62
2010 anwar anwar corp. 11/1/2010 MODUL KELISTRIKAN OTOMOTIF

KELISTRIKAN OTOMOTIF

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KELISTRIKAN OTOMOTIF

2010

anwar

anwar corp.

11/1/2010

MODUL KELISTRIKAN OTOMOTIF

Page 2: KELISTRIKAN OTOMOTIF

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Pemasangan, pengujian dan perbaikan sistem penerangan dan wiring

merupakan modul kompetensi yang berisi tentang materi jaringan kabel,

saklar dan sistern penerangan.

Modul ini membahas tentang komponen kelistrikan yang terpasang

pada body kendaraan (mobil) yang terdir dari tiga (3) kegiatan pemelajaran,

yaitu :

Kegiatan 1 : berisi tentang pemasangan sistem penerangan dan wiring

Kegiatan 2 : berisi tentang pengujian sistem penerangan dan wiring

Kegiatan 3 : berisi tentang perbaikan sistem penerangan dan wiring

Dengan menguasai modul ini diharapkan siswa mampu menjelaskan

prinsip pemasangan,pengujian dan perbaikan sistem penerangan dan wiring.

B. PRASARAT

Untuk menempuh kegiatan pemelajaran modul pemasangan, pengujian dan

perbaikan sistem penerangan dan wiring ini siswa dipersyaratkan untuk

mempelajari dahulu modul :

1. Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian battery

Kode = OPKIR - 50 - 001 – B

2. Perbaikan ringan pada rangkaian 1 sistem kelistrikan

Kode =,OPKR - 50 - 002 – B

Page 3: KELISTRIKAN OTOMOTIF

3

A. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat

Siswa diharapkan mampu berperan aktif dan berinteraktif dengan sumber

belajar yang digunakan oleh karena itu siswa harus mau melaksanakan hal-

hal sebagai berikut:

a. Langkah-langkah belajar yang ditempuh yaitu:

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Membaca dengan seksama uraian materi pada setiap kegiatan belajar

3. Mencermati langkah-langkah kerja pada setiap kegiatan belajar dan

apabila belum jelas benar ditanyakan pada instruktur

4. Jangan menghubungkan alat / bahan ke sumber tegangan secara

langsung sebelum disetujui oleh instruktur

5. Mengembalikan semua peralatan yang digunakan pada tempat yang

sudah disediakan

b. MenyiapIkan perlengkapan yang.dibutuhkan dalam pelaksanaan

sistem modul maka beberapa perangkat harus disiapkan supaya

kegiatan proses belajar mengaiar berlangsung sesuai yang

diharapkan oleh guru dan siswa.

2. Petunjuk Bagi Guru

a. Membantu siswa dalam merencanakan kegiatan belajar

b. Membantu mempersiapkan kegiatan praktikum setelah melaksanakan

kegiatan belaiar

c. Membantu siswa dalam mengkoordinasikan kegiatan belajar kelompok

jika diperlukan.

d. Membimbing siswa dengan tugas/kerja dan evaluasi setelah materi

dijelaskan.

e. Membantu siswa dalam memahami hasil evaluasi yang ditempuh

dalam setiap kegiatan belajar.

f. Membantu siswa supaya mampu mengakses sumber tambahan lain

yang diperlukan calambelajar

Page 4: KELISTRIKAN OTOMOTIF

4

g. Membantu siswa dalam menentukan perbedaan jenis-jenis penerapan

dari hasil kegiatan belajar.

B. TUJUAN AKHIR

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam

modul ini siswa diharapkan :

1. Terampil memasang sistem penerangan dan wiring dengan baik.

2. Menguji sistem penerangan dan wiring dengan baik.

3. Memperbaiki sistem penerangan dan wiring dengan tepat.

Page 5: KELISTRIKAN OTOMOTIF

4

C. KOMPETENSI

Modul OPKR-50-007 B membentuk kompetensi memasang, menguji dan memperbaiki sistem penerangan dan wiring. Uraian

kompetensi dan subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini.

KOMPETENSI : memasang, menguji dan memperbaiki sistem penerangan dan wiring

KODE : OPKR-50-007B

DURASI PEMELAJARAN : 60 Jam @ 45 menit

Page 6: KELISTRIKAN OTOMOTIF

5

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

1. Memasang sistem

penerangan dan

wiring kelistrikan.

Pemasangan dilaksanakan tanpa menyebabkan keru-sakan terhadap komponen atau sistem lainnya. Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. Pemasangan/bahan yang sesuai. Sistem kelistrikan dipasang dengan menggunakan per-alatan dan tehnik yang sesuai. Seluruh kegiatan instalasi/ pemasangan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Kese-lamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusa-haan.

Wiring diagram sistem pene-rangan otomotif Prinsip kerja sistem pene-rangan Identifikasi kerusakan dan metoda perbaikan Standar prosedur keselamat-an kerja

Cermat dan teliti dalam penggunaan alat ukur elektronik

Cermat dan teliti dalam proses penyambungan kabel

Undang-undang K 3. Pemahaman peratuan

pemerintah. Prosedur pemasangan Cara kerja sistem

kelistrikan dan komponen yang sesuai untuk penggunaan.

Prinsip-prinsip kelistrikan dan penerapan pada wiring/ penerangan.

Prosedur perbaikan sistem kelistrikan .

Memasang dan merangkai sistem penerangan dan wiring

Melaksanakan perbaikan sistem kelistrikan

Page 7: KELISTRIKAN OTOMOTIF

6

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

2. Menguji sistem kelistrikan.

Sistem kelistrikan diuji tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem.

Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

Tes/pengujian dilakukan untuk menentukan kesalah-an/kerusakan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai.

Mengidentifikasi kesalahan dan menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan.

Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusa-haan.

Prosedur pengujian sistem penerangan dan sistem kelistrikan

Prinsip kerja sistem penerangan

Identifikasi kerusakan dan metoda perbaikan

Standar prosedur keselamatan kerja

Cermat dan teliti dalam pengujian sistem kelistrikan

Prinsip-prinsip kelistrikan dan penerapan pada wiring/ penerangan.

Memahami pengujian sistem kelistrikan

Melaksanakan pengujian sistem penerangan dan kelistrikan

Page 8: KELISTRIKAN OTOMOTIF

7

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

3. Memperbaiki sistem

kelistrikan

Sistem kelistrikan diperbaiki tanpa menyebabkan keru-sakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami

Perbaikan yang perlu dilak-sanakan menggunakan per-alatan, teknik dan bahan yang sesuai.

Seluruh kegiatan perbaikan/ repair dilaksanakan berda-sarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Kesela-matan dan kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan

Prosedur pemeriksaan sistem kelistrikan

Prosedur perbaikan sistem kelistrikan.

Standar prosedur keselamat-an kerja.

Cermat dan teliti dalam pemeriksaan dan per-baikan sistem kelistrikan

Semangat tinggi dan bekerja keras untuk mencapai hasil terbaik

Penggunaan alat ukur kelistrikan Identifikasi kerusakan Prosedur pemeriksaan

keru-sakan sistem kelistrikan Prosedur perbaikan

sistem kelistrikan

Memeriksa kerusakan sistem kelistrikan

Memperbaiki sistem kelistrikan

Page 9: KELISTRIKAN OTOMOTIF

8

D. CEK KEMAMPUAN

Sebelum mempelajari modul OPKR-50-007B, isilah dengan cek list () kemampuan yang telah dimiliki siswa dengan sikap jujur

dan dapat dipertanggung jawabkan :

Sub Kompetensi Pernyataan Jawaban Bila jawaban ‘Ya’,

kerjakan Ya Tidak

Pemasangan ,pengujian dan

perbaikan sistem penerangan

dan wiring

1. Saya mampu memasang sistem

penerangan dan wiring

Soal Tes Formatif 1

2. Saya mampu menguji sistem

penerangan dan wiring

Soal Tes Formatif 2

3. Saya mampu memperbaiki sistem

penerangan dan wiring

Soal Tes Formatif 3

Apabila siswa menjawab Tidak, pelajari modul ini

Page 10: KELISTRIKAN OTOMOTIF

9

Page 11: KELISTRIKAN OTOMOTIF

10

BAB II

PEMELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR SISWA

Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan

mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan

belajar.

Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat

Belajar

Alasan

Perubahan

Paraf

Guru

1. Memasang sistem

penerangan dan wiring

2. Menguji sistem penerangan dan wiring

3. Memperbaiki sistem penerangan dan wiring

B. KEGIATAN BELAJAR

1. Kegiatan Belajar 1 : MEMASANG SISTEM PENERANGAN DAN WIRING

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1

Siswa diharapkan mampu mengetahui dan memasang sistem penerangan dan wiring

b. Uraian Materi 1

Sistem penerangan (lighting sistem) sangat diperlukan untuk keselamatan

pengendara dimalam hari. Sistem ini dinagi 2 sistem penerangan :

a. Sistem penerangan luar dan

b. Sistem penerangan dalam

Untuk jenis-jenis lampu yang terdapat dibagian luar dan dalam sebuah kendaraan

adalah sebagai berikut :

Page 12: KELISTRIKAN OTOMOTIF

11

A. Lampu Besar

Sistem lampu besar merupakan lampu penerangan untulk menerangli jalan

dibagian depan kendaraan. Pada umumnya lampu besar ini dilengkapi dengan

lampu jauh dan lampu dekat (high beam dan low beam) dan dapat dihidupkan

dari salah satu switch oleh dimmir switch.

Lampu besar

Lampu belakang

Lampu rem

Lampu jara

Penerangan luar Lampu tanda belok

Lampu hazard

Lampu plat nomor

Lampu mundur

Sistem Penerangan

Lampu meter

Penerangan dalam

Lampu ruangan

Page 13: KELISTRIKAN OTOMOTIF

12

Tipe lampu besar

Ada 2 (dua) tiPe lampu besar yang digunakan Pada kendaraan, yaitu :

1) Lampu besar tipe sealed beam.

Di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampunya tidak

terpisah, keseluruhan terpasang menjadi satu seperti bola lampu dan filament

terpasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.

2) Lampu besar tipe semisealed beam.

Perbedaan antara semisealed beam dan sealed beam ialah pada konstruksinya,

dimana pada sernisealed beam bola lampunya dapat diganti dengan mudah

sehingga tidak di perlukan penggantian secara keseluruhan bila bola lampunya

putus atau terbakar. Lagi pula bila menggantinya dapat langsung diganti

dengan cepat. Bola lampu besar semi sealed beam tersedia dalam tipe seperti

berikut:

Bola lampu biasa dan

Bola lampu Quartz – halogen

Page 14: KELISTRIKAN OTOMOTIF

13

Cara

memasang pada seat mengganti bole lampu Quartz Halogen :

Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa

saat digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel

pada permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai

kacanya (quartz). Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti

bola lampu untuk mencegah jari-jari menyentuh quartz.

Gambar 1.3 Lampu besar tipe Sealeed Beam

Gambar 1.4 Cara memasang bola lampu

Page 15: KELISTRIKAN OTOMOTIF

14

B. Lampu-lampu lainnya.

1) Lampu jarak dan lampu belakang

Lampu kecil untuk dalam kota ini memberi isyarat adanya serta lebarnya dari

sebuah kendaraan pada malam hari bagi kendaraan lainnya, baik yang ada di

depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan

disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang

disebut dengan lampu belakang (tail light).

2) Lampu Rem

Lampu rem (brake light) dilengkapi pada bagian belakang kendaraan sebagai

isyarat untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaman d! bedakang

yang mengikuti seat kendaraan mengerem.

Gambar 1.5 Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta

saklarnya

Page 16: KELISTRIKAN OTOMOTIF

15

3) Lampu tanda belok (turn sighal light)

Lampu tanda belok yang dipasang di bagian ujung kendaman sepert! pada

fender depan, untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan,

belakang dan sisi kendaman bahwa pengendara bermaksud untuk membelok

atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai

120 kaii setiap menitnya.

4) Lampu hazard (hazard warning light)

Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat keberadaan kendaman dari

bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam

Gambar 1.6 lampu rem

Gambar 1.7 lampu tanda belok

Page 17: KELISTRIKAN OTOMOTIF

16

keadaan darurat. Yang digunakan adalah lampu tanda belok, tapi seluruh

lampu mengedip serempak.

5) Lampu plat nomor

Lampu ini menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala

bila lampu belakang menyala.

Gambar 1.8 Lampu Hazard

Gambar 1.9 Lampu Plat Nomor

Page 18: KELISTRIKAN OTOMOTIF

17

6) Lampu mundur

Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan

untuk memberikan penerangan tambahan untuk melihat kebelakang kendaman

saat mundur di malam hari, dan memberikan isyarat untuk kendaman yang

mengikutinya bahwa pengendara bermaksud untuk mundur/sedang mundur.

Lampu mundur akan menyala bila Luas transmisi diposisikan mundur dengan

kunci kontak ON.

7) Lampu kabut

Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan

!ebat.

Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :

Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik

tengah kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat

(pada saklar dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu

jarak dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu kabut boleh

menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.

Gambar 1.10 Lampu Mundur

Page 19: KELISTRIKAN OTOMOTIF

18

Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi

lampu jarak dekat. Saat saklar lampu basket diaktifkan, anus listrik dari saklar

lampu kepala akan mengalir ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan

aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu kabut

melalui sekering dan relay.

8) Larnpu ruangan

Lampu ruangan (dome light) menerangi interior ruangan penumpang yang

dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya

lampu ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang

kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan

dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu : ON, DOOR dan OFF.

(untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan

dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat

dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.

Gambar 1.11 Rangkaian lampu kabut

Page 20: KELISTRIKAN OTOMOTIF

19

9) Lampu Instrumen Panel (lampu meter).

Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-meter pada

instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca

meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi.

Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala.

Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang

memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada

instrumen panel.

Flasher tanda belok (Lampu sein)

Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok

mengedip secara interval. Turn signal flasher bekela pada prinsip yang

bervariasi. Pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang

kompak, ringan dan dapat diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semi-

transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari

yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk

menggantinya.

Flasher Lampu hazard

Flasher lampu hazard pada prinsipnya mirip dengan flasher lampu sein.

sebab ia juga menyebabkan lampu berkedip-kedip secara teratur. Dan

biasanya disatukan dengan flasher lampu sein.

Gambar 1.12 Lampu ruangan

Page 21: KELISTRIKAN OTOMOTIF

20

C. Macam-macam bola lampu dan titik pengunci dalam mengganti bola lampu.

Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada sebuah kendaraan, dapat

dikiasifikasikan dalam beberapa cara. Pada modul kompetensi ini dijelaskan

beberapa titik pengund pada saat mengganti bola lampu, yang dapat

dikiasifikasikan berdasarkan bentuk base capnya yaitu

1) Bola lampu model single - end

Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang juga sebagai

penghubung ke massa.

Blola lampu singie - end selanjutnya diklasifikasikan ke dalam dua jenis sesuai

dengan jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single -

end dan double filament pada bo!a lampu single end.

Bola larnpu dipasang pada socket dengan menernpatkan pin pada base cap.

Mengganti bola lampu :

tekan bola lampu kedepan socket untuk melepas pin base cap tidak

mengunci pada tarikan socket, putar bola lampu tersebut dan tarik keiuar

untuk melepasnya.

Memasang bola lampu

Dalam rnemasang bola lampu yang baru urutannya adalah kebalikan dari

cara melepasnya.

Gambar 1.13 Jenis bola lampu single - end

Page 22: KELISTRIKAN OTOMOTIF

21

Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris (offset)

dalam pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi

pernasangan lampu.

2) Bola lampu widge - base (socket gepeng).

Tipe bole lampu ini mempunyai satu filament dan filamennya berhubungan

langsung dengan socket terminal.

Mengganti bola lampu

tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan

Memasang bola lampu:

Dorong / tekan bola lampu pada lubang socket.

Gambar 1. 14. Mengganti bola lampu

Gambar 1.15 Bola lampu wigde - base

Page 23: KELISTRIKAN OTOMOTIF

22

3) Bola lampu dengan ujung ganda

Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base-cap. seperti pada

gambar berikut:

Memperbaiki / mengganti bola lampu :

Tekan salah satu den terminal socket dam untuk membuka tarik keluar

bola lampu tersebut.

Memasang bola lampu

Tempatkan salah satu ujungnya ke dalarn lubang kemudian dorong /

tekan yang lainnya sehingga kedua ujung masuk pada lubangnya

masing-masing.

Gambar 1.16 Memasang dan melepas bola lampu

Gambar 1.17 Bola lampu dengan ujung ganda

Page 24: KELISTRIKAN OTOMOTIF

23

C. Rangkuman 1

Dengan mempelajari lembar kegiatan 1 diharapkan siswa dapat menyebutkan

jenis-jenis lampu penerangan,dan cara memasang jenis-jenis lampu pada sistem

penerangan dalam kendaraan.

D. Tugas 1

1) Pelajarilah uraian materi pada lembar kegiatan 1 tentang sistem penerangan,

jenis-jenis lampu sistem penerangan dan cara memasangnya.

2) Diharapkan siswa mempunyai ketrampilan di dalam melakukan pemasangan

dasar pada kendaraan.

