Upload
roos-prijobowo
View
114
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
MANAJEMEN EMOSIONAL
MANAJEMEN EMOSI
PENGANTAR
Pertumbuhan dan perkembangan emosi, yang dapat dilihat dari tingkah laku lainnya yang ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar. Contohnya seperti seorang bayi yang baru lahir ia dapat menangis dan akan mencapai proses kematangannya ketika ia akan tertawa nanti.Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang yang selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari yang disebut Warna Efektif. Warna efektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau samar-samar.Perbedaan antara emosi dan perasaan tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena keduanya merupakan suatu hal yang bersifat kualitatif yang tidak ada batasnya. Terkadang, warna efektif dapat dinyatakan sebagai perasaan atau dapat dinyatakan sebagai emosi. Oleh karena itu, emosi bukan hanya disebabkan karena perasaan saja, tetapi warna afektif yang meliputi keadaan seseorang. Ada yang kuat, lemah atau mungkin samar-samar.Dengan demikian, pada modul ini akan dibahas mengenai emosi yang berkaitan dengan teori-teori tentang emosi tersebut.
Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membekali peserta diklat dengan kemampuan mengelola emosi dalam pelaksanaan tugas jabatanya, melalui pembelajaran pengertian, jenis dan ruang lingkup emosi, hambatan-hambatan dalam mengelola emosi, kecerdasan emosi, internalisasi prinsip dan nilai dalam mengelola emosi, serta teknik mengelola emosi. Pembelajaran disajikan secara komunikatif yang meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. Keberhasilan pembelajaran dinilai dari kemampuan peserta diklat menghasilkan lembar kerja tentang penerapan teknik mengelola emosi dalam pelaksanaan tugas jabatan diinstansinya.
Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan mampu menerapkan teknik mengelola emosi dalam pelaksanaan tugas jabatanya.
Indikator hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat dapat:1. Menjelaskan pengertian, jenis dan ruang lingkup emosi;2. Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dalam mengelola emosi;3. Menjelaskan kecerdasan emosi;4. Mengidentifikasi komponen dasar kecerdasan emosi;5. Melakukan internalisasi prinsip dan nila dalam mengelola emosi;6. Menerapkan teknik mengelola emosi.
Materi Pokok
1. Pengertian, jenis dan ruang lingkup emosi;2. Kecerdasan Emosi;3. Komponen Dasar Kecerdasan Emosi4. Hambatan-hambatan Dalam Mengelola Emosi5. Internalisasi Prinsip dan Nilai Dalam Mengelola Emosi;
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 1
MANAJEMEN EMOSIONAL
6. Teknik Mengelola Emosi Dalam Pelaksanaan Tugas Jabatan
Metoda
1. Ceramah2. Diskusi3. Bermain peran4. Curah gagas 5. Tanya jawab
Media pembelajaran
1. LCD2. Laptop3. Flipchart4. Spidol 5. Layar
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 2
MANAJEMEN EMOSIONAL
Bab 1PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN
EMOSI
PENGERTIAN, JENIS, DAN RUANG LINGKUP EMOSI
A.MANAJEMEN
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata
manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang
berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini
mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti
“kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari
bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa
Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan
dan mengatur.
Berdasarkan pengertian manajemen yang berasal dari berbagai macam
bahasa tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen dalam konteks
ini adalah mengatur, mengelola atau mengendalikan.
B.PENGERTIAN EMOSI
Kata emosi berasal dari bahasa Prancis emotion, dari kata emouvoir,
yang berarti kegembiraan. Selain itu, emosi juga berasal dari bahasa
Latin emovere, dari e-(varian eks) yang berarti “luar” dan movere
“bergerak.” Para ahli meyakini bahwa emosi lebih cepat berlalu
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 3
Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat menjelaskan pengertian, jenis dan ruang lingkup manajemen emosi
MANAJEMEN EMOSIONAL
daripada suasana hati. Sebagai contoh, jika Anda bersikap kasar
terhadap orang lain, maka orang itu akan merasa marah. Perasaan
marah tersebut bisa jadi datang dan pergi dengan cukup cepat. Namun,
suasana hati yang tercipta karena ledakan amarah itulah yang akan
berlangsung lebih lama.
Menurut J.P. Du Preez, emosi adalah reaksi tubuh saat menghadapi situasi tertentu.
Sifat dan intensitas Emosi sangat berkaitan erat dengan aktivitas kognitif (berpikir)
manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi yang dialaminya.
Menurut J.P. Du Preez, emosi adalah reaksi tubuh saat menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi berkaitan erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi yang dialaminya.
Emosi manusia berproses di dalam sistem
limbik. Sistem ini menyimpan banyak
informasi yang tidak tersentuh oleh indra,
sehingga disebut sebagai otak emosi. Di
samping mengendalikan emosi, sistem
limbik juga mengendalikan hormon,
memelihara hemeostatis, rasa haus, lapar,
seksualitas, dan menjadi pusat rasa
senang, metabolisme, serta memori jangka
panjang. Secara fisiologis, emosi terdapat
pada salah satu bagian dari sistem limbik,
yaitu otak kecil yang terletak di atas tulang
belakang dan di bawah tulang tengkorak.
Secara fisiologis, emosi terdapat pada salah satu bagian dari sistem
limbik, yaitu otak kecil yang terletak di atas tulang belakang dan di
bawah tulang tengkorak. Sistem tersebut memiliki tiga fungsi, yaitu
mengontrol emosi, seksualitas, dan pusat-pusat kenikmatan, yang
merupakan hal paling penting dalam perkembangan otak. Kemampuan
manusia dalam mengendalikan dan mengelola emosi menjadi faktor
penentu keberhasilan atau kesuksesan Anda dalam berbagai aspek
kehidupan. Apabila Anda mempersepsikan sebuah situasi yang dialami
sebagai akibat dari perbuatan orang lain, maka Anda akan marah,
walaupun belum tentu orang itu berbuat salah terhadap Anda.
Sebaliknya, jika mempersepsikan situasi sebagai akibat dari perilaku
yang Anda lakukan sendiri, maka Anda akan melakukan intropeksi atau
mawas diri.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 4
MANAJEMEN EMOSIONAL
Jika mengacu pada definisi emosi yang disampaikan oleh Du Preez,
maka emosi manusia berkaitan dengan tiga aspek penting, yaitu
persepsi, pengalaman, dan proses berpikir, yang akan membuat
manusia mudah marah, menuduh, bahkan memfitnah. Meskipun begitu,
ketiga aspek tersebut juga dapat menghadirkan sikap tenang atau
santai dalam menghadapi situasi apa pun.
Secara umum, timbulnya emosi sangat berkaitan erat dengan kondisi
tubuh, denyut jantung, sirkulasi darah, dan pernapasan. Hal ini secara
tidak langsung mengindikasikan bahwa emosi merupakan sebuah
reaksi manusia ketika berinteraksi dengan diri sendiri, orang lain, dan
lingkungannya.
Reaksi manusia terhadap hadirnya emosi, disadari atau tidak, memiliki
dampak yang bersifat membangun atau merusak. Dengan demikian,
bisa dikatakan bahwa emosi tidak hanya merupakan reaksi terhadap
kondisi diri sendiri maupun luar diri sendiri, tapi juga merupakan
upaya pencapaian ke arah pembentukan diri menuju hidup yang
transendental (spiritual).
Emosi berfungsi sebagai sensor terhadap perilaku Anda yang berasal dari kekuatan pikiran. Oleh karena itu, emosi, baik sedih, duka, marah, jengkel, kecewa, ceria, suka, maupun bahagia, menjadi sensor atas pikiran dan perbuatan yang Anda lakukan.
Di samping itu, emosi yang terdapat
dalam diri manusia juga berfungsi
sebagai sensor terhadap perilaku Anda
yang berasal dari kekuatan pikiran.
Oleh karena itu, emosi, baik sedih,
duka, marah, jengkel, kecewa, ceria,
suka, maupun bahagia, menjadi sensor
atas pikiran dan perbuatan yang Anda
lakukan.
Jika mencermati semua penjelasan tersebut, maka persepsi sebagian
orang yang menganggap bahwa sebuah emosi adalah sikap marah
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 5
MANAJEMEN EMOSIONAL
belaka, tentu merupakan sebuah pemahaman yang keliru. Selama ini,
mereka beranggapan bahwa emosi adalah sikap marah. Padahal, emosi
bukanlah sikap emosi semata, melainkan juga beberapa sikap lain,
seperti rasa takut, cemas, sedih, dan malu. Jadi, emosi tidak hanya
terbatas pada satu sikap, tapi juga mencakup beberapa sikap yang lain.
C.Emosi Manusia
Kehadiran emosi memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi kualitas
pengalaman hidup Anda. Kemampuan menghadapi emosi yang
mendera secara jujur dan benar-benar lebur bersama emosi tersebut,
merupakan hal penting untuk menghidupkan kehidupan yang utuh.
Kemampuan untuk mengatur respons Anda terhadap emosi-emosi yang
hadir dengan baik, dan menjalakan strategi-strategi yang membantu
mengembangkan kreasi emosi yang kreatif untuk masa depan adalah
kunci sukses hidup Anda.
1. Komponen-Komponen Emosi
Menurut Eastwood Atwater, penulis buku Psychology of
Adjustment, ia mengartikan emosi sebagai suatu kondisi kesadaran
yang kompleks dan mencakup sensasi di dalam diri dan ekspresi
keluar yang memiliki kekuatan motivasi untuk bertindak. Ketika
kita mengalami emosi tertentu, misalnya gembira, tentu ada
penyebabnya, seperti berjumpa dengan orang yang dikasihi,
mendapat bonus dan sebagainya. Demikian juga saat kita
mengalami emosi sedih, hal itu tentu ada penyebabnya, misalnya
gagal ujian, putus hubungan dengan orang yang dicintai, dan
sebagainya. Sementara itu, Eckhart Tolle mengatakan bahwa emosi
merupakan refleksi dari pikiran dalam tubuh Anda.
Emosi terdiri dari tiga komponen, yaitu adanya perubahan fisiologis (sensasi pada
Peristiwa-peristiwa yang kita
hadapi itu akan menyebabkan
otot-otot berkontraksi secara
refleks, karena mengalami
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 6
MANAJEMEN EMOSIONAL
tubuh), kesadaran dan interpretasi yang bermakna subjektif akibat adanya sensasi, serta kemungkinan untuk mengekspresikan kesadaran itu dalam tindakan.
stimulasi, tak ubahnya seperti
sengatan listrik. Setelah itu,
kita akan menyadari dan
menginterpretasi bahwa diri
kita sedang gembira atau
sedih.
Dari interpretasi tersebut, kita dapat menentukan langkah apa yang
akan dilakukan.Berdasarkan keadaan tersebut, kita akan
menemukan bahwa emosi terdiri dari tiga komponen, yaitu adanya
perubahan fisiologis (sensasi pada tubuh), kesadaran dan
interpretasi yang bermakna subjektif akibat adanya sensasi, serta
kemungkinan untuk mengekspresikan kesadaran itu dalam
tindakan.
Agar bisa mengontrol dan mengatasi ledakan emosi yang
membahayakan, Anda juga harus memahami lebih jauh dan lebih
dalam tentang komponen emosi yang terdapat pada diri Anda.
Komponen-komponen emosi tersebut meliputi sensasi tubuh,
interpretasi sensasi, dan respons adaptif.
a. Sensasi Tubuh
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwa persepsi
(interpretasi) Anda terhadap stimulus eksternal yang dirangsang
secara otomatis oleh adanya perubahan pada tubuh Anda
merupakan teori lama yang dipakai dalam psikologi. Dari hasil
temuan yang lebih baru menunjukkan bahwa lokasi sumber
emosi ternyata berada pada sistem syaraf, yaitu otak.
Emosi manusia selalu melibatkan jaringan kerja yang
menyebabkan perubahan fisiologis cukup rumit, yang
mempengaruhi jiwa dan tubuh secara simultan. Ketika sebuah
stimulus dirasakan oleh indra Anda, impuls (sinyal atau pesan)
dikirim melalui syaraf-syaraf yang menuju ke pusat otak. Saat
berada di pusat otak ini, proses impuls yang terjadi terbagi
menjadi dua. Sebagian impuls terkirim ke korteks, tempat
stimulus disadari dan emosi dirasakan. Sedangkan bagian yang
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 7
MANAJEMEN EMOSIONAL
lainnya terkirim menuju otot yang menjadi tempat perubahan
tubuh.
Menurut hasil temuan neurologis tersebut diungkapkan bahwa
manusia mampu mengontrol emosinya dengan memanipulasi
sensasi tertentu. Misalnya, Anda dapat mengendalikan emosi
sakit dengan memukul sesuatu yang memungkinkan sinyal sakit
terkirim ke otak. Kejadian seperti ini telah dipraktikkan dalam
dunia kesehatan, salah satunya dalam akupuntur.
b. Interpretasi Sensasi
Hadirnya sebuah stimulus di hadapan Anda tidak hanya
menimbulkan sensasi secara fisiologis, tetapi juga memunculkan
sebuah interpretasi. Sensasi fisiologis sangat menentukan
besarnya intensitas emosi, sedangkan interpretasi yang
merupakan komponen mental ini menentukan kualitas atau
makna sebuah emosi.
Itulah sebabnya, ketika yang Anda alami adalah emosi marah,
melalui perubahan fisiologis (pada tubuh), maka Anda bisa
merasakan hingga seberapa kuatnya kemarahan yang Anda
alami. Selain itu, melalui pengalaman mental (proses
interpretasi), Anda juga dapat memahami penyebab Anda marah
dan arti lain dari kemarahan Anda tersebut.
Mengenai interpretasi tersebut, dua orang peneliti, Schacter dan Singer,
menentukan fakta bahwa gambaran mental (sesuatu yang Anda pikirkan) dan
situasi sosial yang ada menjadi petunjuk yang sangat penting, sehingga bisa
menentukan penyebab interpretasi Anda terhadap sensasi-sensasi yang terjadi
pada tubuh. Dalam hal ini, kita dapat mengambil contoh ketika seseorang minum
secangkir kopi. Saat itu, ia mungkin menyadari dan mungkin juga tidak menyadari
tentang efek kopi itu terhadap fisiologi tubuhnya. Sesaat setelah meminum kopi,
jantungnya berdetak kencang. Bila saat itu ia berhadapan dengan seseorang yang
berperilaku kasar, bila ia tidak menyadari efek kopi terhadap detak jantung, ia
akan menginterpretasi bahwa orang yang ada di hadapannya itu telah
membuatnya marah sampai jantungnya berdetak lebih kencang. Namun, bila
seseorang menyadari efek kopi yang memang dapat meningkatkan detak jantung,
ketika berhadapan dengan orang yang berperilaku kasar, ia cenderung
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 8
MANAJEMEN EMOSIONAL
menginterpretasi debaran jantungnya akibat minum kopi, bukan akibat perilaku
orang di hadapannya.
Ketika yang Anda alami adalah emosi marah, melalui perubahan fisiologis (pada tubuh), maka Anda bisa merasakan hingga seberapa kuatnya kemarahan yang Anda alami.
Contoh lain juga berlaku dalam
situasi sosial yang berbeda.
Ketika kita mengalami sensasi
kehangatan akibat meminum
satu sloki anggur (wine), bila
sesaat kemudian di hadapan
kita hadir seorang lawan jenis
yang cukup menarik, bila tidak
menyadari efek fisiologis dari
anggur, maka kita cenderung
menginterpretasi kehangatn itu
sebagai efek dari kehadiran
orang tersebut.
Kita dapat jatuh cinta karenanya ! Dari contoh-contoh tersebut,
Anda bisa mengetahui bahwa emosi yang Anda alami merupakan
gabungan dari faktor fisiologis dan faktor proses mental
(kognitif). Dengan pemahaman ini, Anda dapat mengenali emosi-
emosi yang melanda diri Anda dengan lebih baik.
Apabila pada suatu saat Anda mengalami emosi tertentu, Anda
dapat menelusurinya melalui kondisi-kondisi seperti yang telah
dijelaskan di atas. Adakah faktor fisiologis yang ikut berperan ?
Apakah Anda mengonsumsi makanan, minuman, atau obat
tertentu yang bisa mempengaruhi fisiologi tubuh Anda? Atau,
apakah emosi tersebut muncul karena adanya faktor hormonal,
misalnya menstruasi, menopause, andropause, atau sebab
lainnya ? Apabila faktor-faktor tersebut benar-benar tidak
menjadi penyebabnya, maka Anda dapat menyimpulkan bahwa
emosi yang Anda alami benar-benar dipicu oleh situasi sosial
yang ada di lingkungan Anda.
Jika Anda mampu mengenali penyebab emosi yang dialami, Anda
akan lebih bisa untuk mengendalikan emosi tersebut. Seorang
wanita yang menjadi mudah marah menjelang atau sedang haid,
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 9
MANAJEMEN EMOSIONAL
bila dia menyadari dampak situasi fisiologis haidnya, maka ia
akan lebih dapat mengendalikan diri untuk tidak marah,
meskipun terdapat pemicu dari lingkungan sosialnya. Anda tidak
perlu melampiaskan emosi yang datang tersebut.
c. Respons Adaptif
Emosi sering dipahami dan diangap sebagai sebuah perasaan
sehingga perilaku sering dipengaruhi oleh perasaan yang
dialami. Lalu, bagaimana sebuah emosi bisa mempengaruhi
sebuah perilaku? Dalam ilmu psikologi, seseorang yang
menerima stimulus akan segera melakukan penilaian intuitif,
baik atupun buruk.
