17
Kelainan Saraf V

Kelainan Saraf v Dan VII

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bedah mulut

Citation preview

Page 1: Kelainan Saraf v Dan VII

Kelainan Saraf V

Page 2: Kelainan Saraf v Dan VII

Definisi

Kelainan pada N. V yang ditandai oleh serangan nyeri berat paroksismal dan singkat dalam cakupan persarafan satu atau lebih cabang nervus trigeminus, yang ditandai dengan serangan sakit yang hebat secara mendadak disertai

spasme wajah dalam waktu singkat

Page 3: Kelainan Saraf v Dan VII

Patofisiologi

Neuralgia trigeminal disebabkan oleh demielinisasi saraf yang

mengakibatkan hantaran saraf cenderung meloncat ke serabut-

serabut saraf di dekatnya.

Sentuhan yang ringan saja dapat dirasakan sebagai

nyeri, akibat hantaran yang berlebihan itu

mengakibatkan

Page 4: Kelainan Saraf v Dan VII

Aneurisma, tumor, peradangan

meningeal kronis, atau lesi lainnya

iritasi akar saraf trigeminal

sepanjang pons

GEJALA NEURALGIA TRIGEMINAL

Vaskular yang abnormal dari

arteri serebelum superior

Page 5: Kelainan Saraf v Dan VII

Pemeriksaan Penunjang

• CT Scan kepala untuk melihat keberadaan tumor

• Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk melihat Sklerosis multiple digunakan sebelum tindakan pembedahan

untuk melihat kelainan pembuluh darah

Page 6: Kelainan Saraf v Dan VII

• MRTA (high-definition MRI angiography) dan brain stem

menunjukkan daerah nervus yang tertekan oleh vena atau arteri

• Pemeriksaan Fisik menentukan stimuli pemicu, dan lokasi

yang pasti dari sakitnya. Pemeriksaan inspeksi komea, nostril, gusi,

lidah dan dipipi melihat bagaimana daerah tsb merespon sentuhan dan perubahan suhu (panas dan dingin)

Page 7: Kelainan Saraf v Dan VII

Perawatan

Medikamentosa

• C a r b a m a ze p i n 100-200 mg 3-4X sehar i• jika nyeri masih ada penambahan dosis 50-100

mg setiap hari ke 2-4, dan dosis maksimal 1 gr perhari, suatu antikonvulsan, efektif pada kebanyakan kasus tetapi menyebabkan rasa pusing dan mual pada beberapa pasien sedangkan pada pasien lain timbul ruam pada kulit dan leucopenia sehingga terpaksa dihentikan

Page 8: Kelainan Saraf v Dan VII

Apabila penggunaan carbamazepin tidak efektif lagi

• phenitoin (300-400 mg/hari)• asam falproat (800-1200 mg/hari),

klonazepam (2-6 mg/hari)• gabapentin (300-900 mg/hari)

Page 9: Kelainan Saraf v Dan VII

Non- Medikamentosa

• Operati f• membagi ganglion sensorik nervus trigeminus

yang terletak proksimal dari ganglion Gasseri pada fossa crania medialis

Page 10: Kelainan Saraf v Dan VII

Kelainan Saraf VII

Page 11: Kelainan Saraf v Dan VII

Definisi

Merupakan kelainan saraf yang menyebabkan kelumpuhan otot-otot wajah, sehingga wajah pasien tampak tidak simetris pada waktu berbicara dan

berekspresi

Page 12: Kelainan Saraf v Dan VII

Patofisiologi

Impuls motorikDapat terjadi gangguan • Supranuklear

• Nuklear• Intranuklear

Kerusakan kortikobulbar atau bagian bawah korteks

motorik primer

otot wajah muka sisi kontralateral akan memperlihatkan kelumpuhan

otot wajah bagian bawah tampak lebih jelas lumpuh daripada bagian atasnya.

Sudut mulut sisi yang lumpuh tampak lebih rendah

Lipatan nasolabial sisi yang lumpuh mendatar

Jika kedua sudut mulut disuruh diangkat,maka sudut mulut yang sehat saja yang dapat terangkat

Page 13: Kelainan Saraf v Dan VII

Kerusakan di lobus frontalis

otot wajah sisi kontralateral masih dapat digerakkan secara volunteer, tetapi tidak ikut bergerak jika ketawa atau merengut

Perubahan raut muka pada keadaan emosional justru masih bisa timbul apabila korteks motorik primer rusak

Page 14: Kelainan Saraf v Dan VII

Lesi LMN di pons yang terletak sekitar inti nervus

abdusens

Dapat merusak : • akar nevus facialis• Inti nervus abducen dan• Fasikulus longitudinalis medialis

Paralisis facialis LMN disertai kelumpuhan muskulus rektus lateralis atau gerakan melirik ke arah lesi

Tuli perseptif ipsilateral dan

ageusia (tidak bisa mengecap dengan 2/3 anterior lidah)

Page 15: Kelainan Saraf v Dan VII

Pemeriksaan Penunjang

Tujuannya menentukan letak lesi dan menentukan derajat kelumpuhannya, apakah harus dirujuk ke rumah sakit.

Macam pemeriksaan penunjang :

pemeriksaan fungsi motor

pemeriksaan gustomete

tes Schirmer (meletakkan kertas lakmus pada bagian inferior konjungtiva

dan dihitung banyaknya sekresi kelenjar lakrimalis)

pemeriksaan eksitabilitas saraf kiri

dan kanan

pemeriksaan refleks stapedius Audivestibular radiologi elektromiografi

Page 16: Kelainan Saraf v Dan VII

Perawatan

Bila gangguan hantaran ringan dan fungsi motor masih baik terapi untuk edema saraf dengan memakai obat-obatan anti

edema/kortikosteroid, vasodilator, dan neurotonik serta fisioterapi

Bila gangguan hantaran berat atau sudah terjadi denervasi total, harus segera dilakukan tindakan operatif dengan teknik dekompresi N.

VII transmastoid

Page 17: Kelainan Saraf v Dan VII

Komplikasi

spasme otot wajah

fibrilasi spontan dari otot dalam 2 atau 3 minggu

beberapa serabut saraf telah mengalami degenersi

Wallerian

Sindrom air mata buaya suatu lakrimasi unilateral pada saat

makan yang terjadi akibat berpindahnya serabut saraf dari

ganglion genikulatum ke glandula lakrimalis