yang terus menerus dilakukan sehari-hari, maka lama

kelamaan akan masuk dan tertanam didalam pikiran bawah sadar

seseorang. Suatu informasi yang diberikan kepada pikiran sadar

seseorang secara terus menerus, maka informasi tersebut pada suatu saat

akan tertanam dalam pikiran bawah sadar.

Dengan menggunakan teknik repetisi ini, orang dapat mengubah pikiran

negatif dengan cara memberikan informasi positif berulang kali serta

terus menerus untuk menggantikan pikiran-pikiran negatif yang ada.

Supaya repetisi ini dapat berhasil dan berjalan secara optimal, perlu

diperhatikan waktu yang tepat untuk mekukan repetisi. Waktu yang

paling tepat untuk melakukan repetisi adalah pada saat-saat yang tenang

atau dalam kondisi relaks. Mengapa harus dalam kondisi relaks atau

tenang ? Hal tersebut dapat dijelaskan melalui pemahaman gelombang

otak manusia.

1. Pola Gelombang Otak

Setiap orang memiliki pola gelombang otak yang unik dan selalu

konsisten. Keunikan tersebut tampak pada komposisi keempat jenis

gelombang otak pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak

tersebut menentukan tingkat kesadaran seseorang. Untuk lebih

mudahnya, berikut ini adalah macam-macam gelombang otak :

b. Gelombang Otak Beta

Gelombang beta adalah merupakan gelombang otak yang

frekuensinya paling tinggi. Gelombang beta dihasilkan oleh proses

berpikir secara sadar. Gelombang otak beta terbagi menjadi 3

bagian yaitu :

1) Beta rendah, antara 12 - 15 Hz

2) Beta sedang, antara 16 - 20 Hz

3) Beta tinggi, antara 21 - 40 Hz

Gelombang otak beta, digunakan untuk berpikir, berinteraksi dan

menjalankan kehidupan sehari-hari. Meskipun gelombang otak beta

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 55

Page 56: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

seringkali menghilang saat orang memfokuskan pikiran, gelombang

otak beta tetap dibutuhkan agar orang menyadari dunia di luar

dirinya. Gelombang otak beta juga dibutuhkan untuk proses kreatif.

Tanpa adanya gelombang otak beta, semua kreativitas yang

merupakan hasil pikiran bawah sadar akan tetap terkunci di pikiran

bawah sadar Walaupun gelombang otak beta merupakan satu

komponen penting dari kondisi kesadaran, bila orang berprestasi

semata-mata hanya dengan jenis gelombang otak ini, tanpa

didukung oleh gelombang otak dengan frekuensi yang lebih rendah,

maka akan menghasilkan satu kehidupan, yang dipenuhi dengan

kekhawatiran, ketegangan da proses berpikir yang tidak fokus.

c. Gelombang Otak Alfa

Gelombang alfa adalah merupakan gelombang otak yang

frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gelombang

otak beta, yaitu berkisar antara 8 – 12 Hz. Gelombang otak alfa

berhubungan dengan kondisi pikiran yang relaks dan santai. Dalam

kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara sangat

jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indera dari apa

yang terjadi atau dilihat dalam pikiran. Gelombang otak alfa adalah

merupakan pintu gerbang pikiran bawah sada. Manfaat gelombang

otak alfa yang utama adalah sebagai jembatan penghubung antara

pikiran sadar dan bawah sadar. Gelombang otak alfa,

memungkinkan orang untuk menyadari keberadaan mimpi dan

keadaan fokus terdalam yang dapat dicapai. Tanpa adanya

gelombang otak alfa, orang tidak akan dapat mengingat mimpi.

d. Gelombang Otak Theta

Gelombang theta adalah merupakan gelombang otak pada kisaran

frekuensi 4 – 8 Hz yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar

(subconscious mind). Gelombang otak theta akan muncul, saat

orang bermimpi dan saat terjadi REM (rapid eye movement).

Meskipun orang dapat masuk pada level gelombang otak theta,

dan mengakses berbagai materi disana, namun bila tidak dibantu

oleh gelombang otak alfa dan beta, semua materi tersebut tidak

dapat dikenali oleh pikiran sadar. Semua materi yang berhubungan

dengan emosi, baik itu emosi positif atau negatif, tersimpan dalam

pikiran bawah sadar.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 56

Page 57: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

e. Gelombang Otak Delta

Gelombang Delta adalah merupakan gelombang otak yang paling

lambat yaitu pada kisaran frekuensi 0,1 – 4 Hz, dan ini adalah

merupakan frekuensi dari pikiran nir sadar. Pada saat orang tidur

lelap, otak hanya menghasilkan gelombang delta, agar orang dapat

beristirahat dan memulihkan kondisi fisik. Gelombang delta sering

tampak dalam diri orang yang profesinya bertujuan membantu

orang lain .

2. Menurunkan Gelombang Otak

Orang dapat dengan sadar menurunkan gelombang otak menggunakan

teknik tertentu. Teknik yang paling umum adalah menggunakan teknik

relaksasi fisik dan mental.

