82
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMK GUNUNG SARI 1 MAKASSAR S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : AMIN S DASY 10531 1808 11 JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS

KONTEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DI SMK GUNUNG SARI 1 MAKASSAR

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

AMIN S DASY

10531 1808 11

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’Alamin penulis panjatkan kehadirat Allah swt. Rab

yang Maha Pengasih tetapi tidak pilih kasih, Maha Penyayang yang tidak pilih

sayang penggerak yang tidak bergerak, atas segala limpahan rahmat dan

petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat dan

salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad saw ,Sang Murabbi

segala zaman, dan para sahabatnya, tabi’in dan tabi’ut tabi’in serta orang-orang

yang senantiasa ikhlas berjuang di jalanNya.

Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka

menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin. Namun, penulis

menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.

Akan tetapi, penulis tak pernah menyerah karena penulis yakin ada Allah yang

senantiasa mengirimkan bantuanNya dan dukungan dari segala pihak. Oleh karena

itu, penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga

terutama orang tuaku tercinta ayahanda Abubakar S Dasy dan ibunda Syarifah

Suleha Qhutban yang telah memberikan kasih sayang, jerih payah, cucuran

keringat, dan doa yang tidak putus-putusnya buat penulis, sungguh semua itu tak

mampu penulis gantikan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

Demikian pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga yang

tak hentinya memberikan motivasi serta doanya. Kepada Dr. A.Syukri Syamsuri

M.Hum dan Dr.Munirah, M.Pd. selaku pembimbing I dan pembimbing II, yang

telah memberikan bimbingan serta arahan sejak awal penyusunan proposal hingga

Page 3: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

vi

selesainya skripsi ini. Semoga Allah swt selalu merahmati kita semua dan

menghimpun kita dalam hidayahNya.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada, (1) Dr. H. Irwan Akib, M.Pd sebagai Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar, (2) Dr. A. Syukri Syamsuri M.Hum

sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar dan (3) Andi Adam, S.Pd.,M.P.d selaku Ketua Jurusan

Teknologi Pendidikan serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam

lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan

yang sangat bermanfaat bagi penulis

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada

Kepala Sekolah, Guru dan Staf SMK Gunung Sari 1 Makassar yang telah

memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga

mengucapkan terimakasih kepada teman seperjuangan yang telah menemani

dalam suka maupun duka, sahabat-sahabatku terkasih serta seluruh rekan

mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan dan teman-teman seperjuanganku di

HIPPMAL yaitu Ibnun Khairuddin S.Pd., Muhidin Manaf, Fazlur Rahman S.Pd.,

Abdul Aziz S.Pd., Suaib Songge, Astia Luth Laben, Ibnu Chalid Dasi, Farhan

Rahman serta teman-teman lainya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas

segala kebersamaan, motivasi, saran dan bantuannya kepada penulis yang telah

memberi sejuta warna baru dan cerah dalam hidupku.

Page 4: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

vii

Kepada sosok wanita yang telah menjadi inspirasi dalam kehidupanku

Nona Masfufah S.Kep., penulis mengucapkan rasa terimaksih yang tak hentinya

sehingga apa yang menjadi impian penulis yaitu menyelesaikan studi dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan karya selanjutnya. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, Amin.

Makassar, September 2015

Penulis

Page 5: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

ABSTRAK ...................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 7

B. Kerangka Pikir .................................................................................... 22

C. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 24

B. Desain Penelitian ................................................................................. 24

C. Tempat dan waktu penelitian .............................................................. 24

D. Populasi dan sampel ............................................................................ 25

Page 6: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

ix

E. Variabel Penelitian .............................................................................. 27

F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 27

G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 28

H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 34

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 36

C. Pembahasan .......................................................................................... 52

BAB V KESIMPULAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 59

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 61

LAMPIRAN

Page 7: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

x

ABSTRAK

Amin S Dasy. 2015. Keefektifan Pembelajaran Multimedia Interaktif

Berbasis Konteks Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa

Dan Sastra Indonesia Di SMK Gunung Sari 1 Makassar. Skripsi. Jurusan

Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh

Makassar. Dibimbing oleh Bapak Andi Syukri Syamsuri dan Ibu Munirah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan

pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMK Gunung Sari 1

Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian Pra-eksperimen. penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian yang bersifat regresif,

yaitu penelitian mendeskripsikan pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI, tahun pelajaran

2014/2015 yang berjumlah 66. Sampel yang diteliti adalah guru mata pelajaran

bahasa dan sastra indonesia yang berjumlah 4 orang dan siswa kelas XI yang

dipilih secara purposive sampling. Dimana kelas XI Audio Video sebanyak 2

orang siswa, kelas XI Instalasi Tenaga Listrik sebanyak 1 orang, kelas Teknik

Komputer & Jaringan sebanyak 2 orang dan kelas Teknik Kendaraan Ringan

sebanyak 2 orang.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunkan angket

(kuesioner), lembar observasi dan wawancara yang digunakan untuk mengamati

aktivitas siswa selama proses kegiatan penelitian berlangsung. Teknik analisis

data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan statistik Inferensial.

Sedangkan pengolahan data menggunakan perangkat lunak Statistical Package for

Social Sciences (SPSS) for Windows versi 16. Taraf signifikansi yang ditetapkan

sebelumnya adalah = 0,05 .. Hasil analisis infrensial data menunjukkan bahwa

nilai sign yang diperoleh untuk kompetensi pedagogik guru = 0,002 dalam artian

bahwa sign < 𝛼 𝑎𝑡𝑎𝑢 (0,000 < 0,05) dan untuk hasil belajar siswa = 0,000 dalam

artian bahwa sign < 𝛼 𝑎𝑡𝑎𝑢 (0,000 < 0,05) . Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks efektif terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia di SMK Gunung Sari 1

Makassar.

Kata Kunci : Efektivitas Pembelajaran multimedia Interaktif, Pembelajaran

Berbasis Konteks, Hasil Belajar Siswa.

Page 8: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting yang menyangkut kemajuan dan

masa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan

maju. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3

menyebutkan bahwa: "Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan

kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia

Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan Nasional". Salah satu tujuan

pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan bakat dan kemampuan

individual, sehingga potensi kejiwaan anak dapat diaktualisasikan secara

sempurna.

Senada dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun

2005 tentang guru dan dosen, dijelaskan bahwa: "kompetensi adalah seperangkat

dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen

dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya."

Lebih lanjut, PP No.19 tahun 2005 standar nasional pendidikan di

jelaskan bahwa, Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: (a) kompetensi

pedagogik, (b) Kompetensi kepribadian, (c) kompetensi professional, dan (d)

kompetensi sosial. Dalam penjelasan undang-undang nomor 14 tahun 2005

tentang guru dan dosen, yang di maksud dengan kompetensi Pedagogic adalah

kemampuan mengelolah pembelajaran peserta didik.

Page 9: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

2

Pendidikan merupakan usaha untuk mengantarkan manusia kepada

jenjang yang lebih sempurna, sedangkan fenomena pendidikan dan pengajaran

merupakan masalah yang cukup kompleks karena banyak faktor yang

mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut adalah guru. Guru merupakan

komponen yang memegang peranan penting dan penentu dari keberhasilan proses

belajar-mengajar. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat

tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelolah pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta

didik untuk menguaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Pencapaian

tujuan belajar dalam proses belajar mengajar hasilnya di ukur atau ditentukan

dengan suatu prestasi belajar. Berhasil tidaknya seorang siswa dalam kegiatan

pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar atau yang sering kita kenal dengan

prestasi belajar.

Prestasi belajar menurut Tulus adalah hasil yang dicapai seseorang ketika

mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Jika ditinjau dari unsur siswa, banyak

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ini, baik faktor yang ada dalam diri

siswa maupun dari luar diri siswa. Faktor yang ada dalam diri anak didik adalah

faktor fisiologis dan psikologis. Misalnya: persepsi, minat, sikap, motivasi, bakat,

IQ dan seterusnya. Sedang faktor yang berada di luar diri anak didik misalnya

lingkungan tempat tinggal, keadaan sosial ekonomi orang tua dan seterusnya.

Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan,

Page 10: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

3

sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik,

berlangsung sepajang hayat sejak manusia lahir. Warisan sosial merupakan

bagian dari lingkungan masyarakat, merupakan alat bagi manusia untuk

meningkatkan kesejahteraan hidupnya

Sehingga selain komunikasi, guru dituntut agar kreatif dalam menentukan

strategi serta mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah,

karena tidak metutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut terus berkembang

sesuai dengan era globalisasi. Maka dari itu guru harus memiliki pengetahuan

dan pemahaman yang cukup tentang berbagai strategi dan media pembelajaran.

hal ini dianggap penting untuk peningkatan semangat dan motivasi bagi siswa.

Secara konseptual, unjuk kerja guru menurut Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan dan Johson, sebagaimana yang dikutip oleh Martinis Yamin

mencakup tiga aspek, yaitu; (a) kemampuan profesional, (b) kemampuan sosial,

dan (c) kemampuan personal (pribadi).

Melihat realita yang ada, keberadaan guru profesional sangat jauh dari

apa yang dicita-citakan. Banyaknya sekolah-sekolah yang rendah mutunya

memberikan suatu isyarat bahwa guru profesional hanyalah sebuah wacana yang

belum terealisasi secara merata dalam seluruh pendidikan yang ada di Indonesia.

Hal itu menimbulkan suatu keprihatinan yang tidak hanya datang dari

kalangan akademisi, akan tetapi orang awam sekalipun ikut mengomentari

ketidakberesan pendidikan dan tenaga pengajar yang ada. Kenyataan tersebut

menggugah kalangan akademisi, sehingga mereka membuat perumusan untuk

meningkatkan kualifikasi guru melalui pemberdayaan dan peningkatan

Page 11: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

4

profesionalisme guru dari pelatihan sampai dengan instruksi agar guru memiliki

kualifikasi pendidikan minimal Stra(S1).

Seiring dengan itu, yang menjadi permasalahan baru adalah, guru hanya

memahami instruksi tersebut hanya sebagai formalitas untuk memenuhi tuntutan

kebutuhan yang sifatnya administratif. Sehingga kompetensi guru profesional

dalam hal inti tidak menjadi prioritas utama.

