19
Perdagangan Internasional (Teori keunggulan komparatif - David Richardo) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perdagangan Internasional Disusun oleh : Kelompok 2 Medina Juniar Djauhari 150610100086 Mentari Hartyas 150610100087 Karina Diandra 150610100088 Olga Maria JS 150610100089 Ninda Saraswati 150610100090 1

Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Kuliah Perdagangan

Citation preview

Page 1: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

Perdagangan Internasional

(Teori keunggulan komparatif - David Richardo)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perdagangan Internasional

Disusun oleh :

Kelompok 2

Medina Juniar Djauhari 150610100086

Mentari Hartyas 150610100087

Karina Diandra 150610100088

Olga Maria JS 150610100089

Ninda Saraswati 150610100090

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

1

Page 2: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

2013BAB I

PENDAHULUAN

Merkantilisme mulai muncul sekitar abad 16-17. Merkantilisme menyebutkan bahwa

untuk meningkatkan kemakmuran negara yaitu dengan meningkatkan ekspor dan mengurangi

impor. Karenanya, campur tangan pemerintah dalam pembatasan import dengan

pemberlakuan tarif dan quota diperlukan. Berikutnya, teori Adam Smith yang disebut dengan

Teori Keunggulan Absolut (Absolute Advantage). Teori Smith (1776) yang pertama kali

mengungkapkan tentang free trade dan mendukung invisible hand yang mengatur mekanisme

pasar. Perdagangan bebas (free trade) hanya dapat terlaksana jika pemerintah tidak memberi

batasan atau quota untuk membeli dari negara lain, atau untuk memproduksi dan menjual ke

negara lain. Sekitar abad 19, tepatnya pada tahun 1817, David Ricardo (salah satu pendukung

Smith) mengungkapkan tentang keunggulan komparatif antar negara. Suatu negara yang

memiliki kelemahan absolut dalam memproduksi dua barang dibanding negara lain namun

memiliki suatu keunggulan komparatif atau relatif dalam memproduksi barang, dimana

kelemahan absolutnya berkurang, masih dapat berdagang dengan negara lain. Abad 20,

munculah teori dari ekonom Swedia, yaitu Eli Heckser dan Bertil Ohlin, yang biasa disebut

H-O Theory.

A. Keuntungan dan Manfaat Perdagangan

Kekuatan besar Teori Smith, Ricardo dan Heckscher-Ohlin adalah bahwa mereka

sama-sama berpendapat bahwa melakukan perdagangan internasional adalah

menguntungkan. Akal sehat menyatakan bahwa beberapa negara diuntungkan dengan adanya

perdagangan internasional. Teori Smith, Ricardo dan Heckscher-Ohlin menunjukkan kenapa

suatu negeri diuntungkan untuk terlibat dalam perdagangan internasional, untuk bisa

menghasilkan produk untuk diri/ negeri sendiri. Ini adalah suatu konsep sulit untuk diserap

orang-orang. Perasaan kebangsaan yang sama dapat diamati di banyak negara-negara lain.

Bagaimanapun, Teori Smith, Ricardo, dan Heckscher-Ohlin menunjukkan bahwa suatu

ekonomi negeri boleh memperoleh jika warganegaranya membeli produk tertentu dari

negara-negara yang lainnya bisa jadi produk tersebut adalah produksi dari dalam negari

sendiri. Keuntungan muncul sebab perdagangan internasional mengijinkan suatu negara

untuk mengkhususkan pembuatan dan ekspor produk yang dapat diproduksi lebih efisien di

2

Page 3: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

dalam negeri dan mengimpor produk yang dapat diproduksi lebih efisien di negara-negara

lain.

Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah:

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan

4. Transfer teknologi modern

B. Pola Perdagangan Internasional

Teori Smith, Ricardo, dan Heckscher-Ohlin membantu ke arah menjelaskan pola

perdagangan internasional yang kita amati di dunia ekonomi. beberapa aspek pola mudah

untuk dipahami. Teori Ricardo menawarkan suatu penjelasan dalam kaitannya dengan

perdagangan internasional karena perbedaan produktivitas. Teori Heckscher-Ohlin

menekankan saling mempengaruhi antara proporsi di mana faktor-faktor produksi ada di

negara-negara berbeda dan proporsi dimana mereka diperlukan untuk memproduksi barang-

barang tertentu. penjelasan ini percaya pada asumsi bahwa negara-negara mempunyai

bermacam-macam endowment berupa faktor-faktor produksi. Dari teori ini, menyatakan

bahwa lebih sedikit penjelasan kuat dunia nyata tentang pola berdagang dibanding pemikiran-

pemikiran yang muncul.