Orang tidak dapat secara sadar mengubah sesuatu yang tidak disadari.

Jika orang dapat dibuat sadar akan fungsi tertentu, maka orang akan

dapat belajar meningkatkan fungsi tersebut.

B. EMOSI YANG INTENS

Setiap kejadian yang dialami, apabila disertai dengan intensitas emosi

yang tinggi, akan sangat membekas dalam pikiran bawah sadar

seseorang. Hal-hal yang memberikan hasil sangat membekas dalam

pikiran bawah sadar seseorang disebut juga dengan imprint. Imprint

dapat berubah, tergantung pada individu seseorang

C. TEKNIK AFFIRMASI

Afirmasi merupakan rangkaian kata-kata indah yang dipersiapkan sebagai

pendorong dan dilakukan dengan frekuensi yang tinggi. Rangkaian kata

positif tersebut membentuk kalimat indah yang dapat menjadi nilai positif

bagi diri seseorang. Selain affirmasi dapat membantu orang untuk

melakukan internalisasi nilai atau keyakinan bagi dirinya, juga

memberikan beberapa manfaat yang lain yaitu :

1. Affirmasi merupakan alat yang sangat efektif untuk menemukan hal-

hal positif dalam diri seseorang

2. Affirmasi memberikan sumber inspirasi secara berkelanjutan

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 57

Page 58: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

3. Affirmasi dapat memberikan kekuatan kepada diri seseorang.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan affirmasi :

1. Lakukan dalam suasana yang rileks dan nyaman

Tingkat kenyamanan yang dimaksudkan adalah dengan memperhatikan

suhu, cahaya, tingkat kebisingan, sirkulasi serta ruangan yang cukup

memadai.

2. Atur nafas dan kondisi tubuh

Orang dapat melakukan dengan duduk ataupun berbaring di tempat

tidur secara santai dan rileks.

2. Gunakan daya imajinasi

3. Gunakan seluruh emosi

RANGKUMAN

1. Beberapa teknik untuk melakukan internalisasi prinsip-prinsip dan nilai-nilai dalam mengelola emosi :a. Teknik Repetisi

Repitisi merupakan suatu teknik memasukkan sesuatu yang positif kedalam pikiran bawah sadar (subconscious) secara berulang-ulang sehingga dapat bertahan lama berada dalam pikiran bawah sadar seseorang. Supaya repetisi ini dapat berhasil dan berjalan secara optimal, perlu diperhatikan waktu yang tepat untuk mekukan repetisi. Waktu yang paling tepat untuk melakukan repetisi adalah pada saat-saat yang tenang atau dalam kondisi relaks. Mengapa harus dalam kondisi relaks atau tenang ? Hal tersebut dapat dijelaskan melalui pemahaman gelombang otak manusia.1)Pola Gelombang Otak

Setiap orang memiliki pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan tersebut tampak pada komposisi keempat jenis gelombang otak pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak tersebut menentukan tingkat kesadaran seseorang. Untuk lebih mudahnya, berikut ini adalah macam-macam gelombang otak :a) Gelombang Otak Beta

Gelombang beta adalah merupakan gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi. Gelombang beta dihasilkan oleh proses berpikir secara sadar. Gelombang otak beta terbagi menjadi 3 bagian yaitu :a. Beta rendah, antara 12 - 15 Hzb. Beta sedang, antara 16 - 20 Hzc. Beta tinggi, antara 21 - 40 Hz

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 58

Page 59: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

b) Gelombang Otak AlfaGelombang alfa adalah merupakan gelombang otak yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gelombang otak beta, yaitu berkisar antara 8 – 12 Hz.

c) Gelombang Otak ThetaGelombang theta adalah merupakan gelombang otak pada kisaran frekuensi 4 – 8 Hz yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar (subconscious mind).

d) Gelombang Otak DeltaGelombang Delta adalah merupakan gelombang otak yang paling lambat yaitu pada kisaran frekuensi 0,1 – 4 Hz, dan ini adalah merupakan frekuensi dari pikiran nir sadar.

2. Menurunkan Gelombang Otak

Orang dapat dengan sadar menurunkan gelombang otak menggunakan teknik tertentu. Teknik yang paling umum adalah menggunakan teknik relaksasi fisik dan mental. Orang tidak dapat secara sadar mengubah sesuatu yang tidak disadari. Jika orang dapat dibuat sadar akan fungsi tertentu, maka orang akan dapat belajar meningkatkan fungsi tersebut.

b. Emosi Yang IntensAfirmasi merupakan rangkaian kata-kata indah yang dipersiapkan sebagai pendorong dan dilakukan dengan frekuensi yang tinggi. Rangkaian kata positif tersebut membentuk kalimat indah yang dapat menjadi nilai positif bagi diri seseorang. Selain affirmasi dapat membantu orang untuk melakukan internalisasi nilai atau keyakinan bagi dirinya, juga memberikan beberapa manfaat yang lain yaitu :1. Affirmasi merupakan alat yang sangat efektif untuk menemukan hal-

hal positif dalam diri seseorang2. Affirmasi memberikan sumber inspirasi secara berkelanjutan3. Affirmasi dapat memberikan kekuatan kepada diri seseorang

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan affirmasi :1. Lakukan dalam suasana yang rileks dan nyaman2. Tingkat kenyamanan yang dimaksudkan adalah dengan

memperhatikan suhu, cahaya, tingkat kebisingan, sirkulasi serta ruangan yang cukup memadai.

