102
i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S. Pd.) Oleh: Annisa Destyaningrum 23010-15-0108 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

i

KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF

AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S. Pd.)

Oleh:

Annisa Destyaningrum

23010-15-0108

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2019

Page 2: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

ii

Page 3: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

iii

KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF

AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S. Pd.)

Oleh:

Annisa Destyaningrum

23010-15-0108

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2019

Page 4: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

iv

Page 5: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

v

Page 6: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

vi

Page 7: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

vii

MOTTO

“Dari Syaddad Ibn Aus, dari Rasulullah saw.

Bersabda: orang cerdas adalah orang yang

merendahkan dirinya dan beramal untuk persiapan

sesudah mati”

(H.R. At-Tirmidzi)

Page 8: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Proses penyelesaian skripsi ini tidak

hanya kerja keras dan usaha penulis, namun kepada semua pihak yang telah

membantu hingga terselesaikannya skripsi ini. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua penulis, yaitu Ayahanda Muhamad Mustafid dan Ibunda Sri

Hariyanti. Yang telah merawat dengan kasih sayang, mendidik putrinya dengan

tulus dan ikhlas, memotivasi saya ketika saya sedang ngedown, memberikan

nasehat dan dukungan di setiap langkahku, serta selalu mendo’akan penulis

dalam setiap sujud dan doanya.

2. Kedua adikku yang selalu memberikan canda dan tawa kebahagiaan dalam setiap

lelahku, serta seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan

sehingga saya dapat sampai pada titik ini.

3. Kepada Abah Kyai Muhsoni dan Ibu Nyai Mir’atul serta para guru di pondok

Bina Insani yang tak kenal lelah untuk memberi motivasi kepada penulis sebelum

duduk di bangku kuliah.

4. Kepada Bapak Muh. Hafidz, M. Ag selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama bimbingan, meluangkan

waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, dan memotivasi penulis dengan

sabar dan ikhlas hingga sampai terselesainya skripsi ini.

Page 9: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

ix

5. Sahabatku alumni Pondok Pesantren Bina Insani yang selalu memberikan

motivasi kepadaku, dan selalu memberikan semangat dalam setiap langkah ku.

6. Sahabat seperjuangan khususnya Jurusan PAI angkatan 2015, terima kasih untuk

memori yang kita rajut setiap harinya, atas tawa yang setiap hari kita miliki, dan

atas solidaritas yang luar biasa. Sehingga masa kuliah selama 4 tahun ini menjadi

lebih berarti.

7. Sahabatku Lina Khunnatun Nuroniyah yang selalu penulis repotkan dalam

menyelesaikan skripsi ini dan selalu memotivasi saya ketika merasa lelah, Siti

Aprilyanti sahabat penulis dari awal masuk di bangku perkuliahan sampai

sekarang ini yang telah sabar mendampingi penulis, serta Laelah Nur Hidayah,

Utami Dwi Ningrum, Risalatul Mu’arifah, Indah Suyaningsih dan sahabat-

sahabat lainnya yang tidak dapat saya tulis satu-persatu.

8. Teman-teman PPL SMK NEGERI 2 SALATIGA khususnya kelas PAI (Fadhil,

Arini, Liana, Evi, Ida, Maya, Aisyah, Danang, A’am, Efendi, Dan Wifaq) yang

mendampingi penulis dalam pengalaman mengajar, dan kelompok KKN posko

94 (Utami, Azizah, Eni, Umi, Ir’addin, dan Edi) yang telah memberikan

pengalaman baru selama mengabdi di masyarakat yang luar biasa.

9. Dan Almamaterku tercinta IAIN Salatiga.

Page 10: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

x

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرمحن الرحيم

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur alhamdulillahi rabbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Aspek

Kecerdasan Spiritual Dalam Perspektif Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 78.

Tidak lupa Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Agung Muhammad SAW. Sebagai suri tauladan terbaik beserta para Sahabat-Nya

dan semua penganut-Nya hingga akhir nyaman.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena

itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

4. Bapak Muh. Hafidz, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, mencurahkan pikiran dan berbagi

ilmu bahkan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini

terselesaikan.

Page 11: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

xi

5. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang dengan

sabar membimbing dan mengarahkan untuk selalu meningkatkan hasil belajar

dari semester satu sampai ke titik ini.

6. Bapak dan ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan serta

karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah sehingga

penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

7. Bapak, ibu, keluarga dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan memberi

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga

hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya para pembaca pada

umumnya. Aamiin.

Salatiga, 10 Mei 2019

Penulis

Annisa Destyaningrum

NIM. 23010-15-0108

Page 12: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

xii

ABSTRAK

Destyaningrum, Annisa. 2019. Aspek Kecerdasan Spiritual Dalam Perspektif

Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 78 Tahun 2019. Skripsi, Salatiga: Jurusan

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muh. Hafidz, M. Ag.

Kata Kunci : Kecerdasan, Spiritual

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

penafsiran tentang kecerdasan spiritual yang terkandung dalam surat an-Nahl ayat 78

menurut beberapa ahli tafsir serta untuk mengetahui apa saja aspek kecerdasan

spiritual yang terkandung dalam surat an-Nahl ayat 78.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library

research). Analisis data menggunakan metode Tahlili. Sumber data dalam penelitian

ini berupa data yang diperoleh dari sumber-sumber literatur. Dan data tersebut dibagi

menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber yang diambil

dari al-Qur’an dan as-Sunnah, kitab-kitab Tafsir utamanya kitab tafsir surat an-Nahl,

sedangkan data sekunder adalah sumber data yang diambil dari buku-buku, jurnal,

dan tulisan lainnya berkaitan dengan tema yang dapat dijadikan referensi. Teknik

pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah berupa teknik

dokumentasi, mencari dan mengumpulkan data-data dari sumber primer maupun

sekunder.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) penafsiran tentang kecerdasan

spiritual yang terdapat dalam surat an-Nahl ayat 78 menurut beberapa ahli tafsir yaitu

salah satunya menurut tafsir Ibnu Katsir. Dalam tafsir ini dijelaskan bahwa Allah

SWT, menyebutkan karunia-Nya bahwa dengan penganugerahan tiga potensi seperti;

pendengaran, penglihatan dan hati manusia mampu melaksanakan penyembahan

kepada Tuhannya. Dengan akal itu manusia dapat membedakan di antara segala

sesuatu, mana yang bermanfaat dan mana yang berbahaya, dan dapat mendekatkan

diri melalui beribadah kepada Rabb nya tentang Allah mengeluarkan kamu dari perut

ibu mu dengan tidak mengetahui sesuatu apapun, kemudian Allah memberi kamu

pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur. (2) Aspek yang terkandung

dalam surat an-Nahl ayat 78 adalah (a). Aspek ruh; di dalam surat an-Nahl ayat 78

yang berbunyi ( لعلكم تشكرون)/ agar kamu bersyukur ini adalah perintah bersyukur

ada kaitannya dengan kecerdasan spiritual dalam aspek ruhani seseorang (b). Aspek

biologis; menjelaskan bahwa Allah mengeluarkan kamu dari perut ibu mu dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatupun (c). Aspek sosial; dalam perintah untuk

bersyukur dalam surat an-Nahl ini terdapat dalam aspek sosial.

Page 13: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN BERLOGO ii

HALAMAN LEMBAR LOGO iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN vi

MOTTO vii

PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR x

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 6

D. Kegunaan Penelitian 7

E. Metode Penelitian 7

F. Kajian Pustaka 9

G. Sistematika Penulisan 13

BAB II DESKRIPSI AYAT 15

A. Redaksi dan terjemah surat an-Nahl ayat 78 15

B. Gambaran umum surat an-Nahl ayat 78 14

C. Kosa-kata (mufrodat) 17

D. Isi kandungan surat an-Nahl ayat 78 21

1. Fitrah manusia 21

Page 14: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

xiv

2. Potensi manusia 23

3. Konsekuensi bersyukur 24

BAB III ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH 29

A. Asbabun Nuzul surat an-Nahl 29

B. Tema dan tujuan utama surat an-Nahl 32

C. Munasabah 34

1. Munasabah surat dengan surat 36

a. Hubungan surat an-Nahl dengan surat al-Hijr 36

b. Hubungan surat an-Nahl dengan surat al-Isra’ 38

2. Munasabah ayat dengan ayat 39

BAB IV Aspek kecerdasan Spiritual dalam perspektif al-Qur’an surat an-Nahl ayat

78 42

A. Aspek Kecerdasan Spiritual 42

B. Penafsiran tentang kecerdasan spiritual yang terdapat dalam surat an-

Nahl ayat 78 menurut beberapa ahli tafsir 44

C. Aspek kecerdasan yang terdapat dalam surat an-Nahl ayat 78 64

BAB V PENUTUP 71

A. KESIMPULAN 71

B. SARAN 74

DAFTAR PUSTAKA 76

RIWAYAT HIDUP PENULIS

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar SKK

2. Nota Pembimbing Skripsi

3. Lembar Konsultasi

4. Riwayat Hidup

Page 16: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa. Ia adalah kecerdasan

yang dapat membantu kita menyembuhkan dan membangun diri kita secara

utuh. Banyak sekali di antara kita yang saat ini menjalani hidup yang penuh

luka dan berantakan (Marshall, 2001:8).

Gambaran utuh kecerdasan manusia dapat dilengkapi dengan

perbincangan mengenai kecerdasan spiritual disingkat SQ. SQ yang saya

maksudkan adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan

makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita

dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai

tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan

yang lain. Bahkan, SQ adalah kecerdasan tertinggi kita yang berada di bagian

dalam diri kita, berhubungan dengan kearifan diluar ego atau pikiran sadar.

SQ adalah kesadaran yang dengannya kita tidak hanya mengakui nilai-nilai

yang ada, tetapi kita juga secara kreatif menemukan nilai-nilai yang baru

(Marshall, 2001: 3).

Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah “kecerdasan jiwa”. SQ adalah

kecerdasan yang membuat kita menjadi utuh, yang membuat kita bisa

mengintegrasikan berbagai fragmen kehidupan, aktifitas, dan keberadaan kita.

Page 17: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

2

SQ memungkinkan kita untuk mengetahui apa sesungguhnya diri kita dan

organisasi kita (Marshall, 2004: 180).

Secara etimologis, kecerdasan spiritual terdiri atas dua kata yaitu

kecerdasan dan spiritual. Kecerdasan dalam bahasa inggris disebut sebagai

intelligensi dan dalam bahasa arab adalah az-Zaka artinya pemahaman,

kecepatan, dan kesempurnaan sesuatu (Mudzakir, 2002: 318). Dalam kamus

besar bahasa Indonesia, kecerdasan berasal dari kata cerdas yang artinya

sempurnanya perkembangan akal dan budi untuk berfikir, mengerti atau tajam

pikiran. Kecerdasan sendiri diartikan sebagai perihal cerdas yakni

kesempurnaan perkembangan akal budi seperti kepandaian dan ketajaman

pikiran (Pengembangan Bahasa, 1995: 164).

Kecerdasan Spiritual itu merupakan sesuatu yang sangat berhubungan

dengan kesucian hati, dan perilaku hati, yang kemudian muncul dalam sikap

yang menjadikan pribadi menjadi lebih mudah mengambil hikmah dan

pelajaran dari setiap kejadian yang menjadikan diri menjadi lebih ikhlas dan

bijaksana dalam bersikap sehingga menjadi pribadi yang lebih bahagia.

Kecerdasan Spiritual itu menyangkut kemampuan seseorang dalam

memberikan makna terhadap hal-hal yang terjadi pada kehidupannya,

termasuk kemampuan seseorang untuk merasakan kebahagiaan dalam situasi

apapun. Ia dapat mengambil hikmah dari segala yang menimpanya yang dapat

digambarkan, mengetahui dengan jelas apa pengaruh tindakan dirinya

terhadap orang lain (Tasmara, 2001: 82).

Page 18: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

3

Beberapa peneliti menyebutkan bahwa suara hati bersumber dari

perasaan terdalam manusia dan pusat manusia berada. Suara hati bersumber

dari kekuatan yang paling kuat dari diri manusia, yaitu hati. Hati menjadi

elemen penting dalam kecerdasan spiritual, bahkan pekik kecerdasan spiritual

justru terletak pada suara hati nurani. Kebenaran sejati, sebenarnya lebih

terletak pada suara hati nurani yang menjadi pekik sejati SQ, karenanya SQ

menyingkap kebenaran sejati yang lebih seiring tersembunyi di tengah hidup

yang serba palsu. Kecerdasan spiritual mengajak dan bahkan membimbing

seseorang menjadi diri yang genuine, yang asli dan autentik yang karenanya

selalu mengalami harmoni illahi kehadirat Rabbi. Pengalaman harmoni

spiritual kehadirat Tuhan dicapai dan sekaligus dirasakan dengan

menggunakan apa yang dalam mistik spiritual disebut sebagai mata hati. SQ

menyelami semua itu sebagai mata hati, karena mata hati dapat menyingkap

kebenaran hakiki yang tak tampak oleh mata (Sukidi, 2002: 26).

Hal ini sejalan dengan penjelasan M. Quraish Shihab, bahwa

“kecerdasan spiritual melahirkan kemampuan untuk menemukan makna

hidup, serta memperhalus budi pekerti” (Shihab, 2005: 136).

Ary Ginanjar Agustian, menyebutkan bahwa kecerdasan spiritual

adalah kemampuan untuk member makna ibadah terhadap setiap perilaku dan

kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju

manusia yang seutuhnya dan memiliki pola pemikiran tauhid (integralistik)

serta berprinsip hanya karena Allah (Agustian, 2001: 57).

Page 19: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

4

Kecerdasan ini dilandasi oleh ketulusan, keikhlasan dan kebenaran

tanpa pamrih, yang sumber inspirasinya berasal dari Allah SWT. Dalam

psikologi ketuhanan, SQ kurang lebih nafsu al-Muthmainnah. Jiwa yang

damai dan tenang, yang bisa menjalin kontak spiritual dengan Ilahi Rabbi

(Sukidi, 2001: 139).

Seseorang dapat memberikan makna hidupnya dalam kapasitas apapun

yang dimilikinya. Seseorang tak perlu menunggu untuk mencapai kedudukan

atau pendidikan yang tinggi baru memberi makna kehidupannya, dengan kata

lain setiap orang berpeluang yang sama untuk memberi makna dalam

hidupnya apapun kapasitasnya. Seperti dikemukakan oleh Ary Ginanjar

Agustian, kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna

spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan serta mampu

menyenergikan IQ, EQ, SQ secara komprehensif (Agustian, 2006: 47).

Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an Surat As-Sajdah ayat : 9

قليل ف ئدة والبصاروال السمع لكم وجعل صلروحه من فيه ن فخ و ىه سو ث

ماتشكرون

Artinya :”Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam

(tubuh) nya ruh (ciptaan)-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,

penglihatan, dan perasaan; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (As-

Sajdah: 9). (DepagRI, Al-Qur’an dan terjemahnya: 661).

Ayat di atas menunjukkan bahwa pada hakikatnya manusia sudah

dibekali ruh ketuhanan, ditiupkan ruh ketika masih dalam kandungan.

Page 20: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

5

Kemudian ruh itu mengakui adanya Allah dan berjanji akan mengabdi

kepada-Nya. Selanjutnya disempurnakan bentuk tubuhnya, diberikan

pendengaran, penglihatan dan hati (perasaan).

Peniupan roh merupakan pertanda penting akan sisi spiritualitas

manusia, dan salah satu potensi penting dari bentuk spiritualitas itu adalah

kecerdasan (‘aql), yaitu kemampuan berfikir dan memahami yang dapat

menuntun manusia ke arah kehidupan yang lebih baik dalam koridor Tuhan

dan bersama dengan Tuhan (live in God and with God) (Iskandar, 2012: 38).

Islam mengajarkan, orang cerdas merupakan mereka yang mampu

mengapresiasi kehidupan itu sendiri, serta mencari tahu dan jawaban atas

berbagai persoalan kehidupan. Mereka itulah orang-orang yang berhasil

mengaktualkan kecerdasan spiritualnya secara optimal. Sehingga kecerdasan

yang dimilikinya membawa manfaat dalam kehidupan, dan itu sesuai dengan

konsep islam datang dibawa Rasulullah SAW. Sebagai rahmat seluruh alam

(Nataatmaja, 2002: 138).

Inti dari kecerdasan spiritual adalah pemahaman tentang kehadiran

manusia itu sendiri yang muaranya menjadi ma’rifat kepada Allah SWT.

Sementara dalam perspektif Islam, ma’rifat kepada Allah dinyatakan sebagai

puncaknya pengetahuan. Melalui ma’rifat manusia akan mengenal dirinya dan

dengan mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya (Mufron, 2013: 78).

Berbicara mengenai kecerdasan spiritual, yang mana kecerdasan

spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap

Page 21: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

6

perilaku dan kegiatan yang berprinsip hanya karena Allah. Tentu banyak

sekali kandungan al-Qur’an mengenai aspek kecerdasan spiritual. Oleh karena

itu untuk mengetahui betapa pentingnya pendidikan dalam aspek kecerdasan

yang dimiliki seseorang, dengan itu penulis memfokuskan pada aspek

kecerdasan spiritual dalam surat An-Nahl dan penafsiran surat menurut

beberapa ahli tafsir tertentu. Dari situlah penulis tertarik untuk mengkajinya

dalam judul “KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-

QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis

membatasi penelitian ini dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penafsiran kecerdasan spiritual yang terdapat dalam al-Qur’an

surat An-Nahl ayat 78 menurut beberapa ahli tafsir?

2. Apa saja aspek kecerdasan spiritual dalam perspektif al-Qur’an yang

terdapat dalam surat An-Nahl ayat 78.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penafsiran ahli tafsir terhadap kecerdasan

spiritual yang terkandung dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 78.

2. Untuk mengetahui apa saja aspek kecerdasan spriritual yang terkandung

dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 78.

Page 22: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

7

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah

1. Dalam penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah keilmuan

dalam studi tafsir.

2. Penelitian ini dapat dipergunakan oleh orang tua dalam mendidik anaknya

melalui berbagai cara dan metode yang sesuai dengan ajaran islam melalui

al-Qur’an.

3. Menambah wawasan terhadap aspek kecerdasan spiritual yang terkandung

dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 78

E. Metode Penelitian

Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa penelitian ini mengkaji tentang

penafsiran aspek kecerdasan spiritual dalam al-Qur’an surat an-Nahl. Jenis

penelitian yang dilakukan penulis adalah library research (kepustakaan) yaitu

kajiannya dilakukan dengan menelaah literatur atau penelitian yang

difokuskan pada bahan-bahan pustaka, berupa buku dan data-data tertulis

mengenai pembahasan yang berkaitan.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library

research), maka dari itu penulis perlu melakukan inventaris data baik

primer maupun sekunder, yang ada keterkaitannya dengan penelitian ini.

Data dalam penelitian ini berupa karya-karya tafsir, buku, artikel, jurnal

yang penulis jadikan referensi utama.

Page 23: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

8

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa data yang diperoleh dari

sumber-sumber literatur. Dan sumber data tersebut dibagi menjadi dua,

yaitu primer dan sekunder. Sumber primer yang dimaksud adalah sumber

yang diambil dari al-Qur’an dan as-Sunnah, Kitab-Kitab Tafsir, utamanya

kitab tafsir surat an-Nahl.

Sedangkan sumber data sekunder yang dimaksud adalah sumber data

yang berupa buku-buku, jurnal dan tulisan lainnya yang berkaitan dengan

tema tersebut yang dapat dijadikan referensi. Seperti: Buku yang berjudul

SQ: Memanfaatkan kecerdasan spiritual dalam berfikir integralistik dan

holistik untuk memaknai kehidupan, karya Danah Zohar dan Ian Marshall;

Buku yang berjudul Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan

Spiritual : Esq Berdasarkan 6 Rukun Iman Dan 5 Rukun Islam, karya Ary

Ginanjar Agustian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data yang penulis gunakan dalam penelitian ini

adalah berupa teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi maksudnya

adalah mencari dan mengumpulkan data-data dari sumber primer maupun

sumber sekunder yang kemudian dipilah-pilah dan dianalisis sesuai

penelitian. Untuk data primer menggunakan kitab atau buku Tafsir surat

an-Nahl ayat 78 seperti Kitab Tafsir Al-Maraghi, kitab Tafsir Al-Misbah

karya M. Quraish Shihab serta mengumpulkan data sekunder yang

Page 24: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

9

berkaitan dengan permasalahan. Setelah data semuanya terkumpul

selanjutkan dilakukan penelaahan dan penafsiran yang sesuai dari ayat

yang dijadikan objek penelitian. Sehingga dapat diperoleh bahan-bahan

dan sumber data yang diperlukan.

4. Analisis Data

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis data dengan menggunakan

metode Tafsir Tahlili, yaitu menafsirkan Al-Qur’an dengan menguraikan

secara detail kata demi kata, ayat demi ayat, dan surat demi surat dari awal

sampai akhir. yang telah diperoleh setelah dilakukannya pengumpulan

data dan penafsiran, sehingga diperoleh beberapa item terkait dengan hasil

penelitian, khususnya dalam pembahasan tentang aspek kecerdasan

spiritual yang terkandung dalam al-Qur’an surat an-Nahl.

Metode ini sangat penting perannya untuk membimbing umat ke jalan

yang benar sesuai dengan al-Qur’an. Hal itu karena metode ini membahas

ayat secara utuh dan mendalam berdasarkan suatu tema tertentu.

Disamping itu, metode ini sangat berperan dalam membentuk pemahaman

yang utuh terhadap ayat-ayat al-Qur’an serta menanggulangi

penyimpangan (Samsurrohman, 2014: 138).

F. Kajian Pustaka

Karya-karya mengenai kecerdasan spiritual telah banyak ditulis

dimulai dari tulisan buku-buku, jurnal, majalah, E-book, penelitian dan lain-

lain. Beberapa karya tersebut misalnya sebagai berikut:

Page 25: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

10

Skripsi yang berjudul Peran Keluarga Dalam Membentuk Karakter

Anak (Telaah Surat an-Nahl Ayat 78). Karya Muhammad Khoirul Anwar

Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga jurusan Pendidikan Agama Islam. Dalam

penelitian ini menjelaskan bahwa peran keluarga yang terkandung dalam surat

an-Nahl ayat 78 memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak,

dengan mengoptimalkan potensi pada anak yakni pendengaran, penglihatan,

dan hati.

Buku karya Danah Zohar dan Ian Marshall yang berjudul SQ:

Memanfaatkan kecerdasan spiritual dalam berfikir integralistik dan holistik

untuk memaknai kehidupan dalam karya ini dipaparkan bahwa kecerdasan

spiritual adalah kecerdasan jiwa. Ia adalah kecerdasan yang dapat membantu

kita menyembuhkan dan membangun diri kita secara utuh. Kemudian melalui

penggunaan kecerdasan spiritual kita secara lebih terlatih dan melalui

kejujuran serta keberanian diri yang dibutuhkan bagi pelatihannsemacam itu,

kita dapat berhubungan kembali dengan sumber dan makna terdalam didalam

diri kita (Marshall, 2001: 15).

Buku karya Sukidi yang berjudul rahasia sukses hidup bahagia,

kecerdasan spiritual, mengapa SQ lebih penting daripada IQ & SQ. Dalam

bukunya dijelaskan bahwa hidup bahagia menjadi tujuan hidup kita semua,

hamper tanpa kecuali. Bahwa kecerdasan spiritual membimbing kita untuk

meraih kebahagian hidup hakiki (sukidi, 2002: 103).

Page 26: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

11

Buku karya Ary Ginanjar Agustian dengan judulnya Rahasia sukses

membangun kecerdasan emosi dan spiritual : ESQ Berdasarkan 6 Rukun Iman

dan 5 Rukun Islam. Dalam karya ini konsep spiritualnya dihubungkan erat

dengan agama, khususnya iman. Disebutkan juga bahwa Tuhan menciptakan

roh dan sifat-sifatnya kedalam hati manusia. Atau dapat dikatakan bahwa

pengertian kecerdasan merupakan pola piker secara tauhidi, integralistik, serta

berprinsip hanya karena Allah (Agustian, 2001: 57).

Skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Telaah Al-

Qur’an Surah Al-Hujurat Ayat 13, Karya Yuliratini mahasiswa Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga. Dalam penelitian ini,

menjelaskan mengenai hakikat manusia diciptakan laki-laki dan perempuan,

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku tidak lain agar mereka saling mengenal

dan saling menghargai antara manusia, islam adalah agama yang mengajarkan

nilai-nilai yang universal dengan tujuan untuk memberikan rahmat bagi alam

semesta, (rahmatan lil’alamin) sehingga terdapat ayat-ayat al-Qur’an yang

mengajarkan tentang perdamaian, kasih saying, menghormati perbedaan, dan

lain sebagainya.

Skripsi yang berjudul Aspek Kecerdasan Spiritual (Telaah Surat

Luqman Ayat 12-19). Dalam penelitian ini, menjelaskan tentang aspek

kecerdasan spiritual yang terkandung dalam surat Luqman. Dan penafsiran

dalam surat Luqman melalui berbagai penafsiran ahli Tafsir yang menjelaskan

tentang aspek kecerdasan spiritual.

Page 27: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

12

Skripsi yang berjudul Kewajiban Bersyukur Terhadap Karunia Allah

Dalam Surat An-Nahl Ayat 78, karya Uswatun Khasanah mahasiswa Fakultas

Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadis. Dalam penelitian ini, menjelaskan tentang

signifikasi karunia Allah yang terkandung dalam surat An-Nahl ayat 78 dan

menjelaskan bagaimana manusia mensyukuri karunia atas nikmat yang telah

Allah berikan kepada nya. Dan dalam penulisan ini lebih memfokuskan

kepada bagaimana cara mensyukuri karunia yang telah dianugerahkan Allah

terhadap manusia.

Adapun skripsi ini, adalah membahas tentang aspek kecerdasan

spiritual yang terkandung dalam surat An-Nahl ayat 78. Penelitian ini lebih

diarahkan kepada pembahasan mengenai kecerdasan spiritual yang ada pada

surat tersebut, dan dikuatkan dengan beberapa penafsiran ahli tafsir. Dengan

itu penafsiran tentang aspek kecerdasan spiritual menurut beberapa ahli tafsir

dalam penelitian ini hanya sebagian dari penafsiran para ahli tafsir terhadap

ayat-ayat tentang kecerdasan spiritual yang menjadi pembahasan dalam

skripsi ini.

Dari penelusuran pustaka berupa karya-karya penulis dan landasan

diatas bahwa judul dengan tema aspek kecerdasan spiritual ini layak untuk

diteliti dan bersifat untuk memperluas wawasan dalam penafsiran surat An-

Nahl tentang aspek kecerdasan spiritual dan sebagai kajian lebih lanjut dari

penelitian sebelumnya.

Page 28: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

13

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan suatu cara menyusun dan

mengolah hasil penelitian dan data serta bahan-bahan yang disusun menurut

susunan tertentu, sehingga menghasilkan kerangka skripsi yang sistematis dan

mudah dipahami, sistematikanya disusun sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan pada bab ini berisikan tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, kajian

pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kompilasi Surat An-Nahl ayat 78 Pada bab ini berisikan

tentang redaksi dan terjemah surat, gambaran umum surat an-Nahl, Kosa-kata

surat an-Nahl ayat 78, isi kandungan yang terdapat dalam surat an-Nahl ayat

78.

BAB III Asbab an-Nuzul dan Munasabah surat an-Nahl ayat 78 pada

bab ini berisikan tentang sebab-sebab turunnya surat an-Nahl ayat 78 dan

hubungan antara surat an-Nahl dengan surat sebelum dan sesudahnya, dan

hubungan ayat sebelum dan sesudahnya ayat 78.

BAB IV Pembahasan pada bab ini membahas tentang penafsiran

kecerdasan spiritual yang terkandung dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 78

menurut beberapa ahli tafsir, dan membahas tentang aspek-aspek kecerdasan

spriritual dalam perspektif al-Qur’an yang terkandung dalam surat An-Nahl

ayat 78.

Page 29: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

14

BAB V Penutup Pada bab terakhir yaitu memaparkan tentang

kesimpulan dan saran atas pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian,

dan diteruskan dengan penutup serta daftar pustaka.

Page 30: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

15

BAB II

DESKRIPSI AYAT

A. Redaksi dan Terjemah Surat an-Nahl ayat 78

Adapun dalam sub bab ini berisikan tentang redaksi surat dan

terjemahan surat an-Nahl ayat 78:

اخرجكم من تكم لت علمون شي ئا بطون موالل وجعل ل كم السمع لامه روالفئدة تشكرون لعلكم لوالبص

Artinya:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan,

dan hati agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl: 78). (DepagRI, Al-Qur’an dan

terjemahnya: 413)

B. Gambaran Umum Surat an-Nahl ayat 78

Surah an-Nahl terdiri dari 128 ayat. Mayoritas ulama menilainya

Makkiyyah, yakni turun sebelum Nabi Muhammad saw berhijrah ke Madinah.

Ada juga yang mengecualikan beberapa ayat. Misalnya, ayat 126 dan dua ayat

berikutnya yang memerintahkan Nabi agar jangan membalas kejahatan

kecuali setimpal dengannya. Mereka menilai ayat-ayat ini turun setelah Nabi

saw berhijrah, tepatnya setelah terbunuhnya paman beliau, Hamzah ra.,

dengan sangat kejam dan memilukan pada tahun III Hijrah. Ketika itu, Nabi

saw bermaksud membalasnya dengan menewaskan 70 orang musyrik. Maka,

beliau ditegur. Ada lagi yang berpendapat, hanya awal ayat-ayat surah ini

Page 31: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

16

sampai ayat 41 yang Makkiyah, selebihnya sampai akhir surah adalah

Madaniyyah (Shihab, 2002: 517).

Surah ini dinamakan an-Nahl yang berarti lebah karena didalamnya

terdapat firman Allah SWT ayat 68 yang artinya, “Dan Tuhanmu

mewahyukan manfaat dan kenikmatan kepada lebah.” Lebah adalah makhluk

Allah yang banyak memberikan manfaat dan kenikmatan kepada manusia.

Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi

bermacam-macam penyakit manusia (Abdussabur, tt: 16).

Nama an-Nahl terambil dari kata nahl/ lebah yang disebut pada ayat 68

surah ini. Kata tersebut hanya ditemukan sekali dalam al-Qur’an, yakni pada

ayat tersebut. Ada juga ulama yang menamainya surah an-Ni’am karena

sekian banyak nikmat-nikmat Allah SWT, yang diuraikan disini, seperti

hujan, matahari, aneka buah dan tumbuhan, dan sekian banyak kenikmatan

lainnya (Shihab, 2012: 143).

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah lah yang berbuat dan berkuasa

penuh. Diantara dalil-dalil itu disebutkan penciptaan manusia dalam berbagai

perkembangannya (al-Maraghi, 1992: 209).

Allah menjadikan kalian mengetahui apa-apa yang tidak kalian

ketahui, setelah Dia mengeluarkan kalian dari dalam perut ibu. Kemudian

memberi kalian akal yang dengan itu kalian dapat memahami dan

membedakan antara yang baik dengan yang buruk, antara petunjuk dengan

kesesatan, dan antara yang salah dengan yang benar, menjadikan pendengaran

Page 32: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

17

bagi kalian yang dengan itu kalian dapat mendengar suara-suara, sehingga

sebagian kalian dapat memahami dari sebagian yang lain apa yang saling

kalian perbincang-kan, menjadikan penglihatan, yang dengan itu kalian dapat

melihat orang-orang, sehingga kalian dapat saling mengenal dan membedakan

antara sebagian dengan sebagian yang lain, dan menjadikan perkara-perkara

yang kalian butuhkan di dalam hidup, sehingga kalian dapat mengetahui jalan,

lalu kalian menempuhnya untuk berusaha mencari rezeki dan barang-barang,

agar kalian dapat memilih yang baik dan meninggalkannya yang buruk.

Demikian halnya dengan seluruh perlengkapan dan aspek kehidupan (al-

Maraghi, 1992: 211).

Dengan harapan kalian dapat bersyukur kepada-Nya dengan

menggunakan nikmat-nikmat-Nya dalam tujuannya yang untuk itu ia

diciptakan, dapat beribadah kepada-Nya, dan agar dengan setiap anggota

tubuh kalian melaksanakan ketaatan kepada-Nya (al-Maraghi, 1992: 211).

