13
KELAINAN ORTOPEDI ANAK PADA PINGGUL, TUNGKAI DAN KAKI Dislokasi Pinggul Bawaan Dislokasi Pinggul Bawaan adalah suatu kelainan bentuk pada persendian pinggul yang ditemukan pada bayi baru lahir atau pada awal masa kanak-kanak. Pinggul adalah suatu persendian bola dan kantung; bolanya adalah kaput femoralis (kepala tulang paha) yang berada di puncak tulang paha, sedangkan kantungnya adalah asetabulum yang berasal dari panggul. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik. elainan yang dirasakan mungkin baru muncul pada usia !"-#" tahun, dan bisa menyerang salah satu maupun kedua pinggul. elainan ini lebih sering ditemui pada$ % &nak pertama % Bayi perempuan % Bayi dalam l etak bokong % 'iwayat disl okasi pinggul pada keluarga. elainan ini ditemukan pada diantara .""" bayi baru lahir. e*alanya bisa berupa$ - Pergerakan yang terbatas di daerah yang terkena - Posisi tungkai yang asimetris - +ipatan lemak paha yang asimetris - etelah bayi berumur ! bulan $ rotasi tungkai asimetris dan tungkai pada sisi yang terkena tampak memendek. Pemeriksaan yang paling penting adalah pinggul. Pada bayi yang lebih besar dan anak-anak bisa dilakukan rontgen pinggul.

Kelainan Ortopedi Anak Pada Pinggul

Embed Size (px)

Citation preview

KELAINAN ORTOPEDI ANAK PADA PINGGUL, TUNGKAI DAN KAKI

KELAINAN ORTOPEDI ANAK PADA PINGGUL, TUNGKAI DANKAKI

Dislokasi Pinggul BawaanDislokasi Pinggul Bawaan adalah suatu kelainan bentuk pada persendian pinggul yang ditemukan pada bayi baru lahir atau pada awal masa kanak-kanak.

Pinggul adalah suatu persendian bola dan kantung; bolanya adalah kaput femoralis (kepala tulang paha) yang berada di puncak tulang paha, sedangkan kantungnya adalah asetabulum yang berasal dari panggul.Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik.Kelainan yang dirasakan mungkin baru muncul pada usia 30-40 tahun, dan bisa menyerang salah satu maupun kedua pinggul.

Kelainan ini lebih sering ditemui pada:

Anak pertama

Bayi perempuan

Bayi dalam letak bokong

Riwayat dislokasi pinggul pada keluarga.Kelainan ini ditemukan pada 1 diantara 1.000 bayi baru lahir.

Gejalanya bisa berupa:- Pergerakan yang terbatas di daerah yang terkena- Posisi tungkai yang asimetris- Lipatan lemak paha yang asimetris- Setelah bayi berumur 3 bulan : rotasi tungkai asimetris dan tungkai pada sisi yang terkena tampak memendek.

Pemeriksaan yang paling penting adalah USG pinggul. Pada bayi yang lebih besar dan anak-anak bisa dilakukan rontgen pinggul.

Pada awal masa bayi, agar kaput femoralis tetap berada dalam kantungnya, bisa dipasang alat untuk memisahkan tungkai dan melipatnya ke arah luar (seperti kodok).Jika posisi diatas sulit dipertahankan, bisa digunakan gips yang secara periodik diganti sehingga pertumbuhan tulang tidak terhambat.Jika tindakan tersebut tidak berhasil atau jika dislokasi diketahui setelah anak cukup besar, maka dilakukan tindakan pembedahan.

Torsio femoral adalah suatu keadaan dimana lutut menghadap ke depan atau ke samping.Keadaan ini seringkali membaik dengan sendirinya pada saat anak tumbuh dan mulai berdiri serta berjalan.

Dislokasi lutut adalah suatu keadaan dimana tungkai bawah pada lutut melipat ke depan.Kelainan ini jarang terjadi tetapi jika terjadi harus segera diatasi. Biasanya dilakukan tindakan menekuk lutut bayi secara perlahan ke depan dan ke belakang sebanyak beberapa kali/hari serta memasang bidai agar lutut tetap tertekuk.