3. Atur nafas dan kondisi tubuh4. Orang dapat melakukan dengan duduk ataupun berbaring di tempat

tidur secara santai dan rileks.5. Gunakan daya imajinasi6. Gunakan seluruh emosi

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 59

Page 60: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Bab 6Teknik Mengelola Emosi Dalam

Pelaksanaan Tugas Jabatan

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 60

Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat :menerapkan teknik-teknik mengelola emosi

Page 61: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

c. Teknik Relaksasi

1. Asumsi Dasar

Asumsi dasar yang melatarbelakangi teknik relaksasi adalah bahwa

individu memiliki kecemasan-kecemasan yang timbul dari keadaan fisik

maupun psikisnya, sehingga diperlukan usaha untuk menyalurkan

kelebihan energi dalam dirinya melalui suatu kegiatan yang

menyenangkan dan menenangkan.

2. Pengertian Relaksasi

Relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengistirahatkan fungsi

fisik dan mental sehingga menjadi rileks (Suryani,2000).

Relaksasi merupakan kegiatan untuk mengendurkan ketegangan,

pertama-tama ketegangan jasmaniah yang nantinya akan berdampak

pada penurunan ketegangan jiwa (Wiramihardja,2006).

Menurut Thantawy (1997: 67) “relaksasi adalah teknik mengatasi

kekhawatiran/kecemasan atau stress melalui pengendoran otot-otot

dan syaraf, itu terjadi atau bersumber pada obyek-obyek tertentu”.

Relaksasi merupakan suatu kondisi istirahat pada aspek fisik dan

mental manusia, sementara aspek spirit tetap aktif bekerja. Dalam

keadaan relaksasi, seluruh tubuh dalam keadaan homeostatis atau

seimbang, dalam keadaan tenang tapi tidak tertidur, dan seluruh otot-

otot dalam keadaan rileks dengan posisi tubuh yang nyaman.

Menurut pendapat Cormier dan Cormier, 1985 (Abimanyu dan

Manrihu, 1996:320)Relaksasi dapat diartikan sebagai usaha untuk

mengajari seseorang untuk relaks, dengan menjadikan orang itu sadar

tentang perasaan-perasaan tegang dan perasaan-perasaan relaks

kelompok-kelompok otot utama seperti tangan, muka, dan leher, dada,

bahu, punggung, perut, dan kaki.

Relaksasi merupakan upaya sejenak untuk melupakan kecemasan dan

mengistirahatkan pikiran dengan cara menyalurkan kelebihan energi

atau ketegangan (psikis) melalui sesuatu kegiatan yang menyenagkan.

Relaksasi dapat memutuskan pikiran-pikiran negatife yang menyertai

kecemasan (Greenberg,2000).

Chaplin (1975) memberi pengertian relaksasi sebagai kembalinya otot

ke keadaan istirahat setelah kontraksi. Atau relaksasi merupakan suatu

keadaan tegang yang rendah dengan tanpa adanya emosi yang kuat.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 61

Page 62: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Sedangkan menurut Hakim (2004: 41) relaksasi merupakan suatu

proses pembebasan diri dari segala macam bentuk ketegangan otot

maupun pikiran senetral mungkin atau tidak memikirkan apapun.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknik

relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang berupa pemberian

instruksi kepada seseorang dalam bentuk gerakan-gerakan yang

tersusun secara sistematis untuk merilekskan pikiran dan anggota

tubuh seperti otot-otot dan mengembalikan kondisi dari keadaan

tegang ke keadaan rileks, normal dan terkontrol, mulai dari gerakan

tangan sampai kepada gerakan kaki.

3. Karakteristik Relaksasi

a. Merupakan metode untuk mengembalikan tubuh dalam kondisi

homeostatis sehingga konseli dapat kembali tenang.

b. Relaksasi tidak menganggap penting usaha pemecahan masalah

penyebab terjadinya ketegangan melainkan menciptakan kondisi

individu yang lebih nyaman dan menyenangkan

4. Tujuan Relaksasi

a. Melegakan stress untuk penyakit darah tinggi, penyakit jantung,

susah hendak tidur, sakit kepala disebabkan tekanan dan asma.

b. Membantu orang menjadi rileks, dan dengan demikian dapat

memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik.

c. Membantu individu untuk dapat mengontrol diri dan memfokuskan

perhatian sehingga ia dapat mengambil respon yang tepat saat

berada dalam situasi yang menegangkan.