Dengan pemahaman tersebut, kontribusi untuk siswa menjadi kurang

terperhatikan bahkan terabaikan. Masalah lain yang ditemukan penulis adalah,

minimnya tenaga pengajar dalam suatu lembaga pendidikan juga memberikan

celah seorang guru untuk mengajar yang tidak sesuai dengan keahliannya.

Sehingga yang menjadi imbasnya adalah siswa sebagai anak didik tidak

mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal.

Padahal siswa ini adalah sasaran pendidikan yang dibentuk melalui

bimbingan, keteladanan, bantuan, latihan, pengetahuan yang maksimal,

kecakapan, keterampilan, nilai, sikap yang baik dari seorang guru. Maka hanya

dengan seorang guru profesional hal tersebut dapat terwujud secara utuh,

sehingga akan menciptakan kondisi yang menimbulkan kesadaran dan keseriusan

dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Dengan demikian, apa yang disampaikan seorang guru akan berpengaruh

terhadap hasil pembelajaran. Sebaliknya, jika hal di atas tidak terealisasi dengan

baik, maka akan berakibat ketidakpuasan siswa dalam proses kegiatan belajar

mengajar.

Tidak kompetennya seorang guru dalam penyampaian bahan ajar secara

Page 12: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

5

tidak langsung akan berpengaruh terhadap hasil dari pembelajaran. Karena proses

pembelajaran tidak hanya dapat tercapai dengan keberanian, melainkan faktor

utamanya adalah kompetensi yang ada dalam pribadi seorang guru. Keterbatasan

pengetahuan guru dalam penyampaian materi baik dalam hal metode ataupun

penunjang pokok pembelajaran lainnya akan berpengaruh terhadap pembelajaran.

Melihat wacana di atas, sangat terlihat bahwa kompetensi pedagogik guru

dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Atas dasar wacana yang ada di

lapangan, maka penulis ingin membuktikan apakah persepsi yang ada di

kalangan masyarakat mengenai masalah profesionalisme guru itu benar atau

sebaliknya, dengan melakukan suatu penelitian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka : “apakah efektif

pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMK Gunung Sari 1

Makassar?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui keefektifan pembelajaran multimedia interaktif

berbasis konteks terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa dan

sastra Indonesia di SMK Gunung Sari 1 Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang hendak dicapai dari hasil penelitian ini sebagai

Page 13: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

6

berikut

1. Manfaat teoritis

Hasil peniitian ini diharakan dapat memberikan manfaat pada dunia

pendidikan,khususnya pada bidang pendidikan bahasa Indonesia sehingga

Efektifitas pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks mendapat

perhatian disekolah-sekolah dan sebagai bahan informasi bagi guru dan penulis

dalam proses belajar mengajar selanjutnya yang mempunyai kajian yang sama.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru

Penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan

pembelajaran di kelas

b. Bagi siswa

Penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan

motifasi siswa dalam belajar,meningkatkan keaktifan

siswa,mengembangkan jiwa kerja sama saling menguntungkan,menghargai

satu sama lain,membangun kepercayaan diri dalam menyelesaikan

masalah serta sebagai model yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi peneliti

Penelitian dapat digunakan untuk menambah pengtahuan dan pengelaman

bagi penelitian selanjutnya

Page 14: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang relevan

Penelitian “Multimedia Interaktif Berbasis Konteks Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” telah banyak

dilakukan terhadap beberapa peneliti sebelumnya, anatara lain :

Penelitian I Kadek Suartama (2010) dengan judul “Pengembangan

Mutimedia Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Mata Kuliah

Media Pembelajaran”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa multimedia pada

mata kuliah Media Pembelajaran tergolong layak digunakan sebagai media

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penilaian oleh ahli materi terhadap kualitas

produk ditinjau dari aspek pembelajaran diketahui (kategori sangat baik) dan

dari aspek materi/isi (kategori sangat baik),

Penelitian Agus Priyanto, Yuliman P, M Arief Soeleman (2011) dengan

judul “Peningkatan Pemahaman Bahasa Indonesia Siswa SMA N 9 Makassar

Melalui Multimedia Interaktif” menyimpulkan bahwa multimedia pembelajaran

interaktif yang menyenangkan dan dapat meningkatkan pemahaman belajar

Bahasa indonesia bagi siswa SMA N 9 Makassar . Perangkat bantu

pembelajaran berbasis multimedia tentang Bahasa indonesia dalam bentuk

multimedia pembelajaran ini juga memenuhi unsur-unsur kompetensi, variasi

strategi, aneka sumber materi, pengayaan pengetahuan dan belajar, model

Page 15: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

8

pembelajaran khas muktimedia, dan evaluasi.

2. Pengertian efektivitas

Pengertian Efektivitas, Efisiensi dan efektivitas merupakan dua kriteria

yang biasa digunakan untuk menilai prestasi kerja dari suatu pusat pertanggung

jawaban tertentu. Pengertian efektivitas menurut.

Arens,Elder,andBeasley (2003;730) adalah:“Effectiveness refers to the

accomplishment of objectives, whereas efficiency refers to the resources

usertoachievethese objective.”

Menurut Kartikahadi yang dikutip oleh Sukirno Agoes (2001;680) yang

dimaksud efektivitas adalah sebagai berikut: “Efektivitaso adalah produk akhir

kegiatan operasi telah mencapai tujuannya baik ditinjau dari segi kualitas hasil,

kualitas kerja maupun batas waktu yang ditargetkan.” Sedangkan menurut

Syahrul dan Muhammad Afdinizar (2003;326) pengertian efektivitas adalah:

“Tingkat dimana kinerja sesungguhnya (aktual) sebanding dengan kinerja yang

ditargetkan.” Dari pengertian tersebut dikemukakan bahwa efektivitas lebih

dititiberatkan pada tingkat keberhasilan organisasi (sampai sejauh mana

organisasi dapat dikatakan berhasil) dalam usaha mencapai sasaran yang telah

dipilih, sedangkan efisiensi lebih menitikberatkan pada kemampuan organisasi

dalam menggunakan sumber-sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Semakin tinggi tingkat keberhasilan suatu organisasi terhadap nilai

pencapaian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan

perusahaan tersebut semakin efektif. yang ditetapkan, jadi suatu perusahaan

Page 16: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

9

dapat dikatakan beroperasi secara efektif apabila dapat mencapai tujuan yang

ditetapkan. Adapun Pembelajaran menurut para ahli yaitu :

1. Warsita (2008:85) “Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat

peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta

didik”.

2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 “Pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar”.

3. Sudjana (2004:28) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang

sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi

edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan

pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.

4. Corey (1986:195) “Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan

seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta

dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau

menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan

subset khusus dari pendidikan”.

5. Dimyati dan Mudjiono (1999:297) “Pembelajaran adalah kegiatan guru

secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar

aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.

6. Trianto (2010:17) “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang

kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan”. Pembelajaran secara

Page 17: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

10

simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara

pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna

kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan

siswanya (mengarhkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya)

dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan.

3. Pengertian multimedia intaraktif

Secara etimologis multimedia berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata

“multi”yang berarti banyak; bermacam-macam dan “medium” yang berarti

sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu.

Beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli diantaranya:

1) Sesuai dengan pendapat Vaughan (1994: 4) multimedia adalah “berbagai

kombinasi dari teks, grafik, suara, animasi, dan video yang disampaikan

dengan menggunakan komputer atau alat elektronik lainnya .

2) Rada (1995) berpendapat bahwa “multimedia merujuk ke

perpaduan/sinkronisasi aliran media (any synchronized media stream)”.

Sebagai contoh dari multimedia adalah gambar bergerak yang sinkron dengan

suara (termasuk siaran televisi dan film modern) (Green & Brown, 2002:

3) Heinich, Molenda, Russell & Smaldino (1999: 229) berpendapat,

“multimedia merujuk kepada berbagai kombinasi dari dua atau lebih format

media yang terintegrasi kedalam bentuk informasi atau program instruksi”.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang

Page 18: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

11

berupa teks, grafik, audio, dan interaksi dan digunakan untuk menyampaikan

pesan/informasi dari pengirim ke penerima pesan/informasi.

Multimedia sendiri terbagi menjadi dua kategori yaitu a) Multimedia

linear dan b) Multimedia interaktif. Multimedia linear adalah suatu

multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat

dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan),

contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang

dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,

sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses

selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: Aplikasi game dan CD

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan, apabila pengguna mendapatkan

keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut

multimedia interaktif. Karakteristik terpenting dari multimedia interaktif adalah

siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga

dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Multimedia

interaktif menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari: a)

teks; b) grafik; c) audio; dan d) interaktivitas (Green & Brown, 2002: 2-6).

a) Teks adalah

Simbol berupa medium visual yang digunakan untuk menjelaskan bahasa

lisan. Teks memiliki berbagai macam jenis bentuk atau tipe (sebagai

contoh: Time New Roman, Arial, Comic San MS), berbagai macam

ukuran dan wana. Satuan dari ukuran suatu teks terdiri dari length dan

size. Length biasanya menyatakan banyaknya teks dalam sebuah kata atau

Page 19: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

12

halaman. Size menyatakan ukuran besar atau kecil suatu huruf. Standar

teks memiliki size 10 atau 12 poin Semakin besar size suatu huruf maka

semakin tampak besar ukuran huruf tersebut.

b) Grafik adalah

Suatu medium berbasis visual. Seluruh gambar dua dimensi adalah grafik.

Apabila gambar di render dalam bentuk tiga dimensi (3D), biasanya tetap

disajikan melalui medium dua dimensi, hal ini termasuk gambar yang

disajikan lewat kertas, televisi ataupun layar monitor. Grafik bisa saja

menyajikan kenyataan (reality) atau hanya berbentuk ikonik. Contoh grafik

yang menyajikan kenyataan adalah foto, dan contoh grafik yang berbentuk

ikonik adalah kartun seperti gambar yang biasa dipasang dipintu toilet

untuk membedakan toilet laki-laki dan perempuanterdiri dari gambar diam

dan gambar bergerak. contoh dari gambar diam yaitu foto, gambar digital,

lukisan, dan poster Gambar diam biasa diukur berdasarkan size (sering

disebut juga canvas size) dan resolusi, contoh dari gambar bergerak adalah

animasi, video dan film Selain bisa diukur dengan menggunakan size dan

resolusi.

c). Audio

Audio atau medium berbasis suara adalah segala sesuatu yang bisa

didengar dengan menggunakan indera pendengaran. Contoh: narasi, lagu,

sound effect, back sound.