Penilaian tersebut menjadi petunjuk atau penentu perilaku yang
akan dilakukan. Pada binatang, terdapat respons emosi primitif,
yakni fight (berkelahi) atau flight (kabur). Demikian juga pada
emosi manusia, mengarah pada tindakan tertentu, yaitu
mendekat atau menghindar.
Misalnya, ketika Anda ditekan dan diserang tiada henti oleh
seseorang yang mempunyai kuasa (powerful), maka Anda akan
merasa takut. Dalam situasi demikian, yang muncul adalah
insting melarikan atau kabur (flight) yang biasanya terjadi dalam
situasi ketika Anda sudah merasa tidak berdaya. Namun, apabila
serangan terus-menerus itu datang dari orang yang menurut
Anda kurang berkuasa, maka perasaan Anda adalah marah.
Dalam situasi demikian, yang timbul ialah insting berkelahi
(fight) yang biasanya berkembang dalam situasi saat Anda
merasa mampu menjadi penentu (pengendali).
Dalam kondisi seperti ini,
terlihat bahwa kehadiran emosi
memiliki peranan yang sangat
penting dalam hidup. Emosi
memiliki dua fungsi untuk
adaptasi. Pertama, hal itu
Pada binatang, terdapat respons emosi primitif, yakni fight (berkelahi)
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 10
MANAJEMEN EMOSIONAL
merupakan predisposisi untuk
melakukan respons adaptif yang
memungkinkan Anda
melakukan pertahanan hidup
(survival). Kedua, untuk
memperkuat sosialitas (social
ties) antara seseorang dan yang
lain dalam kelompoknya.
atau flight (kabur). Demikian juga pada emosi manusia, mengarah pada tindakan tertentu, yaitu mendekat atau menghindar.
Fungsi adaptif yang kedua ini terlihat jelas dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya, emosi cinta orang tua terhadap anaknya
dapat menimbulkan penyebab perilaku mereka terhadap sang
anak. Cinta yang romantis seorang kekasih akan membantu
perilaku pasangan tersebut untuk saling mendekat. Sedangkan
emosi negatif, seperti cemburu, marah, dan sebagainya, juga
memiliki fungsi, yaitu menghapuskan perilaku yang tidak
diinginkan dalam relasi sosial.
2. Bagian-Bagian Emosi
Secara umum, emosi yang terdapat yang dalam diri manusia
terbagi menjadi dua, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Hal-hal
positif dan negatif memang selalu datang silih berganti dalam
kehidupan kita. Terkadang, kita terlalu egois dalam menyikapi
kondisi yang dialami, karena ingin semua hal yang terjadi berjalan
positif, atau mungkin juga kita tidak mampu bersabar menunggu
waktu datangnya hal positif seolah terjebak sekian lama dalam
kondisi yang negatif.
a. Emosi Positif
Emosi positif adalah emosi yang mampu menghadirkan perasaan
positif terhadap seseorang yang mengalaminya. Seorang tokoh
ternama, Napoleon Hill, dalam bukunya, Think and Grow Rich,
menyatakan bahwa terdapat tujuh emosi yang termasuk dalam
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 11
MANAJEMEN EMOSIONAL
emosi positif, yaitu hasrat, keyakinan, cinta, seks, harapan,
romansa, dan antusiasme. Ketujuh emosi tersebut merupakan
jenis emosi yang paling dominan, kuat, dan paling umum
diharapkan dalam usaha kreatif. Jenis emosi ini bisa menunjang
keberhasilan karier dan dianggap tidak merugikan orang lain.
Seberapa besar keberhasilan dari energi positif ini tergantung
dari batas kewajaran yang digunakannya.
Dari kenyataan yang sering
terjadi, energi emosi positif
lebih baik digunakan dalam
proses mengingat jika
dibandingkan dengan energi
emosi negatif. Emosi yang
positif akan menghadirkan
perasaan senang, sebab
emosi ini dapat membuat
otak ingin mengenang
kembali bayangan tersebut.
Selain itu, emosi positif juga
dapat menimbulkan sebuah
motivasi, karena memang
memiliki unsur motivasi
yang luar biasa kuat.
Ada tujuh emosi yang termasuk dalam emosi positif, yaitu hasrat, keyakinan, cinta, seks, harapan, romansa, dan atusiasme. Ketujuh emosi tersebut merupakan jenis emosi yang paling dominan, kuat, dan paling umum digunakan dalam usaha kreatif.
Untuk menumbuhkan emosi positif ini, kita harus mampu
mengalahkan energi yang terkandung dalam muatan emosi
negatif. Untuk itu, dalam menumbuhkan emosi positif tersebut,
Anda harus mengeksplorasi beberapa hal positif berikut :
1) Mengeksplorasi potensi diri agar kuat dan mandiri dalam
setiap aktivitas rutin yang Anda kerjakan dalam kehidupan
sehari-hari, pada saat tertentu, energi dan semangat yang
Anda miliki pasti melemah meskipun masih harus
menyelesaikan suatu pekerjaan. Oleh karena itu, Anda mesti
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 12
MANAJEMEN EMOSIONAL
mampu melawan dan mengusir rasa malas atau apa saja yang
dapat melemahkan semangat tersebut. Sikap mental yang kuat
harus dibangun dan dibiasakan, sehingga Anda menjadi orang
yang tangguh dan mandiri. Dengan cara ini, energi emosi
positif yang tersimpan dalam tubuh bisa terus dikembangkan.
2) Melawan rasa stres yang muncul
Dalam menghadapi rasa stres yang bisa muncul sewaktu-
waktu, Anda mesti mampu menguasai emosi dengan tenang.
Salah satu cara sederhana yang dapat Anda lakukan adalah
dengan mengatur pernapasan secara perlahan. Hal ini akan
memberikan kesempatan oksigen untuk masuk ke dalam aliran
darah dan memberikan rasa tenang. Selain itu, Anda juga
dapat melakukannya dengan menenangkan batin melalui
teknik yoga dan meditasi yang efektif dalam mengurangi stres,
depresi, dan kepanikan.
3) Berbagi dengan orang lain
Berbagi dengan orang lain juga bisa menjadi salah satu
alternatif dalam menumbuhkan emosi positif yang terpendam
dalam diri Anda. Sadarilah bahwa Anda memiliki kemampuan
yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan orang lain. Jika
Anda mampu memberikan kegahagiaan kepada orang lain,
Anda pun akan mengalami kebahagiaan yang sama, sehingga
energi emosi yang positif akan tumbuh dan berkembang dalam
diri Anda.
4) Memberikan apresiasi terhadap orang lain
Kebersamaan, keterbukaan, dan kepercayaan bersama teman,
keluarga, atau sahabat, dapat membuat Anda lebih kuat dalam
menghadapi berbagai persoalan hidup. Berbagi cerita atau
sekadar bersenang-senang dengan mereka, sangat baik bagi
kesehatan dan mental Anda. Hal ini pun memungkinkan
hadirnya energi emosi positif yang Anda miliki.
5) Memanfaatkan hiburan dan aktivitas yang dijalani
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 13
MANAJEMEN EMOSIONAL
Dalam setiap aktivitas sehari-hari yang Anda jalani, rasa bosan
dan jenuh pasti pernah menghampiri dan memenuhi otak dan
pikiran Anda. Oleh karena itu, membuat kegiatan yang
menyenangkan di tengah-tengah kesibukan yang dijalani
sangat penting untuk menyegarkan semangat dan
menumbuhkan emosi positif.
b. Emosi Negatif
Emosi negatif merupakan emosi yang selalu identik dengan
perasaan yang tidak menyenangkan dan dapat mengakibatkan
perasaan negatif pada orang yang mengalaminya. Biasanya,
emosi negatif ini berada di luar batas kewajaran, seperti marah-
marah yang tidak terkendali, berkelahi, menangis meraung-
raung, tertawa keras dan terbahak-bahak, bahkan timbulnya
tindakan kriminal.
Umumnya, emosi negatif menimbulkan permasalahan yang dapat
mengganggu orang yang mengalaminya, bahkan berdampak
kepada orang lain dan masyarakat secara luas. Biasanya, orang
yang mengalami emosi negatif cenderung lebih memperhatikan
emosi-emosi yang bernilai negatif, seperti sedih, marah, cemas,
tersinggung, benci, jijik, muak, prasangka, takut, curiga, dan lain
sebagainya.
Kebersamaan, keterbukaan, dan kepercayaan bersama teman, keluarga, atau sahabat, dapat membuat Anda lebih kuat dalam menghadapi berbagai
Emosi semacam itu akan
berdampak buruk bagi yang
mengalaminya dan orang lain.
Menurut Robert D. Hisrich, dkk.,
emosi negatif dan kesedihan
yang berlebihan, terbukti bisa
mengganggu alokasi perhatian
seseorang dalam proses
mendapatkan informasi.
Gangguan seperti itu dapat
berdampak negatif terhadap
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 14
MANAJEMEN EMOSIONAL
persoalan hidup.kemampuan seseorang untuk
belajar dari kejadian negatif.
Dari sudut pandang yang lain, Jim Loehr dan Tony Schwartz
berpendapat bahwa emosi negatif merupakan pemborosan dan
tidak efisien, seperti halnya sebuah mobil yang boros bahan
bakar, sehingga dengan cepat dapat menghabiskan isi tangki
bahan bakar.
Memperlihatkan rasa takut, marah, dan sikap ngotot yang
berlebihan terhadap orang lain, justru akan membuat Anda
secara progresif telah merendahkan kemampuannya untuk
bekerja efektif. Kondisi emosi negatif yang sudah kronis,
terutama dalam bentuk depresi atau kemarahan, bisa
mengakibatkan terganggunya kesehatan yang dimiliki seseorang,
bahkan dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius, seperti
penyakit jantung dan kanker.
Emosi negatif yang muncul dalam bentuk amarah, iri hati,
kebencian, kepahitan, ketakutan, kesedihan, dan rasa bersalah,
terkadang muncul sebagai bentuk reaksi terhadap situasi yang
Anda rasakan sebelumnya. Para ahli yang berkompeten dalam
bidang ini membagi emosi negatif menjadi dua tahapan.
Pertama, primary emotions, yaitu perasaan yang kita rasakan
sebelumnya dan menjadi penyebab lahirnya emosi negatif.
Kedua, secondary emotions, yaitu akibat yang muncul dari semua
yang Anda rasakan.
Emosi negatif Emosi negatif merupakan kodrat
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 15
MANAJEMEN EMOSIONAL
yang muncul dalam bentuk amarah, iri hati, kebencian, kepahitan, ketakutan, kesedihan, dan rasa bersalah, terkadang muncul sebagai bentuk reaksi terhadap situasi yang Anda rasakan sebelumnya.
alami manusia yang ditetapkan
sebagai bagian integral bagi
eksistensi kehidupan manusia.
Meskipun demikian, menurut
Priatno H. Martokoesoemo,
emosi negatif yang intens, baik
yang meluap ke dalam pikiran
sadar ataupun yang terus
terpendam dalam pikiran bawah
sadar, dan tetap memicu loSA
(Law of Spiritual Attraction)
untuk hal-hal yang negatif. Jika
hal ini tidak diproses dengan
baik, emosi-emosi negatif
tersebut akan menghentikan
aktivitas-aktivitas positif Anda.
Meskipun emosi negatif bisa berdampak buruk terhadap
kehidupan Anda dan orang lain, namun bukan berarti emosi ini
tidak bermanfaat sama sekali bagi Anda. Jika Anda mampu
mengubah dan mengelolanya dengan baik, maka energi negatif
ini bisa berubah menjadi energi emosi positif yang bermanfaat.
Misalnya, emosi marah apabila dikelola dengan benar bisa
menjadi kekuatan dalam bentuk semangat kerja, belajar dan
untuk berprestasi.
Dalam Neuro Linguistic Programming (NLP), terdapat beberapa
teknik yang dapat mengubah energi emosi negatif menjadi
energi positif, yaitu dengan menggunakan metode state of
management. Dalam hal ini, ada dua cara untuk mengontrol dan
mengelola kondisi emosi negatif yang muncul, yaitu:
1) Mengubah fokus pikiran
Pada saat emosi negatif timbul, seperti marah, takut, kecewa,
malas, sedih, atau perasaan negatif lainnya, maka Anda harus
mencari penyebab hadirnya emosi negatif tersebut. Ingatlah
bahwa pikiran, emosi, dan tubuh Anda merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sesungguhnya, emosi
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 16
MANAJEMEN EMOSIONAL
negatif yang sedang Anda alami lahir karena adanya ide-ide
tertentu, baik pengalaman masa lalu atau kejadian yang
bersifat buruk. Agar tidak terus-menerus terkurung dalam
kondisi emosi yang negatif, Anda mesti mengubah fokus
pikiran yang negatif tersebut ke arah ide-ide lebih positif.
Anda dapat mengalihkan perhatian pikiran terhadap sesuatu
yang menyenangkan, seperti masa-masa indah waktu
pacaran, mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua,
atau pengalaman-pengalaman yang seru bersama teman-
teman. Dengan cara ini, pikiran negatif yang ada di dalam
otak akan dapat dihilangkan.
2) Mengubah fisiologis
Anda bisa mengelola emosi negatif menjadi emosi positif
dengan mengubah cara fisiologis, seperti cara bernapas,
berdiri, dan ekspresi wajah. Dari beberapa kejadian yang
sering kita alami, emosi negatif dapat mempengaruhi sistem
pernapasan, misalnya saat marah, napas kita menjadi
pendek, lambat, dan tidak teratur. Dengan mengubah cara
menghela napas yang panjang, dalam, dan teratur, maka
emosi yang tidak terkontrol akan menjadi lebih tenang.
3. Fungsi Emosi
Bagi manusia, dalam teori Coleman dan Hammen, emosi tidak
hanya berfungsi untuk survival atau sekadar mempertahankan
hidup sebagaimana yang terjadi pada hewan. Emosi pada manusia,
seperti dikemukakan oleh Martin dalam buku psikologi belajar, juga
berfungsi sebagai energizer atau pembangkit energi yang
memberikan kegairahan dalam kehidupan manusia. Selain itu,
emosi juga merupakan messenger atau pembawa pesan.
Emosi sebagai survival berarti
bahwa emosi berfungsi sebagai
sarana untuk mempertahankan
hidup. Emosi memberikan
kekuatan pada manusia untuk
Anda bisa mengelola emosi negatif
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 17
MANAJEMEN EMOSIONAL
membedakan dan
mempertahankan diri terhadap
adanya gangguan atau
rintangan. Adanya perasaan
cinta, sayang, cemburu, marah,
atau benci, membuat manusia
dapat menikmati hidup dalam
kebersamaan dengan manusia
lain.
menjadi emosi positif dengan mengubah cara fisiologis, seperti cara bernapas, berdiri dan ekspresi wajah.
Sementara itu, emosi sebagai energizer menjadikan emosi sebagai
pembangkit energi. Emosi dapat memberikan kita semangat dalam
bekerja dan hidup, misalnya perasaan cinta dan sayang. Akan
tetapi, di sisi lain, emosi juga bisa memberikan dampak negatif
yang membuat kita merasakan hari-hari suram dan nyaris tidak ada
semangat untuk hidup, seperti perasaan sedih dan benci.
Sedangkan emosi berfungsi sebagai messenger artinya emosi yang
terjadi dalam diri seseorang dapat membawa pesan/informasi.
Emosi memberitahukan kita bagaimana keadaan orang-orang yang
berada di sekitar kita, terutama orang-orang yang kita cintai dan
sayangi, sehingga kita dapat memahami dan melakukan sesuatu
yang tepat dalam kondisi tersebut.
Dalam konteks ini, emosi bukan hanya menjadi pembawa informasi
(messenger) dalam komunikasi intrapersonal, tetapi juga dalam
komunikasi interpersonal. Lebih dari itu, emosi juga merupakan
sumber informasi tentang keberhasilan kita. Setiap emosi yang ada
dalam diri kita bisa memberikan rangsangan terhadap pemikiran,
khayalan baru, dan tingkah laku yang baru.
Emosi yang ada akan mempersiapkan diri Anda untuk melakukan
suatu tindakan. Emosi juga berfungsi untuk menyatakan kesiapan
diri dalam menetapkan, memelihara, atau mengubah hubungan
sosial pada lingkungan, terkait dengan masalah yang ada. Adapun
fungsi emosi secara luas adalah untuk menentukan tindakan di
dalam layanan dari sasaran pribadi.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 18
MANAJEMEN EMOSIONAL
Secara umum, psikologi online membagi fungsi emosi menjadi tujuh
bagian, yaitu:
a. Menimbulkan respons otomatis
Bayangkan saja tiba-tiba Anda bertemu dengan ular. Anda
mungkin merasa terkejut, lalu melompat, sehingga Anda selamat
dari gigitan ular. Bayangkan pula jika Anda bertemu harimau di
hutan. Anda tentu akan melarikan diri karena takut. Tanpa
berpikir apa pun, Anda akan lari begitu saja. Artinya, keadaan
kritis bisa dilewati karena Anda memilki respons otomatis. Di
samping itu, bagaimana bila suatu ketika Anda dimarahi oleh
atasan karena pekerjaan yang tidak beres. Tentu Anda merasa
takut, bukan? Jika tidak selesai, maka Anda akan dipecat. Oleh
karena itu, Anda akan berusaha menyelesaikan pekerjaan sebaik
mungkin.
b. Menyesuaikan reaksi dengan kondisi khusus
Saat Anda ditinggalkan oleh orang yang Anda sayangi, Anda
akan bersedih. Adanya rasa sedih ini membuat Anda akan
menyesuaikan diri dengan reaksi yang tepat untuk kondisi
kehilangan tersebut, misalnya dengan berusaha untuk tegar dan
sabar. Contoh lain, apabila Anda sedang berlayar di lautan
dengan kapal laut dan badai besar menerjang kapal Anda hingga
mengguncang kesana-kemari. Dalam kondisi seperti ini, dalam
diri Anda tentu akan muncul suatu kecemasan. Boleh jadi, karena
emosi cemas ini, Anda kemudian lebih waspada dengan
menggunakan pelampung, berpegangan erat, atau melakukan
tindakan keamanan lainnya.
c. Memotivasi tindakan emosi-
emosi tertentu mendorong Saat ditinggalkan
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 19
MANAJEMEN EMOSIONAL
seseorang melakukan
tindakan tertentu. Misalnya,
saat Anda mengalami emosi
cinta, maka emosi tersebut
dapat memicu Anda untuk
berbuat bermacam-macam hal
untuk menarik perhatian
seseorang yang Anda cintai.