5. Prinsip Relaksasi

a. Teknik relaksasi adalah seni keterampilan dan pengetahuan,

sehingga ketika seseorang berusaha meraih kesehatan lahir batinnya

melalui metode relaksasi, dianjurkan untuk memahami benar, apa

yang akan diupayakan dan apa yang diharapkan dari hasilnya.

b. Relaksasi dapat menjadi suatu kegiatan harian yang rutin, semakin

sering dan teratur teknik relaksasi ini diterapkan maka diri konseli

akan semakin rileks.

6. Jenis-jenis Relaksasi

Lichstein (1988), mengemukakan jenis-jenis teknik relaksai antara lain:

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 62

Page 63: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

a. Autogenic Training yaitu suatu prosedur relaksasi dengan

membayangkan (imagery) sensasi-sensasi yang meyenagkan pada

bagian-bagian tubuh seperti kepala, dada, lengan, punggung, ibu jari

kaki atau tangan, pantan, pergelangan tangan. Sensasi-sensasi yang

dibayangkan itu sepert rasa hangat, lemas atau rileks pada bagian

tubuh tertentu, juga rasa lega karena nafas yang dalam dan pelan.

Sensasi yang dirasakan ini diiringi dengan imajinasi yang

meyenangkan misalnya tentang pemandangan yang indah, danau,

yang tenang dan sebagainya.

b. Progressive Training adalah prosedur teknik relaksasi dengan

melatih otot-otot yang tegang agar lebih rileks, terasa lebih lemas

dan tidak kaku. Efek yang diharapkan adalah proses neurologis akan

berjalan dengan lebih baik. Karena ada beberapa pendapat yang

melihat hubungan tegangan otot dengan kecemasan, maka dengan

mengendurkan otot-otot yang tegang diharapkan tegangan emosi

menurun dan demikian sebaliknya.

c. Meditation adalah prosedur klasik relaksasi dengan melatih

konsentrasi atau perhatian pada stimulus yang monoton dan

berulang (memusatkan pikiran pada kata/frase tertentu sebagai

focus perhatiannya ), biasanya dilakukan dengan menutup mata

sambil duduk, mengambil posisi yang pasif dan berkonsentrasi

dengan pernafasan yang teratur dan dalam. Ketenangan diri dan

perasaan dalam kesunyian yang tercipta pada waktu meditasi harus

menyisakan suatu kesadaran diri ynag tetap terjaga, meskipun

nampaknya orang yang melakukan meditasi sedang berdiam

diri/terlihat pasif dan tidak bereaksi terhadap lingkungannya.Selain

ketiga jenis di atas relaksasi juga dapat menggunakan media aroma,

suara, cita rasa makanan, minuman, keindahan panorama alam dan

air. Semua itu merupakan teknik relaksasi fisik/tubuh.

Bernstein dan Borkovec,1973; Goldfried dan Davidson,1976; Walker

dkk,1981 juga merumuskan relaksasi otot menjadi tiga macam tipe

yaitu :

a. Relaxation via tension- Relaxation, yaitu relaksasi otot bertujuan

untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan dengan cara

melemaskan otot-otot badan disini konseli diberitahu bahwa pada

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 63

Page 64: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

fase menegangkan akan membantu dirinya untuk lebih menyadari

sensasi yang berhubungan dengan kecemasan dan sensasi-sensasi

tersebut bertindak sebagai isyarat utau tanda untuk melemaskan

ketegangan. Konseli dilatih untuk melemaskan otot yang tegang

dengan cepat seolah-olah mengeluarkan ketegangan dari badan

sehingga konseli akan merasa rileks. Pada mulanya prosedur

pelemasan otot-otot dengan cepat ini dikenalkan oleh Lazarus dan

Paul (dikutip oleh Goldfried dan Davidson,1976). Otot yang dilatih

adalah otot lengan, tangan, bisep, bahu, leher, wajah, perut, dan

kaki.

b. Relaxation via Letting Go. Metode ini bertujuan  memperdalam

relaksasi konseli dilatih untuk menyadari dan merasakan rileksasi.

Konseli dilatih untuk menyadari ketegangannya dan berusaha

sedekat mungkin untuk mengurangi serta menghilangkan

ketegangan tersebut dengan demikian, konseli akan lebih peka

terhadap ketegangan dan lebih ahli dalam mengurangi

ketegangan.

c. Differential Relaxation. Merupakan salah satu penerapan

keterampilan relaksasi progesif. Latihan relaksasi ini dapat

dilakukan dengan cara merangsang konseli untuk relaksasi yang

dalam pada otot-otot yang tidak diperlukan untuk melakukan

aktivitas tertentu, kemudian mengurangi ketegangan yang

berlebihan pada otot-otot yang diperlukan untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tersebut. Latihan relakssai ini dapat dilakukan

apabila subyek telah mencapai keadaan yang rileks. Latihan

relaksasi deferensial yang teratur akan menghasilkan penurunan

tingkat ketegangan secara umum. Hal ini akan menghasilkan

berkurangnya ketegangan dan meningkatkan rasa nyaman

sewaktu individu melakukan aktivitas sehari-hari. Program yang

dilakukan untuk relaksasi diferensial, meliputi suatu seri latihan

yang dimulai dari situasi yang hanya sendiri di ruang sunyi sampai

pada situasi dengan orang lain di tempat yang ramai, dari posisi

duduk sampai posisi berdiri, dari aktivitas yang sederhana sampai

aktivitas yang kompleks. Dalam teknik ini konseli diberi sutu seri

pertanyaan yang tidak dapat dijawab secara lisan, tetapi dirasakan

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 64

Page 65: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

sesuai dengan apa yang dapat atau tidak dapat dialami oleh

konseli pada waktu instruksi dilakukan.