Page 20: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

13

d). Interaktivitas

Interaktivitas bukanlah medium, interaktivitas adalah rancangan dibalik

suatu program multimedia. Interaktivitas mengijinkan seseorang untuk

mengakses berbagai macam bentuk media atau jalur didalam suatu

program multimedia sehingga program tersebut dapat lebih berarti dan

lebih memberikan kepuasan bagi pengguna.

Interaktivitas dapat disebut juga sebagai interface design atau human

factor design. Interaktivitas dapat dibagi menjadi dua macam struktur,

yakni struktur linear dan struktur non linear. Struktur linear menyediakan

satu pilihan situasi saja kepada pengguna

sedangkan struktur nonlinear terdiri dari berbagai macam pilihan kepada

pengguna. Selain itu, Green & Brown (2002: 3) menjelaskan terdapat

beberapa metode yang digunakan dalam menyajikan multimedia, yaitu:

a. Berbasis kertas (Paper-based), contoh: buku, majalah, brosur;

b. Berbasis cahaya (Light-based), contoh: slide shows, transparasi;

c. Berbasis suara (Audio-based), contoh: CD Players, tape recorder,

radio;

d. Berbasis gambar bergerak (Moving-image-based), contoh: televisi,

VCR.

Multimedia Interaktif adalah Suatu media yang sangat kompleks

dengan penggabungan dari beberapa unsure media seperti teks, grafik,

gambar, foto, video, dan animasi secara berkala sehingga menjadi suatu

kempulan yang menarik dan dapat mengalihkan perhatian masyarakat

Page 21: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

14

untuk melihatnya. Penggunaan Multimedia interkatif sangatlah

bermanfaat di dunia kerja dan juga didunia pendidikan. Multimedia

interaktif dapat mempercatik penyajian presentasi.

4. Pengertian Pembelajaran Berbasis Konteks

Kata kontekstual (contextual) berasal dari kata context yang berarti

“hubungan, konteks, suasana dan keadaan (konteks)”. CTL merupakan suatu

konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat.

Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi

siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan

siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

(Direktorat, 2010). Menurut Johnson (dalam Supinah, 2008) CTL merupakan

suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami

materi pelajaran yang sedang mereka pelajari dengan menghubungkan pokok

materi pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

1) Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Menurut Nurhadi (dalam nurdin, 2009) bahwa ada beberapa karakteristik

pembelajaran berbasis kontekstual yaitu

a) Real world learning mengutamakan pengalaman nyata.

b) Berpusat pada siswa, siswa aktif, kritis, dan kreatif serta guru

mengarahkan.

Page 22: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

15

c) Pengetahuan bermakna dalam kehidupan, dekat dengan kehidupan nyata,

serta adanya perubahan perilaku dan pembentukan.

d) Siswa praktek, bukan menghafal, Learning bukan Teaching, pendidikan

bukan pengajaran.

e) Memecahkan masalah dan berpikir tingkat tinggi.

f) Hasil belajar di ukur dengan berbagai cara bukan hanya dengan tes.

2). Komponen Pembelajaran Kontekstual

Menurut Nurhadi (dalam Nurdin, 2009) bahwa pendekatan pembelajaran

kontekstual memiliki tujuh komponen utama pembelajaran efektif yaitu:

a. Konstruktivisme (Constructivisme)

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan CTL,

yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang

hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-

konyong, Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep, atau

kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.

Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna

melalui pengalaman nyata.

b. Menemukan (inquiry)

Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajran berbasis

CTL. Pengetahuan dan ketrempailan yang diperoleh siswa bukan hasil

mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru

harus merancang kegiatan yang merancang kegiatan yang merujuk pada

kegiatan menemukan apapun materi yang diajarkanya.

Page 23: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

16

c. Bertanya (Questioning)

Pengetahuan yang dimiliki seseorang bermula dari “bertanya”.

Questioning (bertanya) merupakan strategi utama pembelajaran yang berbasis

CTL. Bertanya daalm pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk

mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.

3). Ciri Pembelajaran Kontektual

Menurut Wardani (2004) Pembelajaran matematika yang kontekstual

mempunyai beberapa ciri- ciri sebagai berikut :

1. Masalah kontektual diajukan untuk diselesaikan oleh siswa pada awal proses

pembelajaran.

2. Dikembangkannya cara atau alat untuk memperoleh jawaban informal dari

masalah. Jawaban informal siswa diistilahkan sebagai matematika informal.

Cara, alat itu berfungsi sebagai jambatan antara dunia real dan dunia

apstrak

3. Terjadinya interaksi antara guru dan siswa atau antara siswa dan siswa

dalam suasana demokratif berkenaan dengan penyelesaian masalah yang

diajukan selama proses belajar.

4. Ada keseimbangan antara terjadinya proses matematisasi informal oleh

siswa dan matematisasi formal (simbol dan abstrak) yang di motori oleh

guru

5. Ada kesempatan bagi siswa untuk merefleksi, menginterpretasi hal-hal yang

telah dipelajari atau dihasilkan siswa selama proses belajar.

Page 24: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

17

6. Pembelajaran matematika tidak semata-mata memberi penekanan pada

komputasi dan mementingkan langkah-langkah prosedural penyelesaian soal

namun juga memberikan penekanan pada pemahaman konsep dan

pemecahan masalah.

5. Pengertian Hasil Belajar Siswa.

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan.

Beajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam

belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan

seseorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan

oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi

interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar

mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas

seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.

1) Definisi Hasil Belajar Siswa Menurut Para Ahli

Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud disini adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari

pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut

Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar

mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan

pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Dari pendapat di

atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan,

Page 25: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

18

sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan

yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu

dalam kehidupan sehari-hari.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor

dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989 : 39). Dari

pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan

kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981 :

21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh

kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga

faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa

kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39). "Belajar adalah suatu perubahan

perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya" (Ali Muhammad, 204 : 14).

Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan

lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian

belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu.

Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak

dikatakan berhasil.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas

pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang

dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif

(intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik). Dari

beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua

Page 26: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

19

faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan

faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar

adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau

fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan,

pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek

kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap

sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek

kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara

kuantitatif.

6. Pengertian Bahasa Dan Sastra

Sastra (Sansekerta, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa

Sansekerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau

"pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam

bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan"

atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata

"sastra" bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau

tidak.Selain pengertian istilah atau kata sastra di atas, dapat juga dikemukakan

batasan / defenisi dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda satu sama

lain. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya sekedar istilah

yang menyebut fenomena yang sederhana dan gampang.

Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi sejumlah

kegiatan yang berbeda-beda. Kita dapat berbicara secara umum, misalnya

berdasarkan aktivitas manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya suku

Page 27: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

20

maupun bangsa. Sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati.

Orang-orang tertentu di masyarakat dapat menghasilkan sastra. Sedang orang

lain dalam jumlah yang besar menikmati sastra itu dengan cara mendengar atau

membacanya.

Batasan sastra menurut PLATO, adalah hasil peniruan atau gambaran dari

kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam

semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra

semakin rendah dan jauh dari dunia ide.

Aristoteles murid Plato memberi batasan sastra sebagai kegiatan lainnya

melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat. Menurut kaum formalisme Rusia,

sastra adalah sebagai gubahan bahasa yang bermaterikan kata-kata dan

bersumber dari imajinasi atau emosi pengarang. Rene Welleck dan Austin

Warren, memberi defenisi bahasa dalam tiga hal :

1) Segala sesuatu yang tertulis

2) Segala sesuatu yang tertulis dan yang menjadi buku terkenal, baik dari segi

isi maupun bentukkesusastraannya

3) Sebagai karya seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya dominan dan

bermediumkan bahasa.

Sastra merupakan perwujudan pikiran dalam bentuk tulisan. Tulisan

menggambarkan media pemikiran yang tercurah melalui bahasa, bahasa yang

bisa direpresentasikan dalam bentuk tulisan, media lain bisa saja berbentuk

gambar, melody musik, lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

Page 28: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

21

Sastra menjadi bagian dari budaya masyarakat. Sastra yang memuat materi yang

tinggi dipelihara secara turun-temurun oleh para pujangga, banyak yang secara

lisan karena media tulisan sangat terbatas, hanya daun lontar.

Menurut KBBI arti sastra adalah

a) bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan

bahasa sehari-hari);

b) karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai

ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan

ungkapannya.

Dalam bahasa Inggris kita mengenal kata literature, diserap menjadi

literatur ke dalam bahasa Indonesia. Arti literature (menurut kamus online

WorldNet) adalah:

a. creative writing of recognized artistic value

b. the humanistic study of a body of literature; “he took a course in French

literature”

c. published writings in a particular style on a particular subject; “the

technical literature”; “one aspect of Waterloo has not yet been treated in

the literature”

d. the profession or art of a writer; “her place in literature is secure”

Page 29: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

22

B. Kerangka Pikir

Untuk mendapat gambaran tentang hubungan antara kompetensi

pedagogik guru dengan prestasi belajar siswa , maka berikut ini dikemukakan

kerangka pikir yang akan digunakan sebagai dasar pengajuan hipotesis.

Kemapuan pedagogik guru tentunya akan berakibat positif terhadap

perkembangan siswa, baik dalam pengetahuan maupun dalam keterampilan. Oleh

sebab itu, siswa akan antusias dengan apa yang disampaikan oleh guru yang

bertindak sebagai fasilitator dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Bila hal itu terlaksana dengan baik, maka apa yang disampaikan oleh

guru akan berpengaruh terhadap kemampuan atau prestasi belajar anak. Karena,

disadari ataupun tidak, bahwa guru adalah faktor eksternal dalam kegiatan

pembelajaran yang sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan proses

kegiatan pembelajaran itu. Untuk itu, kualitas guru akan memberikan pengaruh

yang sangat berarti terhadap proses pembentukan prestasi anak didik. Oleh

karena itu, dengan keberadaan seorang guru profesional diharapkan akan mampu

memberikan pengaruh positif terhadap kelancaran dan keberhasilan proses

belajar mengajar serta mampu memaksimalkan prestasi belajar siswa dengan

sebaik-baiknya.

