19
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I KELARUTAN DUA CAIRAN YANG BERCAMPUR SEBAGIAN Oleh : Kelompok VIII Anggota : 1. Dian Oktaviana ( 00330 ) 2. Hilda Salmi ( 02012 ) 3. Okta suryani ( 00335 ) 4. Zikra Azizah ( 02020 ) Dosen : 1. Yerimadesi, S.Pd, M.Si 2. Hari Sanjaya, S.Si, M.Si Asisten : 1. Al-Izzah Chan 2. Rika Purnama 3. Wiwi Deswita JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I

KELARUTAN DUA CAIRAN YANG BERCAMPUR SEBAGIAN

Oleh :

Kelompok VIII

Anggota : 1. Dian Oktaviana ( 00330 ) 2. Hilda Salmi ( 02012 ) 3. Okta suryani ( 00335 ) 4. Zikra Azizah ( 02020 )

Dosen : 1. Yerimadesi, S.Pd, M.Si 2. Hari Sanjaya, S.Si, M.Si

Asisten : 1. Al-Izzah Chan 2. Rika Purnama 3. Wiwi Deswita

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2010

Page 2: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian

A. Tujuan

1. Membuat kurva kelarutan dua zat cair yang bercampur sebagian.

2. Menentukan suhu kritis larutan dua zat cair yang bercampur sebagian.

B. Teori Dasar

Bila dua zat cair dicampur dengan komposisi yang berbeda-beda, maka ada tiga

kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu :

1. Kedua zat cair dapat bercampur dalam tiap komposisi, seperti campuran alcohol dan air.

2. Kedua zat cair tidak dapat bercampur sama sekali, seperti antara air dan air raksa.

3. Kedua zat cair hanya dapat bercampur pada komposisi tertentu, misalnya antara campuran

air-butanol atau air-fenol.

Pada percobaanberikut yang akan dilakukan adalah membuaat kurva kelarutan air-

butanol atau air-fenol ( diagram biner ) dan sekaligus menentukan suhu kritisnya. Bila ke

dalalm sejumlah air ditambah butanol atau fenol sedikit demi sedikit pada suhu tertentu

dan tetap, maka akan terjadi larutan butanol atau fenol dalam air. Bila penambahan ini

diteruskan, pada suatu sat akan diperoleh larutan air dalam fenol atau butanol yang

memisah sebagai larutan tersendiri. Pada penambahan selanjutnya akan dicapai larutan

jenuh air dalam butanol atau fenil, dimana pada saat ini kedua lapissan akan hilang dan

menjadi satu lapisan lagi. Kedua larutan jenuh air dalam buutanol atau air dalam fenol atau

sebaliknya dikatakan sebagai larutan konjugat. Larutan konjugat ini hany terjadi pada

range suhu 0 – 126 0C. berdasarkan literatur, maka diatas suhu ini air dan butanol selalu

dapat saling melarutkan pada setiap komposisi yang diberikan. Suhu ini disebut suhu kritis

air – butanol.

Sistem biner fenol - air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan

timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Disebut sistem biner

karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol dan air

kelarutanya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambahan salah satu komponen

Page 3: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

T0

T

L1 L2

A1 B1

B2A2 T2

T1

XA = 1

XF = 1

XCMol Fraksi

penyusunnya yaitu fenol atau air. Jika komposisi campuran fenol air dilukiskan terhadap

suhu akan diperoleh kurva sebagai berikut.

L1 adalah fenol dalam air, L2 adalah air dalam fenol, XA dan XF masing-masing

adalah mol fraksi air dan mol fraksi fenol, XC adalah mol fraksi komponen pada suhu kritis

(TC). Sistem ini mempunyai suhu kritis (TC) pada tekanan tetap, yaitu suhu minimum pada

saat dua zat bercampur secara homogen dengan komposisi CC. Pada suhu T1 dengan

komposisi di antara A1 dan B1 atau pada suhu T2 dengan komposisi di antara A2 dan B2,

sistem berada pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar daerah kurva (atau diatas suhu

kritisnya, TC), sistem berada pada satu fase (jernih).

Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur

sebagian bila temperaturnya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai temperatur kritis,

maka larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika temperaturnya telah

melewati temperatur kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi

bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari temperatur timbal balik adalah kelarutan

fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada bertambahnya %

fenol dalam setiap perubahan temperatur baik di bawah temperatur kritis. Jika temperatur

dari dalam kelarutan fenol aquadest dinaikkan di atas 50°C maka komposisi larutan dari

sistem larutan tersebut akan berubah. Kandungan fenol dalam air untuk lapisan atas akan

Page 4: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

bertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan bawah akan berkurang

(kurang dari 62,6 %). Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C maka komposisi sistem

larutan tersebut menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur dengan sempurna.

Temperatur kritis adalah kenaikan temperatur tertentu dimana akan diperoleh komposisi

larutan yang berada dalam kesetimbangan.

D. Alat dan Bahan

Alat :

Tabung reaksi Beaker glass 800 ml Buret 50 ml Gelas ukur 50 ml Corong Pengaduk Pemanas

Bahan :

Aquades n - Butanol

Page 5: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

D. Cara kerja

I. Penambahan butanol ke dalam air

Siapkan penangas air

Masukkan 10 ml air ke dalam tabung

reaksi

Tambahkan 1 ml butanol ke dalam tabung

II. Penambahan air ke dalam butanol

Siapkan penangas air

Masukkan 10 ml butanol ke dalam tabung

reaksi

Masukkan 1 ml air ke dalam tabung

Page 6: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

Panaskan dalam penangas air sambil diaduk

sampai larutan jernih

Dinginkan sampai larutan menjadi keruh,

catat suhu larutan.

Ulangi percobaan hingga penambahan

butanol mencapai 10 ml

Panaskan dalam penangas air sambil diaduk

sampai larutan jernih

Dinginkan sampai larutan menjadi keruh,

catat suhu larutan.

Ulangi percobaan hingga penambahan air

mencapai 10 ml

Page 7: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

E. Data Pengamatan

Massa jenis air = 0,98 gram / ml

Massa jenis butanol = 0,82 gram / ml

I. Penambahan butanol ke dalam air

Volume butanol yang

ditambahkan ( ml )

Suhu ( 0C )

Larutan jernih

Suhu ( 0C )

Larutan keruh

1 ml 40 29

2 ml 90 60

3 ml 97 78

4 ml 98 84

5 ml 100 96

6 ml 102 98

II. Penambahan air ke dalam butanol

Volume air yang ditambahkan

( ml )

Suhu ( 0C )

Larutan jernih

Suhu ( 0C )