Selain itu juga ada macam relaksasi kesadaran indra yang

dikembangkan oleh Goldfried yang dipelajari dari Weitzman. Dalam

teknik ini konseli diberi sutu seri pertanyaan yang tidak dapat dijawab

secara lisan, tetapi dirasakan sesuai dengan apa yang dapat atau tidak

dapat dialami oleh konseli pada waktu instruksi dilakukan. Seperti pada

relaksasi otot, instruksi relaksasi kesadaran indra juga dapat diberikan

melalui tape recorder sehingga dapat digunakan untuk latihan di

rumah.

7.  Manfaat Relaksasi

Ada beberapa manfaat dari penggunaan teknik relaksasi. Burn (dikutip

oleh Beech dkk, 1982) melaporkan beberapa keuntungan yang

diperoleh dari latihan relaksasi, antara lain:

a. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi

yang berlebihan karena adanya stress.

b. Masalah-masalah yang berhubungan dengan stress seperti

hipertensi, sakit kepala, insomnia dapat dikurangi atau diobati

dengan relaksasi.

c. Mengurangi tingkat kecemasan.

d. Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan

stress dan mengontrol anticipatory anxiety sebelum situasi yang

menimbulkan kecemasan, seperti pada pertemuan penting,

wawancara atau sebagainya.

e. Penelitian menunjukkan bahwa perilaku tertentu dapat lebih sering

terjadi selama periode stress, misalnya naiknya jumlah rokok yang

dihisap, konsumsi alkohol, pemakaian obat-obatan, dan makanan

yang berlebih-lebihan.

f. Meningkatkan penampilan kerja, sosial, dan penampilan fisik.

g. Kelelahan, aktivitas mental dan atau latihan fisik yang tertunda

dapat diatasi dengan menggunakan ketrampilan relaksasi.

h. Kesadaran diri tentang keadaan fisiologis seseorang dapat

meningkat sebagai hasil dari relaksasi, sehingga memungkinkan

individu untuk menggunakan ketrampilan relaksasi untuk timbulnya

rangsangan fisiologis.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 65

Page 66: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

i. Relaksasi merupakan bantuan untuk menyembuhkan penyakit

tertentu dalam operasi, seperti pada persalinan yang alami, relaksasi

tidak hanya mengurangi kecemasan tetapi juga memudahkan

pergerakan bayi melalui cervix.

j. Konsekuensi fisiologis yang penting dari relaksasi adalah bahwa

tingkat harga diri dan keyakinan diri individu meningkat sebagai

hasil kontrol yang meningkat terhadap reaksi stress.

k. Meningkatkan hubungan antar personal.

Menurut Welker, dkk, dalam Karyono,1994; penggunaan teknik

relaksasi memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1) Memberikan ketenangan batin bagi individu.

2) Mengurangi rasa cemas, khawatir dan gelisah.

3) Mengurangi tekanan dan ketegangan jiwa.

4) Mengurangi tekanan darah, detak jantung jadi lebih rendah dan

tidur menjadi nyenyak.

5) Memberikan ketahanan yang lebih kuat terhadap penyakit.

6) Kesehatan mental dan daya ingat menjadi lebih baik.

7) Meningkatkan daya berfikir logis, kreativitas dan rasa optimis atau

keyakinan.

8) Meningkatkan kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang

lain.

9) Bermanfaat untuk penderita neurosis ringan, insomnia, perasaan

lelah dan tidak enak badan.

10) Mengurangi hiperaktif pada anak-anak, dapat mengontrol gagap,

mengurangi merokok, mengurangi phobia, dan mengurangi rasa

sakit sewaktu gangguan pada saat menstruasi serta dapat

menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan.

Terapi relaksasi dilakukan untuk mencegah dan mengurangi

ketegangan pikiran dan otot - otot akibat stres karena ketegangan

dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Bila ketegangan terjadi

maka tubuh akan menjadi lemah dan akibatnya tubuh tidak dapat

melakukan fungsinya secara optimal. Relaksasi penting apabila anda

mempunyai gejala seperti berikut:

1) Berdebar-debar.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 66

Page 67: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

2) Sakit kepala.

3) Berpeluh.

4) Susah untuk bernafas.

5) Paras glukos darah yang tidak terkawal.

6) Keadaan badan yang tidak selesa seperti ketidakcernaan,sembelit

dan kegelisahan.

7) Kepenatan atau susah hendak tidur.

8) Ketegangan otot terutama otot ditengkuk dan otot bahu.