Anda rela menembus hujan
lebat karena ingin
menunjukkan bahwa Anda
selalu menepati janji.
Mungkin Anda juga rela
menemaninya mendaki
gunung, padahal Anda takut
ketinggian.
oleh orang yang Anda sayangi, Anda akan bersedih. Adanya rasa sedih ini membuat Anda akan menyesuaikan diri dengan reaksi yang tepat untuk kondisi kehilangan tersebut, misalnya untuk berusaha tegar dan sabar.
d. Mengomunikasikan sebuah niat kepada orang lain apa yang
sebenarnya Anda inginkan ketika sedang marah? Anda mungkin
ingin berpesan bahwa Anda tidak ingin disepelekan, ingin
memukul orang yang berbuat marah, atau membalas dendam
kepadanya. Intinya, ada suatu pesan dibalik emosi yang Anda
tunjukkan tersebut.
e. Meningkatkan ikatan sosial
Apa jadinya jika hubungan sosial Anda dengan orang lain tanpa
ada emosi? Hubungan itu tentu saja akan terasa hambar. Tidak
akan ada perasaan dekat yang terbangun. Ya, emosi memang
berfungsi untuk meningkatkan ikatan sosial. Dengan adanya
emosi positif, seperti rasa bahagia, penerimaan, sayang,
kegembiraan, dan kedamaian, akan membuat hubungan sosial
yang ada semakin erat. Anda akan semakin dekat dengan teman-
teman, karena terbangunnya emosi positif yang berlangsung
secara terus-menerus akan lebih menguatkan suatu hubungan.
f. Mempengaruhi memori dan evaluasi suatu kejadian
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 20
MANAJEMEN EMOSIONAL
Ketika Anda berkenalan dengan seseorang, Anda tentu akan
memiliki penilaian tersendiri terhadap orang tersebut. Misalnya,
Anda berkenalan dengan seorang wanita cantik. Setelah
berkenalan, emosi yang dialami saat pertemuan tersebut akan
menjadi tolak ukur, apakah pertemuan tersebut akan diingat
kuat atau dilupakan? Jika Anda merasakan emosi suka yang kuat,
bisa jadi Anda akan melakukan pertemuan-pertemuan
berikutnya. Sebalikya, bila Anda tidak merasakan apa-apa, maka
Anda akan melupakannya.
g. Meningkatkan daya ingat terhadap memori tertentu
Seseorang akan lebih mengingat kembali kenangan-kenangan
yang diliputi oleh emosi yang kuat.
4. Ekspresi Emosi
Emosi adalah keadaan internal yang memiliki manifestasi eksternal.
Meskipun yang bisa merasakan emosi hanyalah yang
mengalaminya, namun orang lain kerap bisa mengetahuinya karena
emosi terekspresikan dalam berbagai bentuk. Emosi dapat
diekspresikan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Contoh
ekspresi verbal adalah menuliskannya dalam kata-kata, berbicara
tentang emosi yang dialami, dan lain sebagainya. Sementara,
contoh ekspresi nonverbal adalah adanya perubahan ekspresi
wajah, ekspresi vokal (nada suara dan urutan pengucapan),
perubahan fisiologis, gerak, isyarat tubuh, dan tindakan-tindakan
emosional lainnya.
Adapun beberapa jenis ekspresi emosi yang menunjukkan
kepribadian seseorang adalah:
a. Ekspresi wajah
Darimana Anda bisa
mengetahui bahwa
seseorang sedang bahagia,
sedih, marah, dan takut?
Emosi adalah keadaan internal yang memiliki
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 21
MANAJEMEN EMOSIONAL
Tentu saja, kita akan dapat
menyaksikan ekspresi
seseorang melalui
wajahnya. Semua emosi
yang dialami manusia akan
diekspresikan melalui raut
wajah. Hanya dengan
melihat wajah seseorang,
Anda bisa dengan tepat
menebak emosi yang
sedang dialami oleh
seseorang. Anda tahu
wajah seseorang yang
sedang marah, sedih,
bahagia, takut, atau
terkejut. Dalam hal ini,
wajah saat marah dan sedih
pasti akan berbeda.
manifestasi eksternal. Meskipun yang bisa merasakan emosi hanyalah yang mengalaminya, namun orang lain kerap bisa mengetahuinya karena emosi terekspresikan dalam berbagai bentuk.
b. Ekspresi vokal
Nada suara seseorang akan berubah seiring dengan emosi yang
sedang dialaminya. Seseorang yang sedang marah, nada
suaranya pasti akan terdengar meninggi. Demikian juga dengan
seseorang yang sedang bahagia, ia akan berbicara dengan lepas
dan lancar. Sementara itu, seseorang yang sedang mengalami
guncangan jiwa atau mengalami kesedihan, kemungkinan besar
nada suaranya akan terbata-bata, bahkan tidak berbicara.
c. Perubahan fisiologis
Saat Anda merasakan perubahan sebuah emosi, terdapat
perubahan fisiologis yang mengiringinya, baik yang bisa Anda
rasakan maupun tidak. Saat takut, Anda akan merasakan detak
jantung meningkat, berdebar-debar, kaki dan tangan gemetar.
Selain itu, Anda pun akan merasakan bulu kuduk merinding, otot
wajah menegang, berkeringat, kencing dicelana, dan lain
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 22
MANAJEMEN EMOSIONAL
sebagainya. Bahkan, perubahan-perubahan tersebut tidak jarang
juga diketahui oleh orang lain.
d. Gerak dan isyarat tubuh
Sering kali, emosi seseorang akan diekspresikan melalui gerak
dan isyarat tubuh. Terkadang, kita cukup mengetahui seseorang
sedang gugup atau jatuh cinta hanya dari bahasa tubuhnya. Ia
akan menjadi tidak hati-hati, banyak melakukan gerakan tidak
perlu, seiring melakukan kesalahan, berkeringat, dan lain
sebagainya. Orang yang jatuh cinta menatap yang dicintai lebih
sering, duduk condong padanya, tersenyum lebih lebar, dan lain-
lain.
e. Tindakan-tindakan emosional
Banyak cara yang dilakukan
oleh seseorang untuk
mengekspresikan emosi yang
dialaminya. Ketika emosi
amarah melanda, terkadang
seseorang hanya diam saja.
Diam pun dianggap sebagai
salah satu tindakan yang
mencerminkan keadaan
emosional. Namun, tidak jarang
kita melihat tindakan emosi
seseorang yang sedang marah
dengan membentak, memaki,
bahkan memukul. Sementara
itu, saat seseorang sedang
dirundung kesedihan, ia hanya
sanggup mengapresiasikannya
dengan menangis.
Nada suara seseorang akan berubah seiring dengan emosi yang sedang dialaminya. Seseorang yang sedang marah, nada suaranya pasti akan terdengar meninggi.
D.JENIS EMOSI
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 23
MANAJEMEN EMOSIONAL
Emosi ada beberapa jenis berdasarkan :
1. Varietas
Riset mengidentifikasikan enam emosi yang universal, yaitu
kemarahan, ketakutan, kesedihan, kegembiraan, kejijikan, dan
kejutan. Enam emosi ini dapat dikonseptualisasikan sebagai terus
ada sepanjang satu kontinuum, dimana semakin dekat jarak dua
emosi apapun pada kontinuum tersebut akan semakin
membingungkan orang. Contohnya adalah kebahagiaan dan kejutan
sering dikacaukan, sementara kebahagiaan dan kemuakan jarang
sekali.
2. Intensitas
Ekspresi yang berbeda dari intensitas emosi yang sama bisa
disebabkan dari kepribadian ataupun tuntutan ditempat kerja. Ada
orang yang terkendali, tidak pernah memperlihatkan rasa marah,
namun ada pula yang sebaliknya. Tentu saja hal ini harus
disesuaikan dengan pekerjaan. Presenter misalnya, harus
menunjukkan intensitas emosi yang sesuai dengan acara yang
dibawakannya.
3. Frekuensi dan durasi
Frekuensi dan durasi yang diperlukan untuk tenaga kerja emosional
juga harus disesuaikan dengan kemampuan frekuensi dan durasi
yang dimiliki karyawan.
Daniel W. Leger mengatakan bahwa emosi adalah aspek motivasi dalam
diri seseorang yang berusaha untuk merubah lingkungannya berdasarkan
pengalaman masa lalu. Perubahan fisiologis emosi dapat dipengaruhi oleh
faktor kognitif seseorang, sedangkan emosi dapat dilihat dari gerakan
badan seseorang seperti ekspresi wajah.
Emosi juga meliputi fenomena multidimensial artinya emosi menunjukan
keadaan perasaan subjektif seseorang yang dipengaruhi faktor lain.
Emosi dapat menimbulkan kondisi khusus seperti marah dan gembira,
emosi dapat juga merespons reaksi biologis yang mempersiapkan tubuh
untuk beradaptasi.
Jika seseorang sedang emosional maka tubuhnya terpacu menjadi lebih
aktif daripada keadaan normal seperti jantung berdebar kencang, otor
meregang dan pernapasan meningkat.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 24
MANAJEMEN EMOSIONAL
1. Kesedihan dan penderitaan mendalam
Kesedihan merupakan salah asatu emosi yang berlangsung lebih lama
setelah sebuah periode mendalam yang disertai dengan ungkapan
protes, biasanya ada sebuah periode menghentikan kesedihan yang
didalamnya orang merasa tidak berdaya dan kemudian periode
penderitaan dengan disertai protes itupun muncul kembali dalam usaha
memulihkan rasa kehilangan tersebut. Ada momen momen ketika orang
berduka cita takut akan kenyataan bagaimana dia akan hidup tanpa
kehadiran almarhum juga takut dia tidak akan bisa bangkit kembali
dari keterpurukan akibat kehilangan tersebut.
Ketakutan mungkin menjadi emosi pertama daripada kesedihan atau
penderitaan mendalam akibat kehilangan orang yang dicintainya.
Jika seseorang secara krinis tiudak depresi maka kesedihan dan
penderitaan mendalam akan membantu menyembuhkan rasa
kehiulangan itu karena tanpa perasaan tersebut penderitaan dan rasa
kehilangan bisa berlangsung lebih lama.
Fungsi dari ekspresi kesedihan dan penderitaan mendalam adalah bisa
memperkaya pengalaman seseorang tentang apa makna kehilangan itu.
Fungsi lain dari kesedihan adalah memberikan seseorang kesempatan
membangun kembali sumber dayanya dan mencadangkan energinya.
Itu tidak akan terjadi jika kesedihan bergantian dengan penderitaan
yang bisa menghilangkan sumber daya yang ada.
Air mata tidak lagi hanya untuk ekspresi bagi kesedihan atau duka cita,
air mata bisa muncl dalam keadaan sangat senang dan tertawa yang
berlebihan.
Tidak hanya emosi yang mempunyai peran dalam mempengaruhi
suasana hati (mood) tetapi banyak juga emosi yang terpusat pada
karakteristik kepribadian yang spesifik dan sebuah gangguan
emosional yang juga spesifik.
Gangguan emosional bersifat episodik yang berlangsung berminggu
minggu atau berbulan, masalahnya bukan berapa lama gangguan emosi
itu berlangsung tetapi bagaimana hal tersebut bisa merusak
kemampuan kita menjadi karakteristik kepribadian emosional.
Ketika kesedihan berlangsung berjam jam maka akan muncul
kepribadian melankolis yaitu cenderung mempunyai suasana hati yang
sedih.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 25
MANAJEMEN EMOSIONAL
Ada beberapa pengaruh emosi terhadap prilaku individu antara lain :
a. Memperkuat semangat
Hal ini terjadi apabila seseorang merasa senang atau puas terhadap
hasil yang telah dicapai.
b. Melemahkan semangat
Hal ini terjadi apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan
sebagai puncak dari keadaan ini adalah rasa putus asa atau fristasi.
c. Mengganggu konsentrasi belajar
Apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan juga bisa
menimbulkan sikap gugup (nerveous) dan gagap dalam berbicara.
d. Terganggu penyesuaian sosial
Terjadi apabila ada rasa iri hati dan cemburu.
e. Mempengaruhi sikap dikemudian hari
Hal ini terjadi apabila suasana emosional yang diterima itu dialami
individu semasa masih kecil.
Terdapat 10 emosi yang perlu dihindari :
1) Gelisah
Kegelisahan masih bisa ditoleransi asalkan mampu mengarahkan
untuk membangkitkan tindakan positif, tetapi jika berlebihan
kegelisahan justru akan membuat orang bertindak tanpa
pertimbangan yang matang dan bijaksana, orang menjadi tidak
punya pendirian berpindah dari satu keputusan ke keputusan
lainnya. Tanda tandanya : bosan, tidak sabar dan gelisah.
2) Takut
Tingkatan rasa takut bermacam macam dimulai dari tingkat yang
paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi, dimulai dari
kekhawatiran, kecemasan, ketakutan dan bahkan teror.
3) Sakit hati
Sakit hatiu menunjukan ada suatu harapan yang tidak terpenuhi,
solusinya yaitu kita harus menyadari bahwa dalam kenyataanya
kita tidak kehilangan sesuatu, membuang persepsi yang salah
tentang orang lain yang mencoba melukai hati.
4) Marah
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 26
MANAJEMEN EMOSIONAL
Emosi kemarahan bisa mencakup emosi seperti tersinggung,
sedikit marah, marah besar sampai dengan murka. Tanda
tandanya yaitu ada aturan atau standar yang kita pegang tetapi
dilanggar oleh orang lain. Kemarahan yang berlangsung terus
menerus akan mengakibatkan frustasi.
5) Frustasi
Frustasi terjadi bila kita dihadapkan berbagai masalah dan
rintangan dalam usaha untuk maju, tetapi terus menerus
berusaha tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.
6) Kecewa
Artinya perasaan hancur karena merasa telah kalah atau
kehilangan sesuatu untuk selamanya, solusinya adalah mencari
cara yang efektif yang dapat kita terapkan secara kreatif,
memberi inspirasi motivasi dan mengambil tindakan yang
membuat kita maju.
7) Rasa bersalah
Emosi rasa bersalah, menyesal atau bersedih merupakan emosi
yang dihindari orang dalam kehidupan. Kita harus belajar dari
kesalahan yang telah kita perbuat dengan tidak mengulanginya
lagi.
8) Rasa tidak berharga
Perasaan tidak berharga terjadi paada saat kita merasa tidak
melakukan seusatu yang seharusnya dapat kita lakukan.
Jika perasaan tidak berharga muncul maka dorongan emosi
harus kita hargai untuk meningkatkan kualitas pribadi.
9) Tidak berdaya
Yaitu suatu ekspresi suatu kesedihan, dpresi dan terlalu bnyak
beban. Hidup ini seolah olah dipengaruhi secara negatif oleh
berabagai kejadian, tidak ada sesuatu yang dapat dilakukan
untuk mengubah situasi. Solusinya adalah hilangkan beban dan
depresi ambil tindakan lebih lanjut dengan meraih apa yang
penting dan realistis dalam hidup.
10) Kesepian
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 27
MANAJEMEN EMOSIONAL
Apapun yang membuat kita merasa sendiri, terpisah atau jauh
dari orang lain termasuk dalam katagori ini. Solusinya yaitu
berhubungan secara efektif dan bermakna dengan orang lain.
2. Kekuatan Emosi Positif
Kekuatan emosi positif yang ada dalam diri kita perlu dipelihara karena
memberikan kekuatan kekuatan dan dapat dimanfaatkan untuk meraih
keberhasilan sejati. Berikut ini emosi emosi positif yang penting untuk
dikembangkan yaitu :
a. Cinta kasih dan kehangatan
Kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri
atau sombong.
Pengekspresian cinta kasih bisa mencairkan hampir seluruh energi
negatif, jika seorang marah makan kemarahan dapat reda dengan
jawaban yang lembut, juga menghangatkan perasaan menyejukan
jiwa dan memperdalam hubungan manusia.
b. Penghargaan dan rasa terima kasih
Berbagai bentuk emosi dapat mengungkapkan rasa cinta kasih
yang tulus, beberapa pengungkapan itu dapat memberi
penghargaan, rasa syukur dan terima kasih.
c. Rasa ingin tahu
Pengetahuan manusia sangat terbatas dibandingkan dengan misteri
yang tersembunyi dibalik alam semesta dan kehidupan. Rasa ingin
tahu sangat perlu dipelihara karena kita senantiasa belajar dari
hidup.