Larutan keruh

1 ml 85 35

2 ml 90 36

3 ml 93 52

4 ml 72 58

5 ml 65 57

6 ml 69 53

Page 8: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

E. Perhitungan

ρ air : 1grml

ρ butanol : 0,81 grml

Berat butanol dalam tiap komposisi

Massa butanol = 0,81 grml

× 10 ml=8,1 gram

Berat air dalam tiap komponen

Untuk 1 ml air dalam 10 ml butanol

Massa H20 = 1grml

× 1ml= 1 gr

Untuk 2 ml air dalam 10 ml butanol

Massa H20 = 1grml

× 2ml= 2 gr

Untuk 3 ml air dalam 10 ml butanol

Massa H20 = 1grml

× 3ml= 3 gr

Untuk 4 ml air dalam 10 ml butanol

Massa H20 = 1grml

× 4 ml= 4 gr

Untuk 5 ml air dalam 10 ml butanol

Massa H20 = 1grml

× 5ml= 5 gr

Untuk 6 ml air dalam 10 ml butanol

Massa H20 = 1grml

× 6ml= 6 gr

Penambahan butanol dalam 10 ml air

Massa air = ρ× v

= 1grml

× 10 ml = 10 grm

Untuk 1 ml butanol

Massa butanol = 0,81 grml

× 1 ml=0,81 gram

Untuk 2 ml butanol

Massa butanol = 0,81 grml

× 2 ml=1,62 gram

Page 9: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

Untuk 3 ml butanol

Massa butanol = 0,81 grml

× 3ml=2,43 gram

Untuk 4 ml butanol

Massa butanol = 0,81 grml

× 4 ml=3,24 gram

Untuk 5 ml butanol

Massa butanol = 0,81 grml

× 5ml=4,05 gram

Untuk 6 ml butanol

Massa butanol = 0,81 grml

× 6ml=4,86 gram

Persen berat butanol dan air pada tiap komposisinya

#Penambahan air dalam 10 ml butanol#

1 ml % berat butanol =mas sa butanol

massa totalcampuran×100% =

8,18,1+1

×100 %=89 %

% berat air = massa air

massa totalcampuran×100 % =

18,1+1

×100 %=10,98 %

2 ml % berat butanol =massa butanol

massa totalcampuran×100 % =

8,18,1+2

×100 %=80,19 %

% berat air = massa air

massa totalcampuran×100% =

28,1+2

×100 %=19,8 %

3 ml % berat butanol = massa butanol

massa totalcampuran×100% =

8,18,1+3

× 100 %=72,97 %

% berat air = massa air

massa totalcampuran×100 % =

38,1+3

× 100 %=27,02%

4 ml % berat butanol =massa butanol

massa totalcampuran×100 % =

8,18,1+4

×100 %=66,94 %

% berat air = massa air

massa totalcampuran×100% =

48,1+4

×100 %=33,05 %

5 ml % berat butanol =massa butanol

massa totalcampuran×100% =

8,18,1+5

×100 %=61,83 %

% berat air = massa air

massa totalcampuran×100 % =

58,1+5

×100 %=38,16 %

Page 10: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

6 ml % berat butanol =massa butanol

massa totalcampuran×100 % =

8,18,1+6

× 100 %=57,44 %

% berat air = massa air

massa totalcampuran×100% =

68,1+6

× 100 %=42,55 %

#Penambahan butanol dalam 10 ml air#

1 ml % berat butanol =massa butanol

massa totalcampuran×100 % =

0.810,81+10

×100 %=7,49 %

% berat air = massa air

massa totalcampuran×100% =

100,81+10

×100 %=92,5 %

2 ml % berat butanol =massa butanol

massa totalcampuran×100% =

1,621,62+10

×100 %=13,94 %

% berat air = massa airmassa¿

tal campuran ¿×100 % = 10

1,62+10×100 %=86,1%

3 ml % berat butanol =massa butanol

massa totalcampuran×100 % =

2,432,43+10

× 100 %=19,54%

% berat air = massa air

massa totalcampura n×100 % =

102,43+10

× 100 %=80,45 %

4 ml % berat butanol =massa butanol

massa totalcampuran×100% =

3,243,24+10

×100 %=24,44 %

% berat air = massa air

massa totalcampuran×100 % =

103,24+10

×100 %=75,52 %

5 ml % berat butanol =massa butanol

massa totalcampuran×100 % =

4,054,05+10

×100 %=28,82 %

% berat air = massa air

massa totalcampuran×100% =

104,05+10

×100 %=71,17 %

6 ml % berat butanol =massa butanol

massa totalcampuran×100% =

4,864,86+10

×100 %=32,7 %

% berat air = massa air

massa totalcampuran×100 % =

104,86+10

×100 %=67,29 %

F.Pembahasan

Page 11: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

Percobaan tentang kelarutan dua cairan yang bercampur sebahagian ini bertujuan untuk membuat kurva kelarutan dua zat cair yang bercampur sebahagian.selain itu juga bertujuan untuk menentukan suhu kritis larutan dua zat cair yang bercampur sebahagian. Dalam percobaan ini yang akan ditentukan suhu kritisnnya adalah larutan air-butanol yang kemudian akan dibuat

Penentuan kelarutan timbal balik dua cairan dilakukan dengan cara memanaskan campuran air dan butanol sampai diperoleh suhu terendah kedua cairan saling melarutkan. Percobaan pertama dilakuakn dengan menambahkan air kedalam 10 ml butanol,diamati apaakh larutan saling larut, keruh atau membeentuk dua lapisan. Kemudian larutan dipanaskan. Untuk penambahan 1 ml air kedalam butanol diamati suhu cairan 30o C dan terllihat terbentuk dua lapisan tapi larutan tidak keruh. Keetika larutan dipanaskan ,pada suhu 850 C lapisan dua cairan hilang dan membentuk satu lapisan. Kemudian larutan didinginkan,pada suhu 35oC larutan membentuk dua lapisan kembali.

