10
ELUSIDASI A tu r an Woo d w ar d - Fi eser K el om pok 10 Dinda Farrah Diba – 08111006012  Tr i Wa h y unin g sih – 08111006009 Wenny Ayu Les ta ri 081 110 060 27  J aka Julian usu!a " 08111006010 Der# $ri! a – 081 110 060 %0

Kelompok 10_Aturan Woodward - Fieser

Embed Size (px)

Citation preview

WOODWARD-FIESER

Hukum Woodward-Fieser digunakan untuk menemukan posisi absorbsi maksimal (panjang gelombang maksimum suatu senyawa). Efek dari gugus substituen terhadap panjang gelombang maksimum suatu senyawa dapat diidentifikasi dengan hukum woodward-fieser ini. Selisih nilai panjang gelombang maksimum yang dihasilkan dengan proses pengamatan adalah sebesar 5-6%, tetapi perhitungan dengan penggunaan hukum woodward-fieser ini adalah hasil yang sebenarnya. Karena dari proses pengamatan secara langsung dimungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengamatan ( faktor ketelitian ).1. Perhitungan Untuk DienaAturan Woodward-Fieser ini merupakan aturan yang menentukan hubungan variasi struktur senyawa diena terkonjugasi dengan panjang gelombangnya, dan berdasarkan panjang gelombang tersebut kita dapat memprediksikan panjang gelombang dari senyawa diena tersebut. Senyawa diena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai dua ikatan rangkap dua dalam struktur kimianya.Beberapa harga dasar induk diena (C = C C = C) yang dihitung secara empiris adalah seperti tabel 2.7.

Berdasarkan tabel 2.7 walaupun semuanya mempunyai kromofor diena, namun mempunyai harga dasar berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena perbedaaan substituen yang terdapat pada gugus kromofornya tersebut.

Berikut harga dasar dengan beberapa substituen :

Agar mampu mempergunakan tabel tersebut, pertama-tama harus dikenal lebih dahulu jenis diena yang berbeda-beda, konyugasi, ikatan ganda dan lain-lain.

, konyugasi linier, misalnya pada 1,3,5-hekstriena, isopren dan lain-lain.

, konyugasi berseberangan

, diena siklis : sikloheksadiena, siklohepta 1, 3 diena

dan lain- lain

, semi siklis diena, satu ikatan ganda membentuk sebagian cincin lingkar dan ikatan ganda lain di luar lingkar. Bila hanya satu dari kedua karbon hibrid sp2 ikatan ganda tersebut membentuk cincin, ikatan ganda semacam ini dinamakan ikatan ganda eksosiklis.

, Diena homoanular adalah diena dimana kedua ikatan ganda itu terkonyugasi pada satu lingkar yang sama. Contoh.1,3- sikloheksadiena. Ingat bahwa kedua ikatan ganda itu adalah eksosiklis terhadap lingkar B.

, Diena heteroanular adalah sistem terkonyugasi dimana kedua ikatan ganda dimiliki oleh lingkar yang berbeda. Kedua ikatan ganda ini saling eksosiklis sesamanya. Satu diantaranya ekso terhadap lingkar A dan yang satu lagi terhadap lingkar B.

Contoh Diena :

Contoh Triena :

homoanular induk253 nm

ikatan ganda

luar lingkar 2 x 5, 10

subtituen- R 4 x 5 20

maks perhitungan 283 nmmaks pengukuran 282 nm.

Contoh Soal: Hitunglah maks senyawa dengan kromofor diena berikut. Diena dasar (heteroanular) : 217 nm

2 gugus R ( 2 5 )

: 10 nm

1 ikatan C = C eksosiklis : 5 nm

maks perhitungan

: 232 nmmaks pengukuran

: 232 nm

`Diena dasar (heteroanular) : 217 nm

3 gugus R ( 3 5 )

: 15 nm

1 ikatan C = C eksosiklis : 5 nm

maks perhitungan

: 237 nmmaks pengukuran

: 235 nmDiena dasar (homoanular) : 253 nm

4 gugus ( 4 5 )

: 20 nm

maks perhitungan

: 273 nmmaks pengukuran

: 265 nm2. Kromofor Enon

Kromofor enon atau ketena terkonyugasi berdasarkan pengelompokan Woodward-Fieser ada tiga jenis yaitu :

1. Enon bukan siklis

2. Enon siklis anggota -6

3. Enon silkis anggota -5Harga dasar ketiga enon tersebut di atas dan tambahan harga dengan beberapa

substituen disajikan pada tabel 2.9.

Contoh Soal: Hitung harga maks untuk kromofor enon berikut?1.Angka dasar enon siklik -6

: 215 nm

2 substitusi -R ( 2 10 )

: 20 nm

1 ikatan C = C eksosiklis

: 5 nm

maks perhitungan

: 244 nmmaks pengukuran

: 245 nm2.Angka dasar enon siklis -5

: 202 nm

1 substitusi -R

: 10 nm

1 substitusi -OH

: 35 nm

maks perhitungan

: 247 nmmaks pengukuran

: 249 nm3. Angka dasar enon bukan siklis

: 215 nm

1 substitusi -R

: 10 nm

1 substitusi -R

: 12 nm

1 substitusi -OH

: 30 nm

maks perhitungan

: 267 nmmaks pengukuran (tidak ada data)Berdasarkan data perhitungan di atas baik untuk diena maupun enon maka perbedaan besarnya maks perhitungan dan eksperimen adalah kurang lebih 2 nm, sehingga waktu melakukan pengukurannya sebaiknya dihitung terlebih dahulu agar dapat memperkirakan interval harga maks .

Berdasarkan data empiris yang dilakukan oleh Woodwart-Fieser maka beberapa kesimpulan dalam bentuk istilah dikemukan seperti berikut :

1. Ausokrom : gugus jenuh yang bila terikat pada kromofor akan mengubah panjang gelombang serapan maksimum ( maks ). Gugus jenuh tersebut antara lain (-R) , -OH, -X (halogen) dan lain-lain.

Batokromik : Pergeseran ke arah panjang gelombang yang lebih panjang (pergeseran merah = red shift).

Hipsokromik : Pergeseran ke arah panjang gelombang yang lebih pendek (pergeseran biru = blue shift)

2. Efek konsentrasi terhadap absorbansi pada maks

Hiperkromik : Kenaikan intensitas absorbansi pada maks akibat pemekatan.

Hipokromik : Penurunan intensitas absorbansi pada maks akibat pengenceran.

Secara grafis keempat fenomena tersebut diatas digambarkan pada Gambar 2.6 berikut ini.

3. Pengaruh Pelarut Terhadap maks

Seperti dijelaskan di atas pada perbedaan maks antara perhitungan dan hasil pengamatan sekitar 2nm. Kemungkinan hal itu juga bisa disebabkan oleh perbedaan (koreksi) pelarut. Pengaruh berbagai jenis pelarut dapat dilihat seperti tabel 2.10.

DAFTAR PUSTAKA

Kristianingrum, Susila. 2011. Handout Spektroskopi Ultra Violet Dan Sinar Tampak Spektroskopi Uv Vis). Hal. 15-17.

Sitorus, Marham. 2009. Spektroskopi Elusidasi Struktur Molekul Organik. Yogyakarta : Graha Ilmu.Supratman, Unang.2010. Elusidasi Struktur Senyawa Organik. Bandung : Widya Padjajaran

ELUSIDASI

Aturan Woodward - Fieser

Kelompok 10

Dinda Farrah Diba 08111006012

Tri Wahyuningsih 08111006009

Wenny Ayu Lestari 08111006027

Jaka Julian Kusuma - 08111006010

Dero Prima 08111006050