27
“KEJANG PADA NEONATUS” (NEONATAL SEIZURES) Kelompok 11 A

Kejang Pada Neonatus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kejang

Citation preview

Slide 1

Kejang pada Neonatus(Neonatal Seizures)Kelompok 11 A

KasusIbu hamil 36 minggu dengan riwayat kencing manis melahirkan neonatus laki laki dengan operasi Sesar, BBL 4000 gr, nilai APGAR 8/9. Tiga jam kemudian neonatus tersebut kejang, suhu 360C, frekuensi nafas 55x/mnt.

TIU :MAMPU MELAKUKAN PENATALAKSANAAN KEJANG PADA NEONATUS

TIK:Menyebutkan 5 gejala yang dapat disebut kejang pada neonatus (C1)Menyebutkan 4 macam penyebab kejang pada neonatus (C1)Menyebutkan 5 pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis etiologik kejang padaneonatus (C1)Mengidentifikasi 3 gejala hipoglikemia (C1)Menentukan pengobatan awal kejang pada neonatus (C3)Menentukan indikasi merujuk (C3) Menentukan tindak lanjut (C3)Meramalkan prognosis (C3) DiagnosisEtiologi1. PrimerKarena kelainan SSP (proses intrakranial).Misalnya: meningitis, cerebrovascular accident, encephalitis, perdarahan intrakranial, tumor.

2. SekunderKarena masalah sistemik atau metabolik.Misalnya: iskemik hipoksik-hipokalsemia, hipoglikemia, hiponatremia.Etiologi KejangYang sering terjadiYang jarang terjadiEnsefalopati iskemik hipoksikPerdarahan intrakranialMetabolik: hipoglikemik, hipokalsemia/hipomagnesia,hiponatremia dan hipernatremia.InfeksiEnsefalopati bilirubin/ kernik ikterusObatGangguan perkembangan otakKelainan yang diturunkanIdiopatikFaktor ResikoEpidemiologi Insiden kejang lebih tinggi pada periode neonatal yaitu, pertama 4 minggu setelah kelahiran) dari pada setiap saat kehidupan lainnya. Kejang neonatal menurut definisi sering terjadi dalam 4 minggu pertama kehidupan pada bayi cukup bulan dan sampai 44 minggu dari pembuahan untuk bayi prematur. Kejang yang paling sering selama 10 hari pertama kehidupan. Angka kejadian 2,6/1000 kelahiran hidup bayi aterm Angka kejadian 30-130/ 1000 kelahiran hidup bayi preterm.

Anamnesis/ANCRiwayat kehamilan dan persalinanRiwayat kejang pada keluargaObat obatan yang diminum ibuRiwayat infeksi antenatal dan intrapartumAsfiksiaTrauma kelahiran

Faktor ResikoPemeriksaan FisikNtar di sini ada video gerakan kejang yaaaPatofisiologi Kejang dapat terjadi akibat adanya depolarisasi (penurunan muatan negatif dari keadaan potensial istirahat). Penyebab depolarisasi:Jumlah neurotransmiter eksitatori ( As Glutamat ) yang berlebihanBerkurangnya neuro transmitter inhibisi (GABA).Gangguan pada pompa NA K ATP AseGangguan pada membran sel neuron

Patofisiologi Terjadi akibat pelepasan muatan listrik yang berlebihan terus-menerus (depolarisasi neuron). Efek biokimia kejang neonatal termasuk derangements metabolisme energi. Energi pompa ion terganggu, dan kenaikan difosfat (ADP) adenosin tingkat. Kenaikan ADP merangsang glikolisis dengan peningkatan paling dalam piruvat, yang terakumulasi sebagai hasil kompromi dari fungsi mitokondria.Patofisiologi

Klasifikasi KejangSubtle (samar) : kedipan mata, gerakan seperti mengayuh, apnea lebih dari 20 detik dengan detak jantung normal, tangisan melengking, mulut seperti mengunyah/ menghisap.Tonik (fokal dan general) : gerakan tonik seluruh ekstremitas, fleksi ekstremitas atas disertai ekstensi ekstremitas bawah.Klonik (fokal dan multifokal) Fokal : gerakan ritmis, pelan, menghentak klonik. Multifokal : gerakan klonik beralih dari ekstremitas yang satu ke ekstremits yang lain tanpa pola spesifik.Mioklonik (fokal, multifokal, general) : gerakan menghentak multipel dari ekstremitas atas dan bawah.

Pemeriksaan PenunjangGambaran EEG Kejang Neonatus

http://dokterindonesiaonline.com/2012/08/10/penanganan-terkini-kejang-pada-neonatus-dan-bayi/Tatalaksana ALUR PENATALAKSANAAN KEJANG PADA NEONATUS (1)Bayi baru lahir dengan KejangTentukan tipe dan karakteristik kejangPastikan jalan nafas, pernafasan , sirkulasi sistemik dan temperatur baikBeri OksigenCari akses vena dan ambil sampel darah dan periksa kadar gula drah, kalsium, magnesium, natrium, kalium, analisa gas darah, dhematulogi lengkap, skreening sepsis.Jika Hipoglikemia Obati Jika hipokalsemia ObatiAnamnesa dan pemeriksaan fisik Jika masih kejang - Mulai pemberian anti kejangPhenobarbital 20mg/kgbb/dosis IV selama 20 menitPhenobarbital 10mg/kgbb IV selama 10 menitPhenobarbital 10 mg/kg bb IVphenytoin 20mg/kgbb IVMidazolam 0, 2 mg/kgBB IV,diikuti dengan Midazolam drip 0,1 -0,4 mg/Kgbb / jam.kejangkejangkejang berlangsung pindah ke NICU

Kejang berlangsungPertimbangkan Pyridoxyne 100 mg IVKejang berhentiTurunkan dosis OAE pelan-pelan sehingga tinggal phenobarbitalKejang berhentiPhenobarbital 3-5 mg/kg bb/hr IV / PO

Kejang berhentiPhenytoin 3-4 mg/kgbb/hari ivALUR PENATALAKSANAAN KEJANG PADA NEONATUS (2)

IDAI (UKK perinatologi) ,Volpe JJ 2008Sankar MJ ,AIIMS NICU protocol 2007

Pem LCS, USG kepala/Ct scanEEG

PhenobarbitalPhenItoinMidazolamKomplikasiPrognosisEtiologiMeninggal (%)Cacat (%)Normal (%)HIE sedang dan berat502525Bayi kurang bulan582318Meningitis204040Malformasi otak6040-Hipokalsemi--100Hipoglikemi-5050Kejang pada bayi baru lahir dapat mengakibatkan kematian, atau jika hidup dapat menderita gejala sisa/sekuele.PrognosisEtiologiMeninggal (%)Ensefalopai iskemik hipoksik50Perdarahan intraventrikuler10Perdarahan subaraknoid90Hipokalsemi50-100Hipoglikemi50Meningitis (bakteri)50Prognosis jangka panjang sesudah kejadian kejang pada BBLR seperti pada bayi yang BBnya normal berhubungan langsung dengan penyebabnya.Kejang berulang, semakin lama kejang berlangsung semakin tinggi resiko kerusakan pada otak dan berdampak pada kerusakan neurologic lanjut (mis: Palsi serebral dan retardasi mental).Daftar Pustaka