Upload
agung-khozin
View
367
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
1/40
7
III. KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Kegiatan Rutin
3.1.1
Pemeliharaan Ayam Petelur Periode awal
3.1.1.1 Manajemen Pencahayaan dan Pemanas
Pencahayaan ayam petelur periode awal di CV. Inti Mas Farm
menggunakan lima buah lampu 60 watt dalam dua pen. Lampu mulai dinyalakan
berbarengan dengan dinyalakannya gasolek. Gasolek dan lampu mulai dinyalakan
pada pukul 17.00 WIB dan dimatikan pada pukul 08.30 WIB. Pengaturan suhu
bruder di CV. Inti Mas Farm umur ayam 1-14 hari, yaitu Hal ini tergnatung pada
kondisi cuaca sehingga bisa terjadi mulai dinyalakannya lebih cepat atau lebih
lambat. Pencahayaan di CV. Inti Mas Farm sudah terlaksana dengan baik karena
lama pencahayaan telah maencapai 24 jam. Menurut Rasyaf (1996), pencahayaan
yang baik untuk ayam petelur periode awal umur 1-14 hari, yaitu selama 24 jam.
Pengaturan suhu bruder di CV. Inti Mas Farm kurang terlaksana dengan
baik karena suhu bruder di CV. Inti Mas Farm terlalu tinggi dan rendah jika
dibandingkan dengan kebutuhan suhu bruder ayam petelur periode awal umur 1-14
hari yang ditargetkan. Pencapaian dan targetan suhu bruder dapat dilihat pada Tabel
1 berikut.
Tabel. 1 Pengaturan Suhu Bruder di CV. Inti Mas Farm Selama KerjaPraktek
Umur (hari) Pencapaian Suhu (oC) Targetan Suhu (oC)
1-3 35 35
4-7 32 34
7-14 34 32
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
2/40
8
Kondisi suhu bruder yang tidak sesuai akan berakibat pada ayamnya.
Menurut Abidin (2003), kondisi suhu bruder yang tidak sesuai dan tidak menentu
dapat mengakibatkan stres terhadap ayam dan konsumsi pakan berkurang.
Pentingnya Pencahayaan dalam pemeliharaan ayam periode awal
berkaitan dengan tercapainya konsumsi pakan (feed intake), karena
pencahayaan yang terus menerus akan mempermudah ayam mengenali pakan
dan setiap saat ayam akan selalu melihat pakan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Dian Aziz (2008) yang menyatakan bahwa penerangan kandang ayam periode
awal sangat membantu dalam pertambahan berat badan.
Menurut Sudaryani dan Santosa (2004) pentingnya pemanas untuk ayam
petelur periode awal, yaitu untuk mendapatkan kehangatan seekor anak ayam ras
yang tidak diasuh induknya. Sumber pemanas yang sering digunakan di indonesia
adalah menggunakan lampu listrik yang disesuaikan dengan induk buatan yang
sederhana. Sumber pemanas yang digunakan pada CV. Inti Mas Farm
menggunakan pemanas gasolek dengan sumber bahan bakar berupa gas. Gasolek
yang digunakan di CV. Inti Mas Farm dapat dilihat pada Gambar 2.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
3/40
9
Gambar 2 . Gasolek
Pemakaian suhu bruder mengikuti anjuran dari ISA Brown Management
Guide, yaitu ayam petelur periode awal umur 1-3 hari 35oC, 4-7 hari 34oC, dan 8-
14 hari 32oC namun, pengaturan suhu bruder di CV. Inti Mas Farm terkadang terlalu
rendah dan tinggi sehingga acuan pengaturan suhu bruder lebih menggunakan
pengamatan terhadap aktivitas ayam. Pengaturan suhu bruder menjadi hal yang
sangat penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh langsung dengan
tingkat kematian ayam. Pengamatan aktivitas ayam di dalam bruder dapat dulihat
pada gambar 3.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
4/40
10
Gambar 3 . Aktivitas Ayam di Dalam Bruder
3.1.1.2 Pelebaran Penyekat ayam
Penyekat ayam dilakuan pelebaran saat ayam berumur 5-7 hari. Pelebaran
yang dilakukan di CV. Inti Mas Farm tidak menggunakan ukuran-ukuran tertentu
melainkan menggunakan tingkah laku kenyaman dari ayam tersebut. Pelebaran
dilakukan dengan menambahkan sekam padi pada setiap samping chik guard
sebanyak 3 karung sekam padi untuk dua buah penyekat ayam. Pelebaran yang
kedua dilakukan saat umur ayam mencapai 12-14 hari. Pelebaran yang kedua
dilakukan dengan cara memberi batas petak menjadi dua menggunakan seng bekas
Penyekat ayam. Minggu selanjutnya ayam yang berada di dalam satu petak tidak
dibatasi lagi. Pelebaran penting dilakukan untuk memberikan kenyaman pada ayam
untuk mengurangi tingkat kematian. Pelaksanaan pelebaran tidak menentu
dilakukan pada ayam umur-umur tertentu yang telah ditentukan dan direncanakan
sehingga akan berakibat pada penambahan kebutuhan energi aktivitas ayam jika
dilakukan terlalu awal.
Terlalu Dingin Terlalu Panas Terlalu Berangin Ideal
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
5/40
11
3.1.1.3 Pemberian Pakan dan Air Minum
Pakan yang diberikan berupa pakan lengkap yang dapat langsung diberikan,
bentuk pakannya berupa crumble dari PT. Japfa Comfeed dengan kemasan seberat
50 kg. Keuntungan dari pakan bentuk crumble adalah mengurangi resiko pakan
tercecer dan memudahkan dalam pemberian serta memungkinkan untuk
memperoleh nutrisi yang terkandung dalam bahan pakan. Pakan bentuk crumble
mempunyai keuntungan tidak berdebu, tidak mudah hilang oleh angin
meningkatkan konsumsi pakan dan formula pakan lebih efisien sehingga
pemborosan dapat ditekan (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006).
Pemberian pakan saat 2 jam setelah anak ayam masuk, diberikan dengan
cara disebar. Pemberian pakan dilakukan bertahap saat setiap tempat pakan ayam
umur 1-7 hari telah kosong sehingga didapat rata-rata pemberian pakan sebanyak 3
kali sehari. Keadaan tempat pakan sangat bersih dan terawat dengan ukuran
diameter 40 cm. Pemberian pakan bertahap, ini bertujuan supaya pakan yang
diberikan tidak tercecer. Teknik pemberian pakan dilakukan dengan cara menabur
pakan secara merata pada lingkaran penyekat untuk ayam yang baru dimasukkan
ke dalam bruder, untuk hari berikutnya dengan cara menaruh pakan pada tempat
pakan secara bertahap selama umur ayam mencapai satu minggu lebih mulai
diberikan jenis tempat pakan untuk ayam umur 8-82 hari. Tempat pakan umur 8-82
hari berwarna kuning karena telah disesuiakan dengan daya tarik ayam terhadap
warna. Tempat pakan ayam umur 1-7 hari dan umur 8-82 hari dapat dilihat pada
Gambar 4 dan Gambar 5.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
6/40
12
Gambar 4 . Tempat Pakan Ayam Umur 1-7 Hari
Gambar 5. Tempat Pakan Ayam Umur 8-82 Hari
Pemberian pakan pada ayam petelur periode awal dilakukan dua kali sehari
pada pukul 07.00 dan pukul 13.00. Pakan PAR DOC diberikan untuk ayam sampai
berumur 6 minggu kemudian setelah mencapai umur 6 minggu pakan ayam akan
diganti dengan pakan tepung/mash. Pemberian pakan pada ayam petelur periode
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
7/40
13
awal di CV. Inti Mas Farm diberikan berdasarkan standar pemberian pakan pada
ayam petelur strain ISA Brown International, yaitu umur 1-3 hari 10 gr/ekor/hari,
umur 4-7 hari 12 gr/ekor/hari, dan umur 8-14 hari 18 gr/ekor/hari. Tingkat
konsumsi dan pemberian pakan ayam petelur periode awal umur 1-14 hari dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Konsumsi Pakan Ayam Umur 1-14 Hari di CV. Inti Mas Farm
Umur
(hari)
Pemberian pakan
gr/ekor/hari
Kandang
I II III IV
Konsumsi
g/ekor/hari
Konsumsi
g/ekor/hari
Konsumsi
g/ekor/hari
Konsumsi
g/ekor/hari1 10 8,3 8,3 9,3 9,1
2 10 8,3 8,3 9 8
3 10 8,3 8,3 8,1 9
4 12 11 8,3 9 10,2
5 12 10 10,5 10,2 10,2
6 12 11,2 11 11 10,2
7 12 11,5 11,1 10,2 11
8 18 11,3 11,9 16,7 15,1
9 18 16,8 11,9 15,1 16,8
10 18 16,8 16,8 15,1 15,111 18 16,2 16,8 16,8 -
12 18 10,2 16,8 - -
13 18 10,7 14,8 - -
14 18 17,8 - - -
Sumber: Recording CV. Inti Mas Farm
Berdasarkan pemberian pakan ayam petelur periode awal di CV. Inti Mas
Farm dan tingkat konsumsi pakan pada ayam tidak pernah terjadi konsumsi pakan
yang sesuai dengan jumlah pemberian pakan. Hal ini berarti pemberian pakan pada
ayam petelur periode awal telah mencukupi kebutuhan konsumsi pakan.
