80
Blok Cerebro & Panca Indra I

Kel. Tutor 10 Skenario 1.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

Blok Cerebro & Panca Indra IDOA BELAJAR Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii Ya Allah, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku (QS. Thoha: 25-28)DOA BELAJAR . Rabbi zidnii ilman war zuqnii fahmanAllaahumma Laa Sahla Illaa Maa Jaaltahu Sahlaa Wa Anta Tajalul Hazna Idza Syita Sahlaa Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik. (QS. Thaha : 114) Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan. (HR Anas bin Malik ra)

DOA BELAJAR Allahumma inni asaluka ilman naafian wa rizqon thoyyiban wa amalan mutaqobalanYa Allah aku mohon kepadamu berikanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amalan yang diterima di sisi-Mu(HR Ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Shahih Ibnu Majah no 762)Kelompok Tutorial 101. Achmad Fauzan Ailani201410330311170 2. Faradila Isnaini2014103303111303. Ari Viandri Wismananda2014103303110434. Nabila Besari Putri2014103303111225. Swastika Dyah Permatasari2014103303111276. Etsa Amilia Febriyanti2014103303111497. Fitra Aananta Taqwa2014103303111578. Laili Niami Faiza2014103303111519. Erika Yuli Susanti20141033031114010. Siti Qomariyah20141033031118811. Alief Mabrur Ramatullah20141033031104112. Bharata Bintang P 201410330311114

Tutor: PROF. DR. SOEBAKTININGSIH, DTM&H, MSC(TROP.MED), SP.PARK

SkenarioSeorang mahasiswi FK UMM Sedang mengerjakan tugas di laptopnya. Kedua orbitanya tak lepas memandang layar monitor laptop, terkadang dia mengedipkan kedua palpebra dan cilia matanya. Penglihatan dekatnya mencermati kata demi kata yang tertulis di sana. Terkadang dia mengalihkan pandangan kedua orbitanya ke arah textbook di sampingnya, berusaha mencari penjelasan atas beberapa patofisiologi yang tidak dimengerti. Setelah satu dua jam dia konsentrasi bekerja, tampaknya matanya telah cukup lelah sehingga dia mempercepat kedipan kedua palpebranya sehingga keluarlah lebih banyak air mata membasahi sesegmen anterior matanya. Sambil istirahat, mahasiswi itu merenungkan betapa besar karunia penglihatan dari Allah ini. Alhamdulillah dia sangat bersyukur diberi mata yang sehat sehingga dapat belajar untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter.Kata sulit: orbita, palpebra, cilia mata, segmen anterior mata, air mata.Klarifikasi IstilahOrbita: adalah suatu rongga yang berisikan bola mata dengan jaringan lunak sebagai bantalan bola mata. Rongga tersebut berbentuk piramid, yang memiliki dasar berbentuk kuardrangular terbuka disebelah anterior, berukuran 4 cm horizontal dan 3,5 cm vertikal. Atap orbita memiliki bentuk triangular. Dinding medial orbita berjarak 2,5 cm satu sama lainnya, dan dinding lateralnya saling membentuk sudut dengan fossa lakrimal yang terletak pada kedalaman 2 cm. dinding orbita terdiri 7 macam tulang, yaitu tulang etmoid, frontal, lakrimal, maksila, palatum, sphenoid dan zigomatik. Para ahli membagi rongga orbita menjadi 4 bagian, yaitu atap orbita, dinding lateral, dinding medial dan dasar orbita. (Soewirno, 2010)Palpebra: adalah lipatan tipis kulit, otot dan jaringan fibrosa yang berfungsi melindungin struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra sangat mudah digerakkan karena kulit disini palingtipis diantara kulit di bagian lain. Muskulus orbikularis oculi melekat pada kulit. Permukaan dalamnya disyarafi nervus facialis (nervus VII), dan fungsinya adalah untuk menutup palpebra.Otot disini terbagi dalam bagian orbital, preseptal, dan paratarsal. Bagian orbital, yang terutama berfungsi untuk menutup mata kuat, adalah otot melingkar tanpa insertion temporal. Otot praseptal dan paratarsal memiliki kaput medial superfisial dan profundus, yang turut serta dalam pemompaan air mata (Allman, 2000)Cilia mata: merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (penghalang). (Allman, 2000)Penglihatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat adalah mata. (Soerya, 2011)Penglihatan adalah proses penerjemahan berkas cahaya menjadi sinyal listrik yang akan divisualisasi oleh korteks serebri. (Sherwood, 2011) Air mata adalah cairan bersifat basa yang dihasilkan secara terus menerus yang dihasilkan kelenjar lakrimalis (cornel, joanna, 2010)Segmen anterior : bagian dari anterior mata sampai lensa kristal, termasuk kornea bilik anterior, iris, dan badan ciliaris (cornel, joanna, 2010)Segmen anterior: mulai dari kornea sampai lensa, berisi humor aqueus yang merupakan sumber energi bagi struktur mata di dalamnya. Segmen anterior terbagi menjadi 2 bagian (bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris, dan bilik posterior : mulai dari iris sampai lensa). Dalam keaadaan normal, humor aqueus dihasilkan dibiliki posterior , lalu melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata melalui saluran yang terletak diujung iris (Allman, 2000)

