Upload
arvinda-lalang
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Kelompok 1 - TABA
1/9
PENGEMBANGAN KURIKULUM MODEL TABA
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Kimia yang dibina oleh
Bapak Drs. I Wayan Dasna, M.Si, M.Ed
Disusun Oleh
!. P"#" $I%K& 'EB$I(I) !*+!-+!!
/. E$IS $)#0)W)#I !*+!-+12*
. &"SKI S"D)0) !*+!-+-!*
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
September 2014
7/24/2019 Kelompok 1 - TABA
2/9
BAB I
PENDAHULUAN
A L!t!r Be"!#!$%
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta
didik dalam upaya membantu peserta didik untuk menguasai tu3uan4tu3uan
pendidikan.Interaksi pendidikan dapat dibedakan men3adi tiga golongan
yaitu in5ormal, non5ormal, dan 5ormal. Ketiga golongan tersebut berbeda
pada kurikulum yang digunakan. Pendidikan in5ormal ter3adi pada lingkup
keluarga sehingga tidak memerlukan kurikulum yang paten. Selan3utnya,
pendidikan non5ormal memiliki kurikulum namun kurikulum yang dipakai
tergantung pada lembaga penyelenggara. Misalnya lembaga penyelenggara
kursus men3ahit akan memiliki kurikulum yang berbeda dengan lembaga
penyelenggara kursus komputer. Berikutnya, pendidikan 5ormal memiliki
kurikulum yang dibuat, disetu3ui, dan disahkan oleh pemerintah.
Kurikulum senantiasa berkembang mengikuti perubahan 6aman. Di
Indonesia telah mengalami perubahan kurikulum sebanyak lima kali
selama kurun 7aktu + tahun. Perubahan kurikulum tersebut tidak lepas
dari berbagai aspek yang mempengaruhinya misalnya 8ara ber5ikir, sistem
nilai 9nilai moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial:, proses
pengembangan kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat, maupun
arah program pendidikan. )spek4aspek tersebut men3adi bahan
pertimbangan dalam pengembangan kurikulum, termasuk pengembangan
kurikulum yang dilakukan di Indonesia.
Model pengembangan kurikulum merupakan satu alternati5,prosedur, dalam rangka mendesain, menerapkan, dan menge;aluasi satu
kurikulum. Oleh karena, itu model pengembangan kurikulum harus dapat
menggambarkan suatu proses sistem peren8anaan pembela3aran yang
dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam
pendidikan. #erdapat empat model pengembangan kurikulum, yaitu model
#aba, model Saylor, )le
7/24/2019 Kelompok 1 - TABA
3/9
Implementasi dan penyebaran
Menguji unit ekperimen
Merevisi dan menyempurnakan
Pengembangan keseluruhan kurikulum
Pendekatan button-upUnit belajar pembelajaran yang spesifk (mata pelajarDisusun oleh guru
Membuat unit ekxperimen
! Mendiagnosis kebutuhan
"! Merumuskan tujuan khusus
#! $eleksi isi
%! &rganisasi isi
'!Memilih pengalaman belajar
!Mengorganisasi pengalaman belajar
! Menentukan alat evaluasi dan prosedur evaluasi
*! Menguji keseimbangan isi
Makalah ini hanya mengkhususkan untuk membahas model #aba,
sehingga penulis hanya memberikan ulasan tentang model #aba.
B R&m&'!$ M!'!"!(
!. Bagaimanakah pengembangan kurikulum model #aba=
/. Bagaimana 8iri khas dari pengembangan kurikulum model #aba=
C T&)&!$
Makalah ini bertu3uan untuk
!. Mengetahui dan memahami pengembangan kurikulum model #aba
/. Mengetahui 8iri khas dari pengembangan kurikulum model #aba
BAB II
PEMBAHASAN
#erdapat empat prinsip yang mendasari pengemabnagan kurikulum, yaitu
!: proses so8ial, /: institusi sosial, : pengembangan kurikulum dan program
yang lebih e5ekti5, dan *: reno;asi kurikulum dan program pembela3aran. #aba
mengambil pendekatan indukti5 untuk pengembangan kurikulum. Ia per8aya
bah7a kurikulum sebaiknya diran8ang oleh guru daripada oleh suatu otoritas yang
lebih tinggi. Selan3utnya, ia merasa bah7a guru harus memulai proses tersebut
dengan men8iptakan se8ara khusus unit4unit bela3ar menga3ar untuk sis7anya di
sekolah. )da lima langkah pengembangan kurikulum model #aba yang
ditun3ukkan dalam bagan berikut ini.
7/24/2019 Kelompok 1 - TABA
4/9
Berikut ini pen3elasan dari bagan pengembangan kurikulum model #aba
1 Memb&!t &$*t+&$*t e#'per*me$ ber'!m! ,e$%!$ %&r&+%&r&
#aba melihat tahap ini sebagai penghubung antara teori dan praktek. #ahap ini
dilakukan oleh guru4guru mata pela3aran tertentu di suatu sekolah dengan
membuat suatu unit eksperimen. "nit eksperimen meliputi $PP, silabus, Promes,
Prota, hasil bela3ar sis7a, serta permasalahan yang dihadapi guru selama menga3ar
di kelas. Pembentukan unit eksperimen ini bertu3uan untuk membuat dra5t
kurikulum a7al. "ntuk membuat suatu unit eksperimen #aba mengan3urkan
delapan tahap sebagai berikut
! Me$,*!%$-'*' #eb&t&(!$
Pada langkah ini, pengembangan kurikulum dimulai dengan menentukan
kebutuhan4kebutuhan sis7a melalui diagnosis tentang berbagai kekurangan
9de5i8ien8ies: dan perbedaan latar belakang sis7a. >uru mengidenti5ikasi
masalah4masalah, kondisi, kesulitan, serta kebutuhan4kebutuhan sis7a dalam
suatu proses penga3aran. (ingkup diagnosis tergantung pada latar belakang
program yang akan dire;isi, termasuk didalamnya tu3uan program tersebut.
Pada proses ini guru perlu melihat keunggulan dari daerah di sekitarnya serta
guru perlu mengetahui karir apa sa3a yang mungkin akan diminati oleh sis7a.
)kibatnya tu3uan program penga3aran akan lebih rele;an dengan kebutuhan
masyarakat.
b Mer&m&'#!$ t&)&!$ #(&'&'
>ambar !.! Bagan Pengembangan Kurikulum Model #aba
7/24/2019 Kelompok 1 - TABA
5/9
Setelah kebutuhan4kebutuhan sis7a didiagnosis, selan3utnya para pengembang
kurikulum dalam hal ini adalah guru merumuskan tu3uan. $umusan tu3uan akan
meliputi
Konsep atau gagasan yang akan dipela3ari
Sikap, kepekaan, dan perasaan yang akan dikembangkan
?ara be5ikir untuk memperkuat ilmu,
Kebiasaan dan keterampilan yang akan dikuasai.
#u3uan khusus ini akan berbeda dengan sekolah maupun daerah lainnya. @al
ini disebabkan oleh perbedaaan kebutuhan masyarakat dalam hal bidang karir
maupun aspek budaya, ekonomi, sosial, dan keari5an lokal di setiap daerah.
. Se"e#'* I'*
Setelah tu3uan kurikulum ditentukan selan3utnya dilakukan tahap seleksi isikurikulum. Menyeleksi isi bukan sa3a didasarkan pada tu3uan yang harus
di8apai sesuai atau tidak, akan tetapi 3uga harus mempertimbangkan segi
;aliditas dan kebermaknaan kurikulum tersebut bagi sis7a. Kebermaknaan
kurikulum ini misalnya lingkungan sekolah yang akan mengembangkan
kurikulum didominasi oleh pertanian, maka materi kimia yang dia3arkan lebih
8endurung dikaitkan dengan kimia pertanian. @arapan dari tindakan tersebut
adalah setelah sis7a mempela3ari materi kimia, maka sis7a tersebut dapat
menerapkannya di kehidupan sehari4hari.
,Me$%-r%!$*'!'* *'*.
Melalui penyeleksian, selan3utnya isi kurikulum yang telah ditentukan itu
disusun urutannya, sehingga tampak pada tingkat atau kelas berapa sebaiknya
kurikulum itu diberikan. tindakan ini sangat perlu dilakukan agar sebaran isi
dari materi pembela3aran dapat merata dan bertingkat. misalnya untuk
menga3arkan tentang kimia unsur maka disusunlah urutan penga3arannya
dimulai dari perkembangan teori atom, perkembangan sistem periodik unsure,
serta kon5igurasi elektron. "rutan materi tersebut tidak dapat dia8ak urutan
penga3arannya karena dapat menimbulkan kesulitan bela3ar sis7a.
e Mem*"*( pe$%!"!m!$ be"!)!r
Pada tahap ini ditentukan pengalaman4pengalaman bela3ar yag harus dimiliki
sis7a untuk men8apai tu3uan kurikulum. Pengalaman bela3ar ini men8akup
praktikum apa yang harus dilakukan sis7a atau kegiatan apa yang dapat
membuat sis7a memiliki pengalaman dalam bela3ar. "ntuk menentukan
7/24/2019 Kelompok 1 - TABA
6/9
pengalaman bela3ar perlu diperhatikan 3uga daya dukung sekolah dan keari5an
lokal.
