Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI MURID
KELAS V SDN. NO 29 CAMPAGALOE
KABUPATEN BANTAENG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru sekolah dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
YUSUF IRFANDI
105401102316
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iv
v
vii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
”Jangan menilai orang dari penampilan dan gaya pakaian jangan
pula sombong dan angkuh dengan apa yang kita sudah miliki
sekarang roda selalu berputar orang yang dulunya miskin bisa saja
menjadi lebih sukses dari kita. ”
Setiap usaha keras dan kesabaran
Akan membuahkan hasil
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu
Ada kemudahan (Q.S Ash-Sharh’ 94:5)
Penyesalan tidak akan mengembalikan sesuatu yang telah hilang Kecemasan tidak akan membuat masa depan lebih baik Keteguhan hati dan kesabaran adalah kunci meraih kesuksesan Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu (Q.S Al-Baqarah 2:45)
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku, saudaraku, Guru-guruku dan sahabatku, Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
Mewujudkan harapan menjadi kenyataan
viii
ABSTRAK
Yusuf Irfandi, 2020. Keefektifan penggunaan media visual terhadap
kemampuan menulis eksposisi kelas V SDN No 29 Campagaloe Kabupaten
Bantaeng, ini dibimbing oleh Aliem Bahri selaku pembimbing I dan Abdan
Syakur selaku pembimbing II pada program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis pre-
Experimental Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas V SDN
No 29 Campagaloe Kab.Bantaeng yaitu berjumlah 20 orang murid. Teknik
pengambilan. Peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Apa yang dipelajari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah pemberian tes essay.
Hasil penelitian ini menunjukkan Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata
kemampuan menulis eksposisi setelah diberikan perlakuan sebesar 73 dengan
standar daviasi 9920,776 dari skor ideal 100 berada pada posisi tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan menulis meningkat berdasarkan KKM yakni 70
dan tuntas secara klasikal 75 % dari siswa yang mencapai 70,00 dimana hasil ketuntasan klasikal yang diperoleh yaitu 75%. Artinya, media visual sangat
mempengaruhi kemampuan menulis eksposisi pada kelas V SDN No 29
Campagaloe Kab.Bantaeng.
Kata kunci : Media Visual dan Menulis Eksposisi
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil „alamin puji dan syukur ke hadirat Allah Swt atas
segala limpahan rahmat dan segala nikmat yang selalu tercurahkan kepada
penulis, salam dan salawat kepada junjungan Nabi Muhammmad saw, keluarga,
sahabat dan seluruh ummat muslim yang tetap istiqamah pada ajarannya. Pada
kesempatan ini penulis mendapat nikmat yang luar biasa karena dapat
menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna mengikuti ujian
skripsi pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit mengalami hambatan, akan
tetapi atas berkat pertolongan sang Khalik Allah Swt penulis dapat mengatasinya
dengan baik. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya baik berupa moril maupun materil dalam penyelesaian skripsi ini
mulai dari awal sampai selesai. Ucapan terima kasih yang tak terhingga dan
teristimewa untuk yang penulis cintai dan mencintai penulis dengan sepenuh hati
kepada kedua orang tua, Dahlan dan Ibunda Hj.Mawati atas pengorbanannya
yang tak akan pernah bisa penulis balas walaupun sampai titik peluh yang
terakhir.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan terkhusus
kepada Bapak Aliem Bahri,. Pembimbing I dan Abdan Syakur Pembimbing II,
x
yang ditengah kesibukannya masih dapat meluangkan waktunya membantu dan
membimbing penulis.
Demikian juga penulis sampaikan terima kasih tak terhingga kepada
H. Abdul Rahman Rahim Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin
Akib, Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Aliem Bahri,. dan
Ernawati, Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak dan Ibu Dosen pada Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar
yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan selama mengikuti
pendidikan. Pihak-pihak lain yang telah banyak membantu penulis sehingga tugas
akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tiada imbalan yang dapat diberikan, hanya kepada Allah Swt penulis
menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini bernilai
ibadah di sisi-Nya Aamiin.
Makassar, Juli 2020
Penulis,
Yusuf Irfandi
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................i
KARTU KONTROL .............................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................iv
SURAT PERNYATAAN ......................................................................v
SURAT PERJANJIAN .........................................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................vii
ABSTRAK ...........................................................................................viii
KATA PENGANTAR .........................................................................ix
DAFTAR ISI .......................................................................................xi
DAFTAR TABEL ................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................5
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................5
D. Manfaat Peneltian..............................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................7
A. Kajian Pustaka ................................................................................... 7
1. Hasil Penelitian Yang Relevan.................................................... 7
2. Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar .. 9
3. Pengertian Hasil Belajar .............................................................13
4. Media Pembelajaran ....................................................................15
5. Menulis ........................................................................................19
6. Menulis Eksposisi .......................................................................26
B. Kerangka Fikir .................................................................................28
C. Hipotesis Penelitian ...........................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................30
A. Rancangan Penelitian ........................................................................30
B. Populasi dan Sampel .........................................................................31
xii
C. Definisi Operasional Variabel ...........................................................32
D. Instrument Penelitian ........................................................................32
E. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................33
F. Teknik Analisis Data ........................................................................33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................37
A. Hasil Penelitian .................................................................................36
B. Pembahasan .......................................................................................48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................51
A. Simpulan ...........................................................................................51
B. Saran ..................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................53
LAMPIRAN .......................................................................................................54
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Sebelum Diberikan Perlakuan
.............................................................................................................................37
4.2 Distribusi Frekuensi Dan Presentase Skor Hasil Kemampuan Menulis
Eksposisi Kelas V SDN No.29 Campagaloe Kabupaten Bantaeng Sebelum
Diberikan Perlakuan Pre Test..............................................................................37
4.3 Statistik Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Setelah Diberikan Perlakuan
Post Test ..............................................................................................................39
4.4 Distribusi Frekuensi Dan Presentase Skor Hasil Kemampuan Menulis
Eksposisi Kelas V SDN No.29 Campagaloe Kabupaten Bantaeng Sebelum
Diberikan Perlakuan Post Test ............................................................................40
4.5 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Murid ...........................................41
4.6 Hasil Analisis Skor Pre Test Dan Post Test ..................................................44
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu kehidupan bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu
bangsa yang bersangkutan. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan
output yang berdaya pikir tinggi dan kreatif. Pendidikan itu merupakan kunci
untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan
pendidikan, manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai
pribadi maupun sebagai warga negara masyarakat. Dalam rangka mewujudkan
potensi diri menjadi multiple kompetensi harus melewati proses pendidikan yang
diimplementasikan dalam proses pembelajaran.
Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang
cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan harus
selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Berbagai
upaya telah ditempuh untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, seperti:
pembaharuan dalam kurikulum, pengembangan model pembelajaran,
pengembangan media pembelajaran, perubahan sistem penilaian, dan sebagainya.
Salah satu unsur yang sering dikaji dalam hubungannya dengan keaktifan dan
hasil belajar adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran di sekolah. Selama ini kegiatan pembelajaran yang berlangsung di
dalam kelas berpusat pada guru dan cenderung kurang aktif serta penggunaan
2
media pembelajaran masih jarang dilakukan oleh guru dalam menunjang
pemahaman konsep tentang materi pelajaran yang akan diajarkan.
Banyak cara yang dilakukan agar menjadi aktif, salah satunya yaitu
mengubah paradigma pembelajaran. Guru bukan sebagai pusat pembelajaran,
melainkan sebagai pembimbing, fasilitator, dan motivator. Selama kegiatan
pembelajaranlah yang dituntut untuk aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu,
perlu dikembangkan suatu media pembelajaran yang mampu meningkatkan
keaktifan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar. Dengan penggunaan media pembelajaran ini,
pembelajaran bahasa Indonesia tidaklah membosankan akan tetapi proses
pembelajaran yang berlangsung akan menyenangkan sehingga anak akan dapat
menyimpan memori dalam jangka panjang (long time). Pemilihan media
pembelajaran harus mampu menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam
proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pengajaran.
Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran sangatlah berpengaruh
terhadap pencapaian hasil belajar.
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa yang harus dikuasai
oleh setiap warga negara Indonesia. Oleh karena itu, sangat penting untuk
memberikan dasar-dasar berbahasa yang baik sedari usia dini. Sekolah dasar (SD)
sebagai bagian dari wadah pendidikan anak usia dini menjadi salah satu tonggak
yang penting bagi keberlangsungan dan keberadaan bahasa Indonesia, baik itu
dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan.