Page 30: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

23

Skema kerangka pikir

Gambar 2.1

C. Hipotesis Penelitian

Pengertian hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu rumusan

dan merupakan suatu pernyataan yang penting dalam penelitian. Pada penelitian

ini penulis mengambil dugaan sementara yaitu pembelajaran multimedia

interaktif berbasis konteks terhadap hasil belajar siswa pada matapelajaran

bahasa dan sastra Indonesia di SMK Gunung Sari 1 Makassar”

H1 = Efektif

H0 = Tidak Efektif

.

Kegiatan belajar

Kompetensi

pedagogik guru Kesiapan belajar

siswa

Hasil belajar

Page 31: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Pra-eksperimen. penggunaan jenis

penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui keefektifan pembelajaran

multimedia interaktif berbasis konteks terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMK Gunung Sari 1 Makassar.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

penelitian yang bersifat regresif, yaitu penelitian mendeskripsikan pengaruh

variabel X terhadap variabel Y

Gambar 3.1

Desain penelitian

Sumber: Sugiyono, 2010:42

Keterangan :

X : Variabel bebas atau variabel sebab (Kompetensi Pedagogik Guru)

Y : Variabel terikat atau variabel akibat (Prestasi Belajar Siswa)

X Y r

Page 32: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

25

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SMK GUNUNG SARI 1 Makassar.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 09 – 21 sepetember 2013

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2010:80) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan dalam peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa/siswi SMK Gunung sari 1

makassar kelas XI, tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 66 orang seperti

yang terlihat pada tabel

Table 3.1

Jumlah siswa kelas XI SMK 1 gunung sari Makassar

No. Kelas Jumlah Siswa

1 Kelas XI Audio Video 8

2 Kelas XI Instalasi Tenaga Listrik 5

3 Teknik Komputer & Jaringan 18

4 Teknik Kendaraan Ringan 35

Jumlah 66

Page 33: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

26

2. Sampel

Menurut Ikbal Hasan (2010:84) Sampel adalah bagian dari populasi yang

diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas,

dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Unit sampel mungkin sama

dengan unit analisis, tetapi mungkin juga tidak.

Jenis teknik smpling yang digunakan adalah purposive sampling

berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,

berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya

(Notoatmodjo, 2005).

Rumus pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti ini adalah

menurut Arikunto 2010 yaitu :

𝑁 =100% 𝑋 𝑛

10

𝑁 =100% 𝑋 66

10

𝑁 =1 𝑋 66

10

𝑁 =66

10

𝑁 = 6,6 = 7

Keterangan :

N = Banyaknya samel yang dicari

n = banyaknya populasi kelas XI

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 7 orang siswa kelas XI

yaitu kelas XI Audio Video sebanyak 2 orang siswa, kelas XI Instalasi Tenaga

Page 34: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

27

Listrik sebanyak 1 orang, kelas Teknik Komputer & Jaringan sebanyak 2 orang

dan kelas Teknik Kendaraan Ringan sebanyak 2 orang.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah

1. Variabel bebas (independent variable) Kompetensi pedagogik guru

2. Variabel terikat (dependent variable) Prestasi belajar siswa

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan yaitu berupa angket, hasil observasi dan

wawancara yaitu berupa arsip nilai raport semester genap untuk mengetahui

butir-butir angket ini disusun berdasarkan variabel penelitian dengan indikator

masing-masing variabel.

Instrumen penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala likert ini

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Menurut Sugiyono (2010:93), “jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat

negatif”. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan. Setelah pernyataan atau pertanyaan dibuat, maka dilanjutkan dengan

pemberian skor atau bobot untuk setiap alternatif jawaban. Jawaban setiap item

Page 35: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

28

instrumen yang menggunakan skala likers mempunyai gradasi dari sangat positif

sampai sangat negatif, sebagaimana yang peneliti ambil yaitu:

SL : Selalu ; dengan skor 4

SR : Sering ; dengan skor 3

JR : Jarang ; dengan skor 2

TP : Tidak Pernah ; dengan skor 1

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

penulis menggunakan beberapa instrumen penelitian antara lain:

1. Angket (kuesioner)

Angket ini diberikan kepada guru untuk memperoleh informasi mengenai

keefektifan penggunan multimedia berbasis konteks dalam proses belajar

mengajar. Angket dibuat dengan model Likert yang mempunyai empat

kemungkinan jawaban yang berjumlah genap ini dimaksud untuk menghindari

kecenderungan responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban

yang jelas. Penyusunan angket kompetensi untuk guru mengacu kepada aspek-

aspek kemampuan guru (kompetensi pedagogik guru) yang terdiri dari 25 item

pertanyaan dengan rincian sebagai berikut:

Page 36: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

29

Table.3.4

Kisi-kisi Angket Kompetensi Pedagogik Guru

Variabel

Indikator Sub Variabel

Jumlah item

Jlh Positif

(+)

Negatif

(-)

Kompetensi

Pedagogik

Guru

Pemahaman Terhadap Peserta Didik 1,2,4 3,5 5

Pengembangan Kurikulum/Silabus 6,8 7 3

Perencanaan Pembelajaran 9,11 10 3

Pelaksanaan Pembelajaran yang

Mendidik dan Dialogis

13 12,14 3

Pemanfaatan Teknologi embelajaran 16,17 15,18 4

Evaluasi Hasil Belajar 19,21 20,22 4

Pengembangan Peserta Didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimiliki

23,25

24

3

Jumlah Butir Soal 14 11 25

2. Observasi

Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan dengan pengamatan dan

pencatatan sistematik fenomena- fenomena yang diselidiki. Observasi ini

dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah atau deskripsi lokasi

penelitian yang dilaksanakan di SMK Gunung Sari Makassar.

3. Wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk memperoleh data

yang lebih mendalam dan untuk mengkomparasikan data yang diperoleh melalui

angket. Wawancara dilakukan dengan guru bersangkutan.

Page 37: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

30

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan

keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat

dipahami bukan oleh orang yang mengumpulkan data saja, tapi juga oleh orang

lain. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan ketuntasan

belajar Bahasa Indonesia dan aktivitas siswa pada setiap kelompok yang telah

dipilih.

Termasuk dalam statistik deskriptif ini, akan dikemukan cara-cara

penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi; grafis garis

maupun batang; diagram lingkaran; piktogram; penjelasan kelompok melalui

modus, median, mean, dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan

baku.

a. Ketuntasan belajar siswa

1. Menentukan nilai rata-rata dengan rumus :

𝑋 = 𝑋

𝑁

Keterangan :

𝑋 =Rata-rata hitung

𝑋 =Jumlah nilai siswa

𝑁 =Banyaknya jumlah sampel

Page 38: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

31

2. Pedoman pengkategorian hasil belajar

Tabel 3.2 Kategori hasil belajar

No Nilai Kategori

1 50−59 Sangat Rendah

2 60−69 Rendah

3 70−74 Sedang

4 75−79 Tinggi

5 80−100 Sangat Tinggi

Sumber: (Aqib dkk,2009:269)

Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan untuk mata

pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan Modul pembelajaran di SMK

Gunung Sari Makassar sebagai berikut :

Table. 3.5

Skor Angket

Positif Negative

Jawaban Skor Jawaban Skor

Selalu 4 Selalu 1

Sering 3 Sering 2

Jarang 2 Jarang 3

Tidak pernah 1 Tidak pernah 4

b. Aktivitas siswa

Untuk mengetahui rata-rata aktivitas siswa yang diamati pada setiap

pertemuan dengan menggunakan rumus :

Page 39: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

32

𝑅𝑝 =𝐽𝑖

𝐵𝑘

Keterangan :

𝑅𝑝= Rata-rata aktivitas siswa

𝐽𝑖= Banyaknya aktivitas siswa

𝐵𝑘= Banyaknya siswa

Sedangkan untuk mencari presentase rata-rata aktivitas siswa pada setiap

pertemuan dengan menggunakan rumus :

𝑅𝑝 =𝐽𝑖

𝐵𝑘× 100%

Kriteria keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan

dengan sekurang-kurangnya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran

baik aktivitas siswa yang bersifat fisik maupun mental. Nilai aktivitas diperoleh

dari guru mata pelajaran bahasa dan sastra.

2. Hipotesis

Untuk melihat kefektifan pembelajaran multimedia berbasis konteks

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa dan sastra maka dapat

diukur dengan menggunakan angket pedagogik guru dan hasil belajar siswa.

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui dugaan sementara yang

dirumuskan dalam hipotesis penelitian dengan menggunakan uji satu pihak.

H0 : tidak efektif pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa dan sastra

H1 : efektif pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa dan sastra

Page 40: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

33

Hipotesis penelitian akan diuji dengan kriteria pengujian adalah :

a. Jika t hitung > t table maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya efektif

pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran bahasa dan sastra

b. Jika t hitung ≤ t table maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak efektif

pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran bahasa dan sastra

Derajat kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5%

atau 𝛼 = 0,05, jika t hitung > dari 𝛼 maka H1 diterima dan H0 ditolak sedangkan

jika t hitung < dari 𝛼 maka H1 ditolak dan H0 diterima.

Page 41: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Siswa merupakan komponen utama dalam dunia pendidikan.

Eksistensinya selalu berkaitan dengan proses belajar mengajar. Siswa adalah

pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan yang ingin diraihnya.

Terkait dengan adanya siswa di sekolah ini, penulis mengemukakan dari

segi jumlah dengan klasifikasi kelas dan jenis kelamin. Keadaan siswa yang

dimaksud adalah keadaan siswa tahun ajaran 2015 dengan jumlah terakhir

sebanyak 215 siswa yang memenuhi 12 (duabelas) ruang kelas. Berikut daftar

dalam tabel.

1. Keefektivan Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Konteks

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Dan Sastra

a. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan dibahas hasil-hasil penelitian yang memperlihatkan

hasil kompetensi pedagogik guru dengan penggunaan multimedia interaktif

berbasis konteks dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

bahasa dan sastra. Adapun yang dianalisis adalah skor hasil jawaban angket guru

serta data keefektifan siswa selama proses pembelajaran di kelas.

Dalam Penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan

angket untuk melihat kompetensi pedagogik guru pada mata pelajaran bahasa dan

sastra dengan penggunaan multimedia interaktif berbasis konteks sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Angket disebarkan kepada 4 guru mata

pelajaran bahasa dan sastra di kelas XI dengan persebaran kelas XI Teknik Audio

Page 42: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

35

Video, kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik, kelas XI Teknik Komputer dan

Jaringan serta kelas XI Teknik Kendaraan Ringan Sedangkan untuk memperoleh

hasil belajar siswa didapatkan dari nilai raport siswa/nilai akhir ujian siswa.

1. Tingkatan Kelas

Dalam penelitian ini 4 orang guru mata pelajaran bahasa dan sastra dari

setiap kelas XI diteliti tentang kompetensi pedagogik guru pada penggunaan

multimedia interaktif berbasis konteks dengan perwakilan kelas XI Teknik Audio

Video sebanyak 2 orang siswa, kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik sebanyak

1 orang siswa, kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan sebnyak 2 orang siswa

serta kelas XI Teknik Kendaraan Ringan sebanyak 2 orang siswa.

2. Perbandingan Kompetensi Belajar

Dalam penelitian ini 7 orang siswa dari setiap tingkatan kelas XI diteliti

tentang kompetensi belajar siswa melalui penggunaan multimedia interaktif

berbasis konteks dengan kompetensi pedagogik guru.

Tabel 4.1

Perbandingan Kompetensi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa dan

Sastra di Kelas dan kompetensi pedagogik guru

No

Nama

Responden

Kela

s Jurusan

Perbanding

an

Kompetens

isiswa

Perbanding

an

Kompetens

i pedagogik

guru

1 Epiviana A

Frinaldi

XI Teknik Audio

video

Kompeten Kompeten

2 Basilius Nansi

Radas

XI Teknik Kendaraan

Ringan

Tidak

Kompeten

Kompeten

3 Renaidus

Hariyando

XI Teknik Komputer

& jaringan

Tidak

Kompeten

Kompeten

Page 43: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

36

4 Paulina Batham XI Teknik Kendaraan

Ringan

Kompeten Kompeten

5 Marlina XI Teknik Audio

video

Tidak

Kompeten

Kompeten

6 Raymundus

Hamis

XI Teknik Instalasi

Tenaga listrik

Kompeten Kompeten

7 Yuliana Diana

Reski

XI Teknik Komputer

& jaringan

Kompeten Kompeten

Sumber : (data hasil belajar dari guru mata pelajaran bahasa dan sastra)

Dari Tabel diatas terlihat bahwa siswa lebih berkompeten ketika guru

mata pelajaran bahasa dan sastra juga memiliki kompetensi pedagogik yang

kompeten. Artinya, siswa lebih efektif dalam penggunaan multimedia interaktif

ketika kompetensi guru tentang penggunaan multimedia interaktif berbasis

konteks juga kompeten.

B. pembahasan

1. Angket untuk Kompetensi Pedagogik Guru

Dalam bagian ini akan dibahas mengenai persentase dari angket yang

dibagikan kepada 4 orang responden dari setiap pertanyaan yang berjumlah 25

pertanyaan kepada guru masing-masing kelas XI di SMK Gunung Sari 1

Makassar.

Tabel 4.2 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 1

Pertanyaan 1

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 3 1 0 0 4

Persentase (%) 75 25 0 0 100

Sumber data kuesioner

Page 44: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

37

Untuk Pertanyaan 1 “Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra menyapa

(menanyakan kabar siswa) ketika masuk ke dalam kelas”. Dari 4 responden, yang

menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 75%, yang menjawab sering sebanyak 1

orang atau 25%, yang menjawab jarang tidak ada atau 0%, yang menjawab tidak

pernah tidak ada atau 0%.

Tabel 4.3 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 2

Pertanyaan 2

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 1 1 2 0 4

Persentase (%) 25 25 50 0 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 2 “Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra

memperhatikan tingkah laku siswa ketika belajar”. Dari 4 responden, yang

menjawab selalu sebanyak 1 orang atau 25%, yang menjawab sering sebanyak 1

orang atau 25%, yang menjawab jarang sebanyak 2 orang atau 50%, yang

menjawab tidak pernah tidak ada atau 0%.

Tabel 4.4 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 3

Pertanyaan 3

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 1 2 1 4

Persentase (%) 0 25 50 25 100

Sumber data kuesioner

Page 45: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

38

Untuk Pertanyaan 3 “Membeda-bedakan antara siswa yang satu guru

pembelajaran bahasa dan sastra dengan siswa yang lainnya dalam mengajar”.

Dari 4 responden, yang menjawab selalu tidak ada orang atau 0%, yang menjawab

sering sebanyak 1 orang atau 25%, yang menjawab jarang sebanyak 2 orang atau

50%, yang menjawab tidak pernah sebanyak 1orang atau 25%.

Tabel 4.5 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 4

Pertanyaan 4

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 1 3 0 0 4

Persentase (%) 25 75 0 0 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 4 “Guru pembelajaran bahasa dan sastra membagi

kelompok siswa yang berkemampuan tinggi, rendah, sedang dalam proses belajar

mengajar”. Dari 4 responden, yang menjawab selalu sebanyak 1 orang atau 25%,

yang menjawab sering sebanyak 3 orang atau 75%, yang menjawab jarang tidak

ada orang atau 0%, yang menjawab tidak pernah tidak ada orang atau 0%.

Tabel 4.6 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 5

Pertanyaan 5

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 1 2 1 4

Persentase (%) 0 25 50 25 100

Sumber data kuesioner

Page 46: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

39

Untuk Pertanyaan 5 “Guru pembelajaran bahasa dan sastra mengalami

kesulitan mengatur siswa dalam kelas”. Dari 4 responden, yang menjawab selalu

tidak ada orang atau 0%, yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau 25%, yang

menjawab jarang sebanyak 2 orang atau 50%, yang menjawab tidak pernah

sebanyak 1 orang atau 25%.

Tabel 4.7 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 6

Pertanyaan 6

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 2 2 0 0 4

Persentase (%) 50 50 0 0 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 6 “Setiap memulai pelajaran, guru mengulas dan

menanyakan pelajaran bahasa dan sastra”. Dari 4 responden, yang menjawab

selalu sebanyak 2 orang atau 50%, yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau

50%, yang menjawab jarang tidak ada orang atau 0%, yang menjawab tidak

pernah sebanyak 0 orang atau 0%.

Tabel 4.8 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 7

Pertanyaan 7

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 1 1 2 4

Persentase (%) 0 25 25 50 100

Sumber data kuesioner

Page 47: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

40

Untuk Pertanyaan 7 “Guru pembelajaran bahasa dan sastra tidak memilih

materi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan belajar siswa”. Dari

4 responden, yang menjawab selalu tidak ada orang atau 0%, yang menjawab

sering sebanyak 1 orang atau 25%, yang menjawab jarang sebanyak 1 atau 25%,

yang menjawab tidak pernah sebanyak 2 orang atau 50%.

Tabel 4.9 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 8

Pertanyaan 8

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 2 2 0 0 4

Persentase (%) 50 50 0 0 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 8 “Guru pembelajaran bahasa dan sastra mengikuti urutan

materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran”. Dari 4

responden, yang menjawab selalu sebanyak 2 orang atau 50% yang menjawab

sering sebanyak 2 orang atau 50%, yang menjawab jarang tidak ada orang atau

0%, yang menjawab tidak pernah sebanyak tidak ada orang atau 0%.

Tabel 4.10 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 9

Pertanyaan 9

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 3 1 0 0 4

Persentase (%) 75 25 0 0 100

Sumber data kuesioner

Page 48: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

41

Untuk Pertanyaan 9 “Guru pembelajaran bahasa dan sastra menguasai

materi pelajaran yang diajarkan”. Dari 4 responden, yang menjawab selalu

sebanyak 3 orang atau 75%, yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau 25%,

yang menjawab jarang tidak ada orang atau 0%, yang menjawab tidak pernah

tidak ada orang atau 0%.

Tabel 4.11 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 10

Pertanyaan 10

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 0 1 3 4

Persentase (%) 0 0 25 75 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 10 “Guru pembelajaran bahasa dan sastra tidak mengacu

pada perangkat pembelajaran pada saat proses belajar mengajar”. Dari 4

responden, yang menjawab selalu tidak ada orang atau 0%, yang menjawab sering

tidak ada orang atau 0%, yang menjawab jarang 1 orang atau 25%, yang

menjawab tidak pernah sebanyak 3 orang atau 75%.

Tabel 4.12 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 11

Pertanyaan 11

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 3 1 0 0 4

Persentase (%) 75 25 0 0 100

Sumber data kuesioner

Page 49: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

42

Untuk Pertanyaan 11 “Guru prmbelajaran bahasa dan sastra mampu

menjelaskan materi pelajaran dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh siswa”.

Dari 4 responden, yang menjawab selalu sebanyak 3 orang atau 75%, yang

menjawab sering 1 orang 25%, yang menjawab jarang tidak ada orang atau 0%,

yang menjawab tidak pernah tidak ada orang atau 0%.

Tabel 4.13 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 12

Pertanyaan 12

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 0 0 4 4

Persentase (%) 0 0 0 100 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 12 “Dalam menyampaikan bahan pelajaran, guru

pembelajaran bahasa dan sastra tidak memberikan contoh sehingga apa yang

disampaikan susah dimengerti”. Dari 4 responden, yang menjawab selalu tidak

ada orang atau 0%, yang menjawab sering tidak ada orang atau 0%, yang

menjawab jarang tidak ada orang atau 0%, yang menjawab tidak pernah 4 orang

atau 100%.

Tabel 4.14 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 13

Pertanyaan 13

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 2 2 0 0 4

Persentase (%) 50 50 0 0 100

Sumber data kuesioner

Page 50: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

43

Untuk Pertanyaan 13 “Dalam mengajar, menggunakan metode pembelajaran

guru bahasa dan sastra bervariasi (ceramah, tanya jawab, kerja kelompok)”. Dari

4 responden, yang menjawab selalu sebanyak 2 orang atau 50%, yang menjawab

sering sebanyak 2 orang atau 50%, yang menjawab jarang tidak orang atau 0%,

yang menjawab tidak pernah tidak ada orang atau 0%.

Tabel 4.15 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 14

Pertanyaan 14

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 0 1 3 4

Persentase (%) 0 0 25 75 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 14 “Guru pembelajaran bahasa dan sastra tidak efektif

sehingga semua waktu belajar siswa tidak dapat termanfaatkan secara baik”. Dari

4 responden, yang menjawab selalu tidak ada orang atau 0%, yang menjawab

sering tidak ada orang atau 0%, yang menjawab jarang sebanyak 1 orang atau

25%, yang menjawab tidak pernah sebanyak 3 orang atau 75%.