Rumusan MasalahApa fungsi cilia dan palpebra serta bagaimana mekanisme kerjanya?Bagaimana mekanisme melihat?Bagaimana mekanisme akomodasi mata dan cara mempertahankannya?Bagaimana mekanisme keluarnya air mata?Bagaimana pergerakan bola mata, musculus, dan nervus yang terdapat di dalamnya?Bagaimana cara mengatasi dan mengapa mata mudah lelah bila terlalu lama melihat?Bagaimana cara bersyukur atas karunia penglihatan yang diberikan oleh Allah?Peta KonsepMahasiswi FK UMMMata fokus pada layar monitorPalpebra dan cilia berkedipPenglihatan dekatMata lelahFungsi proteksiAkomodasi, Konvergensi, dan Kontriksi pupilKedipan palpebra bertambah cepat, air mata lebih banyakPenjelasan Peta KonsepSeorang mahasiswi FK UMM tengah sibuk belajar di depan layar monitor laptopnya. Ia terus memfokuskan matanya pada layar monitor. Selama penglihatan, terkadang cilia mata dan palpebranya berkedip. Ditambah dengan penglihatan pada jarak dekat dalam waktu yang cukup lama, menyebabkan kedipan tersebut semakin cepat, sehingga air mata yang disekresikan lebih banyak.PembahasanPalpebra bekerja sebagai penutup untuk melindungi bagian anterior mata pada keadaan-keadaan yang mengancam, misalnya benda yang datang cepat, sinar yang menyilaukan, dan situasi di mana bagian mata terpajan atau bulu mata tersentuh. Kedipan mata yang berulang membantu menyebabkan air mata yang berfungsi sebagai pelumas, pembersih dan bahan bakterisidal. Air mata diproduksi secara terus-menerus oleh kelenjar lakrimal di sudut lateral atas di bawah kelopak mata. Cairan pencuci mata ini mengalir di atas permukaan anterior mata dan keluar melalui saluran-saluran halus di sudut mata untuk akhirnya sampai ke bagian belakang saluran hidungSaat mata melihat ke suatu objek yang dekat, terjadi tiga jenis respons; akomodasi, konvergensi dan konstriksi pupil yang membawa bayangan tajam ke fokus di titik retina yang sesuai. Jaras akhir diperantarai oleh nervus oculomotorius yang bersinaps pada ganglion ciliare. Jaras aferen memasuki otak tengah ventral dari nukleus Edinger-Westhpal dan mengirim serat ke kedua sisi korteks.

Apparatus sekretorius lakrimalis terdiri dari kelenjar lakrimal utama, kelenjar lakrimal assesoris (kelenjar Krausse dan Wolfring), glandula sebasea palpebra (kelenjar Meibom) dan sel-sel goblet dari konjungtiva (musin). Sistem sekresi terdiri dari sekresi basal dan refleks sekresi. Sekresi basal adalah sekresi air mata tanpa ada stimulus dari luar sedangkan refleks sekresi terjadi hanya bila ada rangsangan eksternal. (Sullivan, 2011)Otot atau musculus penggerak bola mata dipelihara oleh N. III (m. rectus media, superior, inferior dan obliqus inferior), N. IV (obliqus superior), dan N. VI (rectus lateralis). Ketiga saraf tersebut dinamakan saraf okularis.Gerakan Konjugat: Gerakan bola mata dilaksanaakn oleh saraf okularis yang diurus oleh saraf otak III, IV, dan VI. Dalam gerakan tersebut kedua mata bertindak sebagai organ visual yang tunggal yang berarti bahwa hasil penglihatan kedua mata adalah suatu penglihatan yang tunggal. Hasil tersebut hanya dapat diperoleh bila mana gambar objek yang tiba di retina kedua sisi menduduki tempat yang identik. Gerakan itu dikenal sebagai gerakan konjugat. Bila bola mata melirik ke kiri (N. VI kiri berkontraksi) maka bola mata kanan melirik pula ke kiri (N. III kanan berkontraksi) secara sinkron, tanpa selisih dalam arah dan kecepatan. (Bahrudin, 2011)

Mekanisme melihat :Cahaya masuk melewati media refraksi pertama yaitu kornea, diatur oleh iris dan pupil kemudian difokuskan oleh lensa dan selanjutnya masuk ke retina. Pada fotoreseptor retina yaitu sel rod dan sel cone terjadi proses foto transduksi menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik masuk melewati nervus II (n. optikus), bersilang di kiasma optikus berlanjut ke traktus optikus dan masuk ke korteks serebri untuk di visualisasi

Learning ObjectAnatomi dan Fisiologi MataPergerakan Bola MataNeurofisiologi MataCara Pemeriksaan MataTanda Kebesaran Allah dalam PenglihatanLearning Objective1. Cavum OrbitaCavum orbita berisi beberapa bagian, yaitu : Bulbus oculi, saraf, pembuluh darah, muskulus oculi, lemak, dan aparatus lacrimalis. Saraf - saraf pada cavum orbita meliputi : N. Opticus (N. II), N. Oculomotorius (N. III), N. Trochlearis (N. IV), dan N. Abducens (N. VI) beserta cabangnya. Sedangkan, pembuluh darah yang ada pada cavum orbita adalah vasa opthalmica beserta cabangnya.Dalam cavum orbita terdapat foramen. Foramen pada cavum orbita disebut foramen opticum (berisi N. Opticus dan arteri opthalmica) dan Foramen ethmoidalis anterior et posterior (berisi nervi dan vasa ethmoidalis).

Dalam cavum orbita juga terdapat beberapa fissura, yaitu : Fissura orbitalis superior dan inferior. Pada fissura orbitalis superior terdapat N. Oculomotorius, N. Trochlearis, N. Abducens, N. Opthalmica (N. Lacrimalis, N. Frontalis, N. Nasoociliaris), dan Vena Opthalmica superior. Sedangkan, pada fissura orbitalis inferior terdapat N. Maxillaris dan vasa infraorbitalis.Cavum orbita dikelilingi oleh beberapa bagian. Pada bagian atap, berhubungan dengan Fossa cranii anterior dan sinus frontalis. Pada bagian dasar, berhubungan dengan sinur maxillaris. Pada bagian medial, cavum orbita berhubungan dengan cellulae ethmoidalis dan sinus sphenoidalis. Dan pada bagian lateral, cavum orbita berhubungan dengan fossa temporalis dan fossa cranii media.ORGANANON VISUSDibagi menjadi 2, yaitu:1. OculiBulbus oculiNervus opticus

2. Oculi accessoriusAlis mataPalpebra - conjungtivaMusculus ExtrinsikApparatus lacrimalis

(F. Kiss, J. Szentgothai, 2002)18ISI BULBUS OCULIIsi dari bulbus oculi ada 3, yaitu:Aqueous humor