Kebutuhan pakan ayam petelur periode awal di CV. Inti Mas Farm
disesuaikan dengan anjuran standar ISA Brown Internastional Product Guard untuk
mendapatkan bobot badan ayam yang sesuai sehingga tidak terjadi kelebihan bobot
badan. Bobot badan ayam umur 7 hari, yaitu minimum 64 gr dan maksimum 67 gr
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
8/40
14
( ISA Brown Product Guide dalam Sudarmono, 2003) sedangkan bobot badan ayam
petelur periode awal umur 7 hari di CV. Inti Mas Farm yang berhasil dicapai, yaitu
minimum 52,8 gr dan maksimum 64,3 gr. Hal ini terjadi karena banyak faktor yang
mempengaruhinya terutama kondisi lingkungan yang terlalu panas membuat
konsumsi pakan rendah. Konsumsi pakan yang rendah membuat bobot badan
rendah sehingga akan berakibat pada pemasakan kelamin hingga ke produksi telur.
Kelebihan bobot badan akan mengakibatkan timbunan lemak di daerah
perut (abdomen). Kondisi ini akan mengurangi elastisitas saluran telur (tertahan
oleh tumpukan lemak tubuh), akibatnya saat terjadi kontraksi saluran telur relatif
sulit kembali ke posisi semula atau ada sebagian saluran telur yang berada diluar
(Abidin, 2003) namun, kenyataan yang terjadi di perusahaan peternakan ayam
petelur CV. Inti Mas Farm sangat jarang terjadi bobot badan ayam yang berlebihan
(+10% dari bobot badan ayam rata-rata) dan untuk mendapatkan bobot badan yang
standar sangat sulit. Hal ini banyak faktor yang mempengaruhinya seperti
lingkungan, ternak, dan pakan. Hal ini terjadi karena manajemen pemberian pakan
yang kurang baik seperti tempat pakan dibiarkan terlalu lama kosong, pemberian
pakan yang diberikan sekaligus sehingga pakan yang tersisa sangat kotor dan akan
yang tersisa dicampur dengan pakan yang baru tanpa dilakukan pembersihan
terlebih dahulu pada pakan sisa.
Kandungan nutrisi pakan PAR DOC memiliki kandungan protein kasar,
energi metabolisme, serat kasar, dan fosfor yang memenuhi kebutuhan nutrisi ayam
petelur ISA Brown periode awal namun, pemenuhan kalsium masih kurang 2gr dari
jumlah kebutuhan kalsium. Kebutuhan dan pemberian nutrisi pakan ayam petelur
periode awal di CV. Inti Mas Farm dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
9/40
15
Tabel 3. Kecukupan Nutrisi Ayam Petelur Periode Awal
Evaluasi
Energi
Metabolisme
(kkal/ kg)
Protein
Kasar (gr)Ca (gr) P (gr)
Kebutuhan 2950-2975 205 11 4,8
Pemberian 3000 220 9 7
Selisih +25 +15 -2 +2,2
Kebutuhan nutrisi pakan ayam petelur periode awal di CV. Inti Mas Farm
mengikuti standar kebutuhan dari ISA Brown Product Guard , yaitu energi
metabolis 2950-2975 kkal/ kg, protein kasar 205gr, kalsium 11gr, dan fosfor 4,8gr.
Menurut Sudarmono (2003), kebutuhan nutrisi pakan ayam petelur periode awal,
yaitu energi metabolis 2900-3000 kkal/ kg, protein kasar 180-200gr, kalsium 10-
12gr, dan fosfor 5gr. Berdasarkan tabel 3 terjadi kelebihan energi, protein, dan
Fosfor dan terjadi kekurangan kalsium.
Kelebihan protein akan disimpan di dalam hati dalam bentuk glukosa atau
lemak. Glukosa akan dibongkar menjadi energi yang siap digunakan Adenosin
Thryphosphat (ATP) jika terjadi kekurangan energi. Menurut Anggordi (1994)
mengatakan bahwa Protein di dalam tubuh ayam berfungsi dalam banyak hal
seperti, menunjang struktur dan pergerakan tubuh, untuk pertumbuhan,
menggantikan jaringan tubuh yang rusak atau sudah tua, berfungsi sebagai
enzim dan hormon, mempertahankan keseimbangan asam–basa tubuh, sebagai
media untuk membawa zat-zat nutrisi ke seluruh jaringan, membantu dalam
sistem kekebalan tubuh (pembentukan antibodi untuk melawan penyakit) dan
dapat berfungsi sebagai sumber energi.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
10/40
16
Kelebihan energi akan mengakibatkan terjadinya penimbunan lemak.
Menurut Sinurat (2014) mengatakan bahwa kelebihan energi akan digunakan
untuk membentuk asam lemak dan trigliserida di dalam hati. Sumber energi selain
dari kelebihan protein juga terdapat pada karbohidrat dan lemak. Karbohidrat yang
dimakan digunakan sebagai sumber energi untuk metabolisme di dalam tubuh.
Sebagian karbohidrat juga diubah menjadi energi tersimpan di dalam tubuh
ayam. Namun, tidak semua karbohidrat dapat digunakan oleh ayam sebagai
sumber energi tetapi hanya karbohidrat yang bisa dicerna seperti pati dan gula.
Karbohidrat sangat dibutuhkan dalam metabolisme lemak di dalam tubuh. Lemak
merupakan senyawa yang terdiri dari beberapa asam lemak. Lemak juga
merupakan sumber energi bagi unggas, dengan nilai energi sekitar 2,5 kali lebih
besar dari karbohidrat.
Kelebihan protein dan energi tidak menjadi masalah jika melihat ayam
petelur yang dipelihara di CV. Inti Mas Farm. Terbukti saat penimbangan bobot
badan ayam petelur umur satu minggu yang memenuhi bobot badan sangat sedikit
dan rasio bobot badan antara yang +10% dan -10% dari bobot badan ayam rata-rata
sangat jauh. Bobot badan ayam yang +10% dari bobot badan ayam rata-rata sangat
sedikit. Hal ini karena suasana kandang yang terlalu ramai dengan suara mesin dan
ayam sering terkejut saat terdengar suara keras dan tiba-tiba dari karyawan saat
masuk ke kandang yang tidak menjaga ketenangan. Selain itu, saat peleberan
penyekat ayam yang lebih awal saat umur ayam mencapai tiga hari menyebabkan
ayam membutuhkan energi lebih untuk memenuhi kebutuhan energi aktivitas ayam
walaupun, pemeberian energi dan protein pakan melebihi dari kebuuhan energi dan
protein pada ayam. Kebutuhan energi dan protein pada ayam sangat dipengaruhi
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
11/40
17
oleh lingkungan dalam melakukan aktivitasnya jika melihat dari pengamatan
pemeliharaan ayam petelur periode awal di CV. Inti Mas Farm.