Clubfoot (talipes) adalah suatu keadaan dimana bentuk atau posisi kaki terpuntir.Lengkung kaki bisa sangat tinggi atau kaki berputar ke dalam maupun ke luar.Clubfoot sejati disebabkan oleh kelainan anatomis.Jika tidak terdapat kelainan anatomis, maka keadaan ini bisa diperbaiki dengan pemasangan gips dan terapi fisik. Pengobatan dini dengan gips bisa memperbaiki clubfoot sejati tetapi biasanya perlu dilakukan pembedahan.

AMPUTASI KONGENITALAmputasi Kongenital (Missing Limbs) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir tidak memiliki sebuah lengan atau sebuah tungkai atau bagian dari lengan maupun tungkai.

Penyebabnya tidak diketahui.Pemakaian talidomid sebagai obat untuk mengatasi morning sickness pada wanita hamil, diduga merupakan penyebab terjadinya kelainan ini.Agar anggota gerak lebih fungsional, bisa digunakan lengan atau tungkai palsu

Posted by: Indonesian Children | August 29, 2009

Kelainan Orthopaedi Pada Pediatri

Oleh : Dr. Isa An Nagib, SpOT

Poli Bedah Tulang RSIA Permata Cibubur

Sebagai penambah wacana, maka dalam artikel ini akan diterangkan mengenai apa saja kelainan orthopaedi yang sering terjadi pada anak-anak (pediatri), karena kasus ini sering terjadi tanpa keluarga menyadarinya sampai akhirnya si anak tumbuh besar dengan kelainannya itu, dan sudah barang tentu pengobatannya menjadi lebih sulit. Karena tidak sedikit orangtua anak datang ke dokter orthopaedi dalam keadaan terlambat. Kelainan tersebut dapat timbul sejak lahir (congenital) ataupun didapat setelah dalam perkembangannya (developmental).Di rumah sakit besar di luar negeri sejak dulu sudah dikenal istilah orthopaedic check list, dimana bayi yang baru lahir langsung dilakukan screening terhadap kelainan-kelainan di bidang orthopaedi, untuk di Indonesia biasanya dokter spesialis anak akan mengkonsulkan ke dokter spesialis orthopaedi apabila dicurigai adanya kelainan tersebut. Di Rumah Sakit Permata Cibubur hal ini sudah berjalan, sehingga meminimalisasi kemungkinan kelainan pada anak tersebut terlambat untuk diketahui. Kadangkala orangtua atau keluarga si anak menganggap kelainan pada anaknya sebagai sesuatu yang biasa karena ketidaktahuannya, oleh karena itu disini akan diterangkan kelainan yang sering terjadi, mana yang masih dalam batas normal dan mana yang merupakan kelainan yang nantinya akan berdampak patologis bagi si anak dalam perkembangannya.Secara umum kelainan yang sering terjadi adalah :

1. Clubfoot (kaki pengkor)

adalah salah satu kelainan bawaan pada kaki yang terpenting, dimana si anak nanti berjalan tidak menggunakan telapak kaki melainkan punggung kakinya. Kelainan ini mudah didiagnosis tapi sulit diterapi secara sempurna walaupun oleh seorang yang sangat ahli. Pengenalan dan penanganan secara dini pada clubfoot sangat penting dimana Golden Period untuk terapi adalah sebelum tiga minggu setelah lahir, karena pada umur kurang dari tiga minggu ligamen-ligamen pada kaki masih lentur sehingga masih dapat dimanipulasi. Waktu yang paling tepat untuk terapi adalah hari pertama setelah lahir. Gambar.1. Clubfoot (kaki pengkor)

Pengobatan dilakukan dengan melakukan pemasangan gips untuk mengkoreksi kelainan secara bertahap setiap minggu (serial casting). Hasil pengobatan biasanya baik apabila dilakukan lebih dini, apabila pasien datang sudah terlambat biasanya dicoba dengan gips, apabila tidak berhasil maka tindakan operasi adalah pilihan terbaik.