Pada percobaan 2 ml,air kedalam 10 ml buatol, larutan juga tidak keruh tapi hanya membentuk dua lapisan. Ini menandakan bahwa pada komposisi ini kedua cairan masih larut. Kemudian campuran didinginkan dan pada suhu 36o C membentuk dua lapisan kembali.

Pada penambahan 3 ml air kedalam butanol,larutan juga tidak keruh tapi juga hanya membentuk dua lapisan,setelah dipanaskan kedua lapisan hilang setelah dipanaskan hingga mencapai suhu 93o C,namun berbeda dengan penambah 1ml dan 2 ml air,pada saat pendinginan pada suhu 52o Clarutan menjadi keruh.

Pada penambahan 4 ml himgga 6 ml air kedalam 10 ml buanol larutan menjadi keruh dan jernih kembali pada suhu rata-rata 70o C dan larutan keruh kembali rata-rata pada suhu 56o C. dari data ini diketahui suhu terendah kedua larutan saling melarut adalah pada suhu 56o C.

Penentuan kelarutan air-butanol ditentukan juga dengan cara memanaskan campuran air –butanol dimana butanol ditambahkan kedalam 10 ml air. Berbeda dengan sebelumnya,peenambahan butanol kedalam air menimbulkan kekeruhan,ini terjadi pada semua penambahan,yaitu penambahan 1 ml, 2ml ,3ml ,4ml ,5ml, 6ml, dan 7ml. dari data pengamatan disimpulkan bahwa untuk membuat larutan menjadi keruh kembali larutan dipanaskan hingga suhu tertentu,dan kenaikan suhu sebanding dengan banyaknya butanol yang ditambahkan kedalam air. Namun kenaikan suhu tidak teratur. Berdasarkan literatur disebutik beberap kan bahwa suhu kritis ai-butanol,yaitu ubkedua cairan saling melarutkan pada berbagai komposisi,adalah diatas suhu 126o

C. namun dalam percobaan suhu kritis air-butanol tidak dapat ditentukan karena penambahan air kedalam buatnol dan sebaliknnya tidak mencapai pada penambahan 10 ml.

G. Kesimpulan

Dari percobaan yang dialkukan dapat ditarik beberapa kesimpulan,yaitu:

Page 12: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx

Jika dua buah cairan yang bercampur sebahagian dicampurkan maka kedua zat cair dapat dapat saling melarutkan jika jumlah air yang ditambahkan kedalam butanol atau butanol ditambahkan kedalam air berada dalam jumlah yang sedikit.

Air dan butanol adalah dua buah cairan yang dapat bercampur sebahagian, dimana kedua zat cair ini dapat saling larut dalam jumlah sedikit dan tidak dapat larut lagi jika air atau vutanol teralalu banyak yang ditambahkan.

Bila kedalam 10 ml butanol ditambahkan 1ml air,maka akan terbentuk larutan air-butanol dimana air sebagai zat terlarut dan butanol sebagai pelarut . pada komposisi ini kedua larutan saling melarutkan. Namun jika penambahan air dilanjutkan maka akan didapat larutan keruh dimana air tidak larut semuanya dalam butanol. Begitu juga sebaliknya jika 1 ml butanol ditambahkan kedalam 10 ml air.

Jika penambahan dilanjutkan lagi maka akan didapat larutan jenuh air-butanol yang saling melarutkan,larutaan ini disebut larutan konjugat,yaitu dimanaq air dan butanol saling melarutkan.

H. Jawaban pertanyaan

1. Apa yang dimaksud :

a) Larutan konjugat : saat dimana larutan yang terdiri dari dua cairan yang dapat larut

sebahagian berada dalam keadaan jenuh.

b) Suhu kritis : suhu dimana dua cairan yang larut sebahagian melarut pada setiap

komposisi yang diberikan.

2. Aplikasi konsep dua cairan yang bercampur sebahagian;

Daftar Pustaka

Bird, Tony. 1985. Kimia Fisika Universitas. Jakarta : PT Gramedia

Sukri, S dan Hardeli. 1997. Kimia Fisika 1. Padang : UNP

Tim Kimia Fisika. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Fisika 1. Padang : UNP

www. Wikipedia.org

Page 13: Kelarutan Dua Cairan yang Bercampur Sebagian.docx