Lensa crystalina

Vitreous humor

(Sobotta, 2010)PEMBUNGKUS BULBUS OCULIPembungkus bulbus oculi ada 3, yaitu:1. Tunica Fibrosa, tediri dari: Cornea Sclera 2. Tunica Vasculosa (Uvea), tediri dari: Choroidea Corpus ciliaris Iris 3. Tunica Neurosa, tediri dari: RetinaTUNICA FIBROSA OCULI1/6 bagian anterior adalah CORNEA (tampak transparan)5/6 bagian posterior adalah SCLERA (tidak tampak transparan)

20

(Sobotta, 2010)21KORNEA Fungsi dari cornea adalah media refraksi dan proteksi. Kornea avaskuler dan tampak transparan. Pada kornea, terdapat free nerve ending dari Nervus I atau Nervus Olfactorius sehingga kornea sangat sensitif. Terdapat Ligamen Pectinatum yang merupakan tonjolan endotel. Selain itu, juga terdapat bentukan Anguli Iridocornealis yang membentuk Spatium fontana dan berhubungan dengan Canalis schlemm/Sinus venosus sclerae. Dimana, fungsi dari canalis sclemm adalah untuk sekresi humor aqueous.Kornea diinervasi oleh r. Ciliaris n. Opthalmicus.(Dorland, 2011)22

(Spalteholz, 2013)23SCLERA(Dorland, 2011) Sklera terdiri dari serabut kolagen dan elastis. Fungsi dari sklera, yaitu: Menyesuaikan diri terhadap tekanan dari dalam bulbus oculi. Mempertahankan bentuk bola mata Melindungi dari trauma Bagian lamina cribbosa sclera ditembus oleh musculi ekstrinsik dan n. Opticus.

(Sobotta, 2010)24Tunica VaskulosaIris

(Spalteholz, 2013)IRISIris adalah perpanjangan corpus ciliare ke anterior. Iris berupa permukaan pipih dengan apertura bulat yang terletak di tengah, pupil. Iris terletak bersambungan dengan permukaan anterior lensa. Di dalam stroma iris terdapat sfingter dan otot- otot dilator. Pendarahan iris didapat dari circulus major iris (Gambar 1-4). Kapiler-kapiler iris mempunyai lapisai endotel yang tak berlulang. Persarafan sensoris iris melalui serabut-serabut dalam nervi ciliares. Iris mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. 2. Corpus Ciliare

(Spalteholz, 2013)

(Spalteholz, 2013)Corpus ciliare, yang secara kasar berbentuk segitiga pada potongan melintang, membentang ke depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris (sekitar 6 mm). Corpus ciliare terdiri atas zona anterior yang berombak-ombak, pars plicata (2 mm), dan zona posterior yang datar, pars plana (4 mm). Processus ciliares berasal dari pars plicata (Gambar 1-11). Processus ciliares dan epitel siliaris pembungkusnya berfungsi sebagai pembentuk aqueous humor. Musculus ciliaris, tersusun dari gabungan serat-serat longitudinal, sirkular dan radial. Fungsi serat-serat sirkular adalah untuk mengerutkan dan relaksasi serat-serat zonula (Gambar 1-12). Otot ini mengubah tegangan pada kapsul lensa sehingga lensa dapat mempunyai berbagai fokus baik untuk objek berjarak dekat maupun yang berjarak jauh dalam lapangan pandang. Serat-serat longitudinal musculus ciliaris menyisip ke dalam anyaman trabekula untuk mempengaruhi besar porinya. Pembuluh-pembuluh darah yang mendarahi corpus ciliare berasal dari circulus arteriosus major iris. Persarafan sensoris iris melalui saraf-saraf siliaris.

3. Koroid

(Spalteholz, 2013)Koroid tersusun atas tiga lapis pembuluh darah koroid; besar, sedang dan kecil. Semakin dalam pembuluh terletak di dalam koroid, semakin lebar lumennya (Gambar 1-13). Bagian dalam pembuluh darah koroid dikenal sebagai koriokapilaris. Darah dari pembuluh koroid dialirkan melalui empat vena vorticosa, satu di tiap kuadran posterior. Koroid di sebelah dalam dibatasi oleh membran Bruch dan di sebelah luar oleh sklera. Ruang suprakoroid terletak di antara koroid dan sklera. Koroid melekat erat ke posterior pada tepi-tepi nervus opticus. Di sebelah anterior, koroid bergabung dengan corpus ciliare. Kumpulan pembuluh darah koroid mendarahi bagian luar retina yang menyokongnya (Gambar 1-4).Tunica NervosaRetina terdiri dari tiga pars, yaitu : Pars Optica, pars ciliaris, dan pars iridis. Jika dilihat dengan oftalmoskop, pada retina akan terlihat Makula lutea. Makula lutea merupakan daerah retina yang berpigmen pada sisi temporal discus opticus. Pada makula terdapat cekungan yang disebut Fovea centralis. Fovea centralis merupakan bagian avaskuler yang berfungsi untuk penglihatan detail. Pada retina juga akan terlihat discus opticus jika dilihat dengan oftalmoskop. Discus opticus tidak sensitif terhadap cahaya. Pada discus opticus tidak terdapat reseptor tetapi hanya terdapat Nervus opticus.