Tabel 4.16 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 15

Pertanyaan 15

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 2 2 0 4

Persentase (%) 0 50 50 0 100

Sumber data kuesioner

Page 51: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

44

Untuk Pertanyaan 15 “Selain buku, papan tulis, apakah guru pembelajaran

bahasa dan sastra tidak menggunakan alat bantu belajar yang lain seperti karton,

peta dan sarana prasarana lainnya”. Dari 4 responden, yang menjawab selalu

tidak ada orang atau 0%, yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau 50%, yang

menjawab jarang sebanyak 2 orang atau 50%, yang menjawab tidak pernah tidak

ada orang atau 0%.

Tabel 4.17 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 16

Pertanyaan 16

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 1 3 0 0 4

Persentase (%) 25 75 0 0 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 16 “Apakah guru merancang dan membuat alat bantu

(alat peraga) belajar yang sederhana dalam mengajar”. Dari 4 responden, yang

menjawab selalu sebanyak 1 orang atau 25%, yang menjawab sering sebanyak 3

orang atau 75%, yang menjawab jarang tidak ada orang atau 0%, yang menjawab

tidak pernah tidak ada orang atau 0%.

Tabel 4.18 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 17

Pertanyaan 17

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 2 2 0 4

Persentase (%) 0 50 50 0 100

Sumber data kuesioner

Page 52: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

45

Untuk Pertanyaan 17 “Apakah untuk memperlancar proses belajar mengajar

guru mewajibkan siswa untuk membeli semua alat belajar sehingga tidak perlu

meminjam lagi”. Dari 4 responden, yang menjawab selalu tidak ada orang atau

0%, yang menjawab sering sebanyak 2 orang atau 50%, yang menjawab jarang

sebanyak 2 orang atau 50%, yang menjawab tidak pernah tidak ada orang atau

0%.

Tabel 4.19 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 18

Pertanyaan 18

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 1 3 0 4

Persentase (%) 0 25 75 0 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 18 “Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra tidak

memenfaatkan perpustakaan dalam proses pembelajaran”. Dari 4 responden, yang

menjawab selalu tidak ada orang atau 0%, yang menjawab sering sebanyak 1

orang atau 25%, yang menjawab jarang sebanyak 3 orang atau 75%, yang

menjawab tidak pernah tidak ada orang atau 0%.

Tabel 4.20 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 19

Pertanyaan 19

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 3 1 0 4

Persentase (%) 0 75 25 0 100

Sumber data kuesioner

Page 53: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

46

Untuk Pertanyaan 19 “Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra

melaksanakan ulangan harian setelah materi embelajaran selesai”. Dari 4

responden, yang menjawab selalu sebanyak tidak ada orang atau 0%, yang

menjawab sering sebanyak 3 orang atau 75%, yang menjawab jarang sebanyak 1

orang atau 25%, yang menjawab tidak pernah tidak ada orang atau 0%.

Tabel 4.21 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 20

Pertanyaan 20

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 0 2 2 4

Persentase (%) 0 0 50 50 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 20 “Soal-soal yang diberikan guru dalam ulangan tidak

sesuai dengan materi yang diajarkan”. Dari 4 responden, yang menjawab selalu

tidak ada orang atau 0%, yang menjawab sering tidak ada orang atau 0%, yang

menjawab jarang sebanyak 2 orang atau 50%, yang menjawab tidak pernah

sebanyak 2 orang atau 50%.

Tabel 4.22 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 21

Pertanyaan 21

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 2 2 0 0 4

Persentase (%) 50 50 0 0 100

Sumber data kuesioner

Page 54: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

47

Untuk Pertanyaan 21 “Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra

memberi nilai sesuai dengan hasil kerja keras siswa”. Dari 4 responden, yang

menjawab selalu sebanyak 2 orang atau 50%, yang menjawab sering sebanyak 2

orang atau 50%, yang menjawab jarang tidak ada orang atau 0%, yang menjawab

tidak pernah tidak ada orang atau 0%.

Tabel 4.23 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 22

Pertanyaan 22

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 1 3 0 4

Persentase (%) 0 25 75 0 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 22 “Setelah proses belajar selesai guru pembelajaran

bahasa dan sastra tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

tentang materi pelajaran yang diajarkan”. Dari 4 responden, yang menjawab

selalu tidak ada orang atau 0%, yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau

25%, yang menjawab jarang sebanyak 3 orang atau 75%, yang menjawab tidak

pernah tidak ada orang atau 0%.

Tabel 4.24 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 23

Pertanyaan 23

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 2 1 1 0 4

Persentase (%) 50 25 25 0 100

Sumber data kuesioner

Page 55: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

48

Untuk Pertanyaan 23 “Apakah guru memberikan masukan/saran dalam

menyelesaikan masalah dalam proses pembelajaran”. Dari 4 responden, yang

menjawab selalu sebanyak 2 orang atau 50%, yang menjawab sering sebanyak 1

orang atau 25%, yang menjawab jarang sebanyak 1 orang atau 25%, yang

menjawab tidak pernah tidak ada orang atau 0%.

Tabel 4.25 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 24

Pertanyaan 24

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 0 1 1 2 4

Persentase (%) 0 25 25 50 100

Sumber data kuesioner

Untuk Pertanyaan 24 “Guru embelajaran bahasa dan sastra islam tidak

memberikan motivasi kepada siswa”. Dari 4 responden, yang menjawab selalu

tidak ada orang atau 0%, yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau 25%, yang

menjawab jarang sebanyak 1 orang atau 25%, yang menjawab tidak pernah

sebanyak 2 orang atau 50%.

Tabel 4.26 Frekuensi dan Persentase Indikator pertanyaan 25

Pertanyaan 25

Pilihan jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

pernah Jml

Frekuensi 3 1 0 0 4

Persentase (%) 75 25 0 0 100

Sumber data kuesioner

Page 56: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

49

Untuk Pertanyaan 25 “Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra

memberikan kebebasan dalam berkreasi”. Dari 4 responden, yang menjawab

selalu sebanyak 3 orang atau 75%, yang menjawab sering sebanyak 1 orang atau

25%, yang menjawab jarang tidak ada orang atau 0%, yang menjawab tidak

pernah tidak ada orang atau 0%.

Sedangkan untuk hasil skor angket pedagogik guru dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.27 Hasil skor angket guru masing-masing kelas XI

No

Guru Kelas XI Skor Angket

1 Teknik Audio Video 76

2 Teknik Instalasi Tenaga listrik 83

3 Teknik Komputer & jaringan 88

4 Teknik Kendaraan Ringan 84

Sumber data : kuesioner

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari guru tiap kelas XI pada mata

pelajaran bahasa dan sastra juga menunjukkan bahwa penggunaan multimedia

interaktif berbasis konteks dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil

belajar. Hal dapat ini dilihat dari keefektifan siswa dan antusias siswa pada mata

pelajaran bahasa dan sastra pada saat digunakan pembelajaran multimedia

interaktif erbasis konteks selain itu siswa lebih mudah mendapatkan materi

pelajaran yang cepat dipahami.

Page 57: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

50

2. Lembar Observasi Siswa

a) Lembar Observasi untuk Siswa kelas XI Teknik Audio Video ( 8

Siswa)

No. Komponen Yang Diamati Pertemuan

𝒙 𝐱% I II

1. Siswa yang hadir pada saat

pembelajaran 8 8 8 100%

2. Siwa yang fokus terhadap

materi yang diajarkan 5 4 4..5 56.25 %

3. Siawa yang mengerti terhadap

materi yang diajarkan 3 2 2.5 31.25%

4. Siswa yang aktif pada saat

pembahasan contoh soal 2 1 1.5 18.75%

5. Siswa yang menjawab pada

saat diajukan pertanyaan

tentang materi pelajaran

3 3 3 37.5%

6. Siswa yang bertanya mengenai

materi yang belum dimengerti 2 4 3 37.5%

7. Siswa yang mengajukan diri

untuk mengerjakan soal di

papan tulis

1 1 1 12.5%

8. Siswa yang memberi

tanggapan/mengoreksi jawaban

temannya

1 4 2.5 31.25%

9. Siswa yang melakukan

kegiatan lain pada saat

pembelajaran berlangsung

5 5 5 62.5%

10. Siswa yang masih perlu

bimbingan dalam mengerjakan

soal

8 6 14 87.5%

∑ 4.5 56%

Page 58: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

51

b) Lembar Observasi Siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik ( 5

Siswa)

No. Komponen Yang Diamati

Pertemuan 𝒙 𝐱%

I II

1. Siswa yang hadir pada saat pembelajaran

5 5 5 100%

2. Siwa yang fokus terhadap materi yang diajarkan

5 4 4.5 90 %

3. Siawa yang mengerti terhadap materi yang diajarkan

4 4 4 80%

4. Siswa yang aktif pada saat pembahasan contoh soal

4 5 4.5 90%

5. Siswa yang menjawab pada saat diajukan pertanyaan tentang materi pelajaran

3 4 3.5 70%

6. Siswa yang bertanya mengenai materi yang belum dimengerti

3 5 4 80%

7. Siswa yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal di papan tulis

3 5 4 80%

8. Siswa yang memberi tanggapan/mengoreksi jawaban temannya

3 4 3.5 70%

9. Siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat pembelajaran berlangsung

1 1 1 20%

10. Siswa yang masih perlu bimbingan dalam mengerjakan soal

2 2 2 40%

∑ 3.6 72%

Page 59: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

52

c) Lembar Observasi Siswa kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan ( 18

Siswa)

No. Komponen Yang Diamati

Pertemuan 𝒙 𝐱%

I II

1. Siswa yang hadir pada saat pembelajaran

17 18 17.5 97.22 %

2. Siwa yang fokus terhadap materi yang diajarkan

15 17 16 88.89 %

3. Siawa yang mengerti terhadap materi yang diajarkan

17 17 17 94.44%

4. Siswa yang aktif pada saat pembahasan contoh soal

17 18 17.5 97.22%

5. Siswa yang menjawab pada saat diajukan pertanyaan tentang materi pelajaran

15 16 15.5 86.11%

6. Siswa yang bertanya mengenai materi yang belum dimengerti

13 15 14 77.78%

7. Siswa yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal di papan tulis

15 17 16 88.89%

8. Siswa yang memberi tanggapan/mengoreksi jawaban temannya

15 15 15 83.33%

9. Siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat pembelajaran berlangsung

5 4 4.5 25%

10. Siswa yang masih perlu bimbingan dalam mengerjakan soal

2 2 2 11.11%

∑ 13.5 75%

Page 60: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

53

d) Lembar Observasi Siswa kelas XI Teknik kendaraan Ringan (35 Siswa)

