Upload
ade-didik-irawan
View
39.514
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI KEPUALAUAN INDONESIA KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI KEPULAUAN INDONESIA1. PROSES MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA KEHIDUPAN AWAL MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA.Dengan bantuan ilmu geologi (ilmu yang mempelajari kulit bumi ) perkembangan bumi dari awal terbentuknya sampai dengan sekarang , terbagi menjadi beberapa jaman yaitu :
Citation preview
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT DI KEPUALAUAN INDONESIA
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT
DI KEPULAUAN INDONESIA
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->PROSES MUNCUL DAN
BERKEMBANGNYA KEHIDUPAN AWAL MANUSIA DAN
MASYARAKAT INDONESIA.
Dengan bantuan ilmu geologi (ilmu yang mempelajari kulit bumi )
perkembangan bumi dari awal terbentuknya sampai dengan sekarang ,
terbagi menjadi beberapa jaman yaitu :
Jaman azoikum (tidak ada kehidupan )
Jaman ini berlangsung sekitar 2500 juta tahun , keadaan bumi masih
belum stabil dan masih panas karena sedang dalam proses
pembentukan . oleh karena itu pada jaman ini tidak ada tanda-tanda
kehidupan.
Jaman paleozoikum (kehidupan tertua)
Jaman ini berlangsung sekitar 340 juta tahun , keadaan bumi masih
belum stabil dan masih terus berubah . akan tetapi menjelang akhir
dari jaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan yaitu dari hewan
bersel satu , hewan kecil yang tidak bertulang belakang , jenis ikan ,
amfhibi , reptuil dan beberapa jenis tumbuhan ganggang .karena itulah
maka jaman ini dinamakan pula dengan jaman primer (jaman
kehidupan pertama ).
Jaman mesozoikum (kehidupan pertengahan )
Jaman ini di perkirakan berlangsung sekitar 140 juta tahun, pada
jaman ini kehidupan telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat .pohon-pohon besar muncul ,amfhibi mengalami
perkembangan , bahkan jenis reftil mencapai bentuk yang sangat
besar sekali seperti dinasaurus , tyrannosaurus , brontosaurus ,
atlantosaurus
Ada pula jenis reftil yang memiliki sayap dan dapat terbang selama
berjam-jam , jenis ini dinamakan dengan pteranodon . jaman ini
dinamakan jaman sekunder (kehidupan ke-2) , adapula yang
menyebut jaman ini dengan istilah jaman reftil , karena jenis hewan di
dominasi oleh reftil , karena jenis hewan didominasi oleh reftil dengan
bentuk yang sangat besar . pada akhir jaman ini mulai muncul jenis
mamalia .
Jaman neozoikum (kehidupan muda)
Jaman ini di perkirakan berlangsung sekitar 60 juta tahun , jaman ini
terbagi lagi menjadi jaman tersier (kehidupan ke-3) dan quarter
(kehidupan ke-4) . pada jaman ini keadaan bumi telah membaik ,
perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehidupan berkembang
dengan pesat .
Jaman tersier
Pada jaman tersier , reftil raksasa mulai lenyap , mamalia berkembang
pesat , mahluk primate sejenis kera mulai ada kemudian muncul jenis
orang utan sekitar 10 juta tahun yang lalu muncul jenis hewan primate
yang lebih besar dari pada golira sehingga disebut giganthropus .
hewan ini menyebar dari afrika ke asia selatan , tetapi kemudian
punah . pada masa itu pulau Kalimantan masih bersatu dengan benua
asia , sebagai buktinya jenis babi purba (choeromous) dari jaman ini
ditemukan pula di asia daratan.
Jaman quarter
Berlangsung sekitar 600 ribu tahun , di tandai dengan adanya tanda-
tanda kehidupan manusia . jamna ini terbagi atas jaman diluvium
(pleistocen) dan jaman alluvium (holocen).
Jaman diluvium berlangsung sekitar 600 ribu tahun yang lalu , mulai
muncul kehidupan manusia purba . jaman ini dinamakan pula jaman
glacial (jaman es) karena es di kutub utara mencair sehingga menutupi
sebagian wilayah eropa utara asia utara dan amerika utara .
Pada masa ini sumatera , jawa, Kalimantan masih menyatu dengan
daratan asia , sedangkan Indonesia timur dengan Australia .
mencairnya es dikutub telah mengakibatkan pulau-pulau di Indonesia
di pisahkan oleh lautan baik denga asia maupun Australia .bekas
daratan asia yang sekarang menjadi dasar laut di sebut paparan sunda
, sedangkan bekas daratan Australia yang terendam air laut di sebut
paparan sahul , kedua paparan tersebut di pisahkan oleh zone Wallace.
Pada masa ini hewan-hewan yang berbulu tebal seperti mamouth
(gajah besar berbulu tebal ) mampu bertahan hidup. Sedangkan yang
berbulu tipis migrasi ke wilayah tropis . perpindahan hewan dari
daratan asia ke Indonesia terbagi atas dua jalur . pertama melalui
Malaysia ke Sumatra dan jawa , kedua melalui Taiwan , philipina ke
Kalimantan dan jawa .
Pada jaman ini terjadi pula perpindahan manusia dari daratan asia
keindonesia , yaitu pitechanthropus erectus (ditemukan di trinil) yang
sama dengan sinanthropus pekinensis. Demikian juga dengan hasil
kebudayaan pacitan yang banyak di temukan di cina , Malaysia , birma
. homo wajakensis yang menjadi nenek moyang bangsa austroloid ikut
pula menyebar dari asia ke selatan sampai ke Australia dan
menurunkan penduduk asli Australia yaitu bangsa aborigin
Jaman alluvium , pada masa ini kepulauan Indonesia telah terbentuk
dan tidak lagi menyatu dengan asia maupun Australia . jenis manusia
pertama yang migrasi dari asia ke Indonesia telah tidak ada dan
digantikan oleh jenis manusia cerdas (homo sapiens).
2KRONOLOGIS PERKEMBANGAN BIOLOGIS MANUSIA PURBA
INDONESIA
Kehidupan manusia pra sejarah dapat di ketahui melalui berbagai
fosil . berdasarkan penelitian manusia tersebut telah memiliki
kemampuan untuk mengembangkan kehidupan walaupun masih
sangat sederhana dan kemampuan berfikir terbatas . berikut ini
beberapa penemuan fosil manusia purba di Indonesia
MEGANTHROPUS PALEO JAVANICUS
Artinya manusia jawa tertua yang berbadan besar , yang hidup di jawa
sekitar 2-1 juta tahun silam . manusia ini mempunyai cirri biologis
berbadan besar , kening menonjol , tulang pipi tebal, rahang besar dan
kuat , makanan utamanya adalah tumbuhan dan buah-buahan , hidup
dengan cara food gathering (mengumpulkan makanan ) . Ralph von
koenigswald menemukan fosil dari rahang bawah manusia jenis ini di
sangiran (lembah bengawan solo )pada 1941.
PITECHANTHROPUS
Diartikan dengan manusia kera , fosilnya paling banyak di temukan di
Indonesia . mereka hidup dengan cara food gathering dan berburu .
pitechanthropus terbagi kedalam beberapa jenis yaitu :
pitechanthropus mojokertensis, robustus, dan erectus.
Pitechanthropus mojokertensis fosilnya ditemukan oleh von
koenigswald pada tahun 1936, dalam bentuk tengkorak anak-anak
berusia 5 tahunan . di mojokerto (lembah bengawan solo ) .hidup
sekitar 2,5-2,25 juta tahun lalu .ciri – cirri biologisnya antara lain :
muka menonjol kedepan , kening tebal dan tulang pipi yang kuat
Pitechanthropus robustus , fosilnya di temukan oleh wiedenreich
dan koenigswald di trinil (ngawi jatim) 1939. cirri biologisnya hamper
sama dengan pitechathropus mojokertensis , bahkan koenigswald
menganggapnya masih dari jenis yang sama .
Pitechanthropus erectus, (manusia kera berjalan tegak ) , fosilnya
ditemukan oleh Eugene dubois di trinil (ngawi jatim) pada 1890 .
mereka hidup sekitar 1 juta sampai 600 ribu tahun yang lalu . cirri
biologisnya bertubuh agak kecil , badan tegap , pengunyah yang kuat ,
volume otak 900 cc, kemampuan berfikir masih rendah, menurut
pendapat teuku jakob , manusia ini telah bisa bertutur.
HOMO
Jenis homo soloensis , fosilnya ditemukan antara 1931 -1934 oleh
von koenigswald , ter haar dan oppemoorth di sepanjang lembah
bengawan solo . homo soloensis diperkirakan hidup antara 900-200
ribu tahun lalu. Cirri biologis diantaranya bentuk tubuh tegak , kening
tidak menonjol . menurut koenigswald, jenis ini lebih tinggi
tingkatannya dari pitechanthropus erectus
Homo wajakensis, fosilnya ditemukan oleh rietschoten dan dubois
antara tahun 1888-1889 di desa wajak (tulung agung ) . cirri
biologisnya : tinggi mencapai 130-210 cm , berat badan sekitar 30 –
150 kg , volume otak sampai dengan 1300cc . mereka hidup dengan
makanan yang telah di masak walaupun dalam bentuk yang sangat
sederhana .
3.PERIODISASI PERKEMBANGAN BUDAYA PADA MASYARAKAT
AWAL INDONESIA BERDASARKAN BUKTI ARKEOLOGI
Berdasarkan arkeologi (ilmu yang mempelejari peninggalan purbakala
dari manusia pra sejarah ) . perkembangan budaya manusia Indonesia
dapat di golongkan menjadi beberapa periode yaitu periode jaman
batu (batu tua, batu tengah, batu muda, dan jaman logam
(perunggu) ) .
JAMAN BATU
Paleolithikum (batu tua).
Ciri dari jaman ini adalah peralatan buat dari batu masih kasar dan
belum di asah . alat dari batu ini di buat dengan cara membenturkan
batu yang satu dengan yang lainnya , pecahan batu yang menyerupai
kapak kemudian mereka gunakan sebagai alat.
Cara hidup manusia pada jaman plleolithikum adalah: nomad dalam
kelompok kecil , tinggal dalam gua atau ceruk karang , berburu .
mengumpulkan makanan (food gathering) . menurut teuku Jacob ,
bahasa sebagai alat komunikasi telah ada dalam tingkat sederhana .
berdasarkan tempat penemuannya , jaman palleolithikum terbagi atas
kebudayaan pacitan dan ngandong.
Kebudayaan pacitan, peralatan yang di hasilkan adalah kapak
genggam , alat penetak (chopper) , ditemukan oleh Koenigswald
1935 . selain di pacitan , alat – alat tersebut di temukan pula di
beberapa daerah seperti : sukabumi (jabar) , parigi, gombong,
(jateng) , lahat (sumsel),lampung , bali, sumbawa, flores, sulsel,
kalsedan timor. Alat-alat tersebut di temukan pada lapisan yang sama
dengan di temukannya fosil pitechanthropus erectus.
Kebudayaan ngandong , peralatan yang ditemukan adalah flakes
(alat serpih) berupa pisau atau alat penusuk . disamping itu ditemukan
pula peralatan dari tuilang dan tanduk . berupa belati , mata tombak
yang bergerigi , alat pengorek ubi , tanduk menjangan yang
diruncingkan dan duri ikan pari yang diruncingkan . alat-alat tersebut
ditemukan pual di daerah lain seperti di sangiran dan sargen (jateng) .
manusia pendukung kebudayaan ngandong adalah homo soloensis
dan homo wajakensis , Karena di temukan pada lapisan tanah yang
sama dengan peralatan kebudayaan ngandong.
Mesolitihkum (batu tengah )
Cirri dari jaman ini adalah peralatan dari batu yang telah di asah
bagian yang tajam nya . jaman ini merupakan peralihan dari
palleolithikum ke neolithikum . yang menarik dari jaman messolithikum
adalah di temukannya tumpukan sampah dapur yang kemudian di beri
istilah kjokkenmoddinger dan abris sous roche oleh penelitinya yaitu
callenfels (dijuluki bapak pra sejarah ).
Kjokkenmoddinger adalah tumpukan kulit kerang dan siput yang telah
membatu , banyak di jumpai di pinggir pantai . sedangkan abris sous
roche adalah tumpukan dari sisa makanan yang telah membatu di
dalam gua .
Cara hidup messolhitikum adalah sebagian masih food gathering dan
berburu tetapi sebagian telah menetap dalam gua dan bercocok tanam
sederhana (berladang ) menanam umbi-umbian . telah pula
menjinakan hewan dan menyimpan hewan buruan sebagai langkah
awal untuk berternak .
Mereka telah membuat gerabah , mengenal kesenian dalam bentuk
lukisan di dinding gua (lukisan gua) ketika mereka telah menetap .
lukisan tersebut berupa gambar telapak tangan berlatar belakang
warna merah , gambar babi rusa yang tertancap Panah (di gua leang-
leang – sulsel) , penelitinya dilakukan oleh heekren palm , 1950 di gua
pulau muna , di temukan berbagai lukisan manusia , kuda, rusa,
buaya, anjing, . dimaluku dan papua , lukisan gua dalam bentuk
gambar cap tangan , kadal , manusia , burung , perahu, mata,
matahari.
Jaman messolhituikum terbagi atas 3 kelompok budaya : kebudayaan
fleks, (fleks culture) , kebudayaan pebble (pebble culture ) ,
kebudayaan tulang (bone culture) . kebudayaan ini di dukung oleh
manusia dari jenis papua melanesoid yang berasal dari indo cina .
Fleks culture , peralatan berupa alat serpih yang telah ada jamna
palleolithikum , menjadi sangat penting pada jaman messolithikum ,
sehingga memunculkan corak tersendiri . terutama setelah
mendapatkan pengaruh dari budya daratan . dua orang peneliti
berkebangsaan swiss (fritz sarasin dan paul sarasin ) antara 1893-
1896, melakukan penelitian di sulsel , dan berhasil menemukan fleks .
peralatan sejenis juga di temukan di daerah lain yaitu bandung (fleks
dari obsidian yaitu batu hitam yang indah) , flores, NTT dan timor.
Flakes culture merupakan pengaruh dari asia daratan yang masuk ke
Indonesia melalui jalur timur yaitu jepang, Taiwan, Philipina, sulawesi.
Pebble culture, peralatan berupa kapak genggam sumatera (pebble),
kapak pendek (hacte curte) , batu penggiling , pisau , callenfels pada
1925, melakukan penelitian di pesisir sumatera dan menemukan
peralatan di atas bersama kjokkenmoddinger . pebble culture
merupakan pengaruh dari kebudayaan bacson hoabinh (indo china)
yang masuk ke Indonesia melalui jalur barat yaitu malaka dan
sumatera
Bone culture , penelitian di lakukan oleh callenfels 1928-1931 di
sampung ponorogo . peralatan tersebut ditemukan bersama dengan
abris sous roche dalam gua di gua-gua . ditemukan pula fosil dari jenis
manusia papua melanesoide , yang merupakan nenek moyang orang
papua (irian ) . peralatan dan fosil sejenis di temukan pula di besuki
dan bojonegoro .
Neolhitikum (batu muda )
Cirri jaman batu muda adalah pemakaian peralatan dari batu yang
telah diasah halus karena telah mengenal tehnik mengasah . pada
jaman ini terjadi revolusi kehidupan (perubahan dari kehidupan nomad
dengan food gathering menjadi menetap dengan food producing) .
