Kedaulatan Budaya Nusantara Sebagai Aset Bangsa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Budaya sebagai kekayaan bangsa harus dijaga dan dilestarikan

Citation preview

KEDAULATAN BUDAYA NUSANTARA SEBAGAI ASET BANGSAOleh : .......................................Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kebudayaan yang sangat beraneka ragam, baik dari segi jumlah dan keanekaragamnnya itu sendiri. Keanekaragaman tersebut menjadikan indonesia salah satu negara yang menarik bagi bangsa lain untuk mengunjungi indonesia atau bahkan mempelajari kebudayaan yang ada di Indonesia. Kebudayaan suatu negara merupakan identitas bangsa sekaligus asset bangsa yang harus dihormati dan perlu dijaga serta dilestarikan agar budaya tersebut tidak punah dan tetap ada hingga generasi-generasi mendatang. Hal ini tentu menjadi tanggung jawab generasi muda untuk turut berpartisipasi melestarikan budaya nusantara tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak, karena ketahanan budaya merupakan harga diri bangsa. Kebanggaan bangsa indonesia akan keanekaragaman budayanya juga menjadikan tantangan bagi seluruh msayarakat dalam melestarikan dan menjaga budaya lokal dari pengaruh budaya asing atau tindakan pencurian budaya oleh bangsa lain.

Seiring dengan perkembangan globalisasi yang semakin pesat, arus informasi dan budaya asing sangat mudah masuk dan mempengaruhi setiap negara. Perkembangan teknologi informasi dewasa ini juga menimbulkan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Masyarakat cenderung menerima dan menerapkan kebudayaan baru yang dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Meskipun sebenarnya masuknya budaya asing merupakan suatu hal yang wajar karena setiap bangsa memerlukan input-input budaya yang lebih baik dengan syarat budaya tersebut sejalan atau tidak bertentangan dengan budaya lokal.Melihat kenyataan banyaknya generasi muda Indonesia saat ini yang mulai melupakan budaya bangsanya sendiri dan memilih kebudayaan asing yang dianggap lebih praktis dan menarik, kebudayaan lokal banyak yang luntur akibat tidak adanya generasi muda yang akan mewarisinya. Pemuda sebagai pelopor penggerak memiliki kewajiban untuk membantu melestarikan budaya nusantara agar tetap ada dan menciptakan kedaulatan bagi budaya nusantara. Pemuda dapat berperan aktif dan mengajak semua masyarakat untuk melestarikan dan mempertahankan budaya nusantara dari berbagai ancaman melalui berbagai cara seperti kampanye untuk menggunakan budaya lokal walaupun sedikit, mengajak masyarakat mencintai produk budaya lokal atau dengan mempelajari budaya itu sendiri.Kedaulatan Budaya NusantaraKata budaya diambil dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang mempunyai arti bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya dengan akal dan budi manusia. Secara harfiah, budaya ialah cara hidup yang dimiliki sekelompok masyarakat yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya. Adapun perbedaan antara agama, suku, politik, pakaian, lagu, bahasa, bangunan, maupun karya seni itu akan membuat terbentuknya suatu budaya.Soelaiman Soemardi & Selo Soemardjan menerangkan bahwa suatu kebudayaan merupakan buah atau hasil karya cipta & rasa masyarakat. Suatu kebudayaan memang mempunyai hubungan yang amat erat dengan perkembangan yang ada di masyarakat. Seorang arkeolog, R. Seokmono menerangkan bahwa budaya adalah hasil kerja atau usaha manusia yang berupa benda maupun hasil buah pemikiran manusia dimasa hidupnya. Sedangkan Effat al-Syarqawi mendefinisikan budaya berdasarkan dari sudut pandang Agama Islam, Ia menjelaskan bahwa budaya adalah khazanah sejarah sekelompok masyarakat yang tercermin didalam kesaksian & berbagai nilai yang menggariskan bahwa suatu kehidupan harus mempunyai makna dan tujuan rohaniah.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia. Sedangkan Kedaulatan itu sendiri sebenarnya memiliki pengertian yaitu suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu wilayah pemerintahan, masyarakat, atau atas diri sendiri. Kedaulatan yang penulis maksud disini terkait dengan budaya yang dimiliki suatu bangsa, yaitu hak ekslusif untuk menguasai budayanya. Kedaulatan Budaya yang dimaksud yaitu bahwa suatu bangsa memiliki hak untuk menguasai budaya bangsanya sendiri untuk melestarikan dan menjaga budayanya dari ancaman pengaruh budaya asing yang bertentangan atau upaya pencurian/pengakuan dari negara lain.

Budaya Nusantara sebagai Aset Bangsa

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang dari sabang sampai merauke yang dikenal sebagai Nusantara dan memiliki ribuan pulau dan terbagi kedalam banyak daerah yang masing-masing daerah tersebut memiliki kebudayaannya sendiri dengan beragam keunikan. Hal ini menyebabkan keanekaragaman budaya di Indonesia. Perbedaan budaya setiap daerah di indonesia menjdai jati diri bangsa indonesia sehingga ketika kebudayaan itu hilang atau berubah maka jati diri yang dimilikinya akan memudar.Budaya Nusantara juga merupakan Aset Bangsa Indonesia. Beragam budaya yang ada di Indonesia merupakan kekayaan yang luar biasa besar bagi bangsa Indonesia. Dengan adanya keanekaragaan budaya tidak menjadikan bangsa indonesia terpecah justru menjadikan bangsa indonesia bersatu dan budaya tersebut menjadi pemersatu bangsa indonesia. Karena merupakan suatu aset bagi negara maka merupakan kewajiban seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk mempertahankan dan melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia. Melihat perkembangan masyarakat di era globalisasi ini dengan mudahnya budaya-budaya asing masuk ke Indonesia dan sulit untuk di pilah-pilah oleh masyarakat mana yang sesuai/tidak dengan budaya lokal. Apabila hal ini tidak menjadi perhatian kita maka budaya nusantara akan terdepresiasi, semakin luntur bahkan hilang dan menyatu dengan budaya asing.Budaya Nusantara di era Globalisasi

Proses integrasi internasional atau yang lebih kita kenal sebagai globalisasi saat sudah sangat pesat perkembangannya. Terjadi pertukaran antar negara baik dalam pandangan dunia, politik, pemikiran dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan insfrasrtuktur transportasi dan perkembangan tekonolgi informasi yang pesat semakin mendorong kuatnya ketergantungan antar negara dunia baik dalam bidang politik maupun budaya. (sumber : id.wikipedia.org) Globalisasi budaya adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke seluruh dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial. Proses ini ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang dibantu oleh Internet, media budaya masyarakat, dan perjalanan luar negeri. Konsumsi budaya bersama turut mendorong pertukaran barang dan kolonisasi yang menyebarkan budaya ke seluruh dunia. Penyebaran budaya memungkinkan seseorang terlibat dalam hubungan sosial lintas negara dan kawasan. Penciptaan dan perluasan hubungan sosial seperti ini tidak terlihat di tingkat material. Globalisasi budaya melibatkan pembentukan norma dan pengetahuan bersama yang sesuai dengan identitas budaya mereka, baik individu atau kelompok. Globalisasi budaya terus meningkatkan keterkaitan penduduk dan kebudayaan di dunnia. Aspek globalisasi budaya yang terlihat jelas adalah percampuran masakan seperti yang terjadi di jaringan restoran cepat saji Amerika Serikat. Gerai makanan dan minuman McDonald's dan Starbucks adalah perusahaan Amerika Serikat yang sering dijadikan contoh globalisasi;

Globalisasi juga berdampak terhadap budaya nusantara. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya masyarakat yang mulai melupakan budayanya sendiri namun justru lebih memilih mengadopsi budaya asing yang dianggapnya lebih menarik dan praktis. Sedikit contoh yang dapat kita ambil diantaranya yaitu semakin berkurangnya penutur bahasa daerah, banyaknya generasi muda yang meniru gaya hidup barat yang tidak sesuai dengan budaya nusantara yang menganut adat ketimuran, kesenian daerah mulai ditinggalkan.Salah satu bukti keragaman budaya Indonesia yaitu memiliki lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahasa-bahasa daerah tersebut memiliki keunikannya masing-masing. Namun disayangkan seiring berjalannya waktu hingga saat ini, banyak bahasa daerah yang telah punah karena sudah tidak ada lagi penutur dan banyak pula yang terancam punah karena menyisakan sedikit sekali jumlah penutur bahasa tersebut. Kepunahan bahasa daerah tersebut terjadi karena banyak generasi muda yang enggan untuk menggunakan dan belajar bahasa daerah. Hingga saat ini terdapat 14 bahasa daerah yang dinyatakan telah punah menurut DPD RI dalam penyusunan draf RUU ( rancangan undang-undang ) bahasa daerah. Dari empat belas bahasa yang punah itu, 10 bahasa dari Maluku Tengah, yakni bahasa Hoti, Hukumina, Hulung, Serua, Te'un, Palumata, Loun, Moksela, Naka'ela, dan Nila. Dua bahasa lainnya dari Maluku Utara, yakni Ternateno dan Ibu. Adapun dua bahasa berasal dari Papua, yakni Saponi dan Mapia. Kepunahan bahasa bahasa tersebut karena sedikitnya jumlah penutur. Hal ini juga dialami banyak bahasa daerah lain yang memiliki jumlah penutur sedikit, hanya ada 13 bahasa daerah yang memiliki jumlah penutur diatas satu juta jiwa. Kepunahan bahasa daerah tersebut dapat ditangani dengan memberikan pendidikan sejak dini tentang bahasa daerah, baik oleh orang tua ataupun sekolah-sekolah melalui kurikulum bahasa daerah dengan kebijakan tiap pemerintah daerah. Selain itu Pemuda juga dapat turut serta melestarikan bahasa daerah dengan berbagai cara diantaranya yaitu menggunakan bahasa daerah masing-masing secara sederhana dengan sesama pengguna bahasa daerah yang sama, mempelajari bahasa daerah lain, dan mengkampanyekan melalui media sosial terkait penggunaan bahasa daerah.

Saat ini banyak generasi muda yang mulai melupakan budaya dan adat istiadat bangsanya sendiri. Generasi muda cenderung mengadopsi budaya asing yang menurutnya menarik dan praktis. Meskipun tidak sepenuhnya salah kita mengadopsi budaya asing untuk kita terapkan namun kita harus memilah budaya asing yang masih sesuai dengan budaya kita yang menganut adat ketimuran yang menjunjung tinggi kesopanan dan merupakan bangsa yang beragama. Namun kenyataannya banyak generasi muda yang mengadopsi budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya kita. Banyak faktor yang mendorong hal ini dapat terjad slah satunya perkembangan teknologi informasi yang cukup pesat yang memudahkan generasi muda melihat kebudayaan asing dari seluruh dunia. Banyak generasi muda tidak menyadari bahwa gaya hidup yang mereka ikuti banyak yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kita bahkan tidak jarang pemuda yang hanya mengikuti trend yang ada tanpa mengetahui baik buruknya.Banyak contoh penerapan gaya hidup asing yang bertentangan dengan adat ketimuran diantaranya minuman keras, sex bebas, pergaulan bebas, dan gaya hidup kebarat-baratan yang lain. Hal-hal tersebut seharusnya dihindari karena tidak sesuai dengan budaya kita, berbeda dengan bangsa-bangsa yang memang mengganggap wajar hal-hal tersebut. Generasi muda dapat menghindari hal-hal tersebut dengan membentengi diri dan cerdas dalam memilah mana budaya yang baik kita ikuti dan yang tidak. Dengan adanya globalisasi dan kebebasan informasi tidak menjadikan kita menutup diri dari budaya asing namun bagaimanan kita menempatkan diri kita sebagai bangsa yang berbudaya dengan mengambil manfaat yang baik dari budaya asing untuk diterapkan.Selain dua masalah diatas, adanya globalisasi juga mengakibatkan banyaknya generasi muda yang mulai meninggalkan kesenian daerah dan lebih tertarik dengan kesenian asing. Seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki beragam kesenian daerah yang unik dan khas disetiap daerah baik seni musik, tari, sastra, lukis dan lain-lain. Keragaman kesenian tersebut harus kita jaga dan lestarikan agar dapat terus ada hingga generasi mendatang. Namun seiring perkembangan dewasa ini banyak generasi muda yang kurang tertarik pada kesenian tradisional dan lebih menggandrungi kesenian asing padahal kesenian tradisional kita banyak disukai asing karena keunikannya. Hal ini mungkin karena generasi muda kita beranggapan bahwa kesenian tradional telah usang dan membosankan dibandingkan kesenian asing yang lebih menarik. Sebagai pemuda sudah seharusnya kita mencintai kesenian tradisional. Banyak gerakan yang dapat diambil pemuda dalam melestarikan kesenian tradisional. Salah satunya dengan mengkolaborasikan kesenian tradisional dengan kesenian asing tanpa menghilangkan identitas kesenian tradisional itu sendiri. Hal ini dapat mendorong generasi muda menyukai dan menyadari bahwa kesenian tradisional dapat bersaing dengan kesenian asing. Pemuda sebagai Pelopor dalam Melestarikan Budaya Nusantara