Semakin banyak kita mengetahui sesuatu kita semakin sadar masih
banyak yang kita belum ketahui.
d. Semangat dan obsesi
Hal tersebut merupakan energy vital yang memberikan kinerja
untuk meraih apa yang kita cita citakan, semangat dan obsesi bisa
merubah tantangan menjadi kesempatan yang luar biasa.
e. Tekad dan komitmen
Sekali seseorang benar benar memiliki komitmen dalam dirinya
sendiri untuk memenuhi potensi terbaik sesuai dengan talenta yang
dimiliki maka Tuhan akan mendukungnya.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 28
MANAJEMEN EMOSIONAL
f. Fleksibel
Orang membaca, mengikuti training, memperluas kemampuan dan
kemahiran serta kesenangan baru, mereka fleksibel dan sangat
pandai beradaptasi.
g. Keyakinan
Manusia memiliki arti dan potensi yang sangat besar jauh melebihi
dari apa yang dibayangkan. Potensi ini merupkan misteri yang
belum pernah terungkap hanya waktu yang dapat membuktikannya.
h. Kegembiraan dan sukacita
Kegembiraan mempengaruhi harga diri, membuat hidup lebih
menyenangkan dan membuat orang lain disekitar kita lebih
bahagia.
i. Vitalitas
Vitalitas atau kesehatan adalah kunci untuk bisa menjadi manusia
yang seutuhnya.
j. Pelayanan
1) Jika setiap hari kita memperbesar pelayanan maka kebahagiaan
hidup yang besar akan diraih.
2) Dalam memberikan pelayanan secara efektif yaitu melakukan
apa yang benar dengan cara yang benar dan motivasi yang benar
pula.
3) Pelayanan sejati memberi kita kebahagiaan, kebanggan, dan
meningkatkan harga diri yang nilainya jauh lebih berharga
daripada materi.
4) Kunci pelayan sejati adalah melakukan peningkatan kualitas
hidup secara konstan dan terus menerus atas dasar prinsip
meraih kemajuan, kesejahteraan dan kedamaian.
E. RUANG LINGKUP MANAJEMEN EMOSI
Manajemen emosi yang dimaksud di sini adalah pengelolaan emosi.
Orang yang mampu mengelola emosi identik dengan orang yang cerdas
secara emosi, sehingga ruang lingkup manajemen emosi termasuk
kecerdasan emosi
RANGKUMAN
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 29
MANAJEMEN EMOSIONAL
1. Kata emosi berasal dari bahasa Prancis emotion, dari kata emouvoir, yang berarti kegembiraan. Selain itu, emosi juga berasal dari bahasa Latin emovere, dari e-(varian eks) yang berarti “luar” dan movere “bergerak.” Para ahli meyakini bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, jika Anda bersikap kasar terhadap orang lain, maka orang itu akan merasa marah. Perasaan marah tersebut bisa jadi datang dan pergi dengan cukup cepat. Namun, suasana hati yang tercipta karena ledakan amarah itulah yang akan berlangsung lebih lama.Menurut J.P. Du Preez, emosi adalah reaksi tubuh saat menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas Emosi sangat berkaitan erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi yang dialaminya.Jika mengacu pada definisi emosi yang disampaikan oleh Du Preez, maka emosi manusia berkaitan dengan tiga aspek penting, yaitu persepsi, pengalaman, dan proses berpikir, yang akan membuat manusia mudah marah, menuduh, bahkan memfitnah. Meskipun begitu, ketiga aspek tersebut juga dapat menghadirkan sikap tenang atau santai dalam menghadapi situasi apapun. Jika mencermati semua penjelasan tersebut, maka persepsi sebagian orang yang menganggap bahwa sebuah emosi adalah sikap marah belaka, tentu merupakan sebuah pemahaman yang keliru. Selama ini, mereka beranggapan bahwa emosi adalah sikap marah. Padahal, emosi bukanlah sikap emosi semata, melainkan juga beberapa sikap lain, seperti rasa takut, cemas, sedih, dan malu. Jadi, emosi tidak hanya terbatas pada satu sikap, tapi juga mencakup beberapa sikap yang lain.
2. Agar bisa mengontrol dan mengatasi ledakan emosi yang membahayakan, Anda juga harus memahami lebih jauh dan lebih dalam tentang komponen emosi yang terdapat pada diri Anda. Komponen-komponen emosi tersebut meliputi sensasi tubuh, interpretasi sensasi, dan respons adaptif. Secara umum, emosi yang terdapat yang dalam diri manusia terbagi menjadi dua, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Hal-hal positif dan negatif memang selalu datang silih berganti dalam kehidupan kita. Terkadang, kita terlalu egois dalam menyikapi kondisi yang dialami, karena ingin semua hal yang terjadi berjalan positif, atau mungkin juga kita tidak mampu bersabar menunggu waktu datangnya hal positif seolah terjebak sekian lama dalam kondisi yang negatif.a. Emosi Positif
Emosi positif adalah emosi yang mampu menghadirkan perasaan positif terhadap seseorang yang mengalaminya. Dalam menumbuhkan emosi positif tersebut, Anda harus mengeksplorasi beberapa hal positif berikut :1) Mengeksplorasi potensi diri agar kuat dan mandiri dalam setiap
aktivitas rutin yang Anda kerjakan dalam kehidupan sehari-hari, pada saat tertentu, energi dan semangat yang Anda miliki pasti melemah meskipun masih harus menyelesaikan suatu pekerjaan.
2) Melawan rasa stres yang muncul3) Berbagi dengan orang lain4) Memberikan apresiasi terhadap orang lain5) Memanfaatkan hiburan dan aktivitas yang dijalani
b. Emosi NegatifEmosi negatif merupakan emosi yang selalu identik dengan perasaan yang tidak menyenangkan dan dapat mengakibatkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya. Biasanya, emosi negatif ini berada di
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 30
MANAJEMEN EMOSIONAL
luar batas kewajaran, seperti marah-marah yang tidak terkendali, berkelahi, menangis meraung-raung, tertawa keras dan terbahak-bahak, bahkan timbulnya tindakan kriminal.Meskipun emosi negatif bisa berdampak buruk terhadap kehidupan Anda dan orang lain, namun bukan berarti emosi ini tidak bermanfaat sama sekali bagi Anda. Jika Anda mampu mengubah dan mengelolanya dengan baik, maka energi negatif ini bisa berubah menjadi energi emosi positif yang bermanfaat. Dalam Neuro Linguistic Programming (NLP), terdapat beberapa teknik yang dapat mengubah energi emosi negatif menjadi energi positif, yaitu dengan menggunakan metode state of management. Dalam hal ini, ada dua cara untuk mengontrol dan mengelola kondisi emosi negatif yang muncul, yaitu:1) Mengubah fokus pikiran2) Mengubah fisiologis
3. Fungsi EmosiEmosi tidak hanya berfungsi untuk survival atau sekadar mempertahankan hidup sebagaimana yang terjadi pada hewan, tetapi juga berfungsi sebagai energizer atau pembangkit energi yang memberikan kegairahan dalam kehidupan manusia. Selain itu, emosi juga merupakan messenger atau pembawa pesan.Emosi sebagai survival berarti bahwa emosi berfungsi sebagai sarana untuk mempertahankan hidup. Sementara itu, emosi sebagai energizer menjadikan emosi sebagai pembangkit energi. Sedangkan emosi berfungsi sebagai messenger artinya emosi yang terjadi dalam diri seseorang dapat membawa pesan/informasi
Secara umum, psikologi online membagi fungsi emosi menjadi tujuh bagian, yaitu:a. Menimbulkan respons otomatisb. Menyesuaikan reaksi dengan kondisi khususc. Memotivasi tindakan emosi-emosi tertentu mendorong seseorang
melakukan tindakan tertentud. Mengomunikasikan sebuah niat kepada orang lain apa yang sebenarnya Anda inginkan ketika sedang marah? e. Meningkatkan ikatan sosialf. Mempengaruhi memori dan evaluasi suatu kejadiang. Meningkatkan daya ingat terhadap memori tertentu
4. Ekspresi EmosiAdapun beberapa jenis ekspresi emosi yang menunjukkan kepribadian seseorang adalah:a. Ekspresi Wajahb. Ekspresi vokalc. Perubahan fisiologisd. Gerak dan isyarat tubuhe. Tindakan-tindakan emosional
5. Jenis EmosiEmosi ada beberapa jenis berdasarkan :
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 31
MANAJEMEN EMOSIONAL
a. Varietasb. Intensitasc. Frekuensi dan durasi
Ada beberapa pengaruh emosi terhadap prilaku individu antara lain :a. Memperkuat semangatb. Melemahkan semangatc. Mengganggu konsentrasi belajard. Terganggu penyesuaian sosiale. Mempengaruhi sikap dikemudian hari
6. Kekuatan Emosi PositifBerikut ini emosi emosi positif yang penting untuk dikembangkan yaitu :a. Cinta kasih dan kehangatanb. Penghargaan dan rasa terima kasihc. Rasa ingin tahud. Semangat dan obsesie. Tekad dan komitmenf. Fleksibelg. Keyakinanh. Kegembiraan dan sukacitai. Vitalitasj. Pelayanan
Latihan
1. Apa yang menjadi ruang lingkup komunikasi2. Lengkapi gambar berikut ini dengan anak panah yang arahnya sesuai
sehingga gambar tersebut dapat diartikan sebagai suatu proses komuikasi dua arah!
3. Setelah gambar dilengkapi dengan anak panah yang arahnya sesuai, ceriterakan dengan kata-kata anda sendiri tentang pengertian komunikasi!
4. Berdasarkan gambar yang telah dilengkapi dengan arah anak panah yang sesuai, sebutkan komponen-komponen komunikasinya
5. Berikan contoh komunikasi!
LEMBAR JAWABAN
RUANG LINGKUP KOMUNIKASI
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 32
MANAJEMEN EMOSIONAL
MELENGKAPI GAMBAR
PENGERTIAN KOMUNIKASI
CONTOH KOMUNIKASI
KOMPONEN KOMUNIKASI
1.
2.
3.
4.
5.
Kasus
Tertulis kabar berita di media cetak bahwa beberapa waktu yang silam, pernah beredar isu bakso yang menggunakan formalin sebagai bahan pengawet bakso. Hal tersebut sempat membuat resah kalangan konsumen bakso maupun para penjual bakso yang merasa menjual bakso tanpa bahan pengawet formalin. Untuk mengatasi isu tersebut, komunikasi menjadi sangat penting artinya. Seandainya anda berposisi sebagai penjual bakso tanpa bahan pengawet formalin, maka langkah-langkah apa yang akan anda lakukan ditinjau dari sudut komunikasi ? Jelaskan secara singkat !
Bab 2KECERDASAN EMOSI
A. PENGERTIAN KECERDASAN EMOSI
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 33
Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat menjelaskan pengertian kecerdasan emosi, dapat menyebutkan aspek-aspek kecerdasan emosi, dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan
PESAN SALURAN KOMUNIKASI
UMPAN BALIK
NOISE
MANAJEMEN EMOSIONAL
Istilah “kecerdasan emosi” pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh
psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari
University of New Hampshire untuk menerangkan kualitas-kualitas emosi
yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Salovey dan Mayer
mendefinisikan kecerdasan emosional atau yang sering disebut Emotional
Intelligence (EI) sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang
melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan
kemampuan pada orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan
informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Kecerdasan emosi
sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dan dapat
berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama orang
tua pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan
kecerdasan emosi (Shapiro, 1998).
Keterampilan EI bukanlah lawan keterampilan IQ atau keterampilan
kognitif, namun keduanya berinteraksi secara dinamis, baik pada
tingkatan konseptual maupun di dunia nyata. Selain itu, EI tidak begitu
dipengaruhi oleh faktor keturunan (Shapiro, 1998). Gardner dalam
bukunya yang berjudul Frame Of Mind (Goleman, 2000) mengatakan
bahwa bukan hanya satu jenis kecerdasan monolitik yang penting untuk
meraih sukses dalam kehidupan, melainkan ada spektrum kecerdasan
yang lebar dengan tujuh varietas utama yaitu linguistik,
matematika/logika, spasial, kinestetik, musik, interpersonal dan
intrapersonal. Kecerdasan ini dinamakan oleh Gardner sebagai
kecerdasan pribadi yang oleh Daniel Goleman disebut sebagai kecerdasan
emosi (Goleman, 2000).
Berdasarkan kecerdasan yang dinyatakan oleh Gardner tersebut, Salovey
(dalam Goleman, 2000) memilih kecerdasan interpersonal dan kecerdasan
intrapersonal untuk dijadikan sebagai dasar untuk mengungkap
kecerdasan emosi pada diri individu. Menurut Salovey (dalam Goleman,
2000), kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengenali
emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi
orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan
(kerjasama) dengan orang lain.
Menurut Cooper dan Sawaf (1999) kecerdasan emosi adalah kemampuan
merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan
emosi sebagai sumber energi, informasi, koreksi dan pengaruh yang
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 34
MANAJEMEN EMOSIONAL
manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan untuk belajar
mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta
menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi
dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan emosi juga merupakan
kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai
tujuan yang produktif dan meraih keberhasilan (Setyawan, 2005).
Goleman (1997) mendefinisikan bahwa kecerdasan emosi adalah suatu
kemampuan seseorang yang didalamnya terdiri dari berbagai kemampuan
untuk dapat memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustasi,
mengendalikan impulsive needs atau dorongan hati, tidak melebih-
lebihkan kesenangan maupun kesusahan, mampu mengatur reactive
needs, menjaga agar bebas stress, tidak melumpuhkan kemampuan
berpikir dan kemampuan untuk berempati pada orang lain, serta adanya
prinsip berusaha sambil berdoa (Goleman, 1997).
Goleman menambahkan kecerdasan emosi merupakan sisi lain dari
kecerdasan kognitif yang berperan dalam aktivitas manusia yang meliputi
kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan
motivasi diri serta empati dan kecakapan sosial. Kecerdasan emosi lebih
ditujukan kepada upaya mengenali, memahami dan mewujudkan emosi
dalam porsi yang tepat dan upaya untuk mengelola emosi agar terkendali
dan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah kehidupan terutama
yang terkait dengan hubungan antar manusia (Goleman, 1997).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
emosi adalah kemampuan yang menuntut diri sendiri untuk belajar
mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta
menanggapinya dengan tepat, menerapkan emosi dengan efektif dalam
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, serta merupakan kemampuan
seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri
sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk
membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.
B. ASPEK-ASPEK KECERDASAN EMOSI
Goleman (dalam Salovey, 2002) mengemukakan lima aspek kecerdasan
emosi yaitu:
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 35
MANAJEMEN EMOSIONAL
1. Mengenali emosi diri. Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu
kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi.
Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosi, para ahli
psikologi menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni
kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Menurut Mayer
(Goleman, 2002) kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana
hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka
individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh
emosi. Kesadaran diri memang belum menjamin penguasaan emosi,
namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk mengendalikan
emosi sehingga individu lebih mudah menguasai emosi.
2. Mengelola emosi. Mengelola emosi merupakan kemampuan individu
dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau
selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menjaga
agar emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci
menuju kesejahteraan emosi. Emosi berlebihan, yang meningkat
dengan intensitas terlampau lama akan mengoyak kestabilan kita
(Goleman, 2002). Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk
menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau
ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta
kemampuan untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan.
3. Memotivasi diri sendiri. Setiap individu harus memiliki motivasi dalam
dirinya, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap
kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai
perasaan motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis
dan keyakinan diri.
4. Mengenali emosi orang lain. Kemampuan untuk mengenali emosi
orang lain disebut juga empati. Menurut Goleman (2002) kemampuan
seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan
kemampuan empati seseorang. Individu yang memiliki kemampuan
empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi
yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia
lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap
perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang
lain. Rosenthal (Goleman, 2002) dalam penelitiannya menunjukkan
bahwa orangorang yang mampu membaca perasaan dan isyarat non
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 36
MANAJEMEN EMOSIONAL
verbal lebih mampu menyesuiakan diri secara emosional, lebih
populer, lebih mudah bergaul, dan lebih peka. Nowicki (dalam
Goleman, 2002), ahli psikologi menjelaskan bahwa anak-anak yang
tidak mampu membaca atau mengungkapkan emosi dengan baik akan
terus menerus merasa frustasi. Seseorang yang mampu membaca
emosi orang lain juga memiliki kesadaran diri yang tinggi. Semakin
mampu terbuka pada emosinya sendiri, mampu mengenal dan
mengakui emosinya sendiri, maka orang tersebut mempunyai
kemampuan untuk membaca perasaan orang lain.
5. Membina hubungan dengan orang lain. Kemampuan dalam membina
hubungan merupakan suatu keterampilan yang menunjang
popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi (Goleman,
2002). Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan
dasar dalam keberhasilan membina hubungan. Individu sulit untuk
mendapatkan apa yang diinginkannya dan sulit juga memahami
keinginan serta kemauan orang lain. Individu yang memiliki
keterampilan membina hubungan dengan orang lain akan sukses
dalam bidang apapun. Individu berhasil dalam pergaulan karena
mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang
ini populer dalam lingkungannya dan menjadi teman yang
menyenangkan karena kemampuannya berkomunikasi (Goleman,
2002). Ramah tamah, baik hati, hormat dan disukai orang lain dapat
dijadikan petunjuk positif bagaimana siswa mampu membina
hubungan dengan orang lain. Sejauhmana kepribadian siswa
berkembang dilihat dari banyaknya hubungan interpersonal yang
dilakukannya (Salovey, 2002).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
kecerdasan emosi meliputi mengenali emosi diri, mengelola emosi,
memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan
dengan orang lain.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECERDASAN EMOSI
Menurut Goleman (2001), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kecerdasan emosional, yaitu :
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 37
MANAJEMEN EMOSIONAL
1. Pengalaman
Kecerdasan emosional dapat meningkat sepanjang hidup manusia.
