27
KEGAWATAN NAPAS NEONATUS Tikto Wahyono, dr, SpA., M.Biomed 1

kegawatan neonatus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PERAWATAN

Citation preview

Page 1: kegawatan neonatus

KEGAWATAN NAPAS NEONATUS

Tikto Wahyono, dr, SpA., M.Biomed

Page 2: kegawatan neonatus

Persalinan

Didampingi tim yg kompeten resusitasi neonatus.

Bayi yang membutuhkan resusitasi Kebanyakan bayi lahir bugar Sekitar 10% perlu bantuan untuk memulai

bernapas saat lahir Kurang dari 1% perlu resusitasi ekstensif

untuk kelangsungan hidup (Intubasi, kompresi dada, pemberian obat)

Riskesdas kemenkes 2007 2 penyebab kematian neonatal dini : gangguan napas (37 %) dan prematuritas (34%).

Page 3: kegawatan neonatus

FISIOLOGI JANIN

Alveoli terisi cairan paru

Dalam uterus, janin

tergantung pada plasenta

untuk pertukaran O2 & CO2

Page 4: kegawatan neonatus

FISIOLOGI JANIN

Arteri pulmonal berkonstriksi

Aliran darah paru berkurang

Aliran darah dialihkan melalui duktus Arteriosus

Page 5: kegawatan neonatus

PARU & SIRKULASI: setelah lahir

Page 6: kegawatan neonatus

PARU & SIRKULASI: setelah lahir• Paru

mengembang berisi udara

• Cairan paru diserap oleh alveoli

• Arteri pulmonalis mengalami dilatasi

• Aliran darah paru meningkat.

Page 7: kegawatan neonatus

PARU & SIRKULASI: setelah lahir

Oksigen dalam darah meningkat

Duktus arteriosus mulai konstriksi

Darah mengalir melalui paru & dipompa ke seluruh tubuh bayi

Page 8: kegawatan neonatus

3 PERUBAHAN TRANSISI NORMAL

1. Cairan alveoli diserap oleh jaringan paru,

digantikan oleh udara.

2. Arteri dan vena umbilikalis konstriksi

sehingga meningkatkan tekanan darah

sistemik. Pembuluh darah paru relaksasi.

3. Tahanan terhadar aliran darah menurun,

meningkatkan aliran darah paru.

Page 9: kegawatan neonatus

MASALAH YANG DAPAT TERJADI SELAMA TRANSISI

Paru tidak terisi udara meskipun sudah ada pernapasan spontan (ventilasi tidak adekuat)

Tidak terjadi peningkatan tekanan darah sistemik (hipotensi sistemik)

Arteri pulmonal tetap konstriksi setelah kelahiran

Page 10: kegawatan neonatus

TANDA BAHAYA PADA NEONATUS

• Depresi pernapasan(krn kurangnya O2 ke otak)

• Tonus otot buruk(krn kurangnya O2 ke otak)

• Bradikardia(krn kurangnya O2 ke otot jantung/batang otak)

• Takipnu(krn kegagalan penyerapan cairan paru janin)

• Sianosis(krn kadar O2 dalam darah rendah)

• Tekanan darah turun(krn kadar O2 tidak cukup di otot jantung, kehilangan darah, kurangnya aliran darah balik dari plasenta)

Page 11: kegawatan neonatus

RESUSITASI NEONATUS Tidak semua bayi baru lahir dpt

melewati fase transisi dgn sempurna (prematur, keln. kongenital berat).

Page 12: kegawatan neonatus
Page 13: kegawatan neonatus
Page 14: kegawatan neonatus
Page 15: kegawatan neonatus
Page 16: kegawatan neonatus

Memprioritaskan tindakan Berpikir dalam hitungan 30 detik

untuk urutan langkah DIAGRAM ALUR

LANGKAH AWAL 30 detik, bila diperlukan tindakan khusus hanya boleh menambah 30 detik.

Jika pembersihan jalan napas & rangsangan tidak ada perbaikan VTP

Periode 60 detik pertama MENIT EMAS

Page 17: kegawatan neonatus

Memprioritaskan tindakan

Jika setelah VTP 30 detik tidak ada perbaikan

LANGKAH PERBAIKAN VTP

Nilai efektifitasnya dalam 30 detik

Jangan ke langkah berikutnya sp VTP efektif

Ketika memulai kompresi dada, harus menilai

FJ secara berkala, tetapi jangan terlalu sering.

Jika FJ masih <60 dpm setelah VTP dan kompresi dada dilakukan secara adekuat, baru ke langkah berikut (Blok D).

Page 18: kegawatan neonatus

Bagaimana mempersiapkan diri untuk resusitasi ?

Harus ada paling sedikit 1 tenaga yang tugasnya khusus menangani BBL

Bila diperkirakan ada kebutuhan resusitasi, tenaga terlatih tambahan harus hadir sebelum persalinan “TIM RESUSITASI”

Menyiapkan semua peralatan untuk melakukan resusitasi

Page 19: kegawatan neonatus

FAKTOR RISIKO

Kebanyakan, meskipun tidak semua, resusitasi pada BBL dpt diantisipasi dgn mengenali faktor risiko ante dan intrapartum

Page 20: kegawatan neonatus

PREMATUR MEMILIKI RISIKO LEBIH TINGGI

Defisiensi surfaktan, menyulitkan ventilasi Perkembangan otak imatur upaya bernapas

kurang Otot yang lemah, sulit bernapas spontan Mudah kehilangan panas Kemungkinan infeksi besar Pembuluh darah otak sangat rapuh

mudah perdarahan Volume darah lebih sedikit, mudah

hipovolemik Jaringan matur, mudah cedera akibat

kelebihan oksigen

Page 21: kegawatan neonatus

TINGKATAN PERAWATAN

1. Perawatan rutin

• Bayi bugar tanpa faktor risiko

• Bayi dengan faktor risiko tetapi berespon baik thd. langkah awal, perlu observasi tetapi tidak perlu dipisahkan dari ibunya

2. Perawatan pasca resusitasi

• Bayi dgn depresi pernapasan atau aktivitas kurang, membutuhkan penilaian lebih ketat

Page 22: kegawatan neonatus

Hal-hal penting

• Sekitar 10% bayi butuh beberapa bantuan, hanya 1% perlu resusitasi lengkap

• Ventilasi paru tindakan paling penting dan efektif

• Apnu sekunder membutuhkan VTP.

• VTP efektif pada apnu sekunder umumnya akan memperbaiki FJ

• Antisipasi resusitasi dengan mengenali faktor risiko

Page 23: kegawatan neonatus

Hal-hal penting

Semua bayi baru lahir perlu penilaian awal

Paling sedikit 1 tenaga terampil resusitasi harus hadir di setiap persalinan. Tenaga tambahan perlu jika diantisipasi resusitasi

Resusitasi harus dilakukan segera. Tersedia 30 detik untuk melihat respon setiap tahap sebelum memutuskan ke tahap berikutnya. Evaluasi berdasarkan pernapasan, FJ, oksigenasi

Page 24: kegawatan neonatus

Hal-hal penting

Keterampilan perilaku seperti kerja tim,

kepemimpinan dan komunikasi efektif sangat

penting untuk keberhasilan resusitasi

neonatus.

Tahap -tahap resusitasi:

• Langkah awal resusitasi

• VTP dan pasang oksimeter

• Kompresi dada, VTP tetap dilakukan. Masukkan kateter umbilikalis.

• Epinefrin, sambil melanjutkan bantuan ventilasi dan kompresi dada.

Page 25: kegawatan neonatus

STABILISASI PASCA RESUSITASI

Pasca Resusitasi bayi bermasalah stabilisasi rujuk (faskes lebih lanjut).

Program STABLE :

S ( Sugar and Safe care) : kadar gula darah dan keselamatan bayi

T (temperature) : suhu

A (airway) : jalan napas

B (blood pressure) : tekanan darah

L (lab. work) : pemeriksaan laboratorium

E (emotional support) : dukungan emosional

Page 26: kegawatan neonatus

....lanjutan

Program STABLE :

Disusun berdasar prinsip prioritas resusitasi ketika menghadapi kondisi kritis ABC (Airway, Breathing, Circulation).

Mengupayakan kondisi bayi :

warm,

pink

sweet

Page 27: kegawatan neonatus

27

TERIMA KASIH