15
KELOMPOK VIII PERUMAHAN Moh Ari Nugraha M.Sc Gantjang Amanullah, MA Waris Marsisno, M. Stat Ir. Ahmad Humaedi Ertianto, M. Com. Roby Darmawan, M.Eng Poetrijanti, S.Si. Rizal Zaini Ahmad Fathony

Kel8.Perumahan

  • Upload
    imot2

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perumahan

Citation preview

Page 1: Kel8.Perumahan

KELOMPOK VIIIPERUMAHAN

Moh Ari Nugraha M.Sc

Gantjang Amanullah, MA

Waris Marsisno, M. Stat

Ir. Ahmad Humaedi Ertianto, M. Com.

Roby Darmawan, M.Eng

Poetrijanti, S.Si.

Rizal Zaini Ahmad Fathony

Page 2: Kel8.Perumahan

Konsep dan Definisi• Di dalam membahas data perumahan Kemenpera

menggunakan istilah backlog, yaitu banyaknya rumah yang layak dihuni oleh rumah tangga, sementara BPS mendefinisikan apakah rumah yang ditempati oleh rumah tangga mempunyai status milik sendiri, sewa, kontrak, atau lainnya (misal rumah dinas). Sehingga menurut perkiraan Kemenpera bayaknya rumah tangga yang menempati rumah yang tidak layak huni ada sekitar 7,2 juta rumah, sementara menurut BPS banyaknya rumah tangga yang menempati rumah dengan status bukan milik sendiri (sewa, kontrak, atau lainnya) ada sekitar 13,6 juta

• Istilah rumah layak huni, salah satu ukurannya adalah mempunyai bangunan yang kokoh, definisi ini secara operasional sulit diukur di dalam konteks pengumpulan data di lapangan

Page 3: Kel8.Perumahan

Konsep dan Definisi (2)• Beberapa indikator perumahan yang biasa diukur adalah air minum bersih

atau air minum layak. Definisi air minum bersih adalah air yang bersumber dari ledeng, airkemasan, pompa, sumur terlindung dan mata air terlindung yang jarak ke tempat pembuangan limbah (tangki septik) lebih dari 10 m. Definisi ini tidak dapat digunakan ketika akan mengukur indikator ini.

• Di dalam SP2010 digunakan istilah “Bangunan Fisik” yang didefinisikan sebagai tempat berlindung tetap maupun sementara, yang mempunyai dinding, lantai dan atap, baik digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Bangunan yang luas lantainya kurang dari 10 meter persegi dan tidak digunakan untuk tempat tinggal dianggap bukan bangunan fisik. Selain itu, ada istilah “Bangunan Sensus”, yaitu sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar/masuk sendiri. Bangunan Sensus dibedakan untuk tempat tinggal, bukan tempat tinggal, dan campuran. Informasi banyaknya bangunan fisik dan bangunan sensus ini dapat diperoleh dari SP2010-L1, hanya saja hasil dari pendaftaran bangunan dan rumah tangga ini tidak (belum) secara khusus diolah, semestinya akan dapat memberikan informasi detail banyaknya bangunan fisik/sensus dan rumah tangga sampai wilayah terkecil (blok sensus).

Page 4: Kel8.Perumahan

Konsep dan Definisi (3)• Menyambung istilah bangunan fisik, di dalam kuesioner SP2010-

C1 tidak ada pertanyaan tentang atap dan dinding, sehingga di dalam melakukan analisis perumahan, maka di dalam menyajikan beberapa indikator terkait kualitas rumah tinggal yang biasanya terdiri dari lantai (tanah/bukan tanah), luas lantai per kapita (kurang dari 9 m2 atau lebih dari dan sama dengan 9 m2), atap (layak/tidak layak), dan dinding (permanen/tidak permanen) tidak dapat semua disajikan, terutama terkait atap dan dinding.

• Menurut tim kesehatan, definisi atap yang layak yang selama ini digunakan, yaitu atap yang terbuat dari beton, genteng, sirap, seng, dan asbes adalah kurang tepat, mestinya asbes tidak dianggap sebagai atap yang layak, hal ini mengingat bahayanya partikel-partikel dari asbes bagi paru-paru, utamanya terkait penyakit ISPA

Page 5: Kel8.Perumahan

Cakupan Pertanyaan pada daftar SP2010- C1 dan SP2010-C2 • Jumlah pertanyaan terkait perumahan pada SP2010-C1

ada sebanyak 12 pertanyaan, sementara pada SP2010-C2 hanya ada lima pertanyaan, luas lantai tempat tinggal, akses internet dalam 3 bulan terakhir, status kepemilikan/penguasaan bangunan tempat tinggal, bukti kepemilikan tanah tempat tinggal, jenis bukti kepemilikan tanah tempat tinggal. Sehingga dengan demikian, di dalam melakukan analisis data perlu kehati-hatian, karena hasilnya antar beberapa variabel jumlah rumah tangganya akan berbeda

Page 6: Kel8.Perumahan

Perbandingan SP2010 dan SUSENAS 2010 (Nasional)Variabel SP 2010 SUSENAS

2010Perbedaan

Lantai Bukan Tanah 89.45% 88.50% 0.95%Penerangan Listrik 93.88% 94.15% -0.27%Air kemasan, isi ulang dan ledeng 30.41% 31.80% -1.39%Jamban sendiri 65.81% 64.68% 1.13%Tempat tinggal milik sendiri 77.70% 78.00% -0.30%Bahan bakar masak: gas 45.17% 41.51% 3.66%Bahan bakar masak: minyak tanah 11.70% 12.11% -0.40%

Page 7: Kel8.Perumahan

Perbandingan Variabel: Lantai Bukan TanahSP2010 dan SUSENAS 2010 (Provinsi)Nama Provinsi SP 2010 SUSENAS

2010Perbedaan

DI Yogyakarta 92.18 92.28 -0.11Gorontalo 94.56 94.45 0.11…..