3
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD, diperlukan suatu media
pembelajaran untuk membantu pemahaman konsep dalam mengembangkan suatu
materi yang diimplementasikan dalam bentuk pengalaman . (Dalman,2016:23)
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
3. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
4. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperhalus budi pekerti,
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
5. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Pada observasi pertama yang dilakukan oleh peneliti pada tahun 2019,
peneliti melihat keadaan pada saat pembelajaran memiliki karakter yang
bervariasi. Ruang kelas cukup menunjang terciptanya proses pembelajaran yang
efektif dan efisien.
a. Profil proses pembelajaran
Proses pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 wita. Guru membuka
pembelajaran dengan memberikan apersepsi dan motivasi kepada sebelum
4
memasuki materi pembelajaran. Di sekolah yang diteliti menggunakan kurikulum
K-13,tetapi perangkat pembelajaran yang digunakan masih berbasis kurikulum
KTSP. Para dalam proses pembelajarannya, dalam hal ini pembelajaran bahasa
Indonesia, tidak banyak yang antusias mengikuti pembelajaran namun terdapat
pula yang bersemangat. Adanya yang kurang bersemangat dalam pembelajaran,
peneliti memperkirakan strategi ataupun metode pengajaran yang digunakan oleh
guru masih perlu diperhatikan serta penggunaan media pembelajaran yang sesuai
dengan materi. Pada observasi pertama pembelajaran yang sedang berlangsung
ialah materi mengenai penulisan eksposisi, masih banyak yang kurang antusias,
dan kurang memperhatikan pembelajaran ini. Disini peneliti beranggapan bahwa
penggunaan media yang tidak sesuai adalah akibat dari ketidak antusiasan untuk
belajar.
b. Profil hasil pembelajaran
Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi kriteria
ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditentukan. Berdasarkan KKM tersebut,
masih terdapat beberapa yang memiliki nilai dibawah standar nilai yang telah
ditentukan. Sehingga pembelajaran dapat dikatakan kurang berhasil. Pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas V SD memerlukan metode atau strategi pengajaran yang
mampu mengaktifkan dalam proses belajarnya, sehingga pembelajaran lebih
efektif.
Seorang guru sudah seharusnya mengembangkan strategi pengajarannya,
misalnya dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai. Sehingga dengan
5
penggunaan media ini, lebih bersemangat dalam belajarnya dan dapat
meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya.
Berdasarkan uraian di atas kiranya perlu diadakan penelitian sebagai upaya
untuk meningkatkan hasil belajar dari pembelajaran bahasa Indonesia. Mengingat
banyaknya masalah dan materi yang ada serta keterbatasan sedari peneliti, maka
peneliti membatasi masalah dan memilih judul “Keefektifan penggunaan media
visual terhadap kemampuan menulis eksposisi kelas V SDN No 29
Campagaloe Kabupaten Bantaeng.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di tentukan rumusan
masalah dari penelitian ini adalah ”Bagaimanakah keefektifan penggunaan media
visual terhadap kemampuan menulis eksposisi kelas V SDN No 29 Campagaloe
Kabupaten Bantaeng.?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media
visual terhadap kemampuan menulis eksposisi kelas V SDN No 29 Campagaloe
Kabupaten Bantaeng.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat
6
memberikan informasi tentang pengaruh media visual dalam merespon materi
pembelajaran dari guru terhadap hasil belajar .
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri
maupun bagi para pembaca. Sedangkan manfaat secara praktisnya yaitu:
a. Bagi siswa
diharapkan mendapatkan pengalaman baru dalam proses belajar dan
dapat meningkatkan hasil belajarnya sehingga terpacu untuk terus berlomba-
lomba menjadi yang terdepan dalam prestasi.
b. Bagi Guru atau Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam
memilih dan mengembangkan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Penelitian ini erat kaitannya dengan prospek penilaian guru terhadap serta
penelitian ini berkaitan dengan mata kuliah, strategi pembelajaran, evaluasi
pembelajaran, telaah kurikulum, metodologi penelitian dan lain sebagainya.
Sehingga dengan adanya penelitian ini, diharapkan penulis dan semua pihak yang
berkepentingan dapat lebih memahaminya.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini difokuskan kepada kelas V SD dengan mata pelajaran
yang diamati adalah mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai objek dan
materinya. Sehingga para pembaca, guru, atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai
pertimbangan dalam aplikasi proses pembelajarannya.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ini dikemukakan penelitian yang relevan dengan membahas
permasalahan yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Suci Rizkiana, Sukirno, Joko Purwanto (2018)
yang berjudul “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS
EKSPOSISI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL”. Keterampilan dalam
menulis teks eksposisi mengalami peningkatan setelah dilakukan upaya
perbaikan melalui media audio visual yang dilaksanakan selama dua siklus..
Peningkatan kemampuan menulis teks eksposisi ini didasarkan pada isi,
organisasi isi, pengembangan bahasa, kosakata, dan mekanik dalam tulisan
mereka. Hasil awal tes menulis eksposisi menunjukkan hanya 20 (60,61%)
mendapat nilai ≥ 75, sedangkan 13 (36,39%) lainnya mendapatkan nilai di
bawah batas ketuntasan minimal. Nilai rata-rata survai awal sebesar 69,94.
Nilai tertinggi adalah 78 diraih oleh 2 orang , sedangkan nilai terendah 58
diraih oleh 1 orang . Pada siklus I, persentase yang nilainya mencapai KKM
meningkat menjadi 69,70 % (23 orang). Nilai rata-rata sebesar 75,41. Nilai
tertinggi adalah 83 yang dieroleh 1 orang , sedangkan nilai terendah sebesar
62 diperoleh 1 orang .Kenaikan persentase juga dialami di siklus II, yakni
sebesar 87,88 % (29 orang). Nilai rata-rata sebesar 80,78. Nilai tertinggi
adalah 87. Nilai terendah senilai 70 diperoleh oleh 2 orang .
8
b. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aprilliya Astuti (2013), dalam penelitian
yang berjudul: Penggunaan Alat Peraga Berupa Benda Konkret untuk
Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 1 SD.
Negeri 2 Lebak Kec. Grobogan Kab. Grobogan. Dengan hasil penelitian
menyatakan bahwa: Permasalahan yang dihadapi adalah penggunaan metode
yang digunakan kurang menarik minat belajar , sehingga didapat penggunaan
metode demonstrasi yang disertai dengan bantuan alat peraga berupa benda
konkret pada pelaksanaan penelitian ini. Pelaksanan penelitian ini dibuat
dalam 2 siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Siklus I dilaksanakan
dengan perolehan hasil dari 26 sebanyak 18 anak yang mendapatkan nilai di
atas KKM atau sekitar 73,07%. Sedangkan pada pelaksanaan siklus II
mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu yang diperoleh hasil
belajar dengan perolehan nilai 100% tuntas, sehingga diperoleh dari kegiatan
penelitian tindakan kelas ini melalui metode demonstrasi dengan
menggunakan alat peraga konkret hasil belajar meningkat.
c. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Endang Sri Ratnawati (2009), dalam
penelitian yang berjudul: Pemanfaatan media pembelajaran benda konkret
untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas I SD. Negeri Ketangirejo I
Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan. Dengan hasil penelitian
menyatakan bahwa: Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar khususnya di
SDN. Ketangirejo I Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan, masih
didominasi dengan pembelajaran konvensional, dalam hal ini guru hanya
9
menerapkan metode ceramah dan disertai dengan tanya jawab dengan tanpa
menggunakan media pembelajaran, sehingga kurang aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran. Ketidakaktifan sangat berpengaruh terhadap
pemahaman materi yang diberikan oleh guru. Untuk meningkatkan hasil
pembelajaran IPA, seyogyanya guru memanfaatkan media pembelajaran
benda konkret karena dengan menggunakan media pembelajaran benda
konkret banyak keuntungan yang dapat diperoleh diantaranya: (1) anak lebih
memahami konsep pembelajaran, (2) Guru lebih mudah dalam mengajar, (3)
Pelajaran lebih menarik bagi sehingga lebih mudah untuk memahami materi
pelajaran.
2. Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku, dan
keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Para ahli psikologis dan guru-
guru pada umumnya memandang belajar sebagai kelakuan yang berubah,
pandangan ini memisahkan pengertian tegas antara pengertian proses belajar
dengan kegiatan yang semata-mata bersifa hapalan (Komara, 2014: 1).
Selanjutnya menurut Rohayani (Suardi, 2012:9) mengatakan belajar
adalah “perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman, dan perubahan perilaku
disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang serta tidak bersifat
temporer”.
Berdasarkan uraian di atas, maka belajar dapat diartikan sebagai proses
perubahan tingkah laku individu secara keseluruhan baik dari segi pengetahuan,
10
keterampilan, kecakapan, sikap dan kebiasaan sebagai akibat dari pengalaman
interaksi antara individu dengan individu maupun dengan lingkungannya.
b. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Didalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, identitas nasional, alat
perhubungan antar warga dan alat penyatuan berbagai suku bangsa
Rahim, (2013:10) Bahasa adalah satu diantara sejumlah kebutuhan pokok
manusia sehari-hari, betapa pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi yang
primer yang dapat dirasakan oleh setiap pengguna bahasa.
