21
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayahnya kepada kita semua. Sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman. Tugas Makalah yang diberi judul “Kelompok Sosial ” ini adalah laporan yang dibuat dari hasil kajian pustaka, dimana tugas ini menjadi prasyarat aspek penilaian mata kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia. Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun, tolong disampaikan untuk kemajuan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah yang jauh dari sempurna dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. 1

Kelompok Sosial

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kelompok sosial

Citation preview

Page 1: Kelompok Sosial

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta

inayahnya kepada kita semua. Sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat serta

salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya yang setia

menemani hingga akhir zaman.

Tugas Makalah yang diberi judul “Kelompok Sosial ” ini adalah laporan yang dibuat dari

hasil kajian pustaka, dimana tugas ini menjadi prasyarat aspek penilaian mata kuliah Sistem

Sosial Budaya Indonesia.

Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh

karena itu segala saran dan kritik yang membangun, tolong disampaikan untuk kemajuan

makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah yang jauh dari sempurna dapat bermanfaat dan

menambah wawasan bagi para pembaca.

1

Page 2: Kelompok Sosial

BAB 1

PENDAHULUAN

Kelompok merupakan salah satu konsep penting dalam sosiologi, namun belum ada suatu

kesepakatan mengenai definisi suatu kelompok. Tapi ada suatu definisi kelompok yang lebih disenangi

oleh para sosiolog yang mengartikan istilah kelompok itu adalah kumpulan orang yang memiliki

kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling berinteraksi (Paul B Horton) maka bila ada 2 orang

yang antri di toilet tidak bisa disebut suatu kelompok, tetapi bila orang tersebut melakukan suatu interaksi

dalam bentuk apapun, maka bisa disebut sebagai kelompok.Karena manusia itu memang spesial tidak

seperti makhluk Tuhan lainnya,misalnya saja bayi tidak bisa hidup tanpa bantuan orang tuanya,karena

manusia itu mempunyai suatu akal , pikiran , naluri , perasaan , hasrat , dan juga nafsu , tidak seperti

burung yang terkurung dalam sangkar.

Dalam berhubungan antar manusia,manusia memiliki suatu hasrat yaitu hasrat untuk menjadi satu dengan

manusia lain di sekelilingnya (masyarakat) dan juga dengan lingkungan di sekitarnya,maka untuk

menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut manusia membutuhkan suatu

pikiran, perasaan dan kehindak. Jadi pada dasarnya pengertian dari kelompok itu adalah kumpulan

manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaanya dan saling berinteraksi. Maka dari semua

itu menimbulkan kelompok-kelompok sosial/social group, sehingga untuk terbentuknya suatu kelompok

tersebut diperlukannya beberapa persyaratan, yaitu:

Adanya kesadaran sebagai dari suatu kelompok

Memiliki suatu struktur,kaidah serta pola perilaku yang sama

Mempunyai norma-norma yang mengatur hubungan di antara anggotanya

Mempunyai kepentingan bersama

Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya

2

Page 3: Kelompok Sosial

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kelompok Sosial Budaya

Realitas social budaya mengandung arti kenyataan-kenyataan social budaya di sekitar

lingkungan masyarakat tertentu. Misalkan di jalan raya kamu melihat orang berlalu-lalang, baik

yang mengendarai kendaraan bermotor atau para pejalan kaki. Contoh tersebut dikenal sebagai

realitas social di masyarakat. Sebagai kumpulan mahluk yang dinamis, kita senantiasa

menemukan realitas social dalam masyarakat. Masyarakat terbentuk karena manusia

menggunakan pikiran, perasaan dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap

lingkungannya. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai dua kinginan pokok yaitu, keinginan

untuk menjadi satu dengan manusia lainnya dan keinginan untuk menyatu dengan lingkungan

alamnya.

Menurut Soerjono Soekanto, merumuskan beberapa ciri masyarakat sebagai berikut:

Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Tingkatan hidup bersama ini

bisa dalam dimulai dari kelompok

Hidup bersama untuk waktu yang cukup lama. Dalam hidup bersama ini akan terjadi

interaksi. Interaksi yang berlangsung terus menerus akan melahirkan sistem interaksi

yang akan nampak dalam peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara

manusia.

Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan

Mereka merupakan satu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama

menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terkait satu

dengan yang lainnya.

3

Page 4: Kelompok Sosial

1. Masyarakat sebagai system social

System Sosial

Adalah suatu system yang terdiri dari elemen-elemen social yang terdiri dari ; tindakan

social yang dilakukan individu yang berinteraksi satu dengan lainnya dan bersosialisasi

sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut

membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan

menentukan corak masyarakat tersebut.

Struktur Sosial

Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial,

ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antar status dan peran

sosial. Didalam struktur sosial terdapat unsur-unsur sosial, kelompok-kelompok sosial dan

lapisan-lapisan sosial. Unsur-unsur sosial terbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh

individu dalam masyarakat melalui proses sosial. Proses sosial adalah hubungan timbal

balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat dan memahami norma-norma

yang berlaku.

2. Organisasi Sosial

Organisasi sosial adalah cara-cara perilaku masyarakat yang terorganisir secara sosial. Dengan

kata lain, organisasi sosial merupakan jaringan hubungan antar warga masyarakat yang

bersangkutan di dalam suatu tempat dan dalam waktu yang relatif lama. Di dalam organisasi

sosial terdapat unsur-unsur seperti kelompok dan perkumpulan, lembaga sosal, peranan dan

kelas-kelas sosial.

Kelompok sosial adalah kumplan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan

saling berinteraksi.

4

Page 5: Kelompok Sosial

Klasifikasi kelompok sosial menurut Robert Bierstedt :

A. kelompok sosial yang teratur :

1. in-group dan out-group

In-group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam

kelompok tersebut, biasa disebut dengan ”kita”. Sifat in-group biasanya didasarkan pada

faktkor simpati dan kedekatan dengan anggota kelompok. Out-group adalah kelompok

yang diartikan oleh individu sebagai lawan in-groupnya, biasanya dikenal dengan

“mereka”.

2. kelompok primer dan sekunder

Menurut Cooley kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki

hubungan dekat, personal, dan langgeng, contohnya keluarga. Sedangkan kelompok

sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan

tertentu dan hubungan antar anggota bersifat impersonal sehingga biasanya tidak

langgeng, misalnya, kesebelasan sepak bola.

3. paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesselschaft)

Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya terikat oleh hubungan

batin murni dan bersifat alamiah serta kekal. Hubungannya didasari oleh rasa cinta dan

rasa kesatuan batin yang telah ditakdirkan. Bentuk ini dapat ditemui dalam keluarga,

kelompok kekerabatan. Paguyuban mempunyai ciri-ciri hubungan akrab, bersifat

pribadi dan eklusif.

5

Page 6: Kelompok Sosial

Menurut Ferdinand Tonnies, di masyarakat selalu dijumpai salah satu dari tiga tipe paguyuban,

yaitu :

a. Paguyuban karena ikatan darah, seperti keluarga, kekerabatan, kesukuan,dan lain- lain.

b. Paguyuban karena tempat, seperti rukun tetangga, rukun warga, dan lain-lain.

c. Paguyuban karena pikiran/ideologi, seperti pergerakan mahasiswa, parta politik, dan lain-

lain.

Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu

yang pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk yang ada dalam pikiran belaka,misalnya,

ikatan antar pedagang,

4. kelompok formal dan informal

Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan

oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya. Contohnya, birokrasi,

perusahaan, negara.

Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti, terbentuk

karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan

pengalaman. Contohnya, klik (ikatan kelompok terdekat atau pertemanan).

5. Membership group dan Reference group

Membership group adalah suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi

anggotanya.

Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk

membentuk kepribadian dan perilakunya.

Kelompok sosial yang tidak teratur yaitu, kerumunan dan publik. Kerumunan (crowd)

adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada

waktu yang bersamaan.

6

Page 7: Kelompok Sosial

Publik adalah orang-orang yang berkumpul yang mempunyai kesamaan kepentingan.

Peranan adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya.

3. Dinamika Sosial

Dinamika sosial adalah penelaahan tentang perubahan-perubahan yang terjadi didalam fakta-

fakta sosial yang saling berhubungan satu dengan lainnya, meliputi pengendalian sosial,

penyimpangan sosial, mobilitas sosial, dan perubahan sosial.

4. Masalah Sosial

Masalah sosial adalah gejala atau fenomena sosial yang tidak sesuai antara apa yang dikehendaki

masyarakat dengan apa yang terjadi. Beberapa masalah sosial penting yang sering muncul dalam

kehidupan di masyarakat diantaranya; kemiskinan, kejahatan, disorganisas keluarga, masalah

remaja, masalah kelainan seksual.

B.    Ragam tipe kelompok Sosial

Setiap kelompok masyarakat punya tradisi dan kebudayaan tersendiri, yang tentu saja berbeda

satu sama lainnya. Kebudayaan-kebudayaan yang lebih sempurna dari suatu masyarakat yang

nantinya akan dapat menjadi sebuah peradaban. Namun, walaupun masing-masing mempunyai

keunikan tersendiri, budaya terdiri dari unsur-unsur dan mempunyai fungsi-fungsi tersendiri bagi

masyarakatnya.

Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur

kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat kesatuan. Misal dalam

kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpamanya seperti Majelis

Permusyawaratan Rakyat di samping adanya unsur-unsur kecil, seperti sisir, kancing, baju,

peniti, dan lain-lainnya yang dijual di pinggir jalan. Marville J. Herskovits mengajukan 4 unsur

pokok kebudayaan, yaitu :

7

Page 8: Kelompok Sosial

1.      alat-alat teknologi,

2.      sistem ekonomi,

3.      keluarga, dan

4.      kekuasaan polotik.

Sementara Bronislaw Malinowski yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori fungsional

dalam anthropologi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan sebagai berikut

1.      system norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat di dalam

upaya menguasai alam sekelilingnya,

2.      organisasi ekonomi,

3.      alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan; perlu diingat bahwa keluarga merupakan

pendidikan yang utama, dan

4.      organisasi kekuatan.

Pada intinya para ahli menunjuk pada adanya 7 unsur kebudayaan yang dianggap sebagai

cultural universals, yaitu:

1.      Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga,

senjata, alat-alat produksi, transportasi, dan sebagainya).

2.      Mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, system

produksi, system distribusi dan sebagainya).

3.  Sistem kemasyarakatan (system kekerabatan organisasi politik, system hokum, system

perkawinan).

4.      Bahasa (lisan maupun tertulis).

5.      Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).

8

Page 9: Kelompok Sosial

6.      Sistem pengetahuan dan pendidikan.

7.      Religi (system kepercayaan).

Cultural-universals tersebut di muka, dapat dijabarkan lagi ke dalam unsur-unsur yang lebih

kecil. Ralph Linton menyebutnya kegiatan-kegiatan kebudayaan atau cultural activity. Sebagai

contoh, cultural universals pencaharian hidup dan ekonomi, antara lain mencakup kegiatan-

kegiatan seperti pertanian, peternakan, system produksi, system distribusi, dan lain-lain.

Kesenian misalnya, meliputi kegiatan-kegiatan seperti seni tari, seni rupa, seni suara, dan lain-

lain. Selanjutnya Ralph Linton merinci kegiatan-kegiatan kebudayaan tersebut menjadi unsur-

unsur yang lebih kecil lagi yang disebutnya trait-complex. Misalnya, kegiatan pertanian menetap

meliputi unsur-unsur irigasi, system mengolah tanah dengan bajak system hak milik atas tanah

dan lain sebagainya. Selanjutnya trait-complex mengolah tanah dengan bajak, akan dapat

dipecah-pecah ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil lagi, umpamanya hewan-hewan yang

menarik bajak, teknik mengendalikan bajak dan seterusnya. Akhirnya sebagai unsur kebudayaan

terkecil yang membentuk traits, adalah items.

Kebudayaan, selain memiliki unsur-unsur pokok, juga mempunyai sifat hakikat. Sifat hakikat

kebudayaan ini berlaku umum bagi semua kebudayaan di manapun juga, walaupun kebudayaan

setiap masyarakat berbeda satu dengan lainnya. Sifat hakikat kebudayaan tersebut ialah sebagai

berikut

1.     Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.

2.     Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan

tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.

3.      Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya.

4.      Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-

tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan

yang diizinkan.

9

Page 10: Kelompok Sosial

C. Klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial

Tipe kelompok sosial ini dapat di klasifikasikan melalui beberapa sudut pandang,seperti George

Simmel sosiolog asal Jerman yang mengambil ukuran dari besar kecilnya jumlah anggota kelompok,

tetapi ada juga yang mengambil atas dasar derajat interaksi sosial dalam kelompok tersebut,kemudian ada

juga yang mengklasifikasikan dari pola interaksi suatu kelompok, tetapi ukuran ini dikembangkan lagi

oleh Stuart Chapain dengan penambahan tentang tinggi rendahnya derajat kelekatan hubungan anggota-

anggota kelompok sosial tersebut

Ukuran lainnya adalah menurut kepentingan dan wilayah,misalnya saja suatu masyarakat yang

tinggal di tempat dengan letak geografis yang sama, akan senangtiasa saling berinteraksi dan juga

berhubungan untuk selalu memenehui kebutuhan mereka karena mereka mempunyai suatu kesamaan.

Tetapi berlangsungnya suatu kepentingan merupakan ukuran lain dari tipe-tipe sosial, misalnya saja suatu

kerumunan merupakan suatu kelompok yang yang waktunya sebentar saja karena kepentingannya pun

tidak berlangsung lama,berbeda dengan kelas atau komuniti mereka memiliki kepentingan yang bersifat

permanen. Tetapi harus diperhatikan juga kelompok sosial ini bukan ditimbulkan oleh naluri manusia

untuk hidup dengan seksama, tetapi kelompok merupakan suatu bentuk nyata yang di dalamnya adalah

suatu kebutuhan dari manusia.

Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial, dari sudut kriteria :

a. besar kecilnya jumlah anggota,

b. derajat interaksi sosial,

c. kepentingan dn wilayah,

d. berlangsungnya suatu kepentingan,

e. derajat organisasi,

f. kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.

g. tipe-tipe umum yang terdapat dalam kelompok sosial yaitu ; 

- kategori statistic ; pengelompokan atas dasar cirri tertentu yang sama, seperti kelompok umur.

- kategori sosial ; kelompok individu yang sadar akan cirri-ciri yang dimiliki bersama. Misalnya

Ikatan  Dokter Indonesia.

10

Page 11: Kelompok Sosial

- kelompok sosial seperti misalnya keluarga batih.

- kelompok tidak teratur ; yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu yang sama,

karena pusat perhatian yang sama. Misalnya, sekumpulan orang yang sedang anti karcis kereta

api.

- organisasi formal ; setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan

telah ditentukan lebih dahulu. Contohnya, birokrasi.

D. BENTUK-BENTUK KELOMPOK SOSIAL

a.   Kerja Sama (cooperation) = berusaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk

mencapai tujuan bersama.

Bentuk kerja sama :

1.   Kerja sama spontan = kerjasama secara serata-merta

2.   Kerja sama langsung = kerjasama sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan

3.   Kerja sama kontrak=kerjasama atas dasar syarat-syarat yang disepakati bersama

4.   Kerja sama tradisional= kerjasama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem social

b.   Akomodasi (Acomodation) = adanya keseimbangan interaksi social dalam kaitannya dengan norma

dan nilai yg ada didalam masyarakat. Dibedakan menjadi :

1.   Koersi = akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain

yang lebih lemah

2.   Kompromi

3.   Arbitrasi = akomodasi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi

sendiri.

11

Page 12: Kelompok Sosial

4.   Mediasi = akomodasi yang hamper sama dengan arbitrasi.namun,pihak ketiga yang bertindak

sebagai penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang memberi keputusan–keputusan

penyelesaian antara kedua belah pihak

5.   Konsiliasi = akomodasi untuk mempertemukankeinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih

demi tercapainya persetujuan bersama.

6.   Toleransi

7.   Stalemate = komodasi pada saat kelompok terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang.

8.   Ajudikasi = penyelesaian masalah melalui pengadilan atau jalur hokum

c.   Asimilasi. menyesuaikan kemauannya dengan kemauan

Syarat asimilasi :

1.   Terdapat jumlah kelompok yang berbeda kebudayaannya

2.   Terjadi pergaulan antar individu atau kelompok

3.   Kebudayaan masing-masing kelompok saling berubah dan menyesuaikan diri

d.   Akulturasi. = proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian

kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaannya asli.

B entuk-bentuk kelompok sosial menurut para ahli

1. In Group dan Out Group

Summer membedakan antara in group dan out group. In Group merupakan kelompok social yang

dijadikan tempat oleh individu-individunya untuk mengidentifikasikan dirinya. Out Group

merupakan kelompok sosial yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in Group. Contoh:

Istilah “kita” atau “kami” menunjukkan adanya artikulasi in group, sedangkan “mereka”

berartikulasi out group.

12

Page 13: Kelompok Sosial

2. Kelompok primer dan sekunder

Charles Horton Cooley mengemukakan tentang kelompok primer yang ditandai dengan ciri-ciri

saling mengenal antara anggota-anggotanya, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi,interaksi

sosial dilakukan secara tatap muka (face to face). Kelompok sekunder adalah kelompok sosial

yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan

secara pribadi dan juga sifatnya tidak begitu langgeng.

3. Gemainschaft dan gesellschaft

Ferdinand Tonnies mengemukakan tentang hubungan antara individu-individu dalam kelompok

sosial sebagai Gemainschaft (paguyuban) dan gesellschaft (patembayan). Gemainschaft

merupakan bentuk-bentuk kehidupan yang di mana para anggota-anggotanya diikat oleh

hubungan batin yang murni, bersifat ilmiah, dan kekal. Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan,

rukun tetangga, dll. Gesellschaft (patembayan) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk

jangka waktu tertentu (yang pendek) atau bersifat kontraktual. Contoh: hubungan perjanjian

perdagangan, organisasi formal, organisasi suatu perusahaan, dll.

4. Kelompok Formal dan Informal

J.A.A. Van Doorn membedakan kelomok Formal dan Informal. Kelompok Formal mempunyai

peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan

mereka, misalnya pemerintah memilih ketua, iuran anggota, dll. Kelompok Informal tidak

mempunyai struktur atau organisasi tertentu . Kelompok ini terbentuk karena pertemuan

berulang-ulang, misal kelompok dalam belajar.

5. Membership group dan reference group

Robert K. Merton membedakan kelompok membership dengan kelompok reference. Kelompok

membership merupakan kelompok yang para anggotanya tercatat secara fisik sebagai anggota,

sedangkan kelompok reference merupakan kelompok sosial yang dijadikan acuan atau rujukan

oleh individu-individu yang tidak tercatat dalam anggota kelompok tersebut untuk membentuk

atau mengembangkan kepribadiannya atau dalam berperilaku.

13

Page 14: Kelompok Sosial

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam Tipe-Tipe kelompok sosial terdapat:konsep kelompok Sosial ,Ragam Tipe kelompok

sosial budaya,Klasifikasi Tipe-Tipe kelompok sosial,Bentuk-Bentuk kelompok sosial.

Saran

Penyusnan makalah ini dapat dianggap cukup,namun masih diperlukan tambahan perbaikan –

perbaikan untuk meng hasilkan makalah yang lebih baik lagi dan lengkap .

Adapun saran dari penyusun adalah perlu adanya perbaikan – perbaikan tambahan dari

pembaca untuk kesempurnaan dalam perbuatan makalah ini, selain itu pula bentuknya pembaca

perlu mengetahui Tipe-Tipe kelompok Sosial

14

Page 15: Kelompok Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Kamanto Sunarto, 1985, Pengantar Sosiologi sebuah bunga rampai, Jakarta: Yayasan Obor indonesia.

Drs. J.b.a.f maijor polak,1985, Suatu Buku Pengantar Ringkas, cetakan ke sebelas, Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve

K.J.Veeger, 1990, Realitas Sosial, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Horton. B Paul, dan Hunt L. Chester. 1999. sosiologi. Jakarta : airlangga

Wiyarti, Sri Mg dan Widada Sutapa Mulya. 2007. “Sosiologi.” Surakarta: UNS Press.

15