Firman-Nya di atas menunjuk kepada alat-alat pokok yang digunakan

guna meraih pengetahuan. Yang alat pokok pada objek yang bersifat material

adalah mata dan telinga, sedang pada objek yang bersifat immaterial adalah

akal dan hati. Dalam pandangan al-Qur’an ada wujud yang tidak tampak

betapapun tajamnya mata kepala atau pikiran. Banyak hal yang tidak dapat

terjangkau oleh indra bahkan oleh akal manusia. Yang dapat menangkapnya

hanyalah hati, melalui wahyu, ilham atau intuisi. Dari sini pula sehingga al-

Qur’an di samping menuntun dan mengarahkan pendengaran atau

Page 33: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

18

penglihatan, juga memerintahkan agar mengasah akal yakni daya pikir dan

mengasuh pula daya kalbu (Shihab, 2002: 304).

C. Kosa-kata (Mufrodat)

Untuk mempermudah pembaca memahami arti dari surat an-Nahl ayat

78, penulis memberikan kosa-kata (mufrodat) yang dengan ini dapat

mempermudah pembaca memahami arti perkata dalam ayat tersebut. Adapun

kosa-kata sebagai berikut:

Kata Akhraja ( اخرج) berasal dari kata kharaja ( خرج) yang artinya

“keluar” (ar-Raghib, 2017: 629). Sedangkan arti dari Akhraja sendiri adalah

mengeluarkan, sedangkan Kum ( كم) berkedudukan sebagai objek dari kata

Akhraja ( اخرج) dari dhamir Kum ( كم) bersifat umum (Zuhaili, tt: 509).

Kata ( بطون) adalah bentuk jamak nya dari kata yang asal بطن

maknanya adalah perut (ar-Raghib, 2017: 205).

Kemudian kata ummahaa tikum ( تكم ام berasal dari kata ,(امه

jama’nya امهات yang artinya ibu (Zaid, 1982: 65). Kemudian ketambahan

dhamir Kum ( كم) Menggunakan bentuk jama’ yang menunjukkan manusia

terlahir dari berbagai macam rahim, selain itu rangkaian kata ini juga

menunjukkan pada hakekatnya bahwa Allah-lah yang sebenarnya

Page 34: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

19

mengeluarkan manusia dari rahim ibunya, meskipun manusia tetap

mempunyai peran tetapi sebab awal adalah Allah (Zuhaili, tt: 509).

Kata laa ta’lamuuna syai’an (لت علمون شي ئا), kata ( ت علمون) dari kata

(ت علمون ) yang artinya mengetahui (Zaid, 1982: 359). Ta’lamuuna (علم )

memiliki arti mengetahui, susunan kata ini menjadi haal (kalimat perjelas)

dari akhrajakum, ini menunjukkan bahwa manusia ketika dilahirkan tidak

mengetahui sesuatu apapun, hal ini karena dalam redaksi terdapat La nafy

(Zuhaili, t.t: 509).

Kata syaian dibaca nasab karena menjadi maf’ul bih (objek).

mempunyai arti tidak mengetahui suatu apapun dijadikan oleh para pakar

sebagai bukti bahwa manusia lahir tanpa sedikit pengetahuan pun. Manusia,

kata mereka bagaikan kertas putih yang belum dibubuhi satu huruf pun

(Shihab, 2002: 305).

Kata ( جعل) merupakan kata yang berlaku umum pada seluruh fi’il

(kata kerja). Dalam surat an-Nahl ayat 78, kata ( جعل) diberlakukan seperti

kata اوجد (menciptakan), sehingga ia muta’addi (membutuhkan objek) pada

satu maf’ul (objek) (ar-Raghib, 2017: 398).

Page 35: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

20

Kata ( السمع) as-sam’/pendengaran bentuk jama’ dari kata ( سع) yang

artinya mendengar (Munawwir, 1984: 660). Dengan bentuk tunggal dan

menempatkannya sebelum kata ( ر al-abshar/penglihatan-penglihatan (البص

yang berbentuk jamak serta ( لفئدة ا ) al-af’idah/aneka hati yang juga

berbentuk jamak (Shihab, 2002: 303).

Menurut al-Fairuz Abadiy, istilah ( السمع) as-sama’ (pendengaran)

merujuk pada suatu potensi dan fungsi yang berhubungan dengan sarana fisik

telinga sebagai penangkap suara atau perkataan, sebagaimana didukung oleh

setidaknya enam ayat dalam lima surah al-Qur’an yang menggunakan kata

dihubungkan dengan kata uzun (telinga). Namun dalam al-Qur’an (السمع )

juga diindikasikan, bahwa pendengaran tidaklah semata dipahami sebagai

fungsi fisik telinga (al-Uzun), tetapi juga dipandang sebagai fungsi hati (qalb)

(Iskandar, 2012: 41).

Berdasarkan ayat dan tafsiran ini, maka istilah ( السمع) sebenarnya

mengandung arti yang lebih serius lagi, yaitu “memahami” (At-Tabariy, 1405.

152). Hal ini dikarenakan, bahwa pendengaran telinga saja tidak membawa

dampak dan implikasi apapun jika tidak ada unsure pemahaman dibalik

sesuatu yang telah di dengar (Iskandar, 2012: 41).

Page 36: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

21

Kata ( ر (بصر ) yang artinya “penglihatan” bentuk jama’ dari kata (البص

yang artinya “melihat” (Munawwir, 1984: 87). Pada ayat tersebut banyak

diartikan oleh umat muslim dengan penglihatan mata, namun sesungguhnya

itu merupakan isyarat akan penglihatan mata hati, pemahaman dan anggapan

(Shihab, 2002: 303).

Dalam Al-Qur’an sendiri terdapat tiga ayat dalam dua surah yang

menggunakan istilah ( ر yang secara langsung berhubungan dengan (البص

istilah ‘ain (mata). Namun dalam Al-Qur’an juga menyatakan bahwa manusia

dan jin yang digambarkan sebagai makhluk yang memiliki “mata” kepala

(lahum a’yun) dalam pengertian fisik. Ini berarti bahwa keberadaan mata yang

terpenting terletak pada fungsinya untuk melihat, yaitu memahami dan

mengerti sesuatu (Iskandar, 2012: 42).

Kata ( لفئدة ا ) al-af’idah bentuk jamak dari ( ف ؤاد) fuad, yaitu hati

yang disediakan Allah untuk pemahaman dan perbaikan badan (al-Maraghi,

1992: 209).

Kata ( لفئدة ا ) al-af’idah bentuk jamak dari kata ( ف ؤاد) fuad, yang

penulis terjemahkan dengan aneka hati guna menunjuk makna jamak itu. Kata

ini dipahami oleh banyak ulama dalam arti akal. Makna ini dapat diterima jika

Page 37: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

22

yang dimaksud dengannya adalah gabungan daya pikir dan daya kalbu, yang

menjadikan seseorang terikat sehingga tidak terjerumus dalam kesalahan dan

kedurhakaan. Dengan demikian tercakup dalam pengertiannya potensi meraih

ilham dan percikan cahaya ilahi (Shihab, 2002: 303).

Kata La’allakum Tasykuruun ( لعلكم تشكرون). Kata عل itu sendiri ل

artinya adalah keinginan yang besar dan berbelas kasihan. Sebagian ahli tafsir

menyebutkan bahwa kata tersebut berasal dari Allah ia bermakna keharusan

(ar-Raghib, 2017: 418).

Kata ( تشكرون) berasal dari kata ( شكر) yang artinya berterima kasih

(Munawwir, 1984: 734). Maka maksudnya adalah dengan harapan kalian

dapat bersyukur kepada-Nya dengan menggunakan nikmat-nikmat-Nya dalam

tujuannya yang untuk itu ia diciptakan, dapat beribadah kepada-Nya, dan agar

dengan setiap anggota tubuh kalian melaksanakan ketaatan kepada-Nya (al-

Maraghi, 1992: 211).

D. Isi kandungan surat an-Nahl ayat 78

Di dalam al-Qur’an, khususnya pada surat An-Nahl ayat 78 disebutkan

tentang kondisi awal manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berpengetahuan.

Namun Allah SWT telah melengkapi manusia dengan tiga perangkat penting

dalam mengakses pengetahuan, yaitu; pendengaran, penglihatan dan hati.

Karena ketiga perangkat tersebut dioptimal fungsinya untuk belajar, niscaya

Page 38: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

23

hasil pendidikan dapat lebih maksimal dalam durasi waktu yang tidak terlalu

panjang. Dengan demikian diharapkan akan muncul manusia-manusia yang

untuk siap menjalankan berbagai macam kewajiban yang telah dibebankan

kepada mereka di kehidupan dunia. Namun sebaliknya jika ketiga perangkat

tersebut digunakan untuk mengakses keburukan, maka dalam waktu yang

tidak lama pula akan muncul manusia yang rusak pikiran dan jiwanya dan ia

akan menyebarkan kerusakan pada lingkungan (Irfan, 2017: 62).

Adapun beberapa isi kandungan yang terdapat dalam surat An-Nahl

ayat 78 adalah sebagai berikut:

1. Fitrah Manusia

Dari segi bahasa, kata fitrah terambil dari akar al-fathr yang berarti

belahan, dan dari makna ini lahir makna-makna lain antara lain

“penciptaan atau kejadian”. Fitrah manusia adalah kejadiannya sejak

semula atau bawaan sejak lahirnya (Shihab, 1996: 374).

Fitrah dapat di artikan bahwa manusia sejak asal kejadiannya

membawa potensi beragama yang lurus, dan dipahami oleh para ulama

sebagai tauhid. Selanjutnya dipahami juga bahwa fitrah adalah bagian dari

khalq (penciptaan) Allah (Shihab, 1996: 375).

Manusia pada dasarnya diciptakan oleh Allah tanpa membawa

ilmu apapun melainkan dalam keadaan fitrah. Pernyataan tersebut

memiliki pengertian bahwa manusia dalam awal penciptaannya tidak

memiliki sedikitpun tentang pengetahuan, artinya pengetahuan yang

Page 39: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

24

didapatkan dari usaha manusiawinya. Hal ini ditunjukkan dalam surat an-

Nahl ayat 78 pada pembuka ayat yang berbunyi:

اخرجكم من تكم لت علمون شي ئا بطون موالل امه

Bahwa Allah mengeluarkan manusia dari perut ibu mereka dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun. Dan untuk mendapatkan ilmu

pengetahuan manusia perlu mengoptimalkan secara maksimal potensi-

potensi yang telah dibekalkan oleh Allah kepada mereka.

Dalam tafsir al-Misbah dijelaskan bahwa, firman Allah yang

berbunyi ( علمون شي ئالت ) / tidak mengetahui sesuatu apapun, dijadikan

oleh pakar sebagai bukti bahwa manusia lahir tanpa sedikit pengetahuan

pun. Manusia bagaikan kertas putih yang belum dibubuhi satu huruf pun.

Pendapat ini benar jika yang dimaksud dengan pengetahuan adalah

pengetahuan kasbiy, yakni pengetahuan yang diperoleh manusia melalui

upaya manusiawi. Tetapi akan meleset, jika menafikan segala macam

pengetahuan, karena manusia lahir membawa bekal fitrah kesucian yang

melekat pada diri sejak lahir, yakni fitrah yang menjadikannya

“mengetahui” bahwa Allah Maha Esa (Shihab, 2002: 305).

Peryataan manusia terlahir dalam keadaan fitrah, mengetahui

bahwa Allah itu Esa, mengaku Islam itu agama Allah, selaras dengan

firman Allah dalam surat az-Zariyat ayat 56. Di situ disebutkan bahwa

Page 40: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

25

agama Islam diciptakan oleh Allah sejajar dan sesuai proses fitah

penciptaan manusia dan tujuan tujuan hidup manusia di muka bumi.

Dalam firman-Nya yang berbunyi:

نس إل لي عبدون وماخلقت الن ول

“dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

supaya mereka menyembah kepada-Ku”. (Az-Zariyat: 56). (DepagRI,

Al-Qur’an dan terjemahnya: 862).

2. Potensi Manusia

Indera merupakan instrumen utama bagi manusia dalam

berprestasi, berperan yang begitu dalam untuk dapat memperoleh

pengetahuan yang sangat diperlukan. Dari indera-indera yang dimiliki

manusia mampu menemukan pengetahuan. Pada lanjutan ayat sebelumnya

yang berbunyi ( روالفئدة و جعل ل كم السمع والبص ), yang menjelaskan

bahwa setelah Allah SWT mengeluarkan manusia dari perut ibu mereka,

kemudian Allah menjadikan bagi mereka pendengaran, penglihatan-

penglihatan dan aneka hati, guna memperoleh ilmu pengetahuan

(Abdullah, 2007: 103).

Dalam tafsir milik M. Quraish Shihab yang berjudul Tafsir al-

Misbah menjelaskan bahwa mengenai penyebutan kata “pendengaran”

didahulukan dari pada “penglihatan”, dikarenakan memang ilmu

Page 41: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

26

kedokteran modern membuktikan bahwa indera pendengaran berfungsi

mendahului indera penglihatan (Shihab, 2002: 304).

3. Konsekuensi Syukur

Dalam kamus ilmu tasawuf, kata syukur diartikan dengan

membuka atau menyatakan. Artinya, membuka kenikmatan atau

menyatakan kenikmatan kepada orang lain dan menyebut kenikmatan

dengan lisan. Dan hakikat syukur adalah menggunakan nikmat Allah

untuk taat kepada-Nya dan tidak menggunakannya untuk berbuat maksiat

kepada Allah (Totok, 2005: 223).

Bersyukur lebih diwujudkan dalam bentuk perbuatan, sementara

pujian lebih diwujudkan oleh ucapan. Faktor memuji lebih umum dari

pada faktor bersyukur, tetapi bersyukur dan orangnya lebih umum dari

pada orang yang memuji. Maka apa yang dipujikan kepada Allah adalah

lebih umum dari pada apa yang disyukurkan kepada Allah (al-Qayyim,

2010: 255).

Terkait dengan surat an-Nahl ayat 78 pada bagian akhir surat yang

berbunyi ( لعلكم تشكرون), yang memiliki arti agar kalian semua

bersyuku, bahwa manusia setelah diberikan segala potensi yang

dibekalkan oleh Allah kepada mereka, diharapkan agar mereka mampu

bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya

berupa nikmat dikeluarkannya manusia dari perut ibu mereka dan telah

Page 42: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

27

diberikannya pendengaran, penglihatan, dan juga akal/ hati. Dan agar

mereka mampu bersyukur dengan menggunakan alat-alat tersebut sesuai

dengan tujuan Allah menganugerahkan kepada mereka (Shihab, 2002:

302).

Pelajaran ini terus berlanjut dalam memaparkan bukti-bukti ke-

Esaan Tuhan yang menjadi basis pembicaraan pada surah ini. Yakni,

keagungan dalam penciptaan, derasnya curahan nikmat dan kekuasaan

ilmu Allah yang meliputi segala. Tema-tema yang dibicarakan dalam

pelajaran ini meliputi berbagai macam rahasia gaib Allah yang ada di

langit dan di bumi, serta pada diri manusia dan alam semesta (Quthb,

2003: 199).

Gaibnya alam rahim. Allah jualah yang mengeluarkan janin dari

gaibnya rahim ini, dalam kondisi ia tidak mengetahui apa-apa. Kemudian

Allah memberi kenikmatan kepada manusia berupa pendengaran,

penglihatan, dan hati agar mereka mau mensyukuri nikmat-Nya (Quthb,

2003: 199).

Adapun isi kandungan sebagai berikut:

1. Manusia dilahirkan tanpa pengetahuan sedikitpun, meskipun demikian

manusia tetap membawa fitrah kesucian yang melekat sejak lahir.

Yaitu, fitrah yang menjadikannya mengetahui bahwa Allah Maha Ea.

2. Allah SWT dengan kekuasaan-Nya mengeluarkan bayi manusia

melalui proses kelahiran oleh ibu yang telah mengandungnya.

Page 43: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

28

3. Kesempurnaan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah diberi

pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.

4. Dengan kesempurnaan organ tubuh yang Allah berikan, kita dapat

gunakan untuk menyembah dan mengabdi kepada Allah SWT.

Page 44: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

29

BAB III

ASBABUN NUZUL DAN MUNASABAH

A. Asbabun Nuzul Surat An-Nahl

Al-Qur’an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia kea

rah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas

kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya.