Menurut Fatimah junus (2012:1) Bahasa Indonesia yang baik adalah
bahasa yang digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku
sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan
sesuai dengan aturan atau kaidah tata bahasa Indonesia baku. Jadi, bahasa
Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai
norma kemasyarakatan yang berlaku dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang baku. Tanpa adanya pembinaan dan pengembangan tersebut, bahasa
Indonesia tidak akan dapat berkembang, sehingga dikhawatirkan bahasa Indonesia
tidak dapat mengemban fungsi-fungsinya. Salah satu cara dalam melaksanakan
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia adalah melalui mata pelajaran
bahasa Indonesia di sekolah khususnya di Sekolah Dasar (SD). Pembinaan dan
pengembangan kemampuan dan keterampilan berbahasa yang diupayakan di
sekolah berorientasi pada empat jenis keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan
11
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan
menulis. Berikut adalah penjelasan dari keempat keterampilan tersebut:
1) Keterampilan menyimak merupakan dasar untuk menguasai sesuatu bahasa.
Keterampilan menyimak menyangkut sikap, ingatan, persepsi, kemampuan
membedakan, intelegensi, perhatian, motivasi, dan emosi yang harus
dilaksanakan secara integral dalam tindakan yang optimal pada saat
penyimakan berlangsung.
2) Keterampilan berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
3) Keterampilan membaca merupakan keterampilan mengenal dan memahami
tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya
menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman atau pengujaran kata-
kata.
4) Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tetapi dengan cara
mengungkapkan ide atau gagasan produktif dan ekspresif.
Keempat keterampilan berbahasa di atas berhubungan erat satu dengan
yang lain. (Abidin, 2012: 3) Pembelajaran adalah proses yang secara kreatif
menuntut melakukan sejumlah kegiatan sehingga benar-benar membangun
pengetahuannya secara mandiri dan berkembang pula kreatifitasnya.
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
dan emosional dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
12
bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu mengenal dirinya,
budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan, berpartisipasi dalam
masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut.
(Munirah, 2012: 2) Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan
maupun tulis. Disamping itu, pembelajaran bahasa Indonesia juga diharapkan
dapat menumbuhkan apresiasi peserta didik terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling
berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan untuk meningkatkan
kemampuan intelektual dan kesusastraan. Standar kompetensi mata pelajaran
bahasa Indonesia adalah salah satu program yang bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa peserta didik, serta sikap
positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.
Menurut Munirah (2012: 3) tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia di
sekolah dasar yaitu:
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
13
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
3. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Madaniyah (2014:217). Belajar adalah kegiatan fisik atau
badaniah, jadi hasil yang dicapai berupa perubahan-perubahan dalam fisik, seperti
dapat berlari, mengendarai sepeda motor dan lain-lain. Belajar merupakan suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri sendiri seseorang. Belajar
dapat diartikan setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Hilgard dan Bawen
menyatakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat
dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau
keadaan-keadaan sesaat seseorang. Dari beberapa definisi di atas dapat diketahui
dan disimpulkan ciri khusus pengertian belajar yaitu sebagai tanda seseorang yang
telah melakukan proses belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
seseorang tersebut sedangkan perubahan yang terjadi akibat proses kematangan
seseorang tidak dianggap sebagai hasil belajar.
a. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
14
b. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan
dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang.
c. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik adalah kemampuan untuk melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam usaha dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerakan
jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan
penilaian terhadap obyek tersebut.
Menurut Bloom (Daud,2012:251) Hasil belajar mencakup: Kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge
(pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,
contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan
hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk), dan
evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),
responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
characterization (karakterisasi). Domain psikomotorik meliputi initiatory, pre-
routine, dan rountinized. Psikomotorik juga mencakup keterampilan produktif,
teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar adalah
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi
kemanusiaan saja.
15
4. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
“tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau herbal.
Istilah media yaitu sebagai perantara yang mengantar informasi antara
sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman, audio, gambar
yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, benda dan sejenisnya adalah media.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu
disebut media pembelajaran. Pada pemilihan media pembelajaran, guru harus
mempertimbangkan fungsinya sebagai perantara.
Media pembelajaran tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar.
Belajar dapat terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Salah satu tanda
bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan pada tingkat
pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Perkembangan ilmu pengatahuan dan
16
teknologi yang semakin maju mendorong pula upaya-upaya pemanfaatan hasil
teknologi dalam proses belajar. Para guru di tuntuk untuk dapat mengembangkan
keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan.
b. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar , yaitu:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar;
2) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi jika guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
3) dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dan memerankan.
Perincian manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
1) Memperbesar perhatian
2) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
3) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri dikalangan .
4) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu.
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli diatas, dapatlah disimpulkan
beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses
belajar mengajar sebagai berikut:
17
1) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara dan lingkungannya.
2) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
3) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
c. Landasan Teoretis Penggunaan Media Pembelajaran
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap
dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan
pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner ada tingkatan
utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman
piktorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Tingkatan
pengalaman pemerolehan hasil belajar seperti itu digambarkan oleh Dale sebagai
suatu proses komunikasi. Materi yang ingin disampaikan dan diinginkan dapat
menguasainya disebut pesan. Guru sebagai sumber pesan menuangkan pesan ke
dalam simbol-simbol tertentu (enconding) dan sebagai penerima menafsirkan
simbol-simbol tertentu sehingga dipahami sebagai pesan (decoding).
Uraian di atas menunjukkan bahwa proses belajar mengajar dapat berhasil
dengan baik, jika dapat memanfaatkan semua alat inderanya. Semakin banyak
alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi semakin
semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat
dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian, diharapkan akan dapat menerima
18
dan menyerap dengan mudah pesan-pesan dalam materi yang disajikan. Menurut
levie & levie yang membaca kembali hasil-hasil penelitian tentang belajar melalui
stimulus gambar dan stimulus kata atau visual dan verbal menyimpulkan bahwa
stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas
seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubungkan fakta
dengan konsep. Dilain pihak, stimulus verbal memberi hasil belajar yang lebih
apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berturut-turut (sekuensial).
Tujuan utama menggunakan media pembelajaran adalah menambah
kejelasan pengertian, memperlancar proses pembelajaran, mempermudah proses
pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan tujuan sampingannya yaitu
memotivasi dan membangkitkan minat, memusatkan perhatian, dan
memungkinkan untuk belajar secara individu maupun kelompok.
d. Alasan Penggunaan Media Pembelajaran
Beberapa alasan dibutuhkannya media pembelajaran di antaranya berikut
ini:
1) Guru harus berusaha menyediakan materi yang mudah diserap .
2) Materi menjadi lebih mudah dimengerti apabila menggunakan alat bantu.
3) Proses belajar-mengajar memerlukan media dalam hal ini disebut media
pembelajaran.
e. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok,
antara lain:
19
1) Media visual, yaitu media yang berkaitan dengan indera penglihatan. Secara
umum dapat dikatakan bahwa media ini berguna dalam hubungannya dengan
memotivasi, ingatan dan pengertian.
2) Media audio, yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Media
ini dapat menarik dan memotivasi untuk mempelajari materi dengan lebih
banyak.
3) Media audio-visual, yaitu media pengajaran yang lengkap karena media ini
terjadi proses saling membantu antara indera dengar dengan indera pandang.
4) Media asli dan orang, yaitu media yang berupa benda asli atau orang yang
memberikan pengalaman nyata bagi peserta didik sehingga peserta didik lebih
tertarik untuk aktif dalam proses pembelajaran.
5. Menulis
a. Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan
(informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai alat atau medianya. Menulis merupakan sebuah proses kreatif
menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan memberitahu,
meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan
istilah karangan atau tulisan.
Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi
kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat
memahaminya.
20
Menulis dapat diartikan sebagai aktivitas pengespresian ide, gagasan,
pikiran atau perasaan kedalam lambang-lambang kebahasaan (bahasa tulis).
Menulis dapat juga dipandang sebagai proses. Dalam menulis seseorang akan
menulis bagian-bagiannya, merevisi atau mengganti yang telah ditulisnya,
merencanakan kembali bagian-bagian karangannya dan sebagainya.
Menulis merupakan salah satu keterampilan dalam bahasa indonesia yakni
kemampuan menggunakan bahasa secara tertulis untuk menyampaikan gagasan,
perasaan, dan peristiwa sehingga dapat menimbulkan komunikasi. Dalam proses
komunikasi itu menyusun dan merangkaikan kalimat sedemikian rupa agar pesan
yang hendak disampaikan berlangsung dengan baik dan dapat diterima untuk
dipahami.
Jadi dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan kognitif
yang memadukan berbagai unsur dengan cara tertentu sehingga tersusun suatu
kesatuan yang bermakna.
Menulis adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
guru, sebab keterampilan menulis berkaitan dengan pembelajaran seseorang.
Terampil menulis tidak diperoleh secara serta merta. Seseorang yang ingin
terampil menulis haruslah berlatih secara terus-menerus dengan sistematis
misalnya berlatih yang mudah ke yang sukar, secara produktif, disiplin, terpimpin
dan terkontrol.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
suatu proses yang menggunakan simbol-simbol (lambang) atau huruf yang
bertujuan untuk menyampaikan pesan atau ide kepada orang lain.
