29
RESUME TENTANG NEOPLASMA MATERI KULIAH PATOLOGI KELOMPOK 4 (1B) 1. Nidya Okdwiyana 2. Sela Andela 3. Sisca Ayu Vamela Dosen : dr. Nursanti Sp.PA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

KELOMPOK 4 NEOPLASMA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Patologi Neoplasma

Citation preview

Page 1: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

RESUME TENTANG NEOPLASMA

MATERI KULIAH PATOLOGI

KELOMPOK 4 (1B)

1. Nidya Okdwiyana

2. Sela Andela

3. Sisca Ayu Vamela

Dosen : dr. Nursanti Sp.PA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI DIV KEPERAWATAN

TAHUN 2015

Page 2: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

NEOPLASMA

Tumor :

Pembengkakan /tonjolan abnormal

Neoplasma :

massa pertumbuhan abnormal sel yg autonom

memperbanyak diri walau rangsangan penyebab telah dihilangkan

Pertumbuhan Non Neoplastik

1. Hipertrofi

Ukuran sel membesar ok jumlah organela bertambah sehingga ukuran organ

membesar

Fisiologis dan patologis

2. Hiperplasia

Jumlah sel bertambah dalam suatu organ atau jaringan, bisa disertai dengan

hipertrofi.

Timbul pada sel yang mampu membuat DNA (sel labil dan stabil), sedangkan sel-

sel syaraf, otot skeletal dan otot jantung tidak mampu untuk tumbuh hiperplastik.

1. Hiperplasia Fisiologik

Hiperplasia hormonal: proliferasi endometrium setelah menstruasi karena rangsangan

estrogen

2. Hiperplasia patologik

Hiperplasia endometrium

Proliferasi sel-sel jaringan ikat pada

penyembuhan luka

Page 3: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

Proliferasi epitel skuamous karena infeksi virus

Proliferasi patologik akan hilang jika stimulus / faktor penyebab ditiadakan.

Hiperplasia patologik neoplasma, seperti hiperplasia endometrium atipik

3. Metaplasia

Perubahan fisiologik 1 jenis sel dewasa menjadi sel dewasa lain

Proses pertahanan diri jaringan.

Contoh : Metaplasia skuamosa daerah transformasi endoserviks

CIRI NEOPLASMA JINAK DAN GANAS

Perbedaan tumor jinak & tumor ganas berdasarkan morfologi & perjalanan klinis

Ada 4 kriteria :

1. Diferensiasi dan anaplasi

2. Kecepatan tumbuh

3. Invasi lokal

4. Metastase

Diferensiasi dan Anaplasi

• Tumor Jinak :

Sel tumor jinak sangat mirip dengan sel normal, walaupun ada tanda anaplasi

• Tumor Ganas :

Tidak sama dengan gambaran sel normal dan menunjukkan pola tingkatan dari yang

berdeferensiasi baik sampai dengan yang berdeferensiasi jelek

• Tidak berdeferensiasi = Anaplasi

Tanda-tanda anaplasi

Page 4: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

• Pleomorfisme inti dan sel

Bentuk dan ukuran sel serta inti sangat bervariasi

• Hiperkromatisme

Inti berwarna gelap & anak inti sangat jelas

• Ratio inti/ sitoplasma

Normal 1/4 atau 1/6, pada tumor ganas menjadi 1/1 atau 1/2

• Mitosis

Menunjukkan aktifitas proliferasi mitosis abnormal, berbentuk spindel, tripolar atau

tetrapolar

• Sel datia tumor

Sel yg mengandung inti poliploid atau inti yang banyak

• Tumor jinak dan tumor ganas berdiferensiasi baik cenderung mempertahankan

fungsi bagian yang normal.

• Tumor berasal dari endokrin memproduksi hormon atau tumor epitel skuamosa

menghasilkan keratin.

Kecepatan pertumbuhan

• Tumor ganas tumbuh lebih cepat dari tumor jinak.

• Tumor yang tumbuh cepat sering terdapat nekrosis iskhemik di bagian sentral.

