10
PRAKTIKUM LAPANGAN KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI Kelompok 7 Yustano Yuhanes (H1C113006) Mahdi Salam (H1C113058) Ayuni Islamiaty (H1C113216) Muhammad Rizani Zain (H1C113238) Muhammad Alfarisi (H1C113240) Maulana (H1C112224)

KELOMPOK 7 PRESENTASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ENGLISH MINERS

Citation preview

  • PRAKTIKUM LAPANGAN KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

    Kelompok 7Yustano Yuhanes (H1C113006)Mahdi Salam (H1C113058)Ayuni Islamiaty (H1C113216)Muhammad Rizani Zain (H1C113238)Muhammad Alfarisi (H1C113240)Maulana (H1C112224)

  • Sejarah dan Kandungan Tambang Cempaka

    Kawasan pendulangan intan tradisional di kecamatan Cempaka, banyak tersebar di Kelurahan Sungai Tiung dengan sistem konvensional atau sistem penyaliran dengan cara mengeluarkan/memompa air masuk ke dalam tambang. Kelurahan ini memiliki dua kawasan pendulangan intan tradisional yakni Pumpung dan Ujung Murung. Pumpung terkenal karena penemuan intan sebesar telur ayam dengan berat 167 karat ditemukan pada tahun 1965. Penemuan intan yang konon terbesar di dunia pada tahun itu mendapatkan perhatian yang luar biasa dari masyarakat. Bukan hanya dari Cempaka ataupun kota, melainkan dikenal di seluruh dunia. Bahkan berdasarkan hasil penelitian, kandungan mineral ternyata kualitasnya sangat baik. Tidak hanya mineral intan yang berada disana, tetapi mineral lain juga ada seperti korondum, emas, besi, pirit, dan beberapa jenis batuan, seperti lignit, batupasir, batulempung, dan serpentinit.

  • Lokasi dan Kesampaian Daerah

    Lokasi penambangan berada di Kalimantan Selatan atau tepatnya di Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru kota dengan koordinat 03o 27 198 S dan 114o 50 489 E. Jarak tempuh lokasi dari Bandara Udara Samsudin Noor menghabiskan waktu sekitar 45 menit. Menurut topografi, ketinggian Cempaka antara 50-150 meter di atas permukaan laut. Maka dari itu, kawasan penambangan dikelilingi oleh perbukitan.

  • Stratigrafi Daerah

    Stratigrafi penambangan terletak pada formasi batuan sedimen kuarter atau tepatnya formasi dahor. Formasi ini terdiri dari batupasir kuarsa kurang kompak, konglomerat, dan batulempung lunak dengan sisipan lignit, kaolin dan limonit.

  • Eksplorasi

    Menurut teori masyarakat sekitar cara eksplorasi intan yaitu dengan mencari korundum atau masyarakat sekitar sering menyebutnya dengan batu katimahan. Dari teori tersebut didapatkan bahwa asosiasi intan adalah korondum. Jadi, hubungan antara korondum dengan intan itu mungkin karena transportasi intan dan korondum terletak pada selang waktu yang hampir bersamaan, sehingga letak penemuannya berdekatan yang disebabkan oleh adanya proses pengendapan. Padahal asosiasi intan sebenarnya merupakan batuan beku yang bernama kimberlit yang di sekitar lokasi tidak ditemukan.

  • Eksploitasi

    Tahapan dalam eksploitasi yaitu tanah hasil pengerukan diberai dengan air menghasilkan lumpur, lalu lumpur hasil pengerukkan dibawa ke sluice box dan tahap akhirnya ialah pendulangan menggunakan alat dulang.

    Mekanisme Eksploitasi

  • 123MekanismeSluice BoxSelang

  • Pengolahan

    Dalam pengolahan mineral dan batuan di Sungai Tiung terdapat berbagai macam pengolahan, yaitu pada emas, intan, serta mineral dan batuan selain emas dan intan. Akan tetapi di lokasi tersebut hanya terdapat proses pengolahan dari mineral dan batuan selain emas dan intan menjadi batu mulia. Prosesnya dimulai dari pemotongan menggunakan dengan ukuran tertentu lalu pengamplasan kasar, sedang, dan halus menggunakan mesin pengamplas. Tahap selanjutnya berupa pengkilapan batuan yang sebelumnya tidak hidup dan memantulkan cahaya dikarenakan proses pengamplasan. Pengkilapan dilakukan dengan cara menggosok batu mulia dengan bambu muda yang dikeringkan selama seminggu hingga layu.

  • Pemasaran

    Batu mulia pemasarannya langsung ke tempat penjualan batu mulia, sedangkan intan dan emas mentah pemasarannya di daerah Martapura. Dari segi harga penjualan batu mulia berkisar mulai dari harga Rp. 10.000,00 Rp. 100.000,00. Sedangkan penjualan intan perkaratnya mulai dari harga Rp. 4.000.000,00 Rp. 10.000.000,00 tergantung warna intannya.

  • Kesimpulan

    Penambangan menggunakan cara dan alat-alat yang masih tradisional untuk mendapatkan intan, emas, dan batu mulia lainnya dengan sistem konvensional di Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru kota dengan koordinat 03o 27 198 S dan 114o 50 489 E.Metode penambangan yang digunakan menggunakan metode hidraulicking, yaitu menyemprotkan air dengan tekanan tinggi untuk memberai tanah. Pengolahan intan dan emas dilakukan di daerah Martapura, sedangkan pengolahan batu mulia terdapat disekitar lokasi serta untuk masalah pemasaran, biasanya dipasarkan pada daerah Martapura.