Kalsium dan fosfor merupakan mineral yang paling banyak jumlahnya
dibutuhkan dan selalu ada keterkaitan atau keseimbangan di antara keduanya.
Mineral ini berfungsi untuk pembentukan tulang, kerabang telur dan otot.
Kekurangan kalsium maupun fosfor dalam pakan dapat menyebabkan
pertumbuhan tulang yang abnormal, tulang lunak dan kelumpuhan atau riketsia.
Kelebihan zat kapur akan menyebabkan konsumsi pakan yang rendah dan
menyebabkan pertumbuhan yang terhambat (Sinurat, 2014).
Pemberian air minum dilakukan dengan mengisi bagian bawah tempat
minum sampai setengah bagiannya dengan melumuri pada bagian atasnya. Hal ini
supaya tidak meluber dan membasahi permukaan litter. Pemberian air minum untuk
ayam umur 1-7 hari masih menggunakan antibiotik dan vitamin diberikan hingga
ayam telah memiliki pertumbuhan bulu yang sempurna.
3.1.1.4 Kontrol Bobot Badan
Penimbangan ayam dilakukan setiap minggu dengan cara mengambil
sampel dari beberapa ayam, yaitu minimal 3,5% dari 1000 ekor. Cara penimbangan
ayam menggunakan alat penimbangan digital untuk mempermudah dan
mempercepat kegiatan penimbangan. Tujuan dilakukannya penimbangan untuk
mengetahui keseragaman supaya pertumbuhan atau performa ayam dapat
terkontrol. Seragam disini diartikan bobot badan sebagian besar ayam sama, yaitu
sesuai dengan standar. Keseragaman menjadi ukuran variabilitas ayam dalam suatu
populasi. Secara fisik, bobot badan ayam petelur haruslah seragam. Keseragaman
ini tidak hanya untuk bobot badan, namun keseragaman ukuran kerangka tubuh
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
12/40
18
( frame size) maupun kedewasaan kelamin juga perlu dicapai. Ukuran kerangka
yang optimal sangat berpengaruh terhadap produksi dan kualitas telur. Saat proses
pembentukan telur, kalsium pada kerangka tubuh akan diambil untuk dideposisikan
pada kerabang telur. Setelah selesai, kerangka ini akan dire-formulasi (dibentuk
kembali) dengan suplai kalsium dan fosfor dari pakan. Bobot badan ayam petelur
dikatakan sesuai standar jika mencapai ±10% dari target bobot badan. Target bobot
badan ayam umur 7 hari dan 14 hari di CV. Inti mas Farm, yaitu antara 64 gr-67 gr
dan 114 gr-122 gr.
Berdasarkan penimbangan bobot badan ayam umur 8 hari yang dilakukan
di CV. Inti Mas Farm jumlah ayam yang memiiliki bobot badan maksimum dan
minimum dari bobot badan ayam rata-rata (Unit Variabilitas) sebanyak 47,7% dari
124 ekor sehingga terdapat 58 ekor. Bobot badan ayam yang dihasilkan sebesar
52,8 gr -64,3 gr. Perhitungan penimbangan bobot badan ayam petelur periode awal
umur 8 hari dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Perhitungan Penimbangan Bobot Badan Ayam Petelur Periode
Awal, Umur Delapan Hari, Kandang Tiga, Pen Dua dan Enam
No
Jumlah
Ayam
(ekor)
BobotBadan
Rata-
Rata (gr)
JumlahAyam
±10%
(ekor)
JumlahAyam
+10%
(ekor)
JumlahAyam
-10%
(ekor)
UV (Unit
Variabilitas)
(%)
1 124 58,74 58 31 35 46,77
Keterangan
Bobot badan rata-rata =
=
= 58,74 gr/ekor
∑ bobot badan ayam
∑ ayam yang ditimbang
7284 gr
124 ekor
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
13/40
19
Bobot badan ayam +10% dari bobot badan rata-rata
=(bobot badan rata-rata x 10%) + (bobot badan rata-rata)
=(58.74 x 10%) + (58,74)
= 64,615 gr/ekor
Bobot badan ayam -10% dari bobot badan rata-rata
=(bobot badan rata-rata x 10%) - (bobot badan rata-rata)
=(58.74 x 10%) - (58,74)
=52,866 gr/ekor
Jumlah ayam (±10%) = (∑ ayam yang ditimbang)-((∑ +10%) + (∑-10%))
=(124)-(31+35)
=58 ekor
UV =
=
= 46,77%
Bobot rata-rata yang didapat sangat jauh dari standar bobot badan ayam
petelur periode awal umur 7 hari, yaitu 64 gr-67 gr. Hal ini terjadi karena kondisi
lingkungan yang yang terlalu panas saat siang hari sehingga ayam akan mengurangi
konsumsi pakan. Selain itu, pada malam di kandang Tiga pada pen Satu, Dua dan
Empat suhu gasolek melebihi dari yang seharusnya yang berlangsung selama dua
jam. Hal ini terjadi karena gas yang merupakan bahan bakar gasolek akan habis.
Bobot badan yang seharusnya mampu dicapai antara 64 gr – 67 gr, jika dianalisis
bobot badan ayam petelur periode awal yang masuk dalam bobot badan standar
untuk strain ISA Brown pada pen Dua dan Enam terdapat 4 ekor untuk pen Dua dan
124- ∑ ayam (±10%) x 100%
∑ ayam yang ditimbang
58 x 100%
124
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
14/40
20
9 ekor untuk pen Enam namun, pada pen Enam terdapat bobot badan ayam yang
melebihi dari bobot badan ayam standar sebanyak 20 ekor berbeda dengan bobot
badan ayam pada pen Dua yang tidak satupun melebihi bobot badan ayam standar.
Perbedaan yang sangat jauh ini terjadi karena pada pen 6-12 yang ada di kandang
Tiga terdapat tambahan ayam dari kandang Empat yang terpaut umur ayam satu
hari.
Bobot badan ayam yang terlau rendah dan tinggi bukanlah suatu yang
dinginkan untuk peternakan ayam paetelur. Ayam yang bobot badannya terlalu
rendah akan terjadi keterlambatan dalam bertelur. Bobot badan ayam yang terlalu
besar juga bukan sebuah keuntungan. Bobot badan yang terlalu gemuk akan
mengakibatkan timbunan lemak di daerah perut (abdomen). Kondisi ini akan
mengurangi elastisitas saluran telur (tertahan oleh tumpukan lemak tubuh),
akibatnya saat terjadi kontraksi saluran telur relatif sulit kembali ke posisi semula
atau ada sebagian saluran telur yang berada diluar (Abidin, 2003).
3.1.2 Pemeliharaan Ayam petelur periode produksi
3.1.2.1 Pemberian Pakan dan Air Minum
Pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali sehari pada pikul 07.00 WIB
dan 13.00 WIB. Teknik pemberian pakan dengan cara meratakan pakan pada
tempat pakan berupa through atau memanjang. Jenis dan jumlah pemeberian pakan
tergantung dari umur dan kebutuhan ayamnya. Pakan yang diberikan pada ayam
petelur periode produksi menggunakan pakan bentuk mash atau tepung. Pakan yang
diberikan merupakan pakan campuran dari beberapa bahan pakan yang dicampur
dengan pakan konsentrat Customix YC TF, Customix L1 120, dan KLK Super 36.
Campuran bahan pakan yang digunakan dalam menyusun pakan ayam petelur
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
15/40
21
periode produksi berbeda-beda, tergantung pakan konsentrat yang digunakan.
Campuran pakan disusun berdasarkan anjuran pada label pakan sehingga tercapai
kandungan nutrisi yang tertera pada label pakan konsentrat. Campuran bahan pakan
dan kandungan nutrisi yang dianjurkan pada label pakan konsentrat dapat dilihat
pada Tabel 5 untuk campuran pakan menggunakan pakan konsentrat Customix YC
TF, Tabel 6 untuk campuran pakan menggunakan pakan konsentrat Customix L1
120 dan Tabel 7 untuk campuran pakan menggunakan pakan konsentrat KLK
Super.
