77
i KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SIKAP APRESIATIF SISWA KELAS III SDN PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL Skripsi diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Susmiatiningsih Nuswantari 1401412560 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

i

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND

PICTURE TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PADA MATERI SIKAP APRESIATIF

SISWA KELAS III SDN PESAYANGAN 01

KABUPATEN TEGAL

Skripsidiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Susmiatiningsih Nuswantari

1401412560

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini

benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik

sebagian atau keseluruhannya. Pendapat/temuan orang lain yang terdapat dalam

skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Page 3: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Di : Tegal

Tanggal : Rabu, 20 Juli 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui,

Koordinator PGSD UPP Tegal

Page 4: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Keefektifan Penggunaan Model Picture and Picture

Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pada Materi Sikap Apresiatif Kelas III SDN

Pesayangan 01 Kabupaten Tegal, oleh Susmiatiningsih Nuswantari 1401412560,

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES tanggal

03 Agustus 2016.

PANITIA UJIAN

Page 5: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

� Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri [QS.Ar Ra'd (13):11].

� Cobalah untuk tidak menjadi orang yang suskses, namun jadilah orang

yang bernilai [Albert Einstein]

� Yakinlah pada Allah akan segala janjinya, pasti suatu saat semua do’a

akan terwujud tinggal menunggukapan waktunya Allah akan

mengabulkannya [Penulis]

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Bapak Iman dan Ibu Dwi tercinta yang

selalu mendoakan dan menjadi inspirasi

terbesar dalam hidup, adikku Azziz dan

Syifa yang selalu mendoakanku, Mas Tyo

yang membantuku dan sahabatku Ninu,

Oca, Silvi, Ita, Ema yang telah

memberikan perhatian, kasih sayang, doa,

dukungan, serta nasihat yang sangat

berharga. Terimakasih.

Page 6: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

vi

PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segala karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“Keefektifan

Penggunaan Model Picture and Picture pada Materi Sikap Apresiatif terhadap

Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Pesayangan 01 Kabupaten

Tegal”.

Banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan

skripsi ini, oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menempuh

pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan izin penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis belajar di Jurusan PGSD.

4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal

yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam menyusun skripsi.

5. Moh. Fathurrahman, S.Pd., M.Sn., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada penulis,

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Bapak dan Ibu dosen jurusan PGSD UPP Tegal FIP UNNES yang telah

banyak membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.

Page 7: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

vii

7. Staf TU dan karyawan jurusan PGSD UPP Tegal FIP UNNES yang

telahbanyak membantu administrasi dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kepala sekolah dan semua staf pengajar di SDN Pesayangan 01 Kabupaten

Tegal, yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tegal, 20 Juli 2016

Penulis

Page 8: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

viii

ABSTRAK

Susmiatiningsih Nuswantari. 2016. Keefektifan Penggunaan Model Picture and Picture pada Materi Sikap Apresiatif terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Pesayangan 01 Kabupaten Tegal. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas IlmuPendidikan, Universitas

Negeri Semarang. Pembimbing 1: Moh. Fathurrahman, S.Pd., M.Sn.

Pembimbing II: Drs. Utoyo, M.Pd.

Kata Kunci: motivasi belajar, hasil belajar,Picture and Picture

Pemilihan model dalam pembelajaran seni rupa perlu memperhatikan

berbagai hal seperti berorientasi pada tujuan, waktu, jumlah, dan karakteristik

siswa. Kurangnya pemahaman guru terhadap model pembelajaran inovatif dan

guru kurang yakin model tersebut dapat meningkatkan pembelajaran seni rupa

membuat pembelajaran kurang optimal. Pada kenyataannya kegiatan

pembelajaran SBK di sekolah dasar banyak didominasi oleh pembelajaran kreasi

sedangkan pembelajaran apresiasi terabaikan. Salah satu model alternatif yang

dapat digunakan pada pembelajaran SBK yaitu model pembelajaran Picture and Picture.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Grup Design.Populasi dalam penelitian ini yaitu kelas III A dan III B SD Negeri

Pesayangan 01. Jumlah anggota populasi yaitu 75 siswa. Instrumen yaitu

observasi, dokumentasi, angket, dan instrumen tes. Instrumen diuji validitas dan

reliabilitasnya. Instrumen angket motivasi belajar akan diuji validitas dan

reliabilitasnya, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Teknik analisis data

yang digunakan yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas, homogenitas, dan

analisis akhir. Pada analisis akhir atau pengujian hipotesis penelitian

menggunakan uji-t.

Berdasarkan hasil uji hipotesis perbedaan menggunakan independent samples t test, data motivasi belajar menunjukkan nilai thitung> ttabel (3,608 > 1,992)

dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,001 < 0,05)dan data hasil belajar

menunjukkan nilai thitung> ttabel (3,049 > 1,992) dan nilai signifikansi kurang dari

0,05 (0,003 < 0,05). Sementara itu, hasil uji hipotesis keefektifan menggunakan

one sample t test, data motivasi belajar menunjukkan thitung> ttabel (42,533 > 2,028)

dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000< 0,05) dan data hasil belajar

menunjukkan thitung> ttabel (44,071> 2,028) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05

(0,000 < 0,05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi dan

hasil belajar SBK materi sikap apresiatif pada siswa kelas III SDN Pesayangan 01

Kabupaten Tegal antara pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran

Picture and Picture dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Selain itu pembelajaran menggunakan model pembelajaran Picture and Picturedapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar SBK materi Sikap Apresiatif pada

siswa kelas III SDN Pesayangan 01 Kabupaten Tegal.

Page 9: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Judul ........................................................................................................................ i

Pernyataan Keaslian Tulisan .................................................................................. ii

Persetujuan Pembimbing ...................................................................................... iii

Pengesahan..............................................................................................................iv

Motto dan Persembahan ..........................................................................................v

Prakata ................................................................................................................... vi

Abstrak ................................................................................................................ viii

Daftar Isi ................................................................................................................ix

Daftar Tabel ........................................................................................................ xiv

Daftar Gambar.......................................................................................................xvi

Daftar Lampiran ................................................................................................... xx

Bab

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 7

1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................ ..8

1.4 Rumusan Masalah ..................................................................................... 8

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................9

1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 9

1.5.2 Tujuan Khusus ............................................................................................9

1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................10

Page 10: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

x

1.6.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................10

1.6.2 Manfaat Praktis .........................................................................................10

1.6.2.1 Bagi Siswa .................................................................................................10

1.6.2.2 Bagi Guru ..................................................................................................11

1.6.2.3 Bagi Sekolah .............................................................................................11

1.6.2.4 Bagi Peneliti ..............................................................................................11

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis ......................................................................................12

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran..........................................................................12

2.1.2 Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan...........................................20

2.1.3 Model Belajar ............................................................................................22

2.1.4 Motivasi Belajar ........................................................................................23

2.1.5 Hasil Belajar ..............................................................................................25

2.1.6 Model Picture and Picture ........................................................................27

2.1.7 Materi Sikap Apresiatif .............................................................................30

2.2 Kajian Empiris ..........................................................................................38

2.3 Kerangka Berfikir ......................................................................................46

2.4 Hipotesis ....................................................................................................49

3. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ......................................................................................51

3.1.1 Desain Penelitian.......................................................................................51

3.2 Populasi dan Sampel .................................................................................53

3.2.1 Populasi......................................................................................................53

Page 11: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

xi

3.2.2 Sampel........................................................................................................53

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional............................................54

3.3.1 Variabel Penelitian.....................................................................................54

3.3.1.1 Variabel Bebas...........................................................................................55

3.3.1.2 Variabel Terikat.........................................................................................55

3.3.2 Definisi Operasional Variabel....................................................................55

3.3.2.1 Variabel Model Pembelajaran Picture and Picture...................................55

3.3.2.2 Variabel Hasil Belajar Siswa.....................................................................56

3.3.2.3 Variabel Motivasi Belajar..........................................................................56

3.4 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................57

3.4.1 Dokumentasi..............................................................................................57

3.4.2 Angket........................................................................................................57

3.4.3 Tes..............................................................................................................58

3.5 Instrumen Penelitian...................................................................................59

3.5.1 Instrumen Kualitatif (Nontest)...................................................................59

3.5.1.1 Lembar Observasi Pelaksanaan Model Untuk Guru..................................59

3.5.1.2 Lembar Observasi Pelaksanaan Model Untuk Siswa.................................59

3.5.1.3 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa................................................60

3.5.1.2.1 Uji Validitas Instrumen...........................................................................61

3.5.1.2.2 Uji Relibilitas Instrumen.........................................................................63

3.5.2 Instrumen Kuantitatif (Tes)........................................................................65

3.5.2.1 Uji Validitas Instrumen..............................................................................68

3.5.2.2 Uji Relibilitas Instrumen............................................................................69

Page 12: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

xii

3.5.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran.......................................................................68

3.5.2.4 Analisis Daya Beda Soal............................................................................71

3.6 Metode Analisis Data.................................................................................76

3.6.1 Analisis Deskriptif Data.............................................................................76

3.6.1.1 Deskriptif Data Variabel Model Pembelajaran Picture and Picture.........76

3.6.1.2 Deskriptif Data Variabel Motivasi Belajar................................................77

3.6.1.3 Deskripsi Data Variabel Hasil Belajar Siswa.............................................77

3.6.2 Uji Prasyarat Analisis................................................................................78

3.6.2.1 Uji Normalitas...........................................................................................78

3.6.2. 2 Uji Homogenitas.......................................................................................79

3.6.2. 3 Uji Kesamaan Rata-rata............................................................................79

3.6.3 Analisis Akhir............................................................................................80

3.6.3.1 Uji Perbedaan.............................................................................................80

3.6.3.2 Uji U Mann Whitney..................................................................................81

3.6.3.3 Uji Keefektifan...........................................................................................81

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian..........................................................................................83

4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran.........................................................83

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Data Variabel Independen .........................................83

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Data Variabel Dependen.............................................84

4.1.1.2.1 Analisis Hasil Pretest..............................................................................85

4.1.1.2.2 Analisis Data Motivasi BelajarSiswa......................................................89

4.1.1.2.3 Analisis Data Posttest.............................................................................89

Page 13: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

xiii

4.1.2 Deskriptif Pelaksanaan Pembelajaran........................................................92

4.1.2.1 Kelas Eksperiemen.....................................................................................93

4.1.2.1.1 Pertemuan Pertama..................................................................................93

4.1.2.1.2 Pertemuan Kedua....................................................................................94

4.1.2.2 Kelas Kontrol............................................................................................94

4.1.2.2.1 Pertemuan Pertama..................................................................................95

4.1.2.2.2 Pertemuan Kedua....................................................................................95

4.1.3 Uji Prasyarat Analisis.................................................................................96

4.1.3.1 Uji Normalitas Data...................................................................................96

4.1.3.2 Uji Homogenitas Data..............................................................................100

4.1.3.3 Uji Hipotesis.............................................................................................103

4.1.3.4 Pengujian Hipotesis Motivasi Belajar Siswa...........................................103

4.1.3.5 Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Siswa.................................................105

4.2 Pembahasan..............................................................................................112

5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan..............................................................................................121