21
Pesan atau gagasan yang ingin disampaikan itu dapat berupa tulisan yang
dapat menceritakan, melukiskan, memberi informasi, mempengaruhi atau
menambah pengetahuan.
b. Strategi Pembelajaran Menulis
Kegiatan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan. Keterampilan
menulis merupakan kegiatan produktif yang sebaiknya dimiliki oleh seseorang.
Keterampilan menulis dapat dimiliki melalui bimbingan dan latihan intensif, yaitu
dimulai sejak di SD. Dengan memiliki kemampuan menulis dapat
mengkomunikasikan ide, penghayatan, dan pengalamannya kepada berbagai
pihak. Melalui pembelajaran menulis dapat memperoleh pengetahuan yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, emosional, serta
berpikir kritis dan kreatif.
Strategi pokok yang diajarkan dalam keterampilan menulis yang
diterapkan antara lain
a. Penyumberan
b. Terjemahan
c. Penggantian
d. Perangkuman
Pembelajaran menulis memiliki arti penting maka diharapkan guru SD
betul-betul memahami aspek-aspek menulis di SD dan juga dituntut memiliki
kemampuan yang memadai agar dapat membina kemampuan menulis .
Aspek-aspek pembelajaran menulis meliputi:
22
a) Jenis, tujuan, dan permasalahan pembelajaran menulis;
b) Penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran menulis;
c) Perencanaan pembelajaran menulis;
d) Metode pembelajaran menulis;
e) Penilaian pembelajaran menulis.
Tercapainya tujuan pembelajaran menulis sangat bergantung pada
berbagai komponen pembelajaran. Komponen pembelajaran tersebut meliputi:
a. Murid
Kurangnya bakat dan minat dapat mempengaruhi kemampuan
menyerap materi pembelajaran. Sebagian besar merasa bahwa pembelajaran
menulis merupakan beban berat. Agar perasaan tersebut tertepi, maka guru
merupakan faktor utama dalam memberi semangat, dorongan atau motivasi
agar para mau dan senang belajar menulis.
b. Guru
Para guru pada umumnya sebagai guru kelas yang mendorong semua
mata pelajaran sehingga kualifikasi yang dimiliki kurang. Hal tersebut
mengurai semangat untuk mengadakan bimbingan pembelajaran menulis
secara intensif.
c. Materi Pembelajaran
Para guru diharapkan dapat memberikan materi secara terpadu dengan
berbagai pendekatan dan materi yang dipilih sebaiknya dekat dengan
lingkungan .
23
d. Metode Mengajar
Para guru diharapkan dapat menggunakan metode pembelajaran yang
sesuai dan bervariasi
e. Media Pembelajaran
Media dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting.
Kecenderungan untuk tidak menggunakan media oleh para guru masih ada.
Para guru diharapkan dapat menciptakan dan menggunakan berbagai media
dalam pembelajaran menulis.
Rubrik Penilaian kemampuan menulis
No. Aspek Skor Deskriptif
1.
Kerapihan Tulisan
4
3
2
1
Jelas,terbaca,dan bersih
Terbaca,cukup bersih
Terbaca,kurang bersih
Tidakterbaca,tidak bersih
2
Penggunaan kosa kata
4
3
2
1
Benar dan tepat
Terkadang kurang tepat
kurang tepat
Sulit dimengerti
3
Ketepatan struktur
kalimat
4
3
2
1
Benar dan tepat
Terkadang kurang tepat
Kurang tepat
Sulit dimengerti
24
4
Tata bahasasa
4
3
2
1
Benar dan tepat
Terkadang kurang tepat
Kurang tepat
Sulit dimengerti
5 Ketepatan waktu
4
3
2
1
Tepat waktu
Terkadang kurang tepat
Kurang tepat
Tidak tepat
Sumber : Pohan,(2016:34)
c. Tujuan Menulis
Adapun tujuan penulisan sebagai berikut:
a) Tujuan penugasan. Tujuan ini sebenarnya penulis menulis sesuatu karena beri
tugas, Misalnya, diberi tugas merangkum, membuat laporan, dan sebagainya.
b) Tujuan estetis .Tujuan ini sebenarnya penulis bertujuan untuk menciptakan
sebuah keindahan (estetis) dalam sebuah puisi, cerpen maupun novel.
c) Tujuan penerapan. Penulis bertujuan memberikan informasi atau keterangan
kepada pembaca.
d) Tujuan pernyataan diri. Penulis bertujuan memperkenalkan atau menyatakan
diri kepada pembaca melalui tulisannya, pembaca dapat memahami sang
penulis.
25
e) Tujuan kreatif. Penulis bertujuan agar para pembaca dapat memiliki nilai
artistik atau nilai seni. Penulis tidak hanya memberikan informasi tetapi
pembaca terharu tentang apa yang dibacanya.
Oleh karena itu, berbahasa untuk berkomunikasi bukan hanya dengan lisan
serta isyarat melainkan dengan tulisan. Tulisan menjadi salah satu sarana
komunikasi yang cukup efektif dan efisien untuk menjangkau khalayak yang luas.
Atas dasar pemikiran ini maka tujuan menulis dapat diruntuk dari tujuan-tujuan
komunikasi yang cukup mendasar dalam konteks pengembangan peradaban dan
kebudayaan masyarakat itu sendiri.
Hakikatnya bahasa merupakan alat komunikasi sehingga pembelajaran
bahasa akan mengarahkan untuk terampil dalam berkomunikasi baik komunikasi
dalam bentuk lisan maupun tulisan,pembelajaran bahasa selain untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa,juga untuk meningkatkan kemampuan
berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, pers etujuan, keinginan,
penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas
wawasan.
Hakikat bahasa merupakan alat komunikasi sehingga pembelajaran bahasa
akan mengarahkan untuk terampil dalam berkomunikasi baik komunikasi dalam
bentuk lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa yaitu untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa juga meningkatkan kemampuan berpikir, mengungkapkan
gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian informasi
tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan.
26
Jadi sebagai kesimpulan menulis merupakan salah satu keterampilan yang
harus dimiliki oleh seorang guru sebab keterampilan menulis berkaitan erat
dengan pelajaran seseorang.
Keterampilan menulis yang dimiliki itu juga merupakan indikator yang
dapat dinilai sejauh mana mampu memahami pelajaran bahasa Indonesia dengan
baik dan benar.
6. Menulis eksposisi
a. Pengertian Menulis Eksposisi
Menulis eksposisi berguna untuk menerangkan dan memaparkan
informasi kepada pembaca, tetapi tidak bersifat mempengaruhi pembaca. Dengan
demikian dilatih sejak dini untuk memperoleh keterampilan menulis yang baik.
Proses pembelajaran dalam kelas, diminta untuk menuliskan teks eksposisi
tentang terjadinya sesuatu, harus mampu menulis eksposisi proses yang dibuat
berdasarkan media visual yang ditampilkan.
a. Menurut Atmazaki (dalam Amassang:2018) Eksposisi adalah karangan
yang menjelaskan sesuatu yang memberi tahukan sesuatu sehingga
pembaca mengerti dan memahami apa yang ditulis.
b. Menurut Alwasilah (2013:111) Eksposisi adalah tulisan yang bertujuan
untuk mengklirifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah
persoalan.
c. Menurut Dalman (2010:59) eksposisi adalah salah satu jenis karangan
yang harus diperkenalkan kepada siswa dan dikuasai oleh seorang guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
27
Tujuan Menulis Eksposisi Suratno (Pohan,2010:22) Tujuan dari menulis
Eksposisi untuk memberikan informasi atau pengetahuan kepada pembacanya
sehingga mereka mendapatkan informasi atau pengetahuan sejelas-jelasnya.
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa media visual adalah media
yang dapat menampilkan unsur gambar yang bergerak atau media yang dapat
dilihat dan didengar seperti film suara. Media pendidikan yang disebut visual
menurut Encyclopedia of Educational Research memiliki nilai sebagai berikut:
a) Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir
b) Memperbesar perhatian
c) Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah untuk dilupakan
d) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri dikalangan para .
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu.
f) Membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan kemampuan
berbahasa.
b. Langkah-Langkah Pembelajaran Menulis Eksposisi Sederhana melalui
Media Visual
Pada dasarnya, setiap jenis karangan memiliki langkah-langkah yang tidak
jauh berbeda dan bahkan sama. Jadi yang berbeda adalah penyampaian isi dan
tujuannya. Adapun langkah-langkah dalam menulis karangan eksposisi adalah
sebagai berikut:
1) Menentukan topik yang akan disajikan
2) Menentukan tujuan eksposisi
28
3) Membuat kerangka yang lengkap yang sistematis
4) Isi kerangka karangan eksposisi harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan
oleh penulis
5) Mengembangkan Eksposisi sesuai dengan kerangka karangan
6) Agar Eksposisi dapat diterima oleh pembaca, paparannya harus disertai
contoh, gambar, dan lain-lain yang di anggap perlu.
B. Kerangka Pikir
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disebutkan bahwa bagi setiap
pelaku pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu guru dan , agar senantiasa
mengarahkan aktivitas belajar bahasa Indonesia di sekolah pada pencapaian hasil
belajar sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Untuk dapat
mencapai hasil belajar yang telah ditargetkan tentunya guru harus bisa
memfasilitasi , supaya lebih mudah menerima dan mengolah materi pembelajaran
bahasa Indonesia yang disampaikan. Satu diantaranya yaitu dengan menggunakan
media pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran tertarik untuk
mengikuti pembelajaran, serta dapat memberi pengalaman yang nyata dalam
kehidupan, dan dapat menarik motivasi belajar .
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan hasil
belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan media pembelajaran, peneliti akan
melakukan uji tes yang disebut pretest dan posttest yang akan diberikan sebelum
menggunakan media pembelajaran dan setelah menggunakan media
pembelajaran. Bagan Kerangka Fikir dari penelitian ini adalah :
29
Bagan 2.1 kerangka pikir meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang, kajian teori, dan kerangka pikir hipotesis
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
H0:Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar
menulis eksposisi.
H1:Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar
menulis eksposisi.
Rendahnya hasil belajar
menulis eksposisi
Penerapan media
visual
Analisis
Temuan
Pembelajaran bahasa
Indonesia kelas V K-13
Pretest
Post test
Berpengaruh Tidak
berpengaruh
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis pre-
Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh
karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya
variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu
bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi,
karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.
(Sugiyono, 2019:108).
2. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu jenis One-Group
Pretest-Posttest Design. Dalam penelitian ini, hasil perlakuan dapat diketahui
lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi
perlakuan (treatment). Adapun desain penelitian ini adalah sebagai baerikut.
Desain penelitian
Sumber: Emzir, 2014
Keterangan:
O1 =Tes awal sebelum diberikan perlakuan (pretest)
O2 =Tes akhir setelah diberikan perlakuan (posttest)
X =Perlakuan yang diberikan
O1 X O2
31
Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu:
a. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar) sebelum
perlakuan dilakukan.
b. Memberikan perlakuan kepada kelas subjek penelitian dengan menggunakan
media pembelajaran visual.
c. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan
dilakukan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2019:146), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek itu. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh kelas V SDN No 29 Campagaloe Kab.Bantaeng
yaitu berjumlah 20 orang murid.
Sugiyono (2019:146) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Apa yang dipelajari sampel itu, kesimpilannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
32
betul-betul representatif (mewakili). Bila sampel tidak representative, maka ibarat
lima orang yang ditutup mata seluruh menyimpulkan karakteristik gajah.
C. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional
didefinisikan sebagai bteerikut:
1. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada . Contoh
media pembelajaran yaitu alat yang digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Hasil belajar bahasa Indonesia
Hasil belajar bahasa Indonesia yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah nilai yang diperoleh pada tes awal (pretest) dan nilai yang diperoleh
pada saat posttest.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Tes hasil belajar, dengan menggunakan media pembelajaran ini
dilaksanakan pada awal dan pada akhir setelah diberikan serangkaian
tindakan. Adapun bentuk tes yang dapat digunakan berupa tes uraian
(Essay test).
2. Lembar observasi aktifitas dalam pembelajaran, instrumen ini digunakan
untuk mengelola aktifitas dalam pembelajaran. Lembar observasi ini
berisi item-item yang akan diamati pada saat terjadi proses pembelajaran.
33
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
awal dan tes akhir, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang akan
dilakukan sebagai berikut:
1. Tes awal (pretest)
Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk mengetahui
kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum digunakan media pembelajaran
2. Treatment (pemberian perlakuan)
Dalam hal ini peneliti menggunakan media pembelajaran pada pembelajaran
bahasa Indonesia.
3. Tes akhir (posttest)
Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui
pengaruh penggunaan media pembelajaran.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan
digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa
nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua
nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai
yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai Post test. Pengujian perbedaan
nilai hanya dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu
digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-
langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest
Posttest Design adalah sebagai berikut:
34
1. Analisis Data Statistik Deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-
langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut:
a. Rata-rata (Mean)
=∑
b. Persentase (%) nilai rata-rata
=
x 100%
Dimana:
P = Angka persentase
f = frekuensi yang dicari persentasenya
N = Banyaknya sampel responden.
2. Analisis Data Statistik Inferensial
Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik
statistik t (uji t).Dengan tahapan sebagai berikut :
t=
√∑
Keterangan:
Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
D = deviasi masing-masing subjek ∑ = Jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
Keterangan:
Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttest
= jumlah dari gain (posttest – pretest)
35
N = subjek pada sampel.
b. Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ ∑
Keterangan : ∑ = jumlah kuadrat deviasi
= jumlah dari gain (post test – pre test)
N = subjek pada sampel.
c. Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:
t =
√∑
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)
X2 = hasil belajar setelah perlakuan (posttest)
D = deviasi masing-masing subjek ∑ = Jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan:
Jika t Hitung> t Tabel maka H o ditolak dan H 1 diterima, berarti
penggunaan media pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa
Indonesia kelas V SDN No 29 Campagaloe Kab.Bantaeng.
Jika t Hitung< t Tabel maka H o diterima, berarti penggunaan media pembelajaran
tidak berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia kelas kelas V SDN No
29 Campagaloe Kab.Bantaeng. Menentukan harga t Tabeldengan Mencari t Tabel
menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan
e. Membuat kesimpulan apakah penggunaan media pembelajaran berpengaruh
terhadap hasil belajar bahasa Indonesia kelas kelas V SDN No 29 Campagaloe
Kab.Bantaeng.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini adalah jawaban dari rumusan masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya.Untuk menjawab rumusan masalah digunakan analisis
inferensial sekaligus menjawab hipotesis yang telah ditetapkan. Jadi hasil
penelitian yang didapatkan setelah penelitian dirincikan sebagai berikut:
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan tentang karakteristik
distribusi skor hsil belajar dari masing-masing kelompok penelitian sekaligus
jawaban atas masalah yang dirumuskan dalam penelitian.
Data hasil belajar bahasa Indonesia dalam penelitian ini terbagi menjadi
dua yaitu data sebelum perlakuan (pretest) dan data setelah perlakuan (postest).
a. Data Hasil Pretest
Kegiatan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan. Pada kelas V
sebelum dilakukan perlakuan membuat suatu karangan sederhana berdasarkan
pengalaman yang pernah dialami, misalnya membuat karangan sederhana tentang
liburan ke rumah nenek bermain bertamasya dan lain sebagainya.
Skor hasil belajar bahasa indonesia sebelum perlakuan atau sebelum
diterapkan media visual pada kelas V SDN No 29 Campagaloe Kabupaten
Bantaeng yang dilaksanakan pada tanggal 29 juli 2020, disajikan pada Lampiran.
37
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar
bahasa ndonesia sebelum diberikan perlakuan (pretest) ditunjukkan seperti pada
tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Sebelum
Diberikan Perlakuan (pretest)
Statistik Nilai Statistik
Subjek 20
Skor Ideal 100
Skor Maksimun 85
Skor Minimum 40
Rentang Skor 45
Skor Rata-Rata 60,75
Standar Deviasi 10,4219
Variansi 108,618
Sumber : Data olah lampiran 4(pretest)
Apabila skor kemampuan hasil menulis eksposisi siswa dikelompokkan
kedalam lima kelas interval skor kemampuan menulis menulis eksposisi sebelum
diberikan perlakuan.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Kemampuan
menulis eksposisi kelas V SDN No 29 Campagaloe Kabupaten
Bantaeng. Sebelum Diberikan Perlakuan (pretest)
NO.
Interval Skor
Kategori
Frekuensi
Persentase
(%)
1.
2.
3.
4.
0 x 59
60 x 69
70 x 79
80 x 89
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
5
11
2
2
25
55
10
10
38
5. 90 x 99 Sangat Tinggi - -
Jumlah 20 100
Sumber: Departemen Pendidikan Nasional
Berdasarkan tabel 4.2 dan tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah
sampel penelitian adalah 20 dengan skor rata-rata kemampuan menulis
sebelum diberikan perlakuan (pretest) adalah sebesar 60,75 Skor teringgi yang
dicapai adalah 85 dan skor terendah adalah 40, Variansi 108,618 dengan
stadar deviasi sebesar 10,4219
Pada saat sebelum diberikan perlakuan, menulis eksposisi dalam
bentuk cerita,contoh berliburan dirumah nenek,bermain dengan teman,dan lain
sebagainya.
Hasil belajar sebelum diterapkan media visual dalam menulis menulis
eksposisi
b. Data Hasil Postest
Skor hasil belajar bahasa Indonesia setelah diberikan perlakuan atau
diterapkan media visual pada kelas V SDN No 29 Campagaloe
Kab.Bantaeng,dengan menggunakan media audio visual untuk dijadikan sebagai
sarana untuk membuat atau menulis eksposisi yang dilaksanakan pada tanggal 08
Agustus 2020.