/ Me$%-r%!$*'!'* pe$%!"!m!$ be"!)!r
>uru selan3utnya menentukan bagaimana mengemas pengalaman4pengalaman
bela3ar yang telah ditentukan itu kedalam paket4paket kegiatan itu, sis7a dia3ak
serta, agar mereka memiliki tanggung 3a7ab dalam melaksanakan kegiatan
bela3ar.
% Me$e$t!$ !"!t e!"&!'* ,!$ .!r! me"!#!$ e!"&!'*
Pada penentuan alat e;aluasi dan 8ara melakukan e;aluasi, guru dapat memilih
berbagai alat e;aluasi maupun 8ara melakukan e;aluasi. )lat e;aluasi yang
digunakan dapat berupa instrument tes dan non tes untuk mengetahui prestasi
sis7a dan keter8apaian tu3uan bela3ar.
(Me$%&)* #e'e*mb!$%!$ *'* #&r*#&"&m
Setalah dilakukan tahap diagnosis kebutuhan hingga menentukan alat e;aluasi
dan 8ara melakukan e;aluasi maka terbentuk ran8angan dra5t kurikulum
sekolah. $an8angan dra5t kurikulum sekolah ini perlu diu3i lagi. Pengu3ian ini
dilakukan untuk melihat kesesuaian antara isi, pengalaman bela3ar, dan tipe4
tipe bela3ar sis7a. Pada tahap ini dapat memungkinkan kembali ke tahap
sebelumnya 3ika kesesuaian isi, pengalaman bela3ar, dan tipe4tipe bela3ar sis7a
tidak terpenuhi. Aika ketiga hal tersebut telah terpenuhi maka terbentuklah dra5t
kurikulum sekolah.
Sekolah4sekolah yang mengembangkan kurikulum berkumpul untuk
mensinkronisasikan dra5t yang telah dibuat. Dalam tahap sinkronisasi ini tidak
menutup kemungkinan adanya perdebatan pengalaman bela3ar yang harus
dimiliki sis7a sebagai dampak perbedaan keari5an lokal di lingkungan sekolah.
Perbedaan yang ada tersebut dika3i ulang sehingga diperoleh dra5t kurikulum
yang disepakati oleh sekolah4sekolah yang mengembangkan kurikulum
tersebut.
2Me$%&)* U$*t E#'per*me$
7/24/2019 Kelompok 1 - TABA
7/9
"nit bela3ar dan pembela3aran yang dihasilkan pada langkah pertama
perlu diu3i8obakan di kelas4kelas eksperimen pada berbagai situasi dan kondisi
bela3ar. Situasi dan kondisi yang dipakai adalah yang dapat mengambarkan
keseluruhan daerah. Sekolah yang digunakan ini disamaratakan 3umlahnya.
Misalnya, sekolah dengan tingkat input rendah diambil sekolah, input sedang
diambil sekolah, dan input tinggi diambil sekolah.
Pengu3ian dilakukan untuk mengetahui tingkat ;aliditas dan keyakinan
terap bagi tenaga penga3ar yang berbeda4beda gaya menga3ar dan kemampuan
melaksanakan penga3aran. @asil u3i 8oba men3adi masukan bagi penyempumaan
dra5t kurikulum. Pada tiap kelas pasti terdapat hasil yang berbeda sehingga perlu
adanya rentangan nilai antara yang hasil terendah hingga yang tertinggi. Selain
itu, perlu 3uga ditetapkan kedalaman dan keluasan materi minimal sehingga
sis7a dari sekolah yang berinput rendah tetap mendapatkan materi yang sama
dengan sekolah berinput sedang maupun tinggi. "ntuk sekolah yang berinput
sedang dan tinggi kedalaman materi dapat ditambahkan, namun tergantung dari
guru yang menga3arkannya.