E. Test formatif 1.

1. Sebutkan macam-macam lampu pada sistem penerangan yang terdapat pada

kendaraan !

2. Berfungsi untuk apakah lampu jarak dan lampu belakang?

3. Apakah fungs! lampu Hazard (Hazard Warning Light)?

4. Bagaimana cara mengganti bola lampu widge - base (socked gepeng)

F. Kunci Jawaban Test formatif 1.

Gambar 1. 18. Cara memasang bola lampu

Page 25: KELISTRIKAN OTOMOTIF

24

1. - Penerangan luar meliputi :

a) Lampu besar

b) Lampu belakang

c ) Lampu rem

d) Lampu jarak

e) Lampu tanda belok

f) Lampu hazard

g) Lampu plat nomer

h) Lampu mundur

- Penerangan dalam meliputi :

a) Lampu meter

b) Lampu ruangan

2. Untuk memberi isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada

malam hari .

3. Untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang

dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat.

4. Tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan dan pada saat

memasang tekan bola lampu pada lubang socket.

g. Lembar kerja 1

1) Alat dan Bahan

a). Peralatan pemeliharaan system kelistrikan

b). Peralatan tangan, kunci pas/ring atau tang

c). Tester

d). Teslamp

e). Kabel

f). Bolam / lampu

g). Stand Kelistrikan

h). Sekering

i). Relay

Page 26: KELISTRIKAN OTOMOTIF

25

2) Keselamatan Kerja

a). Hati-hati pada saat merangkai komponen

b). Letakkan alat dan bahan praktek pada tempat yang aman

c). Jangan menyalakan rangkaian kelistrikan sebelum disetujui oleh instruktur /

pembirnbing / guru praktek

d). Berikan ventilasi yang cukup dalam ruang praktek

e). Ruang praktek harus bersih dan tidak berdebu dan tidak bermiyak

f). Ruang praktek harus terang

g). Setelah melakukan kegiatan praktek, kembalikan alat dan bahan pada tempat

yang sudah disediakan

3) Langkah Kerja

a). Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien

mungkin.

b). Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/ instruktur.

c). Lakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian listrikan pada masing-masing

sistem penerangan

d). Operasikan rangkaian lampu sesuai prosedur pengoperasian (SOP)

e). Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan

seperti keadaan semula.

4) Tugas

a) Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.

b) Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari

materi pada kegiatan berlajar 1.

Page 27: KELISTRIKAN OTOMOTIF

26

2. Kegiatan Belajar 2 : Menguji sistem penerangan dan wiring

a. Tujuan Kegiatan Belajar 2

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini diharapkan siswa mampu menguji pada

sistem penerangan yaitu mengenai pengujian komponen - komponen sistem

penerangan dan wiring.

b. Uraian Materi 2

Selain pemasangan komponen-komponen sistem penerangan yang tidak kalah

pentingnya itu pengujian sistem penerangan. Komponen-komponen yang perlu kita

periksa pada sistem penerangan dan wiring adalah : baterai, saklar utama, sekering,

lampu-lampu, relay, wiring atau pengkabelan.

1) Baterai

baterai dapat kita periksa dengan baterai checker, sehingga kita dapat

mengetahui kondisi baterai apakah masih baik atau sudah jelek. Jika hasilnya

masih baik berarti masih dapat kita gunakan sedangkan apabila kondisinya kurang

baik maka perlu ditambah air accu atau perlu dicharger.

2) Saklar utama

Dengan menggunakan avometer kita dapat mengidentifikasi dan sekaligus

memeriksa kondisi saklar utama.

Apabila kerja dari saklar utama sudah benar maka tugas selanjutnya tinggal

menyambungkan dengan komponen-komponen sistem penerangan yang lain.

Apabila hubungan-hubungannya tidak baik maka perlu adanya perbaikan.

3) Fuse

Fuse berfungsi untuk menyalurkan dan membatasi arus listrik yang mengalir pada

sustui rangkaian dalam suatu sistem. Untuk itu fuse perlu diuji kondisinya apakah

masih dapat digunakan ataukah harus diganti. Kita dapat menguji kodisi fuse

secara visual, kalau tidak dapat dengan cara visual, kita dapat menggunakan alat

yaitu avometer. Apabila kita lihat filamen pada fuse terputus berarti kondisi fuse

jelek. Apabila terlihat tidak putus maka kita perlu memastikannya dengan bantuan

avometer. Apabila kita hubungkan kedua ujung fuse dengan Ohmmeter jarum

menunjuk berarti kondisi fuse masih baik dan apabila jarum tidak menunjuk (

Page 28: KELISTRIKAN OTOMOTIF

27

pada posisi hambatan terbesar ) berarti kondisi fuse jelek. Maka perlu diadakan

penggantian.

4) Lampu

Pengujian lampu apabila dalam kondisi terpasang tidak menyala, maka terlebih

dahulu lampu kita lepas dari dudukannya. Kemudian kita gunakan ohmmeter

untuk memeriksanya. Kita hubungkan kedua colok ohmmeter dengan kedua kaki

filamen lampu. Apabila jarum menunjuk berarti lampu tidak putus dan kita periksa

komponen yang lain. Apabila jarum tidak menunjuk berarti lampu putus, maka

harus diganti.

5) Relay

Sistem penerangan tidak bekerja sakah satu penyebab diantaranya adalah relay

rusak. Kerusakan relay ini biasa disebabkan oleh lamanya pemakaian. Untuk

selang yang menggunakan 4 kaki, terminal-terminal yang ada yaitu terminal

30,85,86,87. Cara pengujian relay kita dapat menggunakan ohmmeter dan

baterai. Pertama kita hubungkan kedua colok ohmmeter dengan terminal 85 dan

86. Apabila jarum menunjuk berarti kumparan penghasil medan magnet tidak

putus. Untuk memastikan kerja dari relay kita bisa menggunakan baterai. Terminal

30 dan 86 kita hubungkan dengan terminal (+) baterai dan terminal 85 kita

hubungkan dengan (-) baterai sementara tes lamp kita hubungkan antara (-)

baterai dengan terminal 87 relay, bila tes lamp menyala berarti relay dalam

keadaan baik, Bila tidak menyala berarti relay harus diganti.

6) Wiring ( Pengkabelan )

Kerusakan pada wiring ini biasanya disebabkan karena keteledoran mekanik dan

usia mobil. Pemasangan pengkabelan yang tidak rapi setelah proses perbaikan

mesin ataupun body sering menjadi penyebab kesalahan ataupun kerusakan

wiring. Apabila pemasangan tidak rapi maka kabel-kabel akan mudah tersentuh

oleh pengguna ataupun alat pada saat proses perbaikan, hal ini akan berakibat

kabel putus atau hubungan singkat. Karena usia mobil juga dapat menimbulkan

kerusakan pada kabel-kabelnya. Sebagai contoh mobil yang sudah tua maka pada

pengkabelannya akan timbul kerak-kerak putih dan bila sering terjadi tekukan-

tekukan maka kabel akan cepat putus. Untuk itu perlu diadakan pengecekan dan

pengujian pada wiring jika terjadi sistem penerangan tidak bekerja dengan baik.

Page 29: KELISTRIKAN OTOMOTIF

28

Untuk melakukan pengujian wiring maka kita memerlukan alat bantu Avometer.

Untuk mengetahui putus tidaknya suatu kabel dan untuk melihat ada tidaknya

tegangan pada suatu kabel. Cara memeriksa / menguji suatu kabel yaitu dengan

jalan menghubungkan kedua colok ohmmeter dengan kedua ujung kabel. Bila ada

hubungan (jarum bergerak) berarti kabel putus, maka perlu kita perbaiki.

Setelah kita memahami cara pengujian atau memeriksa kerja atau tidaknya masing-

masing komponen di dalam sistem penerangan. Selanjutnya kita harus bisa menguji

kerja keseluruhan sistem penerangan. Cara menguji sistem penerangan pada setiap

mobil yang ada tidak sama persis, tetapi pada prinsipnya sama hanya letaknya yang

berbeda. Caranya yaitu dengan mengoperasikan saklar utama sistem penerangan.

Pada saat saklar utama sebelah kanan kita putar sekali maka lampu kota harus hidup,

dan bila kita putar dua kali maka lampu kota dan lampu kepala harus hidup. Pada

saat lampu kota hidup maka lampu-lampu yang lain yang harus hidup diantaranya

lampu pada meter kombinasi, lampu plat nomer, lampu kota belakang. Kalau saklar

sebelah kanan kita geser ke belakang maka lampu tanda belok sebelah kanan harus

menyala dan bila digeser ke depan maka lampu tanda belok sebelah kiri menyala.