Cara hidup pada jaman neolithikum adalah hidup menetap , bertempat
tinggal dekat sumber air , food producing (menghasilkjan makanan
dari bercocok tanam dan berternak walaupun berburu masih dilakukan
terutama pada waktu senggang), membuat rumah bertonggak dengan
atap dari daun-daunan membuat kain dari kulit kayu (ditemukan
pemukul kulit kayu ), membuat perahu atau rakit , membuat perhiasan
dari batu-batu kecil indah . menurut penelitian kem mereka
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa melayu polinesia .
Pada akhir jaman ini telah dikenal kepercayaan dalam bentuk
animisme (kepercayaan tentang adanya arwah nenek moyang yang
memiliki kekuatan gaib ) dan dinamisme (kepercayaan terhadap
benda-benda yang dianggap memilki kekuatan gaib ) . mereka percaya
bahwa setelah mati ada kehidupan lain sehingga di adakanlah
berbagai upacara terutama bagi kepala sukunya . mayat yang dikubur
disertai dengan berbagai macam benda sebagai bekal di alam lain .
dan sebagai peringatan maka di bangunlah berbagai monument
(bangunan) yang rutin diberi sajian agar arwah yang meninggal
(leluhur) melindungi dan memberikan kesejahteraan bagi sukunya .
Pada jaman ini pembuatan gerabah memegang peranan penting
sebagai wadah atau tempat dalam kehidupan sehari-hari . adapula
gerabah yang digunakan untuk keperluan upacara dan gerabah yang
dibuat dengan indah baik bentuk maupun hiasannya.
Berdasarkan peralatannya kebudayaan jaman neolitihkum di bedakan
menjadi kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong berasal dari
heine geldern berdasarkan kepada penampang yang berbentuk
persegi panjang dan lonjong.
Kebudayaan kapak persegi , kebudayaan kapak persegi berasal
dari asia daratan yang menyebar ke Indonesia melalui jalur barat
melalui malaka , sumatera, jawa, klimantan, sulawesi, dan
nusatenggara. Terdapat kapak persegi ukuran kecil (di gunakan
sebagai fungsi kapak ) dan yang ukuran besar (digunakan sebagai
fungsi beliung atau cangkul ) . dibeberapa daerah ditemukan bekas-
bekas pusat kerajinan kapak persegi seperti di lahat (palembang),
bogor, sukabumi, purwakarta, tasik (jabar) , pacitan (jatim).
Kebudayaan kapak persegi di dukung oleh manusia proto melayu
(melayu tua ) yang migrasi ke Indonesia menggunakan perahu
bercadik sekitar 2000 sm . yang merupakan keturunan ras melayu tua
adalah susku sasak , toraja, batak dan dayak . di minahasa (sulut ) di
temukan kapak bahu, sejenis kapak persegi di beri leher untuk
pegangannya .
Kebudayaan kapak lonjong , ukuran kapak lonjong ada yang besar
(walzenbeli) dan kecil (kinbeli) , sering di sebut dengan istilah neolith
papua karena penyebarannya terbatas di irian saja oleh bangsa papua
melaneside.
Dari peralatan yang ditemukan, baik kapak persegi maupun kapak
lonjong di buat dari batu api (chalcedon) , terdapat pula kapak yang
tidak terdapat tanda-tanda bekas dipakai dalam bentuk yang indah
(sebagai alat berharga , lambing kebesaran atau jimat)
JAMAN LOGAM
Jaman perunggu
Kebudayaan perunggu di asia tenggara merupakan pengaruh dari
kebudayaan dongson , yang berkembang di Vietnam , geldern
berpendapat bahwa kbudayaan dongson berkembang paling muda
sekitar 300 sm pendukung kebudayaan perunggu adalah bangsa
deuteuro melayu (melayu muda) yang migrasi ke Indonesia sambil
membawa kebudayaan dongson. Keturunannya adalah jawa, bali,
bugis, madur, dll. Bahkan ditemukan beberapa bukti bahwa telah
terjadi pembaruan antara melayu monggoloide (proto melayu dengan
deuteuro melayu) dan papua melaneside
Cirri jaman perunggu adalah pemakian peralatan dari logam yang
dikembangkan melalui tehnik bivalve (rangkap) dan a cire perdue
(cetak lilin) . namun bukanlah berarti setelah itu peralatan dari batu
dan gerabah di tinggalkan karena masih terus dipergunakan bahkan
sampai sekarang .
Cirri kehidupan pada jaman perunggu adalah telah terbentuk
perkampungan yang teratur dipimpin oleh kepala suku atau ketua
adapt , tinggal dalm rumah bertiang yang besar yang bagian bawah
nya dijadikan tempat ternak , bertani (berladang dan bersawah)
dengan system irigasi sehingga pengairan tidak selalu bergantung
kepada hujan .
Telah terdapat pembagian kerja berdasarkan keahlian sehingga
munculah kelompok undagi (tukang yang ahli membuat peralatan
logam ) . mereka telah menguasai ilmu astronomi (untuk kepentingan
pelayaran dan pertanian ) dan membuat perahu bercadik.
Beberapa hasil budaya pada jaman perunggu adalah kapak corong
(kapak sepatu ) , candrasa (kapak corong yang salah satu sisinya
memanjang) , terdapat candrasa dan kapak corong yang indah dan
tidak ada tanda-tanda bekas di gunakan . nekara (seperti dandang
tertulungkup) , moko (nekara yang lebih kecil) , terdapat berbagai
perhiasan seperti garis lurus , piln-pilin , binatang, rumah, perahu,
lukisan orang berburu , tari dan lukisan orang cina (monggol).
Selain itu mereka membuat bejana perunggu (berbentuk seperti periuk
yang gepeng) dengan hiasan indah (dalam bentuk garis dan burung
merak). Arca perunggu berupa arca (ditemukan di bangkinag – sulsel ,
bogor-jabar, dan riau ) perhiasan perunggu seperti gelang , kalung ,
anting, dan cincin.
Kebudayaan megalithikum (batu besar )
Di sebut kebudayaan batu besar karena pada umumnya menghasilkan
kebudayaan dalam bentuk monument yang terbuat dari batu
berukuran besar. Kebudayaan ini muncul pada akhir jaman neolhitikum
, tetapi perkembangannya justru terjadi pada jaman perunggu
(kebudayaan dongson ).
Hasil-hasil dari kebudayaan megalithikum memberikan petunjuk
kepada kita mengenal perkembangan kepercayaan , terutama
pemujaan terhadap arwah nenek moyang ,yang memang telah muali
nampak pada akhir jaman nelithikum berikut ini adalah hasil-hasil
budaya megalhitikum :
Menhir, tugu batu yang terbuat dari batu tunggal , yang berfungsi
sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang
sehingga menjadi benda pemujaan , menhir banyak di temukan di
pasemah , lahat , sungai talang koto (sumatera) , nagada (flores)
Dolmen , meja batu tempat sesaji, ada dolmen yang di sngga oleh
menhir dan ada pula yang digunakan sebagai penutup keranda atau
sarchopagus, yang demikian dinamakan dengan pandhusa .
sarcophagus (keranda) , peti mati tempat penyimpanan mayat yang
berbentuk lesung terbuat dari batu utuh yang diberi tutp . di bali di
temukannya keranda yang berisi tulang belulang manusia, barang
perunggu serta manik-manik.