No. Komponen Yang Diamati

Pertemuan 𝒙 𝐱%

I II

1. Siswa yang hadir pada saat pembelajaran

35 35 35 100 %

2. Siwa yang fokus terhadap materi yang diajarkan

34 35 34.5 98.57 %

3. Siawa yang mengerti terhadap materi yang diajarkan

34 34 34 9714%

4. Siswa yang aktif pada saat pembahasan contoh soal

34 35 34.5 98.57 %

5. Siswa yang menjawab pada saat diajukan pertanyaan tentang materi pelajaran

30 33 31.5 90%

6. Siswa yang bertanya mengenai materi yang belum dimengerti

30 30 30 85.71%

7. Siswa yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal di papan tulis

30 32 31 88.57%

8. Siswa yang memberi tanggapan/mengoreksi jawaban temannya

29 33 31 88.57%

9. Siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat pembelajaran berlangsung

7 7 7 20%

10. Siswa yang masih perlu bimbingan dalam mengerjakan soal

5 7 12 34.29%

∑ 28.05 80%

Page 61: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

54

3. Hasil belajar siswa

Tabel 4.28 Hasil Belajar siswa kelas XI

No

Nama

Responden Kelas Jurusan Nilai Akhir

1 Epiviana A

Frinaldi

XI Teknik Audio video 60

2 Basilius Nansi

Radas

XI Teknik Kendaraan Ringan 75

3 Renaidus

Hariyando

XI Teknik Komputer & jaringan 85

4 Paulina Batham XI Teknik Kendaraan Ringan 75

5 Marlina XI Teknik Audio video 65

6 Raymundus

Hamis

XI Teknik Instalasi Tenaga

listrik

70

7 Yuliana Diana

Reski

XI Teknik Komputer & jaringan 80

Sumber Data : diperoleh dari Guru mata pelajaran Bahasa dan sastra

Dari hasil pengujian menggunakan SPSS versi 16 diperoleh t hitung

didapat untuk kompetensi pedagogik guru yaitu 0,002 < 𝛼 dan untuk hasil belajar

siswa yaitu 0,000 < 𝛼 yang artinya kompeten bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan efektif pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMK

Gunung Sari 1 Makassar.

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran

multimedia interaktif berbasis konteks terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran bahasa dan sastra indonesia di SMK Gunung Sari 1 Makassar diperoleh

melalui uji t (One Sample Test) yang dilakukan berdasarkan indikator : (1)

Page 62: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

55

pemahaman terhadap peserta didik, (2) Pengembangan kurikulum/silabus, (3)

Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (4) Pemanfaatan

Teknologi Pembelajaran, (5) Evaluasi hasil belajar dan (6) Pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

Uji t (One Sample Test) dilakukan untuk menjawab rumusan masalah

yang diajukan sekaligus untuk menjawab hipotesis yang diajukan. Rumusan

masalah tersebut adalah apakah efektif pembelajaran multimedia interaktif

berbasis konteks terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa dan

sastra indonesisa di SMK Gunung Sari 1 Makassar. Selanjutnya hipotesis yang

diajukan adalah diduga bahwa pembelajaran multimedia interaktif berbasis

konteks efektif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa dan sastra

indonesia di SMK Gunung Sari 1 Makassar.

Hasil uji t (One Sample Test) terhadap variabel yang menjadi

permasalahan menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru kompeten

terhadap hasil belajar siswa artinya apabila kompetensi pedagogik guru baik maka

hasil belajar siswa juga akan meningkat begitu pula sebaliknya. Dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru efektif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia di SMK Gunung

Sari 1 Makassar.

Hasil pengujian terhadap masing-masing variabel dapat diuraikan sebagai

berikut :

Page 63: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

56

1. Kompetensi Pedagogik Guru (Keefektifan Pembelajaran multimedia

interaktif Berbasis Konteks)

Kompetensi pedagogik guru diukur untuk melihat sejauh mana

kefektifan penggunaan multimedia interaktif berbasis konteks. Pada hasil

penelitian terlihat bahwa dari 4 responden yaitu guru mata pelajaran

bahasa dan sastra indonesia kelas XI Teknik Audio Video, kelas XI Teknik

Instalasi Tenaga Listrik, kelas XI Teknik Komputer & Jaringan dan kelas

XI Teknik kendaraan Ringan, hasil skor angket yang diperoleh tertinggi

yaitu guru bahasa dan sastra indonesia di kelas XI Teknik Komputer &

Jaringan dengan skor angket sebesar 88%, hal ini dipengaruhi oleh

pemahaman terhadap peserta didik yang baik, pengembangan kurikulum

yang teratur, memanfaatkan teknologi pembelajaran yang tersedia, dan lain

sebagainya.

Sedangkan untuk skor angket terendah diperoleh guru mata

pelajaran bahasa dan sastra indonesia di kelas Teknik Audio Video hal ini

juga dipengaruhi oleh faktor pemahaman terhadap peserta didik kurang,

pengembangan kurikulum belum tersusun dengan baik, perencanaan

pembelajaran serta kurangnya pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki

seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari pengajar (guru),

seperti yang dikemukakan oleh Sudjana.

Page 64: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

57

Hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan

keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang

diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu

dalam kehidupan sehari-hari.

Dari hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa yang

diperoleh dari guru mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia terlihat

bahwa dari 7 siswa yang menjadi subjek nilai tertinggi diperoleh oleh

siswa kelas XI Teknik Komputer & jaringan dengan nilai 85 dan berada

pada interval 80 – 100 (kategori sangat tinggi). Sedangkan nilai terndah

diperoleh oleh siswa kelas Teknik audio Video dengan nilai 60 dan berada

pada interval 60 – 69 (kategori rendah).

3. Keefektifan Pembelajaran multimedia interaktif Berbasis Konteks

Terhadap Hasil Belajar Siswa

Untuk melihat efektif atau tidaknya penggunaan multimedia

interaktif berbasis konteks terhadap hasil belajar siswa maka penulis

menggunakan analisis data uji t (One Sample Test).

Kriteria pengujian apabila t > α maka H1ditolak dan H0 diterima

dan apabila t < α maka H1 diterima dan H0 ditolak. Dari hasil pengujian

(One Sample Test) dengan menggunakan SPSS versi 16 diperoleh

kompetensi pedagogik guru yaitu 0.002 < α dan untuk hasil belajar siswa

yaitu 0.000 < α, dengan taraf signifikan α sebesar 5 % atau 0.05.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin baik kompetensi

pedagogik guru maka semakin baik pula hasil belajar siswa dalam

Page 65: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

58

penggunaan multimedia interaktif berbasis konteks. Kesimpulan yang

diambil juga sejalan dengan hipotesis yang telah penulis ajukan

sebelumnya yaitu pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks

efektif terhadap hasil belajar siswa.

Hal ini sesuai dengan kajian teori/tinjauan pustaka pada bab II

bahwa efektivitas lebih dititiberatkan pada tingkat keberhasilan organisasi

(sampai sejauh mana organisasi dapat dikatakan berhasil) dalam usaha

mencapai sasaran yang telah dipilih, sedangkan efisiensi lebih

menitikberatkan pada kemampuan organisasi dalam menggunakan

sumber-sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Semakin tinggi tingkat keberhasilan suatu organisasi terhadap nilai

pencapaian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan

perusahaan tersebut semakin efektif. yang ditetapkan, jadi suatu

perusahaan dapat dikatakan beroperasi secara efektif apabila dapat

mencapai tujuan yang ditetapkan.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni

faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989

: 39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri

siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan

oleh Clark (1981 : 21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70

% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh

lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan

yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39). ".

Page 66: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

59

Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi

dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja.

Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan

dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri

individu maka belajar tidak dikatakan berhasil.

Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan

kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah

profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik

di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku

(psikomotorik). Dengan demikian hasil belajar siswa adalah sesuatu yang

dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana

hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga

nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap,

pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek

kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku

secara kuantitatif.

Dengan demikian kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah

bahwa keefektifan siswa dalam mengguanakan multimedia interktif

berbasis konteks juga dipengaruhi oleh kemampuan siswa dalam belajar

dan kemampuan yang dimiliki oleh guru (kompetensi pedagogik guru)

sehingga prestasi belajar siswa lebih efektif jika menggunakan

pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks karena pembelajaran

Page 67: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

60

multimedia ini dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan

oleh siswa, sehingga siswa dapat memilih apa yang dikehendaki untuk

proses selanjutnya dalam belajar, selain itu siswa juga mendapatkan

keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut.

Page 68: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian hasil pembahasan pada bab IV, maka dalam hal

ini peneliti menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata-rata hasil skor angket pedagogik guru kelas XI di sekolah SMK Gunung

Sari 1 Makassar adalah 82,75 dan berada pada kategori sangat tinggi.

2. Rata-rata hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran bahasa dan sastra

di sekolah SMK Gunung Sari 1 Makassar adalah 72,14 dan berada pada

kategori sedang.

3. Efektif penggunaan pembelajaran multimedia interaktif terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran bahasa dan sastra di sekolah SMK Gunung Sari 1

Makassar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka dalam

upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa dan sastra di

SMK Gunung Sari 1 Makassar maka diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada para guru khususnya guru bahasa dan sastra supaya menggunakan

pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks dalam pembelajaran

karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji lebih jauh hal yang

berkesesuaian dengan penelitian ini, agar lebih selektif dalam pemilihan

variabel yang kemungkinan besar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 69: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

62

3. Kepada para pengambil kebijakan dalam bidang pendidikan agar menjadikan

pembelajaran multimedia interaktif berbasis konteks sebagai alternatif dalam

upaya peningkatan hasil belajar siswa yang akan menunjang peningkatan

mutu pendidikan.

Page 70: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

63

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad Syaikh Quthb, 2005. Amal Shaleh Pengantar ke Surga dan Penyelamat dari Neraka, Jakarta Timur : Pustaka al-Kautsar

Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Daftar Pustaka (Update 24 Oktober 2012)

Erik, M. A. (2009). Efektivitas Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Model Drill And Practice Dalam Pembelajaran TIK. Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer UPI: Tidak diterbitkan.

