10
‘ Kelarutan zat dan Sediaan cair’ Yang disusun O L E H Nama : Chantika Fecilia Syawalni N I M : 201310410311021

Kelarutan zat dan Sediaan cair'.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelarutan zat dan Sediaan cair'.docx

‘ Kelarutan zat dan Sediaan cair’

Yang disusun

O

L

E

H

Nama : Chantika Fecilia Syawalni

N I M : 201310410311021

Page 2: Kelarutan zat dan Sediaan cair'.docx

I. Latar Belakang

Suatu zat cair memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang dimasukan kedalammya mendapat gaya tahanan yang diakibatkan peristiwa gesekan antara permukaan padatan tersebut dengan zat cair, salah satunya adalah sirup.

Sirup didefinisikan sebagai sediaan cair yang mengandung sukrosa, kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. Secara umum, sirup dibagi menjadi 2 macam yaitu Non Medicated Syrup/Flavored Vehicle Syrup (seperti: cherry syrup, cocoa syrup, orange syrup) dan Medicated Syrup atau sirup obat (seperti: sirup piperazina sitrat, sirup isoniazid).Sedangkan. dalam menguji sediaan sirup ada beberapa parameter yang harus dilakukan, antara lain: bobot jenis, viskositas dan volume terpindahkan.

II. Rumusan Masalah

a. Sifat fisika apa saja yang ada pada sediaan cair(sirup)?

b. Apa perbedaan antara bobot jenis dan viskositas?

c. berbagai macam kelarutan

III. Tujuan

a. Untuk mengetahui bobot jenis dan viskositas dari sediaan cair (sirup).b. Untuk mengetahui berbagai macam kelarutan fisika dalam farmasi

Page 3: Kelarutan zat dan Sediaan cair'.docx

Teori Sifat Fisika

Bobot Jenis

Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat pada suhu tetentu (Biasanya 25oC).Bobot jenis adalah konstanta/tetapan bahan tergantung pada suhu untuk tubuh padat, cair dan bentuk gas yang homogen. Didefenisikan sebagai hubungan dari massa (m) suatu bahan terhadap volume (v). Sedangkan, yang dimaksud dengan berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni.

Bobot jenis permililiter zat cair adalah bobot dalam gram permililiter zat cair pada suhu 200 C yang ditimbang di udara. Bobot permililiter zat cair dalam gram dihitung dengan membagi bobot zat cair dalam gram yang mengisi piknometer pada suhu 200 C dengan kapasitas piknometer dalam (ml), pada suhu 200 C adalah 997,18 gram. Jika ditimbang di udara, untuk harga bobot per ml dinyatakan dalam farmakope “penyimpanan kerapatan udara boleh diabaikan.

Suhu Bobot perliter air (gram)

200 997,18

250 996,02

300 994,62

Angka bobot jenis menggambarkan suatu angka hubungan tanpa dimensi, yang ditarik dari bobot jenis air pada 4oC (= 1,000 graml-1).

Bobot jenis relative dari farmakope-farmakope adalah sebaliknya suatu besaran ditarik dari bobot dan menggambarkan hubungan berat dengan bagian volume yang sama dari zat yang diteliti dengan air, keduanya diukur dalam udara dan pada 200C .

Penentuan bobot jenis zat cair

Ada 3 metode yang digunakan untuk menguji bobot jenis zat cair, antara lain:

1. Metode Piknometer

Pinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan rungan yang ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang air. Menurut peraturan apotek, harus digunakan piknometer yang sudah ditera, dengan isi ruang dalam ml dan suhu tetentu (20oC). Ketelitian metode

Page 4: Kelarutan zat dan Sediaan cair'.docx

piknometer akan bertambah sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Optimun ini terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe botol dengan tipe pipet.

2. Neraca Mohr Westphal

Dipakai untuk mengukur bobot jenis zat cair. Terdiri atas tua dengan 10 buah lekuk untuk menggantungkan anting, pada ujung lekuk yang ke 10 tergantung sebuah benda celup C terbuat dari gelas (kaca) pejal (tidak berongga), ada yang dalam benda celup dilengkapi dengan sebuah thermometer kecil untuk mengetahui susu cairan yang diukur massa jenisnya, neraca seimbang jika ujum jarum D tepat pada jarum T.

3. Densimeter

Merupakan alat untuk mengukur massa jenis (densitas) zat cair secara langsung. Angka-angka yang tertera pada tangkai berskala secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya tepat pada angka yang tertera.

Viskositas

Viskositas adalah Kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Kekentalan didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan datar lain dalam kondisi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalannya.

a. Dalam formulasi dan analisa sediaan farmasi , viskositas digunakan untuk:

1. Stabilitas fisika

2. Produksi (saat pencampuran dan aliran bahan obat)

3. Pengambilan dalam wadah

4. Pemeliharaan dan processing

b. Hubungan viskositas dan temperature:

1. Viskositas gas meningkat dengan kenaikan temperature.

2. Viskositas zat cair menurun dengan kenaikan temperature.

Page 5: Kelarutan zat dan Sediaan cair'.docx

Macam-macam viskositas:

1. Viskositas Dinamik

Dinyatakan dalam satuan poise yaitu hambatan cairan jika permukaan bidang seluas 1 cm2 kekuatan diukur dengan menggunakan viskositas kapiler.

2. Viskositas Kinoenmatik

Kekentalan dinamik dibagi menjadi kecepatan cairan pada suhu sama. Kekentalan ini dinyatakan dalam hukum strokes.

3. Viskositas Intrinsik

Untuk larutan yang memiliki berat molekul tinggi rantai panjang.

Kelarutan

Kelarutan Zat Padat Dalam Air Dipengaruhi oleh :

1.Temperatur

2.Penambahan Zat Terlarut Lain

3.Polaritas Pelarut

4.Konstanta Dielektrik Pelarut

5.pH Larutan

6.Ukuran Partikel

7.Ukuran Molekul

8.Polimorfisme

KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH TEMPERATUR

Temperatur dapat meningkatkan kelarutan zat padat terutama kelarutan garam dalam air, sedangkan kelarutan senyawa non polar hanya sedikit sekali dipengaruhi oleh temperatur

∆H, panas pelarutan parsial; panas yang diabsorbsi per mol bila sejumlah kecil zat terlarut ditambahkan dalam sejumlah besar pelarut ∆H (larutan) = ∆H (sublimasi) - ∆H (hidrasi) Reaksi eksoterm dan endoterm

Page 6: Kelarutan zat dan Sediaan cair'.docx

KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH TEMPERATUR

Sebagian besar garammemiliki kelarutan yangbesar dalam air panasBeberapa garammemiliki panaspelarutan negatif(exothermic) dankelarutannya akanmenurun denganmeningkatnya Kelarutan beberapa garam sebagai fungsi dari temperature. Kelarutan menurun dengan adanya ion sejenis, meningkat dengan penambahan ion tidak sejenis Apabila elektrolit sukar larut dilarutkan untuk membentuk larutan jenuh, kelarutan digambarkan sebagai Ksp.

KELARUTAN ZAT PADAT DALAM AIR PENGARUH PENAMBAHAN ZAT LAIN

Penambahan Ion Sejenis.

Bagian ekor merupakan senyawa hidrokarbon rantai panjang. Bagian kepala dapat berupa anionik, kationik, zwitterion(dipolar), nonionik Surfaktan merupakan molekul ampifilik yang tersusun dari bagian polar/hidrofilik (head), dan bagian nonpolar/hidrofobik (tail).

KELARUTAN ZAT PADAT DALAM AIR PENGARUH PENAMBAHAN ZAT LAIN

Penambahan Surfaktan :

Pada konsentrasi diatas Konsentrasi Misel Kritis (KMK) membentuk misel (agregat kolidal)yang berperan dalam proses solubilisasi miselar Pada konsentrasi rendah dalam larutan berada pada permukaan atau antar muka larutan dan memberikan efek penurunan tegangan permukaan.

Solubilisasi Miselar Suatu pelarutan spontan yang terjadi pada molekul zat yang sukar larut dalam air melalui interaksi yang reversibel dengan misel dari surfaktan dalam larutan sehingga terbentuk suatu larutan yang stabil secara termodinamikaSyarat: konsentrasi surfaktan ≥ KMK. Untuk senyawa yang terionisasi (elektrolit) seperti asama karboksilat (HA) kelarutan merupakan fungsi dari pH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH PH KELARUTAN

senyawa yang terionisasi dalam air sangat dipengaruhi oleh pH, sedangkan kelarutan senyawa non elektrolit yang tidak terionisasi dalam air hanya sedikit dipengaruhi oleh pH. Ex; Asam salisilat, Atropin Sulfat, tetrakain HCl, Sulfonamida, Fenobarbital Na Penentuan pH optimum, untuk menjamin larutan yang jernih dan kefektifan terapi yang maksimum Peningkatan pH dapat meningkatkan kelarutan senyawa asam lemah, dan penurunan pH dapat meningkatkan kelarutan senyawa basa lemah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH PH PADA SENYAWA ELEKTROLIT