9) Susah untuk memberi tumpuan dan mudah risau.

10) Kurang sabar, mudah tersinggung dan cepat marah.

11) Hilang selera makan atau makan berlebihan.

12) Hilang minat terhadap seks.

8. Kelebihan dan Kekurangan Relaksasi

a. Kelebihan

1. Konseli menjadi tidak merasa tegang dan tertekan dengan

penggunaan teknik ini.

2. Tidak memerlukan model atau media.

b. Kekurangan

1. Pelaksanaan teknik relaksasi memerlukan waktu yang relative

lama (karena dilakukan berulang-ulang atau tidak hanya sekali).

2. Pelaksanaanya membutuhkan tempat yang kondusif (nyaman dan

tenang).

3. Konseli yang kurang bisa memfokuskan pikiran atau

konsentrasinya dapat menghambat pelaksaan teknik relaksasi.

4. Membutuhkan sarana dan prasarana yang cukup banyak.

Selain itu, menurut Nadjamuddin keterbatasan dalam pelaksanaan

relaksasi antara lain disebabkan karena adanya faktor:

a.     Faktor teknis ini meliputi kurang terampilnya instruktur dalam

memberikan instruksi, sehingga kesannya kaku; media yang

digunakan dalam relaksasi kurang begitu diperhatikan; kondisi

ruangan kurang diperhatikan.

b.  Faktor dari Dalam Diri. Konseli kurang bisa mengontrol diri; konseli

salah kostum; konseli mengutamakan nilai pribadinya.

c.   Faktor dari Masalah Konseli itu Sendiri. Beratnya masalah yang

dihadapi konseli itu membuatnya dikuasai masalah tersebut

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 67

Page 68: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

padahal seharusnya dia harus mampu menguasai masalah tersebut.

Meskipun dia sudah beberapa kali diterapi kurang menunjukkan

perubahan yang lebih baik.

9. Tahap-tahap atau Langkah-langkah Relaksasi

Dalam menerapkan teknik relaksasi kita perlu mempertimbangkan

beberapa persiapan yang harus diperhatikan seperti setting lingkungan

yang tenang atau tidak mengganggu, pakaian yang longgar atau tidak

mengikat, perut yang tidak sedang kelaparan atau kekenyangan, serta

tempat yang nyaman dan tepat untuk mengambil posisi tubuh. Bisa

pula ditambahkan aromatherapy dan alunan musik klasik dalam

pelaksanaan teknik relaksasi.

Untuk dapat melakukan teknik relaksasi secara efektif, konseli harus

terlebih dahulu mengenal secara baik bagian-bagian dari tubuhnya.

Tubuh adalah satu kesatuan system unik yang terdiri dari beberapa

sub-sistem seperti system pencernaan, system pernafasan, system

saraf, system rangka, dan sebagainya. Posisi atau postur untuk

relaksasi bebas, dapat dengan duduk di lantai atau kursi, berdiri

auatupun berbaring yang penting dapat membawa konseli ke keadaan

rileks atau istirahat serta berguna untuk memperbaiki postur tubuh

yang salah.

Secara umum pelasanaan relaksasi  atau penenangan dilakukan dengan

cara mengendurkan urat-urat seluruh bagian badan secara berangsur-

angsur sehingga tidak ada lagi bagian tubuh yang kejang atau kaku.

a. Persiapan lingkungan Fisik

1) Kondisi Ruangan. Ruang yang digunakan untuk latihan relaksasi

harus tenang, segar, nyaman, dan cukup penerangan sehingga

memudahkan konseli untuk berkonsentrasi.

2) Kursi. Dalam relaksasi perlu digunakan kursi yang dapat

memudahkan individu untuk menggerakkan otot dengan

konsentrasi penuh; seperti menggunakan kursi malas, sofa, kursi

yang ada sandarannya atau mungkin dapat dilakukan dengan

berbaring di tempat tidur.

3) Pakaian. Saat latihan relaksasi sebaiknya digunakan pakaian yang

longgar dan hal-hal yang mengganggu jalannya relaksasi

(kacamata, jam tangan, gelang, sepatu, ikat pingga) dilepas dulu.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 68

Page 69: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

b. Lingkungan yang ada dalam Diri Konseli. Individu harus mengetahui

bahwa:

1) Latihan relaksasi merupakan suatu ketrampilan yang perlu

dipelajari dalam waktu yang relatif lama dan individu harus

disiplin serta teratur dalam melaksanakannya.

2) Selama frase permulaan latihan relaksasi dapat dilakukan paling

sedikit 30 menit setiap hari, selama frase tengah dan lanjut dapat

dilakukan selama 15-20 menit, dua atau tiga kali dalam seminggu.

Jumlah sesion tergabtung pada keadaan individu dan stress yang

dialaminya.

3) Ketika latihan relaksasi kita harus mengamati bahwa bermacam-

macam kelompok otot secara sistematis tegang dan rileks.

4) Dalam melakukan latihan relaksasi individu harus dapat

membedakan perasaan tegang dan rileks pada otot-ototnya.