Green, T. D. & Brown, A. (2002). Multimedia Project In The Classroom. USA:

Corwin Press, Inc. Heinich, R.; Molenda, M.; Russell, J. & Smaldino, S. (1999). Instructional Media

And Technologies For Learning (6th ed.). USA: Merrill/Prentice Hall. Ikbal Hasan, M (2010), Pokok-Pokok Materi Statistika 2 (Statistik Inferensial),

Jakarta BumiAksara. Munir (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Bandung: Alfabeta. Munir (2010). Prospek Komputer Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Dalam

Sistem Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia online. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/ [29 Juli 2010].

Padmanthara, S. (2007). Pembelajaran Berbantuan Komputer Dan Manfaat Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal TEKNODIK Vol. 22. pp. 130-144.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.

Sumber: http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-

belajar.html

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Dedi Siswoyo

Vaughan, T. (1994). Multimedia: Making it Work (2nd ed.). USA: McGraw-Hill.

Page 71: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

Lampiran 1 Angket Kompetensi Pedagogik Guru

Data Responden

Nama :

Sekolah :

Alamat :

Bapak/ibu guru yang kami hormati angket ini dimaksudkan untuk

mendapatkan informasi tentang sejauh mana keefektifan penggunaan multimedia

interaktif di sekolah Bapak/Ibu, kami gunakan sebagai acuan dalam

pengembangan media pembelajaran bahasa indonesia di SMK Gunung Sari Kota

Makassar yang berbasis Konteks. Oleh karena itu dimohon ketersediaan

Bapak/ibu guru mengisi angket ini sesuai dengan fakta/pendapat yang sebenarnya.

1. Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra menyapa (menanyakan kabar

siswa) ketika masuk ke dalam kelas ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

2. Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra memperhatikan tingkah laku

siswa ketika sedang belajar ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

3. Membeda-bedakan antara siswa yang satu guru pembelajaran bahasa dan

sastra dengan siswa yang lainnya dalam mengajar ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

Page 72: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

4. Guru pembelajaran bahasa dan sastra membagi kelompok siswa yang

berkemampuan tinggi, rendah, sedang dalam proses belajar mengajar?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

5. Guru pembelajaran bahasa dan sastra mengalami kesulitan mengatur siswa

dalam kelas ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

6. Setiap memulai pelajaran, guru mengulas dan menanyakan pelajaran bahasa

dan sastra ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

7. Guru pembelajaran bahasa dan sastra tidak memilih materi pembelajaran

yang sesuai dengan tingkat kemampuan belajar siswa ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

8. Guru pembelajaran bahasa dan sastra mengikuti urutan materi pembelajaran

dengan memperhatikan tujuan pembelajaran ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

9. Guru pembelajaran bahasa dan sastra menguasai materi pelajaran yang

diajarkan ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

Page 73: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

10. Guru pembelajaran bahasa dan sastra tidak mengacu pada perangkat

pembelajaran pada saat proses belajar mengajar ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

11. Guru prmbelajaran bahasa dan sastra mampu menjelaskan materi pelajaran

dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh siswa ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

12. Dalam menyampaikan bahan pelajaran, guru pembelajaran bahasa dan sastra

tidak memberikan contoh sehingga apa yang disampaikan susah dimengerti ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

13. Dalam mengajar, menggunakan metode pembelajaran guru bahasa dan sastra

bervariasi (ceramah, tanya jawab, kerja kelompok) ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

14. Guru pembelajaran bahasa dan sastra tidak efektif sehingga semua waktu

belajar siswa tidak dpat termanfaatkan secara baik ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

15. Selain buku, papan tulis, aakah guru pembelajaran bahasa dan sastra tidak

menggunakan alat bantu belajar yang lain seperti karton, peta dan sarana

prasarana lainnya ?

Page 74: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

16. Apakah guru merancang dan membuat alat bantu (alat peraga) belajar yang

sederhana dalam mengajar ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

17. Apakah untuk memperlancar proses belajar mengajar guru mewajibkan siswa

untuk membeli semua alat belajar sehingga tidak perlu meminjam lagi ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

18. Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra tidak memenfaatkan

perpustakaan dalam proses pembelajaran ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

19. Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra melaksanakan ulangan harian

setelah materi embelajaran selesai ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

20. Soal-soal yang diberikan guru dalam ulangan tidak sesuai dengan materi yang

diajarkan ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

Page 75: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

21. Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra memberi nilai sesuai dengan

hasil kerja keras siswa ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

22. Setelah proses belajar selesai guru pembelajaran bahasa dan sastra tidak

memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran

yang diajarkan ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

23. Apakah guru memberikan masukan/saran dalam menyelesaikan masalah

dalam proses pembelajaran ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

24. Guru embelajaran bahasa dan sastra islam tidak memberikan motivasi kepada

siswa ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

25. Apakah guru pembelajaran bahasa dan sastra memberikan kebebasan dlam

berkreasi ?

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

Page 76: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

WAWANCARA

Tema : Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Konteks

Tujuan : Mengetahui keefektifan penggunaan Multimedia

pembelajaran interaktif berbasis konteks

Narasumber :

1. Apakah Menurut Bapak/Ibu penggunaan multimedia pembelajaran interaktif

berbasis konteks dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa disekolah

SMK Gunung Sari Makassar?

2. Menurut Bapak/Ibu sudah efektifkah penggunaan multimedia pembelajaran

interaktif berbasis konteks di sekolah SMK Gunung Sari Makassar?

3. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan saat mengajar dengan menggunakan

multimedia pembelajaran interaktif berbasis konteks di sekolah SMK Gunung

Sari Makassar?

4. Bagaimana antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa dan

sastra dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif berbasis

konteks di sekolah SMK Gunung Sari Makassar?

5. Apa kritik dan saran Bapak/Ibu tentang penggunaan multimedia pembelajaran

interaktif berbasis konteks di sekolah SMK Gunung Sari Makassar?

Page 77: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

Master Tabel kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar siswa kelas

XI dalam penggunaan multimedia interaktif berbasis konteks

Responden KLS KPG HBS

Epiviana A Frinaldi 1 2 2

Basilius Nansi Radas 4 2 1

Renaidus Hariyando 3 2 1

Paulina Batham 4 2 2

Marlina 1 2 1

Raymundus Hamis 2 2 2

Yuliana Diana Reski 3 2 2

Keterangan :

KLS : Kelas KPG : Kompetensi Pedagogik Guru

1 = XI Teknik Audio video 1 = ˂ 75

2 = XI Teknik Instalasi Tenaga listrik 2 = ≥ 75

3 = XI Teknik Komputer & jaringan

4 = XI Teknik Kendaraan Ringan

HBS : Hasil Belajar Siswa

1 = ˂ 75

2 = ≥ 75

Page 78: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

Frequencies

Notes

Output Created 17-Aug-2015 09:09:55

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working

Data File 7

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=KLS KPG HBS

/NTILES=4

/STATISTICS=STDDEV

VARIANCE RANGE MINIMUM

MAXIMUM SEMEAN MEAN

MEDIAN MODE SUM

SKEWNESS SESKEW KURTOSIS

SEKURT

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.031

Elapsed Time 00:00:00.016

Statistics

Kelas

Kompetensi

Pedagogik

Guru

Hasil Belajar

Siswa

N Valid 7 7 7

Missing 0 0 0

Mean 2.57 2.00 1.57

Std. Error of Mean .481 .000 .202

Median 3.00 2.00 2.00

Mode 1a 2 2

Std. Deviation 1.272 .000 .535

Variance 1.619 .000 .286

Skewness -.222 -.374

Page 79: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

Std. Error of Skewness .794 .794 .794

Kurtosis -1.715 -2.800

Std. Error of Kurtosis 1.587 1.587 1.587

Range 3 0 1

Minimum 1 2 1

Maximum 4 2 2

Sum 18 14 11

Percentiles 25 1.00 2.00 1.00

50 3.00 2.00 2.00

75 4.00 2.00 2.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Frequency Table

Kelas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid XI Teknik Audio Video 2 28.6 28.6 28.6

XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik 1 14.3 14.3 42.9

XI Teknik Komputer & Jaringan 2 28.6 28.6 71.4

XI Teknik Kendaraan Ringan 2 28.6 28.6 100.0

Total 7 100.0 100.0

Kompetensi Pedagogik Guru

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid > atau sama dengan 75 7 100.0 100.0 100.0

Hasil Belajar Siswa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 75 3 42.9 42.9 42.9

> atau sama dengan 75 4 57.1 57.1 100.0

Total 7 100.0 100.0

Descriptives

Notes

Output Created 17-Aug-2015 09:10:52

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Page 80: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 7

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as

missing.

Cases Used All non-missing data are used.

Syntax DESCRIPTIVES VARIABLES=KLS KPG

HBS

/STATISTICS=MEAN SUM STDDEV

VARIANCE RANGE MIN MAX SEMEAN

KURTOSIS SKEWNESS.

Resources Processor Time 00:00:00.031

Elapsed Time 00:00:00.015

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean

Std.

Deviation Variance Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

Std.

Error Statistic Statistic Statistic

Std.

Error Statistic

Std.

Error

Kelas 7 3 1 4 18 2.57 .481 1.272 1.619 -.222 .794 -1.715 1.587

Kompetensi

Pedagogik Guru 7 0 2 2 14 2.00 .000 .000 .000 . . . .

Hasil Belajar

Siswa 7 1 1 2 11 1.57 .202 .535 .286 -.374 .794 -2.800 1.587

Valid N (listwise) 7

T-Test

Notes

Output Created 17-Aug-2015 09:12:57

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Page 81: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 7

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based on the

cases with no missing or out-of-range data for

any variable in the analysis.

Syntax T-TEST

/TESTVAL=0

/MISSING=ANALYSIS

/VARIABLES=KLS KPG HBS

/CRITERIA=CI(.9500).

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.031

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kelas 7 2.57 1.272 .481

Kompetensi Pedagogik Guru 7 2.00 .000a .000

Hasil Belajar Siswa 7 1.57 .535 .202

Page 82: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF …

a. t cannot be computed because the standard deviation is 0.

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Kelas 5.347 6 .002 2.571 1.39 3.75

Hasil Belajar Siswa 7.778 6 .000 1.571 1.08 2.07