2. Pes Cavus

Ini adalah kelainan pada kaki dimana terdapat kelengkungan kaki yang berlebih, dan terjadi perubahan anatomi tulang-tulang pembentuk telapak kaki, kalau dibiarkan hal ini dapat menyebabkan pengapuran pada tulang-tulang telapak kaki dan menimbulkan rasa nyeri. Pengobatan apabila diketahui awal biasanya tanpa operasi dengan menggunakan sepatu khusus, kecuali yang dengan derajat berat membutuhkan tindakan koreksi operasi.Gambar 2. Pes Cavus

3. Blounts Disease ( genu varum = kaki berbentuk huruf O )

Adalah suatu kelainan pada masa perkembangan dimana lutut melengkung keluar karena terjadi gangguan pertumbuhan pada lempeng tulang. Biasanya terjadi pada anak perempuan, cepat berjalan dan dengan gemuk. Apabila diketahui lebih awal dapat dicegah prosesnya tanpa operasi, apabila sudah terlambat atau gagal tanpa operasi dilakukan tindakan operasi untuk mengkoreksi, dan biasanya hasilnya baik.

Gambar 3. Blounts Disease

4. Hip Problem atau kelainan pada sendi panggul (Jalan pincang)

Pasien dalam perkembangan awalnya berjalan normal, tapi kemudian berubah menjadi pincang. Atau memang dari lahir sudah didapat kelainan dimana terdapat keterbatasan ruang gerak sendi hip/panggul yang terlibat.

Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor :

1. DDH (developmental dysplasia of the Hip)

2. SUFE (slipped Upper Femoral Ephyphisiolysis)

3. LCPD (Legg Calve Perthes Disease)

4. Infeksi pada hip joint (disebabkan oleh kuman)

Pengobatan didasarkan tingkat keparahan kelainan, apabila masih ringan dapat dengan tanpa operasi, akan tetapi kalau sudah berat biasanya membutuhkan tindakan operasi demi hasil yang optimal.

5. Scoliosis (tulang belakang bengkok)

Adalah suatu kelainan pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan pada tulang belakang, dapat terjadi bawaan lahir, masa anak-anak ataupun pada masa pubertas, kadangkala tanpa disadari oleh pasien. Komplikasi yang mungkin timbul apabila pada derajat berat adalah penekanan pada syaraf, pengurangan volume paru (sesak). Pengobatan yang dilakukan pun tergantung tingkat keparahan kelainan.Gambar 4. Scoliosis

6. Knock knees (Genu Valgum = kaki berbentuk X)

Adalah suatu kelainan dimana kaki berbentuk huruf X, pada saat lutut bertemu pergelangan kaki ada jarak lebar, yang seharusnya bertemu.

Gambar 5. Genu valgum

Dalam perkembangannya keluhan yang dirasakan adalah nyeri dan ketidakstabilan sendi lutut, pengobatan dini dapat mencegah komplikasi lanjut.

7. Forefoot adductus

Suatu kelainan pada telapak kaki dimana ujung talapak kaki mengarah ke tengah sumbu tubuh, pasien biasanya sering terjatuh kalau berjalan atau berlari, pengobatan lebih awal dapat menghindari tindakan koreksi operatif.

Gambar 6. Forefoot adductus

8. Torticolis (tenggeng leher)Adalah kelainan dimana kepala anak miring ke arah otot leher yang mengalami pemendekan, dan dagu ke arah berlawanan. Apabila diketahui lebih awal dapat dilakukan pengobatan tanpa operasi, apabila dibiarkan pada saat dewasa akan terjadi perubahan pada tulang-tulang mata sehingga mata tidak segaris dan kelainan tulang muka. Tindakan operasi pada kasus berat dilakukan untuk membebaskan otot yang pendek. Gambar 8. Torticolis

Kelainan Tulang Pada Balita

Ada bermacam-macam kelainan tulang yang bisa dialami oleh anak-anak. Namun, bila ditangani dengan baik, kelainan ini masih bisa diperbaiki.