Mere*'* ,!$ Me$emp&r$!#!$
$e;isi dan penyempurnaan dra5t unit bela3ar dan pembela3aran dilakukan
berdasarkan data dan in5ormasi yang terkumpul selama langkah pengu3ian.
In5ormasi yang diperoleh dapat berupa hasil bela3ar setalah dilakukan penerapan
dra5t kurikulum. Aika terdapat kekurangan pada aspek kedalaman, keluasan, dan
rentang nilai maka perlu dilakukan analisis dan ditetapkan ulang. Pada langkah ini
dilakukan pula penarikan kesimpulan 9konsolidasi: tentang konsistensi
teori yang digunakan. (angkah ini dilakukan bersama oleh koordinator kurikulum
dan ahli kurikulum. Produk langkah ini berupa unit bela3ar dan pembela3aran yang
telah teru3i di lapangan. Bila hasilnya sudah memadai, maka unit4unit tersebut
dapat disebarkan dalam lingkup yang lebih luas.
4 Pe$%emb!$%!$ #e'e"&r&(!$ #er!$%#! #&r*#&"&m
7/24/2019 Kelompok 1 - TABA
8/9
Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum dilakukan guna
men3amin!: )pakah ide4ide dan konsep4konsep dasar yang digunakan telah
terakomodasi=)pakah lingkup isi telah memadai= /: )pakah isi telah tersusun
berurutan se8ara logis= : )pakah akti;itas pembela3arannya memberikan peluang
untuk pengembangan keterampilan intelektual dan pemahaman emosi se8ara
kumulati5. Pengembangan ini dilakukan oleh ahli kurikulum dan para pro5essional
kurikulum lainnya. Produk dari langkah4langkah ini adalah dokumen kurikulum
yang siap untuk di implementasikan dan disebarluaskan.
3 Imp"eme$t!'* ,!$ Pe$eb!r!$
Pada tahap ini dilakukan peresmian dan penyebarluasan kurikulum
hasil pengembangan, sebagai subsistem pada sistem sekolah se8ara menyeluruh.
#anggung 3a7ab tahap ini dibebankan pada administrator sekolah. Penerapan
kurikulum merupakan tahap yang ditempuh dalam kegiatan pengembangan
kurikulum. Pada tahap ini harus diperhatikan berbagai masalah seperti
kesiapan tenaga penga3ar untuk melaksanakan kurikulum dikelasnya, penyediaan
5asilitas pendukung yang memadai, alat atau bahan yang diperlukan, dan biaya
yang tersedia. Masalah4masalah tersebut perlu mendapat perhatian dalampenerapan kurikulum agar ter8apai hasil optimal.
Kurikulum yang dikembangkan dengan model #aba memiliki keunggulan
yaitu
a. Kurikulum yang dibuat lebih rele;an dengan kebutuhan sekolah
b. Implementasi sesuai dengan keadaan kelas
8. Merangsang kreati;itas guru
Keunggulan4keunggulan tersebut tidak lain merupakan dampak dari
pengembangan yang dia7ali dengan melihat langsung pada kondisi sis7a yangada di sekolah. Sehingga kurikulum yang men3adi tepat sasaran dan sesuai dengan
keadaan yang ada.
BAB III
PENUTUP
A Ke'*mp&"!$
Berdasarkan pen3elasan pada B)B II dapat disimpulakan sebagai berikut
7/24/2019 Kelompok 1 - TABA
9/9
!. Menurut model #aba, pengembangan kurikulum seharusnya didesain
oleh guru daripada olehsuatuotoritas yang lebih tinggi.
/. #erdapat lima langkah pengembangan kurikulum model #aba, yaitu
a. Membuat unit eksperimen bersama guru
b. Mengu3i unit eksperimen
8. Mengadakan re;isi dan menyempurnakan
d. Membuat kerangka pengembangan kurikulum
e. Implementasi dan penyebarluasan
. Kurikulum model #aba memiliki keunggulan yaitu
a. Kurikulum yang dibuat lebih rele;an dengan kebutuhan sekolah
b. Implementasi sesuai dengan keadaan kelas
8. Merangsang kreati;itas guru
D!/t!r P&'t!#!
Oli;a,'.Peter./++!.Developing The Curriculum. 0e7 &ork @arper ?ollins
Publisher.
$uhimat, #oto, )lina7ati, Muthia. /+!!.Kurikulum dan Pembelajaran. Aakarta
$a3a >ra5indo Persada.
Sukmadinata, S.0ana. /+!/.Pengambangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung $ema3a $osdakarya.