Upload
murtisetiati
View
213
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
diskusi kelompok
Citation preview
PARENTERAL NUTRITION
Noviana Intan Munawaroh (G1F013018)Murti Setiati (G1F013038)
Feni Amalia Firdausi (G1F013040)Amalia Nur Khasanah (G1F013056)
Firman Fauzi Wijayanto (G1F013078)
Latar BelakangBelum adanya kepastian mengenai rute paling
efektif dalam pemberian dukungan nutrisi awal pada pasien penyakit kritis ini, dugaan awal pemberian nutrisi melalui rute parenteral lebih efektif dibandingkan dengan pemberian melalui rute enteral.
MetodeDilakukan uji random dan pragmatis yang melibatkan
pasien-pasien pada 33 ICU RS di Inggris. Dipilih secara acak pasien yang dapat diberikan dukungan nutrisi baik melalui rute parenteral maupun enteral pada 36 jam pertama setelah masuk ICU sampai lima hari kedepan. Data primer yang diperoleh merupakan penyebab kematian pada 30 hari pertama.
11.108 pasien dengan beberapa kriteria
2.400 diambil secara acak
1.200 diberi secara parenteral 1.200 diberi secara enteral
9 orang tidak memenuhi syarat
1155 orang menerima dukungan nutrisi
60 orang tidak menerima dukungan nutrisi
12 orang menerima nutrisi rute enteral
3 orang keluar sebelum 30 hari
1188 termasuk dalam hasil analisis primer
1167 orang menerima dukungan nutrisi
56 orang tidak menerima dukungan nutrisi
4 orang menerima nutrisi rute parenteral
3 orang tidak memenuhi syarat
1195 termasuk dalam hasil analisis primer
2 orang keluar sebelum 30 hari
Gambar 1. Skrining, pemilihan acak, dan tindakan lanjut
Hasil
Setelah 30 hari, 393 dari 1188 pasien pada grup parenteral dan 409 dari 1195 pasien pada grup enteral meninggal.
Hasil primer
Hasil sekunder
Tidak ada perubahan signifikan antara grup parenteral dan enteral. Selain itu tidak ada perbedaan signifikan antara grup perenteral dan enteral pada ketahanan hidup sampai 90 hari.
DiskusiStudi ini memiliki dua penemuan utama. a. Pertama, tidak ada perbedaan signifikan pada hasil antara dua
kelompok penelitian. Meskipun ada kecenderungan lebih banyak efek samping gastrointestinal dengan rute enteral, tidak diamati peningkatan komplikasi infeksi yang telah dikaitkan dengan rute parenteral yang dilaporkan.
b. Kedua, tidak terdapat perbedaan signifikan pada penghantaran nutrisi secara efektif, sejak pasien dalam dua kelompok tidak menerima target kalori. Meskipun studi ini selaras dengan percobaan sebelumnya yang mengevaluasi rute enteral pada pasien kritis, ada anggapan bahwa rute parenteral lebih dipercaya dalam penghantaran nutrisi.
Secara garis besar, hasil menunjukkan bahwa dukungan nutrisional awal melalui jalur parenteral, seperti yang biasanya diberikan, tidak lebih berbahaya dan lebih menguntungkan daripada dukungan tersebut melalui rute enteral.
Perbedaan Kedua JurnalNo Pembeda Jurnal 1 Jurnal 2
1. Tujuan Pembahasan
Membandingkan jalur pemberian nutrisi yang efektif pada pasien penyakit kritis melalui rute parenteral atau rute enteral.
Membandingkan waktu pemberian nutrisi parenteral yang tepat pada pasien penyakit kritis .
2. Jumlah Subjek Uji
Jumlah: 2383 pasien Jumlah: 4640 pasien
3. Metode 1188 pasien diberikan nutrisi secara parenteral, 1195 pasien diberikan nutrisi secara enteral.
2312 pasien diberikan nutrisi parenteral setelah 48 jam masuk ICU (pemberian awal). 2328 pasien tidak diberikan nutrisi parenteral sebelum hari ke-8 (pemberian akhir).
4. Hasil Tidak ada perbedaan signifikan antara pemberian nutrisi melalui rute parenteral maupun enteral. Namun, pemberian melalui rute parenteral lebih baik daripada rute enteral.
Tidak ada perbedaan signifikan antara pemberian pada awal maupun pemberian pada beberapa hari setelah pasien terdaftar di ICU. Namun, lebih dianjurkan untuk memberikan nutrisi pada pasien diawal perawatan.
Daftar Pustaka
Harvey, S. E., et al, 2014, Trial of the Route of Early Nutritional Support in Critically Ill Adults, The new england journal of medicine.
Michael P., et al, 2011, Early versus Late Parenteral Nutrition in Critically Ill Adults, The new england journal of medicine.
TERIMA KASIH