40
RINGKASAN KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN KADAR Pb, Cd KUPANG BERAS (Corbula faba) Indasah Kupang merupakan produk perikanan yang bergizi, namun di sisi lain kupang juga telah tercemar Pb dan Cd yang membahayakan manusia hal ini karena Kupang beras hidup di muara sungai. Kupang beras mampu bertahan hidup di tempat berlumpur atau sedimen dan mempunyai mobilitas rendah, maka kemungkinan terjadinya pencemaran khususnya oleh Pb dan Cd pada kupang di muara sungai tentunya tidak dapat dihindari. Kadar Pb dan Cd pada kupang yang tinggi mempengaruhi kesehatan. Pb menyebabkan anemia dan defisiensi hemoglobin, disfungsi ginjal dan kerusakan otak (neuropathy). Cd dapat memotivasi demineralisasi tulang, meningkatkan kerapuhan tulang dan risiko fraktur, menyebabkan timbulnya anemia dan hipertensi, pada testis menyebabkan hyperplasia yang merupakan permulaan terjadinya kanker ( Hadisoegondo, 1990). untuk itu perlu dilakukan upaya menurunkan kadar Pb dan Cd pada kupang sehingga aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan logam berat berbahaya dalam kupang. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menggunakan pengikat logam (chelating agent) antara lain kandungan asam polikarboksilat yang ada dalam jeruk nipis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penambahan jeruk nipis dalam upaya menurukan kadar Pb dan Cd dalam daging kupang beras (Corbula faba). Dari penelitian ini diharapkan dapat ditemukan perlakuan yang paling baik dalam upaya penurunan kadar Pb dan Cd dengan pemberian jeruk nipis dengan cara mudah , sederhana dan efektif sehingga dapat disosialisasikan kepada masyarakat umum khususnya penjual lontong kupang sehingga dampak pemaparan logam berat Pb dan Cd dapat hindari.

KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

RINGKASAN

KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN KADAR Pb, Cd

KUPANG BERAS (Corbula faba)

Indasah

Kupang merupakan produk perikanan yang bergizi, namun di sisi lain kupang juga telah tercemar

Pb dan Cd yang membahayakan manusia hal ini karena Kupang beras hidup di muara sungai. Kupang

beras mampu bertahan hidup di tempat berlumpur atau sedimen dan mempunyai mobilitas rendah,

maka kemungkinan terjadinya pencemaran khususnya oleh Pb dan Cd pada kupang di muara sungai

tentunya tidak dapat dihindari.

Kadar Pb dan Cd pada kupang yang tinggi mempengaruhi kesehatan. Pb menyebabkan anemia

dan defisiensi hemoglobin, disfungsi ginjal dan kerusakan otak (neuropathy). Cd dapat memotivasi

demineralisasi tulang, meningkatkan kerapuhan tulang dan risiko fraktur, menyebabkan timbulnya

anemia dan hipertensi, pada testis menyebabkan hyperplasia yang merupakan permulaan terjadinya

kanker ( Hadisoegondo, 1990). untuk itu perlu dilakukan upaya menurunkan kadar Pb dan Cd pada

kupang sehingga aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk

menurunkan logam berat berbahaya dalam kupang. Salah satu upaya tersebut adalah dengan

menggunakan pengikat logam (chelating agent) antara lain kandungan asam polikarboksilat yang ada

dalam jeruk nipis.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penambahan jeruk nipis dalam upaya

menurukan kadar Pb dan Cd dalam daging kupang beras (Corbula faba). Dari penelitian ini diharapkan

dapat ditemukan perlakuan yang paling baik dalam upaya penurunan kadar Pb dan Cd dengan

pemberian jeruk nipis dengan cara mudah , sederhana dan efektif sehingga dapat disosialisasikan

kepada masyarakat umum khususnya penjual lontong kupang sehingga dampak pemaparan logam

berat Pb dan Cd dapat hindari.

Page 2: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sesungguhnya (True Experimental).

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan yaitu

penambahan jeruk nipis 79 gram, 238 gram , 396 gram dan dibandingkan dengan perlakuan kontrol.

Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa tanpa perlakuan (kontrol) kadar rata-rata Pb 1,281

mg/kg (ppm), Cd 1,254 mg/kg (ppm), Jika dikaitkan dengan ketentuan FAO/WHO yang menyatakan

bahwa kadar logam berat yang diperbolehkan dalam tubuh hewan laut yang dapat dikonsumsi manusia

untuk Pb tidak lebih dari 1ppm dan untuk Cd tidak lebih dari 0,1 ppm. Surat Keputusan Direktur Jendral

Pengawas Obat dan Makanan No. 03725/B/SK/VI/99 tentang batas maksimum cemaran logam dalam

makanan menyatakan bahwa kadar yang diperbolehkan untuk Cd 1 mg/l sedangkan untuk Pb 2 mg/l,

menurut SNI kadar maksimum yang diperbolehkan untuk Pb 2 mg/kg Berdasarkan hal tersebut di atas

berarti kupang beras dari Sidoarjo telah tercemar logam berat Pb dan Cd. Hal ini sesuai dengan

penelitian sebelumnya yang melaporkan bahwa kupang beras dari Sidoarjo telah tercemar logam berat

Pb dan Cd (Arbai, 1999 ; Handajani, 2000 ; Handajani, 2001 ; Sutanto, 2002). Batas intake Pb

berdasarkan ketentuan ADI (Acceptable Daily Intake) 200 – 300 ug/hari, untuk Cd 25 – 60 ug/hari. Kadar

Pb kupang beras 1,281 mg/kg , dengan demikian kupang beras yang boleh dikonsumsi manusia yaitu

156 – 234 gram/hari. Kadar Cd kupang beras 1,254 mg/kg, dengan demikian kupang beras yang boleh

dikonsumsi manusia adalah 19,9 – 47,8 gram/hari. Berdasarkan ketentuan ADI menunjukkan bahwa

kadar Cd pada makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi manusia lebih rendah daripada kadar Pb,

maka batas intake kupang beras yang boleh dikonsumsi oleh masyarakat adalah berdasarkan kadar Cd

yang ada pada kupang beras yaitu 19,9 – 47,8 gram/hari, sehingga masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya

apabila mengkonsumsi daging kupang beras dalam sehari maksimum yang diperbolehkan sebesar 19,9 –

47,8 gram/hari. Hal ini untuk menghindari adanya efek negatif logam berat dalam tubuh manusia

khususnya yang mengkonsumsi daging kupang beras.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan jeruk nipis terjadi penurunan Pb

sebesar 94,6% - 98,4 %, penurunan Cd sebesar 97,7 % – 98,6 %, penurunan Fe sebesar 39,6 % – 45,2 %,

penurunan Zn sebesar 81,5 % – 83,2 %, penurunan protein sebesar 23,2 % - 28,7 %. Penambahan jeruk

nipis yang paling baik digunakan dalam upaya menurunkan kadar logam berat Pb, Cd dengan penurunan

minimal Fe, Zn dan protein yaitu dengan jumlah 79 gram

SUMMARY

Page 3: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

LIME FRUIT (Citrus aurantifolia) TO DECREASE ON THE CONTENT OF Pb, Cd, OF “KUPANG BERAS

“(Corbula Faba)

Kupang is nutritious fishery product, but on the other side hand it also been contaminated by

Pb and Cd which has been endangering human being becouse Kupang beras lives in river estuary.

Kupang beras lives in cluster in water territorial near river estuary, Kupang beras can live in muddy place

or sediment it has low mobility so that is why the possibility of contamination especially by Pb and Cd on

Kupang beras in river estuary cannot be avoided.

High content of Pb and Cd in Kupang beras influences health. Pb causes haemoglobin

deficiencies and anaemia, kidney disfunction and brain damage ( neuropathy). Cd can motivate bone

demineralisation, increase bone brittleness and bone fracture risk, cause anaemia and hypertension, at

testis, Cd causes hyperplasia which is the beginning of cancer (Hadisoegondo, 1990). Therefore,it is

necessary to decrease the content of Pb and Cd in Kupang so that it is safe to be consumed. Therefore,

efforts to decrease dangerous heavy metal is needed to do. One of the efforts is by using chelating

agent, such as the content of polycarbocilat in lime.

The objective of this research is to study the use lime fruit to decrease the content of Pb and Cd

as much as possible of kupang beras (Corbula faba). From this research, it is hoped to find the best

treatment to decrease the content of Pb and Cd contents of kupang beras by using lime in an easy,

simple and effective way so that it caube socialized to the public especially to kupang lontong seller in

order to avoid the effect of Pb and Cd heavy metals.

The research is True Experimental and used is Completely Randomized Design with 3

treatments, namely, the addition of 26.6 % citric acid, 79 gram, 238 gram and 396 gram lime fruit and

compared with controlled treatment.

The data obtained from the research finding show that without treatment (control) the average

content of Pb is 1.281 ppm, Cd is 1.254 ppm, If it is related to the regulation FAO/WHO with says that

the content of heavy metal allowed in fisheries product that can be consumed by human being for Pb is

not more than 1 ppm and for Cd is not more than 0.1 ppm The decree of director general of food and

medicine supervision no. 03725/B/SK/VI/99 about maximum limit of metal waste in food states that the

content allowed for Cd is 1 mg/l whereas for Pb is 2 mg/l, based on SNI the allowed maximum content

for Pb is 2 mg/kg. Based one the abone statement, it means that Kupang beras in Sidoarjo has been

Page 4: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

contaminated by Pb and Cd heavy metals. This fact is inaccordauce with former researches reporting

that kupang beras in Sidoarjo has bee contaminated by Pb and Cd heavy metals (Arbai, 1999 ;

Handajani, 2000; Handajani 2001; Stanto , 2002). Intake limit for Pb based on the regulation of ADI (

Acceptable Daily Intake) is 200 - 300 µg/day, for Cd is 25 – 60 µg/day. Pb content in Kupang beras is

1,281 mg/kg , it means that Kupang beras allowed to be consumed by human being that is 156 - 234

gram/day. Cd content in kupang beras is 1.254 mg/kg, it means that kupang beras allowed to be

consumed by human being is 19.9 – 47.8 gram/day. This limitation is due to avoid the negative effect of

heavy metal on human body especially those who consume flesh of kupang beras.

The research findings show that by adding lime there is decrease of Pb by 94.6 – 98.4 %, a

decrease of Cd by 97.7 – 98.6 %,. The best addition of lime used to decrease the content of Pb and Cd

heavy metals is 79 gram

Page 5: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Keywords : Corbula faba ; Pb, Cd, Fe, Zn and protein ; acetic acid, citric acid and lime fruit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu jenis produk perikanan yang disukai masyarakat adalah makanan laut kelompok

shellfish antara lain kerang termasuk didalamnya kupang, tiram, remis, kijing, udang, lobster, rajungan,

kepiting karena makanan laut kelompok shellfish ini lezat, gurih dan mudah dijumpai di kaki lima

berlabel sea food (makanan laut). Kupang merupakan sumber bahan makanan yang banyak dikonsumsi

masyarakat. Ada dua jenis kupang yang biasa ditangkap oleh penangkap kupang yaitu kupang putih

(Corbula faba) dan kupang merah (Masculista senhausia). Jenis kupang putih/kupang beras merupakan

jenis kupang yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat (Purwati, 2001). Kupang merupakan

makanan tradisional yang khas. Kupang banyak digemari penduduk Surabaya, Sidoarjo, Bangil dan

Pasuruan sebagai hidangan yang dikenal dengan sebutan lontong kupang.

Habitat kupang beras ada di laut tepatnya di daerah perairan estuaria dekat muara sungai.

Kupang hidup bergerombol di dasar perairan berupa lumpur atau lumpur bercampur pasir

(Purwati, 2001). Laut merupakan tempat bermuaranya semua sungai, baik sungai kecil maupun

sungai besar, dengan demikian laut akan menjadi tempat berkumpulnya zat zat pencemar yang

Page 6: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

dibawa oleh aliran sungai-sungai tersebut. Banyak pabrik (industri) yang membuang limbah

industrinya ke sungai tanpa proses pengolahan limbah terlebih dahulu dan limbah hasil kegiatan

rumah tangga yang dibuang ke sungai. Limbah-limbah ini akan terbawa ke laut oleh aliran

sungai yang nantinya akan mencemari laut (Yanney,1990). Salah satu zat pencemar yang paling

berbahaya adalah logam berat, karena logam berat umumnya bersifat toksik (racun) dan

kebanyakan di air dalam bentuk ion. Beberapa logam berat yang sering berada di perairan

bermacam-macam jenisnya, ada logam esensial (yang dibutuhkan) antara lain Zn, Fe dan ada

logam berat non esensial (yang tidak dibutuhkan) di antaranya Pb dan Cd. Di Jawa Timur

populasi kupang banyak di muara sungai Kepitingan Sidoarjo, Kenjeran, Bangil dan pantai

Kraton Pasuruan (Purwati, 2001).

Kupang merupakan salah satu hewan laut yang dapat mengakumulasi logam berat yang

ada di lingkungannya, karena kupang mempunyai sifat hidup yang menetap, lambat untuk

menghindarkan diri dari pencemaran dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap bahan

pencemar (Darmono, 2001). Kupang dan jenis moluska lainnya menyerap logam berat melalui

tiga cara yaitu dari bentuk terlarut dalam air, terserap dalam lapisan lendir yang melingkupi

tubuhnya dan melalui rantai makanan. Semakin tinggi kadar logam berat dalam perairan makin

besar pula kadar logam berat di dalam tubuhnya. Di dalam tubuh, logam-logam berat yang

sifatnya mirip dengan nutrien mengalami metabolisme dan sebagian dideposit di tempat-tempat

tertentu (Handajani et al., 2000). Kupang yang mengandung logam berat, berbahaya bagi

kehidupan. Apabila kupang tersebut dikonsumsi manusia, maka akan mengakibatkan

terakumulasinya logam berat dalam tubuh yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Di antara

logam berat yang berbahaya bagi kesehatan adalah Pb (timbal/timah hitam) dan Cd (Cadmium).

Hasil penelitian tentang kandungan logam berat pada organisme laut telah banyak dilakukan

antara lain :Pikir (1991) yang melaporkan bahwa di Kenjeran Surabaya kadar Pb dalam kupang 28,842

Page 7: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

ppm, Cd 8,171 ppm, Fe 205,92 ppm dan Zn 91,04 ppm, sedangkan kadar Pb kerang 3,1 ppm – 9,64 ppm,

Cd kerang 0,136 ppm – 1,2 ppm. Arbai (1999) melaporkan di Sidoarjo kadar Pb kupang beras 0,202 ppm

kupang tawon 0,25 ppm, Cd kupang beras 0,136 ppm. Handajani (2000) melaporkan kadar Pb kupang

beras di Surabaya 1,1084 ppm, kupang tawon 1,0143 ppm, Pb kupang beras di Sidoarjo 2,4795 ppm,

kupang tawon 5,6794 ppm, Pb kupang beras di Pasuruan 1,5543 ppm, kupang tawon 2,9031 ppm.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pencemaran di perairan Sidoarjo paling tinggi dibanding

Surabaya dan Pasuruan. Handajani et al. (2001) melaporkan bahwa di Sidoarjo kadar Pb pada kupang

beras mentah 3,1902 ppm dan pada kupang beras masak 2,8903 ppm. Sutanto Haris (2002) melaporkan

bahwa kadar Pb pada kupang beras di Pasuruan 2,98 – 3,38 ppm. Kurnianta Jimmy (2002) melaporkan

bahwa kadar Cd pada kupang beras di Pasuruan 2,64 ppm. Purwanto (2000) melaporkan bahwa

kandungan Hg kupang beras mentah di Sidorajo sebesar 1,796 ppm, kupang rebus 0 ppm, kaldu kupang

0,016 ppm, petis kupang 0,025 ppm, kerupuk kupang 0,01 ppm sedangkan dalam kupang saji ditambah

petis dan kaldu terdapat Hg 0,318 ppm. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kadar logam

berat dalam kupang telah melampaui ambang batas kandungan logam berat yang dianjurkan oleh

FAO/WHO dimana dalam hewan laut yang boleh dikonsumsi manusia maksimal untuk Cd sebesar 0,1

ppm dan Pb 1 ppm. Menurut ketentuan ADI (Acceptable-Daily-Intake) batas toleransi pemasukan Cd

dalam tubuh 25 – 60 ug/hari dan untuk Pb 200 – 300 ug/hari (Hamilton, 1980) . Menurut ketentuan SNI

kandungan Pb yang diperbolehkan maksimum 2 mg/kg.

Pb (timbal/timah hitam) bersifat toksik karena menimbulkan gejala anemia, defisiensi

hemoglobin, gangguan ginjal, kemunduran mental pada anak-anak, gangguan jiwa, kerusakan pada hati

dan gangguan susunan saraf (Hadisoegondo, 1990).

Cadmium bersifat racun dan karsinogenik, menyebabkan deformasi tulang, akumulasi cadmium

menyebabkan terjadi anemia dan hipertensi. Terjadinya anemia oleh karena penurunan hormon

Page 8: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

erythropoitien yang berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah, hipertensi sekunder akibat

kerusakan ginjal. Deposit pada testis akan menyebabkan testis menjadi atrofi, dan terjadi kerusakan sel-

sel leydig yang menyebabkan hyperplasia yang merupakan permulaan terjadinya kanker (Darmono,

2001).

Kupang merupakan produk perikanan yang bergizi, namun di sisi lain kupang juga telah tercemar

logam berat yang membahayakan manusia, untuk itu perlu dilakukan upaya menurunkan kandungan

logam berat yang tidak dibutuhkan (Pb dan Cd) pada kupang sehingga aman untuk dikonsumsi oleh

manusia.

Untuk itu perlu dilakukan upaya lain untuk menurunkan logam berat dalam kupang. Salah satu

upaya tersebut adalah dengan menggunakan pengikat logam (chelating agent) antara lain asam

trikarboksilat yang ada dalam jeruk nipis.

Jeruk nipis lokal mengandung bahan kimia yang paling banyak yaitu asam sitrat 5,56 gram dan

asam askorbat 2,7 gram setiap 100 gram jeruk nipis, di mana zat kimia tersebut mempunyai kemampuan

mengikat logam (BPPT, 2002). Dengan kandungan bahan kimia yang terdapat dalam jeruk nipis

terutama kandungan sitratnya yang tinggi diduga dapat menurunkan bahkan menghilangkan kandungan

logam berat dalam makanan khususnya kupang beras. Selain itu jeruk nipis banyak digunakan

masyarakat baik sebagai bumbu masakan maupun sebagai obat, sehingga penggunaan jeruk nipis dalam

penurunan logam berat mudah diterapkan dalam masyarakat. Jeruk nipis tersedia sepanjang tahun,

kualitas jeruk nipis diketahui dari warna, kejernihan dan tekstur kulit semakin tipis semakin banyak

kandungan airnya bukan ukuran buahnya (Heinerman John, 1999).

Pengikat logam (chelating agent) dalam hal ini jeruk nipis dengan berbagai konsentrasi maka

dapat ditentukan perlakuan yang paling baik dalam upaya menurunkan kadar Pb, Cd untuk diterapkan

pada masyarakat khususnya penjual lontong kupang.

Page 9: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan

1. Apakah penambahan jeruk nipis dengan konsentrasi yang berbeda pada daging kupang beras

(Corbula faba) mampu menurunkan kadar Pb dan Cd?

2. Pada konsentrasi berapa penambahan jeruk nipis yang mampu menurunkan kadar Pb dan Cd

yang paling banyak ?

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan mengetahui pengaruh penambahan jeruk nipis dengan

konsentrasi yang berbeda dalam menurunkan kadar Pb dan Cd kupang beras (Corbula faba).

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat ditemukan perlakuan yang paling baik dalam upaya penurunan

kadar Pb, Cd g kupang beras dengan menggunakan jeruk nipis dengan cara mudah , sederhana

dan efektif sehingga dapat disosialisasikan kepada masyarakat umum khususnya penjual lontong

kupang sehingga dampak pemaparan logam berat Pb dan Cd dapat hindari.

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Page 10: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Skema Kerangka Konseptual

Pb, Cd

Limbah industri,

domestik dan pertanian

Pb,Cd

Sungai

Sungai

Pb,Cd

Estuari

Estuaria

Pb,Cd terikat protein

menjadi senyawa

metallothionein

Kupang beras

Perlakuan pada

daging kupang

Jeruk nipis

238 gram

Jeruk nipis

79 gram

Jeruk nipis

396 gram

Pb,Cd,Fe,Zn,

protein

Pb,Cd turun / hilang

Garam Pb, Cd sitrat

dan ascorbat

Garam Pb, Cd sitrat

dan ascorbat

Garam Pb, Cd sitrat

dan ascorbat

Page 11: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

3.3 HIPOTESIS

Jeruk nipis mampu menurunkan kadar Pb dan Cd kupang beras,

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancangan penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sesungguhnya (True Experimental), dalam

rancangan ini harus memenuhi tiga prinsip yaitu randomisasi, replikasi dan adanya kelompok/perlakuan

kontrol atau banding ( Zainuddin, 1999). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak

Lengkap. Rancangan ini diasumsikan bahwa populasi ”homogen” artinya semua karakteristik antar unit

populasi sama, sehingga pengukuran awal tidak dilakukan, oleh karena dianggap sama untuk semua

kelompok, karena berasal dari satu populasi yang sama (Zainuddin, 1999). Rancangan ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

K Pb, Cd

JNR Pb, Cd

R JNS Pb, Cd

JNT Pb, Cd

Page 12: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian ini ingin mengetahui efek penambahan pengikat

logam (chelating agent), diukur kadar Pb,Cd dari kupang beras. Penelitian ini dilakukan sebagai berikut :

1. Secara random (R) kelompokkan kupang beras menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (K) dan

kelompok perlakuan/test.

2. Kepada kelompok perlakuan diberikan penambahan pengikat logam(chelating agent) dalam hal ini

jeruk nipis dengan berbagai konsentrasi (79 gram,238 gram, 396 gram) sedangkan kelompok kontrol

diberikan penambahan aquades.

3. Setelah jangka waktu 1 jam diukur kadar Pb, Cd baik dari kelompok kontrol maupun dari kelompok

perlakuan.

Keterangan :

R : Randomisasi

K : Daging kupang beras direndam dengan aquades selama 1 jam

JNR : Daging kupang beras direndam dengan jeruk nipis 79 gram selama 1 jam

JNS : Daging kupang beras direndam dengan jeruk nipis 238 gram selama 1 jam

JNT : Daging kupang beras direndam dengan jeruk nipis 396 gram selama 1 jam

4.2 Unit Eksperimen dan Replikasi

Unit eksperimen yang digunakan adalah kupang beras (Corbula faba) yang ditangkap

pencari kupang yang diambil dari perairan estuari Sidoarjo oleh karena berdasarkan penelitian

Page 13: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Handajani (2000) kupang dari daerah Sidoarjo mengandung logam Pb paling tinggi. Selain itu

kupang beras (Corbula faba) banyak dikonsumsi oleh masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya.

Jumlah ulangan untuk setiap perlakuan menurut Steel dan Torrie (1981) sebagai berikut :

2 (Z α/2 + Zβ)2 σ

2

r ≥ -----------------------------

δ2

Penelitian Sari (2005) diketahui bahwa asam asetat mampu menurunkan logam berat Cd

pada kerang dengan data sebagai berikut :

Varians sebelum perendaman: 0,604

Varians sesudah perendaman 1 jam : 0,124

Z α/2 = 1,96 σ2

= 0,124

Zβ = 0,84 δ2

= 0,48

2 (1,96 + 0,84)2 0,124

r ≥ ------------------------------------- = 3,92

0,48

Dengan demikian jumlah ulangan dalam penelitian ini adalah 4 kali

4.3 Variabel penelitian

Terdapat 2 (dua ) variabel dalam penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung.

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

Jeruk nipis 79 gram, 238 gram, 396 gram

2. Variabel tergantung : Pb, Cd

4.4.Definisi Operasional

Page 14: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

1. Kadar Pb adalah banyaknya Pb dalam daging kupang yang diukur dengan Atomic Absorption

Spectrophotometer(SSA), dengan satuan ppm (mg/kg)

2. Kadar Cd adalah banyaknya Cd dalam daging kupang yang diukur dengan Atomic Absorption

Spectrophotometer(SSA), dengan satuan ppm (mg/kg)

3. Penurunan kadar Pb, Cd adalah selisih antara kontrol dikurangi rata-rata kadar Pb, Cd pada

masing –masing perlakuan dibagi dengan kontrol dan dikalikan 100 %.

Kontrol – Kadar

Penurunan Kadar = ----------------------- X 100 %

Kontrol

4.5. Prosedur penelitian

Sampel kupang beras diperoleh dari Desa Balongdowo, Sidoarjo sebagai pusat pengumpul

kupang beras yang diambil dari perairan estuaria Sidoarjo. Kupang beras dicuci, kemudian direbus

dengan suhu 100oC selama 2 jam, untuk memisahkan cangkang dan dagingnya. Daging kupang beras

kemudian dibawa ke Laboratorium untuk ditimbang masing masing 100 gram sebanyak perlakuan yaitu

3+ 1 kontrol dengan ulangan 4 kali sehingga diperlukan daging kupang 2 kg. Kemudian masing masing

diletakkan dalam baskom/tempat plastik dan dilakukan perendaman jeruk nipis dengan konsentrasi 79

gram jeruk nipis diambil airnya dan ditambahkan aquades sampai 100 ml, 238 gram jeruk nipis diambil

airnya tanpa ditambahkan aquades dan 396 gram jeruk nipis diambil airnya tanpa ditambahkan

aquades, semua bahan direndam dalam larutan jeruk nipis dengan berbagai konsentrasi selama 1 jam.

Setelah 1 jam, kupang beras dicuci dengan aquades kemudian dilakukan pengukuran kadar Pb, Cd pada

daging kupang.

Page 15: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

.

BAB V

HASIL PENELITIAN

5

5.8 Rata-rata dan Penurunan Kadar Pb, Cd Daging Kupang Beras Akibat Penambahan jeruk nipis.

Hasil analisis rata-rata kadar Pb, Cd akibat penambahan jeruk nipis disajikan pada Tabel 5.17.

Tabel 5.17 Rata-rata Kadar Pb, Cd daging

kupang beras akibat penambahan jeruk nipis.

Jeruk Nipis Kadar Pb

(mg/kg)

( x ± SD)

Kadar Cd

(mg/kg)

( x ± SD)

K 1,28 ± 0,03 1,25 ± 0,02

JNR(79g) 0,069±0,015 0,029±0,004

Page 16: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Keterangan :

K = Kontrol

JNR = Jeruk Nipis Rendah

JNS = Jeruk Nipis Sedang

JNT = Jeruk Nipis Tinggi

Melihat tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan penambahan jeruk nipis rata-rata kadar Pb

dan Cd terendah terjadi pada pemberian jeruk nipis 396 gram Penurunan kadar Pb, Cd dibandingkan

dengan kontrol akibat perlakuan jeruk nipis dibandingkan dengan kontrol dapat dilihat pada Tabel 5.18

Tabel 5.18 Penurunan kadar Pb, Cd akibat

penambahan jeruk nipis dibandingkan dengan kontrol.

JNS(238g) 0,057±0,013 0,024±0,004

JNT(396g) 0,020±0,006 0,018±0,005

Jeruk Nipis Penurunan

Pb (%)

Penurunan

Cd (%)

JNR(79g) 94,6 97,7

JNS(238g) 95,6 98,1

Page 17: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Melihat tabel di atas dapat dijelaskan pengaruh pemberian jeruk nipis terhadap penurunan

kadar Pb dan Cd tertinggi terjadi pada perlakuan jeruk nipis 396 g

5.9 Perbedaan Kadar Pb, Cd Daging Kupang Beras Akibat Penambahan Jeruk Nipis.

Perbedaan kadar Pb, Cd akibat penambahan asam asetat secara serentak dapat diketahui

dengan uji MANOVA. Hasil Uji Manova dapat dilihat adanya perbedaan kadar Pb akibat penambahan

jeruk nipis dengan F = 82,629 dengan p = 0,000 (p<0,05).

Perbedaan kadar Pb, Cd akibat penambahan jeruk nipis secara terpisah dapat diketahui dengan

uji Anova, sehingga diketahui logam berat apa yang kadarnya pada daging kupang beras dipengaruhi

oleh penambahan jeruk nipis.

5.9.1 Perbedaan Kadar Pb daging kupang beras akibat penambahan jeruk nipis.

Uji Levene,s menunjukkan data kadar Pb memenuhi asumsi homogenitas dengan nilai p = 0,133

(p > α) artinya variansinya homogen, sehingga dapat digunakan uji Anova. Hasil uji anova dapat

diketahui bahwa jumlah jeruk nipis berpengaruh terhadap kadar Pb daging kupang beras. Hal ini dapat

JNT(396g) 98,4 98,6

Page 18: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

dilihat dari nilai F = 5748,509 dan p = 0,000 (p < 0,05). Uji perbandingan berganda (Multiple

Comparation) untuk mengetahui perbedaan kadar Pb akibat penambahan jeruk nipis dengan jumlah

yang berbeda digunakan uji beda HSD dapat di lihat pada Tabel 5.19.

Tabel 5.19. Uji beda pengaruh kadar jeruk nipis terhadap kadar Pb

Pb

Tukey HSD

JERUK NIPIS N

Subset

1 2 3

KADAR TINGGI 4 .02025

KADAR SEDANG 4 .05725

KADAR RENDAH 4 .06975

KONTROL 4 1.28125

Sig. 1.000 .704 1.000

Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa:

1. Terdapat perbedaan yang significant kadar Pb antara kontrol dengan kelompok yang

mendapat penambahan jeruk nipis 79 g, 238 g dan 396 g

Page 19: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

2. Tidak terdapat perbedaan yang significant kadar Pb antara kelompok yang mendapat

penambahan jeruk nipis 79 g dengan kelompok yang mendapat pemberian jeruk nipis 238 g.

3. Terdapat perbedaan yang significant kadar Pb antara kelompok yang mendapat

penambahan jeruk nipis 396 g dengan kelompok yang mendapat pemberian jeruk nipis 79 g

dan 238 g.

5.9.2 Perbedaan Kadar Cd daging kupang beras akibat penambahan jeruk nipis.

.

Uji Levene,s menunjukkan data kadar Cd memenuhi asumsi homogenitas dengan nilai p-volue =

0,050 > α artinya variansinya homogen, sehingga dapat digunakan uji Anova. Hasil uji anova dapat

diketahui bahwa jumlah jeruk nipis berpengaruh terhadap kadar Cd daging kupang beras. Hal ini dapat

dilihat dari nilai F = 12425,590 dan p = 0,000 (p < 0,05). Uji perbandingan berganda (Multiple

Comparation) untuk mengetahui perbedaan kadar Cd akibat penambahan jeruk nipis dengan jumlah

yang berbeda digunakan uji beda HSD, diperoleh hasil sebagai berikut .

Tabel 5.20. Uji beda pengaruh kadar jeruk nipis terhadap kadar Cd

Page 20: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Cd

Tukey HSD

JERUK NIPIS N

Subset

1 2

KADAR TINGGI 4 .01775

KADAR SEDANG 4 .02350

KADAR RENDAH 4 .02850

KONTROL 4 1.25350

Sig. .535 1.000

Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa:

1. Terdapat perbedaan yang significant kadar Cd antara kontrol dengan kelompok yang

mendapat penambahan jeruk nipis 79 g, 238 g dan 396 g

2. Tidak terdapat perbedaan yang significant kadar Cd antara kelompok yang mendapat

penambahan jeruk nipis 79 g , 238 g dan 396 g.

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Kadar logam berat pada kupang beras.

Page 21: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Hasil penelitian diperoleh kadar rata-rata sebagai berikut : Pb 1,281 ppm, Cd 1,254 ppm.

FAO/WHO menyatakan bahwa kandungan logam berat yang diperbolehkan dalam tubuh hewan laut

yang dapat dikonsumsi manusia untuk Pb tidak lebih dari 1 ppm dan untuk Cd tidak lebih dari 0,1 ppm.

Surat Keputusan Direktur Jendral Pengawas Obat dan Makanan No. 03725/B/SK/VI/99 tentang batas

maksimum cemaran logam dalam makanan menyatakan bahwa kadar yang diperbolehkan untuk Cd 1

mg/l sedangkan untuk Pb 2 mg/l. Sedangkan menurut SNI kadar maksimum yang diperbolehkan untuk

Pb 2 mg/kg, dan untuk Zn 100 mg/kg. Berdasarkan hal tersebut di atas berarti kupang beras dari

Sidoarjo telah tercemar logam berat Pb dan Cd. Hal yang sama pernah dilakukan oleh Arbai (1999) ;

Handajani (2000) ; Handajani (2001) dan Sutanto (2002), (periksa Tabel 2.6, hal 38). Tingginya

kandungan logam berat Pb dan Cd dalam kupang beras karena sifat kupang yang mobilitasnya rendah

dan menetap dalam suatu habitat tertentu yaitu di sedimen atau dasar laut, sehingga kupang beras bisa

digunakan sebagai bioindikator pencemaran di suatu perairan. Melalui rantai makanan logam berat

yang ada di air dapat masuk ke dalam tubuh kupang beras karena kupang beras merupakan hewan

“filter feeder”. Semakin besar kadar logam berat di dalam lingkungan dan semakin lama kupang beras

berada di tempat tersebut maka semakin besar kadar logam berat di dalam tubuh kupang beras. Kupang

beras menyerap logam berat melalui tiga cara, yaitu dari bentuk terlarut dalam air, terserap dalam

lapisan lendir yang meliputi tubuhnya dan melalui rantai makanan.

Kupang mempunyai kemampuan mengakumulasi logam berat sampai batas yang tidak

menyebabkan efek racun pada dirinya sendiri dikarenakan organisme tersebut memiliki protein pengikat

logam (metallothionein) yaitu protein yang terlibat dalam regulasi logam esensial dan sebagai agen

detoksifikasi logam non esensial (Roesijadi, 1992). Metallothionein menyimpan logam berat di jaringan

hati dan ginjal. Metallothionein mempunyai dua fungsi yaitu sebagai protein yang terikat dalam regulasi

ion logam esensial dan agen detoksifikasi logam non essensial yang kadarnya berlebihan dalam tubuh

(Engel dan Roesijadi, 1987). Adanya peran metallothionein ini menyebabkan banyak organisme yang

Page 22: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

mampu mengakumulasi logam berat jika mereka hidup di perairan yang tercemar logam berat. Namun

bila kadar logam berat terlalu tinggi dapat mengganggu homeostatis fungsi metallothionein dan

akhirnya dapat meracuni organisme tersebut (Roesijadi, 1992). Dengan adanya logam dalam tubuh

organisme hal ini akan berpengaruh terhadap protein antara lain menghambat aktivitas enzim,

konfigurasi protein tidak fungsi, mengikat residu negatif gas fosfolipid dan residu protein (Darmono,

1995).

Batas intake Pb berdasarkan ketentuan ADI (Acceptable Daily Intake) 200 – 300 µg/hari, untuk

Cd 25 – 60 µg/hari. Kadar Pb kupang beras 1,281 mg/kg , dengan demikian kupang beras yang boleh

dikonsumsi manusia yaitu 156 – 234 gram/hari. Kadar Cd kupang beras 1,254 mg/kg, dengan demikian

kupang beras yang boleh dikonsumsi manuasia adalah 19,9 – 47,8 mg/kg. Berdasarkan ketentuan ADI

menunjukkan bahwa kadar Cd pada makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi manusia lebih

rendah daripada kadar Pb, hal ini menunjukkan bahwa logam berat Cd lebih berbahaya daripada logam

berat Pb. Berdasarkan hal tersebut maka batas intake kupang beras yang boleh dikonsumsi oleh

masyarakat adalah berdasarkan kadar Cd yang ada pada kupang beras yaitu 19,9 – 47,8 mg/hari,

sehingga masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya apabila mengkonsumsi daging kupang beras dalam sehari

maksimum yang diperbolehkan sebesar 19,9 – 47,8 mg/hari. Hal ini untuk menghindari adanya efek

negatif logam berat dalam tubuh manusia khususnya yang mengkonsumsi daging kupang beras.

6

6.6.1 Perbedaan kadar Pb akibat penambahan jeruk nipis

Page 23: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Pb dengan valensi +2 dan +4 mempunyai, mempunyai konfigurasi elektron (n) s2 (n) p2. Jeruk

nipis mengandung Asam sitrat adalah asam trikarboksilat dimana tiap molekulnya mengandung gugus

karboksil dan satu gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon, sehingga. asam sitrat dapat

membentuk senyawa kompleks yang mantap, yang mana asam sitrat mempunyai 4 pasang elektron

bebas pada molekulnya yaitu pada gugus karboksilat yang dapat diberikan pada ion logam sehingga

menyebabkan terbentuknya ion kompleks yang dengan mudah larut dalam air (Rivai, 1995). Asam sitrat

secara simultan mengkoordinasi keempat tempat pada sebuah atom logam (Pb) dengan empat bilangan

koordinasi yang merupakan kompleks yang mantap (Saeni, 1989). Asam ascorbat mengandung satu

gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon, yang mana asam ascorbat mempunyai satu pasang

elektron bebas pada molekulnya yang dapat diberikan pada atom logam sehingga menyebabkan

terbentuknya ikatan Pb- asam ascorbat. Asam amino yang terdiri dari lysin dan triptofan masing-masing

mengandung satu gugus karboksil yang terikat pada atom karbon, yang mana lysin dan triptofan masing-

masing mempunyai satu pasang elektron bebas pada molekulnya yang dapat diberikan pada atom

logam sehingga menyebabkan terbentuknya ikatan Pb – lysin dan Pb-triptofan.

Dalam tubuh kupang Pb terikat dalam protein atau peptida membentuk senyawa

metallothionein, dengan adanya asam sitrat, asam ascorbat dan asam amino (lysin dan triptofan maka

Pb akan terlepas dan berikatan dengan ion OH- dan COOH- yang ada pada asam sitrat, asam ascorbat

dan asam amino (triptofan dan lysin) membentuk senyawa Pb sitrat, Pb ascorbat, Pb lysin dan Pb

triptofan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan kadar Pb daging kupang

beras antara penambahan jeruk nipis 79 gram dengan 238 gram dan 396 gram. Hal ini menunjukkan

bahwa jeruk nipis dengan jumlah 79 gram memberikan pengaruh yang berbeda dalam menurunkan

kadar Pb terhadap penambahan jeruk nipis dengan jumlah 238 gram dan 396 gram. Tidak ada

Page 24: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

perbedaan yang signifikan antara penambahan jeruk nipis 238 gram dengan 396 gram. Penurunan Pb

akibat perlakuan jeruk nipis berkisar antara 94,6 – 98,4 %.

6.6.2 Perbedaan kadar Cd akibat penambahan jeruk nipis

Logam cadmium mempunyai valensi +2 atau mempunyai muatan +2.Dalam system biologi

makhluk hidup, logam ini tergolong logam nonesensial dan tidak diregulasi, sehingga bila dalam tubuh

makhluk hidup terdapat cadmium dalam konsentrasi melebihi ambang batas, maka akan bersifat sangat

toksik dan teratogenik terhadap sel maupun jaringan tubuh, dapat menyebabkan kematian sel,

kerusakan fungsi reproduksi dan penghambatan beberapa aktivitas enxim (Darmono, 2001).

Jeruk nipis mengandung Asam sitrat yang mempunyai 4 pasang elektron bebas pada molekulnya

yaitu pada gugus karboksilat yang dapat diberikan pada ion logam sehingga menyebabkan terbentuknya

ion kompleks yang dengan mudah larut dalam air (Rivai, 1995). Asam sitrat secara simultan

mengkoordinasi keempat tempat pada sebuah atom logam (Cd) dengan empat bilangan koordinasi yang

merupakan kompleks yang mantap (Saeni, 1989). Asam ascorbat mengandung satu gugus hidroksil yang

terikat pada atom karbon, yang mana asam ascorbat mempunyai satu pasang elektron bebas pada

molekulnya yang dapat diberikan pada atom logam sehingga menyebabkan terbentuknya ikatan Cd -

asam ascorbat. Asam amino yang terdiri dari lysin dan triptofan masing-masing mengandung satu gugus

karboksil yang terikat pada atom karbon, yang mana lysin dan triptofan masing-masing mempunyai satu

pasang elektron bebas pada molekulnya yang dapat diberikan pada atom logam sehingga menyebabkan

terbentuknya ikatan Cd – lysin dan Cd-triptofan.

Page 25: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Dalam tubuh kupang Cd terikat dalam protein atau peptida membentuk senyawa

metallothionein, dengan adanya asam sitrat, asam ascorbat dan asam amino (lysin dan triptofan maka

Cd akan terlepas dan berikatan dengan ion OH- dan COOH yang ada pada asam sitrat, asam ascorbat

dan asam amino (triptofan dan lysin) membentuk senyawa Cd sitrat, Cd ascorbat, Cd lysin dan Cd

triptofan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kadar Cd daging

kupang beras antara berbagai perlakuan jeruk nipis 79 gram, 238 gram dan 396 gram. Hal ini

menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi tidak mempengaruhi kadar Cd dalam daging kupang beras.

Penurunan Cd akibat perlakuan jeruk nipis berkisar antara 97,7 – 98,6 %.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan

1. Jeruk nip[is mampu merukunkan kadar Pb dan Cd kupang beras

2. Jeruk nipis 396 gram yang paling banyak menurunkan kadar Pb dan Cd

Page 26: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Saran.

1. Hasil penelitian ini dapat ditemukan upaya penurunan kadar Pb, Cd dengan cara mudah,

sederhana dan efektif yaitu dengan menggunakan asam asetat pada kupang beras direndam

selama 1 jam, maka disarankan untuk penjual lontong kupang khususnya dan masyarakat pada

umumnya sebelum memasak kupang beras sebaiknya direndam jeruk nipis 79 gram per 100 g

kupang beras karena dengan 79 gram jeruk nipis sudah mampu menurunkan kadar logam berat

jika dirasakan tidak mengganggu selera konsumen.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan chelating agent dalam upaya

menurukan logam berat berbahaya yang lain (Cr, Cu, Co dan sebagainya), maupun pengaruhnya

terhadap zat gizi yang lain (Fe, Zn, Protein, asam amino, asam lemak, vitamin dan sebagainya).

3. Dalam penelitian ini belum diuji organoleptik, untuk itu perlu dilakukan uji organoleptik

sehingga diharapkan diperoleh cita rasa yang diinginkan sesuai selera konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Agustono, 1995. Deteksi Logam Berat Pada Ikan Yang Tertangkap Dari Beberapa Sungai di Kota

Surabaya, Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian Universitas Airlangga, Surabaya, Hal 1-2, 7-

8.

Amsyari F., 1986. Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan. Jakarta. Ghalia Indonesia

Anderson K. and Scott R.,(1981). Fundamental of Industrial Toxicologi, Michigan,Ann Arbor Science.

Page 27: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

AOAC (Official Methods of Analysis), 1995, Agricultural Chemicals Contaminantes, Official Methods of

Analysis of AOAC Internasional, Washington D.C.

Arbai A.,1999, Peluang Makanan Tradisional Sebagai Makanan Fungsional, Prosiding seminar nasional

makanan tradisional. Pusat Kajian Makanan Tradisional UNAIR. Surabaya.

.

Arbai A., 1999, Komponen Zat Gizi Dalam Makanan dan Peranannya Untuk Menunjang

SDMYyang Berkualitas. Gramik, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya hal 10-

13.

Arbai A., Budiono, 1999. Kupang Sumber Fe dan Cu Sebagai Alternatif Penanggulangan Anemia.

Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat. Unair, Surabaya.

Arbai A., 2000, Pengaruh Diet Kupang Dan Diet Ikan Terhadap Status Gizi Dan Kadar Hemoglobin

Ttikus Dengan Keadaan Anemia, Lembaga Penelitian UNAIR, Surabaya.

Bajuri, 2003 Perbedaan Kadar Pb Dalam Kupang Dengan Jenis Kupang Awung (Mytilus viridis) Dan

KupangJjawa (Masculita Senhausia) UNAIR, Surabaya.

Balai Pusat Statistik, 2003. Sidoarjo Dalam Angka

BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan), 1998. Analisis Kandungan Logam Berat Merkuri,

Kobal dan Timbal Pada Ikan Dan Kerang Serta Pengaruhnya Terhadap Kesehatan, laporan

penelitian, BTKL Surabaya dengan Bapedal Jawa Timur, Hal 6, 11-16.

Bender H., and Arnold A., 1997, Vitamin C (Ascorbic acid) in Nutrition a Reference Hand Book New York

, Oxford University Press P.316-372.

Boaden PJS., 1985, An Introduction to Coastal Ecology, Chapman & Hall, New York

Page 28: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), 2002, Jeruk Nipis, Tanaman Obat Indonesia,Jakarta.

BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), 2005, Minyak Kulit Jeruk, Teknologi tepat guna

Menteri Negara Riset dan

Teknologi, Jakarta.

Broto MF., 1997. Analisis Kandungan Logam Berat Merkuri, Cuprum Dan Timbal Pada Ikan Dan Kerang

Serta Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan,Surabaya, hlm

80-81.

Brotowidjoyo M., 1989, Zoologi Dasar, Erlangga, Jakarta

BTKL (Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan), 1998.Analisa Kandungan Logam Berat Merkuri, Kuprum

dan Timbal Pada Ikan dan Kerang serta Pengaruhnya Terhadap Kesehatan, Laporan

Penelitian, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dati I Propinsi Jawa Timur, Surabaya hal

1-32.

Budiono, Arbai A., HandajaniU., 2000. Analisis Kandungan Logam Berat Hg Dalam Kupang Dan Berbagai

Produk Olahannya Dari Perairan Estuary Sidoarjo. Jurnal makanan Tradisional. Malang

Budiono, Arbai A., 2003, Upaya Menurunkan Kadar Logam Berat Berbahaya Dengan

Mempertahankan Kandungan Gizi Dalam Kupang, Jurnal Makanan Tradisional Indonesia Vol

5 No 3 hal 1-5 ISSN 1410-8968

Canli MSR., 1997, The Induction of Metallothionein In Tissues of The Norway Lobster Nephros.

Norvegices Following Exposure. To cadmium, Copper and Zinc. The Relathionship Between

Metallothionein and The Metals. Environ Pollut : 956 : 343.

Choo PS., 1979 Menternak Siput Sudu/Kupang, Kuala Lumpur Percetakan Semenanjung Malaysia.

Page 29: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Crawford D., 1995 Review Proposed Role For a Combination of Citric Acid and Ascorbic Acid in

Production of Dietary Iron Overload, A Fundamental Cause of Disease, Biochem and Molec

Med 54 1 – 11.

Connell G., penterjemah Koestoer Yanti, 1995, Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran, UI, Jakarta.

Darmono, 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, Universitas Indonesia press,Jakarta, Hal

24-27.

Darmono, 2001, Lingkungan Hidup dan Pencemaran Hubungannya Dengan Toksikologi

Senyawa Logam Jakarta Penerbit Universitas Indonesia (UI Press)

Davis L., Corn W., 1994, Methyl Mercury Poisoning Longterm Clinical, Radiological, Toxicological and

Pathological Studies of an Affected Family, American Neurological Association, New York.

Dean, 1985, Louge,s Hand Book Chemistry.

Departemen Kesehatan, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV hal 588, 583

Dinas Lingkungan Hidup dan Prtambangan Energi Kabupaten Sidoarjo, 2003, Audit kali Porong dengan

kegiatan Penelitian/Kajian Dispersi Polutan Di Derah Estuarin Di Kabupaten Sidoarjo, ITS,

Surabaya

Dinas Perikanan,1999,Dinas Perikanan Daerah Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka, hal 21.

Effendi H., 2003. Telaah Kualitas Air, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Hal 11, 179-182, 191, 195-197.

Engel DW., Roesijadi G., 1987, Metallothionein a Monitoring Tool In Vernberg.W B,

Calabrese,A,Thuyrberg, F.P. Verberg F.J, Pollution physiology of Estuarine Organism, University of

South Carolina Press. Columbia 421-438.

Page 30: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Evaraarts JN., Boom JP., Fisher CV., Rozak H., Samanta, 1989, Copper, Zinc and Cadmium in Benthic

Organisms From The Java Sea ad Estuarine ad Coastral Areas Around East Java, Netherdands.

Journal of Sea Research 23 (4) : 415-426.

Fardiaz S., 1992. Polusi Air dan Udara. Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Hal 19-21, 25-27,49-58.

Freieberg L., Gunnar FN., Velimer B., (1974) Hand Book Antoxicology of Couse In Caustal Pollution

Control Vol III, Denmark Terapeutic, 6 th New York, The mac Milan publishing company inc.

Gaman PM, Sherington KB., 1994, Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi,

Edisi kedua, Gadjah Mada University Press, Yokyakarta.

Gaspersz V.,1995.Teknik Analisa Dalam Penelitian Percobaan, Tarsito, Bandung.

Grosh W., Belitz HD., 1987, Food Chemestry, Berlin : Spinger - Verlog p 175-178

Gofur A., 2002, Pengaruh Pemberian Tepung Kupang (Musculita senhausia) Dalam Pakan Terhadap

Produktivitas Dan Kandungan Logam Berat Dalam Daging DanTtelur Itik Mojosari, Disertasi,

Pascasarjana, Unair, Surabaya.

Hadisoegondo SW., 1990. Pencemaran Air Oleh Bahan Kimia Dan Hubungannya Dengan Kesehatan.

Bul.Dirjen Pom Depkes RI,12 (2) : 10-14.

Hallberg LB., Sand FA., 1994, Iron, Zinc and Othertrace Elements In (Garrow and James Eds), Human

Nutrition , New York – Churchill Living Stone P 174-724.

Hanafi, 1996, Metabolisme Besi, seminar epidemiologi diagnostic dan pengendalian anemia TDRC Unair,

RSUD Dr.Soetomo, Surabaya.

Page 31: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Handajani U., 2000. Analisis Kandungan Logam Berat Berbahaya Merkuri,Cadmium dan Timbal Dalam

Kupang Pada Perairan Estuari Pantai Kenjeran Surabaya, Sungai Kepetingan Sidoarjo dan

Pantai Kraton Pasuruan LEMLIT UNAIR, Surabaya

Handajani U., Budiono, 2001, Pengaruh Pemberian Arang Kayu Tradisional Terhadap

Kandungan Logam Berat Hg dan Pb Dalam Kaldu Kupang. LEMLIT UNAIR, Surabaya

Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode Dan Cara Perhitungannya,

Majalah Ilmu Kefarmasian vol 1 N0 3 117 – 135, Departemen

Farmasi FMIPA- UI

Harper HA., Rodwell VW., Mayer PA., 1980, Biokimia (Review of Physiological Chemestry).

Diterjemahkan Dr.Martin Muliawan, penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta.

Herlambang A., 1995, Pengaruh Logam Berat Terhadap Lingkungan, Majalah Kesehatan Masyarakat,

tahun XXIII, No 1, Jakarta, hal. 29-34

Hidayat, 1999, Seng (Zinc) Esensial Bagi Kesehatan, Majalah Ilmu Fakultas Kedokteran Trisakti 18 (1) 19-26

Hirchborn H., 1992, Helping Yourself to Health from the Sea. P.20 - 22

Hutagalung, 1991, Logam Berat Dalam Lingkungan Laut, Pewarta Oseana, Jakarta.

Ilyas J., 1990, Pengaruh Pencemaran Merkuri Terhadap Kesehatan, Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia, Tahun XIX,No.2,

Jakarta, hal. 90-92

Imaduddin, Keman S., 2000, Kemampuan Larutan Asam Asetat 25 % Terhadap Penurunan Kandungan Logam Berat Pb Dalam

Daging Ikan Bandeng (Chanos-chanos Forsk), Forum Ilmu Kesehatan Masyarakat Th XIX No. 18 hal 33-39,

Surabaya.

Page 32: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Indrayanto, 1994, Metode Validasi Pada Analisis Kimia. Prosiding Pendidikan

Berkelanjutan Apoteker. No 7 , Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

Surabaya.

Joseph FH. RolpheA., Ronald LT., William CB., 1998, Multivariate Data Analysis Fifth Edition, Prentice

Hall, Inc. Upper Saddle River, New Jersey.

Kashiko, 2002, Kamus Biologi Surabaya Kashiko Press

Kirk RE., Othmer DF., 1967. Encyclopedia of Chemical Technology, 2nd

Ed.Vol.5

Kementrian Lingkungan Hidup, 2003. The Study of Model Environmental Monitoring in East Java

Province, laporan penelitian, KLH dan JICA, Sidoarjo, Hal 18 – 20.

Krisno BM., 2001, Dasar-dasar Ilmu Gizi, Universitas Muhammadiyah, Malang

Kudori A., (1995). Tinjauan Umum Pengolahan Kupang (Musculita senhausia, Corbula faba) di Desa

Balongdowo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Program Studi Pengolahan

Hasil Perikanan – Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.

Ladd P C., Frank B., 1961, Comparative Animal Physiology, Sounders Company, Philadelphia, London

Lare D C., 2002, Medicnie Man, A Journal Of The Borderlands.

Page 33: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Lembaga Penelitian 2003. Studi Analisa Biota Sungai dan Kandungan Logam Berat Dalam Jaringan

Tubuh Ikan Di Wilayah Kali Porong, Lemlit Universitas Airlangga Surabaya, Laporan

Penelitian, Surabaya, Hal 21-23.

Lembaga Penelitian, 2003. Studi Analisa Lumpur dan Kandungan Logam Berat di Wilayah Kali Porong,

Lemlit Universitas Airlangga Surabaya, Laporan penelitian, Surabaya.

Lynch S R., 1997, Interaction of Iron With Other Nutrients, Nutr.Rev.55.4 : 102-110.

Martindale N., 1977. The Extra Pharmacopoeia 1977, Wade, A (Ed) The Pharmaceutical Press, London,

p, 739 - 740

Mc.Nally R.,1996 Drug Information For the Health Care Professional, United States Pharmacopetal

Convention. Taunton Massachusett.

Miller JM., Chrowter JB., 2000. Analytical Chemistry in GMP Environment.

Canada : John Willey & Sons.Inc.

Min BD., 1992, Encyclopedia of Food Science and technology. Vol 11 E-H. Canada : John Wiey and Sons

Inc P 828-829

Moore JH.,1989.Biological Aspects Of The Relation Ships Between Dictary Cholesterol, Blood Cholesterol

and Ischaemic heart disease. In egg quality Current problems and recent advances, well R..

Belyaviur CG (Ed). Butterwoths : Poultry Science Symposium pp.27 – 53

Muhartoyo JD., 1986. Tinjauan Literature Analisa Air. Bahan Logam Berat Beracun. Pusat Dokumentasi

Ilmiah Indonesia, Jakarta hlm.4-5

Page 34: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Muhlisan,1999, Temu Temuan Dan Empon- Empon Budidaya dan Manfaatnya. Penerbit Kanisius,

Yogyakarta.

Murray R K. Daryk K G., Peter A M., Victor W R., 1995. Biokimia Harper. Alih Bahasa : Andry Hartono.

Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta.

Nasoetion A. dan Karyadi D, 1998, Pengetahuan Gizi Mutakhir. Mineral. Gramedia. Jakarta, hal.

169 -187

Nuryana F., 2002. Kandungan Logam Berat Pb Dalam Kerang Bulu (Anadara antigua) dan Kerang

Darah (Anadara granosa) Yang Ditangkap Di Perairan Pantai Kenjeran Surabaya, Universitas

Negeri Malang, Hal 7-11, 18-21.

Palar, 1997. Pencemaran dan Toksokologi Logam Berat, Penerbit Rinieka Cipta, Hal 74-93.

Peraturan Pemerintah Nomor 82, 2001, Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air,

Jakarta.

Pikir S., 1991. Studi Tentang Kandungan Logam Berat Dalam Sediment Dan Dalam Kupang Di Daerah

Estuary Dekat Muara Kali Surabaya. Lembaga Penelitian, Unair, Surabaya, hlm 26

Pikir S., 1993, Sedimen Dan Kerang Sebagai Indikator Adanya Logam Berat Cd, Hg dan Pb Dalam

Pencemaran di Lingkungan Estuary. Disertasi. Pascasarjana, Unair, Surabaya.Hal 1-5,14,18-23

Prayitno, 2000. Kupang dan Produk Olahannya, Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT) Lemlit

Universitas Brawijaya, Malang, Hal 4-24.

Poedjiarti S., 1993. Penentuan Kualitatif Dan Kuantitatif Asam Amino Dalam Kupang Dengan

Penganalisa Asam Amino Otomatis. Lembaga Penelitian Unair Surabaya,hal. 5 -22

Page 35: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Prawirokusumo S., 1994. Ilmu Gizi Komparatif. BPFE. Yogyakarta

Purwanti A., 1989. Kajian Tentang Pemanfaatan Limbah Kepala Udang Dan Kupang Sebagai

Komposisi Ransom Murah Terhadap Performans Itik Petelor Yang Dipelihara Secara

Iintensif, FKH Unair, Surabaya.

Purwanto, Arbai A., Sardjinah A., Handajani U., Prihatini, Budiono. (2000). Aspek Kajian Keamanan

Dan Manfaat Kupang Dan Produk Olahannya, Pusat kajian makanan tradisional – madya

Unair Surabaya.

Purwanto, Sardjinah A., 2000. Profil Kandungan Asam Lemak Dalam Makanan Khas Jawa Timur,

Prosiding Seminar makanan Tradisional, Malang, 26 Februari 2000.

Purwati S., 2001. Analisa Protein Dalam Kupang, UNEJ, Jember.

Quogliano R., 1964, Chemistry, New York, Prentice Hall Englewood cliffs.

Rainbow P S., 1997a. Trace Metal Accumulation In Marine Invertebrates : Marine Biology Marine

Chemistry ? J. Mar. Biol. Ass. U.K. 77 : 195-210.

Rainbow P S., 1997b. Ecophysiology of Trace Metal Uptake In Crustaceans. Estuarine Coastal and Shelf

Science 44 : 169-175.

Rivai, 1995, Pemeriksaan Kimia, UI Press, Jakarta.

Roberts D S., Soemodihardjo W K., 1982 Shallow Water Marine Molluscs of North, Jawa Timur,

Lembaga oseanology Nasional Lipi Jakarta 101 - 138

Page 36: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Roesijadi , 1992. Metallothioneins in Metals Tegulation and Toxicity In Acuatic Animal, Aquat. Toxical 22.

81-114.

Saeni, 1989, Kimia Lingkungan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Pendidikan Tinggi, IPB,

Bogor.

Sakidja, 1989, Kimia Pangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, DirektoratPendidikan Tinggi,

Jakarta

Santoso S., 2002. SPSS Statistik Parametrik, PT Elek Media Komputindo, Jakarta, Hal 149- 152.

Sardjinah A., Arbai A., Purwanto, Handajani U., Budiono.1999, Kupang Sebagai Alternatif Sumber

Protein, Pusat Kajian Makanan Tradisional Madya, Unair, Surabaya.

Sari F I., Keman S., 2005, Efektifitas Larutan Asam Cuka Untuk Menurunkan Kandungan Logam Berat

Cadmium Dalam Daging Kerang Bulu, Jurnal Kesehatan Lingkungan vol 1 no. 2 hal 120-128,

Surabaya.

Schtesinger I, Arevalo M, Arredando S, Diaz M, Lonnerdal B, Stekel A, 1992. Effect of a Zinc – Fortified

Formula on Immuno Competence and Growth Of Molnurished infants. Amj Clin Nutr. 56.

Sediaoetama.A, 1996. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid I. Dian Rakyat, Jakarta. Hal 53-84

Schmidt K., Nielsen H., 1994, Animal Physiology Adaptation and Environment, 1994, Cambridge

University Press.

SK Direktur Jendral Pengawas Obat dan Makanan Nomor 03725/B/SK/VII/89

Soegianto A. and Hamami, 2006, Trace Metal Concentrations in Shrimp and Fish Collected from Gresik

Coastal Waters, Indonesia, ScienceASIA 33 (2007) : 235-238

Page 37: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Soemirat J., 2003. Toksikologi Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2-3.

Soenarjo, 1989, Zoologi, IPB, Bogor.

Sondakh R., 1984, Pemeriksaan Beberapa ZatYyang Mempunyai Nilai Gizi dan Logam Berat Dalam

Kupang dari Daerah Sidoarjo dan Surabaya, Konggres Ilmiah, ISFI, Bandung.

Steel R G. and Torrie J H., 1981. Principles And Procedures of Statistic A Biometrical Approach.2.Ed.Mc

Grow Hill Book Co.Singapore. p : 90 -101

Subani W., Suwirya K., Suminarti, 1983. Penelitian Lingkungan Hidup Penelitian Kupang, Pemanfaatan

Hasil Dan Pelestarian Sumber Dayanya. Jur Penelitian BP 23 : 23-30

Sudarmaji, Azizah, 1999. Pengaruh Logam Berat Pb Dalam Kupang Terhadap Kesehatan Nelayan Di

Pantai Kenjeran Surabaya, Laporan penelitian, Lemlit Universitas Airlangga Surabaya,

Surabaya, Hal 7 – 13.

Suciu, 1992, Research on Copper Poisoning, Medicina Delavaro Vol 72, Millano, Italy

Suara Merdeka, 2003, Jeruk Nipis Cegah Gagal Ginjal, Banyumas, Jawa Tengah.

Sugiri, Nawangsari, 1989 Zoologi Avertebrata II, IPB, Bogor.

Suhardjo, Laura J H., Brady J D., Judy A D., 1996. Pangan, Gizi dan Pertanian. Universitas Indonesia, UI-

Press, Jakarta, hal 41 – 115.

Suhardjo dan Clara M K., 1999, Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi, Penerbit Kanisius,

Page 38: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Yogyakarta.

Suhendrayatna, 2001, Bioremoval Logam Berat Dengan Menggunakan Microorganisme

Suatu Kajian Kepustakaan (Heavy Metal Bioremoval by Microorganisms : A. Literature

Study), Institute for Science and Technology Studies (ISTECS)-Chapter Japan.

Sunita A., 2001, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Grameddia Pustaka Utama, Jakarta. hal

78-104

Sunu P., 2001. Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14001, Penerbit Gramedia, Jakarta,

Hal 173

Sutanto H., Gani A., Kuswandi B., 2002, Profil Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Seng (Zn)

Dalam Daging Kupang ,Universitas Jember.

United States Pharmacopeial Convention, 2003. The Official Compendia of Standards US Pharmacopeia

XXVI/NF 21. USA : United States Pharmacopeial Convention. Inc, p 2442-42.

Villaee C., Walker B., alih bahasa Sugiri, 1999, Zoologi Umum, Erlangga, Jakarta.

Warih, 1984. Pengolahan Kupang Dengan Menggunakan Air Sungai, Sumur dan PDAM, Jakarta, Hal 5-

8.

Wasserman G., Factor L., 2003, The Relianship Between Blodd Lead, Bone Lead and Child Intellegence

Wijoyo S., 1999. Studi Hukum Pencemaran Logam Berat (Pb) Pada Air Laut, Sedimen Dan Kerang Di

Pantai Kenjeran Surabaya, Laporan penelitian, Lembaga penelitian Universitas Airlangga,

Surabaya, Hal 7.

Page 39: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan

Winarno F G., 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Cetakan Keempat. Penerbit PT Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.hal 50 -63

World Health Organization-Expert Committee, 1980, Recomemmended Health Based Limits in

Occupational Exposure to Heavy Metals, WHO techn. Report Series No.647, Geneva,

p.102-113

World Health Organization, 1989, Environmental Aspects Environmental Health Criteria 85,

Genewa hal.11

Wulfsberg G.,1991. Principle of Descriptive Inorganic Chemistry, University Science

Books,8,298-290.

Zainuddin M., 1999, Metodologi Penelitian, Universitas Airlangga, Surabaya

Page 40: KEMAMPUAN JERUK NIPIS DALAM MENGHILANGKAN …publikasi.stikesstrada.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/jeruk-nipisPb-cd-swastika.pdf · Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan