139
STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM MENGELOLA ISU PUBLIK Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Abdul Mukhlis Arofi NIM : 11140510000079 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M  

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM

MENGELOLA ISU PUBLIK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Abdul Mukhlis Arofi

NIM : 11140510000079

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

 

Page 2: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

 

Page 3: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

 

Page 4: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

 

Page 5: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

i

ABSTRAK

Abdul Mukhlis Arofi

Strategi Government Public Relations Kementerian Komunikasi dan

Informatika dalam Mengelola Isu Publik

Kemajuan teknologi menciptakan kemudahan bagi media dan masyarakat

untuk menyampaikan dan menerima informasi. Salah satunya adalah informasi

terkait pemerintahan dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan. Namun, kemudahan

media dan masyarakat dalam menyampaikan dan menerima informasi akan

membangun banyak isu dan ragam kepentingan publik. Menurut Dirjen Informasi

dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, terdapat 42 ribu media daring yang belum

terdata didewan pers dengan pemberitaan yang cenderung menyerang pemerintah.

Dari permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana

pengelolaan isu publik yang dilakukan oleh GPR Kemenkominfo? Melalui media

apa saja GPR Kemenkominfo melakukan strategi perubahan isu?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma

konstruktivis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif

yaitu suatu penelitian yang menggambarkan kejadian pada saat ini ataupun yang

terjadi pada masa lampau. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik

observasi, telaah pustaka serta wawancara mendalam dengan narasumber.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Manajemen Isu yang

ditemukan oleh Howard Case dan Barry Jones, seorang konsultan PR pada 1976.

Case disebut sebagai “The parent of issue management” dan salah satu pendiri

Public Relations Society of America/PRSA. Mereka membagi manajemen isu

kedalam lima tahap antara lain: identifikasi isu, analisis isu, strategi perubahan isu,

pelaksanaan strategi perubahan isu dan evaluasi.

Hasil penelitian dan analisis diketahui bahwa strategi government public

relations dalam mengelola isu publik dimulai dari melakukan identifikasi isu melalui

monitoring media dengan mengumpulkan headline media massa cetak dan

menggunakan aplikasi beritagar.id. pada tahapan analisis, government public

relations menggunakan aplikasi IMM.today sebagai alat analisis utama. Pada tahap

strategi, government public relations mengadakan rapat penajaman isu antara GPR

Kominfo, Kementerian/lembaga terkait dan dipantau langsung oleh KSP dan TKP.

Pada tahap implementasi, government public relations menggelar forum diskusi

wartawan yang dinamakan FMB 9, wartawan yang hadir diharapkan dapat

memberitakan sesuai framing yang telah disusun GPR. Tahap evalusi, government

public relations kembali memonitoring media untuk melihat efektivitas dari fmb 9.

Selain menggunakan media relations, pemerintah juga memanfaatkan kanal website

dan media sosial kementerian, lembaga dan daerah serta kanal indonesiabaik.id,

jpp.go.id dan indonesia update kaskus.

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengelolaan

isu publik Kemkominfo selaku government public relations sudah berjalan baik.

Dengan catatan perbaikan pada sistem IMM.today. Sosialisasi terkait program

pemerintah disajikan lebih menarik. Pemasangan iklan layanan masyarakat di media

massa harus diperbanyak agar informasi dapat diakses oleh semua lapisan

masyarakat. Kedepan diharapkan fungsi GPR dapat dijalankan secara utuh layaknya

PR pada umunya, bukan sebatas mensosialisasikan program dan mengcounter isu

negatif pemerintah.

Kata Kunci: government public relations, Kemkominfo, monitoring, media relations

 

Page 6: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Puji Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt yang

tanpa henti memberikan kenikmatan, keberkahan, kekuatan, kesabaran dan ilmu

pengetahuan sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas penelitian skripsi ini.

Sholawat teriring salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw yang telah

membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang tercerahkan dengan

ilmu pengetahuan seperti saat ini. Beliau adalah referensi utama dalam bertindak dan

menjalani hidup ini.

Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini peneliti mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

3. Drs. Masran, M.A, selaku ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

4. Dr. Ismail Cawidu, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktunya dan senantiasa membimbing saya untuk menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

5. Dr. Suhaimi, M.Si, selaku penasihat akademik yang selalu memberikan

pemikiran serta saran terbaik untuk perkuliahan dan skripsi ini.

 

Page 7: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

iii

6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan serta pengalamnya kepada peneliti. Peneliti

berharap semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi peneliti dan

masyarakat luas.

7. Segenap staff perpustakaan dan staff akademik yang telah memberikan

pelayanan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan

perkuliahan.

8. Keluarga peneliti. Orang tua tercinta, Ibunda Listarini dan ayahanda Dadih,

S.Pd, yang selalu memberikan segala yang terbaik tanpa terkecuali untuk

anak-anaknya. Semoga peneliti dapat menjadi investasi yang berharga bagi

keluarga seperti yang diharapkan oleh beliau. Untuk nenek, kakak dan adik-

adikku yang senantiasa menjadi pemicu semangat, terimakasih atas doa dan

dukungannya.

9. Dirjen IKP kementerian Komunikasi dan Informatika Ibu Niken Widiastuti,

Bapak Direktur PPI Drs. Selamatta sembiring M.Si, Kasubdit PIP Ibu

Rosmiati serta kakak-kakak terbaik yang telah membimbing saya. teruntuk

Mas Fauzan, Kak Dewi, Kak Sheila dan Kak Dina, terimakasih atas waktu

dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya disela-sela kesibukannya

mereka masih mau direpotkan oleh peneliti.

10. Dr. Emrush Sihombong M.Si, selaku pakar komunikasi Universitas Pelita

Harapan yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berbagi

pengetahuan dengan peneliti.

11. Keluarga Besar KPI 2014 beserta teman-teman KPI B 2014 dan HMJ KPI

2014, terimakasih telah memberikan warna baru dalam hidup ini.

 

Page 8: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

iv

12. Komunitas Jurnalistik Televisi, abang Asa Trifabasi, S.kom.I, Riztira

syahrizal S.Sos, Ridho Falah adli S.Sos, Reksa Puja S.Sos, Ervan tonedy,

S.Sos, Bilqis S.Sos, Sandra, Intan Afrida rafni, Elsa Carinta Putri, S.Sos,

Rialdi Pratama, Andita Putri G, Humairah, Dwi Putri Aulia, Amiradhana S,

Aditia Syahrizal, Muhammad Kindi A, Ilka Sawidri, Surya Handika, Badru,

Baity, Iffah, Anam, Bayu, Amidah, Sarah, Anjar, Misna, Dandi, Hafiz dan

seluruh anggota JTV lainnya, terimaksih banyak telah mengajarkan arti hidup

susah yang sebenarnya.

13. Perkumpulan pemuda IFTA yang telah mengajarkan saya untuk selalu

bersyukur dan bersabar.

14. KKN Sahitya: Qurrota A’yunil Farihah, Ali Subhan, Ika Puteri, ulfah

Armanida, Reynaldi, Amin Hatuala, muthia, miah, fifi, Bimo, Lathifa Rulia,

Pangestu Aji, Rizki, Wahyu, Naufal. Atas segala pembelajaran hidup yang

kita lalui bersama.

15. Keluarga Besar Pondok Pesantren Nurul Karimah atas segala ilmu yang

sangat bermanfaat untuk bekal kehidupan.

16. Kuat Iman Project, KPI B Squad, Brain Stroaming dan GrubBike yang

sebenarnya orangnya cuma itu-itu saja.

17. Pembaca skripsi ini, semoga banyak manfaat yang dapat diambil dari

penelitian ini.

Jakarta, 20 Juni 2018

Abdul Mukhlis Arofi

 

Page 9: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1

B. Identifikasi Masalah..................................................................................8

C. Batasan Masalah.......................................................................................9

D. Rumusan Masalah...................................................................................10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...............................................................10

F. Tinjauan Kajian Terdahulu.....................................................................11

G. Metodologi Penelitian.............................................................................13

H. Sistematika Penulisan.............................................................................16

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN......................18

A. Teori Manajemen Isu Publik...................................................................18

1. Identifikasi Isu............................................................................18

2. Analisis Isu..................................................................................19

3. Perencanaan Program Merespons Isu.........................................19

4. Pelaksanaan Program..................................................................21

5. Evaluasi.......................................................................................21

B. Koseptualisasi.........................................................................................22

Strategi Government Public Relations..............................................22

Manajemen Isu Publik......................................................................27

Media Massa.....................................................................................30

Media Relations................................................................................31

C. Kerangka Pemikiran................................................................................32

BAB III GAMBARAN UMUM.............................................................................33

A. Letak Geografis.......................................................................................33

B. Sejarah.....................................................................................................33

C. Visi dan Misi...........................................................................................39

D. Gambaran Umum Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik.................40

 

Page 10: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

vi

E. Struktur Organisasi.................................................................................41

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS.......................................................42

A. Pengelolaan Isu Publik Government Public Relations Kominfo............42

a. Identifikasi Isu............................................................................42

b. Analisis Isu.................................................................................49

c. Rencana Program Merespon Isu.................................................59

d. Pelakasanaan Program................................................................64

1 Media Massa (Media Relations)...........................................67

2 Website.................................................................................69

3 Media Sosial..........................................................................73

e. Evaluasi.......................................................................................76

BAB V PENUTUP...................................................................................................80

A. Kesimpulan.............................................................................................80

B. Saran.......................................................................................................81

C. Kelemahan Penelitian.............................................................................82

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................83

 

Page 11: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Media yang dipanau Kominfo..................................................................44

Gambar 2 Dashboard Beritagar.id............................................................................45

Gambar 3 GPR Report..............................................................................................48

Gambar 4 Dashboard IMM.today.............................................................................51

Gambar 5 Analisis Konten Media.............................................................................52

Gambar 6 Intensitas Pemberitaan Media..................................................................53

Gambar 7 Sumber Pemberitaan................................................................................54

Gambar 8 Sebaran Isu...............................................................................................55

Gambar 9 Tendensi Berita........................................................................................56

Gambar 10 Influencer...............................................................................................57

Gambar 11 Peta Sebaran Isu.....................................................................................58

Gambar 12 Tema FMB 9..........................................................................................65

Gambar 13 Berlangsungnya FMB 9.........................................................................65

Gambar 14 Pemberitaan Media Kompas.................................................................68

Gambar 15 Pemberitaan Media Tempo....................................................................68

Gambar 16 Pemberitaan Media BBC.......................................................................68

Gambar 17 Pemberitaan Media Detik......................................................................68

Gambar 18 Kisi-kis Media........................................................................................69

Gambar 19 Press rilis Jpp.go.id................................................................................69

Gambar 20 Artikel GPR............................................................................................71

 

Page 12: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

viii

Gambar 21 Artikel GPR pemprov Aceh...................................................................71

Gambar 22 GPR Widget...........................................................................................71

Gambar 23 Kaskus (Indonesia Update)....................................................................72

Gambar 24 IG Indonesiabaik.id................................................................................75

Gambar 25 Youtube Indonesiabaik.id......................................................................75

Gambar 26 Twitter Indonesiabaik.id........................................................................75

Gambar 27 Facebook Indonesiabaik.id.....................................................................75

 

Page 13: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1 Lampiran Transkrip Rapat Evaluasi government public relations..........................1

2 Lampiran Wawancara Kasubdit PPI Dirjen IKP...................................................23

3 Lampiran Wawancara Staff Monitoring Dirjen IKP............................................28.

4 Lampiran Wawancara Pakar Komunikasi.............................................................35

5 Lampiran Surat Magang Dirjen IKP Kominfo......................................................41

6 Lampiran Foto........................................................................................................42

 

Page 14: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin cepatnya sebaran informasi dari berbagai sumber tidak

dapat dibendung diera teknologi komunikasi pasca reformasi seperti saat ini.

Beragam berita dari perusahaan media massa dan berbagai kanal digital dapat

dengan mudah diterima tanpa berbatas jarak, mulai dari berita sosial,

ekonomi, politik dan lain sebagainya. Menurut ketua Dewan Pers Yosep Adi

Prasetyo jumlah media massa di Indonesia adalah yang terbanyak di dunia,

sekitar 47.000 media terbagi menjadi media cetak, radio, televisi dan berbasis

daring. Dari jumlah itu 2.000 adalah media cetak, 674 radio, 523 televisi

termasuk lokal, dan lebihnya media daring.1 Data tersebut belum ditambah

dengan media yang belum terdaftar di dewan pers. Selain itu, tidak semua

wartawan memiliki sertifikasi kompetensi. Yosep Adi Prasetyo merinci

hingga saat ini baru terdaftar sekitar 14 ribu orang wartawan yang memiliki

kompetensi.2 Sedangkan menurut Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik

Kementerian Komunikasi dan Informatika Niken Widastuti mengatakan

media daring yang terdata hanya sekitar 1100 media. Tetapi realitas di

lapangan, jumlah media daring ada sekitar 43 ribu, dengan kata lain ada 42

1 http://mediaindonesia.com/read/detail/144631-dewan-pers-indonesia-negara-dengan-

media-massa-paling-banyak diakses pada 01 April 2018 Pukul 17.17 WIB. 2 https://nasional.tempo.co/read/1059285/terungkap-indonesia-punya-media-massa-

terbanyak-di-dunia diakses pada 01 April 2018 Pukul 17.28 WIB.

 

Page 15: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

2

ribu media daring yang belum terdata dan mayoritas pemberitaannya memilik

tendensi negatif dan cenderung menyerang pemerintah.3

Dari banyaknya jumlah media saat ini, maka sangat mudah bagi

masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkembang. Sayangnya,

kompetensi jurnalis yang tersertifikasi di dewan Pers tidak sebanding dengan

jumlah media. Hal ini disebabkan oleh mudahnya regulasi pendirian

perusahaan media pasca reformasi, sehingga media menjadi rentan terhadap

banyak kepentingan. Selain itu, Sifat media massa yang cenderung kritis

terhadap kebijakan pemerintah ditambah perkembangan teknologi

komunikasi seperti media sosial juga dapat mengarahkan opini publik dan

membentuk citra buruk pemerintah. Misalnya pada isu kenaikan harga BBM

non subsidi diawal tahun 2018, sebanyak 40.95% media memberitakan

dengan tendensi yang negatif terhadap pemerintah.4 Sebagai contoh, peneliti

mengutip judul berita yang diangkat oleh Harian terbit pada tanggal 25

Februari 2018, yaitu “Harga BBM Naik, Pemerintah Jangan Selalu

Korbankan Rakyat Kecil.”5 Dari judul tersebut media memframing kebijakan

pemerintah sebagai suatu tindakan yang tidak berpihak pada rakyat kecil dan

membentuk opini di masyarakat. Pada kenyataannya, Dalam daftar yang

dimuat di situs resmi Pertamina, harga Pertamax dan Pertamax Turbo,

Pertamina Dex dan Dexlite memang dinaikkan, sedangkan Pertalite tetap Rp

3 Pemaparan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan

Informatika Niken Widastuti pada rapat evaluasi monitoring media, Hotel Milenium 20 februari 2018 Pukul 11.00 WIB

4 Hasil Monitoring, Subdit PIP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi, Ditjen IKP,

Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2018. 5http://www.harianterbit.com/hantercitizen/read/2018/02/25/94049/27/27/Harga-BBM-

Naik-Pemerintah-Jangan-Selalu-Korbankan-Rakyat-Kecil- diakses pada 20 Maret 2018 pukul 02.00 WIB.

 

Page 16: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

3

7.600. BBM bersubsidi Premium dan Solar juga tidak naik.6 hal ini diatur

dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 (Perpres/191/2014)

tentang harga BBM umum yang mengikuti harga pasar minyak dunia dan

nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.

Disatu sisi, cepatnya sebaran informasi dapat mempermudah

masyarakat dalam mendapatkan informasi. Disisi lain, kemudahan media

untuk menyebarkan informasi kepada publik harus diimbangi dengan data

dan konteks kebijakan yang didiseminasikan7 oleh pemerintah kepada publik,

sehingga informasi yang didapat oleh masyarakat menjadi berimbang dari

kedua belah pihak dan mendapat kesepaham bersama. Tugas ini tentu harus

dijalankan oleh humas pemerintah (Goverment Public Relation), dalam hal

ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Dalam buku Public Relations, Frank Jefkins mengulas beberapa definisi

PR, antara lain definisi PR Menurut (British) Intitute of Public Relations, yang

mendefinisikan PR sebagai keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana

dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik

(Good Will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dan segenap

khalayaknya.8 Menurut Prof. Byron Christian public relations adalah usaha sadar

untuk memengaruhi orang, terutama melalui komunikasi guna berfikir baik

terhadap suatu organisasi untuk menghargainya, mendukungnya, dan ikut

simpatik bersamanya jika mendapat tantangan atau kesukaran.9 Sementara itu,

6 https://bisnis.tempo.co/read/1064114/harga-pertamax-dan-bbm-non-subsidi-lain-naik-

per-24-februari-2018 diakses pada 20 Maret 2018 Pukul 09.00 WIB. 7 Diseminasi:Penyebaran ide, gagasan atau sebuah informasi.

8Frank Jefkins 2002, Public Relations (Jakarta:Erlangga) hlm 9.

9 Kadar Nurjaman 2012, Komunikasi & Public Relation, (Bandung: CV Pustaka Setia) h 105.

 

Page 17: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

4

Public Relations politik10

adalah bentuk kegiatan dalam melakukan hubungan

masyarakat secara jujur (tidak berbohong), terbuka, rasional (tidak emosional)

dan timbal balik (dua arah).11

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

strategi public relations adalah upaya sadar dan terencana yang terarah dan

memiliki target untuk mengkomunikasikan suatu hal agar mencapai pemahaman

bersama dan saling pengertian sehingga suatu lembaga mendapat dukungan dari

publiknya.

Dalam Islam, kegiatan public relations juga dapat dilihat dalam hadits

Rasulullah SAW:

ب ؤي كا و وسهى قال : ي رسول الله صهى الله عه الله عنو أ رة رض أب ىر الله وانوو ع

ؤي كا ت، وي را أو نص بالله وانوو اخر اخر فهقم خ ؤي كا بالله وانوو اخر فهكرو جاره، وي

فو فهكرو ض

[رواه انبخاري ويسهى]

“Artinya: Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah

Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah

dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman

kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan

barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia

memuliakan tamunya.” (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Dari hadits di atas, dapat kita maknai bahwa Rasulullah SAW menganjurkan

ummatnya untuk selalu berkata baik, atau jika tidak bisa berkata baik maka

akan lebih bijak jika diam. Hal ini sesuai dengan pengertian public relations

yang bertujuan untuk selalu menjaga niat baik (good will) dan saling

pengertian.

10

Politik dalam arti “Pemangku Kekuasaan” 11

Anwar arifin 2003, Komunikasi Politik, (Jakarta: Balai Pustaka) hlm 77.

 

Page 18: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

5

Sedangkan pada konteks manajemen isu yang dilakukan oleh government

public relations Kementerian Komunikasi dan Informatika, Allah telah

berfiman dalam Al Quran surat al Hujurat ayat 6:

ا وم ق وا ب ي ص ت ن أ وا ن ي ب ت ف إ ب ن ب ق س ا ف م ءك ا ج ن إ وا ن م آ ن ي لذ ا ا ه ي أ ي ي م د ن م ت ل ع ف ا م ى ل ع وا ح ب ص ت ف ة ل ا (6) به

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika seorang yang fasik datang

kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu

tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang

akhirnya kamu menyesali perbuatan itu. (Qs: Al-Hujurat ayat 6).

Ayat ini menjelaskan tentang perlunya bertabayyun terhadap berita yang

belum ada kejelasannya. Government public relations Kementerian

Komunikasi dan Informatika memiliki peran dalam menyaring pemberitaan

negatif terhadap pemerintah sesuai dengan data dan fakta yang ada dalam

pemerintahan. Singkatnya, goverment public relations harus selalu

bertabayyun terhadap berita-berita yang sedang berkembang.

Salah satu Fungsi Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai

Goverment Public Relations adalah memberikan informasi dan penerangan

tentang apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga/instansi pemerintah.

Informasi dan penerangan tentang kebijakan pemerintah dan konteksnya,

serta pencapaian program oleh public relation pemerintah sebenarnya sudah

tertuang dalam Inpres Nomor 09 Tahun 2015 tentang pengelolaan

komunikasi publik. Di mana public relations pemerintah dalam hal ini

Kementerian Komunikasi dan Informatika berperan sebagai penyusun narasi

tunggal pemerintah untuk menyampaikan informasi, kebijakan serta program

 

Page 19: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

6

pemerintah secara cepat dan tepat melalui berbagai saluran informasi untuk

mengimbangi arus informasi dari media massa yang cenderung kritis

terhadap kebijakan pemerintah, serta banyaknya informasi di media sosial

yang menggiring opini masyarakat sebagai receiver informasi.

Dalam Instruksi Presiden (Inpres) No 09 Tahun 2015 tentang pengelolaan

komunikasi publik, pemerintah telah menginstruksikan kepada Kementerian

dan lembaga non kementerian dianataranya Para Menteri Kabinet Kerja,

Sekretaris Kabinet, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jaksa

Agung Republik Indonesia, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Kepala

Badan Intelijen Negara, Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Para

Gubernur, Para Bupati/Walikota untuk Mengambil langkah-langkah yang

diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing dalam

rangka mendukung pelaksanaan komunikasi publik, dengan:

1. menyampaikan data dan informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dan

fungsi kepada Menteri Komunikasi dan Informatika secara berkala.

2. menyebarluaskan kepada publik narasi tunggal dan data pendukung

lainnya yang disusun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika

terkait dengan kebijakan dan program pemerintah.

3. menyampaikan setiap kebijakan dan program pemerintah secara lintas

sektoral dan lintas daerah kepada publik secara cepat dan tepat.

4. menyampaikan informasi melalui berbagai saluran komunikasi kepada

masyarakat secara tepat, cepat, obyektif, berkualitas baik, berwawasan

 

Page 20: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

7

nasional, dan mudah dimengerti terkait dengan kebijakan dan program

pemerintah.

Dalam hal informasi kepada masyarakat dibuat dalam bentuk iklan

layanan masyarakat, harus memenuhi kriteria tertentu antara lain:

menimbulkan respon positif masyarakat dan tidak menayangkan kepentingan

pribadi dan golongan.

Tugas Kementerian Komunikasi dan Informatika

1. Menteri Komunikasi dan Informatika mengoordinasikan perencanaan,

penyiapan dan pelaksanaan komunikasi publik terkait dengan kebijakan

dan program pemerintah.

2. melakukan kajian terhadap data dan informasi yang disampaikan

kementerian dan lembaga pemerintah non kementerian.

3. melakukan media monitoring dan menganalisis konten media terkait

dengan kebijakan dan program pemerintah.

4. menyusun narasi tunggal terkait dengan kebijakan dan program

pemerintah kepada publik sesuai arahan Presiden.

5. melaksanakan diseminasi dan edukasi terkait kebijakan dan program

pemerintah melalui seluruh saluran komunikasi yang tersedia.

6. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan komunikasi publik.

 

Page 21: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

8

7. dapat mengundang dan mengikutsertakan Menteri, Pimpinan Lembaga

Pemerintah Non Kementerian, dan/atau pihak lain dalam merumuskan

materi informasi yang akan dikomunikasikan kepada publik.12

B. Identifikasi Masalah

Dari pemaparan latar belakang masalah, terdapat beberapa poin

penting. Pertama, sifat Media yang kritis dan mudahnya akses Media untuk

menyebarkan informasi mengakibatkan Media memiliki kekuatan untuk

membangun opini masyarakat terhadap kejadian yang diberitakan Media,

terutama berita-berita Media yang memiliki tendensi negatif terhadap

kebijakan pemerintah. Kedua, peran Kementerian Komunikasi dan

Informatika sebagai Humas pemerintah (Goverment Public Relations) yang

diamanatkan dalam Inpres No 09 Tahun 2015 tentang pengelolaan

komunikasi publik sebagai penyusun narasi tunggal pemerintah dalam

mengimbangi penggiringan opini negatif di media massa dan media sosial.

Kementerian Komunikasi dan Informatika diharapakan dapat memberikan

pemahaman kepada masyarakat berdasarkan sudut pandang pemerintah,

sehingga mencapai kesepahaman bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Maka menjadi menarik apabila kinerja public relations pemerintah

(Kementerian Komunikasi dan Informatika) dalam mengelola komunikasi

publik dianalisis menggunakan teori manajemen isu.

Manajemen isu adalah kajian di public relations yang asal muasalnya

secara jelas dapat ditelusuri. Yang pertama memunculkan konsep manajemen

12

PDF Inpres no 09 tahun 2015, www.kemendagri.go.id/2015/08/28/inpres diakses selasa 13 maret 2018 pukul 14.58

 

Page 22: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

9

isu adalah Howard Case, seorang konsultan PR pada 1976. Bahkan Case

disebut “The parent of issue management” dan salah satu pendiri Public

Relations Society of America/PRSA.13

Ada lima tahap aktivitas manajemen

isu yang bersifat universal dalam model ini, artinya telah menjadi standar

internasional dan menjadi formula bagi para akademisi. yang telah diakui dan

dipraktekan oleh para ahli seperti Johston, Regester dan Larkin serta Seitel,

kelima tahap tersebut yaitu: identifikasi isu (issue identification) analisis isu

(issue analysis) strategi perubahan isu (action planning stage) program

pelaksanaan isu (issue action program) dan evaluasi hasil.14

Oleh karena itu,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mendalam tentang topik ini

dengan judul “Strategi Public Relations Kementerian Komunikasi dan

Informatika dalam Mengelola Isu Publik”.

C. Batasan Masalah

Mohammad Ali menyatakan bahwa membatasi masalah penelitian

adalah upaya pembatasan dimensi masalah atau gejala agar jelas ruang

lingkup dan batasan yang akan diteliti.15

Maka berdasarkan latar belakang

masalah yang telah dipaparkan diatas, peneliti membatasi masalah agar

ruang lingkup pada penelitian kali ini fokus, terarah dan tidak meluas.

Adapun batasan masalahnya adalah strategi public relations pemerintah,

dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam mengelola isu

13

Rachmat Krisyantono, Public Relations dan Management Crisis (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012) h 172

14 Rachmat Krisyantono, Public Relations dan Management Crisis (Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup, 2012) h 181-187 15

Andi Prastowo,Metode Penelitian Kualitatif (Jogjakarta:Arruz Media,2016) h 134.

 

Page 23: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

10

publik, serta melalui media apa saja public relations pemerintah melakukan

strategi perubahan isu yang berkembang di masyarakat dan hambatan apa

saja yang terjadi dalam melakukan strategi perubahan isu.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka muncul beberapa rumusan

masalah antara lain:

1. Bagaimana strategi government public relations Kementerian

Komunikasi dan Informatika dalam mengelola isu publik?

a. Bagaimana identifikasi isu yang dilakukan oleh government

public relations?

b. Bagaimana analisis Isu yang dilakukan oleh government public

relations?

c. Bagaimana rencana strategi perubahan isu yang dilakukan oleh

government public relations?

d. Bagaimana implementasi perubahan isu yang dilakukan

government public relations?

e. Bagaimana tahap evaluasi yang dilakukan oleh government public

relations?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

 

Page 24: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

11

Untuk mengetahui strategi government public relations Kementerian

Komunikasi dan Informatika dalam mengelola isu publik dan media apa saja

yang digunakan untuk melakukan strategi perubahan isu.

Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Sebagai referensi ilmiah dalam pengembangan ilmu komunikasi,

khususnya pada tataran kajian Public Relations.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif

dalam perkembangan studi tentang public relations saat ini, khususnya

bagi peneliti dan akademisi serta umumnya bagi masyarakat luas yang

ingin mengetahui lebih dalam tentang Humas Pemerintah (goverment

public relations).

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

a. Skripsi Musfiah Saidah mahasiswi UIN Jakarta yang berjudul (Public

Relations Politik Tim Komunikasi Presiden Republik Indonesia

dalam pengelolaan isu-isu publik). Hasil penelitiannya, public

relations politik tim komunikasi presiden sudah berjalan dengan baik.

Musfiah menggunakan Inpres no 09 tahun 2015 sebagi salah satu

dasar penelitiannya, tetapi ruang lingkup Skripsi Musfiah hanya pada

tim komunikasi presiden dalam menjaga citra presiden dan istana.

Padahal, Inpres no 09 ditujukan kepada Kominfo selaku pelaksana

tugas government public relations. Adapun persamaannya adalah

 

Page 25: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

12

meneliti public relations pemerintah, sedangkan perbedaanya terletak

pada subjek penelitian.

b. Skripsi Dita Riseptia mahasiswi Universitas Padjajaran yang berjudul

(Studi kasus mengenai Implementasi Strategi Komunikasi dalam

Rangka Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Kemkominfo

Jakarta Pusat). Penelitiannya lebih berfokus pada strategi komunikasi

yang dilakukan oleh Kominfo untuk instansinya sendiri, bukan

sebagai pelaksana government public relations. Persamaannya

terletak pada subjek penelitian yaitu Kominfo. Perbedaanya terletak

pada objek penelitian. Jika skripsi dita membahas tentang strategi

komunikasi, penelitian ini berada dalam kajian strategi government

public relations.

c. Skripsi Wulan Purnamawati mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

yang berjudul (Hubungan Terpaan Berita Pemblokiran Situs Islam di

Televisi Terhadap Citra Kementerian Komunikasi dan Informatika

pada Mahasiswa UIN Jakarta). Penelitiannya bertujuan untuk

mengetahui citra Kominfo dengan pendekatan kuantitatif namun

menggunakan ruang lingkup yang cukup sempit yaitu mahasiswa

UIN Jakarta. Padahal, pemblokiran situs Islam adalah sebuah Isu

nasional. Adapun perbedaan penelitian terletak pada pendekatan yang

digunakan. Namun dengan objek yang sama, yaitu Kominfo.

d. Skripsi Ayu Utami Saraswati mahasiswi UIN Jakarta yang berjudul

(Strategi Public Relations Kantor Staff Presiden dalam Mengelola Isu

 

Page 26: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

13

Keagamaan di Media Massa). Penelitiannya lebih berfokus pada satu

isu yang ditangani oleh KSP melalui jaringan websitenya. Padahal,

saluran komunikasi yang ada di pemerintahan bukan hanya website.

Persamaan penelitian terdapat pada pendekatan dan teori yang

digunakan Sedangkan perbedaanya terletak pada subjek penelitian.

e. Tesis Ikmal Fitriani Alfiah mahasiswi Universitas Andalas yang

berjudul (Manajemen Humas Pemerintah Dalam Implementasi

Keterbukaan Informasi Publik di Kota Padang Panjang). Penelitian ini

membahas tentang manajemen humas dan keterbukaan informasi

publik berdasarkan UU KIP tahun 2008 dengan menggunakan konsep

cutlip center. Peneliti beranggapan bahwa penelitian ini masih dalam

raung lingkup yang sempit. Akan lebih baik jika dilakukan pada

pemerintahan pusat, agar diketahui apakah UU KIP telah

diimplemntasikan secara baik oleh humas pemerintah. Penelitian ini

memiliki persamaan pada subjeknya yaitu humas pemerintah,

sedangkan perbedaanya terletak pada objek dan teori yang digunakan.

G. Metodologi Penelitian

1. Subjek dan objek

Subjek dalam penelitian ini adalah Kominfo, Dirjen Informasi dan

Komunikasi Publik. Sedangkan objek penelitiannya adalah Strategi

Government Public Relations dalam mengelola isu publik.

2. Pendekatan, Paradigma dan Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis proses

 

Page 27: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

14

berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar

fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah.

Penelitian kualitatif bukan berarti tanpa menggunakan dukungan dari data

kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berpikir formal dari

peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi16

Sedangkan

paradigma yang digunakan adalah konstruktivis. Menurut paradigma

konstruktivis, pengetahuan dapat digambarkan sebagai hasil atau

konsekuensi dari aktivitas manusia, pengetahuan merupakan konstruksi

manusia, tidak pernah dipertanggungjawabkan sebagai kebenaran yang

tetap tetapi akan terus berkembang.17

Adapun jenis penelitian yang

digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu suatu jenis penelitian

yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena yang ada yang

berlangsung saat ini atau saat lampau.18

Dengan pendekatan kualitatif dan

sudut pandang konstruktivis, peneliti ingin mendalami tentang strategi

government public relations, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan

Informatika dalam mengelola isu publik serta melalui tahapan apa saja

government public relations melakukan strategi perubahan isu yang

berkembang di masyarakat.

3. Tehnik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data:

a. Observasi

16

Imam Gunawan, Metode penelitian Kualitatif (Jakarta:bumi Aksara 2013) hlm 80. 17

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta:Bumi Aksara 2013) hlm 49. 18

Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda Karya 2006) hlm 5.

 

Page 28: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

15

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

pengindraan.19

Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan

terjun langsung ke lapangan dan mengamati fenomena-fenomena yang

terjadi di lapangan. Alasan peneliti menggunakan observasi karena

dengan pengamatan, dimungkinkan melihat dan mengamati sendiri,

kemudian mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang sebenarnya

dan menghindari kerancuan yang mungkin dapat terjadi.

b. Telaah Pustaka

Teknik ini digunakan dengan cara melakukan penyelidikan bahan-bahan

atau materi penunjang untuk keberhasilan penelitian melalui laporan-

laporan ilmiah, buku, dan sebagainya.

c. Wawancara

Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan wawancara mendalam

(dept interview), melalui metode tanya jawab berupa pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan langsung baik dengan menggunakan atau tanpa

pedoman wawancara. Peneliti melakukan wawancara kepada narasumber

yang berhubungan dan menguasai tema yang relevan dengan substansi

utama penelitian agar mendapatkan data yang lengkap dan mendalam.

4. Tehnik analisis data

Setelah mengamati dan mendapatkan berbagai data yang dibutuhkan,

selanjutnya peneliti melakukan analisis data. Analisis data adalah sebuah

kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokan, memberi kode

19

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Penada, 2010), h. 115.

 

Page 29: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

16

atau tanda dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan

berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.20

Oleh karena itu

secara ringkas dalam meganalisa data penulisakan melakukan tiga

tahapan analisa menurut Miles dan Huberman yakni reduksi data

(datareduction), paparan data (data display) dan penarikan kesimpulan

(conclusion).21

Analisis data kualitatif ini dilakukan secara bersamaan

dengan proses pengumpulan data berlangsung, artinya kegiatan tersebut

dapat dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data. Data yang

diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, maupun catatan dilapangan

akan diorganisasikan kedalam konsep strategi Government Public

Relations Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam mengelola isu

publik.

5. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Direktorat jenderal Informasi dan

Komunikasi Publik (IKP) kantor Kementerian Komunikasi dan

Informatika Jl. Medan Merdeka Barat No.9, RT.2/RW.3 Kota Jakarta

Pusat.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini mengacu pada pedoman umum karya ilmiah

yang tercantum dalam pedoman akademik program strata I UIN Syarif

20

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi

Aksara,2013), hlm 209. 21

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi

Aksara,2013), hlm 209.

 

Page 30: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

17

Hidayatullah Jakarta tahun 2014 yang dikeluarkan oleh pusat penjaminan

mutu (CeQDA). Jenis penelitin dengan pendekatan kualitatif dibagi menjadi

lima bagian, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi malasah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu,

metodologi penelitian dan sistematika penuisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Terdiri dari Kosep Strategi Public Relations, Goverment Public Relations

dan Manajemen Isu yang dikemukakan oleh Howard Case,

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang sejarah, visi, misi dan profil dari

Kementerian Komunikasi dan Informatika.

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

Dalam bab ini akan dibahas dan dianalisis mengenai temuan penelitian yang

berhubungan dengan strategi government public relation Kementerian

Komunikasi dan Informatika dalam mengelola isu publik

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini akan diberikan kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang

telah dilakukan.

 

Page 31: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

18

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Teori

Manajemen Isu Publik (Howard Case dan Barry Jones 1976)

Manajemen isu adalah kajian di public relations yang asal muasalnya

secara jelas dapat ditelusuri. Yang pertama memunculkan konsep manajemen

isu adalah Howard Case, seorang konsultan PR pada 15 April 1976 dalam

tulisannya yang berjudul “Corporate Public Issues and Their Management”.

1Bahkan Case disebut “The parent of issue management” dan salah satu pendiri

Public Relations Society of America/PRSA.2 bersama temannya yang bernama

Barry Jones, ia membagi lima tahap aktivitas manajemen isu yang bersifat

universal dalam model ini, artinya telah menjadi standar internasional dan

menjadi fomula bagi para akademisi. yang telah diakui dan dipraktekan oleh

para ahli seperti Johston, Regester dan Larkin serta Seitel. kelima tahap tersebut

yaitu:

1. Identifikasi Isu

Adalah proses untuk membandingkan tren yang terjadi diranah publik

dengan kinerja pemerintah. setiap gap yang bisa menimbulkan isu

harus didokumentasikan, dikategorisasi dan dilaporkan.3 Manajemen

mesti mengenal dahulu isu-isu yang diasumsikan dapat memengaruhi

organisasi, proses identifikasi dalam tahap ini dapat menggunakan

1 Firsan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 247.

2 Rachmat Kriantono, Public Relations, Issue and crisis management (Jakarta:Kencana 2015)

h 171. 3 Firsan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 256.

 

Page 32: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

19

beberapa cara antara lain: Polling opini, menggelar FGD, monitoring

Media massa, penyediaan kontak opini, melakukan “management by

walking around” atau mengunjungi dan mendengar langsung aspirasi

publik dan monitoring Media sosial.4

2. Melakukan analisis isu-isu yang ditemukan

Analisis ini menentukan isu berdasarkan urgensi dan dampaknya. Hal

ini memungkinkan organisasi untuk dapat membedakan isu besar dan

isu kecil. Jenis isu dapat dibuatkan ranking berdasarkan urgensi dan

dampaknya.5 Kegiatan ini juga mencakup upaya menganalisis

penyebab isu dan kemungkinan akibatnya bagi akifitas organisasi.

Tujuan tahap ini adalah mengetahui isu sebenarnya, penyebabnya dan

dari mana sumbernya. Proses analisis ini diperkuat dengan riset yang

bertujuan mengidentifikasi opini-opini para pemuka pendapat atau

figur-figur yang berpengaruh di masyarakat terhadap isu yang terjadi.

3. Rencana Strategi Merespon Isu

Organisasi merencanakan aksi/tindakan. Pemberian respons diartikan

sebagai menyampaikan posisi atau sikap organisasi terhadap isu,

artinya program-program tersebut diaplikasikan untuk

mempresentasikan tujuan tujuan-tujuan dan opini organisasi terhadap

isu dan untuk memengaruhi publik terhadap isu tersebut. menurut

Harrisson dan Regester Larkin, ada tiga strategi dalam tahap ini:

4 Rachmat Kriantono, Public Relations, Issue and crisis management (Jakarta:Kencana 2015)

h 181. 5 Firsan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 257.

 

Page 33: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

20

Adaptive Change Strategy adalah strategi terbuka dan

akomodasi untuk perubahan, mengantisipasi perubahan dan

menawarkan dialog konstruktif untuk menanggapi kompromi

dan akomodasi.6 Strategi ini menyarankan kepada keterbukaan

organisasi terhadap isu-isu yang sedang berkembang.7

Reactive Change Strategy adalah strategi berdasarkan ketidak

inginan organisasi untuk berubah dengan tetap menekankan

pada perilaku sebelumnya. Menurut strategi ini, kebijakan

organisasi selama ini sudah efektif menghadapi isu yang

terjadi. Disebut juga strategi stonewalling, karena organisasi

kukuh atau tidak bergeming bagaikan dinding batu.8 Dalam

strategi perubahan reaktif, organisasi hanya akan bereaksi jika

muncul isu-isu yang memojokan atau kurang menguntungkan

bagi citra organisasi.9

Dynamic Response Strategy adalah strategi yang

mengantisipasi dan berusaha membentuk arah pembuatan

kebijakan publik dengan menentukan bagaimana kampanye

terhadap isu dilaksanakan. Strategi ini menjadikan organisasi

pemimpin menuju perubahan.10

Strategi respons dinamis ini

bertujuan untuk mengantisipasi dan membantu proses

6 Rachmat Kriantono, Public Relations, Issue and crisis management (Jakarta:Kencana 2015)

h 185. 7 Firsan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 258.

8 Rachmat Kriantono, Public Relations, Issue and crisis management (Jakarta:Kencana 2015)

h 185. 9 Firsan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 258.

10 Rachmat Kriantono, Public Relations, Issue and crisis management (Jakarta:Kencana

2015) h 185.

 

Page 34: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

21

pengambilan keputusan agar sesuai dengan kepentingan

publik.11

Dari ketiga strategi yang dimungkinkan muncul dalam manajemen

isu, strategi kedua adalah strategi yang mestinya dihindari. Strategi ini

lebih memposisikan publik tersubordinasi oleh kepentingan

organisasi. Publik dianggap pasif dan tidak memiliki kepentingan.

4. Pelaksanaan Porgram (Issue Action Program)

Pada tahap ini, organisasi melaksanakan program-program yang telah

disusun untuk merespon isu. Pelaksanaan program ini merupakan

upaya yang nyata meminimalkan expectation gap antara publik dan

organisasi.12

Diharapkan untuk memberikan aksi nyata bahwa

organisasi telah mengubah sikap, yaitu dalam merancang program

strategis telah didasarkan kepada kebutuhan publik yang tercermin

dari isu-isu yang berkembang. Tahap ini membutuhkan koordinasi

sumber daya untuk menyediakan dukungan yang optimal agar tujuan

dan target dapat tercapai.13

5. Mengukur (Evaluation) apakah program-program tersebut

berjalan sesuai tujuan-tujuan organisasi

Untuk menilai apakah upaya merespons isu telah berjalan dengan

baik, maka diperlukan program-pogram riset. Metodenya sama seperti

riset yang tersebut pada tahap pertama diatas, karena proses Public

11

Firsan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 259. 12

Rachmat Kriyantono, Public Relations, Issue and Crisis management (Jakarta: Prenada Media 2015) h 186

13 Firsan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 259.

 

Page 35: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

22

Relations adalah proses berkesinambungan. Dimulai dan diakhiri

dengan riset.14

B. Konseptualisasi

1. Konseptualisasi Strategi Government Public Relations

a. Definisi Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa yunani klasik yaitu “stratos” yang

artinya tentara dan kata “agein” yang berarti memimpin. Jadi, strategi adalah

konsep militer yang bisa diartikan sebagai seni perang para jenderal (The Art of

General), atau suatu rancangan yang terbaik untuk memenangkan peperangan.

Definisi strategi juga diperkuat oleh Marthin-Anderson yang mengatakan bahwa

“strategi adalah seni di mana melibatkan kemampuan intelegensi atau pikiran

untuk membawa semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan

dengan memperoleh keuntungan yang maksimal dan efisien.15

Stephen Robbins

mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang instansi dan

memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan

untuk mencapai tujuan.16

Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia,

Strategi diartika sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai

sasaran khusus.17

14

Rachmat Kriyantono, Public Relations, Issue and Crisis management (Jakarta: Prenada Media 2015) h 181-187

15 H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2013) h.61 16

Morissan, M.A, Manajemen Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media 2008) h. 152

17https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/strategi, diakses pada tanggal 07-04-2018 pukul

19.34 WIB

 

Page 36: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

23

Dari definisi diatas kata strategi mengalami perubahan makna, yang

awalnya strategi hanya digunakan pada lingkungan militer sekarang bidang

keilmuan lain juga mengaplikasikan konsep strategi. Banyak pakar strategi yang

lahir dari bidang selain militer, seperti: Hendri Kissinger pakar strategi yang

berlatar belakang sejarah atau Thomas Schelling pakar strategi yang berlatar

belakang ilmu ekonomi.18

b. Definisi Public Relations

Hingga saat ini, belum ada kesepakatan yang mutlak tentang definisi

public relations atau yang selanjutnya akan disebut PR. Ketidaksepakatan

tersebut disebabkan beberapa hal, diantaranya perbedaan sudut pandangan para

pakar dan profesional tentang definisi PR. Perbedaan latar belakang dari para

pakar juga memengaruhi, misalnya definisi yang dibuat oleh orang yang

berkecimpung diteori akan berbeda dengan yang dibuat praktisi.19

Menurut

(British) Institute of Public Relations (IPR) mendefinisikan PR sebagai

keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan

dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling

pengertian anatar suatu organisasi dengan seganap khalayaknya. Sedangkan

menurut Frank Jefkins PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik

itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya

dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling

pengertian.20

Kemudian dengan definisi yang sangat umum John E Marston

18

Ridho Falah Adli, Skripsi: Strategi komunikasi Majelis Ulama Indonesia dalam Mensosialisasikan Fatwa Sesat Ormas Gafatar (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah 2016) h.16

19 Syariffuddin S. Gasing, Public Relations (Yogyakarta: Andi 2016) h. 7

20 Frank Jefkins, Public Relations (Jakarta:Erlangga 2002) h 9-10.

 

Page 37: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

24

menyatakan “Public Relations is planned, persuasive communication designed to

influence significant public.”21

Menurut Rex Harlow, akademisi Amerika Serikat, mendefinisikan PR

adalah fungsi manajemen yang unik yang membantu membangun dan

memelihara jalur komunikasi, memunculkan pemahaman, kerjasama antar

organisasi dan publiknya, melibatkan manajemen permasalahan dan isu,

membantu manajemen untuk terus menginformasikan dan tanggap terhadap opini

publik, mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk

melayani kepentingan umum, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan

memanfaatkan perubahan secara efektif, melayani sebagai sistem peringatan dini

untuk membantu mencegah kecenderungan negatif dan menggunakan penelitian

yang sehat dan etika komunikasi sebagai alat utamanya.22

Dari definisi tersebut

dapat disimpulkan bahwa strategi public relations adalah upaya sadar dan

terencana yang terarah dan memiliki target untuk mengkomunikasikan suatu hal

agar mencapai pemahaman bersama dan saling pengertian sehingga suatu

lembaga mendapat dukungan dari publiknya.

c. Public Relations Pemerinah (Government Public Relations)

Humas pemerintah atau government public relations merupakan

penggabungan dua kata yaitu hubugan masyarakat (public relations) dan

pemerintah (government). Namun pengertiannya bukan sebatas gabungan dari

kedua kata tersebut.23

humas pemerintah atau government public relations adalah

fungsi komunikasi yang menghubungkan interaksi warga dengan pemerintah,

21

Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations (Jakarta: Temprint 2003) h 6 22

Keith Butterick, Pengantar Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2014) h 7 23

Suprawoto, Government Public Relations (Jakarta: Kencana Prenada Media 2018) h. 44

 

Page 38: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

25

dengan regulator dan perpanjangan tangan kebijakan pemerintah. oleh sebab itu,

tugas humas pemerintah yang harus menjelaskan dan sekaligus menerima

masukan dari setiap kebijakan, yang sedang maupun telah dibuat.24

Perbedaan pokok antara humas yang terdapat di instansi pemerintah

dengan non pemerintah adalah tidak adanya unsur komersial walaupun Humas

Pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi

dan periklanan. Humas Pemerintah lebih menekankan pada public services atau

demi meningkatkan pelayanan umum. Melalui unit atau program kerja Humas

tersebut, pemerintah dapat menyampaikan informasinya atau menjelaskan

mengenai kebijaksanaan dan tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam

melaksanakan tugas-tugas atau kewajiban-kewajiban kepemerintahannya.25

Menurut Dimock dan Koenig, pada umumnya tugas-tugas dari pihak

humas instansi atau lembaga pemerintahan yaitu sebagai berikut:

Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang

pelayanan masyarakat, kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh

pemerinah dalam melaksanakan program kerja tersebut.

Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta mengajak

masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta pelaksanaan program

pembangunan di berbagai bidang, sosial, budaya, ekonomi, politik serta

menjaga stabilitas dan keamanan nasional.

24

Suprawoto, Government Public Relations (Jakarta: Kencana Prenada Media 2018) h. 49 25

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan media komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2008) h 341.

 

Page 39: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

26

Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur pemerintah yang

bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalam melaksanakan tugas

serta kewajibannya masing-masing.

Keberadaan Humas Pemerintah

Keberadaan unit kehumasan (Hubungan Masyarakat) di sebuah lembaga atau

instansi milik pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan

operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan tentang

sesuatu kegiatan atau aktivitas instansi bersangkutan yang ditujukan baik untuk

hubungan masyarakat kedalam, maupun kepada masyarakat luar pada umumnya.

Humas dapat merupakan suatu alat atau saluran (The PR as tools or channels of

government publication) untuk memperlancar jalannya interaksi dan penyebaran

informasi mengenai publikasi pembangunan nasional melalui kerja sama dengan

pihak pers, media cetak atau elektronik dan hingga menggunakan media

tradisional lainnya. (wayang kulit atau wayang golek dan lain sebagainya).26

Fungsi pokok Humas Pemerintah Indonesia pada dasarnya, antara lain sebaga

berikut:

Mengamankan kebijaksanaan pemerintah

Memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai

kebijaksanaan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada

masyarakat.

26

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan media komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2008) h 342-343.

 

Page 40: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

27

Menjadi komunikator dan sekaligus mediator yang proaktif dalam

menjembatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak, dan menampung

aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya dilain pihak.

Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi

mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik

jangkan pendek maupun jangka panjang.27

2. Konseptualisasi Manajemen Isu Publik

a. Definisi Manajemen

Manajemen adalah suatu proses, dengan mana pelaksanaan tujuan

tertentu diselenggarakan dan dikendalikan.28

Manajemen dengan segala

permasalahannya sebenarnya sudah lama dikenal orang, seusia peradaban

manusia itu sendiri. Dari papirus Mesir, catatan tiongkok kuno, tulisan-tulisan

yunani dan romawi purba dapat diketahui bagaimana pentingnya mengelola

pemerintahan. Definisi Socrates mengenai manajemen sebagai keterampilan

memiliki makna sebagaimana kita kenal sekarang sebagai fungsi manajer.29

Menurut George R Terry manajemen memiliki empat fungsi utama, yaitu:

1. Fungsi Perencanaan (Planning)

Ini adalah tahap yang paling mendasar dari kegiatan manajemen yang

meliputi penetuan tujuan-tujuan yang harus diraih dan penentuan sasaran.

2. Pengorganisasian (organizing)

27

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan media komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2008) h 343-344.

28 Henki Idris Issakh, Pengantar Manajemen (Jakarta: In media 2014) h.1

29 Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen (Yogyakarta: Penerbit Andi 2005) h 52

 

Page 41: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

28

Pada tahap ini, lembaga mulai membagi tugas sesuai dengan ketentuan dan

bidang keahliannya. Pengalokasian sumber daya yang ada serta penyebaran

tenaga yang kompeten di tiap bidangnya.

3. Penggerakan (Actuating)

Ketika rencana telah matang dan semua bidang telah di isi oleh sumber daya

yang ada, maka proses selanjutnya adalah penggerakan roda manajemen

sesuai rencana dan tugas-tugas yang telah di tetapkan.

4. Pengawasan (Controlling)

Ini adalah tugas dimana seorang manajer memantau perkembangan kerja dari

tahap perencanaan, pengorganisasian dan kesesuainnya dengan apa yang

telah dikerjakan oleh masing-masing bagian, sehingga kinerja lembaga atau

organisasi dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan

sebelumnya.

b. Definisi Isu Publik

Isu biasanya diartikan orang awam sebagai kabar burung. Namun dalam

konteks kebijakan publik isu diartikan sebagai masalah kebijakan. Isu adalah

berbagai perkembangan yang biasanya terjadi diarena publik yang jika berlanjut

dapat memengaruhi secara signifikan rencana jangka panjang dan operasional

organisasi.30

Isu lazimnya muncul karena telah terjadi silang pendapat diantara

para aktor mengenai arah tindakan yang akan ditempuh atau pertentangan

pandangan mengenai masalah itu sendiri.31

Isu publik terjadi diluar kendali

30

Rachmat Kriantono, Public Relations, Issue and crisis management (Jakarta:Kencana 2015) h 150.

31 Solichin Abdul Wahab, Analisis kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi

kebijaksanaan Negara, Edisi Kedua. (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h 35.

 

Page 42: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

29

organisasi atau lembaga, yang berdampak pada tujuan strategis organisasi, core

businessnya dan keberadaan organisasi yang mungkin memerlukan respons

tertentu dari organisasi. Dikatakan mungkin, sebab bisa saja organisasi tidak

perlu bereaksi atau merespons isu yang beredar. Hal ini terjadi karena dua hal,

pertama ketidakmampuan organisasi menangani isu. Kedua, organisasi sengaja

mengabaikan isu yang beredar karena tidak mengangga penting untuk

meresponsnya.32

Munculnya sebuah isu biasanya disebabkan oleh:

1. Ketidakpuasan sekelompok masyarakat

Ketidak keinginan, kebutuhan, harapan dan kepentingan publik

diabaikan, maka berbagai isu akan merebak.

2. Terjadinya peristiwa dramatis

Peristiwa dramatis adalah magnet kuat untuk menciptakan isu. Seperti

pada kasus ponari si dukun ciliki yang katanya bisa menyebuhkan orang

sakit. Berbagai media berbondong-bondong untuk meliputnya pada saat

itu, sehingga menjadi perbincangan di masyarakat.

3. Perubahan sosial

Setiap perubahan selalu memunculkan isu. Seperti perubahan peta politik

Indonesia pada tahun 1998 melahirkan puluhan isu.

4. Kurang optimalnya kekuatan pemimpin

32

Firsan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 239.

 

Page 43: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

30

Suka atau tidak suka pemimpin adalah fokus perhatian publik dan media.

Oleh karena itu, ketika publik melihat bahwa pemimpinnya tidak optimal

dalam bekerja, maka berbagai isu akan berkembang.33

Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen Isu Publik

adalah sebuah kegiatan untuk mengelola sebuah kabar yang beredar dan menjadi

perbincangan di ranah publik sehingga dapat memengaruhi kehidupan

bermasyarakat. Dengan adanya pengelolaan atau manajemen Isu publik, kabar-

kabar yang beredar di masyarakat dapat dikelola dengan baik sehingga

meminimalisir adanya kesalahan persepsi di ranah publik, khususnya tentang

informasi yang berkaitan langsung dengan berjalannya roda pemerintahan.

3. Koseptualisasi Media Massa

Secara umum dipahami bahwa istilah “Media” mencakup sarana

komunikasi seperti Pers, media penyiaran (Broadcasting) dan sinema.34

Bagi

banyak orang, industri majalah dan surat kabar secara kolektif disebut sebagai

„pers‟ adalah yang disebut media. Sejarahnya yang panjang dan berpengaruh

serta persyaratan bahwa konsumennya harus melek huruf, memungkinkan

medium ini „mengatur agenda politik‟ lebih dari pada medium lain di

Indonesia.35

peran media massa dalam berbagai aspek kehidupan sosial

masyarakat modern begitu besar. Hal ini tak mengherankan jika media massa

digunakan untuk berbagai tujuan, untuk mempercepat proses perubahan sosial di

33

Firsan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 240-246 34

Graeme Burton, Media dan Budaya Populer (Yogyakarta: Jala sutera 2012) h. 9 35

Krishna Sen, Media, Budaya Dan Politik di Indonesia (Jakarta: Institut Studi Arus Informasi 2001) h 61

 

Page 44: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

31

negara-negara berkembang, untuk kampanye politik, advertensi dan

propaganda.36

Peranan komunikasi massa dalam kehidupan sosial memang sangat luas,

tidak saja untuk kampanye dalam rangka komunikasi politik, tetapi seluruh

kehidupan manusia modern tidak terlepas dari media massa. Pada proses

sosialisasi, media massa sering dianggap telah banyak menggantikan peranan

agen sosialisasi tradisional seperti gereja, masjid, tetangga dan teman. Ia sangat

berperan dalam menanamkan nilai-nilai sosial di samping agen sosialisasi

tradisional. bahkan menurut Gerbner, media massa merupakan orang tua. Guru

dan juga agama resmi masyarakat industri. Adapun Daniel Lerner menemukan

dalam penelitiannya di turki bahwa perubahan sosial sangat dipengaruhi oleh

penggunaan media massa.37

4. Konseptualisasi Media Relations

Media relations atau hubungan media adalah aktifitas komunikasi yang

dilakukan oleh profesi humas dalam sebuah organisasi untuk menjalin pengertian

dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi

organisasi yang maksimal serta berimbang.38

Bagi PR, hubungan yang harmonis

dengan media massa memberikan banyak keuntungan. Media massa dengan

nama besar akan memberikan jangkauan publikasi organisasi yang lebih luas.

Jika memberikan kesan yang baik, organisasi akan dengan mudah mendapatkan

36

Henry Subiakto, Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi (Jakarta; Kencana Prenada Media 2012) h 108

37 Henry Subiakto, Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi (Jakarta; Kencana Prenada

Media 2012) h 109 38

Firsan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 203-204.

 

Page 45: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

32

tempat di ruang-ruang berita media massa. Ruang media yang besar adalah salah

satu tempat terbaik bagi organisasi untuk mendapatkan umpan balik dari

publik.39

C. Kerangka Pemikiran

39

Syarifuddin S. Gassing, Public Relations (yogyakarta: Penerbit Andi, 2016) h. 150-151.

Kebijakan & Fenomena

Pemerintahan

(kementerian & Lembaga)

Pemberitaan Media Massa &

Media Sosial

Membentuk Isu di Masyarakat

Strategi PR Pemerintah mengelola

Isu

1. identifikasi isu (issue

identification)

2. analisis isu (issue

analysis)

3. strategi perubahan isu

(action planning stage)

4. program pelaksanaan isu

(issue action program)

5. evaluasi hasil

Berita Akurat Berita Kurang

akurat

Kesepahaman Bersama antara

Pemerintah dan Masyarakat

 

Page 46: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

33

BAB III

GAMBARAN UMUM

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

A. Letak Geografis

Kantor pusat Kementerian Komunikasi dan Informatika terletak di Jalan

Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat 10110 Indonesia.

B. Sejarah

Kementerian Komunikasi dan Informatika (sebelumnya bernama

"Departemen Penerangan" (1945-1999), "Kementerian Negara Komunikasi

dan Informasi" (2001-2005), dan Departemen Komunikasi dan Informatika

(2005-2009), disingkat Depkominfo) adalah Departemen/kementerian dalam

Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan komunikasi dan informatika.

Kementerian Kominfo dipimpin oleh seorang Menteri Komunikasi dan

Informatika (Menkominfo) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh

Rudiantara.1

Pasca kemerdekaan, muncul usulan membuat lembaga khusus untuk

menyampaikan gagasan serta kebijakan kepada rakyat. Lembaga tersebut

diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi antara rakyat dan pemerintah

yang baru saja merdeka.2 Komunikasi yang dilakukan secara timbal balik

(two way Communications) memang sangat dibutuhkan oleh sebuah negara,

terlebih jika negara tersebut berada di awal kemerdekaan. Salah satu hasil

1 https://www.kominfo.go.id/profil diakses pada 14 April 2018

2 Syarifuddin S Gasing, Public Relations (Yogyakarta: Penerbit Andi 2016) h. 65

 

Page 47: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

34

sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 19 Agustus

1945 menetapkan 12 Kementerian, salah satunya adalah Kementerian

Penerangan. Tugas Kementerian Penerangan adalah mengedukasi rakyat

supaya siap mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Selain itu,

kementerian penerangan juga mengaja rakyat untuk memperkenalkan negara

yang abru merdeka ini ke luar negeri.3 Saat resmi didirikan, anggota

Kementerian Penerangan berasal dari gabungan para pejuang, mantan

pegawai sendebu4, beberapa politisi dan warga negara yang bermukim di luar

negeri.

Tugas spesifik kementerian penerangan pada masa itu adalah:

1. Menyampaikan kabar kemerdekaan kepada wartawan asing melalui

S.K HET Niewsblad5.

2. Tugas penerangan ke pelosok-pelosok tentang arti sebuah proklamasi.

Komunikasi yang Kementerian Penerangan jalin dengan rakyat berisi

beberapa poin penting terkait pembangunan negeri ini. Poin penting yang

dimaksud mulai dari amanat presiden, kebijakan politik luar negeri,

perkembangan politik luar negeri, pemberontakan, undang-undang dan

peraturan, pemberantasan hama hingga pemberantasan buta huruf. Salah satu

tujuan yang hendak dicapai adalah mengatur pendapat beberapa golongan

supaya tidak timbul kekacauan dalam proses demokrasi.6 Berdasarkan

4 Badan propaganda pada masa pendudukan Jepang yang hanya memberi ruang kegiatan

penerangan untuk tujuan perang. 5Surat kabar belanda

6 Syarifuddin S Gasing, Public Relations (Yogyakarta: Penerbit Andi 2016) h. 66

 

Page 48: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

35

dokumen sejarah di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Abdur

Rahman Baswedan menjabat sebagai Menteri muda Penerangan. Penunjukan

tersebut dilakukan setelah kabinet Sjahrir resmi terbentuk. Sebelumnya,

Baswedan sudah berpengalaman dalam hal penerangan karena pernah bekerja

di sendebu. Tugas utama Baswedan seiring jabatannya adalah melakukan

lobi-lobi penting.7

Salah satu hasil kerja Baswedan adalah keberhasilannya melobi para

pemimpin Arab dan Mesir untuk mengakui kemerdekaan Indonesia saat itu,

Baswedan bekerjasama dengan Haji Agus Salim (Menteri Muda Luar

Negeri), Nazir Pamuntjak (Pejabat Kementerian Agama) dan R. H.

Abdulkadir. Hasil kerja delegasi diplomatik tersebut adalah mesir mengakui

kemerdekaan Indonesia secara de facto dan de jure. Keberhasilan pada

tanggal 10 Juni 1947 tersebut menjadi tonggak pertama keberhasilan

diplomasi Indonesia.8 disusul dengan pengakuan dari negara-negara timur

tengah yang tergabung dalam liga Arab dan Mesir. keberhasilan tersebut

merupakan salah satu konsep Public Relations Indonesia. sebagai negara

baru, Indonesia ingin lebih dikenal di dunia internasional dengan banyak

menjalin hubungan luar negeri.

Salah satu bentuk lain dari konsep Public Relations Indonesia diawal

masa kemerdekaan adalah dengan mengirim 500 Ton padi ke India pada

tanggal 20 Agustus 1946, satu tahun sebelum mendapatkan pengakuan dari

negara-negara Arab. Pengiriman padi tersebut merupakan bagian dari

7 Syarifuddin S Gasing, Public Relations (Yogyakarta: Penerbit Andi 2016) h. 66

8 Syarifuddin S Gasing, Public Relations (Yogyakarta: Penerbit Andi 2016) h. 66

 

Page 49: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

36

kesepakatan perdana Menteri Sjahrir dengan K. L. Punjabi pada tanggal 18

Mei 1946. Kesepakatan tersebut merupakan bagian dari penerapan konsep

public relations di Indonesia.9 Fungsi Kementerian Penerangan kian strategis

setelah konferensi Meja Bundar (KMB) November 1949. Peran strategis

tersebut tampak dalam urusan terkait program dan kebijakan pemerintah,

terutama setalah Republik Indonesia Serikat (RIS) terbentuk. Fungsi

penerangan diemban oleh empat lembaga, yaitu Kementerian Penerangan RI,

Kementerian Penerangan RIS, Kemeterian Penerangan Negara Indonesia

Timur dan Jawatan Penerangan Negara Bagian. Kementerian Penerangan

juga disebut sebagai badan kontak. Tugasnya adalah menyediakan informasi

supaya mudah diakses oleh Menteri Luar Negeri dan menteri Pertahanan dan

Keamanan. Setelah Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) resmi

terbentuk pada tanggal 17 Agustus 1950, fungsi public relations dipegan satu

lemabaga saja yaitu Kementerian Penerangan.

Setelah masuk ke zaman Orde Baru, public reations yang dijalankan

pemerintah lebih condong ke arah penguatan pembangunan disertai

menetapkan posisi juru bicara. Selain itu, Menpen Boedihardjo

menetapkan SK Nomor 12/kep/MENPEN/1970 pada tanggal 17

Februari 1970 terkait struktur organisasi direktorat Jendral (Ditjen)

Penerangan Umum. Di dalam SK tersebut disebutkan bahwa Dirjen

penerangan umum membawahi direktorat Hubungan Masyarakat,

lalu, pada tanggal 13 Maret 1971, Menteri Penerangan mengeluarkan

keputusan melalui SK Nomor 31/KEP/MENPEN/1971 untuk

9 Syarifuddin S Gasing, Public Relations (Yogyakarta: Penerbit Andi 2016) h. 66

 

Page 50: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

37

menetapkan struktur dan tugas Badan Koordinasi Kehumasan

Pemerintah (Bakohumas).10

Bakohumas Era Departemen Penerangan Republik Indonesia

Menurut Harmoko selaku Menteri Penerangan, Tugas dan fungsi

penerangan saat itu dijabarkan ke dalam penerangan pembangunan dan

pembangunan penerangan. Sebagai jembatan kepentingan pmerintah dan

harapan masyarakat , Bakohumas harus diperkuat. Berikut tugas strategis dan

taktis Bakohumas:

Tugas Strategis:

1. Mengerti dan memahami duduk perkara suatu masalah.

2. Mampu ikut serta dalam pengambilan keputusan.

Tugas Taktis:

1. Mampu menyerap inspirasi dan aspirasi masyarakat.

2. Mampu memberikan informasi dan keterangan dengan baik.

3. Mampu memberikan motivasi dan dorongan.

4. Mampu berkomunikasi dan membentuk citra lembaga.

Bakohumas juga dituntut mampu mengelola informasi menjelang sidang

umum MPR. Pada tanggal 18 November 1997 di Yogyakarta, Menteri

Penerangan pada saat itu R. Hartono meminta Bakohumas membuat

rekomendasi Program Aksi Kegiatan Kampanye Kehumasan. Tujuannya,

10

Syarifuddin S Gasing, Public Relations (Yogyakarta: Penerbit Andi 2016) h. 67

 

Page 51: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

38

untuk menyukseskan sidang umum MPR 1998. Selain itu, Bakohumas juga

diharapkan mampu memantau dan mengelola berbagai isu yang positif dan

negatif.11

Bakohumas Era Reformasi

Pada tahun 1999 setelah terpilihnya Gus Dur sebagai Presiden,

Departemen Penerangan dibubarkan oleh Presiden Gus Dur. Namun,

Bakohumas sendiri tidak dibubarkan saa itu. Setelah dibubarkan, Presiden

Gus Dur membentuk badan informasi dan Komunikasi Nasional (BIKN)

yang menaungi Bakohumas. Seiring berjalannya waktu, BKIN juga

dibubarkan dan digantikan oleh Lembaga Informasi Nasional (LIN).

Semenara itu, pada pemerintahan presiden Megawati, Kementerian Negera

Komunikasi dan Informasi dibentuk. Oleh sebab itu, Bakohumas sendiri

melekat kepada Kementerian tersebut. Lalu pada kabinet Indonesia Bersatu

Jilid I asuhan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kementerian tersebut

berubah nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Menteri Komunikasi dan Informatika era kabinet gotong royong

syamsul Mu’arif mengingatkan para pejabat public relations bakohumas

untuk mereposisi diri. Hal ini dilakukan sejalan dengan paradigma

kenegaraan yang menuntuk kebersamaan dan hilangnya ego sektoral. Pejabat

public relations pemerintah dituntut mengambil peran di depan dalam

mengenali isu yang diprediksi dapat mengganggu stabilitas nasional.

11

Syarifuddin S Gasing, Public Relations (Yogyakarta: Penerbit Andi 2016) h. 71

 

Page 52: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

39

Setidaknya, pejabat public relations pemerintah dapat mengetahui lebih awal

isu yang akan menjadi wacana publik.

C. Visi dan Misi Kementerian Komunikasi dan Informatika

Visi:

Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan

berkepribadian berlandaskan Gotong Royong.

Misi:

Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan

demokratis berlandaskan negara hukum.

Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati

diri sebagai negara maritim.

Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju

dan sejahtera.

Mewjudkan bangsa yang berdaya saing

Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang madiri,

maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.

Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

 

Page 53: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

40

D. Gambaran Umum Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi

Publik

Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo Rosarita

Niken Widiastuti menegaskan tugas Direktorat Jenderal IKP sebagai sebagai

Government Public Relations (GPR) tidak hanya untuk pemerintah

melainkan juga untuk negara. Adapun Direktorat Jenderal IKP menaungi

beberapa direktorat, anataralain:

Direktorat Komunikasi Publik, direktorat Pengolahan dan penyediaan

Informasi, Direktorat Pengelolaan Media Publik, Direktorat Kemitraan

Komunikasi dan Direktorat Layanan Informasi Internasional. Kelima

direktorat tersebut bertugas sebagai pelaksanan tugas government public

relations Kementerian Komunikasi dan Informatika pada saat ini.

 

Page 54: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

41

E. Struktur Organisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika

(Sumber: https://kominfo.go.id/content/detail/6338/struktur-organisasi/0/page)

 

Page 55: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

42

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

A. STRATEGI GOVERNMENT PUBLIC RELATIONS DALAM

MENGELOLA ISU PUBLIK

Dari data penelitian yang telah dihimpun, dapat diketahui bahwa strategi

government public relations Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam

mengelola isu terbagi kedalam beberapa tahap. Mulai dari tahap monitoring

media, analisis isu media, rapat penentuan dan penajaman isu, forum merdeka

barat 9 (FMB 9) dan diseminasi informasi serta rapat evaluasi. Agar penelitian

ini lebih terstruktur, peneliti menggunakan teori Manajemen isu publik Howard

Case dan Barry Jones 1976 sebagai pisau analisis penelitian. Case dan Jones

membagi lima tahap aktivitas manajemen isu yang bersifat universal dalam

model ini, artinya telah menjadi standar internasional dan menjadi fomula bagi

para akademisi yang telah diakui dan dipraktekan oleh para ahli seperti Johston,

Regester dan Larkin serta Seitel.1 kelima tahap tersebut antara lain Indetifikasi

Isu, Analisis Isu, Rencana strategi perubahan isu, Implementasi merespons isu

dan tahap evaluasi.

a. TAHAP IDENTIFIKASI ISU

Manajemen mesti mengenal dahulu isu-isu yang diasumsikan dapat

memengaruhi organisasi, proses identifikasi dalam tahap ini dapat menggunakan

beberapa cara antara lain: Polling opini, menggelar FGD, monitoring Media

massa, penyediaan kontak opini, melakukan “management by walking around”

1 Rachmat Kriyantono, Public Relations, Issue and Crisis management (Jakarta: Prenada

Media 2015) h 181

 

Page 56: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

43

atau mengunjungi dan mendengar langsung aspirasi publik dan monitoring

Media sosial.2 Dalam praktinya, proses identifikasi isu yang dilakukan oleh

goverenment public relations Kementerian Komunikasi dan Informatika

menggunakan metode monitoring media massa. Kegiatan monitoring media yang

dilakukan di Kementerian Komunikasi dan Informatika berada di bawah

naungan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) tepatnya di

direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi (PPI). Kegiatan monitoring ini

dilakukan sebagai landasan atau langkah awal untuk mencari data dan

informasi terkait isu yang diangkat oleh media setiap harinya. Seperti yang

dijelaskan oleh direktur PPI, Dr. Selamatta Sembiring:

“Jadi, kominfo diamanatkan oleh presiden berdasarkan Inpes nomor 09

tahun 2015 diamantkan sebagai pelaksana Government Public Relations,

jadi humasnya kabinet gitulah daripada kabinet yang sekarang. kita

inikan bekerja di ladang informasi, jadi suatu kegiatan informasi itu

memang harus diawali oleh sebuah fact finding diawali oleh data-data

dan informasi yang kita cari terlebih dahulu. Itulah nanti yang akan

menjadi pijakan untuk kita menyusun serangkaian strategi komunikasi.”3

Pada tahap ini, isu-isu yang berada di media massa dipantau melalui dua metode.

1. Menggunakan metode manual

Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan headline berita di

media massa cetak nasional untuk mengetahui isu terbanyak dan terpenting

yang diangkat oleh media massa cetak nasional pada satu hari. Adapun media

yang dimonitoring termasuk didalamnya adalah Harian Kompas, Republika,

Tempo, Koran Sindo, Rakyat Merdeka, Investor Daily, Bisnis Indonesia,

2 Rachmat Kriyantono, Public Relations, Issue and Crisis management (Jakarta: Prenada

Media 2015) h 181-182 3 Pemaparan Direktur Pengelolaan dan Penyediaan Informasi Dirjen IKP Kominfo Drs.

Selamatta sembiring pada rapat evaluasi monitoring media, Hotel Milenium 20 februari 2018 Pukul 10.30 WIB

 

Page 57: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

44

Media Indonesia, The Jakarta Pos, Harian Terbit dan Suara Pembaruan. Dari

berbagai media cetak yang dimonitor ini, kemudian dicari isu apa yang

diangkat oleh mayoritas media cetak untuk kemudian ditentukan sementara

isu terbanyak yang ada di media cetak nasional dalam satu hari.

Gambar 14

Media Cetak yang di Pantau Oleh Kominfo

2. Menggunakan Aplikasi IMM.today dan Beritagar.id

Metode ini menggunakan aplikasi pihak ketiga yang berbasis big

data. Ada dua aplikasi pihak ketiga yang digunakan oleh Kementerian

Komunikasi dan Informatika untuk memantau isu-isu publik. Pertama,

aplikasi beritagar.id dan kedua IMM.today (intellegence media managment).

Adapun fungsi IMM.today lebih berfokus pada analisi berita yang akan

dijelaskan pada tahap berikutnya, sedangkan Beritagar.id adalah sebuah

platform media berbasis teknologi yang berada di bawah payung PT Lintas

Cipta Media (LCM) yang merupakan salah satu anak perusahaan Global

4 Dokumen Pribadi hasil Observasi di Dirjen IKP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan

informasi (PPI), subdit Pengolahan informasi publik (PIP) Kominfo. Pada 5 Juni 2018, Pukul 11.31 WIB.

 

Page 58: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

45

Digital Prima (GDP) Venture.5 Didirikan sejak 2015 dan berada setara

dengan lebih dari 300 media daring pada saat itu yang memproduksi berita

setiap harinya. Beritagar.id mengusung konsep lain dengan teknologi yang

bernama Computer Asissted Reporting atau teknologi pelaporan

menggunakan bantuan komputer.

Gambar 26

dashboard beritagar.id

Di dalam mengidentifikasi isu, public relations harus mengategorikan

terlebih dahulu isu yang beredar.7 Dengan teknologi ini, beritagar.id

memungkinkan untuk mengumpulkan semua berita-berita yang berada di

media daring dan membuat kategori-kategori pemberitaan yang tersebar di

lebih dari 300 kanal media daring. Sehingga pemberitaan yang terkumpul

dapat dibagi ke dalam beberapa kategori seperti polhukam, peristiwa,

kesehatan, olahraga, teknologi, bisnis dan hiburan. Selain itu, dengan

5 https://beritagar.id/tentang-kami diakses pada 15 Mei 2018 Pukul 02.30 WIB

6Dokumen Pribadi hasil Observasi di Dirjen IKP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan

informasi (PPI), subdit Pengolahan informasi publik (PIP) Kominfo. 15 Mei 2018 Pukul 13.30 WIB 7 Firsan Nova, Crisis public relations (Jakarta:Rajawali Pers 2011) hal. 256

 

Page 59: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

46

tekonologi kecerdasan buatan dan komputasi linguistiknya, aplikasi ini juga

dapat mengumpulkan berita-berita yang memiliki kemiripan judul sehingga

dapat menyajikan presentasi tentang isu-isu yang memang sedang menjadi

topik pembicaraan di dunia maya. Selain berita dari media daring, aplikasi

beritagar.id juga dapat memantau percakapan yang sedang banyak di

bicarakan oleh pengguna media sosial twitter. Dengan begitu, isu yang

beredar dari media daring dan media sosial dapat di pantau melalui aplikasi

beritagar.id. seperti monitoring media cetak, isu yang diangkat dari media

daring adalah isu yang paling banyak presentasenya.

Setelah diketahui isu yang berkembang di media cetak nasional dan

media daring, tim monitoring dari Direktorat Pengolahan dan Penyediaan

Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan rapat untuk

menentukan isu apa yang diangkat pada hari itu, karena isu yang memiliki

presentase paling banyak pada hari itu belum tentu memiliki kaitan dengan

pemerintah. Dalam rapat ini, kecerdasan analisis tim monitoring sangat

dibutuhkan untuk menentukan isu apa yang diangkat. Isu yang di angkat

harus memenuhi beberapa unsur. antara lain: merupakan suatu kejadian yang

berkaitan dengan hajat hidup masyarakat, berkaitan dengan program

pemerintah dan isu yang berpengaruh dengan keamanan dan stabilitas negara,

serta merupakan isu yang paling banyak dibicarakan media (harus berkaitan

dengan 3 unsur sebelumnya).

Sebagai contoh, peneliti mengambil Isu serbuan tenaga kerja asing

yang mulai ramai diberitakan media dalam rentang waktu 1 Bulan, yaitu

 

Page 60: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

47

mulai tanggal 26 Maret sampai 23 April 2018.8 Naiknya isu tenaga kerja

asing bertepatan dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) no 20 tahun

2018 tentang penggunaan tenaga kerja asing. Banyak pemberitaan dengan

tendensi negatif terhadap pemerintah yang berkaitan dengan perpres no 20

tahun 2018. mulai dari isu serbuan tenaga kerja asing karena perpres no 20

tahun 2018, rencana DPR yang akan membentuk pansus TKA dan keresahan

buruh lokal atas terbitnya perpres no 20 tahun 2018. oleh karena itu, maka

penting bagi pemerintah untuk meluruskan dan mengklarifikasi terkait isu

yang beredar dan meresahkan masyarakat terkait tenaga kerja asing dan

perpres no 20 tahun 2018. Karena pada dasarnya, perpres no 20 tahun 2018

menekankan pada pemangkasan birokrasi tenaga kerja asing, yang

sebelumnya terlalu berbelit. Sedangkan kualifikasi tenaga kerja asing yang

masuk ke indonesia masih sangat di batasi dan hanya untuk jabatan tertentu.9

Dengam mudahnya birokrasi, maka otomatis dapat menarik minat investor

untuk menanamkan modal di Indonesia sehingga dapat membuka lapangan

kerja yang lebih luas lagi.

Kembali ke manajemen isu, Setelah isu ditentukan, tim monitorng

media sesegera mungkin membuat laporan monitoring yang bernama GPR

report (goverenment public relations report).

8 Hasil Pemantauan media menggunakan aplikasi intellegence media managment,

Dokumen Pribadi hasil Observasi di Dirjen IKP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan informasi (PPI), subdit Pengolahan informasi publik (PIP) Kominfo. Pada 11.00 WIB, 5 Juli 2018

9 Pemaparan meneteri ketenagakerjaan Hanif Dhakiri pada Forum merdeka barat 9 di ruang

serbaguna Kominfo, pukul 14.25 WIB, 23 April 2018.

 

Page 61: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

48

Gambar 310

Goverenment Public Relations report

Di dalam GPR report ini terdapat ringkasan eksekutif yang berisi

tentang keterang isu yang paling banyak diangkat oleh media pada hari itu.

Kemudian terdapat juga analisis berita yang tersebar di media massa pada

hari itu dan rekomendasi yang ditujukan kepada kementerian dan lembaga

terkait yang berhubungan dengan isu yang sedang diangkat pada hari itu

untuk segera di tindak lanjuti oleh kementerian dan lembaga, dalam hal ini

adalah kementerian ketenagakerjaan, badan koordinasi penanaman modal

(BKPM) dan staff ahli bidang ekonomi kementerian hukum dan hak asasi

manusia.

Ada 4 orang staff yang melakukan monitoring media setiap harinya

dengan tugas masing-masing. Mereka bekerja mulai dari pukul 7.00 WIB

10

Dokumen direktorat Pengolahan dan penyediaan informasi, hasil Observasi di Dirjen IKP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan informasi (PPI), subdit Pengolahan informasi publik (PIP) Kominfo. 5 Juni 2018 Pukul 11.30 WIB.

 

Page 62: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

49

untuk sesegera mungkin menyelesaikan tugas maksimal pukul 08.00 WIB

GPR report harus sudah di kirim ke kementerian dan lemabaga pemerintah.

“Kami mengerjakan ini sekitar pukul 07.00 dan kami berusaha untuk

secepat mungkin, hingga pukul 08.30 sudah bisa kita kirim ke K/L.”11

Tujuan dari GPR report ini adalah supaya kementerian dan lemabaga dapat

mengetahui isu secepat mungkin dan segera merespon melalui kanal media

yang dimilik atau melakukan konferensi pers jika isu tersebut berkaitan

langsung dengan instansinya.

Pada tahap identifikasi, peneliti menilai tim monitoring dari direktorat

PPI sudah bekerja dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil observasi langsung

peneliti selama satu bulan di divisi monitoring media. Para petugas datang

dan mengerjakan analisis konten media dengan cepat. Bahan-bahan

monitoring seperti koran sudah tersedia dengan baik, begitupun dengan

aplikasi beritagar.id yang selalu online dan siap digunakan kapanpun staff

membutuhkan.

b. TAHAP ANALISIS ISU

Setalah isu yang muncul diidentifikasi dan diprioritaskan, tahap kedua

dimulai.12

Tahap ini mencakup upaya menganalisis penyebab isu dan

kemungkinan akibatnya bagi akifitas organisasi. Tujuan tahap ini adalah

mengetahui isu sebenarnya, penyebabnya dan dari mana sumbernya. Proses

analisis ini diperkuat dengan riset yang bertujuan mengidentifikasi opini-

11

Wawancara pribadi dengan Fauzan, staff monitoring direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi, 23 April 2018, Pukul 10.30 WIB.

12 Firsan Nova, Crisis public relations (Jakarta:Rajawali Pers 2011) hal. 257

 

Page 63: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

50

opini para pemuka pendapat atau figur-figur yang berpengaruh di masyarakat

terhadap isu yang terjadi.13

Tidak hanya mengirimkan GPR report setiap

harinya ke kementerian dan lembaga pemerintah, direktorat Pengolahan dan

Penyediaan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika juga tetap

memantau perkembangan isu yang telah dilaporkan dalam GPR report

tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Rosmiati selaku kasubdit di

direktorat PPI:

“dalam artian satu minggu isu ini bergulir terus, itu yang di angkat

ke FMB. Atau bisa juga isu yang menyangkut hajat hidup orang

banyak. Katakanlah tiba-tiba pemerinah menaikan harga BBM, tanpa

pemberitahuan dan sebagainya, itukan masyarakat resah. Nah begitu

resah itu di tindaklanjuti dengan FMB.”14

Untuk melakukan analisi isu tersebut, barulah aplikasi IMM.today

(intellegence media managment) digunakan sepenuhnya. IMM adalah sistem

yang bekerja 24 jam secara real time, otomatis, dengan robot yang

melakukan media monitoring untuk mengumpulkan content media daring,

cetak, dan TV. Kemudian media analysis memberikan kajian secara lengkap

mulai dari timeline, influencers, media, sentiment, comparison, dan

penelusuran terhadap detail obyek pemberitaan. Semua dilakukan oleh

software dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang bisa belajar

mengenali hal-hal baru dan melakukan analisis seperti manusia.15

singkatnya

aplikasi ini berbasis big data, sehingga dapat menghimpun berita sesuai kata

13

Rachmat Kriyantono, Public Relations, Issue and Crisis management (Jakarta: Prenada Media 2015) h 183

14 Wawancara Pribadi dengan Kepala sub direktorat PIP Ibu Rosmiati, di kementerian

Komunikasi dan Informatika, pada 23 April 218, pukul 14.30 WIB. 15

http://indonesiaindicator.com/product/imm.html diakses pada 30 April, pukul 18.45 WIB.

 

Page 64: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

51

kunci yang dimasukan oleh pengguna. Hasil pencarian data dari aplikasi

IMM.today termasuk di dalamnya adalah berita Media daring dan media

cetak. Selain menghimpun, aplikasi ini juga dapat menganalisis sebaran

berita, tendensi berita serta kutipan tokoh-tokoh yang berpengaruh pada

berita tersebut.

Gambar 416

Dashboard intellegence media managment (IMM)

Dalam penelitian ini, penulis mengambil contoh analisis pemberitaan

Tenaga kerja asing yang belakangan menjadi isu yang mencuat ke publik dan

harus di tanggapi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika selaku

goverenment public relations. Analisi konten media dimulai dari data

monitoring awal yang menunjukan jumlah media yang memberitakan suatu

isu dan total pemberitaan yang diterbitkan oleh media online dan media

cetak. Hal ini berfungsi untuk mengetahui bahwa isu ini memang harus di

tanggapi dengan serius oleh goverenment public relations. Adapun

indikatornya dapat ditentukan dari banyaknya media yang memberitakan dan

16

Dokumen direktorat Pengolahan dan penyediaan informasi 28 Mei 2018 Pukul 11.00 WIB.

 

Page 65: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

52

jumlah pemberitaan media tentang suatu isu. Pada isu tenaga kerja asing,

terdapat 312 kanal media daring yang memberitakan dengan total peberitaan

sebanyak 1.870 berita. Sedangkan pada media cetak, terdapat 73 perusahaan

media yang memberitakan dengan total pemberitaan 221 berita. Untuk lebih

lengkapnya, peneliti telah merangkum dengan tabel:

Gambar 517

Rangkuman analisi konten media isu TKA

Setelah diketahui jumlah media dan pemberitaannya, maka tim

monitoring juga menganalisi intensitas pemberitaan media tentang suatu isu.

Disini dapat di pantau dan diketahui kapan isu itu mulai naik ke publik dan

menjadi topik utama di media cetak maupun media daring. Seperti gambar

dibawah, Pada isu tenaga kerja asing dapat diketahui media mulai

memberitakan pada tanggal 26 maret bertepatan dengan penandatanganan

perpres no 20 tahun 2018 oleh presiden. pemberitaan bergulir terus dan

17

Dokumen direktorat Pengolahan dan penyediaan informasi, hasil Observasi di Dirjen IKP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan informasi (PPI), subdit Pengolahan informasi publik (PIP) Kominfo. 20 April 2018 Pukul 14.30 WIB.

 

Page 66: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

53

bersifat fluktuatif hingga mencapai puncaknya pada tanggal 20 april 2018 di

media daring dengan jumlah pemberitaan sekitar 254 berita. Sedangkan pada

media cetak, pemberitaan tertinggi tentang tenaga kerja asing yaitu tanggal

21 april 2018 dengan jumlah 27 berita di koran nasional. Perbedaan waktu

antara media daring dengan media cetak adalah hal yang wajar. Media daring

dapat mempublish berita tanpa harus melalui proses yang panjang, sedangkan

media cetak harus melalui beberapa tahap mulai dari meja redaksi,

percetakan dan pendistribusian.

Gambar 618

Grafik Intensitas pemberitaan media

18

Dokumen direktorat Pengolahan dan penyediaan informasi, hasil Observasi di Dirjen IKP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan informasi (PPI), subdit Pengolahan informasi publik (PIP) Kominfo. 20 April 2018 Pukul 14.00 WIB.

 

Page 67: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

54

Sumber berita juga menjadi perhatian penting bagi tim monitoring

goverenment public relations, oleh karena itu analisis ini juga memaparkan

media mana saja yang paling tinggi intensitasnya dalam mengangkat suatu

isu. Pada isu tenaga kerja asing, Republika menjadi media yang paling

banyak memberitakan isu tersebut, baik di media cetak maupun di media

daring.

Gambar 719

(Sumber Media)

Untuk lebih speisifik dan mempermudah program strategi perubahan isu, tim

monitoring melalui aplikasi IMM juga memantau tentang sebaran isu yang

menjadi pembicaraan masyarakat. Isu yang diangkat oleh media, dianalisi

framingnya untuk mengetahui arah pemberitaan media, sehingga dapat

membantu tim goverenment public relations untuk membuat strategi

19

Dokumen direktorat Pengolahan dan penyediaan informasi, hasil Observasi di Dirjen IKP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan informasi (PPI), subdit Pengolahan informasi publik (PIP) Kominfo. 20 April 2018 Pukul 14.00 WIB.

 

Page 68: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

55

perubahan isu yang efektif dan tepat sasaran. Dalam isu tenaga kerja asing,

media paling banyak mengemas berita tentang kersahan tenaga kerja lokal

atau buruh lokal terhadap kebijakan pemerintah yang tertuang dalam perpres

no 20 tahun 2018. Disusul dengan pemberitaan mengenai rencana DPR yang

mewacanakan untuk membentuk panitia khusus tenaga kerja asing.

Sedangkan pemberitaan mengenai penjelasan menteri tenaga kerja hanif

dhakiri terkait esensi dari perpres no 20 tahun 2018 memiliki porsi yang

minim. Oleh karena itu, framing media lebih cenderung akan membentuk

keresahan di publik dan membuat opini negatif terhadap pemerintah sehingga

pemerintah akan mengalami krisis kepercayaan atas penggiringan opini

media.

Berikut grafik sebaran isu:

Gambar 820

sebaran isu TKA

20

Dokumen direktorat Pengolahan dan penyediaan informasi, hasil Observasi di Dirjen IKP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan informasi (PPI), subdit Pengolahan informasi publik (PIP) Kominfo. 20 April 2018 Pukul 14.00 WIB.

 

Page 69: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

56

Kecenderungan judul berita dan isi berita terhadap suatu isu juga

dilakukan pemantauan, sehingga dapat dipresentasikan framming media

terhadap isu tersebut apakah bersifat netral, positif atau bahkan negatif. Pada

isu tenaga kerja asing dan perpres no 20 tahun 2018, prosentasi tendesi berita

di media daring adalah 39.62% bersifat berita netral, diikuti dengan tendensi

berita negatif sebesar 31.78% dan berita positif sebesar 28.59%. sedangkan di

media cetak berita bersifat netral 42.99%, di ikuti dengan berita bertendensi

negatif sebesar 29.86% dan berita positif sebesar 27.25%. dari data tersebut,

dapat disimpulkan bahwa porsi berita netral masih dominan diikuti dengan

berita negatif dan berita positif di urutan terakhir. Namun, karena isu ini terus

bergulir dan menjadi perbincangan di ranah publik serta berkaitan dengan

hajat hidup orang banyak dan stabilitas negara agar tidak terjadi gejolak

maka isu ini harus diklarifikasi oleh goverenment public relations.

Gambar 921

Tendensi pemberitaan media

21

Dokumen direktorat Pengolahan dan penyediaan informasi, hasil Observasi di Dirjen IKP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan informasi (PPI), subdit Pengolahan informasi publik (PIP) Kominfo. 20 April 2018 Pukul 14.00 WIB.

 

Page 70: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

57

Dalam sebuah isu, pendapat tokoh sangat berpengaruh bagi

pembentukan opini di masyarakat. oleh karena itu, tim monitoring juga

melakukan pemantauan terhadap narasumber dan tokoh-tokoh yang paling

sering di kutip oleh media. Dari hasil monitoring IMM, terdapat 10 nama

yang paling sering dikutip oleh media untuk menanggapi isu tenaga kerja

asing. Pada posisi pertama adalah presiden RI Jokowidodo, kedua ialah

Menteri Tenaga kerja Hanif Dhakiri dan yang ketiga adalah wakil ketua DPR

yaitu Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

Gambar 1022

narasumber paling sering di kutip

22

Dokumen direktorat Pengolahan dan penyediaan informasi, hasil Observasi di Dirjen IKP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan informasi (PPI), subdit Pengolahan informasi publik (PIP) Kominfo. 20 April 2018 Pukul 14.00 WIB.

 

Page 71: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

58

Isu akan menjadi opini publik yang kuat apabila sebarannya luas.

Oleh sebab itu, sebaran isu merupkan hal yang penting untuk di monitor

sehingga dapat diketahui dan diantisipasi dampak-dampaknya. Tim

monitoring memantau sebaran isu melalui aplikasi IMM dengan hasil sebagai

berikut:

Gambar 1123

Peta sebaran Isu media

Pada tahap analisis, fungsi aplikasi intelegence media management

(IMMtoday) menjadi sangat penting. Informasi yang berkaitan dengan sumber

isu dan opini para tokoh dapat di pantau melalui aplikasi tersebut. selain itu,

IMMtoday juga dapat menyajikan data analisis dan riset secara realtime tentang

kategori-kategori yang telah di jelaskan diatas sehingga dapat mepermudah

proses analisis media yang memiliki lingkup nasional. Akantetapi, aplikasi

IMMtoday masih memiliki beberapa kelemahan. Terkadang aplikasi ini

mengalami gangguan dan tidak dapat digunakan. Selain itu, aplikasi ini juga

23

Dokumen direktorat Pengolahan dan penyediaan informasi, hasil Observasi di Dirjen IKP, Direktorat Pengolahan dan Penyediaan informasi (PPI), subdit Pengolahan informasi publik (PIP) Kominfo. 20 April 2018 Pukul 14.00 WIB.

 

Page 72: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

59

sering mengalami eror ketika analis sedang mengunduh data analisis. Hal-hal

seperti ini bisa menjadi masalah mengingat semua berkaitan dengan data yang

akan menjadi pijakan untuk tim goverenment public relations untuk melangkah

ke tahap berikutnya

c. TAHAP RENCANA PROGRAM MERESPON ISU

Organisasi merencanakan aksi atau tindakan. Pemberian respons diartikan

sebagai menyampaikan posisi atau sikap organisasi terhadap isu, artinya

program-program tersebut diaplikasikan untuk mempresentasikan tujuan-tujuan

dan opini organisasi terhadap isu dan untuk memengaruhi publik terhadap isu

tersebut.24

Pada tahap ini, peran Kementerian Komunikasi dan Informatika

dalam mengelola Isu menjadi lebih dominan. Pengendalian isu di koordinasikan

langsung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika kepada kementerian

dan lembaga terkait yang dipantau oleh kantor Staff Presiden dan Tim

komunikasi presiden untuk disusun strategi komunikasinya dan di diseminasikan

melalui konferensi pers yang bernama Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9).

Sebelum diadakan forum merdeka barat 9 (FMB 9), Kementerian

Komunikasi dan Informatika bersama kementerian dan lembaga terakit dalam hal

ini adalah kementerian ketenaga kerjaan, BKPM dan staf ahli bidang ekonomi

kementerian hukum dan HAM melakukan rapat yang dinamakan rapat penajam

isu. Dalam rapat ini, dilakukan pengecekan berita dari hasil analisis yang sudah

di buat oleh tim monitoring. Tujuan dari pengecekan tersebut adalah untuk

memastikan apakah benar berita yang disajikan oleh media terkait sebuah isu

24

Rachmat Kriyantono, Public Relations, Issue and Crisis management (Jakarta: Prenada Media 2015) h 184-186

 

Page 73: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

60

bertendensi negatif tehadap pemerintah serta menggunakan data yang valid. hal

ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Hujurat ayat 6:

ن ي لذ ا ا ه ي أ ا ي وم ق وا ب ي ص ت ن أ وا ن ي ب ت ف إ ب ن ب ق س ا ف م ءك ا ج ن إ وا ن م آي م د ن م ت ل ع ف ا م ى ل ع وا ح ب ص ت ف ة ل ا (6) به

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika seorang yang fasik datang

kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu

tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang

akhirnya kamu menyesali perbuatan itu. (Qs: Al-Hujurat ayat 6).

Ayat ini menjelaskan tentang perlunya bertabayyun terhadap berita yang belum

ada kejelasannya. Government public relations Kementerian Komunikasi dan

Informatika memiliki peran dalam menyaring pemberitaan negatif terhadap

pemerintah sesuai dengan data dan fakta yang ada dalam pemerintahan.

Singkatnya, goverment public relations harus selalu bertabayyun terhadap berita-

berita yang sedang berkembang.

Ketika telah diketahui tendensi negatif pemberitaan media dominan

memberitakan keresahan masyarakat di banding penjelasan soal perpres no 20

tahun 2018, maka barulah di susun strategi komunikasinya untuk merespons isu-

isu tersebut berdasarkan data dan fakta yang ada di pemerintahan. Kementerian

dan lembaga terkait bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika

melakukan diskusi agar bisa berjalan bersama dan membentuk pendapat yang

sama ketika dalam forum merdeka barat 9. Seperti yang dikatakan oleh kasubdit

PIP Ibu rosmiati:

“Nah sebelum ada fmb ini ada namanya rapat penajaman Isu,

penajaman itu tuh memframming bener ngga sih isu ini meresahkan

masyarakat? ketika bener, media itu di frame biar suaranya sama,

 

Page 74: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

61

jadi jangan sampe Kementerian A bilang begini, kementerian B

bilang begitu jadi di framming biar sama-sama itu di suarakan di

FMB. Yang hadir, perwakilan dari rencana narasumber. Kaya fmb

ini kataknalah isu TKA ya, makanya ini narasumbernya dari

kementerian perdagangan, kementerian tenaga kerja dan lembaga

yang terkait.”25

Adapun framing dari FMB 9 kali ini adalah untuk menjelaskan

kepada masyarakat bahwa terbitnya perpres no 20 tahun 2018 adalah upaya

pemerintah agar dapat menarik investor asing lebih banyak lagi, sehingga

terbuka peluang dan lapangan kerja yang lebih banyak. Bukan

memepersempit lapangan kerja buruh lokal karena tenaga kerja asing hanya

boleh menduduki jabatan-jabatan tertentu dengan regulasi yang sangat ketat.

Menurut Drs. Salamatta sembiring M.Si, selaku direktur PPI, kegiatan

penajaman isu ini biasanya menggunakan analisis model perencanaan

SOSTAC. Terdapat 6 poin penting dalam analisis SOSTAC, antara lain:

situation, objective, strategy, tactic, action dan controlling. Semua itu

dibahas dalam rapat penajaman isu.

situation dapat diketahui dari data hasil monitoring media dan

analisis konten media.

objevtive, ditentukan isu yang akan di angkat serta dilakukan

pengecekan terhadap isu tersebut.

pada tahap strategy, ditentukan framing seperti apa yang ingin di

tunjukan ke publik.

25 Wawancara Pribadi dengan Kasubdit PIP Ibu Rosmiati 23 April 2018 di kementerian

Komunikasi dan Informatika

 

Page 75: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

62

Sedangkan pada tahap tactic, ditentukan media komunikasi

apa saja yang digunakan.

Pada tahap action, dilaksanakan strategi yang telah di susun

dengan kegiatan Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9).

Pada tahap controlling, Kantor Staf Presiden (KSP) dan Tim

Komunikasi Presiden (TKP) berperan sebagai pemantau

kegiatan government public relations seperti yang dijelaskan

oleh kasubdit PIP, Ibu Rosmiati:

“Kalau KSP dan TKP kenapa di sangkut pautkan, karena sebetulnya

mereka memantau fungsi GPR yang diamanatkan melalui inpres no

09. Inpres ini sejauh mana sih dijalankan oleh kominfo. Sinerginya

begitu.”26

Harrisson dan Regester Larkin membagi tiga strategi dalam tahap ini,

anatara lain :

1. Adaptive Change Strategy, yaitu strategi terbuka dan akomodasi untuk

perubahan, mengantisipasi perubahan dan menawarkan dialog konstruktif

untuk menanggapi kompromi dan akomodasi.

2. Reactive Change Strategy yaitu strategi berdasarkan ketidakinginan

organisasi untuk berubah dengan tetap menekankan pada perilaku

sebelumnya. Menurut strategi ini, kebijakan organisasi selama ini sudah

efektif menghadapi isu yang terjadi. Disebut juga strategi stonewalling,

karena organisasi kukuh atau tidak bergeming bagaikan dinding batu.

26 Wawancara Pribadi dengan Kasubdit PIP Ibu Rosmiati 23 April 2018 di kementerian

Komunikasi dan Informatika. Pukul 14.35 WIB.

 

Page 76: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

63

3. Dynamic Response Strategy yaitu strategi yang mengantisipasi dan

berusaha membentuk arah pembuatan kebijakan publik dengan

menentukan bagaimana kampanye terhadap isu dilaksanakan. Strategi ini

menjadikan organisasi pemimpin menuju perubahan.27

Dari ketiga strategi dalam tahap merespon isu tersebut, dapat

diidentifikasi bahwa goverenment public relations menggunakan model

reactive change strategy. Model ini menekankan pada ketidak inginan

organisasi untuk berubah dan tetap menekankan pada perilaku sebelumnya.

Menurut strategi ini, goverenment public relations sudah efektif dalam

menjalankan kebijakan-kebijakan yang diisukan. Hal ini diungkapkan juga

oleh pakar komunikasi politik Dr. Emursh Sihombing M.Si, beliau berkata:

“manajemen komunikasinya dan cenderung komunikasinya itu adalah

reaktif, ketika ada masalah seperti pemadam kebakaran. Harusnya

apa? pro aktif, bisa menciptakan suatu isu-isu yang menjadi

perbincangan publik, bukan menjadi sudah perbincangan publik,

baru dikritik atau apa baru mereka masuk, tidak.”28

Idealnya, goverenment public relations seharusnya dapat

menggunakan strategi dynamic respons. Konsep ini menjadikan pemerintah

sebagi pemimpin opini dan pencetus isu-isu yang akan berkembang menjadi

perbincangan masyarakat. dengan strategi ini, public relations pemeritah

tidak hanya menjadi pengikut arus media dan mengklarifikasinya melainkan

menjadi pemimpin opini dalam setiap isu-isu yang dibangun.

27 Rachmat Kriyantono, Public Relations, Issue and Crisis management (Jakarta: Prenada

Media 2015) h 185. 28

Wawancara dengan Dr. Emrush Sihombing M.si, Pakar Komunikasi Universitas pelita harapan, 09 Oktober 2017. Puk

ul 10.33 WIB

 

Page 77: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

64

d. Pelaksanaan Program (Issue Action Program)

Pada tahap ini, organisasi melaksanakan program-program yang telah

disusun untuk merespon isu. Pelaksanaan program ini merupakan upaya yang

nyata meminimalkan expectation gap antara publik dan organisasi.

Diharapkan untuk memberikan aksi nyata bahwa organisasi telah mengubah

sikap, yaitu dalam merancang program strategis telah didasarkan kepada

kebutuhan publik yang tercermin dari isu-isu yang berkembang.29

Setelah

semua dipersiapkan dalam rapat penajaman isu, Kementerian Komunikasi

dan Informatika menggelar forum merdeka barat 9 (FMB 9). Forum Merdeka

Barat 9 adalah sebuah forum diskusi jurnalis dan Pemerintah untuk

membahas isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan demi kehidupan

berbangsa dan bernegara yang lebih baik.30

Kegiatan ini biasanya dilakukan

setiap satu minggu sekali, namun tidak menutup kemungkinan untuk lebih

dari itu karena terkadang ada isu-isu yang memang harus ditangani dengan

sesegera mungkin demi stabilitas.

FMB 9 adalah forum diskusi awak media untuk menanyakan dan

mengklarifikasi isu-isu yang sedang hangat di perbincangkan oleh

masyarakat. acara ini memiliki konsep press conference dengan satu

moderator dan beberapa narasumber inti sesuai dengan tema yang diangkat.

Dalam forum tersebut, jurnalis dibebaskan bertanya apapun sesuai konteks

terhadap narasumber yang memang di bidangnya. Jurnalis juga dapat

melakukan doorstop setalah acara FMB 9 berlangsung. Menurut Kasubdit

29

Rachmat Kriyantono, Public Relations, Issue and Crisis management (Jakarta: Prenada Media 2015) h 185.

30 https://twitter.com/fmb9id, diakses pada pukul 02.15 WIB 26 mei 2018

 

Page 78: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

65

PPI Ibu Rosmiati, narasumber dalam FMB 9 diwajibkan adalah orang-orang

inti sekalas menteri atau kepala lembaga pemerintahan.

Gambar 1231

Tema yang diangkat dalam FMB 9

Gambar 1332

Proses Berlangsungnya FMB 9

Dalam forum ini, Kementerian Komunikasi mengundang menteri

tenaga kerja Hanif Dhakiri, kepala badan koordinasi penanaman modal

(BKPM) Thomas Lembong serta staff ahli bidang ekonomi kemenkumham

Asep Kurnia. Ketiga narasumber yang dihadirkan merupakan narasumber

31

Fmb9.id diakses pada 23 April 2018 pukul 11.00 WIB 32

Dokumen Pribadi saat mengkuti acara FMB di gedung serbaguna kominfo 23 April 2018 Pukul 14.00 WIB.

 

Page 79: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

66

kunci yang menjalankan dan memiliki data terhadap isu tenaga kerja asing

yang sedang banyak di perbincangkan media dan masyarakat. judul diskusi

juga di framing sedemikian rupa, sehingga berita media dapat diarahkan

sesuai dengan tema yang ada.

Program Implementasi merespon isu ini sejalan dengan firman Allah

dalam Al Qur’an Surat An-Nahl ayat 125:

ربك ل ي ب س ل إ دع ي ا ه لت ب م ل د ا وج ة ن لس ا ة ظ وع م ل وا ة م لك بم ل ع أ و وه ه ل ي ب س ن ع ل ض بن م ل ع أ و ه ربك ن إ ن س ح أ

ن ي د ت ه م ل 5)ب 2 1) Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu (Kebenaran)

dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara

yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk. (Qs: An-Nahl 125).

Supaya masyarakat tidak terjerumus kedalam lingkaran berita bohong, makan

Kominfo selaku government public relations memilki kewajiban untuk

mengklarifikasi berita-berita tidak tepat yang beredar dimasyarakat. Selain

itu, forum ini juga menjadi sarana untuk membantah pemberitaan negatif

yang menjadi perbincangan di masyarakat secara bijak dan akurat.

Agar forum ini berfungsi sebagai sarana pemerintah dalam merespons

isu, maka penting bagi pemerintah untuk mendiseminasikan informasi yang

dibahas dalam FMB 9 ini melalu berbagai saluran media. Secara garis besar,

government public relations Kementerian Komunikasi dan Informatika

menggunakan tiga saluran media dalam mendiseminasikan informasi.

 

Page 80: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

67

Adapun medianya antaralain media massa (media relations), Website serta

media sosial. Untuk lebih jelas, berikut peneliti uraikan hasil temuan dan

analisis:

1. Media Massa (Media Relations)

Seperti diketahui, media massa arus utama masih menjadi referensi

informasi masyarakat Indonesia. bukan tanpa alasan, kepercayaan

masyarakat Indonesia terhadap kredibilitas media mainstream masih tinggi.

Selain itu, jangkauan media massa yang luas juga menjadi salah satu faktor

kenapa media massa menjadi fokus utama Kementerian Komunikasi dan

Informatika dalam mendiseminasikan informasi. Oleh karena itu, FMB 9

tampil dengan konsep dialog Interaktif dengan awak media massa yang

memang sengaja di undang sebagai bentuk kerjasama antara pemerintah

dengan media. Keduanya saling menguntungkan, disatu sisi pemerintah dapat

mengambil momentum klarifikasi atas isu-isu negatif yang beredar di

masyarakat. disisi lain, media juga diuntungkan karena bisa mendapatkan

narasumber kunci yang memang kredibel dan kompeten untuk menjelaskan

kejadian yang terjadi dan menjadi perbincangan di masyarakat. Hal ini sesuai

dengan kerja public relations yang mengedepankan konsep mutual

understanding dan mutual benefit anatara pemerintah dengan media dan

pemerintah dengan masyarakat melalui pemberitaan media.

Berikut bentuk berita yang terbit di media massa setelah dilaksankannya FMB 9:

 

Page 81: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

68

Gambar 1433

Pemberitaan Tempo setelah FMB

Gambar 1534

Pemberitaan Kompas setelah FMB 9

Gambar 1635

Gambar 1736

Pemberitaan BBC setelah FMB9 Pemberitaan detik setelah FMB9

33

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/24/084500726/menyoal-tenaga-kerja-asing-dan-dampaknya-untuk-indonesia diakses pada 25 April 2018 pukul 00.32 WIB

34 https://bisnis.tempo.co/read/1080661/pemerintah-siapkan-aturan-turunan-perpres-

tenaga-kerja-asing diakses pada 25 April 2018 pukul 00.32 WIB 35

https://www.bbc.com/indonesia/amp/indonesia-43872117 diakses pada 25 April 2018 pukul 00.34 WIB

36 https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3987257/ri-dibanjiri-tenaga-kerja-

asing-apa-kata-pemerintah diakses pada 25 April 2018 pukul 00.35 WIB

 

Page 82: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

69

2. Website

Jaringan Pemberitaan Pemerintah (JPP.go.id)

Jaringan pemberitaan pemerintah (JPP.go.id dirancang untuk

meningkatkan ketersediaan narasi tunggal pemberitaan yang komprehensif

tentang government affairs bagi publik. JPP merupakan implementasi Inpres

No 09 tahun 2015 tentang pengelolaan komunikasi publik.37

Dalam hal

manajemen isu, JPP memiliki peran penting sebagai media pemerintah yang

memberikan press rilis selama forum merdeka barat 9 berlangsung. Hal ini

dilakukan untuk memframing media agar memberitakan hal-hal yang sesuai

dengan isu yang ingin diangkat oleh pemerintah.

Gambar 1838

Gambar 1939

kisi-kisi untuk wartawan Press rilis yang dijadikan berita jpp.go.id

37

https://jpp.go.id/tentang-kami. diakses pada 11.35 WIB, 2 Juni 2018 38

Dokumen press rilis fmb 9 tentang tenaga kerja asing, ruang serbaguna kominfo 23 April pukul 14.00 WIB

39 https://jpp.go.id/ekonomi/industri/320035-gfmb-9-kepastian-izin-tka-dan-perbaikan-

iklim-investasi-di-indonesia diakses pada 24 April 2018 pukul 00.12 WIB

 

Page 83: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

70

Kominfo.go.id & GPR Widget

Kominfo.go.id adalah situs resmi kementerian komunikasi dan

informatika yang menjadi sumber rujukan utama dalam narasi tunggal.

Artikel yang di muat dalam rangka mengcouter narasi negatif dari

pemberitaan media di terbitkan ke situs kominfo.go.id dengan kategori artikel

GPR. Tugas ini dijalankan oleh direktorat kemitraan komunikasi yang masih

berada di bawah naungan direktorat jenderal informsi dan komunikasi publik.

Untuk meperluas jangkauan artikel tersebut, pemerintah menyiapkan GPR

widget. GPR widget adalah sistem sindikasi konten secara otomatis

menyebar ke semua pemasang widget tersebut. hingga saat ini, data

pemasang widget tecatat sebanyak 103 yang terdiri dari kementerian,

lembaga dan daerah.40

GPR widget menautkan artikel yang bersumber dari

kominfo.go.id ke webiste-website K/L/D yang memasang widget tersebut

sehingga memungkinkan aritkel tersebar ke seluruh lapisan kementerian,

lembaga pemerintah, pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten.

yang dapat diakses oleh siapa saja. Inilah inti dari sebuah narasi tunggal.

40

Pedoman Narasi Tunggal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta 2015. Hal 9.

 

Page 84: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

71

Gambar 2041

Gambar 2142

Artikel GPR Artikel GPR yang telah di publish ke website daerah

Gambar 22 GPR Widget43

41

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/12949/perpres-202018-penting-untuk-genjot-investasi-dan-ciptakan-lapangan-kerja/0/artikel_gpr Diakses pada 28 Mei 2018 Pukul 01.02 WIB

42 https://acehprov.go.id/news/read/2018/04/26/5528/menaker-perpres-202018-penting-

untuk-genjot-investasi-dan-ciptakan-lapangan-kerja.html diakses pada 28 Mei 2018 pukul 01.04 WIB.

43 Widget yang terpasang di setiap wesite K/L/D untuk menyambungkan artikel GPR agar

bisa diakses lebih mudah

 

Page 85: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

72

GPR widget ini biasanya terletak di bagian kanan website Kementerian,

Lembaga dan Daerah yang telah memasangnya. Dengan meng klik salah satu icon

ini, maka secara otomatis akan terbuka website resmi kominfo yang menampilkan

artikel yang sesuai dengan judul di widget tersebut.

Selain JPP dan kominfo.go.id, pemerintah juga menggunakan kanal

Indonesia update yang terdapat di webiste kaskus sebagai strategi agar informasi

dapat terdiseminasi dengan jangkauan yang lebih luas lagi. KASKUS adalah forum

diskusi daring terbesar yang ada di indonesia pada saat ini, web ini diperuntukan

kepada siapa saja untuk menemukan segala hal yang mereka butuhkan. Jutaan orang

menggunakan KASKUS untuk mencari informasi, pengetahuan, bergabung dengan

komunitas baru, hingga jual beli segala jenis barang dan jasa dengan harga terbaik.

Berita pemerintahan yang di publish ke kanal indonesia update milik kaskus

bersumber dari website JPP.

Gambar 23. Kanal Indonesia Update44

44

https://www.kaskus.co.id/thread/5adc4d509a0951b8638b4578 diakse pada 28 Mei 2018 Pukul 01.29 WIB

 

Page 86: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

73

3. Media sosial

Media sosial saat ini adalah salah satu kanal informasi yang banyak

digunakan oleh masyarakat Indonesia. Menurut data Kementerian Komunikasi

dan Informatika, pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang.

Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses

jejaring sosial. Selamatta Sembiring mengatakan, situs jejaring sosial yang

paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter. Indonesia menempati

peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India.45

Pemerintah sangat menyadari hal ini, sehingga inpres no 09 tahun 2015 tentang

pengelolaan komunikasi publik di fokuskan kepada pemanfaatan webiste melalui

GPR widget dan media sosial kementerian, lembaga dan daerah sebagai saran

informasi publik. Selain itu, pemerintah juga memiliki media sosial tersendiri

untuk mendiseminasikan infromasi yang tertuang dalam inpres no 09 tahun 2015

tentang narasi tunggal. Seperti yang dijelaskan oleh rosmiati selaku kasubdit di

PPI:

termasuk fmb ini juga nanti ada siaran pers, ada media-media rilis itu dari

pengolahan informasi. Nanti juga komik, meme dan infograpihis dan video

grafis lainnya ada webnya indonesia baik.id itu punya PPI juga, jadi ini satu

direktorat juga.46

Indonesiabaik.id merupakan salah satu kanal media sosial yang

disediakan oleh Kementerian Kominfo untuk menyampaikan informasi

tentang ragam program pemerintah dengan kemasan yang lebih menarik.

45

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker diakses pada 06 juni 2018

46 Wawancara Pribadi dengan Kasubdit PIP Ibu Rosmiati 23 April 2018 di kementerian

Komunikasi dan Informatika, Pukul 14.50 WIB.

 

Page 87: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

74

Terdapat empat pilar konten yaitu Tentang Indonesia, Informasi dan Edukasi

Pelayanan Publik, Info Terkini, dan Pembangunan Indonesia. Situs itu

dirancang sebagai repository konten digital dengan sasaran generasi muda

usia 20-34 tahun dan kalangan digital native.47

Selain menggunakan kanal

situs web indonesiabaik.id, konten informasi digital ini juga menggunakan

media siosial yang bayak digunakan oleh masyarakat Indonesia. adapun

media sosial yang digunakan adalah youtube chanel dengan 856 subscirber,

instagram dengan 50.100 followers aktif, facebook fanpage dengan 89.427

pengikut dan twitter dengan 6083 followers.48

Untuk menarik minat pembaca yang disasarkan pada generasi

milenial dengan rentang usia 20-34 tahun, indonesiabik.id juga sering

mengadakan pelatihan membuat infografis baik online di kanal facebook

ataupun offline di tempat-tempat kunjungan. Selain itu, Perserikatan Bangsa-

Bangsa (PBB) memberikan predikat WINNER kepada Kementerian

Komunikasi dan Informatika yang telah membuat karya Indonesiabaik.id

pada ajang World Summit on the Information Society (WSIS) Forum 2018

yang diselenggarakan oleh International Telecommunication Union (ITU) di

Jenewa, Swiss.49

Program Indonesiabaik.id diberikan predikat WINNER

setelah penilaian dari Tim Expert ITU dan mendapatkan suara terbanyak pada

voting ajang World Summit on the Information Society (WSIS) Forum 2018

47

https://www.kominfo.go.id/content/detail/9843/menkominfo-luncurkan-situs-indonesiabaikid/0/berita_satker diakses pada 07 juni 01.23 WIB

48 Data terakhir yang diakses pada masing-masing kanal tanggal 07 juni 2018 pukul 10.59

WIB. 49

https://www.kominfo.go.id/content/detail/12794/siaran-pers-no78hmkominfo032018-tentang-program-indonesiabaikid-kemkominfo-raih-penghargaan-tertinggi-pbb/0/siaran_pers diakses pada 07 juni Pukul 11.14 WIB

 

Page 88: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

75

di Jenewa, Swiss. Program Indonesiabaik.id dinilai sebagai portal kebijakan

publik terbaik dalam menangkal informasi palsu atau hoax yang semakin

ramai di Indonesia.

Gambar 2550

Youtube IndonesiabaikID

Gambar 2451

Instagram Indonesiabaik.id

Gambar 2652

Gambar 2753

Twitter Indonesiabaik.id Facebook Indonesiabaik.id

50

https://www.youtube.com/channel/UCGN2GkxdRMcC1Iv1dy7KMrg diakses pada 07 juni 2018 pukul 02.00 WIB

51 https://www.instagram.com/indonesiabaik.id/?hl=id diakses pada 27 April 2018 Pukul

18.29 WIB 52

https://twitter.com/indonesiabaikid?lang=id diakses pada 07 juni 2018 pukul 02.13 WIB 53

https://web.facebook.com/IndonesiaBaikId/?_rdc=1&_rdr diakses pada 07 Juni 2018 pukul 02 15 WIB.

 

Page 89: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

76

e. Mengukur (Evaluation)

Untuk menilai apakah upaya merespons isu telah berjalan dengan

baik, maka diperlukan program-program riset. Metodenya sama seperti riset

pada tahap pertama diatas, karena proses Public Relations adalah proses

berkesinambungan. Dimulai dan diakhiri dengan riset.54 Setelah FMB 9

digelar, direktorat PPI kembali mengadakan pemantauan media untuk

melihat efektifitas dari FMB 9 dalam mengcounter isu negatif yang

berkembang di masyarakat kemudian dilaksanakan rapat evaluasi FMB 9.

Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Rosmiati kasubdit PIP:

“Ada evaluasi, kan fmb ini maunya satu suara ya, nanti kita cek

media itu memframingnya dari mana sih? Sesuai ngga dengan tujuan

kita? Karena sebelumnya juga ada kisi-kisi juga, nah kisi-kisi itu juga

kita lempar ke media , nah kalau nanti media memberitakan ngga

sesuai dengan kisi-kisi, berarti kita kurang tajam ketika mengadakan

rapat itu, nanti di tema berikutnya kita perbaiki lagi, kemudian

berapa media yang hadir itu juga jadi catatan, kemudian sebaran

medianya sampai kemana itu juga jadi bahan evaluasi juga buat kita.

Setelah ini juga pasti ada dorstop media, nanti kita lihat sebarannya

sampai kemana.”55

Tujuan utama dari manajemen isu yang di implementasikan oleh

Kementerian Komunikasi dan informatika dalam forum merdeka barat 9

adalah membentuk satu narasi yang seragam (narasi tunggal) antar

kementerian dan lembaga serta media sehingga tidak ada disinformasi yang

akan membuat masyarakat resah dan bingung terhadap suatu kebijakan yang

di putuskan oleh pemerintah. selain itu, forum merdeka barat 9 juga berfungsi

sebagai sarana klarifikasi pemerintah terhadap isu-isu yang beredar di

54

Rachmat Kriyantono, Public Relations, Issue and Crisis management (Jakarta: Prenada Media 2015) h 181-187

55 Wawancara Pribadi dengan Kasubdit PIP Ibu Rosmiati 23 April 2018 di kementerian

Komunikasi dan Informatika

 

Page 90: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

77

masyarakat melalui berbagai kanal media, sehingga tercapai kesepahaman

bersama (Mutual understanding) yang merupakan tugas utama dari public

relations.

Melalui berbagai macam tahapan yang dilalui sebelum diadakannya

forum merdeka barat 9, diharapkan Kementerian Komunikasi dan

Informatika dapat mengarahkan framing media sesuai dengan rencana yang

telah disusun dalam rapat penajam isu. Namun, jika berita yang terbit di

media setelah forum merdeka barat 9 tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh pemerintah, maka akan menjadi bahan evaluasi untuk forum

merdeka barat yang akan datang.

Menurut Dr. Emrush Sihombing:

“manajemen komunikasinya dan cenderung komunikasinya itu adalah

reaktif, ketika ada masalah seperti pemadam kebakaran. Harusnya

apa? pro aktif, bisa menciptakan suatu isu-isu yang menjadi

perbincangan publik, bukan menjadi sudah perbincangan publik,

baru dikritik atau apa baru mereka masuk, tidak.”56

Peneliti sependapat dengan yang diungkapkan oleh beliau,

pengelolaan komunikasi publik yang dilakukan oleh goverenment public

relations kementerian komunikasi dan informatika masih bersifat reaktif,

yaitu menanggapi isu yang diterbitkan oleh media dan berusahan

meredamkannya. Padahal, sifat reaktif seperti ini akan membuat goverenment

public relations akan sibuk dengan mengklarifikasi isu-isu buruk. Dengan

demikian, GPR akan terus terjebak dengan arus pemberitaan media massa.

Akan lebih baik jika GPR dapat berperan proaktif. Sikap proaktif dapat

56

Wawancara dengan Dr. Emrush Sihombing M.si, Pakar Komunikasi Universitas pelita harapan, 09 Oktober 2017. Pukul 10.33 WIB

 

Page 91: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

78

dimulai dari merancang dan menciptakan isu-isu strategis yang akan

diperbincangan oleh media dan masyarakat.

Dr. Emrush juga menyatakan:

“Saya melihat, contoh kita lihat sosial media banyak yang masuk ke

ruang publik gitu justru sumbernya bukan dari pemerintah. Tetapi

yang berseleweran di dunia maya, pemerintah belum menguasai isu.

Sosial media adalah ruang pertarungan, nah sejauh mana pihak

pemerintah masuk kedunia pertarungan itu sehingga tidak lagi yang

menguasai kita hoax, hatspeech dan tidak isu yang di hantam ke

pemerintah.”57

Dengan menjadi pemimpin isu di media massa dan media sosial,

maka pemerintah dapat mengendalikan informasi negatif yang muncul dan

berkembang. Sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang valid dari

pemerintah. karena kasusnya pada saat ini adalah berita yang beredar dan

berkembang di masyarakat yang kemudian di yakini oleh masyarakat bukan

bersumber dari pemerintahan, melaikan akun-akun yang memang secara

sengaja memberikan informasi yang kurang tepat.

“saya kira kalau kita lihat cotoh kasus deh. Waktu masa pembelian

senjata, berbeda pandangan. Ini suatu bukti bahwa belum

terkordinasi juga walaupun sudah ditugaskan kominfo ya atau

kementrian meng-handle itu tetapi tidak jalan juga. Yah kembali

orang yang menangani bidang komunikasi dipemerintahan kita

sekarang bukan backgroundnya komunikasi.”58

Beliau juga mengatakan bahwa inpres no 09 tahun 2015 masih belum berjalan

dengan baik. Meskipun Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memegang

peran dalam inpres tersebut, akantetapi masih banyak hal-hal yang belum

57

Wawancara dengan Dr. Emrush Sihombing M.si, Pakar Komunikasi Universitas pelita harapan, 09 Oktober 2017. Pukul 10.33 WIB 58

Wawancara dengan Dr. Emrush Sihombing M.si, Universitas pelita harapan, 09 Oktober 2017. Pukul 10.33 WIB

 

Page 92: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

79

terkoordinasi dengan baik. Misalnya pada berbagai macam isu di kementerian, masih

banyak kementerian dan lembaga yang tidak satu suara. Ini menunjukan kelemahan

GPR. Menurutnya, hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah

sumber daya manusia yang kurang memadai, baik dari segi pengetahuan ataupun

kemampuannya.

 

Page 93: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Strategi government

public relations Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam mengelola

isu publik dijalankan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi

Publik (IKP). Kegiatan ini berjalan atas amanat inpres no 09 tahun 2015

tentang pengelolaan komunikasi publik. Adapun pengelolaan isu dibagi

kedalam lima tahapan antara lain: identifikasi isu, analisis isu, recana strategi

perubahan isu, implementasi merespons isu dan tahap evaluasi.

Peneliti menyimpulkan bahwa pengelolaan isu publik yang dilakukan

oleh Kominfo selaku government public relations sudah berjalan baik.

Namun dengan catatan perbaikan pada sistem IMM.today, Sosialisasi terkait

program pemerintah disajikan lebih menarik, serta pemasangan iklan layanan

masyarakat di media massa harus diperbanyak agar informasi dapat diakses

oleh semua lapisan masyarakat.

Kedepan diharapkan fungsi government public relations dapat

dijalankan secara utuh sebagaimana definisi public relations yang

menghubungkan antara instansi dengan publiknya secara timbal balik serta

menjunjung tinggi niat baik (good will) dan kesepaham bersama (mutual

understanding). Peneliti menilai bahwa government public relations saat ini

baru menjalankan niat baik (goodwill) dengan mensosialisasikan program

dan mengcounter isu negatif yang menyerang pemerintah. idealnya,

 

Page 94: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

81

government public relations juga menampung kritik serta saran publik agar

mencapai kesepaham bersama dan saling pengertian (mutual understanding).

B. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawacara, peneliti menemukan

beberapa kekurangan yang mungkin dapat diperbaiki pada pelaksanaan

manajemen isu government public relations yang dijalankan oleh direktorat

jenderal Informasi dan komunikasi publik (IKP) kementerian komunikasi

dan informatika. Pertama, pada tahap analisis isu menggunakan aplikasi

IMM.today, peneliti menemukan beberapa kali kesalahan pada sistem

aplikasi tersebut sehingga berita yang dicari tidak sesuai dengan yang

ditampilkan pada platform. hal ini tentu disadari oleh staff monitoring,

sehingga akan lebih baik jika staff monitoring tidak hanya berpatokan pada

aplikasi IMM.today melainkan mencari referensi tambahan sebagai penguat

dalam tahap analisis. Kedua, pada tahap implementasi merespons isu. Peneliti

menyarankan agar pemerintah dapat lebih menarik minat media untuk datang

dan menghadiri acara forum merdeka barat 9, sehingga sebaran berita dari

media massa menjadi lebih luas dan tepat sasaran sesuai dengan framing

yang diharapkan oleh pemerintah. ketiga, pada tahap diseminasi informasi.

Selain memanfaatkan media relations, pemerintah juga sangat memanfaatkan

website dan media sosial kementerian, lembaga dan daerah. Jika dilihat,

kanal indonesiabaik.id menjadi pelopor website dan media sosial pemerintah

yang berbasis infografis dengan pembawaan yang santai dan tidak terlalu

kaku. Hal ini mungkin dapat di contoh oleh kementerian, lembaga dan

 

Page 95: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

82

pemerintah daerah melalui diskominfo untuk membuat tampilan website

yang lebih menarik minat masyarakat agar masyarakat tertarik untuk mebuka

dan membacanya.

Peneliti menyarankan agar Kanal informasi pemeritah bukan hanya

untuk merespons isu, melainkan menjadi opnioin leader dalam membangun

isu-isu yang starategis untuk kemajuan bangsa dan negara. Untuk itu, perlu

ada penekanan yang jelas tentang tugas dan fungsi pelaksana tugas

government public relations di Kementerian Komunikasi dan Informatika,

sehingga tidak terjadi tumpang tindih tugas yang menyebabkan program GPR

menjadi tidak maksimal.

C. Kelemahan Penelitian

Secara garis besar tugas government public relations mencakup dua hal

utama. Pertama tugas untuk mensosialisasikan program prioritas pemerintah.

kedua mengelola isu yang berkembang di masyarakat. penelitian ini lebih

berfokus pada pengelolaan isu yang berkembang di masyarakat dan cara

goverment public relations menanganinya.

 

Page 96: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

83

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, A. (2003). Komunikasi Politik. Jakarta: Balai Pustaka.

Bungin, B. (2013). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi aksara.

Butterick, K. (2014). Pengantar Public Relaitons. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gasing, S. S. (2016). Public Relations. Yogyakarta: Andi.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Jefkins, F. (2002). Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Kasali, R. (2003). Manajemen Public Relations. Jakarta: Temprint.

Krisyantono, R. (2012). Public Relations issue and crisis management, Jakarta:

Kencana Prenada media Grup.

Nova, F. (2011). Crisis Public Relations. Jakarta: Rajawali Press.

Nurjaman, K. (2012). Komunikasi dan Public Relations. bandung: Cv Pustaka setia.

Oliver, S. (2006). Strategi Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Prastowo, A. (2016). Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Arruz media.

Ruslan, R. (2008). Manajemen Public Relations dan media komunikasi. Jakarta:

Raja Grafindo persada.

Suprawoto. (2018). Government Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Wahab, S. A. (2008). Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi

Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

www.kbbionline.go.id. (t.thn.).

www.kemendagri.go.id/2015/08/23/inpres. (t.thn.).

http://mediaindonesia.com/read/detail/144631-dewan-pers-indonesia-negara-dengan-

media-massa-paling-banyak diakses pada 01 April 2018 Pukul 17.17 WIB.

https://nasional.tempo.co/read/1059285/terungkap-indonesia-punya-media-massa-

terbanyak-di dunia diakses pada 01 April 2018 Pukul 17.28 WIB.

http://www.harianterbit.com/hantercitizen/read/2018/02/25/94049/27/27/Harga-

BBM-Naik-Pemerintah-Jangan-Selalu-Korbankan-Rakyat-Kecil- diakses

pada 20 Maret 2018 pukul 02.00 WIB.

https://bisnis.tempo.co/read/1064114/harga-pertamax-dan-bbm-non-subsidi-lain-

naik-per-24-februari-2018 diakses pada 20 Maret 2018 Pukul 09.00 WIB.

 

Page 97: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

84

https://www.kominfo.go.id/profil diakses pada 14 April 2018

https://beritagar.id/tentang-kami diakses pada 15 Mei 2018 Pukul 02.30 WIB

https://fmb9.id, https://imm.today

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/24/084500726/menyoal-tenaga-kerja-

asing-dan-dampaknya-untuk-indonesia diakses pada 25 April 2018 pukul

00.32 WIB

https://bisnis.tempo.co/read/1080661/pemerintah-siapkan-aturan-turunan-perpres-

tenaga-kerja-asing diakses pada 25 April 2018 pukul 00.32 WIB

https://www.bbc.com/indonesia/amp/indonesia-43872117 diakses pada 25 April

2018 pukul 00.34 WIB

https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3987257/ri-dibanjiri-tenaga-

kerja-asing-apa-kata-pemerintah diakses pada 25 April 2018 pukul 00.35

WIB

https://jpp.go.id/tentang-kami. diakses pada 11.35 WIB, 2 Juni 2018

https://acehprov.go.id/news/read/2018/04/26/5528/menaker-perpres-202018-penting-

untuk-genjot-investasi-dan-ciptakan-lapangan-kerja.html diakses pada 28

Mei 2018 pukul 01.04 WIB.

https://www.kaskus.co.id/thread/5adc4d509a0951b8638b4578 diakse pada 28 Mei

2018 Pukul 01.29 WIB

https://www.youtube.com/channel/UCGN2GkxdRMcC1Iv1dy7KMrg diakses pada

07 juni 2018 pukul 02.00 WIB

https://www.instagram.com/indonesiabaik.id/?hl=id diakses pada 27 April 2018

Pukul 18.29 WIB

https://twitter.com/indonesiabaikid?lang=id diakses pada 07 juni 2018 pukul 02.13

WIB

https://web.facebook.com/IndonesiaBaikId/?_rdc=1&_rdr diakses pada 07 Juni 2018

pukul 02 15 WIB.

 

Page 98: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

LAMPIRAN TRANSKRIP RAPAT EVALUASI GPR

Keterangan :

Rapat Ini dilaksanakan dalam rangka evaluasi tahunan direktorat Pengolahan dan

Penyediaan Informasi (PPI) Subdit Pengolahan Isu Publik (monitoring Media Massa

& Media Sosial) yang ada di bawah Naungan Direktorat Jenderal Informasi dan

Komunikasi Publik.

dihadiri Oleh :

Ibu Niken Widiastuti (Kepala Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik)

Drs. Selamatta Sembiring M.Si (Direktur Direktorat Pengolahan dan

Penyediaan Informasi)

Ibu Rosmiati (Kepala Subdirektorat Pengolahan Isu Publik)

Perwakilan Humas Kementerian dan Lembaga Pemerintahan Republik

Indonesia

Tenaga Humas Pemerintah

Tim siman (sinergi media sosial aparatur negara)

Staff Subdirektorat Pengolahan Isu Publik

Waktu & Tempat :

Hotel Milenium Jakarta, Pukul 09.00-12.00, tanggal 20 Februari 2018.

Acara di Buka Oleh Drs. Selamatta Sembiring M.Si, selaku moderator.

Drs. Selamatta Sembiring:

Salam Sejahtera untuk kita semua. Rapat ini sekaligus mensosialisasikan

daripada isu-isu yang sudah kita pantau selama perjalanan tahun 2017. Jadi,

stressingnya kita mensosialisasikan daripada hasil-hasil monitoring kita sekaligus

untuk mengevaluasi mengharapkan masukan-masukan, komentar-komentar dari

bapak dan ibu (perwakilan humas K/L) daripada laporan monitoring media harian

yang senantiasa kita kirim kepada bapak dan ibu. Jadi, sekaligus kita evaluasi apakah

ada manfaaatnya atau supaya lebih bermanfaatya lagi diapain, atau yang harus

diperbaiki seperti apa.

 

Page 99: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

2

Bapak dan ibu, ini ada slide tentang GPR. Jadi, kominfo diamanatkan oleh

presiden berdasarkan Inpes nomor 09 tahun 2015 diamantkan sebagai pelaksana

Government Public Relations, jadi humasnya kabinet gitulah daripada kabinet yang

sekarang. Secara ringkas, Inpres no 09 tahun 2015 seperti ini, jadi dia ini adalah

untuk membuat narasi tunggal dalam upaya menyebarkannya supaya masyarakat

bisa paham tentang segala sesuatu hal ikhwal tentang kabinet, tentang kebijakannya.

Baik isu-isu aktual dan lain sebagainya, dikomunikasikan kepada masyarakat supaya

jelas dan tidak ada dualisme yang sana bilang begini, yang situ bilang begitu atau

dua-duanya diam, Itu sebenarnya inti dari inpres yaitu. Makanya ada kata narasi

tunggl, intinya satu sumber. Walaupun akhir-akhir ini kami mengalami besar sekali

kesulitan karena ada beberapa kementerian dan lembaga yang memang berbeda

pandangannya, apalagi perbedaannya bukan hanya pandangan, tetapi menyangkut

tentang data yang dirilis. Ini sebenanrnya untuk menghindari hal-hal seperti

ituadanya Inpres no 09 itu. Jadi tidak ada data yang simpang siur. Yang sana bilang

begini, yang situ bilang begitu, atau dua-duanya malah diam itupun tidak boleh

itulah kenapa inpres tersebut dibuat.

Nah, bapak dan ibu. kita inikan bekerja di ladang informasi, jadi suatu

kegiatan informasi itu memang harus diawali oleh sebuah fact finding diawali oleh

data-data dan informasi yang kita cari terlebih dahulu. Itulah nanti yang akan

menjadi pijakan untuk kita menyusun serangkaian strategi komunikasi. Secara

teoritical frank jefkins kan merumuskan itu dulu, fact findingnya. Sampe kepada

nanti strategi, tactics atau yang biasa kita sebut sostac. Banyak teori-teori yang lain,

namun semua teori menyatakan langkah pengumpulan datanya terlebih dahulu. Oleh

karena itu, dalam konteks pengumpulan data dan informasi, di GPR juga disebutkan

seperti itu, jadi prosesnya proses goverenment public relations ada data dan

informasi, kemudian disusun agenda settingnya, kemudian dirumuskan konten, atau

narasi tunggal. Narasi tunggal itu bisa oleh kalo di kita namamanya JPP (Jaringan

pemberitaan pemerintah) yang backbonenya ada THP yang kita tempatkan di

kementerian dan lembaga tempat bapak ibu yang salah satu tugasnya memproduksi

narasi tunggal. Tapi boleh juga dalam bentuk infografis, advetorial dan lain

 

Page 100: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

3

sebagainya yang dikeluarkan oleh kominfo untuk memenuhi amanat inpres no 09

tahun 2015. Kemudian di diseminasikan dan di monitoring dan evaluasi.

Dirapat ini, selain memberikan sosialisasi tentang isu-isu tahun 2017, kita

juga akan melakukan sosialisasi tentang bagaimana pentingnya data dan informasi

serta bagaimana koordinasi kita untuk menggunakan data dan informasi serta

monitoring evauasi nanti. Nah, pengumpulan data dan informasi Bapak-Ibu

dilakukan untuk membuat setting agenda kita. Kami tau, di tempat Bapak Ibu juga

dibagian humasnya ada juga mungkin divisi atau seksi yang menangani untuk

masalah collecting data ini kan (monitoring isu), karena memang tugas humas selalu

diawai dengan pengumpulan data dan informasi dari media.Tidak hanya media,

kalau dikami ada 300 lebih media yang kami monitorng setiap harinya. Tapi kami

juga memonitor daripada K/L yang di isukan oleh media dan menjadi trending topik

di masyarakat. Hal-hal yang disetting oleh media maka kami juga akan

mnegkonfirmasi kepada K/L terkait. Nanti kita akan demonstrasikan kalau isu pada

hari ini yang kita dapat adalah erupsi gunung sinabung, nanti mas fauzan yang akan

mendemonstrasikan bagaimana pengumpulan data atau fact finding yang terdapat

pada isu gunung sinabung tersebut.

Nah dari sanalah kita dapat mebuat agenda settingnya, bagaimana media

menyeting isu tersebut, lalu kita merumuskan bagaimana setting kita (pemerintah

merespons isu tersebut) karena sedikit berbeda dengan monitoring yang dilakukan

oleh Bapak dan Ibu di humas, kalau kita di kominfokan monitorngnya lebih

prospektrum atau lebih luas, jadi semua isu yang sifatnya menjadi setting daripada

media kita tanggapi dengan serius, kita anggap itu isu yang harus kita masuki untuk

menyusun agenda kita. Tetapi tidak menutup kemungkinan dari monitoring yang ada

Bapak Ibu dapatkan dari tim monitoring disana, bisa dikirimkan ke kami untuk kita

tanggapi dan kita respons secara serius dan bersama juga suapaya tidak parsial, itu

tadi dalam rangka menyusun sebuah sinergitas, kekuatan yang kuat karena dari 780

kita ini K/L/D kita punya 780 yang sudah punya web dan host jurnal lebih dari 1000,

jadi kalau kita bersinergi kuat untuk menelorkan atau memunculkan atau memfollow

up sebuah isu, kita pasti akan bisa memengaruhi opini dengan agenda setting kita.

Tapi kalau kita hanya parsial-parsial apalagi keparsialan itu tidak sama lagi infonya,

 

Page 101: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

4

tidak sama lagi datanya, itu aka melemahkan kita, nah itu kita garis bawahi bersatu

kita akan mnejadi kuat dan solid namun jika kita parsial kita akan menjadi lemah,

dan datanya pun tidak akan menjadi sebuah data yang solid yang bisa dijadikan

sebuah pegangan, Dan ini mejadi celah bagi wartawan untuk menggorengnya.

Apalagi di zaman now ini, medsos kan menggoreng-gorengnya kan seperti itu, maka

jadi perhatian bersama kepada kita dan kawan-kawan semua bapak dan ibu yang

memang tupoksinya atau core businesnya adalah mengenai pengelolaan informasi.

Bapak dan Ibu, monitoring media di tempat kita di kominfo ini media cetak,

Media sosial, online dan top isu, sebaran pemberitaan, tendensi dan sumber yang

dikutip oleh media ini monitoring yang kita lakukan disana, ini dilakukan ya untuk

tadi, menysun, memformulasikan agenda setting kita seperti apa dalam rangka

menyusun konten dan selanjutnya sampai kepada diseminasinya. Nah, bagaimana

kita menentukan untuk mendapatkan gambaran tentang top isu, atau pemberitaanya

di media, bagaimana ini kita menemukannya. A, kita punya saat ini ada 2 aplikasi.

Satu kita ada aplikasi IMM, nanti dijelaskan secara teknis oleh kawan-kawan, satu

lagi aplikasi beritagar. Nah jadi aplikasi ini (Beritagar & IMM) memang

mnegcrowling atau mengais isu online untuk setiap web, medsos twitter atau apalah,

jadi di crowling. Ketauan disana berapa isu ini diperbincangakan dalam medsos

melalui beritagar, nah semakin banyak itu, sebaran media dsb diketahui darisana

untuk kita angkat atau tidak. Bisa saja isu memang banyak diperbincangkan oleh

orang tetapi tidak strategis kan tidak punya nilai apa-apa, tentu hal-hal seperti itu

menjadi pertimbangan juga untuk kita mengangkat atau tidak isu tersebut. selain itu

di tempat kita di aplikasi yang bisa mengaitkan statment antara tokoh satu dan tokoh

lainnya. Misalnya pada hari ini kita angkat masalah sinabung, nanti dimaslah

sinabung itu bisa terpantau mana saja tokoh-tokoh yang memberikan statement,

kemudaian dapat dipantau juga mana yang tonenya negatif, normatif ataupun positif.

Tema-tema yang menyangkut tentang pemerintah ini harus kita angkat, untuk

menyusun agenda setting kita, melalui semua instrumen komunikasi yang kita

milikikan gitu. ini tentunya dengan bapak dan ibu juga semua dengan K/L yang ada,

walaupun kadang K/L itu tupoksinya bukan itu, makanya hingga saat ini masih

debateable. Katakanlah masalah teknologi ya, di K/L yang menangani tentang

 

Page 102: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

5

teknologi, lalu ada isu tentang bencana,apa hubungannya jika kami memberitakan

tentang ini gitu, mengupload tentang ini di host jurnal kami, atau di web kami gitu.

ada debateable, sampai sekarang juga masih belum selesai juga masalah itu. Tetapi,

kalau menurut pandangan saya, karena kita berbeda-beda memang core businesnya,

tetapi kita tetap satu di dalam pemerintahan yang ada sekarang. Maka seyogyanya

kita bersinergi atau bersatu untuk menghantam atau mengangkat sebuah setting

agenda kita, untuk mengimbangi setting agenda yang ada diluar sana, karena kalau di

ibaratkan “perang’, kita memang sedang berperang dalam hal untuk menyebarkan

informasi, dalam konteks untuk mempengaruhi atau membentuk opini di

masyarakat. kalau kejujuran atau kebenaran semuanya itu benar, memang kebenaran

semua, yang diangkat oleh oposan dan oleh goverenment ya benar juga, tetapi

kadang angelnya. Kita kan belajar tentang itu, jadi perspektifnya perspektif mana

dilihat. Darisanalah dia menyusun atau menyeting agenda dia, kan gitu.. nah kalau

kita bersatu itu tadi, kita akan bisa menyainginya lebih baik.

Pentingnya monitoring media seperti ini, ya kita taulah ya sebagai orang yang

berkecimpung di dunia informasi, yaitu sebagai referensi . nah untuk tahun 2017

bapak dan ibu, ini ada 72 item dari masalah perekonomian, tetapi ini bukanlah semua

masalah perekonomiannya, tetapi masalah perekonomian yang dia menyakut kepada

isu program prioritas pemerintahan. Nah dari program ini ada 72 isu yang berhasil

kita pantau tentang perekonomian, kemudian di bidang polhukam ada 67, di

pembangunan SDM dan kebudayaan ada 42 dan 36 di kemaritiman. Dan ini isu yang

terpantau ini senantiasa kita kirim kepada K/L yang menjadi stakeholders kita,

termasuk tentu saja K/L bapak dan ibu. Kalau di siman, saya dapat info itu akan hasil

daripada monitoring ini, digunakan lagi untuk bagaimana mengelola informasi di

siman, tetapi saya tidak tahun di kementerian dan lembaga bapak apakah hasil

daripada monitoring yang kita kirim ini ada manfaatnya dalam arti memang di lihat

dan digunakan untuk menyusun sebuah agenda setting. memang di tempat bapak

juga ada monitoring seperti ini, mungkin bagaimana. Ini nanti kita diskusi untuk

mendapatkan masukan-masukan, untuk mengevaluasi daripada program kita ini di

tahun 2018. Baik frekuensinya, maupun mungkin untuk daripada deliverynya apakah

kita sekarang lebih di melalui internet aja kita kirim atau masih diperlukan hard copy

 

Page 103: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

6

atau bagaimana nanti hal yang memang perlu kita dapatkan masukan dari bapak ibu,

termasuk masukan-masukan tentang keredaksionalannya, misalnya apa tampilan dan

kalau mau diperluas monitoring itu kemana arahnya seperti itu.

Demonstrasi Aplikasi oleh fauzan

Baik terimakasih, jadi saat ini yang sedang ditampilkan adalah Goverment

Public Relations Report kemarin tgl 19 februari 2018, pada bagian atas ada

ringkasan eksekutif yang menunjukan hal apa yang di isukan kemarin, saat kemarin

isu yang tertinggi adalah isu penetapan peserta pemilu yang di bahas di media,

medianya termasuk ke semua media cetak, online dan tv nasional. Data ini kami

ambil dari dua aplikasi, yang saya tampilkan disini adalah aplikasi IMM, jadi

aplikasi IMM adalah salah satu aplikasi yang kami buat untuk memantau juga

sekaligus untuk mengerjakan hasil monitoringnya. Dan satu lagi adalah aplikasi

beritagar, itu adalah aplikasi juga yang fungsinya untuk sekarang yaitu untuk

memantau, jadi kira-kira isu apa saja yang ada, kami kombinasikan dengan IMM

maka kemudian isunya sama, atau ada beberapa pilihan, itu yang menjadi

pertimbangan tim monitoring. Tapi untuk pengerjaannya dikerjakan melalui IMM

ini, Imm.today itu websitenya.

Kembali ke GPR report, setelah ringkasan eksekutif, berikutnya adalah

analisis pemberitaan atau kesimpulan, yang meberikan ringkasan pemberitaan

selama satu hari itu. Kemudian di garis kedua paling bawah, kami sebut juga

narasumber yang paling banyak di kutip terkait isu. Kemudian tendensi pemberitaan

yang kita bagi menjadi tiga kategori yaitu netral, positif dan negatif. Data-data yang

kita dapat ini berdasarkan monitoring yang kita lakukan menggunakan IMM tadi.

Kemudian ada rekomendasi singkat juga, bahwa dari isu yang naik ada hari itu,

misal penetapan peserta pemilu 2019, maka rekomendasinya adalah masyarakat

perlu mengetahui bahwa penetapan ini dilakukan dalam beberapa tahap, masyarakat

perlu mengetahui melalui website KPU, atau jika ingin lebih lengkap bisa melihat

peraturan Kpu no 07 tahun 2017, bahwa setelah ini karena ada 2 paratai yang tidak

masuk dalam peserta pemilu dapat mengajukan permohonan sengketa, kemudian

 

Page 104: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

7

penyelesaian permohonan dan putusan. Itu rekomendasi menurut tim kami dan dapat

di informasikan kepada masyarakat.

Yang saya tampilkan ini adalah screen shot aplikasi yang menunjukan

besaran isu, media apa saja yang meberitakan serta siapa saja tokoh terkait yang

memberikan statment serta tendensi apa yang diberikan. Kami mengerjakan ini

sekitar pukul 07.00 dan kami berusaha untuk secepat mungkin, hingga pukul 08.30

sudah bisa kita kirim ke K/L Bapak Ibu. Ini contoh tentang GPR erupsi gunung

sinabung, ini terjadi kemarin. Sama seperti format sebelumnya, informasi singkat,

analisis media, narasumber, tendensi dengan prosentasi. Terkadang berita yang kami

angkat bukan berita yang ada di posisi utama, namun yang memang terkait dengan

isu publik. Sebaran juga dapat kami pantau, misal dalam isu sinabung, liputan 6

memiliki sebaran terttinggi .

Drs. Selamatta Sembiring:

jadi ini breifing singkatlah terhadap monitoring harian yang kita dapatkan

kemarin dan hari ini. Tindak lanjut dar monitoring ini apa sebenarnya. Jadi tindak

lanjut apa yang dilakukan oleh bapak dan ibu sehubungan dengan monitoring

tersebut. saya mencatat, dari pemilu tadi, ada 2 parpol yang tidak lolos, dan 2’2nya

sangat berekasi, yang paling kuat sampai saat ini adalah partai bulan bintang kia

tahu. Nah ini sebenarnya tidak bisa di diamkan begitu saja, kami memang tidak

mebuat rekomendasi di bawah agar bawaslu, kpu atau K/L lain untuk menindak

lanjuti dengan begini-begini-begini.. nggak, dulu pernah begitu tapi dapat protes,

kami tidak punya otoritas juga untuk menyuruh-nyuruh, tapi adalah sebuh kesadaran

daripada K/L terkait dengan hal ini, dengam mebaca daripada atau mengetahui

daripada konstelasi pemberitan media, hasil monitoring ini bisa menyikapinya. Satu

misalnya, mestinya kalau sense of humasnya muncul, maka kpu akan membuat

sebuah statment merilis berita atau konferensi pers atau apa saja, atau artikel atau

advetorial atau apa saja, melalui medsos atau melalui media cetak tentang bagaimana

sesungguhnya proses daripada lulus tidaknya itu, syaratnya bagaimana dan dia sudah

bekerja sungguh baik karena dipelintir oleh bulan bintang bahwasanya kami tau

partai baru di daerah-daerah juga nggak lengkap kok itu, kok sana dilolosin kami

 

Page 105: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

8

ngga. Nah di pelintir seperti itu, itukan hanya asumsi kan, nah itu harus diluruskan

kalau ngga kan menjadi sebuah opini jelek terhadap kpu, terhadap demokrasi pada

umumnya kan. Kemudian karena bulan bntang akan menyerahkan kepada bawaslu,

bawaslu juga harus ada statment bagaimana bahwasanya hal-hal yang dia lakukan

itu, pengawasan-pegawasan itu bagaimana, samapai kepada kalau dbawa

kepengadilan seperti apa. Nah, K/L terkait harus bunyi mestinya menykapi dari

monitoring yang kemarin, tapi sampai saat ini, malah dimonitor, ini perlu juga

sebenarnya sebagai masukan kepada kita, kita harus memonitor juga ada ga k/l yang

meberikan statment atau mengklarifikasi dsb atas isu yang kemarin. Nah itu,

mungkin kedepannya kita harus sempurnakan seperti itu. Dan itu kita laporkan

kepada presiden melalui tim komunikasinya karena memang amanat inpres no 9

tahun 2015 itu kita setiap bulan meberikan laporan kepada presiden, begitu memang

mekanismenya sesungguhnya. Sebenarnya dalam uu keterbukaan informasi pasa 10

kalau tidak salah, jika kita memiliki informasi yang menyagkut hajat orang banyak

namun tidak disiarkan, kita bisa kena pasal, minimal 4 tahun penjara bapak ibu.

Melalui media mana kita menghantam isu tersebut? tergantung dimana

viralnya isu tersebut, kalu di medsos, ya kita hantam menggunakan medsos juga,

kalau di media massa, ya kita hantam pake media juga.. itu sebenarnya manfaat dari

sebuah monitoring, karena saat ini monitoring masih dianggap tidak penting, kita

taulah.. kita lebih mementingkan action, padahal action itu harus di dasari dengan

riset terlebih dahulu, yaitu data-data monitoring.

Sesi Pertanyaan

Bapak Syukur (Perwakilan Humuas Kementerian Perdagangan)

Kalau dari kemedag, Kami minta Kominfo lebih bisa mensosialiasikan bahwa

makanan pokok bukan hanya beras saja, hal ini untuk mengcounter berita-berita

tentang isu impor beras.

Sahad simurad (Kementerian Tenaga Kerja)

Kami mengharapkan kominfo dapat memberikan supervisi kepada K/L,

dalam artian memberikan pembinaan, bimbingan, sehingga apa yang di harapkan

 

Page 106: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

9

oleh inpres no 09 tercapai gitu. karena seperti yang pak direktur katakan, kami

selaku humas tidak memiliki kewenangan gitu, padahal pada sistematika GPR yang

dikirimkan ada ringkasan eksekutif, rekomendasi, dan rekomendasi itu sebenarnya

adalah setengah dari eksekusi yah. Kalau memang ada kegamangan seperti itu,

secara K/L lebih fokus gitu. seumpama isu tanggal 1 februari tentang peserta

pemilu, ini supaya jangan K/l yang lain tahu, segera ke K/l yang bersangkutan.

Karena bagaimanapun kebijakan kehumasan ini adalah tanggung jawab sepenuhnya

kominfo, gitu. karena payung hukumnya ada di presiden kan gitu. jadi kami sarankan

pertama itu. Kedua begini, kalaulah contoh tanggal 19 februari 2018, harapan kita

begini selain supervisi, kominfo juga dapat melakukan analisis tentang k/l terkait,

sehingga dapat membantu program-pogram prioritas pemerintah. Lalu begini, kita

juga perlu mewaspadai isu-isu yang negatif, sehingga bagaimana caranya mensiasati

isu-isu negatif ini yang bersumber dari media-media yang selalu memojokan

pemerintah. Sehingga mampu menyeimbangkan isu-isu yang berkembang, sehingga

rakyat tidak beranggapan bahwa pemerintah tidak melakukan apa-apa.

Contoh, apakah humas kemenaker telah melakukan apa yang disupervisi oleh

kominfo . misalnya kominfo melihat maraknya TKA, kan gitu ya. Eh, kemenakar

apa yang telah dilakukan? Atau, tadi pagi itu tol becakayu rubuh, kita sudah serta

merta menugaskan petugas pengawas, meneliti dan memberikan supervisi kepada

DKI untuk melihat persoalan ketenagakerjaanya. Seperti itu kami melakukan

supervisi. Tapi ada kendalanya juga, karena adanya struktur ogrganisasi, kalau kita

memberikan masukan secara teknis ke eselon 1 tidak pas lah gitu. karena kalau

struktur, kita harus menyapaikan ke sekjen, sekjen ke teknis, itu ada permasalahan

segera untuk ditanggapi, kan begitu seharusnya tugas kehumasan. Menurut saya

laporan GPR nya sudah baik, tinggal bagaimana eksekusinya dari lembaga terkait.

Jangan dibiarkan numpuk, nanti kalau numpuk, informsinya negara ga kerja, kalau

negra ga kerja kominfo berarti ga kerja kan gitu.

Respons: Drs. Salamatta Sembiring M.Si

Jadi dalam sejarahnya dulu secara eksplisit, secara terang-terangan kami

memberikan saran supaya kementerian ini menindaklanjuti, membuat ini itu,

 

Page 107: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

10

sepertinya menyuruh gitu pak, kan ngga enak juga kalau itu sampai masuk ke level

bapak menteri atau ibu menteri ketika kita sampaikan rekomendasi seperti itu. Jadi

kita pahami secara halus, jadi setengah rekoemndasinya itu tidak secara eksplisit atau

secara terang-terangan lagi, dengan harapan sosialisasi ini supaya kita paham lah,

kita kan orang-orang yang sudah lama bekerja di bidang informasi ini, kalau ada

hasil monitoring seperti ini , tahu kita apa tindak lanjutnya. Tapi masukan bapak

akan kami pertimbangkan kembali tentang saran-saran yang sangat strong dan

eksplisit. Masalah supervisi ya tentu saja kami catat pak, tidak dilepas misalnya K/L

membuat tindak lanjut seperti ini. Tapi sebetulnya K/L itu untuk melakukan

actionnya mengundang kita lah, sehingga kita juga tau dapat kesulitan apa, kan ga

enak juga kita seolah-olah, ya walaupun ini menkominfo tapi kami bukan koordinasi

tapi komunikasi. Jadi kami berharap K/L ini mengundang kita kalau ada sesuatu

yang perlu. Tetapi perlu diketahui juga dalam program kita ada bimbingan-

bimbingan teknis kepda pranata-pranata humas.

Ganjar (Perwakilan dari kementerian Koordinator Politik, Hukum dan

Keamanan)

Apakah ada follow up lebih lanjut tentang monitoring media ini?

Respons: Drs. Salamatta Sembiring M.Si

Kalau untuk FMb 9, Salah satu referensi yang digunakan apakah itu perlu

diangakat atau tidak, ya memang hasil monitoring. Tetapi tidak semata itu, seperti

yang dikatakan diawal, monitoring itukan ada 2 aplikasi, bahkan 3. Tapi yang

prominan ada 2 aplikasi yang kita gunakan untuk melihat isu apa yang paling banyak

diperbincangkan di media sosial misalnya, paling banyak belum tentu itu strategis,

belum tentu itu menjadi sesuatu yang urgent, kan begitu. Jadi, aplikasi itukan hanya

menampilkan fakta-fakta dan data-data, tapi analisanya tetap di manusia gituloh..

melihat urgensinya itu di rapat kita, apakah layak di angkat menjadi fmb 9 atau tidak.

Kita ada arahan dari bu dirjen juga. Contoh kongkritnya lah, ini misalnya mohon

maaf pak syukur, di isu perdagangan kita tau kan beras itu adalah sesuatu isu yang

sexy kan, kita angkat di fmb 9 konferensi pers sesungguhnya. Tetapi ada kendala

disana, menteri perdagangan bilang datanya beras yang impor tuh sekian, sementara

 

Page 108: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

11

menteri pertanian sekian, mau disatukan tidak bisa gituloh, kalau ini yang kita angka

di fmb 9 semacam itu menjadi pertentangan kan jadi repot.. nah itulah analisa kita

supaya ini tidak di fmb 9 kan, tetapi kita tetap melakukan diseminasi melalui dialog

di televisi, advetorial dan lain-lain. Jadi ada cara lain gitu pak. Jadi kalo polhukam

mungkin barangkali seperti tadi kan isu paratai politik yang dua kalah itu mestinya

polhukam ngomong itu pak, bagaimana sesungguhnya, atau polhukam

mengkoordinasikan lah untuk menyampaikan kepada publik dua partai politik besar

sebelumnya tidak lolos. Saya rasa tindak lanjutnya juga selain pohukam, bawaslu,

kpu dan stake holder lainya saya rasa polhukam perlu.

Tim siman (sinergi media sosial aparatur negara)

Tim siman ini dibentuk berdasarkan instruksi langsung dari pak presiden

Jokowi pada pelatihan perdana siman pada 18 agustus 2017. Setelah itu tim siman

membentuk tim siman K/L, kita mengadakan pelatihan, jadi sudah hampir ada 32

K/L yang melakukan pelatihan tim siman K/L. Dan kita membentuk masing-masing

kl itu ada 50-100 orang anggota siman. Tujannya adalah siman ini mendiseminasikan

informasi positif tentang pemerintahan, tentang K/L dan juga mengcounter berita-

berita, meluruskan berita-berita, berdasarkan data dan fakta. Yang kami ingin

sampaikan disini adalah bahwa tim siman sama sekali tidak mengambil peran atau

berkompetisi dengan kominfo, atau biro humas atau THP sekalipun justru kita

memperkuat. Karna sebetulnya tim siman ini dibentuk berdasrkan basis netizen atau

personal, sedangkan mohon izin disini yang kami pahami narasi tunggal yang

diberikan oleh ke kominfo ini lebih siftnya formal institusional. Kalau kami justru

kita ingin tim siman yang notabene (sinergi media sosial aparatur negara) tujunnya

kita menginginkan tim siman ini kita menjadi influencer based on netizen bukan

sebagai buzzer karena kalau buzzer kan konotasinya negatif sedangkan kita kan tim

siman ini melakukan hal yang positif. Yaitu mendiseminasikan kinerja, prestasi dan

juga program dari pemerintah dan K/L, serta meluruskan berita-berita hoaks yang

bertebaran, meluruskan ujaran kebencian yang tidak berdasarkan data dan fakta. Dan

siman juga tidak bukan menjadi alat politik pemerintah, atau tidak berorinetasi pada

politik kepentingan partai, atau calon calon yang akan berkompetisi. Tapi

kepentingan tim siman adalah politik negara, dalam artian tim siman ini menjadi

 

Page 109: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

12

influencer untuk pemerintah dan untuk negara. Nah, terkait dengan bahan yang

disampaikan ini, ini merupakan informasi atau dokumen yang sangat penting dan

dibutuhkan oleh seluruh K/L termasuk kami dari tim siman. Kenapa? Karena dari

informasi monitoring isu ini, kemudian oleh tim siman dibuatlah konten-konten atau

materi produk-produk yang bahasanya lebih kekinian. Tentu bentuknya lebih

nonformal, bisa berup infografis, bisa berupa meme atau video grafis yang intinya,

substansinya adalah sama namun dengan kemasan yang berbeda. Nah mungkin kami

berharap tim siman juga mendapatkan materi monitoring kominfo pak direktur.

Sehingga kita bisa bersinergi untuk mendiseminasikan informasi dan juga

menyampaikan berita-berita positif kepada masyarakat. satu lagi informasi palng

penting ibu dirjen, ini juga ada ketua dewan pakar dari tim siman sendiri, ketuanya

adalah marsekal nyoman nesa dari tim ahli kemenkopolhukam, saya sendiri selaku

sekretaris dari tim siman. Mungkin itu pak direktur.

Respons: Drs. Salamatta Sembiring M.Si

ini yang diharapkan oleh narasi tunggal sebenarnya, bagaimana bisa di amplify ke

website di K/L K/L yang disesuaikan dengan bahasa teknis di K/L tersebut.

Ibu Niken Widiastuti (Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik)

Jadi monitoring media ini adalah salah satu tools dalam proses GPR, tugas

kita yang bergerak di bidang Government Public Relations ataupun humas

pemerintah ada 5 hal: yang pertama adalah sosialisasi porgam pemerintah, apapun

program prioritas pemerintah berupa kebijakan, program atau kegiatan-kegiatan

pemerintah, harus kita sampaikan kepada masyarakat, baik itu program yang sudah,

sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah. Kemudian yang kedua, yang harus kita

lakukan selain sosialisasi program adalah edukasi kepada masyarakat terkait dengan

program-program kita. Maksudnya ini bukan edukasi ansih kepad pendidikan, tetapi

memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang program pemerintah. Jadi,

memberikan konteks kepada masyarakat misalnya kebijakan pemerintah tentang

impor beras. Konteksnya tu apa? Ini yang selama ini kurang kita diseminasikan.

Sehingga masyakarakat bingung dengan adanya, apalagi ini sudah konteksnya kita

tidak sampaikan kepada masyarakat, datanya antar kementerian jug berbeda .

 

Page 110: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

13

masyakarakat akan paham, walaupun data berbeda, masyarakat akan paham apabila

kita meberikan konteks secara menyeluruh dan komprehensif. Misalnya kita kasih

penjelasan, memang sekarang musim panen, tetapi hasil panen kita cukup untuk

berapa bulan? Dan impor beras ini kan bukan langsung di distribusikan kepada

pedagang, tetapi sebaga persediaan di bulog. Jadi, pemahaman-pemaham tentang

konteks ini penting sekali disampaikan kepada masyarakat. kemudian tugas yang

ketiga dari GPR adalah kontra narasi atau counter narasi. Ketika isu itu sudah di

goreng, atau isu itu sudah menjadi pertentangan atau polemik di masyarakat, kita

sesegera mungkin melakukan counter narasi. Nah disinilah pentingnya media

monitoring. Media monitoring ini memandu kita, untuk bisa memperoleh gambaran

yang detil tentang respon publik yang didiseminasikan melalui berbagai kanal

media, baik itu media sosial, kemudian media mainstream seperti radio, televisi

cetak atau media online, ataupun media-media yang tentunya muncul media online

yang sebetulnya bukan dari media mainstream. Atau bisa dikatakan media abal-abal.

Ini jumlahnya banyak sekali, media mainstream kita mungkin yang terdata itu hanya

1100 media online. Tetapi realitas di lapangan, itu jumlah media online ada 43 ribu,

berarti yang abal-abal itu ada 42 ribu. Bayangkan, 42 ribu mayorits menyerang

pemerintah. Tapi ini kita bisa mitigasi terlebih dahulu kalau Bapak Ibu mencermati

media monitoring, karena di dalam media monitoring ini, kita mendapat gambaran

mengenai respons masyarakat. tone dari masyarakat itu seperti apa, apakah netral,

atau positif atau negatif. Juga kita bisa memetakan media-media mana saja yang

mendukung pemerintah atau netral atau yang selalu menyerang pemerintah.

Kemudian juga hasil monitoring media ini, merupakan riset ya walalupun riset yang

simpel dan sangat sederhana, tetapi bisa memberika gambaran pada kita, untuk

melakukan tindak lanjut kaitannya dengan counter narasi. Jadi hasil monitoring

media ini kemudian kita identifikasi apa saja sih yang dipermasalahkan oleh

masyarakat. masalah impor ini kalo kita sudah mengetahui monitoring medianya,

tonenya seperti apa, framing medianya seperti apa, kita bisa melakukan klarifikasi.

Nah portal kita, media sosial kita, ini menjadi fact checking atau menjadi ajang

untuk klarifikasi data fakta dan meluruskan opini salah tentang kebijakan

pemerintah. Jadi kamikan setiap hari melakukan monitoring media, nah monitoring

media ini kami harapkan menjadi panduan untuk bapak ibu untuk sesegera mungkin

 

Page 111: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

14

melakukan analisis dan tindak lanjut soal solusi dari topik-topik yang menjadi

polemik di masyarakat , kemudian juga monitoring media ini juga bisa memandu

pimpinan untuk megabil keputusan, walaupn kalau kebijakan itu masih masuk

tataran wacana mungkin bisa memberikan masukan. Tetapi, kalau kebijakan ini

sudah mnejadi inpres, atau permen, atau apapun itu yang sudah harus dilakukan, ya

berarti kita memberikan pemahaman kepada masyarakat. misalnya kemenhub,

menteri perhubungan mengeluarkan aturan untuk kewajiban KIR mobil bagi

transportasi online, ini kan tiap hari didemo. Bagaimana kita memberikan konteks

penjelasan bahwa ini sebagai upaya perlindungan bagi driver juga perlindungan

untuk konsumen. Kalau mobilnya itu tidak di KIR, tiba-tiba terjadi kecelakaan

seperti di emen itu, nah itukan yang rugi ya konsumen ya produsennya. Nah inilah

memberikan konteks sangat penting ketika kita mengetahui peta respons publik,

respons media melalui media monitoring. Jadi media monitorng ini selain untuk

mengetahui respons masyarakat, juga untuk memandu kita melakukan point-point

tindak lanjut. Sesungguhya kalau di inpres no 9 itu kan koordinasi, jadi kami yang

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan goverenment public relations.

Siman sendiri berkontribusi untuk mengklarifikasi isu-isu yang beredar di

masyarakat. jadi kita bukan buzzer yang menyerang, memprovokasi dan menghasut,

itu jauh dari situ. Tapi tugas siman itu memperkuat kebijakan pemerintah. Jadi,

memberikan informasi-informasi kepada masyarakat, tetapi juga harus menjadi

counter narasi. Begitu ada info itu kita kaji, tidak semua info negatif juga harus kita

respons, karena kita kaji bagaimana meresponsnya. Kemudian jika ada 2

kementerian yang berbeda pendapat, kita harus duduk bersama dulu. Ketika duduk

bersama belum ada solusi, yang menjadi panduan dari GPR adalah apa instruksi

pesiden. Jadi kalau menurut instruksi pesiden yang menjadi juru bicara adalah

menteri perdagangan, artinya yang lebih kita sosialisasikan adalah dari kebijakan

kementerin perdagangan, ini dalam hal impor beras. Jadi kita memang harus taktis

menggunakan strategi, di dalam diseminasi informasi. Dan jangan sampai misalnya

isunya sudah cooling down, justru kita angkat kembali. Misal mengenai PLT

gubernur, waktu itukan rame dibicarakan, bahwa jenderal polisi itu wacana ternyata

baru wacana. Ketika baru wacana, kita harus mengetahui kebijakan presiden itu

 

Page 112: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

15

seperti apa. Tetapi jika presiden itu menyampaikan bahwa itu sedang dalam

pengkajian, ya kita harus cooling down. Kita tidak mengangkat ke permukaan

supaya tidak menjadi polemik yang kemudian di plintir. Karena sebetulnya, dari

kemendagri sendiri belia juga kesulitan di dalam mencari PLT. Provinsi yang pilkada

itu ada 17, sementara eselon 1 di kemendagri itu hanya 9, kalau semua di bagi ke

daerah, mendagri juga kosong. Nah ada wacana kenapa kepolisisn atau TNI, karena

kalau polisi itu kan ya dari tingkat pendidikan teritorialnya, administrasinya

semuanya sudah sangat lengkap sehingga sesungguhnya sudah sangat pantas. Tetapi

kepantasan itu kan tida selamanya dinilai sebagai suatu kewajaran. Nah inilah karena

ini masih menjadi polemik, maka kami di kominfo pun melakukan cooling down.

Tadinya mau kita angkat ke dalam forum merdeka barat 9. Tetapi karena di dalam

ini sendiri masih wacana jadi kita turunkan atau tidak jadi. Jadi timing itu juga

penting, didalam mensosialisasikan atau menaikan isu, ya pertama frammingnya atau

konteksnya, yang kedua timingnya saat kita menaikan memang pantas atau belum,

kalau memang dampak lebih negatif kalau kita angkat ya ngga usah. Jadi itulah

dinamika informasi yang perkembangannya detik demi detik. Nah, selain sosialisasi,

kampanye program, counter narasi, juga mealui media monitoring ini kita juga bisa

sebagai landasan untuk melakukan branding. Kalau GPR keseluruh nations

branding, kalau kementerian dan lembaga tentu membranding kementerian dan

lembaganya. Jadi tugas kita memang ada yang detik demi detik untuk counter narasi,

tapi ada tugas yang timeless, ini tidak tergantung dari waktu. Ya termasuk program-

program pemerintah, keunggulan dan pencapaian. Nah, nanti siang juga kami

mengundang eselon satu untuk hadir di sini, di milenium untuk bersama-sama

melakukan sosialisasi program pemerintah melalui PSA (public service

anouncement) berupa video-video pendek di televisi. Karena di televisi ini kan

biayanya sangat mahal. Tidak mungkin kominfo mampu untuk melakukan placement

di tv. Jadi kita harus dukung bersama. Kami bisa membuat kontennya, tapi untuk

placement di TV seperti beberapa hari ini kita sudah angkat beberapa PSA khusus

untuk infrastruktur, tenaga kerja dan KIS (kartu Indonesia Sehat). Tapi kita plotting

di media baru seminggu biayanya ternyata luar biasa banget. Karena kita pilih

program-program yang sekmennya kan harus semua tersentuh, kalau seperti

facebookers atau dahsyat ternyata itu mahal sekali. 30 detik itu sudah puluhan juta.

 

Page 113: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

16

Jadi kita harus sinergi, berintegrasi dalam menyampaikan program-program prioritas

pemerintah. Kami memohon monitoring media yang kami kirim untuk di tindak

lanjuti. Setelah ada analisis, kemudian selalu ada rekomendasi. Jadi kalau

rekomendasinya kurang lengkap mohon bisa di lengkapi sendiri.

Jati Wicaksono adi (kepala biro humas kementerian lingkungan hidup dan

kehutanan)

Kami selalu menerima analisis monitoring dari kominfo setap harinya. Tetapi

memang terkadang isunya tidak sesuai dengan kementerian kami. Kami ada 13

program prioritas, tetapi yang sering muncul di kementerian LHK adalah masalah

kebakaran hutan dan lahan, tentang pemantauan hotspot dan tentang bagaimana kita

mengantisipasi untuk asian games 2018 di palemang dan Jakarta, kemudian

perhutunan sosial yang seluas 12,7 Ha, kemudian ayo ketaman nasional, kemudian

target reforma agraria bersama BPN, kemudian perubahan iklim, banjir dan tanah

longsor juga konservasi sumber daya alam juga termasuk kedalamnya. Ini memang

sangat luas termasuk juga perburuan liar yang beberapa hari sempat muncul berita

orang hutan yang kepalanya hilang, atau yang sudah ngapung di sungai dan lain-lain,

ini memang sudah sangat viral dan kami harus cepat merespons. tentunya di

lapangan, karena seluruh indonesia kami ada balai koservasi juga yang memantau

langsung pergerakan pemburuan satwa itu, tapi kalau satwa tersebut sudah keluar

dari taman nasional atau tempat wisata dan masuk ke pemukiman penduduk itu

memang menjadi sulit pengendaliannya sehingga temen-temen harus lebih bekerja

ekstra. Namun dari kementerian sudah mebuat contac center atau respons cepat di

semua provinisi apabila ada kepemilikan satwa yang dilindungi untuk di jual beli itu

sudah bisa di deteksi sejak dini .

`Kami dalam waktu dekat ini mohon bantuannya ibu untuk narasi tunggal tentang

hari peduli sampah nasional.

Perwakilan Kementerian perdagangan

Kami juga melakukan media monitoring di kementerian kami sebanyak 2 kali

dalam sehari, yakni pagi dan sore. Kalau menurut kami, GPR yang dikirimkan oleh

 

Page 114: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

17

kominfo sebenarnya isunya kelewat general ya bu, atau terlalu umum. Jadi tidak

mungkin kementerian perdagangan hari-hari memakai media monitoring ini.

Katakan misalnya tanggal 19 atau hari ini, kami sama sekali tidak bisa melihat isu ini

ada hubungannya dengan kementerian perdagangan. Kalau boleh usul kami adalah

ada seksi khusus di bagian media monitoring itu ada masalah politik, ada masalah

ekonomi dan ada masalah yang lain. Biar kami bisa tangkap dari kominfo. Kalau

umum sekali, nanti ini di kirim ke kami malah ngga ada gunanya bu, sayang.

Meskipun memang SDMnya harus banyak, dikami saja setiap hari 6-7 orang yang

terpaksa harus kami deploy ke kegiatan media monitoring itu. Mereka harus baca

dan mengambil analisis dari koran hari ini, sementara kami juga banyak sekali

substansi yang perlu kami lihat dalam media, katakan misalnya impor. Itu hanya

salah satu dari isu yang kami tangani, ada perlindungan konsumen, masalah

perizinan dan lain sebagainya, sehingga hari-hari kami mengambil hanya yang

paling serius. Mencari kasus apa yang mungkin timbul besok atau lusa dari

pemberitaan hari ini. Tapi perlu juga opini dari kominfo tentang isu-isu yang

berkaitan dengan perdagangan sehingga kami bisa laporkan ke pimpinan. Kemudian

apabila ada hal yang penting yang harus kami lakukan hari itu, kalau boleh kami di

kirimi saja bapak, ibu. Misal hari ini tolong perhatikan masalah ini, kalau perlu di

WA supaya cepet , kalau email kaya gini sekarang sudah lambat bu, wa sekarang

sudah lebih penting dari email. Kalau masalah impor sebenarnya banyak yang perlu

dijelaskan, kadang-kadang timingnya tepat atau tidak, kalau ngga ada yang komando

kamu juga ragu juga. Katakan misalnya soal impor jagung, kami tau apa yang harus

kami jawab, tetapi apakah timingnya tepat atau tidak harusnya kominfo bisa kasih

saran. Kami bisa langsung memberikan info kepada bapak ibu di kominfo, oh

kiranya ini yang paling tepat untuk di sosialisasikan.

Respons: Drs. Salamatta Sembiring M.Si

Untuk KLHK nanti kita juga akan mengangkat isu tentang perubahan iklim

di FMB, jadi mohon koordinasinya nanti, karena kan katanya ada divisi perubahan

iklim juga nanti bersama dengan BMKG.

 

Page 115: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

18

Untuk kepala biro humas kemedag terimakasih masukannya. Sesungguhnya

kita memang seperti ini seharusnya, eselon 2 berkomunikasi menggunakan wa agar

informasi cepat sampai begitu pak, karena kami sekaligus laporan kepada bu dirjen

bahwasanya kami ingin mengembangkan daripada GPR report ini kepada antisipasi

hoaks, jadi pagi-pagi ada tim yang tidak hanya memonitor isu-isu yang prominance

tetapi isu-isu hoaks itu dari jam 7 ke jam 8 itu kita pantau. Kami juga tidak tau juga

atau tidak ada ilmu juga untuk mengetahui itu definsi hoaks, karena itu harus di

konfirmasi dan klarifikasi kepada K/L terkait. Nah ini perlunya wa pak, kira-kira

kalau ini diasumsikan hoaks lalu kita klarifikasi kepada K/L terkait melalui wa ini,

setelah kita dapat bahwa itu bener-benar hoaks, lalu kita stempel yang ini hoaks gitu,

dan yang benar seperti ini. Jadi tidak hanya stempel, tetapi ada yang benarnya seperti

apa gitu. kedepan mau kami kembangkan itu bu.

Ibu Niken Widiastuti (Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik)

Untuk monitoring 1-2 kali ini sudah sangat tepat sekali. Karena tidak

mungkin, kami dari kominfo itu bisa memonitor, GPR ini kan ada `181 kementerian

dan lemabaga jadi kalau masing-masing kementerianpun ada 34, sehari 2 kali

monitoring, ini sekarang belum mampu kami pak. Tapi kalo dari kemeterian sendiri

berinisiatif, kami menyampaikan apresiasi yang tinggi. sehingga, dari kemeterian itu

bisa mengetahui semua dinamika yang ada di media nyata, ataupun di media maya,

ini sangat bagus. Kemudian juga untuk monitoring media yang dilakukan oleh

komnifo, selama ini baru terbatas pada hot isu atau top isu. Jadi isu yang paling, hari

ini isu apa si yang paling mencuat yang harus segera di lakukan sehingga terkesan

memang sangat general. Untuk K/L terkait merasa bahwa itu buka isu kami, tapi

masukan dari bapak tadi, monitoring media by sektor. Ada politik, ekonomi,

mungkin bisa di tindak lanjuti kalau itu, mungkin ga terlalu banyak kalau itu ga

sampe seratusan itu jadi kami masih bisa usahakan.

Kemudian dari KLH isunya memang cukup banyak dan sesungguhnya selain

counter narasi pak, ada capaian pemerintah yang menurut saya sangat luar biasa

sekali, kebakaran hutan tahun 2015, itu masih 21 ribu titik. Sekarang ini tahun 2017

hanya butuh waktu 2 tahun bisa dikendalikan hinggan 2 ribu sekian gitu ya pak.

 

Page 116: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

19

Artinya kebakaran hutan yang tadinya tahun 2015 100%, sekarang tinggal 5 %. Nah

ini sebetulnya sangat harus di angkat menjadi capaian kinerja pemerintah khususnya

dari KLH pak, perlu kita membuat PSA atau video pendek 30 detik yang

menggambarkan capaian yang sangat luar biasa, ini kan karena adanya kerja keras

dari KLH, sinergi dengan TNI, Polri dan semua kementerian dan lembaga yang

lainnya. Nah dari monitoring media ini kita bisa mengetahui juga capaian-capaian

luar biasa.

Kemudian untuk THP (tim humas pemerintah), baru saja di ttd SK itu oleh

bapak menteri, Insya Allah besok akan kami undang THP untuk kita serahkan

bersama-sama jadi ya ada seremonial kecil gitu, tidak kasihkan satu persatu oleh thp

tapi ada sedikit acara, jadi tolong disampaikan kepada THP. Tetapi bahwa ada

penyerahan THP ke K/L kan sudah kami lakukan pada bulan januari yang lalu,

bahwa sesungguhnya dengan penyerahan itu sudah definitif THP itu sudah bertugas

di kesatuannya masing-masing. Walaupun sekarang ini kan masih ada dari K/L yang

tidak kebagian, jadi kami akan rekrut ulang THP tapi tidak terlalu banyak mungkin

7-10 orang untuk menutup kebutuhan THP dari masing-masing kementerian yang

belum dapat karen ada 5 oran THP yang mengundurkan diri.

Respons: Drs. Salamatta Sembiring M.Si

sebenarnya tadi ada masukan tentang pembagian isu mulai dari politik,

kesehatan dan sebagainya. Sebenarnya dulu sempat terpikir seperti itu, tapi kalau

begitu tidak ketahuan mana isu yang memang paling hot dan dahsayat di satu hari

itu. kami takut mengurangi sensor urgensi daripada sebuah isu yang memang pada

hari itu harus kita redakan. Memang yang kita fokuskan pada isu-isu yang dahsyat

seperti itu. Memang tupoksi kita yang berbeda membuat kita sering kali tidak bisa

bersinergi, tapi barangkali pak dengan siasat atau bagaimana ada satu pertemuan

barangkali kita rancang nanti kan kalau tidak salah ada 800 webiste di K/L kita dan

ada 1500 lebih house jurnal , karena masing-masing K/L ada 2 atau lebih house

jurnal yang diterbitkan. Nah kalau kita bersatu menyuarakan daripada kepentingan

pemerintah melalui itu akan sangat dahsyat. Tapi memang debateable karena

 

Page 117: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

20

tupoksinya memang berbeda. Nah ini perlu sebuah pemikiran nanti kita diskusikan

bersama bagaimana webiste & house jurnal kita bisa manfaatkan secara sinergi.

Febi (THP kemnterian perindustrian)

Alangkah baiknya hasil monitoring berita yang berupa rekomendasi itu bisa

detail pak. Jadi direkomendasi disebut polhukam mesti ngapain, mendagri mesti

bagaimana. kedua, bukan hanya mengcounter tapi juga membranding. Video pendek

lebih baik di upload ke medsos, kalau ke tv kan lebih mahal ya, mungkin bisa lewat

medsos juga.

Respons: Drs. Salamatta Sembiring M.Si

Ya kalau memang masukan tadi inginnya secara langsung atau disarankan

secara gamblang nanti kita usahakan kembali, tapi seharusnya memang ada sense of

humas, karena itu tidak bisa juga rinci tindak lanjuti seperti ini ini ini yang adek

bilang tadi, kitakan tidak tahun juga seperti di KLH ternyata ada juga perubahan

iklim, selama ini mindset kami berfikiran kalau iklim itu ada di BMKG ternyata

tidak hanya itu, kan begitu. Jadi sebaiknya adalah sens dari masing-masing K/L

merasa ternyata sesuai juga dengan tupoksi kami ketika melihat hasil monitoringnya

seperti ini, mungkin begitu pak. Kemudian yang kedua memang nanti ada juga kita

akan melaksanakan rapat untuk menaikan isu-isu tahunan yang sifatnya bukan

seperti pemadam kebakaran tadi seperti sosialisasi kalender event dan lain

sebagainya. Kemudian tentang video pendek kita memang harus bersinergi,

istilahnya tidak boleh ada ego sektoral. Contohnya kemarin kita bikin video pendek

tim komunikasi presiden sesungguhnya, sebuah iklan layanan masyarakat, disana

isinya pak jokowi di kutip ucapannya tentang pembangunan infrastruktur, dan

dengan adanya pembangunan infrastruktur terseraplah tenaga kerja-tenaga kerja,

angka pengangguran kita menurun, ada sebuah pidato yang mengatakan seperti itu.

Nah disitu juga menunjukan adanya testimoni dari masyarkat sehingga ia memiliki

pekerjaan. Nah ini seharusnya boleh di produksi oleh Kemenaker atau PUPR

sebetulnya, tetapi dua instansi ini dalam diseminasinya bareng-bareng, kolaborasi.

Kita tau jugalah teori social campagin, seseorang itu katanya kalau mendengar

sesuatu harus 7 kali. Sebuah program komunikasi akan efektif bila orang pergi

 

Page 118: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

21

keluar liat bill board tentang itu, putar radio itu juga, tv itu juga jadi semuanya

menghantam dia. Jadi kalau sifatnya parsial disitu saja ya itu sebenarnya sama saja

dengan tidak ada apa-apa.

Nah untuk itu kita harus sinergi. Kominfo bersinergi kemana-kemana kalau

ada duitnya pak. Melihat eskalasi isu tersebut juga, ya kalau itu penting kita

usahakan untuk melakukan dialog di tv dan lain sebagainya. Memang sebenarnya di

kominfo juga kalau mau memviralkan ada namanya relawan sebenarnya buzzer ya

Cuma karena konotasinya jadi negatif, kita bilangnya relawan gorong-gorong

istilahnya supaya trending.

Tim siman (sinergi media sosial aparatur negara)

Ini ada 32 tim siman K/L yang sudah terbentuk, ada 32 wa grup tim siman

K/L dan ada 1 tim siman pusat, yang terdiri dari pejabat-pejabat biro humas yang

ditunjuk mewakilkan K/L masing-masing. Salah satu cara untuk menumpas hoaks

adalah klarifikasi ke K/L bersangkutan, kemudian setelah ada data dan fakta, kami

meminta K/L yang bersangkutan membuat kontennya, kemudian kita viralkan

melalui tim siman K/L masing-masing. Tetapi kita sampaikan memang itu cara yang

paling evisien dan efektif. Kita memiliki akun-akun sekitar 2500 akun pribadi dari

anggota tim siman untuk mendiseminasikan. Tetapi memang efektifitas dalam

disinfo ini masih belum maksimal, jadi memang baru 10-20% yang menshare,

retweet medsosnya masing-masing.

Respons: Drs. Salamatta Sembiring M.Si

kita berharap tim siman juga mengundang kita untuk rapat membahas hal ini,

ini harus di intenskan. Jadi ketika dia kirim hoaks langsung dipadamkan, jadi begitu

sesungguhnya. Untuk sumber-sumbernya kita bisa bantu monitoring, nanti hasilnya

kita kasih ke bapak, nanti bapak yang langsung mengklarifikasinya.

Perwakilan Kementerian Keuangan

 

Page 119: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

22

kami belum dapat kiriman GPR report, kami harap kedepan bisa

memperoleh kalau tidak hardnya, softcopnya juga tidak apa. Masukan dari kami

akan lebih bagus jika ditambah ulasan dari isu yang berkembang di sosmed.

Respons: Drs. Salamatta Sembiring M.Si

memang di setiap sektor itu selalu ada yang memonitoring media untuk

masing-masing K/L. Tapi kominfo melakukan itu secara general sebagai pedoman

atau referensi lain untuk mengetahui isu yang tengah berkembang.

Tenaga Humas Pemerintah

akan lebih baik jika isunya di bagi menjadi beberapa sektor di kemenkoordinator.

Susi (Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup)

Menyimpang sedikit tentang FMB, menurut kami ada beberapa isu yang

pemetaan dari kominfo kurang. Jadi kominfo sudah menempatkan beberapa THP di

K/L, untuk kedepan bisa ditannya apakah berhubungan dengan K/L itu, supaya

menentukan narasumbernya enak, targetnya itu tepat sasaran. Misalnya waktu itu

kita bicara soal reforma agraria, saya menyampaikan bahwa ini porsinya lebih besar

ke ATR BPN, walaupun di KLH juga ada tapi porsinya sangat kecil. Tapi karena kita

tidak di ajak berkomunikasi sebelumnya, sehingga menurut saya infonya ngga

sampe. Yang keluar di media banyaknya soal perhutanan sosial, padahal yang mau

dibicrakan adalah reforma agraria. Jadi mungkin untuk next time bisa kita diajak

untuk ngobrol dulu pak, sebelum launching FMB.

Respons: Drs. Salamatta Sembiring M.Si

Jadi sebenarnya untuk FMB sebelum dilakukan kita ada rapat penajaman

isu, nah di rapat ini kita cari siapa yang cocok dan sebagainya. Sampai kepada kapan

menterinya ada, karena memang FMB ini ramai kalau menterinya ada.

Narasi tunggal ini kan memang tugas THP, kalau mau cepet dan paham

tentang narasi tunggal itu di THP pak, narasi tunggal yang di buat ke THP di kirim

ke JPP, tim redaktur dari kami yang disitu adalah wartawan senior kemudian di

 

Page 120: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

23

viralkan kemana-mana. Ada 2 cara narasi tunggal, bisa dari THP ke JPP, bisa juga

K/L berkirim surat ke kominfo. Itu prosenya agak lama jdi lebih enak ke THP

sebenarnya.

Wawancara dengan Kabsudit PPI dirjen IKP

Ibu rosmiati

Peneliti :Bagaimana tahap rencana perubahan isu yang dilkukan oleh dirjen

IKP?

Ibu rosmiati :jadi kalau di PPI itu kan ada 3 subdit, 1 subdit di tempat saya, itu

subdit pengolahan isu publik. Tugasnya adalah memonitor semua

media, nah disitu kan ada isu yang segera harus di tindak lanjuti, Itu

di lempar ke subdit penyediaan informasi publik (PIP). Nah sudahlah

ketemu, dalam artian satu minggu isu ini bergulir terus, itu yang di

angkat ke FMB. Atau bisa juga isu yang menyangkut hajat hidup

orang banyak. Katakanlah tiba-tiba pemerinah menaikan harga BBM,

tanpa pemberitahuan dan sebagainya, itukan masyarakat resah. Nah

begitu resah itu di tindaklanjuti dengan FMB. Nah sebelum ada fmb

ini ada namanya rapat penajaman Isu, penajaman itu tuh

memframming bener ngga sih isu ini meresahkan masyarakat? ketika

bener, media itu di frame biar suaranya sama, jadi jangan sampe

Kementerian A bilang begini, kementerian B bilang begitu jadi di

framming biar sama-sama itu di suarakan di fmb.

Peneliti :dalam rapat penajaman isu itu siapa saja yang hadir?

Ibu Rosmiati :Yang hadir, perwakilan dari rencana narasumber. Kaya fmb ini

katakanlah isu TKA ya, makanya ini narasumbernya dari kementerian

perdagangan, kementerian tenaga kerja dan lembaga yang terkait.

Peneliti :Kalau KSP dan TKP apakah ikut juga?

Ibu Rosmiati :Nah kalau KSP dan TKP kenapa di sangkut pautkan, karena

sebetulnya mereka memantau fungsi GPR yang diamanatkan melalui

 

Page 121: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

24

inpres no 09. Inpres ini sejauh mana sih dijalankan oleh kominfo.

Sinerginya begitu.

Peneliti :Berarti yang saya pahami, inpres no 09 ini di bagi kepada 3 sektor ya

bu, kominfo, TKP dan KSP?

Ibu Rosmiati :Iya betul.

Peneliti :Sejauh mana si bu peran kominfo dalam implementasi inpres

tersebut? selain fmb ini.

Ibu Rosmiati :Nah yang satu lagi ada namanya subdit pengolahan informasi, nah

informasi itu diolah, kemudian di viralkan. Hasilnya apa? Bisa berupa

meme, bisa video graphis, info graphis. Dikemanakan? Bisa kita

pasang di bioskop XXI, di krl juga, termasuk fmb ini juga nanti ada

siaran pers, ada media-media rilis itu dari pengolahan informasi.

Nanti juga komik, meme dan infograpihis dan video grafis lainnya

ada webnya indonesia baik.id itu punya PPI juga, jadi ini satu

direktorat juga.

Peneliti :Jadi implementasi Inpres ini dominan ada di divisi ini ya?

Ibu Rosmiati :A begini, inpres ini kan ada di ditjen IKP ya, nah di IKP ini ada

direktorat PPI. Nah PPI ini adalah dapurnya semua isu dan informasi,

ketika memviralkan itu ada direktorat kemitraan komunikasi (KK),

nah meme ini juga bisa di viralkan ke direktorat KK ini, ini beda

direktorat.

Peneliti :oh seperti itu. Melalui media apa saja bu?

Ibu Rosmiati :melalui website dan medsos Kementerian dan lembaga, melalui

videotron di K/L itu, melalui pranata humas, melalui bako humas.

Peneliti :Kalau media massanya?

Ibu Rosmiati :Media ada di PMP, pengelolaan media publik, itu disitu ada media

luar ruang, ada baliho, ada pertunjukan rakyat, iklan layanan

 

Page 122: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

25

masyarakat nah itu disitu semua. Kemudian ada pusat layanan

informasi internasional (LII), ketika isu itu menyangkut dengan

media luar negeri, maupun wartwannya, direktorat LII yang bertugas

disini. Katakanlah ini isu TKA, nah tugasnya LII lah yang

menyebarkan berita-berita ke negara asalnya TKA ini.

Peneliti :Jadi berkesinambungan ya bu?

Ibu Rosmiati :Iya. Kalau di IKP itu istilahnya roda berjalan. Jadi kalau PPI ini

dapurnya yang masak, yang nyajikan siapa, yang mendiseminasikan

siapa, makanya kalau direktorat PPI ini berhenti dan tidak produksi,

semuanya juga akan berhenti.

Peneliti :Kemudian bu, kalau ini kan konsennya ke conter isu ya bu, ada ngga

si bu dari kominfo sendiri yang membangun isu itu?

Ibu Rosmiati :Nah jadi begini, itu juga kita pantau program prioritas, capaian

pemerintah ini sudah sampai mana sih sebenarnya, kan ngga semua

masyarakat tahu, nah itu juga kita diseminasikan. Nah jadi tugas

inpres itu yang pertama mendiseminasikan pogram prioritas

pemerintah, kedua mengcounter isu-isu negatif, kemudian satu lagi

menjawab ketika ada isu, jadi iniloh yang bener. Jadi ada tiga fungsi

dari inpres nomor 09 itu khusunya untuk IKP.

Peneliti :Bagaiman kominfo menjalin hubungan dengan kementerian sehingga

strategi perubahan isunya berjalan dengan lancar?

Ibu Rosmiati :Kalau kita monitoring isu kan tiap hari kita kirim ke K/L terkait, itu

selain K/L terkait, kita juga punya namanya THP, nah mereka itu

dibayar oleh kominfo di kementerian terkait itu, kemana menterinya

pergi, apa yang menterinya bicarakan di suarakan ke kominfo leh

THP ini, THP lapornya ke IKP sini, jadi sinerginya memang benar-

benar sudah di bangun. Beda misal humas dari kominfo, yang Cuma

di dalam situ-situ aja.

 

Page 123: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

26

Peneliti :THP itu baru ada setelah Inpres atau gimana Bu?

Ibu Rosmiati :THP baru 3 tahun, setelah Inpres tersebut, implementasi dari inpres

itu juga.

Peneliti :Bagaimana caranya IKP mengatasi ego sektoral dari tiap K/L agar

dapat bersinergi?

Ibu Rosmiati :Kalau ego sektoral itu kan istilahnya memang koordinasi itu

gampang di ucapkan tapi sulit di lakukan. Makanya kita ada THP itu

untuk menyambungkan lidah, misal kementerian ini lagi ada acara ini,

namanyakan pada saling ingin menonjolkan itu pekerjaan ku, padahal

kan sudah presiden juga ngomong, sinergi itu harus di bangun, jangan

akhirnya sendiri-sendiri akhirnya ngga keliatan.

Sebenarnya di subdit pengolahan informasi ada namnya SIKP, ia

menarik semua data dan laporan dari K/L, nah itu katakanlah kita

mencari data kan susah ya, itu ada permennya atau surat edaran gitu

jadi humas K/L ini tidak boleh tida harus ada laporan ke IKP, itu yang

mengelola di subdit pengelolaan informasi PIP, jadi kalau saya pikir

makin kedepan sinergi akan makin kuat, karena kalau kita tunjukan

inpres mereka musti pahamlah kami mensinergikan.

Peneliti :Produk dari subdit PIP apa saja bu?

Ibu Rosmiati :Hasil monitoring itu hanya sekedar laporan saja sebenarnya, sebagai

peringatan ke K/L terkait. Kecuali analisis MCA (Media Content

Analisis), itu memang analisis untuk dasar fmb, analisis ini juga bisa

dari request dari KSP, aritnya katakanlah ada inpres, ini ada sesuatu

yang rahasia, ksp nanti ngingetin buat jangan di angkat dulu fmbnya,

karena suasananya atau apa itu bisa di hold dulu, ambil isu lain dulu

ketika rapat penajaman isu.

Peneliti : Kemudian adakah evaluasi stelah fmb?

 

Page 124: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

27

Ibu Rosmiati :Ada, kan fmb ini maunya satu suara ya, nanti kita cek media itu

memframingnya dari mana sih? Sesuai ngga dengan tujuan kita?

Karena sebelumnya juga ada kisi-kisi juga, nah kisi-kisi itu juga kita

lempar ke media , nah kalau nanti media memberitakan ngga sesuai

dengan kisi-kisi, berarti kita kurang tajam ketika mengadakan rapat

itu, nanti di tema berikutnya kita perbaiki lagi, kemudian berapa

media yang hadir itu juga jadi catatan, kemudian sebaran medianya

sampai kemana itu juga jadi bahan evaluasi juga buat kita. Setelah ini

juga pasti ada dorstop media, nanti kita lihat sebarannya sampai

kemana.

Peneliti :Untuk medianya sendiri sudah di tentukan atau di undang atau

memang media mana saja bebas?

Ibu Rosmiati :Diundang, artinya bebas terbuka untuk umum, cetak, online, tv,

katakanlah ada media dari lampu hijau itu ngga papa. Tapi

frammingnya yang kita arahkan.

 

Page 125: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

28

Transkrip Wawancara Staf Dirjen Informasi Komunikasi Publik

Narasumber:

Sheila

Dewi simatupang

fauzan

Sheila :Pagi Rofi, jadi di kominfo itu ada 2, ada humas kominfo yang

ngurus tentang isu-isu khusus kominfo, terus ada dirjen IKP, nah itu

yang berperan sebagai GPR yang mengurusi isu-isu publik. Jadi

subjek penelitian kamu dirjen ikp kan ya?

Peneliti : nah iya betul sekali kak.

Sheila : kalau yang naras tunggal itu sebenarnya kadang kementerian lain

minta di buatin sama kita, tapi kadang kita Cuma bantu viralin aja.

Kayak kemarin kemenkes minta viralin tentang sosialisasi stunting

pada bayi, atau yang sekarang nih kemenag minta di viralin tentang

ongkos haji. Nah nanti ada namanya tim kakak, tim kemitraan

komunikasi ngecek udah sesuai belum sama standardnya mereka.

Misalnya ada yang kurang nanti di revisi kalau sudah cukup yaudah

sampai pembentukan hashtagnya.

Peneliti : kalau di perhatikan, sekarang kan lebih ke counter isu ya kak?

Apakah sebenarnya memang hanya mengcounter atau sebenarnya

bisa saja seharusnya GPR ini membuat isu strategis atau membuat

agenda setting?

Sheila : nah iya memang seharusnya seperti itu, kami yang membuat agenda

setting sehingga menjadi perbincangan di masyarakat, tapi memang

kita lebih sibuk ke counter-counter terus karena banyak memang isu

yang harus di counter.

Peneliti : jadi memang divisinya berbeda-beda ya?

 

Page 126: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

29

Sheila : iya divisnya berbeda-beda,kalau kita kan di divisi monitoring, nah

yang disebalah ini dia tuh pengolahan informasi, jadi kaya data base

gitu, dia nanti bikin infografis, video grafis, berdasarkan data dari sini

kadang-kadang. Kadang mereka punya sistem sendiri untuk data

namanya SIKP (sistem informasi komunikasi Publik) datanya itu dari

humas-humas K/L pada nginput gitu, ke alatnya mereka. Kadang juga

misal di kita ada isu apa, nanti mereka bikin infographis, video

graphis dan sebagainya. Nanti di sebarinnya itu via indonesia baik,

pernah dengar kan ya indonesia baik? Kan mereka ada youtube

chanelnya, instagram, sama facebook dan twitter nah di viralin tuh

disitu. Nah, satu lagi subdit penyediaan informasi, nah itu. Mereka itu

selain bikin fmb, mereka juga bikin komik, sama buka paket

informasi kaya gitu sama gen posting kaya workshop ke daerah gitu.

Peneliti : Kalau narasi tunggal yang ada di setiap web kementerian dan

lembaga, itu juga dari sini sumbernya berarti ya kak? Dari data

monitorng atau beda lagi?

Sheila : kadang iya kadang engga, karena memang misal di fmb yang akan

datang mereka (subdit penyediaan informasi) bilang mau ambil

properti asing deh, boleh liatin ngga pemberitaanya seperti apa si

dalam seminggu itu, misal hasil pencarian kita biasa aja, nanti coba di

tarik lagi dalam 2 minggu misalnya belum juga di tarik isunya dalam

1 bulan, ya kaya gitu aja paling. Bahan pertimbangan iya, tapi ga

selalu mereka ambil dari sini.

Peneliti : tapi kalau memang isu-isu yang lagi krusial harus dibahas baru ya

dipakai data dari sini?

Sheila : nah iya, jadi pembagiannya itu kan IKP, satu dirjen di eselon 1. Nah

itu ada komunikasi publik, nah ini yang ngatur kebijakan-kebijakan

publik gitu deh, kaya misalnya ngatur pusat dan daerah bagian

kewenangannya. Terus yang keduanya ada direktorat layanan

informasi internasional, itu sesuai namanya dia lebih ke komunikasi

 

Page 127: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

30

internasional sama lembaga media asing, masyarakat asing, LSM

semua segala macem. Urusannya jadi second track diplomasi gitu.

terus ada direktorat pengolahan dan penyediaan informasi, ini kita

nyediain konten sama monitoring, terus ada lagi direktorat kemitraan

komunikasi ini induknya bakohumas, sama corenya si narasi tunggal

itu, di viralin segala macamnya di situ, kemudian ada PMP disitu

pengelolaan media publik. Ini nyediain media center kemudian

wartawan-wartawannya kominfo ada disini. Pernah buka

infopublik.co.id? nah itu yang mengelola PMP. Sama ses, ada 6.

Peneliti :Jadi yang konsen ke narasi tunggal itu dit PPI dan KK ya?

Sheila : iya betul, PPI sama KK, walaupun sebenarnya semua punya fungsi

masing-masing yah cuma memang yang dapat porsi terbesar itu PPI

sama KK. Jadi disni PPI punya 3 kasubdit, yang pertama bu ros itu

monitoring, kedua mas dimas itu yang naungin indonesia baik

kemudian ada pa gunarjo itu fmb sama paket informasi kaya komik

dan sebagainya.

Peneliti : jadi idealnya dari subdit sini, kemudian ke indonesia baik dan fmb

ya?

Sheila : nah betul, idealnya memang seperti itu.

Peneliti : kalau konten indonesia baik berarti banyak macamnya ya?

Sheila : iya selain counter narasi, dia juga ada daily isu, capaian pemerintah

juga, terus ada juga kaya serba seribi indonesia kaya GNFI.

Peneliti : jadi porsi divisi ini untuk menjalankan narasi tunggal itu apa aja

kak?

Sheila : jadi, kamu sudah baca inpresnya kan ya? Kita kebagian di point

kominfo melakukan monitoring media, saya lupa point keberapanya

tapi kita kebagian di situ. Jadi tujuan dari inpres ini sebenarnya untuk

menyamakan persepsi, kaya sekarang nih dana haji reguler, intinya

 

Page 128: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

31

dana haji sekarang murah. Semua K/L harus ngomongnya sama,

senada gitu. jadi ngga saling K/L yang satu dengan lainnya beda-

beda. Terutama nanti ni, pas mau puasa kamu perhatiin kementerian

perdagangan, kementerian pertanian sama BPS datanya pasi beda-

beda tentang sembako, nah kita tuh ngga mau kaya gitu sebenarnya,

nah si narasi tunggal tuh pengennya kesitu, jadi informasi yang

disampaikan ke masyarakat tuh sama dan seragam. Nih ini loh kalian

harus ngomongnya ini, isunya misal tentang stok sembako aman

sampai lebaran, nah ngomongnya ini nih a long the line. Terserah

mau dari sudut mana yang penting ini.

Peneliti : sumber penentuan isunya dari mana kak?

Sheila : kan kadang ada isu yang memang sudah bisa di prediksi, seperti tiap

tahun kan pasti ada tuh isu yang tadi saya sebutkan, seperti buruh

minta kenaikan upah dan segala macem, nah kita tuh udah siap untuk

mengcounter isunya kaya gimana.

Penelit :Apakah semua K/L berkontribusi terhadap satu isu atau K/L yang

terkait aja?

Sheila : oh yang terkit aja, misal kenaikan harga pangan berarti kemdag,

kementan dan bulog.

Fauzan : pagi, sambil Wa’an gapapa ya. Jadi kalau biro humas itu mewakili

kominfo, sedangkan kalau kita di IKP itu perwakilan indonesia, jadi

lebih berat. Kita kan mengangkat sesuatu agar di kenal oleh

masyarakat, dalam hal ini contohnya ya asian games. Makanya

kantor kita juga heboh banget bahkan mungkin lebih heboh dari

kemenpora. Kita juga yang urus media relations dan sebagainya.

Peneliti :Pembentukan direktorat ini tuh sudah ada sejak dulu atau baru

dibentuk setelah ada inpres?

 

Page 129: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

32

Fauzan : sebelumnya sudah ada, nah inpres ini sifatnya lebih menguatkan.

Memang kita selalu ganti-ganti nama. Kadang beda kepemimpinan

(presiden) namanya juga berubah, kaya awalnya kan depen, kemudian

jadi lin, kemudian depkominfo dan kalau IKP itu di bentuknya 2009-

2010 kalau nga salah. Jadi semua yang kita lakukan itu baik inpres

atau yang lainnya itu dalam rangka GPR.

Penelitian :Apa saja peran IKP dalam menjalankan Inpres ini?

Fauzan : semua itu kita yang lakukan, dari mulai manajemen isu, monitoring

isu sampai diseminasi IKP yang kerjain. Memang semua kehumasan

pemerintah itu ada di setiap sektor, baik itu KSP atau TKP. Tapi

harus ada leadernya dong, ya itu di kominfo.

Peneliti : jadi saya pakai konsep manajemen isunya howard case, yang ada 5

tahapan itu. Tahap identifikasi, analisis, strategi perubahan isu,

implementasi perubahan isu, dan evaluasi. Nah, bagaimna dirjen IKP

melkukan identifikasi isu yang berkaitan dengan pemerintah?

Sheila : kalau monitoring isu itukan memang kita lakukan setiap hari, nah

kalau alat bantunya kita memakai pihak ke tiga, pakai alat yang

basisnya big data biar lebih gampang kita melihat isu hari ini tuh isu

apa aja yang lagi naik, itu ada beritagar, untuk melihat sebaran isu

misalnya yang polhukam apa aja, kalau dari bisnis apa aja, kesehatan

apa aja kaya gitu, itu porsi-porsinya berapa-berapa , nah dari situ tim

monitoring nentuin mana yang mau di angkat jadi GPR report kaya

gitu. terus ada juga IMM, kita juga pakai indonesia indikator itu.

Mereka crowling media-media cetak, tv online dan mereka juga pake

cluster gitu.

Peneliti :Setelah di identifikasi, muncul analisis. Apa saja prodak-prodak hasil

anlisis tersebut kak?

Sheila & Fauzan : Produknya ada namanya GPR report, itu kita buat setiap pagi

kemudian kita kirim ke humas-humas kementerian dan lembaga.

 

Page 130: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

33

Terus kita kirim juga ke kominfo, kantor staff presiden, tim

komunikasi presiden dan tim humas pemerintah. Misal hari ini saya

monitoring, berita yang naik adalah tentang perpres tenaga kerja

asing. Memang ada masukan coba ambil isu-isu persektor, bukan

hanya 1 isu saja, kan sekarang di bagi menjadi 4 sektor besar ya. Tapi

menurut kita kalau di bagi itu bukan top isu lagi. Makanya kita tetapi

1 isu yang diangkat sekarang.

Dewi : idealnya itu sebenarnya seperi ban berjalan, isu kita monitor dari

sini, kemudian di diseminasikan di konferensikan ke publik. Tapi not

always like this. Kadang pihak istana maunya beigni, jadi kita ikutin

pihak istana. Selain GPR report, kita juga ada produk MCA, atau

media conten analysis. Nah itu biasanya jadi bahan untuk FMB juga.

Misal nih tadi GPR reportnya tentang tenaga kerja asing, nanti

mereka minta di bikinin MCAnya soal pemeberitaan media tentang

tenaga kerja asing. Sebagai dasar untuk mengetahui pemberitaan

tentang TKA itu isunya apa aja si nanti kan keliatan, misalnya yang

muncul A,B,C . nah dari situ mereka bisa mengelola kira-kira

framming seperti apa yang di munculkan ke publik, kemudian mereka

angkat ke fmb.

Peneliti :Fmbnya berapa kali dalam seminggu kak?

Fauzan :Biasnaya fmbnya seminggu sekali, tapi kadang juga seminggu dua

kali. Kecuali kalau misalnya ada sesuatu yang urgent dan perlu

langsung di counter, ya kita bikin fmb lagi ya walaupun misalnya

dalam seminggu itu udah ada fmb. Selain fmb itu juga ada indonesia

baik yang mebuat konten-kontennya. Kalau bicara IKP seperti itu,

tapi kalau bahas narasi tunggal biasanya mereka memanfaatkan

humas-humas K/L atau biasa di sebut gorong-gorong untuk

memviralkan hal tersebut. trans24/in aps sakuin

Peneliti :Kalau fmb itu media di undang atau gmna?

 

Page 131: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

34

Mba Dewi :Kalau media ada Trnya masing-masing, jadi ga media abal.

Peneliti :Hambatan apa aja si kak yang sering terjadi di GPR?

Mas Fauzan :Sebenarnya yang terbesar itu ego sektoral ya, kemudian juga belum

ada jalur komunikasi yang jelas, padahal kan kita bisa di bilang

dapurnya ya. Tapi belum ada sisitem komunikasi yang jelas biar satu

suara atau one voice gitu. apa melalui thp atu melalui humasnya

langsung dan kira-kira tersampaikan ngga. Nah problem lainnya

ketika tersampaikan, itu terpakai ngga. Sebenarnya fmb itu juga salah

satu bentuk narasi tunggal. Awalnya fmb itu di bentuk untuk

mengalihkan isu media masa, tetapi malah jadi ikut isu media massa.

Indonesia baik juga jadi salah satu kanal informasi yang bisa

dipercaya, pernah dikutip oleh media massa juga.

Kalau fmb juga sebelum di mulai ada rapat penajaman isu, banyak

faktor kenapa isu itu naik, ada karena request K/L, atau request TKP,

KSP atau memang isunya lagi naik jadi banyak faktor. Tapi

seharusnya muncul dari reomendasi ban berjalan monitoring isu si.

Dirapat penentuan isu, setelah itu penajaman isu, itu dicari angel,

narasumber dan pembagian materi baru di buat fmbnya. Tapi yang

sering di skip si rapat penentuan isu. Kayanya itu jadi rapat internal

divisi itu aja si.. kaya misal sekarang ni TKA, ngundang orang dari

kemenaker, kemenkoperekonomian, THP, pokoknya yang sektor

terkait aja. Kadang ada isu dari kita tetapi kalau KSP tidak setuju juga

bisa jadi batal.

 

Page 132: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

35

WAWANCARA DENGAN PAKAR KOMUNIKASI POLITIK

Dr. EMRUSH SIHOMBING M.Si

Daftar Riwayat Pendidikan :

Drs. Departemen Publisistik, Pergurunan tinggi publisistik Jakarta.

Magister studi komunikasi , Departemen Komunikasi, IPB.

Doktor Komunikasi, Universitas Padjajaran, Bandung.

Sekarang aktif mengajar di Universitas Pelita Harapan.

Peneliti :Bapak sebagai pakar komunikasi, Bagaimana pandangan bapak

terkait kinerja goverenment public relations? Apakah sudah efektif

dalam menciptakan hubungan baik antara pemerintah dengan

masyarakat ?

Narasumber : oke, yang pasti saya melihat teman-teman yang ada disana, Johan

Budi dan kawan-kawan tidak ada background loh bung, siapa itu satu

lagi yang dari, ari- ari itu kalau gak salah dari politik yah, baru

Rikardi apa itu Sukardi Rikardi , oke anda ceklah namanya, saya pikir

dia penulis gitu yah. Jadi back ground komunikasi tidak mereka

miliki, memang boleh jadi mereka praktisi komunikasi tetapi tidak

didasari dengan komunikasi sebagai esensi sains dan tidak didasari

dengan manjemen komunikasi sehingga mereka ini ya keahlian

seperti itu memang diperlukan tetapi keahlian semacam ini pasnya

ujung tombak gitu tetapi merencanakan, menyusun strategi

komunikasi pemerintah termasuk komunikasi politik yang ada disana

tidak dilakukan dengan baik sehingga gak usah heran perilaku-

perilaku komunikasi mereka lebih cenderung saya sebut sebagai

pemadam kebakaran. Begitu ada masalah, baru muncul gitu loh.

Komunikasi itu tidak bisa demikian, komunikasi esen-sains,

komunikasi yang harus dikelolah sedemikian mulai artinya apa?

Harus ada manajemen komunikasi perencanaan , ada pelaksaan, ada

kontroling dan lain- lain sebagainya harus dilakukan demikian

 

Page 133: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

36

sehingga pelaksaan komunikasi diistana berjalan dengan baik.

manajemen komunikasinya dan cenderung komunikasinya itu adalah

reaktif, ketika ada masalah seperti pemadam kebakaran. Harusnya

apa? pro aktif, bisa menciptakan suatu isu-isu yang menjadi

perbincangan publik, bukan menjadi sudah perbincangan publik, baru

dikritik atau apa baru mereka masuk, tidak. Harusnya yang terbaik itu

justru mereka adalah aktor komunikasi yaitu menciptakan isu-isu

tentang yang terbaik untuk bangsa dan negara sehingga itu menjadi

perbincangan publik, nah kalau mereka hanya sekedar untuk

memberikan respon, dia capek sendiri artinya mereka adalah disebut

istilah follower atau pengikut gitu. Harusnya mereka leading,

pencipta gitu yah sehingga dia menjadi leading sektor dibidang

wacana komunikasi di Indonesia. Melempar isu, tentu isu itu harus

yang produktif bagi bangsa dan negara sehingga itu menjadi

perbincangan publik misalnya apa? Isu yang dikatakan prulalisme,

pancasila, persamaan, persatuan indonesia, pembangunan, dan lain-

lain sehingga tidak sempat muncul isu yang sifatnya kontradiktif atau

kontroproduktif yaitu isu yang sifatnya memecah belah bangsa, yah

sektariat katakanlah membawa isu-isu tentang sentimen suku, agama

dan lain- lain dan itu seharusnya sudah disudahi,. Nah, harusnya

istana komunikasi kita mewacanakan yang sifatnya pancasila itu,

pluralisme itu tentu dengan proaktif, tidak reaktif disitulah

masalahnya kawan. Oke apa lagi ?

Peneliti : terkait peran media pak, ada istilah multual understanding antara

GPR dengan media dalam hal ini untuk menyamakan opini dan

persepsi ?

Narasumber : secara teoritis iya, antara GPR dengan media itu, iya kan. Mereka

paling sinergi artinya saling membutuhkan. media membutuhkan

PR, PR membutuhkan media, itu kenapa membutuhkan? secara

teoritis begitu. kenyataannya dilapangan yang menjadi masalah.

Artinya bahwa sering kali itu tidak dlakukan dengan profesional gitu

 

Page 134: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

37

ya. Bagaimana PR itu supaya menjadi sumber berita yang kredibel

,menarik, memiliki news value tidak dimiliki PR itu sendiri gitu ya

sehingga apa yang dilakukan PR? yah, pendekatan-pendekatan

misalnya bisa saja pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam

konteks katakanlah logistik. Tau arti logistik ya tapi tidak bicara

negara lagi sekarang, tidak istana tapi secara keseluruhan. Jadi karena

tidak profesionalismenya pendekatan-pendekatan yang dilakukan

saya kira kadang-kadang pendekatan-pendekatan yang tidak

profesional juga karena bisa maka ada amplop dan lain-lainnya gutu

ya. Seharusnya tidak boleh ada itu dan kemudian bahwa media itu PR

menjadi sumber berita bagi mereka gitu ya suapaya menjadi sumber

yang kredibel tentu si wartawan atau si media harus mengolah,

mengorek lebih dalam informasi-informasi tidak hanya percaya apa

yang disampaikan oleh si PR, karena si PR kan kerjanya hanya

membungkus-membungkus, kemasan-kemasan terus, jadi itu yang

harus dilakukan memang antara keduanya ini harus saling

berhubungan atas dasar profesionalisme tapi kenyataan dilapangan

anda amati, masih banyak yang tidak sesuai dengan teori itu ya,

karena banyak di PR tidak Background komunikasi, gak ngerti dia

hanya modal kecantikan, populeritas baru merangkak PR sedikit-

sedikit dia pinter bahasa inggris udah kayak PR gitukan padahal ilmu

komunikasinya gak ada. Oke lanjut apa lagi ?

Peneliti : Mungkin ada narasi tunggal pemerintah impres nomor 9 tahun 2015

pak yang bapak Jokowi memerintahkan bahwa informasi-informasi

tentang pemerintahan itu dikelola oleh kominfo, dari daerah maupun

dari istana di manajemen dari kominfo baru disebar luaskan ke

masyarakat. Apakah itu efektif pak sampai sekarang ?

Narasumber : saya terus terang berelasi dengan pihak kominfo ya teman-teman

disana banyak teman saya, saya kira kalau kita lihat cotoh kasus deh.

Waktu masa pembelian senjata, contoh itu saja kasus. Berbeda

pendapat gak pemerintah, artinya lembaga-lembaga pemerintah kita,

 

Page 135: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

38

berbeda pandangan. Ini suatu bukti bahwa belum terkordinasi juga

walaupun sudah ditugaskan kominfo ya atau kementrian meng-handle

itu tetapi tidak jalan juga, nah apa yang salah ? kan itu yang menjadi

pertanyaan kita gitukan? Yah kembali orang yang menangani bidang

komunikasi dipemerintahan kita sekarang bukan backgroundnya

komunikasi, misalnya contoh menteri komunikasi kita, diakan latar

belakangnya IT, gak ngerti dia komunikasi itu gituloh. Maka setiap

persoalan di kementerian komunikasi dia tangani atas dasar IT atau

menyetop tekoknologinya, konten tidak dia selesaikan padahal

persoalan komunikasi tidak di IT nya melainkan di kontennya. IT itu

kan sebenarnya kita mau belajar bisa dan dua tiga tahun kedepan

berubah jadi sebenarnya adalah bertempur dibidang konten,

berdialektika dibidang konten, nah konten itu yang harus menjadi

suatu dalam komunikasi terutama komunikasi publik adalah

pertarungan konten, pertarungan IT saya kira gak bisa dihambat ya,

perkebangan akan berubah terus, teknologi sekarang Facebook saja

sekarang sudah bisa live bunuh diri kemarin melalui FB, FB gak

bayar kan sudah bisa live, apa lagi emang bisa distop. Katakanlah

kalau orang ngirim pesan hoax atau hatspeech Paling lama 12 jam

sudah bisa diproses diajukan tetapi komunikasi tidak bisa begitu

karena ketika pesan komunikasi sudah sampai ke orang tidak boleh

ditarik kembali kan begitu, berbekas jadi kalau sudah 12 jam sudah

menyebar, sudah direkam orang. Nah, oleh karena itulah saya pikir

perlu pertarungan konten itu maka menurut saya perlu apa yang saya

sebut istilah imunisasi komunikasi, belum ada dibuku kan? ya

diimuniasi jadi ketika dilempar isu kejelekan saudara, tapi sebelum

dilempar orang kita sudah imun publik bahwa anda sosok yang

beginiloh, ketika diserang sesuatu yang negatif, orang sudah

imun...”ahh bisa aja, gak mungin dia begitu”...nah ini yang tidak

dimiliki oleh perencana komunikasi di Indonesia, maka saudara saya

katakan itu tidak bersinergi dengan proaktif tadi jadi harus ada

imunisasi komunikasi. Diimunkan bila perlu kita suntik sedikit, suntik

 

Page 136: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

39

tanda kutip virus supaya dia jadi imun “ahh gak benar lohh”. Nah

sekarang misalkan risma, jawa timur andaikan dijelekan orang, sudah

imuniasi orang cenderung akan menolak walau pun kejelekannya

boleh jadi benar atau tidak ya tapi sudah terjadi imunisai, nah

perencanaperencana atau pun pengkomunikasi kita PR harus bergerak

bisa menciptakan imuniasi komunikasi, diimun. Kalau tidak diimun

begitu masuk hoax atau hatspeech ya sudah selesai itu, kementerian

komunikasi kan informasi tidak ada melakukan itu. Ya, saya maklum

karena

Penanya : jadi bagaimana pandangan bapak tentang manajemen isu tim GPR ?

Narasumber : boleh jadi konsep itu kita pakai, tapi saya lebih pas istilahnya

mereka tidak melakukan apa yang saya sebut dengan antisipatif gitu,

isu boleh gak kita antisipatif? Bisa. misal mengeloah suatu

perusahaan, ini akan muncul isu ini, sebelum isu ini muncul kita

sampaikan, jadi imunisasi begitu muncul. Saya terus terang

memegang beberapa wilayah konsultan politik pilkada-pilkada, saya

sudah antisipasi gitu loh, ini akan gini loh. Tentu saya wawancarai

klain saya, oh begitu tau ini kelemahan mu kemudia ini akan diolah-

diolah besok, ini akan digoreng betul bang, oke kalau begitu kita

lakukan ini, sebelum muncul sudah saya lempar isu, begitu muncul

orang akan “alah“ begitu. Jadi komunikasi tidak sekedar pada kita

reaktif tapi kita antisipatif atau proaktif, kalau ada lagi diatasnya

proaktif atau diatasnya reaktif lakukan itu.

Penanya : pertanyaan pamungkas, pandangan bapak tentang efektifitas GPR

dalam pengunaan sosial media, kan zaman sekarang sepenuhnya

sosial media ?

Narasumber : kembali lagi saya mengatakan itu kalau kita lihat pengelolaan

komunikasi secara keseluruhan belum profesional, otomatis sosial

mediakan bagian dari situ. Sudahkah mereka melakukan itu sosial

media dengan baik? Saya melihat, contoh kita lihat sosial media

 

Page 137: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

40

banyak gak yang masuk ke ruang publik gitu justru sumbernya bukan

dari pemerintah, itu saja. Liat saja jumlah frekuensi atau jumlah

durasi atau kualitas atau apa, jarang muncul dari pemerintah paling

ada digroup-group saja. Tetapi yang berseleweran di dunia maya,

pemerintah belum menguasai isu, medan pertempuran karena gini

komunikasi publik itu ruang pertarungan gak? iya, dua manusia

bertemu itu pertarungan. Sosial media adalah ruang pertarungan, nah

sejauh mana pihak pemerintah masuk kedunia pertarungan itu

sehingga tidak lagi yang menguasai kita hoax, hatspeech dan tidak isu

yang di hantam ke pemerintah.

 

Page 138: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

41

 

Page 139: KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM …

42

LAMPIRAN FOTO

Foto bersama Kasubdit PIP

Ibu Rosmiati

Foto Bersama Pakar

Komunikasi

Dr. Emrush Sihombing

Foto Bersama Staf Dirjen IKP Persiapan Rapat Evaluasi

Monitoring Media