5) Setelah suatu kelompok otot rileks penuh, bila individu mengalami

ketidakenakan ketidakenakan, sebaiknya kelompok otot tersebut

tidak digerakkan meskipun individu mungkin merasa bebas

bergerak posisinya.

6) Saat relaksasi mungkin individu mengalami perasaan yang tidak

umum, misalnya gatal pada jari-jari, sensasi yang mengambang di

udara, perasaan berat pada bagian-bagian badan, kontraksi otot

yang tiba-tiba dan sebagainya, maka tidak perlu takut; karena

sensasi ini merupakan petunjuk adanya relaksasi. Akan tetapi jika

perasaan tersebut masih mengganggu proses relaksasi maka

dapat diatasi dengan membuka mata, bernafas sedikit dalam dan

pelan-pelan, mengkontraksikan seluruh badan kecuali relaksasi

dapat diulangi lagi.

7) Waktu relaksasi individu tidak perlu takut kehilangan kontrol

karena ia tetap berada dalam kontrol yang dasar.

8) Kemampuan untuk rileks dapat bervariasi dari hari ke hari.

9) Relaksasi akan lebih efektif apabila dilakukan sebagai metode

kontrol diri.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penerapan teknik

relaksasi adalah:

a. Rasional.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 69

Page 70: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

b.  Instruksi tentang pakaian.

c.  Menciptakan lingkungan yang aman.

d.  Konselor memberi contoh latihan relaksasi itu.

e.  Intruksi-instruksi untuk relaksasi.

f.  Penilaian setelah latihan.

g.  Pekerjaan rumah dan tindak lanjut.

10. Relevansi Relaksasi

Relevansi dalam teknik relaksasi adalah kesesuaian atau kecocokan

(kaitan antara penggunaan teknik itu) dengan perilaku atau masalah

individu, misalnya seseorang yang mengalami ketegangan dan

kecemasan yang berat kemudian diberikan relaksasi maka ketegangan

dan kecemasan yang dialami tersebut akan berkurang, sehingga

individu tersebut akan merasa lebih rileks, tenang, dan mampu berfikir

secara jernih.

d. Teknik Reframing

Teknik Reframing adalah salah satu teknik NLP (Neuro Linguistic

Programming) yang berguna untuk menetralisir mental block negatif 

yang berkaitan dengan trauma, phobia, benci, sakit hati dfan sebagainya.

Misal Anda pernah sakit hati/benci/ takut atau pengalaman buruk lainnya.

Reframing berasal dari bahasa Inggeris yaitu Reframe, Re = mengulang

kembali, Frame = bingkai. Jadi Reframing adalah membingkai ulang

kejadian masa lalu. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Rileks kemudian bayangkan peristiwa buruk yang Anda alami. Rasakan

hingga seolah-olah peristiwa itu tengah terjadi saat ini. Beri warna

yang jelas, beri suara yang jelas, rasakan dan libatkan diri disana.

2. Buat bingkai dalam film (misal peristiwa yang buruk/peristiwa yang

tidak menyenangkan) di bayangan mental (imajinasi) anda itu. Buat

bingkainya dan bayangkan seolah-olah anda sedang menonton

televisi/layar bioskop. Bayangkan film itu kemudian jadi film hitam

putih, suaranya menjadi (misal) suara donald bebek (atau hal lucu

dalam bayangan Anda) kemudian buramkan gambarnya dan perkecil

ukuran televisinya/layar bioskop hingga lenyap.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 70

Page 71: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

Coba praktekan berulang-ulang sampai suasana hati Anda nyaman.

Memang butuh latihan, terutama bagi anda yang bukan bertipe visual.

Jika anda termasuk auditory (suara), maka anda bisa rusak suaranya.

Buat suaranya jadi cepat hingga mirip (misal) donald bebek/hal lucu,

tambahkan efek suara televisi yang kehilangan sinyal. kecilkan

suaranya, hingga lenyap. jauhkan TV/layar/bingkai tersebut sehingga

semakin lama semakin jauh, semakin kecil hingga lenyap.  Selamat

mencoba….

e. Emotion Freedom Technique (EFT)

Eft sebuah teknik yang sangat mudah untuk membuang semua emosi

negatif, mental block dan lain-lain. Adapun langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut :

1. Apabila muncul suatu perasaan yang membuat kita resah atau takut

kita bisa kendalikan dengan EFT atau hilangkan

2. Ambil nafas 3 kali dan intinya kita iklaskan semua rasa atau emosi

tadi dengan ikhlas, gunakan set up / afirmasi " meskipun......masalah

anda (contoh saya marah) saya menerima dan menghargai diri saya

apa adanya dan semua orang mencintai saya" .

3. Selanjutnya kita ketuk atau totok pelan titik akupresur pertama ujung

alis dekat pertemuan hidung lalu pangkal/belakang alis, ketuk lagi

dibawah mata, bawah hidung atas mulut, dagu, pangkal ujung tulang

leher dekat lekuk tengorokan ,bawah ketiak samping puting susu,

lakukan pengetukan 7-9 kali, tidak usah terlalu kencang. Lakukan

dengan penuh keyakinan dan selamat mencoba.