Kubur batu , peti mayat yang di pendam di dalam tanah berbentuk
persegi panjang dengan ke empat sisinya di buat dari lempengan –
lempengan batu. Ada pula yang di sebut waruga , yaitu kubur batu
yang berbentuk bulat . kubur batu banyak di temukan di kuningan
(jabar) , pasemah(sumatera), wonosari (yogja) dan cepu (jateng).
punden berundak, bangunan pemujaan terhadap roh nenek moyang
yang berupa susunan batu bertingkat . banyak ditemukan di banten ,
garut, kuningan, sukabumi (jabar). Dalam perkembangan selanjutnya ,
punden berundak merupakan dasar dalam pembuatan candi ,
bangunan keagamaan maupun istana .
selain itu di temukan pula hasil budaya megalithikum dalam bentuk
patung atau arca manusia yang menggambarkan wujud nenek moyang
atau arca binatang . banyak di temukan di daerah pasemah
(sumatera), sementara di di lembah bada (sulteng ) ditemukan patung
manusia (laki-laki dan perempuan).
Diposting oleh ADE DIDIK IRAWAN di 22:25 0 komentar
Jumat, 2008 Juli 25
TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA
TRADISI SEJARAH DALAM
MASYARAKAT INDONESIA
TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL
TULISAN
1. MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN
MEWARISKAN DAN MENGEMBANGKAN MASA LALUNYA.
CARA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN
MEWARISKAN MASA LALUNYA .
Kemampuan manusia dalam berbicara menggunakian bahasa lisan
dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan , bukan berarti
mereka tidak punya kemampuan untuk merekam dan mewariskan
pengalaman masalalunya. Dengan potensi adalah tradisi lisanlah
mereka merekam dan mewariskan masa lalunya.
Tradisi lisan dapat di artikan sebagai kebiasaan atau adapt
berkembang dalam suatu komunitas masyarakat yang di rekam dan
diwariskan dari generasi ke generasi melalui bahasa lisan . dalam
tradisi lisan terkandung kejadian – kejadian sejarah , adapt istiadat ,
cerita , dongeng , pribahasa , lagu, matra, nilai moral . dan nilai
keagamaan
Dalam tradisi lisan , peranan orang yang dituakan seperti kepala suku
atau ketua adapt sangat penting . mereka di beri kepercatyaan oleh
kelompoknya untuk memelihara dan menjaga tradisi yang diwariskan
secara turun temurun
Satu kelompok masyarakat dengan nilai , norma , tradisi, adapt dan
budaya yang sama akan mempunyai jejak – jejak masa lampaunya.
Dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan jejak-jejak masa
lampaunya di sebarluaskan dan diwariskan secara turun temurun
kepada generasi berikutnya secara lisan sehingga menjadi bagian dari
tradisi lisan . karya-karya dalam tradisi lisan merupakan bagian dari
sebuah folklore.
CARA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN
MENGEMBANGKAN TRADISI SEJARAH .
Dalam masyarakat yang belum mengenal tulisan yang dimaksud
dengan tradisi sejarah adalah dalam bentuk mempertahankan adapt
istiadat , petuah leluhur dan tradisi yang berkembang di masyarakat .
cara mereka mengembangkan tradisi sejarah adalah dengan
mewariskannya secara lisan melelui ingatan kolektif anggota
masyarakatnya.
Cara lain adalah dalam bentuk dibuatnya sebuah karya seperti
lukisan , monument, tugu,dan perlatan hidup. Kegiatan tersebut
merupakan bagian dari pengembangan tradisi sejarah untuk
diwariskan kepada generasi berikutnya yang melihat karya itu .
contohnya dalam bentuk lukisan di dinding gua , tugu, dan monument
yng berhubungan dengan kepercayaan animisme , perkakas yang
terbuat dari batu maupun logam dan kepercayaan terhadap arwah
nenek moyang .
2. JEJAK SEJARAH DI DALAM FOKLORE (MITOS, LEGENDA,
DONGENG, LAGU RAKYAT DAN UPACARA ADAT )
Folklore di artikan sebagai sekelompok orang (komunitas ) yang
memiliki cirri-ciri pengenal fisik (bahasa, rambut, warna kulit) , social
dan budaya sehingga dapat dibedakan dari kelompok masyarakat
lainnya. Cirri-ciri folklore adalah sebagai berikut :penyebaran dan
pewarisannya lebih banyak secara lisan , bersifat tradisional , bersifat
anonym (pembuatannya tidak diketahui), kolektif (menjadi milik
bersama dari sebuah kelompok masyarakat ), mempunyai pesan moral
bagi generasi berikutnya .
Menurut Harold Brunvan (USA) , folklore terbagi kedalam tiga tipe yang
meliputi :
1. folklore lisan merupakan fata mental (mentifact) diantaranya :
logat bahyasa (dialek) dan bahasa tabu , ungkapan tradisional
dalam bentuk pribahasa dan sindiran , puisi rakyat yang meliputi
mitos legenda , dongeng .
2. folklore sebagai lisan merupakan fakta social (sosiofact)
diantaranya dalam bentuk kepercayaan dan takhayul ,
permainan rakyat , tarian rakyat, teater rakyat, dan upacara
tradisional.
3. folklore bukan lisan merupakan artefak (artifact), diantaranya
dalam bentuk : arsitektur bangunan rumah adapt (tradisional) ,
seni kerajinan tradisional , pakaian tradisional , obat-obatan
tradisional , alat musik tradisional, senjata tradisional, makanan
tradisional.
MITOS
Dalam prosa rakyat dikenal dengan yang namanya mitos, legenda dan
dongeng . mitos adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar
terjadi dan di anggap suci oleh masyarakatnya . mitos pada umumnya
mengisahkan tentang dewa, penciptaan alam semesta, manusia dan
kehidupan awal . beberapa contoh mitos adalah : leak di bali , rorokidul
di jawa , dewi sri (dewi padi) ,dll.
LEGENDA
Legenda biasanya di artikan cerita rakyat yang berisi tentang
terbentuknya (terjadinya ) suatu wilayah . menurut Halrod Brunvand
ada 4 macam :
1. legenda keagamaan berisi tentang cerita orang-orang yang
dianggap suci atau saleh dengan tambahan segala macam
keajaiban , kesaktian dan benda-benda keramat .contoh : wali
sanga , sunan kali jaga , seykh siti jenar,dll.
2. legenda alam gaib adalah cerita yang berhubungan dengan
kepercayaan dan takhayul yang berhubungan dengan kegaiban .
biasanya menceritakan tentang hantu , genderewo , sundel
bolong atau mahluk jadi –jadian . contohnya cerita simanis
jembatan ancol (betawi), kisah harimau menjelma raja siliwangi
(sunda), kisah orang bunian (sumatera), kuntilanak,dll.
3. legenda local adalah cerita tentang asal mula terjadinya
(terbentuknya) nama suatu tempat , danau, gunung,bangunan
dll. Contohnya : cerita terbentuknya danau toba (sumut) , kisah
sngkuriang (sunda), roro jongrang (jateng), terbentuknya gunung
batok dan nama tengger(jawa),dll.
4. legenda perseorangan adalah cerita rakyat tentang tokoh-tokoh
yang dianggap dan diyakini oleh suatu masyarakat pernah ada .
pada umumnya mengisahkan tentang kepahlawanan , kesaktian
atau kisah cinta dari tokoh tersebut. Contohnya : kisah si pitung ,
nyai dasima(betawi),sabai nan aluih,si pahit lidah (sumbar),cerita
panji warok suro menggolo (jatim) ,joko tingkir,roro
mendut(jateng), lutung kasarung, munding laya di kusuma
(jabar),jayaprana dan layon sari (bali).
DONGENG
Dongeng adalah cerita rakyat yang bersifat khayal , sama sekali tidak
pernah terjadi dan hanya bersifat hiburan tetapi di dalamnya
mengandung pesan moral , petua dan sindiran . dongeng dapat di
golongkan kedalm bentuk dongeng binatang, dongeng manusia dan
dongeng jenaka .
Pada umumnya dongeng binatang disebut Fabel , di jawa dan bali
dinamakan tantri . di Indonesia tokoh binatang yang paling terkenal
adalah kancil yang digambarkan sebagai binatang yang cerdik dan
banyak akal . selain itu adalah tokoh kera , kura-kura , buaya , harimau
, keong , kerbau , anjing, kucing, tikus, dll.
Dongeng manusia biasanya menceritakan tokoh manusia dengan
segala macam kisah suka dukanya . di beberapa daerah dongeng
manusia kaddang-kadang bertema sama yang membedakan hanya
nama dan lokasinya saja .
Dongeng dengan tema seorang pemuda mencuri pakaian bidadari
yang sedang mandi adalah jaka tarup (jatim) . pasir kujang (jabar) ,
raja pala (bali) .dongeng tentang penderitaan anak gadis karena ulah
saudara dan ibu tirinya adalalh bawang merah bawang putih (betawi).
Dongeng jenaka adalah dongeng yang tokohnya bersifat bodoh , lugu,
pander, jenaka tapi banyak akalnya. Tokoh dongeng jenaka adalah :
sikabayan (sunda), lebai malang, pak belalang (melayu).
NYANYIAN (LAGU) RAKYAT
Nyanyian rakyat (folksong) adalah bentuk puisi yang dinyanyikan
sehingga kata syair dan lagu nada merupakan satu kesatuan . menurut
materinya lagu rakyat di bedakan atas lagu anak ,lagu umum, lagu
religius . berdasarkan fungsinya di bedakan menjadi : lagu mengiringi
tarian, lagu untuk mengiringi permainan dan lagu untuk dinyanyikan .
Lagu anak banyak pula yang digunakan untuk mengiringi tarian atau
permainan , contoh : cublak-cublak suweng , cingcangkeling, pokame-
ame ,dll. Lagu umum ada pula yang dinyanyikan untuk mengiringi
tarian atau dinyanyikan biasa seperti kicir-kicir , jail-jali (betawi) ampar
pisang (Kalimantan) . lagu religius umumnya berisi pujian terhadap
tuhan , dinyanyikan pada upacara yang berhubungan dengan
kehidupan seperti kelahiran, perkawinan, panen, dll. Ada pula yang
dipakai untuk mengiringi tarian seperti tari saman dan seudati (aceh).
Di jawa tengah dan timur salah satu bentuk nyanyian rakyat dikenal
dengan nama gending seperti sinom , pucung , asmarandana ,dll.
Sedangkan di jawa barat yang seperti itu dinamakan dengan pupuh .
ADAT KEBIASAAN
Upacara adapt biasanya di dasari oleh sebuah kepercayaan , upacara
yang dilakukan dimaksudkan untuk mendapatkan sebuah kebaikan
atau menghindarkan diri dari malapetaka dalam kehidupan
masyarakat yang melakukannya . contohnya upacara larung samudro
di pantai selatan jawa , pesta laut di pantai utara jawa , kasodo di
tengger (gunung bromo) , seketan , grebeg (yogyakarta dean
surakarta) pajang jimat(cirebon).
Selain yang berhubungan dengan mitos dan legenda , banyak pula
upacara adapt yang berhubungan dengan siklus kehidupan mulai dari
masa kehamilan , kelahiran, sunatan, perkawinan, dan Kematian
TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT YANG TELAH MENGENAL
TULISAN
1. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT DI INDONESIA
PENGARUH TULISAN DAN KARYA LONTAR
Sejak masyarakat Indonesia mengenal tulisan (memasuki jaman
sejarah ) sebenarnya tradisi sejarah pada masyarakat Indonesia telah
terbentuk melalui berbagai prasasti yang ada . perkembangannya
kemudian di perluas dengan kemampuan masyarakat dalam
berkomunikasi dan perkembangan bahasa di Indonesia . bahkan
kemudian muncul golongan masyarakat yang mempunyai kemampuan
untuk mengubah atau menulis berbagai karya sastra . naskah naskah
karya sastra kuno tersebut di tulis pada daun lontar sehingga lebih
dikenal dengan istilah kitab lontar .
Contoh prasasti di beberapa daerah di Indonesia : prasasti kutai
berbahasa sansakerta dan tulisan palawa (dari kerajaan kutai ) ,
prasasti dari kerajaan trauma yang berbahasa sansakerta dan tulisan
pallawa , prasasti dari kerajaan sriwijaya pada umumnya memaki
bahasa melayu dan tulisan sansakerta , prasasti dari mataram kuno
pada umumnya ditulis dengan huruf pallawa bahasa sansakerta tetapi
telah mulai ada tulisan dan bahasa jawa kuno
Selain tulisan dan bahasa tradisi sejarah di Indonesia dipengaruhi pula
oleh perkembangan karya sastra , contohnya kitab ramayana dan
mahabarata yang berasal dari India di ubah dalam bahasa jawa kuno
( dari jaman mataram kuno) . kitab arjuna wiwaha karya mpu kanwa ,
samaradhahana karya mpu dharmaja ,hariwangsa, gatotkacasraya
karya mpu panuluh , bharatayudha karya mpu sedah dan mpu panuluh
(dari jaman kediri). Kitab Negara kertagama karya mpu prapanca ,
sutasoma ,arjuna wijaya karya mpu tantular , kutaramanawa karya
gajah mada , pararaton , sundayana (dari jaman majapahit)
TRADISI SEJARAH DALAM LINGKUNGAN ISTANA
Pada umumnya tradisi sejarah di Indonesia berada dalam lingkungan
keraton (istana sentries) dimana hasilnya dikenal dengansejarah
tradisional (historiografi tradisional) .Dalam lingkungan keraton
terdapat orang yang ahli menuliskan tradisi sejarah disebut pujangga.
Para pujangga menuliskan silsilah keluarga raja, kebijaksanaan raja ,
hukum maupun karya sastra . untuk memperkuat tulisannya biasanya
para pujangga menggunakan mitos dan legenda dalam tradisi
sejarahnya , sehingga tokoh raja dalam tulisannya akan mendapatkan
pulung (charisma) yang di wariskan penguasa sebelumnya
Contoh karya historiografi tradisional : kitab paraton , sundayana,
pustaka wangsakerta , carita parahiyangan , babad tana jawi , babad
cirebon , sejarah melayu , kronik wajo , kronik kutai , Negara
kertagama , sutasoma dll.
TRADISI SEJARAH LOKAL
Selain tradisi sejarah dalam lingkungan istana , tradisi sejarah
berkembang pula beberapa daerah , wilayah (local) tertentu . sejarah
local dapat di artikan sebagai sejarah dari kelompok masyarakat yang
berbeda dalam daerah dan geografis tertentu , walaupun sebenarnya
sulit untuk menentukan batas-batas geografisnya . contoh sejarah
local adalah buku pemberontakan petani banten 1888 karangan
sartono kartodirdjo , sejarah jawa barat dll.
2. PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH DI INDONESIA
Historiografi adalah tahap akhir dari metode penelitian sejarah , yang
dituliskan dalam sejarah merupakan cara untuk mengetahui dan
memahami jejak masa lampau manusia . perkembangan penulisan
sejarah di Indonesia terbagi atas tiga corak yaitu : tradisional, colonial ,
nasional .
Ketiga historiografi tersebut tidak didasari oleh pendekatan ilmiah ,
tetapi hanya untuk legitimasi penguasa dan kekuasaan , bersifat politis
dan berisi pembenaran terhadap identitas dan menunjukan kejayaan
dari penguasa
HISTORIOGRAFI TRADISIONAL
Dalam historiografi tradisional , penulisannya tidak bertujuan untuk
mengungkap fakta dan kebenaran sejarah . historiografi tradisional di
dominasi oleh lingkungan keraton . para raja mempunyai kepentingan
untuk melegitimasi kekuasaan dan mewariskannya kepada generasi
berikutnya .