Tabel 5. Kandungan Nutrisi Pakan Ayam petelur periode Produksi
Menggunakan Pakan Konsentrat Customix YC TF
Campuran PakanLevel
BK Energi
Metabolis
kkal/ kg
Protein
KasarCa P
% % %
Jagung 50 86,8 1958,52 4,95 0,01 0,15
Konsentrate Customix
YC-TF
5090
1055,55 14,72 4,16 0,83
Feed Additive
(antibiotik dan anti
lalat)
Total 100 3014,08 19,67 4,17 0,98
Tabel 6. Kandungan Nutrisi Pakan Ayam petelur periode Produksi
Menggunakan Pakan Konsentrat Customix LI 120
Campuran Pakan
Level BK Energi
Metaboliskkal/ kg
Protein
Kasar
Ca P
% % %
Jagung 5086,8
1958,52 4,95 0,01 0,15
Konsentrate Customix
LI 120 5090
1055,55 14,72 6,66 1,11
Feed Additive
(antibiotik dan anti
lalat)
Total 100 3014,08 19,67 6,67 1,26
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
16/40
22
Tabel 7. Kandungan Nutrisi Pakan Ayam petelur periode Produksi
Menggunakan Pakan Konsentrat KLK Super
Campuran Pakan
LevelBK Energi
Metaboliskkal/ kg
Protein
KasarCa P
% % %
Jagung 50 86,8 1958,52 4,95 0,01 0,15
Bekatul 16 93 584,94 2,40 0,008 1,57
Konsentrat KLK Super 34 90 698,88 10,38 4,53 0,75
Total 100 3242,36 17,75 4,55 2,48
Pemberian pakan pada ayam petelur periode produksi seringnya tidak
terdapat sisa walaupun terdapat sisa pakan tidak dilakukan penimbangan sisa pakan
namun bukan berarti pemberian pakan kurang dari kebutuhan konsumsi pakan pada
ayam melainkan banyak yang tercecer. Jumlah pemberian pakan sebelumnya telah
diperhitungkan dan dipertimbangkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman.
Sisa pakan terjadi jika pakan basah terkena air minum. Pemberian pakan pada pakan
konsentrat Customix YC TF, Customix LI 120, dan KLK Super telah mencukupi
kebutuhan. Kecukupan pemberian pakan dihitung berdasarkan tingkat konsumsi
ayam dengan jumlah pemberian pakan, lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 8
berikut.
Tabel 8. Konsumsi Pakan Ayam Petelur Periode Produksi di CV. Inti Mas
Farm
Umur
(minggu)Jenis Pakan
Pemberian
(gr/ekor/hari)
Konsumsi
(gr/ekor/hari)
Sisa
pakan
20 Customix YC TF 120 87,6
46 Customix YC TF 130 126,4
74 Customix L1 120 130 125,1
115 KLK Super 130 120
Sumber: Recording Produksi Ayam Petelur Lohmann Brown CV. Inti Mas Farm.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
17/40
23
Pemberian pakan menggunakan konsentrat Customix YC-TF memiliki
kandungan nutrisi yang melebihi kebutuhan nutrisi ayam petelur Lohmann Brown
periode produksi. Kelebihan nutrisi pakan dihitung berdasarkan jumlah pemberian
dikurangi jumlah kebutuhan nutrisi pakan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 9 berikut.
Tabel 9. Pemberian Nutrisi Pakan Ayam Petelur Periode Produksi
Menggunakan Pakan Kosentrat Customix YC TF
EvaluasiEnergi Metabolis
kkal/ kg
Protein Kasar Ca P
gr
Kebutuhan 2975 180 35 5,5
Pemberian 3014 196,7 41,7 9,8
Selisih +39,1 +16,7 +6,7 +4,3
Kebutuhan nutrisi pakan ayam petelur periode produksi di CV. Inti Mas
Farm diambil berdasarkan ketentuan kebutuhan nutrisi pada Lohmann Brown
Classic Free Range Management Guide. Kelebihan nutrisi pada Tabel 9 cukup
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada ayam yang dipelihara di daerah yang
memiliki cuaca panas dan sedang tidak menentu. Pemberian pakan ini sangat tepat
diberikan pada ayam yang mulai menghasilkan telur. Pakan konsentrat Customix
YC TF di CV Inti Mas Farm diberikan pada ayam umur 20 dan 46 minggu.
Konsumsi pakan ayam petelur periode produksi umur 20 minggu
menggunakan pakan konsentrat Customix YC TF Tabel 8 sebanyak 87,6
gr/ekor/hari. Konsumsi tersebut tidak mencapai target konsumsi pakan ayam
petelur periode produksi strain Lohmann Brown di CV. Inti Mas Farm sebanyak
100 gr/ekor/hari. Menurut Meles (2004) konsumsi pakan ayam petelur strain
Lohmann Brown, yaitu 110-120 gr/ekor/hari. Hal ini karena kelebihan zat kapur
berupa kalsium dan fosfor yang tidak diimbangi dengan produksi telur yang tinggi.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
18/40
24
Menurut Sinurat (2014), pakan yang kelebihan zat kapur akan mengakibatkan
penurunan konsumsi.
Konsumsi pakan ayam petelur periode produksi umur 46 minggu di CV. Inti
mas Farm menggunakan pakan konsentrat Customix YC TF pada Tabel 8 sebanyak
126,4 gr/ekor/hari yang berarti konsumsi pakan melebihi dari konsumsi pakan
standar ayam petelur strain Lohmann Brown, yaitu 116 gr/ekor/hari (Meles, 2004).
Kelebihan konsumsi pakan disebabkan penambahan antibiotik pada pakan
menggunakan konsentrat customix YC TF yang mengakibatkan nafsu makan
bertambah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan ayam adalah
kesehatan ayam, kandungan energi dalam pakan, macam bahan makanan dan
kondisi pakan yang diberikan, kebutuhan produksi dan hidup ayam berdasarkan
tingkat pertumbuhannya serta selera dan metode pemberian pakan yang
dipergunakan peternak (Rasyaf, 1993). Amrullah (2004) menyatakan bahwa
terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap konsumsi harian pakan yaitu
kandungan kalori pakan dan suhu lingkungan. Pakan yang diberikan merupakan
pakan dengan kandungan mineral kalsium dan fosfor tinggi. Menurut Sinurat
(2014), pakan yang kelebihan zat kapur akan mengakibatkan penurunan konsumsi.
Hal ini tidak terjadi pada konsumsi ayam petelur di CV. Inti Mas Farm.
Kemungkinan yang dimaksud dengan kelebihan zat kapur tersebut tidak melebihi
dari 6,7gr untuk kalsium dan 4,3gr untuk fosfor. Kelebihan zat kapur dapat dilihat
pada Tabel 9.
Pemberian nutrisi pakan ayam petelur periode produksi menggunakan
konsentrat Customix LI 120 telah mencukupi kebutuhan nutrisi ayam petelur
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
19/40
25
periode produksi. Pemenuhan nutrisi pakan ayam petelur periode produksi
menggunakan kosentrat Customix LI 120 dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.
Tabel 10. Pemberian Nutrisi Pakan Ayam Petelur Periode ProduksiMenggunakan Pakan Kosentrat Customix LI 120
EvaluasiEnergi Metabolis
kkal/ kg
Protein Kasar Ca P
gr
Kebutuhan 2975 180 35 5,5
Pemberian 3014 196,7 66,7 12,6
Selisih +39,1 +16,7 +31,7 +7,1
Pakan ayam petelur periode produksi menggunakan konsetrat Customix LI
120 diberikan pada ayam yang memiliki produksi tinggi, yaitu ayam umur 74
minggu. Hal ini dapat dilihat dari kandungan kalsium yang tinggi. Kandungan
kalsium yang tinggi pada pakan tidak berpengaruh dalam tingkat konsumsi pakan
seperti yang dikatakan oleh Sinurat (2014), pakan yang kelebihan zat kapur akan
mengakibatkan penurunan konsumsi. Hal ini tidak terjadi penurunan konsumsi
pada ayam umur 74 minggu karena diimbangi dengan produksi telur yang tinggi.