Selain masalah-masalah diatas banyak masalah lain terkait pengaruh budaya asing terhadap budaya nusantara yang perlu kita antisipasi. Pemuda dapat menjadi pelopor untuk mengantisipasi pengaruh buruk budaya asing terhadap budaya nusantara. Kebudayaan Nusantara harus kita pertahankan dan kita lestarikan agar dapat kita wariskan kepada generasi selanjutnya. Gerakan dalam upaya melestarikan kebudayaan nusantara yaitu melalui culture experience yaitu upaya pelestarian budaya dengan cara terjun langsung dan memiliki pengalaman dalam budaya tersebut. Contohnya jika keudayaan tersebut berupa tarian tradisional, maka kita dapat mengajak masyarakat untuk belajar dan berlatih menguasai tarian terssebut. Dengan upaya ini diharapkan kebudayaan tersebut akan tetap ada karena semakin banyak yang tahu dan menguasainya.

Upaya lain dalam melestarikan kebudayaan nusantara yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi. Kita dapat membuat sebuah pusat informasi yang berisikan Kebudayaan Nusantara secara lengkap sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengetahui dan memudahkan apabila ingin mencari informasi terkait kebudayaan tertentu. Selain itu dengan memanfaatkan teknologi informasi kita dapat mengkampanyekan kebudayaan tertentu, seperti kesenian musik atau tari agar dapat dilihat banyak pasang mata sehingga orang tahu bahwa kebudayaan tersebut merupakan salah satu kebudayaan yang dimiliki indonesia.Banyak upaya lain yang dapat dilakukan pemuda dalam melestarikan kebudayaan nusantara baik dalam kehidupan sehari-hari maupun melalui gerakan-gerakan yang mendorong pelestarian budaya. Pemuda harus sadar bahwa ia memiliki tanggung jawab melestarikan kebudayaan nusantara sebagai warga negara.

Penutup

Di era globalisasi yang semakin pesat perkembangannya dewasa ini dimana arus informasi sangat terbuka lebar memberikan tantangan sendiri bagi kedaulatan budaya nusantara sebagai aset negara. Budaya-budaya asing sangat mudah kita ketahui dan banyak generasi muda ikut mengadopsi budaya-budaya asing tersebut. Budaya asing bukan merupakan ancaman bagi kedaulatan budaya nusantara apabila kita sebagai masyarakat yang berbudaya dapat memilah budaya asing yang sesuai dengan ideologi dan kebudayaan yang kita miliki. Kita harus menjaga dan mempertahankan kebudayaan nusantara dari pengaruh luar yang buruk serta ikut melestarikan kebudayaan nusantara itu sendiri. Banyak langkah yang dapat kita lakukan dalam mempertahankan kebudayaan kita yaitu dengan mencintai budaya kita dan bangga dengan kebudayaan yang kita miliki. Perkembangan teknologi informasi bukan menjadikan kita menutup diri dan kebudayaan kita dari pengaruh luar, justru kita dapat memanfaatkannya guna melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan kita kepada seluruh dunia.