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap skor hasil
belajar bahasa indonesia setelah diberikan perlakuan (postest) ditunjukkan
pada tabel 4.3 sebagai berikut:
39
Tabel 4.3 Statistik Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Setelah
Diberikan Perlakuan (post test)
Statistik Nilai Statistik
Subjek 20
Skor Ideal 100
Skor Maksimum 90
Skor Minimum 60
Rentang Skor 30
Skor Rata-Rata 73
Standar Deviasi 9920,776
Variansi 98,4218
Sumber : Data olah lampiran 5(postest)
Apabila skor kemampuan hasil menulis eksposisi dikelompokkan
kedalam lima kelas interval skor kemampuan menulis eksposisi setelah
diberikan perlakuan seperti ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil
Kemampuan Menulis eksposisi Kelas V SDN No 29
Campagaloe Kab.Bantaeng. Sebelum diberikan
perlakuan posttest
No. Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
0 x 59
60 x 69
70 x 79
80 x 89
9 x 99
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
-
5
8
4
3
-
25
40
20
15
Jumlah 20 100
Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah
sampel adalah 20 orang dengan skor rata-rata kemampuan menulis setelah
40
diberikan perlakuan (postest) adalah sebesar 73, skor tertinggi yang dicapai
adalah 90 dan skor terendah adalah 60, variansi 98,4218, dengan standar
deviasi sebesar 9920,776
Hasil belajar setelah diterapkan media visual dalam menulis eksposisi
yaitu video yang diterapkan berisi mengenai udara bersih bagi kesehatan.
c. Deskr ipsi Aktivitas Belajar
Hasil pengamatan aktivitas murid dalam mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media visual selama 3 kali pertemuan dinyatakan dalam persentase
sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Murid
N
o
Aktifitas Murid
Jumlah Murid
yang aktif pada
pertemuan
Rata-
rata % Kategori
1 3 4 5 6
1 Murid yang hadir
pada saat
pembelajaran
P
R
E
T
E
S
2
0
2
0
2
0
P
O
S
T
E
S
20.00 100.0 Aktif
2 Murid yang
memperhatikan
penjelasan guru
mengenai materi
yang
pembelajaran
1
8
1
9
2
0 19.00 95.0 Aktif
41
3 Murid
mendengarkan
penjelasan guru
terkait teks
eksposisi
1
7
1
8
2
0
T
18.33 91.7 Aktif
4 Murid
memperhatikan
video visual yang
berisi teks
eksposisi
1
9
2
0
2
0 19.67 98.3
5 Murid yang
bertanya ketika
diberi kesempatan
untuk bertanya
mengenai media
visual
1
7
1
8
1
9 18.00 90.0 Aktif
6 Murid mencatat
hal-hal penting
dalam video
1
7
1
8
2
0 18.33 91.7 Aktif
7 Murid yang
mengerjakan
pekerjaannya
sendiri tanpa
dikerjakan oleh
orang lain dalam
membuat teks
eksposisi
1
6
1
8
1
9 17.67 88.3 Aktif
42
8 murid yang
mampu
menyimpulkan
materi
pembelajaran
pada akhir
pembelajaran
1
7
1
8
1
9 18.00 90.0 Aktif
Rata-rata 18.63 93.1
Hasil pengamatan untuk pertemuan I sampai dengan pertemuan III
menunjukkan bahwa :
1. Persentase kehadiran murid sebesar 100 %
2. Persentase murid yang memperhatikan penjelasan guru mengenai meteri
yang diajarkan 95 %
3. Murid mendengarkan penjelasan guru terkait teks eksposisi 91,7 %
4. Murid memperhatikan video visual yang berisi teks eksposisi 98,3%
5. Murid yang bertanya ketika diberi kesempatan untuk bertanya mengenai
media visual 90%
6. Murid mencatat hal-hal penting dalam video 91,7 %
7. Murid yang mengerjakan pekerjaannya sendiri tanpa dikerjakan oleh orang
lain dalam membuat teks eksposisi 88,3%
8. murid yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir
pembelajaran 90%
43
9. Rata-rata persentase aktivitas murid terhadap pembelajaran bahasa Indonesia
dengan menggunakan metode resitasi yaitu 93,1%
Sesuai dengan aktivitas kriteria murid yang telah ditentukan peneliti
yaitu murid dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah murid yang
aktif 75% baik untuk aktivitas murid perindikator maupun rata-rata aktivitas
murid. Dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah murid yang aktif
melakukan aktivitas yang diharapkan yaitu mencapai 93,4% , sehingga dapat
disimpulkan bahwa aktivitas murid dalam proses pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan metode resitasi telah mencapai kriteria aktif.
2. Hasil Analisis Inferensial
Analisis statistika inferensial pada bagian ini digunakan untuk pengujian
hipotesis yang telah dikemukakan pada Bab II “Apakah penggunaan media visual
berpengaruh terhadap kemampuan menulis eksposisi kelas V SDN No. 29
Kabupaten Bantaeng ”?
1. Uji Hipotesis
Langkah pertama membuat tabel penolong untuk mencari nilai t.
Data hasil analisis skor pretes dan postest terhadap pembelajaran menulis
eksposisi disajikan secara lengkap pada lampiran 6.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Skor Pretest dan Postest
Nilai
No Nama Pretest
(
Posttest
(
GAIN(d)=
( - )
1 2 3 4 5
1 Khairil Akram 80 90 10 100
44
2 Abd.Rahman 85 90 5 25
3 Carli 60 70 10 100
4 Andi 50 80 30 900
5 Fadil 50 70 20 400
6 Fitra 60 70 10 100
7 Safril 70 60 -10 -100
8 Anriyan 60 70 10 100
9 Jufri Adi Reza 60 80 20 400
10 Serli 65 60 -5 -25
11 Sartika.T 50 70 20 400
12 Sartika. S 60 60 25 625
13 Tiwi 70 70 0 0
14 Elsa 40 70 30 900
15 Rina 60 60 0 0
16 Nur Halifah 50 80 30 900
17 Ibrahim 60 90 30 900
18 Afdal 60 65 5 25
19 Nur Amita Aulia 65 75 10 100
20 Nadia Mutiara 60 80 20 400
Jumlah 1215 1460 245 5875
Langkah selanjutnya adalah:
1. Mencari nilai mean dari pretest dan postest dengan rumus:
Md =∑
=
= 12,25
45
2. Mencari nilai kuadrad deviasi dengan menggunakan rumus:
Ʃ d = Ʃ −
= 5875−
= 5875 –
= 5875 – 3001,25
= 2873,75
= 2874
3. Mencari nilai d, b dengan menggunakan rumus:
Db= N – 1 20 – 1 = 19
4. Mencari nilai t dengan menggunakan rumus:
t =
√
=
√
=
√
=
√
=
√
=
= 4,45
46
5. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signitifikan
kaidah pengujian signitifikan:
:Tidak ada pengaruh penggunaan media visual terhadap kemampuan
menulis karangan sederhana
:Ada pengaruh penggunaan media visual terhadap kemampuan menulis
karangan sederhana
:Diterima apabila
: Diterima apabila
Mencari dengan menggunakan tabel distribusi t dengan taraf
signifikan = 2.09
6. Kesimpulan Setelah menentukan yaitu 4,45 dan didapat
yaitu 2.09 = 4,45 2,09, perbedaan antara hasil pretest
dan posttest signifikan, dan dapat disimpulkan bahwa ditolak dan
diterima., ini berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini yakni menulis
eksposisi menggunakan media visual dapat mempengaruhi kemampuan
menulis pada kelas V SDN No.29 Campagaloe kab.Bantaeng.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan analisis data diatas
yang menunjukkan perbedaan antara hasil pretest dengan posttest signifikan maka
hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima yaitu ada pengaruh penggunaan
media visual terhadap kemampuan menulis eksposisi kelas V SDN No 29
Campagaloe Kabupaten Bantaeng.
47
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian A, maka
pada bagian B ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi
pembahasan hasil analisis deskriptif dan pembahasan hasil analisis inferensial
a. Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif
Pembahasan hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini yaitu
kemampuan menulis eksposisi pada kelas V SDN No 29 Campagaloe
Kab.Bantaeng.
Deskripsi kemampuan menulis berdasarkan hasil analisis data kemampuan
menulis sebelum menggunakan media visual, menunjukkan bahwa terdapat 16
dari jumlah keseluruhan 20 orang atau 80% yang tidak mencapai ketuntasan
individu (mendapat skor prestasi dibawah 70) sedangkan 4 orang atau 20% yang
memenuhi kriteria ketuntasan individu dari jumlah keseluruhan (mendapat skor
prestasi dengan nilai 70 keatas).
Berdasarkan deskripsi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan
menulis kelas V SDN No 29 Campagaloe Kab.Bantaeng. Sebelum diterapkan
media visual dalam menulis eksposisi banyak yang tidak mencapai tingkat
ketuntasan belajar.