Historiografi tradisional bersifat ento sentries (kedaerahan) , istana
sentries (lingkungan keraton) dan magis religius (dilandasi unsure
magis dan kepercayaan) , makanya hasil historiografi tradisional selain
dalam bentuk sejarah ada pula dalam bentuk sastra , babad, kronik,
dll.
Dalam historiografi tradisional tokoh sejarahnya sering dihubungkan
dengan tokoh popular jaman dahulu bahkan dengan tokoh yang ada
dalam mitos maupun legenda . hal ini di maksudkan untuk
mengukuhkan dan melegitimasi kekuasaan , identitas dari tokoh
tersebut serta untuk mendapatkan pulung (charisma) yang diwariskan
dari tokoh-tokoh sebelumnya .
Contoh dalam kitab negarakertagama , ken arok (raja singosari
pertama ) di anggap sebagai anak dewa brahma dan titisan dewa winu
, dalam babad tanah jawi di sebutkan bahwa raja mataram islam
pertama merupakan keturunan dari para nabi , tokoh wayang dalam
Mahabharata , iskandar agung dari Macedonia , raja-raja jawa bahkan
punya hubungan dengan nyai roro kidul penguasa pantai selatan
HISTORIOGRAFI KOLONIAL
Historiografi colonial tentunya tidak lepas dari kepentingan penguasa
colonial dalam melanggengkan imperialismenya di Indonesia .
kepentingan itu termasuk interpretasi mereka terhadap fakta sejarah.
Contohnya: berbagai perlawanan yang terjadi pada masa colonial
seperti perang aceh , dipenogoro, padri dll. Dalam pandangan
historiografi colonial dianggap sebagai tindakan ekstrimis ,
pemberontakan yang harus di tumpas karena di anggap mengganggu
setabilitas pemerintahan .sedangkan menurut sejarah nasional
dianggap sebagai pejuang dan pahlawan yang bertujuan mengusir
colonial
Dalam historiografi colonial yang bersifat neerlando sentries , VOC
merupakan pemersatu , demikian juga dengan kemerdekaan Indonesia
, yang menurut versi belanda adalah 27 desember 1949 melalui
penyerahan kedaulatan sebagai realisasi dari KMB , sedangkan bangsa
Indonesia mengakui kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945
HISTORIOGRAFI NASIONAL
Perkembangan historiografi Indonesia (nasional) pertama kali muncul
justru pada saat kondisi di dominasi historiografi colonial . momentum
tersebut muncul ketika pada 1913 , Husein Djayadiningrat
menerbitkan buku hasil desertasinya yang berjudul tinjauan kritis
sejarah banten . buku tersebut bahkan memenuhi criteria sebagai
sejarah modern (ilmiah ) karena memuat uraian dari berbagai
aspek(politik, social, ekonomi, dan fisiologi)
Upaya perintisan historiografi nasional (penulisan sejarah nasioanl )
muncul kembali setelah memasuki jaman kemerdekaan . hal itu dirasa
perlu karena penulisan sejarah yang ada adalah warisan colonial yng
bersifat neerlando sentries , dimana Indonesia di lihat dari sudut
pandang dan kepentingan colonial belanda .
Sebagai Negara yang baru merdeka mutlak di perlukan sebuah
historiografi nasional sebagai identitas yang akan menunjukan jati diri
sebagai bangsa Indonesia. Pemerintah yang baru terbentuk juga
menghendaki legitimasi kekuasaan bukan hanya dari rakyat , yang
lebih penting adalah pengakuan internasional terhadap keberadaan
bangsa dan Negara Indonesia yng merdeka .
Seminar sejarah nasional di yogjakarta 1957 , menjadi titik tolak
kebangkiatan historiografiu nasional .hal yang paling penting dari
seminar tersebut adalah : pencarian identitas nasional , rekontruksi
penulisan sejarah nasional dari colonial sentries menjadi Indonesia
sentries sehingga sejarah nasional dapat menjadi alat pemersatu
bangsa
Diposting oleh ADE DIDIK IRAWAN di 23:23 0 komentar
Rabu, 2008 Juli 16
**HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH **
HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP
ILMU SEJARAHPENGERTIAN SEJARAH
1. Arti kata sejarah
Dalam masyarakat awam sejarah sering di edintikan dengan nama tokoh ,candi , tanggal , tahun dan tempat terjadinya peristiwa . kata sejarah berasal dari bahasa arab yaitu syajaratun , artinya pohon . sebuah pohon terdiri dari akar, dahan, ranting dan daun sehingga sejarah diartikan sebagai asal usul , riwayat dan silsilah yang menyerupei sebuah pohon dalam bahasa arab ilmu yang mempelajari kisah masa lalu di kenal dengan istilah Tarikh .Di Eropa , sejarah dikenal dengan istilah history (inggris) , histoire (perancis ) , storia (Italia) , semuanyan berasal dari bahasa yunani yaitu historia yang artinya orang pandai sementara dalam bahasa belanda sejarah disebut dengan geschiedenis (terjadi) , dalam bahasa jerman disebut geschichate (sesuatu yang terjadi ) Dengan demikian sejarah dapat di artikan sebagai kejadian masa lampau dari kehidupan manusia. Akan tetapi tidak semua kejadian masa lampau dapat masuk kedalam ruang lingkup sejarah . yang masuk kedalam sejarah adalah kejadian-kejadian yang mempunyai pengaruh besar pada masanya dan masa-masa berikutnya
2. sejarah sebagai peristiwa & sejarah sebagai kisah
sejarah sebagai peristiwa diartikan sebagai peristiwa masa lampau manusia yang benar-benar terjadi (histoire realita), sehingga hanya terjadi satu kali saja , yaitu pada saat kejadiannya sedang berlangsung , sehingga tidak mungkin terjadi lagi pada masa-masa selanjutnya .setiap peristiwa yang terjadi akan berbeda dengan peristiwa sebelumnya, kalaupun peristiwa nya sejenis , tetapi waktu dan tempat serta pelaku (actor) sejarahnya berbeda . sering juga ada istilah sejarah berulang , sebetulnya yang berulang bukan peristiwanya tetapi gejala dari peristiwa itu yang berulang .sejarah sebagai kisah (histoire reite) , dapat diartikan sebagai rekontruksi peristiwa masa lampau oleh manusia masa kini melalui berbagai fakta dan fenafsiran . sejarah sebagai kisah dapat kit abaca dalam berbagai buku sejarah , majalah atau Koran, atau pada saat guru menjelaskan materi sejarah.
3. sejarah sebagai ilmu & sejarah sebagai seni
sejarah adalah peristiwa masa lampau manusia , maka ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau manusia.
Sejarah sebagai ilmu sama dengan ilmu-ilmu lainnya . sejarah sebagai ilmu mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. empiris : diperoleh melalui penemuan dan pengamatan yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ada
2. mempunyai obyek : sama seperti disiplin ilmu lain , sejarah mempunyai obyek ,
3. obyek material : manusia 4. obyek formal : aktivitas manusia yang pernah terjadi dalam
suatu rentang waktu di masa lampau 5. teori : kaidah-kaidah pokok sebagai suatu ilmu , seperti teori
challenge and respons, teori masuknya hindu . 6. metode : sejarah mempunyai cara tersendiri dalam penelitiannya
maupun penulisanya .
