4
media massa Media Massa atau pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia Jenis media massa: - Media massa tradisional: Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan sebagai berikut: surat kabar , majalah , radio , televisi , film (layar lebar). Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti: - Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan. - Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu. - Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka terima. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit -media massa modern: Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa

Kel 10media Massa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

no

Citation preview

media massa

Media Massa atau pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia

Jenis media massa:

- Media massa tradisional:

Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi

yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan sebagai

berikut: surat kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar). Dalam jenis media ini

terdapat ciri-ciri seperti:

- Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan.

- Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran

tertentu.

- Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan

menyeleksi informasi yang mereka terima.

Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit

-media massa modern:

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya,

telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media

massa seperti internet dan telepon selular. Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri

seperti:

- Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS

atau internet misalnya).

- Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh

individual.

- Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu.

- Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam.

- Penerima yang menentukan waktu interaksi.

Peran PR Dalam Menjalin Hubungan Dengan Media Massa

Salah satu hal yang paling penting yang harus dilakukan Humas adalah membuat pemetaan terhadap institusi media massa. Pemetaan ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik media massa berdasarkan segmen khalayak, yang dituju berbagai media tersebut. Selain itu, pemetaan pun bisa berguna untuk mengetahui jenis informasi yang biasa disajikan setiap media, sesuai dengan target khalayak.

Selain melakukan pemetaan terhadap media, yang tidak kalah penting adalah membina hubungan yang baik secara intensif dan terencana dengan berbagai pihak yang bekerja pada industri media tersebut. Pertemuan atau interaksi secara rutin dengan para journalist yang bekerja pada setiap media, merupakan suatu langkah yang bermanfaat, demi terjalinnya hubungan yang baik. Tidak dapat disangkal, kemampuan menjalin hubungan dengan media merupakan salah satu kompetensi inti yang harus dimiliki praktisi Humas.

Hubungan antara Pemerintahan dengan Media Massa

Media massa atau pers dan pemerintahan saling bergantung antara satu sama lain. Pers dan masyarakat pun sama halnya. Pers mustahil hidup dan berkembang di suatu wilayah tanpa ada pemerintah dan masyarakat.

Sebab wilayah tanpa kekuatan pengatur dan yang biasa disebut pemerintah, akan cenderung menjadi rimba bagi serigala serigala manusia yang menghuninya. Hukum rimba akan melembaga dan membudaya disana.

Dengan demikian “interaksi positif pemerintah-pers-masyarakat” adalah budaya komunikasi massa yang cocok dengan konstitusi dan falsafah hidup bangsa. Dalam hal ini pers menjadi jembatan yang menghubungkan kepentingan pemerintah dan masyarakat, secara timbal balik. Bahkan juga untuk menjembatani kepentingan dirinya sendiri (kepentingan pers) dengan masyarakat, yang tidak mustahil terjadi benturan kepentingan, dan sebagai jembatan antara kepentingan pers dan pemerintah yang dapat “bertarung langsung”

Namun interaksi positif pemerintah-pers-masyarakat bukan berarti masing-masing

pihak harus kehilangan fungsi idealisme fungsionalnya. Sebab bila keberadaan masing

masing tidak didekati dengan tanggung jawab dan kewajiban yang mandiri atau saling

bergantung, dapat dipastikan bila tiap-tiap pihak, tidak akan dapat memikul hak dan tanggung

jawabnya.

Itu berarti pemerintah harus tetap diberi kewenangan, sebagai suatu badan resmi yang

berhak dan bertanggung jawab untuk mengatur seluruh kepentingan dan bidang kehidupan

warga bangsanya. Pers pun harus tetap diberi kewenangan untuk melaksanakan fungsi

kontrol sosialnya yang khas. Sedang masyarakat tetap harus dipandang sebagai subjek dan

objek pelayanan.

Upaya membangun hubungan baik setelah konflik:

1. Musyawarah2. Menghimbau media massa meliput latihan bersama3. Mengenali, memberi penghargaan, ucupan terimakasih dan sebagainya

KESIMPULAN

Media massa mempunyai power atau kekuatan untuk membangun citra positif

maupun negatif dari suatu organisasi yang dilihat oleh khalayak. Hubungan Media mencoba

menyadarkan kita semua bahwa keberadaan media sangat penting bagi keberlanjutan sebuah

institusi maupun perusahaan jika ingin memenangi kompetisi. Karena perusahaan besar di

dunia bisa menjadi leader dibanding kompetitornya bukan lantaran berpromosi secara besar-

besaran, melainkan dengan cara menjalinan kerjasama dengan media.