Konsumsi pakan ayam petelur periode produksi umur 74 minggu
menggunakan pakan konsentrat Customix LI 120 pada Tabel 8 sebanyak 125,1
gr/ekor/hari. Menurut Meles (1996), konsumsi pakan ayam petelur periode
produksi berkisar antara 110-120 gr/ekor/hari. Berarti konsumsi pakan ayam
petelur periode produksi umur 74 minggu di CV. Inti Mas Farm terjadi kelebihan
konsumsi pakan. Hal ini karena penambahan antibiotik yang mampu melancarkan
sistem pencernaan ayam.
Pemberian nutrisi pakan ayam petelur periode produksi menggunakan
konsentrat KLK Super terjadi kekurangan protein kasar 2,4gr sedangkan, nutrisi
pakan lainnya seperti energi metabolis, kalsium, dan fosfor telah melebihi
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
20/40
26
kebutuhan nutrisi pakan ayam petelur periode produksi. Kebutuhan nutrisi pakan
pada ayam petelur periode produksi di CV. Inti Mas Farm diambil dari Lohmann
Brown Classic Free Range Management Guide. Kekurangan dan kelebihan nutrisi
pakan ayam petelur periode produksi lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11
berikut.
Tabel 11. Pemberian Nutrisi Pakan Ayam Petelur Periode Produksi
Menggunakan Pakan Kosentrat Customix KLK Super
EvaluasiEnergi Metabolis
kkal/kg
Protein Kasar Ca P
gr
Kebutuhan 2975 180 35 5,5Pemberian 3242 177,5 45,9 24,8
Selisih +267 -2,4 +10,9 +19,3
Kekurangan tersebut sangat sedikit sehingga ada tidaknya pengaruh
kekurangan protein kasar tersebut sangat sulit karena menurut Ranjihan (1982)
kebutuhan protein kasar pada ayam petelur periode produksi, yaitu 170gr dari total
pakan 1kg. Kekurangan protein kasar akan berpengaruh terhadap perkembangan
dan kesehatan ayamnya karena menurut Amrullah (2004) Pada dasarnya protein
menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Kekurangan
asam amino atau protein di dalam pakan dari kebutuhan ayam akan
menyebabkan pertumbuhan dan produktivitas terganggu. Kekurangan yang terus-
menerus akan mengakibatkan marasmus atau kematian (Sinurat, 2014).
Pemberian pakan menggunakan konsentrat KLK Super diberikan pada
ayam yang berumur lebih dari 90 minggu. Pada umur tersebut pemberian pakannya
dimanipulasi dengan biaya seminimal mungkin karena produksi telurnya sangat
rendah rata-rata 60% terutama pada ayam yang berumur di atas 115 minggu. Ayam
tersebut masih dipelihara karena harga telur masih rendah dan stabil.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
21/40
27
Konsumsi pakan ayam petelur periode produksi umur 115 minggu
menggunakan konsentrat KLK Super pada Tabel 8 sebanyak 120 gr/ekor/hari.
Konsumsi pakan tersebut merupakan konsumsi pakan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan fisiologis tubuhnya. Konsumsi yang cukup atau sesuai
dengan target merupakan hal yang diinginkan karena akan mampu memproduksi
telur yang optimal.
Pemberian pakan pada peternakan ayam petelur CV. Inti Mas Farm lebih
baik terjadi kelebihan nutrisi karena lingkungannya yang panas dan ramai sehingga
akan membutuhkan nutrisi yang lebih banyak untuk dapat mencapai target produksi
seperti yang diakatakan oleh Daghir (1998) bahwa performa produksi telur,
produksi massa telur, dan efisiensi pakan tercapai bila ayam diberi pakan tinggi
kandungan protein dan energi bila dibandingkan dengan ayam yang diberi pakan
rendah kandungan protein dan energi.
Pemberian air minum disediakan secara adlibitum dan dibersihkan setiap
hari. Cara pembersihan tempat air minum menggunkan kain lap kering yang
didorong sampai ujung tempat air minum yang terdapat klep penutup kemudian
klep dibuka untuk membuang air. Pemberian air minum dengan cara membuka
keran pada ujung depan temapat air minum yang sebelumnya kelep penutup telah
ditutup.
3.1.2.2 Manajemen Pencahayaan
Programam pencahayaan pada ayam petelur periode produksi
menggunakan lampu 60 watt sebanyak enam buah lampu dalam satu kandang.
Biasanya program pencahayaan hanya pada ayam umur 22 minggu yang bobot
badannya masih dibawah standar. Lampu mulai dinyalakan pukul 18.00 WIB dan
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
22/40
28
dimatikan pukul 00.00 WIB sehingga didapat total pencahayaan selama 18 jam.
Program pencahayaan yang dilakukan pada ayam umur 22 minggu tidak menentu
dan tidak sesuai dengan anjuran pada Lohmann Brown Classic Free Range
Management Guide, yaitu selama 15 jam. Hal ini tergantung dari anak kandang
karena program penvahayaan masih dilakukan secara manual tidak menggunakan
timer.
Programam pencahayaan yang dilakukan di CV. Inti Mas Farm kurang
diperhatikan. Hal ini terlihat dari tidak adanya program pencahayaan pada semua
ayam hanya ayam-ayam yang memiliki bobot badan rendah. Padahal pencahayaan
selain sebagai penerangan juga sebagai perangsang produksi telur. Proses
reproduksi maupun ovulasi pada periode produksi sangat dipengaruhi oleh
pencahayaan (Lubis dan Paimin, 2001).
Nalbandov (1990) dalam Sunarti (2004), .menjelaskan bahwa cahaya
melalui retina mata akan diteruskan melalui saraf mata menuju hipotalamus
anterior, kemudian merespon dengan melepaskan substansi yang menstimulir
kelenjar hipofise untuk memproduksi hormon gonadotropin. Hormon ini akan
bersama aliran darah merangsang ovarium serta organ reproduksi lain. Di samping
itu juga akan membantu proses pematangan folikel telur di gonad, perkembangan
bulu dan jengger pada ayam petelur.
3.1.2.3 Pengambilan dan Pemilihan Telur
Pengambilan telur dilakukan sehari 3 kali karena ayam memiliki waktu
bertelur yang berbeda-beda sehingga supaya telur tidak pecah atau retak yang
disebabkan oleh ayam tersebut. Telur yang banyak dihasilkan, yaitu di waktu pagi
hari. Waktu pengambilan telur pada pukul 07.00 WIB, 13.00 WIB, dan 15.00 WIB.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
23/40
29
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rasyaf (1994), bahwa pengambilan telur
ayam layer dilakukan dua sampai tiga kali sebelum tengah hari dan satu kali lagi
setelah lepas tengah hari agar telur yang terlambat dapat diambil. Pengambilan telur
yang ada di CV. Inti Mas Farm masih secara manual sehingga kinerja produktivitas
perusahaan menjadi berkurang. Selain itu, tingkat keretakan telur tinggi akibat
kelalaian pegawai dan ayam lebih mudah stres.
Telur dipilih berdasarkan telur retak dan utuh. Telur yang utuh dipilih
kembali berdasarkan warna cokelat dan putih. Telur yang retak dibiarkan ditaruh di
dalam egg tray dan telur yang utuh ditaruh di dalam peti kayu yang telah diberi alas
jerami padi dengan berat peti 10 kg. Pemilihan telur dilakukan secara manual
sehingga orang yang melakukannya harus memiliki pengalaman. Hal ini tentu
menjadi kurang baik karena tidak selamanya karyawan yang berpengalaman mau
bekerja seumur hidupnya. Pemelihan telur yang dilakukan secara manual membuat
hasilnya tidak terlalu seragam karena masing-masing orang memiliki ukuran yang
berbeda-berbeda dalam mengelompokkannya. Hal ini bukannlah masalah tetapi
setidaknya setiap produk harus memiliki nilai keunggulan sehingga mampu
berkompetisi dengan produk komoditas lainnya.
Indikator produksi telur di peternakana CV. Inti Mas Farm menggunakan
HDP ( Hen Day Production) dan HHP ( Hen House Production). Hen Day
Production dan Hen House Production dapat menggambarkan kemampuan
produksi telur (Baktiningsih, Sigit, dan Dadang, 2013). Indikator produksi telur
ayam petelur strain lohmann brown di CV. Inti Mas Farm yang memuat indikator
produsi Hen Day Production dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
24/40
30
Tabel 12. Performa Produksi Telur Ayam Petelur Lohmann Brown di CV.
Inti Mas Farm
Umur
(minggu)Populasi
Produksi
Jumlah
Telur
Telur
Utuh
(butir)
Telur
Utuh
(kg)
Berat
Telur
(gr/butir)
FCRHDP
(%)
20 2796 50 50 2,5 50 94 2,4
115 2355 1396 1197 79 66 3,59 59,3
74 2655 2272 2087 130 62,3 2,58 84,6
Sumber. Recording Produksi Ayam Petelur Lohmann CV. Inti Mas Farm
Perhitungan HHP dan HDP berdasarkan Tabel 12 pada ayam umur 20
minggu dengan populasi ayam 2798 ekor, kematian 2 ekor, pemeliharaan selama 1
minggu, dan produksi telur 479 butir dapat dicermati pada perhitungan HHP dan
HDP di bawah ini.
HDP =/2Sekarang))PopulasiAwal(PoplasiXPencatatanHari
(Butir)TelurProduksi
X 100%
=2))/2-(2798(2798X7
Butir 479
X 100%
= 2,45%
HHP =
AwalPoplasiXPencatatanHari
(Butir)TelurProduksiX 100%
=2798X7
Butir 479X 100%
= 2,44%
Tabel 12 merupakan performa produksi telur yang diambil berdasarkan
tugas saat Kerja Praktek untuk mengetahui penyebab perbedaan produksi telur.
Berdasarkan Tabel 12 HDP dan bobot telur rendah pada ayam yang berumur 20
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
25/40
31
minggu sangat jauh dari produksi telur standar ayam petelur strain Lohmann Brown.
Standar produksi ayam petelur umur 20 minggu strain lohmann, yaitu HDP 30%
dan berat telur 48 gr (Meles, 2004). Hal ini karena bobot badan ayam masih
dibawah pencapaian bobot badan ayam petelur strain Lohmann Brown. Hal ini
didukung oleh Leeson dan Summers (2000), Bobot badan adalah salah satu faktor
yang mempengaruhi produksi telur baik saat dewasa kelamin dan periode bertelur,
bobot pertama bertelur yang ideal merupakan salah satu kriteria untuk awal masa
produksi. Bobot badan yang harus tercapai pada ayam umur 20 minggu di CV. Inti
Mas Farm yang disesuaikan dengan Lohmann Brown Classic Free Range
Management Guide, yaitu 1680 gr sedangkan pada ayam petelur periode produksi
umur 20 minggu di CV. Inti mas Farm rata-rata hanya baru mencapai 1320 gr.
Selain bobot badan rendah, faktor yang memepengaruhi produksi telur ayam petelur
periode produksi di CV. Inti Mas Farm adalah faktor lingkungan seperti suhu di
sekitar kandang lebih tinggi dari kebutuhan suhu ayam, dan terlalu bising akibat
kendaraan yang bebas keluar masuk ke area kandang terutama kendaraan yang
membawa pakan.
3.1.3 Pencegahan Penyakit
3.1.3.1 Programam Biosekuriti
Programam biosekuriti diterapkan pada setiap kendaraan yang akan masuk
ke dalam area farm dan pada pegawai yang akam masuk ke dalam kandang ayam
petelur periode awal. Bisekuriti yang digunakan pada kendaraan dapat dilihat pada
Gambar 6 dan bisekuriti pada pegawai yang akan masuk ke dalam kandang ayam
petelur periode awal dapat dilihat pada Gambar 7.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
26/40
32
Gambar 6. Biosekuriti Kendaraan
Gambar 7. Biosekuriti Pegawai Kandang Ayam petelur periode Awal
Selain kegiatan biosekuriti kendaraan dan pegawai, terdapat kegiatan
biosekuriti untuk penanganan ayam mati (bangkai). Penanganan biosekuriti pada
bangkai adalah dengan cara mengeluarkan bangkai dari kandang kemudian
dikumpulkan pada tempat bangkai. Tempat pengumpulan bangkai dapat dilihat
pada Gambar 8. Setiap kandang terdapat tempat khusus bangkai berada di dekat
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
27/40
33
kandang. Bangkai akan dibawa ke tempat pembakaran bangkai pada pukul 16.00
WIB kemudian bangkai dibakar. Pembakaran bangkai dapat dilihat pada Gambar
9.
Gambar 8. Tempat Pengumpulan Ayam Mati
Gambar 9. Pembakaran ayam mati
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
28/40
34
Kegiatan biosekuriti kendaraan pelaksanaannya kurang baik karena masih
dilakukan secara manual sehingga hal ini tergantung dari kondisi pegawainya yang
bertanggung jawab dalam biosekuriti kendaraan. Selain itu, tidak semua roda
kendaraan terutama kendaraan mobil terkena air desinfektan karena dilakukan
dengan cara disemprot roda kendaraan pada saat kendaraan sedang jalan sehingga
tidak akan merata terutama kendaraan mobil hanya pada roda di sisi kiri yang
terkena air desinfektan. Pelaksanaan biosekuriti pada kandang ayam petelur periode
awal terlaksana kurang baik karena tidak semua pegawai memasukkan kakinya ke
dalam air desinfektan sebelum masuk ke dalam kandang ayam petelur periode awal
hanya pegawai yang mengerti pentingnya biosekuriti. Desinfektan yang digunakan
untuk biosekuriti yaitu vetoxide dengan perbandingan 30 ml untuk 5 liter air.
Biosekuriti pengumpulan ayam mati terlaksana kurang baik kerena
penempatan bangkai di sekitar tiap kandang akan memudahkan penyebaran
penyakit. Penanganan ayam mati dilakukan dengan cara dibakar merupakan
penanganan yang tepat karena sumber penyakit akan mati jika pada suhu yang
tinggi.
Secara keseluruhan pengadaan biosekuriti di CV. Inti Mas Farm terlaksana
kurang baik sehingga perlu adanya suatu pemahaman mengenai pentingnya
biosekuriti terhadap pegawainya. Biosekuriti penting untuk melindungi populasi
hewan atau manusia dari ancaman agen biologis (Narani, 2009).
3.1.3.2 Manajemen Kesehatan Ayam Petelur Periode awal
Penanganan kesehatan dilakukan dengan cara pengecekan kandang yang
dilakukan seminggu sekali, hal utama yang dikontrol merupakan bau amoniak.
pengambilan tindakan dengan cara penyemprotan pada seluruh bagian dalam
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
29/40
35
kandang menggunakan pompa air bertekanan tinggi yang telah diberi desinfektan
vetoxide dan tindakan yang lain dengan cara membuka tirai luar kandang. Sanitasi
kandang ayam petelur periode awal di CV. Inti Mas Farm dengan cara
penyemprotan menggunakan tekanan tinggi dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Sanitasi Kandang Menggunakan Tekanan Tinggi
Penanganan penyakit berjalan dengan baik yang ditandai dengan tingkat
kematian yang normal. Tingka kematian ayam petelur periode awal umur 1-14 hari
di CV. Inti Mas Farm 0.89%. Tingkat kematian pada ayam petelur periode awal
yang baik adalah kurang dari 2% atau 10-12% dalam dsetahun dengan deplesi
kurang dari 10% (Blakely and Blade, 1991). Penanganan kesehatan yang lain
dilakukan dengan cara program sanitasi yang rutin, program pemeberian vaksin
yang disesuaikan dengan anjuran dari perusahaan obat ternak romindo, dan
pemeberian antibiotik dan vitamin.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
30/40
36
Sanitasi adalah program yang dijalankan di suatu kawasan peternakan yang
bertujuan untuk menjaga terjadinya perpindahan bibit penyakit menular sehingga
ternak yang dipelihara terbebas dari infeksi penyakit serta selalu dalam kondisi
sehat.