Pada mata, terdapat beberapa muskulus atau otot yang dikelompokkan menjadi dua yaitu muskulus ekstrinsik dan muskulus intrisik. Muskulus ekstrinsik terdiri dari : M. Orbicularis Oculi, M. Levator Palpebrae Superior, M. Rectus Superior, M. Rectus Inferior, M. Rectus Lateralis, M. Rectus Medialis, M. Obliqus Superior dan M. Obliqus Inferior. Sedangkan yang termasuk dalam muskulus intrinsik adalah M. Ciliaris dan M. Iridis. Muskulus Oculi

OCULI ACESSORIA

Oculi accessoria meliputi :Alis mataPalpebrae KonjungtivaMusculi extrinsikApparatus lacrimalis

KonjungtivaKonjungtiva adalah membrana mukosa (selaput lendir) yang melapisi kelopak dan melipat ke bola mata untuk melapisi bagian depan bola mata. Terdapat banyak pembuluh darah.Konjungtiva ada dua yaitu konjungtiva palpebra (melapisi kelopak mata) dan konjungtiva bulbi (menutupi bagian depan bola mata).Fungsi konjungtiva adalah sebagai proteksi pada sklera dan memberi pelumasan pada bola mata. (Sudibjo, 2012)

(Sobotta, 2010)

Musculi extrinsikNama ototFungsiInervasiM. Orbicularis occuliPars palpebralisPars orbicularisPars lacrimalis

Menutup mataMengatur pengeluaran air mataN. FacialisM. Levator palpebralisMembuka mataN. occulomotoriusApparatus LacrimalisApparatus lacrimalis terdiri dari aparatus sekretori dan aparatus ekskretori.1. Aparatus Sekretorius Lakrimalis.Apparatus sekretorius lakrimalis terdiri dari kelenjar lakrimal utama, kelenjar lakrimal assesoris (kelenjar Krausse dan Wolfring), glandula sebasea palpebra (kelenjar Meibom) dan sel-sel goblet dari konjungtiva (musin). Sistem sekresi terdiri dari sekresi basal dan refleks sekresi. Sekresi basal adalah sekresi air mata tanpa ada stimulus dari luar sedangkan refleks sekresi terjadi hanya bila ada rangsangan eksternal. (Sullivan, 2011)2. Aparatus Ekskretorius Lakrimalis. Dalam keadaan normal, air mata dihasilkan sesuai dengan kecepatan penguapannya sehingga hanya sedikit yang sampai ke sistem ekskresi lalu akan dilanjutkan ekskresi air mata yang masuk ke kanalikulus kemudian bermuara di sakus lakrimalis melalui ampula. Pada 90% orang, kanalikulus superior dan inferior akan bergabung menjadi kanalikulus komunis tetapi sebelum ditampung dalam sakus lakrimalis di kanalikulus terdapat katup Rosenmuller yang berfungsi untuk mencegah aliran balik air mata. Setelah ditampung disakus lakrimalis, air mata akan diekskresikan melalui duktus nasolakrimalis sepanjang 12-18 mm ke bagian akhir di meatus inferior.(Sullivan, 2011)(Sobotta, 2010)

Arteri: ( cabang A. opthalmica )A. centralis retinaA. ciliaris posterior longus et brevisA. ciliaris anteriorVena : melalui vena opthalmica menuju ke Sinus cavernosus Dinding bola mata tdd :SkleraKornea

Isi bola mata tdd : 1. Uvea: Iris, corpus ciliaris, choroid2. Lensa3. Humor vitreus4. Retina

Vaskularisasi Mata41

A. centralis retinaA. ciliaris posterior longus et brevisA. ciliaris anteriorA. opthalmicaA. Carotis interna(Sobotta, 2010)Dinding Bola MataSkleraBerupa lapisan yang tebal, sehingga mempertahankan bentuk bola mataTerdiri dari:-substansi propia, disusun oleh serabut kolagen-lamina fuschka pigmen (Ilmu Penyakit Mata, 2005)

2. KorneaJernih, transparan, avaskularDiameter 12 nm, tebal 0,5-1 mmLapisan-lapisan:Tear film nutrisi dan O2 bagi bola mataEpitel lanjutan dari cons bulbi yaitu epitel squamusMembran bowman (lamina basals anterior)- Stroma terdiri dari lamel-lamel halus yang sejajar lengkung bola mata, membuat kornea tmpak jernihMembrana descement (lamina basalis posterior)Endotel difusi makanan dari humor aqueous yang berasal dari Camera Oculi AnteriorIsi Bola MataUveaIris- merupakan diafragma yang membatasi Camera Oculi Posterior dengan Camera Oculi Anterior- otot polos : myosis : m.sfingter pupillaeparasimpatis N.III midriasis : m.dilator pupillae simpatisb. Corpus Cilliaris>> Pars Pilicata(corona) - epitel, procesus ciliaris, plica ciliaris, terdiri dari stroma dan pembuluh darah menghasilkan humor aquous menjaga tekanan intra okuler - melekat zonula zinii>>Pars Plana (orbiculus iridis), terdiri dari : - jaringan otot (m.ciliaris) dengan serabut radier, meridional, dan sirkular berkontraksi lensa mencembung akomodasi - pembuluh darah - jaringan ikat dan pigmen - epitelc. KoroidMengandung banyak pigmen dan pembuluh darah untuk menutrisi retina2. LensaBerbentuk cembung, avaskuler, tidak berwarnaBagianbagian lensa : capsula anterior dan posterior, epithelium subcapsularis, cortex, nucleusKomposisi lensa : 65% air, 33% protein, mineralFungsi utama : memfokuskan sinar pada retina

Penglihatan jauh : Supaya sinar sejajar jatuh pada retina, m.ciliaris relaksasi serabut-serabut zonula zinii teregang diameter anteroposterior lensa minimalPenglihatan dekat : Sinar masuk berasal dari obyek dekat sinar yang masuk ke mata adalah sinar menyebar sehingga untuk memfokuskan sinar lensa harus lebih cembung otot siliaris kontraksi zonula zinii mengendur diameter anteroposterior lensa lebih cembung

Jain, 20063. Humor vitreousBerbentuk seperti bola sesuai lengkungan bulbus oculi, mempertahankan agar bentuk bola mata tetap bulatVolume : 4-5 mlSubstansi : 99% air, 1% solid (protein, mukopolisakarida, asam hyaluronik)pH : 7,21AvaskulerNutrisi : corpus siliaris, tunica choroidea, retina