Sepanjang perjalanan hidup yang normal, kecerdasan emosional
cenderung bertambah sementara manusia belajar untuk menangani
suasana hati, menangani emosi-emosi yang menyulitkan, sehingga
semakin cerdas dalam hal emosi dan dalam berhubungan dengan
orang lain. Mayer (dalam Goleman, 2001) menyatakan pendapat yang
sama bahwa kecerdasan emosional berkembang sejalan dengan usia
dan pengalaman dari kanak-kanak hingga dewasa.
2. Usia
Siswa yang lebih tua dapat sama baiknya atau lebih baik
dibandingkan siswa yang lebih muda dalam penguasaan kecakapan
emosi baru.
3. Jenis kelamin
Pria dan wanita mempunyai kemampuan yang sama dalam hal
meningkatkan kecerdasan emosional.tetapi rata-rata wanita mungkin
dapat lebih tinggi dibanding kaum pria dalam beberapa ketrampilan
emosi (namun ada juga pria yang lebih baik disbanding kebanyakan
wanita), walaupun secara statistik ada perbedaan yang nyata diantara
kedua kelompok tersebut.
4. Jabatan
Semakin tinggi jabatan seseorang, maka semakin penting ketrampilan
antar
pribadinya dalam membuatnya menonjol disbanding mereka yang
berprestasi biasa-biasa atau dengan kata lain bahwa semakin tinggi
jabatan, maka semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimilikinya.
Patton (2002) membagi faktor kecerdasan emosional menjadi 5 bagian
yaitu :
1. Keluarga
Keluarga adalah perekat yang menyatukan struktur dasar dunia kita
agar satu. Kasih sayang dan dukungan kita temukan dalam keluarga
dan merupakan alat untuk mendapatkan kekuatan dan menanamkan
kecerdasan emosional.
2. Hubungan-hubungan pribadi.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 38
MANAJEMEN EMOSIONAL
Hubungan-hubungan pribadi (interpersonal) terhadap seseorang
dalam sehari-hari yang memberikan penerimaan dan kedekatan
emosional dapat menimbulkan kematangan emosional pada seseorang
dalam bersikap dan bertindak.
3. Hubungan dengan teman kelompok.
Dalam membangun citra diri sosial diperlukan adanya hubungan
dengan teman sekelompok. Saling menghargai, memberikan
dukungan dan umpan balik diantara sesame, hal ini dapat
mempengaruhi dalam pola pembentukan emosi seseorang.
4. Lingkungan
Keadaan lingkungan individu dimana mereka tinggal dan bergaul
ditengahtengah masyarakat yang mempunyai nilai-nilai atau norma-
norma tersendiri dalam berinteraksi sehingga mempengaruhi pola
kehidupan seseorang.
5. Hubungan dengan teman sebaya.
Pergaulan individu dengan teman sebaya yang saling mempengaruhi
baik secara langsung maupun tidak dapat membentuk kehidupan
emosi tersendiri. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional
adalah pengalaman, usia, hubungan dengan teman kelompok, jabatan,
keluarga, hubungan-hubungan pribadi, dan hubungan dengan teman
sebaya.
D. KARAKTERISTIK KECERDASAN EMOSI TINGGI DAN RENDAH
Goleman (1995) mengemukakan karakteristik individu yang memiliki
kecerdasan emosi yang tinggi dan rendah sebagai berikut:
1. Kecerdasan emosi tinggi yaitu mampu mengendalikan perasaan
marah, tidak agresif dan memiliki kesabaran, memikirkan akibat
sebelum bertindak, berusaha dan mempunyai daya tahan untuk
mencapai tujuan hidupnya, menyadari perasaan diri sendiri dan orang
lain, dapat berempati pada orang lain, dapat mengendalikan mood
atau perasaan negatif, memiliki konsep diri yang positif, mudah
menjalin persahabatan dengan orang lain, mahir dalam
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 39
MANAJEMEN EMOSIONAL
berkomunikasi, dan dapat menyelesaikan konflik sosial dengan cara
damai.
2. Kecerdasan emosi rendah yaitu bertindak mengikuti perasaan tanpa
memikirkan akibatnya, pemarah, bertindak agresif dan tidak sabar,
memiliki tujuan hidup dan cita-cita yang tidak jelas, mudah putus asa,
kurang peka terhadap perasaan diri sendiri dan orang lain, tidak
dapat mengendalikan perasaan dan mood yang negatif, mudah
terpengaruh oleh perasaan negatif, memiliki konsep diri yang negatif,
tidak mampu menjalin persahabatan yang baik dengan orang lain,
tidak mampu berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan konflik
sosial dengan kekerasan.
E. CIRI-CIRI INDIVIDU DENGAN KECERDASAN EMOSI TINGGI DAN
RENDAH
Steven Hein (dalam www.EQI.org, 2002) membedakan individu dengan
kecerdasan emosional tinggi dan rendah. Ia juga mengkarakteristikkan
orang yang memiliki Emotional Intelligence tinggi dan rendah dengan
ciri–ciri sebagai berikut :
1. Ciri-ciri individu dengan tingkat Emotional Intelligence yang tinggi :
a. Mampu untuk melabelkan perasaannya daripada melabelkan
perasaan orang lain ataupun situasi.
b. Mampu membedakan mana yang pikiran dan mana yang merupakan
rasa.
c. Bertanggung jawab terhadap rasa.
d. Menggunakan rasa mereka untuk membantu dalam membuat suatu
keputusan.
e. Respek terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain.
f. Bersemangat dan tidak mudah marah.
g. Mengakui rasa orang lain.
h. Berupaya untuk memperoleh nilai-nilai positif dari emosi yang
negatif.
i. Tidak bertindak otoriter, menggurui ataupun memerintah.
2. Ciri-ciri individu dengan tingkat Emotional Intelligence yang rendah :
a. Tidak berani bertanggung jawab terhadap rasa yang dimiliki, tetapi
lebih menyalahkan orang lain terhadap hal yang terjadi pada dirinya.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 40
MANAJEMEN EMOSIONAL
b. Berlebihan ataupun menekan rasa yang dimilikinya.
c. Cenderung menyerang, menyalahkan, menilai orang lain.
d. Merasa tidak nyaman apabila berada disekitar orang lain.
e. Kurang memiliki rasa empati.
f. Cenderung kaku, kurang fleksibel, cenderung membutuhkan suatu
aturan yang sistematis agar merasa nyaman.
g. Menghindari tanggung jawabnya dengan menyatakan tidak ada
pilihan lain.
h. Pesimistis dan cenderung menganggap dirinya ini adil.
i. Sering merasa kurang dihargai, kecewa, hambar atau merasa jadi
korban.
RANGKUMAN
1. Kecerdasan emosi adalah kemampuan yang menuntut diri sendiri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan emosi dengan efektif dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, serta merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.
2. Di;lihat dari aspeknya, maka aspek-aspek kecerdasan emosi meliputi mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan dengan orang lain. Disamping itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi, yaitu :a. Pengalamanb. Usiac. Jenis kelamind. Jabatan
3. Patton (2002) membagi faktor kecerdasan emosional menjadi 5 bagian yaitu :a. Keluargab. Hubungan-hubungan pribadi.c. Hubungan dengan teman kelompok.d. Lingkungane. Hubungan dengan teman sebaya.
4. Demikian juga, Goleman (1995) mengemukakan karakteristik individu yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi dan rendah sebagai berikut:
a. Kecerdasan emosi tinggi yaitu mampu mengendalikan perasaan marah, tidak agresif dan memiliki kesabaran, memikirkan akibat sebelum bertindak, berusaha dan mempunyai daya tahan untuk mencapai tujuan hidupnya, menyadari perasaan diri sendiri dan orang lain, dapat berempati pada orang lain, dapat mengendalikan mood atau perasaan
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 41
MANAJEMEN EMOSIONAL
negatif, memiliki konsep diri yang positif, mudah menjalin persahabatan dengan orang lain, mahir dalam berkomunikasi, dan dapat menyelesaikan konflik sosial dengan cara damai.
b. Kecerdasan emosi rendah yaitu bertindak mengikuti perasaan tanpa memikirkan akibatnya, pemarah, bertindak agresif dan tidak sabar, memiliki tujuan hidup dan cita-cita yang tidak jelas, mudah putus asa, kurang peka terhadap perasaan diri sendiri dan orang lain, tidak dapat mengendalikan perasaan dan mood yang negatif, mudah terpengaruh oleh perasaan negatif, memiliki konsep diri yang negatif, tidak mampu menjalin persahabatan yang baik dengan orang lain, tidak mampu berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan konflik sosial dengan kekerasan.
5. Steven Hein (dalam www.EQI.org, 2002) membedakan individu dengan kecerdasan emosional tinggi dan rendah. Ia juga mengkarakteristikkan orang yang memiliki Emotional Intelligence tinggi dan rendah dengan ciri–ciri sebagai berikut :a. Ciri-ciri individu dengan tingkat Emotional Intelligence yang tinggi :
1) Mampu untuk melabelkan perasaannya daripada melabelkan perasaan orang lain ataupun situasi.
2) Mampu membedakan mana yang pikiran dan mana yang merupakan rasa.
3) Bertanggung jawab terhadap rasa.4) Menggunakan rasa mereka untuk membantu dalam membuat suatu
keputusan.5) Respek terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain.6) Bersemangat dan tidak mudah marah.7) Mengakui rasa orang lain.8) Berupaya untuk memperoleh nilai-nilai positif dari emosi yang
negatif.9) Tidak bertindak otoriter, menggurui ataupun memerintah.
b. Ciri-ciri individu dengan tingkat Emotional Intelligence yang rendah :1) Tidak berani bertanggung jawab terhadap rasa yang dimiliki, tetapi
lebih menyalahkan orang lain terhadap hal yang terjadi pada dirinya.
2) Berlebihan ataupun menekan rasa yang dimilikinya.3) Cenderung menyerang, menyalahkan, menilai orang lain.4) Merasa tidak nyaman apabila berada disekitar orang lain.5) Kurang memiliki rasa empati.6) Cenderung kaku, kurang fleksibel, cenderung membutuhkan suatu
aturan yang sistematis agar merasa nyaman.7) Menghindari tanggung jawabnya dengan menyatakan tidak ada
pilihan lain.8) Pesimistis dan cenderung menganggap dirinya ini adil.9) Sering merasa kurang dihargai, kecewa, hambar atau merasa jadi
korban.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 42
MANAJEMEN EMOSIONAL
Bab 3KOMPONEN DASAR KECERDASAN
EMOSI
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 43
Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat mengidentifikasi komponen-komponen kecerdasan emosi
MANAJEMEN EMOSIONAL
Menurut Goleman, komponen dasar kecerdasan emosi diklasifikasikan
menjadi 2 komponen, yaitu kecerdasan intrapersonal dan interpersonal.
A.Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
memahami dan mengatur diri sendiri serta memotivasi diri, dan meliputi :
1. Kesadaran diri emosi
Artinya bagaimana seseorang menyadari kemampuan dirinya dalam
memutuskan suatu pilihan. Pilihan ini didasarkan pada metode analisis
klasik yang akhirnya akan diputuskan melalui perasaan.
Untuk memutuskan dan menganalisis tersebut bersumber pada kata
hati, bagian ini adalah otak yang mengurusi perasaan yang jauh lebih
dalam daripada otak yang mengurus pikiran.
Disinilah landasan dari kecerdasan emosi serta spiritual, ketentraman,
kebijaksanaan, kepercayaan diri, integritas dan motivasi. Di sini pula
sumber sumber suasana hati terasa.
Amigdala adalah suatu jaringan yang menyimpan emosi akibat suatu
pengalaman, ini akan terus memberi isyarat dengan informasi informasi
yang kita miliki.
Kesadaran diri emosi meliputi dimensi kemampuan menyadari diri
sendiri, penilaian diri yang akurat serta percaya diri.
Kesadaran diri emosi meliputi :
a. Kesadaran diri
Orang yang mempunyai kesadaran diri, tahu bagaimana emosi
mempengaruhi kinerja, dan bagaimana kemampuan menggunakan
nilai nilai untuk memandu pembuatan keputusan.
Kesadaran diri dimulai dengan menyelaraskan diri terhadap perasaan
yang terus ada dalam diri, kemudian mengenali bagaimana emosi
membentuk persepsi pikiran dan perbuatan.
Aliran perasaan bergerak secara paralel dengan aliran pikiran, orang
selalu merasakan suasana hati walaupun dengan merasakannya
secara samar samar selama menyadari rutinitas hidup sehari hari.
Orang biasanya baru sadar bahwa emosinya sudah mencapai tingkat
yang tinggi atau sudah mencapai puncaknya namun sebenarnya jika
orang mau memperhatikan dan meningkatkannya emosi dapat
dirasakan sebelum muncul terlalu kuat.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 44
MANAJEMEN EMOSIONAL
Kesadaran diri bertindak sebagai barometer batiniah yang mengukur
apa yang dikerjakan berharga atau tidak. Jika ada kesenjangan antara
perbuatan dan nilai nilai maka hasilnya adalah ketidaknyamanan
dalam bentuk rasa bersalah, malu, ragu ragu, penyesalan, muak,
benci dan sebagainya.
Ketidaknyamanan ini bertindak sebagai hambatan emosi. Prasangka,
pengalaman, dan kepentingan merupakan hal hal yang sangat
mempengaruhi cara berpikir seseorang.
Seseorang akan siap menghadapi berbagai rintangan karena mampu
bersikap positif dan tanggap terhadapa peluang serta pemikiran baru
tanpa mempengaruhi dogma yang membelenggu.
Makin kurang kesadaran seseorang tentang apa yang membuatnya
bergairah maka makin besar kemungkinan orang akan tersesat
sehingga mempengaruhi kesehatan kita.
Orang yang memiliki suara hati yang merdeka, akan lebih mampu
melindungi pikirannya sendiri, ia mampu memilih respon positif
ditengah lingkungan yang paling buruk sekalipun, ia akan selalu
berpikir posiitif dan berprasangka baik terhadap orang lain sehingga
mendorong menciptkan kondisi lingkungan untuk saling percaya,
saling mendukung sikap yang terbuka dan cooperative.
b. Penilaian diri yang akurat
Maksudnya adalah perasaan yang tulus tentang kekuatan dan batas
batas pribadi seseorang, visi yang jelas tentang mana yang perlu
diperbaiki dan mengetahui sumber daya batiniah kemampuan dan
keterbatasan diri. Orang yang mempunyai kecakapan ini menyadari
tentang kekuatan dan kelemahannya, dia terbuka terhadap umpan
balik yang baik, bersedia menerima perspektif baru dan mau belajar
mengembangkan diri sendiri.
Dengan belajar dari kesalahan dan kekurangan yang kita miliki kita
tahu bagaimana haru memperbaiki atau dengan siapa kita bekerja
supaya kekurangan kita dapat tertutupi.
c. Percaya diri
Artinya adalah kesadaran yang kuat tentang harga diri dan
kemampuan sendiri.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 45
MANAJEMEN EMOSIONAL
Orang yang mempunyai kecakapan ini akan mempunyai keberanian
dan tampil dengan keyakinan diri yang tinggi, berani mengatakan apa
adanya, tegas dan mampu membuat keputusan.
Kepercayaan diri mempunyai syarat utama untuk maju dalam
kinerjanya, tanpa hal tersebut orang akan kehilangan keyakinan
tentang apa yang perlu utnuk menghadapi tantangan yang berat.
Percaya diri akan memberi jaminan untuk melangkah naju menuju
tangga kepemimpinan. Kepercayaan diri dapat timbul dengan
sendirinya dalam proses presentasi yang sungguh sungguh. Orang
yang mempunyai rasa percaya diri umumnya memandang diri sendiri
sebagai orang yang produktif mampu menghadapi tantangan dan
mudah menguasai pekerjaan atau ketrampilan baru. Mereka percaya
bahwa dirinya dapat menjadi katalisator penggerak dan pelopor serta
merasa bahwa kemampuannya lebih unggul dibandingkan orang lain.
Percaya diri memberi kekuatan untuk membuat keputusan yang sulit
atau menjalankan tindakan yang diyakini walaupun ditentang dan
tidak disetujui banyak orang. Orang yang punya kepercayaan diri
yang tinggi lantas mengambil keputusan tanpa tampak arogan atau
deffensive dan mereka teguh mempertahankannya.
d. Pengaturan diri
Pengaturan diri adalah kecakapan diri emosi yang pertama, yang
berupa :
- Pengendalian diri
- Dapat dipercaya
- Adaptasi dan inovasi
1) Yang dimaksud dengan pengendalian diri adalah pengendalian
suasana hati yang sangat berkuasa atas wawasan pikiran dan
tindakan seseorang. Seseorang yang mempunyai pengendalian diri
akan menolak dan menyingkirkan pikiran negatif dan tetap berpikir
jernih serta bertindak secara positif dan produktif. Prinsip untuk
tetap tenang dalam menghadapi provokasi atau tekanan ini berlaku
bagi siapapun. Orang yang dengan baik mampu mengatasi rasa
tertekan memiliki tekhnik pengelolaan stress. Dengan
mengaktifkan sumber daya yang tepat sesuatu yang tampak
mengancam dapat dianggap sebahai tantangan sehingga dapat
menghadapi dengan bersemangat dan berenergi.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 46
MANAJEMEN EMOSIONAL
2) Dapat dipercaya
Sikap ini menunjukan integritas dan sikap tanggung jawab dalam
mengelola diri sendiri . Orang yang mempunyai kecakapan dapat
dipercaya bertindak menurut etika dan tidak pernah
mempermalukan orang. Mereka membangun kepercayaan lewat
otentisitas, mengakui kesalahan sendiri, dan menegur orang lain
jika berbuat tidak etis. Mereka berpegang pada prinsip secara
teguh dalam ditantang orang lain. Untuk sifat yang sungguh
sungguh memenuhi komitmen dan mematuhi jamji, bertanggung
jawab untuk memperjuangkan tujuan serta cermat dalam
mengerjakan sesuatu.