Apabila digeser ke atas maka lampu jarak jauh akan menyala sesaat sesuai lampunya

kita geser ke atas. Apabila kita geser ke bawah, walaupun kita lepas maka lampu

kepala yang menyala adalah lampu jarak jauh. Untuk menghidupkan lampu hazard

biasanya disebelah depan saklar utama dilengkapi saklar untuk lampu hazard. Untuk

saklar yang sebelah kiri biasanya digunakan untuk wiper dan washer. Pada saat posisi

kunci kontak ON dan posisi transmisi pada kecepatan mundur maka lampu mundur

akan menyala. Begitu juga pada saat pedal rem diinjak maka lampu rem akan

menyala. Untuk lampu ruangan dapat menyala pada saat pintu terbuka atau memang

saklarnya dihidupkan oleh penumpang ataupun sopir. Jika yang terjadi tidak seperti

di atas atau lampu-lampu ad yang tidak bekerja maka kita harus cek per komponen

dan kita perbaiki.

c. Rangkuman 2

Setelah mempelajari lembar kerja belajar 2 ini diharapkan siswa mengetahui cara

menguji sistem penerangan dan wiring diantaranya adalah pengujian :

1. Baterai

Page 30: KELISTRIKAN OTOMOTIF

29

Baterai dapat kita uji dengan menggunakan baterai checker, apabila baik maka

dapat kita gunakan lagi, apabila jelek maka harus kita perbaiki dengan cara diisi air

aki atau dicharger.

2. Saklar utama

Dengan menggunakan avometer kita dapat menguji saklar utama, jika kondisinya

masih baik maka dapat kita gunakan, namun jika kondisinya jelek dapat kita

perbaiki atau diganti.

3. Fuse

Dengan bantuan avometer kita juga bisa menguji fuse. Apabila jarum ohmmeter

bergerak maka fuse baik.

4. Lampu

Dengan menggunakan ohmmeter kita dapat memeriksa apakah lampu putus atau

baik.

5. Relay

Untuk mengecek relay kita perlu baterai dan teslamp, jika kondisi masih baik maka

bisa kita gunakan, tetapi kalau jelek harus kita ganti.

6. Wiring / Pengkabelan

Untuk memeriksa wiring kita bisa menggunakan ohmmeter ataupun teslamp.

Dengan alat itu kita dapat mengetahui apakah kondisi pengkabelan baik atau tidak.

d. Tugas 2

1. Pelajarilah uraian materi kegiatan belajar 2

2. Untulk rnemperdalam pengetahuan tentang pegujian sistem penerangan dan

wiring,harus lebih banyak berlatih dan mempelajari sistem penerangan dan wiring

pada bermacam–macam kendaraan.

e. Tes formatif 2

1. Jelaskan cara memeriksa lampu !

Page 31: KELISTRIKAN OTOMOTIF

30

2. Jelaskan cara memeriksa wiring !

f. Kunci jawaban Tes formatif 2

1. Kita hubungkan kedua colok ohmmeter dengan kedua kaki filamen lampu. Apabila

jarum menunjuk berarti lampu tidak putus dan kita periksa komponen yang lain.

Apabila jarum tidak menunjuk berarti lampu putus.

2. Cara memeriksa / menguji suatu kabel yaitu dengan jalan menghubungkan kedua

colok ohmmeter dengan kedua ujung kabel. Bila ada hubungan (jarum bergerak)

berarti kabel putus

g. Lembar kerja 2

1) Alat dan Bahan

a). Peralatan pemeliharaan system kelistrikan

b). Peralatan tangan, kunci pas/ring atau tang

c). Tester

d). Teslamp

e). Kabel

f). Bolam / lampu

g). Stand Kelistrikan

h). Sekering

i). Relay

2) Keselamatan Kerja

a). Hati-hati pada saat merangkai komponen

b). Letakkan alat dan bahan praktek pada tempat yang aman

c). Jangan menyalakan rangkaian kelistrikan sebelum disetujui oleh instruktur /

pembirnbing / guru praktek

d). Berikan ventilasi yang cukup dalam ruang praktek

e). Ruang praktek harus bersih dan tidak berdebu dan tidak bermiyak

f). Ruang praktek harus terang

g). Setelah melakukan kegiatan praktek, kembalikan alat dan bahan pada tempat

yang sudah disediakan

3) Langkah Kerja

a). Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien

mungkin.

Page 32: KELISTRIKAN OTOMOTIF

31

b). Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/ instruktur.

c). Lakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian listrikan pada masing-masing

sistem penerangan

d). Operasikan rangkaian lampu sesuai prosedur pengoperasian (SOP)

e). Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan

seperti keadaan semula.

4) Tugas

a). Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.

b). Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari

materi pada kegiatan berlajar 2.

Page 33: KELISTRIKAN OTOMOTIF

32

3. Kegiatan Belajar 3 : Memperbaiki Sistem Penerangan dan Wiring

a. Tujuan Kegiatan Belajar 3

Diharapkan siswa mempunyai ketrampilan dalam melakukan perbaikan sistem

penerangan dan wiring setiap gangguan-gangguan yang ada dalam kendaraan.

b. Uraian materi 3

Dalam melakukan perbaikan sistem penerangan dan wiring harus mengetahui

sirkuit/diagram atau jaringan-jaringan kabel kelistrikannya, sehingga untuk melakukan

perbaikan adanya gangguan-gangguan pada sistem penerangan dengan mudah dapat

ditelusuri.

Adapun gangguan-gangguan pada sistem penerangan biasanya dapat dibagi menjadi

beberapa jenis, antara lain :

1. Lampu tidak menyala

2. Lampu menyala tidak terang

3. Lampu menyala terang apabila mesin berputar cepat, dan tidak terang waktu mesin

berputar lambat.

Gangguan-gangguan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal. Adapun bagaimana

cara menguji dan mencari gangguan tersebut akan dijelaskan dalam uraian ini.

1. Lampu Tidak menyala

Peristiwa ini dapat terjadi pada sernua lampu atau sebagian saja. Tidak menyalanya

lampu dapat disebabkan oleh :

a. Putusnya filamen dari lampu tersebut

b. Tidak adanya aliran arus

1.1. Semua lampu tidak menyala

Apabila sernua lampu tidak menyala, maka kemungkinan besar yang dapat

terjadi adalah:

a. Tidak adanya aliran arus pada sakelar lampu (gambar 3.1). Untuk itu, maka

lakukan hal-hal sebagai berikut:

Page 34: KELISTRIKAN OTOMOTIF

33

1.1.1 Periksalah sekering yang menghubungkan saklar lampu dengan baterai

- Apabila sekering putus, maka gantilah sekering. Hidupkan lampu-

tampu. Kalau sekarang lampu menyala, berarti gangguan

disebabkan oleh sakering yang putus

- Apabila sekering tidak putus, maka periksalah terminal sekering

yang menuju ke lampu tester (gambar 3.2) kalau lampu tester tidak

menyala berarti hubungan sekering ke bated lewat ammeter putus.

Untuk itu, periksalah sambungannya dari kemungkinan kendor atau

terlepas. Kemudlan keraskan dan betulkan.

Gambar 3.1 Instalasi penerangan pada mobil

Page 35: KELISTRIKAN OTOMOTIF

34

1. Lampu kepala 8. Lampu indikator jarah jauh

2. Lampu parkir 9. Ammeter

3. Regulator 10. Lampu dashboard

4. Baterai 11. Sakelar fampu

5. Kotak sekering 12. Lampu belakang den lampu parkir

6. Motor starter 13. Lampu plat nomer

7. Sakelar dim

- Apabila temyata pada terminal sekering ke baterai ada aliran listrik,

maka selanjutnya periksa terminal sekering yang menuju ke sakelar

lampu dengan menggunakan lampu tester. Apabila ternyata pada

terminal tersebut tidak ada aliran, berarti kedudukan sekering

kendor atau jepitannya berkarat. Untuk ini keraskan duduknya

sekering dan bersihkan kotoran atau karat yang ada, hingga

terminal dapat mengeluarkan arus listrik. Sekarang hidupkan lampu,

apabila lampu menyala, berarti gangguan disebabkan oleh

duduknya sekering tadi.

Page 36: KELISTRIKAN OTOMOTIF

35

1.1.2. Setelah ternyata pada sekering sampai dengan baterai tidak ada

gangguan, maka selanjutnya periksa terminal B pada sakelar lampu

dengan menggunakan lampu tester.

- Kalau lampu tester tidak menyala, berarti ada kebocoran atau

hubungan putus di antara kotak sekering dengan sakelar lampu.

Periksa hubungannya dari kemungkinan kendor berkarat, hubungan

terbuka dan hubungan singkat. Jika demikian, maka perbaiki

terlebih dahulu.

- Kalau lampu tester menyala, berarti pada terminal tersebut terdapat

aliran arus. Selanjutnya hidupkan lampu. Bila lampu-lampu tetap

tidak menyala, maka perbaiki atau ganti sakelar lampu.

1.2. Lampu Besar Tidak Menyala

Kalau semua lampu besar tidak menyala, berarti tidak ada aliran arus pada

sakelar dim. Untuk menentukan di manakah letak gangguan, maka lakukanlah

pemeriksaan sebagai berikut :

1.2.1. Hidupkan lampu parkir

1). Kalau lampu parkir tidak menyala, berati gangguan terletak di antara

baterai dengan sakelar lampu.

2). Kalau lampu parkir menyala, berarti gangguan terletak di antara

sakelar lampu dan sakelar lampu dan sakelar dim. Maka lanjutkan

pemeriksaan.

1.2.2. Periksa terminal L pada sakelar lampu yang menghubungkan sakelar

dalam dengan sakelar lampu.

Sakelar harus dalam posisi hidup dan hubungkan terminal tersebut

dengan masa melalui lampu tester.

1) Apabila lampu tester ticak menyala, berarti tidak ada aliran listrik.

Maka bongkar dan perbaiki sakelar lampu atau ganti dengan sakelar

baru.

Gambar 3.2 Teslamp ( lampu tester )

Page 37: KELISTRIKAN OTOMOTIF

36

2) Apabila lampu tester menyala, maka lanjutkan dengan pemeriksaan

sakelar dim.

1.2.3. Periksa terminal L yang masuk sakelar dim dengan menggunakan

lampu tester.

1) Kalau lampu tester tidak menyala, berarti ada hubungan terbuka

atau hubungan singkat di antara sakelar lampu dan sakelar dim.

Periksa hubungannya dan kemungkinan putus, kendor, berkarat

atau hubungan singkat. Jika demikian, maka lakukanlah perbaikan.

2) Kalau lampu tester menyala, berarti ada arus masuk. Selanjutnya

periksa terminal ke lampu-lampu dengan menggunakan lampu

tester. Apabila pada terminal tersebut tidak keluar arus, berarti

sakelar dim rusak. Selanjutnya bongkar dan perbaiki atau ganti

dengan yang baru. Apabila dari terminal keluar arus, maka periksa

dan perbaiki hubungan antara sakelar dim dan lampu, hingga lampu

menyala.

1.3. Sebuah Lampu Tidak Menyala

Kalau sebuah lampu tidak menyala, maka kemungkinannya adalah putusnya

hubungan antara lampu dengan sakelar dim. Untuk ini lakukan pemeriksaan

sebagal berikut:

1.3.1. Periksa bola lampu

1) Kalau bola lampu putus, maka ganti dengan lampu yang baru.

2). Kalau bola lampu tidak putus, maka periksa hubungan masa pada

dudukan lampu dari kemungkinan longgar dan berkarat. Jika

demikian, maka perbaiki terlebih dahulu, hingga hubungan masa

lampu baik. Kalau sekarang lampu menyala, berarti gangguan

terletak pada masa lampu tadi. Kalau lampu masih belum menyala,

maka lanjutkan dengan pemeriksaan.

1.3.2. Periksa hubungan antara lampu dan ke sakelar dim dari kemungkinan

putus, sambungan kendor atau hubungan singkat.

Page 38: KELISTRIKAN OTOMOTIF

37

Jika demikian, maka perbaiki sambungan atau ganti kabel hingga lampu

menyala.

2. Lampu Menyala Tidak Terang

2.1. Semua Lampu Menyala Tidak Terang

Kalau semua lampu menyala tidak terang, berarti arus yang mengalir kelampu-

lampu adalah kecil. Maka lakukanlah perneriksaan sebagai berikut :

2.1.1. Periksa lampu tanda pengisian atau jarum ammeter pada dashbord

1) Kalau lampu tanda pengisian atau ammeter menunjukkan tidak ada

pengisian (discharge), berarti tidak terangnya nyala lampu

disebabkan oleh pemakaian arus yang tidak seimbang terhadap

Gb. 3.3. ( a). Rangkaian sistem lampu besar dengan relay

(b). Rangkaian sistem lampu besar tanpa relay

Page 39: KELISTRIKAN OTOMOTIF

38

kapasitas sumber arus. Untuk ini, maka kurangi pemakaian alat-alat

listrik atau percepat putaran mesin.

Apabila dengan mengurangi pemakaian alat atau penambahan

putaran mesin, masih belum ada pengisian, maka perbaiki sistem

pengisian terlebih dahulu, hingga terjadi pengisian.

2) Kalau lampu tanda pengisian atau jarum ammeter menunjukkan

adanya pengisian, maka gangguan terdapat pada sistem

penerangan. Untuk ini, maka lanjutkan pemeriksaan pada sistem

penerangan.

2.1.2. Lepaskan semua bola lampu, memeriksa duduknya bola lampu dari

kemungkinan kendor dan berkarat.

Jika ternyata demikian, maka perbaiki dudukannya bola lampu hingga

baik hubungan masanya.

2.1.3. Periksa dari kemungkinan terjadi hubungan singkat sebagai berikut :

1) Setelah semua bola lampu terlepas, tempatnya sakelar lampu pada

OFF. Periksa hubungan kabel lampu dengan masa dengan

menggunakan ohmmeter atau multitester. Apabila jarum tester

bergerak ke kanan, berarti terdapat hubungan pendek dan bila

jarum tester, tidak bergerak, berarti tidak terdapat hubungan

singkat.

2) Apabila semua lampu menyala tidak terang, maka hubungan

singkat terjadi antara sekering dengan ammeter.

3) Apabila tidak terdapat hubungan pendek, maka periksa sambungan-

sambungan. Bersihkan dan keraskan sambungan yang kotor dan

longgar.

4) Periksa pula sakelar lampu dan sakelar dim dari aus dan kotor.

Perbaiki dan bersihkan kausan dan kotoran karena dapat menjadi

hambatan yang besar.

2.2. Salah satu lampu menyala tidak terang

Page 40: KELISTRIKAN OTOMOTIF

39

Apabila terjadi keadaan seperti ini, maka lakukanlah pemeriksaan sebagai

berikut:

2.2.1. Periksa duduknya bola lampu dari kemungkinan kendor dan berkarat

Bila demikian, kokohkan duduknya bola lampu dan bersihkan karatnya.

Apabila sekarang lampu menyala terang, berarti gangguan pada

dudukan bola lampu tadi.

2.2.2. Apabila dengan demikian nyala lampu masih tidak terang, maka

periksalah hubungan kabel lampu tersebut yang menuju ke sakelarnya.

Keraskan hubungan yang longgar, bersihkan karat dan kotoran yang

menempel pada sambungan. Bila dengan demikian lampu masih

menyala tidak terang, maka periksalah kabel dan kemungkinan hampir

putus. Gantilah kabel yang hampir putus, supaya lampu menyala

terang kembali.

3. Lampu menyala terang apabila mesin berputar cepat dan tidak terang apablia mesin

berputar lambat

Pada peristiwa ini, besarnya aliran listirik pada lampu-lampu tergantung putaran

mesin. Makin cepat putaran, makin besar arus yang mengalir ke alat-alat, dan

sebaliknya. Jadi tidak stabil, berarti alat penyetabil arus yaitu baterai tidak bekerja.

Baterai tidak dapat menampung kelebihan arus dari sistem pengisian dan tidak

dapat menambah kekurangan arus ke alat-alat, sewaktu sistem pengisian

menghasiikan arus kecil.

Untuk itu, maka periksa elektrolit dalam baterai. Kalau elektrolitnya habis, maka

tambah accu. Kalau Jumlah elektrolit cukup, tetapi nyala lampu tidak terang,

menandakan baterai tidak dapat menyimpan arus lagi. Pada sel-seinya sudah terjadi

hubungan singkat. Oleh karenanya ganti baterai.

4. Lampu-lampu lekas putus

Apabila terjadi umur lampu yang pendek, rnenandakan bahwa kekuatan lampu

berada jauh di bawah kekuatan sumber arus. Jadi tegangan arus terlalu tinggi.

Untuk ini, maka periksa regulator tegangannya, dan setelah hingga tegangan listrik

pengeluaran dinamo / alternartor tidak lebih dari 14,8 volt. Kalau dengan menyetel

Page 41: KELISTRIKAN OTOMOTIF

40

regulator tegangan, tidak diperoleh penurunan tegangan, maka periksa dinamo /

alternator.

1. Menguji dan memperbaiki lampu tanda belok (lampu sein)

Sistem lampu tanda belok, mempunyai komponen-komponen yang tersusun

seperti pada, gambar berikut :

1. Baterai 6. Sakelar lampu tanda belok

2. Kunci kontak 7. Lampu tanda belok kanan depan

3. Kotak sekering 8. Lampu tanda belok kirl depan

4. Flaser 9. Lampu tanda belok kanan belakang

5. Lampu indikator 10. Lampu tanda belok kiri belakang

Dalam kerjanya sistem ini dapat mengalami berbagai gangguan yang disebabkan

oleh beberapa hal yaitu :

a) Adanya kerusakan pada bagian-bagian sistem pada rangkaian tersebut,

misalnya sekering putus, flaser rusak, saklar / switch rusak atau bola

lampunya putus dan sebagainya.

Gambar 3.4 Rangkaian sistem lampu tanda belok

Page 42: KELISTRIKAN OTOMOTIF

41

b) Adanya tahanan yang terialu tinggi, hal ini bisa terjadi pada jaringan kabel,

sambungan berkarat atau connectornya juga mungkin berkarat dan longgar.

c) Tegangan, listrik yang terlalu rendah.

Hal-hal tersebut dapat langsung kita saksikan dengan panca indera kita seperti :

a. Lampu tidak menyala

b. Lampu tidak berkedip.

Untuk mengatasi gangguan tersebut dengan cara yang mudah, perlu kita tinjau

gangguan tersebut satu persatu terlebih dahulu dan juga harus mengetahui

sirkuit atau diagram dari lampu tanda belok (lampu sein) itu sendiri. Sirkuit /

diagram dari lampu tanda belok dapat dlihat pada gambar berikut:

1.1. Gangguan pada bagian-bagian sistem lampu belok

Gambar 3.5 Rangkaian diagram lampu belok

Page 43: KELISTRIKAN OTOMOTIF

42

1.1.1. Menguji kunci kontak

Dalarn hal ini kunci kontak berfungsi sebagai penghubung antara batere

dengan sekering untuk komponen pada rangkaian kelistrikan. Gangguan

yang terjadi adalah : kunci kontak tidak dapat menghubungkan arus

dengan baik.

a) Adanya sambungan yang longgar antara kabel penyalur dengan

terminal kunci kontak.

b) Adanya kerusakan pada kunci kontak itu sendiri, misainya telah

mengalami keausan yang banyak.

Sambungan yang kendor dapat langsung kita periksa dengan mudah

menggunakan tangan. Kalau ternyata kendor maka perbaikan yang

harus diiakukan yaitu dengan mengeraskan sekrup-sekrupnya.

Untuk kerusakan pada kunci itu sendiri tidak dapat diperiksa dengan

panca indra namun harus menggunakan sebuah multitester atau

Ohmeter. Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur besarnya tahanan

antara terminal B (AM) dengan, terminal St kunci kontak dalam keadaan

starter den netral. Dalarn keadaan starter, tahanannya harus nol. Dan

dalam keadaan netral, tahanan kedua terminal haruslah tak terhingga.

Gangguan-gangguan yang terjadi dalam kunci kontak maupun pada

kunci sambungan selain kendor sebagian besar disebabkan oleh adanya

karatan. Dengan membersihkan karat gangguan akan teratasi.

Page 44: KELISTRIKAN OTOMOTIF

43

Gb. 3.6. (a). Mengukur tahanan kunci kontak sewaktu kunci kontak dalam keadaan

netral

(b). Mengukur tahanan kunci kontak sewaktu kunci kontak dalam keadaan

starter.

1.1.2. Gangguan Pada Sekering

Hal-hal pada sekering yang dapat merupakan gangguan ialah :

sekering putus, dudukannya sekering kurang kuat dan dudukan yang

berkarat. Keadaan ini dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :

a. Tidak mengalirkan arus listrik dari baterai ke alat-alat bantu listrik.

b. Tegangan listrik yang bekerja pada alat-alat bantu menjadi terlalu

rendah.

Apabila terjadi hal yang demikian, berarti alat-alat bantu tidak dapat

bekerja dengan sempurna. Untuk itu, maka sekering yang putus harus

segera diganti, dudukan yang longgar dan berkarat harus segora di

kokohkan dan dibersihkan.

1.1.3. Gangguan pada flaser

Kalau kita khat konstruksinya, maka flaser ada tiga macam yaitu

Page 45: KELISTRIKAN OTOMOTIF

44

a. Flaser Induksi

b. flaser bimetal

c. Flaser kawat pijar

a. Flaser Induksi

Ketiga jenis flaser tersebut, sama-sama mempunyai kontak platina.

Pada jenis a dan b lampu indikator dihubungkan dengan sakelar

tanda belok. Tetapi pada jenis c lampu indikator dihubungkan

dengan flaser.

Kerusakan yang biasa terjadi ialah kumparan K atau K1 dan K2

terbakar maka medan magnet yang terjadi adalah kecil, sehingga

tidak kuat untuk menarik kontak platina membuka. Akibatnya lampu

tanda belok menyala terang tanpa berkedip. Apabila kumparan K2

terbakar, maka sewaktu kontak platina membuka, pada kumparan

K2 tidak terjadi medan magnet yang berlawanan dengan medan K1,

sehingga kontak platina agak lambat untuk membuka kembali.

Akibatnya lampu berkedip pelan-pelan. Apabila kontak platina kotor,

maka arus yang mengalir melalui kumparan K1 ke lampu-lampu

menjadi kecil. Medan magnet yang kecil, membuka dan menutupnya

Gambar 3.7 Tiga macam flaser

Page 46: KELISTRIKAN OTOMOTIF

45

kontak platina lambat, nyala lampu tidak terang, lampu berkedip

pelan-pelan.

Pada flaser kawat pijar, bila kumparan K terbakar, maka tidak dapat

timbul medan magnet lagi, sehingga kontak platina tidak menutup.

Akibatnya lampu menyala tidak berkedip. Bila resistor R atau kawat

pijar KP putus, maka flaser tidak dapat mengalirkan arus lagi. Lampu

tanda belok tidak bekerja.

1.1.4. Gangguan pada sakelar tanda belok

Kadang-kadang lampu tanda belok tidak dapat bekerja karena

kerusakan pada sakelarnya. Hal ini dapat terjadi karena plat-plat

kontak di dalam sakelar sudah aus, sehingga tidak dapat menempel

dengan baik dan tidak dapat menghantarkan arus. Atau kadang-

kadang disebabkan oleh karat / kotoran yang menempel pada plat

kontak. Untuk kedua hai tersebut di atas, maka sakelar harus diganti

atau dibersihkan.

1.1.5. Gangguan pada lampu

Hal-hal pada lampu tanda belok yang dapat merupakan gangguan

ialah :

a. Putusnya filamen lampu

b. Hubungan masa yang kurang bak

Apabila filamen lampu putus, maka lampu itu sendiri tidak menyala,

juga menyebabkan pasangan lampu yang searah tidak berkedip,

karena arus yang mengalir pada flaser menjadi kecil.

Sedang hubungan masa yang kurang baik, akan menyebabkan

kecilnya aliran arus, sehingga lampu menyala tidak terang dan tidak

berkedip, adanya hubungan masa yang tidak baik, dapat disebabkan

oleh adanya karat atau duduknya lampu yang kurang kuat.

1.2. Gangguan Arus

Page 47: KELISTRIKAN OTOMOTIF

46

Apabila tegangan listrik yang bekerja pada sstem lampu tanda belok rendah.

Akibatnya lampu tidak, dapat bekerja dengan baik. Arus yang mengalir rendah

pula. Lampu-lampu, menyala tidak terang dan tidak berkedip. Rendahnya

tegangan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu: a. Sistem pengisian tidak

bekerja.

b. Adanya tahanan yang besar pada sistem.

Selanjutnya tahanan, yang besar dapat disebabkan oleh 3 faktor yaitu :

a. Sambungan yang berkarat atau kotor.

b. Sambungan yang kurang sempurna.

c. Kabel hampir putus.

Apabila pada sambungan-sambungan, terdapat hal yang demikian, maka

harus segera diperbaiki karena dapat menimbulkan kerugian tegangan yang

besar, sehingga tegangan yang bekerja pada sistem lampu tanda belok

menjadi kecil.

1.3. Cara Menentukan Gangguan.

1.3.1. Semua lampu tidak menyala

Kemungikinan-kemungkinan yang menyebabkan semua lampu tidak

menyala ialah :

a. Kunci kontak rusak

b. Sekering putus atau kendor

c. Flaser rusak

Untuk ini, maka lakukanlah perneriksaan sebagai berikut :

a. Periksa sekering dari kemungkinan putus, duduk nya kendor dan

berkarat.

1) Apabila sekering putus, maka ganti sekering. Kemudian hidupkan

lampu tanda belok. Bila lampu menyala berkedip, berarti

kerusakan disebabkan oleh sekering. Apabila lampu tidak

Page 48: KELISTRIKAN OTOMOTIF

47

menyala, maka periksa terminal arus masuk, dan keluar

sekering dari ada tidaknya aliran arus.

2) Kalau pada terminal arus masuk sekering, tidak ada aliran listrik,

berarti gangguan ada pada kunci kontak. Untuk ini, periksa

sambungan kabel-kabel pada terminal AM dan ACC dari

kemungkinan terlepas, kendor atau berkarat dan jika demikian

maka perbaikilah. Kemudian periksa hubungan terminal AM -

ACC kunci kontak dengan menggunakan lampu tester atau

multitester. Dalam keadaan ON kedua terminal harus

berhubungan dan dalam keadaan OFF harus tidak berhubungan.

Kalau ternyata kunci kontak rusak, maka gantilah dengan kunci

kontak yang baik. Kemudian hidupkan lampu-lampu tanda

belok. Bila lampu-lampu menyala, berarti gangguan ada pada

kunci kontak.

3) Apabila pada terminal keluar sekering terdapat tegangan, tetapi

lampu tidak menyala, berarti gangguan terletak pada flaser.

Selanjutnya periksa sambungan-sambundan pada terminal

flaser, dari kemungkinan lepas, kendor dan berkarat. Perbaiki

jika ternyata demikian. Hidupkan lampu-lampu. Bila sekarang

lampu-lampu menyala, berartl gangguan disebabkan oleh

sambungan yang tidak baik. Bila lampu tetap tidak menyala,

maka periksa hubungan terminal B dan L dari flaser dengan

menggunakan multitester atau lampu tester. Bila lampu tester

menyala, berarti ganguan terletak pada sakelar tanda belok. Bila

lampu tester tidak menyala berarti gangguan pada flaser. Unituk

ini gantilah fiaser.

b. Periksa sambungan-sambungan pada terminal sakelar darl

kemungkinan lepas, kendor dan berkarat.

Bila temyata demikian, perbalkilah. Bila setelah diperbaiki, sekarang

lampu menyala, berarti gangguan terletak pada sambungan. Tetapi

bila sambungan baik, lampu tetap tidak menyala, berarti sakelar

rusak. Untuk ini, maka perbalki atau ganti sakelar.

Page 49: KELISTRIKAN OTOMOTIF

48

1.3.2. Lampu sebelah tidak menyala

Apabila semua lampu sebelah tidak menyala, maka kemungkinan

besar gangguan terletak pada sakelar. Untulk ini, maka perbaiki

atau.ganti sakelar.

1.3.3. Sebuah lampu tidak menyala

Kejadian ini biasanya disebabkan oleh gangguan di dalarn lampu itu

sendiri. Untuk ini, maka periksa bola lampu dari kemungkinan putus

dan hubungan masanya yang tidak baik. Untuk ini, gantilah bola

lampu yang putus dan perbaiki hubungan masa yang kurang baik,

sehingga lampu menyala dan berkedip kembali dengan baik.

1.3.4. Semua lampu menyala tidak berkedip

Kejadian ini dapat disebabkan oleh dua hal yaitu :

a. Tegangan masuk flaser rendah

b. Kerusakan di dalam flaser

Tegangen masuk flaser yang rendah dapat disebabkan oleh

sambungan kendor dan berkarat, serta kunci kontak yang kurang

baik. Untuk ini, maka perbaiki sambungan pada terminal AM dan ACC

pada kunci kontak serta terminal B den L pada flaser. Bila

sambungan-sambungan ternyata baik dan lampu-lampu masih tidak

berkedip, maka untuk menyakinkan penyebab gangguannya,

hubungan terminal B flaser langsung dengan baterai yang isi penuh.

Hidupkan lampu-lampu. Bila lampu tanda belok menyala dan

berkedip, berarti kerusakan ada pada kunci kontak. Bila lampu tanda

belok tetap menyala tidak berkedip, berarti ganggguan di dalam

flaser.

1.3.5. Lampu sebelah menyala tidak berkedip

Apabila lampu sebelah menyala tidak berkedip, sedang lampu

sebelah yang lain menyala dengan berkedip baik, maka gangguan

dapat dipastikan ada pada sakelar tanda belok atau pada lampu-

lampu itu sendiri.

Page 50: KELISTRIKAN OTOMOTIF

49

Untuk ini, maka pertarna periksalah hubungan masa dari lampu-

lampu terhadap kemungkinan kendor atau berkarat. Keraskan

duduknya masa. Bila lampu-lampu sekarang menyala dan berkedip,

berarti gangguan disebabkan oleh hubungan mesa yang kurang balk.

Bila lampu-1ampu tidak berkedip, maka periksa kapasitas (watt) dari

lampu-lampu tersebut, ada kemungkinan lebih kecil dari kapasitas

yang telah ditentukan oleh flasernya. Gantilah bola lampu yang

ternyata kapasitasnya lebih kecil dengan bola lampu yang sesuai

besar kapasitasnya.

Bila hal-hal tersebut, di atas ternyata baik, lampu-lampu tetap tidak

berkedip, maka gangguan ada pada sakelar. Untuk memastikan

rusak atau tidaknya sakelar, maka hubungkan langsung kabel masuk

sakelar dengan kabel yang menuju ke lampu-lampu yang tidak

berkedip. Bila sekarang lampu-lampu berkedip, berarti sakelar rusak.

Untuk ini gantilah sakelar.

Berikut

label perbaikan untuk, mengatasi gangguan pada sistem penerangan dalam kendaraan

GANGGUAN KEMUNGKINAN SEBAB CARA MENGATASI

Hanya satu lampu tidak Bola lampu putus, soket

rangkaian kabel atau

Ganti bola lampu

Gambar 3.8 Skema lampu flaser

Page 51: KELISTRIKAN OTOMOTIF

50

menyala (lampu luar)

masa rusak Perbaiki seperlunya

Lampu besar tidak men-

yala

Sekreing "HEAW putus

Relay kontrol lampu

besar, rusak,

Swit kontrol lampu

besar,rusak

Rangkaian kabel atau

masa, rusak

Ganti sekring dan

periksa

Hubungan singkat

Periksa relay

Periksa swit

Perbaiki seperlunya

Lampu besar jauh atau

kilatan lampu besar tidak

menyala

Swit kontrol lampu rusak

Rangkaian kabel, rusak

Periksa swit

Perbaiki seperlunya

Lampu belakang lampu

parkir dan lampu plat

nomor tidak menyala

Sekering "TAIL"putus

Relay kontrol lampu kecil

rusak

Swit kontrol lampu,

rusak

Rangkaian kabel atau

masa, rusak

Ganti sekering dan

periksa hubungan

singkat

Periksa relay

Periksa swit

Perbaiki seperlunya

Lampu rem tidak menyala Sekering “STOP” putus

Swit lampu rem, rusak.

Rangkaian kabel atau

masa, rusak

Ganti sekring dan

periksa

hubungan singkat

Periksa swit

Perbaiki seperlunya

Lampu rem tetap rnenyala Swit lampu rem, rusak Setel atau ganti swit

Lampu instrumen tidak

menyala (lampu belakang

Rangkaian kabel atau Perbaiki seperlunya

Page 52: KELISTRIKAN OTOMOTIF

51

menyala) masa rusak

Salah satu arah (lampu

tanda belok tidak berkedip)

Swit lampu tanda belok,

rusak

Rangkaian kabel atau

masa, putus

Periksa swit

Perbaiki seperlunya

Lampu tanda belok tidak

bekerja

Sekering "ENGINE" putus

Flasher, rusak

Swit lampu tanda belok,

rusak

Rangkaian kabel atau

masa, rusak

Ganti sekring dan

periksa

hubungan singkat

Periksa flasher

Periksa swit

Perbaiki seperlunya

Lampu peringatan darurat

tidak bekerja

Sekering "Hazard" putus

Swit lampu peringatan

darurat rusak, Flasher,

rusak

Rangkalan kabel atau

masa, rusak

Ganti sekering dan

periksa

hubungan singkat

Periksa flasher

Periksa swit

Perbaiki seperlunya

Tabel 3.1 Gangguan dan perbaikan pada sistem penerangan

c. Rangkuman 3

Pada dasarnya dalam perbaikan suatu komponen pada sistem penerangan diperlukan

pengetahuan tentang jaringan. kabel (sirkuit.) diagram dari rangkaian dan juga

sirkuit (diagram komponen itu sendiri, sehingga dengan model kompetensi ini

diharapkan mampu melakukan perbaikan dengan melakukan pemeriksaan dan

pengujian dari masing-masing kamponennya. Maka dengan dasar tersebut mampu

melakukan perbaikan sistem penerangan dan wiring itu sendiri.

Page 53: KELISTRIKAN OTOMOTIF

52

d. Tugas 3

1). Analisa dan telusuri jaringan kabel pada mobil / kendaraan yang ada dalann ruangan

praktikum (stand penerangan)

2). Buatlah dalam bentuk gambar diagram pada kertas A4 setelah mengetahui hasil

pengamatan jaringan kabel dari (stand penerangan)

e. Test formatif 3

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat !

1. Sebutkan 3 gangguan pada sistem penerangan yang biasanya sering terjadi !

2. Sebutkan 2 cara pengujian apabila semua lampu tidak menyala !

3. Bagaimana cara memeriksa apabila sebuah lampu besar tidak menyala ?

4. Apakah yang menyebabkan lampu hanya menyala terang apabila mesin berputar

dengan cepat dan lampu tidak menyala terang apabila mesin berputar lambat ?

5. Jelaskan apa saja yang menyebabkan lampu tanda belok mengalami gangguan !

f. Kunci jawaban test formatif 3

1. a. Hanya satu lampu tidak menyala (lampu luar)

b. Lampu besar tidak menyala

c. Lampu rem tidak menyala

2. a. Periksa sekering dari kemungkinan putus, duduk nya kendor dan berkarat.

b. Periksa sambungan-sambungan pada terminal sakelar darl kemungkinan lepas,

kendor dan berkarat.

3. - Ganti sekring dan periksa

- Hubungan singkat Periksa relay

- Periksa swit

- Perbaiki seperlunya

4. Aki sudah swak ( tekor )

5. Sekering putus, hubungan singkat, flaser rusak, switch rusak

Page 54: KELISTRIKAN OTOMOTIF

53

g. Lembar kerja 3

1) Alat dan Bahan

b). Peralatan pemeliharaan system kelistrikan

c). Peralatan tangan, kunci pas/ring atau tang

d). Tester

e). Teslamp

f). Kabel

g). Bolam / lampu

h). Stand Kelistrikan

i). Sekering

j). Relay

2) Keselamatan Kerja

a). Hati-hati pada saat merangkai komponen

b). Letakkan alat dan bahan praktek pada tempat yang aman

c). Jangan menyalakan rangkaian kelistrikan sebelum disetujui oleh instruktur /

pembirnbing / guru praktek

d). Berikan ventilasi yang cukup dalam ruang praktek

e). Ruang praktek harus bersih dan tidak berdebu dan tidak bermiyak

f). Ruang praktek harus terang

g). Setelah melakukan kegiatan praktek, kembalikan alat dan bahan pada tempat

yang sudah disediakan

3) Langkah Kerja

a). Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien

mungkin.

b). Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru/ instruktur.

c). Lakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian listrikan pada masing-masing

sistem penerangan

d). Operasikan rangkaian lampu sesuai prosedur pengoperasian (SOP)

e). Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan

seperti keadaan semula.

4) Tugas

f). Buatlah laporan praktikum secara ringkas dan jelas.

Page 55: KELISTRIKAN OTOMOTIF

54

g). Buatlah rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh setelah mempelajari

materi pada kegiatan berlajar 3.

Page 56: KELISTRIKAN OTOMOTIF

55

BAB III

EVALUASI

A. PERTANYAAN

1. Sebutkan macam-macam lampu pada sistem penerangan yang terdapat pada kendaraan !

2. Berfungsi untuk apakah lampu jarak dan lampu belakang?

3. Apakah fungs! lampu Hazard (Hazard Warning Light)?

4. Bagaimana cara mengganti bola lampu widge - base (socked gepeng)

5. Jelaskan cara memeriksa lampu !

6. Jelaskan cara memeriksa wiring !

7. Sebutkan 3 gangguan pada sistem penerangan yang biasanya sering terjadi !

8. Sebutkan 2 cara pengujian apabila semua lampu tidak menyala !

9. Bagaimana cara memeriksa apabila sebuah lampu besar tidak menyala ?

10. Apakah yang menyebabkan lampu hanya menyala terang apabila mesin berputar dengan

cepat dan lampu tidak menyala terang apabila mesin berputar lambat ?

B. KUNCI JAWABAN

1. - Penerangan luar meliputi :

a) Lampu besar

b) Lampu belakang

c ) Lampu rem

d) Lampu jarak

e) Lampu tanda belok

f) Lampu hazard

g) Lampu plat nomer

h) Lampu mundur

Page 57: KELISTRIKAN OTOMOTIF

56

- Penerangan dalam meliputi :

a) Lampu meter

b) Lampu ruangan

2. Untuk memberi isyarat adanya serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari .

3. Untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi

selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat.

4. Tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan dan pada saat memasang

tekan bola lampu pada lubang socket.

5. Kita hubungkan kedua colok ohmmeter dengan kedua kaki filamen lampu. Apabila jarum

menunjuk berarti lampu tidak putus dan kita periksa komponen yang lain. Apabila jarum

tidak menunjuk berarti lampu putus.

6. Cara memeriksa / menguji suatu kabel yaitu dengan jalan menghubungkan kedua colok

ohmmeter dengan kedua ujung kabel. Bila ada hubungan (jarum bergerak) berarti kabel

putus.

7. a. Hanya satu lampu tidak menyala (lampu luar)

b. Lampu besar tidak menyala

c. Lampu rem tidak menyala

8. a. Periksa sekering dari kemungkinan putus, duduk nya kendor dan berkarat.

b. Periksa sambungan-sambungan pada terminal sakelar darl kemungkinan lepas, kendor

dan berkarat.

9. - Ganti sekring dan periksa

- Hubungan singkat Periksa relay

- Periksa swit

- Perbaiki seperlunya

10. Aki sudah swak ( tekor )

Page 58: KELISTRIKAN OTOMOTIF

57

Page 59: KELISTRIKAN OTOMOTIF

58

C. KRITERIA KELULUSAN

Aspek Skor

(1-10) Bobot Nilai Keterangan

Kognitif (soal no 1 s.d 10)

5

Syarat lulus nilai minimal 70 dengan skor setiap aspek minimal 7

Ketepatan prosedur perbaikan

2

Hasil pemeriksaan 1

Ketepatan waktu 1

Keselamatan kerja 1

Nilai Akhir

Keterangan :

Tidak = 0 (nol) (tidak lulus)

Ya = 70 s.d. 100 (lulus)

Kategori kelulusan :

70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan

80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan

90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan

Page 60: KELISTRIKAN OTOMOTIF

59

BAB IV

PENUTUP

Peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke

modul berikutnya. Sebaliknya, apabila peserta diklat dinyatakan tidak lulus, maka peserta

diklat tersebut harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan untuk mengambil modul

selanjutnya.

Page 61: KELISTRIKAN OTOMOTIF

60

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979). Petunjuk Praktek Kelistrikan

Dan Bahan Bakar Otomotif Jilid 1

Soemadi, Drs. Soejono B.Sc (1979). Sistem Kelistrikan dan Bahan Bakar Otomotif jilid

1 dan 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Step one

Toyota, Penerbit PT. Toyota Astra Internasional.

Yunan Ginting, (1998). Listrik Otomotif Jilid 1, Penerbit Angkasa Bandung.

Page 62: KELISTRIKAN OTOMOTIF

61

Biodata Penyusun

Nama : Mhd.Anwar.Simatupang

Nim : 508.321.020

T.T.L : 04 Januari 1990

Alamat : Jl. Denai No.6 Medan

Email : [email protected]

Pendidikan : SDN 060816 Medan (Tahun 1996-2002).

MTS Swasta Al-Ittihadiyah (Tahun 2002-2005)

SMK-2 (Otomotif) Prayatna Medan (Tahun 2005-2008)

Pend.Teknik Mesin (S1) Unimed (Tahun 2008-Sekarang).

Kegiatan : Beasiswa Pelatihan Ms.Office 2003 (Paket perkantoran),

Pelatihan Web and Network Tingkat SLTP di Metronic

Information Tehnology Medan Tahun 2004

: Pelatihan Bahasa Inggris di Grand Student tahun 2004

: Pelatihan Skill Otomotif di Ella Service Tahun 2007

: Pelatihan Kader Sumut Independent Forum Tinggkat

Mahasiswa Tahun 2010.

Staff pengajar sementara di Perguruan Al-Masdar.

Motivasi : ‘’Ingin menjadikan dunia teknologi sebagai tulang

punggung negara Indonesia tercinta’’.

Keinginan : Ingin tampil di Black Innovation Award dan LIPI.

Moto : Jadikan dirimu menjadi amunisi yang paling berbahaya

untuk menghadapi era globalisasi.

Dibuat Tanggal 16 Oktober 2010