5.2. Saran.........................................................................................................123

5.2.1. Bagi Siswa...............................................................................................123

5.2.2. Bagi Guru.................................................................................................123

5.2.3. Bagi Sekolah............................................................................................124

5.2.4. Bagi Peneliti Lanjutan..............................................................................124

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................125

LAMPIRAN.......................................................................................................129

Page 14: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Simbol dalam Kehidupan Sehari-hari .......................................................38

3.1. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Uji Coba .............................................64

3.2. Hasil Uji Relibilitas....................................................................................65

3.3. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Test Uji Coba ..........................................68

3.4. Hasil Uji Relibilitas ...................................................................................69

3.5. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba .....................................71

3.6. Analisis Butir Soal ....................................................................................73

3.7. Kisi-kisi Soal .............................................................................................74

4.1. Hasil Pengamatan Model Picture and Picture Terhadap Guru Pada

Pertemuan Pertama dan Kedua...................................................................84

4.2. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Model Picture and Picture Terhadap Siswa

Pada Pertemuan Pertama dan Kedua.........................................................85

4.3. Deskripsi Data Nilai Tes Awal .................................................................87

4.4. Distribusi Nilai Tes Awal SBK ................................................................88

4.5. Deskripsi Data Motivasi Belajar ...............................................................89

4.6. Distribusi Nilai Motivasi Belajar SBK .....................................................89

4.7. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ..........................................................90

4.8. Distribusi Nilai Hasil Belajar SBK ...........................................................90

4.9. Deskripsi Data Motivasi Belajar Siswa .....................................................91

4.10. Distribusi Motivasi Belajar Siswa..............................................................91

4.11. Daftar Kriteria Hasil Motivasi Belajar Siswa ...........................................92

Page 15: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

xv

4.12. Hasil Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa ...................................97

4.13. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa ........................................99

4.14. Hasil Uji Homogenitas Motivasi Belajar Siswa.......................................101

4.15. Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa....................................102

4.16. Hasil Uji Hipotesis...................................................................................105

4.17. Hasil Uji Hipotesis...................................................................................107

4.18. Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar...........................................109

4.19. Hasil Uji Hipotesis Keefektifan Hasil Belajar.........................................112

Page 16: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Tiga Dimensi..............................................................................................31

2.2. Dua Dimensi...............................................................................................32

2.3 Simbol Berbentuk Garis.............................................................................33

2.4. Bidang Garis...............................................................................................33

2.5. Simbol Bidang............................................................................................34

2.6. Lingkaran Warna........................................................................................35

2.7. Warna Primer, sekunder dan tersier...........................................................36

2.8. Tekstur........................................................................................................37

2.9. Kerangka Berfikir.......................................................................................49

3.1. Desain Penelitian Nonequivalent Control Grup Desaign..........................53

Page 17: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ...................................................130

2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol...........................................................132

3. Daftar Nilai UAS Kelas Eksperimen.......................................................134

4. Daftar Nilai UAS Kelas Kontrol .............................................................136

5. Uji Kesamaaan Rata-rata .........................................................................138

6. Kisi-kisi Soal ...........................................................................................139

7. Soal Pretest..............................................................................................142

8. Kunci Jawaban ........................................................................................146

9. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ................................................147

10. Angket Motivasi Belajar Siswa ...............................................................148

11. Lembar Observasi Siswa .........................................................................150

12. Lembar Observasi Guru ..........................................................................151

13. Silabus Pembelajaran ..............................................................................152

14. RPP...........................................................................................................166

15. Materi Pembelajaran ...............................................................................199

16. Soal Uji Coba...........................................................................................207

17. Kunci Jawaban........................................................................................215

18. Soal Uji Coba Angket .............................................................................216

19. Validasi Soal Pilihan Ganda ....................................................................219

20. Lembar Validasi Penilai Ahli ..................................................................223

21. Daftar Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen................................226

Page 18: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

xviii

22. Daftar Nilai Postest Angket Kelas Eksperimen.......................................228

23. Daftar Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol.......................................230

24. Daftar Nilai Postest Angket Kelas Kontrol..............................................232

25. Output SPSS Uji Validitas Butir Soal.....................................................234

26. Output SPSS Uji Validitas.......................................................................235

27. Output SPSS Tingkat Kesukaran.............................................................236

28. Analisis Butir Soal...................................................................................242

29. Pembagian Kelompok Atas Bawah..........................................................244

30. Output SPSS Validitas Angket.................................................................246

31. Output SPSS Relibilitas Angket...............................................................247

32. Output SPSS Uji Normalitas Hasil Belajar..............................................248

33. Output SPSS Uji Homogenitas Hasil Belajar..........................................249

34. Output SPSS Uji Normalitas Angket.......................................................250

35. Output SPSS Uji Homogenitas Angket....................................................260

36. Output SPSS Uji Homogenitas Angket....................................................261

37. Output SPSS One Sample T-test Angket.................................................262

38. Output SPSS Uji Hipotesis Hasil Belajar.................................................263

39. Output SPSS One Sample T-test Hasil Belajar........................................264

40. Surat Ijin Penelitian..................................................................................258

41. Foto-foto Penelitian..................................................................................259

Page 19: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan kajian pertama dalam penelitian. Pada

pendahuluan memuat tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Uraian selengkapnya sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan penting bagi manusia terutama dalam

menghadapi tantangan perkembangan zaman. Hal ini dikarenakan pendidikan

dapat mempengaruhi perkembangan manusia pada seluruh aspek kepribadian dan

kehidupannya.

Pada dasarnya pendidikan dapat dimaknai sebagai proses dan tujuan.

Asumsi dasar pendidikan memandang pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan

kehidupan dalam masyarakat untuk memajukan manusia seutuhnya dan

berlangsung sepanjang hayat. Esensi pendidikan dapat ditinjau dari kegiatan

pendidikan yang mulai mengenalkan ragam potensi perkembangan anak,

karakteristikdan tahapannya sehingga program dan proses pendidikan dapat

disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa.

Di Indonesia, pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga negara.

Hal ini diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

Page 20: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

2

1945 pada pasal 31 ayat 1 yang berbunyi: “Setiap warga negara berhak

mendapatkan pendidikan”. Selain itu juga dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang wajib belajar yang

menjelaskan bahwa “Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang

harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah pusat

dan pemerintah daerah”.

Penjelasan tentang pendidikan di Indonesia secara tegas ada pada Undang-

Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada bab I pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensial dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.

Sistem pendidikan yang baik akan melahirkan generasi bangsa yang cerdas,

berkarakter, dan berkualitas. Generasi bangsa yang cerdas, berkarakter, dan

berkualitas adalah modal awal bagi bangsa agar dapat melaksanakan

pembangunan nasional.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan memiliki

pengaruh yang besar dalam usaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, baik secara intelektual maupun moral. Usaha untuk

meningkatkan sumber daya manusia Indonesia diwujudkan melalui sistem

pendidikan formal. Jenjang pendidikan formal yang memiliki peranan sangat

penting bagi perkembangan intelektual ataupun moral siswa adalah pendidikan di

sekolah dasar (SD). Pendidikan di sekolah dasar merupakan fondasi yang

Page 21: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

3

memberikan bekal kemampuan dasar, pengetahuan, dan keterampilan dasar bagi

siswa dalam mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang

lebih tinggi.

Pendidikan yang baik memiliki seperangkat mata pelajaran dan program

pendidikan yang diberikan oleh lembaga pendidikan penyelenggara yang berisi

rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu

periode jenjang pendidikan (kurikulum). Salah satu fungsi kurikulum adalah

sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan penunjang yang

saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan

tersebut. Komponen kurikulum merupakan satu sistem dari berbagai komponen

yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Salah satu

komponen yang menunjang kurikulum agar berjalan dengan baik yaitu mata

pelajaran yang diberikan kepada siswa saat pembelajaran.

Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar salah satunya adalah mata

pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, yang selanjutnya disebut SBK. Muatan

seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena meliputi segala

aspek kehidupan. Pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek

budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Oleh karena

itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan

pendidikan seni yang berbasis budaya.

Page 22: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

4

Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena

keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan

siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan

berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan. Tujuan pendidikan

Seni Budaya dan Keterampilan yaitu membentuk pribadi siswa yang harmonis

dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai

multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual

spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas,

kecerdasan kreativitas,kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional.

Idealnya setiap proses pembelajaran seni harus menciptakan sinergi

interaktif antara guru dan siswa, terdapat kegiatan siswa dan kegiatan guru yang

harus dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran seni. Proses pembelajaran

berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran, yakni kompetensi

yang harus dicapai siswa. Bagaimanapun bagus dan idealnya suatu rumusan

kompetensi,pada akhirnya keberhasilannya sangat tergantung kepada pelaksanaan

proses pembelajaran yang dilakukan guru (Sanjaya, 2006: 5-6). Pembelajaran seni

di sekolah dasar menuntut guru untuk menerapkan berbagai strategi, model, dan

media pembelajaran.

Pembelajaran seni di sekolah dasar khususnya seni rupa mengembangkan

kemampuan siswa dalam berkarya seni yang bersifat multilingual,

multidimensional, dan multikultural. Pembelajaran seni rupa memberikan

kemampuan bagi siswa untuk memahami dan memperoleh kepuasan dalam

Page 23: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

5

menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun karya seni rupa ciptaan

orang lain.

Salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya pembelajaran seni di

sekolah dasar yaitu ketepatan pemilihan dan penggunaan model dan metode

pembelajaran oleh guru. Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran dan

metode pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan motivasi belajar siswa, dan

pada gilirannya akan tercapainya hasil belajar yang baik.

Model pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran seni di sekolah

dasar seyogyanya menggunakan model-model yang bervariasi. Namun pada

kenyataannya masih banyak guru yang hanya menerapkan model pembelajaran

konvensional. Model konvensional yang diterapkan dalam pembelajaran seni

ditandai dengan seringnya penggunaan metode ceramah oleh guru pada saat

menjelaskan materi secara lisan dan pemberian tugas.

SDN Pesayangan 01 merupakan salah satu sekolah dasar negeri yang berada

di Kabupaten Tegal. Berdasarkan wawancara dengan Iswijiningsih, S.Pd.SD.

selaku guru kelas III pada 13 Januari 2016, diperoleh informasi bahwa di SDN

Pesayangan 01 Kabupaten Tegal khususnya di kelas IIIB bahwa pembelajaran

seni rupa (SBK) terdapat beberapa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM,

selain itu guru masih menggunakan metode ceramah (konvensional) dan belum

menggunakan model pembelajaran yang variatif dan inovatif. Pada kenyataannya

kegiatan pembelajaran SBK di sekolah dasar banyak didominasi oleh

pembelajaran kreasi sedangkan pembelajaran apresiasi terabaikan. Pembelajaran

Page 24: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

6

apresiasi kadangkala menjadi kegiatan yang tidak penting dan dianggap

subordinasi.

Model pembelajaran yang digunakan dalam SBK seharusnya

menyenangkan karena pelajaran SBK membahas kreasi dan imajinasi yang

membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Ada banyak model

pembelajaran yang sangat menarik untuk diterapkan dan bersifat menyenangkan.

Pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa tetapi tetap efektif dalam proses

pembelajarannya. Siswa pasti akan tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan

guru. Di dalam pembelajaran akan ada interaksi antara guru dan siswa karena

siswa berani untuk bertanya, menjawab pertanyaan maupun mengutarakan

pendapatnya.

Pembelajaran sikap apresiatif adalah salah satu materi yang disampaikan di

kelas III SD. Dari segi peyelenggaraan pembelajaran seni berkonsep menularkan

seni tidak semata-mata hanya menularkan keterampilan fisik tetapi nilai-nilai

filosofis tertentu ( Soehardjo 2012: 17). Pembelajaran ini terdiri dari kegiatan

latihan pengamatan untuk merasakan nilai-nilai keindahan baik yang terdapat

dalam gejala alam (seperti irama deburan ombak, permukaan batang pohon, dan

simbol) atau karya seni rupa, serta bagaimana cara menganalisis dan memberikan

penilaian kualitas keindahan dari karya tersebut merupakan aspek yang penting

dalam proses pembelajaran apresiatif seni rupa.

Pemilihan model pembelajaran dalam pembelajaran seni rupa perlu

memperhatikan berbagai hal seperti berorientasi pada tujuan, waktu, jumlah, dan

Page 25: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

7

karakteristik siswa. Salah satu model alternatif yang dapat digunakan pada

pembelajaran SBK yaitu model pembelajaran Picture and Picture.

Menurut Suprijono (2009) yang dikutip Miftahul Huda (2009: 236) bahwa

Picture and Picture merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar

sebagai media pembelajaran. Strategi ini mirip dengan Example Non Example, di

mana gambar yang diberikan pada siswa harus dipasangkan atau diurutkan secara

logis. Gambar-gambar ini menjadi perangkat utama dalam proses pembelajaran

yang berbentuk kartu atau carta yang berukuran besar.

Berdasarkan observasi lapangan, pada umumnya pemahaman guru terhadap

model pembelajaran inovatif relatif kurang dan guru kurang begitu yakin model

tersebut dapat meningkatkan pembelajaran seni rupa. Berdasarkan latar belakang

tersebut maka penulis mengadakan penelitian dengan judul: “Keefektifan

Penggunaan Model Picture and Picture terhadap Motivasi dan Hasil Belajar pada

Materi Sikap Apresiasif Kelas III SDN Pesayangan 01 Kabupaten Tegal”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi masalah dari

beberapa aspek sebagai berikut.

(1) Pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah menyebabkan

kecenderungan siswa menjadi pasif.

(2) Guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif.

(3) Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran SBK.

(4) Sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam pembelajaran SBK.

Page 26: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

8

(5) Lingkungan sekolah yang diadakan penggabungan membuat siswa

kurang fokus dan pembelajaran menjadi kurang kondusif.

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah untuk menghindari

kesalahan dalam tujuan penelitian serta agar lebih efektif dan efisien. Oleh karena

itu, peneliti membatasi masalah penelitian sebagai berikut:

(1) Model pembelajaran yang digunakan yaitu Picture and Picture.

(2) Materi yang dipilih yaitu mata pelajaran seni rupa kelas III pada materi

sikap apresiatif.

(3) Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas III SDN Pesayangan 01

Kabupaten Tegal.

(4) Variabel yang akan diteliti adalah motivasi dan hasil belajar mata

pelajaran seni rupa materi sikap apresiatif.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

(1) Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara pembelajaran

yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picturedengan

pembelajaran konvensional pada materi sikap apresiatif?

(2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran

yang mengunakan model pembelajaran Picture and Picture dengan

pembelajaran konvensional pada materi sikap apresiatif?

Page 27: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

9

(3) Apakah penggunaan model pembelajaran Picture and Picture efektif

terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran SBK pada materi

sikap apresiatif ?

(4) Apakah penggunaan model pembelajaran Picture and Picture efektif

terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran SBK pada materi sikap

apresiatif ?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yang tercakup dalam tujuan umum dan tujuan

khusus penelitian, yaitu sebagai berikut:

1.5.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan

model pembelajaran Picture and Picture dibandingkan dengan

pembelajaran konvensional pada mata pelajaran SBK khususnya materi

sikap apresiatif.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang akan dicapai pada penelitian ini adalah:

(1) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan motivasi belajar siswa

kelas III yang menggunakan pembelajaran dengan model Picture and

Picture dan pembelajaran konvensional pada pembelajaran SBK.

(2) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa kelas III

yang menggunakan pembelajaran dengan model Picture and Picture

dan pembelajaran konvensional pada pembelajaran SBK.

Page 28: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

10

(3) Untuk menguji keefektifan penggunaan model pembelajaran Picture

and Picture terhadap motivasi belajar siswa kelas III pada

pembelajaran SBK.

(4) Untuk menguji keefektifan penggunaan model pembelajaran Picture

and Picture terhadap hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran

SBK.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik

manfaat teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Tersedianya informasi tentang pembelajaran menggunakan model Picture

and Picture dalam pembelajaran SBK (seni rupa). Bahan kajian penelitian

yang lebih luas mengenai Picture and Picture dalam pembelajaran.

1.6.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini antara lain:

1.6.2.1 Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempermudah siswa menerima dan

meningkatkan pemahamannya, serta dapat meningkatkan motivasi dan hasil

belajar dalam pembelajaran SBK.

Page 29: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

11

1.6.2.2 Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan

kepada guru tentang model Picture and Picture yang dapat digunakan untuk

mengoptimalkan serta meningkatkan mutu pembelajaran SBK.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bacaan sekolah tentang

model Picture and Picture yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.

Sebagai masukan sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa terutama

pada pembelajaran SBK.

1.6.2.4 Bagi Peneliti Lanjutan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis tentang

penggunaan model Picture and Picture dan memberikan dampak positif dalam

pembelajaran SBK, serta memberikan masukan penulis untuk mengoptimalkan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran.

Page 30: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

12

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka merupakan kajian kedua dalam penelitian. Pada kajian

pustaka memuat tentang landasan teori, kerangka berpikir, penelitian yang

relevan, dan hipotesis penelitian. Uraiannya sebagai berikut:

2.1 Landasan Teori

Sebuah penelitian harus didasari dengan teori-teori yang dijadikan

landasan dalam pelaksanaan penelitian. Landasan teori adalah berbagai teori-teori

yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan

diteliti, serta sebagai dasar untuk memberikan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah yang diajukan (hipotesis) dan penyusunan instrumen penelitian

(Sugiyono 2012: 388). Pada landasan teori ini peneliti akan membahas tentang

pengertian dan tujuan belajar serta pembelajaran, pengertian pembelajaran seni

rupa, model pembelajaran, motivasi belajar, hasil belajar, sikap apresiatif, dan

model Picture and Picture.

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses yaitu proses mental dan emosional (proses

berpikir dan merasakan), terjadi aktivitas pikiran dan perasaan dalam diri

seseorang. Aktivitas pikiran dan perasaan tersebut hanya dapat dirasakan oleh

yang bersangkutan sendiri tanpa bisa diamati oleh orang lain. Sedangkan

Page 31: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

13

pembelajaran adalah semua aktivitas interaksi yang berlangsung secara nyata

dalam suatu kehidupan yang menghasilkan suatu pengalaman, berikut penjelasan

tentang pengertian belajar, pembelajaran serta tujuannya.

(1) Pengertian Belajar

Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengelolaan pemahaman.Menurut H.C. Witherington (1985) dalam Atmaja (2013:

225) bahwa belajar adalah suatu perubahan pada kepribadian ditandai adanya pola

sambutan baru yang dapat berupa suatu pengertian. Berbeda dengan pengertian

belajar menurut L.D. Crow dan A. Crow (1968) dalam Atmaja (2013: 227)

bahwa belajar adalah suatu proses aktif yang perlu dirangsang dan dibimbing ke

arah hasil-hasil yang diinginkan (dipertimbangkan). Belajar adalah penguasaan

kebiasaan-kebiasaan(habitual), pengetahuan, dan sikap-sikap (Learning is an

active process that need to be simulted and guide toward desitable outcome.

Learning is the acquisition of habits, knowledge, and attitudes).

Menurut Sudjana (2014: 45) peristiwa belajar sendiri adalah alat untuk

mencapai tujuan pengajaran.Ada beberapa pendapat yang melihat peristiwa

belajar. Dari semua pendapat dapat dibagi menjadi tiga sudut pandang, yakni

(a)melihat belajar sebagai proses, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) melihat

belajar sebagai fungsi.

Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, dijelaskan oleh Syaiful

Bahri (2011: 15-6) beberapa perubahan yang dimasukan ke ciri-ciri belajar adalah

(1) perubahan yang terjadi secara sadar; (2) perubahan dalam belajar bersifat

Page 32: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

14

fungsional; (3) perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif; (4) perubahan

dalam belajar bukan bersifat sementara; (5) perubahan dalam belajar bertujuan

atau terarah; (6) perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Ciri yang pertama yaitu setiap individu yang mengalami proses belajar

mengajar akan mengalami perubahan yang terjadi di dalam dirinya, misalnya ia

menyadari bahawa pengetahuan yang dimilikinya bertambah.

Ciri yang kedua yaitu perubahan yang terjadi dari hasil belajar dalam tiap

diri individu terjadi terus menerus tanpa henti dan tidak statis. Suatu perubahan

yang baru akan menimbulkan perubahan selanjutnya pada diri tiap individu,

perubahan yang terjadi akan terus berkembang sejalan dengan proses belajar.

Ciri yang ketiga yaitu belajar akan menimbulkan perubahan yang akan

selalu bertambah untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.

Perubahan yang terjadi akan menambah pengetahuannya lebih luas, yang

sebelumya tidak mengetahui menjadi tahu.

Ciri yang keempat yaitu berubahan yang bersikap temporer akan terjadi

beberapa saat saja tidak dapat diartikan sebagai perubahan dalam pengertian

belajar. Perubahan yang akan terjadi melalui proses belajar pada tiap individu

akan bersifat menetap atau permanen.

Ciri yang kelima yaitu perubahan tingkah laku yang terjadi karena adanya

tujuan yang ingin dicapai, perubahan yang terjadi secara terarah adalah perubahan

tingkah laku yang benar-benar disadari. Perubahan yang terjadi memberikan

dampak positif menuju ke arah yang lebih baik.

Page 33: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

15

Ciri yang keenam yaitu perubahan yang diperoleh individu setelah melalui

proses belajar mengajar akan mengalami perubahan keseluruhan tingkah laku.

Jika seseorang belajar sesuatu maka ia akan merasakan perubahan tingkah laku

secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan dan sebagainya.

Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pengertian tersebut adalah

pada prinsipnya belajar merupakan perubahan dari diri seseorang. Dari beberapa

definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar pada

hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah

melakukan aktivitas tertentu dengan adanya rangsangan dan

bimbingan. Walaupun pada kenyataannya tidak semua

perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya, perubahan fisik, mental,

emosional dan sebagainya.

Pelaksanaan belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang

diperolehnya. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun

orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar

belajar itu dapat berhasil dengan baik. Ketika seorang anak mendapatkan hasil tes

yang baik tidak bisa dikatakan sebagai belajar apabila hasil tesnya itu didapatkan

dengan cara yang tidak benar, misalnya hasil mencontek.

(2) Tujuan Belajar

Menurut Suprijono (2009) dalam Thobroni (2013: 22) tujuan belajar yang

ekspilit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional yang dinamakan

intructional effects,yang biasanya yang berbentuk pengetahuan dan keterampilan,

sedangkan tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan instruksional disebut

Page 34: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

16

nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap

terbuka dan demoktratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan menurut

Suprijono ini merupakan konsekuensi logis siswa “menghidupi” (live in) suatu

sistem lingkungan belajar tertentu.

(3) Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan

mengajar.Belajar, mengajar, dan pembelajaran terjadi secara bersama-sama.

Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran

formal lain. Menurut Hardini dan Puspitasari (2012: 10) pembelajaran adalah

suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional

yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum.Jadi pembelajaran adalah

suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang

diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan kurikulum.

Gagne(1977) dalam Huda (2013: 3) juga menyatakan bahwa pembelajaran

sebagai proses modifikasi dalam kapasitas manusia yang bisa dipertahankan dan

ditingkatkaan levelnya.

Sementara itu, dalam keseharian di sekolah-sekolah istilah pembelajaran

atau proses pembelajaran sering dipahami sama dengan proses belajar mengajar di

mana di dalamnya ada interaksi guru dan siswa dan antara sesama siswa untuk

mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku siswa.

Menurut Hardini dan Puspitasari (2012: 10-1) disebutkan bahwa fungsi sistem

pembelajaran ada tiga yaitu fungsi belajar, fungsi pembelajaran, dan fungsi

penilaian.Fungsi belajar dilakukan oleh komponen siswa, fungsi pembelajaran dan

Page 35: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

17

penilaian (yang terbagi dalam pengelolaan belajar dan sumber-sumber belajar)

dilakukan oleh sesuatu di luar diri siswa.

Pembelajaran memiliki struktur-struktur yang harus dipenuhi.

Pembelajaran di kelas perlu dipikirkan agar bersifat fleksibel, artinya urutan

disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Disadari bahwa setiap guru memiliki cara

dan model yang khas dalam berinteraksi dengan siswa. Kepribadian, minat, latar

belakang sosial ekonomi, latar belakang sosial budaya dan lingkungan kerja setiap

guru seringkali berbeda, sehingga akan mewarnai dalam membangun komunikasi

dengan siswa. Struktur pembelajaran sekurang-kurangnya memuat tiga hal, yakni

tahap pendahuluan, tahap pengembangan, dan tahap penerapan.

Masing-masing tahapan tersebut dijelaskan oleh Suparwoto (2007: 169)

sebagai berikut. Tahap pendahuluan memuat revisi, motivasi, dan

introduksi.Revisi merupakan upaya penjajagan kesiapan siswa yang dilaksanakan

dengan pertanyaan tertulis atau lisan. Pertanyaan ini perlu dipilih untuk

mengingatkan siswa dan upaya mengaitkan materi yang dipelajari dengan topik

berikutnya.Introduksi merupakan upaya untuk menjelaskan tujuan, topik, dan

sistematika pelajaran. Tahap pengembangan, dimulai dari apa yang telah diketahui

siswa menuju pada hal yang baru, dimulai dari hal yang sederhana sampai hal

yang kompleks, disampaikan sedikit lalu diterapkan dan disajikan dengan

bervariasi yang menarik minat siswa. Tahapan penerapan, merupakan kegiatan

untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar mampu menerapkan apa yang

telah diketahui dan peran guru adalah sebagai fasilitator pembelajaran.

Page 36: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

18

Pembelajaran dapat dimaknai pula sebagai proses aktif siswa yang

mengembangkan potensi dirinya. Siswa dilibatkan ke dalam pengalaman yang

difasilitasi oleh guru sehingga pelajaran mengalir dalam pengalaman melibatkan

pikiran, emosi, terjalin dalam kegiatan yang menyenangkan dan menantang serta

mendorong prakarsa siswa (Dananjaya, 2013: 27). Adapun yang dimaksud dengan

proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana suatu generasi belajar

melalui pengalaman, atau dengan kata lain bagaimana sarana belajar itu secara

efektif digunakan.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik

dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

Tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya

perubahan perilaku bagi siswa.Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha

sadar guru untuk membantu siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan

kebutuhan dan minatnya. Guru berperan sebagai fasilitator yang menyediakan

fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan

belajar siswa.

Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dipahami bahwa

pembelajaran membutuhkan hubungan dialogis yang sungguh-sungguh antara

guru dan siswa. Konsep seperti ini membawa konsekuensi kepada fokus

pembelajaran yang lebih ditekankan pada keaktifan siswa sehingga proses yang

terjadi dapat menjelaskan sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan dapat dicapai oleh siswa.

Page 37: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

19

(4) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran itu tiada lain dirumuskan dalam bentuk kompetensi,

yakni kemampuan yang harus dimiliki siswa. Kompetensi yang harus dicapai

dirumuskan dalam bentuk perubahan perilaku yang terukur yang kemudian

dinamakan objective (Sanjaya, 2012: 232). Hal ini sesuai yang dikemukakan Dick

& Carey (dalam Sanjaya, 2011: 6) The instructional goal is statement that

describes what it is that student will be able to do after they have completed

instructions.

Tujuan pembelajaran perlu dirumuskan dengan memperhatikan empat

komponen adalah (1) subjek belajar yaitu siswa atau peserta didik dan penentuan

subjek belajar ini sangat penting untuk menujukkan sasaran belajar; (2) tingkah

laku sebagai hasil belajar itu dirumuskan dalam bentuk kemampuan atau

kompetensi yang dapat diukur atau dapat ditampilkan melalui performance siswa;

(3) kondisi dan situasi subjek belajar yang dapat mendemonstrasikan

performance-nya; (4) standar kualitas dan kuantitas hasil belajar.

Menurut Sanjaya (2011: 88) keempat kriteria tersebut atau komponen

dalam perumusan tujuan pembelajaran, maka sebaiknya rumusan tujuan

pembelajaran mengandung unsur ABCD, yaitu audience (siapa yang harus

memiliki kemampuan), behaviour (perilaku yang bagaimana yang diharapkan

dapat dimiliki), condition (dalam kondisi dan situasi yang bagaimana subjek dapat

menujukkan kemampuan sebagai hasil belajar yang diperolehnya), dan degree

(kualitas dan kuantitas tingkah laku yang diharapkan dicapai sebagai batas

minimal).

Page 38: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

20

2.1.2 Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

Menurut Soehardjo (2013: 13) hakikat pendidikan seni adalah usaha sadar

untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan

agar menguasai kemampuan berkesenian sesuai dengan peran yang harus

dimainkannya, sedangkan menurut Susanto (2013: 261) pendidikan SBK di

sekolah dasar memiliki fungsi dan tujuan untuk mengembangkan sikap dan

kemampuan dalam berkarya dan berapresiasi.

Pendidikan SBK mempunyai peran yang penting dalam pembentukan

pribadi siswa dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan siswa dalam

mencapai multi-kecerdasan yang terdiri dari kecerdasan intrapersonal, kecerdasar

interpersonal, visual, spasial, moral, emosional, musikal, logik, kinestetik,

linguistik, matematis, dan kecerdasan naturalis. Melalui pengalaman berkarya dan

berapresiasi, siswa memperoleh pemahaman tentang berbagai penggunaan media,

baik media untuk seni rupa dwimatra maupun seni rupa trimatra. Dalam berkarya

seni rupa, siswa belajar menggunakan berbagai teknik tradisional dan modern

untuk mengeksploitasi sifat-sifat dan potensi estetik media. Melalui seni rupa,

siswa belajar berkomunikasi melalui gambar dan bentuk, serta mengembangkan

rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaannya.

Pembelajaran SBK adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

sekolahdasar/madrasah ibtidaiyah yang bertujuan untuk membantu

mengembangkan kemampuan jasmani dan rohani siswa untuk membentuk

kepribadian dan menyiapkan manusia yang memiliki nilai estesis serta memahami

perkembangan seni budaya nasional. Pembelajaran seni rupa memberikan

Page 39: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

21

kemampuan bagi siswa untuk memahami dan memperoleh kepuasan dalam

menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun karya seni rupa ciptaan

orang lain. Menurut Susanto (2013: 263-4) secara spesifik mata pelajaran SBK

meliputi aspek-aspek (1) seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan

nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-

mencetak, dan sebagainya; (2) seni musik, mencakup kemampuan untuk

menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi terhadap gerak tari; (3)

seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan, dan, tanpa

rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari; (4) seni drama, mencakup

keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, seni tari, dan peran; (5)

keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills), yang meliputi

keterampilan personal, sosial, vokasional, dan akademik.

Materi pokok seni rupa meliputi aspek apresiasi seni, berkarya seni, kritik

seni, dan penyajian seni. Apresiasi seni rupa berarti mengenal, memahami, dan

memberikan penghargaan atau tanggapan estetis (respons estetis) terhadap karya

seni rupa. Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah pengenalan tentang konsep

atau makna, bentuk, dan fungsi seni rupa. Apresiasi seni rupa dapat mencakup

materi yang lebih luas, yaitu pengenalan seni rupa dalam konteks berbagai

kebudayaan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa materi pelajaran

apresiasi seni pada pendidikan dasar dan menengah meliputi pengenalan terhadap

budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya mancanegara, baik yang bercorak

primitif, tradisional, klasik, modern, maupun kontemporer. Selain pengenalan

Page 40: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

22

bentuk-bentuk seni rupa, materi apresiasi juga meliputi pengenalan tentang latar

belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta

makna-makna dan nilai-nilai pada seni rupa tersebut.

2.1.3 Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka terstruktur yang digunakan dalam

pembelajaran. Model pembelajaran yang terstruktur menggambarkan prosedur

yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar agar tercapainya

tujuan belajar.

Arends (1997) dalam Trianto (2007: 5) menyatakan “Theterm teaching

model refers to a particular approach to instruction that includes its goals,

syntax, environment, and management system”. Istilah model pengajaran

mengarah pada satu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuannya,

sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya.

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada

strategi, metode atau prosedur.Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus

yang tidak dimiliki strategi, model atau prosedur. Keempat ciri tersebut dijelaskan

oleh Kardi dan Nur (2000) dalam Trianto (2007: 6) adalah (1) rasional teoritik

logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya; (2) landasan

pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang

akan dicapai); (3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut

dapat dilaksanakan degan berhasil; dan (4) lingkungan belajar yang diperlukan

agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

Page 41: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

23

Rahyubi (2012: 251) menyatakan bahwaselain memperhatikan hal-hal

yang rasional dan teoritis, untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang ingin

dicapai model pembelajaran harus memiliki lima unsur dasar, yaitu (1) syntax,

adalah langkah-langkah operasional pembelajaran, (2) social system, adalah

suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran, (3) principles of reaction,

menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan

merespon siswa, (4) support system, yakni segala sarana, bahan, alat, atau

lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran, dan (5) instructional and

nurturant effects, adalah hasil belajar yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan

yang disasarkan (instructional effects) dan hasil belajar di luar yang disasar

(nurturant effects).

Berdasarkan uraian tersebut model pembelajaran dapat diartikan sebagai

kerangka atau susunan yang tersusun, terorganisasi secara logis dengan berbagai

macam unsur-unsur di dalamnya, yang bertujuan untuk mencapai tujuan dan hasil

belajar yang ingin dicapai.

2.1.4 Motivasi Belajar

Motivasi belajar pada dasarnya merupakan bagian dari motivasi secara

umum.Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi belajar yaitu

motivasi yang ada dalam dunia pendidikan atau motivasi yang dimiliki siswa.

Motivasi memiliki akar kata dari bahasa Latin yaitu “movere”, yang berarti gerak

atau dorongan untuk bergerak. Motivasi dapat diartikan pula dengan memberikan

dorongan sehingga sesuatu yang dimotivasi tersebut dapat bergerak. Hal ini sesuai

yang dikemukakan Atherton J.S. (2013) “motivation is either intrinsic/expressive

Page 42: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

24

(doing something for its own sake) or extrinsic/ instrumental (doing something for

some other reason) a useful”.

Motivation is a energy change within the personal characterizted by

affective arausal and anticipatory goal reaction. Motivasi adalah suatu perubahan

energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif

(perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Islamuddin, 2012: 259).

Maslow (1954) dalam Atmaja (2013: 320) berpendapat bahwa motivasi

adalah sesuatu yang bersifat konsisten (tetap), tidak pernah berakhir, berfluktuasi

dan bersifat kompleks, dan hal itu kebanyakan merupakan karakteristik universal

pada setiap kegiatan organisme. Berbeda dengan pendapat Gates (1954) dalam

Djali (2007: 101) menyatakan motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan

psikologis yang terdapat pada diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan

cara tertentu.

Sanjaya (2006: 29) menyatakan bahwa motivasi sangat erat hubungannya

dengan kebutuhan, sebab motivasi muncul karena kebutuhan. Seseorang akan

terdorong untuk bertindak manakala dirinya ada kebutuhan dan menimbulkan

keadaan ketidakseimbangan (ketidakpuasan), yaitu ketegangan-ketegangan, dan

ketegangan itu akan hilang manakala kebutuhan itu telah terpenuhi.

Maslow (1943,1970) dalam Slameto (2010: 171) mengemukakan bahwa

tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan

tertentu, kebutuhan ini yang memotivasi tingkah laku. Berdasarkan pendapat-

pendapat tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi belajar adalah suatu

penggerak yang timbul dari kekuatan mental diri peserta didik maupun dari

Page 43: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

25

penciptaan kondisi belajar sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar

itu sendiri.

Motivasi dapat timbul dari luar maupun dalam diri siswa.Motivasi yang

berasal dari luar diri siswa diberikan melalui motivator (guru), orang tuanya,

konselor, orang terdekat, dan lainnya. Sedangkan motivasi yang berasal dari

dalam diri siswa timbul karna mempunyai keinginan untuk dapat menggapai

sesuatu (cita-cita) dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan motivasi adalah gerak atau

dorongan yang dapat menimbulkan keinginan untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Dorongan yang timbul dapat berasal dari faktor luar ataupun dalam diri

siswa yang merasakan adanya keinginan dan kebutuhan untuk menacapai tujuan

belajar.

2.1.5 Hasil Belajar

Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda “prestatie” atau dalam

bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi selalu

dihubungkan dengan aktivitas tertentu bahwa dalam setiap proses akan selalu

terdapat hasil nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar

(achievement) seseorang.

Suprijono (2009) dalam Thabroni (2013: 22-3) mengemukakan bahwa

hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-

sikap, apresiasi, dan keterampilan, berbeda dengan pendapat Bloom yang

menyatakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik.Sedangkan menurut Sudjana (2009: 3) hasil belajar siswa pada

Page 44: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

26

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku seperti yang dijelaskan dimuka.

Tingkah laku yang dihasilkan dalam pengertian ini sangat luas mencakup bidang

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Hasil belajar mengacu pada perolehan hasil secara kuantitatif dan kualitatif

secara keterlibatan mental, emosi dan sosial dari siswa dalam proses pembelajaran

aktif. Hasil belajar teraktualisasi pada perubahan sikap dan kepribadian siswa

untuk lebih berprestasi dalam berbagai aktivitas belajar di sekolah.

Hasil belajar harus bermakna bagi siswa itu sendiri dalam menimbulkan

prakarsa dan kreativitas, artinya tidak terbatas pada perolehan nilai dari suatu

bidang studi, tetapi membentuk sikap yang diperoleh dari belajar yang diikutinya

dan untuk selanjutnya menjadi bekal dasar pengalaman belajar berikutnya dan

menjadi bekal bagi siswa sebagai individu dan masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah

perubahan kemampuan yang terjadi dalam diri siswa yang ditandai dengan

perubahan tingkah laku secara kuantitatif dalam bentuk seperti penguasaan,

pengetahuan atau pemahaman, keterampilan, analisis, sintesis, evaluasi, serta nilai

dan hasil belajar harus bermakna bagi siswa itu sendiri dalam menimbulkan

prakarsa dan kreativitas, artinya tidak terbatas pada perolehan nilai dari suatu

bidang studi, tetapi bentuk sikap yang diperoleh dari belajar yang diikutinya

danuntuk selanjutnya menjadi bekal dasar pengalaman belajar berikutnya untuk

menjadi individu yang bermasyarakat.

Page 45: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

27

2.1.6 Model Picture and Picture

Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran

kooperatif dengan menggunakan media gambar sebagai sarana penyampaian

materi ke siswa. Media gambar diurutkan secara logis agar siswa dapat

mengembangkan interaksi diantara mereka terasah dengan baik.Model

pembelajaran ini memiliki karakteristik yang menyenangkan, kreatif, dan inovatif.

Menurut Imas (2015: 44) model pembelajaran Picture and Picture

mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran, gambar-gambar

ini menjadi faktor proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran

guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu

atau bentuk carta ukuran besar atau menggunakan ICT dalam powerpoint dan

software yang lain.

Sejalan dengan pendapat Imas (2015: 44) menurut Suprijono (2009)

dalam Miftahul Huda (2015: 236-8),Picture and Picture merupakan strategi

pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Strategi

ini mirip dengan Example Non Example, dimana gambar yang diberikan pada

siswa harus dipasangkan atau diurutkan secara logis. Gambar-gambar ini menjadi

perangkat utama dalam proses pembelajaran.

Sebelum proses pembelajaran berlangsung guru sudah menyiapkan

gambar yang akan ditampilkan dalam bentuk kartu atau charta yang berukuran

besar. Gambar-gambar tersebut juga bisa ditampilkan melalui bantuan media

Power Pointatau software-software lainnya.

Page 46: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

28

Sintaks atau langkah-langkah penerapan strategi picture and picture

menurut Imas (2015: 44-5) adalah (1) penyampaian kompetensi; (2) presentasi

mandiri; (3) penyajian gambar; (4) pemasangan gambar; (5) penjajakan; (6)

penyajian kompetensi; (7) penutup.

Tahap pertama, guru diharapkan menyampaikan kompetensi yang akan

dicapai pada mata pelajaran yang bersangkutan. Hal ini bertujuan agar siswa dapat

mengukur sejauh mana kompetensi yang harus mereka kuasai, selain itu guru juga

menjelaskan tentang indikator-indikator pencapaian kompetensi tersebut untuk

mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam pencapaiannya.

Tahap kedua, guru memberikan apersepsi pada awal pembelajaran.

Keberhasilan dalam proses pembelajaran dimulai dari sini. Pada tahap inilah, guru

harus berhasil memberi motivasi siswa yang kemungkinan masih belum siap

memulai proses pembelajaran.

Tahap ketiga, guru menyajikan gambar dan mengajak siswa terlibat aktif

dalam proses belajar mengajar dengan mengamati gambar yang telah disediakan

oleh guru. Dengan menggunakan media gambar, pengajaran akan hemat energi,

dan siswa akan lebih mudah memahami materi pembelajaran. Guru dapat

memodifikasi gambar atau menggantinya menggunakan video atau demontrasi

kegiatan tertentu.

Tahap keempat, guru memanggil beberapa siswa maju secara bergantian

untuk membantu guru memasangkan gambar secara berurutan dan logis. Guru

juga bisa melakukan inovasi dengan menggunakan kocokan atau permainan untuk

menunjuk siswa maju agar siswa tidak merasa tertekan saat dipilih maju ke depan.

Page 47: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

29

Tahap kelima, guru menanyakan kepada siswa tentang alasan dibalik

urutan gambar yang telah siswa susun. Selain itu, siswa dapat diajak untuk

menemukan rumus, tinggi, cerita, atau tuntutan kompetensi dasar berdasarkan

indikator-indikator yang ingin dicapai.

Tahap keenam, guru menjelaskan ulang urutan yang disusun oleh siswa

dan melanjutkan sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Selama proses ini,

guru memberikan umpan agar kompetensi yang diinginkan dapat tercapai dengan

optimal.

Tahap ketujuh, guru dan siswa saling berefleksi mengenai apa yang telah

dicapai dalam pembelajaran dan guru memberi penguatan bermaksud memperkuat

ingatan siswa tentang materi yang telah dipelajarinya. Penguatan yang diberikan

melalui rangkuman materi yang telah diberikan guru selama proses belajar

mengajar.

Model Picture and Picture sebagai sebuah model pembelajarn memiliki

kelebihan dan kekurangan. Imas (2015: 45-6) menjelaskan kelebihan dan

kekurangan model Picture and Picture adalah (1) guru bisa dengan mudah

mengetahui kemampuan masing-masing siswa; (2) Model Picture and Picture ini

melatih siswa untuk berfikir logis dan sistematis;(3) membantu siswa belajar

berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan

kebebasan siswa beragumen terhadap gambar yang dilihatnya; (4) dapat

memunculkan motivasi belajar siswa kearah yang lebih baik; (5) Siswa dilibatkan

dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Kekurangannya adalah (1) semakin

rumit sebuah model pembelajaran, resikonya tentu saja akan memakan waktu

Page 48: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

30

yang lama, sama halnya dengan model pembelajaran Picture and Picture ini; (2)

guru harus memiliki keterampilan penguasaan kelas yang baik, karena modal

pembelajaran ini rentan siswa yang menjadi kurang aktif dan juga rentan

kegaduhan; dan (3) dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup

memadai terutama untuk gambar yang akan diperlihatkan.

2.1.7 Materi Sikap Apresiatif

Apresiasi seni rupa merupakan aktivitas mengindra karya seni rupa,

menikmati, merasakan, menghayati dan menghargai nilai-nilai keindahan dalam

karya seni, selain itu menghormati keberagaman konsep, dan juga variasi

konvensi artistik eksistensi dunia seni rupa. Secara teoretik apresiasi seni memiliki

tiga domain, yakni (1) perasaan (feeling), dalam konteks ini terkait dengan

perasaan keindahan, (2) penilaian (valuing) terkait dengan nilai seni, dan (3)

empati (emphatizing), terkait dengan sikap hormat kita kepada dunia seni rupa,

termasuk pula kepada profesi perupa (pelukis, pepatung, pedesain, pegrafis,

pekeramik, pekria, dan lain-lain). Hal itu karena kita menyadari peran dan

kontribusi para seniman tersebut bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara, atau

bagi nilai-nilai kemanusiaan secara umum.

Apresiasi seni dalam pembelajaran seni rupa sekolah dasar bertujuan untuk

memberi pengetahuan siswa melalui simbol-simbol yang mewakili beberapa

pengertian, agar siswa memahami dan menghargai nilai-nilai yang terkandung di

dalamnya.