3) Adaptasi dan inovasi
Seseorang yang mempunyai kecakapan ini adalah orang yang
trampil menangani bergamnya kebutuhan, bergesernya prioritas
dan pesatnya perubahan. Mereka bersedia merubah tanggapan dan
taktik untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan luwes dalam
memandang situasi.
Yang dimaksud inovasi adalah orang yang selalu mencari gagasan
baru dari berbagai sumber, mendahulukan solusi yang arisional
dalam pemecahan masalah.
Tanggapan yang inovatif berupa berpikir kreatif dan memiliki
keberanian untuk melaknsanakan gagasan gagasan dan beresiko.
Landasan emosi yang mendasari kerja seorang inovator adalah
menyukai olisinalitas. Orang yang mempunyai sifat inovatif dapat
dengan cepat mengidentifikasi isu isu penting dan
menyederhanakan suatu masalah yang semula nampak rumit.
Motivasi yang terbentuk karena kondisi flow sering menjadikan
sesuatu yang sulit menjadi tampak mudah. Flow adalah
pemotivasian yang paling unggul dan mengasikan.
Ketika seseorang dalam keadaan tidak menentu otak menjadi
kacau, aktivitas otak tidak fokus tetapi jika kita ada dalam kondisi
flow maka otak tampak efisien dan mempunyai pola aktif yang
cermat.
B.Kecerdasan Interpersonal
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 47
MANAJEMEN EMOSIONAL
Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan
orang lain secara efektif yang meliputi empati dan ketrampilan sosial.
1. Empati
Yaitu ketrampilan mengindera perasaas seseorang sebelum yang
bersangkutan mengatakannya, ini merupakan intisari empati. Tanpa
kemampuan mengindera perasaan kita sendiri atau menjaga perasaan
itu agar tidak mengombang ambingkan kita, empati merupakan radar
sosial kita.
Salah satu wujud kurangnya empati yang kita miliki adalah ketika kita
cenderung menyamaratakan orang lain bukan memandangnya sebagai
individu yang unik. Pengertian yang paling tinggi empati adalah
menghayati maslah masalah atau kebutuhan kebutuhan yang tersirat
dibalik perasaan orang lain. Prasarat empati adalah kesadaran diri
mengenai sinyal sinyal yang tersembunyi dalam reaksi tubuh kita
sendiri.
Entrainment adalah fenomena biologis yang menunjukan kesetraraan
gerak emosi dimana untuk mendapatkan hubungan yang selalu sejalan
dengan kita maka kita harus mengesampingkan agenda emosi kita
sendiri untuk sementara sehingga kita dapat dengan jelas menangkap
isyarat orang lain. Pelancaran interaksi sosial sangat bergantung
kepada entrainment yang spontan.
Empati sangat penting untuk menghasilkan kinerja istimewa dalam
bidang pekerjaan yang menitik beratkan pada manusia, jadi empati
harus mutlak dimiliki.
Gaya melayani tingkat tinggi dapat berwujud kemampuan
mengindetifikasi kebutuhan pelanggan yang sesungguhnya dan yang
tersirat ini seringkali tidak disadari.
Orang yang mempunyai kemampuan mengindera kebutuhan orang lain
menghargai kekuatan, keberhasilan dan perkembangan orang lain,
selalu menawarkan umpan balik yang bermanfaat dan mengindtifikasi
kebutuhan orang lain.
Kegagalan berempati tidak menyebabkan rusaknya interaksi, sehingga
kedua belah pihak merasa kikuk dan menciptakan jarak emosi yang
pada akhirnya mendorong kita memandang orang lain melaui kacamata
streotip dan bkan memandang sebagai individu yang menyendiri.
2. Keterampilan sosial
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 48
MANAJEMEN EMOSIONAL
Keterampilan sosial adalah seni menangani emosi orang lain dan
merupakan dasar bagi kecakapan lainnya yaitu pengaruh, komunikasi,
manajemen konflik, dan kepemimpinan.
– Pengaruh adalah orang yang pandai dalam mengindera dan pandai
mengantisipasi reaksi para pemerhati terhadap pesan mereka dan
secara efektif mengajak setiap orang menuju sasaran yang
diinginkan.
– Komunikasi adalah ketrampilan mendengarkan, mengajukan
pertanyaan yang bijaksana, berwawasan terbuka dan bersedia
memahami serta tidak memotong pembicaraan.
– Manajemen konflik yaitu merundingkan dan menyelesaikan ketidak
sepahaman.
– Kepemimpinan adalah orang yang mempunyai sifat kepemimpinan
dapat mengartikulasikan dan membangkitkan semangat dalam
meraih visi dan misi bersama, dapat memandu kinerja orangf lain
dan memberi tanggung jawab lewat keteladanan.
RANGKUMAN
1. Komponen dasar kecerdasan emosi :a. Kecerdasan intrapersonalb. Kecerdasan interpersonal
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 49
MANAJEMEN EMOSIONAL
Bab 4Hambatan-hambatan Dalam
Mengelola Emosi
A. Identifikasi hambatan
Dalam rangka pengelolaan emosi dijumpai hambatan hambatan baik
bersifat baik yang bersifat internal maupun eksternal.
1. Hambatan Internal
Maksudnya adalah hambatan yang ditimbulkan karena adanya konflik
dalam diri kita terhadap informasi yang datang dan sangat tergantung
pada jalur jalur yang telah terbentuk sebelumnya.
Hambatan internal ini terjadi karena perasaan takut, terpengaruh,
cemburu, manipulasi, intimidasi dan membenci diri. Hambatan
hambatan ini akan muncul dalam perilaku atau sikap siakp seperti
mudah tersinggung, mengumbar kemarahan, mudah tertekan, curiga
dan rasa tidak percaya diri, rasa bersalah, keraguan yang mendalam
atau penyesalan, rasa muak atau benci, tidak pernah menyadari
kekurangannya, tidak mau belajar dari pengalaman, tidak terbuka
terhadap umpan balik, tidak mampu menunjukan rasa humor, dsb.
Perilaku yang bersumber dari dalam diri kita harus disadari bahwa hal
tersebut perlu berubah, kesadaran diri sangat diperlukan untuk
memantau perasaan atau tingkah laku tersebut.
Jika kita menginginkan terobosan yang positif, menginginkan kinerja
yang menghasilkan maka kita harus mau mengungkap diri sendiri dan
bersedia menyelaraskan nilai nilai dan aspirasi pribadi dengan nilai
nilai aspirasi orang lain atai organisasi.
2. Hambatan eksternal
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 50
Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dalam mengelola emosi
MANAJEMEN EMOSIONAL
Maksudnya adalah hambatan yang ditimbulkan karena masalah diluar
diri kita sendiri.
Aliran perasaan yang terus menerus ada dalam diri kita dapat
mengenali bagaimana emosi membentuk persepsi, pikiran dan
perbuatan.
Dari kesadaran tersebut munculah kesadaran lain bahwa perasan kita
berpengaruh terhadap orang yang berhubungan dengan kita, situasi
kerja, lingkungan dan situasi keluaga. Semuanya membuat rangsangan
yang dapat menimnulkan suati tindakan yang tidak terkontrol.
Emosi dapat menjadi penghalang bagi kemungkinan tercapainya
kesepakatan yang baik. Emosi seseorang yang nerasa sakit hati bisa
mengubah hubungan yang baik menjadi permusuhan yang panjang dan
juga menimbulkan rasa pitis asa untuk memperoleh penyelesaian yang
baik.
Emosi juga dapat menghancurkan hubungan, emosi yang tidak
terkendali dapat mengesksploitasi kita. Akan tetapi emosi dapat
membantu kita mencapai tujuan dan menentukan cara kreatif untuk
kepuasan kepentingan dan meningkatkan hubungan.
Aliran perasaan kita bergerak secara paralel dengan aliran pikiran. Ada
beberapa hal yang menjadi hambatan eksternal dalam emosi yaitu :
a. Tidak bisa menjadi pendengar yang baik.
b. Tidak peka terhadap perspektif orang lain.
c. Tidak dapat memahami perasaan orang lain.
d. Kurang memahami kebutuhan orang lain.
e. Tidak berorientasi kepada pelayanan.
f. Tidak berorientasi kepada pengembangan orang lain
g. Kurang bisa bergaul.
h. Tidak mempunyai taktik dalam melakukan persuasi
i. Kurang mampu berkomunikasi
j. Tidak mempunyai jiwa pemimpin
k. Takut akan perubahan
l. Tidak mampu mengatasi konflik
m. Kurang bisa berkolaborasi dan tidak kreatif
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 51
MANAJEMEN EMOSIONAL
B. Tekhnik mengatasi emosi
Ada 3 pendekatan yang tidak boleh dilakukan dalam mengatasi emosi :
1. Tidak mungkin emosi dihilangkan
Kita tidak dapat menghilangkan emosi seperti menghilangkan pikiran
yang ada dalam diri kita.
Mematikan emosi hanya mempersulit pekerjaan kita.
Emosi memberi informasi kepada kita tentang urusan urusan yang
relatif penting, emosi membuat kita fokus pada hal hal yang brekaitan
dengan persoalan yang secara personal kita sangat peduli.
2. Tidak ada gunanya mengabaikan emosi
Mengabaikan emosi berarti mengabaikan bahaya. Emosi selalu akan
datang dan seringkali mempengaruhi pengalaman kita. Emosi secara
langsung mempengaruhi emosi kita menyebabkan kita berkeringat,
membuat muka merah dan membuat tertawa. Setelah kita merasakan
emosi maka kita akan mengntrol ekspresi emosi tersebut, menahan
tawa, menahan tangis, tetapi tubuh mengalami perubahan secara
psikologis.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 52
MANAJEMEN EMOSIONAL
Rasa tegang yang ada pada tubuh kita bisa menghancurkan perhatian,
dengan mencoba memahami emosi tersebut bisa mempersulit
onsentrasi pada persoalan substantif yang sedang dibicarakan.
Emosi bisa mempengaruhi emosi kita.
Ketika kita sedang marah akal kita akan dipenuhi oleh pikiran yang
negatif, dan menutup ruang dalam otak kita sehingga kita sulit belajar,
berpikir dan mengingat sesuatu.
Dengan sedikit saja pikiran bahwa kita akan dieksploitasi maka pikiran
kita akan lebih terbuka, lebih kreatif dan lebih fleksibel.
Emosi juga dapat mempengaruhi perilaku kita.
Setiap emosi yang kita rasakan akan memotivasi kita untuk mengambil
suatu tindakan. Jika kita merasa sangat senang makan secara fisik kita
akan merasakan keinginan untuk memeluk orang lain, tetpai jika marah
kita merasakan adanya keinginan untuk memukul mereka.
Biasanya kita dapat mengendalikan diri sebelum melakukan suatu
tindakan yang dapat mengundang penyesalan.
3. Sebuah tugas yang berat untuk mengatasi emosi seketika
Sebagian orang mempunyai kemampuan alamiah untuk mengatasi
emosi secara langsung, tetapi sebagian orang tidak dapat mengatasi
emosi dengan seketika.
Bahkan untuk seorang ahli psikologi yang berpengalam sekalipun
untuk mengatasi emosi seketika yang muncul merupakan sesuatu yang
menakutkan.
RANGKUMAN
1. Hambatan dalam mengelola emosi :a. Hambatan internal :
Hambatan yang ditimbulkan karena adanya konflik dalam diri kita terhadap informasi yang datang dan sangat tergantung pada jalur jalur yang telah terbentuk sebelumnya. Hambatan hambatan ini akan muncul dalam perilaku atau sikap siakp seperti mudah tersinggung, mengumbar kemarahan, mudah tertekan, curiga dan rasa tidak percaya diri, rasa bersalah, keraguan yang mendalam atau penyesalan, rasa muak atau benci, tidak pernah menyadari kekurangannya, tidak mau belajar dari pengalaman, tidak terbuka terhadap umpan balik, tidak mampu menunjukan rasa humor
b. Hambatan internal :Hambatan yang ditimbulkan karena masalah diluar diri kita sendiri.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 53
MANAJEMEN EMOSIONAL
Ada beberapa hal yang menjadi hambatan eksternal dalam emosi yaitu :1) Tidak bisa menjadi pendengar yang baik.2) Tidak peka terhadap perspektif orang lain.3) Tidak dapat memahami perasaan orang lain.4) Kurang memahami kebutuhan orang lain.5) Tidak berorientasi kepada pelayanan.6) Tidak berorientasi kepada pengembangan orang lain7) Kurang bisa bergaul.8) Tidak mempunyai taktik dalam melakukan persuasi9) Kurang mampu berkomunikasi10) Tidak mempunyai jiwa pemimpin11) Takut akan perubahan12) Tidak mampu mengatasi konflik13) Kurang bisa berkolaborasi dan tidak kreatif
Bab 5Internalisasi Prinsip-prinsip Dan Nilai-nilai Dalam
Mengelola Emosi
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 54
Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat melakukan internalisasi prinsip-prinsip dan nilai-nilai dalam mengelola emosi
MANAJEMEN EMOSIONAL
A. TEKNIK REPETISI
Repitisi merupakan suatu teknik memasukkan sesuatu yang positif
kedalam pikiran bawah sadar (subconscious) secara berulang-ulang
sehingga dapat bertahan lama berada dalam pikmiran bawah sadar
seseorang. Sesuatu yang terus menerus dilakukan sehari-hari, maka lama
kelamaan akan masuk dan tertanam didalam pikiran bawah sadar
seseorang. Suatu informasi yang diberikan kepada pikiran sadar
seseorang secara terus menerus, maka informasi tersebut pada suatu saat
akan tertanam dalam pikiran bawah sadar.
Dengan menggunakan teknik repetisi ini, orang dapat mengubah pikiran
negatif dengan cara memberikan informasi positif berulang kali serta
terus menerus untuk menggantikan pikiran-pikiran negatif yang ada.
Supaya repetisi ini dapat berhasil dan berjalan secara optimal, perlu
diperhatikan waktu yang tepat untuk mekukan repetisi. Waktu yang
paling tepat untuk melakukan repetisi adalah pada saat-saat yang tenang
atau dalam kondisi relaks. Mengapa harus dalam kondisi relaks atau
tenang ? Hal tersebut dapat dijelaskan melalui pemahaman gelombang
otak manusia.
1. Pola Gelombang Otak
Setiap orang memiliki pola gelombang otak yang unik dan selalu
konsisten. Keunikan tersebut tampak pada komposisi keempat jenis
gelombang otak pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak
tersebut menentukan tingkat kesadaran seseorang. Untuk lebih
mudahnya, berikut ini adalah macam-macam gelombang otak :
b. Gelombang Otak Beta
Gelombang beta adalah merupakan gelombang otak yang
frekuensinya paling tinggi. Gelombang beta dihasilkan oleh proses
berpikir secara sadar. Gelombang otak beta terbagi menjadi 3
bagian yaitu :
1) Beta rendah, antara 12 - 15 Hz
2) Beta sedang, antara 16 - 20 Hz
3) Beta tinggi, antara 21 - 40 Hz
Gelombang otak beta, digunakan untuk berpikir, berinteraksi dan
menjalankan kehidupan sehari-hari. Meskipun gelombang otak beta
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 55
MANAJEMEN EMOSIONAL
seringkali menghilang saat orang memfokuskan pikiran, gelombang
otak beta tetap dibutuhkan agar orang menyadari dunia di luar
dirinya. Gelombang otak beta juga dibutuhkan untuk proses kreatif.
Tanpa adanya gelombang otak beta, semua kreativitas yang
merupakan hasil pikiran bawah sadar akan tetap terkunci di pikiran
bawah sadar Walaupun gelombang otak beta merupakan satu
komponen penting dari kondisi kesadaran, bila orang berprestasi
semata-mata hanya dengan jenis gelombang otak ini, tanpa
didukung oleh gelombang otak dengan frekuensi yang lebih rendah,
maka akan menghasilkan satu kehidupan, yang dipenuhi dengan
kekhawatiran, ketegangan da proses berpikir yang tidak fokus.
c. Gelombang Otak Alfa
Gelombang alfa adalah merupakan gelombang otak yang
frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gelombang
otak beta, yaitu berkisar antara 8 – 12 Hz. Gelombang otak alfa
berhubungan dengan kondisi pikiran yang relaks dan santai. Dalam
kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara sangat
jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indera dari apa
yang terjadi atau dilihat dalam pikiran. Gelombang otak alfa adalah
merupakan pintu gerbang pikiran bawah sada. Manfaat gelombang
otak alfa yang utama adalah sebagai jembatan penghubung antara
pikiran sadar dan bawah sadar. Gelombang otak alfa,
memungkinkan orang untuk menyadari keberadaan mimpi dan
keadaan fokus terdalam yang dapat dicapai. Tanpa adanya
gelombang otak alfa, orang tidak akan dapat mengingat mimpi.
d. Gelombang Otak Theta
Gelombang theta adalah merupakan gelombang otak pada kisaran
frekuensi 4 – 8 Hz yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar
(subconscious mind). Gelombang otak theta akan muncul, saat
orang bermimpi dan saat terjadi REM (rapid eye movement).