Juga memberitahukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sekarang

serta berita-berita yang akan datang. Sebagian besar al-Qur’an pada mulanya

diturunkan untuk tujuan umum ini, tetapi kehidupan para sahabat bersama

Rasulullah telah menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi

di antara mereka peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah

atau masih kabur bagi mereka. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah

untuk mengetahui hukum Islam mengenai hal itu. Maka al-Qur’an turun untuk

peristiwa khusus tadi atau untuk pertanyaan yang muncul itu. Hal seperti

itulah yang dinamakan asbab an-nuzul (al-Qattan, 2007: 106).

Asbab an-Nuzul secara etimologi terdiri dari kata asbab dan an-nuzul.

Asbab dapat berarti يتوصل الى غيره sesuatu yang menyampaikan) كل شيئ

kepada sesuatu yang lain), حبلال (tali, tambang) (Ibnu, t.t: 100-101), sedang an-

nuzul artiya (menempati tempat mereka) (Ibnu, t.t: 237).

Secara terminologi menurut Az-Zarqani dalam bukunya Manaahil al-

‘Urfan Fi ‘Ulum Al-Qur’an, pengertian asbab an-nuzul adalah sesuatu yang

Page 45: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

30

menyebabkan satu ayat atau beberapa ayat diturunkan untuk membicarakan

sebab atau menjelaskan hukum sebab tersebut pada masa terjadinya sebab itu

(Az-Zarqani, 2001: 95).

Asbabun al-nuzul secara bahasa terdiri dari dua kata asbab dan nuzul,

asbab bentuk jama’ dari sabab yang berarti sebab, sedangkan kata nuzul

berasal dari akar kata nazala-yanzilu-nuzulan yang artinya turun, menurunkan

sesuatu (Budiharjo, 2012: 21). Kata asbab merupakan jamak taksir dari sabab

yang artinya “sebab”, menurut istilah lisan dapat diartikan saluran, yaitu

segala sesuatu yang menghubungkan satu benda ke benda lainnya (effendi,

2014: 77).

Menurut Az-Zarqani tidak semua ayat atau beberapa ayat mempunyai

asbab an-nuzul, diantaranya ayat yang berbicara mengenai kejadian atau

keadaan yang telah lampau dan akan datang, semisal kisah nabi-nabi dan umat

terdahulu dan juga kejadian tentang as-saa’ah (kiamat) dan yang berhubungan

dengannya. Ayat-ayat seperti ini banyak terdapat dalam al-Qur’an al-Karim

(Az-Zarqani, 2001: 97).

Seperti halnya dalam surat an-Nahl sendiri yang penulis teliti, penulis

tidak dapat menemukan asbabun nuzul mengenai ayat 78, tetapi penulis

menemukan asbabun nuzul ayat 75.

Sebab turunnya ayat 75, Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas

mengenai firman-Nya, “Allah member perumpamaan seorang hamba sahaya

di bawah kekuasaan orang lain,” ia berkata, “ayat tersebut turun mengenai

Page 46: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

31

seorang lelaki Quraisy dan budak sahayanya, dan mengenai firman-Nya, “dua

orang laki-laki, yang seorang bisa,” (Surat an-Nahl: 76) (Imam, 2017: 255).

”ayat ini turun tentang Utsman bin Affan dengan seorang bekas budaknya

yang membenci Islam serta melarangnya bersedekah dan berbuat kebajikan.

Maka, turunlah ayat ini tentang keduanya (As-Suyuthi, 2008: 331).

Ayat ke-75 diturunkan sebagai perumpamaan perbedaan nyata antara

kaum Quraisy yang bebas berbuat sekehendak hatinya dengan hamba sahaya

yang dimilikinya, yang serba terikat. Ayat ini diturunkan sebagai bantahan

terhadap anggapan orang-orang kafir yang nyamakan Allah dengan berhala

yang mereka sembah. Sedang ayat ke-76 diturunkan sebagai perumpamaan

antara Utsman bin Affan dengan budaknya. Yakni budak yang enggan masuk

Islam. Malah ia membenci Islam dan menghalangi Utsman bersedekah serta

melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar. Ayat ini menegaskan, bahwa antara

dua orang tersebut sangat jauh sekali perbedaannya (Mujab, 1989: 255).

Surat an-Nahl terdiri dari 128 ayat. Banyak ulama menilainya

Makiyyah, yakni turun sebelum Nabi Muhammad SAW, berhijrah ke

Madinah. Ada juga yang mengecualikan beberapa ayat, misalnya ayat-ayat

yang berbicara tentang hijrah dan ayat 126 beserta dua ayat berikutnya yang

memerintahkan, Nabi SAW, agar jangan membalas kejahatan kecuali setimpal

dengannya. Mereka menilai ayat-ayat itu turun setelah Nabi SAW, berhijrah

tepatnya setelah terbunuhnya paman beliau, Hamzah ra., dengan syarat kejam

dan memilukan yang terjadi pada tahun ketiga Hijrah (Shihab, 2010: 16).

Page 47: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

32

Ketika itu Nabi SAW, bermaksud membalasnya dengan menewaskan

70 orang musyrik. Maka beliau ditegur. Ada lagi yang berpendapat, hanya

awal ayat-ayat surah ini sampai ayat 41 Makiyyah, selebihnya sampai akhir

surah adalah Madaniyyah (Shihab, 2002: 517).

Nama an-Nahl terambil dari kata Nahl/ lebah yang disebut pada ayat

68 surah ini. Kata tersebut hanya ditemukan sekali dalam al-Qur’an, yakni

pada ayat tersebut. Ada juga ulama yang menamainya surah an-Ni’am karena

sekian banyak nikmat-nikmat Allah yang diuraikan di sini, seperti hujan,

matahari, aneka buah dan tumbuhan, dan sekian banyak kenikmatan lainnya

(Shihab, 2010: 16).

Surat an-Nahl mengandung keterangan tentang sifat-sifat orang

musyrikin, dan tingkah laku mereka, serta tantangan mereka terhadap

kebenaran hari kiamat dan kerasulan Muhammad SAW, kemudian Allah

SWT menyebutnya peringatan-peringatan-Nya kepada mereka dan azab yang

mereka alami sebagai akibat dari sifat dan perbuatan mereka itu. Dalam surat

ini, Allah menunjukkan bukti-bukti ke-Esaan Allah seraya memaparkan

nikmat yang diberikan-Nya kepada hamba-Nya. Dan surat ini memuat juga

hukum-hukum dan ajaran-ajaran tentang akhlak (Depag RI, 1967: 422).

B. Tema dan Tujuan Utama Surah an-Nahl

Kandungan surah ini sangat padat. Temanya bermacam-macam,

namun tidak keluar dari tema surah-surah yang turun sebelum hijrah Nabi

SAW., yakni tentang ketuhanan, wahyu, dan kebangkitan, disertai dengan

Page 48: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

33

beberapa persoalan yang berkaitan dengan tema-tema pokok itu, seperti uraian

tentang:

1. Ke-Esaan Allah yang menghubungkan antara agama Nabi Ibrahim as, dan

agama Nabi Muhammad SAW.

2. Kehendak Allah dan kehendak manusia dalam konteks iman dan kufur,

hidayah dan kesesatan.

3. Fungsi Rasul dan Sunatullah dalam menghendaki para pembakang.

4. Soal penghalang dan pengharam.

5. Soal hijrah dan ujian yang dihadapi kaum Muslim.

6. Soal interaksi sosial, seperti keadilan, ihsan, infak, menepati janji, dan

lain-lain. Persoalan-persoalan itu dipaparkan sambil mengaitkannya

dengan alam raya serta fenomenanya yang bermacam-macam (Shihab,

2010: 16).

Dapat disimpulkan dalam surah ini bertujuan membuktikan

kesempurnaan kuasa Allah dan leluasa ilmu-Nya. Bahwa yang berwewenang

penuh menetapkan agama adalah Allah semata. Dia bebas bertindak sesuai

kehendak-Nya lagi tidak disentuh oleh sedikit kekurangan pun. Dengan

demikian, manusia seharusnya menerima tuntunan-Nya dan menyadari bahwa

itulah kebahagiaan yang harus di tempuhnya (Shihab, 2010: 16).

Thabathaba’i menyimpulkan tujuan utama surah ini adalah

penyampaian tentang dekatnya ketetapan Allah yaitu kemenangan agama

yang haq. Ini menurutnya dijelaskan dengan menguraikan bahwa Allah SWT,

Page 49: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

34

adalah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib disembah karena Dia yang

mengatur alam raya. Penciptaan adalah hasil perbuatan-Nya dan semua

nikmat bersumber dari-Nya, tidak satu pu dari hal-hal tersebut yang

bersumber dari selain-Nya. Karena itu, hanya Allah yang wajib disembah

tidak satu pun selain-Nya. Di samping itu, surah ini juga menjelaskan bahwa

menetapkan agama adalah wewenang Allah SWT, dan dengan demikian,

agama harus bersumber dari-Nya tidak dari selain-Nya (Shihab, 2002: 518).

Al-Biqa’i sebagaimana kebiasaannya menjadikan nama surah sebagai

petunjuk tentang tema utamanya. Dari sini, ulama abad VIII H itu berpendapat

bahwa tujuan pokok dan tema utama surah an-Nahl adalah membuktikan

kesempurnaan kuasa Allah dan kekuasaan ilmu-Nya, dan bahwa Dia bebas

bertindak sesuai kehendak-Nya lagi tidak disentuh oleh sedikit kekurangan

pun. Yang paling menunjukkan makna ini adalah sifat dan keadaan an-Nahl

yakni, “lebah” yang sungguh menunjukkan pemahaman yang dalam serta

keserasian yang mengagumkan antara lain dalam membuat sarangnya.

Demikian juga dengan pemeliharaannya dan banyak lagi yang lain seperti

keanekaragaman warna madu yang dihasilkannya serta khasiat madu itu

sebagai obat padahal sumber makanan lebah adalah kembang dan buah-

buahan yang bermanfaat dan juga yang berbahaya (Shihab, 2002: 518).

C. Munasabah

Al-Qur’an memiliki kemukjizatan berupa hubungan antara bagian-

bagiannya. Setiap surah memiliki hubungan dengan surah sebelumnya atau

Page 50: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

35

sesudahnya, demikian pula setiap ayat berkaitan dengan ayat sebelumnya dan

setelahnya. Keterkaitan, hubungan, dan kesatuan ini terdapat dalam makna

dan tema, sehingga terjadi penyempurnaan antara satu tema dengan tema

lainnya. Rif’an Fauzi menegaskan, semua itu terjadi lebih dari satu tema

dalam satu ayat atau surat (Fauzi, 1986: 5-6).

Kata Munasabah berasal dari kata ( مناسبة - يناسب (ناسب -

merupakan bentuk tsulasi mujaradnya ناسب yang berarti hubungan sesuatu

dengan sesuatu yang lain, munasabah berarti muqorobah atau kedekatan dan

kemiripan. Dengan demikian munasabah menurut istilah ialah adanya

kecocokan, kepantasan dan keserasian antara ayat dengan ayat, antara surat

dengan surat (Budiharjo, 2012: 39).

Pemahaman mengenai munasabah sangat penting dalam menafsirkan

al-Qur’an. Manna al-Qaththan menyebutkan munasabah memiliki fungsi

untuk menguak kekuasaan makna dan kemu’jizatan al-Qur’an dalam segi

balaghah. Ilmu Munasabah adalah menerangkan korelasi atau hubungan

antara suatu ayat dengan ayat yang lain, surat sebelum dan surat sesudahnya,

baik yang di belakangnya maupun yang ada di mukanya (al-Qaththan, 1997:

76).

Adapun munasabah yang akan penulis jelaskan adalah hubungan

antara surat (النحل) dengan surat sebelumnya (الحجر), dan hubungan antara

Page 51: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

36

surat (النحل) dengan surat sesudahnya (االسراء). Serta hubungan antara surat

an-Nahl ayat 77-78.

1. Munasabah surat dengan surat

Rosihon Anwar merujuk pada beberapa pendapat ulama’

menyebutkan bentuk-bentuk munasabah al-Qur’an. Seperti; munasabah

antar surat dengan surat sebelumnya, berfungsi untuk menerangkan dan

menyempurnakan ungkapan pada surat sebelumnya (Anwar, 2001: 136).

Berikut penjelasannya:

a. Hubungan Surat an-Nahl dengan Surat al-Hijr

Hubungan surat an-Nahl dengan surat al-Hijr sebagaimana

umumnya surat-surat yang turun di Mekah sebelum hijrah berisi soal-

soal ketauhidan, kerasulan dan hari kiamat, begitu pula lah kedua surat

ini (Depag RI, 1967: 400).

Dalam ayat terdahulu Allah berfirman:

ف وربك لنسئ لن هم اجعي

“Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka

semua.” (al-Hijr, 15: 92).

Firman ini menunjukkan kepada pengumpulan mereka pada

hari kiamat dan penanyaan mereka tentang apa yang telah mereka

Page 52: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

37

perbuat di dunia (al-Maraghi, 1987: 87). Kemudian di dalam surat an-

Nahl, Allah berfirman:

هللا اتى امر

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah.” (an-Nahl, 16: 1).

Selain itu, Allah berfirman di dalam akhir surat al-Hijr:

بك حت يتيك اليقي ر واعبد

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang

diyakini (ajal).” (al-Hijr, 15: 99).

Firman ini sangat sesuai dengan firman-Nya pada ayat pertama

surat an-Nahl:

هللا اتى امر

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah.” (an-Nahl, 16: 1).

Pada bagian akhir surat al-Hijr (ayat 92, 93), Allah telah

menyatakan bahwa manusia akan dimintai pertanggung jawabannya

pada hari kiamat terhadap apa yang telah dikerjakannya di dunia ini,

maka pada awal surat an-Nahl, Allah menegaskan kepastian datangnya

hari kiamat itu, dan pada ayat 93 surat an-Nahl ditegaskan lagi

pertanggung jawab manusia itu (Depag RI, 1967: 400).

Page 53: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

38

Pada bagian pertama surat al-Hijr, Allah menerangkan tentang

kebenaran al-Qur’an serta jaminan-Nya untuk memeliharanya, sedang

dalam surat an-Nahl terdapat ancaman-ancaman terhadap mereka yang

mendustakan al-Qur’an itu (Depag RI, 1967: 400).

b. Hubungan Surat an-Nahl dengan Surat al-Isra

Menurut pendapat as-Suyuthi yang menyatakan bahwa “Surah

yang terdahulu merupakan pengantar bagi surah sesudahnya”, berarti

surah an-Nahl ini adalah pengantar bagi surah al-Isra’. Lebih dipilih

Allah untuk melukiskan keajaiban ciptaan-Nya agar menjadi pengantar

keajaiban perbuatan-Nya dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi

Muhammad SAW, yang dijelaskan oleh surah berikutnya. Nabi

Muhammad adalah manusia seutuhnya. Lebih dipilih untuk menjadi

pengantar uraian yang berkaitan dengan manusia seutuhnya karena

seorang mukmin, atau katakanlah manusia yang utuh diibaratkan oleh

Rasul SAW, bagaikan “lebah”: tidak makan kecuali yang baik dan

indah seperti kembang-kembang tidak menghasilkan kecuali yang baik

dan bermanfaat seperti madu yang merupakan minuman dan obat bagi

aneka penyakit, tidak hinggap di tempat yag kotor, tidak mengganggu

kecuali yang mengganggunya dan jika menyengat sengatannya pun

menjadi obat (Shihab, 2002: 519).

Dalam surat an-Nahl ini, Allah menjelaskan perselisihan

orang-orang Yahudi tentang hari Sabtu, kemudian di surat al-Isra’

Page 54: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

39

dijelaskan syariat orang Yahudi yang ditetapkan bagi mereka didalam

Taurat. Sesudah Allah SWT menganjurkan kepada Nabi Muhammad

SAW dalam surat an-Nahl agar bersabar dan melarang beliau agar

jangan berduka cita atau berkecil hati disebabkan tipu daya orang-

orang musyrikin, maka di surat al-Isra’ Allah menerangkan kemuliaan

Nabi Muhammad SAW serta martabatnya yang tinggi dihadapan Allah

SWT (Depag RI, 1967: 422).