4. RetinaMembran tipis, halus, tidak berwarna dan transparanReseptor sinarPermukaan luar berhubungan dengan tunica choroidea dan bagian dalam berhubungan dengan membran hyaloideaTerdiri dari : pars caeca retinae, ora serata, pars optica retinaeDari luar ke dalam, terdapat lapisan:a. Stratum pigmenti retinae melindungi retina dari cahaya berlebihanb. Lapisan conus dan bacillusmelihat cahaya dengan intensitas rendah, tidak dapat melihat warna

c. Membrana limitans externad. Stratum granulosum externae. Stratum fibrosumf. Stratum recticulare externumg. Stratum granulosum internumh. Stratum reticulare internumi. Stratum ganglionarej. Membran limitans interna

(Ilmu Penyakit Mata, 2005)

AQUEOUS HUMORAqueous humor adalah cairan jernih yang dibentuk oleh korpus siliaris dan mengisi bilik mata anterior dan posterior. Aqueous humor mengalir dari korpus siliaris melewati bilik mata posterior dan anterior menuju sudut kamera okuli anterior. Aqueous humor dieksresikan oleh trabecular meshwork (Simmons et al,2007-2008)Aqueous humor diproduksi dengan kecepatan 2-3 L/menit dan mengisi bilik anterior sebanyak 250 L serta bilik posterior sebanyak 60 L (Solomon,2002). Aqueous humor berfungsi memberikan nutrisi (berupa glukosa dan asam amino) kepada jaringan-jaringan mata di segmen anterior,seperti lensa,kornea,dan trabecular meshwork. Selain itu,zat sisa metabolisme (seperti asam piruvat dan asam laktat) juga dibuang dari jaringan-jaringan tersebut. Fungsi yang tidak kalah penting adalah menjaga kestabilan tekanan intraokuli, yang penting untuk menjaga integritas struktur mata. Aqueous humor juga menjadi media transmisi cahaya ke jaras penglihatan (Cibis et al,2007-2008)

Ketika cahaya masuk melalui bagian kornea,kemudian dibiaskan oleh aqueous humor ke arah pupil. Pada bagian pupil,jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dikontrol secara otomatis, dimana untuk jumlah cahaya yang banyak, bukaan pupil akan mengecil sedangkan untuk jumlah cahaya yang sedikit bukaan pupil akan membesar. Pupil akan meneruskan cahaya ke bagian lensa mata dan oleh lensa mata cahaya difokuskan ke bagian retina melalui vitreus humor. Jumlah cahaya yang memasuki mata diatur oleh ukuran dari pupil. Diameter pupil diatur oleh dua elemen kontraktil pada iris yaitu papillary constrictor yang terdiri dari otot-otot sirkuler dan papillary dilator yang terdiri dari sel-sel epitelial kontraktil yang telah termodifikasi. Sel-sel tersebut dikenal juga sebagai myoepithelial cells (Saladin,2006)

PUPILJika sistem saraf simpatis teraktivasi, sel-sel ini berkontraksi dan melebarkan pupil sehingga lebih banyak cahaya yang dapat memasuki mata. Kontraksi dan dilatasi pupil terjadi pada kondisi dimana intensitas cahaya berubah dan ketika kita memindahkan arah pandangab kita ke benda atau objek yang dekat atau jauh. Pada tahap selanjutnya, setelah cahaya memasuki mata, pembentukan bayangan pada retina bergantung pada kemampuan refraksi mata (Saladin,2006)Prinsip optikBerkas cahaya merupakan gerakan maju suatu gelombang cahaya dalam arah tertentu. Berkas cahaya berjalan lebih cepat melalui udara daripada melalui media transparan lain (air dan kaca) dengan kecepatan 300.000 km/detik. Ketika masuk ke medium dengan densitas tinggi, berkas cahaya melambat. Indeks bias udara adalah 1,00 sedangkan indeks bias kaca adalah 1,50. Berkas cahaya akan berbelok, berbias atau mengalami refraksi apabila berjalan dari satu medium ke medium lain yang berbeda kepadatan/indeks biasnya. Bila berkas cahaya membentur permukaan yang tegak lurus terhadap berkas maka berkas cahaya akan memasuki medium kedua tanpa mengalami pembelokan. Akibat yang terjadi hanya berupa penurunan kecepatan dan pemendekan panjang gelombang.

PembiasanPembelokan berkas cahaya pada bidang peralihan yang miring disebut pembiasan. Derajat pembiasan akan meningkat sesuai dengan rasio indeks bias dari kedua media transparan dan derajat kemiringan antara bidang peralihan dan permukaan gelombang yang datang. Indeks bias merupakan perbandingan kecepatan. Misalnya, indeks bias kaca yang merupakan perbandingan kecepatan cahaya dalam udara sebesar 300.000 km/detik dengan kecepatan cahaya melalui kaca sebesar 200.000 km/detik sehingga indeks bias kaca adalah 1,5. Penerapan prinsip pembiasan pada lensaLensa konveks memfokuskan berkas cahaya. Berkas cahaya yang masuk melalui bagian tengah menembus lensa tepat tegak lurus sehingga tidak dibiaskan. Makin dekat ke tepi lensa, berkas cahaya membentur permukaan media yang semakin bersudut dan akan semakin dibelokkan ke arah tengah yang disebut konvergensi cahaya. Bila lensa memiliki kelengkungan yang sempurna, berkas cahaya sejajar yang melalui berbagai bagian lensa akan dibelokkan sehingga seluruh berkas cahaya menuju suatu titik yang disebut titik fokus.