Meskipun orang dapat masuk pada level gelombang otak theta,
dan mengakses berbagai materi disana, namun bila tidak dibantu
oleh gelombang otak alfa dan beta, semua materi tersebut tidak
dapat dikenali oleh pikiran sadar. Semua materi yang berhubungan
dengan emosi, baik itu emosi positif atau negatif, tersimpan dalam
pikiran bawah sadar.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 56
MANAJEMEN EMOSIONAL
e. Gelombang Otak Delta
Gelombang Delta adalah merupakan gelombang otak yang paling
lambat yaitu pada kisaran frekuensi 0,1 – 4 Hz, dan ini adalah
merupakan frekuensi dari pikiran nir sadar. Pada saat orang tidur
lelap, otak hanya menghasilkan gelombang delta, agar orang dapat
beristirahat dan memulihkan kondisi fisik. Gelombang delta sering
tampak dalam diri orang yang profesinya bertujuan membantu
orang lain .
2. Menurunkan Gelombang Otak
Orang dapat dengan sadar menurunkan gelombang otak menggunakan
teknik tertentu. Teknik yang paling umum adalah menggunakan teknik
relaksasi fisik dan mental.
Orang tidak dapat secara sadar mengubah sesuatu yang tidak disadari.
Jika orang dapat dibuat sadar akan fungsi tertentu, maka orang akan
dapat belajar meningkatkan fungsi tersebut.
B. EMOSI YANG INTENS
Setiap kejadian yang dialami, apabila disertai dengan intensitas emosi
yang tinggi, akan sangat membekas dalam pikiran bawah sadar
seseorang. Hal-hal yang memberikan hasil sangat membekas dalam
pikiran bawah sadar seseorang disebut juga dengan imprint. Imprint
dapat berubah, tergantung pada individu seseorang
C. TEKNIK AFFIRMASI
Afirmasi merupakan rangkaian kata-kata indah yang dipersiapkan sebagai
pendorong dan dilakukan dengan frekuensi yang tinggi. Rangkaian kata
positif tersebut membentuk kalimat indah yang dapat menjadi nilai positif
bagi diri seseorang. Selain affirmasi dapat membantu orang untuk
melakukan internalisasi nilai atau keyakinan bagi dirinya, juga
memberikan beberapa manfaat yang lain yaitu :
1. Affirmasi merupakan alat yang sangat efektif untuk menemukan hal-
hal positif dalam diri seseorang
2. Affirmasi memberikan sumber inspirasi secara berkelanjutan
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 57
MANAJEMEN EMOSIONAL
3. Affirmasi dapat memberikan kekuatan kepada diri seseorang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan affirmasi :
1. Lakukan dalam suasana yang rileks dan nyaman
Tingkat kenyamanan yang dimaksudkan adalah dengan memperhatikan
suhu, cahaya, tingkat kebisingan, sirkulasi serta ruangan yang cukup
memadai.
2. Atur nafas dan kondisi tubuh
Orang dapat melakukan dengan duduk ataupun berbaring di tempat
tidur secara santai dan rileks.
2. Gunakan daya imajinasi
3. Gunakan seluruh emosi
RANGKUMAN
1. Beberapa teknik untuk melakukan internalisasi prinsip-prinsip dan nilai-nilai dalam mengelola emosi :a. Teknik Repetisi
Repitisi merupakan suatu teknik memasukkan sesuatu yang positif kedalam pikiran bawah sadar (subconscious) secara berulang-ulang sehingga dapat bertahan lama berada dalam pikiran bawah sadar seseorang. Supaya repetisi ini dapat berhasil dan berjalan secara optimal, perlu diperhatikan waktu yang tepat untuk mekukan repetisi. Waktu yang paling tepat untuk melakukan repetisi adalah pada saat-saat yang tenang atau dalam kondisi relaks. Mengapa harus dalam kondisi relaks atau tenang ? Hal tersebut dapat dijelaskan melalui pemahaman gelombang otak manusia.1)Pola Gelombang Otak
Setiap orang memiliki pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan tersebut tampak pada komposisi keempat jenis gelombang otak pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak tersebut menentukan tingkat kesadaran seseorang. Untuk lebih mudahnya, berikut ini adalah macam-macam gelombang otak :a) Gelombang Otak Beta
Gelombang beta adalah merupakan gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi. Gelombang beta dihasilkan oleh proses berpikir secara sadar. Gelombang otak beta terbagi menjadi 3 bagian yaitu :a. Beta rendah, antara 12 - 15 Hzb. Beta sedang, antara 16 - 20 Hzc. Beta tinggi, antara 21 - 40 Hz
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 58
MANAJEMEN EMOSIONAL
b) Gelombang Otak AlfaGelombang alfa adalah merupakan gelombang otak yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gelombang otak beta, yaitu berkisar antara 8 – 12 Hz.
c) Gelombang Otak ThetaGelombang theta adalah merupakan gelombang otak pada kisaran frekuensi 4 – 8 Hz yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar (subconscious mind).
d) Gelombang Otak DeltaGelombang Delta adalah merupakan gelombang otak yang paling lambat yaitu pada kisaran frekuensi 0,1 – 4 Hz, dan ini adalah merupakan frekuensi dari pikiran nir sadar.
2. Menurunkan Gelombang Otak
Orang dapat dengan sadar menurunkan gelombang otak menggunakan teknik tertentu. Teknik yang paling umum adalah menggunakan teknik relaksasi fisik dan mental. Orang tidak dapat secara sadar mengubah sesuatu yang tidak disadari. Jika orang dapat dibuat sadar akan fungsi tertentu, maka orang akan dapat belajar meningkatkan fungsi tersebut.
b. Emosi Yang IntensAfirmasi merupakan rangkaian kata-kata indah yang dipersiapkan sebagai pendorong dan dilakukan dengan frekuensi yang tinggi. Rangkaian kata positif tersebut membentuk kalimat indah yang dapat menjadi nilai positif bagi diri seseorang. Selain affirmasi dapat membantu orang untuk melakukan internalisasi nilai atau keyakinan bagi dirinya, juga memberikan beberapa manfaat yang lain yaitu :1. Affirmasi merupakan alat yang sangat efektif untuk menemukan hal-
hal positif dalam diri seseorang2. Affirmasi memberikan sumber inspirasi secara berkelanjutan3. Affirmasi dapat memberikan kekuatan kepada diri seseorang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan affirmasi :1. Lakukan dalam suasana yang rileks dan nyaman2. Tingkat kenyamanan yang dimaksudkan adalah dengan
memperhatikan suhu, cahaya, tingkat kebisingan, sirkulasi serta ruangan yang cukup memadai.
3. Atur nafas dan kondisi tubuh4. Orang dapat melakukan dengan duduk ataupun berbaring di tempat
tidur secara santai dan rileks.5. Gunakan daya imajinasi6. Gunakan seluruh emosi
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 59
MANAJEMEN EMOSIONAL
Bab 6Teknik Mengelola Emosi Dalam
Pelaksanaan Tugas Jabatan
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 60
Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat :menerapkan teknik-teknik mengelola emosi
MANAJEMEN EMOSIONAL
c. Teknik Relaksasi
1. Asumsi Dasar
Asumsi dasar yang melatarbelakangi teknik relaksasi adalah bahwa
individu memiliki kecemasan-kecemasan yang timbul dari keadaan fisik
maupun psikisnya, sehingga diperlukan usaha untuk menyalurkan
kelebihan energi dalam dirinya melalui suatu kegiatan yang
menyenangkan dan menenangkan.
2. Pengertian Relaksasi
Relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengistirahatkan fungsi
fisik dan mental sehingga menjadi rileks (Suryani,2000).
Relaksasi merupakan kegiatan untuk mengendurkan ketegangan,
pertama-tama ketegangan jasmaniah yang nantinya akan berdampak
pada penurunan ketegangan jiwa (Wiramihardja,2006).
Menurut Thantawy (1997: 67) “relaksasi adalah teknik mengatasi
kekhawatiran/kecemasan atau stress melalui pengendoran otot-otot
dan syaraf, itu terjadi atau bersumber pada obyek-obyek tertentu”.
Relaksasi merupakan suatu kondisi istirahat pada aspek fisik dan
mental manusia, sementara aspek spirit tetap aktif bekerja. Dalam
keadaan relaksasi, seluruh tubuh dalam keadaan homeostatis atau
seimbang, dalam keadaan tenang tapi tidak tertidur, dan seluruh otot-
otot dalam keadaan rileks dengan posisi tubuh yang nyaman.
Menurut pendapat Cormier dan Cormier, 1985 (Abimanyu dan
Manrihu, 1996:320)Relaksasi dapat diartikan sebagai usaha untuk
mengajari seseorang untuk relaks, dengan menjadikan orang itu sadar
tentang perasaan-perasaan tegang dan perasaan-perasaan relaks
kelompok-kelompok otot utama seperti tangan, muka, dan leher, dada,
bahu, punggung, perut, dan kaki.
Relaksasi merupakan upaya sejenak untuk melupakan kecemasan dan
mengistirahatkan pikiran dengan cara menyalurkan kelebihan energi
atau ketegangan (psikis) melalui sesuatu kegiatan yang menyenagkan.
Relaksasi dapat memutuskan pikiran-pikiran negatife yang menyertai
kecemasan (Greenberg,2000).
Chaplin (1975) memberi pengertian relaksasi sebagai kembalinya otot
ke keadaan istirahat setelah kontraksi. Atau relaksasi merupakan suatu
keadaan tegang yang rendah dengan tanpa adanya emosi yang kuat.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 61
MANAJEMEN EMOSIONAL
Sedangkan menurut Hakim (2004: 41) relaksasi merupakan suatu
proses pembebasan diri dari segala macam bentuk ketegangan otot
maupun pikiran senetral mungkin atau tidak memikirkan apapun.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknik
relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang berupa pemberian
instruksi kepada seseorang dalam bentuk gerakan-gerakan yang
tersusun secara sistematis untuk merilekskan pikiran dan anggota
tubuh seperti otot-otot dan mengembalikan kondisi dari keadaan
tegang ke keadaan rileks, normal dan terkontrol, mulai dari gerakan
tangan sampai kepada gerakan kaki.
3. Karakteristik Relaksasi
a. Merupakan metode untuk mengembalikan tubuh dalam kondisi
homeostatis sehingga konseli dapat kembali tenang.
b. Relaksasi tidak menganggap penting usaha pemecahan masalah
penyebab terjadinya ketegangan melainkan menciptakan kondisi
individu yang lebih nyaman dan menyenangkan
4. Tujuan Relaksasi
a. Melegakan stress untuk penyakit darah tinggi, penyakit jantung,
susah hendak tidur, sakit kepala disebabkan tekanan dan asma.
b. Membantu orang menjadi rileks, dan dengan demikian dapat
memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik.
c. Membantu individu untuk dapat mengontrol diri dan memfokuskan
perhatian sehingga ia dapat mengambil respon yang tepat saat
berada dalam situasi yang menegangkan.
5. Prinsip Relaksasi
a. Teknik relaksasi adalah seni keterampilan dan pengetahuan,
sehingga ketika seseorang berusaha meraih kesehatan lahir batinnya
melalui metode relaksasi, dianjurkan untuk memahami benar, apa
yang akan diupayakan dan apa yang diharapkan dari hasilnya.
b. Relaksasi dapat menjadi suatu kegiatan harian yang rutin, semakin
sering dan teratur teknik relaksasi ini diterapkan maka diri konseli
akan semakin rileks.
6. Jenis-jenis Relaksasi
Lichstein (1988), mengemukakan jenis-jenis teknik relaksai antara lain:
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 62
MANAJEMEN EMOSIONAL
a. Autogenic Training yaitu suatu prosedur relaksasi dengan
membayangkan (imagery) sensasi-sensasi yang meyenagkan pada
bagian-bagian tubuh seperti kepala, dada, lengan, punggung, ibu jari
kaki atau tangan, pantan, pergelangan tangan. Sensasi-sensasi yang
dibayangkan itu sepert rasa hangat, lemas atau rileks pada bagian
tubuh tertentu, juga rasa lega karena nafas yang dalam dan pelan.
Sensasi yang dirasakan ini diiringi dengan imajinasi yang
meyenangkan misalnya tentang pemandangan yang indah, danau,
yang tenang dan sebagainya.
b. Progressive Training adalah prosedur teknik relaksasi dengan
melatih otot-otot yang tegang agar lebih rileks, terasa lebih lemas
dan tidak kaku. Efek yang diharapkan adalah proses neurologis akan
berjalan dengan lebih baik. Karena ada beberapa pendapat yang
melihat hubungan tegangan otot dengan kecemasan, maka dengan
mengendurkan otot-otot yang tegang diharapkan tegangan emosi
menurun dan demikian sebaliknya.
c. Meditation adalah prosedur klasik relaksasi dengan melatih
konsentrasi atau perhatian pada stimulus yang monoton dan
berulang (memusatkan pikiran pada kata/frase tertentu sebagai
focus perhatiannya ), biasanya dilakukan dengan menutup mata
sambil duduk, mengambil posisi yang pasif dan berkonsentrasi
dengan pernafasan yang teratur dan dalam. Ketenangan diri dan
perasaan dalam kesunyian yang tercipta pada waktu meditasi harus
menyisakan suatu kesadaran diri ynag tetap terjaga, meskipun
nampaknya orang yang melakukan meditasi sedang berdiam
diri/terlihat pasif dan tidak bereaksi terhadap lingkungannya.Selain
ketiga jenis di atas relaksasi juga dapat menggunakan media aroma,
suara, cita rasa makanan, minuman, keindahan panorama alam dan
air. Semua itu merupakan teknik relaksasi fisik/tubuh.
Bernstein dan Borkovec,1973; Goldfried dan Davidson,1976; Walker
dkk,1981 juga merumuskan relaksasi otot menjadi tiga macam tipe
yaitu :
a. Relaxation via tension- Relaxation, yaitu relaksasi otot bertujuan
untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan dengan cara
melemaskan otot-otot badan disini konseli diberitahu bahwa pada
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 63
MANAJEMEN EMOSIONAL
fase menegangkan akan membantu dirinya untuk lebih menyadari
sensasi yang berhubungan dengan kecemasan dan sensasi-sensasi
tersebut bertindak sebagai isyarat utau tanda untuk melemaskan
ketegangan. Konseli dilatih untuk melemaskan otot yang tegang
dengan cepat seolah-olah mengeluarkan ketegangan dari badan
sehingga konseli akan merasa rileks. Pada mulanya prosedur
pelemasan otot-otot dengan cepat ini dikenalkan oleh Lazarus dan
Paul (dikutip oleh Goldfried dan Davidson,1976). Otot yang dilatih
adalah otot lengan, tangan, bisep, bahu, leher, wajah, perut, dan
kaki.
b. Relaxation via Letting Go. Metode ini bertujuan memperdalam
relaksasi konseli dilatih untuk menyadari dan merasakan rileksasi.
Konseli dilatih untuk menyadari ketegangannya dan berusaha
sedekat mungkin untuk mengurangi serta menghilangkan
ketegangan tersebut dengan demikian, konseli akan lebih peka
terhadap ketegangan dan lebih ahli dalam mengurangi
ketegangan.
c. Differential Relaxation. Merupakan salah satu penerapan
keterampilan relaksasi progesif. Latihan relaksasi ini dapat
dilakukan dengan cara merangsang konseli untuk relaksasi yang
dalam pada otot-otot yang tidak diperlukan untuk melakukan
aktivitas tertentu, kemudian mengurangi ketegangan yang
berlebihan pada otot-otot yang diperlukan untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tersebut. Latihan relakssai ini dapat dilakukan
apabila subyek telah mencapai keadaan yang rileks. Latihan
relaksasi deferensial yang teratur akan menghasilkan penurunan
tingkat ketegangan secara umum. Hal ini akan menghasilkan
berkurangnya ketegangan dan meningkatkan rasa nyaman
sewaktu individu melakukan aktivitas sehari-hari. Program yang
dilakukan untuk relaksasi diferensial, meliputi suatu seri latihan
yang dimulai dari situasi yang hanya sendiri di ruang sunyi sampai
pada situasi dengan orang lain di tempat yang ramai, dari posisi
duduk sampai posisi berdiri, dari aktivitas yang sederhana sampai
aktivitas yang kompleks. Dalam teknik ini konseli diberi sutu seri
pertanyaan yang tidak dapat dijawab secara lisan, tetapi dirasakan
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 64
MANAJEMEN EMOSIONAL
sesuai dengan apa yang dapat atau tidak dapat dialami oleh
konseli pada waktu instruksi dilakukan.
Selain itu juga ada macam relaksasi kesadaran indra yang
dikembangkan oleh Goldfried yang dipelajari dari Weitzman. Dalam
teknik ini konseli diberi sutu seri pertanyaan yang tidak dapat dijawab
secara lisan, tetapi dirasakan sesuai dengan apa yang dapat atau tidak
dapat dialami oleh konseli pada waktu instruksi dilakukan. Seperti pada
relaksasi otot, instruksi relaksasi kesadaran indra juga dapat diberikan
melalui tape recorder sehingga dapat digunakan untuk latihan di
rumah.