Tidak semua anak beruntung dilahirkan dengan tubuh sempurna. Sebagian bayi-bayi yang lahir, ada yang lahir dengan tubuh yang kurang sempurna. Menurut dr. Sofyanudin, Sp.BO., ahli bedah orthopedi, hampir semua kelainan tulang ini bersifat Congenital, atau kelainan bawaan, artinya kelainan ini terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan (janin). Kelainan-kelainan yang bisa terjadi antara lain:

Kelainan Tulang Kaki

1. Webbing Jari Kaki/Jari Bebek Jari-jari kaki berjarak lebih lebar dari normal. Biasanya kaki berfungsi normal, tak mengganggu seperti jari dempet.

2. In/Out-ToeingTelapak kaki atau jari kaki bengkok ke arah dalam atau luar. Biasanya akibat salah posisi atau postur tubuh. In-toeing makin buruk jika bayi tidur tengkurap. Gangguan ini bisa dikoreksi sendiri sejalan dengan pertumbuhan anak dan jarang memerlukan penanganan khusus.

3. Jari Tambahan atau Syndactilly Jari tambahan membuat kaki susah mengepaskan dengan sepatu. Biasanya dihilangkan dengan operasi sebelum bayi mulai berjalan atau memakai sepatu.

4. Telapak Kaki Datar (Flat Feet)Umumnya terjadi karena timbunan lemak pada telapak kaki bayi. Tak perlu dicemaskan, kecuali jika problem ini tak hilang setelah anak berusia 5 tahun. Ada dua jenis kaki datar yang bisa dialami Si Kecil, yaitu flat feet Fleksibel dan flat feet rigid. Flat Feet Fleksibel, adalah kondisi dimana tidak adanya lengkung di telapak kaki. Namun, ini bukan kelainan berat. "Penyebabnya karena tekstur kaki tidak mengikuti lengkung tulang, bila berjinjit, lengkungannya baru akan terlihat," jelas dokter Spesialis Bedah Orthopaedi di RS Fatmawati, Jakarta, ini.

Sedangkan flat feet rigid atau fixed, disebabkan oleh tulang kaki yang tidak melengkung seperti yang seharusnya. Akibatnya, Si Kecil pun akan tidak mempunyai lengkung kaki. "Bahkan dengan berjinjit pun, telapak kaki tidak akan melengkung seperti pada fleksibel flat feet." Agar tidak sering merasa sakit bila berjalan jauh, biasanya dokter akan menyarankan Si Kecil menggunakan sepatu khusus.

5. Jari Merpati atau Pigeon ToeJari-jari kaki menekuk ke dalam, seperti kaki merpati. Bayi baru lahir punya pigeon toe karena kebiasaan mereka saat dalam kandungan. Kondisi ini biasanya hilang sendiri pada usia 5 tahun. Jika tetap berlanjut, bisa jadi ada penyakit, atau karena pembentukan tulang yang salah secara bawaan.

6. ClubfootTerjadi pada 1 di antara 1.000 kelahiran. Pada 95% kasus, bagian depan kaki menekuk ke bawah, tungkai tertarik ke atas, atau tumit menekuk ke dalam. Biasanya problem ini tak bisa terkoreksi sendiri atau bahkan dengan stretching yang teratur. Penanganan harus dimulai segera setelah anak lahir. Biasanya dengan beberapa tindakan korektif non-operasi. Jika cara-cara ini gagal, operasi dilakukan saat bayi berusia 2-3 bulan.

7. Kaki Pengkor atau CTEV (Congenital Talipes Equinus Varus)Kaki pengkor atau CTEV disebabkan adanya kelainan otot. "Kaki memanjang secara tidak sama antara yang belakang dengan depan. Bagian belakang ketinggalan, sehingga memutar," jelas Sofyanudin yang juga berpraktek di RS Siaga Raya, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Ada dua tipe CTEV, yaitu CTEV tipe fleksibel, yakni yang bisa dikoreksi, dan CTEV tipe rigid. "Kalau ini yang terjadi, sebaiknya tangani sedini mungkin." Bahkan sejak anak lahir. Cara yang dilakukan antara lain mengkoreksi kaki dengan menggunakan gips. "Kalau sudah ada kemajuan, bayi kemudian diberi sepatu khusus (night splin)." Sedangkan kalau yang diderita adalah tipe rigid, harus dilakukan operasi.