Dalam surat an-Nahl ini Allah menerangkan bermacam-macam

nikmat-Nya, disamping itu Allah menerangkan bahwa kebanyakan

manusia tidak mensyukuri nikmat itu, kemudian dalam surat al-Isra’

disebut lagi nikmat-nikmat yang lebih besar yang diberikan kepada

Bani Israil yang mereka tidak mensyukurinya, malah mereka berbuat

kerusakan dimuka bumi (Depag RI, 1967: 422).

Dalam surat an-Nahl Allah mengatakan, bahwa air madu yang

keluar dari lebah merupakan minuman yang mengandung obat bagi

manusia, maka dalam surat al-Isra’ diterangkan bahwa al-Qur’an pun

mengandung juga obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman

(Depag RI, 1967: 422).

2. Munasabah ayat dengan ayat

Dalam ayat-ayat yang lalu, Allah mengumpamakan diri-Nya

dengan orang yang menyuruh melakukan keadilan dan dia sendiri berada

di atas jalan yang lurus. Tidak mungkin orang itu dapat melakukan hal

Page 55: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

40

tersebut, kecuali jika dia seorang yang sempurna ilmu dan kekuasaannya

(al-Maraghi, 1987: 209).

Sedangkan dalam surat an-Nahl ayat 78 ini menjelaskan contoh

sederhana dalam kehidupan manusia yang tidak dapat terjangkau oleh akal

pikiran manusia, yakni kelahiran manusia. Persoalan ini adalah ghoib

yang dekat, tetapi sangat jauh dan sulit untuk menjangkaunya. Memang

boleh jadi manusia dapat melihat tahap-tahap pertumbuhan janin, tetapi

manusia tidak dapat mengetahui bagaimana hal tersebut terjadi, karena

rahasianya merupakan rahasia kehidupan (Quthb, 1992: 200).

Di sisi lain, ayat ini sangat erat keterkaitannya dengan ayat

sebelumnya yang menjelaskan tentang kepemilikan Allah terhadap hal

ghaib dan tentang kegaiban hari kiamat. Ayat ini dapat juga dihubungkan

dengan ayat lalu dengan menyatakan bahwa uraiannya merupakan salah

satu bukti kekuasaan Allah yang mampu menghidupkan kembali siapa

yang meninggal dunia serta kebangkitan manusia pada hari kiamat

(Shihab, 2002: 303).

ت غيب ولل و رب هو او البصر كلمح ال الساعة ماامر و قلوالرض السم قلاق

قدي ر شيء كل عل ى الل ان Artinya:“Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di

langit dan di bumi, tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan

Page 56: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

41

seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah

Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Q.S An-Nahl: 77).

Setelah Allah menyebutkan tentang ilmu dan limpahan anugerah-

Nya kepada manusia, kemudian pada ayat selanjutnya Allah menjelaskan

bukti tanda-tanda kekuasaan Allah. Penekanan ayat ini bukan pada

anugerah-Nya tetapi pada pembuktian jika kekuasaan hanya dalam

genggaman tangan Allah semata. Kalau pada surat an-Nahl ayat 78

bertujuan mengingatkan manusia dengan limpahan anugerah-Nya, dan

bukan kepada selain Dia manusia bersyukur. Maka pada ayat selanjutnya

merupakan teguran keras bagi orang-orang musyrik untuk berfikir tentang

bukti tanda-tanda kekuasaan Allah (Shihab, 2002: 305).

Uraian ayat ini merupakan salah satu bukti kuasa Allah SWT,

setelah ayat yang lalu menyinggung tentang ilmu dan anugerah-Nya, yaitu

alat-alat untuk memperoleh pengetahuan. Karena itu, agaknya sehingga

ayat ini tidak dimulai dengan kata dan karena ayat yang lalu berbicara

tentang limpahan anugerah Ilahi kepada manusia, sedang penekanan ayat

ini bukan anugerah-Nya tetapi pada pembuktian betapa kekuasaan hanya

dalam genggaman tangan Allah semata (Shihab, 2002: 306).

Page 57: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

42

BAB IV

ANALISIS KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF

AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78

A. Aspek Kecerdasan Spiritual

Islam mengajarkan, orang cerdas merupakan mereka yang mampu

mengapresiasikan kehidupan itu sendiri, serta mencari tahu dan jawaban atas

berbagai persoalan kehidupan. Mereka itulah orang-orang yang berhasil

mengaktualkan kecerdasan spiritualnya secara optimal. Sehingga kecerdasan

yang dimilikinya membawa manfaat dalam kehidupan, dan itu sesuai dengan

konsep Islam datang dibawa Rasulullah SAW (Suharsono, 2004: 137-138).

Kecerdasan ini dilandasi oleh ketulusan, keikhlasan dan kebenaran

tanpa pamrih, yang sumber inspirasinya berasal dari Allah SWT. Dalam

psikologi ketuhanan, SQ kurang lebih nafsu al-muthmainnah, jiwa yang

damai dan tenang, yang bisa menjalin kontak spiritual dengan Ilahi Rabbi

(Sukidi, 2001: 139).

Pikiran adalah tindakan mental. Sehat fikiran berarti sehat pula mental

seseorang. Belakangan sejumlah psikologi mulai menyadari pentingnya

memasukkan aspek agama dalam kecerdasan spiritual. Mereka juga

mengisyaratkan peranan penting yang dilakukan iman dalam memberikan

kedamaian dan ketenangan dalam jiwa. Ada beberapa indikator tentang

kesehatan jiwa sebagai berikut:

Page 58: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

43

1. Aspek ruh

Aspek ruhani merupakan aspek yang berkaitan dengan jiwa

seseorang ataupun hati nurani. Mengaplikasikan rukun Iman, selalu

merasakan kedekatan dengan Allah, memenuhi kebutuhan-kebutuhan

dengan sesuatu yang halal, selalu berdzikir kepada Allah seperti

melaksanakan perintah Allah dengan ibadah. Beribadah dapat menghapus

dosa dan membangkitkan harapan dan ampunan Allah dalam diri manusia.

Selain itu, beribadah juga menguatkan harapan masuk surga serta

menimbulkan kedamaian dan ketenangan (Najati, 2006: 4).

2. Aspek biologis

Aspek biologis berkaitan dengan kesehatan seseorang. Terbebas

dari penyakit, tidak cacat, membentuk konsep positif terhadap fisik,

menjaga kesehatan, tidak membebani fisik kecuali batas kemampuannya

(Najati, 2006: 5).

3. Aspek sosial

Manusia adalah makhluk sosial, ia hidup dalam masyarakat yang

individu-individunya diikat oleh hubungan yang beragam: hati. Sosial

ekonomi, dan lain-lain. Sejak lahir, seorang anak hidup dalam lingkungan

keluarga yang diikat oleh perasaan cinta, kasih sayang, jujur, ikhlas dan

dia merasakan kebahagiaan di antara mereka (Najati, 2006: 5).

Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap manusia

memiliki kecerdasan. Seberapa besar kita mengasah kecerdasan yang kita

Page 59: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

44

miliki, maka kecerdasan itu akan terus bertambah. Kecerdasan spiritual itu

menyangkut kemampuan seseorang dalam memberikan makna terhadap hal-

hal yang terjadi pada kehidupannya. Kecerdasan spiritual ini bersumber dari

hati, perasaan terdalam yang di miliki manusia. Bahkan, kecerdasan spiritual

ini mengajak dan membimbing untuk selalu mendekat kepada Rabb nya.

B. Penafsiran Tentang Kecerdasan Spiritual Yang Terkandung Dalam

Surat An-Nahl Ayat 78 Menurut Beberapa Ahli Tafsir

Untuk memenuhi tujuan dari penelitian, maka pada sub Bab ini akan

dijelaskan mengenai penafsiran tentang kecerdasan spiritual dalam surat an-

Nahl ayat 78 menurut beberapa tafsir adalah sebagai berikut:

1. Tafsir Al-Misbah

اخرجكم تكم لت علمون شي ئا بطون ممنوالل وجعل ل كم السمع لامه روالفئدة تشكرون لعلكم لوالبص

Artinya:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan,

dan hati agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl: 78). (DepagRI, Al-Qur’an dan

terjemahnya: 413)

Ayat ini menyatakan, dan sebagaimana Allah mengeluarkan kamu

berdasar kuasa dan ilmu-Nya dari perut ibu-ibu kamu sedang tadinya kamu

tidak wujud, demikian juga dia dapat mengeluarkan kamu kembali. Ketika dia

mengeluarkan kamu dari perut ibu-ibu kamu, kamu semua dalam keadaan

tidak mengetahui sesuatupun yang ada di sekeliling kamu dan Dia menjadikan

kamu pendengaran, penglihatan-penglihatan, dan aneka hati sebagai bekal dan

Page 60: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

45

alat-alat untuk meraih pengetahuan agar kamu bersyukur dengan

menggunakan alat-alat tersebut sesuai dengan tujuan Allah menganugerahkan

kepada kamu (Al-Ta’dib, 2017: 181).

Ayat di atas menggunakan kata ( السمع) as-sam’/ pendengaran dengan

bentuk tunggal dan menempatkannya sebelum kata ( ر /al-abshar (البص

penglihatan-penglihatan yang berbentuk jama’ serta ( الفئدة) al-af’idah/

aneka hati yang juga berbentuk jama’ (Shihab, 2002: 303).

Kata al-af’idah adalah bentuk jama’ dari kata ( ؤاد ف ) fu’ad yang

diartikan sebagai aneka hati guna merujuk makna jama’ itu. Kata ini banyak

dipahami banyak ulama dalam arti akal. Makna dapat diterima jika yang

dimaksud dengannya adalah hubungan daya pikir dan daya kalbu, yang

menjadikan seseorang terikat sehingga tidak terjerumus dalam kesalahan dan

kedurhakaan. Dengan kata lain, tercakup dalam pengertiannya potensi meraih

ilham dan percikan cahaya illahi (Shihab, 2002: 303).

Menurut Shihab, dalam surat an-Nahl ayat 78 yang menjelaskan

tentang alat-alat pokok atau potensi diri manusia yang menggunakan guna

meraih pengetahuan. Alat pokok pada objek yang bersifat material adalah

mata dan telinga, sedangkan pada objek yang bersifat immaterial adalah akal

dan hati (Shihab, 2012: 673).

Page 61: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

46

a. Pendengaran

Di dalam surat an-Nahl ayat 78, kata ( مع ,didahulukan (الس

kemudian kata pendengaran dan penglihatan merupakan peruntukan yang

sungguh tepat karena memang ilmu kedokteran modern membuktikan

bahwa indra pendengaran berfungsi mendahului indra penglihatan. Ia

mulai tumbuh dari pada diri seorang bayi pada pekan-pekan pertama.

Sedangkan, indra penglihatan baru bermula pada bulan ketiga dan menjadi

sempurna pada bulan keenam (Shihab, 2002: 304).

b. Penglihatan

Selanjutnya dipilih bentuk jamak untuk penglihatan dan hati

karena yang didengar selalu saja sama, baik oleh seorang maupun banyak

orang dan arah manapun datangnya suara. Ini berbeda apa yang dilihat.

Posisi tempat berpijak dan arah pandang melahirkan perbedaan. Demikian

juga hasil kerja akal dan hati. Hati manusia sekali senang sekali susah,

sekali benci dan sekali rindu, tingkat-tingkatnya berbeda-beda walau objek

yang dibenci dan dirindu sama (Shihab, 2002: 304).

Firman-Nya diatas menunjukkan kepada alat-alat pokok yang

digunakan guna meraih pengetahuan. Yang alat pokok pada objek yang

bersifat material adalah mata dan telinga, sedangkan pada objek

immaterial adalah akal dan hati (Shihab, 2002: 178).

Page 62: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

47

c. Akal

Dalam pandangan al-Qur’an ada wujud yang tidak tampak

betapapun tajamnya mata kepala atau fikiran. Banyak hal yang tidak dapat

terjangkau oleh indra bahkan oleh akal manusia. Yang dapat

menangkapnya hanyalah hati, melalui wahyu, ilham atau intuisi. Dari sini

pula sehingga al-Qur’an, disamping menuntun dan mengarahkan

pendengaran dan penglihatan, juga memerintahkan agar mengasah akal

yakni daya pikir dan mengasuh pula daya kalbu (Shihab, 2002: 304).

Akal dalam arti daya pikir hanya mampu berfungsi dalam batas-

batas tertentu. Ia tidak mampu menuntun manusia keluar jangkauan alam

fisika ini. Adapun kemampuan akal dan mata hati yang berfungsi

membedakan yang baik dan yang buruk, ini berfugsi jauh sesudah kedua

indra tersebut diatas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perurutan

penyebutan indra-indra pada ayat diatas mencerminkan tahap

perkembangan fungsi indra-indra tersebut (Shihab, 2002: 304).

Surat an-Nahl ayat 78 ini merupakan salah satu bukti kuasa Allah

menghidupkan kembali siapa yang meninggal dunia. Ayat ini

menyatakan: sebagaimana Allah mengeluarkan kamu berdasar kuasa dan

ilmu-Nya dari perut ibu-ibu kamu, sedang tadinya kamu tidak wujud,

maka demikian juga Dia dapat mengeluarkan kamu dari perut bumi dan

menghidupkan kamu kembli. Ketika Dia mengeluarkan kamu dari ibu-ibu

kamu, kamu semua dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun yang ada

Page 63: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

48

di sekeliling kamu dan Dia menjadikan buat kamu pendengaran,

penglihatan, dan aneka hati sebagai bekal dan alat-alat untuk meraih

pengetahuan agar kamu bersyukur dengan menggunakan alat-alat tersebut

sesuai dengan tujuan Allah menganugerahkannya kepada kamu (Shihab,

2012: 180).

Dapat penulis simpulkan dari penafsiran surat an-Nahl ayat 78

menurut tafsir al-Misbah bahwasannya Allah mengeluarkan kamu dari

perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan kemudian

memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.

Dalam penafsiran tersebut diawali dengan proses penciptaan manusia, dan

menggunakan alat-alat indra dengan sebenar-benarnya. Dijelaskan juga

agar kita mempergunakan nya untuk melakukan hal yang baik dan

bermanfaat, seperti kita mempunyai kecerdasan untuk belajar dan

menuntut ilmu. Dan juga menekankan untuk mengasah akal yakni daya

pikir dan mengasah pula daya kalbu untuk selalu mendekatkan diri kepada

Allah. Mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa-apa yang diberikan oleh

Allah kepada manusia.

2. Tafsir Al-Maraghi

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah lah yang berbuat dan berkuasa

penuh. Diantara dalil-dalil itu disebutkan penciptaan manusia dalam berbagai

perkembangannya (al-Maraghi, 1992: 209).

Page 64: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

49

Allah menjadikan kalian mengetahui apa yang tidak kalian ketahui,

setelah Dia mengeluarkan kalian dari dalam perut ibu. Kemudian member

kalian akal yang dengan itu kalian dapat memahami dan membedakan antara

yang baik dengan yang buruk, antara petunjuk dengan kesesatan, dan antara

yang salah dengan yang benar, menjadikan pendengaran bagi kalian yang

dengan itu kalian dapat mendengar suara-suara, sehingga sebagian kalian

dapat memahami dari sebagian yang lain apa yang saling kalian perbincang-

kan, menjadikan penglihatan, yang dengan itu kalian dapat melihat orang-

orang, sehingga kalian dapat saling mengenal dan membedakan antara

sebagian dengan sebagian yang lain, dan menjadikan perkara-perkara yang

kalian butuhkan di dalam hidup, sehingga kalian dapat mengetahui jalan, lalu

kalian menempuhnya untuk berusaha mencari rezeki dan barang-barang, agar

kalian dapat memilih yang baik dan meninggalkannya yang buruk. Demikian

halnya dengan seluruh perlengkapan dan aspek kehidupan (al-Maraghi, 1992:

211).

Dengan harapan kalian dapat bersyukur kepada-Nya dengan

menggunakan nikmat-nikmat-Nya dalam tujuannya yang untuk itu ia

diciptakan, dapat beribadah kepada-Nya, dan agar dengan setiap anggota

tubuh kalian melaksanakan ketaatan kepada-Nya (al-Maraghi, 1992: 211).

Allah menjadikan kalian mengetahui apa yang tidak kalian ketahui,

setelah ia mengeluarkan kalian dari dalam perut ibu. Kemudian memberi

Page 65: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

50

kalian akal dengan itu kalian dapat memahami dan membedakan diantara

yang baik dan yang buruk (Al-Ta’dib, 2017: 184).