…..

Papua Barat 96.02 93.02 3.00Papua 79.53 70.25 9.28

Page 8: Kel8.Perumahan

Perbandingan Variabel: Penerangan ListrikSP2010 dan SUSENAS 2010 (Provinsi)Nama Provinsi SP 2010 SUSENAS

2010Perbedaan

Jawa Barat 99.13 99.01 0.12Gorontalo 77.46 77.33 0.13…..

…..

Lampung 88.05 91.29 -3.24Sulawesi Tengah 76.93 80.44 -3.51Papua 38.84 42.71 -3.87NTT 48.40 52.55 -4.15

Page 9: Kel8.Perumahan

Perbandingan Variabel: Air kemasan, isi ulang dan ledengSP2010 dan SUSENAS 2010 (Provinsi)

Nama Provinsi SP 2010 SUSENAS 2010

Perbedaan

Jawa Timur 26.50 26.40 0.10Sumatera Barat 32.90 32.76 0.14…..

…..

Maluku Utara 29.95 25.23 4.72DI Yogyakarta 20.09 25.25 -5.16Papua Barat 34.00 39.58 -5.58

Page 10: Kel8.Perumahan

Perbandingan Variabel: Jamban SendiriSP2010 dan SUSENAS 2010 (Provinsi)Nama Provinsi SP 2010 SUSENAS

2010Perbedaan

Nanggroe Aceh Darussalam 59.14 59.21 -0.07Kalimantan Barat 61.74 61.52 0.22…..

…..

Kalimantan Selatan 65.07 61.92 3.15DKI Jakarta 76.50 72.84 3.66Maluku Utara 45.63 49.48 -3.85Bali 67.62 63.42 4.20Papua 48.09 42.71 5.38

Page 11: Kel8.Perumahan

Perbandingan Variabel: Rumah Milik SendiriSP2010 dan SUSENAS 2010 (Provinsi)Nama Provinsi SP 2010 SUSENAS

2010Perbedaan

Bangka Belitung 80.79 80.75 0.04Maluku Utara 82.32 82.27 0.04…..

…..

Lampung 83.69 86.70 -3.00Gorontalo 77.56 74.44 3.12Maluku 77.96 74.57 3.39Kalimantan Tengah 67.79 72.68 -4.89Sumatera Barat 73.70 68.53 5.17Kepulauan Riau 60.56 67.09 -6.53

Page 12: Kel8.Perumahan

Perbandingan Variabel: Akses Internet SP2010 dan SUSENAS 2010 (Provinsi Kepulauan Riau)

Perkotaan

  Akses Internet 3 bulan terakhir

  SP 2010SUSENAS 2010 Selisih

2100 KEPULAUAN RIAU 21.78 35.48 -13.70

2101 KARIMUN 17.91 31.39 -13.48

2102 BINTAN 15.74 26.88 -11.14

2103 NATUNA 17.50 38.31 -20.81

2104 LINGGA 18.74 27.09 -8.35

2105 KEPULAUAN ANAMBAS 12.91 25.98 -13.07

2171 B A T A M 22.60 36.09 -13.49

2172 TANJUNG PINANG 24.93 40.93 -16.01

Page 13: Kel8.Perumahan

Perbandingan Variabel: Akses Internet SP2010 dan SUSENAS 2010 (Provinsi Kepulauan Riau)

Perdesaan

  Akses Internet 3 bulan terakhir

  SP 2010SUSENAS 2010 Selisih

2100 KEPULAUAN RIAU 7.46 15.59 -8.14

2101 KARIMUN 6.85 13.97 -7.12

2102 BINTAN 11.13 26.71 -15.58

2103 NATUNA 8.97 11.69 -2.72

2104 LINGGA 3.85 12.83 -8.98

2105 KEPULAUAN ANAMBAS 5.97 12.59 -6.62

2171 B A T A M 6.39 11.36 -4.97

2172 TANJUNG PINANG 10.88 10.48 0.39

Page 14: Kel8.Perumahan

Perbandingan Variabel: Akses Internet SP2010 dan SUSENAS 2010 (Provinsi Kepulauan Riau)

Perkotaan dan Perdesaan

  Akses Internet 3 bulan terakhir

  SP 2010SUSENAS 2010 Selisih

2100 KEPULAUAN RIAU 19.4132.22

-12.81

2101 KARIMUN 13.5824.66

-11.08

2102 BINTAN 13.8626.81

-12.95

2103 NATUNA 12.8723.94

-11.07

2104 LINGGA 9.6518.40

-8.75

2105 KEPULAUAN ANAMBAS 8.7017.85

-9.15

2171 B A T A M 22.1835.44

-13.27

2172 TANJUNG PINANG 24.2339.43

-15.21

Page 15: Kel8.Perumahan

Konsistensi Tabel 69 dan Tabel 70

• Pada Tabel 69, semua rumah tanga sudah terbagi habis menurut kelas luas lantai

• Pada Tabel 70, masih ada rumah tangga yang masuk kategori “tidak terjawab” untuk luas lantai