8. Kaki X atau VarusKaki anak berbentuk X. Ini bisa dilihat dari sikap berdirinya. Jika ia berdiri, kedua lututnya saling bersentuhan, tetapi pergelangan kakinya tidak. Lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan lelaki. Anak yang kelebihan berat badan (obesitas) juga bisa terancam varus, karena tulang mereka tidak cukup kuat menahan berat badan.Varus bisa terjadi saat usia 4 tahun, tapi pada usia 7 tahun kaki anak akan lurus. Jika tak membaik, mungkin anak kena penyakit juvenile rheumatoid arthritis, ricketsia, atau infeksi lain. Anak mesti di-fisioterapi. Operasi mungkin diperlukan tapi jika anak sudah berumur 10-12 tahun, sebelum perkembangan tubuh berhenti.

9. Kaki O atau Valgus/BowlegsKondisi ini terjadi karena kaki bayi terlipat saat dalam rahim. Kaki biasanya mengalami valgus sampai usia 2 tahun. Jika bertahan hingga usia 3 tahun, dokter akan memberi penanganan yang cocok untuk anak. Bisa berupa splinting, gips, pemakaian brace (penjepit) atau operasi. Kadang valgus terjadi karena produksi lemak pada kaki anak. Valgus bisa disebabkan oleh penyakit Blount, yakni tulang kering melengkung dan tidak secara tepat masuk dalam sendi lutut. Jika bengkoknya terlihat lebih pada satu kaki saja, penyebabnya bisa karena hambatan pertumbuhan. Biasanya valgus akan normal kembali saat anak usia 8 tahun.Kelainan Varus dan Valgus ini mempunyai penyebabnya sama, yakni karena lembeknya ligamen sebelah dalam. "Begitu lembeknya sehingga waktu anak berdiri, kakinya tidak dapat menunjang tubuh dengan baik," lanjut Sofyan. Ini juga baru tampak saat bayi berdiri. Kelainan seperti ini biasanya tidak berbahaya.

10. Congenital Dislocation of The Hip (CDH)Kondisi ini disebabkan benggol lutut keluar atau tidak masuk dengan baik, pada pangkal paha. Kelainan ini bisa juga terjadi akibat sempitnya jalan lahir saat persalinan, sehingga menyebabkan terjadinya dislokasi pada tulang bayi. Bila tidak segera diberikan tindakan perbaikan, akan menyebabkan kelainan bentuk tubuh saat Si Kecil beranjak besar.

11. Proximal Femoral Focal Deficiency (PFFD)Proximal femoral focal deficiency (PFFD) adalah kelainan bawaan yang jarang terjadi pada tulang pangkal paha atas (thighbone). "Kelainan ini menyebabkan panjang pangkal paha berkurang, sehingga paha yang satu lebih pendek dari yang lainnya atau pendek kedua-duanya." Biasanya kelainan dibarengi dengan kelainan lahir lainnya.PFFD bukanlah kelainan genetik atau keturunan, kelainan ini disinyalir akibat infeksi akibat toksin tertentu. Sejauh ini, penyebabkan diperkirakan toksin thalidomide dan tranquilizer yang bisa menimbulkan sebab khusus. Ada berbagai macam jenis PFFD, dengan penanganan yang berbeda. Pada kondisi tertentu, tulang paha dapat lebih memanjang sehingga Si Kecil bisa berjalan dengan lebih baik.

Kelainan Tulang Tubuh1. ScoliosisSkoliosis merupakan kurva abnormal dari tulang belakang. Normalnya, bila dilihat dari bidang tampak depan/koronal, kurva tulang belakang lurus satu garis dari leher sampai sacrococcygeus (tulang ekor). Bila dilihat dari sisi samping/lateral view terdapat kurva ke depan terus ke belakang. "Gunanya menjaga supaya tulang belakangnya stabil.

