10
KEHAMILAN POST DATE A. DEFINISI Kehamilan post date atau kehamilan lewat waktu ialah kehamilan yang umurnya lebih dari 42 minggu (Hanifa, 2002). Kehamilan post date adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap. Diagnosa usia kehamilan lebih dari 42 minggu didapatkan dari perhitungan seperti rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri serial (Mansjoer, 2001). Kehamilan post matur menurut Prof. Dr. dr. Sarwono Prawirohardjo adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap di hitung dari HPHT. Sedangkan menurut Ida Bagus Gde Manuaba kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melebihi waktu 42 minggu belum terjadi persalinan. Kehamilan Post Date ialah: Kehamilan yang lamanya melebihi 42 minggu (294 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir atau 14 hari setelah perkiraan tanggal persalinan yang dihitung menurut rumus NAEGELE, dengan asurnsi siklus haidnya 28 hari. Kehamilan Post Date atau Postterm disebut juga kehamilan serotinusyaitu kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu atau lebih dihitung darihari pertama haid terakhir menurut rumus neagle dengan siklus rata-rata 28hari (WHO 1977, FIGO 1986). B. ETIOLOGI Penyebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum kitaketahui. Diduga penyebabnya adalah siklus haid yang tidak diketahui pasti, kelainan pada janin sehingga tidak ada

Kehamilan Post Date Toto

  • Upload
    shamuzt

  • View
    28

  • Download
    9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Post date

Citation preview

Page 1: Kehamilan Post Date Toto

KEHAMILAN POST DATE

A.    DEFINISI

Kehamilan post date atau kehamilan lewat waktu ialah kehamilan yang umurnya lebih

dari 42 minggu (Hanifa, 2002). Kehamilan post date adalah kehamilan yang melewati 294

hari atau 42 minggu lengkap. Diagnosa usia kehamilan lebih dari 42 minggu didapatkan dari

perhitungan seperti rumus neagle atau dengan tinggi fundus uteri serial (Mansjoer, 2001).

Kehamilan post matur menurut Prof. Dr. dr. Sarwono Prawirohardjo adalah kehamilan yang

melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap di hitung dari HPHT. Sedangkan

menurut Ida Bagus Gde Manuaba kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melebihi

waktu 42 minggu belum terjadi persalinan. Kehamilan Post Date ialah: Kehamilan yang

lamanya melebihi 42 minggu (294 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir atau 14 hari

setelah perkiraan tanggal persalinan yang dihitung menurut rumus NAEGELE, dengan

asurnsi siklus haidnya 28 hari. Kehamilan Post Date atau Postterm disebut juga kehamilan

serotinusyaitu kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu atau lebih dihitung darihari

pertama haid terakhir menurut rumus neagle dengan siklus rata-rata 28hari (WHO 1977,

FIGO 1986).

B.     ETIOLOGI

Penyebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum kitaketahui. Diduga

penyebabnya adalah siklus haid yang tidak diketahui pasti, kelainan pada janin sehingga tidak

ada kontraksi. Ada beberapa teori yang diajukan sebagai penyebab kehamilan postdate,

antara lain sebagai berikut:

Pengaruh Progesteron: Penurunan hormone progesterone dalam kehamilan dipercaya

merupakan kejadian perubahan endokrin yang penting dalam memicu proses

biomolekular pada persalinan dan meningkatkan sensitivitas pada uterus terhadap

oksitosin, sehingga beberapa sumber menduga bahwa terjadinya kehamilan post term

adalah karena masih berlangsungnya pengaruh progesterone

Teori Oksitosin: Pemakaian oksitosin pada induksi persalinan pada kehamilan

postterm memberi kesan atau dipercaya bahwa oksitosin secara fisiologis memegang

peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan oksitosin dari

neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut diduga sebagai salah

satu factor penyebab kehamilan post date.

Page 2: Kehamilan Post Date Toto

Teori Kostisol/ACTH janin: dalam teori ini diajukan bahwa sebagai “pemberi tanda”

untuk dimulainya persalinan adalah janin, diduga akibat peningkatan tiba-tiba kadar

kortisol plasma janin. Kortisol janin akan mempengaruhi plasenta sehingga produksi

progesterone akan berkurang dan memperbesar sekresi estrogen, selanjutnya

berpengaruh pada meningkatnya produksi prostaglandin. Pada cacat bawaan janin

seperti anensefalus, hipoplasia adrenal janin, dan tidak adanya kelenjar hipofisis pada

janin akan menyebabkan kortisol janin tidak diproduksidengan baik sehingga

kehamilan dapat berlangsung lewat bulan.

Saraf Uterus: Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus Frankenhauser

akanmembangkitkan kontraksi uterus. Pada keadaan dimana tidak adatekanan pada

pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek,dan bagian bawah janin

masih tinggi, kesemuanya diduga sebagai penyebab dari kehamilan post date ini.

Herediter: Beberapa penulis menyatakan bahwa seorang ibu yang mengalami

kehamilan postterm mempunyai kecenderungan untuk melahirkan lewat bulan pada

kehamilan berikutnya. Morgen (1999) seperti dikutip chunningham, mengatakan

bahwa bilamana seorang ibu mengalami kehamilan postterm pada saat melahirkan

anak perempuan, maka besar kemungkinan anak perempuannya akan mengalami

kehamilan posterm juga.

C.   MANIFESTASI KLINIS

a. Keadaan klinis yang dapat ditemukan jarang ialah gerakan janin yang jarang, yaitu secara

subyektif kurang dari 7 kali per 30 menit atau secara obyektif dengan KTG kurang dari 10

kali per 30 menit.

b. Pada bayi akan ditemukan tanda-tanda lewat waktu yang terbagi menjadi :

Stadium I, kulit kehilangan vernik kaseosa dan terjadi maserasi sehingga kulit

kering, rapuh dan mudah mengelupas.

Stadium II, seperti stadium I disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) di kulit.

Stadium III, seperti stadium I disertai pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan

tali pusat.

Page 3: Kehamilan Post Date Toto

D.    PERMASALAHAN KEHAMILAN LEWAT WAKTU

Permasalahan kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi dan

pertukaran CO2/O2 sehingga mempunyai risiko asfiksia sampai kematian adalam rahim.

Makin menurunnya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan :

1. Pertumbuhan janin makin lambat

2. terjadi perubahan metabolisme janin

3. Air ketuban berkurang dan makin kental

4. Sebagian janin bertambah berat, serhingga memerlukan tindakan persalinan 5.

5. Berkurangnya nutrisi dan O2 ke janin yang menimbulkan asfiksia dan setiap saat

dapat meninggal di rahim.

6. Saat persalinan janin lebih mudah mengalami asfiksia.

7. Jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih besar dari

kehamilan 40 minggu, karena postmaturitas akan menambah bahaya pada janin.

Pengaruh post maturitas pada janin bervariasi : berat badan janin dapat bertambah

besar, tetap, dan ada yang berkurang, sesudah kehamilan 42 minggu. Ada pula yang

bisa terjadi kematian janin dalam kandungan. Bayi besar dapat menyebabkan

disproporsi sefalopelvik. Oligohidramnion dapat menyebabkan kompresi tali pusat,

gawat janin sampai bayi meninggal. Keluarnya mekoneum yang dapat menyebabkan

aspirasi mekoneum

8. Terhadap ibu : partus lama, kesalahan letak, insersia uteri, perdarahan

postpartum.

E.     TANDA BAYI POST MATUR

Tanda postterm dapat di bagi dalam 3 stadium (Sarwono Prawirohardjo) :

1. Stadium I Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit

kering, rapuh dan mudah mengelupas.

2. Stadium II Gejala di atas disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) pada kulit

3. Stadium III Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali pusat

Tanda bayi Postmatur (Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998)

a. Biasanya lebih berat dari bayi matur ( > 4000 gram)

b. Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur

c. Rambut lanugo hilang atau sangat kurang

d. Verniks kaseosa di bidan kurang

e. Kuku-kuku panjang

Page 4: Kehamilan Post Date Toto

f. Rambut kepala agak tebal

g. Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel

F.     DIAGNOSIS

Prognosis post date tidak seberapa sulit apabila siklus haid teratur dari haid pertama haid

terakhir diketahui pasti. Dalam menilai apakah kehamilan matur atau tidak, beberapa

pemeriksaan dapat dilakukan

1. Bila tanggal HPHT di catat dan diketahui wanita hamil, diagnosis tidak sukar

2. Bila wanita tidak tahu, lupa atau tidak ingat, atau sejak melahirkan yang lalu tidak

dapat haid dan kemudian menjadi hamil, hal ini akan sukar memastikannya.

Hanyalah dengan pemeriksaan antenatal yang teratur dapat diikuti tinggi dan

naiknya fundus uteri, mulainya gerakan janin dan besarnya janin dapat membantu

diagnosis.

3. Pemeriksaan berat badan diikuti, kapan menjadi berkurang, begitu pula lingkaran

perut dan jumlah air ketuban apakah berkurang.

4. Pemeriksaan rontgenologik, dapat dijumpai pusat-pusat penulangan pada bagian

distal femur, bagian proksimal tibia, tulang kuboid, diameter bipariental 9,8 cm

atau lebih. Keberatan pemeriksaan ini adalah kemungkinan pengaruh tidak baik

sinar rongten terhadap janin.

5. USG : ukuran diameter bipariental, gerakan janin dan jumlah air ketuban. Dengan

pemeriksaan ini diameter biparental kepala janin dapat diukur dengan teliti tanpa

bahaya. Pemeriksaan menurut ginekologi.

6. Pemeriksaan sitologik air ketuban : air ketuban diambil dengan amniosentesis,

baik transvaginal maupun transabdominal. Air ketuban akan bercampur lemak

dari sel-sel kulit yang dilepas janin setelah kehamilan mencapai lebih dari 36

minggu. Air ketuban yang diperoleh dipulas dengan sulfat biru nil maka sel-sel

yang mengandung lemak akan berwarna jingga. Bila :

Melebihi 10% : kehamilan di atas 36 minggu

Melebihi 50% : kehamilan di atas 39 minggu

7. Amnioskopi : melihat derajat kekeruhan air ketuban, menurut warnanya karena

dikeruhi mekonium.

8. Kardiotografi : mengawasi dan membaca DJJ, karena insufiensi plasenta

Page 5: Kehamilan Post Date Toto

9. Uji Oksitosin (stress test) : yaitu dengan infus tetes oksitosin dan diawasi reaksi

janin terhadap kontraksi uterus. Jika ternyata reaksi janin kurang baik, hal ini

mungkin janin akan berbahaya dalam kandungan.

10. Pemeriksaan kadar estriol dalam urin

11. Pemeriksaan sitologik liquoramni Amniostopi dan periksa pH nya dibawah 7.20

dianggap sebagai tanda gawat janin

12. Pemeriksaan sitologik vagina untuk menentukan infusiesi plasenta dinilai

berbeda-beda

Pemeriksaan Penilaian Kesejahteraan Janin (Mulai dikerjakan pada usia kehamilan 41

mmggu)

USG :Pengukuran biometrik janin / letakplasenta. Deteksi kelainan cacat bawaan,

pengukuran jumlah air ketuban dengan "Amnotik fluid index”(AFI).

Pemantauan detak Jantung Janin:" Non Stress Test "(NST) / "Stress Test".

Penentuan maturasi janin dengan pemeriksaan cairan ketuban (“shake test” atau L/S

rasio) harus dikerjakan bila pemeriksaan USG menunjukkan usia kehamilan 35

minggu.Dilakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan Skor pelvik (PS) menurut

cara Bishop.

Amnioskopi imtuk menentukan warna air ketuban (bila mana perlu dilakukan

amniotomi).

F.     PENATALAKSANAAN

1. Setelah UK > 40 minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik – baiknya

2. Apabila tidak ada tanda – tanda insfusiensi plasenta persalinan spontan dapat ditunggu

dengan pengawasan ketat

3. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks, kalau sudah matang

boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi

4. Ibu dirawat di RS bila:

a) riwayat kehamilan yang lalu ada kehamilan janin dalam rahim

b) Terdapat hipertensi, pre eklamsi dan

c) Kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas, atau

d) pada Kehamilan lebih dari 40 – 42 minggu, maka ibu dirawat di RS

5. Tindakan operasi Sectio Caesarea dapat dipertimbangkan pada:

Page 6: Kehamilan Post Date Toto

a) insufisiensi plasenta dengan keadaan serviks belum matang

b) pembukaan yang belum lengkap, persalinan lam, dan terjadi tanda gawat janin

c) Primigravida tua, kematian janin dalam kandungan, Pre Eklamsia, Hipertensi

menahun, infertilitas dan kesalahan letak janin.

6. Pada persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan sangat

merugikan bayi, janin Post Matur kadang – kadang besar dan kemungkinan CPP dan

distosia janin perlu dipertimbangkan selain itu janin post date lebih peka terhadap

sedatif dan norkosa, perawatan neonatus post date perlu dibawah pengawasan dokter

anak.

Page 7: Kehamilan Post Date Toto

DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

2. Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

3. Rustam. 2005. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC

4. Saifudin. 2005. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Pustaka Sarwono Prawirohardjo