RANGKUMAN BELUM YA, DITERUSIN AJA DULU HABIS INI

RANGKUMAN

Beberapa teknik mengelola emosi :c. Teknik Repetisi

Repitisi merupakan suatu teknik memasukkan sesuatu yang positif kedalam pikiran bawah sadar (subconscious) secara berulang-ulang sehingga dapat bertahan lama berada dalam pikiran bawah sadar seseorang. Supaya repetisi ini dapat berhasil dan berjalan secara optimal, perlu diperhatikan waktu yang tepat untuk mekukan repetisi. Waktu yang paling tepat untuk melakukan repetisi adalah pada saat-saat yang tenang atau dalam kondisi relaks. Mengapa harus dalam kondisi relaks atau tenang ? Hal tersebut dapat dijelaskan melalui pemahaman gelombang otak manusia.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 71

Page 72: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

2)Pola Gelombang Otak Setiap orang memiliki pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan tersebut tampak pada komposisi keempat jenis gelombang otak pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak tersebut menentukan tingkat kesadaran seseorang. Untuk lebih mudahnya, berikut ini adalah macam-macam gelombang otak :a) Gelombang Otak Beta

Gelombang beta adalah merupakan gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi. Gelombang beta dihasilkan oleh proses berpikir secara sadar. Gelombang otak beta terbagi menjadi 3 bagian yaitu :d. Beta rendah, antara 12 - 15 Hze. Beta sedang, antara 16 - 20 Hzf. Beta tinggi, antara 21 - 40 Hz

b) Gelombang Otak AlfaGelombang alfa adalah merupakan gelombang otak yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gelombang otak beta, yaitu berkisar antara 8 – 12 Hz.

c) Gelombang Otak ThetaGelombang theta adalah merupakan gelombang otak pada kisaran frekuensi 4 – 8 Hz yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar (subconscious mind).

d) Gelombang Otak DeltaGelombang Delta adalah merupakan gelombang otak yang paling lambat yaitu pada kisaran frekuensi 0,1 – 4 Hz, dan ini adalah merupakan frekuensi dari pikiran nir sadar.

3. Menurunkan Gelombang Otak

Orang dapat dengan sadar menurunkan gelombang otak menggunakan teknik tertentu. Teknik yang paling umum adalah menggunakan teknik relaksasi fisik dan mental. Orang tidak dapat secara sadar mengubah sesuatu yang tidak disadari. Jika orang dapat dibuat sadar akan fungsi tertentu, maka orang akan dapat belajar meningkatkan fungsi tersebut.

d. Emosi Yang IntensAfirmasi merupakan rangkaian kata-kata indah yang dipersiapkan sebagai pendorong dan dilakukan dengan frekuensi yang tinggi. Rangkaian kata positif tersebut membentuk kalimat indah yang dapat menjadi nilai positif bagi diri seseorang. Selain affirmasi dapat membantu orang untuk melakukan internalisasi nilai atau keyakinan bagi dirinya, juga memberikan beberapa manfaat yang lain yaitu :4. Affirmasi merupakan alat yang sangat efektif untuk menemukan hal-

hal positif dalam diri seseorang5. Affirmasi memberikan sumber inspirasi secara berkelanjutan6. Affirmasi dapat memberikan kekuatan kepada diri seseorang

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan affirmasi :7. Lakukan dalam suasana yang rileks dan nyaman

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 72

Page 73: KECERDASAN EMOSI

MANAJEMEN EMOSIONAL

8. Tingkat kenyamanan yang dimaksudkan adalah dengan memperhatikan suhu, cahaya, tingkat kebisingan, sirkulasi serta ruangan yang cukup memadai.

9. Atur nafas dan kondisi tubuh10. Orang dapat melakukan dengan duduk ataupun berbaring di

tempat tidur secara santai dan rileks.11. Gunakan daya imajinasi12. Gunakan seluruh emosi

DAFTAR PUSTAKA

1.   Jones, Richard Nelson. 2011. Teori dan Praktik Konseling dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

2.  Komalasari, G. et al. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks3.  Fauzan, Lutfi. 2009. Konseptual Tentang Desensitisasi Sistematisi. Online

http://lutfifauzan.wordpress.com/2009/08/09/kontrak-perilaku/ [accessed 16/11/2011]TOP

4. Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.

5. Calvin S. Hall & Gardner Lidzey (editor A. Supratiknya). 2005. Teori-Teori Psiko Dinamik (Klinis). Jakarta : Kanisius

6. Chaplin, J.P. (terj. Kartini Kartono).2005. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada.

7. Hurlock, Elizabeth B. 1980. Developmental Phsychology. New Yuork : McGraw-Hill Book Company

8. Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.

9. Sumadi Suryabrata. 1984. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali.10. Syamsu Yusuf LN. 2003. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja..

Bandung : PT Rosda Karya Remaja.

BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 73