7. Manfaat Relaksasi
Ada beberapa manfaat dari penggunaan teknik relaksasi. Burn (dikutip
oleh Beech dkk, 1982) melaporkan beberapa keuntungan yang
diperoleh dari latihan relaksasi, antara lain:
a. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi
yang berlebihan karena adanya stress.
b. Masalah-masalah yang berhubungan dengan stress seperti
hipertensi, sakit kepala, insomnia dapat dikurangi atau diobati
dengan relaksasi.
c. Mengurangi tingkat kecemasan.
d. Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan
stress dan mengontrol anticipatory anxiety sebelum situasi yang
menimbulkan kecemasan, seperti pada pertemuan penting,
wawancara atau sebagainya.
e. Penelitian menunjukkan bahwa perilaku tertentu dapat lebih sering
terjadi selama periode stress, misalnya naiknya jumlah rokok yang
dihisap, konsumsi alkohol, pemakaian obat-obatan, dan makanan
yang berlebih-lebihan.
f. Meningkatkan penampilan kerja, sosial, dan penampilan fisik.
g. Kelelahan, aktivitas mental dan atau latihan fisik yang tertunda
dapat diatasi dengan menggunakan ketrampilan relaksasi.
h. Kesadaran diri tentang keadaan fisiologis seseorang dapat
meningkat sebagai hasil dari relaksasi, sehingga memungkinkan
individu untuk menggunakan ketrampilan relaksasi untuk timbulnya
rangsangan fisiologis.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 65
MANAJEMEN EMOSIONAL
i. Relaksasi merupakan bantuan untuk menyembuhkan penyakit
tertentu dalam operasi, seperti pada persalinan yang alami, relaksasi
tidak hanya mengurangi kecemasan tetapi juga memudahkan
pergerakan bayi melalui cervix.
j. Konsekuensi fisiologis yang penting dari relaksasi adalah bahwa
tingkat harga diri dan keyakinan diri individu meningkat sebagai
hasil kontrol yang meningkat terhadap reaksi stress.
k. Meningkatkan hubungan antar personal.
Menurut Welker, dkk, dalam Karyono,1994; penggunaan teknik
relaksasi memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1) Memberikan ketenangan batin bagi individu.
2) Mengurangi rasa cemas, khawatir dan gelisah.
3) Mengurangi tekanan dan ketegangan jiwa.
4) Mengurangi tekanan darah, detak jantung jadi lebih rendah dan
tidur menjadi nyenyak.
5) Memberikan ketahanan yang lebih kuat terhadap penyakit.
6) Kesehatan mental dan daya ingat menjadi lebih baik.
7) Meningkatkan daya berfikir logis, kreativitas dan rasa optimis atau
keyakinan.
8) Meningkatkan kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang
lain.
9) Bermanfaat untuk penderita neurosis ringan, insomnia, perasaan
lelah dan tidak enak badan.
10) Mengurangi hiperaktif pada anak-anak, dapat mengontrol gagap,
mengurangi merokok, mengurangi phobia, dan mengurangi rasa
sakit sewaktu gangguan pada saat menstruasi serta dapat
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan.
Terapi relaksasi dilakukan untuk mencegah dan mengurangi
ketegangan pikiran dan otot - otot akibat stres karena ketegangan
dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. Bila ketegangan terjadi
maka tubuh akan menjadi lemah dan akibatnya tubuh tidak dapat
melakukan fungsinya secara optimal. Relaksasi penting apabila anda
mempunyai gejala seperti berikut:
1) Berdebar-debar.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 66
MANAJEMEN EMOSIONAL
2) Sakit kepala.
3) Berpeluh.
4) Susah untuk bernafas.
5) Paras glukos darah yang tidak terkawal.
6) Keadaan badan yang tidak selesa seperti ketidakcernaan,sembelit
dan kegelisahan.
7) Kepenatan atau susah hendak tidur.
8) Ketegangan otot terutama otot ditengkuk dan otot bahu.
9) Susah untuk memberi tumpuan dan mudah risau.
10) Kurang sabar, mudah tersinggung dan cepat marah.
11) Hilang selera makan atau makan berlebihan.
12) Hilang minat terhadap seks.
8. Kelebihan dan Kekurangan Relaksasi
a. Kelebihan
1. Konseli menjadi tidak merasa tegang dan tertekan dengan
penggunaan teknik ini.
2. Tidak memerlukan model atau media.
b. Kekurangan
1. Pelaksanaan teknik relaksasi memerlukan waktu yang relative
lama (karena dilakukan berulang-ulang atau tidak hanya sekali).
2. Pelaksanaanya membutuhkan tempat yang kondusif (nyaman dan
tenang).
3. Konseli yang kurang bisa memfokuskan pikiran atau
konsentrasinya dapat menghambat pelaksaan teknik relaksasi.
4. Membutuhkan sarana dan prasarana yang cukup banyak.
Selain itu, menurut Nadjamuddin keterbatasan dalam pelaksanaan
relaksasi antara lain disebabkan karena adanya faktor:
a. Faktor teknis ini meliputi kurang terampilnya instruktur dalam
memberikan instruksi, sehingga kesannya kaku; media yang
digunakan dalam relaksasi kurang begitu diperhatikan; kondisi
ruangan kurang diperhatikan.
b. Faktor dari Dalam Diri. Konseli kurang bisa mengontrol diri; konseli
salah kostum; konseli mengutamakan nilai pribadinya.
c. Faktor dari Masalah Konseli itu Sendiri. Beratnya masalah yang
dihadapi konseli itu membuatnya dikuasai masalah tersebut
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 67
MANAJEMEN EMOSIONAL
padahal seharusnya dia harus mampu menguasai masalah tersebut.
Meskipun dia sudah beberapa kali diterapi kurang menunjukkan
perubahan yang lebih baik.
9. Tahap-tahap atau Langkah-langkah Relaksasi
Dalam menerapkan teknik relaksasi kita perlu mempertimbangkan
beberapa persiapan yang harus diperhatikan seperti setting lingkungan
yang tenang atau tidak mengganggu, pakaian yang longgar atau tidak
mengikat, perut yang tidak sedang kelaparan atau kekenyangan, serta
tempat yang nyaman dan tepat untuk mengambil posisi tubuh. Bisa
pula ditambahkan aromatherapy dan alunan musik klasik dalam
pelaksanaan teknik relaksasi.
Untuk dapat melakukan teknik relaksasi secara efektif, konseli harus
terlebih dahulu mengenal secara baik bagian-bagian dari tubuhnya.
Tubuh adalah satu kesatuan system unik yang terdiri dari beberapa
sub-sistem seperti system pencernaan, system pernafasan, system
saraf, system rangka, dan sebagainya. Posisi atau postur untuk
relaksasi bebas, dapat dengan duduk di lantai atau kursi, berdiri
auatupun berbaring yang penting dapat membawa konseli ke keadaan
rileks atau istirahat serta berguna untuk memperbaiki postur tubuh
yang salah.
Secara umum pelasanaan relaksasi atau penenangan dilakukan dengan
cara mengendurkan urat-urat seluruh bagian badan secara berangsur-
angsur sehingga tidak ada lagi bagian tubuh yang kejang atau kaku.
a. Persiapan lingkungan Fisik
1) Kondisi Ruangan. Ruang yang digunakan untuk latihan relaksasi
harus tenang, segar, nyaman, dan cukup penerangan sehingga
memudahkan konseli untuk berkonsentrasi.
2) Kursi. Dalam relaksasi perlu digunakan kursi yang dapat
memudahkan individu untuk menggerakkan otot dengan
konsentrasi penuh; seperti menggunakan kursi malas, sofa, kursi
yang ada sandarannya atau mungkin dapat dilakukan dengan
berbaring di tempat tidur.
3) Pakaian. Saat latihan relaksasi sebaiknya digunakan pakaian yang
longgar dan hal-hal yang mengganggu jalannya relaksasi
(kacamata, jam tangan, gelang, sepatu, ikat pingga) dilepas dulu.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 68
MANAJEMEN EMOSIONAL
b. Lingkungan yang ada dalam Diri Konseli. Individu harus mengetahui
bahwa:
1) Latihan relaksasi merupakan suatu ketrampilan yang perlu
dipelajari dalam waktu yang relatif lama dan individu harus
disiplin serta teratur dalam melaksanakannya.
2) Selama frase permulaan latihan relaksasi dapat dilakukan paling
sedikit 30 menit setiap hari, selama frase tengah dan lanjut dapat
dilakukan selama 15-20 menit, dua atau tiga kali dalam seminggu.
Jumlah sesion tergabtung pada keadaan individu dan stress yang
dialaminya.
3) Ketika latihan relaksasi kita harus mengamati bahwa bermacam-
macam kelompok otot secara sistematis tegang dan rileks.
4) Dalam melakukan latihan relaksasi individu harus dapat
membedakan perasaan tegang dan rileks pada otot-ototnya.
5) Setelah suatu kelompok otot rileks penuh, bila individu mengalami
ketidakenakan ketidakenakan, sebaiknya kelompok otot tersebut
tidak digerakkan meskipun individu mungkin merasa bebas
bergerak posisinya.
6) Saat relaksasi mungkin individu mengalami perasaan yang tidak
umum, misalnya gatal pada jari-jari, sensasi yang mengambang di
udara, perasaan berat pada bagian-bagian badan, kontraksi otot
yang tiba-tiba dan sebagainya, maka tidak perlu takut; karena
sensasi ini merupakan petunjuk adanya relaksasi. Akan tetapi jika
perasaan tersebut masih mengganggu proses relaksasi maka
dapat diatasi dengan membuka mata, bernafas sedikit dalam dan
pelan-pelan, mengkontraksikan seluruh badan kecuali relaksasi
dapat diulangi lagi.
7) Waktu relaksasi individu tidak perlu takut kehilangan kontrol
karena ia tetap berada dalam kontrol yang dasar.
8) Kemampuan untuk rileks dapat bervariasi dari hari ke hari.
9) Relaksasi akan lebih efektif apabila dilakukan sebagai metode
kontrol diri.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penerapan teknik
relaksasi adalah:
a. Rasional.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 69
MANAJEMEN EMOSIONAL
b. Instruksi tentang pakaian.
c. Menciptakan lingkungan yang aman.
d. Konselor memberi contoh latihan relaksasi itu.
e. Intruksi-instruksi untuk relaksasi.
f. Penilaian setelah latihan.
g. Pekerjaan rumah dan tindak lanjut.
10. Relevansi Relaksasi
Relevansi dalam teknik relaksasi adalah kesesuaian atau kecocokan
(kaitan antara penggunaan teknik itu) dengan perilaku atau masalah
individu, misalnya seseorang yang mengalami ketegangan dan
kecemasan yang berat kemudian diberikan relaksasi maka ketegangan
dan kecemasan yang dialami tersebut akan berkurang, sehingga
individu tersebut akan merasa lebih rileks, tenang, dan mampu berfikir
secara jernih.
d. Teknik Reframing
Teknik Reframing adalah salah satu teknik NLP (Neuro Linguistic
Programming) yang berguna untuk menetralisir mental block negatif
yang berkaitan dengan trauma, phobia, benci, sakit hati dfan sebagainya.
Misal Anda pernah sakit hati/benci/ takut atau pengalaman buruk lainnya.
Reframing berasal dari bahasa Inggeris yaitu Reframe, Re = mengulang
kembali, Frame = bingkai. Jadi Reframing adalah membingkai ulang
kejadian masa lalu. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Rileks kemudian bayangkan peristiwa buruk yang Anda alami. Rasakan
hingga seolah-olah peristiwa itu tengah terjadi saat ini. Beri warna
yang jelas, beri suara yang jelas, rasakan dan libatkan diri disana.
2. Buat bingkai dalam film (misal peristiwa yang buruk/peristiwa yang
tidak menyenangkan) di bayangan mental (imajinasi) anda itu. Buat
bingkainya dan bayangkan seolah-olah anda sedang menonton
televisi/layar bioskop. Bayangkan film itu kemudian jadi film hitam
putih, suaranya menjadi (misal) suara donald bebek (atau hal lucu
dalam bayangan Anda) kemudian buramkan gambarnya dan perkecil
ukuran televisinya/layar bioskop hingga lenyap.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 70
MANAJEMEN EMOSIONAL
Coba praktekan berulang-ulang sampai suasana hati Anda nyaman.
Memang butuh latihan, terutama bagi anda yang bukan bertipe visual.
Jika anda termasuk auditory (suara), maka anda bisa rusak suaranya.
Buat suaranya jadi cepat hingga mirip (misal) donald bebek/hal lucu,
tambahkan efek suara televisi yang kehilangan sinyal. kecilkan
suaranya, hingga lenyap. jauhkan TV/layar/bingkai tersebut sehingga
semakin lama semakin jauh, semakin kecil hingga lenyap. Selamat
mencoba….
e. Emotion Freedom Technique (EFT)
Eft sebuah teknik yang sangat mudah untuk membuang semua emosi
negatif, mental block dan lain-lain. Adapun langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
1. Apabila muncul suatu perasaan yang membuat kita resah atau takut
kita bisa kendalikan dengan EFT atau hilangkan
2. Ambil nafas 3 kali dan intinya kita iklaskan semua rasa atau emosi
tadi dengan ikhlas, gunakan set up / afirmasi " meskipun......masalah
anda (contoh saya marah) saya menerima dan menghargai diri saya
apa adanya dan semua orang mencintai saya" .
3. Selanjutnya kita ketuk atau totok pelan titik akupresur pertama ujung
alis dekat pertemuan hidung lalu pangkal/belakang alis, ketuk lagi
dibawah mata, bawah hidung atas mulut, dagu, pangkal ujung tulang
leher dekat lekuk tengorokan ,bawah ketiak samping puting susu,
lakukan pengetukan 7-9 kali, tidak usah terlalu kencang. Lakukan
dengan penuh keyakinan dan selamat mencoba.
RANGKUMAN BELUM YA, DITERUSIN AJA DULU HABIS INI
RANGKUMAN
Beberapa teknik mengelola emosi :c. Teknik Repetisi
Repitisi merupakan suatu teknik memasukkan sesuatu yang positif kedalam pikiran bawah sadar (subconscious) secara berulang-ulang sehingga dapat bertahan lama berada dalam pikiran bawah sadar seseorang. Supaya repetisi ini dapat berhasil dan berjalan secara optimal, perlu diperhatikan waktu yang tepat untuk mekukan repetisi. Waktu yang paling tepat untuk melakukan repetisi adalah pada saat-saat yang tenang atau dalam kondisi relaks. Mengapa harus dalam kondisi relaks atau tenang ? Hal tersebut dapat dijelaskan melalui pemahaman gelombang otak manusia.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 71
MANAJEMEN EMOSIONAL
2)Pola Gelombang Otak Setiap orang memiliki pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan tersebut tampak pada komposisi keempat jenis gelombang otak pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak tersebut menentukan tingkat kesadaran seseorang. Untuk lebih mudahnya, berikut ini adalah macam-macam gelombang otak :a) Gelombang Otak Beta
Gelombang beta adalah merupakan gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi. Gelombang beta dihasilkan oleh proses berpikir secara sadar. Gelombang otak beta terbagi menjadi 3 bagian yaitu :d. Beta rendah, antara 12 - 15 Hze. Beta sedang, antara 16 - 20 Hzf. Beta tinggi, antara 21 - 40 Hz
b) Gelombang Otak AlfaGelombang alfa adalah merupakan gelombang otak yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gelombang otak beta, yaitu berkisar antara 8 – 12 Hz.
c) Gelombang Otak ThetaGelombang theta adalah merupakan gelombang otak pada kisaran frekuensi 4 – 8 Hz yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar (subconscious mind).
d) Gelombang Otak DeltaGelombang Delta adalah merupakan gelombang otak yang paling lambat yaitu pada kisaran frekuensi 0,1 – 4 Hz, dan ini adalah merupakan frekuensi dari pikiran nir sadar.
3. Menurunkan Gelombang Otak
Orang dapat dengan sadar menurunkan gelombang otak menggunakan teknik tertentu. Teknik yang paling umum adalah menggunakan teknik relaksasi fisik dan mental. Orang tidak dapat secara sadar mengubah sesuatu yang tidak disadari. Jika orang dapat dibuat sadar akan fungsi tertentu, maka orang akan dapat belajar meningkatkan fungsi tersebut.
d. Emosi Yang IntensAfirmasi merupakan rangkaian kata-kata indah yang dipersiapkan sebagai pendorong dan dilakukan dengan frekuensi yang tinggi. Rangkaian kata positif tersebut membentuk kalimat indah yang dapat menjadi nilai positif bagi diri seseorang. Selain affirmasi dapat membantu orang untuk melakukan internalisasi nilai atau keyakinan bagi dirinya, juga memberikan beberapa manfaat yang lain yaitu :4. Affirmasi merupakan alat yang sangat efektif untuk menemukan hal-
hal positif dalam diri seseorang5. Affirmasi memberikan sumber inspirasi secara berkelanjutan6. Affirmasi dapat memberikan kekuatan kepada diri seseorang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan affirmasi :7. Lakukan dalam suasana yang rileks dan nyaman
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 72
MANAJEMEN EMOSIONAL
8. Tingkat kenyamanan yang dimaksudkan adalah dengan memperhatikan suhu, cahaya, tingkat kebisingan, sirkulasi serta ruangan yang cukup memadai.
9. Atur nafas dan kondisi tubuh10. Orang dapat melakukan dengan duduk ataupun berbaring di
tempat tidur secara santai dan rileks.11. Gunakan daya imajinasi12. Gunakan seluruh emosi
DAFTAR PUSTAKA
1. Jones, Richard Nelson. 2011. Teori dan Praktik Konseling dan Terapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
2. Komalasari, G. et al. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks3. Fauzan, Lutfi. 2009. Konseptual Tentang Desensitisasi Sistematisi. Online
http://lutfifauzan.wordpress.com/2009/08/09/kontrak-perilaku/ [accessed 16/11/2011]TOP
4. Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
5. Calvin S. Hall & Gardner Lidzey (editor A. Supratiknya). 2005. Teori-Teori Psiko Dinamik (Klinis). Jakarta : Kanisius
6. Chaplin, J.P. (terj. Kartini Kartono).2005. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada.
7. Hurlock, Elizabeth B. 1980. Developmental Phsychology. New Yuork : McGraw-Hill Book Company
8. Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.
9. Sumadi Suryabrata. 1984. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali.10. Syamsu Yusuf LN. 2003. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja..
Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
BAHAN PEMBELAJARAN DIKLAT PRAJABATAN GOL. III 73