Melihat hasil tersebut diatas ketika dibandingkan dengan kriteria
ketuntasan minimal yang digunakan di SDN No 29 Campagaloe Kab.Bantaeng
seorang dikatakan telah tuntas belajar jika tersebut telah memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 dan suatu kelas dikatakan tuntas secara
klasikal apabila 75% dari jumlah keseluruhan telah mencapai standar KKM, ini
48
berarti bahwa kemampuan menulis eksposisi sebelum digunakan media visual
“rendah” dengan skor rata-rata hanya 60,75 (tidak memenuhi standar KKM).
Berdasarkan hasil deskripsi kemampuan menulis eksposisi setelah
digunakan media visual, menunjukkan bahwa terdapat 5 orang dari jumlah
keseluruhan 20 atau 25% yang tidak mencapai ketuntasan individu (mendapat
skor prestasi dibawah 70) sedangkan 15 atau 75% yang memenuhi kriteria
ketuntasan individu dari jumlah keseluruhan (mendapat skor prestasi dibawah
70). Berdasarkan deskripsi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan
menulis eksposisi di SDN No 29 Campagaloe Kab.Bantaeng. Setelah digunakan
Media Visual dalam menulis eksposisi banyak yang mencapai tingkat ketuntasan
belajar.
Melihat hasil tersebut diatas ketika dibandingkan dengan kriteria
ketuntasan minimal yang digunakan di SDN No 29 Campagaloe Kab.Bantaeng.
Seorang dikatakan telah tuntas belajar jika tersebut telah memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 dan suatu kelas dikatakan tuntas secara
klasikal apabila 75% dari jumlah keseluruhan telah mencapai standar KKM, ini
berarti bahwa kemampuan menulis eksposisi setelah digunakan media visual
“tinggi” dengan skor rata-rata sebesar 75% (memenuhi standar KKM).
b. Pembahasan Hasil Analisis Inferensial
Pembahasan hasil analisis inferensial yang dimaksud adalah
pembahasan terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dikemukakan
sebelumnya.
49
Berdasarkan hasil analisis statistik infersensial dengan menggunakan uji –t
diketahui bahwa terdapat perbedaan antara hasil pretest dan posttest signifikan.
Hal ini terlihat perbedaan antara hasil pretest dan posttest signifikan, dan dapat
disimpulkan bahwa ditolak dan diterima. Dengan demikian,hipotesis dalam
penelitian ini yakni menulis eksposisi menggunakan media visual dapat
mempengaruhi kemampuan menulis eksposisi kelas V SDN No 29 Campagaloe
Kab.Bantaeng.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan analisis data diatas
yang menunjukkan perbedaan antara hasil pretest dan posttest signifikan maka
hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima yaitu ada pengaruh penggunaan
media visual terhadap kemampuan menulis eksposisi SDN No 29 Campagaloe
Kab.Bantaeng.
50
50
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab IV,
maka dapat ditarik kesimpulan yaitu terdapat pengaruh penggunaan media visual terhadap
kemampuan menulis eksposisi pada kelas V SDN No 29 Campagaloe Kab.Bantaeng. Hal ini
dapat dilihat dari skor rata-rata kemampuan menulis eksposisi setelah diberikan perlakuan
sebesar 73 dengan standar daviasi 9920,776 dari skor ideal 100 berada pada posisi tinggi. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis meningkat berdasarkan KKM yakni 70 dan
tuntas secara klasikal 75 % dari siswa yang mencapai 70,00 dimana hasil ketuntasan
klasikal yang diperoleh yaitu 75%. Artinya, media visual sangat mempengaruhi kemampuan
menulis eksposisi pada kelas V SDN No 29 Campagaloe Kab.Bantaeng.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan ,maka penulis mengajukan saran
sebagai berikut:
a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif guru sekolah dasar mendapat
pengalaman secara langsung menggunakan media visual dalam meningkatkan keterampilan
menulis eksposisi
b. Agar pemerintah mencari solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
yang menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual sehingga mendorong kemajuan pendidikan
Indonesia, khususnya di kab.Bantaeng.
c. Bagi mahasiswa aktualisasi tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
51
51
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung:
Refika Aditama.
Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. PT. Raja Grafindo Persada. Depok.
Daud, Firdaus.2012. Pengaruh KecerdasanEmosional (EQ) dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo.Pendidikan dan
Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan Pendidikan Biologi PPs UNM. Makassar.
Dharma,Ammasang. 2018. Kemampuan mengembangkan gagasan dalam karangan eksposisi
siswa kelas X MIA 1 MAN 2 Palu. Universitas Tadulako.
Junus, A. M & Andi Fatimah J. 2012. Pembentukan Paragraf Bahasa Indonesia. Makassar:
Badan Penerbit UNM.
Komara, Endang. 2014. Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung: Refika Aditama
Munirah .2012.Pembelajaran Membaca dan MenulisDiktat. Makassar: FKIP UNISMUH
Madaniyah. 2014. Meningkatkan Hail Belajar Siswa Melalui Media Pembelajaran
Multimedia Interaktif.ISSN 2086-3462.
Rahim, Thamrin Paelori. 2013. Seluk Beluk Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Romis
Aisy.
Suardi. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta barat: PT. Indeks.
Sugiyono.2019. Metode Penelitian Pendidikan.Alfabeta.Bandung.
Pohan,Ervina Meria Sari. 2016. Keefektifan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran
Menulis Paragraf Eksposisi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Bandar Lampung
tahun ajaran 2014/2015.Universitas Lampung. Lampung.
51
L
A
M
P
I
R
A
N
52
LAMPIRAN I RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SDN 29 CAMPAGALOE
Kelas / Semester : 5 /1
Tema :2 / Udara Bersih Bagi Kesehatan
Sub Tema : 2 / Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan
Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Bahasa Indonesia
No Kompetensi Indikator
3.2 Mengklasifikasi informasi yang didapat
dari buku ke dalam aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
3.2.1 Menjelaskan informasi
terkait
pertanyaan apa, siapa, di
mana, mengapadan
bagaimana yang didapat dari
buku.
53
4.2 Menyajikan hasil klasifikasi informasi
yang didapat dari buku yang
dikelompokkan dalam aspek: apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana menggunakan kosakata baku
4.2.1 Menuliskan informasi terkait
pertanyaan apa, siapa, di
mana, mengapa dan
bagaimana yang didapat dari
buku.
Muatan : IPA
No Kompetensi Indikator
3.2
Menjelaskan organ pernapasan dan
fungsinya pada hewan dan manusia,
serta cara memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia.
3.2.1 Menyebutkan berbagai penyakit
yang berhubungan dengan
organ pernapasan pada manusia
3.2.2 Menjelaskan cara memelihara
kesehatan organ pernapasan
manusia.
4.2 Membuat model sederhana organ
pernapasan manusia
4.2.1 Membuat bagan penyakit yang
berhubungan dengan organ
pernapasan pada manusia
Muatan : SBdp
No Kompetensi Indikator
3.3
Memahami pola lantai dalam tari kreasi
daerah
3.3.1 Menceritakan Karya tari daerah
yang menggunakan properti.
4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak
tari kreasi daerah
4.3.1 Berlatih gerakan tari daerah
yang
menggunakan properti.
C. TUJUAN
1. Dengan menyimak penjelasan guru dan membaca teks, siswa mampu
mengidentifikasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan organ pernapasan pada
manusia.
54
2. Dengan membaca teks dalam buku, siswa dapat menjelaskan informasi terkait
pertanyaan apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana.
3. Dengan mempresentasikan bagan, siswa dapat menjelaskan berbagai pe-nyakit yang
berhubungan dengan organ pernapasan pada manusia.
4. Dengan menunjukkan kliping, siswa dapat menceritakan karya tari daerah yang
menggunakan properti.
5. Dengan memperhatikan gambar, video tari, atau bimbingan guru, siswa dapat berlatih
gerakan tari daerah menggunakan properti.
D. MATERI
1. Organ pernapasan manusia.
2. Video berjudul “Penyakit pada Sistem Pernapasan”
3. Video tari
4. Karya tari daerah yang menggunakan properti.
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
Media : Audio Visual
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a
adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya
15
menit
55
sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/
berbicara selama 15-20 menit materi non pelajaran
seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan motivasi
. Sebelum membacakan buku guru menjelaskan tujuan
kegiatan literasi dan mengajak siswa mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku.
Apa judul buku
Kira-kira ini menceritakan tentang apa
Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini
Inti A. Ayo Membaca
Guru mengajak siswa mengamati gambar dan narasi
pada buku siswa.
(buku paket siswa Tema 2 Makanan Sehat Sub Tema
2 pemb. 5 Hal. 80)
Guru menjelaskan tentang gambar yang diamati oleh
siswa
Guru meminta siswa untuk bercerita di depan kelas
dengan percaya diri.
140
menit
56
Hasil yang Diharapkan:
Siswa termotivasi untuk belajar lebih jauh lagi.
Siswa mampu bercerita di depan kelas dengan baik
dan percaya diri.