Ayat ini menurut Tafsir Al-Maraghi mengandung bahwa setelah Allah

melahirkan kamu dari perut kamu, maka Dia menjadikan kamu dapat

mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak kamu ketahui. Dia telah

memberikan kepadamu beberapa macam anugrah berikut ini:

a. Akal

Sebagai alat untuk memahami sesuatu, terutama dengan akal itu

kamu dapat membedakan antara yang baik dan yang jelek, antar yang

lurus dan yang sehat, antara yang benar dan yang salah (Tafsir al-Maraghi,

1992: 211).

Sebagaimana yang kita ketahui lafadz ‘aql adalah masdar (kata

asal) yang digunakan dalam al-Qur’an tidak mutlak. Seluruh bentuk

verbalnya walaupun beragam pengambilannya kata ‘aql dalam Al-Qur’an

menunjukkan makna aktifitas berfikir dalam diri manusia. Diantaranya

adalah:

Surat al-Baqarah ayat 75

هم ن يسمعون كلم اف تطمعون ان ي ؤمن وا لكم وقد كان فريق م هللا ث يرف ونه من ب عدماعقلوه وهم ي علمون

Page 66: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

51

Artinya :

Maka apakah kamu (muslimin) sangat mengharapkan mereka

akan percaya kepadamu, sedangkan segolongan dari mereka

mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah

memahaminya, padahal mereka mengetahuinya?

b. Pendengaran

Sebagai alat untuk mendengarkan suara, terutama dengan

pendengaran itu kamu dapat memahami percakapan diantara kamu

(Tafsir al-Maraghi, 1992: 211).

Mendengar adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan

indra pendengaran. Pendengaran dan suara itu memelihara komunikasi

vokal antara makhluk yang satu dengan yang lainnya. Bunyi binatang

dan manusia sebenarnya adalah pernyataan, dia dimengerti oleh

binatang dan manusia lain dalam suatu arti tertentu. Karena hal yang

demikian itu, bunyi dapat berfungsi dua macam, yaitu sebagai tanda

(signal), dan lambang. Pada hal pertama kita menghadapi ekspresi

(misalnya teriakan-teriakan karena ketakutan, terkejut, kagum dan

sebagainya) sedangkan pada hal yang kedua kita mneghadapi bahasa

(Al-Ta’dib, 2017: 192).

Dalam kehidupan sehari-hari bunyi berfungsi sebagai

pendukung arti; karena itulah maka sebenarnya yang ditangkap atau

didengar adalah artinya, bukan bunyi atau suaranya. Kalau

didengarkan misalnya yang menarik perhatian dan yang didengar

Page 67: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

52

adalah arti yang dibawakan atau “dikatakan” oleh musik itu,

sedangkan nada-nada yang dibentuk musik itu seakan-akan hanyalah

melatar belakangi arti (Al-Ta’dib, 2017: 192).

c. Penglihatan

Sebagai alat untuk melihat segala sesuatu, terutama dengan

penglihatan itu kamu dapat saling mengenal diantara kamu.

Telah disebutkan bahwa modalitas pengamatan itu dibedakan

menurut panca indra yang digunakan untuk mengamati, yaitu

penglihatan, pendengaran, rabaan, pembauan atau penciuman,

pencecapan. Dari modalitas pengamatan yang telah mendapatkan

penelitian psikologi secara meluas dan mendalam adalah penglihatan

(Al-Ta’dib, 2017: 192).

Maka dilahirkan ke dunia, lalu diberikan pendengaran,

sehingga tidak tuli, dan diberi alat penglihatan sehingga tidak buta,

diberi pula hati buat mempertimbangkan apa yang didengar dan apa

yang dilihat, adalah nikmat yang paling besar yang di anugrahkan

Allah dalam hidup ini. Sebab manusia itu adalah pemikul beban berat,

yaitu menjadi khalifatullah di bumi (Al-Ta’dib, 2017: 192).

Bersyukur itu adalah dengan mempergunakan nikmat-nikmat

Allah itu di dunia dengan sebaik-baiknya, sehingga kita menjadi

manusia yang berarti. Bersyukur artinya ialah berterima kasih dan

Page 68: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

53

lawan dari syukur ialah kufur, tidak mengenal budi (Hamka, 1983:

274-275).

3. Tafsir Ibnu Katsir

Allah SWT menyebutkan tentang pengetahuan dan kekuasan-Nya

Yang Maha Sempurna atas segala sesuatu. Dia mengetahui apa yang gaib

yang ada di langit dan di bumi, dan hanya Allah-lah yang mempunyai

pengetahuan tentang perkara gaib ini kecuali bila Allah menghendakinya

untuk memperlihatkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Kekuasaan

Allah Maha Sempurna, tiada dapat ditentang dan tiada dapat dicegah. Dan

bahwa Allah itu apabila menghendaki sesuatu, Dia hanya berfirman

kepadanya, “Jadilah kamu!” maka jadilah ia. Seperti yang di sebutkan oleh

firman-Nya: (ar-Rifa’I, 1999: 1050).

ال بلبصر م كلمح واحدة وماامرن

“Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata.”

(al-Qamar: 50).

Kemudian Allah menerangkan berbagai karunia yang dianugerahkan

kepada hamba-hamba-Nya tatkala mereka dikeluarkan dari perut ibunya,

yaitu:

a. Pendengaran

Bentuk karunia-Nya yang telah Dia limpahkan kepada hamba-

hamba-Nya, yaitu Dia mengeluarkan mereka dari perut ibu mereka

Page 69: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

54

dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun. Sesudah itu Allah

memberinya pendengaran hingga ia dapat mendengar suara,

penglihatan hingga ia bisa melihat (Abdullah, 2003: 216).

b. Penglihatan

Dia memberikan pendengaran yang dengannya mereka

mengetahui suara, penglihatan yang dengannya mereka dapat melihat

berbagai hal.

c. Akal

(yakni akal yang menurut pendapat yang sahih pusatnya berada

di hati). Menurut pendapat yang lain adalah otak. Dengan akal itu

manusia dapat membedakan di antara segala sesuatu, mana yang

bermanfaat dan mana yang berbahaya (Abdullah, 2003: 216).

Kemampuan dan indera ini diperoleh oleh seseorang secara

bertahap, yakni sedikit demi sedikit. Semakin besar seseorang, maka

bertambah pula kemampuan pendengaran, penglihatan, dan akalnya

hingga sampailah ia pada usia matang dan dewasanya (Abdullah,

2003: 216).

Sesungguhnya Allah menjadikan kesemuannya dalam diri

manusia agar manusia mampu melaksanakan penyembahan kepada

Tuhannya. Maka dengan bantuan semua anggota tubuhnya dan

kekuatan yang ada padanya ia dapat menjalankan amal ketaatan

kepada Tuhannya, seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahih

Page 70: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

55

Bukhari melalui sebuah hadis dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw,

yang telah bersabda: (Abdullah, 2003: 216).

Allah SWT, berfirman: “barang siapa yang memusuhi kekasih-

Ku, berarti dia menantang peran dengan-Ku. Dan tiadalah

hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu

yang lebih Aku sukai selain dari mengerjakan apa yang telah

Aku fardhukan (wajibkan) baginya. Hamba-Ku terus-menerus

mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan mengerjakan amalan-

amalan sunat hingga Aku mencintainya. Apabila Aku telah

mencintainya, maka Aku selalu bersama pendengaran yang

dipakainya untuk mendengar, selalu bersama penglihatan

yang dipakainya untuk melihat, selalu bersama tangan yang

dipakainya untuk berbuat, dan selalu bersama kaki yang

dipakainya untuk melangkah. Dan sesungguhnya jika dia

meminta kepada-Ku, Aku benar-benar akan memberinya. Dan

sesungguhnya jika dia berdoa kepada-Ku, aku benar-benar

akan melindungi-Nya. Dan tidaklah Aku ragu-ragu terhadap

sesuatu yang akan Aku kerjakan seperti keragu-raguan-Ku

dalam mencabut nyawa hamba-Ku yang mukmin. Dia tidak

suka mati dan Aku tidak suka menyakitinya, tetapi maut

merupakan suatu keharusan baginya.”

Page 71: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

56

Makna hadis di atas menunjukkan bahwa seorang hamba

apabila ikhlas dalam ketaatannya terhadap Allah, maka semua

perbuatannya hanyalah karena Allah SWT. Untuk itu tiadalah dia

mendengar kecuali karena Allah, tiadalah dia melihat kecuali karena

Allah, yakni apa yang diperintahkan oleh Allah untuknya. Dan

tiadalah dia berbuat dan tiadalah dia melangkah melainkan dalam

ketaatan kepada Allah SWT. Seraya meminta pertolongan kepada

Allah dalam mengerjakan kesemuannya itu (Abdullah, 2003: 218).

Dalam riwayat lain yang berada di dalam kitab selain kitab

sahih sesudah kalimat “dan selalu bersama kaki yang dipakainya untuk

melangkah” disebutkan hal berikut:

فب يسمع ، وب ي بصر ، وب ي بطش ، وب يشي

“maka beserta Akulah dia mendengar, beserta Akulah dia

melihat, dan beserta Akulah dia melangkah (berjalan)” (Abdullah,

2003: 218).

Kemudian Allah Ta’ala menyebutkan berbagai anugerah yang Dia

limpahkan kepada hamba-hamba-Nya ketika mereka dikeluarkan dari

perut ibunya dalam keadaan tidak mengetahui apa pun. Setelah itu Dia

memberikan pendengaran yang dengannya mereka mengetahui suara,

penglihatan yang dengannya mereka dapat melihat berbagai hal, dan hati

yaitu akal yang pusatnya adalah hati, demikian menurut pendapat yang

Page 72: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

57

shahih. Ada juga yang mengatakan, otak dan akal. Allah juga memberinya

akal yang dengannya dia dapat membedakan berbagai hal, yang membawa

mudharat dan yang membawa manfaat. Semua kekuatan dan indera

tersebut diperoleh manusia secara berangsur-angsur, sedikit demi sedikit.

Setiap kali tumbuh, bertambahlah daya pendengaran, penglihatan, dan

akalnya hingga dewasa. Penganugerahan daya tersebut kepada manusia

dimaksudkan agar mereka dapat beribadah kepada Rabb nya yang

Mahatinggi (Abdullah, 2003: 88).

4. Tafsir Quthb

Sebuah peristiwa gaib yang dekat, tetapi ia cukup jauh mendalam.

Proses kejadian janin bisa jadi terdeteksi oleh manusia. Akan tetapi, mereka

tak tau bagaimana proses itu bisa terjadi, sebab ia merupakan rahasia

kehidupan yang tersembunyi. Ilmu yang selama ini diakui manusia dan ia

merasa tinggi dengannya sehingga ia ingin menguji kebenaran peristiwa hari

kiamat dan alam gaib lainnya, adalah ilmu yang dangkal yang baru saja ia

peroleh, sebab “Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan

tidak mengetahui sesuatu apapun...” (Quthb, 1992: 200).

Tuhan yang melahirkan para pakar dan para peneliti dan

mengeluarkannya dari perut ibunya dalam kondisi tidak mengetahui apa-apa,

adalah Maha dekat sekali! Setiap ilmu yang ia dapatkan sesudah itu,

semuanya adalah anugerah dari Allah sesuai ukuran yang dikehendaki-Nya

untuk kepentingan manusia dan untuk mencukupi keperluan manusia untuk

Page 73: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

58

hidup di muka bumi ini, “Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan

hati.” (Quthb, 1992: 200).

Dalam ayat ini menjelaskan contoh sederhana dalam kehidupan

manusia yang tidak dapat terjangkau oleh akal pikiran manusia, yakni

kelahiran manusia. Persoalan ini adalah ghoib yang dekat, tetapi sangat jauh

dan sulit untuk menjangkaunya. Memang boleh jadi manusia dapat melihat

tahap-tahap pertumbuhan janin, tetapi manusia tidak dapat mengetahui

bagaimana hal tersebut terjadi, karena rahasianya merupakan rahasia

kehidupan (Quthb, 1992: 200).

Dalam bahasa al-Qur’an, hati terkadang di ungkapkan dengan kata

qalbu atau dengan kata fu’aad, untuk menjelaskan setiap alat (organ)

pemahaman pada diri manusia. Hal ini meliputi apa yang diistilahkan dengan

akal, juga potensi inspiratif (ilham) pada diri manusia yang tersembunyi dan

tak diketahui hakikatnya serta cara kerjanya. Allah memberimu pendengaran,

penglihatan, dan hati itu dalam rangka, “agar kamu bersyukur.” (Quthb, 1992:

200).

Ayat ini sebagai bukti bahwa manusia lahir tanpa pengetahuan yang

bersifat kasby (yakni yang diperoleh melalui upaya manusiawi). Manusia

bagaikan kertas putih yang suci dari tinta. Di sisi lain manusia mempunyai

fitrah kesucian yang melekat pada dirinya sejak lahir, yakni fitrah yang

menjadikan manusia mengetahui bahwa Allah Maha Esa. Di samping itu

Page 74: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

59

manusia juga mengetahui walau sedikit tentang wujud dirinya dan apa yang

sedang dialaminya (Quthb, 1992: 200).

Jadi, agar kamu bersyukur apabila kamu memahami betul nilai yang

terkandung pada nikmat-nikmat tersebut dan nikmat-nikmat Allah lainnya

yang diberikan kepadamu. Ekspresi syukur yang pertama adalah dalam bentuk

beriman kepada Allah sebagai Sesembahan Yang Maha Esa (Quthb, 1992:

201).

Pada pembahasan dalam bab ini, penulis akan memaparkan analisis

kecerdasan spiritual dalam perspektif Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 78. Ayat

ini menggambarkan tentang bentuk karunia yang Allah berikan kepada

Manusia yaitu tentang bagaimana penciptaan dan memberikan pendengaran,

penglihatan, dan hati agar kalian bersyukur. Dan dengan potensi-potensi

tersebut mereka dapat memanfaatkan dengan baik sesuai dengan tujuannya.

Dalam hal ini juga di dasari dengan penafsiran oleh beberapa ahli tafsir di atas

adalah:

a. Tafsir Al-Misbah

Quraish Shihab menjelaskan tentang alat-alat pokok atau

potensi diri manusia yang menggunakan guna meraih pengetahuan.

Alat pokok pada objek yang bersifat material adalah mata dan

telinga, sedangkan pada objek yang bersifat immaterial adalah akal

dan hati, yaitu:

Page 75: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

60

1) Pendengaran; didahulukan kata pendengaran karena memang

ilmu kedokteran membuktikan bahwa indra pendengaran

berfungsi mendahului indra penglihatan.

2) Penglihatan; dipilihnya dalam bentuk jamak untuk kata

penglihatan karena yang didengar selalu saja sama, baik oleh

seorang maupun banyak orang dan arah mana pun datangnya

suara.

3) Akal; adapun kemampuan akal dan mata hati yang berfungsi

membedakan yang baik dan yang buruk. Hasil kerja akal dan hati

itu tingkatnya berbeda-beda walau objek yang dibenci dan rindu

sama.

Maka dari itu, dalam al-Qur’an dijelaskan untuk menuntun dan

mengarahkan pendengaran dan penglihatan, juga memerintahkan agar

mengasah akal, yakni daya pikir dan mengasah pula daya kalbu.

b. Tafsir Al-Maraghi

Allah menjadikan kalian mengetahui apa yang tidak kalian

ketahui, setelah Dia mengeluarkan kalian dari perut ibu. Kemudian

memberikan kalian akal yang dengan itu kalian dapat memahami dan

membedakan antara yang baik dengan yang buruk. Didalam tafsir al-

Maraghi lebih cenderung menjelaskan manfaat alat-alat indra tersebut,

seperti; (Al-Maraghi, 1992: 209).

Page 76: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

61

1) Pendengaran; menjadikan pendengaran bagi kalian, yang dengan

itu kalian dapat mendengar suara-suara, sehingga sebagian kalian

dapat memahami dari sebagian yang lain apa yang saling kalian

perbincangkan.

2) Penglihatan; menjadikan penglihatan yang dengan itu kalian dapat

saling melihat orang-orang, sehingga kalian dapat saling

mengenal.

3) Akal; dalam tafsir al-Maraghi menjelaskan akal secara global,

yang dapat membedakan mana yang baik dan buruk, antara

petunjuk dan kesesatan, antara yang salah dan yang benar.

Dari semua aspek potensi dalam ayat tersebut, sesungguhnya

Allah hanya memberikan semua potensi indera itu agar manusia

berubah dari kebodohan menuju pada sebuah ilmu pengetahuan, dan

Allah menjadikan pada diri manusia pendengaran agar mereka mampu

mendengar apapun ketika memperoleh petunjuk terhadap apa yang

diperoleh terkait masalah agama dan pengetahuan lainnya. Allah

menjadikan penglihatan-penglihatan agar mereka mampu melihat apa

saja yang telah Allah nikmatkan kepada mereka. Dan hati sebagai

penentu baik dan buruknya suatu perkara dalam membentuk pribadi

manusia itu sendiri.

Page 77: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

62

c. Tafsir Ibnu Katsir

Menurut Tafsir Ibnu Katsir dalam penafsiran nya bahwa Allah

Ta’ala menyebutkan berbagai anugerah yang Dia limpahkan kepada

hamba-hamba-Nya ketika mereka dikeluarkan dari perut ibunya

dalam keadaan tidak mengetahui apa pun. Sesungguhnya Allah

menjadikan kesemuannya dalam diri manusia agar manusia mampu

melaksanakan penyembahan kepada Tuhannya. Maka dengan

bantuan semua anggota tubuhnya dan kekuatan yang ada padanya ia

dapat menjalankan amal ketaatan kepada Tuhannya (Abdullah, 2003:

216).

1) Pendengaran; Dia memberikan pendengaran yang dengannya

mereka mengetahui suara. Karena apa yang didengar oleh manusia

itu selalu saja sama, baik seorang maupun banyak orang dan dari

arah mana pun datangnya suara.

2) Penglihatan; Penglihatan yang dengannya mereka dapat melihat

berbagai hal. Tetapi penglihatan oleh orang yang satu dengan yang

lainnya berbeda, karena dari posisi tempat berpijak seseorang dan

arah pandang akan melahirkan perbedaan dalam hasinya yang

dilihat. Maka dalam ayat ini kata penglihatan berbentuk dari kata

jama’.

3) Akal; hati (yakni akal yang menurut pendapat yang sahih pusatnya

berada di hati). Menurut pendapat yang lain adalah otak. Dengan

Page 78: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

63

akal itu manusia dapat membedakan di antara segala sesuatu,

mana yang bermanfaat dan mana yang berbahaya.

Dari ketiga indera-indera tersebut, penulis dapat menganalis

bahwasanya semua potensi indera memiliki hubungan yang erat dan

selaras, yang satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi.

Pendengaran, penglihatan, maupun hati itu semakin kita tumbuh

dewasa, semakin bertambah pula kemampuan indera-indera yang kita

miliki.

d. Tafsir Quthb

Menurut penafsiran Sayyid Quthb, tuhan melahirkan para

pakar dan para peneliti, dan mengeluarkannya dari perut ibunya

dalam kondisi tidak mengetahui apa-apa, adalah Maha dekat sekali!

Setiap ilmu yang ia dapatkan setelah itu, semuanya adalah anugerah

dari Allah SWT, sesuai ukuran yang dikehendakinya untuk

kepentingan manusia dan untuk mencukupi keperluan manusia untuk

hidup di muka bumi ini (Quthb, 1992: 200).

Dalam bahasa al-Qur’an, hati terkadang di ungkapkan dengan

kata qalbu atau dengan kata fu’aad, untuk menjelaskan setiap alat

(organ) pemahaman pada diri manusia. Hal ini meliputi apa yang

diistilahkan dengan akal, juga potensi inspiratif (ilham) pada diri

manusia yang tersembunyi dan tak diketahui hakikatnya serta cara

Page 79: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

64

kerjanya. Allah memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati itu

dalam rangka, “agar kamu bersyukur.

Dengan memfungsikan secara optimal tiga sarana kecerdasan

yang diberikan Allah kepada manusia tersebut, manusia akan

menjadi makhluk yang sempurna karena ia dapat memanfaatkan

dengan baik, sesuai dengan kegunaannya. Seperti yang telah

dijelaskan di atas, telinga sebagai alat pendengaran adalah fungsi

pertama yang digunakan manusia untuk menangkap pesan-pesan atau

materi-materi yang ada di sekitarnya. Telinga merupakan alat sebagai

penghubung manusia dengan dunia luar.

Selanjutnya manusia dianugerahi dua bola mata sejak usia dini

menjadi modal berharga untuk menggapai prestasi dan

mengembangkan kecerdasan yang mereka miliki. Dengan mata ini

pula manusia bisa belajar dan menulis serta melakukan pekerjaan

sehari-hari dengan sempurna.

Selanjutnya manusia dianugerahi hati yang membedakan

manusia dengan makhluk lainnya. Daya akal pikiran manusia dapat

membedakan antara perbuatan baik dan buruk, antara halal dan

haram. Dengan akal pikiran manusia sadar sebagai hamba Allah

SWT yang harus melaksanakan kewajiban untuk selalu menyembah

dan mendekatkan diri kepada Allah.

Page 80: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

65

C. Aspek Kecerdasan Yang Terdapat Dalam Surat An-Nahl Ayat 78

Sebagaimana yang telah tertera dalam Bab I bahwa tujuan penelitian

ini untuk mengetahui isi kandungan al-Qur’an surat an-Nahl ayat 78 kaitannya

dengan aspek kecerdasan spiritual. Untuk itu dalam Sub Bab ini penulis

menganalisis al-Qur’an surat an-Nahl ayat 78 kaitannya dengan aspek

kecerdasan spiritual tersebut sesuai dengan metode yang digunakan yaitu

metode analisis data dengan metode Tahlili.

Dalam hal ini, peneliti menganalisi tiga aspek yang berkaitan dengan

kecerdasan spiritual. Ke-tiga aspek tersebut meliputi, aspek ruh, aspek

biologis dan aspek sosial. Dalam al-Qur’an telah banyak dijelaskan mengenai

aspek kecerdasan spiritual, surat yang penulis teliti yang berkaitan dengan

kecerdasan spiritual adalah al-Qur’an surat an-Nahl ayat 78 yang berbunyi:

اخرجكم من تكم لت علمون شي ئا بطون موالل وجعل ل كم السمع لامه روالفئدة تشكرون لعلكم لوالبص

Artinya:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan,

dan hati agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl: 78). (DepagRI, Al-Qur’an dan

terjemahnya: 413).

Secara epistemologis, berdasarkan Q.S. an-Nahl/ 16:78 “Dan Allah

mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mnegetahui

sesuatu pun, dan Dia member kamu pendengaran (as-sama’), penglihatan

(al-abshar) dan hati (al-af’idah), agar kamu bersyukur”, maka kecerdasan

Page 81: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

66

manusia bertumpu pada tiga ranah vital, yaitu pendengaran, penglihatan, dan

hati (Iskandar, 2012: 40).

Dari ayat di atas dapat dijelaskan bahwa aspek kecerdasan spiritual

yang terkandung pada surat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Aspek Ruh

Dalam Islam ruh adalah jauhar ruhani yang berbeda secara esensial

dengan jasad. Disini pendapat al-Farabi agak berbeda dengan filosof Islam

lainnya tentang kekekalan ruh. Menurutnya kekekalan ruh itu bukan ruh

perorangan tetapi ruh kolektif, yang di akhirat nanti ruh-ruh masuk

kedalam jasad kembali bergabung dengan jiwa yang kekal (Azra, 2001:

76).

Utsman Najati mengatakan bahwa di dalam surat an-Nahl ayat 78

yang berbunyi ( لعلكم تشكرون)/ agar kamu bersyukur ini adalah perintah

bersyukur ada kaitannya dengan kecerdasan spiritual dalam aspek ruhani

seseorang, karena seseorang yang selalu bersyukur kepada Allah atas

segala nikmat yang diberikan kepadanya maka mereka mampu hidup

dengan damai (Najati, 2006: 4).

Dalam Tafsir Jalalain di katakan: Dan kami katakan kepadanya,

hendaklah kamu bersyukur kepada Allah atas hikmah yang

dilimpahkan kepadamu. Dan barang siapa bersyukur kepada

Allah, maka ia bersyukur atas dirinya sendiri karena pahala

Page 82: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

67

bersyukurnya itu akan kembali kepada dirinya sendiri (Jalalain,

1745).

Dan karena sesungguhnya dengan bersyukur kepada Allah akan

melimpahkan pahala yang berlimpah sebagai balasan dari-Nya, atas rasa

syukurnya dan dia kelak akan menyelamatkannya dari adzab Allah.

Syukur meski bukan kepentingan Allah tapi syukur harus dipersembahkan

kepada Allah dan orang-orang yang membantu kita, seperti kedua orang

tua, atau dalam bahasa keseharian terima kaish itu hanya ditujukan kepada

Allah dan orang-orang yang menjadikan kehadiran nikmat Allah

(Waryono, 2005: 48).

Syukur manusia kepada Allah dimulai dengan menyadari lubuk

hatinya yang terdalam betapa besar nikmat dan anugerahnya, disertai

dengan ketundukan dan kekaguman yang melahirkan rasa cinta

kepadanya. Syukur di definisikan dengan memfungsikan anugerah yang

diterima, ia adalah menggunakan nikmat sebagaimana yang dikehendaki

oleh penganugerahannya yaitu Allah, hanya dengan demikian anugerah

dapat berfungsi sebagaimana mestinya (Shihab, 2003: 122).

Karena sudah di jelaskan pada sub Bab di atas bahwa Aspek

ruhani merupakan aspek yang berkaitan dengan jiwa seseorang ataupun

hati nurani yang mengaplikasikan rukun Iman, selalu merasakan

kedekatan dengan Allah, memenuhi kebutuhan-kebutuhan dengan sesuatu

yang halal, selalu berdzikir kepada Allah seperti melaksanakan perintah

Page 83: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

68

Allah dengan ibadah. Jadi sudah jelas bahwa aspek kecerdasan berupa

aspek ruh yang terkandung dalam surat an-Nahl ayat 78 ini adalah

perintah untuk bersyukur kepada Allah.

2. Aspek Biologis

Aspek kecerdasan spiritual menyangkut aspek biologis dapat

ditemukan dalam al-Qur’an surat an-Nahl ayat 78 yang berbunyi:

اخرجكم من تكم لت علمون شي ئا بطون م والل امه

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah mengeluarkan kamu dari

perut ibu mu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Sayyid Quthub

menjadikan ayat ini sebagai pemaparan contoh sederhana dalam

kehidupan manusia yang tidak dapat terjangkau olehnya, yakni kelahiran.

Padahal hal itu terjadi setiap saat siang dan malam. Persoalan ini adalah

gaib yang dekat, tetapi sangat jauh dan dalam untuk menjangkaunya.

Memang boleh jadi manusia dapat melihat tahap-tahap pertumbuhan

janin, tetapi dia tidak mengetahui bagaimana hal tersebut terjadi, karena

rahasianya merupakan rahasia kehidupan (Shihab, 2002: 303).

Al-Qur’an menguraikan produksi manusia dan reproduksi

manusia. Berbicara tentang penciptaan manusia pertama menunjuk kepada

sang pencipta dengan menggunakan pengganti nama bentuk tunggal.

Page 84: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

69

Tetapi ketika berbicara tentang reproduksi manusia secara umum, Yang

Maha Pencipta menunjuk dengan menggunakan bentuk jamak.

Hal ini untuk menunjukkan perbedaan proses kejadian manusia

secara umum dan proses kejadian Adam a.s. penciptaan manusia secara

umum, melalui proses keterlibatan Tuhan bersama selain-Nya, yaitu bapak

dan ibu. Keterlibatan bapak dan ibu mempunyai pengaruh menyangkut

bentuk fisik dan psikis anak, sedang dalam penciptaan Adam tidak

terdapat keterlibatan pihak lain termasuk ibu dan bapak (Shihab, 2002:

276).

Maksud dari ayat ini yang berkaitan dengan aspek Biologis adalah

tentang penciptaan manusia, yang berupa tiga ranah kecerdasan yaitu

pendengaran, penglihatan dan hati. Seperti yang sudah dijelaskan di atas

bahwa mereka saling berkaitan karena dengan tiga ranah tersebut manusia

dapat menjaga apa yang telah Allah berikan kepada nya. Dan semua hal

itu berfungsi sesuai dengan batas kemampuan setiap seseorang untuk

melakukan apa yang di perintahkan oleh Allah dan menjauhi larangan

Allah.

3. Aspek Sosial

Salah satu aspek kecerdasan spiritual adalah aspek sosial. Indikator

dari aspek sosial meliputi: mencintai kedua orang tua, mencintai

pendamping hidup, mencintai anak, membantu orang yang membutuhkan,

Page 85: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

70

amanah, berani mengungkapkan kebenaran, jujur, serta menjauhi hal yang

dapat menjauhi orang lain (Najati, 2003: 90-91).

Dalam perintah bersyukur dalam surat an-Nahl ayat 78 yang

berbunyi ( لعلكم تشكرون)/ agar kamu bersyukur, ini juga terkandung

dalam aspek sosial, karena dengan menggunakan tiga potensi manusia

yang dijelaskan dalam surat tersebut kita dapat bersyukur kepada Allah.

Pertama, yaitu syukur dengan hati dengan cara mengingat nikmat yang

telah diterima; kedua, syukur dengan lisan yaitu dengan cara memuji

orang yang telah memberi nikmat tersebut; ketiga, syukur dengan anggota

tubuh yaitu dengan cara membalas nikmat tersebut sesuai dengan kadar

yang pantas (ar-Raghib, 2017: 397).

Jadi, dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa dalam surat

an-Nahl ayat 78 terdapat tiga aspek kecerdasan spiritual, yaitu; aspek ruh,

aspek biologis, dan aspek sosial. Karena di dalam ayat tersebut

menjelaskan tentang kekuasaan Allah dengan penciptaan manusia, dan

diberikannya manusia potensi berupa pendengaran, penglihatan, dan hati

agar mereka bersyukur kepada Allah. Dengan adanya potensi-potensi

tersebut, manusia dapat lebih mendekat kepada Allah dan mengasah

kecerdasan masing-masing.

Page 86: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan dari pembahasan dan

analisis hasil dari penelitian tentang kecerdasan spiritual yang terdapat pada

surat an-Nahl ayat 78 sesuai rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Penafsiran Kecerdasan Spiritual Yang Terdapat Dalam Al-Qur’an Surat

An-Nahl Ayat 78 Menurut Beberapa Ahli Tafsir

a. Tafsir Al-Misbah

Dalam Tafsir Al-Misbah dijelaskan bahwa Surat an-Nahl ayat 78,

Ayat ini menyatakan: sebagaimana Allah mengeluarkan kamu

berdasar kuasa dan ilmu-Nya dari perut ibu-ibu kamu. Ketika Allah

mengeluarkan kamu dari perut ibu-ibu kamu dalam keadaan tidak

mengetahui apapun, kemudian diberi pendengaran, penglihatan dan

hati agar kamu bersyukur dan mampu memanfaatkan dengan tujuan

yang baik.

b. Tafsir Al-Maraghi

Al-Maraghi dalam tafsirnya tentang surat an-Nahl ayat 78

dijelaskan bahwa Allah menjadikan kalian mengetahui apa yang tidak

kalian ketahui, setelah ia mengeluarkan kalian dari dalam perut ibu.

Kemudian memberi kalian akal dengan itu kalian dapat memahami

Page 87: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

72

dan membedakan diantara yang baik dan yang buruk. Dengan diberi

tiga potensi yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu

bersyukur.

c. Tafsir Ibnu Katsir

Dalam tafsir ini dijelaskan bahwa Allah SWT, menyebutkan

karunia-Nya bahwa dengan penganugerahan tiga potensi seperti;

pendengaran, penglihatan dan hati manusia mampu melaksanakan

penyembahan kepada Tuhannya. Dengan akal itu manusia dapat

membedakan di antara segala sesuatu, mana yang bermanfaat dan

mana yang berbahaya, dan dapat mendekatkan diri melalui beribadah

kepada Rabb nya.

d. Tafsir Qutbh

Dalam Tafsir Qutbh dijelaskan bahwa Ayat ini sebagai bukti

bahwa manusia lahir tanpa pengetahuan yang diperoleh melalui upaya

manusiawi. Manusia bagaikan kertas putih yang suci dari tinta. Di sisi

lain manusia mempunyai fitrah kesucian yang melekat pada dirinya

sejak lahir, yaitu fitrah yang menjadikan manusia mengetahui bahwa

Allah Maha Esa.