• Beberapa tumor ganas yang tumbuh lambat, kemudian memasuki pertumbuhan

yang cepat.

Invasi lokal

1. Tumor Jinak

a. Sebagian besar tumor jinak tumbuh sebagai masa padat yang ekspansif,

sehingga membentuk jaringan ikat padat di sekelilingnya yang disebut simpai

Page 5: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

b. Sel tumor tidak menembus simpai

c. Antara simpai dan jaringan ikat mudah dibedakan sehingga dapat dilakukan

enukleasi pada waktu pembedahan

2. Tumor Ganas

a. Pertumbuhan infiltratif jaringan ikat sekitarnya

b. Tidak mempunyai simpai lagi .

c. Pengangkatan pada operasi harus sampai jaringan yang sehat

3. Karsinoma insitu

a. Suatu stadium preinvasive mempunyai beberapa/semua tanda tumor epitel ganas

b. Belum menembus basal membran

c. Contoh karsinoma serviks insitu

4. Metastase

Penyebaran tumor ke pembuluh darah, pembuluh limfe dan rongga tubuh, diikuti

pertumbuhan masa tumor sekunder yang terpisah dari tumor primer.

Penyebaran tumor

1. Limfogen

a. Penyebaran ke kelenjar limfe regional merupakan permulaan umum pada

karsinoma

b. Contoh karsinoma payudara menyebar ke kelenjar limfe axilla.

c. Kelenjar getah bening pada sisi tumor membesar karena reaktive hiperplasia

sebagai respons terhadap antigen kanker.

2. Hematogen

a. Khas untuk sarkoma, tetapi dapat juga pada karsinoma tertentu seperti ginjal.

Page 6: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

b. Tempat penyebaran hematogen yang sering adalah paru, hati, otak dan tulang.

Grading" dan "Staging" Tumor Ganas

Grading (derajat)

Berdasarkan tingkatan diferensiasi dan jumlah mitosis dalam tumor, grading kanker

dapat diklasifikasikan dari derajat I sampai III.

Tumor derajat tinggi lebih agresif

Staging (stadium)

Berdasarkan penyebaran tumor secara anatomik yang menentukan stadium adalah :

1. Ukuran Tumor T

2. Penyebaran lokal N

3. Metastase Jauh M

4. Jadi yang menentukan stadium adalah dokter klinik, sedang yang menentukan

grading dari PA

5. Dua metode staging saat ini dipakai adalah TNM dan AJC (American Joint

Committee).

6. Grading histologik dan staging klinik keduanya penting untuk menentukan

prognosis dan merencanakan terapi

PERTUMBUHAN TUMOR

Yang penting dibicarakan dalam pertumbuhan sel neoplastik antara lain adalah :

1. Klonalitas tumor

2. Kinetik pertumbuhan

3. Faktor tuan rumah yang mempengaruhi pertumbuhan tumor

4. Pertumbuhan in vitro

Klonalitas Tumor

Page 7: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

1. Sebagian besar tumor adalah monoklonal, artinya tumor berasal dari proliferasi sel

tunggal yang berubah. Tumor poliklonal jauh lebih jarang.

2. Klonalitas tumor dapat ditentukan dengan berbagai teknik, antara lain adalah :

a. Penelitian isoenzim G6PD pada wanita heterozygot pada lokus G6PD-x linked

b. Deteksi abnormalitas karyotipik yang tidak secara acak pada sel tumor

c. Analisa pengaturan kembali gen immunoglobulin atau reseptor sel T dalam

tumor limfosit B dan T

3. Kinetik pertumbuhan sel tumor

Variabel yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sel tumor

1. Waktu penggandaan sel tumor

Siklus sel yang berubah mempunyai 5 fase yang sama seperti sel normal (G0

G1 S ,G2,dan M).

Karenanya pertumbuhan tumor yang cepat dan progresif tidak dapat dianggap

pemendekan waktu siklus sel tumor.

2. Fraksi pertumbuhan 1 "Growth Fraction" (GF)

a. Hal ini berkenaan dengan proporsi sel dalam populasi tumor yang berada

pada kutub replikasi (di luar G ).

b. Sebagian besar sel tumor yang terdeteksi secara klinik tidak dalam kutub

replikasi.

c. Pertumbuhan tumor yang progresif tidak dapat dianggap GF yang sangat

tinggi

3. Produksi dan kehilangan sel

Akumulasi sel tumor yang menyebabkan pertumbuhan tumor progresif adalah

akibat ketidakseimbangan antara produksi sel dan kehilangan sel.

Page 8: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

Pada beberapa tumor terutama dengan GF tinggi ketidakseimbangan ini besar,

sehingga tumor tumbuh dengan cepat.

Dampak klinik kinetik sel tumor

1. Kerentanan tumor terhadap kemoterapi

Karena sebagian besar agent antineoplastik bekerja pada sel yang membelah,

tumor dengan GF yang lebih tinggi paling rentan terhadap agent antikanker.Tumor jenis

ini paling cepat tumbuh jika tidak diterapi.

2. Periode laten tumor

Karena sebagian besar sel tumor meninggalkan kutub replikasi, maka akumulasi

tumor relatif merupakan proses yang lambat yang di.kenal sebagai periode laten, yang

dapat memakan waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun.

Progresi dan heterogenitas tumor

1. Selama periode laten sel tumor mengalami penggandaan populasi.

2. Sel-sel tumor yang membelah, secara genetik tidak stabil dan sering mengalami

mutasi.

3. Subclone mutan sangat heterogen, termasuk kemampuan invasi, metastatik dan

antigenesitas dan reaksi terhadap obatobatan.

4. Proses ini disebut progresi tumor.

Faktor tuan rumah yang mempengaruhi host

1. Angiogenesis

a. Untuk bertahan hidup sel tumor memerlukan oksigen, oleh karena itu

vaskularisasi tumor oleh pembuluh darah tuan rumah sangat berpengaruh

pada pertumbuhan tumor.

b. Vaskularisasi tumor dipengaruhi oleh pelepasan faktor angiogenesis yang

berasal dari tumor.

Page 9: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

c. Jika pelepasan faktor angiogenesis tersebut dapat dicegah dan dinetralisasi

mungkin tumor dapat diobati dengan membuat tumor "kelaparan" akan

suplai darah .

2. Hormon

a. Tumor-tumor jaringan yang responsif terhadap hormon (mis. Payudara,

endometrium,dan prostat) seringkali menguasai reseptor hormon selular.

Oleh karena itu ada kemungkinan untuk mempengaruhi pertumbuhan tumor

dengan memanipulasi hormonalnya.

b. Dapat ditransplantasikan.

c. Kultur sel tumor dapat tumbuh sebagai tumor pada binatang.

d. Penurunan kohesi.

e. Kohesi sel tumor kurang dibandingkan dengan sel normal. Ini memudahkan

terlepasnya sel tumor dan invasi sel tumor in vivo. Perubahan kohesi

disebabkan perubahan glikoprotein pada permukaan sel.

Karakteristik Pertumbuhan Sel Tumor In Vitro

1. Pertumbuhan sel tumor pada kultur jaringan berbeda dengan sel normal dalam

beberapa aspek.

2. Hilangnya kontrol pertumbuhan.

3. Karena sel tumor (sel yang berubah) tidak punya hambatan kontak dan sangat

kurang sensitif terhadap penghambatan yang tergantung densitas, maka sel ganas

tumbuh berlapis-lapis, membentuk fokus-fokus dan massa tidak teratur dalam kultur

4. Penurunan kebutuhan serum

5. Sel-sel tumor mampu menghasilkan faktor pertumbuhan→ bereaksi terhadap

sejumlah kecil faktor tersebut → sel yang berubah tersebut memerlukan konsentrasi

faktor pertumbuhan yang lebih rendah dalam serum.

6. Kebebasan tempat tumbuh.

7. Sel-sel dapat tumbuh dalam media semisolid seperti agar.

8. Dapat hidup terus ("Immortality")

9. Sel tumor dapat disubkultur untuk jangka waktu yang tak terbatas, karena

penggandaan selnya tidak dibatasi dalam jumlah tertentu.