Satu tanggapan awal terhadap kegagalan Teori Heckscher-Ohlin untuk menjelaskan

pola perdagangan internasional yang diamati adalah Teori Product Life-Cycle. Teori yang

diusulkan oleh Raymon Vernon ini menyatakan bahwa awal daur hidup produk, kebanyakan

produk baru diproduksi dan diekspor dari negeri di mana mereka telah dikembangkan. setelah

produk baru diterima secara luas atau secara internasional, maka produksi mulai ke negara-

negara lain. sebagai hasilnya, teori menyarankan, produk akhirnya bisa diekspor kembali ke

negeri dimana inovasi produk tersebut berasal.

Sekitar tahun 1980 ahli ekonomi Paul Krugman dari Massachusetts Institute of

Technology mengembangkan apa yang nantinya dikenal sebagai teori perdagangan baru

(New Trade Theory). Teori ini menekankan bahwa dalam beberapa hal negara-negara tidak

mengkhususkan produksi dan ekspor dari produk tertentu karena mendasari perbedaan dalam

faktor endowment, tetapi karena pasar dunia industri tertentu hanya mendukung suatu jumlah

terbatas perusahaan. Dalam industri yang demikian, perusahaan yang pertama masuk pasar

dan membangun suatu keunggulan kompetitif, sesudah itu sukar untuk menghadapi

3

Page 4: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

tantangan. pola perdagangan tiba pada kemampuan perusahaan di suatu Negara yang

ditentukan oleh bagaimana untuk menangkap first-mover advantage.

Dalam teori perdagangan baru, Michael Porter dari Harvard Business School

mengembangkan suatu teori yang dikenal sebagai teori National Competitive Advantage,

dengan mencoba untuk menjelaskan mengapa negara-negara tertentu mencapai sukses

internasional dalam industri tertentu. sebagai tambahan terhadap faktor endowment, Porter

menunjukkan pentingnya faktor negeri seperti permintaan domestik dan persaingan domestik

dalam menjelaskan suatu kekuatan bangsa dalam produksi dan ekspor produk tertentu.

C. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Banyak faktor menjadi pendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional,

diantaranya:

1. Perbedaan iklim dan sumber daya (resource) tiap negara

2. Perbedaan produktivitas

3. Adanya faktor-faktor produksi

4. Perbedaan skill

5. Adanya pionir (first mover) – berasal dari inovasi

6. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara

7. Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain

8. Terjadinya era globalisasi

4

Page 5: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Keunggulan Komparatif

Teori keunggulan komparatif  (theory of comparative advantage)

merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. David Ricardo (19 April 1772 - 11

September 1823) adalah seorang ekonom politik Inggris, sering dikreditkan dengan

sistematis, ekonomi, dan merupakan salah satu yang paling berpengaruh dari ekonom klasik,

bersama dengan Thomas Malthus, Adam Smith, dan John Stuart Mill. Dia juga anggota DPR,

pengusaha, pemodal dan spekulan, yang mengumpulkan kekayaan pribadi yang cukup.

Mungkin kontribusi yang paling penting adalah hukum keunggulan komparatif, sebuah

argumen mendasar dalam mendukung perdagangan bebas antara negara-negara dan

spesialisasi antar individu.

Menurutnya,perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan

komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika

suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih

murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama

memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan

dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah.

Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya

yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan

demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia

memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling

menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.

Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan

standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi

produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

B. KEUNGGULAN KOMPARATIF (COMPARATIVE ADVANTAGE)

Teori Adam Smith mempunyai kelemahan. Karena dalam perdagangan internasional

akan terjadi keunggulan absolut yang berbeda, dimana hanya ada satu negara yang memiliki

5

Page 6: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

keunggulan absolut untuk kedua jenis produk, maka tidak akan terjadi perdagangan

internasional yang menguntungkan. Teori ini kemudian diperbaiki dan dikembangkan lagi

oleh David Ricardo dengan teori Comparative Advantagenya.

Menurut Ricardo, jika negara tidak memiliki keunggulan mutlak maka hendaknya

melihat perbandingan efisiensi antara dua produk dan menghasilkan produk yang lebih

efisien. Dalam bukunya Pricipless of Political Economy (1817), Ricardo menyebutkan bahwa

suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan

spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi

relatif lebih efisien serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif

kurang atau tidak efektif.

Teori ini berlandaskan pada asumsi:

1. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga

kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai barang yang

ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk

memproduksinya.

2. Perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang.

3. Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal pemasaran

4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak

berpengaruh.

5. Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu, suatu negara

akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan mengekspornya

bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan akan mengimpor barang-barang

yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam memproduksi.

Ada kalanya suatu negara dapat menghasilkan dua jenis produk dan mempunyai

keuntungan mutlak untuk kedua produk tersebut. Menurut teori absolute advantage maka

perdagangan tidak mungkin terjadi tetapi secara comparative advantage perdagangan

tersebut dapat terjadi. Karena yang dilihat disini adalah keuntungan komparatif yang

diperoleh oleh suatu negara dibandingkan dengan negara lainnya.

C. Keuntungan Dari Perdagangan

Pesan dasar dari teori keunggulan komparatif adalah produksi dunia potensi itu adalah

lebih besar dengan perdagangan bebas tak terbatas dibandingkan dengan perdagangan

terbatas. Teori Ricardo menyatakan bahwa konsumen dalam semua negara dapat

6

Page 7: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

mengkonsumsi lebih jika tidak ada pembatasan pada perdagangan. Ini terjadi bahkan di

negara-negara yang kekurangan suatu keunggulan absolut dalam produksi. Dengan kata lain,

dengan derajat tingkat lebih besar dibanding teori kenggulan absolut, teori komparatip

keuntungan menyatakan bahwa perdagangan adalah suatu positive-sum game di mana semua

negara dapat mengambil bagian keuntungan ekonomi. Teori ini menyediakan suatu dasar

pemikiran kuat untuk memberi harapan kepada mereka yang berharap pada perdagangan

bebas. Teori Ricardo ini merupakan suatu senjata intelektual utama yang sangat kuat yang

dapat digunakan bagi mereka yang membantah untuk perdagangan bebas.

D. Berbagai Batasan Dan Anggapan

Kesimpulan bahwa perdagangan bebas bermanfaat secara universal merupakan sebuah

gambaran yang lebih berani dari model yang sederhana. model sederhana kita banyak

memasukkan anggapan-anggapan yang tidak nyata:

1. Kita beranggapan dunia yang sederhana yang mana hanya ada dua negara dan dua harta

benda. Di dunia nyata, ada banyak nagara dan banyak harta benda.

2. Kita beranggapan banyak biaya transportasi antar negara.

3. Kita beranggapan banyak perbedaan pada harga dari sumber daya alam di negara yang

berbeda. Kita tidak mengatakan tentang tingkat kurs, perumpamaan sederhana bahwa

coklat dan beras tidak dapat ditukar satu per satu.

4. Kita beranggapan bahwa sumber daya dapat pindah secara bebas pada produksi satu

barang ke yang lain di dalam suatu negara. Pada kenyataannya, ini adalah tidak selalu

kasus.

5. Kita telah mengasumsikan return konstan dengan skala; itulah, spesialisasi itu dari

Ghana atau Korea Selatan tidak mempunyai pengaruh pada jumlah sumber daya yang

diperlukan untuk menghasilkan satu ton cocoa atau beras. Pada kenyataannya, kedua-

duanya mengurangi dan meningkatkan keuntungan untuk spesialisasi yang ada. Jumlah

sumber daya memerlukan untuk menghasilkan pengurangan atau peningkatkan tenaga

sebagai bangsa yang mengkhususkan produksi barang-barang itu.

6. Kita beranggapan bahwa setiap negara mempunyai persediaan sumber daya tetap dan

perdagangan bebas tidak mengubah efisiensi penggunaan sumber daya sebuah negara.

7. kita sudah mengasumsikan akibat-akibat dari pedagangan distribusi pendapatan di dalam

suatu negeri.

Dengan asumsi-asumsi ini dapat disimpulkan bahwa perdagangan bebas

menguntungkan satu sama lain yang diperluas ke dunia nyata dari banyak negara-negara,

7

Page 8: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

banyak barang-barang, biaya-biaya transportasi positif, nilai tukar yang mudah berubah,

sumber daya domestik tak bergerak, pengembalian tidak tetap pada spesialisasi, dan

perubahan dinamis.

E. PERLUASAN MODEL RICARDIAN

1. Bergerak Sumber Daya Tak

Pada model komparatif sederhana kita dari Ghana dan Korea Selatan kita

mengasumsikan bahwa para penghasil (para petani) dapat merubah lahan dengan mudah dari

produksi coklat sampai beras, dan vice versa. Walaupun asumsi ini bisa menjga beberapa

hasil pertanian, sumber daya tidak selalu cepat berubah dengan mudah dari memproduksi

satu barang ke barang yang lain.

Sumber daya tidak selalu berpindah dengan dari kegiatan ekonomi satu ke kegiatan

ekonomi yang lain. Sebuah proses menimbulkan perselisihan dan juga penderitaan bagi

manusia. Meskipun teori memprediksikan bahwa keuntungan dari perdagangan bebas

mempertimbangkan biaya-biaya dengan kesempatan penting, ini merupakan kenyamanan

yang memikul biaya. Jadi, perlawanan politik untuk mengadopsi perdagangan bebas kalangan

khusus datang dari pekerjaan-pekerjaan yang berisiko.

2. Diminishing returns

Diminishing returns untuk spesilisasi terjadi ketika banyak unit sumber daya

dibutuhkan untuk memproduksi setiap unit tambahan/ekstra. Setiap 10 unit sumber daya

cukup untuk meningkatkan output coklat Ghana dari dari 12 ton sampai 13 ton, 11 unit

sumber daya dibutuhkan untuk menngkatkan output dari 13 sampaii 14 ton, 12 unit sumber

daya untuk meningkatkan 14 sampai 15 ton, dst. Diminishing returns menyatakan PPF

cembung untuk Ghana.

G

cocoa

G'

0 Rice

8

Page 9: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

Ghana’s PPF under Diminishing Returns

Figure diatas lebih realistis untuk mengasumsikan diminishing return karena dua alasan.

Pertama, tidak semua sumber daya berkualitas sama. Alasan kedua karena diminishing return

yang barangnya berbeda menggunakan sumber daya dengan proporsi yang berbeda.

Diminishing return untuk spesialisasi mempengaruhi keuntungan dari spesialisasi yang

kemungkinan menjadi habis sebelum spesialisasi lengkap. Kesimpulan dasar dari

perdagangan bebas tertutup adalah keuntungan yang tetap dijaga, meskipun karena

diminishing return, keuntungan tidak bisa sama besar dengan yang diusulkan dalam kasus

return konstan.

3. Pengaruh Dinamis Dan Pertumbuhan Ekonomi

Model keuntungan komparatif sederhana mengasumsikan bahwa perdagangan tidak

merubah persediaan negara atau sebuah efisiensi dengan menggunakan sumber daya tersebut.

Asumsi statis ini tidak membuat kelonggaran untuk perubahan dinamis yang menghasilkan

kekuatan dari perdagangan. Jika kita mengendurkan asumsi ini, jelas terlihat bahwa sebuah

ekonomi terbuka untuk perdagangan kemungkinan menyebabkan dua jens dari keuntungan

dinamis. Pertama, kekuatan perdagangan bebas menngkatkan persediaan sumber daya milik

negara seperti meningkatnya penawaran modal dan tenaga kerja dari luar negri menjadi

tersedia untuk digunakan dalam sebuah negara. Kedua, kekuatan perdagangan bebas juga

meningkatkan efisiensi bila sebuah negara menggunakan sumber dayanya.

F. Teori Keunggulan Komparatif di Indonesia

Secara tradisional pembangunan memiliki arti peningkatan yang terus menerus pada

Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto suatu negara. Untuk daerah, makna

pembangunan yang tradisional difokuskan pada peningkatan Produk Domestik Regional

Bruto suatu provinsi, kabupaten, atau kota. 

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan

masyarakat mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara

pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan

merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah

tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).

9

Page 10: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan

pertumbuhan yang setinggi-tingginya, harus pula menghapus atau mengurangi tingkat

kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan tingkat pengangguran. Kesempatan kerja bagi

penduduk atau masyarakat akan memberikan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya (Todaro, 2000).

Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap

kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan

dengan menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik

secara lokal (daerah). Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan inisiatif-inisiatif

yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk mencipatakan

kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi.

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses, yaitu proses yang mencakup

pembentukan institusi - institusi baru, pembangunan indistri - industri alternatif, perbaikan

kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik,

identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan perusahaan-

perusahaan baru.

Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk

meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam upaya untuk

mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara bersama-sama

mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu pemerintah daerah berserta

pertisipasi masyarakatnya dan dengan menggunakan sumber daya-sumber daya yang ada

harus mampu menaksir potensi sumber daya yang diperlukan untuk merancang dan

membangun perekonomian daerah.

Pembangunan ekonomi nasional sejak PELITA I memang telah memberi hasil positif

bila dilihat pada tingkat makro. Tingkat pendapatan riil masyarakat rata-rata per kapita

mengalami peningkatan dari hanya sekitar US$50 pada pertengahan dekade 1960-an menjadi

lebih dari US$1.000 pada pertengahan dekade 1990-an. Namun dilihat pada tingkat meso dan

mikro, pembangunan selama masa pemerintahan orde baru telah menciptakan suatu

kesenjangan yang besar, baik dalam bentuk personal income, distribution,  maupun dalam

bentuk kesenjangan ekonomi atau pendapatan antar daerah atau provinsi.

10

Page 11: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

G. CONTOH KASUS

- Perdagangan Internasional Indonesia dengan Jerman

Dengan sejumlah potensi serta perkembangan yang signifikan di berbagai bidang baik

domestik, regional maupun internasional, Indonesia tetap merupakan Negara sahabat yang

penting dan strategis bagi Bremen umumnya dan Jerman khususnya. Banyak komoditi

Indonesia yang diimpor oleh Jerman seperti kopi, tembakau, besi, mebel, minyak kelapa

sawit, ikan dan produk perikanan, tekstil dan produk tekstil, buah kaleng dan berbagai

komoditi lainnya masuk melalui pelabuhan Bremen. Sebaliknya komoditi Jerman yang

diimpor Indonesia melalui Bremen antara lain mobil dan komponen otomotif lainnya, bahan

baku kimia, produk farmasi, dan lain sebagainya. Menurut lembaga statistik Jerman, nilai

perdagangan Indonesia dengan Bremen pada tahun 2009 mencapai 125, 2 juta Euro.

- Perdagangan Internasional Indonesia dengan Malaysia

Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu

memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu

memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam

memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu

memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki

keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan

komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua

negara bersedia bertukar kopi dan timah.

Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan

standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi

produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

11

Page 12: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif

antarnegara. Menurut David Ricardo, mengungkapkan tentang keunggulan komparatif

antar negara. Suatu negara yang memiliki kelemahan absolut dalam memproduksi dua

barang dibanding negara lain namun memiliki suatu keunggulan komparatif atau relatif

dalam memproduksi barang, dimana kelemahan absolutnya berkurang, masih dapat

berdagang dengan negara lain.

Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika

melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat

berproduksi relatif lebih efisien serta mengimpor barang dimana negara tersebut

berproduksi relatif kurang atau tidak efektif.

Contoh kasus :

Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu

memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu

memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam

memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu

memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki

keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan

komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika

kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah. Dalam teori keunggulan komparatif,

suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara

tersebut melakukan spesialisasi  produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas

dan efisiensi tinggi.

12

Page 13: Kelompok2 - Teori Keunggulan Komparatif (David Richardo)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_keunggulan_komparatif

http://taufiqrachmanug25.blogspot.com/2010/12/makalah-teori-ekonomi.html

dinacutezz.files.wordpress.com/2012/04/tugas-ei.doc

http://tugas-akuntansi.blogspot.com/2012/02/pembangunan-ekonomi-daerah.html

http://www.ilerning.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=1546:analisis-perdagangan-internasional-

indonesia-dengan-jepang-amerika-dan-jerman-berdasarkan-teori-ke&catid=40:mnc-a-

kurs&Itemid=72

http://rizalfantasy.blogspot.com/2011/03/david-ricardo-1772-1823.html

http://pratama-ramdhani024.blogspot.com/2011/10/teori-keunggulan-komparatif.html

13