Tulang leher melengkung ke depan (lordosis), tulang punggung melengkung ke belakang (kifosis), tulang lumbal (pinggang) akan ke depan lagi, kemudian pada tulang sakrum (tulang duduk) akan ke belakang atau kifosis, sampai ke tulang ekor. Skoliosis terjadi bila ada suatu penyimpangan atau deviasi ke arah lateral (kiri atau kanan) sehingga bengkok dan tak lurus.

Berat ringannya skoliosis tergantung dari besar kecil derajat lengkungnya. Disebut ringan bila derajatnya di bawah 20 derajat. Disebut sedang, bila lengkungnya antara 20-40 derajat. Kondisi berat terjadi bila lengkungnya di atas 40 derajat dan sangat berat sekitar ratusan derajat. Penyebab skoliosis bermacam-macam. Bila derajat lengkungnya melebihi 40 derajat, maka penderita skoliosis dianjurkan operasi.

2. Spina BifidaSpina bifida terjadi apabila tulang belakang (vertebrae) bayi tidak menutup dengan baik, yaitu tidak tertutupnya bagian spinal dengan tulang belakang yang menonjol (bulge). Spina bifida dapat terjadi pada setiap bagian tulang belakang, pada saat janin masih di dalam kandungan.

Jenis lain dari kelainan tulang belakang ini, yaitu spina bifida occulta. Kelainan yang secara kasat mata tidak terlihat, karena berada di bawah kulit ini, merupakan kelainan dimana pada beberapa ruas tulang belakang tidak terdapat kleps yang menonjol. "Karena kelainan ini tidak dapat terlihat dengan nyata, kecuali kalau kita menyentuhnya, biasanya banyak orang yang tidak menyadari adanya kelainan ini, " terang Dr. Sofyan.3. Sprengel DeformitySprengel Deformity adalah kelainan bawaan yang terjadi pada tulang punggung atau tulang belikat(Scapula). Tulang belikat letaknya lebih tinggi dibandingkan tulang lain di sekitarnya. Punggung yang letaknya meninggi ini menyebabkan tulang belakang dan leher merapat, sehingga mempengaruhi gerakan lengan tangan pada bagian yang mengalami kelainan tersebut. Hingga saat ini, penyebab kelainan ini masih belum diketahui. 4. TorticollisKelainan ini terjadi akibat adanya tarikan otot pada tulang tengkuk, sehingga menyebabkan adanya distorsi pada leher. Kondisi ini menyebabkan leher akan tertarik pada satu sisi dimana tarikan otot terjadi. Ini membuat wajah terlihat miring ke satu sisi. Penyebabnya bisa karena bawaan, keadaan histeris atau adanya tekanan pada susunan syaraf tertentu. Torticollis juga dikenal dengan nama Wryneck.

Kelainan Tulang Tangan1. Radius and UlnaRadius and Ulna merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada tulang lengan bawah. Panjang tulang bawah lengan tidak tumbuh normal. Kelainannya bisa terjadi secara keseluruhan atau pada bagian tertentu. Kelainan ini menyebabkan fungsi tangan tidak bekerja dengan baik.

Radial Clubhand merupakan bentuk lain dari kelainan yang terjadi pada lengan, ini terjadi bila pada tulang bawah lengan tidak terbentuk sama sekali. Sehingga tangan menjadi tidak tersangga dengan baik, yang menyebabkan tangan menjadi menekut ke dalam," jelas Sofyan. "Pada bayi, biasanya dilakukan gips atau menggunakan brace."

2. Webbing Jari-jari TanganSeperti halnya pada jari kaki, pada kondisi ini jari-jari tangan berjarak lebih lebar dari normal. Biasanya tangan masih berfungsi dengan baik dan tidak mengganggu.

3. Jari Tambahan atau Syndactilly Sama dengan jari kaki, jari tambahan bisa terjadi pada tangan. Biasanya jari tambahan ini tidak terlalu mengganggu seperti pada kaki.