sejarah sebagai seni , yang dimaksud diantaranya ketika seorang sejarawan menuliskan kembali peristiwa masa lampau itu . dalam penulisan sejarah (historiografi ) seorng sejarawan memerlukan beberapa pemahaman seperti, layaknya seorang seniman , sebagai seni adalah sejarah yang disajikan secara naratif dan imajinatif dengan menonjolkan unsure-unsur cerita , kisah atau peran tetapi tetap berpijak pada fakta –fakta yang ada .KARAKTERISTIK SEJARAH
1. hubumgan ilmu sejarah dan ilmu-ilmu social
sejarah sebagai ilmu, tentunyamempunyai keunikan tersendiri sehingga berbeda dengan ilmu-ilmu social lainnya. Konsep dalam ilmu sejarah meliputi : waktu (time), ruang (space), perubahan (change), aktivitas manusia (man), kesinambungan (continuity) . walaupun berbeda dengan disiplin ilmu social lainnya tetapi dalam perkembangannya peran dari ilmu –ilmu social dalam penulisan sejarah sangat di perlukan . para sejarawan banyak meminjam teori atau konsep ilmu social , diantaranya :
a) geografi : terkait erat dengan latar geografis , dimana peristiwa sejarah itu terjadi dengan kata lain geografi merupakan panggung sejarah .
b)politik : membantu menyelaraskan data politik dan kejadian yang mempengaruhi pengalamansejarah manusia .
c) sosiologi : membantu menjelaskan aktivitas kolektif manusia di masa lampau , peristiwa sejarah yang merupakan hasil dari interaksi antar manusia sangat membutuhkan konsep-konsep sosiologi .
d) antropologi : dapat membantu sejarah dalam mengkaji pola-pola perilaku , keyakinan , kebudayaan dalam suatu masyarakat .
e) arkeologi : membantu sejarah dalam menemukan dan menganalisis sumber-sumber sejarah .
f) ekonomi : usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dimasa lampau dapat dijelaskan lebih rinci dengan meminjam konsep dari ilmu ekonomi .
g) psikologi : banyak membantu sejarah dalam menjelaskan perilaku para tokoh actor pelaku sejarah .
2. karakteristik sejarah
unsure terpenting dari sejarah adalah kejadian masa lalu , maka yang menjadi konsep dasar sejarah adalah waktu (time ), ruang (space), kegiatan Manusia ( human activities), perubahan ( change) dan kesinambungan (continuity) . adapun karakteristik dari mata pelajaran sejarah diantaranya adalah:
a. sejarah terkait dengan peristiwa masa lampau : materi pokok pembelajaran sejarah adalah produk masa kini dalam bentuk rekontruksi peristiwa peristiwa masa lampau berdasarkan sumber-sumber yang ada .
b. bersifat kronologi : dalam mengorganisasikan materi pembelajaran harus berdasarkan urutan waktu kejadian .
dalam sejarah terdapat 3 unsur pokok yaitu : manusia, ruang dan waktu . untuk itu sejarah erat hubungannya dengan jawaban dari pertanyan-pertanyan what (apa), who (siapa) , when (kapan) , where (dimana) , why (mengapa), dan how (bagaimana) .presfektif waktu dalam sejarah adalah waktu lampau yang terus berkesinambungan , dimana waktu dilihat sebagai sebuah garis linier (lurus) . dengan demikian sejarah di lihat sebagai sebuah sebuah proses yang terus berjalan dari masa lampau – masakini-masa yang akan dating . sejarah merupakan prinsip sebab akibat antara fakta yang satu dengan yang lainnya, antara peristiwa yang satu dengan lainnya merupakan sebuah rangkaian yang tidak terpisah-pisah , peristiwa sejarah yang satu di akibatkan atau disebabkan oleh peristiwa sejarah yang lain .PERIODISASI DAN KRONOLOGI SEJARAH 1.periodisasi sejarah Sejarah merupakan sebuah proses perjalanan waktu yang sangat luas dan panjang areanya . dalam rentang waktu itulah sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun dengan melibatkan perubahan dalam
kehidupan manusia yang sangat banyak . mengkaji semua peristiwa sejarah yang luas dan panjang secara rinci sangatlah susah, untuk itulah maka digunakan pemisahan yang biasanya didasarkan pada momentum tertentu.Suatu momentum yang dapat memberikan petunjuk adanya karakteristik dari suatu kurun waktu yang satu berbeda dengan kurun waktu lainnya . hal itulah yang dinamakan dengan periodisasi sejarah. Contoh periodisasi sejarah dalam masyarakat tradisional biasanya di dasarkan pada kurun waktu kekuasaan raja Secara umum periodisasi sejarah Indonesia dikelompokan menjadi beberapa jaman yitu : -prasejarah (jaman batau dan jaman logam )-masuk dan berkembangnya pengaruh budaya India-masuk berkembangnya islam -jaman colonial -jaman pendudukan jepang-revolusi kemerdekaan -masa orde lama -masa orde baru-masa reformasiTujuan di buatnya periodisasi bukan berarti memutuskan peristiwa yang satu dengan yang lainnya , karena dalam sejarah aspek kesinambungan dan kontinuitas merupakan suatu hal yang pokok 2.kronologi sejarah Karena kompleksnya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia pada setiap kurun waktu , maka peristiwa –peristiawa tersebut terlebih dahulu harus dikelompokan berdasarkan bentuk atau jenis tertentu (periodisasi) . setelah itu barulah disusun secara kronologis (berdasarkan urutan waktu kejadian ).Tujuan dibuatnya kronologi dalam sejarah adalah agar penyusunan berbagai peristiwa sejarah dalam periodisasi tertentu tidak tumpangtindih atau rancu dengan metode lainnya . kronologi sejarah berarti sesuai dengan urutan waktu kejadian dari peristiwa sejarah tersebut , sehingga tidak berlangsung secara loncat-loncat . walaupun demikian susunan kejadian berdasarkan urutan waktu tersebut harus tetap berkisinambungan dan menunnjukan kuasalitas (sebab-akibat) . penyusunan peristiwa berdasarkan urutan waktu tanpa adanya hubungan sebab akibat dinamakan kronik , bukan sebagai sejarahJENIS-JENIS SEJARAHBerdasarkan subyeknya yaitu :a) sejarah konvensional (sejarah lama/old history)
b) sejarah baru (new history)dalam sejarah konvensional subyek yang menjadi kajian adalah kisah perkembangan kerajaan , Negara, pemimpin, raja (kaisar), para tokoh penting, dan aspek politik yang disajikan secara kronologis. Dengan demikian sejarah konvensional lebih mengutamakan unsure kejadian , peristiwa, kisah serta urutan kejadian dalam sejarah baru , subyek yang menjadi kajian lebih luas meliputi berbagai golongan masyarakat (di luar istana dan birokrasi pemerintahan ). Dalam penulisannya sering menggunakan berbegai teori dari disiplin ilmu social yang lain. Sejarah baru lebih berorientasi kepada masalah , bukan pada peristiwa dan urutan kejadian . dengan demikian sejarah baru lebih bersifat tematis seperti sejarah kebudayaan , sejarah social, sejarah local, sejarah politik dll.KEGUNAN SEJARAH 1. sejarah sebagai pelajaranPengalaman adalah guru yang paling baik , manusia banyak belajar dari pengalaman hidupnya , baik pengalaman dirinya maupun dari pengalaman orang lain atau generasi sebelumnya . pengalaman merupakan peristiwa masa lalu , dan dari peristiwa itulah kita dapat mengambil hikmahnya (pelajaran) . sebagai contoh kemajemukan masyarakat Indonesia pada masa lalu di manfaatkan oleh penjajah untuk melakukan devide et impera, dan berhasil, akibatnya bangsa Indonesia di jajah sampai ratusan tahun lamanya .Peristiwa masa lalu tersebut memberikan pelajaran kepada generasi sekarang , sehingga generasi sekarang harus mampu memandang kemajemukan bukan sebagai hal negative , tetapi harus di sikapi secara positif.2. sejarah sebagai inspirasi Berbagai peristiwa masa lalu dapat memeberikan inspirasi (ilham) pada generasi berikutnya .masa sekarang dan yang akan dating tidak akan terlepas dari masa lalu karena waktu merupakan merupakan sebuah garis linier. Tidak ada suatu peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba , tidak ada peristiwa masa kini yang terputus dari peristiwa masa lampau . dengan memahami masa lalu manusia dapat menarik benang merahnya dengan masa kini . contoh sesorang menjadi anggoyta TNI setelah terinspirasi oleh kepahlawanan jendral sudirman3. sejarah sebagai rekreasi Setiap sejarah selalu bersamaan dengan kebudayaan nya , sehingga ketika membicarakan sejarah sering dikaitkan dengan benda peninggalan masa lampau seperti candi, keraton, patung dan benda budaya lainnya. Orang mengunjungi keraton, candi atau museum
sebetulnya orang tersebut telah menjadikan sejarah dengan fungsi (kegunan) rereatif (hiburan).Banyak buku-buku sejarah yang ditulis, termasuk di dalamnya biografi ataupun auto biografi , semua itu merupakan sejarah sebagai kisah . ketika orang membaca kemudian menjadi senang dan tertarik karena tulisan dan gaya bahasanya yang komunikatif . sehingga pembaca dapat berimajinasi dengan isi bacaan buku-buku sejarah tersebut , maka sejarah mempunyai guna rekreatif (hiburan ) seperti layaknya orang membaca sebuah buku novel DASAR-DASAR PENELITIAN SEJARAH 1. metode penelitian sejarah a) heuristic : berasal dari bahasa yunani , heursken (menemukan), dalam penelitian sejarah , heuristic berarti langkah-langkah untuk mencari dan mengumpulkan berbagai sumber sejarah. Untuk mendapatkan sumber tersebut dapat dilakukan dengan cara mencari dokumen , mengunjungi situs sejarah , mengujungi museum dan perpustakaan , wawancara pelaku atau saksi sejarah .b) kritik : berbagai sumber sejarah yang telah dikumpulkan belum tentu semuanya dapat diterima , langkah berikutnya adalah menyeleksi atau menguji kebenaran dari sumber - sumber tesebut , langkah itu dinamakan kritik. Kritik terbagi atas kritik intern dan ekstern . kritik ekstern adalah langkah untuk menyeleksi apakah sumber sejarah (seperti prasasti, dokumen, dll)apakah asli atau palsu .c) kritik ekstern (kritik terhadap keaslian sumber sejarah )diantaranya dapat dilakukan dengan berdasarkan kepada : tipologi (menentukan usia berdasarkan type dari benda budaya), stratifikasi (menentukan umur relative suatu benda berdasarkan pada lapisan tanah dimana benda budaya tersebut ditemukan ), kimiawi (menentukan ketuaan benda berdasarkan pada unsure kimia yang terkandung).d) kritik intern adalah langkah penyeleksian terhadap isi (materi) dari sumber sejarah (seperti : isi prasasti , isi naskah / dokumen , dll) atau langkah terhadap validitas isi (materi) sumber sejarah. Misalnya sebuah kitab kuno baru dapat di percaya kebenarannya apabila ada keterangan dari prasasti , catatan sejarah yang mendukungnya. Sumber sejarah yang telah terseleksi melalui kritik itulah di sebut dengan fakta .e) interpretasi : berbagai fakta sejarah yang telah didapatkan kemudian dirangkai sehingga mempunyai bentuk dan setruktur untuk direkrontruksi . dalam proses inilah di perlukan interpretasi , yaitu penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah. Dalam menafsirkan suatu
faklta mutlak diperlukan landasan interpretasi agar tidak terjadi penafsiran yang tanpa dasar.Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya perbedaan dalam menafsirkan suatu fakta di antaranya karena adanya beberapa perbedaan seperti : idiologi, kepentingan, tujuan, penulisan dan sudut pandang f) historiografi : merupakan langkah terakhir yaitu proses penulisan dan penyusunan kisah masa lampau yang direkrontruksi berdasarkan pada fakta yang telah diberi penafsiran peristiwa sejarah yang dikisahkan melalui historiografi akan sangat di pengaruhi oleh subyektifitas si penulis dalam merekontruksinya.Dalam penulisan sejarah perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasanya sehingga orang tertarik untuk membacanya . dengan demikian penulisan sejarah mempunyai unsure yang sama dengan penulisan sastra yaitu sama-sama menyajikan suatu kisah , bedanya dalam sejarah .2.pengertian sumber dan fakta sejarah Dalam penelitian sejarah , langkah pertama yang harus di lakukan adalah mengumpulkan sumber-sumber berdasarkan bentuknya , sumber sejarah terbagai menjadi :a)sumber tertulis (dokumen) meliputi: prasasti, kronik, babad, naskah, arsip, Koran.b) sumber benda (artefak) meliputi: fosil, prasasti, candi, patung, stupa, nisan , senjata, bangunan (keratin, mesjid), peralatan hidup.c)sumber lisan yaitu : keterangan langsung dari saksi atau pelaku sejarah.d) sumber rekaman merupakan hasil rekaman dalam bentuk audio visual seperti : kaset , copact disk, video campactdisk.Berdasarkan sifatnya sumber-sumber sejarah terbagi menjadi :a) sumber primer : sumber-sumber sejarah yang asli dan berasal dari jamannya seperti prasati, kronik, piagam, bangunan (candi, keratin, masjid), nisan b) sumber sekunder : sumbersejarah yang berasal dari sumber kepustakaan kuno (babad, naskah, karya sastra) atau berupa sumber tiruan dari benda aslinya misalnya prasasti tiruan (tinulad) , terjemahan kitab kuno .c) sumber tersier : merupakan sumber yang berupa buku-buku sejarah yang telah disusun di mana si pengarang tidak melakukan penelitian langsung. Tetapi berdasarkan kepada hasil penelitian ahli sejarah (para sejarawan).
Sejarah tidak dapat dipisahkan dari fakta , sejarah tanpa fakta hanya akan menjadi sebuah dongeng. Fakta adalah sumber sejarah yang telah terseleksi melalui proses kritik . fakta kemudian di rekontruksi dan dijadikan dasar untuk mengisahkan sejarah. Fakta sejarah mempunyai beberapa bentuk yaitu :
a) artifact (fakta yang berupa benda konkrit ) :fosil , patung , candi dll
b) manifact (fakta yang bersifat abstrak ) : keyakinan dan kepercayaan.
c) Sosio-fact :fakta yang berdimensi social seperti jaringan interaksi antar manusia.
Fakta sejarah ada yang bersifst lunak artinya masih potensial untuk diperdebatkan , misalnya mengenai letak ibukota kerajaan sriwijaya , ibukota kerajaan trauma , kerajaan hindu di jawa barat , dll yang sampai sekarang masih banyak yang beda pendapat . sedangkan fakta sejarah yang bersifat keras adalah fakta yang telah menjuadi consensus (kesepakatan) umum, misalnya mengenai sukarno-hatta sebagai tokoh proklamator , semua berpendapat sama .JEJAK-JEJAK MASA LAMPAU 1. peninggalan sejarah Peninggalan sejarah merupakan wujud benda-benda peninggalan kebudayaan manusia pada masa lampau. Peninggalan sejarah tersebut diantaranya bangunan seperti : keraton, punden/berundak, candi, masjid, makam, nisan, prasasti dll.peninggalan lainnya dalam bentuk perhiasan baik yang terbuat dari batu, perak, emas, ataupun lainnya . peninggalan dalam bentuk peralatan hidup dan perhiasan , pada saat sekarang dapat kita lihat di beberapa museum.2, monument peringatan peristiwa sejarah Monument peringatan biasanya dalam bentuk biasanya dalam bentuk sebuah bangunan tugu, tujuanya untuk menganang suatu peristiwa sejarah yang terjadi di daerah tersebut . selain itu pembangunan monument tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan dan nilai moral dari suatu peristiwa sejarah kepada generasi berikutnya contoh dari monumen antara lain monument pancasila sakti , monument nasional , monument yogja kembali ,
1.