2. Aspek Kecerdasan Spiritual Yang Terkandung Dalam Al-Qur’an Surat

An-Nahl Ayat 78

Ada tiga aspek kecerdasan spiritual yang terkandung dalam surat an-

Nahl ayat 78, adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut:

Page 88: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

73

a. Aspek Ruh

Aspek Ruhani merupakan aspek yang berkaitan dengan jiwa

seseorang ataupun hati nurani. Mendekatkan diri kepada Allah dengan

cara beribadah, berdzikir maka Allah akan memudahkan segala urusan

kita di dunia maupun akhirat.

Aspek Ruhani yang terkandung dalam surat an-Nahl ayat 78

adalah perintah untuk bersyukur, karena seseorang yang selalu

bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan kepadanya

maka mereka mampu hidup dengan damai. Bersyukur itu terkadang

ada orang yang selalu melakukannya, dan ada orang yang enggan

bahkan tidak pernah bersyukur atas nikmat Allah tersebut. Padahal

Allah sudah menjanjikan bahwa seseorang yang bersyukur atas

nikmat-Nya maka akan ditambah segala kenikmatan yang lain, semua

itu hanya atas izin Allah SWT.

b. Aspek Biologis

Aspek biologis berkaitan dengan kesehatan seseorang. Terbebas

dari penyakit, tidak cacat, membentuk konsep positif terhadap fisik,

menjaga kesehatan, tidak membebani fisik kecuali batas

kemampuannya. Adapun aspek biologis dalam surat an-Nahl ayat 78

adalah tentang penciptaan manusia yang tidak dapat terjangkau oleh

manusia. Persoalan ini adalah gaib yang dekat, tetapi sangat jauh dan

dalam untuk menjangkaunya.

Page 89: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

74

c. Aspek Sosial

Aspek sosial berkaitan dengan hidup dalam bermasyarakat, yang

diikat dan dihubungkan dengan hati. Adapun aspek sosial yang ada

pada surat ini adalah kemampuannya dalam bersyukur. Karena dalam

surat ini dijelaskan bahwa Allah memberikan segala potensi-potensi

yang dapat digunakan untuk hidup bersosial.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelititan dan kesimpulan yang didapatkan oleh

penulis pada penelitian ini, maka penulis mengemukakan beberapa saran.

Diantaranya sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian ini, maka seorang pendidik seharusnya mengetahui

bahwa dalam setiap seseorang mempunyai kecerdasan masing-masing

yang dapat mereka kembangkan.

2. Sebagai umat Islam, pasti mengetahui bahwa apa yang kita miliki itu

adalah pemberian dari Allah SWT. Maka sebagai orang Muslim sudah

seharusnya manusia mensyukuri semua karunia yang diberikan Allah. Dan

meningkatkan rasa syukur dengan cara beribdah kepada-Nya. Untuk tanda

terima kasihnya kepada Allah. Salah satunya seperti yang terdapat dalam

surah an-Nahl ayat 78 bahwa dijelaskan perintah untuk bersyukur kepada

Allah SWT.

3. Dari hasil akhir penelitian ini belum sepenuhnya sempurna, mungkin

masih banyak kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan

Page 90: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

75

penelitian ini dapat di lanjut dan dikaji ulang yang tentunya lebih teliti,

dan juga lebih mendetail guna menambah wawasan dan pengetahuan

masyarakat.

Page 91: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA

Abadiy, al-Fairuz. 1416 H/1986 M. Basa’ir Zawi at-Tamyiz fi Lata’if al-Kitab al-

‘Azizi. Mesir: Lajnat Ihya’ at-Turas al-Islamiy.

‘Abd al-Baqi, Muhammad Fu’ad. Al-Mu’jam al-Mufahrasy.

Abdullah, Abdurrahman Saleh. 2005. Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-

Qur’an. Jakarta: Rineka Cipta.

Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan

Spiritual : Esq Berdasarkan 6 Rukun Iman Dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga

Wijaya Persada.

_______. 2006. ESQ Emotional Spiritual Quotient. Jakarta: Arga.

Al-Ashfahani, Ar-Raghib. 2017. Al-Mufradat fi Gharibil Qur’an. Terjemahan oleh.

Ahmad Zaini Dahlan. Depok: Pustaka Khasanah Fawa’id.

Al-Hamid, Zaid Husein. 1982. Kamus Al-Muyassar. Pasuruan: Raja Murah

Pekalongan.

Al-Jauziyah, Ibnu al-Qayyim. 2010. Sabar dan Syukur (Mengungkap Rahasia di

Balik Keutamaan Sabar dan Syukur). Semarang: Pustaka Nuun.

Al-Maragi, Ahmad Mustafa. 1992. Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Semarang: CV.

Toha Putra Semarang.

Al-Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq. 2003. Lubaabut

Tafsiir Min Ibni Katsiir. Terj. M. Abdul Ghoffar. Abdurarahim Mu’thi.

Jakarta: Pustaka Imam Syafii.

Al-Qaththan, Manna. 1997. Mabbahits fi ‘Ulum al-Qur’an. Beirut: Dar al-Fikr.

________________. 2007. Studi Ilmu-ilmu Qur’an, terj. Mudzakir. Bogor: Litera

Antar Nusa.

Anwar, Rosihon. 2001. Samudera al-Qur’an. Bandung: Pustaka Setia.

Ar-Rifa’I, Muhammad Nasib. 1999. Tafsiru Al-Aliyyul Qadir li Ikhtishari Tafsir Ibnu

Katsir, Jilid 2. Terj. Shihabuddin. Jakarta: Gema Insani Press.

As-Suyuthi, Jalaluddin. 2008. Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul. Terjemahan

oleh. Tim Abdul Hayyie. Jakarta: Gema Insani.

At-Tabariy, Muhammad bin Jarir. 1405 H. Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil Ayi al-Qur’an.

Beirut: Dar al-Fikr.

Azka, Azyumardi. 2001. Isiklopedi Islam 3. Jakarta: Ikrar Mandiri.

Page 92: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

Az-Zarqani. 2001. Manaahil al-‘Urfan fi ‘Ulum Al-Qur’an. Al-Qahirah: Dar al-

Hadis.

Budiharjo. 2012. Pembahasan Ilmu-ilmu Al-Qur’an. Yogyakarta: Lokus Tiara

Wacana Group.

Dadang, Asep. 2007. Mencerdaskan Potensi IQ, EQ, SQ. Jakarta: Globalindo.

Departemen Agama Republik Indonesia. 1967, Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Jakarta: JAMUNU.

Effendi & Fatchurrohman. 2014. Studi Al-Qur’an Memahami Wahyu Allah Secara

Lebih Integral dan Komprehensif. Yogyakarta: Teras.

Fauzi, Rif’an. 1986. Al Wihdah al-Maudhu’iyyah li Surah al-Qur’an. Beirut: Dar al-

Salam.

Hamka. 1983. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Iskandar. 2012. Lokus kecerdasan spiritual dalam perspektif Al-Qur’an. Suhuf, vol 5

(1) : 38.

Jalalain, Imam. Tafsir Qur’an Adzim lil Imam Jalalain. Surabaya: Nurul Huda.

Jumantoro, Totok & Samsul Munir Amin. 2005. Kamus Ilmu Tasawuf. Indonesia:

Amzah.

Mahali, A. Mujab. 1989. Asbabun Nuzul: Studi Pendalaman Al-Qur’an. Jakarta:

Rajawali.

Manzur, Ibnu. Lisan al-‘Arab jilid 7, t.t. Beirut: Dar Sadir.

Mufron, Ali. 2013. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Aura Pustaka.

Mujib, Abdul Dan Yusuf Mudzakir. 2002. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Kamus Al-Munawwir Indonesia-Arab

Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progressif.

Najati, M. Utsman. 2006. Belajar EQ dan SQ Dari Sunah Nabi. Bandung: Hikmah.

Nataatmaja, Hidayat. 2002. Intelegensi Spiritual; Intelegensi Manusia-Manusia

Kreatif, Kaum Sufi dan Para Nabi. Jakarta: ttt.

Pusat Pembinaan, Tim Penyusunan Kamus Dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pusat Pembinaan, Tim Penyusunan Kamus Dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Quthb, Sayyid. 1992. Tafsir fi Zhilail Qur’an. Beirut: Darusy-Syuruq.

___________. 2003. Tafsir fi zhilalil-Qur’an di bawah naungan al-Qur’an jilid 7.

Jakarta: Gema Insani Press.

Page 93: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

Said, Ali. Budi Fadli. Konsep Pembelajaran Yang Terkandung Dalam Al-Qur’an

Surat An-Nahl Ayat 78(Studi Komparasi Tafsir Al-Misbah Dan Tafsir Al-

Maraghi), Jurnal Al-Ta’dib, No. 2, 2017

Samsurrohman. 2014. Pengantar Ilmu Tafsir. Jakarta: AMZAH

Shihab, M. Quraish. 1996. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Pelbagai

Persoalan Umat. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

________________. 2002. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

_________________. 2003. Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Quraish. 2005. Dia Dimana-Mana: “Tangan” Tuhan Di Balik Setiap

Fenomena. Jakarta: Lentera Hati.

________________. 2010. Al-Qur’an dan Maknanya. Jakarta: Lentera Hati.

_________________. 2012. Al-Lubab: Makna, Tujuan Dan Pelajaran Dari Surah-

Surah Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

Suharsono. 2004. Akselerasi Intelegensi. Jakarta: Inisiasi Press.

_______. 2004. Mencerdaskan Anak. Jakarta: Inisiasi Press.

Sukidi. 2002. Rahasia Sukses Hidup Bahagia, Kecerdasan Spiritual, Mengapa SQ

Lebih Penting Daripada IQ& SQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

_______. 2001. New Age Wisata Spiritual Lintas Agama. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Suyuti, Imam. 2017. Asbabun Nuzul: sebab-sebab turunnya Ayat Al-Qur’an. Jakarta:

Qisthi Press.

Tasmara, Toto. 2001. Kecerdasan Ruhaniah (Transendental Intelligence). Jakarta:

Gema Insani.

Yuhadi, irfan. 2017. Al-Majaalis. Jurnal Dirasat Islamiyah, volume 5., no., 1.

Zohar, Danah Dan Ian Marshall. 2000. SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual

Dalam Berfikir Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan.

Bandung: Mizan Media Utama.

_______. 2014. SPIRITUAL CAPITAL : Memberdayakan SQ di Dunia Bisnis.

Bandung: PT Mizan Pustaka.

Zuhaili, Wahbah. Tafsir Munir juz 14. Beirut: Dar al-Fikr, t. th.

Page 94: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI
Page 95: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI
Page 96: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI
Page 97: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI
Page 98: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Annisa Destyaningrum Jurusan : S1- Pendidikan Agama Islam

Nim : 23010-15-0108 Dosen PA : Drs. Bahroni, M.Pd.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai

1 SEMINAR INTERNASIONAL Dengan

Tema “Menjadi Mobilepreuner dalam Era E-

commerce”

25 April 2017 Peserta 10

2. PENGHARGAAN SEMINAR INTER-

NASIONAL Dengan Tema “Menjadi

Mobilepreuner dalam Era E-commerce”

25 April 2017 Peserta 8

3. SEMINAR INTERNASIONAL Dengan

Tema “Petani Untuk Negeri”

24 September 2016 Peserta 8

4. CERTIFICATE as Paticipant In Art and

Language Exhibition 2017 “Organized by

International Class Program of State Institute

for Islamic Studies Salatiga”

26 April 2017 Peserta 8

5. SEMINAR NASIONAL LITERASI Dengan

Tema “Menggiatkan Budaya Literasi Untuk

Meningkatkan Prestasi Akademisi”

30 Oktober 2018 Peserta 8

6. SEMINAR NASIONAL ITTAQO

“Metodologi pembelajaran Bahasa Arab

integrative untuk membangun peradapan

islam di indonesia”

23 Mei 2017 Peserta 8

7. SEMINAR NASIONAL Dengan Tema

“Perempuan Indonesia Di Mata Hukum Dan

Ham”

21 Desember 2016 Peserta 8

Page 99: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

8. SEMINAR NASIONAL Meretas Bullying

Dengan Tema “Mengembangkan Layanan

Kemanusiaan Berbasis Kearifan Lokal

Komunitas”

17 Desember 2016 Peserta 8

9 SEMINAR NASIONAL Dengan Tema

“Meningkatkan Skill dan Jiwa

Entrepreneurship dalam Menghadapi

Ekonomi Global”

05 Mei 2018 Peserta 8

10 SEMINAR NASIONAL Dengan Tema

“Mahasiswa Zaman Now” Oleh Karima

Institute

02 Januari 2018 Peserta 8

11 SEMINAR NASIONAL “Arah dan nilai

independen HMI dalam demokrasi indonesia”

02 April 2019 Peserta 8

12 SEMINAR NASIONAL “Konsumsi makanan

halal, jaminan hidup sehat” oleh Forum Studi

Halal Thoyyib (FUSILAT)

31 Maret 2019 Peserta 8

13 SEMINAR NASIONAL Dengan Tema

“Wonderful Ramadhan dan Launching

Komunitas Muslim Cendikia (KOMIKA)”

16 Mei 2018 Peserta 8

14 National Achievement Motivation Training

“solusi cerdas, sukses akademis dan

organisasi”

01 Oktober 2016 Peserta 8

15 National Achievement Motivation Training

“cerdas akademik Militan dalam organisasi”

30 September 2017 Peserta 8

16 SEMINAR NASIONAL memperingati hari

Hutan sedunia “hutan kritis, krisis kehidupan”

30 Maret 2019 Peserta 8

17 Studi Internatif Bahasa Arab (SIBA) oleh

UPTB IAIN SALATIGA

22 Februari-10 Juni

2016

Peserta 6

Page 100: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

18 Studi Internatif Bahasa Inggris (SIBI) oleh

UPTB IAIN SALATIGA

22 Februari-10 Juni

2016

peserta 6

19 Pelatihan Kepramukaan oleh Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN

SALATIGA

19-21 Juli 2018 Peserta 4

20 OPAK IAIN Salatiga 2015 Dengan Tema

“Penguatan Nilai-Nilai Islam Indonesia

Menuju Negara Yang Aman Dan Damai”

14 Agustus 2015 Peserta 3

21 OPAK JURUSAN TARBIYAH IAIN

SALATIGA 2015 Dengan Tema “Integrasi

Pendidikan Karakter Mahasiswa Melalui

Kampus Edukatif Humanis Dan Religius”

13 Agustus 2015 Peserta 3

22 Penerimaan Anggota Baru Gerakan Jum’at

Berbagi IAIN SALATIGA “Generasi Muda

Pembangun Semangat Bersedekah”

23-24 Desember

2017

Peserta 3

23 Great English Course Certificate Longman

TOEFL Prediction Test

31 Mei 2016 Peserta 3

24 SEMINAR Sehari dalam rangka kunjungan

studi “peran masyarakat dalam mewujudkan

pendidikan islam yang Rahmatallil ‘Alamin”

17 Desember 2017 Peserta 3

25 SEMINAR FESTIVAL RAMADHAN

“Peran spiritual keagamaan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan dan

kebangsaan”

25 Mei 2018 Peserta 3

26 Seminar dalam rangka acara ramadhan in

campus “semangat ramadhan dalam

mengawal umat untuk menjadi bangsa yang

agamis dan nasionalis”

14 Juni 2017 Peserta 3

Page 101: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI
Page 102: KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5838/1/SKRIPSI...i KECERDASAN SPIRITUAL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN SURAT AN-NAHL AYAT 78 SKRIPSI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Annisa Destyaningrum

Tempat, Tanggal Lahir : KAB. Semarang, 14 Desember 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Nama Ayah : Muhamad Mustafid

Nama Ibu : Sri Hariyanti

Alamat : Klopo, RT 04 RW 03, Kelurahan Bringin,

Kecamatan Bringin, KAB. SEMARANG

E-mail : [email protected]

No Hp : 085

Menerangkan dengan sesungguhnya :

RIWAYAT PENDIDIKAN

SDN Bringin 01 2003-2009

SMP BINA INSANI SUSUKAN 2009-2012

SMA BINA INSANI SUSUKAN 2012-2015

S1 IAIN SALATIGA 2015-2019

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 10 Mei 2019

Penulis

Annisa Destyaningrum

NIM. 23010-15-0108