Sanitasi pada pemeliharaan ayam petelur periode awal dilakukan satu kali
sehari baik sanitasi kandang maupun sanitasi lingkungan. Sanitasi yang dilakukan
di dalam kandang meliputi pembersihan tempat pakan maupun minum yang
dilakukan pagi hari dengan tujuan menghilangkan lumut dan kotoran yang
menempel pada tempat pakan maupun minum. Pembersihan tempat minum rutin
dilakukan namun pembersihan tempat pakan jarang dilakukan sehingga kotoran
ayam banyak terdapat pada tempat pakan. Hal ini kurang baik karena akan
mengakibatkan penyakit gangguan pernafasan dan iritasi. Menurut Wirawan dan
Situnggang (2013), amoniak dapat mengakibatkan penyakit buta amoniak
(keratonjuctivis). Selain amoniak penyebab lainnya adalah kekurangan Vitamin A.
Gejala serangan terjadi di daerah mata seperti kekeruhan di daerah kelopak mata,
warna mata kelabu, bentuk pupil mata tidak teratur, terbentuk keratinasi (selaput
tipis pada mata). Jika serangan parah ayam akan menjadi buta. Sanitasi lingkungan
kandang meliputi pembersihan sampah maupun rumput liar dan penyemprotan
disinfektan untuk mematikan bibit penyakit di lingkungan farm.
Program vaksinasi dilakukan sebanyak lima kali yaitu pada umur 4 hari
menggunakan Vaksin Cocci melalui pakan. Umur 6 hari vaksin ND dan IBD
menggunakan vaksin BUR 706, Lasota mass blen, dan Gallimune 204 melalui tetes
mata. Umur 14 hari New Castle Deaseasess dan Avian Influnca menggunakan
vaksin IBD Blen dan AI DC melalui mulut (Intraoral). Program vaksinasi di CV.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
31/40
37
Inti Mas Farm menggunakan acuan program vaksinasi dari produsen obat dan
vaksin ternak Romindo. Program vaksinasi berjalan sesuai dengan acuan program
vaksinasi romindo, sebab vaksinasi merupakan penanganan kesehatan utama dan
penting.
Blakely dan Bade (1991) menyatakan bahwa, ayam tidak akan tumbuh atau
bertelur sesuai potensinya apabila sedang terserang penyakit, kemungkinan
terjangkitnya suatu penyakit cukup besar pada sistem pemeliharaan modern yang
terkurung, oleh karena itu pemberian obat dan antibiotika adalah kunci untuk
kesehatan yang memadai. Pemberian vitamin dan antibiotik selalu dilakukan untuk
menjaga kesehatan ayam adapun vitamin yang diberikan yaitu rodivit. Pemberian
antibiotik dan vitamin di CV. Inti Mas Farm sudah tepat karena sudah mampu
menganalisis kebutuhan dan keadaan dari ayam. Dosis yang diberikan mengikuti
aturan pakai pada kemasan. Antibiotik dan vitamin enro dan rodivit mengikuti
anjuran dosis yang telah ditentukan oleh PT. Romindo.
3.1.3.3 Manajemen Kesehatan Ayam Petelur Periode produksi
Pencegahan dan penanganan kesehatan melalui pemeriksaan kebersihan
kandang dengan melihat ada tidaknya ulat dan banyak sedikitnya lalat pada kotoran
ayam, pembersihan lantai kandang, dinding, dan langit-langit kandang. Kebersihan
di dalam kandang selalu dijaga saat setelah pemberian pakan. Kebersihan kandang
lainnya terutama pada kolong kandang yang banyak terdapat kotoran, dilakukan
dengan cara mengamati pertumbuhan ulat dan lalat pada kotoran. Hal ini rutin
dilakukan setiap hari. Ulat pada kotoran ayam akan dilakukan tindakan berupa
penjemuran kotoran. jika lalat terlihat banyak, dilakukan penyemprotan dengan
desinfektan Smack Down. pencegahan dan penanganan kesehatan melalui
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
32/40
38
kesehatan ternak menggunakan program vaksinasi dan pemberian obat-obatan
antibiotik dan vitamin. Menurut Rasyaf (2000), beberapa garis besar pencegahan
penyakit adalah : ciptakan suasana bersih didalam dan disekitar kandang, tempat
pakan dan tempat minum biasakan untuk dicuci dengan air bersih serta
disucihamakan dengan obat pembunuh kuman, hindari perlakuan kasar dan berbuat
sesuatu yang tidak biasa, cegah sembarang orang masuk ke kandang peternakan,
terutama pada areal kandang anak ayam dan ayam yang sedang bertelur.
Vitamin diberikan misalnya untuk menghindari stres. Stres pada ayam
dapat diakibatkan karena suhu kandang, setelah vaksinasi, setelah potong paruh,
pergantian musim, molting, pergantian pakan, timbang sampel, pindah kandang,
dan masih banyak faktor lain. Vitamin yang pernah diberikan berupa vitamet.
Antibiotik diberikan melalui pakan dan air minum. Antibiotik yang pernah
diberikan, yaitu amoxicilin diberikan melalui pakan selama dua kali selama
periode, doxiclin selama emapat kali pemebrian dalam satu periode melalui air
minum.
Perusahaan CV. Inti Mas Farm melakukan Program vaksinasi dalam
rangka mencegah timbulnya penyakit karena vaksin dapat merangsang
pembentukan kekebalan yang sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan.
Vaksinasi dilakukan pada pagi atau sore hari untuk melindungi vaksin agar
tidak terkena sinar matahari secara langsung, karena apabila terkena matahari
secara langsung maka akan merusak vaksin.
Pelaksanaan vaksinasi di CV. Inti Mas Farm di lakukan dengan baik
karena perusahaan tersebut sudah merencanakan terlebih dahulu program
vaksinasi yang kemudian disesuaikan dengan standar pemeliharaan ayam
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
33/40
39
petelur. Aplikasi vaksinasi di CV. Inti Mas Farm yaitu melalui tetes mata, tetes
hidung, cekok (oral), melalui air minum, suntikan (injeksi) di bawah kulit dan
injeksi di bawah otot. sesuai dengan aturan vaksinnya hal ini sesuai dengan
pendapat Cahyono (1995) Pemberian vaksin dilakukan dengan beberapa cara
antara lain melalui tetes mata, tetes hidung, injeksi (suntik) atau dengan
metode “spray”/penyemprotan halus. Jenis vaksin yang digunakan ada dua 2
yaitu vaksin live dan vaksin kill.
Manajemen kesehatan ayam petelur periode produksi pada peternakan
ayam petelur CV. Inti Mas Farm terlaksana dengan baik dan tepat karena sudah
direncanakan sebelumnya. Manajemen kesehatan merupakan penentu keberhasilan
usaha peternakan. Oleh karena itu, perencanaan manajemen kesehatan memerlukan
sebuah keterampilan dan pengetahuan yang cukup.
3.2 Kegitan Insidental
3.2.1 Pemasukan Anak Ayam
Kandang ayam petelur periode awal satu jam sebelum Anak ayam
dimasukkan, pemanas telah dinyalakan dan tempat air minum telah terisi semua
yang telah dicampur dengan Rodivit dan Enro, masing-masing 24 g untuk 200 liter
air. Rodivit dan enro digunakan sebagai pengganti air gula untuk memulihkan
energi Anak ayam yang hilang saat perjalanan. Anak ayam dilakukan penimbangan
pada tiap box Anak ayam sebelum dimasukkan ke dalam penyekat ayam. Bobot
rata-rata Anak ayam dari setiap breeder berbeda-beda, breeder PT. Shiered 44
g/ekor, PT. Patriot Panca 41 g/ekor dan PT. Charoen Phokpand 46 g/ekor. Anak
ayam yang telah dilakukan penimbangan kemudian dihitung jumlahnya, untuk
setiap satu bruder terdapat 10 buah box Anak ayam. Jumlah anak ayam setelah
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
34/40
40
dilakukan perhitungan tidak selalu 102 ekor melainkan ada yang kurang dan lebih.
Hal ini kemungkinan terjadi kesalahan saat perhitungan Anak ayam. Hal ini
merupakan kejadian yang sering terjadi dalam melakukan chik in. Semua breeder
telah melakukan vaksin marek terhadap Anak ayam. Pelaksanakan chick in harus
direncanakan sebelumnya untuk menyesuaikan kandang yang sesuai dengan
kebutuhan Anak ayam dan harus dilaksanakan secepat mungkin untuk mengurangi
tingkat kesetresan. Anak ayam sebelum dikeluarkan dari box dilakukan vaksinasi
cocci dengan cara disemprot menggunakan alat vaksinasi berupa sainfine. Anak
ayamsetelah dikeluarkan dari box tidak langsung diberikan pakan melainkan
menunggu setelah semua Anak ayam dapat minum sekitar dua jam. Pemeberian
pakan pertama kali dilakukan dengan cara disebar di luar tempat pakan. Hal ini
kurang efisien walaupun tujuannya untuk memperkenalkan ayam pada pakan.
Mungkin tidak akan ada bedanya dalam pengenalan pakan jika pemberian pakan
langsung pada tempat pakan.
3.3 Kegiatan Penunjang
3.3.1 Wawancara
Wawancara dilaksanakan dengan seorang supervisi kandang setelah selesai
melaksanakan kegiatan di kandang ayam petelur periode produksi dan awal.
Wawancara yang dilaksanakan mencakup semua pemeliharaan yang ada di setiap
periode kandang ayam saat pelaksanaan Praktik Kerja (KP). Wawancara
dilaksanakan bergantian dengan dua supervisi kandang yang berbeda. Pertanyaan
yang diajukan relatif sama dengan tujuan untuk mencocokkan hasil wawancara.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
35/40
41
3.3.2 Diskusi
Dsiskusi dilaksanakan dengan soerang manager perusahaan setelah selesai
kegiatan Praktik Kerja (KP). Hal-hal yang didiskusikan terkait dengan
pemeliharaan ayam petelur yang ada di CV. Inti Mas Farm dan evaluasi jawaban
quisioner yang telah disusun oleh bagian akademik Fakultas Peternakan,
Universitas Jenderal Soedirman, purwokerto. Diskusi berjalan dari pukul 13.00
WIB-17.00 WIB.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
36/40
42
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1.
Manajemen pencahayaan dan pemanas pada ayam petelur periode awal kurang
terlaksana dengan baik. Manajemen pencahayaan pada ayam petelur periode
produksi kurang memerhatikan pentingnya pencahayaan.
2. Pelebaran penyekat ayam petelur periode awal kurang tepat.
3. Pemberian pakan pada ayam petelur periode awal telah mencukupi kebutuhan
konsumsi dan nutrisi. Pemberian pakan pada ayam petelur periode produksi
telah mencukupi kebutuhan konsumsi tetapi kebutuhan nutrisi berupa protein
tidak terpenuhi pada pakan yang menggunakan pakan konsentrat KLK
sedangakan pakan yang menggunakan konsentrat customix YC TF dan
customix LI 120 mencukupi kebutuhan nutrisi ayam. Pemberian air minum
terlaksana dengan baik.
4.
Penanganan pencegahan penyakit kurang terlaksana dengan baik pada program
biosekuriti dan penempatan ayam mati diletakkan di dekat kandang sedangkan
yang lainnya seperti program sanitasi, pemeberian vitamin dan antibiotik dan
program vaksinasi terlaksana dengan baik.
5. Performa produksi telur rendah akibat manajemen pemeliharaan yang kurang
baik dan lingkungan.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
37/40
43
4.2 Saran
1. Perlu adanya program pencahayaan intensif pada ayam petelur periode
produksi menggunakan timer.
2.
Pelebaran penyekat ayam sebaiknya dialakukan berdasarkan pengamatan
aktivitas ayam.
3. Pemeberian pakan berupa pakan menggunakan konsentrat KLK sebaiknya
ditambah dengan bahan pakan sumber protein.
4. Perlu adanya pemabangunan kolam biosecurtiy kendaraan pada pintu
gerbang perusahaan dan pengadaan air desinfektan di setiap kandang.
5. Perlu adanya pemahaman pada peawai di perusahaan peternakan ayam
petelur CV. Inti Mas Farm mengenai pentingnya biosekuriti terhadap
kelangsungan usaha perusahaan.
6. Pencatatatan recording dilakukan lebih intensif lagi supaya memudahkan
dalam menganalisa permasalahan yang akan timbul terutama produksi telur
yang dibawah produksi rata-rata.
7. Hindari kendaraan pengangkut kotoran dan telur masuk ke dalam area
kandang periode produksi.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
38/40
44
DAFTAR PUSTAKA
Abidin. 2003. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Petelur. Agromedia.
Jakarta.
Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Petelur . Cetakan ke 3. Lembaga Satu
Gunungbudi. Bogor.
Aziz. 2008. Mengenal Ayam Petelur . CV. Sinar Cemerlang Abadi. Jakarta.
Baktiningsih Fatimah, Sigit Mugiyono, dan Dadang Mulyadi Saleh. 2013.
Produksi Telur Berbagai Jenis Ayam Sentul Di Gabungan Kelompok Tani
Ternak Ciung Wanara Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmiah
Peternakan 1(3): 993-1000.
Blakely, J. H dan D. H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Edisi Ketiga. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Cahyono, B. 1995. Ayam Buras Petelur . Trubus Agriwidya, Ungaran.
Hendarto, Eko. 2011. Dimensi Lingkungan Tata Ruang Pada Peternakan Sapi
Perah Rakyat Di Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah. Disertasi.
Ilmu Lingkungan. Undip.
Kartasudjana, R. dan E. Suprijatna. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Lesson, S. and J. D. Summers. 2000. Commercial Poultry Nutrition. 3th Edition.
University Book, Ontario.Lubis, A.M. dan F.B. Paimin. 2001. 8 Kiat Mencegah Penurunan Produksi Telur
Ayam. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Meles. D.K. 2004. Efek Sulfaquinoxalin Terhadap Konsumsi Pakan Dan Produksi
Telur Pada Ayam Petelur Coklat Jenis Lochman. Jurnal FKH Unair.
Meles.D.K. 1996. Terapi sulfonamid pada peternakan ayam petelur.
Pendidikan dan Latihan Peternakan . PT Japfa Comfeed Indonesia.
Murni. 2009. Mengelola kandang dan peralatan ayam pedaging. Departemen
Peternakan. Cianjur.
Muslim, D. A. 1992. Budidaya Mina Ayam. Cetakan Pertama. Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
Narani, Anastasia. 2009. Penerapan Biosekuriti Dan Higiene Di Rumah
Pemotongan Unggas Skala Kecil Di Jakarta Barat. Skripsi. Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rasyaf. 1996. Beternak Ayam Petelur . Penebar Swadaya. Jakarta.
Santosa. 1986. Tata Usaha Bangunan Peternakan. Fapet Unsoed. Purwokerto.
Sinurat. 2014. Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal. Iaard
Press. Jakarta.
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
39/40
45
Sudarmono. 2003. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur . Kansisus.
Jogjakarta.
Sudaryani, T dan H. Santosa. 2000. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Sunarti, D. 2004. Pencahayaan Sebagai Upaya Pencagahan Cekaman Pada
Industri Perunggasan tropis Berwawasan Animal Welfare. Sidang SenatGuru Besar Universitas Diponegoro. Semarang.
Suprijatna, E, Umiyati A, dan Ruhyat K. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Wirawan D, dan Situnggang M. 2013. Kiat menghadapi permasalahan praktis
meningkatkan produktivitas ayam arab petelur . Jakarta. Agromedia pustaka.
Zulfikar. 2013. Manajemen Pemeliharaan Ayam Ras Petelur .
8/19/2019 KEGIATAN DAN PEMBAHASAN pengurangan.pdf
40/40
9. Gudang alat bangunan
10. Kolam ikan lele
11. Pabrik plastik
12. Gudang peti telur
13. Pos biosecurity
14. Kandang domba
15. Pos Satpam
LAMPIRAN
Lampiran 1. Denah Perusahaan CV. Inti Mas Farm
Keterangan:
1. Kantor
2. Gudang sekam dan alat namgunan
3. Kandang awal
4.
Kandang pertumbuhan
5.
Gudang jerami
6.
Gudang pakan
7. Kandang produksi