Molekul zat terlarut non-polar akan terlarut dalam pelarut nonpol Molekul zat terlarut polar akan terlarut pada pelarut polar Polaritas molekul pelarut dan zat terlarut dapat mempengaruhi kelarutan UMUM}.

KELARUTAN ZAT PADAT DALAM AIR PENGARUH POLARITAS PELARUTAN.

Page 7: Kelarutan zat dan Sediaan cair'.docx

Konstanta dilektrik dari suatu sistem pelarut campur adalah merupakan jumlah hasil perkalian fraksi pelarut dengan konstanta dielektrik masing- masing pelarut dari sitem pelarut campur tersebut. Senyawa hidrofobik meningkat kelarutannya dalam air dengan adanya perubahan konstanta dielektrik pelarut yang dapat dilakukan dengan penambahan pelarut lain (kosolven).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH KONSTANTA DIELEKTRIK

Kosolvent adalah pelarut yang digunakan dalam kombinasi untuk meningkatkan kelarutan solut. Kosolvensi merupakan suatu fenomena dimana zat terlarut memiliki kaelarutan yang lebih besar dalam campuran pelarut dibandingkan dalam satu jenis pelarut.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH KOSOLVEN

Ukuran partikel dapat mempengaruhi kelarutan karena semakin kecil partikel, rasio antara luas permukaan dan volume meningkat. Meningkatnya luas permukaan memungkinkan interaksi antara solut dan solvent lebih besar. Pengaruh ukuran partikel terhadap kelarutan digambarkan dalam persaman berikut;

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRANPENGARUH UKURAN PARTIKEL

Dalam hal senyawa organik, “PERCABANGAN" akan meningkatkan kelarutan, karena semakin banyak percabangan akan memperkecil ukuran molekul, sehingga mempermudah proses pelarutan oleh molekul pelarut. Semakin besar ukuran molekul zat terlarut semakin sulit molekul pelarut mengelilinginya untuk memungkinkan terjadinya proses pelarutan Semakin besar ukuran molekul semakin berkurang kelarutan suatu senyawa

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRANPENGARUH UKURAN MOLEKUL

Karena titik leleh merupakan salah satu faktor yang mermpengaruhi kelarutan, maka polimorf akan memiliki kelarutan yang berbeda. Bentuk polimer dapat mempengaruhi warna, kekerasan, kelarutan, titik leleh dan sifat –sifat lain dari senyawa. Perubahan dari satu bentuk kristal ke bentuk yang lain adalah reversibel, proses ini disebut enantiotropik Polimorfisme adalah kapasitas suatu senyawa untuk terkristalisasi menjadi lebih dari satu jenis bentuk kristal.

Page 8: Kelarutan zat dan Sediaan cair'.docx

Kesimpulan :

Bobot jenis adalah konstanta/tetapan bahan tergantung pada suhu untuk tubuh padat, cair dan bentuk gas yang homogen. Didefenisikan sebagai hubungan dari massa (m) suatu bahan terhadap volume (v). Sedangkan, yang dimaksud dengan berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni.

Kelarutan Zat Padat Dalam Air Dipengaruhi oleh :

1.Temperatur

2.Penambahan Zat Terlarut Lain

3.Polaritas Pelarut

4.Konstanta Dielektrik Pelarut

5.pH Larutan

6.Ukuran Partikel

7.Ukuran Molekul

8.Polimorfisme

Saran :

tentang bobot jenis dan viskositas zat cair sebaiknya praktikan lebih memperhatikan secara teliti dalam menganalisis dan mengolah data dalam setiap praktikum yang dilakukan.

Perlu adanya perhatian khusus di dalam menentukan kadar kelarutan yang sesuai dan benar di setiap kelarutan yang dipengaruhi dari berbagai faktor sehingga suatu zat atau senyawa dapat terbentuk sesuai aturan yang ada dengan baik dan berkualitas.