18
KELOMPOK 5 ISLAM, KELUARGA & MASYARAKAT AlKautsar Ramadhana Diaz Mulki Tiaz Rifqi F (1103015050)

Kelompok 5 (Idi)

  • Upload
    wildan

  • View
    222

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kelompok 5 (Idi)

Citation preview

KELOMPOK 5 ISLAM, KELUARGA & MASYARAKAT

KELOMPOK 5ISLAM, KELUARGA & MASYARAKATAlKautsar RamadhanaDiazMulkiTiaz Rifqi F (1103015050)A. Keluarga Sebagai Fondasi Masyarakat

Keluarga menurut pengertian yang umum adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat yang terdiri atas ibu, bapak dan anak sedangkan menurut Hasan Ayub menjelaskan bahwa keluarga adalah suatu kumpulan manusia dalam kelompok kecil yang terdiri atas suami, istri, dan anak-anak. Kumpulan dari beberapa keluarga disebut masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan organisasi terkecil dari suatu masyarakat, masyarakat terus berkembang baik secara horizontal maupun vertical menjadi suku dan atau bangsa.

Lanjutan..Proses Lahirnya Suatu Keluarga / Rumah Tangga :Pertama -Menjadi satu dengan manusia yang lainnyaKedua - Menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya

Oleh karena itu terbentuknya sebuah keluarga diawali dengan proses memilih yang dilakukan oleh individu yang berlainan jenis kelamin, lalu melamar dan diakhiri dengan perkawinan.

Kriteria Seseorang Untuk Dapat Dinikahi Menurut Nabi Muhammad Tidak ada pertalian darahBalig dan beraqalBerkemampuan baik material maupun immaterial

Selain itu nabi Muhammad juga menyebutkan dalam haditsnya yang artinya:seorang wanita dinikahi karena empat hal: karena kecantikannya; karena keturunannya; karena harta kekayaanya; dan karena agamanya. Jika kamu ingin selamat maka pilihlah yang kuat agamanya.(ibnu Hajar al- Atsqalani)

Masyarakat di seluruh dunia memandang keluarga dengan signifikansi sakral, dan menjadikannya sebagai dasar bagi hubungan interpersonal lainnya, termasuk kewajiban komunitas dan politik. Keluarga merupakan satuan dasar bagi ketaatan ritual maupun sebagai tempat berpengaruh bagi pendidikan agama dan sekular dan bagi penyaluran pengetahuan agama dan duniawi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dia bertindak sebagailocusbagi pengembangan makna kepercayaan, otoritas, an tanggung jawab. Singkatnya keluarga atau yang biasa di sebut rumah tangga sering kali di ambil sebagai suatu organisasi terkecil dalam masyarakat tentang tatanan moral yang diinginkan.Lanjutan..Sebagian para ahli telah mencoba mengklarifikasi masyarakat berdasarkan ciri-ciri tertentu menjadi 10 macam :MasyarakatmuttaqunMasyarakat mukminMasyarakat muslimMasyarakat muhsinMasyarakat kafirMasyarakat musyrikMasyarakat mubafikMasyarakat fasikMasyarakat zalimMasyarakat mutraf

Konsep masyarakat ideal menurut islam ialah masyarakat sejahtera seutuhnya. Ia bisa dimulai dari penataan dan pembinaan keluarga melalui pendekatan nilai-nilai islam yang secara terus menerus diterapkan dalam kehidupan keluarga. Keberhasilan suatu keluarga dalam menerapgunakan konsep ideal akan melahirkan masyarakat ideal, seperti yang digambarkan terdahulu. Oleh karena itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa keluarga merupakan fondasi masyarakat.

Lanjutan..B. Musyawarah dan Tolong Menolong.

Manusia sering disebut makhluk social, makhluk ekonomi, makhluk aktualisasi diri dan makhluk yang berbicara atau makhluk berpikir. Penyebutan itu sangat bergantung pada berbagai disiplin ilmu yang dipergunakan untuk mengupas makna dan hakikat manusia. Oleh karena itu, sebagai makhluk social, manusia adalah makluk bermasyarakat yang senang berkumpul dan berkelompok; satu sama lainnya saling membutuhkan. Ia bukan makhluk individual.

Manusia yang mempunyai aneka ragam sebutan pada prinsipnya adalah makhluk yang saling bergantung pada sesamanya, baik yang menyangkut sandang, pangan, papan,keselamatan diri dan harta, harga diri, potensi untuk berkembang maupuun kasih sayang, disamping kebergantungan dibidang politik,ekonomi, budaya, dan hukum. Kebergantungan itu menunjukkan bahwa manusia saling membutuhkan dalam banyak aspek, guna memenuhi hasrat dan kebutuhan hidupnya masing-masing. Salah satu kaidah yang dapat dipergunakan untuk mengatur masyarakat ialah musyawarah. MusyawarahPada masa khulafaur rasyidin musyawarah dilakukan seperti pada masa Nabi SAW. Mereka menempuh dua bentuk musyawarah; musyawarah yang sifatnya umum dan musywarah khusus. Musywarah yang pertama diikuti oleh sejumlah besar sahabat untuk menyelesaikan masalah yang beraneka ragam. Sedangkan musyawarah bentuk kedua diikuti oleh para sahabat terkenal yang memiliki wawasan dan ketajaman berpikir untuk menentukan model-model yang akan dijadikan pedoman dalam rangka memajukan Negara. musyawarah bentuk kedua pernah dilaksanakan oleh khalifah Abu Bakar al shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Ali imran 159Artinya: Maka disebabkan rahmat Allahlah, engkau bersikap lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap kasar dan berhati keras. Niscaya mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu. Kerena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan tertentu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran: 159)

Jumlah Anggota MusyawarahMenurut para pengikut iama syafiI, jumlah anggota musyawarah itu sebanyak 40 orang, sesuai batas minimal kebolehan melaksanakan shalat jumat.Menurut Abu Ali Muhammad jumlah anggota lembaga musyawarah minimal 5 orang. Menurut ualama kufah minimal 3 orang, dan salah seorang dari mereka menjadi pemimpin. Menurut Sulaiman bin Jarir dan sebagian Mutazilah minimal dua orang.

Berbeda dengan pendapat para ulama yang disebutkan diatas, menurut mayoritas (jumhur) ulama, batasan jumlah anggota lembaga musyawarah tidaklah mutlak. Ia sangat bergantung pada situasi dan kondisi tepat lembaga itu berada. Malahan menurut sebagian para ahli, al Quran sendiri tidak membatasi jumlah anggota lembaga itu secara pasti. Ia hanya mengisyaratkan pentingnya musyawarah.Syarat-Syarat Anggota MusyawarahAdapun syrat - syarat yang harus dimiliki oleh lembaga anggota musyawarah di antaranya :

Beragama islam dan bertaqwaBerilmu & BeraqalBerkemampuan untuk memberikan masukan serta nasihat, dan mempunyai sifat kasih sayang.

Tolong MenolongTolong menolong terkait erat dengan teori saling bergantung. Menurut teori ini, kebergantungan yang dimiliki manusia menunjukkan sifat kefakiran manusia itu sendiri. Kefakiran melahirkan kebutuhan, baik berupa materi maupun imateri.

Sedangkan Louis A. Allen menyebutnya sebagai kebutuhan yang bersifat biologis dan psikologis.

Menurut Peterson dan plewman, kebutuhan manusia itu mencakup kebutuhan hidup, kebutuhan kepemilikan atas sesuatu, dan kebutuhan untuk diakui

Menurut al-Ghazali, kebutuhan itu mencakup kebutuhan berketurunan, kebutuhan mempersiapkan kebutuhan fisik, dan kebutuhan akan perlindungan dan keamanan.

Al maidah ayat 2

C. Hubungan Silaturahmi

Secara naluri manusia sebagai makhluk bermasyarakat, memerlukan komunikasi yang mesra dengan sesamanya. Komunikasi itu merupakan proses awal terjadinya kerjasama. Dalam istilah agama islam, komunikasi lebih popular dengan istilah silaturahmi.Silaturahmi berasal dari bahasa Arab yang artinya hubungan keluarga yang bertalian darah. Dari arti itu, lalu beralih ke arti lain, yaitu menghubungkan sesuatu yang memungkinkan terjadinya kebaikan serta menolak sesuatu yang menimbulkan keburukan dalam batas kemampuan.

Cakupan SilaturahmiCakupan silaturahmi itu begitu luas ia tidak hanya menyangkut keluarga yang bertalian darah, tetapi juga hubungan antara sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya, dengan demikian, silaturahmi itu ada bermacam-macam:Pertama : silaturahmi dengan diri sendiriKedua :Silaturahmi dengan sesama manusiaKetiga : Silaturahmi dengan yang seagamaKeempat : Silaturahmi dengan alam sekitar.

Tingkatan SilaturahmiPertama,Berjabatan tangan. Kedua,Saling memberi nasihat. Ketiga, Saling bekerja sama dan tolong menolong. Keempat,Menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat mungkarKesimpulanKesimpulan yang dapat kita ambil dari pokok bahasan kali ini ialah .

Pertama : Keluarga merupakan suatu organisasi terkecil dalam kehidupan bermasyarakat namun locus yang sangat berarti untuk membentuk karakteristik manusia, maka itu keluarga dapat dikatan sebagai fondasi dari masyarakat.

Kedua : Kita sebagai manusia memiliki banyak sebutan tergantung kondisional kita salah satunya yakni makhluk social, karenanya manusia memerlukan makhluk lain utk saling melengkapi kebutuhan hidupnya, dan juga suatu kaidah dalam memutuskan suatu permasalahan yakni dengan musyawarah untuk mencapai suatu mufakat.

Ketiga : Manusia memiliki naluri untuk saling berkomunikasi / berinteraksi dengan makhluk lainnya yang biasa disebut dengan silaturahmi, silaturahmi ini memiliki manfaat yakni antara lain memerluaskan rezeki.