Page 10: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

MEKANISME INVASI DAN METASTASIS

Sel-sel dalam tumor primer adalah heterogen berkenaan dengan kemampuan

metastasisnya, maka hanya sobclones tertentu yang dapat melengkapi semua langkah

dan membentuk tumor sekunder pada tempat yang jauh.

Proses metastatic

1. Sel epitel yang berubah

2. Ekspansi klonal,pertumbuhan,penggolongan

3. Metastik subclone

4. Adhesi ke dan invasi membrane basal

5. Perjalanan melalui matriks ekstra seluler Intravasasi ke dalam pembuluh darah

atau limfe

6. Interaksi dengan sel limfoid tuan rumah

7. Embolus sel tumor

8. Adhesi dengan membrana basalis

9. Pembuluh darah tempat yang jauh

10. Ekstravasasi ke dalam jaringan

11. Deposit metalistik

INVASI MATRIKS EKSTRASELULAR (ECM)

1. Se1-sel tumor harus melekat dan menembus ECM. ECM dapat dibagi menjadi 2

kelompok utama :

Membrana basalis.

Jaringan ikat interstisial

• Komponen penting pada ECM adalah :Kolagen

• Tipe IV pada membrana basalis dan tipe I pada jaringan ikat interstisial

Protein yang menyelenggarakan adhesi

• Laminin pada membrana basalis dan fibronektin pada jaringan ikat interstisial.

• Interaksi antara sel-sel tumor dan ECM dapat dibedakan menjadi 3 langkah :

Fibronectin ke komponen matriks

• Sel-sel tumor terikat pada laminin dan fibronektin melalui reseptor permukaan

sel, yang merupakan langkah penting dalam invasi degradasi ECM

Page 11: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

• Setelah perlekatan, sel-sel tumor memproduksi enzim proteolitik untuk

mendegradasi komponen matriks dan membuat jalan untuk migrasi.

• Enzim yang penting dalam hal ini adalah kolagenase tipe IV, kolagenase

interstisial (kolagen tipe I dan III berlekuk), dan plasmin (mendegradasi

beberapa protein matriks nonkolagen) .

• Migrasi sel tumor

yang terlibat dalam proses ini adalah "autocrine motility factors" dan produk ECM

dengan pembelahan.

PENYEBARAN VASKULAR DAN PENEMPATAN SEL TUMOR

Dengan agregasi dan perlekatannya pada lekosit yang beredar, terutama

trombosit, sel-sel tumor membentuk emboli di dalam sirkulasi. Tempat sel tumor

tersangkut, kemudian membentuk pertumbuhan sekunder yang

dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1. Drainase vaskular dan limfatik dari lokasi tumor primer.

2. Interaksi sel tumor dengan reseptor spesifik organ.

3. Lokasi atau organ lingkungan mikro (mis. Jaringan yang kaya akan inhibitor

protease kemungkinan resisten terhadap penetrasi sel tumor).

PERUBAHAN KARIOTIPIK SEL TUMOR

1. Banyak neoplasma pada manusia berkaitan dengan g memberi kesan bahwa

abnormalitas sitogenetik tertentu penting dan kemungkinan merupakan awal

perubahan neoplastik.

2. Tiga jenis abnormalitas kromosom yang telah terdeteksi dalam sel kanker adalah:

3. Translokasi seimbang.

4. 2 contoh penting dalam kelompok ini adalah :

Translokasi [t(9;22)] pada kromosom Philadelphia (Ph' ), terlihat pada 90%

Translokasi [t(9;22)] pada kromosom Philadelphia (Ph' ),terlihat pada 90% kasus

leukemia mieloid kronik.

Transposisi onkogen pada atau dekat titik belah kromosom 9

Translokasi t(8;14), terlihat pada lebih dari 90% kasus limfoma Burkitt.Onkogen

terdapat pada titik belah kromosom 8

Page 12: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

5. Penghapusan "deletion“

Lebih sering pada tumor solid (non hematopoetik)

a. Deletion kromosom 13 pita q 14 berkaitan dengan Retinoblastoma

b. Deletion kromosom 11 pita P 13 berkaitan dengan Wilms

c. Perubahan sitogengetik berksitsn dengsn pengerasan gen

d. Manifestasi sitogenetik yang memperkeras gen homogeneously staining region"

(HSR) pada kromosom tunggal

e. Pasangan fragmen kromatin yang tidak melekat pada setiap kromosom

f. Contoh : Neuroblastoma

PREDISPOSISI KANKER

Variasi faktor predisposisi kanker pada individu atau populasi :

1. Ras dan Lokasi Geografik

a. ± 22 % dari seluruh kematian di AS / tahun disebabkan oleh kanker.

b. Di bagian dunia yang berbeda timbulnya kanker spesifik dipengaruhi faktor

lingkungan.

c. Di Jepang → angka kematian karena kanker lambung 7 X dari AS, kematian

karena kanker kolon lebih jarang.

d. Angka kematian karena kanker lambung dan kolon pada imigran Jepang di AS

→antara penduduk asli Jepang dan AS. Hal ini menunjukkan pengaruh

lingkungan dan kultural

Contoh lain :

Terjadi peningkatan resiko kanker-kanker tertentu pada orang-orang yang dalam

pekerjaannya terpapar dengan asbestos, vinyl chloride, dan 2-naphthylamine dan

Terdapat hubungan antara karsinoma orofaring, larings dan paru dengan perokok

2. Umur

1. Kanker tersering pada usia di atas 55 tahun

Page 13: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

Kanker-kanker tertentu,mis. Tumor hematopoietik (leukemia dan limfoma),

neuroblastoma, tumor Wilms, retinoblastoma, dan sarkoma pada tulang serta

otot skeletal terutama terdapat pada anak-anak dibawah 15 tahun

3. Hereditas

Hereditas memegang peranan pada perkembangan kanker walaupun ada faktor

lingkungan yang jelas.

Contoh:

a. Keluarga dekat penderita kanker mempunyai insidens yang lebih tinggi untuk

neoplasma yang sama.

b. Kerentanan Retinoblastoma pada anak diturunkan secara autosornal dominan.

c. Kerentanan terhadap poliposis kolon multipel diturunkan secara autosomal

dominan.

d. Sindroma DNA kromosom tidak stabil diturunkan secara autosomal resesif.

Kelainan preneoplastik yang didapat

1. Keadaan klinik tertentu berhubungan dengan meningkatnya resiko terjadinya

kanker:

a. Sirosis hati karsinoma hepatoseluler

b. Gastritis atrofik anemia pernisiosa karsinoma lambung

c. Kolitis ulseratif kronik karsinoma kolon

d. Leukoplakia pada mukosa rnulut dan genital karsinoma sel skuamosa

e. Tumor-tumor jinak tertentu juga dapat menjadi kanker, walaupun insidennya

jarang. Bagaimanapun juga, sebagian besar tumor g,anas tumbuh de novo.

2. Sindroma Paraneoplastik

• Definisi : adalah gejala yang tidak berkaitan langsung dengan penyebaran tumor

atau tersebarnya hormon ke jaringan dimana tumor timbul.

Page 14: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

• Sindroma paraneoplastik dapat merupakan manifestasi klinik dini dari suatu

neoplasma dan menyerupai penyebaran jauh . Yang tersering adalah :

3. Endokrinopati

Beberapa kanker nonendokrin tertentu menghasilkan hormon atau faktor yang

menyerupai hormon (produksi hormon ektopik),

Kanker tertentu pada paru (jenis small cell) menimbulkan sindroma Cushing

4. Hiperkalsemia.

Timbul karena resorpsi tulang akibait meluasnya peptida yang menyerupai PTH, atau

pada TGF a oleh tumor-tumor tertentu. Hiperkalsemia yang berkaitan dengan kanker

dapat juga disebabkan karena osteolisis yang ditimbulkan anak sebar pada tulang.

5. Acanthosis nigricans

Bentuk lesi kulit verukosa berpigmen yang didapat, sering berhubungan dengan

keganasan viseral

6. "Clubbing finger" dan osteoartropati hipertrofik

Berhubungan dengan kanker paru

7. "Thrombotic diathesis"

Akibat produksi substansi thromboplastik oleh sel-sel tumor, dapat tampak sebagai DIG

atau sebagai pertumbuhan pada katup jantung (endokarditis trombotik nonbakterial)

PENGARUH TUMOR pada TUAN RUMAH

Efek lokal dan Hormonal

1. Berkaitan dengan lokasinya

Tumor intrakranial (mis. Adenoma hipofise) meluas dan menghancurkan sisa

kelenjar hipofise. Tumor saluran cerna xnengakibatkan obstruksi usus atau

mengalami ulserasi dan perdarahan.

2. Produksi hormon

Page 15: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

Tumor endokrin melibatkan hormon, dan lebih sering pada tumor jinak

3. Kakeksia

Hilangnya lemak tubuh dan kelemahan yang mencolok dikaitkan dengan kakheksia

pada kanker, yang dasarnya adalah:

a. Kehilangan nafsu makan

b. Infeksi karena immunosupresi . Perdarahan dan ulseratif

c. Produksi cachectin (T1VF-a) oleh makrofag aktif.

ONKOGEN DAN KANKER

Onkogen adalah gen yang produknya berkaitan dengan transformasi neoplastik.

Protoonkogen adalah gen seluler normal yang mempengaruhi pertumbuhan dan

diferensiasi.

Protoonkogen dapat diubah menjadi onkogen dengan jalan:

1. Transduksi kedalam retrovirus (v-oncs).

2. Perubahan in situ yang mempengaruhi ekspresinya dan atau fungsinya, oleh karena

itu mengubahnya menjadi concs.

Translokasi

Translokasi kromosom mengaktifasi proto-onkogen dengan salah satu kemungkinan:

1. Penggantian gen disebelah promotor yang kuat, contoh Limfoma Burkitt terjadi

translokasi t(8;14)

2. Fusi/penyatuan gen dengan rangkaian genetik baru, misalnya p translokasi

t(9;22)ada leukemia myeloid kronik Amplifikasi Gen

3. Reduplikasi proto-onkogen dapat menimbulkan peningkatan ekspresi atau

aktifitas,

4. Amplif'ikasi N-myc (3 sampai 300 salinan) pada neuroblastoma

5. Amplifikasi gen c-neu pada ban_yak kanker payudara

Page 16: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

6. Gen supresor kanker (anti-Onkogen)

7. Adalah gen yang rnenekan proliferasi sel (gen suprsor/ antionkogen), antara lain

adalah :

8. NF-1, normalnya membantu inaktivasl protein ras untuk mencegah tra.nsduksi

sinyal. Karena mutasi maka fungsi ini menjadi hilang sehingga aktifitas ras

menjadi tidak terkontrol p53

9. Menahan sel yang rusak oleh agen mutagenik agar tidak melanjutkan

pembelahan. Penahanan terjadi pada periode G, yang memungkinkan sel

memperbaiki kerusakan DNA yang apabila gagal sel akan mengalami

apoptosis.p53 mutan gagal menahan sel pada G,.

10. Gen Rb yang terletak dalam kromosom 3q 14

AGEN KARSINOGENIK

Diketahui bahwa radiasi dan bahan kimia merupakan bahan yang bersifat karsinogenik,

virus diduga demikian pula.

Karsinogenesis kimiawi

Transformasi neoplastik yang dihasilkan oleh zat kimia adalah proses multilangkah

yang dinamis, terbagi 2 tahap :

1. Inisiasi

Adalah induksi mutasi pada genom se1. Sel yang terinisiasi bukanlah sel yang

mengalami transformasi, tetapi tidak seperti sel normal, sel ini akan memunculkan

tumor bila cukup mendapat stimuli oleh agen promosi.

2. Promosi

Proses induksi tumor pada sel yang sebelumnya diinisiasi oleh zat kimia, disebut

sebagai promotor.Promotor bersifat reversibel, tidak mempengaruhi DNA dan

bersifat non-tumorogenik.

Mekanisme Inisiasi

Page 17: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

1. Mayoritas zat kimia disebut sebagai prokarsinogen, sebab zat kimia butuh aktivasi

metabolik in vivo untuk menghasilkan karsinogen sebenarnya.

2. Hanya beberapa agen pangalkil merupakan karsinogen sebenarnya.

3. Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, dan hormon memodulasi aktivitas

enzym mikrosomal dan potensi prokarsinogen.

4. Sasaran molekuler karsinogen kimiawi : DNA adalah sasaran primer dan paling

penting bagi karsinogen kimiawi. Karsinogen kimiawi adalah mutagen yang

menginduksi mutasi dalam protoonkogen, gen supresor tumor ataupun gen yang

mengatur apoptosis

5. Promosi Karsinogenesis

Pada sebagian besar kasus ekspresi peristiwa mutagenik inisial membutuhkan

pajanan terhadap promotor sebagai langkah lanjutan, yang dapat berupa hormon,

obat-obatan, fenol dan ester forbol.Aktivasi protein kinase C oleh promotor tertentu

menyebabkan serangkaian reaksi fosforilasi yang pada akhirnya mempengaruhi

proliferasi dan difernsiasi sel.

6. Zat kimia karsinogenik:

Alkylating agent, merupakan agen yang bekerja langsung, misal : siklofosfamid dan

3vsulfan yang digunakan dalam terapi kanker dan sebagai imunosupresan.

7. Zat warna Azo, Beta naphthylamin suatu zat warna anilin yang digunakan dalam

industri karet, diduga bertanggung jawab atas kejadian kanker kandung kemih bagi

pekerja yang terpajan.

8. Karsinogen alam, Afltoksin B, adalah hepatokarsinogen pada hewan, diduga

merupakan faktor penyebab tingginya kanker hati di Afrika

9. Nitrosamin dan amida, senyawa ini disintesis di GIT dari senyawa nitrit yang

termakan atau dari protein yang termakan membantu induksi kanker lambung

10. Zat lain, asbes, vinil klorida, logam seperti nikel bersifat karsinogenik. Hormon

seperti estrogen berperan dalam terjadinya kanker endometrium.

Karsinogenesis Radiasi

1. Energi radiasi dalam bentuk sinar ultraviolet dan radiasi ion dapat menyebabkan

kanker.

Page 18: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

2. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit

3. 2 mekanisme induksi oleh UV :

a. Kerusakan DNA dengan pembentukan dimer pirimidin

b. lmunosupresi pada hewan percobaan Radiasi ionisasi

4. Radiasi elektromagnetik dan partikel semuanya karsinogenik . Kemampuan radiasi

ionisasi untuk menimbulkan kanker terletak pada kempuannya menginduksi mutasi.

5. Radiasi partikel (seperti partikel alfa dan neutron) lebih karsinogenik daripada

radiasi elektromagnetik (sinar x, d sinar gamma)

Karsinogenesis Viral

Berbagai virus DNA dan RNA telah diketahui menyebabkan kanker pada hewan, dan

beberapa diantaranya pada manusia.

Virus DNA

Terdapat 3 virus DNA yang sering dikaitkan dengan tumor pada manusia yaitu HPV

(Human Papilloma Virus), EBV (EpsteinBarr Virus), HBV (Hepatitis B Virus).

1. HPV

a. Kira-kira terdapat 65 jenis yang telah dapat diidentifikasi.

b. Tipe 1,2,4,7 merupakan penyebab papilloma skuamosa jinak (kutil) kulit.

c. Kanker sel skuamosa serviks mengandung tipe 16, 18 pada 90% kasus.

d. Kutil pada genital dengan potensi ganas yg rendah adalah tipe 6, dan 11.

2. EBV

a. Sel tumor penderita Burkitt limfoma mengandung genom EBV

b. Limfoma Burkitt berkaitan dengan translokasi t(8,14)

c. Pada Kanker nasofaring ditemukan juga genom EBV. Terdapat kaitan erat

antara infeksi HBV dengan kanker hati di berbagai belahan dunia ini

Virus Onkogenik RNA

1. Semua virus onkogenik RNA adalah retrovirus.

Page 19: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

2. Hanya satu retrovirus pada manusia, HTLV-1 (Human T-Cell Leukemia Virus Tipe

1).

3. Virus ini punya tropisme yg kuat terhadap sel T CD4+ dan diyakini menyebabkan

leukemia limfoma.

4. Leukemia/ Limfoma terkait HTLV-1 merupakan penyakit endemik di Jepang dan

perairan Karibia, di tempat lain bersifat sporadic.

NOMENKLATUR

Semua tumor mempunyai dua komponen dasar yaitu :

a. Sel yang berubah neoplastik.

b. Stroma terdiri dari atas elemen yang tidak berubah seperti jaringan ikat, pembuluh

darah.

Klasifikasi neoplasma berdasarkan karakteristik parenkhim:

TUMOR JINAK

Pada umunya tumor ini mempunyai akhiran "oma" Beberapa contoh berikut :

1. Adenoma : tumor epitelial jinak pada kelenjar atau membentuk pola glandular

2. Kistadenoma : Adenoma membentuk massa kistik besar, khas pada ovarium

3. Papilloma : Tumor epitelial membentuk penonjolan seperti jari, dapat terlihat

mikroskopik maupun makroskopik

4. Polyp : Tumor yang menonjol dari mukosa ke dalam lumen suatu rongga kosong

(misal : lambung atau kolon)

TUMOR GANAS

Terbagi menjadi dua :

1. Karsinoma : tumbuh dari sel epitelial

2. Sarkoma : tumbuh dari jaringan mesenkhimal

Page 20: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

a. Nomenklatur karsinoma atau sarkoma jenis spesifik berdasarkan pada gambaran

dan dugaan asal histogenetiknya

b. Jenis tumor epitelial ganas dengan pola pertumbuhan glanduler

adenokarsinoma,

c. Sarkoma yang berkembang dari otot polos atau yang menyerupai otot polos

leiomiosarkoma

Beberapa tumor tampaknya punya lebih dari satu jenis sel parenkhimal, antara lain:

1. Tumor Campur

Berasal dari satu lapisan sel benih yang berdeferensiasi menjadi lebih dari satu jenis

sel. Misalnya tumor campur kelenjar liur mengandung sel epitel dan juga stroma

miksoid serta jaringan seperti kartilago. Semua elemen berkembang dari sel epitelial

duktal yang berubah deferensiasinya.

2. Teratoma

a. Terbentuk dari jenis sel parenkhim yangmewakili lebih dari satu lapisan sel

benih, biasanya ketiga lapisan itu ada.

b. Teratoma berkembang dari sel tutipotensial y mempunyai

kemampuanmembentukjaringa.n endodermal (misalnya epital usus),

ektodermal (rnis. kulit), dan mesenkhimal (mis. lemak). Tumor-tumor seperti

ini terutama ditemukan di testis dan ovarium.

c. Dua lesi non neoplastik yang menyerupai tumor juga menggunakan nama yang

sama dengan tumor.

3. Khoristoma

Sisa jaringan yang tidak bertransformasi, ektopik, kadang-kadang noduler (mis sel

pankreas di bawah mukosa usus halus).

4. Hamartoma

Malformasi yang terdapat sebagai suatu massa jaringan tak terorganisasi yang berasal

dari tempat tertentu (mis. nodul hamartoma di paru dapat mengandung pulau-pulau

kartilago, bronki dan pembuluh darah).

Page 21: KELOMPOK 4 NEOPLASMA

SUMBER:

1. Materi kuliah yang diajarkan oleh dr.Nursanti Sp.PA

2. http://www.artikelkeperawatan.info/artikel/materi-tentang-soft-tissue-tumor.html

3. http://nnapee.blogspot.com/2011/02/makalah-neoplasma.html