Materi sikap apresiasi di sekolah dasar yaitu memberikan gambaran dan

artian kepada siswa tentang berbagai macam simbol dalam karya seni rupa tiga

Page 49: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

31

dimensi yang ada di kehidupan sekitar siswa. Simbol dalam karya seni rupa

adalah makna yang terkandung dalam sebuah karya seni rupa. Wujud itu bida

hadir berupa garis, bidang, ruang, warna, gambar atau bisa berwujud tiga dimensi.

Karya seni rupa banyak terdapat di sekitar kita. Karya seni itu ada yang

berupa karya seni dua dimensi dan karya seni tiga dimensi. Karya seni dua

dimensi adalah karya seni yang berbentuk bidang datar dengan ukuran panjang

dan lebar. Karya seni tiga dimensi adalah karya seni yang berbentuk benda dengan

ukuran panjang, lebar, dan ketebalan atau kedalaman.

Gambar 2.1. Contoh karya tiga dimensi

Page 50: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

32

Gambar 2.2. Contoh karya dua dimensi

(1) Simbol dalam Karya Seni Rupa

Simbol merupakan sebuah lambang yang memiliki makna atau arti. Kata

simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari

Yunani symbolum yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau

memberikan kesan. Dalam pembelajaran seni rupa simbol dijelaskan

sebagai makna yang dimiliki sebuah karya seni rupa baik berwujud objek

Page 51: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

33

maupun unsur-unsur rupa. Sebagai contoh, Tugu Proklamasi yang ada di

Jakarta ataupun Tugu Jogja yang dibangun untuk memperingati peristiwa

sejarah zaman dahulu.

Simbol dalam karya seni rupa adalah makna yang terkandung dalam

sebuah karya seni rupa yang berwujud garis, bidang, ruang, warna, gambar

ataupun berwujud tiga dimensi. Simbol-simbol yang berlaku dalam karya

seni dua dimensi berdasarkan bentuknya adalah :

(2) Simbol Berbentuk Garis

Garis adalah batas terluar dari sebuah gambar. Garis memiliki ukuran

memanjang dan arah tertentu, misalnya panjang, pendek, lurus vertikal,

horizontal, melengkung, berombak dan lain-lain. Garis juga memberikan

kesan gerak, ide, simbol dan kode-kode tertentu. Beberapa contoh bentuk

simbol garis dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.3. Contoh simbol berbentuk garis

Page 52: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

34

(3) Simbol Berbentuk Bidang

Bidang adalah pertautan tiga garis ataupun lebih menjadi satu. Bidang

segitiga hadir karena pertemuan antara tiga garis, demikian juga segi

empat hadir karena pertemuan antara empat garis menjadi satu. Bidang

mempunyai nama-nama tersendiri, antara lain segitiga, segi empat, belah

ketupat, jajar genjang, trapesium, lingkaran dan lain-lain. Beberapa contoh

simbol yang berbentuk bidang, seperti dibawah ini.

Gambar 2.4 .Contoh bidang garis

Gambar 2.5. Contoh gambar simbol bidang

Page 53: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

35

(4) Warna dalam Seni Rupa

Zat warna menjadi usur penting dalam karya seni rupa, melalui warna

orang dapat membuat gambar suatu benda sesuai dengan kenyataannya.

Gambar 2.6. Lingkaran warna

Warna dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

(1) Warna primer, yaitu tiga warna pokok yakni merah, biru, dan

kuning.

(2) Warna sekunder/biner, yaitu perpaduan antara 2 warna primer dan

menghasilkan warna hijau, jingga, dan ungu.

(3) Warna tertier, yaitu percampuran antara warna primer dengan

warna sekunder, menghasilkan warna kuning-hijau, hijau-biru,

biru-ungu, merah-ungu, merah-jingga dan kuning-jingga.

Page 54: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

36

Gambar 2.7. Gambar warna primer, sekunder dan tersier

Warna adalah kesepakatan perjanjian atau lambang, contohnya

seperti di bawah ini.

(1) Merah

Bermakna berani, semangat, gairah, cinta.

(2) Orange

Bermakna kering,gersang, kebahagiaan, kegembiraan.

(3) Kuning

Bermakna emas, kemuliaan, keagungan, kemewahan.

(4) Hijau

Bermakna muda, pertumbuhan, perkembangan.

(5) Biru

Bermakna kesetiaan, kebenaran, kesungguhan.

(6) Ungu

Bermakna kemewahan, kebesaran, duka cita.

Page 55: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

37

(7) Putih

Bermakna suci, kosong, bersih, lahir, tak berdosa.

(8) Hitam

Bermakna kegelapan, misteri, dan kematian.

(5) Tekstur dalam Seni Rupa

Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan bidang. Tekstur dibedakan

menjadi dua, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata yaitu nilai

raba dari suatu permukaan benda yang benar-benar nyata sesuai dengan

kelihatannya. Contoh permukaan bidang kaca kalau kita lihat akan

kelihatan halus setelah kita raba ternyata benar-benar halus. Tekstur semu

yaitu suatu nilai raba dari suatu permukaan benda yang tidak sesuai dengan

kelihatannya. Contoh permukaan suatu bidang kelihatan kasar tetapi

setelah diraba ternyata permukaannya halus.

Gambar 2.8. Tekstur pada batuan atau keramik

Page 56: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

38

(6) Simbol dalam Kehidupan Sehari-hari

Tabel 2.1. Simbol dalam kehidupan sehari-hari

No Simbol Makna

1.

Menyatakan simbol perempuan

2.

Menyatakan simbol laki-laki

3.

Menyatakansimbol membuang sampah

pada tempatnya

4.

Menyatakan simbol hati-hati lantai licin

5.

Menyatakan simbol dilarang merokok

6.

Menyatakan simbol tempat pengisian

bahan bakar

7.

Menyatakan simbol apotek

8.

Menyatakan simbol rumah makan

9.

Menyatakan simbol rumah sakit

10.

Menyatakan simbol dilarang makan dan

minum.

11.

Menyatakan simbol larangan.

Page 57: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

39

No Simbol Makna

12.

Menyatakan simbol dilarang parkir

13. Menyatakan simbol lampu lalu lintas

� Merah berarti berhenti

� Kuning berarti berhati-hati

� Hijau berarti jalan

2.2 Kajian Empiris

Penelitian tentang keefektifan model Picture and Picture sebelumnya telah

beberapa kali dilaksanakan. Beberapa hasil penelitian yang mendukung penelitian

ini diantaranya sebagai berikut:

Pertama, penelitian yang dilakukan Dwi Handayani berjudul“Penerapan

Model Pembelajaran Picture and Picture berbantu Spesimen pada Materi

Invertebrata”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

dan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture

berbantuan spesimen pada materi invertebrata.Variabel bebas berupa model

pembelajaran Picture and Picture berbantuan spesimen Invertebrata, sedangkan

variabel terikat berupa hasil belajar (nilai LKS dan nilai akhir) dan aktivitas siswa.

Hasil belajar kognitif siswa secara klasikal kelas X-1 sebesar 93,78% dan kelas X-

2 sebesar 88,88. Aktivitas siswa secara klasikal pada kelas X-1 sebesar 88% dan

X-2 sebesar 86%..Kinerja guru pada kelas X-1 dan X-2 sangat baik. Tanggapan

siswa kelas X-1 sebesar 85,1% dan kelas X-2 sebesar 93,8%. Tanggapan guru

menunjukkan bahwa guru tertarik dan setuju menggunakan media LKS dengan

model Picture and Picture berbantuan spesimen Invertebrata yang diterapkan

Page 58: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

40

dalam proses pembelajaran. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model

pembelajaran Picture and Picture berbantuan spesimen pada materi Invertebrata

dapat meningkatkan aktivitas siswa secara klasikal sebesar 87% dan hasil belajar

siswa secara klasikal sebesar 86,33% di SMA Teuku Umar Semarang. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang dilakukan

merupakan penelitian eksperimen sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dwi

Handayani, Siti Harnina Bintari, dan Lisdiana merupakan Research and

Development atau R&D.

Kedua, penelitian Evita Gustarina (2014) dengan judul“Upaya

Meningkatkan Aktivitas dan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tematik

dengan Menerapkan Model Picture and Picture Kelas III-B SDIT Generasi

Rabbani”. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK).

Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu: (1) perolehan rata-rata skor terhadap

aktivitas guru dan juga siswa yaitu pada aktivitas guru diperoleh skor 31,25

dengan kategori baik pada siklus I, meningkat menjadi 36 dengan kategori baik di

siklus II, serta pada aktivitas siswa diperoleh rata-rata skor 31 dengan kategori

baik pada siklus I, meningkat menjadi 35,5 dengan kategori baik pada siklus II;

(2) Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa untuk mata pelajaran SBK adalah

7,88 dengan persentase ketuntasan belajar 92,59% dan meningkat di siklus II yaitu

nilai rata-rata hasil belajar siswa menjadi 7,96 dengan persentase ketuntasan

belajar 92,59 %. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah

penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen sedangkan penelitian

Page 59: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

41

yang dilakukan oleh Evita Gustarina merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau

PTK.

Ketiga, penelitian yang dilakukan Henny Kiswanti (2013) berjudul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Kooperatif Picture and

Picture pada Siswa Kelas 2 SD Negeri Bawean 5”. Rancangan penelitian ini

adalah penelitian tindakan kelas melalui model Kooperatif tipe Picture and

Picture menggunakan dua siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menujukkan

bahwa: (1) keterampilan guru pada siklus I diperoleh skor 20 dengan kriteria baik,

siklus II dengan skor 27 dengan kriteria baik; (2) aktivitas siswa siklus I

memperoleh skor 12 dengan kriteria baik, siklus II diperoleh skor 18 dengan

kriteria baik; (3) ketuntasan klasikal hasil belajar siswa siklus I pertemuan I

sebesar 31% dan siklus I pertemuan II 62%. Pada siklus II pertemuan I sebesar

72% dan siklus II pertemuan II sebesar 83%. Simpulan penelitian ini adalah

melalui model kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan

keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pada pembelajaran IPA.

Keempat, penelitian yang dilaksanakan oleh Bambang Riyono dan Amin

Retnoningsih (2015) dengan judul “Efektivitas Model Pembelajaran Picture and

Picture dengan Strategi Inkuiri terhadap Motivasi dan Hasil Belajar”. Penelitian

ini bertujuan menguji efektivitas model pembelajaran Picture and Picture dengan

strategi inkuiri terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada materi protista.

Metode yang digunakan pre-experimental dengan one shot case study. Populasi

penelitian adalah seluruh siswa kelas X Matematika dan Ilmu Alam (MIA) SMAN

Page 60: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

42

1 Kutowinangun. Sampel penelitian ditentukan dengan insidental

samplingberdasarkan pertimbangan kelas diajar guru yang sama. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada kriteria sedang, tinggi dan sangat

tinggi.Hasil belajar afektif menunjukkan peningkatan 4 sikap yang berada pada

kriteria baik dan sangat baik.Hasil belajar psikomotorik menunjukkan 3 aspek

yang dinilai pada kriteria baik dan sangat baik. Hasil belajar kognitif

menunjukkan bahwa 77,8% siswa tuntas KKM. Dalam hal ini, nilai LDS lebih

dominan menentukan nilai akhir dibandingkan nilai posttest. Hasil analisis

tanggapan menujukkan siswa dan guru memberikan tanggapan yang baik dan

tertarik terhadap penerapan model picture and picture dengan strategi

inkuiri.Penerapan model pembelajaran picture and picture dengan strategi inkuiri

efektif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada materi protista.

Kelima, penelitian dengan judul “Penerapan Model Pencapaian Konsep

Berbantu Kartu Bergambar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sel SMA”

yang dilaksanakan oleh Naila Rofi’ati dan Lina Herlina, Sumadi

Sumadi(2014)dari Universitas Negeri Semarang menjelaskan model pembelajaran

yang digunakanoleh guru berupa metode ceramah. Materi sel berisikan konsep

yang abstrak.Siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep pada materi sel.

Model pencapaian konsep merupakan model pembelajaran induktif yang mampu

membantu siswa untuk menemukan sendiri konsep dari suatu materi. Media kartu

bergambar membantu siswa untuk memahami konsep sel. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis penerapan model pembelajaran pencapaian konsep melalui

kartu bergambar terhadap hasil belajar siswa pada materi sel. Penelitian ini

Page 61: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

43

merupakan penelitian pre-eksperimental design dengan pendekatan one shoot case

study yang diterapkan pada kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA.Pengambilan sampel menggunakan

teknik purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa >80% siswa mencapai

ketuntasan hasil belajar dengan KKM 75. Simpulan dari penelitian ini adalah

penerapan model pencapaian konsep berbantu kartu bergambar berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa pada materi sel.

Keenam, penelitian yang dilaksanakan oleh Andin Vita Amalia dan Siti

Harnina Bintari (2016) dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul

“Penerapan Model Picture and Picture pada Pembelajaran Bioteknologi untuk

Meningkatkan Soft Skill Konservasi pada Mahasiswa IPA UNNES”. Hasil

penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

kooperatif picture and picture terintegrasi dengan mata kuliah bioteknologi di

prodi IPA. Metode penelitian ini adalah research and development (R&D).Hasil

penelitian menunjukkan persentase soft skill konservasi mahasiswa minimal baik

menunjukkan sebesar 100%. Ketuntasan belajar ranah kognitif meningkat setelah

penerapan pembelajaran menggunakan metode picture and picture yaitu dengan

frekuensi relatif ketuntasan nilai posttest sebesar 80.65% dan nilai LKM sebesar

100%.LKM yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan dalam

pembelajaran bioteknologi. Selain itu, persentase skor yang diperoleh dari hasil

perhitungan angket tanggapan siswa sebesar 97.35% dengan kriteria sangat puas

(tanggapan positif). Oleh sebab itu, perangkat pembelajaran picture and

Page 62: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

44

picturedapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa pada matakuliah

bioteknologi dan peningkatan soft skill konservasi mahasiswa.

Ketujuh, penelitian dengan judul “Implementasi Metode Picture and

Picture untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita bagi Siswa Kelas VI

SLB Klungkung” oleh Subbarono Pri Hartoyo, Naswan Suharsono, dan I Made

Tegeh(2013) dari Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan menulis cerita bagi siswa kelas VI SLB B Negeri

Klungkung pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini diadakan karena

berdasarkan obsevasi awal ditemukan bahwa siswa memiliki kemampuan yang

sangat kurang dalam menulis cerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.Metode

penelitian yang dipergunakan dalam pelaksanaan ini adalah penelitian tindakan

kelas dan terdiri dari dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Dalam setiap siklus

tersebut terdiri atas empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi

dan tahap refleksi. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas VI SLB B Negeri

Klungkung yang berjumlah 6 orang anak terdiri 2 orang anak laki-laki dan 4 orang

anak perempuan. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes objektif, pekerjaan

rumah, lembar observasi, juga wawancara. Pengolahan data dianalisis secara

diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode picture and

picture dalam menulis cerita pada pelajaran Bahasa Indonesia. Peningkatan nilai

siswa dari siklus I dan siklus II mampu menunjukkan hasil seperti yang

diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini. Berdasarkan hasil wawancara antara

guru peneliti dengan guru teman sejawat menunjukkan bahwa siswa sangat

menyukai proses pembelajaran Bahasa Indonesia ditunjang dengan media gambar.

Page 63: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

45

Data yang dapat dikumpulkan selama pelaksanaan pretest pada siklus I

menunjukkan nilai rata-rata siswa sebesar 6.93 dengan ketuntasan klasikal sebesar

50.00. Hasil posttest yang dilakukan pada akhir siklus I sebesar 7.28 dengan

ketuntasan klasikal sebesr 66.66 Pelaksanaan dari pretest siklus ke II

menunjukkan nilai rata-rata siswa sebesar 7.58 dan ketuntasan klasikal sebesar

100 hasil posttest yang dilaksanakan pada akhir siklus ke II menunjukkan nilai

rata-rata siswa sebesar 7.66 dengan ketuntasan klasikal sebesar 100.

Kedelapan, penelitian yang dilaksanakan oleh Winarsih, Sri Utama, dan

Abdussamad (2015) dari Universitas Tanjungpura yang berjudul “Peningkatan

Aktivitas Pembelajran IPA Menggunakan Model Picture and Picture Kelas V

Sekolah Dasar”. Penelitian bertujuan secara umum untuk mendapatkan informasi

yang akurat untuk peningkatkan aktivitas pembelajaran siswa yang meliputi

aktivitas fisik, mental, dan emosional. Metode yang digunakan adalah metode

deskriptif.Aktivitas belajar siswa pada siklus I memperoleh skor 61.73% yang

muncul dan yang tidak muncul 38.27% dan 84 pada siklus II memperoleh skor

89.05% yang muncul dan 10.95% tidak muncul, kemampuan guru dalam

membuat RPP pada siklus I sebesar 3.62 dan pada siklus II sebesar 3,95.

Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran siklus I memperoleh skor rata-rata

3.37 dan pada siklus II 3,84.Dan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah

mengikuti pembelajaran alat pencernaan makanan pada manusia dengan

menggunakan Model Picture And Picture pada siklus I memperoleh nilai rata-rata

66,79 dan pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 80,34. Hal ini menunjukan

Page 64: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

46

Model Picture and Picture dapat meningkatkan kinerja guru, meningkatkan

aktivitas belajar siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Kesembilan, penelitian yang dilakukan oleh Eileen R. Carlton Parsons dan

Gail Summer(2004) dari North Carolina State Universitydengan judul “Use of

Images as Reflective Discrepant Events: Pathways for Elementary Teachers to

Reconsider Practice in relation to their Views of Science Teaching and

Learning”. Dalam penelitiannya Eileen dan Gail menyatakan bahwa “Study’s

findings demonstrate the usefulness of images as reflective discrepant

events.Images as scaffolds for teachers to reconsider views of their practices in

light of whatthey espouse is a promising start to altering practice. This

reconsideration of practice isimperative since , the teachers’ views ultimately

determine what they attend to and whatthey perceive they need in order to do a

better job”. Kalimat tersebut mengandung arti bahwa temuan penelitian ini

menunjukkan kegunaan dari gambar sebagai peristiwa reflektif. Gambar sebagai

alat untuk guru untuk mempertimbangkan kegunaannya pada praktik

pembelajaran untuk mendukung tujuan sebagai awal yang menjanjikan untuk

mengubah cara praktiknya, peninjauan kembali praktik ini penting karena,

pandangan guru akhirnya menentukan apa yang mereka hadir untuk dan apa

mereka menganggap mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan yang lebih

baik.

Kesepuluh, penelitian yang dilakukan oleh Keegan S.N. (2007) dari

Hospitality Academy. Dalam penelitiannya, Keegan S.N. menyatakan “Visual

images are increasingly being used in learning and teaching resources, especially

Page 65: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

47

with access to quality digital images in web-based materials. This paper explores

the effectiveness of including images in teaching materials in improving students'

learning experiences in mass lectures on tourism management at Manchester

Metropolitan University, UK.”. Kalimat tersebut berarti hasil penelitian

menunjukkan bahwa gambar visual semakin sering digunakan dalam belajar dan

mengajar sumber daya, terutama dengan akses ke gambar digital berkualitas di

bahan berbasis web. Makalah ini membahas efektivitas gambar pada bahan ajar

dalam meningkatkan pengalaman belajar siswa dalam kuliah massa pada

manajemen pariwisata di Manchester Metropolitan University, Inggris.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilaksanakan oleh beberapa

peneliti tersebut terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan.Persamaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan

ini adalah terdapat variabel keefektifan penggunaan model Pictire and Picture

terhadap motivasi dan hasil belajar.Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan

penelitian yang dilakukan ini adalah bidangstudi, waktu, dan tempat pelaksanaan

penelitian. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan tersebut dijadikan pedoman

dan acuan untuk penelitian yang dilakukan ini.

2.3 Kerangka Berpikir

Materi pelajaran apresiasi seni pada pendidikan dasar dan menengah

meliputi pengenalan terhadap simbol-simbol yang mengandung makna dalam seni

rupa, budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya mancanegara, baik yang

bercorak primitif, tradisional, klasik, modern, maupun kontemporer. Selain

Page 66: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

48

pengenalan bentuk-bentuk seni rupa, materi apresiasi juga meliputi pengenalan

tentang latar belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa

dihasilkan serta makna-makna dan nilai-nilai pada seni rupa tersebut.

Pembahasan konsep seni rupa meliputi struktur bentuk dan ungkapan

(ekspresi) dalam seni murni dan hubungan bentuk, fungsi, dan elemen estetik

dalam seni rupa terapan. Pembahasan tentang media seni rupa meliputi ciri-ciri

media, proses, dan teknik pembuatan karya seni rupa. Selain itu, apresiasi seni

juga perlu memberikan pemahaman hubungan antara seni rupa dengan bentuk-

bentuk seni yang lain, bidang-bidang studi yang lain, serta keberadaan seni rupa,

kerajinan, dan desain sebagai bidang profesi.

Berkarya seni rupa pada dasarnya adalah proses membentuk gagasan dan

mengolah media seni rupa untuk mewujudkan bentuk-bentuk atau gambaran-

gambaran yang baru. Untuk membentuk gagasan, siswa perlu dilibatkan dalam

berbagai pendekatan seperti menggambar, mengobservasi, mencatat, membuat

sketsa, bereskperimen, dan menyelidiki gambar-gambar atau bentuk-bentuk

lainnya. Selain itu, siswa juga perlu dilibatkan dalam proses pengamatan terhadap

masalah pribadi, realitas sosial, tema-tema universal, fantasi, dan imajinasi.

Upaya dalam pembelajaran agar pembelajaran seni rupa dibuat agar lebih

bermakna ialah melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan ide yang kreatif

dalam pembelajaran seni rupa itu sendiri.Keaktifan siswa disini ialah dapat

berpendapat dan berkerjasama dengan temen lainya.

Model Picture and Picture memberi kesempatan kepada siswa untuk

menemukan imajinasinya yang dituangkan dalam sikap apresiatif sesuai apa yang

Page 67: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

49

mereka bayangkan. Dalam model ini guru berperan sebagai pembimbing dan

membantu siswa untuk menemukan idealnya sehingga terjadi interaksi antara guru

dengan siswa, dan siswa dengan siswa lainya. Peran guru sebagai fasilitator

diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dan hasil belajar siswa yang optimal

dengan menggunakan model Picture and Picture agar berperan aktif dalam

pembelajaran.

Keikutsertaan siswa dalam pembelajaran menjadikan siswa senang. Siswa

yang senang memudahkan materi pembelajaran masuk dalam ingatannya.

Pembelajaran yang digunakan menggunakan model Picture and Picturetidak

hanya membuat siswa merasa senang namun akan memberikan pembelajaran

yang bermakna bagi siswa. Jadi dapat diperkirakan hasil dari model Picture and

Picture dalam pembelajaran seni rupa

Gambar 2.9. Kerangka berpikir

Siswa

Kelompok Eksperimen

Menggunakan Model

PembelajaranPicture and Picture

Motivasi dan Hasil Belajar Motivasi dan Hasil

Kelas Kontrol

MenggunakanModel

Pembelajaran Konvensional

dibandingkan

Apakah Terdapat Pengaruh yang Signifikan Motivasi dan Hasil Belajar

Antara Kelompok yang Menggunakan Model Picture and Picture dan yang

Tidak Menggunakan Model Picture and Picture

Page 68: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

50

2.4 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012: 96).Pada penelitian ini

hipotesis yang digunakan sebagai berikut.

H01 Tidak terdapat perbedaan motivasi belajarsiswa antara pembelajaran

yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dengan

pembelajaran konvensional.

H0: µ1 = µ2

Ha1 Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dengan

pembelajaran konvensional.

Ha: µ1 ≠ μ2

H02 Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dengan

pembelajaran konvensional.

H0: µ1 = µ2

Ha2 Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dengan

pembelajaran konvensional.

Ha: µ1 ≠ μ2

Page 69: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

51

H03 Penggunaan model Picture and Picture tidak efektif terhadap motivasi

belajar siswa pada pembelajaran SBK materi sikap apresiatif.

H0: µ1 ≤ μ2

Ha3 Penggunaan model pembelajaran Picture and Picture efektif terhadap

motivasi belajar siswa pada pembelajaran SBK materi sikap apresiatif.

Ha: µ1 > µ2

H04 Penggunaan model pembelajaran picture and picture tidak efektif

terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran SBK materi sikap

apresiatif.

H0: µ1 ≤ μ2

Page 70: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

121

BAB 5

PENUTUP

Bagian ini berisi simpulan dan saran merupakan jawaban dari hipotesis

yang berdasarkan pada analisis data hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

Simpulan diperoleh dari hasil analisis bab 4. Selanjutnya, saran dalam penelitian

ini berupa saran bagi guru, bagi siswa, sekolah, dan peneliti lanjutan. Penjelasan

mengenai simpulan dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut:

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian eksperimen

yang berjudul “Keefektifan Penggunaan Model Picture and Picture terhadap

Motivasi dan Hasil Belajar pada Materi Sikap Apresiatif Siswa Kelas III SDN

Pesayangan 01 Kabupaten Tegal”, maka dapat dikemukakan simpulan penelitian

sebagai berikut:

(1) Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan motivasi belajar SBK siswa

antara yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture dan

yang menggunakan model konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil

uji hipotesis menggunakan independent samples t test melalui program

SPSS versi 21 yang menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (3,608 > 1,992)

dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,001 < 0,05).

Page 71: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

122

(2) Motivasi belajar SBK pada siswa kelas III yang menggunakan model

pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi daripada yang

menggunakan model konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji

hipotesis menggunakan one sample t test melalui program SPSS versi 21

yang menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (42,553 > 2,028) dan nilai

signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga dapat dikatakan

model pembelajaran Picture and Picture efektif dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa pada pembelajaran SBK materi sikap apresiatif.

(3) Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan hasil belajar SBK pada siswa

kelas III antara yang menggunakan model pembelajaran Picture and

Picture dan yang menggunaan model konvensional. Hal ini dibuktikan

dengan hasil uji hipotesis menggunakan independent samples t test melalui

program SPSS versi 21 yang menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (3,049

> 1,992) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,003 < 0,05).

(4) Hasil belajar SBK pada siswa kelas III yang menggunakan model

pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi daripada yang menggunakan

model konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis

menggunakan one sample t test melalui program SPSS versi 21 yang

menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (44,071 > 2,028) dan nilai

signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05), sehingga dapat dikatakan

model pembelajran Picture and Picture efektif dalam meningkatkan hasil

belajar siswa pada pembelajaran SBK materi sikap apresiatif.

Page 72: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

123

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, bahwa model pembelajaran

Picture and Picture terbukti efektif dalam pembelajaran SBK, sehingga

disarankan:

5.2.1 Bagi Siswa

Agar pelaksanaan model pembelajaran Picture and Picture dapat berjalan

dengan lancar, siswa disarankan: (1) Menggali pengetahuan dan kemampuannya

baik belajar di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari; (2) Memperhatikan

penjelasan guru mengenai pembelajaran yang akan dipelajari, maupun langkah-

langkah model pembelajaran Picture and Picture; (3) Melaksanakan aturan

pelaksanaan model pembelajaran Picture and Picture sesuai dengan langkah-

langkah yang dijelaskan guru; (4) Mampu bekerjasama dalam kelompok, karena

gambar yang akan disusun oleh siswa dikerjakan secara berkelompok; serta (5)

Dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

5.2.2 Bagi Guru

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model

pembelajaran Picture and Picture efektif dalam pembelajaran SBK, maka guru

disarankan untuk dapat menerapkan model pembelajaran Picture and Picture

dalam proses pembelajaran. Agar model pembelajaran Picture and Picture dapat

berjalan dengan lancar, guru perlu: (1) Memberikan informasi dan masukan

kepada guru tentang model Picture and Picture yang dapat digunakan untuk

mengoptimalkan pembelajaran; (2) Memahami langkah-langkah model

pembelajaran Picture and Picture; (3) Merencanakan pembelajaran dengan baik;

Page 73: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

124

(4) Menjelaskan tata cara pelaksanaan model Picture and Picture dengan rinci dan

jelas, sehingga siswa dapat melaksanakan dengan baik proses.

5.2.3 Bagi Sekolah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

Picture and Picture lebih efektif daripada pembelajaran konvensional dalam

pembelajaran SBK. Oleh karena itu, kepada pihak sekolah disarankan: (1)

Menambah bacaan sekolah tentang model Picture and Picture yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran siswa; (2) Memberikan fasilitas yang mendukung

pelaksanaan model pembelajaran Picture and Picture, baik bagi guru maupun

bagi siswa. Fasilitas yang dimaksud yaitu media, gambar, sumber belajar yang

memadai dan buku-buku relevan yang dapat digunakan guru untuk memahami

model pembelajaran Picture and Picture; dan (3) Memberikan sosialisasi kepada

guru-guru untuk dapat menerapkan model Picture and Picture dalam

pembelajaran, baik mata pelajaran SBK maupun mata pelajaran lainnya.

5.2.4 Bagi Peneliti Lanjutan

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan

untuk memerhatikan kelemahan-kelemahan model pembelajaran Picture and

Picture. Selain itu, peneliti selanjutnya perlu mengkaji lebih dalam mengenai

model pembelajaran Picture and Picture beserta kelebihan dan kekurangannya.

Dengan demikian diharapkan penelitian yang dilaksanakan akan mendapatkan

hasil yang lebih baik.

Page 74: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

125

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. (2015). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

________________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Atmaja Prawira. (2013). Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Bahri Syaiful. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bambang, dkk. (2015). Efektivitas Model Pembelajaran Picture and Picturedengan Strategi Inkuiri terhadap Motivasi dan Hasil Belajar. Unnes Journal of Biology Education, 4 (2) (2015), 166-172.

Dananjaya Utomo. (2013). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa

Cendikia.

Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

DPR RI. (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)

Eileen dkk. (2004). Use of Images as Reflective Discrepant Events: Pathways for

Elementary Teachers to Reconsider Practice in Relation to Their Views

of Science Teaching and Learning. Electronic Journal of Science Education Vol. 9 Num. 1.

Gustarina Evita. (2014). Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tematik dengan Menerapkan Model Picture and Picture Kelas III-B SDIT Generasi Rabbani. Skripsi, tidak

diterbitkan, Universitas Negeri Bengkulu.

Handayani Dwi. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Berbantu Spesimen pada Materi Invertebrata. Skripsi, tidak diterbitkan,

Universitas Negeri Semarang.

Hardini Isriani. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, dan Implementasi). Yogyakarta: Familia.

Huda Miftahul. (2015). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Page 75: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

126

Islamuddin Hayu. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kiswanti Heni. (2013). Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Kooperatif Picture and Picture pada Siswa Kelas II SD Negeri Bawean 5. Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Semarang.

Kurniasih Imas, dkk. (2015). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Jakarta: Kata Pena.

Mudjiono. Dymianti (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Musfiqon. (2012). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:

Prestasi Pustakakarya

Priyatno. (2010). Paham Analisis Sytatistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Mediacom.

Poerwanti Endang. (2008). Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Pemerintah RI. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).

Pemerintah RI. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2008 tentang Wajib Belajar).

Rahyubi Heri. (2012). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.

Bandung: Nusamedia.

Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Rofi’ati Naila, dkk. (2014). Penerapan Model Pencapaian Konsep Berbantu Kartu

Bergambar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sel SMA. Unnes Journal of Biology Education 3 (2) (2014), 193-200.

Sajid Fahmi. (2014). Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa. http://sma-

senibudaya.blogspot.co.id/2014/08/pengembangan-sikap-apresiatif-

seni-rupa.html diakses 5 Januari 2016

Sanjaya Wina. (2014). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Soeharjo. (2012). Pendidikan Seni: Dari Konsep sampai Program. Malang:

Bayumedia Publishing.

Page 76: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

127

Subbarono, dkk. (2013). Implementasi Metode Picture and Picture untuk

Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita bagi Siswa Kelas VI SLB

Klungkung. E-Journal Program Pascasarjana Undiksha Program Studi Teknologi Pembelajaran, Vol. 3 Tahun 2013.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

________. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

________. (2015). Cara Mudah Belajar SPSS & LISREL. Bandung: Alfabeta

Susanto Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sudjana Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

___________. (2014). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

S.N Keegen. (2007). Importance of Visual Images in Lectures: Case Study on Tourism Management Students. Journal of Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education 6(1): 58-65.

Suparwoto.(2007). Dasar-dasar dalam Proses Pembelajaran Fisika. Yogyakarta:

UNY.

Trianto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorietasi Konstruktivistik: Konsep, Landasan Teoritis-Praktis, dan Implementasinya. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Tobing Jokob. (2013). Kenali Hak dan Tanggungjawab Anda: Hak untuk Mendapat Pendidikan. http://www.leimena.org/id/page/v/750/kenali-

hak-dan-tanggung-jawab-anda-hak-untuk-mendapat-pendidikan-4

diakses 13 Januari 2016

Thobrani Muhammad, dkk. (2013). Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaram dalam Pembangunan Nasional.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

W, Waitt. (2011). Motivation to Learn : An Overview Educational Psychology Interactive.http://www.edpsycinteractive.org/topics/motivation/motivate.html

Page 77: KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND …lib.unnes.ac.id/28245/1/1401412560.pdf · skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. iii ... reliabilitasnya, tingkat kesukaran,

128

diakses 19 Februari 2016

Winarsih, dkk. (2015). Peningkatan Aktivitas Pembelajaran IPA Menggunakan

Model Picture and Picture Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 4, No. 12.