B. Ayo Menulis
Siswa membaca narasi pada buku siswa kemudian
membaca bacaan berjudul “Penyakit pada Sistem
Pernapasan”. Kegiatan membaca ini dapat dilakukan
dengan 3 cara, sebagai berikut.
1. Cara pertama:
Guru memberikan waktu selama 5 menit dan
siswa diminta membaca dalam hati.
2. Cara kedua:
Guru menunjuk satu siswa untuk membacakan
bacaan tersebut dan meminta siswa lain
menyimak.
3. Cara ketiga:
Bacaan tersebut dibaca secara bergantian dan
bersambung oleh seluruh siswa.
Pada kegiatan AYO MENULIS: Guru meminta siswa
untuk membuat daf-tar pertanyaan berdasarkan bacaan
“Penyakit pada Sistem Pernapasan”. Siswa lalu
menuliskan jawabannya pada kolom yang telah
disediakan pada buku siswa.
(buku paket siswa Tema 2 Makanan Sehat Sub Tema 2
pemb. 5 Hal. 81)
Hasil yang Diharapkan:
Siswa mengetahui penyakit pada sistem pernapasan.
Siswa mampu menggali informasi dari bacaan.
Siswa mampu membuat daftar pertanyaan
berdasarkan bacaan yang dibaca.
Siswa mampu membaca dengan baik.
57
C. Ayo Bercerita
Guru lalu mengajak siswa untuk mengamati gambar
karya tari daerah yang menggunakan properti pada
buku siswa.
Guru lalu mengingatkan siswa tentang kliping tari
daerah pada pembelajaran sebelumnya.
Pada kegiatan AYO BERCERITA: siswa diminta
untuk memperlihatkan dan me ceritakan kliping hasil
buatannya di depan kelompok-kelompok lain.
Setelah bercerita, siswa mengamati gambar gerakan
tari Piring pada buku siswa.
(buku paket siswa Tema 2 Makanan Sehat Sub Tema
2 pemb. 5 Hal. 83)
Penutup 1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Penugasan dirumah
Untuk mengoptimalkan kerja sama, siswa dapat
berbagai peran dan tugas dengan orang tuanya.
5. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
6. Salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
15
menit
G. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 5 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
2. Buku Sekolahnya Manusia, Munif Khotif.
3. Software Pengajaran SD/MI untuk kelas 5 semester 1 dari JGC/SCI Media.
4. lingkungan di software JGC
5. Teks bacaan, media (surat kabar/koran), lingkungan.
H. PENILAIAN
58
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian sebagai berikut.
Rubrik Menulis Pertanyaan berdasarkan bacaan “Penyakit pada Sistem Pernapasan”.
59
60
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SDN 29 CAMPAGALOE
Kelas / Semester : 5 /1
Tema : 2 / Udara Bersih Bagi Kesehatan
Sub Tema : 2 / Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : Bahasa Indonesia
No Kompetensi Indikator
3.2 Mengklasifikasi informasi yang didapat
dari buku ke dalam aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
3.2.1 Menjelaskan Informasi pada
teks
terkait dengan pertanyaan apa,
siapa, bagaimana, dan
mengapa.
61
4.2 Menyajikan hasil klasifikasi informasi
yang didapat dari buku yang
dikelompokkan dalam aspek: apa, di
mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana menggunakan
kosakata baku.
4.2.1 Menuliskan informasi pada
teks
terkait dengan pertanyaan apa,
siapa, bagaimana, dan
mengapa.
Muatan : IPA
No Kompetensi Indikator
3.2
Menjelaskan organ pernapasan dan
fungsinya pada hewan dan manusia,
serta cara memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia.
3.2.1 Menyebutkan jenis-jenis
penyakit
pada organ pernapasan manusia
3.2.2 Menunjukan cara memelihara
kesehatan organ pernapasan
manusia.
4.2 Membuat model sederhana
organ pernapasan manusia
4.2.1 Membuiat bagan penyebab
penyakit pada organ
pernapasan manusia.
Muatan : SBdp
No Kompetensi Indikator
3.3
Memahami pola lantai dalam tari kreasi
daerah
3.3.1 Menyebutkan karya tari
dengan
Properti
4.3 Mempraktikkan pola lantai pada gerak
tari kreasi daerah.
4.3.1 Praktek tari daerah
menggunakan properti
C. TUJUAN
1. Dengan membaca teks siswa mampu menyebutkan informasi terkait dengan
pertanyaan apa, siapa, bagaimana, dan mengapa.
62
2. Dengan mencermati teks bacaan yang disajikan, siswa mampu menemukan
informasi tentang berbagai penyakit yang berhubungan dengan organ pernapasan
manusia.
3. Dengan mencari informasi dari teks bacaan, siswa mampu membuat bagan penyebab
berbagai penyakit yang berhubungan dengan organ pernapasan manusia.
4. Dengan menyimak penjelasan dan mencermati gambar dan teks informasi, siswa
mampu menyebutkan karya tari daerah menggunakan properti.
5. Dengan membuat kliping, siswa mampu menyajikan gambar karya tari daerah
menggunakan properti.
6. Dengan mengikuti contoh dari video tari atau bimbingan guru tari, siswa mampu
menyiapkan karya tari daerah menggunakan properti.
D. MATERI
1. Organ pernapasan manusia.
2. Penyakit organ pernapasan manusia.
3. Materi Seni Budaya dan Prakarya
4. Video Visual ” Todi dan Semut”.
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
Media : Audio Visual
63
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembuka
an
6. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
7. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a
adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal.
(Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
8. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya
sita-cita.
9. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
10. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/
berbicara selama 15-20 menit materi non pelajaran
seperti tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan
motivasi . Sebelum membacakan buku guru
menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak
siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku.
Apa judul buku
Kira-kira ini menceritakan tentang apa
Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini
15
menit
64
Inti A. Ayo Menulis
Siswa menggali informasi tentang penyakit yang
berhubungan dengan organ pernapasan pada
manusia.
(buku paket siswa Tema 2 Makanan Sehat Sub
Tema 2 Hal. 57)
Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan
apa, siapa, bagaimana, dan mengapa. Diskusi
dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil
terdiri atas 4-5 siswa tiap kelompok. Selanjutnya,
tiap-tiap kelompok membacakan hasil diskusinya
untuk dibandingkan dengan hasil diskusi
kelompok-kelompok lain.
Kegiatan ini ditujukan agar siswa paham tentang
KD IPA 3.2 dan 4.2 serta KD Bahasa Indonesia
3.2 dan 4.2.
Hasil yang Diharapkan:
Sikap kecermatan dan ketelitian siswa dalam
menggali informasi dari teks bacaan dan
penjelasan guru mengenai penyakit organ
pernapasan pada manusia.
B. Ayo Mengamati
Siswa mengamati gambar-gambar karya tari
daerah pada buku siswa.
Siswa menuliskan nama properti yang diguna-
kan pada kedua tari pada gambar di Buku Siswa.
(buku paket siswa Tema 2 Makanan Sehat Sub
Tema 2 Hal. 59)
Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut.
140
menit
65
Diskusi dapat dilakukan dalam kelompok-
kelompok kecil beranggota 4–5 siswa.
Selanjutnya setiap kelompok menyampaikan
hasil diskusi. Jawaban dari hasil diskusi semua
kelompok digabungkan untuk saling melengkapi.
Contoh jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas sebagai
berikut.
.
Siswa selanjutnya diberi tugas kelompok untuk
membuat kliping karya tari daerah yang
menggunakan properti. Petunjuk pembuatan
kliping seperti tertulis pada Buku Siswa.
Kegiatan ini untuk memahamkan siswa tentang
materi Seni Budaya dan Prakarya KD 3.3 dan 4.3.
Hasil yang Diharapkan:
Sikap percaya diri siswa ketika berdiskusi
dan melakukan kerja kelompok.
Pengetahuan siswa tentang karya tari daerah
menggunakan properti.
Keterampilan menyampaikan pendapatnya
saat berdiskusi.
66
Penutup 7. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini
8. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
9. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya..
10. Penugasan dirumah
Untuk mengoptimalkan kerja sama, siswa dapat
berbagai peran dan tugas dengan orang tuanya.
11. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan
toleransi.
12. Salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.Salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa.
e
n
i
t
G. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 1 Kelas 5 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
2. Buku Sekolahnya Manusia, Munif Khotif.
3. Software Pengajaran SD/MI untuk kelas 5 semester 1 dari JGC/SCI Media.
4. Buku teks, teks bacaan tentang berbagai penyakit pada organ pernapasan manusia,
gambar tarian daerah yang menggunakan properti, video (rekaman VCD) tari daerah.
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek
dengan rubric penilaian sebagai berikut.
67
68
H
A
S
I
L
P
R
E
T
E
S
T
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
DOKUMENTASI
(cuci tangan dan pakai Masker untuk mengikuti Protokol kesehatan COVID-19)
87
(proses pembelajaran dengan media Audio Visual)
88
(Pembagian soal Test untuk Murid)