Penerapan prinsip pembiasan pada lensaLensa konkaf menyebarkan berkas cahaya. Cahaya yang mengenai bagian sentral dari lensa membentur permukaan yang benar benar tegak lurus terhadap berkas sehingga tidak dibiaskan. Cahaya di bagian tepi memasuki lensa lebih dulu dari cahaya yang masuk di sentral. Hal ini berlawanan dengan efek pada lensa konveks dan menyebabkan cahaya di bagian perifer mengalami divergensi atau menyebar menjauhi cahaya yang masuk ke sentral lensa. Daya BiasUkuran daya bias lensa disebut dioptri. Daya bias lensa konveks dalam dioptri sama dengan 1 meter dibagi jarak fokusnya. Apabila memiliki daya bias sebesar +1 dioptri, artinya lensa itu memusatkan cahaya sejajar menuju satu titik fokus 1 meter di belakang lensa. Daya bias konkaf tidak dapat dinyatakan dengan jarak fokus di belakang lensa karena cahaya menyebar dan bukan terfokus di satu titik. Namun, jika suatu lensa konkaf menyebarkan berkas cahaya dengan kekuatan yang sama dengan lensa konveks yang berkekuatan 1 dioptri, lensa konkaf itu disebut mempunyai daya bias -1 dioptri.

Pengaturan Akomodasi MataMekanisme akomodasi adalah mekanisme yang memfokuskan sistem lensa mata. Akomodasi sering terjadi akibat kontrasi atau relaksasi muskulus siliaris mata. Kontraksi menyebabkan kekuatan bias lensa dan relaksasi menyebabkan penurunan kekuatan lensa.Akomodasi diatur oleh mekanisme umpan balik negatif yang otomatis mengatur kekuatan bias lensa untuk mencapai tingkat ketajaman penglihatan yang paling tinggi. Apabila mata difokuskan pada objek yang jauh kemuadian tiba-tiba difokuskan pada objek yang dekat, lensa akan berakomodasi untuk tajam penglihatan yang terbaik dalam waktu kurang dari satu detik. Walaupun mekanisme pengaturan sebenarnya yang menimbulkan fokus mata secara cepat dan akurat belum jelas, beberapa gambaran mekanisme yang diketahui adalah bila mata tiba-tiba mengubah jarak titik fiksasi, lensa akan mengubah kekuatannya dalam arah yang sesuai untuk mencapai fokus baru dalam waktu kurang dari satu detik.Pengaturan Akomodasi MataAda beberapa petunjuk lain yang dapat membantu lensa untuk mengubah kekuatannya dalam arah yang sesuai. Pertama, aberasi kromatik tampaknya penting karena dengan demikian, sinar cahaya merah difokuskan sedikit di posterior sinar cahaya biru. Hal ini dikarenakan lensa lebih membiaskan sinar biru dibandingkan sinar merah. Mata dapat mendeteksi kedua tipe sinar ini yang mempunyai fokus lebih baik dan petunjuk ini memberi informasi kepada mekanisme akomodasi untuk membuat lensa menjadi lebih kuat atau lebih lemah. Kedua, bila benda difiksasi pada objek yang dekat, mata harus berkonvergensi. Mekanisme saraf untuk konvergensi menimbulkan sinyal secara serentak untuk memperkuat lensa mata.Ketiga, kejelasan fokus di bagian dalam fovea berbeda dengan kejelasan fokus pada tepi-tepinya karena fovea terletak pada lekukan lubang yang lebih ke dalam daripada bagian retina lain. Hal ini juga memberikan petunjuk mengenai ke arah mana kekuatan lensa harus di ubah. Keempat, tingkat akomodasi lensa berosilasi sedikit setiap saat pada frekuensi sampai dua kali per detik. Pengaturan Akomodasi MataBayangan penglihatan menjadi lebih jelas bila osilasi kekuatan lensa diubah dalam arah yang sesuai dan menjadi lemah bila kekuatan lensa diubah dalam arah yang salah. Hal ini dapat memberi petunjuk yang cepat mengenai perubahan arah kekuatan lensa yang harus dilakukan agar dapat menghasilkan fokus yang sesuai. Area korteks otak yang mengatur akomodasi terletak paralel dengan area yang mengatur pergerakan fiksasi mata, dengan integrasi akhir berupa sinyal penglihatan dalam area 18 dan 19 korteks Brodmann dan menghantarkan sinyal motorik ke muskulus siliaris melalui area pretektal dalam batang otak dan kemuadian masuk ke dalam nukleus Edinger-Westphal dan melalui serat saraf parasimpatis menuju mata. Pengaturan Gerak Bola MataPergerakan mata diatur oleh tiga pasang muskulus, yaitu rectus medialis dan lateralis, rektus superior dan inferior, serta obliquus superior dan inferior. Otot rectus medialis dan lateralis berkontraksi untuk menggerakkan mata dari satu sisi ke sisi lainnya. Otot rectus superior dan inferior juga berkontraksi untuk menggerakkan mata ke atas dan ke bawah. Otot obliquus berfungsi untuk memutar bola mata agar lapang pandang tetap dalam posisi tegak. Nukleus saraf kranial III, IV, dan VI di batang otak memiliki hubungan dengan saraf perifer yang menuju ke otot-otot mata. Ketiga nukleus tersebut melewati jaras persarafan yang disebut fasikulus longitudinal madial. Masing-masing dari ketiga susunan otot untuk tiap mata diinervasi secara timbal balik sehingga satu otot dari setiap pasang otot itu akan berelaksasi sementara otot yang lainnya berkontraksi. Pengaturan Gerak Bola MataPada pengaturan kortikal terhadap aparatus okulomotor menunjukkan adanya penyebaran sinyal yang berasal dari area penglihatan di korteks oksipitalis melewati traktus oksipitotektal dan traktus oksipitokolikular menuju area pretektal dan kolikulus superior pada batang otak. Sinyal pengaturan okulomotor menuju nukleus okulomotor di batang otak dihantarkan dari area pretektal dan area kolikulus superior. Ada sinyal kuat juga yang dihantarkan dari pusat pengatur keseimbangan tubuh di batang otak ke sistem okulomotor (yang awalnya dari nukleus vestibular melewati fasikulus longitudinal medial). Neurofisiologi MataSaraf Optikus (N. II): Serabut-serabut afferent berkumpul di papila nervi optisi dan membentuk saraf optikus. Saraf optikus berjalan ke intra kranial melalui foramen optikus. Saraf optikus kiri dan kanan bergabung di kiasma optikus, di depan tuber sinerium. Serabut dari retina bagian nasal menyilang garis tengah menuju kontralateral, sedangkan serabut retina temporal tetap ipsilateral. Setelah melewati kiasma optikus disebut sebagai traktus optikus. Serabut traktus optikus bersinap di korpus geniculatum lateral. Traktus visual, yang berakhir di kolikulus superior adalah reflek optosomatik. Di korpus genikulatum lateral diteruskan oleh serabut genikulo kalkarina (area 17) pada lobus oksipitalis

(Bahrudin, 2011)Saraf Okulomotorius (N. III): Saraf Okulomotorius berasal dari permukaan ventral dari mesensefalon dan menembus dinding posterior orbital sampai celah orbital superior. Saraf Okulomotorius mengontrol 4 dari 6 otot ekstraokular dan otot levator palpebrae superior yang mengangkat kelopak mata atas. Saraf Okulomotorius juga menghantarkan preganglion serabut saraf otonom ke ciliary ganglion. Ganglion mengatur otot mata instrinsik. Otot ini mengubah diameter pupil, menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk ke mata, dan mengubah bentuk lensa untuk memfokuskan gambar pada retinaSaraf Troklearis (N. IV): Saraf troklearis merupakan saraf terkecil dari saraf kranial, Inti motorik terletak di ventrolateral mesensefalon, nukleus saraf IV setinggi kolikuli inferior di substansia grisea priakuaductal dan di bawag nukleus N. III. N. IV meninggalkan otak tengah di bawah kolikulus inferior. Satu-satunya yang keluar dari sisi dorsal batang otak. Dari sinus kavernosus, N. IV masuk orbita bersama dengan N.III menginervasi otot obliqus superior.Saraf Abdusens (N. VI): Saraf VI berjalan ke atas melalui spasium sub arachnoid pada sisi a. Basilaris ke spasium subdural di depan klivus, bergabung dengan 2 saraf (N. III dan N. IV) dalam sinus kavernosus. Saraf ini merupakan saraf kranial yang terpanjang sehingga tidak punya tanda lokasi yang khas, bila saraf ini terkena lesi. Saraf ini menginervasi otot rectus lateralis.

Otot atau musculus penggerak bola mata dipelihara oleh N. III (m. rectus media, superior, inferior dan obliqus inferior), N. IV (obliqus superior), dan N. VI (rectus lateralis). Ketiga saraf tersebut dinamakan saraf okularis.Gerakan Konjugat: Gerakan bola mata dilaksanaakn oleh saraf okularis yang diurus oleh saraf otak III, IV, dan VI. Dalam gerakan tersebut kedua mata bertindak sebagai organ visual yang tunggal, yang berarti bahwa hasil penglihatan kedua mata adalah suatu penglihatan yang tunggal. Hasil tersebut hanya dapat diperoleh bila mana gambar objek yang tiba di retina kedua sisi menduduki tempat yang identik. Gerakan itu dikenal sebagai gerakan konjugat. Bila bola mata melirik ke kiri (N. VI kiri berkontraksi) maka bola mata kanan melirik pula ke kiri (N. III kanan berkontraksi) secara sinkron, tanpa selisih dalam arah dan kecepatan. (Bahrudin, 2011)(Bahrudin, 2011)

(Bahrudin, 2011)

Gerakan diskonjugat: Gerakan kedua bola mata untuk menatapkan mata pada sesuatu tidak selalu berjalan sxearah, melainkan bisa juga ke arah yang berlawanan. Gerakan bola mata yang sinkron dengan arah yang berlawanan dimana gerakan kedua bola mata ke arah nasal. Dalam gerakan itu, bola mata kiri bergerak ke kanan dan bola mata kanan bergerak ke kiri. Gerakan kedua bola mata ke arah nasal dinamakan gerakan konvergen, yang terjadi karena kedua otot rektus medialis (internus) berkontraksiReflek cahaya langsung: Bila sorotan lampu baterai tiba pada retina, impuls visual optokinetik akan dikirimkan ke olikulus superior untuk mencetuskan potensial aksi yang akan merangsang inti Edinger-Westphal, sehingga kontriksi pupil terjadi. Utuhnya lintasan afferent dan efferent serta utuhnya efektor menjamin reflek cahaya yang positif.Reflek cahaya tidak langsung: Penyinaran terhadap pupil sesisi akan menimbulkkan miosis pada pupil kedua sisi. Peristiwa tersebut dikenal sebagai reaksi pupil konsesual atau reaksi cahaya tak langsung. Hal ini terjadi karena cahaya akan dikirikan ke pretectal nucleus kontra lateral setelah sampai pada kolikulus superiorAllah memberi kita indera penglihatan yang jelas sangat fungsional yaitu mata. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina, lantas dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus mengalihkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan (Evelyn C. Pearce, 2009, hal.384).Allah menciptakan setiap manusia dengan memiliki dua bola mata, mengapa? Agar manusia dapat melihat betapa luasnya dunia ini, betapa besarnya kuasa Allah sehingga kita harus menggunakannya agar bermanfaat bagi diri kita. Bayangkan, ketika kita tidak memiliki mata, sudah berapa banyak hal-hal menakjubkan yang telah dilewatkan. Tanpa mata, kita sebagai manusia tidak dapat lebih menyadari Maha Besar Allah yang telah menciptakan segala hal di dunia. Selain untuk melihat, tujuannya agar kita dapat lebih mensyukuri dari segala yang ada di dunia ini sehingga kita menjadi lebih beriman kepada Allah SWT. (Syamsul, 2010)Allah telah menciptakan mata dengan bagian-bagian yang sempurna dengan sangat rumit, tiap bagiannya berkaitan satu sama lain untuk menjalankan fungsi kerjanya dengan baik sehingga kita dapat melihat dengan jelas. Sebagian dari kita ada yang tidak dapat melihat walaupun mereka memiliki dua mata yang sempurna, hal itu karena ada beberapa bagian yang tidak dapat bertugas dengan baik sehingga mengganggu fungsi kerja mata yaitu melihat. Hal itu terjadi bukan karena Allah tidak adil kepada makhluknya, sebagai manusia kita harus lebih melihat kepada sisi positifnya, bahwa Allah begitu menyayangi manusia sehingga tidak ingin makhluknya menggunakan mata dengan tidak berguna. Ketika mata yang diberikan oleh Allah tidak dapat berfungsi dengan baik, kita sebagai manusia harus tetap mensyukuri nikmatnya, bahwa masih dapat hidup di dunia ini sudah merupakan suatu anugerah yang sangat indah.

Dari kelima fungsi dari indera manusia, indera pendengar dan penglihat lah yang fungsinya paling penting, walaupun dalam realitanya manusia akan sempurna ketika memiliki kelima indera tersebut. Seperti firman Allah dalam Al-Quran yang selalu lebih dulu menyebutkan pendengaran, baru kemudian penglihatan. Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (Q.S Al-Muminuun 23:78).Dilihat dari proses kerjanya, pendengaran terkesan lebih penting karena gelombang bunyi bersifat membelok di sekitar objek-objek berukuran sedang, sedangkan gelombang cahaya bergerak menurut garis lurus. Artinya, kita hanya bisa melihat sesuatu bila kita melihatnya secara langsung, tetapi kita bisa mendengar sesuatu bagaimanapun posisi kita terhadap sesuatu itu (Isaac Asimov, 2007, hal.302-303).Indera penglihatan butuh pendukung agar dapat berfungsi. Seperti mata, kita dapat melihat benda apapun ketika terdapat cahaya yang memantulkannya ke mata dan dikirimkan ke saraf di pusat otak. Sehingga ketika dalam kegelapan mata kita tidak dapat menangkap pantulan cahaya yang biasa kita terima pada mata kita sebagai hasil dari tafsir otak yang dapat berupa bentuk benda dan keadaan sekitar kita. Sedangkan, untuk pendengaran, dalam kondisi apapun kita akan selalu dapat mendengar dengan jelas, baik hal itu yang ingin ataupun tidak ingin kita dengarkan.

Sebagai manusia yang beruntung dan telah diberikan anugerah oleh Allah berupa indera pendengaran dan penglihatan, kita harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Karena Allah memberikan hal itu kepada manusia agar kita dapat selalu menyadari tentang kebesaran Allah SWT dan dapat kita rasakan di muka bumi ini. Allah berfirman dalam Al-Quran Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya, pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Q.S Al-Israa 17:36).Indera yang telah diberikan oleh Allah akan menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik, jadi gunakanlah sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Hal itu diberikan kepada kita tidak hanya diberikan dan tidak ada maksudnya, indera kita juga akan menjadi saksi dari segala apapun yang telah kita lakukan di dunia ini selama kita hidup dan akan menjawab segala pertanyaan ketika kita di akhirat nanti. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S Fushshilat 41:20).Sebagai manusia yang beragama islam, kita harus senantiasa berada di jalan Allah SWT, menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya sehingga kita dapat meningkatkan iman dan ketaqwaan kita dan kelak nanti akan menjadi manusia yang beruntung serta selalu berada dalam lindungan-Nya, Amin.KesimpulanPalpebra, cilia, air mata berfungsi melindungi mata dari benda asing.Proses melihat dimulai dari masuknya cahaya ke kornea, lensa, retina sampai korteks cerebri Gerakan mata diatur oleh N. III, N. IV, N. VI.

Daftar PustakaAsimov, Isaac. 2007. Keajaiban Otak Manusia. Yogyakarta: Erfani Press.Bahrudin. 2011. Neuroanatomi dan Aplikasi Klinis Diagnosis Topis. Malang PressCibis et al. 2007. General Ophthalmology. Toronto Philadelphia: Manlygraphic Publiser.Syamsul Arif. 1992. Alquran dan Terjemahannya. Semarang: Tanjung Mas.Dorland, W.A Newman. 2008. Kamus Kedokteran Dorland, edisi 31. Jakarta: EGCF. Kiss, J. Szentgotha. 2002. Organanon Visus. London: EGCGuyton, Arthur. 2012. Fisiologi Kedokteran. Singapura: Sanders.Guyton AC, Hall JE. 1997 Neurofisiologi Penglihatan Sentral. Dalam : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.. Jakarta : EGC. p 825.Ilyas,Sidorta. 2005. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FK UIJain Mahendra. 2006. Competition Science Vision. New Delhi: Pratiyogita DarpanJohn Gibson. 2003. Fisiologi & Anatomi Modern Untuk Perawat. Jakarta: EGCP. Riordan Eva. 2007. Oftalmologi Umum Vaughan & Asbury ed. 17. Jakarta: EGC R. Putz, dan R. Pabst. 2010. Atlas Anatomi Manusia Sobotta, edisi 22, jilid 1. Jakarta: EGCSpalteholz W. Hand. 2010. Atlas Anatomi Manusia. Jakarta: EGCSaladin. 2006. Ophthalmology. Yogyakarta: FK USUSherwood, Lauralee. 2009. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGCSimmons et al. 2008. The Eye. London: Lange Medical PublicationSolomon. 2002. Lecture Notes on Ophthalmology, 2nd edition. Singapore Hongkong New Delhi: Blackwell Scientific PublicationsSudibjo. 2012. Fisiologi & Anatomi Mata. Jakarta: EGCSullivan. 2011. Apparatus Lacrimalis. Bandung: EGCTomi. 2015. Anatomi Organon Visus. Malang: Universitas Muhammadiyah MalangVaughan & Asbury. 2007. Oftalmologi Umum. Jakarta: EGC

DOA SELESAI BELAJAR Allahumma inni auudzubika min ilmin laa yanfa, wa min qolbin laa yakhsya, wa minnafsin laa tasyba, wamin da watin laa yustajaabulaha

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusu, nafsu yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak dikabulkan. DOA SELESAI BELAJAR Allahumma arinal_haqqo _haqqon warzuqnat tibaaahu wa arinal baathila baa-thilan warzuqnaj tinaabahuYa Allah, Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya